If you can't read please download the document
Upload
muhammad-raihan-balfas
View
60
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
*) = Penulis Penanggung Jawab
Analisa Sifat Mekanis Bahan Piston Tipe KTA-2300-C Pada
Excavator
La Ode Ichlas Syahrullah Yunus, Muhammad Balfas*) Sungkono*)
Jurusan Teknik Mesin Universitas Muslim Indonesia
Jln.Urip Sumoharjo Km 5 Kampus II UMI
Email: [email protected]
ABSTRACT
Any damage to the engines Cummins KTA 38 is due to one of the 12 piston leak caused the head
piston damaged. Many possible causes of damage to the piston, the burden of which is given to the
larger piston or maintenance systems that are less well controlled. To determine the cause of
damage to the piston KTA-2300-C based on the value of the pressure of the mechanical
properties.This study uses an literature kualitative study. This research was conducted in the
Laboratory of Testing Materials Mechanical Engineering Faculty of Engineering, Universitas
Muslim Indonesia. The research sample is a piece of material excavator piston type KTA-2300-C.
Data obtained from the specification of type excavators KTA-2300-C, and the results of laboratory
testing. Validation of data taken from the test results and the impact Brinell. Pressure on the value
of the results of impact tests with sudden load 300 Joule is 77,022 kg / cm2 and the Brinell test
with identor 2,5 mm steel ball is 114,8 kg / cm2, while the calculation of the thermal stress Data
engine excavator was 119,7 kg/cm2.Value of the impact strength and Brinell hardness is less than
the value of the thermal compression pressure causes the piston material KTA-C-2300 structural
damage.
Keywords: piston KTA-2300-C, mechanical properties, impact, hardness , thermal pressure.
ABSTRAK Salah satu kerusakan pada engine Cummins KTA 38 adalah karena salah satu dari 12 piston
mengalami kebocoran yang disebabkan kepala (head) piston rusak. Banyak kemungkinan
penyebab dari kerusakan piston, diantaranya beban yang diberikan pada piston lebih besar ataupun
sistem maintenance yang kurang terkontrol dengan baik. Untuk mengetahui penyebab kerusakan
piston KTA-2300-C berdasarkan nilai tekanan dari sifat mekanis. Penelitian ini menggunakan
metode studi literatur kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Material
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia. Sampel penelitian adalah potongan
material piston excavator tipe KTA-2300-C. Data diambil dari spesifikasi mesin excavator tipe
KTA-2300-C dan dengan hasil pengujian laboratorium. Validasi data diambil dari hasil pengujian
impak dan Brinell. Nilai hasil tekanan pada pengujian impak dengan beban tiba-tiba 300 Joule
adalah 77,022 kg/cm2 dan pada pengujian Brinell dengan identor bola baja 2,5 mm adalah 114,8 kg/cm2 sedangkan hasil perhitungan tekanan termal dari data engine excavator adalah 119,7 kg/cm
2. Nilai kekuatan impak dan kekerasan Brinell lebih kecil daripada nilai tekanan
kompresi termal menyebabkan material piston KTA-2300-C mengalami kerusakan struktur.
Kata kunci : piston KTA-2300-C, sifat mekanis, impak , kekerasan , tekanan termal.
PENDAHULUAN
Perkembangan industri engine
sekarang ini sangatlah pesat. Komponen
engine yang memiliki karakteristik baik
diperlukan untuk mendukung sebuah
mesin konstruksi alat berat dan mesin
lainnya. Komponen engine membutuhkan
material yang kuat, tetapi juga tahan
korosi maupun temperatur tinggi dan
mampu menahan beban yang besar. Salah
satu dari sekian banyak komponen engine
itu adalah piston. Saat ini masih terus
dilakukan penelitian untuk
mengembangkan proses manufaktur
pembuatan piston pada engine alat berat
menggunakan bahan dasar baja paduan.
Engine Cummins merupakan salah
satu dari engine yang cukup dikenal
dikalangan masyarakat. Banyak digunakan
pada kendaraan seperti bus, alat berat dan
genset. Salah satu perusahaan yang khusus
menjual suku cadang, servis maupun alat
mailto:[email protected]*) = Penulis Penanggung Jawab
0
berat yang menggunakan Cummins adalah
PT Altrak 1978.
Salah satu kerusakan pada engine
Cummins KTA 38 adalah karena salah satu
dari 12 piston mengalami kebocoran yang
disebabkan kepala (head) piston rusak.
Banyak kemungkinan penyebab dari
kerusakan piston, diantaranya beban yang
diberikan pada piston lebih besar ataupun
sistem maintenance yang kurang
terkontrol dengan baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui kekuatan impak dari
material piston engine KTA-2300-C jika
diberi beban tiba-tiba, mengetahui nilai
kekerasan dari material piston engine KTA-
2300-C jika diberi tekanan kemudian
membandingkan dengan tekanan kompresi
termal yang diizinkan pada piston engine
KTA-2300-C sehingga dapat diketahui
penyebab kerusakan piston tipe KTA-2300-
C tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Engine Cummins KTA-2300-C. Engine Cummins K38 (KTA-2300-C)
pertama diproduksi pada tahun 1980 di
Daventry, England dan Pune, India dimana
aplikasinya meliputi: laut (kapal tunda,
crewboat, feri), pertambangan (truk /
heavy-duty dan excavator / liber), minyak
dan gas (pengeboran), pembangkit listrik,
kereta api (lokomotif), elektronik model:
k1500 (Cummins Engine Company,2012).
Motor Diesel
Motor diesel biasa juga disebut
Motor penyalaan-kompresi
(Compression-Ignition engine) yaitu
penyalaan bahan bakar yang dilakukan
dengan menyemprotkan bahan bakar
kedalam udara yang telah bertekanan dan
bertemperatur tinggi, sebagai akibat dari
proses kompresi.
Gambar 1. Siklus motor diesel Tekanan
konstan
[1]Langkah isap (0-1) merupakan proses
tekanan konstan.
[2]Langkah kompresi (1-2) merupakan
proses adiabatik.
Proses pembakaran tekanan konstan (2-
3) dianggap sebagai proses pemasukan
kalor pada tekanan konstan.
[3]Langkah kerja (3-4) merupakan proses
adiabatis
Proses pembuangan kalor (4-1)
dianggap sebagai proses pengeluaran
kalor pada volume konstan
[4]Langkah buang (1-0) merupakan proses
tekanan konstan
Berdasarkan gambar diatas diperoleh
persamaan daya untuk motor diesel :
= . . . .
60
Keterangan :
Ne = Daya yang dihasilkan mesin (kW)
Pef = Tekanan efektif (kg/m.s2)
Vd = Volume ruang bakar (m3)
Z = Banyak silinder
n = Putaran poros engkol (rpm)
(Arismunandar,1987).
Tekanan kompresi termal :
Pc = Pa . n1
Keterangan :
Pc = Tekanan kompresi termal (N/m2)
Pa = Initial tekanan kompresi (N/m2)
= Rasio kompresi
n1 = Nilai rata-rata eksponen dari kurva
polytropik kompresi
Temperatur kompresi termal :
Tc = Ta . n11
Keterangan :
Tc = Temperatur kompresi termal (K)
Ta = Temperatur awal ruang bakar (K)
Tekanan pada akhir ekspansi :
Pb = Pz
n2
Keterangan : Pb = Tekanan akhir ekspansi (N/mm
2)
Pz = Tekanan pembakaran campuran
(N/mm2)
= Derajat subsequent expansi
n2 = Eksponen rata-rata dari ekspansi
*) = Penulis Penanggung Jawab
polytropic
Temperatur pada akhir ekspansi :
Tb = Tz
n21
Keterangan :
Tb = Temperatur akhir ekspansi (K)
Tz = Temperatur pembakaran campuran
(K)
Pembenaran tekanan indikasi rata-rata :
Pi = Pit .
Keterangan :
Pi = Pembenaran tekanan indikasi rata-rata
(N/m2)
Pit = Tekanan indikasi rata-rata (N/m2)
= Faktor koreksi untuk mesin 4 tak
(0,95-0,97)
Jadi tekanan efektif
Pe = Pi . m
Keterangan :
Pe = Tekanan efektif (N/m2)
m = Koefisien turbocharged (0,8-0,88)
(Petrovsky, 1971).
Prinsip Kerja Motor Diesel 4 Tak
Pembakaran pada motor diesel terjadi
karena bahan bakar yang diinjeksikan ke
dalam selinder terbakar dengan sendirinya
akibat tingginya suhu udara kompresi
dalam ruang bakar.
Langkah Hisap Langkah Kompresi Langkah Usaha Langkah buang
Gambar 2. Siklus Kerja Motor Diesel 4 Tak
Langkah Kompresi. Poros engkol berputar, kedua katup
tertutup rapat, piston (torak) bergerak dari
TMB ke TMA. Udara murni yang
terhisap ke dalam silinder saat langkah
hisap, dikompresi hingga tekanan dan
suhunya naik mencapai 35 atm dengan
temperatur 500-800 oC (pada
perbandingan kompresi 20 : 1) (Suselo,
2010).
Faktor Penentu Kualitas Bahan
Adapun beberapa faktor yang dapat
menentukan kualitas suatu jenis bahan
adalah sebagai berikut :
Sifat mekanik Untuk memperoleh kualitas bahan yang
baik dan sesuai dengan mutu yang
disyaratkan sifat mekaniknya, perlu
dipahami lebih dahulu berbagai aspek
kekuatan bahan terhadap pembebanan.
Aspek kekuatan ini harus dikendalikan
sedemikian rupa agar dapat memberikan
jaminan ketahanan, usia penggunaan
(nilai teknis) yang layak, dan jaminan
keamanan selama pemakaian.
Karena itu, kita perlu melakukan
analisis terhadap bentuk, arah, besarnya
gaya, dan posisi dimana konsentrasi
tegangan itu bekerja. Untuk itu, proses
pengujiannya bisa menggunakan
pengujian kekerasan, tarik, lengkung,
geser, pukul tarik (impact test), puntir,
dan kelelahan.
Dalam proses pelaksanaannya, bentuk-
bentuk pengujian tersebut dimaksudkan
untuk merusak (destructive test).
Dengan demikian, spesimen atau benda
ujinya harus dipilih dari bagian bahan
kerja yang ada sebelum proses
pembentukan dilakukan (Nurhadi,
2010).
Karakteristik Bahan Logam
Bahan logam memiliki beberapa
karakteristik. Adapun karakteristik tersebut
digolongkan menjadi empat sifat,salah
satunya yaitu :
Sifat mekanis Sifat mekanis suatu logam adalah
kemampuan atau kelakuan logam untuk
menahan beban yang diberikan, baik beban
statis maupun dinamis pada suhu biasa, suhu
tinggi, ataupun suhu di bawah 0 C. Beban
statis adalah beban yang tetap, baik besar
maupun arahnya pada setiap saat, sedangkan
beban dinamis adalah beban yang besar dan
arahnya berubah menurut waktu.
Beban statis dapat berupa beban tarik, tekan
lentur, puntir, geser, dan kombinasi dari
beban tersebut. Sementara itu, beban dinamis
dapat berupa beban tiba-tiba, berubah-ubah,
dan beban jalar. Sifat mekanis logam
meliputi kekuatan kekenyalan, keliatan,
kekerasan, kegetasan, keuletan, tahan aus,
batas penjalaran, dan kekuatan stress rupture.
Berikut ini merupakan pembagian dari sifat
*) = Penulis Penanggung Jawab
mekanis,diantaranya yaitu :
a. Sifat logam pada pembeban dinamis Bahan yang dibebani secara dinamis akan
lelah dan patah meskipun dibebani di
bawah kekuatan statis. Kelelahan adalah
gejala patah dari bahan disebabkan oleh
beban yang berubah-ubah. Kekuatan
kelelahan suatu logam adalah tegangan
bolak-balik tertentu yang dapat ditahan
oleh logam itu sampai banyak balikan
tertentu. Sementara itu, batas kelelahan
adalah tegangan bolak-balik tertinggi
yang dapat ditahan oleh logam itu sampai
banyak balikan tak terhingga.
b. Sifat logam terhadap beban tiba-tiba Bila deformasi mempunyai kecepatan
regangan yang tinggi, maka bahan
umumnya akan mengalami patah getas,
akibat bahan dikenai beban tiba-tiba.
Untuk melihat sifat tersebut dilakukan
percobaan pukul, yang dilakukan pada
batang uji dan diberi tarikan menurut
standar yang telah ditentukan.
c. Sifat kekerasan logam Kekerasan adalah ketahanan bahan
terhadap deformasi plastis karena
pembebanan setempat pada permukaan
berupa goresan atau penekanan. Sifat ini
banyak hubungannya dengan sifat
kekuatan, daya tahan aus, dan
kemampuan dikerjakan dengan mesin
(mampu mesin). Cara pengujian
kekerasan terdiri dari tiga macam, yaitu
goresan, menjatuhkan bola baja, dan
penekanan.
d. Sifat penekanan Sifat ini hampir sama dengan sifat tarikan.
Untuk bahan getas, besaran sifat
tekanannya cenderung lebih tinggi
daripada sifat tariknya. Sebagai contoh,
besi cor kelabu, yang sifat tekanannya
kira-kira empat kali lebih besar daripada
sifat tariknya (Amanto, 2005).
Pengujian Kekerasan (Hardness Test) Kekerasan merupakan ukuran ketahanan
bahan terhadap deformasi tekan. Sebuah
indentor yang keras ditekankan ke permukaan
logam yang diuji.
Penentuan kekerasan dengan menggunakan
metode ini dinyatakan dengan perbandingan
antara beban dengan luas permukaan. Angka
kekerasan Brinell dinyatakan dengan BHN
dengan menggunakan persamaan berikut :
=2
2
. 2 2
Dengan :
P = Beban yang diberikan (kg)
D = Diameter bola baja (mm)
d = Diameter lekukan (mm)
(Suselo,2010).
Pengujian Impak (Impact Test)
Prinsip pengujian impak ini adalah
menghitung energi yang diberikan oleh
beban (pendulum) dan menghitung energi
yang diserap oleh spesimen. Pada saat
beban dinaikkan pada ketinggian tertentu,
beban memiliki energi potensial
maksimum, kemudian saat akan menumbuk
spesimen energi kinetik mencapai
maksimum. Energi kinetik maksimum
tersebut akan diserap sebagian oleh
spesimen hingga spesimen tersebut patah. Nilai harga impak pada suatu spesimen
adalah energi yang diserap tiap satuan luas
penampang lintang spesimen uji.
Persamaannya sebagai berikut:
h1 = + sin ( 90o)
dengan :
h1 = Tinggi beban sebelum di jatuhkan(m)
= Panjang lengan bandul (m)
= Sudut awal bandul
h2 = + sin ( 90o)
dengan :
h2 = Tinggi beban sesudah di jatuhkan (m)
= Sudut akhir bandul
Untuk mengihitung massa bandul di
gunakan berdasarkan persamaan:
Ui = m . g . h1 (Joule)
dengan :
m = Massa pendulum (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Untuk menghitung usaha untuk
mematahkan spesimen uji :
Us = m . g . hs (Joule)
Gambar 3. Pengukuran Kekerasan Cara Brinell
*) = Penulis Penanggung Jawab
dengan :
Us = Usaha untuk mematahkan (Joule)
hs = Tinggi beban perhitungan (m)
sedangkan untuk menghitung nilai kekuatan
impak dengan menggunakan persamaan :
Ui = UsA
dengan :
Ui = Kekuatan impak (J/m2)
A = Luas penampang spesimen (m2)
(Suselo, 2010).
METODE PENELITIAN
Untuk mengetahui nilai kekerasan material
piston tersebut digunakan alat pengukur
kekerasan pada laboratorium Material
Teknik Jurusan Mesin Universitas Muslim
Indonesia dimana digunakan identor bola
baja dengan diameter 2,5 mm dan diberikan
tekanan 613 N pada material yang diuji.
Proses penekanan dilakukan beberapa kali
pada tempat yang berbeda pada material
tersebut kemudian dapat diambil nilai rata-
rata dari nilai keseluruhan.
Untuk mengetahui nilai impak material
piston tersebut dengan membuat 2 buah
spesimen uji dari material tersebut sesuai
dengan ukuran standar alat uji impak yaitu:
Gambar 4. dan ukuran specimen uji
dengan metode izood.
Ukuran spesimen dengan panjang (L) 550
mm, lebar (b) 10 mm, tinggi (h) 12 mm dan
takikan v dengan sudut serta kedalaman
takikan 2 mm dibuat secara manual
menggunakan gergaji besi, kikir dan
amplas. Kemudian spesimen tersebut di
impak dengan alat uji impak dengan
spesifikasi sebagai berikut :
a. Kapasitas beban 300 Joule. b. Panjang lengan pemukul 820 mm c. Radius tepi pemukul 2 mm d. Sudut pemukul 30o e. Sudut angkat pemukul () 145o f. Kecepatan Bandul 3,2 m/s g. Ukuran (WxDxH) = (1320x550x1250)
mm
h. Ruang operasional (2100x640x2050) mm
i. Berat Mesin 250 kg
Gambar 5. rangkaian alat uji impak
ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Mesin dalam mendapatkan tenaga yang
dibutuhkan oleh excavator tersebut,
menggunakan mesin dengan jumlah silinder
lebih dari satu. Mesin dengan silinder yang
banyak menghasilkan tenaga-tenaga yang
dihasilkan oleh tiap silindernya
(Daryanto,2001:16). Jika terjadi gangguan
dapat diketahui melalui gejala-gejala
kerusakan seperti bunyi-bunyi yang
terdengar, atau warna asap yang keluar dari
knalpot, adanya bau yang tidak biasa dan
lain-lain (Northop, 2003 : 32).
Daya (tenaga) yang dihasilkan dari motor
550 mm
275 mm
h2
h1
Lintasan Pemukul
*) = Penulis Penanggung Jawab
yang baik adalah apabila pada tiap
silindernya terjadi pembakaran yang
sempurna. Jika salah satu silindernya terjadi
pembakaran yang tidak sempurna, maka hal
tersebut akan berakibat timbulnya getaran
(goncangan) yang besar. Penyebab utama
dari gejala tersebut adalah terdapatnya
salah satu silinder yang tidak sempurna
dalam proses pembakarannya (Toyota
News,1993:76).
Berdasarkan hasil uji laboratorium dengan
spesimen (material) piston KTA-2300-C
pada excavator diperoleh hasil yang
menjadi acuan untuk mengetahui penyebab
kerusakan piston. Dimana hasil pengujian
Impak (sifat mekanis bahan) diperoleh nilai
kekuatan impak spesimen I = 0,1037742
J/mm2 dan spesimen II = 0,075581 J/mm
2
atau nilai tekanan yang diizinkan bahan
spesimen I = 105,784 kg/cm2 dan spesimen II = 77,022 kg/cm2 lebih kecil daripada nilai tekanan kompresi termal
yaitu 119,7 kg/cm2. Sedangkan hasil pengujian Brinell (sifat mekanis) diperoleh
nilai kekerasan bahan 114,8 kg/cm2 juga lebih kecil daripada nilai tekanan kompresi
termal yaitu 119,7 kg/cm2. Hasil perhitungan nilai tekanan dapat
diperhatikan pada tabel berikut:
Dari hasil analisa diatas bahwa kerusakan
piston KTA-2300-C ditimbulkan karena
adanya penyimpangan tekanan kompresi
akibat dari pembakaran yang tidak
sempurna pada salah satu dari 12 piston
pada mesin excavator yang berdampak
salah satu piston mengalami kerusakan
(tidak layak pakai). Piston retak akibat
tekanan dan suhu dari hasil pembakaran gas
yang tinggi di dalam silinder sehingga
dapat menyebabkan kebocoran oli keruang
bakar. Retaknya piston pada bagian kepala
(puncak piston) dapat menyebabkan
kebocoran oli dari bagian sebelah bawah
piston ke ruang bakar (Sunardi,2009).
Penurunan nilai tekanan yang diizinkan
pada material tersebut diatas dikarenakan
bahan dari piston ini sudah mengalami
perlakuan panas dan tekanan yang tinggi
disebabkan tekanan kompresi yang lebih
tinggi diatas tekanan maksimum (batas
toleransi nilai tekanan maksimum) sehingga
piston tidak mampu lagi menerima tekanan
yang diberikan atau disuplay dari
turbocharger sebagai dampak
ketidakmampuan menerima tekanan maka
piston mengalami keausan dan rusak (tidak
layak pakai). Tekanan yang tinggi
menyebabkan temperatur dalam ruang
bakar lebih besar dari 1080,43 K sehingga
struktur daripada piston mengalami
perubahan yang tidak merata.
Ketidakmampuan piston menerima tekanan
besar dan temperatur yang tinggi sebagai
penyebab yang berdampak pada kerusakan
struktur piston. Berdasarkan literatur bahwa
sumber panas pada motor diesel tidak
diambil dari loncatan bunga api dari busi.
Tetapi sebagai sumber panas diperoleh dari
tekanan kompresi (campuran udara dan
bahan bakar terbakar dengan sendiri akibat
tekanan kompresi). Agar campuran udara
dan bahan bakar terbakar sendiri diperlukan
diperlukan suhu udara minimal, karena itu
perbandingan kompresi motor diesel dibuat
antara 15 sampai 22 dengan tekanan akhir
langkah kompresi mencapai 20-40 bar
(19.74 - 39.48 atm) dan suhu 500-700oC
(sumber : PT.Mitra Usaha Powerindo).
Sedangkan hasil penelitian teori
memperlihatkan nilai tekanan kompresi
termal/pembakaran 115,857 atm dan
temperatur pada saat proses pembakaran
meningkat menjadi 1693,69 K. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi piston dalam
silinder telah mendapatkan perlakuan
Pengujian Impak
P (kg/cm2)
Pengujian Metode Brinell BHN (kg/cm2) Penelitian Teori
Pb (kg/cm2)
I II I II III Rata-rata
105,78 77,02 116 114,5 104 114,8 119,7
Status Material Piston Tidak layak dipakai kembali/perlu diganti
dengan piston baru.
*) = Penulis Penanggung Jawab
tekanan115,857 atm yaitu 19.74 - 39.48
atm dan temperatur 1693,69 K atau
1420,69oC. Ketika piston melakukan gerak
kompresi suhu ruang bakar mencapai titik
maksimum kemudian nossel
menyemprotkan bahan bakar dengan
tekanan tinggi 115,857 atm beberapa
derajat sebelum piston mencapai titik mati
atas (TMA) sehingga terjadi pembakaran
dan suhu ruang bakar meningkat menjadi
1693,69 K atau 1420,69oC. Kerusakan
piston yang terjadi akibat dari panas dan
tekanan yang tinggi mengharuskan engine
(mesin) melakukan overhaul untuk
menstabilkan kembali tekanan kompresi
sesuai tekanan kompresi termal yang
diizinkan yaitu 119,7 kg/cm2 dengan daya
1,0668 MPa. Hasil Penelitian teori dan
literatur dapat ditunjukkan pada tabel
dibawah ini :
Gambar.6 Diagram Alur Penelitian
Pengujian impak merupakan suatu upaya
untuk mensimulasikan kondisi operasi
material yang sering ditemui dalam
perlengkapan transportasi atau konstruksi
dimana beban tidak selamanya terjadi
secara perlahan-lahan melainkan datang
secara tiba-tiba. Pada saat piston bergerak
dari TMB ke TMA, piston mengkompresi
udara dan bahan bakar dengan tekanan
tinggi. Ketika piston berada pada posisi
TMA piston mendapatkan beban tiba-tiba
yang di berikan pada nozlle di ruang bakar.
Maka sangat relevan jika material piston
diuji dengan memberikan beban tiba-tiba
(impak) untuk mengetahui berapa
ketangguhan dari material piston tersebut
untuk mendapatkan tekanan yang terjadi
didalam ruang bakar.
Perawatan dan pengecekan engine
(maintenance) perlu dilakukan secara
berkala untuk mengindari kerusakan-
kerusakan pada engine (mesin) yaitu
pengecekan dilakukan setiap 5 jam setelah
pemakaian serta overhaul dilakukan setiap
2500 jam setelah pemakaian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisa diatas dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kekuatan impak material piston KTA-2300-C sebesar 0,1037742 J/mm
2 dan
0,075581 J/mm2.
Literatur (Tinjauan Pustaka) Penelitian Teori
Tekanan dalam
silinder
(atm)
Temperatur dalam
silinder (oC)
Tekanan
pembakaran
(atm)
Temperatur
pembakaran (oC)
19,74 39,48 500-700 115,857 1420,69
Status Material Piston Material mengalami kerusakan struktur.
Mulai
Persiapan Pembuatan Spesimen Uji
Pengujian Impak Kekerasan Metode Brinell
Uji Sifat Mekanis
Selesai
Penelitian Teori Hasil
Kesimpulan
Analisa Hasil Dan Pembahasan
*) = Penulis Penanggung Jawab
2. Kekerasan Brinell material piston KTA-
2300-C sebesar 114,8 kg/cm2. 3. Tekanan kompresi termal yang yang
diizinkan pada engine KTA-2300-C
sebesar 119,7 kg/cm2.
4. Nilai kekuatan impak dan kekerasan Brinell lebih kecil daripada nilai
tekanan kompresi termal menyebabkan
material piston KTA-2300-C
mengalami kerusakan struktur.
DAFTAR PUSTAKA Amanto, Hari. 2005. Ilmu Bahan . Jakarta.
Bumi Aksara.
Anonim. 2009. Dasar Mesin Diesel. PT.Mitra
Usaha Powerindo.
http://www.spareparttruk.com/article/dasa
r_mesin_diesel.html. Diakses pada
tanggal 2 Januari 2013.
Anonim. 1993. Toyota News. Jakarta. Toyota
Astra.
Arismunandar, Wiranto. 1987. Motor Diesel
Putaran Tinggi. Jakarta. PT Pradya
Paramita.
Cummins Engine Company, Inc. 1987. Shop
Manual Cummins K38 and K50 Series
Engine.
Daryanto. 2001. Uraian Praktis Mengenal
Motor Bakar. Semarang. Aneka Ilmu.
Nurhadi. 2010. Studi Karakteristik Material
Piston Dan Pengembangan Prototipe
Piston Berbasis Limbah Piston Bekas
(Tesis).Semarang. Universitas
Diponegoro.
Northop. 2003. Service Auto Mobil. Jakarta. CV Pustaka Setia.
Petrovsky, N. 1971. Marine Internal Combustion Engines. Rusia : Printed in the Union of Soviet Socialist Republics.
Sunardi. 2009. Jurnal Teknologi Vol 10 no 1. Pengaruh Penyimpangan Tekanan Kompresi dan Nozlle Pada Mobil diesel. Makassar. UNM.
Suselo, Suluhito,dkk.2010.Laporan Praktikum
Laboratorium Teknik Material 1.
http://www.scribd.com/doc/30371097/Laporan-Praktikum-Uji-Impak. Diakses pada tanggal 20 September 2012.
http://www.spareparttruk.com/article/dasar_mesin_diesel.htmlhttp://www.spareparttruk.com/article/dasar_mesin_diesel.htmlhttp://www.scribd.com/doc/30371097/Laporan-Praktikum-Uji-Impakhttp://www.scribd.com/doc/30371097/Laporan-Praktikum-Uji-Impak