Click here to load reader
Upload
widyawati
View
180
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kajian Kepustakaan: Статус Teori dalam Penelitian Kualitatif 06.01.2010 | Автор: admin Oleh: Dra. Hetti W. Triana, M.Pd., доктор философии (плавиковый шпат). – Dosen Jur. BSAPada hakekatnya, suatu penelitian bertujuan untuk memecahkan atau menemukan jawaban suatu masalah ян diajukan. Oleh sebab itu, setiap penelitian selalu diawali dengan menentukan atau memilih pokok masalah ян akan diteliti. Pokok masalah itu tercermin melalui judul suatu penelitian. Pokok masalah ян diteliti akan nampak jelas setelah dilakukan analisis.A. PENDAHULUANKata â €œ jelasâ €, dalam pengertian ini, mengacu kepada penjelasan batasan, ruang lingkup, latar belakang Дэн signifikansi dari permasalahannya. Dalam kaitan ini, diperlukan kajia kepustakaan, termasuk telaah terhadap hasil-hasil penelitian ян berkaitan dengan pokok permasalahan ян akan diteliti (Faisal, 1995: 29).Pernyataan di atas sejalan dengan gagasan Jacob & Razavich (1985: 56) ян memformulasikan bahwa setelah тема diseleksi, seorang peneliti tidak dapat langsung merencanakan Дэн meneliti. Akan tetapi, seorang peneliti harus terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan. Ян темы diajukan harus berkaitan dengan pengetahuan ян dimilikinya. Oleh karena itu, seorang peneliti penting mengetahui bagaimana menempatkan, menyusun Дэн menggunakan литература (kajian kepustakaan) dalam kajiannya.Sehubungan dengan Хал ini, penulis akan mengungkapkan beberapa ян Хала berkaitan dengan kajian kepustakan dalam penelitian kuantitatif, diantaranya adalah:a. Ян Apa dimaksud dengan kajian kepustakaan Дэн urgensinya bagi sebuah penelitian?b. Apa manfaat kajian kepustakaan bagi peneliti?c. Dimana diperoleh sumber kajian itu Дэн bagaimana cara menemukannya?d. Bagaimana форматируют kajian kepustakaan tersebut?B. PENGERTIAN KAJIAN KEPUSTAKAAN ДЭН URGENSINYAKajian kepustakaan merupakan suatu tahapan penting dalam aktifitas penelitian karena dalam kajian kepustakaanlah rancanga atau arah penelitian akan menjadi lebih jelas. Kajian kepustakaan mengacu kepada kajian terhadap teori-teori ян akan mendasari sebuah penelitian, baik teori-teori ян tertuang dalam hasil penelitian dari penelitian sebelumnya. Ян jelas, kajian kepustakaan merupakan usaha mencari informasi ilmiah ян relevan dengan ян темы ingin diteliti.Гей Menurut (1987: 82), kajian kepustakaan harus menyajikan referensi pertama Дэн referensi terbaru ян relevan, sebelum membuat pernyataan tentang hipotesis. Веселый menambahkan bahwa kajian kepustakaan akan membentuk kerangka berfikir ян bersifat предварительный sehingga hipotesis penelitian dapat dibentuk dari kajian teori tersebut. Oleh sebab itu, frase kajian kepustakaan meliputi kesimpulan bacaan atau hasil analisis (teori atau informasi ян relevan Дэн signifikan dengan penelitian ян akan dilakukan), sintesis Дэн implikasinya.Seorang peneliti harus bertindak hati-hati Дэн bertanggung jawab dengan hasil
penelitiannya. Oleh sebab itu, peneliti akan memulai penelitiannya dengan cara menggali apa-apa ян sudah dikemukakan Дэн diteliti oleh параграф pakar atau ilmuan (ян relevan dengan bidang penelitiannya) terdahulu. Biasanya, hasil penelitian ini dilaporkan atau disajikan dalam jurnal-jurnal penelitian. Melalui jurnal-jurnal penelitian inilah, peneliti mempelajari berbagai informasi.Cara mempelajari temuan-temuan penelitian itu, menurut Arikunto (1990: 75) disebut dengan kajian kepustakaan. Maksudnya, kajian kepustakaan merupakan suatu kegiatan mendalami, mencermati, menelaah Дэн mengidentifikasi pengetahuan ilmiah. Frase pengetahuan disini merujuk kepada teori Дэн informasi ян mendukung aktifitas penelitian.Sehubungan dengan Хал ini, perlu diuraikan beberapa defenisi teori ян diungkapkan oleh beberapa ahli, antara легший:1. Karlinger (1990: 14) mengatakan bahwa suatu teori adalah seperangkat konstruk (konsep), batasan Дэн proposisi ян menyajikan suatu pandangan ян sistematis tentang fenomena dengan merinci hubungan-hubungan antar переменная, dengan tujuan menjelaskan Дэн memprediksi gejala tersebut.2. Snelbecker (1974: 31) mendefenisikan teori sebagai seperangkat preposisi ян berintegrasi secara sintaksis Дэн berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan Дэн menjelaskan fenomena ян diamati.3. Wuissman (1996: 333) menegaskan bahwa teori merupakan himpunan pernyataan, baik abstrak atau umum Дэн konkrit atau spesisifik ян terbuka untuk diuji Дэн memberikan penjelasan Дэн pemahaman menyeluruh tentang himpunan gejala-gejala ян beraneka ragam, baik ян sudah diteliti maupun ян belum diteliti.4. Gibbs dalam Черный Дэн Champion (1992: 49) menyatakan bahwa teori adalah sekumpulan pernyataan ян berkaitan secara logis dalam bentuk penegasan empiris mengenai sifat-sifat dari kelas-kelas ян tak terbatas dari berbagai kejadian.Dari semua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa teori itu merupakan proposisi ян bersifat logis sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji permasalahan Дэн menemukan jawaban terhadap masalah ян diajukan. Dengan teori, seorang peneliti akan dapat memandang fenomena secara sistematis, disamping peneliti dapat menentukan hubungan di antara variabel-variabel ян diteliti.C. MANFAAT KAJIAN KEPUSTAKAAN BAGI PENELITIMenurut Jacobs Дэн Razavich (1985: 56-57), sebelum penelitian dilakukan, pencarian daftar bacaan ян berhubungan harus dilengkapi. Cara seperti itu akan memberikan manfaat ян penting bagi peneliti. Fungsi-fungsi penting tersebut antara легший:1. Pengetahuan tentang penelitian ян berhubungan akan membuat peneliti mampu mendefenisikan batasan kajiannya.2. Tinjauan terhadap teori Дэн penelitian ян berhubungan memungkinkan peneliti mampu menempatkan pertanyaan dalam suatu perspektif.3. Kajian terhadap daftar bacaan ян berhubungan akan membantu peneliti untuk membatasi pertanyaannya Дэн untuk mengklarifikasi serta mendefenisikan konsep penelitiannya.4. Kajian terhadap daftar bacaan mengarahkan wawasan peneliti ke dalam увы alasan logis untuk hasil-hasil ян kontradiksi dalam suatu kajian.
5. Melalui kajian penelitian ян berhubungan, peneliti dapat mempelajari metodologi mana ян berguna Дэн mana ян tidak berguna.6. kajian terhadap penelitian ян relevan akan membuat peneliti terhindar dari replikasi ян tidak disengaja (dari penelitian-penelitian sebelumnya).7. Kajian tentang teoritis menempatkan peneliti pada posisi ян lebih baik (tepat) dalam menginterpretasikan signifikansi temuan atau hasil kajiannya.Menurut Snelbacker (1974: 28-31), teori memiliki empat fungsi dalam penelitian, yakni:1. Mensistematisasikan penemuan-penemuan penelitian2. Menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis Дэн hipotesis membimbing peneliti untuk mencari jawaban.3. Membuat ramalan atas dasar penemuan Дэн menyajikan penjelasan untuk menjawab pertanyaan mengapa.Hasil studi kepustakaan akan memperkaya pengetahuan peneliti sehingga akan semakin jelas konsep ян membentuk kerangka скряга peneliti. Di samping itu, hasil studi kepustakaan akan semakin memperkaya teori ян relevan dengan pokok permasalahannya ян akan diteliti Дэн memperjelas ян Хала-Хала telah ditemukan jawabannya pada penelitian terdahulu. Dengan demikian, studi kepustakaan akan mengurangi kemungkinan penelitian ян berulang tanpa menambah nilai keilmuan.D. SUMBER KAJIAN, ФОРМАТ CARA DAN KAJIAN KEPUSTAKAAN
/>Параграф sarjana Дэн peneliti perlu sekali mengetahui bagaimana menemukan hasil penelitian sebelumnya ян relevan dengan pokok masalah ян ditelitinya. Untuk itu, peneliti harus mengetahui:1. Sumber-sumber penelitian sebelumnya2. Ян Badan-badan mengumpulkan informasi Дэн menyusunnhya ke dalam базы данных3. Apa bentuk ян баз данных diambil, Дэн4. Cara-cara efisien untuk menemukan informasi ян dibutuhkan seseorang (Jacobs Дэн razavich, 1985: 58).Ян Sumber-sumber dapat digunakan untuk menghimpun teori-teori Дэн informasi ян dibutuhkan oleh seorang peneliti itu bervariasi, tergantung pada тема, tujuan Дэн kemampuan peneliti.Sebelum memulai sebuah penelitian, digunakan petunjuk dasar kajian kepustakaan. Ада beberapa petunjuk dasar ян dapat digunakan peneliti. Salah satu petunjuk ян dapat digunakan ialah Berryâ €™ s Библиографический Справочник по Образовательному Исследованию. Petunjuk ini memuat 800 sumber penelitian utama Дэн memberikan deskripsi anotasi masing-masing.Sementara itu, kerangka atau форматируют kajian kepustakaan dapat digambarkan sebagai berikut:Teori-Teori(Lebih umum)Kerangka Berfikir
HipotesaE. KESIMPULANKajian kepustakaan merupakan tahap ян penting dalam kegiatan penelitian ян merupakan rangkaian прозы pengayaan ilmu pengetahuan. Mengingat eratnya keterkaitan antara penelitian dengan pengetahuan ян sudah Ада, maka dalm melakukan kegiatan peelitian, seorang peneliti harus dekat dengan perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan.Seorang peneliti harus memiliki wawasan keilmuan ян luas, ян meliputi teori-teori ян relevan Дэн informasi ян lengkap tentang temuan-temuan penelitian ян terdahulu atau ян sudah Ада. Untuk dapat mengetahui teori-teori Дэн informasi ян relevan, diperlukan kajian kepustakaan. Dengan demikian, jelaslah bahwa kajian kepustakaannlah ян memungkinkan seseorang peneliti mampu menentukan konsep Дэн kerangka berfikir ян logis Дэн sistematis.
aan bukan penghalang bagi seorang untuk maju
Kajian teori dan operasional penelitian Januari 23, 2010
Diarsipkan di bawah: Daftar Artikel,Metodologi Penelitian — spupe @ 2:34 pm
oleh
steofandi fizari
A. Kajian Teori
Hipotesa, pertanyaan penelitian dan tujuan harus
dilandaskan pada pengetahuan teoritis dalam penelitian
kuantitatif maupun kualitatif. Penggunaan teori diperkenalkan
dalam proses penyusunan karena peran pentingnya dalam
menjelaskan hipotesa, pertanyaan penelitian dan tujuan.
Bahwa teori merupakan serangkaian bagian (variabel) yang
saling berhubungan yang dibentuk menjadi dalil atau hipotesa
yang menentukan hubungan antar variabel (khusus ukuran
atau arah).
a. Sudut pandang Kuantitatif
Menurut Kerlinger teori adalah sebagai serangkaian bagian
(variabel), definisi dan dalil yang saling berhubungan yang
dihadirkan sebuah pandangan sistematis tentang fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan
maksud menjelaskan fenomena alamiah.
- Bentuk Teori
Bentuk teori dapat berupa serangkaian hipotesa,
pernyataan logis “jika…maka”, atau model visual. Bentuk
presentasi teori menunjukkan urutan sebab musabab
variabel-variabel. Hopkins menyajikan teorinya sebagai
serangkaian hipotesa.
- Penempatan
Dalam penelitian kuantitatif penggunaan teori secara
deduktif dan menempatkannya diawal rencana penelitian.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah menguji atau
membuktikan sebuah teori, bukannya untuk
mengembangkan teori. Oleh karena itu, untuk memulai
penelitian dengan mengajukan sebuah teori, mengumpulkan
data untuk mengujinya dan menguji ulang apakah teori
tersebut diperkuat atau diperlemah oleh hasil penelitian.
Teori tersebut menjadi kerangka penelitian secara
keseluruha, suatu model terorganisir pernyataan atau
hipotesa penelitian dan prosedur pengumpulan data.
- Model Penulisan
Berikut ini prosedur yang dapat digunakan dalam penulisan
teoritis kuantitatif:
1. Lihatlah pustaka berdasarkan disiplin ilmu untuk mencari
teori.
2. Lihatlah juga penelitian-penelitian sebelumnya yang
menyoroti topic tersebut yang berhungan erat. Teori apa
saja yang digunakan oleh penulis lain, batas jumlah teori
3. Ajukan pertanyaan mengapa variabel bebas
mempengaruhi varibel terikat
4. Tulislah bagian teori
b. Sudut Pandang Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif penggunaan teorit tidak
sejelas dalam penelitian kuantatif. Istilah yang digunakan
untuk “teori” beragam menurut jenis desain. Misalnya
dengan pola “grounded theory” digunakan sebagai teori
yang berlandaskan pada informasi dan informan. Teori ini
akan memiliki semua atribut (bagian serangkaian untuk
menjelaskan. Kemudian apabila menggunaan pola
“Entografi kritis” peneliti memulai dengan sebuah teori yang
menjelaskan penelitian mereka. Teori sebab musabab ini
dapat berupa teori persamaan atau penekanan.
Selanjutnya dengan “teori pola” sebagai penjelasan
yang berkembang selama penelitian naturalistis atau
kualitatfi. Teori model ini mencerminkan pola pemikiran
atau bagian yang saling berhubungan. Teori pola adalah
sistim ide yang member informasi. Konsep dan hubungan di
dalam teori pola membentuk sebuah sistim yang rapat dan
saling memperkuat. Dan menentukan urutan-urutan tahap-
tahap atau menghubungkan bagian-bagian secara
keseluruhan.
B. Operasional Penelitian
Definisi operasional adalah petunjuk tentang bagaimana
cara mengukur suatu variabel. Dengan demikian dapat
menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran
yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru. Jadi
operasional penelitian adalah proses untuk menentukan
variabel berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang
dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.
Operasional (Operational Research atau OR) merupakan salah
satu metoda pene-litian yang sifatnya dinamis, yaitu suatu proses
penerapan metode analisis untuk memecahkan suatu masalah
operasional, dengan meng-identifikasi penyebab keberhasilan dan
kegagalan kegiatan melalui pendekatan operasional. Dalam
pelaksanaannya perlu ada koordinasi antara peneliti dengan
pengelola program di lapangan. Menurut Blomenfeld (1985),
penelitian ope-rasional adalah suatu penerapan atau pe-manfaatan
metode analitis untuk membantu pengambil kebijaksanaan memilih
beberapa kemungkinan untuk mencapai tujuan. Drake dkk (1983)
juga berpendapat bahwa penelitian ope-rasional adalah suatu
reflection in action (RIA) atau sering disebut bebenah/ perbaikan
sambil jalan. Action menunjukkan adanya kegiatan atau intervensi,
perubahan atau perbaikan. Reflection menunjuk pada monitoring dan
evaluasi. Dengan demikian penelitian opera-sional sesungguhnya
merupakan hubungan timbal balik antara operasional program
dengan penelitian. Dengan kata lain, kegiatan operasional yang terus
disem-purnakan berdasarkan masukan dari penelitian. Selanjutnya
pendapat Gallen (1986) tak jauh berbeda dengan Blomenfeld, yaitu
penelitian operasional adalah suatu penerapan metode analitis untuk
memecahkan suatu masalah ope-rasional. Sedangkan Ross (1987)
juga berpen-dapat serupa, yaitu penelitian operasional me-rupakan
aplikasi metode riset untuk memecah-kan masalah-masalah kegiatan
program. Laing pada tahun 1991 mengemukakan hal senada, peneli-
tian operasional merupakan suatu proses atau cara untuk
mengidentifikasi permasalahan program dan memberikan alternatif
cara pemecahannya.
Berdasarkan berbagai pengertian tentang pene-litian
operasional yang telah dikemukakan di atas, maka pengertian secara
umum penelitian opera-sional adalah suatu pendekatan atau suatu
usaha dengan menggunakan metode bersifat ilmiah untuk
memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam pelaksanaan suatu
kegiatan program. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan penelitian
operasi-onal, keterlibatan komponen operasional program dengan
komponen penelitian tidak dapat di-pisahkan.
Pengertian di atas mengandung maksud bahwa penelitian
operasional merupakan proses yang terus berlanjut terhadap upaya-
upaya penyem-purnaan program dengan memakai pendekatan
bersifat ilmiah. Proses berlanjut atau yang biasa disebut tahapan
penelitian operasional tersebut meliputi identifikasi permasalahan
kegiatan prog-ram, pemilihan intervensi yang tepat, monitoring
terhadap proses intervensi, evaluasi terhadap proses dan hasil
intervensi, proses diseminasi ha-sil intervensi, dan pengembangan
intervensi ke wilayah lainnya.