Click here to load reader
Upload
bellaperucha
View
546
Download
28
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Stereokimia
Citation preview
Pemisahan Campuran Rasemat Trans-Diamine Secara Enzimatik
Katalitik Dan Pembentukan Perkusor Oseltamivir
I. Pendahuluan
Senyawa Trans diamina disintesis dari senyawa epoksida dengan
menggunakan diallylamina, senyawa trans diamin yang dihasilkan merupakan
campuran rasemat dimana salah satu enansiomernya dapat ditransformasi menjadi
prekusor senyawa Oseltamivir. Oseltamivir merupakan pro Drug dari metabolit aktif
Oseltamivir karboksilat. Metabolit aktif ini merupakan penghambat selektif enzim
neuromidase virus influenza dimana glikoprotein enzim tersebut ditemukan di dalam
permukaan virion.
Untuk memperoleh enansiomer murni, campuran rasemat dipisahkan dengan
metode pemisahan secara enzimatik. Dasar pemisahan ini dapat dilakukan atas
kemampuan enzim dalam membedakan antara enansiomer R dan S atau enansiotopik
pro R dan pro S pada senyawa pro kiral. Enzim yang digunakan dalam pemisahan
rasemat dari senyawa trans diamin ini adalah enzim lipase yang berasal dari Candida
Antartica dan Burkholderia cepacia. Pada proses pemisahan enzim lipase yang
berasal dari Burkholderia cepacia ini merupakan enzim yang spesifik terhadap
enansiomer R dari senyawa trans diamin sedangkan enansiomer S digunakan untuk
membentuk prekusor dari Oseltamivir yaitu senyawa karbamat. Diastromer yang
terbentuk dipisahkan kembali dengan menggunakan kromatografi kolom.
II. Isi dan Pembahasan
Reaksi epoksida adalah reaksi adisi sehingga menghasilkan epoksida (cis dan
trans dari cis) dan trans alkena. Senyawa epoksida ini digunakan sebagai bahan dasar
untuk proses pembentukan senyawa trans diamine. Adapun reaksi pembentukan
senyawa trans diamine ini ditunjukkan sebagai berikut.
Pembentukan senyawa trans diamin diawali dengan pembukaan cincin
senyawa epoksida menggunakan diallylamine dengan pelarut etanol menghasilkan
campuran rasemat trans-6-diallylaminocyclohex-3-enol. Senyawa ini kemudian di
transformasikan menjadi campuran rasemat trans diamin dengan penambahan mesyl
cloride dan larutan amonia.
Pemisahan enansiomer dilakukan dengan menggubah pasangan enasiomer
(rasemat) menjadi pasangan diastreomer dengan menambahkan reagent yang bersifat
kiral. Dalam hal ini pemisahan campuran rasemat trans diamine dilakukan dengan
enzimatik dengan menggunakan etil asetat sebagai donor asyl dan solven.
Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang
bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena
enzim ini menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan
mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang
artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi
kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap.
Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, disamping mempunyai
kekhasan (spesifik) yang tinggi. Sangat spesifik terhadap substrat dan dapat
menghasilkan produk utama hampir tanpa produk sampingan. Keunggulan-
keunggulan ini menyebabkan enzim menjadi katalis hayati yang jauh lebih unggul
daripada katalis kimiawi. Prospeknya sebagai biokatalis yang ramah lingkungan
karena proses yang efisien, spesifik, dan tak menghasilkan limbah yang merepotkan.
Lipase umumnya bekerja pada kondisi suhu 30 – 40oC dan tekanan udara 1 atm
sehingga diperoleh produk dengan mutu yang lebih baik karena kondisi prosesnya
menunjang kebutuhan tersebut.
Pemisahan rasemat trans diamin ini mengguanakan enzim lipase. Enzim
lipase yang digunakan dalam pemisahan rasemat trans diamin berasal dari
Burkholderia cepacia (PSL-C). Lipase ini mengubah substrat secara enansioselektif
pada konfigurasi R saja (Pro R), sedangkan konfigurasi S-nya tidak. Pada mulanya
enzim lipase yang digunakan berasal dari Cardida Antarctica, akan tetapi reaksi yang
ditunjukan lambat, dan setelah dilakukan variasi terhadap rantai asyl yang bertindak
sebagai donor asylnya juga tidak memberikan hasil yang menguntungkan untuk
didapatkan enantiomer murninya dalam jumlah yang banyak. Hasil dari variasi donor
asyl dan solvennya ditunujukan pada tabel berikut:
Pemisahan campuran rasemat trans-diamin dengan katalis lipase ini akan
menghasilkan suatu diastromer dari trans diamin, kemudian diastromer ini dipisahkan
lebih lanjut untuk mendapatkan enansiomer murninya dengan menggunakan metoda
kromatografi kolom. Kromatografi kolom yang digunakan tidak seperti kromatografi
kolom biasa, karena yang dipisahkan memiliki sifat optis aktif, maka fasa stasioner
yang digunakan juga harus fasa diam yang sifatnya kiral. Sehingga salah satu dari
konfigurasi akan berinteraksi kuat dengan fasa diam kiralnya, kemudian enansiomer
lainnya akan turun terlebih dahulu. Sehingga didapatlah produk utamanya berupa
(1R,2R) asetamida dan sisanya (1S,2S) diamin. Konfigurasi absolut (1S,2S) yang
dapat digunakan untuk membuat prekursor oseltamivir.
(1S,2S) trans diamin hasil pemisahan tadi ditambahkan dengan di-tert butyl
pyrocarbonate menghasilkan (1S,2S) carbamate, kemudian dimasukkan N,N’-
dimetylbarbituric acid (NDMBA) sebagai pengambil group alil dan Pd sebagai
katalis. Pada kondisi ini, group alil berpindah. Hasilnya turunan mono-Boc diamin
yang direaksikan lebih lanjut dengan di – tert butyl pyrocarbonate menjadi (1S,2S)
di-carbamate pada hasil yang tinggi.
II. METODOLOGI
A. (±)-trans-6-(Diallylamino)cyclohex-3-en-1-ol [(±)-5
B. Pemecahan enzim secara kinetik dari diamine (±6).
yang kemudian dimurnikan dengan destilasi untuk mengurangi tekanan dan
memberikan hasil senyawa campuran sebagai minyak tak berwarna.
pelarut dan kelebihan amina di evaporasi dengan pipa vakum untuk mendapatkan
bahan mentah
refluks di bawah tekanan atmosfer nitrogen selama 48 jam
Diallylamine ditambahkan ke dalam pelarut epoksida yang teroksigenasi
oleh etanol.
Kemudian campuran tersebut disaring dan filtratnya dimasukkan dalam lapisan
Pad Celite dan padatannya di cuci dengan metanol
Etil asetat ditambahkan ke dalam campuran rasemat diamine (±6) dan PSL-C di
bawah tekanan atmosfer nitrogen.
Campuran yang baru di stir pada suhu 28oC dan 200 rpm selama 48 jam.
C.(1S,2S)-N-(tert-Butoxyacarbonyl)-N’,N’-diallylcyclohex-4-ene-1,2-diamin
[(1S,2S)-8].
Pelarut organik di evaporasi untuk mengurangi tekanan dan hasil dari bahan mentah
yang bersatu dengan campuran diamin (1S,2S)-6 dan monoamide (1R,2R)-7 yang
merupakan bahan untuk flash kromatografi ( perbandingan heksan/ACOEt 1:1 ke
AcOEt/metanol 4:1 digunakan sebagai eluen).
Di-tert-butyl pyrocarbonate di tambahkan ke dalam pelarut (1S,2S)-6 dalam metanol.
Setelah satu jam reaksi dalam suhu kamar, pelarut di evaporasi dan residunya di
murnikan dengan flash kromatgrafi (heksan/AcOEt 15:1 sebagai eluen) dan
menghasilkan [(1S,2S)].