36
The 5-Year Course of Obsessive Compulsive Symptoms and Obsessive Compulsive Disorder in First Episode Schizophrenia and Related Disorders Lieuwe de Haan, Bouke Sterk, Luuk Wouters, and Don H. Linszen Asrarudin H1A005005

Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

The 5-Year Course of Obsessive Compulsive Symptoms and Obsessive Compulsive Disorder in First Episode Schizophrenia and Related Disorders

Lieuwe de Haan, Bouke Sterk, Luuk Wouters, and Don H. Linszen

Asrarudin

H1A005005

Page 2: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Tujuan : Untuk menentukan perjalanan obsessive-compulsive symptoms

(OCS) dan obsessive-compulsive disorder (OCD) pada pasien skizofrenia episode pertama dan gangguan yang terkait lainnya serta hubungannya dengan karakter klinis pasien tersebut

Metode : Pasien skizofrenia episode pertama, gangguan schizophreniform

atau gangguan skizoafektif diskrining OCS Yale Brown Obsessive Compulsive Scale, Positive and Negative

Syndrome Scale (PANSS) dan Montgomery Asberg Depression Rating Scale

Penelusuran gejala-gejala yang ada selama 3 dan 5 tahun, psikotik yang kambuh, penggunaan narkoba, sembuh, pemulihan total, bunuh diri dan fungsi sosial semuanya dinilai.

Page 3: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Hasil : 186 setujui ikut penelitian 5 tahun -> OCS menjadi 172 pasien 91 pasien (48,9%) dilaporkan tidak memiliki gejala OCS

pada setiap penelitiannya OCS terbatas pada penilaian awal 15,1% , OCS persisten

13,4%, tidak memiliki OCS pada penilaian awal tetapi kemudian berkembang menjadi OCS : 7,0% dan 15,6 % merupakan OCS intermiten

Pasien dengan komorbiditas OCD bervariasi antara 7,3% dan 11,8% selama masa follow up

OCD telah dikaitkan dengan keparahan gejala depresi dan penurunan fungsi premorbid serta fungsi sosial selama follow-up.

Page 4: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Kesimpulan: Variable Komorbiditas OCS / OCD tidak berhubungan

dengan penilaian tingkat keparahan gejala psikotik dan kekambuhannya.

Komorbiditas OCD dikaitkan lebih banyak dengan keparahan gejala-gejala depresi , disfungsi sosial dan fungsi premorbid yang lebih buruk

Pemilihan pengobatan khusus untuk pasien skizofrenia dengan komorbiditas OCD mutlak diperlukan.

Page 5: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Gangguan skizofrenia bersifat heterogen. Obsessive compulsive symptoms (OCS) atau obsessive

compulsive disorder (OCD) pada umumnya terjadi pada pasien skizofrenia

Penelitian sebelumnya : tingkat komorbiditasnya relatif rendah pada OCS / OCD. Terbaru perbedaan cukup tinggi : untuk nilai OCS bervariasi dari 10% ke 64% dan untuk OCD dari 7,8% ke 31,7%. Prevalensi OCD dalam masyarakat umum jelas lebih rendah (2% -3%)

OCS dapat muncul sebelum, bersamaan atau setelah timbulnya gejala psikotik

Perbedaan etiologi, sumber dan kondisi OCS mungkin memiliki implikasi pada terapi.

Terdapat hasil temuan yang saling bertentangan mengenai dampak OCS / OCD secara klinis

Page 6: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Terdapat kekhawatiran metodologi pada sebagian besar penelitian tentang komorbiditas OCS / OCD pada kasus skizofrenia dan gangguan terkait lainnya

Cross sectional vs Prospektif study Tujuan dari penelitian : 1. Penelitian 5 tahun dari OCS/OCD2. Hubungan antara OCS / OCD dan demografi serta

karakteristik klinisnya3. Validitas prediktif dari OCS / OCD pada saat masuk

pertama kali mengikuti penelitian 5 tahunan ini

Page 7: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Peserta Pasien berusia antara 15-28 Memenuhi syarat kriteria DSM IV revised untuk

skizofrenia, schizophreniform, atau gangguan schizoafektif dan menderita sejak episode pertama kali

Early Psychosis Department of the Academic Psychiatric Center of the Academic Medical Center of the University of Amsterdam antara tahun 1996 dan 2000

Informed consent Semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi

dimasukkan, tidak ada kriteria eksklusi Pasien dinilai pada penerimaan awal (t1), 6 minggu (t2),

3 tahun (t3) dan 5 tahun (t4) setelah masuk.

Metode

Page 8: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Diagnosis Diagnosis DSM-IV berdasarkan pada SCID-I OCS didefinisikan berdasarkan SCID-P sebagai hal yang

persisten, berulang, mengganggu, dan obsesi (distressful thoughts) yang tidak berhubungan dengan delusi pasien, atau repetitive goal-directed rituals (compulsions) yang secara klinis dibedakan dari schizophrenicmannerisms or posturing (skizofrenia katatonik).

Konsekuensinya, pasien dengan obsesi pemikiran atau kompulsif yang terkait dengan gejala psikotik tidak didiagnosis dengan komorbiditas OCS atau OCD

Diagnosis penyerta OCD dinilai berdasarkan kriteria DSM-IV.

Page 9: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Demografi dan karakteristik lainnya Saat pertama kali masuk dinilai:

Jenis kelamin Usia saat onset psikotik pertama ada Jenis onset (akut, berbahaya) Durasi psikosis yang tidak diobati Fungsi premorbid -> dinilai dengan Premorbid

Adjustment Scale (PAS) Faktor prognostik dinilai dengan skala prognostik.

Page 10: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS) yang didasarkan dari informasi yang dikumpulkan pada sebuah wawancara semi terstruktur (SCI-PANSS).

Tingkat keparahan depresi dinilai dengan Montgomery A ˚ sberg Depression Rating Scale (MADRS)

PANSS dan MADRS dinilai pada saat masuk, 6 minggu dan 3 tahun setelah masuk

Keparahan OCS dinilai dengan Y-BOCS pada semua penilaian Y-BOCS telah menunjukkan hasil yang baik dalam penilaian nilai

yang konsisten dan kebenaran rentang nilai pada pasien dengan skizofrenia dan gangguan terkait lainnya

Koefisien korelasi untuk PANSS positif, negatif, dan psikopatologi umum masing-masing berada pada subskala 0,91; 0,84; dan 0,76

Nilai rentang skor total antara MADRS dan Y-BOCS adalah bagus (dengan nilai k = 0,78 dan 0,73).

Keparahan Psikopatologi

Page 11: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Hasil, Psikotik yang Kambuh The Life Chart Schedule (LCS) Menilai gejala, pengobatan, penggunaan

narkoba, tempat tinggal, dan fungsi sosial pada 3 dan 5 tahun setelah masuk penelitian

Kekambuhan psikotik dinilai ketika terdapat kedua kriteria sebagai berikut :

1. Kekambuhan atau eksaserbasi gejala psikotik dengan durasi ≥ 1 minggu

2. Peningkatan peresepan obat antipsikotik.

Page 12: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Definisi dari Gejala RemisiRemisi psikopatologi dinilai sesuai dengan kriteria Andreasen dan kawan-kawan.

 Definisi Fungsi Sosial

Follow-up selama setahun terakhir : fungsi sosial yang baik ditandai dengan keadaan bahwa pasien bukan rawat inap dan mengikuti penelitian atau memiliki pekerjaan tetap (dibayar atau sukarela) sedangkan fungsi sosial yang buruk ditandai dengan di rawat inap, tidak mengikuti penelitian atau tidak memiliki pekerjaan tetap.

Definisi Pemulihan LengkapPasien dengan penyembukan dan fungsi sosial yang baik dari tahun ke 4 sampai tahun ke 5 setelah masuk dan dianggap pulih sepenuhnya.

Page 13: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Analisa Statistik Kategori kelompok subjek, tergantung pada pertanyaan

penelitian -> tabel 1 Repeated-measures ANOVA Cox-regresi menilai : psikotik yang kambuh, baik

dengan atau tanpa melihat jenis kelamin, etnis, pendidikan, durasi psikosis yang tidak diobati, onset awal, jenis onset, skor skala prognostik, skor penyesuaian premorbid, skor PANSS saat masuk, rendahnya nilai insight, ketidakpatuhan pengobatan, dan penyalahgunaan zat. Tidak terdapat pengecualikan pembauran untuk menghindari multikolinearitas

SPSS (versi 15.01, 2006).

Page 14: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin
Page 15: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Karakteristik Sampel Penelitian 264 pasien -> dinilai kelayakannya 189 memenuhi semua kriteria inklusi & informed

consent tertulis. 3 orang diagnosa ulang dan dikeluarkan dari analisa penelitian lebih lanjut (1 dengan obat induksi psikosis dan 2 dengan gangguan bipolar)

Dari jumlah 186 tersebut, 153 adalah laki-laki (82%) dengan usia rata-rata saat masuk adalah 21,1 tahun (SD 3.0)

Diagnosa dengan DSM-IV saat masuk di dapatkan skizofrenia (n = 108, 58%), gangguan skizoafektif (n = 42, 23%), dan gangguan schizophreniform (n = 36, 19%).

Hasil

Page 16: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

5 tahun follow-up , kami mampu menilai diagnosis DSM-IV untuk 172 pasien

Diagnosa setelah 5 tahun follow-up : skizofrenia (n = 142, 83%), gangguan skizoafektif (n = 21, 12%), dan gangguan schizophreniform (n = 9, 5%)

17 pasien dengan diagnosis awal gangguan schizoaffective dan 23 pasien dengan diagnosis awal gangguan schizophreniform diklasifikasi ulang menjadi skizofrenia setelah 5 tahun

Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan untuk hasil output pada penelitian ini diantara kategori diagnostiknya

Status OCS dinilai pada penerimaan pertama dan 6 minggu setelah masuk Pasien 186 orang, setelah 3 tahun menjadi 177 pasien dan setelah 5 tahun

menjadi 172 Data lengkap tentang status klinis diperoleh dari 177 (95%) pada tahun ke

3 dan dari 152 (82%) pada tahun ke 5 Dari 27 pasien dimana tidak semua data klinis tersedia ketika di follow-up

selama 5 tahun, kami mampu untuk menghubungi perawat profesional atau anggota keluarganya

Oleh karena itu, terdapat 179 untuk analisa pemulihan penuh.

Page 17: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Ketika awal masuk, 58 pasien dari 186 (31,2%) dilaporkan OCS. Dari jumlah tersebut, 22 (11,8%) juga memenuhi kriteria DSM-IV untuk OCD

6 minggu setelah masuk, 57 (30,6%) dilaporkan OCS, termasuk 22 (11,8%) dengan OCD

3 tahun setelah masuk, 51 pasien dari 177 (28,7%) dilaporkan OCS, termasuk 13 (7,3%) dengan OCD

5 tahun setelah masuk, 41 dari 172 pasien (22,4%) dilaporkan OCS, termasuk 14 (8,1%) dengan OCD

Tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara kategori diagnostik dengan rerata skor total Y-BOCS saat masuk (skizofrenia: 3,4, SD 6.7, gangguan schizophreniform: 3.0, SD 5.9, dan gangguan schizoafektif: 3.5, SD 6.5) atau setelah 5 tahun (masing-masing 2,4, SD = 5,8, 0,9, SD 2,7, 2,8, 4,5 SD).

Page 18: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Bukan OCS Selama Penelitian91pasien (48,9%) tidak memiliki OCS pada salah satu penilaian dan dilaporkan tidak ada OCS selama penilaian.

 OCS hanya pada awal

28 pasien (15,1%) disertai OCS sewaktu mau masuk atau saat masuk dan setelah 6 minggu. Dari jumlah 28 tersebut , 11 pasien hanya memiliki OCS saat masuk (rata-rata skor total Y-BOCS t1 8,30 ; SD 6,38), 17 pasien memiliki OCS saat masuk dan setelah 6 minggu (rata-rata skor total Y-BOCS t1: 11.00, SD 4,29 ; t2: 9.29, SD 4,76).

 OCS Persisten 25 pasien (13,4%) memiliki OCS yang persisten 23 pasien memiliki OCS di semua penilaian (rata-rata skor total Y-BOCS di

t1: 15,35, SD 9,32 ; t2: 14,26, SD 8,75 ; t3: 13,52, SD 9,22 dan t4: 13,96, SD 7,89)

2 pasien memiliki OCS selama 3 tahun pertama tetapi tidak setelah 5 tahun (rata-rata skor total Y-BOCS di t1: 12,50, SD 2,12 ; t2: 13.00, SD 1,41 ; t3: 12.00, SD 0,00).

  

Presence and Continuity of OCS (Termasuk mereka yang memenuhi kriteria DSM-IV untuk OCD)

Page 19: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

OCS De Novo 13 pasien (7,0%) memiliki OCS de novo 1 pasien tidak memiliki OCS saat masuk dan OCS pada semua penilaian

berikut masing-masing adalah (skor total Y-BOCS di t2: 8 ; t3: 11 ; t4: 8) 12 pasien memiliki OCS pada 3 dan 5 tahun (rata-rata skor total Y-BOCS di t3:

10,75, SD 4,22 ; t4: 9,00, SD 4,51) 7 pasien dengan OCS de novo menggunakan olanzapine, 2 pasien

menggunakan risperidone dan 4 pasien tidak menggunakan obat antipsikotik pada saat onset OCS

OCS Intermiten 29 pasien (15,6%) memiliki intermiten OCS di dengan pembagian dimana 21

pasien tidak memiliki OCS saat masuk dan OCS hanya ada pada 1 dari 3 penilaian berikut (11 hanya pada t2, 7 hanya pada t3, dan 3 hanya pada t4)

3 pasien tidak memiliki OCS saat masuk, tapi memiliki OCS 6 minggu dan 3 tahun setelah masuk

2 pasien : OCS saat masuk dan setelah 5 tahun 3 pasien : OCS saat masuk dan setelah 3 tahun.

Page 20: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Waktu dan Tren Keparahan OCS Untuk menilai nilai rata-rata skor OCS yang

mengalami perubahan selama masa follow-up a one-way repeated measured ANOVA dipergunakan untuk membandingkan skor total Y-BOCS pada semua penilaian. Nilai rata-rata dan standar deviasi (SD)nya adalah: t1: 3.81, 7.06 SD ; t2: 3,34, SD 6.57 ; t3: 3.13, 6.38 SD dan t4: 2.63, 5.97 SD. Walaupun rata-rata skor Y-BOCS mengalami penurunan, tetapi tidak ada pengaruh yang signifikan jika di tinjau dari segi waktu (Wilks 'lambda = 9,6, F (3, 172) = 2,18, P = .09, multivariat partial eta squared = 0,04).

Page 21: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Terjadinya Berbagai Jenis Obsesi atau KompulsiPada hampir semua pasien, tipe dan jenisnya stabil (lihat tabel 2)

Page 22: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

II. Hubungan antara OCS / OCD dengan demografi dan karakteristik klinis

one-way between group ANOVAs Perbedaan signifikan tidak ada pada kelompok berdasarkan status

OCS / OCD : jenis kelamin, suku, skor skala prognostik, usia pada saat onset psikosis, jenis onset (akut, subakut, dan insidensial) maupun durasi psikosis tidak terobati.

Perbedaan signifikan ada dalam skor PAS untuk 3 kelompok OCS / OCD yang kontras (F2, 185 = 4,08, P = 0,019)

Perbandingan posting hoc menggunakan Tukey honestly significant difference (HSD) menunjukkan bahwa rata-rata skor PAS untuk pasien OCD (M = 10,95, SD 3,88) secara signifikan berbeda jika di bandingkan dengan pasien OCS (M = 15,00, SD 6,24) (lihat tabel 3).

Page 23: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin
Page 24: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

OCS/OCD dan Tingkat Keparahan Gejala Lainnya One-way between group Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam nilai

rata-rata total PANSS pada skala positif, negatif ataupun subskala umum pada tiap penilaian (lihat tabel 4)

Analisis krosseksional tentang hubungan antara tingkat keparahan OCS dengan psikotik (nilai positif PANSS) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan di antara keduanya : yaitu dengan nilai ketika pertama kali masuk (Spearman rho = - 0,079, P = 0,298), 6 minggu (Spearman rho = - 0,004, P = 0,966) atau 3 tahun (Spearman rho = 0,006, P = 0,946).

Ada perbedaan yang signifikan antara kategori berdasarkan status OCS / OCD pada rata-rata jumlah nilai total MADRS: t1 (F2, 169 = 3.6, P = 0,028); t2 (F2, 156 = 4.2, P = 0,017), dan t3 ( F2, 136 = 3,5, P = 0,033).

Pengukuran dampak ukurannya dihitung dengan menggunakan eta squared, dimana masing-masing adalah 0,04 ; 0,05 dan 0,05.

Page 25: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Perbandingan post hoc dengan menggunakan Tukey HSD test menunjukkan bahwa nilai rata-rata MADRS untuk subjek OCD yang masuk setelah 6 minggu, menunjukkan secara signifikan lebih tinggi daripada nilai rata-rata MADRS pada subjek tanpa OCS, nilai P = 0,022. Pada penilaian lain, post hoc Tukey HSD test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Korelasi cross-sectional antara tingkat keparahan OCS dan MADRS pada awal masuk (Spearman rho = 0,197, P = 0,009), 6 minggu (Spearman rho = 0,088, P = 0,272) dan setelah 3 tahun (Spearman rho = 0,189, P = 0,031).

Page 26: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin
Page 27: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Uji chi-square -> apa berbeda? -> persistent absence of OCS, presence of OCS at any assessment atau OCD at any assessment (lihat tabel 1, bagian II)

1 atau 2 dan lebih psikotik yang kambuh pada follow-up 5 tahunan ini, psikotik yang berulang, gejala kesembuhan, sekurang-kurangnya satu periode selama 6 bulan, selama 5 tahun follow-up; recovery total sampai akhir follow-up; bunuh diri, kebiasaan aggressifitas yang parah, fungsi sosial baik selama follow-up, penggunaan nikotin, penyalahgunaan ganja atau obat-obatan, penggunaan alkohol

Kami hanya menemukan perbedaan yang signifikan pada fungsi sosial yang baik selama follow-up dengan nilai (P = 0,033) dan pada pengguna nikotin (P = .004) (lihat tabel 5)

Page 28: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin
Page 29: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Penggunaan Nikotin Hanya 121 pasien, -> terpapar rokok -> 81 perokok dan 40 bukan. Perubahan dari waktu ke waktu dan juga perbandingan nilai skor Y-BOCS

pada kedua kelompok ini tidak signifikan Tetapi, kami membandingkan nilai rata-rata Y-BOCS dari waktu ke waktu.

Nilai rerata skor Y-BOCS pada subjek yang bukan perokok secara signifikan lebih tinggi daripada perokok (6,12 ; SD 7.23 berbandingan 2.58 ; SD 5,16): t = 2.771; df = 59.266, 2-sided P = 0,007).

Upaya Bunuh Diri dan Bunuh Diri Tidak ada perbedaan signifikan pada pasien yang berupaya bunuh diri

dan bunuh diri dengan OCS atau OCD atau tanpa keduanya. 15 pasien melakukan upaya bunuh diri selama follow-up, 3 dari mereka

dilaporkan mengalami OCS selama follow-up. 7 pasien melakukan bunuh diri selama 5 tahun follow-up. Salah satunya

didiagnosis dengan OCD saat masuk (14,3%), 6 pasien dilaporkan tidak memiliki OCS ketika masuk.

Page 30: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

III. Apakah Terdapatnya OCS/OCD Sejak Awal Merupakan Prediktor Pertama Penelitian 5 Tahun Ini?

Dari 122 pasien yang dari awal OCSnya negatif , terdapat data 3 pasien yang sering kambuh dan 13 pasien memiliki gejala psikotik kronis terus-menerus

Dari 22 pasien yang dari awal OCS nya positif tetapi OCD nya negatif, 3 pasien terus-menerus memiliki gejala psikotik kronis

13 pasien (7,0%) memiliki OCD baik pada t1 dan t2. Mereka semua memiliki data kekambuhan yang cukup dapat dipercaya tetapi tidak terus-terusan memiliki gejala psikotik kronis

22 pasien (11,8%) memiliki status OCS atau OCD yang berbeda pada t1 dan t2 dan karena itu tidak termasuk pada data pasien yang pulih total dan dianalisa kekambuhannya (lihat tabel 1, bab III).

Page 31: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Relapse: Perbandingan 106 Initial OCS Negatif, 19 Initial OCS/tanpa OCD dan 13 pasien Initial OCD

Terdapat 36 initial pasien dengan OCS negatif (33%), 3 initial pasien dengan OCS / bukan pasien OCD (16%) dan 2 initial pasien OCD (15%) pernah kambuh sekali

Terdapat 20 pasien dengan OCS negatif (18%), 3 initial pasien dengan OCS / bukan pasien OCD (16%), dan 5 initial pasien dengan OCD (38%) memiliki tingkat kekambuhan lebih dari sekali

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada status kekambuhan antara kelompok (uji chi-square: 8,6 ; P = .20). Survival analyses yang membandingkan initial OCS-negatif dengan initial OCS-positif dan initial OCD pasien tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari status initial OCS / OCD pada saat waktu kekambuhan (masing-masing nilai P: 0,477 dan 0,570 tanpa koreksi; 0,898 dan 0,619 dengan koreksi untuk confounding nya)

Page 32: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Remisi Gejala dan Sembuh Total: Perbandingan 122 Initial OCS Negatif, 22 Initial OCS/tanpa OCD dan 13 pasien Initial OCD

Data pulih total yang tersedia untuk semua pasien yang masih hidup 5 tahun setelah awal penelitian (awal masuk)

Setelah 5 tahun follow-up,terdapat 45 initial pasien dengan OCS negatif (37%), 10 initial pasien dengan OCS / pasien tanpa OCD (45%), dan 4 initial pasien dengan OCD (31%) mencapai penyembuhan (remission) gejala. 18 initial pasien dengan OCS negatif (15%), 5 initial pasien dengan OCS / tanpa OCD (23%) dan 1 initial pasien dengan OCD (8%) mencapai pemulihan total

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok yaitu yang mencapai penyembuhan (remission) gejala dan pemulihan total (uji chi-square, masing-masing: 2,4 ; P = .66 dan .7 ; P = .67).

Page 33: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Diskusi Penelitian prospektif Dari penelitian ini diperoleh 6 temuan penting

1. Tingkat prevalensi dan persistensi dari OCS dan OCD: yang mana sekitar setengah dari pasien dilaporkan mengalami OCS setidaknya sekali selama 5-year follow-up ini. Sebuah nilai yang kecil (13,4%) memiliki OCS yang persisten. Prevalensi OCS dan OCD pada penilaian yang berbeda bervariasi masing-masing antara 22,7% -30,6% dan 7,3% -11,8%. Sebuah meta-analisis terakhir didapatkan perkiraan rerata prevalensi OCD pada pasien dengan gangguan psikotik adalah 12,1% (95% CI 7,0% -17,1%).

Page 34: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

2. Status komorbid OCD berkaitan dengan gejala depresi lebih parah

3. Ketiga, kami menemukan bahwa komorbiditas OCD berkaitan dengan fungsi premorbid yang buruk

4. pengguna nikotin memiliki nilai rata-rata OCS yang lebih rendah

5. OCS / OCD selama perawatan tidak dapat memprediksi waktu untuk kambuhnya psikotik dan tidak berhubungan dengan remisi atau pemulihan total

6. komorbiditas OCD dikaitkan dengan fungsi sosial yang jelek pada akhir follow up.

Page 35: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Kekuatan dan Keterbatasan Desain prospektif dan evaluasi yang

terperinci selama 5 tahun follow up Keterbatasan :1. Missed patient2. Validitas penilaian OCS dan tingkat

keparahan OCS pada pasien dengan skizofrenia

3. Kemungkinan hilangnya OCS sementara atau menyembuhkan inti OCS selama penelitian

Page 36: Jurnal Reading - Psikiatri - Asrarudin

Dampak Klinis Penelitian selama 5 tahun pertama Penelitian longitudinal perspective dibutuhkan untuk

menjelaskan hubungan antara OCS dan skizofrenia

Initial OCS / OCD tampaknya tidak berhubungan dengan bagian yang lebih parah dari gejala psikotik, bagaimanapun komorbiditas OCD mungkin akan memperburuk prognosis secara keseluruhan

Dalam kasus komorbiditas OCD, beberapa pasien mungkin mendapatkan manfaat dari terapi obat adjuvan (misalnya, selective serotonin reuptake inhibitor) untuk mengurangi keparahan dari obsesif kompulsif dan gejala depresi.