Upload
yopisukita
View
240
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jurnal (Desain Kontrol AutoPilot Pada UGV (Unmanned Ground Vehicle) Berbasis GPS (Global Positioning System)
Citation preview
1
DESAIN KONTROL AUTOPILOT
PADA UGV (UNMANNED GROUND VEHICLE)
BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
Muhammad Ikhsan Anshori#1
, Iwan Setiawan,ST,MT#2
, Wahyudi,ST,MT#3
#Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
jl. Prof Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia #[email protected]
Abstrak —Autopilot is a system that enables a robot to move and
decide its own movements without human intervention in the
decision making. Autopilot systems are commonly used in
commercial flights and sea voyages. One of autopilot applications
is navigation system in unmanned ground vehicles (UGV) which
operate outdoor and difficult terrains. Autopilot system enables
UGVs to work autonomously for various purposes such military
operations, civilian monitoring, searches, and rescues in case of
natural disasters.
The movements of the UGV in this project is controlled
by autopilot system planted in ATMega 128 micro-controller.
The micro-controller takes information of longitude, latitude,
and the UGV's orientation from GPS sensor PMB-688 and
CMPS10 digital compass. The information are used as input for
autopilot algorithm, and the result of the process is used to
determine how the control system generates control signals for
DC motors and servo motors. The micro-controller also sends the
parsed information from the sensors to a computer that monitors
the movements of the UGV. All information from the UGVs like
current position (longitude and latitude), orientation, and
velocity are displayed in the computer using a map and graphs.
The computer is used to set the initial position of the UGV and its
desired target location. These information are sent to the UGV.
The communication between the computer and the UGV utilizes
radio waves with frequency of 433 MHz using YS-102UA module.
From the test result, deviations between 3.56 to 4.45
meters were recorded, with maximum deviation of the GPS
sensor reading was 5 meters. With the results, it can be
concluded that the autopilot system planted into the UGV
showed good performance for its maximum deviation was lower
than the maximum deviation of the GPS sensor.
Keyword— autopilot, UGV, ATMega 128, GPS PMB-688, digital
compass CMPS10.
I. PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi yang
menerapkan ilmu-ilmu elektronika dan sistem kontrol telah
semakin banyak dan populer. Hal ini dapat diketahui dengan
banyaknya peralatan yang menerapkan perpaduan dari ilmu
dan sistem kontrol tersebut, salah satunya pada sistem
navigasi robot khususnya pengoperasian UGV (Unmanned
Ground Vehicle). UGV merupakan perangkat mekanik yang
dioperasikan baik itu secara manual maupun otomatis di atas
permukaan tanah untuk membawa atau mengangkut sesuatu
tanpa adanya kontak secara langsung oleh manusia. Pada
sistem UGV, terdapat beberapa pekerjaan yang membawa
dampak kesulitan dalam hal pengawasan dan pengamatan
pekerjaan sehingga perlu adanya sistem yang dapat membantu
mengatasi masalah pada pekerjaan tersebut.
Sistem yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan
dalam pengawasan dan pengamatan pekerjaan pada UGV
adalah sistem kontrol autopilot. Sistem kontrol autopilot
merupakan suatu sistem yang dapat memandu pergerakan atau
sistem kemudi robot tanpa adanya campur tangan manusia.
Pada sistem kontrol autpilot, diperlukan sensor yang dapat
mengetahui lokasi dan orientasi robot. Sensor tersebut ialah
sensor GPS (Global Positioning System) dan sensor kompas
digital. Dengan menggunakan GPS, posisi robot seperti garis
lintang dan bujur dapat diketahui. GPS mengirimkan data
tersebut menggunakan antarmuka komunikasi serial.
Sebenarnya data yang dikirim oleh GPS cukup banyak, akan
tetapi data yang dimanfaatkan pada sistem autopilot hanya
beberapa data tertentu saja. Data orientasi robot juga mutlak
diperlukan untuk membantu proses navigasi. Sensor kompas
digital merupakan sensor yang memberikan keluaran berupa
orientasi robot sehingga robot dapat mengetahui berapa nilai
sudut yang diperlukan untuk menuju titik target. Pusat kontrol
pada sistem autopilot terdapat pada mikrokontroler.
Mikrokontroler yang digunakan ialah AVR ATmega 128,
alasannya di dalam mikrokontroler ini terdapat dua buah
USART (Universal Synchronous Asynchronous Serial
Receiver and Transmitter) yang membuat mikrokontroler
tidak hanya berkomunikasi dengan GPS, akan tetapi juga
dapat berkomunikasi dengan komputer. Pada bagian komputer
data yang telah dikirim oleh mikrokontroler divisualisasikan
dan dikirim titik target posisi yang ingin dicapai sehingga
dihasilkan sinyal kontrol yang digunakan untuk
mengendalikan kecepatan serta orientasi dari UGV.
A. Tujuan
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah mendesain
sistem kontrol autopilot pada perangkat UGV
menggunakan sensor GPS dan sensor kompas digital
sehingga UGV tersebut dapat menuju ke titik lokasi yang
telah ditentukan
B. Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis membatasi
permasalahan sebagai berikut :
1. Sensor yang digunakan untuk mengetahui posisi adalah
GPS PMB-688.
1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
2 ,3Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
2
2. Orientasi UGV didapat dari sensor kompas digital
CMPS10.
3. Mikrokontroler yang digunakan adalah AVR ATMega
128.
4. Komunikasi yang digunakan antara komputer dengan
mikrokontroler adalah komunikasi serial asinkron.
5. Perangkat lunak yang digunakan untuk menanamkan
program pada mikrokontroler adalah Code Vision
AVR.
6. Visualisasi data GPS didapat dengan memanfaatkan
fasilitas Google Maps yang telah terintegrasi dengan
perangkat lunak Microsoft Visual C# 2010.
7. Area yang digunakan selama pengujian kontrol
autopilot UGV adalah area yang menggunakan paving
di Lapangan Olahraga Universitas Diponegoro.
II. DASAR TEORI
Dasar teori dari makalah sistem kontrol autopilot pada
UGV berbasis GPS mencakup:
A. UGV (Unmanned Ground Vehicle)
UGV adalah perangkat mekanik yang dioperasikan baik itu
secara manual maupun otomatis di atas permukaan tanah
untuk membawa atau mengangkut sesuatu tanpa adanya
kontak secara langsung oleh manusia.[2]
UGV merupakan
salah satu bagian dari pengembangan UAV (Unmanned Aerial
Vehicle) dan ROUV (Remotely Operated Underwater
Vehicle). UGV dikembangkan untuk kebutuhan sipil dan
militer yang sulit dijangkau dan berbahaya bagi manusia.[17]
Contoh UGV yang digunakan untuk tugas akhir ini bisa
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1Unmanned Ground Vehicle.
Berdasarkan cara kerjanya ada dua kelas umum UGV, yaitu :
1. Teleoperated[3]
Sebuah teleoperated UGV adalah sebuah kendaraan
yang dikendalikan oleh operator manusia di lokasi yang
jauh melalui hubungan komunikasi. Contoh
teleoperated UGV dapat dilihat pada UGV yang
bekerja dengan bahan peledak dan melumpuhkan bom.
2. Otonom[1]
UGV otonom adalah robot yang bergerak secara
otomatis dan biasanya memiliki kemampuan untuk :
- Memperoleh informasi tentang kondisi lingkungan
sekitarnya.
- Bekerja untuk jangka waktu yang panjang tanpa
intervensi manusia.
- Mampu berjalan dari titik A ke titik B tanpa bantuan
navigasi manusia.
- Dapat menghindari sesuatu yang berbahaya,
tergantung algoritma yang diberikan.
- Dapat mendeteksi objek-objek tertentu, tergantung
sensor yang digunakan.
B. Navigasi Autopilot
Navigasi autopilot adalah suatu sistem pergerakan titik dari
koordinat awal terhadap koodinat titik tujuan pada bidang-xy
secara otomatis tanpa adanya campur tangan manusia.[10]
Skema dari navigasi autopilot dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Navigasi autopilot.
Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa jarak antara posisi UGV
dengan target (rtarget) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan 1.
(1)
Variabel Xtarget dan Ytarget merupakan koodinat lintang dan
bujur yang dituju. Arah yang harus ditempuh UGV (ω)
didapat dari persamaan 3.
(2)
(3)
Sudut α merupakan sudut yang dibentuk setelah menentukan
titik target dan sudut Ø merupakan sudut pada UGV yang
didapat dari sensor kompas digital.
Satuan koodinat lintang dan bujur yang digunakan pada
rumus perhitungan arah dan jarak di atas adalah dalam satuan
meter. Karena format data lintang dan bujur yang diterima
dari GPS adalah ddmm.mmm (d=degree dan m=minute) maka
data tersebut perlu dikonversi terlebih dahulu ke dalam satuan
dd.dddd dan bentuk radian kemudian dikonversikan dalam
satuan meter.[9]
(UTARA
)
(TIMUR)
Target
UTARA
TIMUR
TARGET
Ytarget
Rtarget
Xtarget
3
Konversi ddmm.mmm ke dd.dddd :
0.dddd = mm.mmmm / 60 (4)
dd.dddd = dd + 0.dddd (5)
Konversi dd.dddd ke radian :
Radian = dd.dddd / 57.2957795 (6)
Jarak (S) dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan 7.
S = Øradian . Rbumi (7)
Nilai radius bumi yang digunakan adalah 6.378.137 meter
mengacu pada World Geodetic System yang digunakan oleh
GPS.[19]
C. Global Positioning System
GPS adalah sistem navigasi dan penentuan posisi berbasis
satelit yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus
dalam segala cuaca, serta didesain untuk memberikan posisi
dan kecepatan tiga-dimensi yang teliti, dan juga informasi
waktu secara kontinyu di seluruh dunia. GPS telah
dikembangkan oleh Amerika Serikat sejak tahun 1973 dan
pada awalnya direncanakan untuk keperluan militer. Pada
konfigurasi terakhir, yang dicapai pada 1 April 1994, sistem
GPS terdiri atas 24 satelit dengan 21 satelit operasional dan 3
satelit sebagai cadangan aktif, yang ditempatkan pada orbit
dengan ketinggian sekitar 20.200 km di atas permukaan bumi.
Konfigurasi orbit satelit GPS dapat dilihat pada Gambar 3.[18]
Gambar 3 Konfigurasi orbit satelit GPS.
Format data keluaran GPS terdapat sebanyak lima jenis,
yaitu NMEA 0180, NMEA 0812, NMEA 0813, AVIATON,
dan PLOTTING. Format data tersebut ditetapkan oleh NMEA
(National Maritime Elekctronic Association) dan dapat
dikoneksikan ke komputer melalui port komunikasi serial.
Data keluaran dalam format NMEA 0183 berupa kalimat
(string) yang merupakan karakter ASCII 8 bit. Setiap awal
kalimat diawali dengan karakter ”$”, dua karakter Talker ID,
tiga karakter Sentence ID, dan diikuti oleh data fields yang
masing-masing dipisahkan oleh koma serta diakhiri oleh
optional checksum dan karakter carriage return/line feed
(CR/LF). Sebuah GPS mempunyai Talker ID berupa GP. Jenis
kalimat yang dihasilkan ada beberapa macam, diantaranya
yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah kalimat RMC
(Recommended Minimum Specific). Kalimat RMC keluar
dari GPS setiap 1 detik, atau dapat diatur sesuai kebutuhan.
Penjelasan mengenai format kalimat RMC dapat dilihat pada
penjelasan berikutnya.[20]
Isi dari kalimat RMC ditunjukkan
pada Gambar 4.
Gambar 4 Kalimat NMEA GPS pada terminal.
Pada Gambar 2.6 dapat dilihat bahwa kalimat RMC memiliki
beberapa informasi data. Data tersebut antara lain UTC time,
status, latitude, N/S indicator, longitude,E/W indicator,
speed, course, date, magnetic variation, mode,dan checksum.
Deskripsi dari data yang terdapat pada kalimat RMC dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Format kalimat RMC.
Salah satu modul GPS yang biasa digunakan untuk
keperluan navigasi adalah GPS PMB-688. Modul GPS dengan
tipe PMB-688 merupakan modul GPS produksi Parallax yang
didukung oleh 20 satelit paralel untuk tracking channel,
menggunakan protokol NMEA 0183 dengan pilihan nilai
baudrate yang bervariasi antara lain 4800, 9600, 19200, dan
38400. Tegangan masukan yang dapat diberikan antara 3,3 – 5
Volt dengan konsumsi arus sebesar 65 mA. Modul GPS ini
memiliki akurasi sekitar 5 meter. GPS PMB-688 ditunjukkan
pada Gambar 5. [15]
Gambar 5 Modul GPS PMB-688.
D. Kompas Digital [14]
UGV memerlukan sensor kompas digital untuk mengetahui
orientasi dalam pergerakannya. Sebuah sensor kompas digital
dapat mengukur orientasi berdasarkan besar kecilnya medan
magnet bumi yang menembus bidang kompas. Konsep
pengukuran arah berdasarkan medan magnet bumi telah
digunakan pada kompas konvensional.
4
Modul CMPS10 merupakan kompas digital produksi
Devantech dilengkapi dengan magnetometer dan
akselerometer untuk mengurangi kesalahan pengukuran saat
posisi modul tidak tepat horizontal. Kompas digital ini
membutuhkan asupan tegangan DC sebesar 5 Volt dengan
konsumsi arus sebesar 15 mA.Modul CMPS10 ditunjukkan
pada Gambar 6.
Gambar 6 Modul kompas digital CMPS10.
E. Komunikasi Serial
Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan
pengiriman data secara satu per satu. Komunikasi serial ada
dua macam, yaitu serial asinkron dan serial sinkron.
Komunikasi serial sinkron adalah komunikasi yang hanya ada
satu pihak pengirim atau penerima yang menghasilkan clock
dan mengirimkan clock tersebut bersama-sama dengan data.
Komunikasi serial asinkron adalah komunikasi yang kedua
pihak pengirim dan penerima masing-masing menghasilkan
clock, namun hanya data saja yang dikirim. Agar data yang
dikirim sama dengan data yang diterima, maka kedua
frekuensi clock harus sama dan harus terdapat sinkronisasi
antara transmitter dan receiver..Hal ini dilakukan oleh bit
“Start” dan bit “Stop”. Pada saat transmitter dalam keadaan
idle, keluaran UART adalah dalam keadaan logika “1”
sedangkan saat transmitter ingin mengirimkan data, output
UART akan diset dulu ke logika “0” untuk waktu satu bit.
Sinyal ini pada receiver akan dikenali sebagai sinyal “Start”
yang digunakan untuk menyinkronkan fase clock pada sisi
receiver, sehingga menjadi sinkron dengan fase clock pada
sisi transmitter. Selanjutnya, data akan dikirimkan secara
serial dari bit yang paling rendah sampai bit tertinggi. Setelah
selesai mengirim data, akan dikirimkan sinyal “Stop” sebagai
akhir dari pengiriman data serial.
III. PERANCANGAN
Perancangan sistem kontrol autopilot pada UGV berbasis
GPS dibagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan perangkat
keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software).
Perancangan perangkat keras mencakup perancangan UGV,
rangkaian elektronik, pemilihan sensor, dan penggabungan
elemen-elemen pembangun system, sedangkan untuk
perancangan perangkat lunak terdiri dari pembacaan data
sensor, algoritma sistem kontrol, visualisasi data
memanfaatkan fasilitas Google Maps yang dibuat
menggunakan perangkat lunak CodeVision AVR dan
Microsoft Visual C# 2010.
A. Perancangan Perangkat Keras
Perangkat keras yang terdapat pada sistem navigasi
autopilot terdiri dari berbagai macam komponen antara lain
sensor GPS, modul kompas digital, kontroler, perangkat UGV,
modul RF (Radio Frequency), dan komputer. Diagram blok
perancangan sistem navigasi autopilot UGV dapat dilihat pada
Gambar 7.
Gambar 7 Diagram blok perancangan sistem autopilot.
Pada Gambar 7 terlihat bahwa kontroler yang digunakan
untuk mengatur pergerakan UGV pada sistem ini adalah
mikrokontroler ATMega 128. Mikrokontroler ini bertugas
untuk mengambil data berupa posisi lintang, bujur, dan
orientasi UGV dari sensor GPS PMB-688 dan kompas digital
CMPS10 sebagai data input pemrosesan algoritma kontrol
autopilot sehingga didapat sinyal kontrol yang akan diberikan
pada aktuator berupa motor DC dan motor servo. Selain
sebagai kontroler, mikrokontroler juga bertugas untuk
mengirimkan data GPS ke komputer. Komputer memiliki
peranan untuk menentukan posisi titik awal UGV dan
memberikan titik target yang diinginkan untuk kemudian
dikirimkan ke mikrokontroler melalui komunikasi serial dan
monitoring data-data GPS, seperti koordinat posisi lintang dan
bujur, orientasi, serta kecepatan UGV. Komputer juga dapat
menerima masukan dari joystick untuk pengendalian UGV
secara manual. Pada perancangan sistem ini, komputer dengan
UGV dihubungkan melalui media gelombang radio dengan
menggunakan modul YS-1020UA pada frekuensi 433 MHz.
B. Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan suatu bahasa pemrograman
yang digunakan untuk pengoperasian suatu plant. Bahasa
pemrograman yang yang digunakan dapat dimasukan dan
dijalankan oleh suatu plant, baik itu melalui media komputer
atau secara langsung. Pada sistem yang dibuat digunakan dua
perangkat lunak dalam kinerja sistem yaitu, perangkat lunak
Microsoft Visual C# 2010 yang dijalankan pada komputer dan
perangkat lunak Code Vision AVR 2.05 yang secara langsung
ditanamkan pada mikrokontroler yang terdapat pada UGV.
Perangkat lunak Microsoft Visual C# 2010 menyediakan
beberapa fasilitas yang dapat digunakan untuk perancangan
sistem pada tugas akhir ini, antara lain integrasi data GPS
dengan Google Maps, komunikasi serial antara
Joystick
Komputer ATMega 128 Motor DC &
Servo
Pergerakan
UGV
CMPS 10 GPS
PMB-688
5
mikrokontroler dengan komputer baik itu dalam menerima
data maupun mengirim perintah dari dan ke mikrokontroler,
penentuan titik awal serta titik target posisi UGV, visualisasi
data yang dikirim oleh mikrokontroler dalam bentuk grafik,
dan pembuatan tabel untuk penampungan data tersebut secara
sementara. Tampilan program dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8.Tampilan program pada Microsoft Visual C# 2010.
Code Vision AVR merupakan compiler bahasa C yang
didesain untuk pemrograman mikrokontroler keluarga Atmel
AVR. Code Vision AVR yang digunakan adalah versi 2.05.
Codevision AVR memiliki fitur Automatic Program
Generator yang dapat menyediakan kode inisialisasi fungsi
yang akan digunakan seperti inisialisasi timer, inisialisasi Port
I/0, dan inisialisasi UART. Dengan adanya fitur ini, pengguna
cukup mengisikan program pada tempat yang telah disediakan
diantara kode yang telah dihasilkan. Perancangan program
yang dibuat pada CodeVision AVR antara lain perancangan
sistem kontrol autopilot, komunikasi antara sensor GPS dan
modul kompas digital dengan mikrokontroler, komunikasi
antara mikrokontroler dengan komputer, kendali motor DC
dan motor servo.
Secara umum, diagram alir perancangan perancangan
perangkat lunak pada sistem navigasi autopilot UGV dapat
dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Diagram alir perancangan sistem.
Gambar 9 Diagram alir perancangan sistem (lanjutan).
Pada Gambar 9 diketahui bahwa algoritma pengontrolan pada
UGV dimulai dengan menentukan koordinat awal dan
koordinat target UGV. Posisi UGV didapat dengan
pengambilan data sensor GPS dan kompas digital yang
diperbarui setiap 1 detik. Data posisi yang telah didapat dari
sensor dimasukkan ke dalam perhitungan untuk mendapatkan
nilai jarak dan arah yang ditempuh UGV. Hasil perhitungan
jarak dan arah digunakan sebagai sinyal input PWM untuk
mengendalikan motor DC dan motor servo dalam
pengemudian UGV. Perhitungan kontrol terus dilakukan
dengan kembali mengambil data GPS ketika nilai arah dan
jarak UGV tidak sesuai dengan koordinat target lintang dan
bujur yang ditentukan.
IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS
A. Pengujian Sistem
Pengujian sistem yang telah terintegrasi di dalam UGV
ditujukan untuk mengetahui suatu sistem dapat bekerja
dengan baik. Pengujian yang dilakukan pada tugas akhir ini
meliputi :
1) Pengujian sensor GPS sebagai sensor posisi.
Pengujian GPS bertujuan untuk mengetahui keakuratan
dari modul GPS yang digunakan untuk mengukur posisi
koordinat lintang dan bujur pada suatu benda bergerak.
Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan pin
pada modul GPS dengan pin pada mikrokontroler. Modul
ini dibawa mengelilingi area sekitar lapangan parkir yang
terdapat di Gelanggang Olahraga Universitas Diponegoro.
Dari hasil pengujian didapatkan pasangan data koordinat
lintang dan bujur pada sensor GPS. Kumpulan data
tersebut ditampilkan oleh Google Maps yang telah
terintegrasi pada perangkat lunak Microsoft Visual C#
2010. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 10.
ya
Mulai
Inisialisasi titik awal UGV
Menentukan target
Ambil data sensor GPS dan modul
kompas digital
Pemberian sinyal PWM ke
motor DC dan motor servo
tidak Kesalahan sudut arah dan jarak sesuai
toleransi ysng diinginkan
Selesai
Perhitungan jarak UGV
dengan target &sudut arah
yang harus ditempuh UGV
A
A
B
B
Ambil data sensor GPS
6
Gambar 10 Pengujian GPS sebagai sensor posisi.
Dari Gambar 10 tampak bahwa lintasan berwarna merah
yang dibentuk oleh GPS dibandingkan dengan lintasan
nyata berwarna biru yang dilewati pada area sekitar
Lapangan Olahraga Universitas Diponegoro hampir
memiliki kesamaan dengan pergeseran sekitar 1,5 meter.
2) Pengujian modul kompas digital sebagai sensor arah.
Pengujian sensor kompas digital dilakukan untuk
mengetahui keakuratan kompas digital yang akan
digunakan sebagai pengukur arah UGV. Pengujian
dilakukan dengan mengarahkan kompas pada 4 arah mata
angin berdasarkan arah kompas konvensional (Utara,
Timur, Barat, dan Selatan) dan dibandingkan dengan
kompas digital yang terdapat pada smartphone Samsung
Galaxy Mini.Dari hasil pengujian terhadapa kompasa
dgital CMPS10 didapat hasil seperti yang terdapat pada
Tabel 2.
Tabel 2 Hasil pengujian sensor kompas digital.
Arah Kompas
CMPS10
Kompas pada
smartpohone Selisih
Utara 358,80
00 atau 360
0 1,2
0
Timur 89,10 90
0 0,9
0
Barat 178,90 180
0 1,1
0
Selatan 269,00 270
0 1
0
Perbedaan keluaran nilai kompas CMPS10 dengan
kompas pada smartphone Samsung Galaxy Mini memiliki
nilai selisih sebesar 0,90 – 1,2
0. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa perbedaan antara nilai keluaran
kompas CMPS10 dan kompas pada smartphone masih
berada pada batasan wajar dan valid untuk digunakan
sebagai pembacaan arah UGV.
3) Pengujian kendali motor servo.
Pengujian dimaksudkan untuk mengendalikan motor
servo melalui mikrokontroler yang nantinya digunakan
sebagai aktuator untuk menggerakan arah UGV.
Pengujian ini dilakukan dengan membangkitkan pulsa
PWM pada pin B.5 mikrokontroler ATMega 128 dengan
lebar pulsa logika 1 sebesar 1 ms, 1,5 ms, dan 2 ms dan
hasil dari pulsa PWM ditampilkan pada osiloskop. Pada
pengaturan tampilan osiloskop digunakan skala 5
Volt/div dan 5 ms time/div. Tampilan pulsa PWM pada
osiloskop bisa dilihat pada Gambar 11.
a. Lebar pulsa PWM 1 ms.
b. Lebar pulsa PWM 1,5 ms.
c. Lebar pulsa PWM 2 ms.
Gambar 11 Tampilan pulsa PWM pada osiloskop.
Hasil pengujian pemberian lebar pulsa PWM ke motor
servo dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil pengujian kendali motor servo.
Lebar Pulsa (ms) Sudut Heading Roda
1 200 arah kiri
1,5 00
2 200 arah kanan
7
B. Hasil Implementasi Kontrol Autopilot pada UGV
Setelah dilakukan pengujian terhadap elemen-elemen
pembangun sistem maka perlu dilakukan implementasi
kontrol autopilot yang telah diterapkan. Proses pengujian
terbagi dalam beberapa variasi antara lain jarak dan posisi
awal UGV baik itu berada di depan atau membelakangi target.
Hasil implementasi sistem kontrol autopilot dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4 Hasil implementasi kontrol autopilot pada UGV.
Jarak (m) Posisi Awal Waktu (s) Kesalahan (m)
10 Depan 22,093 3,89
Belakang 23,190 3,56
15 Depan 29,199 4,45
Belakang 28,955 4,22
30 Depan 42,604 4,15
Belakang 41,495 3,92
40 Depan 59,492 4,28
Belakang 57,462 4,31
Pada Tabel 4 terlihat bahwa sistem navigasi kontrol autopilot
memberikan performa yang baik karena nilai simpangan yang
didapat kurang dari 5 meter (batas maksimal simpangan GPS)
yaitu sebesar 3,56 – 4,45 meter.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisis yang dilakukan pada
sistem navigasi autopilot, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
1) Pada pengujian GPS sebagai sensor posisi, data posisi
lintang dan bujur yang didapat dibandingkan dengan
lintasan sekitar lapangan parkir GOR Universitas
Diponegoro memiliki pergeseran posisi sekitar 1,5 meter.
2) Motor servo dapat dikendalikan menggunakan pemberian
pulsa PWM. Pemberian pulsa PWM logika 1 sebesar 1 ms
menghasilkan perubahan sudut heading sebesar 200 dari
arah kiri UGV, pemberian pulsa PWM logika 1 sebesar 1,5
ms menghasilkan sudut heading 00, dan pemberian pulsa
PWM logika 1 sebesar 2 ms menghasilkan perubahan
sudut heading sebesar 200 dari arah kanan UGV.
3) Perbedaan keluaran nilai kompas CMPS10 dengan kompas
pada smartphone Samsung Galaxy Mini memiliki nilai
jangkauan selisih antara 0,90 – 1,2
0.
4) Nilai simpangan yang didapat implementasi kontrol
autopilot pada sistem navigasi UGV berkisar antara 3,56
meter - 4,45 meter. Nilai simpangan tersebut berada di
bawah batas simpangan maksimal yang terdapat pada
sensor GPS yaitu sebesar 5 meter.
B. Saran
Pada pengembangan sistem lebih lanjut ada beberapa saran
yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
1) Penggunaan GPS sebagai sensor pada sistem navigasi
sebaiknya menggunakan sensor dengan keakuratan tinggi
dan kecepatan update data tinggi pula. Hal ini dikarenakan
proses pengambilan data oleh sensor lain akan mengalami
penundaan karena proses pengolahannya berjalan
sekuensial.
2) Untuk mengatasi adanya halangan di depan UGV, maka
dapat ditambahkan sensor ultrasonik yang dapat digunakan
untuk mendeteksi adanya halangan.
3) Untuk pengoperasian di medan area yang berbeda bisa
menggunakan jenis plant lain seperti UAV & USV.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Forest, Alex dan Mustafa Konca, Autonoumous Cars
and Society, Department of Social Science and
Policy Studies, Worcester Polytechnic
InstituteWorcester, 2007.
[2] Goge, Douglas W., A Brief History of Unmanned
Ground Vehicle (UGV) Development Efforts,
Unmanned System Magazine, United States of
America, 1995.
[3] Khatib, Oussama, Autonoumous Robotic System,
Department of Computer Science, Universitas
Stanford, Palo Alto USA, 2008.
[4] Mahmood, Marif, Implementation of unmanned ground
Vehicle, Universitas BRAC, Dhaka, 2010.
[5] Putra, Agfianto Eko, Belajar Mikrokontroler Teori &
Aplikasi, Gava MediaYogyakarta, 2006.
[6] Rohde, Mitchell M., Victor E. Perlin, Karl D.
Iagnemma, Robert M. Lupa, Steven M. Rohde,
James Overholt, dan Graham Fiorani, Semi
Autonommous UGV Control with Intuitive
Interface, Massachusetts Institute of Technology,
United State of America.2008.
[7] Saleh, Nasimullah, Perancangan Sistem Pemantauan
Kapal Tanker dengan Bantuan sistem GPS, GIS,
dan Sistem Komunikasi Kanal HF, Tesis S-2,
Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, 2000.
[8] Siegwart, Roland dan Illah Nourbakhsh, Autonomous
Mobile Robots, Massachusetts Institute of
Technology, London, 2004.
[9] Stefan, Jeff, Navigating with GPS, Circuit Cellar
Magazine, USA, 2000.
[10] Subarna, Nana, Perangkat Keras Sistem Pemetaan dan
Pemanduan Kendaraan Darat dengan
Memanfaatkan Sinyal GPS, Tesis S-2, Teknik
Elektro, Institut Teknologi Bandung, 1996.
[11] Wahyu, Fahmi, Desain Kontrol Autopilot menggunkan
GPS pada Kapal, Jurusan Teknik Elektronika,
PENS-ITS, Surabaya, 2011.
[12] ------,Autopilot,http://en.wikipedia.org/wiki/Autopilot.
[13] ------, ATmega 128 Data Sheet, http://www.atmel.com.
[14] ------, CMPS10 Compass Module, http://www.robot-
electronics.co.uk.
8
[15] ------, GPS Receiver Module Data Sheet,
http://www.polstargps.com.
[16] ------,Serial
Tutorial,http://www.freebsd.org/doc/en_US.ISO88
59-1/articles/serial-uart/.
[17] ------, UGV, http://en.wikipedia.org/wiki/Unmanned_
ground_vehicle.
[18] ------,What is GPS,http://www8.garmin.com/boutGPS/.
[19] ------,WGS
84,http://home.online.no/~sigurdhu/WGS84_Eng.h
tml.
[20] ------,NMEA Reference Manual, SiRF Technology Inc.,
United State of America, 2005.
BIODATA MAHASISWA
Muhammad Ikhsan Anshori (L2F 007 053)
Saat ini sedang melanjutkan studi pendidikan
strata I di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro Konsentrasi
Kontrol.
Mengetahui dan mengesahkan,
Dosen Pembimbing I
Iwan Setiawan, ST, MT
NIP.197309262000121001
Tanggal:______________
Dosen Pembimbing II
Wahyudi, ST, MT
NIP.196906121994031001
Tanggal: ______________