92
KAJIAN PENGG DI DESA B DEPARTE FAK I GUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK BABAKAN RADEN KECAMATAN KABUPATEN BOGOR SKRIPSI YUYUN LUTFIANITA F14062790 EMEN TEKNIK MESIN DAN BIOS KULTAS TEKNOLOGI PERTANIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 K PERTANIAN N CARIU, SISTEM AN

KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

  • Upload
    ledat

  • View
    246

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK

DI DESA BABAKAN RADEN

DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK

DI DESA BABAKAN RADEN KECAMATAN

KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

YUYUN LUTFIANITA

F14062790

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEMFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK PERTANIAN

KECAMATAN CARIU,

MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Page 2: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

ii

STUDY ON THE APPLICATION OF IRRIGATION PUMPS FOR

AGRICULTURE IN BABAKAN RADEN,

CARIU, BOGOR

Yuyun Lutfianita and Dedi Kusnadi Kalsim

Department of Mechanical and Biosystem Engineering, Faculty of Agricultural Technology,

Bogor Agricultural University, IPB Dramaga Campus, PO Box 220, Bogor, West Java, Indonesia.

e-mail: [email protected]

ABSTRACT

One of the main problems that occur in irrigation supply is the increasing water scarcity at

certain times. Actually the water is still available in the basin, it's just necessary some efforts to supply the irrigation needs. Actually the water can be raised by using water pump. If agriculture only depends on surface water and rainfall, it will not be able to increase the productivity of land because the crop water requirement is not fulfilled in some periods. The purpose of this study are determining the irrigation water pricing and finding out profitable irrigated farming. Irrigation water requirement is calculated with CROPWAT 8.0 software by using climate and rainfall conditions as input parameters, and engineering economy is used to calculate irrigation water pricing. The result shows that existence of the pump for lifting up the water to agricultural land could help farmers in increasing cropping intensity and farmers income because the farmers could plant three times a year with cropping pattern rice-rice-secondary crops or rice-rice-vegetables. The most profitable cropping pattern is rice-rice-vegetable because vegetables income is the highest among secondary crops. For sustainable farming, irrigation water cost have to based on irrigation water pricing. Keywords: irrigation water pricing, irrigation pumps, farming

Page 3: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

iii

YUYUN LUTFIANITA. F14062790. Kajian Penggunaan Pompa Irigasi untuk Pertanian di Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Di bawah bimbingan Dedi Kusnadi Kalsim. 2010.

RINGKASAN

Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah semakin langkanya ketersediaan air (water scarcity) pada waktu-waktu tertentu. Pada sisi lain permintaan air untuk berbagai kebutuhan cenderung semakin meningkat sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk, beragamnya pemanfaatan air, berkembangnya pembangunan, serta kecenderungan menurunnya kualitas air akibat pencemaran oleh berbagai kegiatan. Sebenarnya air masih tersedia di dalam cekungan tanah, hanya saja diperlukan adanya usaha untuk memenuhi kebutuhan air irigasi tersebut. Pengangkatan air ini dapat dilakukan dengan menggunakan pompa air, karena dinilai jika pertanian hanya mengandalkan air permukaan dan curah hujan, maka tidak akan dapat meningkatkan produktivitas lahan karena ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan tanaman tidak terpenuhi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui harga air irigasi dalam satuan Rp/m3 dan mengetahui apakah usahatani beririgasi menguntungkan atau tidak. Penelitian dilakukan di Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, pada bulan Maret sampai Mei 2010. Pengambilan data dilakukan pada salah satu kelompok tani yang menggunakan pompa sebagai sarana penunjang irigasi. Hari dan jam kerja pompa beragam untuk masing-masing MT, hal ini dikarenakan kebutuhan air dan curah hujan yang beragam. Pompa beroperasi selama 4.720 jam per tahun dengan rata-rata penggunaan 20 jam per aplikasi. Harga air irigasi di lokasi penelitian adalah sebesar Rp240/m3 atau Rp24.192/jam dengan pompa swadaya tanpa biaya penggantian dan Rp250/m3 atau Rp27.000/jam dengan ditambah biaya penggantian. Apabila sarana irigasi merupakan bantuan dari pemerintah harga air irigasi adalah sebesar Rp224/m3 atau Rp24.192/jam tanpa biaya penggantian dan Rp234/m3 atau Rp25.272/jam dengan ditambah biaya penggantian. Pada kondisi ini, biaya penggantian adalah sebesar Rp10/m3. Efisiensi penyaluran di lokasi penelitian adalah sebesar 34% pada MT I, 33% pada MT II dan 85 % pada MT III. Efisiensi yang kecil ini diduga akibat pemborosan jam operasi pompa pada MT I dan MT II. Jika berasumsi efisiensi penyaluran pada MT I dan MT II sebesar 60% maka akan terjadi pengurangan jam operasional pompa, namun harga air rigasi akan meningkat. Pada kondisi seperti ini harga air irigasi yang ditanggung adalah sebesar Rp268/m3 atau Rp28.944/jam apabila pompa diadakan secara swadaya oleh petani tanpa biaya penggantian sarana irigasi dan seharga Rp277/m3 atau Rp29.916/jam dengan ditambah biaya penggantian sarana irigasi. Apabila pompa dan mesin adalah bantuan pemerintah maka harga air yang ditanggung adalah sebesar Rp249/m3 atau Rp26.892/jam tanpa biaya penggantian sarana irigasi dan Rp259/m3 atau Rp27.972/jam dengan ditambah biaya penggantian sarana irigai. Biaya penggantian pompa, mesin penggerak adalah sebesar Rp9/m3. Pada kenyataannya biaya air irigasi dibayarkan dengan wujud hasil panen petani. Hal ini merupakan kesepakatan dan aturan yang berlaku pada kelompok tani di lokasi penelitian. Jumlah dan besarnya adalah 5 kwintal padi GKP per hektar atau senilai Rp1.250.000/ha untuk tanaman padi pada MT I, senilai 3 kwintal padi GKP per hektar atau Rp750.000/ha untuk komoditas yang ditanam pada MT II dan III pada tingkat harga padi GKP Rp2.500/kg. Dalam kondisi ini petani akan untung, namun pengurus akan mengalami kerugian, karena biaya irigasi yang dibayarkan relatif kecil. Pembayaran iuran irigasi aktual di lokasi penelitian adalah sebesar Rp2.7500.000/tahun, dengan sistem ini maka petani tidak mampu mengadakan pompa dan peralatan irigasinya kembali. Hal ini dikarenakan jumlah biaya untuk penggantian hanya sebesar 10% dari total iuran atau sebesar Rp275.000/tahun. Agar dapat mengganti pompa dan mesin penggerak serta perlengkapan lainnya maka kelompok tani harus

Page 4: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

iv

mengumpulkan tabungan sebanyak Rp5.356.163/tahun dengan memperhitungkan inflasi sebesar 5,8%/tahun.

Keuntungan bersih dari usahatani di lokasi penelitian dengan biaya air irigasi aktual adalah berkisar Rp7.100.00-Rp10.255.00/MT untuk padi pada tingkat produksi 5,8-7,3 ton/ha padi GKP dengan harga produk Rp2.500/kg, untuk tanaman kacang tanah adalah Rp4.776.000/MT pada tingkat produksi 3,2 ton/ha dengan harga produk Rp2.500/kg dan untuk kedelai akan memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp2.915.000/MT pada tingkat produksi 5 ton/ha dengan harga produk Rp1.500/kg. Komoditas sayuran akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp5.797.000/MT untuk kacang panjang pada tingkat produksi 7,5 ton/ha dengan harga produk Rp2.500/MT, dan sebesar Rp5.091.000/MT untuk mentimun pada tingkat produksi 20 ton/ha dengan tingkat harga Rp1.000/kg. Pada kondisi ini pola tanam yang paling menguntungkan adalah padi-padi-sayuran dengan total keuntungan bersih Rp22.446.000-Rp23.152.000/tahun dibandingkan dengan pola tanam padi-padi-palawija dangan total keuntungan Rp20.270.000-Rp22.131.000/tahun. Adannya perubahan iuran irigasi, akan mempengaruhi keuntungan bersih dari petani, keuntungan bersih dari petani dengan harga air yang telah dihitung dengan perhitungan ekonomi teknik maka keuntungan bersih masing-masing komoditi akan berubah. Pendapatan bersih padi pada tingkat produksi 5,8-7,3 ton/ha padi GKP adalah sebesar Rp5.708.000-Rp10.214.000/MT pada tingkat harga Rp2.500/kg padi GKP, untuk tanaman kacang tanah akan memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp4.459.300-Rp4.570.000/MT pada tingkat produksi 3,2 ton/ha dengan harga produk Rp2.500/kg, sedangkan kedelai mempunyai keuntungan bersih Rp3.058.300-Rp3.143.000/MT pada tingkat produksi 5 ton/ha dengan harga produk Rp1.500/kg. Keuntungan bersih dari tanaman kacang panjang adalah Rp5.610.000-Rp5.797.000/MT pada tingkat produksi 7,5 ton/ha dengan harga produk Rp2.500/kg, dan untuk mentimun adalah Rp4.942.000-Rp5.091.000/MT pada tingkat produksi 20 ton/ha dengan harga produk Rp1.000/kg. Pada kondisi ini pola tanam yang paling menguntungkan adalah sama, yaitu padi-padi-sayuran dengan total keuntungan bersih Rp21.140.000-Rp22.268.000/tahun dibandingkan dengan pola tanam padi-padi-palawija dengan total keuntungan bersih Rp19.294.000-Rp21.131.300/tahun.

Biaya usahatani di lokasi penelitian adalah Rp7.995.000/ha (padi MT I), Rp7.495.0000/ha (padi MT II dan MT III), Rp3.224.000/ha (kacang tanah MT III), Rp4.380.000/ha (kedelai MT III), Rp12.953.000/ha (kacang panjang MT III), Rp14.909.000/ha (mentimun MT III). Perhitungan biaya air menggunakan iuran padi GKP. Sedangkan apabila harga air yang digunakan adalah berdasarkan perhitungan ekonomi teknik maka biaya usahatani adalah Rp7.659.000-Rp7.810.000/ha padi MT I, Rp7.501.000–Rp 8.488.800/ha (padi MT II), Rp8.669.000-Rp9.192.600/ha (padi MT III), Rp4.143.000-Rp4.876.000/ha (kedelai MT III), Rp3.430.000-Rp3.780.000/ha (kacang tanah MT III), Rp13.000.000-Rp13.300.000/ha (kacang panjang MT III), dan Rp14.000.000-Rp15.200.000/ha (mentimun MT III). Tabungan atau kas yang harus dikumpulkan oleh petani sebagai biaya perbaikan untuk mesin diesel dan pompa serta selang air adalah sebesar Rp5.356.163/tahun dengan memperhitungkan laju inflasi sebesar 5,8%/tahun.

Adanya pompa sangat membantu petani dalam meningkatkan intensitas penanaman karena kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi tanpa mengandalkan curah hujan. Oleh sebab itu agar dapat mencukupi biaya penggantian pompa, mesin penggerak, selang dorong dan selang hisap, harga air irigasi yang diberlakukan sebaiknya sudah menambahkan biaya penggantian. Sehingga biaya untuk penggantian mesin dapat terpenuhi dengan baik dan petani dapat mengadakan sarana irigasi kembali jika sudah melewati umur ekonomis secara swadaya tanpa bergantung kepada bantuan pemerintah. Dengan demikian usahatani akan terus berlanjut tanpa adanya masalah penyediaan air irigasi. Faktor pendorong dari penerapan irigasi pompa adalah adanya manfaat yang dirasakan petani setelah adanya pompa sebagai sarana penunjang irigasi dengan meningkatnya intensitas pertanaman dan pendapatan petani. Sedangkan faktor penghambatnya adalah masih sulitnya pengadaan pompa secara swadaya oleh petani akibat biaya investasi yang besar pada awal pengadaan pompa.

Page 5: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

v

KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK PERTANIAN DI DESA BABAKAN RADEN, KECAMATAN CARIU,

KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,

Fakultas Teknologi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor

Oleh

YUYUN LUTFIANITA

F14062790

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Page 6: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

vi

Judul skripsi : Kajian Penggunaan Pompa Irigasi untuk Pertanian di Desa Babakan Raden,

Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor.

Nama : Yuyun Lutfianita

NIM : F14062790

Bogor, Desember 2010

Menyetujui

Dosen Pembimbing Akademik

Ir. Dedi Kusnadi Kalsim, M. Eng Dip. HE

NIP. 19490419 197603 1 002

Mengetahui

Ketua Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

Dr. Ir. Desrial, M. Eng

NIP. 19661201 199103 1 004

Tanggal Lulus:

Page 7: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

vii

PERNYATAAN MENGENAI SKIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Kajian Penggunaan Pompa Irigasi untuk Pertanian di Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor adalah hasil karya saya sendiri dengan arahan Dosen Pembimbing Akademik, dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak di terbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skipsi ini.

Bogor, 18 Oktober 2010 Yang membuat pernyataan Yuyun Lutfianita F14062790

Page 8: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

viii

© Hak cipta milik Yuyun Lutfianita, Tahun 2010 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian

atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya

Page 9: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

ix

BIODATA PENULIS

Penulis bernama lengkap YUYUN LUTFIANITA dilahirkan di Malang

pada tanggal 18 Oktober 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari empat

bersaudara dari pasangan Bapak Achmad Ngatino dan Ibu Rukhaniyah.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak dari TK Dewi

Masithah I Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang tahun 1993. Kemudian

penulis melanjutkan ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sunan Giri I dari tahun

1993 – 1999. Setelah lulus penulis melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah

(MTs) PGRI dan lulus pada tahun 2002, selanjutnya penulis menamatkan

Sekolah Menengah Atas pada tahun 2006 dari SMA POMOSDA

Tanjungganon, Nganjuk, Jawa Timur. Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian

Bogor melaui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Departemen Agama Republik Indonesia. Penulis

memilih mayor Teknik Pertanian yang berada di bawah Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,

Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dibeberapa kelembagaan mahasiswa, seperti

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA) pada tahun 2007-2008 sebagai staf Riset dan

Teknologi dan BEM (Badan Ekskutif Mahasiswa) Fakultas Teknologi Pertanian sebagai staf Politik

dan Kajian Strategi. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Mekanika Fluida bagi mahasiswa

Teknik Pertanian-S1 tingkat dua. Selain bidang akademik penulis juga aktif mengikuti Program

Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2008 dan 2009. Tahun 2008 penulis menjadi juaraII pada

PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa nasional) XXI di Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan

menjadi juara I pada PIMNAS XXIII di Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali tahun 2010. Pada

tingkat tiga penulis melakukan praktik lapangan di Pabrik Gula Madukismo Yogjakarta dengan judul

“Aspek Teknik Irigasi pada Perkebunan Tebu PG. Madukismo PT. Madu Baru”.

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen

Teknik Mesin dan Biosistem maka penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Kajian Penggunaan

Pompa Irigasi untuk Pertanian di Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor”.

Page 10: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Dzat wajibul wujud yang Allah SWT asma-Nya, atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul penelitian yang dipilih adalah

“Kajian Penggunaan Pompa Irigasi untuk Pertanian di Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu,

Kabupaten Bogor” yang dilaksanakan di Desa Babakan Raden sejak bulan Maret sampai Mei 2010.

Dengan telah selesainya penelitian hingga tersusunnya skripsi ini, penulis ingin

menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. GURU ku yang selalu membimbing dan mengayomi semua muridnya.

2. Departemen Agama RI selaku pemberi beasiswa selama kuliah di IPB.

3. Ir. Dedi Kusnadi Kalsim, M.Eng Dip.HE, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Ir. I Wayan Astika, M.Si dan Sutoyo, S.TP M.Si, selaku dosen penguji skripsi.

5. Ayahanda dan Ibunda, kakak serta adik tercinta yang selalu memberikan dorongan motivasi dan

do’a selama ini.

6. Dewan Asatid SMA POMOSDA yang telah memberikan dukungan dan do’a selama proses

pembelajaran ini.

7. Bapak Suparman selaku ketua kelompok tani Berkah Saluyu Babakan Raden, kecamatan Cariu

Kabupaten Bogor.

8. Teman-teman di Departemen Teknik Mesin dan Boisistem angkatan 43, khususnya Wahid, Yeni,

Aprileni, Putra serta Niko yang telah banyak membantu selama proses penelitian.

9. Teman-teman CSS MORA IPB dan nasional, yang telah memberikan dukungan selama kuliah di

IPB.

Bogor, 18 Oktober 2010

Yuyun Lutfianita

Page 11: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

xi

Halaman

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………....................................... x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………............................. xv

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG …………………………………………….................................. 1

B. TUJUAN PENELITIAN …………………………………………….............................. 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. IRIGASI AIR TANAH ………………………………………………............................. 2

B. PENGELOLAAN IRIGASI ………………………………………................................. 2

C. KEBUTUHAN AIR TANAMAN ……………………………........................................ 2

D. BIAYA POMPANISASI .................................................................................................. 3

E. EFISIENSI IRIGASI......................................................................................................... 5

F. USAHATANI BERKELAJUTAN ................................................................................... 5

G. PENDAPATAN PETANI ..……………………………………….................................. 5

III. METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN …………………………................................ 7

B. METODE PENGAMBILAN DATA ……………………………................................... 7

C. METODE ANALISIS DATA …………………………………….................................. 7

D. ALAT DAN BAHAN ……………………………………………................................... 8

IV . KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. BATAS ADMINISTRATIF LOKASI .........................……………................................ 9

B. PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN ....................................................... 9

C. POLA TANAM ………………………………………………........................................ 9

D. KEADAAN PENGAIRAN ……………………………………….................................. 9

E. KEADAAN PENDUDUK DAN MATA PENCAHARIAN ………............................... 10

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. SISTEM PENGELOLAAN IRIGASI MESIN …………………..................................... 11

1. Operasi Sistem Irigasi Pompa Mesin …………………………............................. 11

2. Cara Pengaliran Air …………………………………………............................... 11

3. Jam Kerja Pompa ……………………………………………............................... 12

4. Luas Daerah Oncoran …………………………………………............................ 12

5. Kerusakan yang Sering Terjadi ………………………………….......................... 13

Page 12: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

xii

Halaman

6. Efisiensi Penyaluran ……………………………………………........................... 14

B. KEBUTUHAN AIR IRIGASI ……………………………………….............................. 15

1. Kebutuhan Air Irigasi .....…………………………………………......................... 15

2. Curah Hujan Efektif ………………………………………………......................... 15

C. BIAYA POMPANISASI …………………………………………….............................. 16

D. ANALISIS USAHATANI …………………………………………................................ 17

1. Biaya dan Pendapatan Usahatani ………………………………............................ 17

2. Pengaruh pengurangan jam operasional pompa terhadap harga air irigasi ............ 21

E. KEMAMPUAN PETANI MEMBIAYAI IRIGASI POMPA ………………………….. 22

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ……………………………………………………................................. 25

B. SARAN ……………………………………………………………................................. 27

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………............................ 28

LAMPIRAN ………………………………………………………………............................... 29

Page 13: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

xiii

Halaman

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai persentase biaya pemeliharaan dan perbaikan ……………………........................... 4

Tabel 2. Data keragaman penduduk berdasarkan mata pencaharian ........……................................ 10

Tabel 3. Harga air irigasi dalam satuan (Rp/jam) ............................................................................. 17

Tabel 4. Biaya usahatani dan biaya irigasi dengan padi GKP per hektar di lokasi penelitian ......... 17

Tabel 5. Biaya usahatani dan biaya air berdasarkan kebutuhan air irigasi per hektar dengan

berbagai harga air irigasi di lokasi penelitian ……...................…...................................... 18

Tabel 6. Keuntungan bersih usahatani dengan berbagai harga air irigasi di lokasi penelitian ......... 19

Tabel 7. Hasil produksi per hektar di Desa Babakan Raden menurut jenis tanaman tahun 2010..... 20

Tabel 8. Titik impas dari masing-masing komoditas pertanian di lokasi penelitian ........................ 21

Tabel 9. Perbandingan kebutuhan air irigasi sebelum dan sesudah adanya pengurangan jam

operasi pompa ..................................................................................................................... 21

Tabel 10. Perbandingan keuntungan bersih sebelum dan sesudah pengurangan jam operasi pompa 22

Tabel 11. Perhitungan jumlah tabungan yang harus dikumpulkan petani per tahun sebagai biaya

penggantian mesin dan pompa (inflasi 5,8%/tahun) ........................................................... 23

Tabel 12. Jumlah biaya irigasi jika dibayarkan dalam bentuk padi GKP dengan tingkat harga

Rp2.500/kg GKP ................................................................................................................ 24

Page 14: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

xiv

Halaman

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram alir metode penelitian ...............................…………………….................... 8

Gambar 2. Sketsa posisi pompa di lahan pertanian.......................................……….................... 10

Gambar 3. Grafik curah hujan rata-rata (2000-2009) di lokasi penelitian .................................... 10

Gambar 4. Rumah mesin diesel dan pompa pengairan ................................................................. 11

Gambar 5. Saluran irigasi di tengah lahan sawah ……...................….......................................... 12

Gambar 6. Kondisi lahan pertanian teririgasi................................................................................ 13

Gambar 7. Sketsa lahan teririgasi dan saluran irigasi ........................……………................…... 13

Gambar 8. Kerusakan yang sering terjadi pada sarana irigasi ......……...….……………............ 14

Gambar 9. Mesin diesel KUBOTA 25 hp dan pompa air NIAGARA 8“ ..................................... 14

Gambar 10. Grafik curah hujan efektif tahun (2000-2009) di lokasi penelitian ............................. 16

Page 15: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

xv

Halaman

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian di Kecamatan Cariu ……………............................................. 30

Lampiran 2. Curah hujan selama sepuluh tahun (2000-2009) ……………………….................... 31

Lampiran 3. Hasil perhitungan evapotranspirasi tanaman acuan (ETo) dan Curah hujan efektif

di Kecamatan Cariu (2000-2009) ………………………........................................... 32

Lampiran 4. Kebutuhan air irigasi komoditas pertanian per MT di lokasi penelitian ..................... 33

Lampiran 5. Perhitungan efisiensi penyaluran dan kebutuhan air irigasi pada setiap MT di lokasi

penelitian ...……………………………………………….......................................... 38

Lampiran 6. Perhitungan biaya pompanisasi di lokasi penelitian ................................................... 39

Lampiran 7. Perhitungan debit pemompaan dan jam operasi pompa ............................................. 41

Lampiran 8a. Contoh perhitungan analisis usahatani per musim tanam di lokasi penelitian tahun

2010 dengan harga air iuran irigasi padi GKP ............................................................ 42

Lampiran 8b. Contoh perhitungan analisis usahatani per musim tanam di lokasi penelitian tahun

2010 dengan harga air Rp224/m3 ................................................................................ 48

Lampiran 8c. Contoh perhitungan analisis usahatani per musim tanam di lokasi penelitian tahun

2010 dengan harga air Rp234/m3 ................................................................................ 55

Lampiran 8d. Contoh perhitungan analisis usahatani per musim tanam di lokasi penelitian tahun

2010 dengan harga air Rp240/m3 ................................................................................ 62

Lampiran 8e. Contoh perhitungan analisis usahatani per musim tanam di lokasi penelitian tahun

2010 dengan harga air Rp250/m3 ................................................................................ 69

Lampiran 9. Perhitungan biaya pompanisasi dengan adanya pengurangan jam operasi pompa di

lokasi penelitian ...............………………………........…........................................... 76

Page 16: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

1

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Pengelolaan irigasi sangat diperhatikan dalam tataguna air. Mengingat untuk dapat tumbuh

dengan baik tanaman memerlukan air. Kebutuhan ini umumnya dipenuhi dengan adanya saluran

irigasi teknis. Seiring dengan bertambahnya penduduk dan keterbatasan lahan, maka banyak

lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi perumahan dan perindustrian.

Pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan keberadaan lahan pertanian yang

relatif tetap, memerlukan lahan yang produktif dalam menghasilkan bahan pangan untuk

memenuhi kebutuhan pangan sehingga terwujud ketahanan pangan. Ketahanan pangan diartikan

sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan

yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman dan merata, serta terjangkau (Suroso et

al., 2007). Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka pembangunan di bidang pertanian untuk

dapat meningkatkan produksi pangan antara lain dengan ekstensifikasi dan intensifikasi.

Ekstensifikasi yaitu usaha peningkatan produksi pangan dengan meluaskan areal tanam.

Sedangkan intensifikasi yaitu usaha peningkatan produksi pangan dengan cara-cara yang intensif

pada lahan yang sudah ada, antara lain dengan penggunaan bibit unggul, pemberian pupuk yang

tepat serta pemberian air irigasi yang efektif dan efisien.

Pembangunan saluran irigasi untuk menunjang penyediaan bahan pangan nasional sangat

diperlukan, sehingga ketersediaan air di lahan akan terpenuhi walaupun lahan tersebut berada jauh

dari sumber air permukaan (sungai). Hal tersebut tidak terlepas dari usaha teknik irigasi yaitu

memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang dan tepat waktu dengan cara yang efektif

dan ekonomis (Sudjarwadi, 1990). Kontribusi prasarana dan sarana irigasi terhadap ketahanan

pangan selama ini cukup besar yaitu sebanyak 84% produksi beras nasional bersumber dari daerah

irigasi (Hasan, 2005).

Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah semakin

langkanya ketersediaan air (water scarcity) pada waktu-waktu tertentu. Pada sisi lain permintaan

air untuk berbagai kebutuhan cenderung semakin meningkat sebagai akibat peningkatan jumlah

penduduk, beragamnya pemanfaatan air, berkembangnya pembangunan, serta kecenderungan

menurunnya kualitas air akibat pencemaran oleh berbagai kegiatan (Bustomi, 2003). Sebenarnya

air masih tersedia di dalam cekungan tanah, hanya saja diperlukan adanya usaha untuk memenuhi

kebutuhan air irigasi tersebut. Pengangkatan air ini dapat dilakukan dengan menggunakan pompa

air, karena dinilai jika pertanian hanya mengandalkan air permukaan dan curah hujan, maka tidak

akan dapat meningkatkan produktivitas lahan karena ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan

tanaman tidak terpenuhi. Berlatar belakang masalah tersebut maka perlu diadakan penelitian kajian

penggunaan pompa untuk memenuhi air irigasi. Sehingga dapat diambil kesimpulan apakah benar

jika petani menggunakan pompa sebagai sarana penunjang irigasi, petani akan mengalami

kerugian akibat total biaya yang dikeluarkan cukup besar.

B. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui harga air yang dikeluarkan petani dengan menggunakan pompa dalam satuan Rp/m3.

2. Mengetahui apakah usahatani beririgasi pompa menguntungkan atau tidak. 3. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat dari kegunaan pompa untuk irigasi.

Page 17: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

2

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. IRIGASI AIR TANAH Penggunaan air tanah di Indonesia telah berkembang dengan pesat, meskipun apabila

dibandingkan dengan penggunaan air permukaan, irigasi air tanah masih lebih rendah. Irigasi air

tanah merupakan suatu sistem irigasi yang memanfaatkan air tanah dengan cara mengangkat air

melalui pemompaan untuk digunakan sebagai input bagi produk pertanian. Walaupun secara

empiris pengelolaan usahatani dan penggolongan irigasi air tanah baik yang berskala besar

maupun kecil tidak berada dalam satu manajemen, aktivitas penyediaan irigasi air tanah tidak akan

bermakna tanpa adanya usahatani yang memanfaatkannya. Sehingga eksistensi irigasi air tanah

merupakan bagian integral dari sistem usahatani (Sumaryanto dan Pakpahan, 1999 dalam Munir,

2003).

Pengembangan irigasi air tanah sebagai sumber air irigasi pada daerah pertanian diharapkan

dapat meningkatkan produksi pertanian, intensitas tanam dan pola tanam. Dengan demikian dapat

meningkatkan pendapatan dalam rangka pengentasan kemiskinan, bahkan dalam kondisi tertentu

dapat menyediakan air minum bagi masyarakat dan ternak di sekitarnya (Sumaryanto dan

Pakpahan, 1999 dalam Munir, 2003).

B. PENGELOLAAN IRIGASI Sumberdaya air merupakan barang milik umum (common property resources), yang juga

bersifat mudah menggunakannya secara terbuka (open acces), karena itu dalam pengelolaanya

cenderung terjadi pengurasan yang berlebihan (over exploitation), tanpa adanya tanggung jawab

secara langsung dalam pengontrolan pemanfaatannya. Keadaan ini akhirnya mengakibatkan

terjadinya bencana umum. Pengelolaan irigasi hendaknya dilakukan oleh masyarakat itu sendiri,

karena mereka lebih mengerti mengenai kondisi lingkungan setempat sehingga mampu mengelola

secara lestari (Tunner et al., 1994 dalam Yusuf 2001).

C. KEBUTUHAN AIR TANAMAN Penggunaan konsumtif adalah jumlah total air yang dikonsumsi tanaman untuk penguapan

(evaporasi), transpirasi dan aktivitas metabolisme tanaman. Kadang-kadang istilah itu disebut juga

sebagai evapotranspirasi tanaman. Jumlah evapotranspirasi kumulatif selama pertumbuhan

tanaman yang harus dipenuhi oleh air irigasi, dipengaruhi oleh jenis tanaman, radiasi surya, sistem

irigasi, lamanya pertumbuhan, hujan dan faktor lainnya. Jumlah air yang ditranspirasikan tanaman

tergantung pada jumlah lengas yang tersedia di daerah perakaran, suhu dan kelembaban udara,

kecepatan angin, intensitas dan lama penyinaran, tahapan pertumbuhan, tipe dedaunan. (Kalsim,

D. K., 2006).

Terdapat dua metode untuk mendapatkan angka penggunaan konsumtif tanaman, yakni (a)

pengukuran langsung dengan lysimeter bertimbangan (weighting lysimeter) atau tidak

bertimbangan, dan (b) secara tidak langsung dengan menggunakan rumus empirik berdasarkan

data unsur cuaca. Secara tidak langsung dengan menggunakan rumus empirik berdasarkan data

unsur cuaca, digunakan untuk menduga nilai evapotranspirasi tanaman acuan (ETo). ETo adalah

jumlah air yang dievapotranspirasikan oleh tanaman rumputan dengan tinggi 15~20 cm, tumbuh

sehat, menutup tanah dengan sempurna, pada kondisi cukup air.

Page 18: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

3

Berbagai rumus empirik dapat digunakan untuk pendugaan evapotranspirasi tanaman acuan

(ETo) tergantung pada ketersediaan data unsur cuaca, antara lain: metode Blaney-Criddle,

Penman, Radiasi, Panci evaporasi (FAO, 1987). Pada tahun 1999 FAO merekomendasikan

metode Penman-Monteith untuk digunakan jika data iklim tersedia (suhu rerata udara harian, jam

penyinaran rerata harian, kelembaban relatif rerata harian, dan kecepatan angin rerata harian).

Selain itu diperlukan juga data letak geografis dan elevasi lahan di atas permukaan laut.

Selanjutnya untuk mengetahui nilai ETc tanaman tertentu maka ETo dikalikan dengan nilai Kc

yakni koefisien tanaman yang tergantung pada jenis tanaman dan tahap pertumbuhan. Nilai Kc

tersedia untuk setiap jenis tanaman.

ETc = Kc x ETo ...……………………………………………………../1/

Keperluan air untuk ETc ini dipenuhi oleh air hujan (efektif) dan kalau tidak cukup oleh air irigasi.

Keperluan air irigasi atau KAI dinyatakan dengan persamaan:

KAI = ETc – He .........……………………………………………….../2/

KAI adalah kebutuhan air irigasi (mm/hari), ETc adalah evapotranspirasi tanaman (mm/hari) dan

He adalah hujan efektif (mm/hari). Hujan efektif (He) adalah bagian dari total hujan yang

digunakan untuk keperluan tanaman. Perhitungan ETo dan daftar nilai Kc disediakan dalam

program CROPWAT 8.0.

D. BIAYA POMPANISASI Pramudya dan Dewi (1992) menerangkan bahwa, biaya dibedakan atas biaya tetap dan

biaya tidak tetap. Biaya investasi meliputi biaya pembelian mesin penggerak, pompa dan jaringan

pipa. Biaya tetap meliputi biaya untuk penyusutan dan bunga modal pada mesin penggerak,

pompa, dan jaringan pipa. Biaya tidak tetap meliputi biaya untuk memenuhi kebutuhan bahan

bakar, minyak pelumas, gemuk, gaji operator, pemeliharaan dan perbaikan.

1. Biaya penyusutan dapat dihitung dengan persamaan:

a. Tanpa meperhitungkan bunga modal

� = ���� ........................................................................................../3/

Keterangan :

D : Biaya penyusutan (Rp/tahun)

P : Harga awal (Rp)

S : Harga akhir (Rp)

N : Umur ekonomis (tahun)

b. Memperhitungkan bunga modal

� = �� − � ∗ � �

= �� − � �∗�����

����� �� .........................................................................../4/

Keterangan :

Crf : Capital Recovery Factor (faktor pengembalian modal)

i : Tingkat bunga modal (%/tahun)

Page 19: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

4

2. Biaya bunga modal dan asuransi dihitung dengan persamaan:

� = �∗������ � ……………………………………………………............./5/

Keterangan :

I : Total biaya bunga modal dan asuransi (Rp/tahun)

P : Harga awal (Rp)

N : Umur ekonomis (tahun)

i : Tingkat bunga modal (%/tahun)

3. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dihitung dengan persamaan:

��� = �,�% ����∗���� ��� .............................................................................../6/

Keterangan:

BPP : Biaya pemeliharaan dan perbaikan (Rp/tahun)

t : Lama pemompaan (jam/tahun)

P : Harga awal (Rp)

S : Harga akhir (Rp)

4. Nilai uang pada waktu akan datang dapat dihitung dengan persamaan:

�� = � �� + �� ......................................................................................./7/ Keterangan:

Fn : Nilai uang pada akhir tahun ke-N

P : Harga awal (Rp)

N : Umur ekonomis (tahun)

i : Tingkat bunga modal (%/tahun)

5. Jika bunga modal dipengaruhi oleh tingkat inflasi maka persamaan bunga modal yang

baru menjadi:

� = � + ! + �! …………………………………………………............/8/ Keterangan:

i’ : Bunga modal karena pengaruh inflasi (%/tahun)

f : Tingkat inflasi rata-rata per tahun (%/tahun)

6. Menurut Kay dan Hatcho, (1992) dalam Munir (2003), biaya pemeliharaan dan

perawatan (BPP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

BPP (Rp/tahun) = A x Biaya pembangunan …………………........./9/ Dimana nilai A ditentukan berdasarkan persentase seperti dalam Tabel 1.

Tabel 1. Nilai persentase biaya pemeliharaan dan perbaikan

Keterangan Nilai A (%)

Mesin penggerak 10

Jaringan perpipaan 2

Sumur pompa 5

Rumah pompa 5

Saluran tanpa lapisan 10

Page 20: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

5

E. EFISIENSI IRIGASI Masalah efisiensi muncul ketika jumlah ketersediaan air kurang dari yang dibutuhkan.

Jumlah air irigasi tidak seluruhnya dimanfaatkan oleh tanaman, karena dalam penyalurannya

terdapat faktor-faktor yang dapat mengurangi efisiensi irigasi antara lain perkolasi, rembesan dan

penguapan. Efisiensi dapat diukur pada tingkat usahatani, tersier, sekunder dan pada tingkat yang

lebih tinggi. Menurut Worl Bank (1990) dalam Munir (2003) penggunaan air pada tingkat

usahatani lebih efisien daripada bendungan. Pada tingkat usahatani, efisiensi penggunaan air

berkisar antara 65-80%, sedang di bendungan berkisar 20-70%. Efisiensi penggunaan air untuk

pertanian berkisar antara 6-36% dengan rata-rata sebesar 25%. Nilai ini lebih rendah daripada

nilai yang diperkirakan oleh Jezep (1992) dalam Munir (2003) yaitu 30-40%.

Menurut Scwab et al., (1981) efisiensi penyaluran air irigasi adalah pembagian jumlah air

yang sampai di lahan pertanian dengan jumlah air yang dipompa dikalikan dengan 100%.

Baumans et al,. dalam Yusuf (2001) menerangkan bahwa dengan pembuatan saluran irigasi

berlapisan (lining) dapat meningkatkan efisiensi teknis penggunaan air dengan menghemat sampai

20-30%. Hal ini akan mengurangi lama waktu irigasi ke areal pertanian.

F. USAHATANI BERKELANJUTAN Menurut Parman (1995) dalam Yusuf (2001), sistem pertanian berkelanjutan adalah

suatu sistem pertanian yang dapat berkembang ke arah terpenuhinya kebutuhan manusia yang

semakin meningkat dan terpeliharanya kesinambungan lingkungan sehingga dapat menjamin

kelangsungan hidup manusia dan spesies lainnya. Tiga sasaran pokok pertanian berkelanjutan

yaitu: (1) menjamin kesinambungan produktifitas lahan dan keuntungan yang layak bagi petani.

(2) mengurangi kerusakan lingkungan seminimal mungkin baik terhadap konservasi tanah dan

sumber air maupun sumberdaya yang lainya. (3) menjamin tersedianya hasil pertanian dalam

jumlah yang berkecukupan (kuantitas), kualitas yang tinggi dengan harga yang layak bagi

konsumen.

Pengelolaan irigasi ditinjau dari aspek usahatani berkelanjutan mengandung arti bahwa petani

mampu mengelola pompa dan mesin penggeraknya dengan baik. Petani mampu membayar biaya

operasional dan pemeliharaan pompa, mengganti kerusakan jaringan irigasi dan mampu mengelola

usahatani (pola tanam, intensitas tanam) dan juga kelembagaan petani.

G. PENDAPATAN PETANI Kegiatan usahatani layaknya kegiatan ekonomi lainnya bertujuan untuk mandapatkan

keuntungan bersih. Keberhasilan usahatani dapat dinilai dengan pendapatannya, sehingga akan

dapat terus berjalan atau tidak. Pendapatan tersebut dapat diperoleh dengan mengkombinasikan

berbagai sumberdaya yang ada meliputi lahan, modal, tenaga kerja dan jasa pengolahan usahatani.

Keuntungan bersih dapat dihitung dengan cara mengurangi nilai produksi dengan seluruh biaya

usahatani yang mencangkup pengeluaran tunai maupun tidak tunai. Menurut Soekarwati (1987)

dalam Yusuf (2001), perhitungan keuntungan bersih ini dapat diformulasikan ke dalam persamaan

berikut:

NFIi = GFIi - TFEi = Pyi Yi – Pxi Xi – Fci ........................................................ /10/

Page 21: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

6

Keterangan:

NFIi : Keuntungan bersih untuk masing-masing aktivitas pola tanam (Rp/ha)

GFIi : Pendapatan kotor untuk masing-masing aktivitas pola tanam (Rp/ha)

TFEi : Total pengeluaran untuk masing-masing aktivitas pola tanam (Rp/ha)

Yi : Total produksi untuk masing-masing aktivitas pola tanam (ton/ha)

Xi : Input produksi untuk masing-masing aktivitas pola tanam (unit/ha)

Pyi : Harga jual untuk masing-masing aktivitas pola tanam (Rp/ton)

Pxi : Harga input untuk masing-masing aktivitas pola tanam (Rp/unit)

Fci : Biaya tetap untuk setiap jenis usaha tani (Rp/ha)

Page 22: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

7

III. METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor.

Pengambilan data dilakukan di areal persawahan kelompok tani Berkah Saluyu dan berbagai

instansi seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Waktu pengambilan data dimulai pada bulan Maret sampai dengan Mei 2010, sedangkan

pengolahan data dimulai pada bulan Juni sampai Juli 2010.

B. METODE PENGAMBILAN DATA Dalam rangka mendekati dan menyelesaikan serta menganalisis permasalahan yang ada,

maka metode yang digunakan adalah diskriptif analisis. Untuk keperluan ini diperlukan data yang

dapat dipertanggungjawabkan. Macam data yang diperlukan adalah data primer dan sekunder.

Data-data tersebut diambil dengan menggunakan teknik wawancara, pengamatan dan teknik

pencatatan data statistik. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait seperti Dinas

Pertanian Tanaman Pangan, Stasiun Klimatologi dan lain sebagainya.

C. METODE ANALISIS DATA

Data yang diperoleh, selanjutnya dikelompokan sesuai dengan kategori serta ukuran yang

telah ditentukan. Penelitian ini akan meneliti kegunaan pompa secara finansial yang digunakan

sebagai sarana penunjang irigasi. Sehingga dapat disimpulkan kelayakan pompa untuk irigasi.

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan

mentabulasi data yang diperoleh dari pengamatan lapangan. Data tersebut dikelompokan sesuai

kriteria yang ditentukan, selanjutnya dihitung dan dianalisis.

1. Analisis kebutuhan air irigasi Kebutuhan air irigasi (KAI) dapat diketahui dengan mencari kebutuhan air tanaman

(ETc) dan curah hujan efektif. Untuk mendapatkan nilai ETc, maka dicari terlebih dahulu

nilai evapotranspirasi tanaman acuan (ETo) dan koefisien tanaman (Kc). Nilai ETo dihitung

dengan menggunakan program CROPWAT yaitu metode Penman-Monteith. Sedangkan curah

hujan efektif dihitung dengan menggunakan metode pendugaan dengan rumus empirik yang

dikembangkan secara lokal untuk Indonesia. Hasil perhitungan ini digunakan untuk

mengetahui tingkat kebutuhan air irigasi pompa di lokasi penelitian.

2. Analisis biaya pompanisasi Biaya pompanisasi meliputi biaya tetap maupun biaya tidak tetap, dihitung untuk

mengetahui harga air. Biaya penyusutan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan /3/

dan /4/. Bunga modal dihitung dengan menggunakan Persamaan /5/. Jika biaya penyusutan

dengan Persamaan /5/, maka tidak diperlukan perhitungan bunga modal karena sudah

Page 23: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

8

terhitung didalamnya. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dapat dihitung dengan Persamaan

/6/ atau /9/. Untuk mengetahui nilai sebenarnya, maka perlu dimasukan unsur inflasi dan

tingkat bunga bank yang sedang berlaku. Jika bunga modal dipengaruhi oleh tingkat inflasi,

maka dapat dihitung dengan Persamaan /8/.

3. Analisis usahatani Biaya usahatani meliputi biaya faktor produksi dan tenaga kerja. Keuntungan bersih

usahatani dapat dihitung dengan Persamaan /10/.

D. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer untuk

mengolah data, daftar pertanyaan untuk mencari data primer maupun sekunder, ember dan

stopwatch untuk mengukur debit pemompaan. Bahan-bahan yang digunakan meliputi data dari

suatu sistem pengelolaan irigasi pompa mesin baik data primer maupun data sekunder.

Gambar 1. Diagram alir metoda penelitian

Mulai

Tinjauan lokasi Penelitian

• Data debit • Data pola tanam • Data Iklim dan curah hujan • Data teknis pompa dan mesin diesel • Data keadaan umum lokasi penelitian. • Data kebutuhan usahatani

Pengolahan Data • Usahatani per komoditas • Harga air per Rp/m3 • Kebutuhan irigasi per komoditas • Curah hujan efektif

Analisis data • Kebutuhan air irigasi • Biaya pompanisasi • Analisis usahani

Selesai

Page 24: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

9

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. BATAS ADMINISTRATIF LOKASI Desa yang menjadi tempat penelitian yaitu Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu,

Kabupaten Bogor. Secara fisik letak Desa Babakan Raden ini berbatasan dengan Kabupaten

Bekasi di sebelah Utara, Desa Sukajadi di sebelah Timur, Desa Cariu dan Desa Kutamekar di

sebelah Selatan sedangkan bagian Barat berbatasan dengan Desa Tegal Panjang dan Kecamatan

Jonggol, dengan luas wilayah 666,88 ha. Wilayah Desa Babakan Raden terletak pada dataran

rendah yaitu 169 meter di atas permukaan laut. Secara rinci lokasi penelitian dapat dilihat pada

peta dalam Lampiran 1.

B. PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN Menurut data monografi desa tahun 2009, luas lahan Desa Babakan Raden adalah seluas

666,88 ha. Klasifikasi lahan dan penggunaan lahan di Desa Babakan Raden, seluas 370,15 ha

adalah areal persawahan. Dilihat dari luas wilayah maka areal persawahan mempunyai proporsi

yang lebih besar sehingga potensi pengembangan pertanian cukup menjanjikan untuk

diaplikasikan di wilayah ini. Dari luasan tersebut 31,1% pengairan persawahan dilakukan dengan

menggunakan irigasi ½ teknis, 32,12% dengan menggunakan pengairan pedesaan dan selebihnya

adalah tadah hujan. Sedangkan luasan lahan untuk pemukiman penduduk adalah 296,73 ha.

C. POLA TANAM Pola tanam merupakan pengaturan jenis tanaman yang ditanam pada suatu luasan lahan

dalam kurun waktu tertentu. Sesuai dengan pengertian di atas, ada tiga hal pokok yang perlu

diperhatikan dalam pola tanam yaitu: jenis tanamannya, luas lahan dan waktu tertentu. Secara

umum menurut keterangan Suparman, selaku ketua kelompok tani, pola tanam di Desa Babakan

Raden adalah padi - padi - palawija dan padi - padi - sayuran.

Produktivitas rata-rata padi di Desa Babakan Raden berkisar 5,8 – 7,3 ton/ha gabah kering

panen (GKP). Sedangkan untuk kacang tanah 3 – 3,2 ton/ha polong basah. Tanaman kedelai

berkisar 5 ton/ha brangkasan basah. Sayuran yang ditanam adalah mentimun dan kacang panjang.

Produktivitas kacang panjang 7,5 ton/ha, sedangkan mentimun mencapai 20 ton/ha.

D. KEADAAN PENGAIRAN Sumber air untuk mencukupi kebutuhan air di lokasi penelitian berasal dari air hujan dan air

sungai. Sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi berasal dari Sungai

Cibeet. Pengairan dengan sumber air permukaan yang berupa air sungai ini, dilakukan dengan

menggunakan pompa air, dikarenakan letak lahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi

muka air. Selebihnya lahan pengairan masih mengandalkan curah hujan yang ada. Pompa air

berada 3,5 m di atas permukaan air sungai, dengan dibantu selang hisap sepanjang 6 m dan selang

pendorong 11 m. Kondisi seperti ini membantu penyaluran air sungai menuju lahan pertanian

dengan baik, selanjutnya air yang telah dipompa dialirkan ke dalam saluran pengairan di tengah

petakan lahan pertanian. Hasil perhitungan menunjukan bahwa total head dari kondisi ini adalah

4,5m.

Page 25: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

10

Gambar 2. Sketsa posisi pompa di lahan pertanian

Gambar 3. Grafik curah hujan rata-rata (2000 – 2009) di lokasi penelitian

E. KEADAAN PENDUDUK DAN MATA PENCAHARIAN Laporan jumlah penduduk 2009 menjelaskan bahwa, Desa Babakan Raden berpenduduk

1.643 KK atau 5.047 jiwa, rata-rata setiap KK terdiri dari 3 jiwa. Rata-rata pendidikan yang telah

dicapai masih rendah sehingga pengetahuan dan keterampilan petaninya harus lebih ditingkatkan.

Harapan dari adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan tersebut adalah adanya

peningkatan produktivitas penduduk. Peningkatan ini dilakukan dengan adanya informasi dan

teknologi baru, sehingga pendapatan dan taraf hidup petani dapat meningkat. Sebagian besar mata

pencaharian penduduk (71,8%) adalah petani yang mempunyai status sebagai petani pemilik

sekaligus penggarap. Jumlah buruh tani yang tidak memiliki garapan adalah sebesar 20%. Rata-

rata kepemilikan lahan petani pada kelompok tani adalah 0,2 - 0,3 ha. Perincian penduduk menurut

mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 2 selebihnya adalah penduduk yang masih dalam usia

sekolah dan non-produktif.

Tabel 2. Data keragaman penduduk berdasarkan mata pencaharian

No Jenis mata pencaharian Jumlah penduduk (jiwa) Persentase (%) 1 Pertanian 1.924 71,82 2 Perdagangan 106 3,96 3 Jasa 79 2,95 4 Pegawai Negeri Sipil 38 1,42 5 Buruh 532 19,86 Total 2.679 100%

6 m

11 m

3,5 m Sungai

Pompa

Cu

rah

hu

jan

(m

m)

Bulan

Sumber: Data monografi desa tahun 2009

Page 26: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

V.

A. SISTEM PENGELOLAIrigasi pompa baru

Raden Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor pada tahun 2007. S

irigasi pompa dengan saluran

Pemda Kabupaten Bogor dalam rangka peningkatan

Pompa air di daerah penelitian adalah pompa

dilengkapi dengan pompa air 8 inchi.

berpindah-pindah. Tidak d

tersebut menjadi tanggung jawab bersama.

bertanggungjawab mengoperasikan

jawab semua petani yang memanfaatkan pompa tersebut

Gambar

1. Operasi sistem irigasi pompa

Pada irigasi

meliputi biaya untuk ba

Karena dalam pengoperasiannya di

air pada saat dibutuhkan saja.

pompa tidak dioperasikan.

2. Cara pengaliran airAir yang telah di

dibuat secara swadaya o

petakan sawah. Hal ini

memenuhi kebutuha

petani hanya perlu membongkar saluran agar air dapat masuk dan menutup kembali jika

lahan sudah cukup air.

ini telah berlaku hingga

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

OLA AN IRIGASI POMPA MESIN Irigasi pompa baru dikembangkan dan dimanfaatkan untuk pertanian di Desa Babakan

Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor pada tahun 2007. Sistem irigasi yang dipakai adalah

dengan saluran tanah tanpa lapisan. Pompa yang ada merupakan

ogor dalam rangka peningkatan teknologi pertanian di Desa Babakan Raden

daerah penelitian adalah pompa air dengan penggerak

dilengkapi dengan pompa air 8 inchi. Penempatan pompa air dan mesin penggerak

pindah. Tidak dibangun rumah pompa secara khusus, namun pompa

tersebut menjadi tanggung jawab bersama. Demi keamanan, maka dibentuk pengurus yang

mengoperasikan dan merawat pompa. Penjagaan sehari-hari

jawab semua petani yang memanfaatkan pompa tersebut.

Gambar 4. Rumah mesin diesel dan pompa pengairan

irigasi pompa mesin rigasi pompa mesin diperlukan biaya operasional. Biaya operasional ini

meliputi biaya untuk bahan bakar, pelumas, perawatan, gaji pengurus dan petugas lapang

arena dalam pengoperasiannya diperlukan biaya, maka petani hanya menggunakan pompa

air pada saat dibutuhkan saja. Jika kebutuhan air tanaman dapat dipenuhi ole

operasikan.

Cara pengaliran air telah dipompa dari sungai dialirkan melalui saluran tanah

swadaya oleh masyarakat, dengan panjang 1000 m yang

l ini dilakukan untuk mempermudah petani dalam mengambil air untuk

han air pada petakan lahannya. Pada petakan sawah yang memerlukan air

perlu membongkar saluran agar air dapat masuk dan menutup kembali jika

n sudah cukup air. Pengairan dilakukan secara bergantian, namun tidak terjadwal. Si

laku hingga saat ini dan belum ditemukan keluhan, hanya saja tugas dari ketua

11

an untuk pertanian di Desa Babakan

irigasi yang dipakai adalah

merupakan hasil bantuan dari

eknologi pertanian di Desa Babakan Raden.

mesin diesel 25 hp

in penggerak tidak

namun pompa dan mesin diesel

maka dibentuk pengurus yang

hari menjadi tanggung

perlukan biaya operasional. Biaya operasional ini

dan petugas lapang.

menggunakan pompa

penuhi oleh air hujan maka

tanah. Saluran air ini

m yang berada di tengah

mengambil air untuk

yang memerlukan air,

perlu membongkar saluran agar air dapat masuk dan menutup kembali jika

ntian, namun tidak terjadwal. Sistem

nya saja tugas dari ketua

Page 27: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

12

kelompok tani menjadi bertambah. Ketua kelompok tani harus mengontrol saluran air secara

rutin, jika terjadi kecurangan ataupun penyumbatan saluran, maka hal ini akan dibicarakan

secara kekeluargaan.

Gambar 5. Saluran irigasi di tengah lahan sawah

3. Jam kerja pompa Jam kerja pompa sangat dipengaruhi oleh curah hujan di daerah persawahan. Jam

kerja pompa dalam satu tahun adalah 4.720 jam kerja dengan rata-rata pemakaian 20 jam per

aplikasi. Pompa bekerja pada saat musim tanam (MT) I, dimulai pada saat pengolahan tanah

sampai penanaman. Pompa juga dioperasikan pada MT II dan III. Dengan demikian

kemungkinan terjadi kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan air tanaman sangat kecil,

dan lahan pertanian dapat dimanfaatkan selama satu tahun penuh tanpa adanya pemberaan

lahan akibat kekurangan air.

Pada MT I pompa dioperasikan selama 80 hari atau 1.600 jam selama masa tanam,

sedangkan pada MT II pompa dioperasikan 12 hari lebih lama dari MT I yaitu selama 92 hari

atau 1.840 jam selama masa tanam. Sedangkan pada MT III pompa air hanya dioperasikan

selama 64 hari selama masa tanam atau 1.280 jam. Jam pemakaian pompa akan bertambah

240 jam pada MT II karena petani pada musim ini menanam padi yang memerlukan cukup

banyak air, sedangkan curah hujan sudah berkurang. Pada MT III jam pengoperasian pompa

lebih sedikit dibanding MT I dan II, karena pada musin tanam ini petani menanam palawija

dan sayuran yang membutuhkan sedikit air jika dibandingkan dengan kebutuhan air tanaman

padi. Namun pada MT III masih ada petani yang menanam padi namun jumlahnya sedikit.

4. Daerah luas oncoran Luasan lahan yang dapat diairi oleh pompa adalah 30 ha. Lahan tersebut ditanami

padi selama dua musim yaitu MT I dan MT II. Pada MT III terjadi variasi tanaman yang

ditanam oleh petani, mereka menanam palawija, sayuran bahkan padi. Lahan yang ditanami

padi biasanya terletak di dekat saluran air irigasi, karena pada daerah ini sangat mudah untuk

mendapatkan air. Lahan yang terletak jauh dari saluran irigasi biasanya menanam palawija

atau sayuran. Luasan lahan pada MT III adalah sebagai berikut: luasan yang ditanami kacang

tanah adalah seluas 6,5 ha, kedelai seluas 4 ha mentimun 10 ha kacang panjang 4,5 ha dan

padi seluas 5 ha.

Page 28: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

13

Gambar 6. Kondisi lahan pertanian teririgasi

Gambar 7. Sketsa lahan teririgasi dan saluran irigasi

Keterangan : 1. Lahan persawahan

2. Sungai Cibeet (sumber air irigasi)

3. Selokan air

4. Saluran irigasi

5. Kerusakan yang sering terjadi Dalam penerapan irigasi pompa, pompa air digerakan oleh mesin penggerak diesel.

Sistem penyaluran tenaga yang dihasilkan oleh mesin penggerak disalurkan melalui gear box.

Peralatan dan komponen yang sering mengalami kerusakan pada mesin ini sangat bergantung

pada pemeliharaan pompa dan mesin penggerak serta cara penyalurannya. Komponen-

komponen dan peralatan yang sering mengalami kerusakan adalah ring (Gambar 8.a), saluran

bahan bakar dan selang hisap maupun selang dorong (Gambar 8.b). Kerusakan ini

disebabkan oleh cara pemeliharaan pompa dan mesin diesel yang kurang diperhatikan oleh

petani. Pompa yang digunakan di daerah penelitian adalah pompa NIAGARA 8” yang

digerakan oleh mesin diesel KUBOTA 25 hp. Untuk menjaga kelestarian pompa dan mesin

diesel, maka pengurus kelompok tani mengadakan pemeliharaan rutin (harian), perbaikan

kecil dan perbaikan berat. Peranan operator atau penjaga saat pompa sedang beroperasi

sangat menentukan keawetan mesin pompa.

2 3

Page 29: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

Gambar 8. Kerusakan yang sering terjadi

lumpur

6. Efisiensi penyaluran

Efisiensi penyaluran

oleh tanaman dengan jumlah air yang

Pruitt, 1977). Pada saluran tanah, tingkat perkolasi dan rembesan sangat tinggi yaitu antara 10

– 40 %. Perhitungan ini di

jumlah air yang digunakan di lahan.

didapatkan 34,1% pada MT I

Kecilnya nilai efisiensi

ini dapat juga diakibatkan oleh

sehingga kemungkinan terjadi kehilangan air pada saat penyal

65,9% air yang telah

kehilangan air terkecil adalah

penyaluran irigasi dapat di lihat pada Lampiran 5.

MT III, maka sebenarnya ti

mengurangi jumlah air terbuang, yang diperlukan adalah pengurangan jam operasi pompa

pada MT I dan MT II, efisiensi

karena petani menanam

Gambar 9

Kerusakan yang sering terjadi (a). Kebocoran pada ring (b). Selang hisap terbalut

Efisiensi penyaluran penyaluran air irigasi adalah perbandingan antara jumlah air yang digunakan

dengan jumlah air yang di pompa dinyatakan dalam persentase

Pada saluran tanah, tingkat perkolasi dan rembesan sangat tinggi yaitu antara 10

Perhitungan ini dilakukan dengan membandingkan debit air yang dipompa dengan

jumlah air yang digunakan di lahan. Sehingga efisiensi penyaluran pada lo

didapatkan 34,1% pada MT I 33,3% pada MT II dan 85% pada MT III.

lnya nilai efisiensi ini dikarenakan banyaknya jam pengoperasian pompa. Kondisi

ini dapat juga diakibatkan oleh kondisi saluran irigasi yang terbuat dari saluran

sehingga kemungkinan terjadi kehilangan air pada saat penyaluran cukup besar. Sebesar

% air yang telah dipompa terbuang sia-sia pada MT I dan 66,5% pada MT II sedangkan

kehilangan air terkecil adalah pada MT III yaitu sebesar 15%. Perhitungan efisiensi

penyaluran irigasi dapat di lihat pada Lampiran 5. Jika dilihat pada efisiensi penyaluran pada

MT III, maka sebenarnya tidak perlu adanya penambahan lining pada saluran irigasi. Untuk

mengurangi jumlah air terbuang, yang diperlukan adalah pengurangan jam operasi pompa

pada MT I dan MT II, efisiensi yang diharapkan pada MT I dan MT II dapat mencapai 60%,

karena petani menanam padi.

(b) (a)

9. Mesin diesel KUBOTA 25 hp dan pompa air NIAGARA 8”

14

(b). Selang hisap terbalut

antara jumlah air yang digunakan

dinyatakan dalam persentase (Doorenbos dan

Pada saluran tanah, tingkat perkolasi dan rembesan sangat tinggi yaitu antara 10

debit air yang dipompa dengan

Sehingga efisiensi penyaluran pada lokasi penelitian

banyaknya jam pengoperasian pompa. Kondisi

yang terbuat dari saluran tanah,

cukup besar. Sebesar

pada MT II sedangkan

Perhitungan efisiensi

Jika dilihat pada efisiensi penyaluran pada

pada saluran irigasi. Untuk

mengurangi jumlah air terbuang, yang diperlukan adalah pengurangan jam operasi pompa

MT I dan MT II dapat mencapai 60%,

dan pompa air NIAGARA 8”

Page 30: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

15

B. KEBUTUHAN AIR IRIGASI Penggunaan konsumtif adalah jumlah total air yang dikonsumsi tanaman untuk penguapan

(evaporasi), transpirasi dan aktivitas metabolisme tanaman. Istilah itu disebut juga sebagai

evapotranspirasi tanaman. Jumlah evapotranspirasi kumulatif selama pertumbuhan tanaman yang

harus dipenuhi oleh air irigasi, dipengaruhi oleh jenis tanaman, radiasi surya, sistem irigasi,

lamanya pertumbuhan, hujan dan faktor lainnya. Jumlah air yang ditranspirasikan tanaman

tergantung pada jumlah lengas yang tersedia di daerah perakaran, suhu dan kelembaban udara,

kecepatan angin, intensitas dan lama penyinaran, tahapan pertumbuhan, tipe dedaunan (Kalsim. D.

K., 2006).

1. Kebutuhan air irigasi Kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman sebagai evapotranspirasi sangat

dipengaruhi oleh iklim dan fase pertumbuhan tanaman. Unsur-unsur iklim yang

memengaruhi adalah: suhu dan kelembaban udara, radiasi dan lama penyinaran matahari

serta kecepatan angin. Hasil perhitungan evapotranpirasi tanaman acuan (ETo) dapat dilihat

pada Lampiran 3.

Hasil perhitungan kebutuhan air irigasi menerangkan bahwa pada MT I petani masih

memerlukan air irigasi untuk mencukupi kebutuhan pengolahan lahan. Hal ini disebabkan

oleh rendahnya curah hujan dan areal persawahan merupakan sawah tadah hujan. Kebutuhan

air irigasi untuk tanaman padi pada MT I adalah 576,5 mm atau 5.765 m3/ha. Pada MT II,

jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman lebih banyak jika dibandingkan dengan MT I.

Jumlah air irigasi yang diperlukan untuk tanaman pada MT II adalah 673,3 mm atau 6.733

m3/ha. Peningkatan kebutuhan air ini disebabkan oleh curah hujan yang semakin berkurang

dari bulan ke bulan berikutnya. Pada MT III petani harus lebih pandai memilih jenis tanaman

yang akan ditanam. Hal ini berhubungan dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk biaya

operasional air. Sehingga petani dituntut untuk memilih tanaman dengan kebutuhan air yang

lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan tanaman padi dan mempunyai produktivitas

tinggi. Kebutuhan air irigasi untuk tanaman kedelai adalah 324,7 mm atau 3.247 m3/ha,

kacang tanah memerlukan air irigasi sebanyak 426,7 mm atau 4.267 m3/ha, kebutuhan air

irigasi sayuran sebanyak 374,7 mm atau 3.747 m3/ha sedangkan untuk tanaman padi yang

ditanam pada MT III akan membutuhkan lebih banyak air, karena pada bulan tersebut

merupakan bulan kering. Kebutuhan air irigasi tanaman padi pada musim ini adalah 858,8

mm atau 8.588 m3/ha (Lampiran 5).

Perbandingan kebutuhan air irigasi pada MT III menunjukkan bahwa tanaman yang

memerlukan sedikit air adalah tanaman kedelai, dibanding dengan sayuran, kacang tanah dan

padi. Tanaman padi pada musim ini sangat memerlukan banyak air irigasi, sehingga perlu

diperhatikan letak lahan yang akan ditanami padi. Meskipun demikian, petani masih tetap

memilih untuk menanam padi pada lahan yang dekat dengan saluran air karena menanam

padi dinilai lebih menguntungkan.

2. Curah hujan efektif Hujan efektif adalah bagian dari total hujan yang secara langsung memenuhi

keperluan air untuk tanaman. Perhitungan curah hujan efektif pada penelitian ini

menggunakan program CROPWAT 8.0 dengan metode pendugaan menggunakan rumus

empirik yang dikembangkan secara lokal untuk wilayah Indonesia. Data curah hujan yang

Page 31: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

16

digunakan adalah data curah hujan bulanan tahun 2000 – 2009. Nilai curah hujan efektif padi

berbeda dengan tanaman non padi, karena pada tanaman padi memerlukan genangan. Pada

tanaman padi curah efektif yang digunakan adalah 100% dari curah hujan efektif sedangkan

untuk palawija hanya digunakan sebanyak 75%. Data ini digunakan untuk mengetahui

tingkat kebutuhan air irigasi pada lokasi penelitian, hasil perhitungan nilai curah hujan efektif

dapat dilihat pada Lampiran 3.

Gambar 10. Grafik curah hujan efektif tahun (2000 – 2009) di lokasi penelitian

C. BIAYA POMPANISASI Irigasi pompa pada lokasi penelitian diadakan oleh Pemda Kabupaten Bogor pada tahun

2007. Pengelolaan dan perawatan, pompa dan mesin diesel diserahkan kepada kelompok tani.

Biaya pengelolaan meliputi biaya operasional, pemeliharaan atau perawatan serta perbaikan

ditanggung oleh petani sendiri. Biaya operasional pompa mesin digunakan untuk pembelian bahan

bakar, minyak pelumas, gemuk, gaji operator dan kas kelompok tani yang digunakan sebagai dana

pengembangan kelompok tani.

Biaya operasional dibayarkan oleh petani dengan komoditas hasil pertaniannya. Petani

yang menanam padi akan dikenakan biaya air sebesar 5 kwintal padi GKP untuk MT I dan 3

kwintal padi GKP pada MT II dan MT III. Apapun komoditas yang ditanam pada MT III, biaya

air yang menjadi acuan adalah jumlah dan harga padi pada MT II. Hal ini dipengaruhi oleh adanya

fluktuasi harga pada masing-masing komoditas yang ditanam, sehingga komoditas padi digunakan

sebagai acuan harga.

Biaya operasional sangat dipengaruhi oleh harga bahan bakar, harga minyak pelumas dan

upah operator, berdasarkan hasil wawancara dengan ketua kelompok tani yang sekaligus

penanggungjawab operasional pompa, maka harga air yang diangkat dengan menggunakan pompa

dari Sungai Cibeet adalah sebesar Rp240/m3 tanpa biaya penggantian dan sebesar Rp250/m3

dengan penambahan biaya penggantian. Perhitungan harga air irigasi per m3 dapat dilihat pada

Lampiran 7. Harga air tersebut menjadi mahal karena adanya biaya penyusutan investasi

pengadaan pompa. Jika dibandingkan dengan harga air yang pengadaannya dibantu oleh Pemda,

maka harga air irigasi yang harus ditanggung petani adalah sebesar Rp224/m3 tanpa biaya

penggantian dan sebesar Rp234/m3 dengan penambahan biaya penggantian. Biaya penggantian

untuk kondisi ini adalah sebesar Rp10/m3.

Cu

rah

hu

jan

(m

m)

Bulan

Page 32: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

17

Harga air dalam satuan Rp/m3 dapat dikonversi dalam satuan Rp/jam seperti yang

disajikan dalam Tabel 3. Contoh perhitungan adalah dengan debit pemompaan 30 liter/detik maka

akan di dapatkan debit pemompaan selama satu jam sebesar 108 m3/jam. Debit pemompaan ini di

kalikan dengan harga air untuk masing-masing kondisi maka akan didapatkan harga air dalam

satuan Rp/jam.

Tabel 3. Harga air irigasi dalam satuan (Rp/jam)

Kondisi Harga Air

(Rp/m3)

Debit

Pemompaan

(m3/jam)

Harga Air

(Rp/jam)

Pompa bantuan tanpa biaya penggantian 224 108 24.192

Pompa bantuan + biaya penggantian 234 108 25.272

Pompa swadaya tanpa biaya penggantian 240 108 25.920

Pompa swadaya + biaya penggantian 250 108 27.000

Sumber: Data primer terolah

D. ANALISIS USAHATANI

1. Biaya dan pendapatan usahatani Pendapatan usahatani dari suatu komoditas yang diusahakan adalah fungsi dari biaya-

biaya produksi, biaya-biaya keluaran dan tingkat teknologi yang diterapkan dalam pengelolaan

usahataninya. Perhitungan pendapatan hasil usahatani per hektar setiap jenis komoditas yang

ditanam oleh petani memperhitungkan komoditas yang akan ditanam. Sebab hal ini

menyangkut biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran air kepada pengurus kelompok tani

sebagai biaya penyediaan air. Analisis usahatani bertujuan untuk mengetahui besarnya

pendapatan usahatani yang dilakukan oleh petani. Biaya usahatani meliputi biaya faktor-faktor

produksi dan biaya operasional termasuk biaya air untuk irigasi. Perhitungan biaya air dihitung

berdasarkan iuran padi GKP pada tingkat harga Rp2.500/kg disajikan pada Tabel 4.

Table 4. Biaya usahatani dan biaya irigasi dengan padi GKP per hektar di lokasi penelitian

(Lampiran 8a.)

Komoditas MT Total Biaya Usahatani

(Rp.000/ha)

Biaya Irigasi

(Rp.000/ha)

Padi I 7.995 1.250

Padi II 7.495 750

Padi III 7.495 750

Kacang Tanah III 3.224 750

Kedelai III 4.380 750

Kacang Panjang III 12.953 750

Mentimun III 14.909 750

Sumber: Data primer terolah

Page 33: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

18

Berdasarkan perhitungan kebutuhan air irigasi, maka biaya air irigasi yang seharusnya

dibayar petani adalah seperti yang disajikan pada Tabel 5. Dapat dibandingkan bahwa biaya

aktual yang dibayarkan oleh petani kepada pengurus relatif lebih kecil jika dibandingkan

dengan total biaya yang dihitung berdasarkan kebutuhan air irigasi sebenarnya.

Tabel 5. Biaya usahatani dan biaya irigasi berdasarkan kebutuhan air irigasi per hektar dengan berbagai harga air irigasi di lokasi penelitian (Lampiran 8b. – Lampiran 8e.)

Ko

nd

isi Harga Air

Irigasi (Rp/m3)

Komoditas MT Kebutuhan Air Irigasi

(m3/ha)

Total Biaya Usahatani

(Rp.000/ha)

Biaya Irigasi (Rp.000/ha)

Po

mp

a b

antu

an

tan

pa

bia

ya

pen

gg

antia

n

224

Padi I 5.765 8.036,4 1.291,4 Padi II 6.733 8.253 1.508,2 Padi III 8.588 8.669 1.924 Kedelai III 3.247 4.358 727,4 Kacang tanah III 4.267 3.430 956 Kacang Panjang III 3.747 13.043 839,4 Mentimun III 3.747 14.998,4 839,4

Po

mp

a b

antu

an +

b

iaya

pen

gg

antia

n

234

Padi I 5.765 8.094 1.349,2 Padi II 6.733 8.321 1.575,5 Padi III 8.588 8.755 2.010 Kedelai III 3.247 4.390 760 Kacang tanah III 4.267 3.498 849 Kacang Panjang III 3.747 13.080 745,3

Mentimun III 3.747 15.036 745,3

Po

mp

a s

wad

aya

tan

pa

bia

ya

pen

gg

antia

n

240

Padi I 5.765 8.129 1.383,7 Padi II 6.733 8.361 1.616 Padi III 8.588 8.806,2 2.061,5 Kedelai III 3.247 4.409,3 779,3 Kacang tanah III 4.267 3.498 1.024,1 Kacang Panjang III 3.747 13.103 899,3 Mentimun III 3.747 15.058 899,3

po

mp

a s

wad

aya

+

bia

ya p

eng

gan

tian

250

Padi I 5.765 8.186.3 1.441,4 Padi II 6.733 8.428,3 1.683,2 Padi III 8.588 8.892 2.147,4 Kedelai III 3.247 4.442 811,8 Kacang tanah III 4.267 3.540 906,8 Kacang Panjang III 3.747 13.140 796,3 Mentimun III 3.747 15.096 796,3

Sumber: Data primer terolah.

Pada dasarnya pendapatan petani sangat bergantung pada harga komoditas hasil

pertanian pada musim panen. Biasanya harga komoditas saat panen relatif rendah, bahkan

berdasarkan keterangan ketua kelompok tani harga jual komoditas hasil pertanian terutama padi

mencapai Rp2.700/kg GKG. Untuk menyiasati rendahnya harga jual pada musim panen, maka

desa membangun gudang penyimpanan sementara untuk menampung hasil panen yang telah

dikeringkan. Jumlahnya disesuaikan dengan hasil panen setelah dikurangi jumlah yang

dibutuhkan oleh keluarga petani untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga musim

Page 34: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

19

panen berikutnya. Selama menunggu hasil panen berikutnya, padi dijual jika harganya dinilai

cukup dan tidak merugikan petani.

Penyimpanan sementara dapat meningkatkan pendapatan petani dan menolong petani

agar tidak mengalami kerugian, karena harga produk pada kondisi normal cukup tinggi yaitu

berkisar antara Rp3.700 – Rp4.500 per kg GKG (tahun 2010). Sedangakan hasil tanaman

sayuran tidak bisa disimpan terlalu lama. Namun dari hasil analisis usahatani, untuk komoditas

sayuran tidak mengalami kerugian dengan catatan bahwa harga jual hasil panen berada di atas

biaya pokok komoditas tersebut. Hasil analisis usahatani di lokasi penelitian dapat diperoleh

rata-rata rasio antara total penerimaan dengan biaya (R/C) masing-masing untuk MT I, MT II

dan MT III adalah 2,27, 1,77 dan 1,69. Sehingga usahatani yang dilakukan oleh petani

menguntungkan (R/C > 1). Pendapatan yang diperoleh petani per musim tanam disajikan dalam

Tabel 5. Harga air yang digunakan untuk menghitung analisis ini merupakan perhitungan yang

berlaku pada kelompok tani di daerah penelitian dan berdasarkan perhitungan ekonomi teknik.

Harga air sudah memperhitungkan biaya penggantian mesin pompa jika telah melewati umur

ekonomis.

Pada Tabel 6 ditunjukkan bahwa pada MT III tanaman sayuran lebih menguntungkan

dibanding dengan tanaman padi. Petani di lokasi penelitian pada MT III petani lebih banyak

menanam sayuran dibandingkan dengan palawija yaitu 14,5 ha untuk sayuran kacang panjang

dan mentimun, sedangkan palawija hanya seluas 10,5 ha. Hal ini disebabkan oleh pendapatan

dari hasil usahatani sayuran cukup besar jika dibandingkan dengan palawija. Perhitungan

analisis usahatani dengan berbagai harga air irigasi di lokasi penelitian dapat dilihat pada

Lampiran 8.

Tabel 6. Keuntungan bersih usahatani dengan berbagai harga air irigasi di lokasi penelitian (Lampiran 8)

Ko

nd

isi

Komoditas MT Biaya Air

Irigasi (Rp.000/ha)

Pendapatan (Rp.000/ha)

Biaya Total Usahatani

(Rp.000/ha)

Keuntungan Bersih

(Rp.000/ha) R/C

Har

ga

air

ber

das

arka

n

Iura

n p

adi G

KP

Padi I 1.250 18.250 7.995 10.255 2,3 Padi II 750 14.600 7.495 7.100 1,9 padi III 750 14.600 7.495 7.100 1,9 Kacang tanah III 750 8.000 3.224 4.776 2,5 Kedelai III 750 7.620 4.380 2.915 1,7 Kacang panjang III 750 18.750 12.953 5.797 1,4 Mentimun III 750 20.000 14.909 5.091 1,3

Har

ga

air

ber

das

arka

n p

om

pa

ban

tuan

tan

pa

bia

ya p

eng

gan

tian

Padi I 1.291,4 18.250 8.036,4 10.214 2,3 Padi II 1.508,2 14.600 8.253 6.347 1,8 Padi III 1.924 14.600 8.669 5.931,3 1,7 Kedelai III 727,4 7.500 4.358 3.143 1.7 Kacang tanah III 956 8.000 3.430 4.570,2 2,3 Kacang Panjang III 839,4 18.750 13.043 5.707,3 1,4 Mentimun III 839,4 20.000 14.998,4 5.002 1,3

Har

ga

air

ber

das

arka

n

po

mp

a b

antu

an +

b

iaya

pen

gg

antia

n Padi I 1.349,2 18.250 8.094 10.156 2,3 Padi II 1.575,5 14.600 8.321 6.279,5 1,8 Padi III 2.010 14.600 8.755 5.845,5 1,7 Kedelai III 760 7.500 4.390 3.110,3 1,7 Kacang tanah III 849 8.000 3.498 4.502 2,3 Kacang Panjang III 745,3 18.750 13.080 5.670 1,4 Mentimun III 745,3 20.000 15.036 4.964 1,3

Page 35: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

20

Har

ga

air

ber

das

arka

n

po

mp

a s

wad

aya

tan

pa

bia

ya p

eng

gan

tian Padi I 1.383,7 18.250 8.129 10.121,4 2,3

Padi II 1.616 14.600 8.361 6.239 1,8 Padi III 2.061,5 14.600 8.806,2 5.794 1,7 Kedelai III 779,3 7.500 4.409,3 3.091 1,7 Kacang tanah III 1.024,1 8.000 3.498 4.502 2,3 Kacang Panjang III 899,3 18.750 13.103 5.647,4 1,4

Mentimun III 899,3 20.000 15.058 4.942 1,3

Har

ga

air

ber

das

arka

n

po

mp

a s

wad

aya

+

bia

ya p

eng

gan

tian Padi I 1.441,4 18.250 8.186.3 10.064 2,2

Padi II 1.683,2 14.600 8.428,3 6.172 1,7 Padi III 2.147,4 14.600 8.892 5.708 1,6 Kedelai III 811,8 7.500 4.442 3.058,3 1,7 Kacang tanah III 906,8 8.000 3.540 4.459,3 2,3 Kacang Panjang III 796,3 18.750 13.140 5.610 1,4 Mentimun III 796,3 20.000 15.096 4.904 1,3

Sumber: Data primer terolah

Sebelum adanya pompa untuk mencukupi air irigasi pada lokasi penelitian petani

menanam palawija dan sangat bergantung pada hujan. Palawija yang sering ditanam adalah

kedelai dan kacang tanah, dikarenakan jumlah biaya usahatani yang harus dikeluarkan. Kacang

tanah adalah palawija yang membutuhkan biaya lebih kecil dibandingkan dengan kedelai.

Sehingga petani dengan lahan dan modal yang terbatas lebih memilih untuk menanam kacang

tanah. Adanya pompa untuk mengangkat air dari sungai menuju petakan lahan pertanian,

petani dapat menanam sayuran yang mempunyai nilai pendapatan lebih tinggi namun

memerlukan modal yang lebih besar. Selain masalah modal, petani juga memperhatikan harga

jual produk, karena harga produk sayuran sering berfluktuasi. Jika harga yang berlaku di pasar

masih berada di atas biaya pokok dari masing-masing komoditas, petani masih terselamatkan

dari kerugian. Sayuran yang banyak ditanam oleh petani adalah kacang panjang dan mentimun.

Produksi hasil pertanian pada setiap MT di daerah penelitian disajikan dalam Tabel 7.

Perhitungan biaya pokok dari masing-masing komoditas adalah dengan menggunakan biaya air

aktual yang dibayarkan oleh petani dengan padi GKP kepada pengelola pompa.

Tabel 7. Hasil produksi per hektar di Desa Babakan Raden menurut jenis tanaman tahun 2009

Komoditas MT Hasil produksi (kg/ha) Harga produk

(Rp/kg)

Biaya pokok

(Rp/kg)

Padi I 7.000 -7.300 GKP 2.500 – 2.700 1.424

Padi II & III 5.600-5.840 GKP 2.500 – 2.700 1.610

Kacang Tanah

III

3.000 – 3.200*) 2.500 1.008

Kedelai 5.000*) 1.150 917

Kacang Panjang 7.300 2.500 1.449

Mentimun 20.000 500 – 1.500 644

Sumber : Analisis data primer terolah; Keterangan *): produk segar

Page 36: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

21

Pada analisis usahatani, petani akan mencapai titik impas yaitu kondisi biaya total

produksi dan hasil yang diperoleh sama dan petani tidak mendapatkan untung ataupun mengalami

kerugian. Hal tersebut terjadi apabila petani dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan total

hasil produksi hanya cukup untuk membiayai biaya produksi dan operasional. Petani akan

mencapai titik impas apabila hasil panen berada pada tingkat produksi dan biaya air irigasi adalah

bersadarkan iuran padi GKP disajika dalam Tabel 8.

Tabel 8. Titik impas dari masing-masing komoditas di lokasi penelitian

Komoditas MT

Kg/ha Harga produk

(Rp/kg) Padi I 3.200 2.500 Padi II & III 3.800 2.500 Kacang tanah III 1.300 2.500 Kedelai III 2.950 1.500 Kacang panjang III 4.400 2.500 Mentimun III 13.000 1.000

Sumber: Analisis data primer terolah

2. Pengaruh pengurangan jam operasional pompa terhadap harga air irigasi. Pengurangan jam operasioanal pompa karena adanya peningkatan efisiensi penyaluran

akan berakibat pada harga air irigasi dan jumlah air irigasi yang diperlukan tanaman pada satu

musim tanam. Efisiensi yang diharapkan pada MT I dan MT II adalah 60%, lebih rendah

daripada efisiensi MT III karena petani menanam padi, sehingga pompa hanya perlu

dioperasikan selama 3.228 jam/tahun (Lampiran 7). Perbandingan kebutuhan air sebelum dan

sesudah adanya pengurangan jam operasi pompa disajikan pada Tabel 9. Tidak terjadi

pengurangan jam operasi pompa pada MT III karena efisiensi penyalurannya mencapai 85%.

Perubahan harga air irigasi akibat penurunan jam operasional pompa adalah sebesar

Rp249/m3 atau Rp26.892/jam tanpa biaya penggantian dan Rp259/m3 atau Rp27.972/jam

dengan ditambah biaya penggantian jika pompa adalah bantuan pemerintah. Untuk pompa

swadaya harga air irigasi yang akan dibebankan kepada petani adalah sebesar Rp268/m3 atau

Rp28.944/jam tanpa biaya penggantian dan Rp277/m3 atau Rp29.916/jam dengan biaya

penggantian. Biaya penggantian adalah sebesar Rp9/m3.

Tabel 9. Perbandingan kebutuhan air sebelum dan sesudah adanya pengurangan jam operasi pompa.

Komoditas MT Kebutuhan Air Irigasi (m3/ha)

Jam pengoperasian aktual Setelah pengurangan jam

operasi pompa

Padi I 5.765 3.277 Padi II 6.733 3.737 Padi III 8.588 8.588 Kacang tanah III 3.247 3.247 Kedelai III 4.267 4.267 Kacang panjang III 3.747 3.747 Mentimun III 3.747 3.747

Sumber: Data primer terolah

Page 37: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

22

Perubahan harga air yang bertambah besar akan berakibat pada jumlah biaya total usahatani.

Perbedaan keuntungan bersih sebelum dan sesudah adanya pengurangan jam operasional disajikan

pada Tabel 10. Dapat dilihat pada Tabel 10 terjadi peningkatan jumlah keuntungan pada MT I dan

MT II, peningkatan keuntungan ini berkisar antara Rp600.000-Rp950.000 per MT . Namun terjadi

penurunan keuntungan pada MT III. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan harga dan biaya

irigasi yang tidak diikuti oleh peningkatan efisiensi penyalurannya. Pada kondisi ini petani tetap

akan mendapatkan keuntungan meskipun tidak sebesar pada kondisi sebelumnya namun petani

tidak mengalami kerugiaan.

Tabel 10. Perbandingan keuntungan bersih sebelum dan sesudah adanya pengurangan jam operasi pompa di lokasi penelitian

Ko

nd

isi

Komoditas MT Produksi (Kg/ha)

Harga Produk (Rp/kg)

Harga Air (Rp/m3)

Keuntungan Bersih

(Rp.000/ha)

Harga Air *)

(Rp/m3)

Keuntungan Bersih*)

(Rp.000/ha)

po

mp

a b

antu

an ta

np

a b

iaya

pen

gg

antia

n

Padi I 7.300 2.500

224

10.214

249

10.929

Padi II 5.840 2.500 6.347 7.198,2

Padi III 5.840 2.500 5.931,3 5.717

Kedelai III 5.000 1.500 3.143 3.061,5

Kacang tanah III 3.200 2.500 4.570,2 4.464

Kacang panjang III 7.300 2.500 5.707,3 5.614

Mentimun III 20.000 1.000 5.002 4.908

po

mp

a b

antu

an +

bia

ya

pen

gg

antia

n

Padi I 7.300 2.500

244

10.156

259

10.906

Padi II 5.840 2.500 6.279,5 7.172

Padi III 5.840 2.500 5.845,5 5.631

Kedelai III 5.000 1.500 3.110,3 3.029

Kacang tanah III 3.200 2.500 4.502 4.421

Kacang panjang III 7.300 2.500 5.670 5.576

Mentimun III 20.000 1.000 4.964 4.870

p

om

pa

sw

aday

a ta

np

a b

iaya

p

eng

gan

tian

Padi I 7.300 2.500

239

10.121,4

268

10.885,2

Padi II 5.840 2.500 6.239 7.148

Padi III 5.840 2.500 5.794 5.553,5

Kedelai III 5.000 1.500 3.091 3.000

Kacang tanah III 3.200 2.500 4.502 4.382,5

Kacang panjang III 7.300 2.500 5.647,4 5.542,5

Mentimun III 20.000 1.000 4.942 4.837

po

mp

a s

wad

aya

+

bia

ya p

eng

gan

tian Padi I 7.300 2.500

259

10.064

277

10.864,3

Padi II 5.840 2.500 6.172 7.124,3

Padi III 5.840 2.500 5.708 5.476,2

Kedelai III 5.000 1.500 3.058,3 2.971

Kacang tanah III 3.200 2.500 4.459,3 4.344

Kacang panjang III 7.300 2.500 5.610 5.614

Mentimun III 20.000 1.000 4.904 4.908

Sumber: Data primer terolah ; Keterangan: *) Setelah pengurangan jam operasi pompa.

Page 38: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

23

E. KEMAMPUAN PETANI MEMBIAYAI IRIGASI POMPA Kemampuan petani membiayai irigasi pompa sangat penting bagi kelestarian irigasi

pompa. Jika petani mampu mengumpulkan tabungan atau kas yang cukup besar maka pengadaan

mesin dan pompa selanjutnya dapat dipenuhi dengan kas tersebut. Kaitannya dengan keberlanjutan

usahatani, keberadaan pompa sangat berpengaruh terhadap dampak usahatani. Daerah yang pada

awalnya merupakan daerah tadah hujan, dengan adanya pompa akan sangat membantu petani

dalam mendukung keberlangsungan usahatani mereka. Namun ketika pompa rusak maka

usahatani mereka akan berhenti terutama pada musim kemarau karena kesulitan air.

Oleh sebab itu diperlukan suatu pengelolaan administrasi kelompok terutama masalah kas

atau tabungan yang dicadangkan untuk perbaikan dan pengadaan kembali pompa ketika sudah

melewati umur ekonomis. Untuk memperoleh gambaran untuk melakukan penggantian, berikut

adalah perhitungan jumlah tabungan yang harus dikumpulkan setiap tahun oleh kelompok tani

dengan memperhitungkan tingkat inflasi 5,8% per tahun. Sedangkan angsuran yang dibayarkan,

dianggap tetap setiap tahunnya. Angsuran tetap dihitung dengan menggunakan persamaan:

A = F " #�$�#%�$& ......................................................................../11/

Keterangan: A : besar angsuran tetap (Rp/tahun)

i : tingkat inflasi (%/tahun)

N : umur ekonomis (tahun)

Tabel 11. Perhitungan jumlah tabungan yang harus dikumpulkan petani per tahun sebagai biaya

penggantian mesin dan pompa (inflasi 5,8%/tahun)

No Investasi

Umur

Ekonomis

(tahun)

Nilai Sekarang

(Rp)

Nilai Future Setelah

Inflasi (Rp)

Angsuran

(Rp/tahun)

1 Mesin penggerak 6 27.000.000 37.868.471 4.033.052

2 Pompa air 7 8.300.000 12.316.229 1.054.638

3 Selang hisap 5 1.140.000 1.511.239 209.182

4 Selang dorong 5 323.125 428.350 59.291

Total 36.763.125 52.124.290 5.356.163

Sumber: Data primer terolah

Tabel 11 di atas menerangkan bahwa jumlah kas yang harus dikumpulkan sebagai biaya

perbaikan dan pemeliharaan dalam satu tahun sebesar Rp5.356.163. Selain itu kelompok tani harus

menaikan iuran irigasi agar diperoleh jumlah tabungan sesuai dengan perhitungan di atas. Iuran

irigasi sebaiknya dibayarkan sesuai dengan kebutuhan air yang digunakan pada petakan lahan.

Jika petani merasa kesulitan untuk membayar dalam bentuk uang, maka permasalahan ini dapat

diselesaikan dengan mengkonversi biaya air irigasi (Rp/ha) menjadi kg padi GKP produk hasil

pertaniannya.

Contoh perhitungan konversi harga air irigasi menjadi jumlah padi hasil produk pertanian.

Misalkan pada MT I petani membutuhkan air sebesar 5.765 m3/ha, dengan harga air irigasi sebesar

Rp224/m3 maka total biaya air adalah Rp1.291.360, harga padi GKP Rp2.500/kg maka petani

Page 39: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

24

membayar sebanyak 517 kg padi GKP. Perhitungan harga air adalah dengan harga air dengan

pengadaan mesin, pompa dan selang dengan bantuan pemerintah tanpa biaya penggantian.

Pembayaran air irigasi dengan padi berdasarkan harga dan kebutuhan air dengan harga padi GKP

Rp2.500/kg disajikan dalam Tabel 12.

Tabel 12. Jumlah biaya irigasi jika dibayarkan dalam bentuk padi GKP dengan tingkat harga padi Rp2.500/kg GKG

Komoditas MT

Harga Air Irigasi

(Rp/m3)

Kebutuhan Air Irigasi

(m3/ha)

Biaya Irigasi (Rp.000/ha)

Jumlah Padi (kg)

Padi I

224

5.765 1.291,4 517 Padi II 6.733 1.508,2 604 padi III 8.588 1.924 770 Kacang tanah III 4.267 956 383 Kedelai III 3.247 727,4 291 Kacang panjang III 3.747 839,4 336 Mentimun III 3.747 839,4 336 Padi I

244

5.765 1.407 563 Padi II 6.733 1.643 658 padi III 8.588 2.095,6 839 Kacang tanah III 4.267 1.041,2 417 Kedelai III 3.247 792,2 317 Kacang panjang III 3.747 914,3 366 Mentimun III 3.747 914,3 366 Padi I

239

5.765 1.378 551 Padi II 6.733 1.609,2 644 padi III 8.588 2.052,7 821 Kacang tanah III 4.267 1.020 408 Kedelai III 3.247 776 311 Kacang panjang III 3.747 895,5 358 Mentimun III 3.747 895,5 358 Padi I

259

5.765 1.493,3 597 Padi II 6.733 1.746 698 padi III 8.588 2.224,3 890 Kacang tanah III 4.267 1.105,2 442 Kedelai III 3.247 841 337 Kacang panjang III 3.747 970,5 388 Mentimun III 3.747 970,5 388 Sumber: Data primer terolah

Page 40: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

25

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN 1. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pengelolaan irigasi pompa mesin dapat

menunjang, menambah intensitas pertanaman dan dapat meningkatkan pendapatan petani.

Dalam satu tahun petani dapat bertanam sebanyak tiga kali dengan pola tanam Padi-Padi-

palawija atau Padi-Padi-Sayuran tanpa bergantung pada curah hujan.

2. Berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian jam kerja pompa selama satu tahun adalah 4.720

jam dengan rata-rata pengoperasian 20 jam per aplikasi. Pada MT I pompa dioperasikan selama

1.600 jam untuk 30 ha padi dan 1.840 jam pada MT II untuk 30 ha padi, sedangkan pada MT

III pompa dioperasikan selama 1.280 jam untuk 14,5 ha sayuran, 10,5 ha palawija dan 5 ha

padi. Pengoperasian tertinggi pompa adalah pada MT II yaitu selama 1.840 jam karena petani

menanam padi dan curah hujan mulai berkurang.

3. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan CROPWAT 8.0 kebutuhan air irigasi padi pada

MT I adalah 5.765 m3/ha, padi pada MT II membutuhkan 6.733 m3/ha sedangkan padi pada

MT III membutuhkan air lebih banyak yaitu 8.588 m3/ha. Palawija membutuhkan air irigasi

sebanyak 3.247 m3/ha untuk kedelai pada MT III dan 4.267 m3/ha untuk kacang tanah pada MT

III. Sayuran membutuhkan air irigasi sebanyak 3.747 m3/ha pada MT III. Kebutuhan air irigasi

terbesar adalah padi pada MT III yaitu 8.588 m3/ha.

4. Efisiensi penyaluran di lokasi penelitian adalah sebesar 34% pada MT I, 33% pada MT II dan

85 % pada MT III. Rendahnya efisiensi penyaluran ini diduga akibat adanya pemborosan jam

kerja pompa pada MT I dan MT II. Dengan berasumsi efisiensi penyaluran adalah sebesar 60%

maka pada MT I pompa cukup dioperasikan selama 910 jam dan pada MT II selama 1.038 jam.

Pada MT III pompa dioperasikan selama 1.280 jam. Pengurangan jam operasi tidak terjadi

pada MT III dikarenakan efisiensi penyaluran sudah mencapai 85%. Dengan efisiensi pada MT

III dapat mencapai 85%, maka sebenarnya tidak diperlukan penambahan lining pada saluran

irigasi, yang diperlukan adalah pengurangan jam operasi pompa dan perbaikan manajemen

pengelolaan irigasi pompa di lokasi penelitian.

5. Berdasarkan jam pemompaan aktual harga air irigasi dengan bantuan pompa dan mesin

penggerak dari pemerintah akan meringankan beban petani dalam hal memenuhi kebutuhan

irigasi. Harga air irigasi dengan mesin dan pompa bantuan pemerintah adalah sebesar

Rp224/m3 atau Rp24.192/jam tanpa biaya penggantian dan Rp234/m3 atau Rp25.272/jam

dengan ditambah biaya penggantian. Harga air irigasi untuk pompa swadaya adalah sebesar

Rp240/m3 atau Rp25.920/jam tanpa biaya penggantian dan Rp250/m3 atau Rp27.000/jam

dengan ditambah biaya penggantian, biaya penggantian adalah sebesar Rp10/m3.

6. Adanya pengurangan jam operasi pompa akan memperbesar harga air irigasi. Harga air irigasi

dengan adanya pengurangan jam operasi pompa dengan kondisi pompa dan mesin bantuan

pemerintah adalah sebesar Rp249/m3atau Rp26.892/jam tanpa biaya penggantian dan

Rp259/m3 atau Rp27.972/jam dengan ditambah biaya penggantian. Harga air dengan kondisi

pompa dan mesin swadaya adalah sebesar Rp268/m3 atau Rp28.944/jam tanpa biaya

penggantian dan Rp277/m3 atau Rp29.916/jam dengan ditambah biaya penggantian, biaya

penggantian adalah sebesar Rp9/m3.

Page 41: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

26

7. Biaya iuran irigasi dibayarkan oleh petani dengan padi GKP. Jumlah iuran yang berlaku adalah

sebesar 5 kwintal padi GKP atau Rp1.250.000/ha untuk MT I dan 3 kwintal padi GKP atau

Rp750.000/ha untuk MT II dan III. Pada tingkat harga padi GKP Rp2.500/kg. Biaya irigasi ini

masih terlalu kecil jika dibandingan dengan biaya irigasi berdasarkan kebutuhan air irigasi.

Biaya irigasi berdasarkan kebuhan air irigasi dengan harga berdasarkan perhitungan ekonomi

teknik adalah Rp573.000–Rp1.450.000/ha untuk padi MT I, Rp6.567.000-Rp1.684.000/ha

untuk padi MT II, Rp1.508.000-Rp2.300.000/ha untuk padi MT III, Rp727.400-Rp900.000/ha

untuk kedelai MT III, Rp956.000-Rp1.182.000/ha untuk kacang tanah, Rp839.500-

Rp1.100.000/ha untuk sayuran.

8. Pembayaran iuran irigasi aktual di lokasi penelitian adalah sebesar Rp2.7500.000/tahun,

dengan sistem ini maka petani tidak mampu mengadakan pompa dan peralatan irigasinya

kembali. Hal ini dikarenakan jumlah biaya untuk penggantian hanya sebesar 10% dari total

iuran atau sebesar Rp275.000/tahun. Agar dapat mengganti pompa dan mesin penggerak serta

perlengkapan lainnya maka kelompok tani harus mengumpulkan tabungan sebanyak

Rp5.356.163/tahun dengan memperhitungkan inflasi sebesar 5,8%/tahun.

9. Biaya usahatani di lokasi penelitian adalah Rp7.995.000/ha (padi MT I), Rp7.495.0000/ha

(padi MT II dan MT III), Rp3.224.000/ha (kacang tanah MT III), Rp4.380.000/ha (kedelai MT

III), Rp12.953.000/ha (kacang panjang MT III), Rp14.909.000/ha (mentimun MT III).

Perhitungan biaya air menggunakan iuran padi GKP. Sedangkan apabila harga air yang

digunakan adalah berdasarkan perhitungan ekonomi teknik maka biaya usahatani adalah

Rp7.659.000-Rp7.810.000/ha padi MT I, Rp7.501.000–Rp8.488.800/ha (padi MT II),

Rp8.669.000-Rp9.192.600/ha (padi MT III), Rp4.143.000-Rp4.876.000/ha (kedelai MT III),

Rp3.430.000-Rp3.780.000/ha (kacang tanah MT III), Rp13.000.000-Rp13.300.000/ha (kacang

panjang MT III), dan Rp14.000.000-Rp15.200.000/ha (mentimun MT III).

10. Keuntungan bersih dari usahatani di lokasi penelitian dengan biaya air irigasi aktual adalah

berkisar Rp7.100.00-Rp10.255.00/MT untuk padi pada tingkat produksi 5,8-7,3 ton/ha padi

GKP dengan harga produk Rp2.500/kg, untuk tanaman kacang tanah adalah Rp4.776.000/MT

pada tingkat produksi 3,2 ton/ha dengan harga produk Rp2.500/kg dan untuk kedelai akan

memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp2.915.000/MT pada tingkat produksi 5 ton/ha

dengan harga produk Rp1.500/kg. Komoditas sayuran akan mendapatkan keuntungan bersih

sebesar Rp5.797.000/MT untuk kacang panjang pada tingkat produksi 7,5 ton/ha dengan harga

produk Rp2.500/MT, dan sebesar Rp5.091.000/MT untuk mentimun pada tingkat produksi 20

ton/ha dengan tingkat harga Rp1.000/kg. Pada kondisi ini pola tanam yang paling

menguntungkan adalah padi-padi-sayuran dengan total keuntungan bersih Rp22.446.000-

Rp23.152.000/tahun dibandingkan dengan pola tanam padi-padi-palawija dangan total

keuntungan Rp20.270.000-Rp22.131.000/tahun.

11. Adannya perubahan iuran irigasi, akan mempengaruhi keuntungan bersih dari petani,

keuntungan bersih dari petani dengan harga air yang telah dihitung dengan perhitungan

ekonomi teknik maka keuntungan bersih masing-masing komoditi akan berubah. Pendapatan

bersih padi pada tingkat produksi 5,8-7,3 ton/ha padi GKP adalah sebesar Rp5.708.000-

Rp10.214.000/MT pada tingkat harga Rp2.500/kg padi GKP, untuk tanaman kacang tanah

akan memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp4.459.300-Rp4.570.000/MT pada tingkat

produksi 3,2 ton/ha dengan harga produk Rp2.500/kg, sedangkan kedelai mempunyai

keuntungan bersih Rp3.058.300-Rp3.143.000/MT pada tingkat produksi 5 ton/ha dengan harga

produk Rp1.500/kg. Keuntungan bersih dari tanaman kacang panjang adalah Rp5.610.000-

Rp5.797.000/MT pada tingkat produksi 7,5 ton/ha dengan harga produk Rp2.500/kg, dan untuk

Page 42: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

27

mentimun adalah Rp4.942.000-Rp5.091.000/MT pada tingkat produksi 20 ton/ha dengan harga

produk Rp1.000/kg. Pada kondisi ini pola tanam yang paling menguntungkan adalah sama,

yaitu padi-padi-sayuran dengan total keuntungan bersih Rp21.140.000-Rp22.268.000/tahun

dibandingkan dengan pola tanam padi-padi-palawija dengan total keuntungan bersih

Rp19.294.000-Rp21.131.300/tahun.

12. Faktor pendorong dari penerapan irigasi pompa adalah adanya manfaat yang dirasakan petani

setelah adanya pompa sebagai sarana penunjang irigasi dengan meningkatnya intensitas

pertanaman dan pendapatan petani. Sedangkan faktor penghambatnya adalah masih sulitnya

pengadaan pompa secara swadaya oleh petani akibat biaya investasi yang besar pada awal

pengadaan pompa.

B. SARAN 1. Biaya air irigasi sebaiknya dibayarkan berdasarkan jumlah kebutuhan air dengan harga yang

telah dihitung dengan perhitungan ekonomi teknik. Jika pembayaran dalam bentuk uang sulit

diaplikasikan maka pembayaran dapat digantikan dengan produk hasil pertanian yang

jumlahnya disesuikan dengan biaya irigasi pada tingkat harga padi yang berlaku. Sehingga

biaya untuk operasional dan penggantian pompa dan mesin dapat tercukupi dan kegiatan

usahatani dapat berkelanjutan.

2. Berdasarkan hasil penelitian efisiensi pada MT I dan MT II kecil, diduga adanya pemborosan

jam operasi pompa. Disarankan adanya penelitian lanjut jam aktual pada MT I dan MT II pada

lokasi penelitian.

3. Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai kebutuhan rumah tangga petani per bulan,

sehingga dapat diketahui luasan garapan minimum per petani sehingga petani dapat hidup

layak.

Page 43: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

28

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Perkembangan Harga Indeks Konsumen/Inflasi. Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik, No.46/08 Th. XIII, Agustus 2008. Badan Pusat Statistik. Website. www.bps.go.id/brs_file/inflasi-02ags10.pdf. [4 Agustus 2010]

Bustomi F. 2003. Pandangan Petani Daerah Irigasi Glapan Timur Mengenai Hak Atas Air Irigasi. Padang: jurnal ilmiah VISI, PSI-SDALP UniversitasAndalas.

Doorenbos J, Pruitt WO. 1977. Guidelines for Predicting Crop and water Requirement [irigation and drainage paper]. Food And Agricultural Organization of The United Nation.

Kusnadi DK. 2006. Kebutuhan Air Irigasi. [diktat matakuliah irigasi drainase]. Bogor: jurusan Teknik Pertanian. FATETA. Institut Pertanian Bogor.

Hasan M. 2005. Bangun Irigasi Dukung Ketahanan Pangan [majalah air]. Jakarta: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum.

Munir B. 2003. Pengelolaan Irigasi Pompa P2AT dan Non-P2AT Dalam Mendukung Usahatani Berkelanjutan [skripsi]. Bogor: jurusan Teknik Pertanian. FATETA. Institut Pertanian Bogor.

Pramudya B. dan Dewi N. 1992. Ekonomi Teknik. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sudjarwadi, 1990. Teori dan Praktek Irigasi. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik. Universitas Gajah Mada.

Scwab GO, RK. Frevert T W, and Barnes KK. 1981. Soil And Water Conservation Engineering. New York: 1st Edition, John Willey and Sons.

Suroso et al. 2007. Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Banjaran Untuk Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan Air Irigasi. Website. http://eprints.ums.ac.id/594/1/(9)A.pdf. [7 Februari 2010]

Yusuf M. 2001. Evaluasi Pengelolaan dan Pemanfatan Irigasi Airt Tanah dalam Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Petani di Kabupaten Lombok Timur, NTB [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Page 44: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

29

LAMPIRAN

Page 45: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

30

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian di Kecamatan Cariu

Gambar peta lokasi persawahan diambil dengan menggunakan Googlemap

Gambar lokasi persawahan diambil dari Googlemap

Page 46: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

31

Lampiran 2. Curah hujan selama sepuluh tahun terakhir di Kecamatan Cariu (2000-2009)

TAHUN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

2000 388 403 129 517 392 257 349 76 152 285 591 -

2001 590 391 364 606 186 250 191 105 388 323 292 157

2002 658 450 388 548 175 111 60 - 75 34 30 -

2003 139 378 494 383 166 40 9 24 177 378 450 636

2004 552 460 360 957 755 66 - - 33 190 1212 1089

2005 971 979 899 450 112 205 - 131 115 - - 183

2006 411 196 141 235 41 - 20 83 186 - - 257

2007 136 618 148 220 84 128 5 41 20 107 106 388

2008 79 210 190 65 5 23 20 68 111 243 440 67

2009 258 122 83 144 144 96 38 25 95 99 282 173

Rata-rata 418 421 320 413 206 131 87 69 135 207 425 369

Sumber: Badan Meteorologi Iklim dan Geofisika Dramaga

31

Page 47: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

32

Lampiran 3. Hasil perhitungan evaporasi tanaman acuan (ETo) dan curah hujan efektif di Kecamatan Cariu tahun (2000 – 2009)

Bulan

Suhu

Minimum

(oC)

Suhu

Maksimal

(oC)

Kelembaban

Udara (%)

Kecepatan

Angin

(km/ hari)

Lama

Penyinaran

(jam)

Radiasi

Matahari

(Mj/m2/hari)

ETo

(mm/hari)

Hujan Efektif

padi *)

(mm/bulan)

Hujan Efektif

Palawija *)

(mm/bulan)

Januari 22,0 29,3 88 95 4,6 16,8 3,54 228,8 187,0

Februari 22,1 29,6 88 116 3,5 15,2 3,24 230,6 188,5

Maret 22,8 32,0 82 97 8,8 23,3 4,80 170,0 138,0

April 26,2 32,1 82 77 7,7 20,4 4,37 225,0 184,5

Mei 26,1 31,7 85 72 5,5 15,8 3,44 101,6 81,0

Juni 26,1 31,8 81 70 9,1 19,8 4,10 56,6 43,5

Juli 25,8 32,9 77 79 10,5 22,1 4,61 30,2 21,5

Agustus 26,3 33,7 75 81 10,7 23,9 5,16 19,4 12,5

September 26,6 32,6 75 90 8,3 21,9 4,90 59,0 45,5

Oktober 26,0 31,8 82 80 9,0 23,7 5,06 102,2 81,5

Nopember 26,3 31,8 81 85 6,0 18,9 4,23 233,0 190,5

Desember 26,1 31,8 85 77 6,9 20,5 4,45 199,4 162,5

Rata-rata 25,2 31,8 82 85 20,2 20,2 4,33 137,98 106.7

Sumber : Stasiun Meteorologi dan Klimatologi Dramaga terolah

Keterangan : *) Rumus perhitungan curah hujan menggunakan rumus empirik yang telah dikembangkan secara lokal untuk Indonesia yaitu dengan rumus:

Curah hujan efektif padi = 0,6 * CH rata-rata -22,5

Curah hujan efektif palawija = 0,75 * 0,6 * CH rata-rata -22,5

32

Page 48: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

33

Lampiran 4. Kebutuhan air irigasi padi MT I di lok asi penelitian

Bulan

(dekade ke-) Kc

ETc

(mm/hari)

Perkolasi

(mm/hari)

Persiapan Lahan

+ Penyemaian

(mm/hari)

Kebutuhan Air

Tanaman Padi

(mm/hari)

Hujan Efektif

(mm/dekade)

Kebutuhan Air

Irigasi

(mm/hari)

Kebutuhan Air

Irigasi

(mm/dekade)

Januari 2 1,05 3,72 2,2 3,7 9,5 62,1 3,34 33,4

Januari 3 1,05 3,61 6,0 6,2 15,8 77,3 8,13 81,3

Februari 1 1,09 3,51 3,1 5,8 13,6 78,6 5,81 58,1

Februari 2 1,10 3,34 3,1 0,0 6,4 79,8 0,0 0,0

Februari 3 1,10 3,99 3,1 0,0 7,0 72,1 0,0 0,0

Maret 1 1,10 4,86 3,1 0,0 5,9 59,7 0,0 0,0

Maret 2 1,10 5,28 3,1 0,0 5,5 59,7 0,0 0,0

Maret 3 1,10 5,28 3,1 0,0 6,3 59,2 0,39 3.9

April 1 1,10 5,28 3,1 0,0 5,5 59,2 0,0 0.0

April 2 1,10 4,81 3,1 0,0 7,8 83,8 0,0 0,0

April 3 1,10 4,47 3,1 0,0 6,5 67,8 0,0 0,0

Mei 1 1.08 3,99 3,1 0,0 4,0 45,2 0,0 0,0

Mei 2 1.03 3,44 3,1 0,0 3,4 30,1 0,42 4,2

Mei 3 0,97 3,49 3,1 0,0 3,8 26,4 1,2 12,0

Juni 1 0,94 3,64 0,0 0,0 0 2,3 0,36 3,6

Total (mm/ha) 661,4 172,8 1.010 869,8 196,6

Keterangan : Tanggal tanam = 2 Februari

Tanggal persiapan lahan = 12 Januari

Tanggal panen = 1 Juni

33

Page 49: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

34

Lampiran 4. Kebutuhan air irigasi padi MT II di lok asi penelitian

Bulan

(dekade ke-) Kc

ETc

(mm/hari)

Perkolasi

(mm/hari)

Persiapan Lahan +

Penyemaian

(mm/hari)

Kebutuhan Air

Tanaman Padi

(mm/hari)

Hujan Efektif

(mm/dekade)

Kebutuhan Air

Irigasi

(mm/hari)

Kebutuhan Air

Irigasi

(mm/ dekade)

Oktober 2 1,05 5,42 0,0 3,6 9,0 23,9 6,6 66,6

Oktober 3 1,05 5,10 4,2 9,86 19,3 45,8 15,3 153,3

November 1 1,09 4,87 3,1 0,0 6,7 68,3 0,0 0,0

November 2 1,10 4,55 3,1 0,0 7,6 85,5 0,0 0,0

November 3 1,10 4,67 3,1 0,0 7,7 79,1 0,0 0,0

Desember 1 1,11 4,51 3,1 0,0 6.7 68,2 0,0 0,0

Desember 2 1,11 5,05 3,1 0,0 5,3 63,5 0,0 0,0

Desember 3 1,11 4,68 3,1 0,0 4,8 67,8 0,0 0,0

Januari 1 1,11 4,27 3,1 0,0 7,3 73,9 0,0 0,0

Januari 2 1,11 3,93 3,1 0,0 6,9 77,6 0,0 0,0

Januari 3 1,11 3,82 3,1 0,0 6,8 77,3 0,0 0,0

Februari 1 1,08 3,47 3,1 0,0 6,5 78,6 0,0 0,0

Februari 2 1,04 3,15 3,1 0,0 6,1 79,8 0,0 0,0

Februari 3 1 3,61 3,1 0,0 6,6 72,1 0,0 0,0

Maret 1 0,98 4,31 0,0 0,0 0,0 6,0 0,43 4,3

Total (mm/ha) 414 1.006 967.5 224,2

Keterangan : Tanggal tanam = 2 November

Tanggal persiapan lahan = 13 Oktober

Tanggal panen = 1 Maret

34

Page 50: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

35

Lampiran 4. Kebutuahan air irigasi padi MT III di lo kasi penelitian

Bulan

(dekade ke-) Kc

ETc

(mm/hari)

Perkolasi

(mm/hari)

Persiapan Lahan

+ Penyemaian

(mm/hari)

Kebutuhan Air

Tanaman Padi

(mm/hari)

Hujan Efektif

(mm/dekade)

Kebutuhan Air

Irigasi (mm/hari)

Kebutuhan Air

Irigasi

(mm/dekade)

Mei 3 1,05 3,77 4,0 4,8 12,6 19,2 10,8 108,4

Juni 1 1,05 4,07 7,7 2,1 13,7 23,3 10,7 107,4

Juni 2 1,09 4,47 4,9 0,0 9,6 18,0 7,8 78,1

Juni 3 1,10 4,69 3,1 0,0 4,7 15,4 3,1 31,6

Juli 1 1,10 4,88 3,1 0,0 4,9 12,5 3,6 36,3

Juli 2 1,10 5,08 3,1 0,0 5,1 9,4 4,1 41,4

Juli 3 1,11 5,30 3,1 0,0 5,8 8,4 5,0 49,9

Agustus 1 1,11 5,51 3,1 0,0 5.5 6,1 4,9 49,0

Agustus 2 1,11 5,71 3,1 0,0 5,7 4,1 5,3 53,0

Agustus 3 1,11 5,62 3,1 0,0 6,1 9,3 5,3 52,5

September 1 1,11 5,52 3,1 0,0 5,5 15,2 4,0 40,1

September 2 1,08 5,28 3,1 0,0 5,2 19,5 3,3 33,3

September 3 1,02 5,07 3,1 0,0 5,1 24,4 2,6 26,4

Oktober 1 0.97 5,06 0,0 0,0 5,1 26,5 2,4 22,8

Total (mm/ha) 523,3 232 891 211,5 730,1

Keterangan : Tanggal tanam = 13 Juni

Tanggal persiapan lahan = 19 Mei

Tanggal panen = 10 Oktober

35

Page 51: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

36

Lampiran 4. Kebutuhan air irigasi kacang tanah pada MT III di lokasi penelitian

Bulan

(dekade ke-) Kc

ETc

(mm/hari)

ETc

(mm/dekade)

Hujan efektif

(mm/dekade)

Kebutuhan

Air Irigasi

(mm/dekade)

Juni 2 0,40 1,64 13,1 11,0 0,0

Juni 3 0,40 1,71 17,1 11,6 5,5

Juli 1 0,41 1,83 18,3 9,2 9,0

Juli 2 0,56 2,60 26,0 6,6 19,4

Juli 3 0,77 3,68 40,4 5,8 34,7

Agustus 1 0,97 4,83 48,3 3,9 44,4

Agustus 2 1,08 5,56 55,6 2,2 53,3

Agustus 3 1,08 5,46 60,1 6,5 53,6

September 1 1,08 5,37 53,7 11,4 42,3

September 2 1,08 5,28 52,8 15,1 37,7

September 3 1,04 5,17 51,7 19,1 32,6

Oktober 1 0,84 4,28 42,8 20,9 21,9

Oktober 2 0,62 3,20 32,0 23,7 8,3

Total (mm/ha) 511,7 147,0 362,7

Keterangan : Tanggal tanam = 13 Juni

Tanggal panen = 20 Oktober

Lampiran 4. Kebutuhan air irigasi kacang kedelai pada MT III di lokasi penelitian

Bulan

(dekade ke-) Kc

ETc

(mm/hari)

ETc

(mm/dekade)

Hujan Efektif

(mm/dekade)

Kebutuhan Air

Irigasi

(mm/dekade)

Juni 2 0,40 1,64 13,1 11,0 0.0

Juni 3 0,43 1,82 18,2 11,6 6.6

Juli 1 0,78 3,46 34,6 9,2 25,4

Juli 2 1,07 4,92 49,2 6,6 42,6

Juli 3 1,07 5,13 56,5 5,8 50,7

Agustus 1 1,07 5,33 53,3 3,9 49,5

Agustus 2 1,07 5,53 55,3 2,2 53,1

Agustus 3 0,85 4,34 47,7 6,5 41,2

September 1 0,51 2,53 12,6 5,7 6,9

Total (mm/ha) 340.5 62,5 276,0

Keterangan : T anggal tanam = 13 Juni

Tanggal panen = 8 September

Page 52: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

37

Lampiran 4. Kebutuhan air irigasi sayuran pada MT III di lokasi penelitian

Bulan (dekade ke-)

Kc ETc

(mm/hari) ETc

(mm/dekade) Hujan Efektif (mm/dekade)

Kebutuhan Air Irigasi

(mm/dekade) Juni 2 0,70 2,87 22,9 11,0 9,1 Juni 3 0,70 2,99 29,9 11,6 18,3 Juli 1 0,73 3,26 32,6 9,2 23,4 Juli 2 0,83 3,82 38,2 6,6 31,6 Juli 3 0,93 4,46 49,0 5,8 43,2 Agustus 1 0,99 4,91 49,1 3,9 45,3 Agustus 2 0,99 5,10 51,0 2,2 48,7 Agustus 3 0,99 5,01 55,1 6,5 48,6 September 1 0,95 4,73 47,3 11,4 35,8 September 2 0,89 4,38 21,9 7,5 14,4

Total (mm/ha) 397.0 75,8 318,5 Keterangan : Tanggal tanam = 13 Juni

Tanggal panen = 18 September

Page 53: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

38

Lampiran 5. Perhitungan efisiensi penyaluran dan kebutuhan air irigasi pada setiap MT di lokasi penelitian

Komoditas MT Luasan Lahan (ha)

Kebutuhan Air Irigasi

Netto (mm/ha)

Kebutuhan Air Irigasi Netto*)

(m3/ha/MT)

Kebutuhan Air Irigasi Netto

(m3/MT)

Jam Kerja Pompa

(jam/MT)

Debit pemompaan

(m3/MT)

Efisiensi Penyaluran

(%)

Kebutuhan Air Irigasi

(m3/ha/MT)**)

Padi I 30 196,6 1.966 58.980 1.600 172.800 34,1 5.765

Padi II 30 224,3 2.243 66.090 1.840 198.720 33,3 6.733

Padi III 5 730,1 7.301

117.303 1.280 138.240 85

8.588

Kacang Kedelai III 4 276,0 2.760 3.247

Kacang Tanah III 6,5 362,7 3.627 4.267

Sayuran III 14,5 318,5 3.185 3.747

Sumber: Data primer terolah

Keterangan: *)Efisiensi pemakaian air 70%

Efisiensi penyaluran = ��������� �� ������ �����

����� ��������� � 100% = ��.��� !".��� = 34,1%

Contoh perhitungan kebutuhan air irigasi (KAI)**)

KAI = 196,6 && ' � �(�� ' �)��

�� = 1.966 (&+/-.ℎ0)2 � 30 ℎ0 = 58.980 (&+

-.6 )

KAI = ��������� �� ������ ����� (�(

��/78)6�9������� ���:�;���� = .�<<

�.+= = 5.765 (&+/ℎ0 -.)⁄

38

Page 54: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

39

Lampiran 6. Perhitungan biaya pompanisasi di lokasi penelitian

DATA TEKNIS POMPA NIAGARA 8” DAN MESIN PENGGERAK 25 HP

No Keterangan Satuan Nilai

1 Daya pompa hp 25

2 Kapasitas debit pompa (pada Total head 4,5 m) liter/detik 30

3 Umur ekonomis pompa Tahun 7 32.000/ jam pemompaan

4 Umur ekonomis motor penggerak Tahun 6 28.000/ jam pemompaan

5 Umur ekonomis selang penghisap Tahun 5

6 Umur ekonomis selang dorong Tahun 5

7 Jam operasi pompa jam/tahun 4.720

8 Kebutuhan bahan bakar liter/jam 4

9 Kebutuhan minyak pelumas/oli liter/jam 0.05

10 Kebutuhan gemuk liter/jam 0.0027

11 Luasan lahan teririgasi ha 30

12 Jumlah iuran padi GKP MT I Kg/ha 500

13 Jumlah iuran padi GKP MT II dan III Kg/ha 300

14 Iuran kelompok Rp/ha/tahun 2.750.000

BIAYA INVESTASI POMPA DAN MESIN PENGGERAK DAN NILAI AKHIR

No Keterangan Satuan Nilai

1 Harga mesin penggerak Rp 27.000.000

2 Harga pompa air Rp 8.300.000

3 Harga selang penghisap Rp 1.140.000

4 Harga selang dorong Rp 323.125

5 Nilai akhir pompa air Rp 2.700.000 10% Dari harga awal

6 Harga akhir motor penggerak Rp 830.000 10% Dari harga awal

7 Nilai akhir selang pendorong Rp 0 Diabaikan

8 Nilai akhir selang penghisap Rp 0 Diabaikan

Total investasi Rp 36.763.125

Page 55: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

40

Lampiran 6. Perhitungan biaya pompanisasi di lokasi penelitian (lanjutan)

BIAYA TETAP IRIGASI POMPA

No Keterangan Satuan Nilai

1 Bunga modal %/tahun 0,12

2 Laju inflasi %/tahun 0,058 3 Penyusutan mesin penggerak dengan bunga modal Rp/tahun 5.957.570

4 Penyusutan pompa dengan bunga modal Rp/tahun 1.671.723

5 Penyusutan selang hisap dengan bunga modal Rp/tahun 316.247

6 Penyusutan selang dorong dengan bunga modal Rp/tahun 89.638

Total biaya tetap per tahun Rp/tahun 8.035.179

HARGA-HARGA TAHUN 2010

Harga solar Rp/liter 4.300

Harga gemuk Rp/kemasan 45 gram 34.000

Harga oli pelumas Rp 20.000

Harga padi GKP RP/kg 2.500

BIAYA OPERASIONAL POMPA PER TAHUN

No Keterangan Satuan Nilai

1 Biaya bahan bakar Rp 81.184.000

2 Biaya oli pelumas Rp 4.720.000

3 Biaya gemuk Rp 433.296

4 Upah operator atau petugas lapang Rp 16.500.000 20% iuran total

5 Pemeliharaan mesin diesel Rp 2.700.00 10% biaya pembangunan

6 Pemeliharaan pompa Rp 415.000 5% biaya pembangunan

7 Gaji pengurus air Rp 8.250.000 10% iuran total

Total biaya tidak tetap per tahun Rp 114.202.296

PARAMETER DAN HARGA AIR

No Keterangan Satuan Nilai

1 Jumlah air yang dipompa m3/tahun 509.760

2 Total biaya per tahun Rp/tahun 122.237.475

3 Harga air (investasi) Rp/m3 240

4 Harga air (bantuan) Rp/m3 224

5 Biaya air + biaya penggantian(investasi) Rp/m3 250

6 Biaya air + biaya penggantian (bantuan) Rp/m3 234

Page 56: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

41

Lampiran 7. Perhitungan debit pemompaan dan jam pemompaan

Komoditas MT Luasan

Lahan (ha)

Kebutuhan Air Irigasi Netto

(mm/ha)

Kebutuhan Air Irigasi Netto

(m3/MT)

Efisien penyaluran

(%)

Debit pemompaan yang diperlukan

(m3)*)

Jam kerja pompa seharusnya (jam/MT)

Padi I 30 1.966 58.980 60 98.300 910

Padi II 30 2.242 67.260 60 112.100 1.038

Padi III 5 7.301

117.303 85 138.004 1.280 Kacang Kedelai III 4 2.760

Kacang Tanah III 6,5 3.627

Sayuran III 14,5 3.185

Total 346.454 3.228

Contoh perhitungan: KAI Netto = 196,6 && ' � �(�� ' �)��

�� = 1.966 (&+/-.ℎ0)2 � 30 ℎ0 = 58.980 (&+

-.6 )

*) ��������� �� ������ ����� (�(

786 )@9������� =

��.��� (�( 78)⁄�,< = 98.300 &+

Sedangkan debit pemompaan dalam 1 jam adalah 108 m3/jam, maka lama jam operasi menjadi

����� :��� A����;�B�� �(

786A���� ��������� �( C��⁄ = ��.+��

�� = 910 D0& -.⁄

Keterangan : Untuk MT III tidak diperlukan pengurangan jam pemompaan karena efisiensi penyaluran sudah mencapai 85%

41

Page 57: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

42

Lampiran 8a. Analisis usahatani padi MT I di lokasi penelitian dengan harga air irigasi berupa iuran 5 kwintal padi GKP

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine Bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air kg 500 2.500 1.250.000

Jumlah 1 Rp 2.405.000

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 kwintal kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 7.995.000

Produksi GKP kg 7.300

Harga jual GKP Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.250.000

Laba bersih Rp 10.255.000

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.095

R/C 2,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

: Harga padi GKP Rp2.500/kg

Page 58: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

43

Lampiran 8a. Analisis usahatani padi MT II dan III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi berupa iuran 3 kwintal padi GKP

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air kg 300 2.500 750.000

Jumlah 1 Rp 1.905.000

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3 X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 KW kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 7.495.000

Produksi GKP Kg 5.840

Harga jual GKP Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 14.600.000

Laba bersih Rp 7.105.000

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.283

R/C 1,95 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010 : Harga padi GKP Rp2.500/kg

Page 59: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

44

Lampiran 8a. Analisis usahatani kacang tanah MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi berupa iuran 3 kwintal padi GKP

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 12.000 360.000

b. Pupuk Ponska kg 60 2.400 144.000

c. Pestisida 70.000

Leafcord Kaleng 5 14.000

d. Air kg 300 2.500 750.000

Jumlah 1 Rp 1.324.000

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 600.000

Biaya tanam HOK**) 10 20.000 200.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 3 40.000 120.000

Penyiangan HOK*) 2 40.000 280.000

HOK**) 10 20.000

Pemanenan HOK*) 3 40.000 420.000

HOK**) 15 20.000

Biaya pembuatan parit HOK*) 7 40.000 280.000

Jumlah 2 Rp 1.900.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 3.224.000

Produksi kg 3.200

Harga jual Rp 2.500

Nilai produksi Rp/kg 8.000.000

Laba bersih Rp 4.776.000

Biaya pokok Rp/kg 1.008

R/C 2,5 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010 : Harga padi GKP Rp2.500/kg

Page 60: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

45

Lampiran 8a. Analisis usahatani kacang kedelai MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi berupa iuran 3 kwintal padi GKP

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 40 20.000 800.000

b. Pupuk kandang

Urea kg 50 1.800 90.000

Ponska kg 100 2.400 240.000

c. Pestisida 100.000

Matador Kaleng 5 20.000

d. Air Rp 300 2.500 750.000

Jumlah 1 Rp 1.980.000

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 480.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 9 40.000 360.000

Penyiangan HOK**) 20 20.000 400.000

Pemanenan HOK**) 30 20.000 600.000

HOK*) 6 40.000 240.000

Jumlah 2 Rp 2.400.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 4.380.000

Produksi kg 5.000

Harga jual Rp/kg 1.500

Nilai produksi Rp 7.500.000

Laba bersih Rp 3.120.000

Biaya pokok Rp/kg 876

R/C 1.7 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010 : Harga padi GKP Rp2.500/kg

Page 61: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

46

Lampiran 8a. Analisis usahatani kacang panjang MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi berupa iuran 3 kwintal padi GKP

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 3 25.000 75.000

b. Pupuk

NPK Mutiara kg 50 2.400 120.000

Ponska kg 300 8.000 2.400.000

ZA kg 50 1.300 65.000

Urea kg 100 1.800 180.000

c. Pestisida

Leafcord Kaleng 20 14.000 280.000

Decise Kaleng 10 18.000 180.000

d. Air kg 300 2.500 750.000

e. Bambu ajir Buah 41.667 50 2.083.350

Jumlah 1 Rp 6.133.350

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 3.000.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK*) 30 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK**) 75 20.000 1.500.000

Jumlah 2 Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 12.953.350

Produksi kg 7.500

Harga jual Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.750.000

Laba bersih Rp 5.796.650

Biaya pokok Rp/kg 1.727

R/C 1,4 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010 : Harga padi GKP Rp2.500/kg

Page 62: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

47

Lampiran 8a. Analisis usahatani mentimun MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi berupa iuran 3 kwintal padi GKP

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih Bungkus 10 400 400.000

b. Pupuk 1.960.000

NPK Mutiara kg 100 80 800.000

Ponska kg 500 2.400 1.200.000

Urea kg 150 1.800 270.000

ZA kg 50 1.300 65.000

c. Pestisida daun dan buah 500.000

Fregent Kaleng 3 15.000 45.000

Decis Kaleng 3 18.000 54.000

Matador Kaleng 1 20.000 20.000

d. Air kg 300 2.500 750.000

e. Bambu ajir Buah 40.500 50 2.025.000

Jumlah 1 Rp 8.089.000

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam HOK 75 40.000 3.000.000

Biaya tanam HOK 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK 30 40.000 1.200.000

HOK 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK 75 20.000 1.500.000

Jumlah 2 Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 14.090.000

Produksi kg 20.000

Harga jual Rp/kg 1.000

Nilai produksi Rp 20.000.000

Laba bersih Rp 5.091.000

Biaya pokok Rp/kg 745

R/C 1,34 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010 : Harga padi GKP Rp2.500/kg

Page 63: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

48

Lampiran 8b. Analisis usahatani padi di MT I lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah Rp224/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine Bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 5.765 224 1.291.360

Jumlah 1 Rp 2.446.360

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 kwintal kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.036.360

Produksi GKP kg 7.300

Harga jual GKP Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.250.000

Laba bersih Rp 10.213.630

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.101

R/C 2,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan

: Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 64: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

49

Lampiran 8b. Analisis usahatani padi MT II di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah Rp224/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine Bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 6.733 224 1.508.192

Jumlah 1 Rp 2.663.192

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3 X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 KW kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.253.192

Produksi GKP kg 5.840

Harga jual GKP Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 14.600.000

Laba bersih Rp 6.346.808

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.413

R/C 1,8 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 65: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

50

Lampiran 8b. Analisis usahatani padi MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah Rp224/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine Bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 8.588 224 1.923.721

Jumlah 1 Rp 3.078.712

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3 X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 KW kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.668.712

Produksi GKP kg 5.840

Harga jual Rp/kg 2.500

Nilai produksi GKP Rp 14.600.000

Laba bersih Rp 5.931.288

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.484

R/C 1,7 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 66: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

51

Lampiran 8b. Analisis usahatani kacang tanah MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah Rp224/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 12.000 360.000

b. Pupuk Ponska kg 60 2.400 144.000

c. Pestisida 70.000

Leafcord Kaleng 5 14.000

d. Air m3 4.267 224 955.808

Jumlah 1 Rp 1.529.808

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 600.000

Biaya tanam HOK**) 10 20.000 200.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 3 40.000 120.000

Penyiangan HOK*) 2 40.000 280.000

HOK**) 10 20.000

Pemanenan HOK*) 3 40.000 420.000

HOK**) 15 20.000

Biaya pembuatan parit HOK*) 7 40.000 280.000

Jumlah 2 Rp 1.900.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 3.429.808

Produksi kg 3.200

Harga jual Rp 2.500

Nilai produksi Rp/kg 8.000.000

Laba bersih Rp 4.570.192

Biaya pokok Rp /kg 1.072

R/C 2,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 67: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

52

Lampiran 8b. Analisis usahatani kedelai MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah Rp224/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 40 20.000 800.000

b. Pupuk kandang

Urea kg 50 1.800 90.000

Ponska kg 100 2.400 240.000

c. Pestisida

Matador Kaleng 5 20.000 100.000

d. Air m3 3.247 224 727.328

Jumlah 1 Rp 1.957.328

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 480.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 9 40.000 360.000

Penyiangan HOK**) 20 20.000 400.000

Pemanenan HOK**) 30 20.000 600.000

HOK*) 6 40.000 240.000

Jumlah 2 Rp 2.400.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 4.357.328

Produksi (segar) kg 5.000

Harga jual Rp/kg 1.500

Nilai produksi Rp 7.500.000

Laba bersih Rp 3.142.672

Biaya pokok Rp/kg 871

R/C 1,7 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 68: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

53

Lampiran 8b. Analisis usahatani kacang panjang MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah Rp224/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 3 25.000 75.000

b. Pupuk

NPK Mutiara kg 50 2.400 120.000

Ponska kg 300 8.000 2.400.000

ZA kg 50 1.300 65.000

Urea kg 100 1.800 180.000

c. Pestisida

Leafcord Kaleng 20 14.000 280.000

Decise Kaleng 10 18.000 180.000

d. Air m3 3.747 224 893.238

e. Bambu ajir Buah 41.667 50 2.083.350

Jumlah 1 Rp 6.222.678

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 3.000.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK*) 30 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK**) 75 20.000 1.500.000

Jumlah 2 Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 13.042.678

Produksi kg 7.500

Harga jual Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.750.000

Laba bersih Rp 5.707.322

Biaya pokok Rp/kg 1.739

R/C 1,4 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 69: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

54

Lampiran 8b. Analisis usahatani mentimun MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah Rp224/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih Bungkus 10 400 400.000

b. Pupuk 1.960.000

NPK Mutiara kg 100 80 800.000

Ponska kg 500 2.400 1.200.000

Urea kg 150 1.800 270.000

ZA kg 50 1.300 65.000

c. Pestisida daun dan buah 500.000

Fregent Kaleng 3 15.000 45.000

Decis Kaleng 3 18.000 54.000

Matador Kaleng 1 20.000 20.000

d. Air m3 3.747 224 839.328

e. Bambu ajir Buah 40.500 50 2.025.000

Jumlah Rp 8.178.328

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 3.000.000

Biaya tanam HOK 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK 30 40.000 1.200.000

HOK 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK 75 20.000 1.500.000

Jumlah Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 14.998.328

Produksi kg 20.000

Harga jual Rp/kg 1.000

Nilai produksi Rp 20.000.000

Laba bersih Rp 5.001.672

Biaya pokok Rp/kg 750

R/C 1,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 70: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

55

Lampiran 8c. Analisis usahatani padi MT I di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah + penggantian Rp234m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine Bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 5.765 234 1.349.010

Jumlah 1 Rp 2.504.010

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 kwintal kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.094.010

Produksi GKP kg 7.300

Harga jual GKP Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.250.000

Laba bersih Rp 10.155.990

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.109

R/C 2,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan

: Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 71: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

56

Lampiran 8c. Analisis usahatani padi MT II di lokasi penelitian harga air irigasi pompa bantuan pemerintah + penggantian Rp234/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 6.743 234 1.575.522

Jumlah 1 Rp 2.730.522

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3 X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 KW kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.320.522

Produksi GKP kg 5.840

Harga jual GKP Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 14.600.000

Laba bersih Rp 6.279.478

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.425

R/C 1,8 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 72: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

57

Lampiran 8c. Analisis usahatani padi MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah + penggantian Rp234/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 8.588 234 2.009.592

Jumlah 1 3.164.592

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3 X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 KW kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.754.592

Produksi GKP kg 5.840

Harga jual GKP Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 14.600.000

Laba bersih Rp 5.845.408

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.499

R/C 1,7 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 73: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

58

Lampiran 8c. Analisis usahatani kacang tanah MT III di lokasi peneltian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah + penggantian Rp244/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 12.000 360.000

b. Pupuk Ponska kg 60 2.400 144.000

c. Pestisida 70.000

Leafcord Kaleng 5 14.000

d. Air m3 4.267 234 998.478

Jumlah 1 Rp 1.572.478

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 600.000

Biaya tanam HOK**) 10 20.000 200.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 3 40.000 120.000

Penyiangan HOK*) 2 40.000 280.000

HOK**) 10 20.000

Pemanenan HOK*) 3 40.000 420.000

HOK**) 15 20.000

Biaya pembuatan parit HOK*) 7 40.000 280.000

Jumlah 2 Rp 1.900.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 3.472.478

Produksi kg 3.200

Harga jual Rp 2.500

Nilai produksi Rp/kg 8.000.000

Laba bersih Rp 4.527.522

Biaya pokok Rp/kg 1.085

R/C 2,3 Keterangan:HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 74: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

59

Lampiran 8c. Analisis usahatani kedelai MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah + penggantian Rp234/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 40 20.000 800.000

b. Pupuk kandang

Urea kg 50 1.800 90.000

Ponska kg 100 2.400 240.000

c. Pestisida

Matador Kaleng 5 20.000 100.000

d. Air m3 3.247 234 759.789

Jumlah 1 Rp 1.989.798

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 480.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 9 40.000 360.000

Penyiangan HOK**) 20 20.000 400.000

Pemanenan HOK**) 30 20.000 600.000

HOK*) 6 40.000 240.000

Jumlah 2 Rp 2.400.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 4.389.798

Produksi kg 5.000

Harga jual Rp/kg 1.500

Nilai produksi Rp 7.500.000

Laba bersih Rp 3.110.202

Biaya pokok Rp/kg 878

R/C 1,7 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 75: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

60

Lampiran 8c. Analisis usahatani kacang panjang MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah + penggantian Rp234/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 3 25.000 75.000

b. Pupuk

NPK Mutiara kg 50 2.400 120.000

Ponska kg 300 8.000 2.400.000

ZA kg 50 1.300 65.000

Urea kg 100 1.800 180.000

c. Pestisida

Leafcord Kaleng 20 14.000 280.000

Decise Kaleng 10 18.000 180.000

d. Air m3 3.741 234 876.798

e. Bambu ajir Buah 41.667 50 2.083.350

Jumlah 1 Rp 6.260.148

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 3.000.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK*) 30 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK**) 75 20.000 1.500.000

Jumlah 2 Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 13.080.148

Produksi kg 7.500

Harga jual Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.750.000

Laba bersih Rp 5.669.852

Biaya pokok Rp/kg 1.744

R/C 1,4 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan

: Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 76: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

61

Lampiran 8c. Analisis usahatani mentimun MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa bantuan pemerintah + penggantian Rp234/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih Bungkus 10 400 400.000

b. Pupuk 1.960.000

NPK Mutiara kg 100 80 800.000

Ponska kg 500 2.400 1.200.000

Urea kg 150 1.800 270.000

ZA kg 50 1.300 65.000

c. Pestisida daun dan buah 500.000

Fregent Kaleng 3 15.000 45.000

Decis Kaleng 3 18.000 54.000

Matador Kaleng 1 20.000 20.000

d. Air m3 3.747 234 876.798

e. Bambu ajir Buah 40.500 50 2.025.000

Jumlah 1 Rp 8.215.789

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 3.000.000

Biaya tanam HOK 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK 30 40.000 1.200.000

HOK 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK 75 20.000 1.500.000

Jumlah 2 Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 15.035.798

Produksi kg 20.000

Harga jual Rp/ kg 1.000

Nilai produksi Rp 20.000.000

Laba bersih Rp 4.964.202

Biaya pokok Rp/ kg 752

R/C 1,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 77: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

62

Lampiran 8d. Analisis usahatani padi MT I di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani Rp240/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine Bacterium kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 5.765 240 1.383.600

Jumlah 1 Rp 2.58.600

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 kw kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) 8.128.600

Produksi GKP kg 7.300

Harga jual GKP Rp/ kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.250.000

Laba bersih Rp 10.121.400

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.114

R/C 2,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan

: Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 78: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

63

Lampiran 8d. Analisis usahatani padi MT II di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani Rp240/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 6.733 240 1.615.920

Jumlah 1 Rp 2.770.920

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3 X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 KW kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.360.920

Produksi GKP kg 5.840

Harga jual GKP Rp/ kg 2.500

Nilai produksi Rp 14.600.000

Laba bersih Rp 6.239.080

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.432

R/C 1,8

Keterangan: HOK : Hari orang kerja *) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 79: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

64

Lampiran 8d. Analisis usahatani padi MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani Rp240/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 8.588 240 2.061.120

Jumlah 1 Rp 3.216.120

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3 X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 KW kg 100 2.500 250.000

Jumlah Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.806.120

Produksi GKP kg 5.840

Harga jual GKP Rp/ kg 2.500

Nilai produksi Rp 14.600.000

Laba bersih Rp 5.793.880

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.508

R/C 1,7 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 80: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

65

Lampiran 8d. Analisis usahatani kacang tanah MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani Rp240/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 12.000 360.000

b. Pupuk Ponska kg 60 2.400 144.000

c. Pestisida 70.000

Leafcord Kaleng 5 14.000

d. Air m3 4.267 240 1.024.080

Jumlah 1 Rp 1.598.080

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 600.000

Biaya tanam HOK**) 10 20.000 200.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 3 40.000 120.000

Penyiangan HOK*) 2 40.000 280.000

HOK**) 10 20.000

Pemanenan HOK*) 3 40.000 420.000

HOK**) 15 20.000

Biaya pembuatan parit HOK*) 7 40.000 280.000

Jumlah 2 Rp 1.900.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 3.498.080

Produksi GKP kg 3.200

Harga jual GKP Rp 2.500

Nilai produksi Rp/ kg 8.000.000

Laba bersih Rp 4.501.920

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.093

R/C 2,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 81: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

66

Lampiran 8d. Analisis usahatani kedelai MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani Rp240/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 40 20.000 800.000

b. Pupuk kandang

Urea kg 50 1.800 90.000

Ponska kg 100 2.400 240.000

c. Pestisida

Matador 5 20.000 100.000

d. Air m3 3.247 240 779.280

Jumlah 1 Rp 2.009.280

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 480.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 9 40.000 360.000

Penyiangan HOK**) 20 20.000 400.000

Pemanenan HOK**) 30 20.000 600.000

HOK*) 6 40.000 240.000

Jumlah 2 Rp 2.400.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 4.409.280

Produksi kg 5.000

Harga jual Rp/ kg 1.500

Nilai produksi Rp 7.500.000

Laba bersih Rp 3.090.720

Biaya pokok Rp/kg 882

R/C 1,7 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 82: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

67

Lampiran 8d. Analisis usahatani kacang panjang MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani Rp240/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 3 25.000 75.000

b. Pupuk

NPK Mutiara kg 50 2.400 120.000

Ponska kg 300 8.000 2.400.000

ZA kg 50 1.300 65.000

Urea kg 100 1.800 180.000

c. Pestisida

Leafcord Kaleng 20 14.000 280.000

Decise Kaleng 10 18.000 180.000

d. Air m3 3.747 240 899.280

e. Bambu ajir Buah 41.667 50 2.083.350

Jumlah 1 Rp 6.282.630

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 3.000.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK*) 30 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK**) 75 20.000 1.500.000

Jumlah 2 Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 13.102.630

Produksi kg 7.500

Harga jual Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.750.000

Laba bersih Rp 5.647.370

Biaya pokok Rp/kg 1.747

R/C 1,4 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 83: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

68

Lampiran 8d. Analisis usahatani mentimun MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani Rp240/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih Bungkus 10 400 400.000

b. Pupuk 1.960.000

NPK Mutiara kg 100 80 800.000

Ponska kg 500 2.400 1.200.000

Urea kg 150 1.800 270.000

ZA kg 50 1.300 65.000

c. Pestisida daun dan buah 500.000

Fregent Kaleng 3 15.000 45.000

Decis Kaleng 3 18.000 54.000

Matador Kaleng 1 20.000 20.000

d. Air m3 3.747 2340 899.280

e. Bambu ajir Buah 40.500 50 2.025.000

Jumlah 1 Rp 8.238.280

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 3.000.000

Biaya tanam HOK 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK 30 40.000 1.200.000

HOK 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK 75 20.000 1.500.000

Jumlah 2 Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 15.058.280

Produksi kg 20.000

Harga jual Rp/ kg 1.000

Nilai produksi Rp 20.000.000

Laba bersih Rp 4.941.720

Biaya pokok Rp/kg 753

R/C 1,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan

: Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 84: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

69

Lampiran 8e. Analisis usahatani padi MT I di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani + penggantian Rp250/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine Bacterium kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 5.765 250 1.441.250

Jumlah 1 Rp 2.596.250

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 kw kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.186.250

Produksi GKP kg 7.300

Harga jual GKP Rp/ kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.250.000

Laba bersih Rp 10.063.750

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.121

R/C 2,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan

: Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 85: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

70

Lampiran 8d. Analisis usahatani padi MT II di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani + penggantian Rp250/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 6.733 250 1.683.250

Jumlah 1 Rp

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3 X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 kw kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.428.250

Produksi GKP kg 5.840

Harga jual GKP Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 14.600.000

Laba bersih Rp

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.443

R/C 1,7 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 86: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

71

Lampiran 8d. Analisis usahatani padi MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani + penggantian Rp250/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 3.000 90.000

b. Pupuk kandang kg 350 2.400 840.000

c. Pestisida

Corine bacterium Kaleng 3 25.000 75.000

Tichogramma Kaleng 3 50.000 150.000

d. Air m3 8.588 250 2.147.000

Jumlah Rp 3.302.000

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 1.520.000

Pencaplakan HOK**) 5 20.000 100.000

Biaya tanam HOK**) 38 20.000 760.000

Penyemprotan pestisida 3 X HOK*) 4 40.000 160.000

Penyiangan I dan II HOK*) 10 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000

Babat pematang HOK*) 5 40.000 200.000

Biaya panen HOK*) 20 40.000 1.400.000

HOK**) 30 20.000

Bakti desa 1 KW kg 100 2.500 250.000

Jumlah 2 Rp 5.590.00

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 8.892.000

Produksi GKP kg 5.840

Harga jual GKP Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 14.600.000

Laba bersih Rp 5.708.000

Biaya pokok GKP Rp/kg 1.522

R/C 1,6 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 87: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

72

Lampiran 8d. Analisis usahatani kacang tanah MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani + penggantian Rp250/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 30 12.000 360.000

b. Pupuk Ponska kg 60 2.400 144.000

c. Pestisida 70.000

Leafcord Kaleng 5 14.000

d. Air m3 4.267 250 1.066.750

Jumlah 1 Rp 1.640.750

II Biaya operasional

Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 600.000

Biaya tanam HOK**) 10 20.000 200.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 3 40.000 120.000

Penyiangan HOK*) 2 40.000 280.000

HOK**) 10 20.000

Pemanenan HOK*) 3 40.000 420.000

HOK**) 15 20.000

Biaya pembuatan parit HOK*) 7 40.000 280.000

Jumlah 2 Rp 1.900.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 3.540.750

Produksi kg 3.200

Harga jual Rp 2.500

Nilai produksi Rp/kg 8.000.000

Laba bersih Rp 4.459.250

Biaya pokok Rp/kg 1.106

R/C 2,3 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 88: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

73

Lampiran 8d. Analisis usahatani kedelai MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani + penggantian Rp250/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 40 20.000 800.000

b. Pupuk kandang

Urea kg 50 1.800 90.000

Ponska kg 100 2.400 240.000

c. Pestisida

Matador Kaleng 5 20.000 100.000

d. Air m3 3.247 250 811.750

Jumlah 1 Rp 2.041.750

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 480.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Penyemprotan pestisida HOK*) 9 40.000 360.000

Penyiangan HOK**) 20 20.000 400.000

Pemanenan HOK**) 30 20.000 600.000

HOK*) 6 40.000 240.000

Jumlah 2 Rp 2.400.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 4.441.750

Produksi kg 5.000

Harga jual Rp/kg 1.500

Nilai produksi Rp 7.500.000

Laba bersih Rp 3.058.250

Biaya pokok Rp/kg 888

R/C 1,7 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 89: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

74

Lampiran 8d. Analisis usahatani kacang panjang MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani + penggantian Rp250/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih kg 3 25.000 75.000

b. Pupuk

NPK Mutiara kg 50 2.400 120.000

Ponska kg 300 8.000 2.400.000

ZA kg 50 1.300 65.000

Urea kg 100 1.800 180.000

c. Pestisida

Leafcord Kaleng 20 14.000 280.000

Decise Kaleng 10 18.000 180.000

d. Air m3 3.747 250 936.750

e. Bambu ajir Buah 41.667 50 2.083.350

Jumlah 1 Rp 6.320.100

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 3.000.000

Biaya tanam HOK**) 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK*) 30 40.000 1.200.000

HOK**) 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK**) 75 20.000 1.500.000

Jumlah 2 Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 13.140.100

Produksi kg 7.500

Harga jual Rp/kg 2.500

Nilai produksi Rp 18.750.000

Laba bersih Rp 5.609.900

Biaya pokok Rp/kg 1.752

R/C 1,4 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan : Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 90: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

75

Lampiran 8d. Analisis usahatani mentimun MT III di lokasi penelitian dengan harga air irigasi pompa swadaya petani + penggantian Rp250/m3

No Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Nilai (Rp)

I Sarana produksi

a. Benih Bungkus 10 400 400.000

b. Pupuk 1.960.000

NPK Mutiara kg 100 80 800.000

Ponska kg 500 2.400 1.200.000

Urea kg 150 1.800 270.000

ZA kg 50 1.300 65.000

c. Pestisida daun dan buah 500.000

Fregent Kaleng 3 15.000 45.000

Decis Kaleng 3 18.000 54.000

Matador Kaleng 1 20.000 20.000

d. Air m3 3.747 250 936.750

e. Bambu ajir Buah 40.500 50 2.025.000

Jumlah 1 Rp 8.275.750

II Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah s/d siap tanam Rp 3.000.000

Biaya tanam HOK 16 20.000 320.000

Biaya perawatan dan penyiangan HOK 30 40.000 1.200.000

HOK 40 20.000 800.000

Pemanenan HOK 75 20.000 1.500.000

Jumlah 2 Rp 6.820.000

Total biaya (jumlah 1 + jumlah 2) Rp 15.095.750

Produksi kg 20.000

Harga jual Rp/kg 1.000

Nilai produksi Rp 20.000.000

Laba bersih Rp 4.904.250

Biaya pokok Rp/kg 755

R/C 1,5 Keterangan: HOK : Hari orang kerja

*) : Tenaga kerja Laki-laki **) : Tenaga kerja Perempuan

: Harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010

Page 91: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

76

Lampiran 9. Perhitungan biaya pompanisasi dengan adanya pengurangan jam operasi pompa di lokasi penelitian

DATA TEKNIS POMPA NIAGARA 8” DAN MESIN PENGGERAK 25 HP

No Keterangan Satuan Nilai

1 Daya pompa hp 25

2 Kapasitas debit pompa (pada total head 4,5 m) liter/detik 30

3 Umur ekonomis pompa tahun 10 32.000/ jam pemompaan

4 Umur ekonomis motor penggerak tahun 9 28.000/ jam pemompaan

5 Umur ekonomis selang penghisap tahun 5

6 Umur ekonomis selang dorong tahun 5

7 Jam operasi pompa jam/tahun 3.228

8 Kebutuhan bahan bakar liter/jam 4

9 Kebutuhan minyak pelumas/oli liter/jam 0.05

10 Kebutuhan gemuk liter/jam 0.0027

11 Luasan lahan teririgasi ha 30

12 Jumlah iuran padi GKP MT I Kg/ha 500

13 Jumlah iuran padi GKP MT II dan III Kg/ha 300

14 Iuran kelompok Rp/ha/tahun 2.750.000

BIAYA INVESTASI POMPA DAN MESIN PENGGERAK DAN NILAI AKHIR

No Keterangan Satuan Nilai

1 Harga mesin penggerak Rp 27.000.000

2 Harga pompa air Rp 8.300.000

3 Harga selang penghisap Rp 1.140.000

4 Harga selang dorong Rp 323.125

5 Nilai akhir pompa air Rp 2.700.000 10% Dari harga awal

6 Harga akhir motor penggerak Rp 830.000 10% Dari harga awal

7 Nilai akhir selang pendorong Rp 0 Diabaikan

8 Nilai akhir selang penghisap Rp 0 Diabaikan

Total investasi Rp 36.763.125

HARGA-HARGA TAHUN 2010 Harga solar Rp/liter 4.300

Harga gemuk Rp/kemasan 45 gram 34.000

Harga oli pelumas Rp 20.000

Harga padi GKP RP/kg 2.500

Page 92: KAJIAN PENGGUNAAN POMPA IRIGASI UNTUK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62345/F10ylu.pdf · Salah satu persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah

77

Lampiran 9. Perhitungan biaya pompanisasi dengan adanya adanya pengurangan jam operasi pompa di lokasi penelitian (lanjutan)

BIAYA TETAP IRIGASI POMPA No Keterangan Satuan Nilai

1 Bunga modal %/tahun 0,12

2 Laju inflasi %/tahun 0,058 3 Penyusutan mesin penggerak dengan bunga modal Rp/tahun 4.659.469

4 Penyusutan pompa dengan bunga modal Rp/tahun 1.328.303

5 Penyusutan selang hisap dengan bunga modal Rp/tahun 316.247

6 Penyusutan selang dorong dengan bunga modal Rp/tahun 89.638

Total biaya tetap per tahun Rp/tahun 6.393.657

BIAYA OPERASIONAL POMPA PER TAHUN

No Keterangan Satuan Nilai

1 Biaya bahan bakar Rp 55.521.600

2 Biaya oli pelumas Rp 3.228.000

3 Biaya gemuk Rp 296.330

4 Upah operator Rp 16.500.000 20% iuran total

5 Pemeliharaan mesin diesel Rp 2.700.000 10% biaya pembangunan 6 Perbaikan pompa Rp 415.000 5% biaya pembangunan

7 Gaji pengurus air Rp 8.250.000 10% iuran total

Total biaya tidak tetap per tahun Rp 86.910.930

PARAMETER DAN HARGA AIR

No Keterangan Satuan Nilai 1 Jumlah air yang dipompa m3/tahun 348.624

2 Total biaya per tahun Rp/tahun 93.304.588

3 Harga air (investasi) Rp/m3 268

4 Harga air (bantuan) Rp/m3 249

5 Biaya air + biaya penggantian(investasi) Rp/m3 277 6 Biaya air + biaya penggantian (bantuan) Rp/m3 259