111
i i STRATEGI POSITIONING PADA WISATA EDUKASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Studi Kasus Pada Wisatawan Domestik yang Berkunjung Di Museum Kereta Api Ambarawa) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Muhamad Mahfud Wibowo NIM. 7350408086 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

  • Upload
    vuliem

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

i

i

STRATEGI POSITIONING PADA WISATA EDUKASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

(Studi Kasus Pada Wisatawan Domestik yang Berkunjung Di Museum Kereta Api Ambarawa)

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Muhamad Mahfud Wibowo

NIM. 7350408086

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 28 Februari 2013

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Palupiningdyah, M. Si. Rr. Endang Sutrasmawati, S.H., S.E., M.M. NIP. 195208041980032001 NIP. 196704182000122001

Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen

a.n Sekretaris Jurusan Manajemen,

Dra. Palupiningdyah, M. Si. NIP. 195208041980032001

Page 3: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 7 Maret 2013

Penguji Skripsi

Endah Prapti Lestari, SE, MM NIP. 196903082000122001

Anggota I Anggota II

Dra. Palupiningdyah, M. Si. Rr. Endang Sutrasmawati, S.H., S.E., M.M. NIP. 195208041980032001 NIP. 196704182000122001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M. Si NIP. 196603081989011001

Page 4: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar – benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang ,28 Februari 2013

Muhamad Mahfud Wibowo NIM. 7350408086

Page 5: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,

karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun

kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)

Apa yang kita lakukan hari ini adalah apa yang akan kita capai dimasa

depan. (Agus Al haris)

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Ibunda Umi Rosyadah dan Bapak Sayuti

yang selalu membimbingku untuk selalu

maju

Mas Aris, Mbak Indah, Hafidz, Mas Nur,

Mbak Solilkhah.

Guru-guruku

Almamaterku

.

Page 6: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas limpahan rahmat serta

karunia dari Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Strategi Positioning Pada Wisata Edukasi Dan

Pengaruhnya Terhadap Keputusan Berkunjung (studi kasus pada wisatawan

domestik yang berkunjung di museum kereta api Ambarawa)” sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan pendidikan perkuliahan pada Program Studi

Manajemen S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan studi di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. S. Martono, M. Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang mewakili lembaga yang bertanggungjawab terhadap adanya salah

satu kegiatan akademik.

3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang mewakili lembaga yang bertanggungjawab

terhadap adanya salah satu kegiatan akademik.

4. Endah Prapti Lestari, SE, MM, Penguji yang telah memberikan saran dan

arahannya dalam kesempurnaan skripsi ini.

5. Dra. Palupiningdyah, M. Si. Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

vii

6. Rr. Endang Sutrasmawati, S.H., S.E., M.M. Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi khususnya jurusan Manajemen atas

segala ilmu yang diberikan.

8. Pihak Pengelola Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten Semarang yang

telah memberikan ijin untuk penelitian ini.

9. Para pengunjung Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten Semarang yang

bersedia untuk menjadi responden guna memperlancar penelitian ini.

10. Orang tua dan Saudara yang senantiasa memberikan doa dan telah

menanggung segala biaya selama masa kuliah.

11. Abah Kyai Masrokhan guru yang selalu membimbing dan mendoakan penulis.

12. Keluarga besar Pondok Pesantren Durrotu Ahlussunah Wal Jamaah.

13. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen Unnes angkatan 2008 atas motivasi

dan bantuannya.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

Akhirnya, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi pembaca.

Semarang, 28 Februari 2013

Penulis

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

viii

SARI

Wibowo, Muhamad Mahfud. 2013. Strategi Positioning Pada Wisata Edukasi Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Berkunjung. Program Studi Manajemen Pemasaran, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dra. Palupiningdyah, M. Si, M.Si. Pembimbing II Rr. Endang Sutrasmawati, S.H., S.E., M.M.

Kata Kunci : Strategi Positioning, Keputusan Berkunjung

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi positioning dan pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten Semarang.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan domestik yang berkunjung di Museum kereta Api Ambarawa. Sampel yang diambil 100 wisatawan dengan teknik incidental sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel Strategi Positioning (X) dengan indikator Nilai, Keunikan, Kredibilitas, keberlanjutan, dan kesesuaian, serta variabel Keputusan Berkunjung (Y) dengan indikator kebutuhan atau keinginan untuk melakukan perjalanan, pencarian dan penilaian informasi, keputusan melakukan perjalanan wisata., persiapan perjalanan dan pengalaman wisata, evaluasi kepuasan perjalanan wisata.

Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Instrumen diuji validitas dan reabilitasnya. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif presentase, analisis regresi sederhana, uji t, dan uji determinasi.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh strategi positioning Museum Kereta Api Ambarawa sebagai wisata edukasi terhadap keputusan berkunjung wisatawan. disarankan kepada pihak pengelola untuk memaksimalkan citra wisata edukasi sejarah di Museum Kereta Api Ambarawa, misalnya dengan menambah fasilitas-fasilitas yang dapat memudahkan wisatawan untuk mendapatkan pengetahuan tentang sejarah kereta api.

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

ix

ABSTRACT

Wibowo, Muhamad Mahfud. 2013. Positioning Strategy of Educational Tourist Object and Its Influence on Visiting Decision. Program of Study of Marketing Management, Major of Management, Economic Faculty, Semarang State University. Supervisor I Dra. Palupiningdyah, M. Si. Supervisor II Rr. Endang Sutrasmawati, S.H., S.E., M.M. Keywords: Positioning Strategy, Visiting Decision.

The goal of this study is to describe the positioning strategy and its influence on the visitors’ visiting decision in Train Museum of Ambarawa in Semarang Regency.

The population of this study is the whole domestic visitors visiting Train Museum of Ambarawa. The 100 visitors as a sample are taken by using incidental sampling technique. The variables of this study are the variable of positioning strategy (X) with indicators such as value, uniqueness, credibility, continuity, and appropriateness and variable of visiting decision (Y) with indicators such as demand or desire to have tour, searching and information assessment, the decision to have tour, the preparation of the tour and tour experience, and evaluation of pride of having tour.

The method of collecting data is using questionnaire and documentation. Then, the instruments are examined to know their validity and reliability. The data analyses used is descriptive percentage, simple regression analyses, t analyses, and analyses of determination.

From this study, we can conclude that there is influence of positioning strategy of Train Museum of Ambarawa as an educational tourist object on the visitors’ visiting decision. It is suggested to the organizer that they optimize the image of educational and historical tourist object owned by Train Museum of Ambarawa, facilities to ease visitors to obtain knowledge dealing with history of train should be enhanced.

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN ....................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

SARI ......................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xv

DAFTAR GRAFIK .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 7

2.1 Pariwisata ....................................................................... 7

2.1.1 Pengertian Pariwisata ................................................. 7

2.1.1.1 Wisata Edukasi ....................................................... 10

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

xi

2.1.1.2 Produk Wisata ........................................................ 11

2.1.2 Strategi Positioning Bagian Dari Strategi Pemasaran.. 13

2.1.3 Konsep Positioning .................................................... 15

2.1.4 Pendekatan Dalam Positioning ................................... 17

2.1.5 Prosedur Positioning .................................................. 18

2.1.6 Konsep Strategi Positioning ....................................... 20

2.1.7 Perilaku Konsumen .................................................... 23

2.1.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 23

2.1.9 Konsep Keputusan Pembelian .................................... 28

2.1.10 Proses Keputusan Berkunjung .................................... 29

2.1.11 Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan

Berkunjung ................................................................ 31

2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................... 33

2.3 Kerangka Pemikiran ....................................................... 34

2.4 Hipotesis ........................................................................ 39

BAB III METODE PENELITIAN......................................................... 40

3.1 Objek Penelitian ............................................................. 40

3.2 Populasi dan Sampel ....................................................... 41

3.2.1 Populasi ..................................................................... 41

3.2.2 Sampel ....................................................................... 41

3.3 Variabel Penelitian ......................................................... 45

3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................. 48

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 49

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

xii

3.5.1 Validitas..................................................................... 59

3.5.2 Reliabilitas ................................................................. 52

3.6 Metode Analisis Data ..................................................... 54

3.6.1 Analisis Deskriptif ..................................................... 54

3.6.2 Analisis Regresi Linier ............................................... 55

3.7 Pengujian Hipotesis ........................................................ 55

3.7.1 Uji Parsial .................................................................. 55

3.7.2 Uji Determinasi .......................................................... 56

3.8 Uji Asumsi Klasik .......................................................... 56

3.8.1 Uji Normalitas data .................................................... 56

3.8.2 Uji Linieritas .............................................................. 56

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 58

4.1 Hasil penelitian .............................................................. 58

4.1.1 Identitas Responden ................................................... 58

4.1.1.1 Identitas Responden berdasarkan Jenis Kelamin 58

4.1.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia .............. 58

4.1.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ...... 59

4.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian .................................... 60

4.1.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Strategi

Positioning ........................................................ 60

4.1.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan

Berkunjung ....................................................... 63

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

xiii

4.1.3 Analisis Regresi Linier ............................................... 66

4.1.3.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ..................... 66

4.1.4 Pengujian Hipotesis.................................................... 67

4.1.4.1 Uji Parsial ......................................................... 67

4.1.4.2 Koefisien Determinasi ....................................... 68

4.1.5 Uji Asumsi klasik ....................................................... 68

4.1.5.1 Uji Normalitas Data .......................................... 68

4.1.5.2 Uji Linieritas ..................................................... 70

4.1.5.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................... 71

4.2 Pembahasan .................................................................... 73

BAB V PENUTUP ................................................................................ 77

5.1 Simpulan ....................................................................... 77

5.2 Saran .............................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Kunjungan wisatawan Museum Kereta Api Ambarawa 2007-

2011 .................................................................................................... 5

2. Hasil Uji Validitas Strategi Positioning ............................................... 51

3. Hasil Uji Validitas Keputusan Berkunjung .......................................... 52

4. Reliabilitas Strategi Positioning dan Keputusan Berkunjung ................ 54

5. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................................. 58

6. Identitas Responden Berdasarkan Usia ................................................ 59

7. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................................ 59

8. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Strategi Positioning ........... 60

9. Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung ..................... 63

10. Analisis Regresi Linier Sederhana ....................................................... 66

11. Uji Hipotesis ....................................................................................... 67

12. Uji Determinasi ................................................................................... 68

13. Uji Normalitas Data ............................................................................. 69

14. Uji Linieritas ....................................................................................... 71

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kedatangan wisatawan ................. 12

2. Segmenting, Targetting, Positioning .................................................... 15

3. Pengembangan Strategi positioning ..................................................... 22

4. Kerangka Pemikiran Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan

Berkunjung .......................................................................................... 38

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman 1. Grafik Normal P-Plot .......................................................................... 70

2. Grafik Scatterplot ................................................................................ 72

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Kartajaya (2007) menyebutkan bahwa positioning sebagai

the strategy to lead your customer credibly yaitu upaya mengarahkan

pelanggan anda secara kredibel. Artinya membangun kepercayaan berarti

membangun kredibilitas, membangun kredibilitas berarti membangun

positioning.

Setiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan

penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin

ditempatinya dalam segmen tersebut. Posisi produk adalah tempat yang

diduduki produk yang relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran komsumen.

Pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika

sebuah produk dianggap sama persis dengan produk lainya dipasar.

Konsumen tidak ada alasan untuk membelinya (Kotler : 2009).

Pendiferensiasian ini akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam

perilaku pembelian kompleks, para konsumen mempunyai perilaku

pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian

dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merek (Kotler :

1999)

Positioning suatu produk menjadi sangat penting karena konsumen

akan selalu membanding-bandingkan antar produk yang sejenis. Perusahaan

harus mampu menempatkan produknya pada posisi yang tinggi

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

2

dimasyarakat karena hal itu akan menjadi salah satu faktor yang

menumbuhkan keputusan pembelian konsumen. Persepsi yang positif dan

kepercayaan konsumen terhadap suatu produk akan menciptakan

positioning yang baik. Produk yang yang diyakini memiliki kualitas yang

baik dalam persepsinya, maka akan menarik keputusan pembelian

konsumen dan mendorong untuk membeli produk tersebut (AB. Susanto &

Himawan W : 2004).

Strategi positioning ini digunakan pada berbagai sektor perusahaan,

salah satunya adalah sektor pariwisata. Pariwisata merupakan sebuah

industri jasa yang sedang berkembang dan merupakan salah satu industri

terbesar saat ini yang berperan dalam meningkatkan pendapatan suatu

negara. Dalam suatu pariwisata mempunyai Kumpulan macam-macam

perusahaan, yang dimaksudkan antara lain travel agent, tourist

transportation, hotel dan akomodasi lainya. Catering, tradin bar dan

restaurant, tour operator dan lain sebagainya. Semua perusahaan ini saling

melengkapi sehingga merupakan industri sendiri yang hasilnya dibeli oleh

wisatawan dalam bentuk paket.

Pariwisata merupakan kegiatan yang hanya dinikmati oleh

sekelompok orang yang relatif kaya di awal abad ke-20. Perkembangan

jaman, kemajuan teknologi, dan ilmu pengetahuan serta kebutuhan yang

meningkat menjadikan pariwisata bagian dari hak asasi manusia. Semua

kalangan mulai dari golongan ekonomi atas, menengah hingga bawah dapat

menikmati kegiatan ini. Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

3

adalah meningkatnya pendapatan masyarakat, bertambahnya hari libur,

beragamnya jenis kegiatan pariwisata dengan harga perjalanan wisata yang

kompetitif sehingga dapat dijangkau oleh semua kalangan. Meningkatnya

perjalanan dan kegiatan wisata menyebabkan pariwisata menjadi industri

yang berkembang pesat, bahkan di berbagai negara pariwisata menjadi

andalan untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan (Sudarmiatin :

2008).

Museum Kereta Api Ambarawa terletak di pusat kota Ambarawa, Jl.

Stasiun No. 1 Ambarawa. Berjarak sekitar 20 km dari kota ungaran.

Museum Kereta Api yang merupakan satu-satunya Museum Kereta Api

peninggalan Belanda di Indonesia, dengan koleksi kereta api kunonya.

Berwisata di museum kereta api sangat bermanfaat khususnya bagi

para pelajar, karena mempunyai unsur edukasi dimana di museum ini

terdapat nilai-nilai sejarah. Tujuan seseorang mengunjungi museum adalah

guna mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang menghasilkan

makna-makna dengan melalui berbagai proses pengamatan dalam melihat

dan menyaksikan pameran dari benda-benda koleksi museum beserta

penjelasan-penjelasanya.

Di Museum Kereta Api Ambarawa pengunjung diberikan materi

pengetahuan seputar sejarah kereta api dan hal lain yang terkait. Dengan

demikian pengunjung tidak hanya mendapat hiburan akan tetapi ditambah

dengan pengetahuan. Melalui berbagai media diantaranya website wisata-

ungaran.com, diinformasikan kepada masyarakat tentang wisata edukasi

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

4

sejarah yang ada di Museum ini. Hal ini dilakukan untuk

mengkomunikasikan bahwa objek wisata Museum Kereta Api Ambarawa

lebih menarik untuk dikunjungi dibandingkan dengan objek wisata lainya.

Dengan demikian Museum Kereta Api melakukan upaya penempatan posisi

untuk menjadi yang terbaik di benak pengunjung. Dengan kata lain Museum

ini melaksanakan strategi positioning sebagai salah satu upaya

meningkatkan kunjungan wisatawan. Strategi positioning merupakan salah

satu strategi pemasaran yang berusaha menciptakan persepsi pengunjung

terhadap produk atau perusahaan.

Pendekatan yang digunakan untuk melakukan positioning yaitu

berdasarkan atribut, harga, dan kualitas, manfaat pemakai dan lain-lain.

Dalam kaitanya Museum Kereta Api Ambarawa memberikan harga tiket

yang sangat terjangkau, memperkenalkan program edukasi yang bermanfaat

bagi pengunjung serta kualitas narasumbernya yang kompeten dalam

usahanya untuk membentuk posisi di benak pengunjung sebagai wahana

wisata edukasi sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Namun walaupun demikian pengunjung objek wisata Museum

Kereta Api ambarawa 5 tahun terakhir masih sangat fluktuatif, sesuai

dengan data berikut ini :

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

5

Tabel 1.1. Data Kunjungan Wisatawan Museum Kereta Api Ambarawa 2007-2011

Tahun Wisatawan Domestik Wisatawan

Mancanegara 2007 27,893 1,491 2008 33,506 846 2009 47,699 1,428 2010 68,028 1,963 2011 35,704 1,097

Sumber: Disporabudpar Kab.Semarang

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka perlu diadakan

suatu penelitian tentang “Strategi Positioning Pada Wisata Edukasi Dan

Pengaruhnya Terhadap Keputusan Berkunjung” (Studi Kasus Pada

Wisatawan Domestik yang Berkunjung Di Museum Kereta Api Ambarawa).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang permasalahan di atas, maka

masalah yang akan di teliti adalah : Adakah pengaruh strategi positioning

Pada wisata edukasi Museum Kereta Api Ambarawa Terhadap Keputusan

Berkunjung?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah : Untuk mendeskripsikan pengaruh strategi positioning Pada wisata

edukasi Museum Kereta Api Ambarawa Terhadap Keputusan Berkunjung

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

6

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran Bagi Ilmu Pengetahuan khususnya dalam bidang

kajian strategi positioning.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola

Museum Kereta Api Ambarawa pada khususnya dan kepada seluruh

praktisi di bidang pariwisata pada umumnya dalam hal penetapan posisi

atau positioning sesuai dengan kondisi pasar yang mampu mempengaruhi

keputusan berkunjung wisatawan ke sebuah destinasi wisata.

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pariwisata

2.1.1 Pengertian Pariwisata

Secara etimologis kata pariwisata yang berasal dari bahasa

sansekerta, sesungguhnya bukanlah berarti tourisme (bahasa Belanda) atau

tourism (bahasa Inggris). Kata pariwisata berasal dari dua suku kata yaitu

masing-masing kata pari dan wisata.

1. Pari yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap.

2. Wisata, berarti perjalanan, berpergian yang dalam hal ini sinonim dengan

kata travel dalam bahasa Inggris.

Pariwisata merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain,

bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha

untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan

lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu (James,

1994:21). Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

2009 Tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan

wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh

masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Jenis-jenis

Pariwisata menurut motif tujuan perjalanan, James (1994:28) :

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

8

1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan

Merupakan salah satu bentuk pariwisata yang mampu kita

lakukan dengan mengambil tujuan untuk menikmati indahnya kondisi

tempat tujuan wisata. Bersifat liburan dan tujuan utamanya adalah

untuk memenuhi keingintahuan akan suatu tempat, dan biasanya diluar

kota maupun daerah tempat tinggal.

2) Pariwisata Untuk Rekreasi

Jenis pariwisata yang satu ini biasanya dilakukan oleh orang

yang benar-benar ingin melepas penat, karena mungkin sudah terlalu

berat beban yang ditanggung pikiranya. Jadi disini mereka ingin benar-

benar berlibur guna menyegarkan kembali jasmani maupun rohaninya.

Yaitu dengan cara mereka tinggal selama mungkin ditempat-tempat

yang dianggapnya benar-benar menjamin tujuan-tujuan rekreasi

tersebut (misalnya di tepi pantai, di pegunungan, di pusat-pusat

peristirahatan atau pusat-pusat kesehatan) dengan tujuan menemukan

kenikmatan yang diperlukan.

3) Pariwisata Untuk Kebudayaan

Pariwisata jenis ini ditandai dengan adanya keinginan seseorang

untuk mengetahui serta mempelajari cara hidup dan kebudayaan

sekelompok orang pada komunitas tertentu maupun negara lain, beserta

adat istiadat juga peninggalan sejarahnya.

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

9

4) Pariwisata Untuk Olahraga

Jenis ini dibagi dalam dua kategori :

a. Big Sports Events

Merupakan peristiwa-peristiwa besar seperti olympiade games

kejuaran ski dunia, kejuaraan tinju dunia, dan kejuaraan lain-lain

yang menarik perhatian hanya pada olahragawanya sendiri, tetapi

juga ribuan penonton atau penggemarnya.

b. Sporting Tourism Of the Practitioners

Pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan

mempraktekkan sendiri, seperti pendakian gunung, olahraga naik

kuda, berburu, memancing, dan lain-lain.

5) Pariwisata untuk Urusan Usaha Dagang

Merupakan jenis pariwisata yang mengadakan perjalanan karena

dengan adanya pekerjaan yang tidak memberikan pilihan daerah tujuan

wisata maupun waktu perjalananya.

6) Pariwisata Untuk berkonvensi

Jenis pariwisata yang timbul karena adanya suatu konvensi dan

pertemuan yang mana sering dihadiri oleh ratusan dan bahkan ribuan

peserta yang biasanya tinggal beberapa hari di kota atau negara

penyelenggara.

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

10

7) Pariwisata Untuk Minat Khusus

Jenis pariwisata yang diperuntukkan bagi wisatawan tertentu

yang memiliki tujuan yangt berbeda. Contohnya adalah wisata edukasi,

handicraft, kota, spa, tour desa, agro wisata, arsitektur, petualangan.

2.1.1.1 Wisata Edukasi

Wisata edukasi merupakan bagian dari wisata minat khusus. Hal ini

dikarenakan wisata edukasi diperuntukkan bagi wisatawan yang memiliki

tujuan berbeda. Wisata edukasi atau edutourism memiliki pengertian

program dimana partisipan bepergian ke suatu lokasi sebagai kelompok

dengan penggunaan primer dan terlibat dalam satu pengalaman belajar

secara langsung berhubungan ke lokasi. Hal ini diliputi dari beberapa jenis

sub termasuk ecotourism, pariwisata bagian dari warisan, pedesaan atau

pariwisata bertani, dan pertukaran murid di antara pendidikan institusi

bidang (Awal Ramdhan,2007).

Wisata edukasi (educational tourism) yaitu jenis pariwisata dimana

pengunjung atau orang melakukan perjalanan untuk tujuan studi atau

mempelajari sesuatu bidang ilmu pengetahuan. Termasuk didalamnya

adalah wisata sejarah. Yaitu untuk meningkatkan pengetahuanya tentang

sejarah suatu objek. Wisata edukasi berkembang karena kebutuhan belajar-

mengajar dari pengetahuan, dan menambahkan kemampuan teknis diluar

lingkungan kelas dalam dunia pendidikan. (Awal Ramdhan, 2007)

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

11

2.1.1.2 Produk Wisata

Salah Wahab (2003:48) mengemukakan bahwa produk wisata,

merupakan gabungan berbagai komponen, antara lain :

a. Atraksi suatu daerah tujuan wisata.

b. Fasilitas atau amenities yang tersedia.

c. Aksesibilitas ke dan dari daerah tujuan wisata.

Kemudian, menurut Salah Wahab (2003:19) unsur pokok yang harus

mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata didaerah

tujuan wisata, meliputi :

a. Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW).

b. Prasarana Wisata.

c. Sarana Wisata.

d. Tata Laksana (pelayanan, keamanan, dan kenyataan).

e. Masyarakat/ Lingkungan.

Terdapat banyak sekali faktor baik intern maupun ekstern yang

mempengaruhi dalam diri seseorang ketika mengambil keputusan untuk

melakukan kegiatan berwisata. Biasanya, semakin tinggi strata jenjang

sosial seseorang maka semakin besar pula pengaruh faktor-faktor

rasionalnya, dan begitu sebaliknya semakin rendah strata sosial seseorang,

maka akan semakin rendah pula pengaruh dari faktor rasionalnya, walaupun

hal tersebut tidak berlaku sama pada setiap individu. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi kedatangan wisatawan disuatu tempat wisata menurut

Salah Wahab adalah sebagai berikut :

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

12

Sumber: Salah Wahab, (1988:8)

Gambar 2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Wisatawan

2.1.2 Strategi Positioning Bagian Dari Strategi Pemasaran

1. Lingkup pergaulan dan ikatan-ikatan keluarga

2. Tingkah laku prestise 3. Pengangungan pribadi 4. Perasaan-persaan

keagamaan 5. Hubungan masyarakat dan

promosi wisata 6. Iklan dan penyebaran

informasi pariwisata 7. Kondisi ekonomi (faktor

pendapatan dan biaya)

IRASIONAL (dorongan bawah sadar)

Faktor-faktor yang mempengaruhi

kedatangan wisatawan

1. Sumber- sumber wisata (asset wisata),(alam, panorama, warisan budaya, perayaan sosial, dll)

2. Fasilitas wisata (pengorganisasian industri pariwisata didalam negara tersebut, transportasi)

3. Fasilitas wisata (prosedur kunjungan, bea cukai, dll)

4. Kondisi lingkungan sikap masyarakat terhadap orang asing, keramahtamahan dan sikap mudah bergaul

5. Susunan kependudukan 6. Situasi politik 7. Keadaan Geografis (jarak,

aksesibilitas, keindahan panorama)

RASIONAL (dorongan yang disadari)

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

13

Pemasaran adalah suatu hal yang penting dalam perusahaan dan

merupakan alat perusahaan tersebut untuk mencapai tujuanya. Pemasaran

merupakan salah satu fungsi yang memiliki kontak sangat besar dengan

lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang

terbatas dengan lingkungan eksternal, oleh karena itu pemasaran

memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi yang disebut

strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan pernyataan baik secara

implisit maupun eksplisit mengenai bagaimana suatu merek, produk atau

perusahaan mencapai tujuanya. Secara garis besar strategi pemasaran terdiri

dari tiga yaitu segmenting, targeting dan positioning. Berikut adalah

pengertian STP dari berbagai sumber :

a. Segmenting

Segmentasi pasar (segmenting) adalah mengklasifikasikan

consumer dan pasar kedalam kelompok-kelompok atau dasar satu atau

lebih karakteristiknya. Menurut Cravens (1997:121) segmentasi

pemasaran adalah suatu proses membagi pasar kedalam kelompok-

kelompok konsumen yang memiliki kesamaan atau karakteristik jasa

dengan kata lain suatu proses dengan menempatkan konsumen kedalam

sub-kelompok yang memiliki respon yang sama terhadap program

pemasaran.

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

14

b. Targetting

Penentuan pasar sasaran (targetting) merupakan kegiaatan

mengevaluasi dan memilih pasar yang akan dijadikan sasaran

penawaran produk-produk perusahaan. Charles Lamb, Jr, W et, Al

(1999:195) menyatakan pasar sasaran adalah Keputusan menentukan

pasar mana yang akan dilayani merupakan strategi bisnis yang paling

menentukan. Pilihan strategis ini diimplementasikan oleh keputusan

manajemen tentang bagaimana bersaing dalam setiap produk pasar

yang diminati. Keputusan pemasaran strategi adalah memilih pembeli

mana yang akan dituju dalam setiap produk pasar dan bagaimana

menentukan posisi produk perusahaan untuk setiap pasar sasaran.

c. Positioning

Ries dan Trout (2002:2) mengungkapkan : Positioning

merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik

dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek

atau produk yang lebih unggul dibandingkan merk pesaing.

Hal sama diungkapkan oleh Fandy Tjiptono (2008:69) bahwa inti

pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu segmentasi

(segmenting), penentuan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi

(positioning). Ketiga langkah ini sering disebut STP (segmenting, targeting,

positioning). Ketiga langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2. :

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

15

Segmenting targeting positioning

Sumber : Fandy Tjiptono (2008:69)

Gambar 2.2. Segmenting, Targetting, Positioning

Berdasarkan Gambar 2.2. dapat dilihat bahwa dalam melakukan

positioning , perusahaan terlebih dahulu menganalisis situasi pasar dan

bagaimana posisi perusahaan saat ini. Dengan mengetahui situasi tersebut,

perusahaan dapat mengidentifikasi segmen dan mengembangkan profil

segmen-segmen tersebut kemudian mengevaluasi segmen yang potensial

dan menarik untuk dipilih menjadi pasar sasaran. Setelah pasar sasaran

ditentukan, maka positioning dapat dilakukan terhadap produk, merek dan

perusahaan.

2.1.3 Konsep Positioning

Pengertian positioning pertama kali diperkenalkan oleh Ries dan

Trout (2002:4) ketika menulis artikel yang berjudul “positioning Era” pada

buletin perdagangan “advertising age” pada tahun 1972 dan setelah itu

istilah positioning sering digunakan. Dalam bukunya yang berjudul

3.Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen

4. memilih segmen- segmen sasaran

1. Mengidentifikasi variabel segmentasi dan segmentasi pasar

2. Mengembangkan bentuk segmen yang menguntungkan

5. mengidentifikasi konsep positionining yang memungkinkan bagi masing-masing segmen sasaran

6. memilih mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning yang dipilih

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

16

“Positioning is The Battle for Mind” Ries dan Trout (2002:2) menyatakan

bahwa positioning sebagai pendekatan baru dalam berkomunikasi.

Menurut Ries dan Trout (2002:2) “positioning is not what you do to

a product. Positioning is what you do to the mind of prospect. That is your

position the product in the mind of the prospect”. Positioning adalah bukan

apa yang anda lakukan terhadap produk anda tapi bagaimana memposisikan

produk anda dibenak calon pelanggan.

Menurut AB Susanto dan Himawan W. (2004:154) positioning

merupakan posisi relatif merek perusahaan diantara tebaran merek pesaing

didalam persepsi konsumen. Apa yang dilakukan pesaing akan berpengaruh

pada konfigurasi posisi ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan

dan evaluasi terhadap posisi merek kita, apakah posisi tersebut perlu

diperkuat atau dirubah.

Colin Richard dan Wilson Gilligan (2009:140) mengemukakan

bahwa “The basic of positioning is that your product occupies a place in the

mind of the people in your target market”. Artinya inti dari positioning

adalah bahwa produk anda menempati tempat dalam pikiran orang-orang

dipasar sasaran anda.

Michael A. Porter (2008:38-39) mengemukakan “strategic

positioning means performing different activities from rival about product

or performing similar activities on different ways”. Artinya strategi

positioning berarti melakukan kegiatan yang berbeda dari kegiatan yang

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

17

dilakukan oleh pesaing terhadap produk atau melakukan aktivitas yang sama

dengan cara yang berbeda.

Berdasarkan beberapa definisi tentang positioning diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa positioning adalah salah satu strategi pemasaran yang

berusaha menempatkan posisi sebuah merek, produk dan perusahaan

didalam pikiran pelanggan atau calon pelanggan diantara merek atau produk

pesaing dengan menonjolkan keunggulan dari merek atau produk tersebut

sehingga produk itu mudah dikenal atau diingat oleh pelanggan atau calon

pelanggan.

2.1.4 Pendekatan dalam positioning

Penempatan produk atau merek dapat dilakukan dengan

menggunakan berbagai pendekatan Menurut David Craven yang dikutip Ali

Hasan (2009:203) ada sepuluh pendekatan yang dapat digunakan dalam

melakukan positioning yaitu:

1. Function concept yaitu menonjolkan functional needs (bersih dan

ekonomis).

2. Symbolic concept yaitu menonjolkan symbolic needs (berkelas, modis).

3. Experimental concept yaitu menonjolkan experimental needs (ramah,

nyaman).

4. Health concept atau ekologi (sehat atau tidak sehat, ramah atau tidak

ramah lingkungan).

5. Price quality concept yaitu menggunakan skala paling rendah sampai

paling tinggi.

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

18

6. User concept yaitu menunjukkan gaya hidup.

7. Atibute positioning concept yaitu menonjolkan satu atau beberapa

atribut, fitur customer benefit yang dihubungkan dengan merek,

manfaat bagi pelanggan.

8. Application positioning yaitu positioning yang berdasarkan aplikasi.

9. Positioning berdasarkan manfaat.

10. Competitor positioning yaitu positioning yang dikaitkan dengan posisi

persaingan terhadap pesaing utama.

2.1.5 Prosedur Positioning

Untuk melakukan penempatan posisi yang tepat, menurut Hiam dan

Schewe yang dikutip Ali Hasan (2009:202), ada beberapa langkah yang

perlu dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan produk pasar yang relevan

Sebuah produk umumnya dimaksudkan untuk memenuhi lebih

dari satu keinginan atau kebutuhan. Oleh karena itu sebuah produk

harus dapat diposisikan diberbagai pasar yang berbeda.

2. Pendapatan kebutuhan pelanggan

Untuk melakukan positioning dengan tepat , maka pemasar

harus mendata semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin daoat

dipenuhi oleh sebuah produk.

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

19

3. Mengidentifikasi pesaing

Mengidentifikasi pesaing baik pesaing primer maupun pesaing

sekunder. Pesaing primer adalah pesaing-pesaing yang bersaing untuk

memenuhi kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing-

pesaing tak langsung. Yakni mereka yang tidak langsung muncul

dipikiran bilamana seseorang sedang berpikir mengenai kebutuhan atau

keinginan konsumen.

4. Menentukan standar evaluasi

Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam

mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya

seseorang akan mengevaluasi berbagai alternatif pemecahan masalah

yang dihadapinya dengan cara dan berdasarkan standar tertentu.

5. Membuat perceptual map

Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap

posisi pesaing, maka pemasar perlu mengidentifikasikan posisi yang

ditempati pesaing dengan menggunakan perceptual map yang

didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai atau kelompok

pemakai.

6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi

Melalui analisis posisi terhadap berbagai produk yang saling

bersaing, maka dapat ditentukan daerah-daerah atau aspek-aspek yang

belum tergarap maupun yang telah tergarap banyak pesaing.

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

20

7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning

Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi yang dikehendaki

ditetapkan, maka pemasar harus merancang program pemasaran yang

dapat memastikan semua informasi mengenai produk dan merek yang

akan disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi yang

diinginkan dalam benak konsumen.

8. Memantau posisi

Posisi akual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat

guna melakukan penyesuain terhadap setiap kemungkinan perubahan

lingkungan.

2.1.6 Konsep Strategi Positionig

Strategi positioning adalah strategi atau langkah-langkah yang

dilakukan perusahaan untuk menempatkan posisi yang ingin diduduki

merek atau produk dibenak pelanggan atau calon pelanggan sehingga dapat

memberikan arti atau gambaran awal terhadap merek atau produk tersebut

bagi pelanggan sebelum membelinya. Dengan kata lain strategi positioning

adalah langkah-langkah untuk melakukan positioning. Adapun langkah-

langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menempatkan posisi

merek atau produk tersebut dibenak pelanggan menurut AB Susanto dan

himawan W (2004:154) adalah dengan menonjolkan kelima unsur berikut

ini :

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

21

1. Nilai, terfokus pada manfaat yang diterima pelanggan. Intinya adalah

nilai apa yang diterima oleh pasar sasaran dan posisi merek yang

dimiliki perusahaan.

2. Keunikan, pada intinya membawa sesuatu yang tidak dimiliki oleh

pesaing lain sehingga posisi merek perusahaan memberikan penawaran

yang berbeda dibanding pesaing.

3. Kredibilitas, menunjukkan seberapa besar kredibilitasnya dimata

konsumen.

4. Keberlanjutan, intinya memaksimalkan rentang waktu lamanya

menempati posisi dalam persaingan.

5. Kesesuaian, yakni kesesuaian antara posisi merek dengan perusahaan.

Kunci keberhasilan strategi positioning terletak pada kemampuan

perusahaan atau produk dalam menciptakan persepsi yang diinginkan

perusahaan, persepsi pelanggan dan persepsi pesaing serta jaringan persepsi

itu sendiri. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini persaingan sudah

sangat kompetitif, sehingga strategi positioning menjadi sangat penting

karena produk atau perusahaan yang baru tidak dapat bersaing langsung

dengan perusahaan yang sudah memiliki posisi yang kuat, mereka memiliki

tempat tertinggi dan posisi teratas dalam pikiran pelanggan maupun calon

pelanggan. Dalam situasi seperti ini, maka strategi positioning dapat

berperan memberi jalan untuk dapat bersaing disekelilingnya, dibawahnya

atau diatasnya namun tidak secara langsung.

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

22

Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan

diferensiasi yang unik dalam benak konsumen sehingga terbentuk citra

(image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek atau

produk pesaing, oleh karena itu strategi positioning harus dapat

menunjukkan bagaimana bauran produk akan ditempatkan dipasar sasaran.

Strategi positioning berisi kombinasi kegiatan bauran pemasaran, maka

pengembangan strategi positioning sebagaimana direkomendasikan oleh

Alice dan Brian yang dikutip oleh Ali Hasan (2009:205) harus sejalan

dengan inti program pemasaran seperti gambar 2.3. :

Sumber : Ali Hasan (2009:205)

Gambar 2.3. Pengembangan Strategi Positioning

Berdasarkan gambar 2.3. dapat dilihat bahwa strategi positioning

sangat berkaitan dengan bauran pemasaran yaitu produk,harga, promosi,

produk

promosi Strategi positioning

distribusi Target pasar

harga

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

23

distribusi. Strategi positioning dibentuk melalui produk yang diciptakan

dengan karakteristik yang khas, harganya yang reasonable, jaringan

distribusi yang baik dan pelaksanaan promosi yang mencerminkan manfaat

dan fungsi serta keunggulan produk yang ditawarkan. Hal ini menunjukkan

bahwa strategi positioning dapat dilakukan berdasarkan situasi keberadaaan

keempat bauran pemasaran tersebut sehingga dapat mencapai target pasar

yang telah ditetapkan.

2.1.7 Perilaku Konsumen

Sedangkan Loudon dan Bitta (1995) menjelaskan bahwa perilaku

konsumen mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang

dilakukan konsumen secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan

penggunaan atau mendapatkan barang dan jasa. Jadi didalam menganilisis

perilaku konsumen tidak hanya menyangkut faktor-faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan kegiatan saat pembelian, akan tetapi

juga meliputi proses pengambilan keputusan yang menyertai pembelian.

2.1.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Sebagai makhluk sosial yang tidak terlepas dari lingkunganya, maka

konsumen sangat terikat dengan keadaan sekitar sehingga mempengaruhi

perilaku mereka terhadap apa saja tindakan yang dilakukan dan akan

dilakukan oleh mereka. Dengan demikian selain faktor dari diri sendiri,

faktor dari luar diri sendiri juga mempengaruhi perilaku konsumen dalam

melakukan pembelian terhadap sebuah produk.

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

24

Menurut kotler dan Keller (2009:217) faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen secara garis besar ada dua yaitu sebagai

berikut :

1. Faktor lingkungan

a. Budaya

1) Kultur adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain

yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan,

dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan.

2) Sub kultur adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu

budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen.

Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas

sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial dan tipe

produk.

3) Kelas sosial dapat didefinisikan difisi yang bersifat relatif

permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana

individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup,

ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan posisi ekonomi, dan

perilaku yang sama.

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

25

b. Sosial

1) Kelompok.

Kelompok acuan adalah sebagai suatu alat untuk mendapatkan

pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial, seperti

seseorang atu sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku

individu secara signifikan.

2) Keluarga.

Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang

terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah,

pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan

rumah tangga adalah semua orang baik yang berelasi maupun

tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga

maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian

konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu

keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan

lain-lain.

3) Peran dan status

Dimana peran terdiri dari aktivitas yang dilakukan seseorang

menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Sedangkan status

mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat

karena peranya tersebut.

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

26

2. Faktor individu

a. Kepribadian

Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai

respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan.

Kepribadian adalah tampilan psikologis individu yang unik yang

mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon

lingkunganya.

1) Umur dan tahap daur hidup, orang membeli suatu barang dan

jasa yang berubah-ubah selama hidupnya, berhubungan dengan

usianya. Para pemasar sering menetapkan pasar sasaran

mereka berupa kelompok-kelompok dari tahap kehidupan

tertentu dan mengembangkan produk dan rencana yang tepat

bagi kelompok tersebut.

2) Pekerjaan, mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para

pemasar mencoba mengidentifikasikan kelompok-kelompok

pekerjaan atau jabatan yang memiliki kecenderungan, minat

diatas rata-rata dalam produk dan jasa mereka. Sebuah

perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri dalam

memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh

sekelompok pekerjaan tertentu.

3) Situasi ekonomi, akan mempengaruhi seseorang dalam

memilih produk. Pemasar harus peka dalam mengamati

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

27

kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan

tingkat minat.

4) Gaya hidup, adalah pola kehidupan seseorang yang

diwujudkan, dalam psikografiknya, yang terdiri dari aktivitas,

interes dan opininya.

b. Psikologis

Psikologi mempengaruhi pilihan yang terdiri dari motivasi,

persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap.

1.) Motivasi wisatawan mewakili dorongan untuk memuaskan

kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis

melalui penggunaan suatu produk atau jasa. Sebagian besar

kebutuhan manusia tidak cukup kuat untuk mendorong

seseorang untuk berbuat sesuatu pada satu waktu. Suatu

kebutuhan menjadi dorongan bila kebutuhan itu muncul

hingga mencapai taraf intensitas yang cukup. Dorongan

adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk

mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan

terhadap kebutuhan tersebut. Beberapa ahli psikologi

menyatakan bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan

prioritas yang berbeda tergantung pada kepribadian,

pengalaman dan lingkungan mereka.

2.) Persepsi, merupakan proses yang dilalui orang dalam

memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

28

informasi guna membentuk gambaran yang berarti

mengenai sejumlah rangsangan yang diterima melalui

panca indra.

3.) Pengetahuan wisatawan dapat diartikan sebagai himpunan

dari jumlah total atas informasi yang dimemori yang

relevan dengan pembelian produk dan penggunaan produk.

4.) Keyakinan dan sikap, dimana keyakinan merupakan

pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai

sesuatu, sedangkan sikap mewakili apa yang disukai

maupun tidak disukai oleh seseorang.

2.1.9 Konsep Keputusan Pembelian

Menurut Morisson (2002:97) bahwa keputusan pembelian

didasarkan pada motif rasional, motif emosional, atau keduanya. Motif

rasional melibatkan penilaian logis atas harga, kualitas pelayanan, fasilitas,

kebersihan. Dalam melakukan suatu tindakan atau kegiatan, setiap individu

didorong oleh suatu motif dari dalam dirinya. Ini berarti motif tersebut

mendorong setiap individu untuk berperilaku sehingga dapat dikatakan

dalam berperilaku setiap individu harus selalu dilandasi motif.

Menurut Sumarwan (2004/289) mendefinisikan bahwa “suatu

keputusan pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih

pilihan alternatif”. Menurut Sumarwan juga mengungkapkan bahwa

keputusan pembelian merupakan sebuah keputusan akhir yang dilakukan

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

29

oleh konsumen terhadap sebuah pilihan produk dari beberapa alternatif

untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya.

Konsumen mempunyai arti penting dalam suatu perusahaan yaitu

sebagai pembeli produk. Perilaku konsumen sangat bervariasi dalam

mengambil keputusan dan memiliki keunikan tersendiri. Keputusan

pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

demografis, psikografis, psikologis, sosial dan pribadi. Keputusan untuk

membeli timbul karena adanya penilaian objektif atau karena dorongan

emosi. Konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam

kumpulan pilihan pada saat tahap evaluasi. Dengan demikian keputusan

pembelian yang dilakukan oleh konsumen tergantung kepada situasi dan

kondisi individual yang dimiliki oleh konsumen itu sendiri dengan cara

mereka menanggapi situasi tersebut.

2.1.10 Proses Keputusan Berkunjung

I Gede Pitana dan Putu G. Gayatri (2005:70) menjelaskan bahwa

sebelum melakukan perjalanan wisata, seorang calon wisatawan terlebih

dahulu melakukan sebuah proses mental, untuk sampai pada keputusan.

Menyangkut kapan akan melakukan perjalanan, berapa lama, kemana,

dengan cara bagaimana dan seterusnya. Proses pengambilan keputusan ini

sangat penting artinya bagi pembangunan pariwisata, terkait dengan

berbagai fakta yang mempengaruhi keputusan dan faktor-faktor ini dapat

dipengaruhi (diintervensi) dalam proses promosi (pemasaran wisata).

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

30

Pemahaman terhadap proses pengambilan keputusan ini di samping

penting sebagai dasar promosi, juga sangat penting di dalam perencanaan

produk dan penentuan segmentasi pasar atau target pemasaran. Hal ini

semakin penting dalam situasi kompetisi yang semakin pesat, terutama pada

saat pasar mulai sangat tersegmentasi. Pada awalnya, pendekatan yang

digunakan untuk melihat proses pengambilan keputusan adalah pendekatan

ekonomi semata-mata. Dalam hal ini calon wisatawan diasumsikan sebagai

economic man, yang menganggap bahwa calon wisatawan telah menjadi

informasi yang lengkap dan akan mengambil keputusan dengan sangat

rasional. Wisatawan akan mengambil keputusan untuk mengoptimalkan

manfaat dari perjalananya dengan keterbatasan waktu dan dana yang

dimiliki namun pada kenyataanya calon wisatawan tidak mempunyai info

tentang tempat yang akan dikunjunginya, sehingga pendekatan mumi

economic man tidak sepenuhnya efektif.

Menurut Mathieson dan Wall (1982) dalam I Gede dan Putu G.

Gayati (2005:72), proses pengambilan keputusan seorang wisatawan

mengalami lima fase yang sangat penting yaitu :

1. Kebutuhan atau keinginan untuk melakukan perjalanan.

Tujuan dari perjalanan dirasakan oleh calon wisatawan, yang

selanjutnya ditimbang-timbang apakah perjalanan tersebut memang

harus dilakukan atau tidak

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

31

2. Pencarian dan penilaian informasi

Hal ini misalnya dilakukan dengan menghubungi agen perjalanan,

mempelajari bahan-bahan promosi (brosur, leaflet, media massa), atau

mendiskusikan dengan mereka yang berpengalaman terlebih dahulu.

Info ini dievaluasi dari segi keterbatasan dana dan waktu alternatif dari

berbagai destinasi yang mungkin dikunjungi, dan pertimbangan-

pertimbangan lainya.

3. Keputusan melakukan perjalanan wisata.

Keputusan ini meliputi antara lain daerah tujuan wisata yang akan

dikunjungi, jenis akomodasi, cara bepergian, dan aktifitas yang akan

dilakukan di daerah tujuan wisata.

4. Persiapan perjalanan dan pengalaman wisata.

Wisatawan melakukan booking, dengan segala persiapan pribadi, dan

akhirnya perjalanan wisata dilakukan.

5. Evaluasi kepuasan perjalanan wisata.

Selama perjalanan, tinggal di daerah tujuan wisata, dan setelah kembali

ke Kota asal, wisatawan secara sadar maupun tidak sadar, selalu

melakukan evaluasi perjalanan wisatanya, yang akan mempengaruhi

keputusan perjalanan wisatanya yang akan datang.

2.1.11 Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Berkunjung

Perkembangan dunia bisnis wisata seperti sekarang ini menyebabkan

banyak hal yang menjadi pertimbangan wisatawan untuk melakukan

kunjungan terhadap sebuah produk wisata. yang bukan saja produk itu

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

32

sendiri akan tetapi ada faktor lain seperti komunikasi. Komunikasi

maksudnya adalah bagaimana produk tersebut diinformasikan kepada

wisatawan sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung. Strategi

positioning merupakan salah satu bentuk komunikasi sebuah produk yang

bertujuan untuk memberitahu wisatawan tentang produk tersebut yang

meliputi keunggulan keunikan, kualitas, atribut, ciri-ciri, dan juga

manfaatnya bagi mereka.

Strategi positioning merupakan salah satu dari tiga strategi

pemasaran yang terdiri dari segmenting, targeting, dan positioning. Strategi

positioning adalah strategi pemasaran yang berusaha menciptakan persepsi

yang baik terhadap sebuah produk wisata atau merek dibenak wisatawan.

Dengan demikian, strategi positioning juga mampu mempengaruhi

wisatawan untuk melakukan kunjungan terhadap sebuah produk wisata.

Strategi positioning dari organisasi di lingkungan yang strategis tentang

industrinya adalah tahap yang paling utama dari perencanaan yang strategis

dari organisasi, sebab hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan

berkunjung.

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

33

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan literatur yang digunakan peneliti

untuk mendukung penelitian yang sekarang dilakukan. Berikut rangkuman

beberapa penelitian terdahulu mengenai Strategi Positioning dan Keputusan

Berkunjung :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian

Terdahulu Peneliti

dan Tahun Penelitian

Variabel Metode Analisis

Data

Hasil Penelitian

1. Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks Coffe di Makasar

Hasma Laely Mustain (2012)

X1: Strategi Positioning Y: Keputusan Pembelian

Multivariate Analysis

Seluruh variabel turunan strategi positioning secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

2. Pengaruh Atribut Objek Wisata Alam, Promosi dan Karakteristik Individu terhadap Image Konsumen dan Pengambilan Keputusan Berkunjung

Sudarmiatin (2008)

X1: Atribut Objek Wisata Alam X2:Promosi X3:Karakteristik Individu Y1: Image Konsumen Y2: Keputusan Berkunjung

Structural Equation Modeling (SEM)

Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Atribut Wisata, Promosi dan karakteristik terhadap image konsumen dan pengambilan keputusan berkunjung.

3. Pengaruh Positioning Terhadap Keunggulan Bersaing dan Keputusan Pembelian SGM 1 PT. Sari Husada Tbk

Nurdiana (2007)

X: Positioning Y1: Keunggulan Bersaing Y2:Keputusan Pembelian

Uji regresi linier Sederhana

Terdapat pengaruh positif antara Positioning terhadap Keunggulan Bersaing dan Keputusan Pembelian

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

34

4.. Analisis Pengaruh Diferesiansi, Promosi, Dan Positioning Terhadap Keputusan Pembelian

Frendy Prasetya (2011)

X1: Diferensiasi X2: Promosi X3: Positioning Y:Keputusan Pembelian

Anova ketiga variabel independen yaitu diferensiasi, promosi, dan positioning secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

5. Challenges Of Sstrategic Marketing Of Tourist Destination Under The Crisis Condition

Ljiljan Stankovic, Susana Dukic (2009)

X: Strategic marketing Y:Competitiveness

Customer Satisfaction Index (CSI)

Dengan membangun strategi positioning yang baik dan menciptakan citra yang unik akan mengantarkan penilain yang bagus dibenak wisatawan.

Sumber : Berbagai Literatur

2.3 Kerangka Pemikiran

Perkembangan industri pariwisata seperti sekarang ini telah

membawa perubahan dalam kegiatan usaha pariwisata itu sendiri. Sebuah

usaha pariwisata seperti destinasi wisata tidak lagi dapat bertahan dengan

hanya memproduksi produk wisata dan kemudian menjualnya begitu saja.

Banyak hal dan istilah baru bermunculan dalam kegiatanya untuk dapat

tetap bertahan dalam situasi persaingan yang kompetitif. Salah satu cara

yang dapat dilakukan untuk bertahan dalam situasi seperti ini adalah dengan

melakukan pemasaran.

Secara garis besar ada tiga strategi pemasaran yang dapat digunakan

perusahaan dalam melaksnakannya yaitu segmenting, targetting, dan

positioning. Dalam pelaksanaanya, pertama-tama perusahaan membuat

segmentasi pasar atau segmenting. Segmentasi pasar adalah membagi atau

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

35

mengklasifikasikan pasar dalam kedalam kelompok-kelompok kecil dengan

kebutuhan, karakteristik atau perilaku berbeda yang memerlukan produk

atau bauran pemasaran tersendiri. Setelah membuat segmentasi pasar, maka

langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar atau targetting. Dalam

tahap ini segmen pasar yang telah diklasifikasikan kemudian dipilih satu

atau beberapa kelompok pasar yang menjadi fokus perusahaan untuk

dilayani. Setelah target pasar ditentukan, maka langkah berikutnya adalah

positioning. Positioning adalah strategi yang berusaha menciptakan

diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran sehingga terbentuk

citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan produk

pesaing.

Positioning menurut Kotler dan Keller (2009:308) adalah tindakan

merancang, menawarkan produk atau merek dan perusahaan untuk

menduduki suatu tempat yang membedakanya dengan produk pesaing di

benak dari target pasar. Tujuan utamanya adalah menempatkan merek

dibenak konsumen untuk memaksimalkan manfaat bagi perusahaan. Suatu

merek yang baik yang memposisikan strategi pemasaran pemandu bantuan

dengan menjelaskan inti sari merek.

Berdasarkan definisi diatas, maka strategi positioning disebut juga

sebagai upaya untuk menjelaskan kepada wisatawan tentang apa, bagaimana

dan untuk apa sebuah produk wisata. Dalam arti produk wisata tersebut

telah mempunyai gambaran dari tagline, merek, kemasan, logo, dan juga

desainya. Positioning memang sangat perlu diterapkan pada sebuah produk

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

36

wisata mengingat positioning mampu mempengaruhi persepsi wisatawan

terhadap produk wisata tersebut sehingga mereka melakukan kunjungan.

Menurut AB Susanto dan Himawan W (2004:154) ada lima indikator

yang dapat dipakai untuk melihat efektifitas positioning yaitu nilai,

keunikan, kredibilitas, keberlanjutan dan kesesuaian. Nilai adalah sesuatu

yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pelaku usaha pariwisata karena

nilai merupakan semua manfaat yang didapat oleh pengunjung apabila

mengunjungi destinasi tersebut. Nilai merupakan perbandingan antara biaya

yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh wisatawan ketika

melakukan kunjungan. Semakin tinggi nilai yang terkandung dalam sebuah

destinasi wisata maka semakin besar peluang destinasi wisata tersebut untuk

dikunjungi wisatawan. Selain nilai, hal lain yang perlu ditonjolkan oleh

perusahaan pariwisata adalah keunikan dari destinasi wisata yang

ditawarkan. Keunikan ini meliputi segala atribut yang dapat membedakan

produk tersebut dengan produk yang ada dipasar. Dengan keunikan yang

dimiliki oleh sebuah destinasi wisata, maka destinasi wisata tersebut akan

berpeluang besar untuk diingat oleh wisatawan ketika dihadapkan dengan

pilihan sehingga mempengaruhi mereka untuk berkunjung.

Tingkat kepercayaan dari semua informasi yang diberikan oleh

destinasi wisata wisata juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dan

dikembangkan untuk memaksimalkan sebuah strategi positioning.

Wisatawan selalu menyukai sesuatu yang benar, terjamin kredibilitasnya,

tidak mada rekayasa, maka sebuah produk wisata harus mampu memberikan

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

37

informasi yang jelas, otentik dan dapat dipertanggungjawabkan. Unsur lain

yang perlu dilaksanakan dalam melakukan positioning adalah keberlanjutan

posisi sebuah merek atau produk yang ditawarkan sehingga dapat

memaksimalkan rentang waktu lamanya posisi yang diusung dalam

menghadapi pesaingnya. Apabila posisi yang diusung bagus dan sesuai

dengan tema serta sesuai dengan permintaan pelanggan, maka posisi

tersebut berpeluang untuk dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Kesesuaian antara tema atau posisi yang ditanamkan oleh destinasi

wisata dibenak wisatawan dalam strategi positioning dengan program,

kegiatan, dan juga manfaat yang diperoleh wisatawan ketika berkunjung

sangat penting diperhatikan. Wisatawan akan puas ketika apa yang

dijanjikan oleh produsenya dapat diperoleh ketika mengunjungi destinasi

wisata tersebut dan mungkin akan melakukan kunjungan ulang, namun

sebaliknya wisatawan akan kecewa apabila tema, posisi atau atribut yang

diusung sebuah destinasi wisata tidak sesuai dengan kenyataan dan

memungkinkan wisatawan tersebut tidak akan mengunjungi destinasi wisata

tersebut di waktu yang akan datang.

Menurut Mathieson dan Wall (1982) dalam I Gede dan Putu G.

Gayati (2005:72), proses pengambilan keputusan seorang wisatawan

mengalami lima fase yaitu kebutuhan atau keinginan untuk melakukan

perjalanan, pencarian dan penilaian informasi, keputusan melakukan

perjalanan wisata., persiapan perjalanan dan pengalaman wisata, evaluasi

kepuasan perjalanan wisata.

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

38

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat Kerangka Pemikiran.

Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah gambar 2.4.

berikut:

Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran Pengaruh Strategi Positioning

Terhadap Keputusan Berkunjung

Kerangka Pemikiran ini menjelaskan bahwa positioning pada wisata

edukasi Museum Kereta Api yang sub variabelnya terdiri dari produk,

layanan, personalia, saluran distribusi dan citra berpengaruh pada keputusan

berkunjung wisatawan yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek,

pemilihan distribusi, penentuan waktu pembelian, dan jumlah pembelian.

Keputusan Berkunjung 1. kebutuhan atau

keinginan untuk berwisata

2. pencarian dan penilaian informasi

3. keputusan melakukan wisata

4. persiapan perjalanan dan pengalaman wisata

5. evaluasi kepuasan perjalanan wisata (I Gede & Putu G. Gayati)

Strategi Positioning: 1. Nilai 2. Keunikan 3. Kredibilitas 4. Keberlanjuatan 5. Kesesuaian

(AB. Susanto & Himawan W)

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

39

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk pertanyaan. Sugiyono (2010:84) mendefinisikan bahwa

hipotesis merupakan taksiran terhadap parameter populasi melalui data-data

sampel. Atau dengan kata lain jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

Strategi positioning pada wisata edukasi berpengaruh positif terhadap

keputusan berkunjung wisatawan di Museum Kereta Api Ambarawa.

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penilitian

Penelitian ini menganalisis variabel bebas atau independent variabel

yaitu strategi positioning (X) dengan indikator nilai, keunikan, kredibilitas,

keberlanjutan dan kesesuaian. Kemudian yang menjadi variabel terikat atau

dependent variabel adalah keputusan berkunjung (Y) yang memiliki

indikator Kebutuhan atau keinginan untuk berwisata, pencarian dan

penilaian informasi, keputusan melakukan wisata., persiapan perjalanan dan

pengalaman wisata, evaluasi kepuasan perjalanan wisata.

. Responden dalam penelitian ini adalah para wisatawan yang

berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa, maka objek dalam

penelitian ini adalah tanggapan responden terhadap variabel-variabel

penelitian seperti yang disebutkan diatas.

Penelitian ini dilakukan satu kali dalam jangka waktu kurang dari

satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method.

Cross sectional method menurut Uma Sekaran (2006:177) yaitu studi yang

dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama

periode harian, mingguan atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan

penelitian.

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

41

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi

Arikunto, 2006: 130). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 61).

Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa populasi adalah

keseluruhan individu atas obyek peneliti dengan pertimbangan tertentu

seperti mempunyai ciri dan sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini

adalah keseluruhan wisatawan domestik yang mengunjungi Museum Kereta

Api Ambarawa.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang akan diteliti

(Arikunto, 2006:131). Agar informasi yang diperoleh dari sampel benar-

benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik

populasi yang diwakilinya. Untuk memperoleh sampel yang dapat mewakili

karakteristik populasi, diperlukan metode pemilihan sampel yang tepat.

Penelitian ini memiliki jumlah populasi yang tidak diketahui, untuk

itu peneliti menggunakan rumus iterasi dalam menentukan jumlah sampel.

Penentuan ukuran sampel munurut Sitepu (1994:108-109) dapat ditempuh

melalui beberapa tahap perhitungan. Langkah pertama menentukan

perkiraan harga koefisian korelasi (휌) terkecil antara variabel bebas dan

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

42

terikat. Kedua menentukan tarif nyata (α), kuasa uji (1-β), setelah itu baru

menetukan sampel secara interaktif. Pada iterasi pertama menggunakan

rumus:

푛 =( )

+ 3

Dimana

푈휌 = ½ 퐿푛

Z₁-α + 푍₁+β merupakan konstanta yang diperoleh dari tabel

distribusi normal. Pada iterasi kedua menggunakan rumus:

푛 =(푍₁ − 훼 + 푍₁ − 훽)²

(푈휌)² + 3

Keterangan:

Z₁-α = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal.

푍₁+β = Konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal.

Sedangkan

푈휌 = ½ 퐿푛1 + 휌1 − 휌 +

휌2(푛 − 1)

Apabila ukuran sampel minimal pada iterasi pertama dan kedua

harganya sama, maka iterasi dapat dihentikan. Jika iterasi pertama dan

kedua nilainya berbeda, maka perlu dilakukan iterasi ketiga dengan

menggunakan rumus seperti pada iterasi kedua.

Perkiraan koefisian yang terjadi antara variabel X dan Y diambil dari

koefisian terkecil, apabila tidak diketahui disarankan 0,30, dan peneliti

menggunakan nilai 0,33. Operasi rumus tersebut adalah iterative

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

43

(dioperasikan berulang-ulang sampai diperoleh n yang stabil). Berdasarkan

rumus tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

ρ ditetapkan sebesar 0,33

Taraf signifikansi (α) ditetapkan sebesar 5%

Kuasa uji (1-β) ditetapkan sebesar 95%

Maka Z₁-α = 1,645 dan 푍₁+β = 1,645

Angka tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus iterasi

sehingga diperoleh nilai sebagai berikut:

Untuk iterasi pertama

푈휌 = ½ 퐿푛1 + 휌1 − 휌

푈휌 = ½ 퐿푛1 + 0,331 − 0,33

푈휌 = 0,342828254

푛 =(푍₁ − 훼 + 푍₁ − 훽)²

(푈휌)² + 3

푛 =(1,645 + 1,645)(0,342828254) + 3

푛 = 95,09553707

푛 = 95

Untuk iterasi kedua

푈휌 = ½ 퐿푛1 + 휌1 − 휌 +

휌2(푛 − 1)

푈휌 = ½ 퐿푛1 + 0,331 − 0,33 +

0,332(95− 1)

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

44

푈휌 = 0,344583573

푛 =(푍₁ − 훼 + 푍₁ − 훽)²

(푈휌)² + 3

푛 =(1,645 + 1,645)²(0,344583573)² + 3

푛 = 94,15965207

푛 = 94

Karena n1 dan n2 hasilnya belum sama maka perlu dilakukan iterasi

ketiga dengan menggunakan rumus seperti iterasi kedua.

Iterasi Ketiga

푈휌 = ½ 퐿푛1 + 휌1 − 휌 +

휌2(푛 − 1)

푈휌 = ½ 퐿푛1 + 0,331 − 0,33 +

0,332(94− 1)

푈휌 = 0,344602447

푛 =(푍₁ − 훼 + 푍₁ − 훽)²

(푈휌)² + 3

푛 =(1,645 + 1,645)²(0,344602447)² + 3

푛 = 94,14966642

푛 = 94

Karena n2 dan n3 telah mencapai hasil yang sama yaitu 94, maka

jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 94 responden. Penelitian

dilakukan pada Tanggal 9 Februari sampai 24 Februari, pada tanggal 9

Februari sampai 22 Februari mendapatkan sebanyak 90 sampel (45 sampel

setiap minggu), tetapi pada tanggal 23 Februari Sampai 24 Februari

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

45

mendapatkan 10 sampel, sehingga total sampel yang diambil adalah

sebanyak 100 sampel. Sampel terbanyak didapatkan pada hari sabtu dan

minggu karena merupakan hari libur.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang

menjadi titik perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent) adalah variabel

yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat.

Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh

variabel bebas (Umar,2002:81). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

penelitian yaitu :

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (independent) adalah variabel yang menjadi sebab

terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat (Umar,2002:81). Variabel

bebas pada penelitian ini adalah Strategi Positioning. Menurut AB

Susanto dan Himawan W (2004:154), indikator dari strategi positioning

yaitu :

1. Nilai

Nilai adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pelaku

usaha pariwisata karena nilai merupakan semua manfaat yang didapat

oleh pengunjung apabila mengunjungi destinasi tersebut.

2. Keunikan

Meliputi segala atribut yang dapat membedakan produk tersebut dengan

produk yang ada dipasar

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

46

3. Kredibilitas

sebuah produk wisata harus mampu memberikan informasi yang jelas,

otentik dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Keberlanjutan

Apabila posisi yang diusung bagus dan sesuai dengan tema serta sesuai

dengan permintaan pelanggan, maka posisi tersebut berpeluang untuk

dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama

5. Kesesuaian

Kesesuaian antara tema atau posisi yang ditanamkan oleh destinasi

wisata dibenak wisatawan dalam strategi positioning dengan program,

kegiatan, dan juga manfaat yang diperoleh wisatawan ketika berkunjung

sangat penting diperhatikan..

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh

variabel bebas (Umar, 2002:81). Variabel terikat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah keputusan berkunjung. Menurut Kotler dan Keller

(2009:137) Indikator keputusan berkunjung dalam penelitian ini adalah:

6. Kebutuhan atau keinginan untuk melakukan perjalanan.

Pengunjung melakukan wisata ke Museum Kereta Api Ambarawa

sesuai dengan keinginan atau kebutuhan pengunjung. Dalam hal ini,

diukur dari kebutuhan terhadap sejarah dan edukasi. Karena kedua hal

tersebut merupakan satu kesatuan dalam wisata Museum.

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

47

7. Pencarian dan penilaian informasi

Keragaman informasi yang diperoleh pengunjung Museum Kereta Api

Ambarawa dapat dengan menghubungi agen perjalanan, mempelajari

bahan-bahan promosi (brosur, leaflet, media massa), atau

mendiskusikan dengan mereka yang berpengalaman terlebih dahulu..

8. Keputusan melakukan perjalanan wisata.

Keputusan wisatawan mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa

berdasarkan kemenarikan koleksi Kereta Api dan benda-benda lain di

Museum Kereta Api Ambarawa.

9. Persiapan perjalanan dan pengalaman wisata.

Persiapan pengunjung sebelum berkunjung ke Museum kereta Api

Ambarawa sampai pada akhirnya pelaksanaan kunjungan ke Museum

Kereta Api Ambarwa.

10. Evaluasi kepuasan perjalanan wisata.

Evaluasi pengunjung setelah melaksanakan kunjungan ke Museum

Kereta Api Ambarawa adalah kepuasan yang didapat, manfaat yang

didapat, serta keinginan untuk melakukan kembali kunjungan ke

Museum Kereta Api Ambarawa.

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

48

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis, meliputi :

1. Metode angket atau kuesioner

Metode angket yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan

pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah

dipersiapkan. Alat pengumpulan data dengan angket adalah kuesioner,

yaitu alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang dipersiapkan

oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden yang jawabannya diisi

oleh responden sendiri (Soemantri, 2006:32). Kuesioner yang digunakan

adalah dengan skala LIKERT yaitu skala pengukuran yang digunakan

untuk mengukur sikap seseorang, dengan menempatkan kedudukan

sikapnya pada kesatuan perasaan yang berkisar dari sangat positif hingga

ke sangat negatif terhadap sesuatu (objek psikologis) (Soemantri,

2006:35). Setiap butir pertanyaan disertai lima jawaban dengan

memberikan skor nilai. Skor nilai untuk jawaban sangat setuju adalah 5,

setuju adalah 4, kurang setuju adalah 3, tidak setuju adalah 2, dan sangat

tidak setuju adalah 1.

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi dari asal dokumen yang artinya barang-barang

tertulis. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

peneliti untuk menyelidiki benda-benda tertulis sperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan-catatan

harian dan lain-lain. (Arikunto,2006:158).

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

49

3.5 Uji Validitas dan Realibilitas

3.5.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Cara yang

dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel internal,

yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara

keseluruhan. Rumus korelasi yang digunakan adalah rumus product

moment (Arikunto, 2006: 170) yaitu sebagai berikut:

Valid tidaknya instrumen ditentukan dengan cara mengkonsultasikan

hasil perhitungan koefisien dengan nilai tabel koefisien pada taraf

signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%.

Apabila rxy>rtabel = valid

Apabila rxy>rtabel = tidak valid

Pengukuran validitas instrumen diperoleh dari hasil uji coba

instrumen terhadap 30 responden. Kesesuaian harga rhitung yang diperoleh

dari perhitungan dengan rumus validitas dikonsultasikan dengan tabel,

harga r Product Moment untuk N = 30 pada taraf signifikansi 5%.

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

50

Rumusan korelasi Product Moment.

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

rxy = Besarnya korelasi

N = Besarnya populasi

∑X 2 = Skor Butir

∑y2 = Skor total Butir

Untuk menguji validitas instrumen dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Menyampaikan uji coba keseluruh responden

2. Mengelompokan item-item dari jawaban kedalam butir dan jumlah

skor total yang diperoleh dari masing masing responden

3. Dari skor yang diperoleh kemudian dibuat tabel perhitungan validitas

4. Mengkorelasikan tiap butir skor dengan menggunkan rumus product

moment

5. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan

r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2. n adalah jumlah sampel. Pada

penampilan output SPSS pada cronbash Alpha di kolom corelated

Item-total corelation, jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif

maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid atau

layak digunakan dalam pengambilan data.

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

51

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Strategi Positioning (X)

No rxy rtabel Kriteria

1 0,673 0,361 Valid 2 0,576 0,361 Valid 3 0,7126 0,361 Valid 4 0,5392 0,361 Valid 5 0,2259 0,361 Tidak 6 0,7132 0,361 Valid 7 0,5311 0,361 Valid 8 0,5645 0,361 Valid 9 0,6572 0,361 Valid

10 0,7154 0,361 Valid 11 0,7906 0,361 Valid 12 0,4981 0,361 Valid 13 0,5791 0,361 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2013

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas X yang ditunjukan

pada tabel 3.2 diketahui dari 13 item pertanyaan terdapat 1 item

pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 5 karena memiliki rhitung < rtabel

yaitu 0,2259<0,361 pada taraf signifikansi 5% sehingga item tersebut

dibuang. Sedangkan 12 item pertanyaann lainnya digunakan.

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

52

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Keputusan Berkunjung (Y)

No rxy rtabel Kriteria

1 0,470 0,361 Valid 2 0,260 0,361 Tidak 3 0,514 0,361 Valid 4 0,565 0,361 Valid 5 0,430 0,361 Valid 6 0,447 0,361 Valid 7 0,408 0,361 Valid 8 0,393 0,361 Valid 9 0,613 0,361 Valid 10 0,723 0,361 Valid 11 0,695 0,361 Valid 12 0,546 0,361 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2013

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas Y yang ditunjukan

pada tabel 3.2 diketahui dari 11 item pertanyaan terdapat 1 item

pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 2 karena memiliki rhitung < rtabel

yaitu 0,260<0,361 pada taraf signifikansi 5% sehingga item tersebut

dibuang. Sedangkan 11 item pertanyaann lainnya digunakan.

3.5.2 Reliabilitas

Suatu intrumen pengukuran dikatakan reliabel jika

pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reabilitas instrumen

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen

sebagi alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil

pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

53

(homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang di ukur

dalam diri subjek memang belum berubah (Soemantri, 2006:48). Pada

penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus

alpha (α), karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket yang

skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan

item total, dimana untuk mencari realibilitas instrumen yang skornya

bukan 1 dan 0, misalnya angket soal berbentuk uraian maka

menggunakan rumus alpha (α), yaitu sebagai berikut :

2

21)1( t

bu k

kr

r u= Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya Butir pertanyaan atau butir soal

2b Jumlah varian butir

lVarianTotat 2

Sumber : (Suharsimi, 2005: 196)

Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi

16 dengan memilih menu analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu

pilih reliability analysis. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui

cronbach’s alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach’s alpha > 0,6 (Nunnally dalam Ghozali,

2007:44).

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

54

Tabel 3.3

Reliabilitas Strategi Positioning dan Keputusan Berkunjung.

No

Variabel

R11 rtabbel

Kesimpulan 1 Strategi Positioning 0,849 >0,60 Reliabel 2 Keputusan Berkunjung 0,739 >0,60 Reliabel

Sumber: Data Primer yang diolah, 2013

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif

Menjelaskan dan menjabarkan mengenai hasil perhitungan dari

analisis kualitatif serta menggambarkan secara jelas kondisi yang ada

dalam objek. Metode ini digunakan untuk mengetahui dan menganalisis

data mengenai strategi positioning dan keputusan berkunjung di Museum

Kereta Api Ambarawa.

Untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase skor jawaban

digunakan rumus sebagai berikut :

% = Nn X 100%

n = Nilai yang di peroleh

N = Jumlah seluruh nilai

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

55

3.6.2 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel

dependen(Y) dengan variabel independen(X). Secara matematis, model

probabilitas garis lurus dirumuskan :

푌 = 푏 + 푏 푋 + 휀

Dimana :

Y = Variabel Keputusan Pembelian

X = Variabel Positioning

ɛ = Komponen kesalahan random

bo = Intercept, titik potong garis regresi dengan sumbu Y

b1 = Slope, kemiringan garis regresi, yaitu seberapa jauh kenaikan

(penurunan) komponen determenistik dari Y sebagai akibat dari X.

3.7 Pengujian Hipotesis

3.7.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial)

variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan

atau tidak. Uji parsial ini menggunakan distribusi t. Caranya dengan

menggunakan alat bantu statistik SPSS dengan cara membandingkan

antara nilai signifikan hitung dengan signifikan α = 5%. Apabila

perhitungan signifikan hitung < α (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen

(Imam Gozhali, 2006:73).

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

56

3.7.2 Koefisien Determinasi (R2)

Setelah Uji t dilakukan uji determinasi parsial (R2) yaitu suatu uji

yang menerangkan satu dikurangi rasio antara besarnya nilai deviasi nilai

Y observasi dari garis regresi yang besarnya deviasi nilai Y observasi dari

rata-ratanya (Imam Gozhali, 2006:88).

3.8 Uji Asumsi Klasik

Asumsi yang paling lazim pada statistik parametrik adalah

sampelacak yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal, data

bersifat homogen dan bersifat linier (Soemantri,2006:289) sehingga untuk

memenuhi asumsi-asumsi itu maka dilakukan:

3.8.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Jika data yang diperoleh berdistibusi normal, maka

statistika yang digunakan adalah statistika parametrik. Jika data yang

diperoleh tidak berdistribusi normal maka yang digunakan adalah ststistika

non parametrik (Imam Gozhali, 2006:101).

3.8.2 Uji Linieritas

Uji linieritas pada analisis regresi sederhana berguna untuk

mengetahui apakah penggunaan model regresi linier dalam penelitian ini

tepat atau tidak. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for

Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan

mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari

0,05. (Sudjana, 2005:31)

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

57

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap. Maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Menurut Imam Ghozali (2005:107) untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik

Plot dalam SPSS antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID.

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Identitas Responden

4.1.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Identitas berdasarkan jenis kelamin responden/wisatawan yang

berkunjung ke objek wisata Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten

Semarang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1. Laki-laki 54 54% 2. Perempuan 46 46%

Total 100 100% Sumber : Data Penelitian, diolah 2013

Dari tabel 4.1. dapat diketahui bahwa perbedaan antara

responden/wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Museum Kereta Api

Ambarawa Kabupaten Semarang tidak jauh berbeda. Akan tetapi,

responden/wisatawan berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 54 orang

(54%).

4.1.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia

Identitas berdasarkan usia responden/wisatawan yang berkunjung ke

objek wisata Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten Semarang dapat

dilihat pada tabel 4.2. berikut ini :

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

59

Tabel 4.2. Identitas Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi Persentase 1. Kurang dari 20 tahun 31 31% 2. 21-25 tahun 30 30% 3. 26-30 tahun 16 16% 4. Lebih dari 30 tahun 23 23%

Total 100 100% Sumber : Data Penelitian, diolah 2013

Dari tabel 4.2. dapat diketahui bahwa responden/wisatawan yang

berkunjung ke objek wisata Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten

Semarang, dengan usia kurang dari 20 tahun lebih banyak yaitu 31 orang

(31%).

4.1.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

Identitas berdasarkan Pekerjaan responden/wisatawan yang

berkunjung ke objek wisata Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten

Semarang dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase 1. Pegawai Negeri 9 9% 2. Pegawai Swasta 11 11% 3. Wiraswasta 23 23% 4. Pelajar/Mahasiswa 49 49% 5. Lain-lain 8 8%

Total 100 100% Sumber : Data Penelitian, diolah 2013

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

60

Dari tabel 4.3. dapat diketahui bahwa responden/wisatawan yang

berkunjung ke objek wisata Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten

Semarang, dengan Pekerjaan sebagai pelajar dan mahasiswa lebih banyak

yaitu 49 orang (49%).

4.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Dari jawaban kuisioner dapat dilihat bahwa tanggapan

responden/wisatawan domestik yang berkunjung di Museum Kereta Api

Ambarawa kabupaten Semarang berdasarkan kuisioner yang disebar, dapat

dilihat pada tabel-tabel berikut.

4.1.2.1 Tanggapan Responden terhadap Strategi Positioninig

Pada variabel Strategi Positioning (X), penilaian dilakukan dengan 5

indikator, diantaranya adalah : Nilai, Keunikan, Kredibilitas, Keberlanjuatan

dan Kesesuaian. Berikut adalah tabel deskriptif Strategi Positioning.

Tabel 4.4. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Strategi Positioning

No. Indikator-indikator

Variabel X

Skor Jawaban 5

(SS) 4

(S) 3

(KS) 2

(TS) 1

(STS) Total

X1 1. P1 2

(2%) 25

(25%) 61

(61%) 8

(8%) 4

(4%) 100

(100%) 2. P2 6

(6%) 21

(21%) 30

(30%) 27

(27%) 16

(16%) 100

(100%) 3. P3 50

(50%) 26

(26%) 15

(15%) 7

(7%) 2

(2%) 100

(100%) X2

4. P4 36 (36%)

28 (28%)

21 (21%)

12 (12%)

3 (3%)

100 (100%)

5. P6 62 (62%)

8 (8%)

13 (13%)

14 (14%)

3 (3%)

100 (100%)

X3

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

61

6. P7 49 (49%)

20 (20%)

18 (18%)

9 (9%)

4 (4%)

100 (100%)

7. P8 23 (23%)

49 (49%)

16 (16%)

11 (11%)

1 (1%)

100 (100%)

8. P9 21 (21%)

55 (55%)

14 (14%)

10 (10%)

0 (0%)

100 (100%)

X4 9. P10 24

(24%) 58

(58%) 11

(11%) 7

(7%) 0

(0%) 100

(100%) 10. P11 10

(10%) 58

(58%) 21

(21%) 5

(5%) 6

(6%) 100

(100%) X5

11. P12 62 (62%)

24 (24%)

7 (7%)

4 (4%)

3 (3%)

100 (100%)

12. P13 5 (5%)

36 (36%)

44 (44%)

14 (14%)

1 (1%)

100 (100%)

Sumber : Data Penelitian, diolah 2013

Keterangan dari tabel 4.4. di atas adalah sebagai berikut :

1. Pada item pernyataan pertama, sebagian besar responden menjawab

Kurang Setuju sebanyak 61 orang (61%) yaitu tentang pengetahuan

jenis Kereta Api jaman dahulu di Museum Kereta Api Ambarawa.

2. Pada item pernyataan ke dua, sebagian besar responden menjawab

Kurang Setuju sebanyak 30 orang (31%) yaitu tentang pengetahuan

salah satu peninggalan penjajahan Belanda di Museum Kereta Api

Ambarawa.

3. Pada item pernyataan ke tiga, sebagian besar responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 50 orang (50%) yaitu tentang pengetahuan

adanya Kereta Api yang bisa berjalan di medan menanjak di Museum

Kereta Api Ambarawa.

4. Pada item pernyataan ke empat, sebagian besar responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 36 orang (36%) yaitu tentang pengalaman

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

62

mengunjungi satu-satunya Museum Kereta Api peninggalan Belanda

yang ada di Indonesia.

5. Pada item pernyataan ke enam, sebagian besar responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 62 orang (62%) yaitu tentang terawatnya

Kereta Api kuno di Museum Kereta Api Ambarawa.

6. Pada item pernyataan ke tujuh, sebagian besar responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 49 orang (49%) yaitu tentang kelengkapan

fasilitas yang sesuai dengan informasi di Museum Kereta Api

Ambarawa.

7. Pada item pernyataan ke delapan, sebagian besar responden menjawab

Setuju sebanyak 49 orang (49%) yaitu tentang kebenaran barang-barang

sejarah yang ada di Museum Kereta Api Ambarawa.

8. Pada item pernyataan ke sembilan, sebagian besar responden menjawab

Setuju sebanyak 55 orang (55%) yaitu tentang kebenaran penjelasan

dari Guide yang ada di Museum Kereta Api Ambarawa.

9. Pada item pernyataan ke sepuluh, sebagian besar responden menjawab

Setuju sebanyak 58 orang (58%) yaitu tentang kesedianya untuk

singgah kembali di Museum Kereta Api Ambarawa pada lain waktu.

10. Pada item pernyataan ke sebelas, sebagian besar responden menjawab

Setuju sebanyak 58 orang (58%) yaitu tentang kesediaanya untuk

merekomendasikan kepada keluarga ataupun teman-temanya agar

berkunjung di Museum Kereta Api Ambarawa.

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

63

11. Pada item pernyataan ke duabelas, sebagian besar responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 62 orang (62%) yaitu tentang fasilitas yang ada

di Museum Kereta Api Ambarawa yang mencerminkan nilai-nilai

sejarah.

12. Pada item pernyataan ke tigabelas, sebagian besar responden menjawab

Kurang Setuju sebanyak 44 orang (44%) yaitu tentang keberadaan

Kereta Api di ambarawa yang membuat pengunjung berkesan.

4.1.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung

Pada variabel Keputusan Berkunjung (Y), penilaian dilakukan

dengan 5 indikator, diantaranya adalah : kebutuhan atau keinginan untuk

melakukan perjalanan, pencarian dan penilaian informasi, keputusan

melakukan perjalanan wisata., persiapan perjalanan dan pengalaman wisata,

evaluasi kepuasan perjalanan wisata. Berikut adalah tabel deskriptif

Keputusan Berkunjung :

Tabel 4.5. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Berkunjung

No. Indikator-indikator

Variabel Y

Skor Jawaban 5

(SS) 4

(S) 3

(KS) 2

(TS) 1

(STS) Total

Y1 1. P14 23

(23%) 42

(42%) 18

(18%) 15

(15%) 2

(2%) 100

(100%) 2. P15 52

(52%) 5

(5%) 22

(22%) 21

(21%) 0

(0%) 100

(100%) Y2

4. P17 47 (47%)

17 (17%)

22 (22%)

13 (13%)

1 (1%)

100 (100%)

5. P18 22 (22%)

12 (12%)

45 (45%)

21 (21%)

0 (0%)

100 (100%)

6. P19 61 (61%)

6 (6%)

10 (10%)

20 (20%)

7 (7%)

100 (100%)

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

64

Y3 7. P20 40

(40%) 9

(9%) 25

(25%) 14

(14%) 12

(12%) 100

(100%) 8. P21 35

(35%) 39

(39%) 18

(18%) 7

(7%) 1

(1%) 100

(100%) Y4

9. P22 7 (7%)

35 (35%)

31 (31%)

22 (22%)

5 (5%)

100 (100%)

10. P23 24 (24%)

25 (25%)

29 (29%)

17 (17%)

5 (5%)

100 (100%)

Y5 11. P24 6

(6%) 54

(54%) 17

(17%) 23

(23%) 0

(0%) 100

(100%) 12. P25 16

(16%) 43

(43%) 17

(17%) 23

(23%) 0

(0%) 100

(100%) Sumber : Data Penelitian, diolah 2013

Keterangan dari tabel 4.5 di atas adalah sebagai berikut :

1. Pada item pernyataan ke empatbelas, sebagian besar responden

menjawab Setuju sebanyak 42 orang (42%) yaitu tentang manfaat yang

diperoleh ketika berwisata di Museum Kereta Api Ambarawa bukan

hanya untuk hiburan, melainkan juga untuk pembelajaran.

2. Pada item pernyataan ke limabelas, sebagian besar responden

menjawab Sangat Setuju sebanyak 52 orang (52%) yaitu tentang

informasi sejarah yang bisa didapatkan di Museum Kereta Api

Ambarawa.

3. Pada item pernyataan ke tujuhbelas, sebagian besar responden

menjawab Sangat Setuju sebanyak 47 orang (47%) yaitu tentang

Informasi keberadaan Museum Kereta api Ambarawa.

4. Pada item pernyataan ke delapanbelas, sebagian besar responden

menjawab Kurang Setuju sebanyak 45 orang (45%) yaitu tentang biaya

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

65

yang dikeluarkan untuk berwisata di Museum Kereta Api Ambarawa

tidak terlalu besar

5. Pada item pernyataan ke sembilanbelas, sebagian besar responden

menjawab Sangat Setuju sebanyak 61 orang (61%) yaitu tentang

cocoknya berwisata di Museum Kereta Api Ambarawa pada hari libur.

6. Pada item pernyataan ke duapuluh, sebagian besar responden menjawab

Sangat Setuju sebanyak 40 orang (40%) yaitu tentang berkunjung ke

Museum Kereta Api dengan kendaraan pribadi

7. Pada item pernyataan ke duapuluhsatu, sebagian besar responden

menjawab Setuju sebanyak 39 orang (39%) yaitu tentang pengalaman

menaiki kereta api uap dan pengetahuan sejarah yang didapatkan.

8. Pada item pernyataan ke duapuluhdua, sebagian besar responden

menjawab Setuju sebanyak 35 orang (35%) yaitu tentang berkunjung ke

Museum Kereta Api Ambarawa dengan keluarga, teman-teman, dan

rekan kerja.

9. Pada item pertanyaan ke duapuluhtiga, sebagian besar responden

menjawab Kurang Setuju sebanyak 29 orang (29%) yaitu tentang

berwisata di Museum Kereta Api dan membawa perlengkapan.

10. Pada item pertanyaan ke duapuluhempat, sebagian besar responden

menjawab Setuju sebanyak 54 orang (54%) yaitu tentang pelayanan di

Museum Kereta Api Ambarawa yang selalu Baik

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

66

11. Pada item pertanyaan ke duapuluhlima, sebagian besar responden

menjawab Setuju sebanyak 43 orang (43%) yaitu tentang kesediaanya

untuk berkunjung lagi ke Museum Kereta Api Ambarawa.

4.1.3 Analisis Regresi Linier

4.1.3.1 Analisis Regresi Linier sederhana

Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows

diperoleh hasil regresi linier sederhana seperti terangkum pada tabel berikut:

Tabel 4.6. Anailisis Regresi Linier Sederhana.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.952 3.958 3.019 .003

X .625 .087 .586 7.153 .000

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut: Y = 11,952 + 0,625X. Persamaan regresi tersebut mempunyai

makna sebagai berikut:

1. Konstanta = 11,952

Jika variabel Strategi Positioning dianggap sama dengan nol, maka

variabel Keputusan Berkunjung sebesar 11,952.

2. Koefisien X = 0,625

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

67

Jika variabel Strategi Positioning mengalami kenaikan sebesar satu poin

maka akan menyebabkan kenaikan variabel Keputusan Berkunjung

sebesar 0,625.

4.1.4 Pengujian Hipotesis

4.1.4.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial)

variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan

atau tidak.

Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7. Uji Hipotesis

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.952 3.958 3.019 .003

X .625 .087 .586 7.153 .000

a. Dependent Variable: Y

Hipotesis :

Ho : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig ≥ 5%

Ho ditolak dan Ha diterima apabila sig < 5%

Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel X (Strategi

Positioning) diperoleh Koefisien regresi sebesar 0,625 dan keberartian

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

68

koefisien regresi uji t diperoleh thitung sebesar 7,153 dan signifikansi sebesar

0,00; karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Ini berarti variabel Strategi Positioning secara statistik

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Keputusan Berkunjung.

4.1.4.2 Koofisien Determinasi (R2)

Untuk mengetahui berapa persen pengaruh variabel Strategi

Positioning terhadap Keputusan Berkunjung dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.8. Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .586a .343 .336 5.50292 a. Predictors: (Constant), X

Pada tabel 4.8. diatas diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,336= 33,6% ini

berarti variabel bebas Strategi Positioning mempengaruhi variabel dependen

Keputusan Berkunjung sebesar 33,6% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

4.1.5 Uji Asumsi Klasik

4.1.5.1 Uji Normalitas data

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

69

Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel

dependen Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen

diasumsikan bukan fungsi distribusi, jadi tidak perlu diuji normalitasnya.

Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9. Uji Normalitas Data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 5.47505765

Most Extreme Differences Absolute .091

Positive .048

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .913

Asymp. Sig. (2-tailed) .375

a. Test distribution is Normal.

Analisis data hasil Output :

Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria penerimaan H0

H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%.

Dari tabel diperoleh nilai sig = 0,375 = 37,5% > 5%, maka H0 diterima.

Artinya variabel kepuasaan berdistribusi normal.

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

70

Uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik Normal P-Plot sebagai

berikut :

Grafik 4.1. Grafik Normal P-Plot

Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka

variabel dependen Y memenuhi asumsi normalitas.

4.1.5.2 Uji Linieritas

Uji linieritas pada analisis regresi sederhana berguna untuk

mengetahui apakah penggunaan model regresi linier dalam penelitian ini

tepat atau tidak. Untuk melakukan uji linieritas dapat dilihat pada tabel

Anova berikut :

Tabel 4.10. Uji Linieritas.

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Y * X Between (Combined) 1866.026 24 77.751 2.200 .005

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

71

Groups Linearity 1549.341 1 1549.341 43.833 .000

Deviation from

Linearity 316.686 23 13.769 .390 .993

Within Groups 2650.964 75 35.346

Total 4516.990 99

Jika Sig. Deviation from Liniarity lebih besar atau sama dengan taraf

signifikansi yang dipakai (0,05) berarti berkorelasi linier.

Uji linieritas antara Variabel bebas (Strategi Positioning) dengan

Variabel terikatnya (Keputusan Berkunjung) dilihat dari deviation from

liniarity, Menurut hasil perhitungan didapatkan nilai deviation from

liniarity sebesar 0.993. Menurut kriterianya adalah jika deviation from

liniarity lebih besar dari taraf signifikansi yang diambil 0,05 berarti

berhubungan linier. Dalam penelitian ini terbukti bahwa deviation from

liniarity antara variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah lebih

besar terhadap taraf signifikansinya (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa

Strategi Positioning dengan Keputusan Berkunjung bersifat linier atau

dengan kata lain model regresi linier dapat digunakan dalam penelitian ini.

4.1.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran

variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang

baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

72

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot

dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16 :

Grafik 4.2. Grafik Scatterplot

Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.

Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi ini.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil deskriptif persentase dan uji t tentang pengaruh

strategi positioning sebagai wahana wisata edukasi terhadap keputusan

berkunjung wisatawan di Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten

semarang tahun 2013 diperoleh keterangan bahwa Strategi Positioning pada

wisata edukasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

73

wisatawan di Museum Kereta Api Ambarawa tahun 2013. Besarnya

pengaruh Strategi Positioning terhadap keputusan berkunjung wisatawan

adalah 33,6%.

Keputusan berkunjung wisatawan ini tidak lain dipengaruhi oleh

beberapa hal seperti nilai atau manfaat khususnya nilai edukasi yang

diterima oleh wisatawan yang berkunjung ke Museum Kereta Api

Ambarawa yaitu dengan bertambahnya pengetahuan tentang beberapa jenis

kereta api pada zaman dahulu yang merupakan peninggalan jaman

penjajahan Belanda.

Wisatawan juga mendapatkan pengetahuan baru bahwa ada kereta

api yang bisa berjalan di medan menanjak karena di museum tersebut

dipamerkan mesin kereta api bergerigi yang khusus digunakan untuk

berjalan dimedan menanjak. Selain itu wisatawan juga dapat merasakan

sendiri menaiki kereta tersebut dengan menyewanya. Kurang berkesan

rasanya berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa jika belum menaiki

menaiki kereta api tersebut. Namun banyak juga wisatawan yang tidak

mendapatkan pengetahuan seputar sejarah perkeretaapian tersebut, karena

informasi tadi biasanya disampaikan oleh guide yang hanya melayani

wisatawan khusus yang menyewanya

Keunikan yang terdapat pada Museum Kereta Api Ambarawa adalah

berupa pengalaman mengunjungi satu-satunya museum kereta api

peninggalan Belanda di Indonesia dengan koleksi kereta api yang walaupun

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

74

sudah kuno namun masih terawat dengan baik dan tentunya pengalaman ini

sulit didapatkan di Tempat wisata lain.

Informasi yang didapat dari berbagai media tentang kelengkapan

fasilitas satu-satunya museum kereta api yang ada di Kabupaten Semarang

tersebut yang diantaranya adalah koleksi kereta api kuno, koleksi barang-

barang sejarah lain seperti mesin ketik kuno dan telfon kuno, fasilitas

menaiki kereta api yang bisa menanjak dan fasilitas-fasilitas pendukung lain

lain seperti Mushola dan kamar mandi juga bisa ditemukan oleh wisatawan

yang berkunjung di museum tersebut. Sedangkan untuk melihat umur dari

barang-barang kuno yang ada di museum tersebut yaitu dengan melihat

tahun perakitannya yang biasanya tertera pada barang-barang kuno tersebut.

Berwisata dimuseum Kereta Api Ambarawa sangat cocok untuk

kalangan pelajar yang membutuhkan pengetahuan khususnya tentang

sejarah perkerataapian. Namun sebagian wisatawan yang berasal dari

kalangan pelajar tidak datang dengan rombongan, umumnya mereka tidak

menyewa guide untuk menjelaskan seputar sejarah Museum Kereta Api

tersebut, sehingga sedikit pengetahuan yang didapat kurang bisa

diaplikasikan di dunia pendidikan.

Lokasi Museum Kereta Api Ambarawa yang bertempat di pusat kota

Ambarawa memudahkan wisatawan untuk mengunjungi museum tersebut.

Hal ini menjadi faktor yang sangat dipertimbangkan wisatawan sehingga

wisatawan memutuskan untuk berkunjung di Museum Kereta Api

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

75

Ambarawa. Selain itu faktor lain yang juga dipertimbangkan wisatawan

adalah informasi seputar museum tersebut yang mudah didapatkan dari

berbagai media seperti koran, brosur ataupuni dari internet.

Hari libur adalah waktu yang dipilih wisatawan untuk berkunjung di

Museum Kereta Api Ambarawa karena kebanyakan orang punya waktu

yang luang, Sehingga waktu liburan pengunjung menjadi ramai. Dampak

keramaian wisatawan Museum Kereta Api Ambarawa pada hari libur adalah

padatnya wisatawan yang memanfaatkan salah satu fasilitas yang ada di

museum tersebut, yaitu paket wisata untuk menaiki kereta api uap yang bisa

berjalan menanjak. Namun banyak juga wisatawan yang tidak menikmati

fasilitas menaiki kereta api uap tersebut, dikarenakan biaya fasilitas menaiki

kereta uap yang cukup tinggi dengan kisaran Rp. 2.500.000 sampai Rp.

7.000.000 untuk satu rombongan dengan kapasitas 80 orang penumpang..

Walaupun begitu tiket masuk Museum Kereta Api Ambarawa tergolong

murah, karena hanya membutuhkan biaya Rp. 5000 untuk satu orang

wisatawan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap wisatawan yang

mengunjungi Museum Kereta Api Abarawa, biasanya wisatawan tidak

banyak membawa perlengkapan. Wisatawan juga merasakan pelayanan

yang selalu baik di setiap kunjungan ke Museum kereta Api Ambarawa baik

dari penyambutan maupun pelayanan untuk menaiki kereta api. Sebagian

besar wisatawan sudah berkunjung lebih dari sekali di Museum Kereta Api

Ambarawa dan mereka bersedia untuk singgah kembali ke museum tersebut

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

76

lain waktu. Mereka umumnya tidak keberatan untuk merekomendasikan

kepada keluarga maupun teman-temanya agar berkunjung ke Museum

kereta Api Ambarawa Kabupaten Semarang.

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

77

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh

strategi positioning terhadap keputusan berkunjung yang dilakukan di

Museum Kereta Ambarawa Kabupaten Semarang, simpulan yang dapat

diambil dari penelitian ini adalah :

Terdapat pengaruh strategi positioning pada wisata edukasi di

Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten Semarang terhadap keputusan

berkunjung wisatawan.

Semakin baik posisi yang ditanamkan kepada pengunjung tentang

informasi Museum Kereta Api Ambarawa dengan nilai-nilai edukasi

sejarahnya, beserta dengan keunikan, kredibilitas, keberlanjutan, dan

kesesuaian antara tema dengan posisi yang ditanamkan, maka semakin tinggi

keputusan berkunjung wisatawan ke obyek wisata Museum Kereta Api

Ambarawa Kabupaten semarang.

5.2 Saran.

Berdasarkan hasil pembahasan maka saran yang dapat diajukan di

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pihak pengelola Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten Semarang

perlu mengoptimalkan nilai produk wisata edukasi sejarah khususnya

sejarah perkeretaapian dengan memberikan paket wisata khusus untuk

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

78

pelajar dengan harga yang lebih ekonomis agar menarik minat pengunjung

khususnya para pelajar yang membutuhkan edukasi tentang sejarah.

2. Pengelola juga perlu menambah fasilitas untuk memaksimalkan citra

wisata edukasi sejarah Museum Kereta Api, misalnya dengan membangun

gedung pemutaran film tentang sejarah kereta api sehingga tanpa

menggunakan guide wisatawan tetap mendapatkan pengetahuan setelah

berkunjung ke museum tersebut.

3. Pengelola Museum Kereta Api Hendaknya membuat service blue print

(proses merancang jasa) supaya pengelola dapat mengetahui titik-titik

mana saja yang memungkinkan terjadinya ketidakpuasan pengunjung

sehingga pengelola nantinya dengan mudah dapat memperbaikinya.

4. Sebaiknya pihak pemerintah Kabupaten Semarang melalui Dinas

Pariwisata memberikan perhatian lebih untuk Museum Kereta Api

Ambarawa, dimana Museum kereta api Ambarawa sangat bermanfaat

untuk menambah pengetahuan mengenai sejarah perkerataapian dengan

cara memberikan sokongan dana maupun prasarana yang dapat

dimanfaatkan untuk mengelola museum tersebut. Selain itu pemerintah

juga hendaknya menggandeng investor agar objek wisata tersebut dapat

berkembang tanpa harus menghabiskan dana APBD.

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

79

DAFTAR PUSTAKA

Ab. Susanto, Himawan W. 2004. Power Branding. Jakarta : Quantum Bisnis & Manajemen

Ali Hasan. 2009. Marketing. Yogyakarta : Media Pressindo.

Asep Hermawan. 2006. Penelitian Bisnis. Jakarta : PT Grasindo.

Awal Ramdhan. 2007. “Efektifitas Pelaksanaan Program Wisata Fun With Science And Art Sebagai Wisata Edukasi Dalam Menciptakan Customer Experience Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan” . Bandung : skripsi Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia.

Bilson Simamora. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Buchari Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.

Cravens, David W. 1997. Strategic Marketing. UK : Irwin Inc.

Fandy Tciptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi

Frendy Prasetya. 2011. “Analisis Pengaruh Diferensiasi, Promosi, Dan Positioning Terhadap Keputusan Pembelian”. Semarang : Skripsi Ekonomi Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Hawkins, D.I., R.J. Best, and K.A. Coney. 2001. Consumer Behaviour : Building Marketing Strategy. 8th Edition. Newyork : Mc Graw Hill.

Hermawan Kartajaya. 2006. Hermawan Kertajaya on Marketing. Bandung : PT Gramedia Pustaka Utama..

-------- 2007. Memenangkan Persaingan dengan Segitiga Diferensiasi, Positioning, dan Brand. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Ljiljan Stankovic, Suzana Dukic. 2009. “Challenge Of Strategic Marketing Of Tourist Destination Under The Crisis Condition”. Series Economic and Organisation, Volume 6, No. 1 Serbia : University of Nis.

Loudon L David, and Albert J. Della Bitta. 1998, Consumer Behaviour : Concept and Application, Third Edition Dryden Press, Orlando.

Page 96: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

80

M. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Morrisson. 2002. Hospitality and Travel Marketting: 13th edition. Delmar : Thomson Learning.

Mustain Hasma Laely. 2012. “Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks Coffe Di Makassar”. Makassar : Skripsi Ekonomi Universitas Hasanudin Makassar.

Nurdiana S. 2007. “Pengaruh Positioning Terhadap Keunggulan Bersaing Dan Keputusan Pembelian SGM 1 PT Sari Husada”. Dalam Jurnal Manajemen Bisnis Volume 9. No.3 Semarang : Universitas Semarang.

Philip Kotler & a.b Susanto. 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat

-------- & Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran edisi 12. Jakarta : Erlangga.

-------- & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran edisi 13. Jakarta : Erlangga.

Pitana, I Gede, dan Putu G. Gayati. 2005. Sosiologi dan Antropologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi

Porter, A.Michael. 2008. On Competition. Boston : Harvard Business School Publishing Corporation.

Richard, Colin and Gilligan, Wilson. 2009. Strategic Marketting Planning 2nd edition. Burlington-UK : Butterwoth Heinemann.

Ries, Al and Trout, Jack. 2002. Positioning. New York : McGraw Hill Companies.

Salah Wahab. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Terjemahan Frans Gromang, Jakarta : PT Pradnya Paramita

Sitepu, Nirwana Sk. 1994, Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Unit Pelayanan Statistika FPMPA Unpad

Soemantri, Ating & Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: CV: Pustaka Setia.

Spillane, James J. 1994. Pariwisata Indonesia : Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius.

Sudarmiatin. 2008. “Pengaruh Atribut Objek Wisata Alam, Promosi dan Karakteristik Individu terhadap Image Konsumen dan Pengambilan

Page 97: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

81

Keputusan Berkunjung (Studi Empiris Terhadap Perilaku Wisatawan pada Objek Wisata Alam di Jatim)”. Dalam Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 6, No.2 Malang: Universitas Negeri Malang.

Sudjana. 2005. Statistik Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : PT Tarsito

Sumarwan. 2004. Perilaku konsumen, Teori dan Penerapanya dalam Pemasaran. Jakarta : PT Ghalia Indonesia Kerjasama dengan MMA-IPB.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 2009. Prodesur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Tatik Suryani. 2008. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu

Ujang Sumarwan et al. 2009. Pemasaran Strategik. Jakarta : Inti Prima Promosindo.

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

W. Lamb, Charles et al. 1999. The Essentials of Marketing 6th edition. Mason, USA : South Western Cengage Learning.

Page 98: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

82

Lampiran 1. INSTRUMEN PENELITIAN PENGUNJUNG OBJEK WISATA MUSEUM

KERETA API AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG A. Identitas Responden

Isilah identitas anda dibawah ini.

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita

3. Usia :

4. Pekerjaan :

B. Petunjuk Pengisian

Silahkan memberikan tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai penilaian Anda.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah, dan jawaban yang anda berikan

merupakan persepsi Anda mengenai wisata Museum Kereta Api

Ambarawa Kabupaten Semarang.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

DAFTAR PERTANYAAN

NO Pernyataan SS S KS TS STS

VARIABEL STRATEGI POSITIONING

1 Dengan berwisata di Museum Kereta Api

Ambarawa saya jadi tahu beberapa jenis kereta

Api pada zaman dahulu.

2 Saya mengetahui salah satu peninggalan Jaman

Penjajahan Belanda setelah berkunjung di

Museum Kereta Api Ambarawa.

3 Saya mendapatkan pengetahuan bahwa ada

Kereta Api yang bisa menanjak di Museum

Page 99: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

83

Kereta Api Ambarawa.

4 Saya dapat menikmati pengalaman

mengunjungi satu-satunya Museum Kereta Api

peninggalan Belanda yang ada di Indonesia.

5 Saya dapat merasakan menaiki kereta api jaman

belanda yang bisa berjalan walaupun di medan

menanjak.

6 Walaupun koleksi kereta api di Museum Kereta

api Ambarawa termasuk kuno, namun kondisi

kereta api masih terawat dengan baik.

7 Fasilitas yang ada di Museum Kereta Api

Ambarawa sesuai dengan informasi yang saya

terima.

8 Koleksi kereta api yang ada di Museum Kereta

Api Ambarawa benar-benar merupakan barang

sejarah.

9 Penjelasan yang disampaikan oleh Guide

Museum Kereta Api Ambarawa adalah

penjelasan yang dapat dipercaya.

10 Lain waktu kalau saya ke Ambarawa lagi, saya

akan singgah di Museum kereta Api ambarawa.

11 Saya akan merekomendasikan kepada keluarga

ataupun teman-teman saya agar berkunjung di

Museum Kereta api Ambarawa.

12 Fasilitas yang ada di Museum kereta Api

Ambarawa mencerminkan nilai-nilai sejarah.

13 Kereta-kereta yang ada di Museum Kereta Api

Ambarawa membuat saya berkesan

VARIABEL KEPUTUSAN BERKUNJUNG

14 Saya memilih berwisata di Museum Kereta Api

Page 100: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

84

karena tidak hanya bermanfaat untuk hiburan,

tetapi juga mempunyai manfaat pembelajaran.

15 Di Museum Kereta Api Ambarawa saya bisa

mendapatkan informasi tentang sejarah

perkeretaapian

16 Di Kabupaten Semarang belum ada tempat

wisata lain yang mempunyai koleksi sejarah

berupa kereta api kuno selain di Museum Kereta

Api Ambarawa

17 Saya mendapatkan informasi tentang

keberadaan Museum Kereta Api Ambarawa dari

berbagai sumber

18 Berwisata di Museum Kereta Api Ambarwa

tidak memerlukan biaya yang besar.

19 Berwisata di Museum Kereta Api Ambarawa

sangat cocok pada saat hari libur

20 Saya berwisata di Museum Kereta Api dengan

Menggunakan kendaraan pribadi

21 Di Museum Kereta Api, saya merasakan

menaiki kereta api uap dan menimba

pengetahuan tentang sejarah kereta api

22 Saya berwisata di Museum Kereta Api dengan

keluarga, teman-teman, dan rekan kerja saya.

23 Sebelum berwisata di Museum Kereta Api

Ambarawa saya membawa perlengkapan untuk

persiapan perjalanan wisata saya.

24 Setiap saya berkunjung di Museum Kereta Api

Ambarawa pelayananya selalu baik.

25 Saya akan berkunjung lagi ke Museum Kereta

Api Ambarawa

Page 101: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

85

Lampiran 2. Uji Validitas Dan Reabilitas Variabel Strategi Positioning

NO Kode Item soal X X2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 R - 1 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 1 36 1296 2 R - 2 2 1 1 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 27 729 3 R - 3 4 1 4 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 35 1225 4 R - 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 1 26 676 5 R - 5 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 21 441 6 R - 6 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 38 1444 7 R - 7 4 5 4 3 3 5 4 2 4 5 4 2 3 48 2304 8 R - 8 5 4 4 2 2 2 4 2 5 4 4 1 4 43 1849 9 R - 9 3 2 3 5 2 4 4 3 5 5 3 3 3 45 2025

10 R - 10 5 2 3 5 4 5 3 2 3 5 4 5 5 51 2601 11 R - 11 2 4 3 2 1 1 2 3 4 4 2 4 2 34 1156 12 R - 12 2 1 2 2 4 2 4 1 1 2 2 2 2 27 729 13 R - 13 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 2 36 1296 14 R - 14 4 3 3 3 3 1 1 3 3 4 3 3 3 37 1369 15 R - 15 2 1 2 2 5 2 2 2 1 2 2 2 2 27 729 16 R - 16 2 2 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 4 24 576 17 R - 17 3 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 19 361 18 R - 18 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 1 40 1600 19 R - 19 2 5 5 4 1 3 3 3 3 5 5 3 3 45 2025 20 R - 20 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 50 2500 21 R - 21 3 4 2 1 3 3 3 3 1 4 4 3 3 37 1369 22 R - 22 3 3 3 4 3 2 4 4 2 2 3 2 3 38 1444 23 R - 23 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 5 2 4 45 2025 24 R - 24 3 2 2 4 2 3 2 4 2 5 3 3 3 38 1444 25 R - 25 4 3 2 4 2 4 2 1 1 5 4 4 1 37 1369 26 R - 26 2 4 2 2 3 4 2 3 2 3 5 4 3 39 1521 27 R - 27 4 2 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 42 1764 28 R - 28 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 51 2601 29 R - 29 2 1 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 33 1089 30 R - 30 2 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 32 1024

X 93 83 82 87 77 81 84 79 77 100 93 85 80 1101 42.581 X2 319 275 254 287 237 261 262 235 239 370 331 279 248 Reliabel XY 3587 3227 3191 3341 2892 3189 3211 3036 3023 3872 3654 3263 3095 k = 13 rxy 0,673 0,576 0,713 0,539 0,226 0,713 0,531 0,565 0,657 0,715 0,791 0,498 0,579 Σα²b = 16,19

rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 α²t = 74,98 Kriteria Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid r11 = 0,849 b

2 1,06 1,56 1,03 1,20 1,36 1,46 0,92 0,93 1,43 1,26 1,47 1,32 1,20

Page 102: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

86

Variabel Keputusan Berkunjung

NO

Kode

Item soal Y Y2

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 R - 1 2 3 3 3 3 2 3 1 3 1 1 1 26 676 2 R - 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 1 28 784 3 R – 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 29 841 4 R - 4 2 2 1 2 5 2 2 3 2 1 1 1 24 576 5 R – 5 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 30 900 6 R – 6 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 3 1 35 1225 7 R – 7 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 36 1296 8 R – 8 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 33 1089 9 R – 9 3 2 3 4 5 4 1 1 4 4 4 1 36 1296 10 R - 10 2 2 3 3 5 3 2 3 4 3 3 3 36 1296 11 R – 11 2 2 3 3 3 4 1 3 4 3 4 2 34 1156 12 R – 12 2 1 3 4 3 4 2 3 4 3 3 1 33 1089 13 R – 13 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 32 1024 14 R – 14 3 2 3 5 3 2 2 4 4 3 3 2 36 1296 15 R – 15 5 4 4 5 4 3 3 2 3 3 4 1 41 1681 16 R – 16 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 34 1156 17 R – 17 4 3 4 3 5 3 3 2 3 3 3 2 38 1444 18 R – 18 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 33 1089 19 R – 19 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 4 36 1296 20 R – 20 4 3 3 2 5 2 2 3 4 3 3 5 39 1521 21 R – 21 5 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 1 39 1521 22 R – 22 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 31 961 23 R – 23 3 4 4 5 2 4 4 4 4 3 3 3 43 1849 24 R – 24 2 3 3 2 1 4 3 2 1 2 3 1 27 729 25 R – 25 1 3 5 4 5 2 3 3 3 4 5 3 41 1681 26 R – 26 3 4 2 2 3 3 1 2 2 1 5 1 29 841 27 R – 27 2 5 4 5 1 4 2 2 1 1 1 1 29 841 28 R – 28 4 3 3 4 3 5 4 5 3 3 5 5 47 2209 29 R – 29 2 1 2 3 3 2 2 4 1 1 1 2 24 576 30 R - 30 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 22 484

X 85 80 94 95 97 88 70 77 90 77 86 62 1001 34.423 X2 267 236 314 331 355 278 180 221 296 221 290 168 Reliabel XY 2913 2709 3209 3269 3325 3000 2389 2630 3103 2681 3016 2179 k = 12 rxy 0,470 0,260 0,514 0,565 0,430 0,447 0,408 0,393 0,613 0,723 0,695 0,546 Σα²b = 11,46

rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 α²t = 35,27 Kriteria Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid r11 = 0,736 b

2 0,90 0,78 0,67 1,04 1,43 0,69 0,57 0,81 0,90 0,81 1,50 1,37

Page 103: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

87

Lampiran 3. Tabulasi Data Hasil Responden Variabel Strategi Positioning

No Kode Responden

Strategi positioning %

Skor Kriteria Nilai Keunikan Kredibilitas Keberlanjutan Kesesuaian 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13

1 R-01 4 1 4 1 5 3 5 5 5 4 5 4 77% B 2 R-02 3 3 5 2 5 5 3 4 4 4 4 3 75% B 3 R-03 3 3 5 4 5 5 2 4 3 3 2 4 72% B 4 R-04 4 2 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 83% B 5 R-05 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 85% SB 6 R-06 4 2 5 2 5 5 4 5 4 4 4 5 82% B 7 R-07 3 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 87% SB 8 R-08 5 3 4 4 2 5 4 4 5 4 4 2 77% B 9 R-09 4 1 3 2 2 3 2 4 5 4 5 4 65% CB 10 R-10 1 3 5 4 5 5 5 4 5 2 5 4 80% B 11 R-11 3 1 5 5 3 5 5 4 5 4 4 3 78% B 12 R-12 4 2 3 3 5 5 5 4 4 4 5 4 80% B 13 R-13 3 3 5 5 2 5 4 5 4 5 5 3 82% B 14 R-14 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 80% B 15 R-15 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 82% B 16 R-16 3 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 80% B 17 R-17 3 1 3 4 3 3 3 2 4 1 4 3 57% CB 18 R-18 4 1 5 4 5 3 4 3 4 3 3 5 73% B 19 R-19 3 5 5 4 4 5 4 3 2 3 4 4 77% B 20 R-20 4 2 5 4 5 5 4 5 2 1 4 3 73% B 21 R-21 3 1 5 4 5 4 4 4 4 2 5 2 72% B 22 R-22 3 2 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 75% B 23 R-23 2 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 85% SB 24 R-24 3 1 5 4 3 4 4 4 3 3 3 3 67% CB 25 R-25 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 60% CB 26 R-26 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3 1 2 38% TB 27 R-27 4 1 3 3 3 5 3 4 3 1 5 2 62% CB 28 R-28 3 3 5 5 5 5 5 1 2 4 5 3 77% B 29 R-29 3 2 3 5 5 5 4 2 4 4 5 3 75% B 30 R-30 4 2 3 5 2 4 4 3 3 4 4 3 68% B 31 R-31 3 4 5 5 4 5 4 3 3 4 4 4 80% B 32 R-32 3 4 5 5 5 2 5 4 5 4 5 3 83% B 33 R-33 3 2 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 80% B 34 R-34 3 3 4 3 5 5 3 4 5 5 5 4 82% B 35 R-35 2 1 4 2 5 2 4 2 4 4 5 2 62% CB 36 R-36 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 70% B 37 R-37 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 50% TB 38 R-38 3 1 2 2 3 2 1 2 4 3 3 4 50% TB 39 R-39 3 1 5 5 5 3 3 4 4 3 5 3 73% B 40 R-40 2 2 5 3 4 5 2 4 3 4 5 3 70% B 41 R-41 3 2 2 5 5 4 4 4 4 4 5 3 75% B 42 R-42 4 1 4 2 3 3 2 3 4 5 5 4 67% CB 43 R-43 3 1 5 3 5 3 5 4 4 5 5 4 78% B 44 R-44 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 88% SB 45 R-45 3 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 88% SB

Page 104: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

88

46 R-46 4 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 83% B 47 R-47 3 2 1 2 3 2 2 3 3 2 1 2 43% TB 48 R-48 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 5 4 87% SB 49 R-49 3 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 60% CB 50 R-50 3 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 90% SB 51 R-51 3 2 4 4 5 1 2 4 4 4 4 4 68% B 52 R-52 4 2 5 4 5 2 5 5 4 4 5 3 80% B 53 R-53 3 3 5 1 5 3 4 5 4 4 5 4 77% B 54 R-54 2 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 90% SB 55 R-55 3 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 87% SB 56 R-56 1 2 3 3 4 4 5 4 4 1 2 2 58% CB 57 R-57 1 2 3 2 5 3 3 3 4 3 4 3 60% CB 58 R-58 3 3 5 5 2 4 5 4 4 3 4 3 75% B 59 R-59 4 4 5 5 1 4 2 4 5 4 5 4 78% B 60 R-60 3 4 5 5 5 5 3 4 4 4 5 3 83% B 61 R-61 4 3 4 5 2 5 5 4 4 4 5 3 80% B 62 R-62 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 3 85% SB 63 R-63 4 2 5 3 5 3 3 4 4 2 4 3 70% B 64 R-64 4 2 4 3 5 5 4 4 4 3 5 4 78% B 65 R-65 3 2 3 2 5 3 4 2 5 4 5 3 68% B 66 R-66 3 2 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 75% B 67 R-67 2 3 5 4 5 5 5 4 5 3 5 3 82% B 68 R-68 3 4 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 83% B 69 R-69 2 3 4 5 5 4 5 5 2 3 5 4 78% B 70 R-70 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 88% SB 71 R-71 4 2 3 3 5 4 4 5 2 1 5 4 70% B 72 R-72 3 3 4 5 5 3 5 1 4 4 5 2 73% B 73 R-73 4 3 4 5 5 5 3 2 4 1 4 3 72% B 74 R-74 3 2 5 5 5 2 4 3 3 3 5 3 72% B 75 R-75 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 5 2 58% CB 76 R-76 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1 2 42% TB 77 R-77 3 4 3 4 2 5 4 3 5 4 5 4 77% B 78 R-78 3 4 5 4 2 5 4 4 4 4 5 3 78% B 79 R-79 3 3 2 4 1 5 2 2 3 3 2 3 55% CB 80 R-80 1 2 5 3 2 5 2 5 4 4 4 4 68% B 81 R-81 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 87% SB 82 R-82 4 3 4 3 5 3 3 4 4 4 5 3 75% B 83 R-83 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 3 77% B 84 R-84 5 4 5 5 2 5 4 4 4 5 5 5 88% SB 85 R-85 3 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 80% B 86 R-86 3 2 4 4 2 2 5 4 4 4 5 2 68% B 87 R-87 3 3 5 4 5 1 4 5 5 4 5 4 80% B 88 R-88 2 3 2 5 5 5 5 5 4 3 5 2 77% B 89 R-89 3 2 3 5 5 3 3 5 4 4 3 3 72% B 90 R-90 3 3 5 3 5 5 4 4 4 3 3 3 75% B 91 R-91 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 78% B 92 R-92 4 4 5 1 5 5 4 5 5 4 5 1 80% B 93 R-93 3 3 5 5 5 5 4 3 4 3 4 3 78% B 94 R-94 3 3 5 5 2 5 5 4 4 4 5 2 78% B 95 R-95 3 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 80% B 96 R-96 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 3 83% B 97 R-97 3 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 3 82% B 98 R-98 4 4 4 3 2 5 5 5 4 4 5 3 80% B 99 R-99 3 4 5 3 5 2 4 4 4 4 5 3 77% B

100 R-100 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 90% SB

Page 105: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

89

Jumlah 998 794 1.166 760 768

74,8% B Nilai maksimal 1500 1000 1500 1000 1000 Persentase skor 66,53% 79,40% 77,73% 76,00% 76,80%

Kriteria T T T T T

Variabel Keputusan Berkunjung

No Kode Responden

Keputusan berkunjung

% Skor Kriteria Pemilihan

Produk Pemilihan Merek Pemilihan Distribusi

Pemilihan Waktu

pembelian

Jumlah Pembelian

14 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 R-01 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 5 56% CB 2 R-02 4 2 5 2 2 3 4 3 2 5 2 62% CB 3 R-03 3 2 3 2 2 3 4 3 4 4 4 62% CB 4 R-04 5 5 5 3 3 3 5 2 4 3 4 76% B 5 R-05 4 5 5 3 5 3 3 4 5 4 5 84% B 6 R-06 5 5 5 4 5 3 5 3 5 3 2 82% B 7 R-07 4 4 5 3 5 5 4 4 5 4 4 85% SB 8 R-08 4 4 5 3 5 5 4 4 4 2 4 80% B 9 R-09 2 3 3 4 5 5 5 5 2 4 4 76% B 10 R-10 3 5 4 3 4 3 4 2 2 4 4 69% B 11 R-11 2 3 3 5 2 3 3 2 4 4 4 64% CB 12 R-12 2 2 3 2 2 4 5 3 5 4 4 65% CB 13 R-13 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 4 89% SB 14 R-14 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 87% SB 15 R-15 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 96% SB 16 R-16 5 5 5 3 5 5 4 2 5 4 4 85% SB 17 R-17 5 5 2 3 2 3 2 2 3 3 2 58% CB 18 R-18 3 2 2 2 3 5 3 4 1 4 5 62% CB 19 R-19 3 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 84% B 20 R-20 3 5 5 3 5 5 5 3 5 2 2 78% B 21 R-21 4 5 4 5 5 5 4 4 3 2 2 78% B 22 R-22 4 5 2 2 2 5 5 4 5 3 4 75% B 23 R-23 3 3 3 3 5 5 5 3 5 2 3 73% B 24 R-24 2 3 3 3 5 5 4 3 4 4 4 73% B 25 R-25 4 1 3 4 5 5 4 3 3 2 2 65% CB 26 R-26 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 58% CB 27 R-27 2 4 5 3 5 5 5 5 3 2 5 80% B 28 R-28 5 5 5 4 5 3 4 3 2 4 5 82% B 29 R-29 4 5 2 5 5 2 4 2 4 4 2 71% B 30 R-30 3 2 2 3 3 2 5 4 4 4 4 65% CB 31 R-31 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 4 85% SB 32 R-32 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 84% B 33 R-33 3 3 3 3 5 3 4 4 3 2 4 67% CB 34 R-34 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 93% SB 35 R-35 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 56% CB 36 R-36 4 5 5 3 5 1 5 4 3 4 3 76% B 37 R-37 2 3 3 3 1 5 4 3 3 4 2 60% CB 38 R-38 4 2 3 3 2 3 5 3 3 3 3 62% CB 39 R-39 3 3 2 3 5 3 4 4 2 4 2 64% CB 40 R-40 1 3 5 3 5 3 4 3 4 2 5 69% B 41 R-41 4 3 4 5 5 2 4 4 4 4 3 76% B 42 R-42 4 3 2 3 5 1 5 2 3 2 3 60% CB

Page 106: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

90

43 R-43 5 5 5 4 5 4 5 3 3 3 5 85% SB 44 R-44 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 95% SB 45 R-45 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 93% SB 46 R-46 4 5 2 3 5 5 5 3 5 3 4 80% B 47 R-47 2 2 3 2 3 5 3 2 2 4 2 55% CB 48 R-48 5 5 4 5 5 5 5 4 3 2 4 85% SB 49 R-49 2 2 3 2 2 3 5 3 4 4 3 60% CB 50 R-50 5 5 4 3 5 5 5 2 2 4 4 80% B 51 R-51 2 2 2 2 3 4 2 2 5 4 4 58% CB 52 R-52 4 5 5 3 5 2 4 4 3 4 2 75% B 53 R-53 3 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 80% B 54 R-54 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 89% SB 55 R-55 5 5 4 5 4 5 4 2 4 2 5 82% B 56 R-56 2 5 3 2 5 1 4 2 2 4 2 58% CB 57 R-57 3 2 5 3 1 3 4 2 2 2 3 55% CB 58 R-58 5 5 4 3 5 5 3 5 4 4 3 84% B 59 R-59 4 5 5 5 5 5 5 4 5 2 3 87% SB 60 R-60 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 93% SB 61 R-61 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 89% SB 62 R-62 4 5 5 3 5 5 5 3 3 4 4 84% B 63 R-63 5 2 3 3 2 1 3 3 2 3 4 56% CB 64 R-64 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4 3 71% B 65 R-65 5 2 3 2 3 2 2 3 3 4 4 60% CB 66 R-66 5 5 2 3 5 1 3 2 2 4 3 64% CB 67 R-67 4 2 5 2 3 3 5 3 2 2 5 65% CB 68 R-68 3 5 5 5 5 5 4 3 3 2 4 80% B 69 R-69 4 5 5 3 2 5 5 4 5 4 5 85% SB 70 R-70 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 2 85% SB 71 R-71 3 3 5 3 5 5 4 3 3 2 4 73% B 72 R-72 4 5 5 3 5 2 4 2 4 4 5 78% B 73 R-73 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 93% SB 74 R-74 4 1 5 3 1 1 4 3 2 3 2 53% CB 75 R-75 4 2 2 2 2 3 4 3 3 4 2 56% CB 76 R-76 4 3 5 2 2 2 3 1 1 3 2 51% TB 77 R-77 4 5 4 2 2 3 2 2 5 5 4 69% B 78 R-78 5 5 4 5 5 4 4 3 2 3 3 78% B 79 R-79 2 2 5 5 5 1 3 1 1 4 2 56% CB 80 R-80 4 5 3 3 5 1 3 1 1 2 1 53% CB 81 R-81 2 2 4 3 2 4 3 4 3 3 4 62% CB 82 R-82 3 3 1 4 5 1 3 1 3 4 2 55% CB 83 R-83 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 51% TB 84 R-84 1 5 3 5 5 2 4 2 3 3 3 65% CB 85 R-85 4 2 5 3 5 3 5 4 4 4 4 78% B 86 R-86 4 5 5 3 5 1 3 2 4 4 2 69% B 87 R-87 4 3 3 2 3 1 3 4 5 2 5 64% CB 88 R-88 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 91% SB 89 R-89 5 5 5 3 5 5 4 3 3 4 2 80% B 90 R-90 5 5 5 3 5 5 4 2 4 3 2 78% B 91 R-91 4 5 5 4 4 4 5 3 3 4 3 80% B 92 R-92 5 5 5 2 2 2 5 3 4 2 5 73% B 93 R-93 4 5 5 3 4 2 4 4 3 2 4 73% B 94 R-94 3 5 5 3 3 2 4 1 3 4 3 65% CB 95 R-95 4 5 4 4 5 1 4 4 4 5 4 80% B 96 R-96 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 87% SB 97 R-97 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 4 56% CB

Page 107: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

91

98 R-98 4 3 3 2 1 2 2 4 2 4 5 58% CB 99 R-99 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 4 55% CB 100 R-100 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 84% B

Jumlah 753 1.132 755 666 693

72,7% B Nilai maksimal 1000 1500 1000 1000 1000 Persentase skor 75,30% 75,47% 75,50% 66,60% 69,30%

Kriteria T T T T T

Page 108: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

92

Lampiran 4.

1. Analisis Regresi Linier sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.952 3.958 3.019 .003

X .625 .087 .586 7.153 .000

a. Dependent Variable: Y

2. Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .586a .343 .336 5.50292 a. Predictors: (Constant), X

Page 109: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

93

3. Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 5.47505765

Most Extreme Differences Absolute .091

Positive .048

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .913

Asymp. Sig. (2-tailed) .375

a. Test distribution is Normal.

Page 110: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

94

4. Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Y * X Between

Groups

(Combined) 1866.026 24 77.751 2.200 .005

Linearity 1549.341 1 1549.341 43.833 .000

Deviation from

Linearity 316.686 23 13.769 .390 .993

Within Groups 2650.964 75 35.346

Total 4516.990 99

5. Uji Heteroskedastisitas

Page 111: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ...lib.unnes.ac.id/18114/1/7350408086.pdfSetiap perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran

95

Lampiran 7

Gambar Objek Wisata Museum Kereta Api Ambarawa