31
VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015 JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 100 EDISI DESEMBER 2015 PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · draf akhir yang akan dipublikasikan Perubahan penulis ... Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015

    JURNAL FARMASI UDAYANA

    VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 100 EDISI DESEMBER 2015

    PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

  • INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i

    JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS

    DAFTAR ISI

    Deskripsi Pembaca Editor Petunjuk Penulisan

    DESKRIPSI Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat. PEMBACA Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika EDITOR Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt Editor : Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Mitra Bestari: Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota:

    a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

    EMAIL [email protected]

    mailto:[email protected]

  • INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii

    PETUNJUK PENULISAN PENDAHULUAN Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain. Tipe artikel Artikel hasil penelitian Review article Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain. Verifikasi Artikel Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme Konstribusi Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

  • INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii

    Kepemilikan artikel Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan Perubahan penulis Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas Bahasa Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan. PERSIAPAN Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4. Struktur Artikel Sub pokok bahasan-penomoran Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran. Pendahuluan Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian Bahan dan metode Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan Hasil Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya

  • INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv

    Kesimpulan Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil Appendik Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1 Informasi penting dalam struktur artikel Judul Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan Nama penulis dan institusi Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis Alamat korespondensi Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis Alamat penulis Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic Abstrak Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri Gambar Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

  • INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v

    dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word Kata kunci Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya) Singkatan Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel. Ucapan terima kasih Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya) Unit Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI Tabel Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel Daftar pustaka Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini. Aturan penulisan pustaka Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit. Penulisan buku Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul. (Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

  • INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi

    Contoh: Buku dengan satu penulis Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press Buku yang memiliki penulis dan editor Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit Artikel jurnal Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman Skipsi/Tesis/Disertasi Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi. Universitas, kota Sumber penulisan singkatan jurnal Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html Submission checklist Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor. Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

    alamat email kode pos nomor telepon atau fax

    Semua file yang dibutuhkan telah diupload Kata kunci Gambar

  • INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii

    Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

    Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

    Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam

    teks Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal

    dari sumber lain (termasuk web) SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal. Naskah yang dipublikasikan Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal.

  • INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii

    DAFTAR ISI Hal Halaman Judul …………………………………………………………………………........

    Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ................................................................

    Petunjuk Penulisan .................................................................................. ................................

    Daftar Isi ………………………………………………………………………………….....

    i

    ii

    viii

    1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana

    Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …………………………………………………………………………………

    1 2 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ

    Hati Mencit Betina .................................................................................................... .....

    8 3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium

    aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ……………………………….

    11 4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume

    Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………...

    17 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

    Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri …….

    20 6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% …………… 25 7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen

    Andrografolid dari Herba Sambiloto ………………………………………………….

    29 8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal

    Mencit Betina ………………………………………………………………………….

    33 9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi

    Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai Permeation Enhancer ………………………………………………………………….

    37 10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus

    androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………………………...

    45 11 Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

    mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia), dan Herba Pegagan (Centella asiatica) sebagai Antiluka Bakar ……………………………………………………...

    48 12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit

    Jantan .............................................................................................................................

    53 13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct.

    non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …

    56 14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch

    Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees.

    60 15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)

    Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ...............................................................................

    66 16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan

    Enzim Papain dan Bromealin …………………………………………………

    72 17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………... 76 18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto

    (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) …………………………………………...

    82 19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus

    polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………………...

    91 20 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit

    Jantan ..................................................................................................... ........................

    98

  • Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    (Laksmiani, N. P. L., Susanti, N.M.P., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., Wirasuta IM.A.G.)  

    PENGEMBANGAN METODE REFLUKS UNTUK EKSTRAKSI ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO

    (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    Laksmiani, N. P. L.1, Susanti, N.M.P.1, Widjaja, I. N. K..1, Rismayanti, A. A. M. I.1 Wirasuta IM.A.G. 1 1 Jurusan Farmasi – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Udayana

    Korespondensi: Ni Putu Linda Laksmiani

    Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837

    Email: [email protected]

    ABSTRAK Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan pemanasan. Faktor yang mempengaruhi proses

    ekstraksi diantaranya jumlah pelarut dan waktu ekstraksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah pelarut dan waktu ekstraksi andrografolid yang optimum menggunakan metode refluks.

    Optimasi jumlah pelarut dalam ekstraksi andrografolid menggunakan metode refluks dengan perbandingan jumlah pelarut etanol 96% sebanyak 1:2, 1:3, 1:4, 1:5 dan 1:6. Optimasi waktu ekstraksi dengan variasi waktu 3, 6, 9 dan 12 jam. Penentuan jumlah pelarut dan waktu ekstraksi optimum dilakukan dengan perhitungan kadar andrografolid menggunakan metode KLT-spektrofotodensitometri yang tervalidasi. Fase diam plat silika gel 60 GF254 dielusi dengan campuran pelarut kloroform dan metanol (9:1) v/v kemudian dipindai menggunakan TLC Scanner 3 (CAMAG).

    Seluruh parameter telah memenuhi persyaratan validasi yaitu rata-rata perolehan kembali 85,68% (80-110%); rentang linieritas dengan r = 0,9938 (r > 0,95); nilai LOD 133,273 ng/µL; nilai LOQ 444,122 ng/µL; presisi 0,99 dan nilai Rs >1,5. Jumlah pelarut optimum yaitu pada perbandingan 1:3 dan waktu ekstraksi optimum yaitu 6 jam. Kata kunci: refluks, andrografolid, jumlah pelarut, waktu ekstraksi, KLT- Spektrofotodensitometri 1. PENDAHULUAN

    Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) merupakan salah satu tanaman yang saat ini penggunaannya sedang berkembang dalam pengobatan tradisional. Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees mengandung diterpen lakton yang terdiri dari andrografolid, neoandrografolid, 14-deoksiandrografolid, deoksi-11-oksoandrografolid (Chao, 2010; Niranjan, 2010; Sudarsono, 2006). Andrografolid merupakan komponen mayor dari Andrographis paniculata yang telah dilaporkan memiliki beragam efek farmakologi (Chao, 2010). Andrografolid dapat diambil atau dipisahkan dari tanamannya melalui proses yang disebut dengan ekstraksi (Depkes, 1986; Pratiwi, 2010). Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan pemanasan dan mampu mengekstraksi andrografolid yang merupakan senyawa tahan panas (Pratiwi,

    2010; Mohan, 2013). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses ekstraksi diantaranya jumlah pelarut dan waktu ekstraksi. Jumlah pelarut menjadi faktor kritis dalam ekstraksi karena pada prinsipnya volume pelarut harus mencukupi untuk melarutkan senyawa yang akan diekstraksi. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan metode refluks dengan variasi jumlah pelarut dan waktu pemanasan untuk ekstraksi andrografolid dari herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) sehingga diperoleh kadar andrografolid yang optimal dengan jumlah pelarut dan waktu yang lebih efisien.

    82  

  • Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    (Laksmiani, N. P. L., Susanti, N.M.P., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., Wirasuta IM.A.G.)  

    2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan

    Sampel tanaman yang digunakan adalah serbuk kering herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) yang diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta. Bahan kimia dan pelarut yang digunakan pada penelitian ini yaitu etanol 96% (Brataco), metanol p.a. (Merck) dan kloroform p.a. (Merck) sebagai fase gerak, standar andrografolid dengan kemurnian 98% (Sigma-Aldrich) serta fase diam yang digunakan adalah plat KLT silika gel 60 F254 (Merck-Germany).

    2.2 Prosedur Penelitian 2.2.1 Determinasi tanaman sambiloto

    Determinasi tanaman dilakukan dengan cara membandingkan sampel sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) yang akan digunakan dengan data pustaka acuan. Determinasi tanaman dilakukan di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali–LIPI. 2.2.2 Penetapan kadar air serbuk sambiloto

    Lebih kurang 1 gram herba sambiloto ditimbang menggunakan botol timbang yang telah diketahui beratnya. Serbuk yang telah ditimbang kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 30 menit. Kemudian dinginkan dalam desikator dan ditimbang. Selanjutnya dilakukan pemanasan kembali dalam oven selama 30 menit, dinginkan dalam desikator dan ditimbang kembali. Dilakukan pekerjaan yang sama sampai berat konstan yaitu perbedaan antara dua penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0,25% (DepKes RI, 1986). 2.2.3 Ekstraksi andrografolid dengan metode

    maserasi Ekstraksi andrografolid dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Sebanyak 1 kg serbuk sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dimaserasi dengan 5 L etanol 96% selama 2 hari. Kemudian disaring dan ampasnya diremaserasi sebanyak dua kali dengan 2,5 L etanol 96% masing-masing selama 1 hari. Maserat dijadikan satu kemudian diuapkan dengan vacum rotary evaporator pada suhu 60˚C hingga diperoleh ekstrak kental.

    2.2.4 Pemilihan jumlah pelarut dalam ekstraksi andrografolid dengan metode refluks

    Ekstraksi andrografolid dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Dilakukan ekstraksi menggunakan perbandingan serbuk herba sambiloto dengan jumlah pelarut sebanyak 1:2, 1:3, 1:4, 1:5 dan 1:6 pada suhu 70˚C selama 3 jam. Hasil ekstraksi disaring dengan kertas saring kemudian ditera dengan etanol 96% hingga diperoleh volume sesuai dengan masing-masing jumlah pelarut. Diambil sebanyak 5 mL dan disimpan dalam vial untuk dianalisis. 2.2.5 Pemilihan waktu ekstraksi andrografolid

    dengan metode refluks Ekstraksi andrografolid dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Dilakukan ekstraksi dengan variasi waktu selama 3, 6, 9 dan 12 jam pada suhu 70˚C. Hasil ekstraksi disaring dengan kertas saring kemudian ditera dengan etanol 96% hingga diperoleh volume sesuai dengan jumlah pelarut yang digunakan. Diambil sebanyak 5 mL dan disimpan dalam vial untuk dianalisis. 2.2.6 Validasi metode penetapan kadar

    andrografolid dengan KLT-Spektrofotodensitometri

    a. Rentang dan Linieritas Dibuat rentang larutan konsentrasi 50 ng, 100 ng, 200 ng, 400 ng, 800 ng dan 1000 ng. Ditotolkan pada plat KLT silika gel 60 F254. Dielusi dengan fase gerak kloroform:metanol (9:1). Di scan pada panjang gelombang maksimum andrografolid pada 230 nm. Dibuat kurva kalibrasi hubungan antara AUC dengan Rf. Dibuat persamaan regresi linier dari larutan seri konsentrasi andrografolid y = bx + a. b. Akurasi Dibuat larutan sampel yang ditambahkan dengan standar andrografolid dengan konsentrasi 500 ng kemudian ditotolkan diatas plat KLT silika gel 60 F254 dengan volume 10 µL. Dielusi dengan fase gerak kloroform:metanol (9:1). Di scan pada panjang gelombang maksimum andrografolid pada 230 nm. Dilakukan penetapan kadar andrografolid. Persen perolehan kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan dapat ditemukan.

    83  

  • Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    (Laksmiani, N. P. L., Susanti, N.M.P., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., Wirasuta IM.A.G.)  

    84  

    c. LOD dan LOQ Dimasukkan nilai AUC ke dalam persamaan regresi linier, y=bx+a. Ditentukan nilai LOD dan LOQ. d. Presisi Dilakukan uji presisi dengan membuat larutan dengan konsentrasi 100 ng, 400 ng dan 800 ng. Ditotolkan pada plat KLT silika gel 60 F254. Setelah dielusi dengan fase gerak kloroform:metanol (9:1), discan pada panjang gelombang maksimum andrografolid pada 230 nm. Dilakukan pengulangan penotolan pada masing-masing konsentrasi sebanyak 3 kali pada plat KLT silika gel 60 F254. Dilakukan perhitungan standar deviasi (SD) dan koefisien variasi (KV) berdasarkan perolehan nilai AUC pada masing-masing konsentrasi. e. Selektivitas/Spesifisitas Selektivitas dapat dilakukan dengan menganalisis standar andrografolid dan sampel hasil ekstraksi menggunakan parameter resolusi (Rs). Spot andrografolid pada sampel dikonfirmasi dengan membandingkan nilai Rf pada spot dan standar. Kemurnian puncak andrografolid diuji dengan membandingkan spektrum pada tingkat yang berbeda yaitu posisi peak start (S), peak apex (M) dan peak end (E). 2.2.7 Penetapan kadar andrografolid dengan

    metode KLT-Spektrofotodensitometri Identifikasi andrografolid dilakukan dengan menggunakan KLT Spektrofotodensitometri. Digunakan plat KLT silika gel 60 F254, kemudian plat dicuci dengan metanol dan diaktivasi pada suhu 110oC selama 30 menit. Sampel dan standar andrografolid ditotolkan

    pada masing-masing plat dengan volume penotolan sebanyak 10 µL menggunakan penotol automatic TLC sampler 4. Plat dielusi pada chamber yang telah jenuh dengan fase gerak campuran kloroform:metanol (9:1). Plat yang telah dielusi kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu 60oC selama 5 menit untuk menghilangkan pelarut pada plat. Diamati pemisahan tiap bercak pada plat secara visual, di bawah sinar UV 254 nm dan UV 366 nm. Plat discan dengan menggunakan densitometer CAMAG TLC Scanner 4 pada panjang gelombang maksimum andrografolid dan rentang panjang gelombang 200-400 nm. Dilakukan penetapan kadar dengan membuat kurva kalibrasi dari larutan seri konsentrasi andrografolid dan persamaan regresi linier y = bx + a, dan ditentukan nilai r, dimana y adalah nilai AUC dan x adalah kadar. 3. HASIL 3.1 Determinasi Tanaman

    Tanaman herba sambiloto dan serbuk kering herba sambiloto yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta. Sampel yang telah terkumpul dideterminasi di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali–LIPI untuk mengetahui kebenaran spesies tanaman yang diteliti. Hasil determinasi menyatakan bahwa sampel yang digunakan benar spesies Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees.

    Tabel 1. Penetapan kadar air serbuk simplisia herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees)

    Persentase Kadar Air Percobaan Rata-Rata Standar Deviasi (SD)

    1 2 3

    9,78 % 10,15 % 9,33 % 9,75 % 0,41%

  • Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    (Laksmiani, N. P. L., Susanti, N.M.P., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., Wirasuta IM.A.G.)  

    Tabel 2. Data %recovery dengan metode standar adisi menggunakan larutan standar andrografolid

    Kadar sampel

    (ng)

    Kadar analit yang

    ditambahkan (ng)

    Replikasi Kadar terukur

    (ng) %recovery Rata-rata %recovery

    382,531 500 1 779,800 79,45%

    85,68% 2 789,772 81,44% 3 863,296 96,15%

    Tabel 3. Data %KV pada standar andrografolid

    Konsentrasi analit (ng)

    AUC SD KV Replikasi

    1 Replikasi

    2 Replikasi

    3 100 1184,9 1193,3 1170,7 11,423 0,965% 400 3412,1 3447,5 3455,9 23,245 0,676% 800 5971,3 5974 5974,7 1,795 0,03%

    Keterangan: AUC = luas area puncak; SD = standar deviasi; KV = koefisien variasi Tabel 4. Data nilai resolusi standar andrografolid

    Replikasi X Y Z Rs1 Rs2 1 0 0,41 0,85 13,6 5,1 2 0 0,39 0,85 15,6 5,7 3 0,04 0,37 0,8 6,6 9,5

    Tabel 5. Data nilai resolusi sampel

    Replikasi X Y Z Rs1 Rs2 1 0,01 0,4 0,6 8,6 3,6 2 0,07 0,41 0,61 6,1 2,6 3 0,01 0,41 0,52 11,4 2

    Keterangan: x: Rf puncak sebelum puncak andrografolid; y: Rf andrografolid; z: Rf puncak setelah puncak andrografolid; Rs1: Resolusi andrografolid dengan puncak sebelumnya; Rs2: Resolusi andrografolid dengan puncak setelahnya

    85  

  • Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    (Laksmiani, N. P. L., Susanti, N.M.P., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., Wirasuta IM.A.G.)  

    Gambar 1. Kurva kalibrasi andrografolid dalam penentuan linearitas

    UV 254 nm UV 366 nm

     T1 T2 T3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3 T1 T4 T5 T1 T2 T3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3T1T4 T5

    Gambar 2. Hasil pemisahan standar andrografolid dan sampel pada UV 254 dan 366 nm. T1= sampel ekstraksi dengan maserasi; T2, T3, T4, T5 = sampel ekstraksi dengan refluks selama 3, 6, 9 dan 12 jam; S1 = standar andrografolid 100 ng; S2 = standar andrografolid 400 ng; S3 = standar andrografolid 800 ng

    86  

  • Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    (Laksmiani, N. P. L., Susanti, N.M.P., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., Wirasuta IM.A.G.)  

    A B

    Gambar 3. Perbandingan spektrum standar andrografolid dan spektrum sampel pada panjang gelombang 230 nm. Keterangan: A = spektrum standar andrografolid; B = spektrum sampel hasil ekstraksi dengan maserasi dan refluks pada variasi jumlah pelarut dan waktu ekstraksi

    Gambar 5. Grafik hubungan antara perbandingan jumlah pelarut dan kadar andrografolid

    Gambar 6. Grafik hubungan antara waktu ekstraksi dan kadar andrografolid

    87  

  • Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    (Laksmiani, N. P. L., Susanti, N.M.P., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., Wirasuta IM.A.G.)  

    88  

    Gambar 7. Kromatogram ekstrak etanol herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees pada variasi jumlah pelarut

    Gambar 8. Kromatogram ekstrak etanol herba sambiloto (Andrograhis paniculata (Burm. f.) Nees pada variasi waktu ekstraksi

  • Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    (Laksmiani, N. P. L., Susanti, N.M.P., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., Wirasuta IM.A.G.)  

    4. PEMBAHASAN Penetapan Kadar

    Hasil yang

    leh

    OD & LOQ Hasil perhitungan

    pada

    yang

    Penetapan Kadar Andrografolid dengan

    andrografolid ditandai dengan warna spot

    d dengan metode refluks

    kadar

    lam berbagai waktu ek

    4.1 Validasi MetodeAndrografolid dengan KLT-Spektrofotodensitometri

    a. Rentang dan linearitasdiperoleh menyatakan bahwa konsentrasi andrografolid tersebut memenuhi parameter akurasi, presisi, dan linearitas, sehingga diperoleh rentang pada konsentrasi 50-1000 ng. Dari kurva kalibrasi seri larutan standar pembanding andrografolid diperoleh persamaan regresi linearnya yaitu y = 7,5513x + 572,79 dengan nilai koefisien regresi linear (r) = 0,9938 seperti yang terlihat pada gambar 1. b. Akurasi Pada penelitian ini dipero%recovery pada konsentrasi 500 ng dari adisi larutan standar andrografolid yang dilakukan sebanyak 3 kali replikasi dengan rata-rata perolehan kembali sebesar 85,68%, nilai tersebut menunjukkan %recovery telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan (tabel 2). c. Lmenunjukkan bahwa nilai LOD adalah 133,273 ng/µL dan LOQ adalah 444,122 ng/µL. d. Presisi Dalam penelitian ini %KVkonsentrasi standar andrografolid yang ditentukan pada 3 replikasi menunjukkan bahwa seluruh konsentrasi memenuhi kriteria penerimaan seperti terlihat pada tabel 3. e. Spesifisitas/Selektivitas Hasil diperoleh menunjukkan bahwa nilai resolusi yang diperoleh >1,5 (tabel 4 dan 5). Hal ini menunjukkan bahwa metode dapat memisahkan senyawa dengan matriks lainnya dalam suatu larutan sehingga memenuhi parameter selektivitas. Spesifisitas dilakukan dengan membandingkan spektra pada posisi awal (s), tengah (m) dan akhir puncak (e) menunjukkan korelasi > 0,99, hal ini dapat dikatakan bahwa noda/puncak kromatogram murni dan memenuhi parameter spesifisitas. 4.2

    Metode KLT-Spektrofotodensitometri Gambar 2 menunjukkan hasil pemisahanandrografolid pada plat KLT yang diamati pada UV 254 dan 366 nm dengan nilai Rf sampel 0,37-0,39 dan Rf pada standar 0,38-0,41. Nilai Rf sampel dan Rf pada standar

    keabu-abuan seperti yang terlihat pada UV 366 nm. Kromatogram yang diperoleh kemudian dilakukan scan pada panjang gelombang 230 nm untuk dapat mengetahui kemiripan spektrum antara senyawa standar dan sampel ekstrak seperti pada gambar 3. Gambar 3 menunjukkan nilai korelasi spektrum sampel dengan standar andrografolid sebesar 0,991. a. Jumlah pelarut optimum dalam ekstraksi

    andrografoliHasil menunjukkan bahwa semakin besar perbandingan jumlah pelarut maka andrografolid yang terdapat pada bahan akan semakin meningkat, akan tetapi setelah mencapai jumlah pelarut yang optimum komponen yang terambil dari bahan mengalami penurunan (Gambar 4). Gambar 6 menunjukkan pada kromatogram adanya penambahan satu puncak mulai dari jumlah pelarut dengan perbandingan 1:4 hingga 1:6 disertai dengan nilai AUC pada puncak andrografolid yang semakin berkurang dan mengakibatkan penurunan kadar andrografolid. Hal ini dapat disebabkan oleh komponen-komponen yang terdapat dalam bahan jumlahnya terbatas dan pelarut yang digunakan memiliki batas kemampuan untuk melarutkan bahan yang ada meskipun dilakukan penambahan jumlah pelarut. b. Waktu ekstraksi andrografolid optimum

    dengan metode refluks Hasil menunjukkan kadar andrografolid

    yang dihasilkan berbeda dastraksi. Kelarutan komponen dalam sampel

    secara perlahan sebanding dengan peningkatan waktu ekstraksi, akan tetapi setelah mencapai waktu optimum jumlah komponen yang terambil dari bahan akan mengalami penurunan (Gambar 5). Gambar 7 menunjukkan bahwa adanya penambahan puncak senyawa yang terbentuk ketika dilakukan peningkatan waktu ekstraksi. Pada kajian ini, diduga senyawa andrografolid mempunyai kelarutan yang lebih besar jika dibandingkan dengan kelarutan senyawa lainnya, namun dengan bertambahnya waktu, jumlah senyawa lain yang terlarut semakin

    89  

  • Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

    (Laksmiani, N. P. L., Susanti, N.M.P., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., Wirasuta IM.A.G.)  

    bertambah sehingga dapat memperkecil jumlah senyawa andrografolid yang mampu terekstraksi.

    ESIMPULA K N

    Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan andrografolid yang mampu

    tere

    UCAP N TERIMAKASIH Kepada DIKTI atas bantuan dana pada

    uh dosen pengajar, sert

    hao, W., dan B. Fong Lin.2010. Review and Identification of Bioactive

    Departemen Kesehatan Republik

    Depakarta: Departemen Kesehatan

    Mo Microwave Assisted

    Niraegh (A.

    Nutraksi Andrografolida dari Sambiloto

    Pratii, Remaserasi, Perkolasi dan

    SudaI.A. Drajad, M.

     

    jumlah optimum kstraksi adalah pada perbandingan serbuk

    herba sambiloto dan jumlah pelarut 1:3 dengan waktu ektraksi selama 6 jam.

    A

    hibah bersaing serta selura staf pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas

    MIPA Universitas Udayana atas dukungan yang telah diberikan. PUSTAKA C

    IsolationCompounds in Andrographis paniculata (Chuanxinlian). Chinese Medicine. Vol. 5: 17. Kes RI. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: DepIndonesia. kes RI. 2010. Farmakope Herbal Indonesia. JRepublik Indonesia. han, M., S. Khanam, B.G. Shivananda. 2013. Optimization ofExtraction of Andrographolide from Andrographis paniculata and its Comparison with Refluxation Extraction Method. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry Vol. 2. 342-348. njan, A., Tewari, S.K., Lehry, A. 2010. Biological Activities of KalmPaniculata Ness) and Its Active Principles. Indian J. of Nat. Prod. And Res. 1(2): 125- 135. rasiah, E. S. 2010. “Pengoptimuman

    Eksdengan Rancangan Fraksional Faktorial” (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor. wi, E. 2010. “Perbandingan Metode Maseras

    Reperkolasi dalam Ekstraksi Senyawa Aktif Andrographolide dari Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.) Nees)” (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor. rsono, Puidjoarinto, A. Gunawan, D. Wahyuono, S. Donatus, Wibowo, S. Ngatidjan. 2006. Tumbuhan Obat 1. Pusat Penelitian Obat Tradisional, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal 25-28.

    90  

  • PENGEMBANGAN METODE

    REFLUKS UNTUK EKSTRAKSI

    ANDROGRAFOLID DARI

    HERBA SAMBILOTOby Linda Laksmiani

    FILE

    TIME SUBMITTED 28-DEC-2015 03:38PM

    SUBMISSION ID 617836902

    WORD COUNT 2390

    CHARACTER COUNT 16925

    JURNAL_IBU_LINDA.DOC (6.63M)

  • 19%SIMILARITY INDEX

    17%INTERNET SOURCES

    4%PUBLICATIONS

    7%STUDENT PAPERS

    1 6%

    2 3%

    3 2%

    4 1%

    5 1%

    6 1%

    7 1%

    8 1%

    PENGEMBANGAN METODE REFLUKS UNTUK EKSTRAKSI

    ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO

    ORIGINALITY REPORT

    PRIMARY SOURCES

    ojs.unud.ac.idInternet Source

    km.iptek.net.idInternet Source

    ie.tamu.eduInternet Source

    Submitted to Universitas Muhammadiyah

    SurakartaStudent Paper

    Submitted to Universiti Malaysia SabahStudent Paper

    ejournal.unpak.ac.idInternet Source

    artikel.dikti.go.idInternet Source

    repository.ugm.ac.idInternet Source

  • 9

  • EXCLUDE QUOTES ON

    EXCLUDE

    BIBLIOGRAPHY

    ON

    EXCLUDE MATCHES OFF

    cover Vol 4 no 2daftar isi82-90