Upload
si-ahmad
View
1.234
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Praktikum Elektronika Dasar
KARAKTERISTIK LDR DALAM SUATU RANGKAIAN SEDERHANA
DALAM DUNIA ELEKTRONIKA
Disususn oleh :
Alkip D.K
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2014
KARAKTERISTIK LDR DALAM SUATU RANGKAIAN SEDERHANA
DALAM DUNIA ELEKTRONIKA
Alkip D.k
Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Gorontalo
Abstrak
LDR atau Light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai
hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya nilai hambatan pada
LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. Selain itu,
intensitas cahaya juga mempengaruhi tegangan output yang dihasikan.. Tegangan output
(keluaran) dan resistansi LDR ini akan berkurang dengan bertambahnya intensitas cahaya
yang mengenai LDR. Semakin besar intensitas cahaya yang mengenai permukaan LDR
semakin kecil tegangan output dan nilai resistansinya. Sebaliknya, semakin kecil intensitas
cahaya yang mengenai LDR semakin besar tegangan output dan nilai resistansinya. Prinsip
dasar yang digunakan dalam pemanfaatan resistor LDR sebagai komponen sensor ini pada
perubahan nilai tahanan dan jumlah arus yang mengalir pada rangkaian. Sehingga sebelum
lebih jauh mengenal proses perancangan sensor sebaiknya menguasahi dahulu dalam
melakukan pengukuran terhadap tahanan dan arus listrik pada kondisi cahaya yang berbeda-
beda.
Kata kunci: LDR, Intensitas Cahaya, Tegangan Output.
Pendahuluan
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang
nilainya dapat berubah seiring intensitas cahaya yang diterima. (Muhammad Taufan, 2011).
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan satu jenis resistor yang peka terhadap cahaya,
jika LDR tidak terkena cahaya maka nilai tahanan akan menjadi besar dan jika terkena cahaya
nilai tahanan akan menjadi kecil. (Wasino, 2012 : 2). LDR (Light Dependent Resistor)
digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, Saklar cahaya otomatis dan
alarm pencuri adalah beberapa contoh alat yang menggunakan LDR. (Monilia Sitopila, 2009).
Rangkaian LDR sering dipakai dalam penerangan lampu taman, penerangan lampu jalan, dan
sebagainya. (Nugroho, Feri 2007). Sebuah LDR (Light Dependent Resistor) terdiri dari
sebuah piringan bahan semikonduktor dengan dua buah elektroda pada permukaannya. (Ellys
Kumala, 2012 : 6). Dibawah cahaya yang redup atau gelap, bahan piringan hanya
mengandung elektron bebas dalam jumlah yang relatif sangat kecil, hal ini berarti bahwa
bahan bersifat semikonduktor yang buruk untuk arus listrik. (Syarif Abdillah Sitorus, 2008 :
7). Semakin terang cahaya yang mengenai bahan, semakin banyak elektron bebas yang
tersedia dan semakin rendah pula tahanan listrik bahan. (Owen Bishop, 2004 : 64). Prinsip
kerjanya bila sinar atau cahaya mengenai permukaan yang kondusif dari LDR, maka
tahanannya menjadi lebih kecil dan arusnya menjadi lebih besar sedangkan bila tidak ada
sinar yang mengenai permukaan maka nilai tahanannya akan menjadi besar tergantung dari
intensitas cahaya pada permukaan kondusif dari LDR. (Romi Wiryadinata. 2009 : 8). Sensor
cahaya LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya
yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik
yaitu tembaga, alumunium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga
merupakan penghantar yang paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar yang
baik (TEDC 1998). Contoh penggunaan adalah pada lampu taman dan lampu di jalan yang
bisa menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis. Dengan memanfaatkan
LDR sebagai sensor cahaya dapat membuat lampu taman menyala secara otomatis tanpa
harus mematikan atau menghidupkan lampu secara manual, dimana lampu menyala
berdasarkan cahaya matahari yang diterima oleh sensor LDR.
Tujuan dari percobaan ini adalah membuktikan pengaruh intensitas cahaya terhadap
nilai resistansi LDR dan tegangan keluaran yang dihasilkan.
Metode
Metode yang digunakan didalam pratikum Elektronika Dasar ini yaitu metode
Eksperimen, di mana bereksperimen menggunakan sebuah rangkaian untuk mengetahui
karakteristik LDR terhadap rangkaian sederhana dengan menggunakan LDR yang sebagai
factor utama yang di hubungkan dengan Resistor. Untuk metode pengambilan data yang
dilakukan adalah menggunakan Voltmeter analog serta Multimeter.
Adapun variabel bebas dari percobaan ini yaitu tegangan input (Vinput) yang dapat
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan di atur dari catudaya dan untuk variabel terikat yaitu
tegangan output dari rangkaian yang sesuai tegangan input yang berubah. Sedangkan untuk
variabel kontrol adalah Intensitas cahaya yang di berikan.
Metode pengambilan data yang harus dilakukan adalah Voltmeter dan Multimeter
yang akan digunakan dipastikan terlebih dahulu untuk bisa digunakan dalam percobaan.
Selain itu alat dan bahan juga harus disiapkan juga, sehingga percobaan dapat berjalan dengan
lancar. Kemudian, setelah semua alat dan bahan siap digunakan, alat dan bahan tersebut
dirangkai seperti gambar 1.
Lokasi yang digunakan untuk melakukan eksperimen ini di sebuah Laboratorium
Fisika 1 Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo. Praktikum dilakukan pada hari
sabtu 6 Desember 2014 pada pukul 17:00 WITA hingga selesai.
Alat dan Bahan
Dalam praktikum ini, alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah catu daya
yang berfungsi sebagai sumber tegangan input. Voltmeter dan Multimeter yang berfungsi
sebagai pengukur tegangan output dan nilai resistansi. Papan rangkaian (PCB) yang berfungsi
sebagai tempat untuk meletakkan komponen yaitu LDR dan resistor. PCB yang digunakan
adalah PCB yang berlubang, agar dapat mempermudah dalam meletakkan LDR dan resistor.
Kabel penghubung juga digunakan dalam percobaan ini karena berfungsi untuk
menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya. Kabel penghubung ini akan
disambungkan dengan LDR dan resistor dengan cara disolder. LDR memiliki fungsi untuk
menghantarkan arus listrik dalam kondisi terang, dan menghambat arus listrik dalam kondisi
gelap. Saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik dan memiliki nilai resistansi
yang kecil, sedangkan pada saat tidak ada cahaya atau gelap, LDR menjadi konduktor yang
buruk dan memiliki nilai resistansi yang besar. Resistor berfungsi sebagai alat yang dapat
menghambat arus listrik sehingga menghasilkan tahanan.
Rancangan Penelitian
Hal pertama yang dilakukan dalam pratikum yaitu menyusun alat-alat yang telah di
sediakan sesuai dengan prosedur dan tata cara pembuatan rangkaian sehingga menjadi satu
rangkaian seperti di gambar 2, Kemudian rangkaian yang telah selesai di hubungkan ke catu
daya (power supply) agar dapat mengalirkan tegangan ke dalam rangkaian tersebut dan untuk
mengetahui seberapa besar tegangan yang masuk dan tegangan yang keluar
Resistor tetap dan LDR yang telah disusun dalam satu rangkaian, kemudian di
hubungkan menggunakan kabel penghubung ke catu daya dan voltmeter. Ujung resistor di
hubungkan ke positif catu daya, ujung LDR di hubungkan ke negatif catu daya, dan
sambungan kawat resistor tetap dan LDR di hubungkan ke positif voltmeter. Dari negatif
voltmeter di hubungkan ke negatif catu daya. Setelah itu hubungkan kabel pada catu daya
dengan sumber arus listrik. Kemudian hidupkan catu daya dengan menekan tombol ON, geser
tombol pada voltmeter ke arah simbol DC (arus searah). Mengatur tegangan input pada catu
daya sebesar 6 volt, lalu 4 volt dan 2 volt. Tegangan yang keluar (output) akan terukur pada
voltmeter, dengan mengatur intensitas cahayanya
Data hasil pengukuran tegangan output (keluaran) dan nilai resistansi LDR di peroleh
menggunakan alat multimeter yang memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi, karena
memiliki nilai akurasi yang kecil yaitu 5%.
gambar 1
gambar 2
Analisis Data
gambar 3. Diagram ic/v ( 2 volt)
gambar 4. Diagram ic/v ( 4 volt)
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
gelap redup terang
Teg
an
gan
(V
)
Intensitas cahaya
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
gelap redup terang
teg
an
gan
( V
)
Intensitas Cahaya
gambar 5. Diagram ic/v ( 6 volt)
gambar 6. Diagram ic/nilai resistansi
Dimana semakin terang atau besar intensitas cahayanya maka semakin kecil juga
tegangan yang terukur oleh voltmeter. Namun sebaliknya, semakin redup atau gelap intensitas
cahaya yang diterimanya, maka akan semakin besar tegangan yang terukur oleh voltmeter.
Hal ini dapat diakibatkan karena sifat dari resistor LDR itu sendiri yang akan besar
tegangannya apabila pada kondisi gelap, dimana prinsip kerja dari LDR yaitu pada sisi bagian
atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang menyerupai bentuk kurva. Jalur
tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitiv terhadap pengaruh dari
cahaya. Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap
energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium
sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band
valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari
0
1
2
3
4
5
6
7
gelap redup terang
Teg
an
gan
(
V)
Intensitas Cahaya
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
gelap redup terang
Nil
ai
Resis
tan
si (KΩ)
Intensitas Cahaya
cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang
mengenai LDR.
Hasil Dan Pembahasan
Hasil pengukuran pada percobaan di laboratorium sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil pengukuran tegangan output dan nilai resistansi LDR
Intensitas cahaya V in (Volt) R (k Ω)
2 4 6
Gelap 1.8 4 6 83.3
Redup 0.9 1.7 2.4 2.1
Terang 0.3 0.8 1 0.4
Berdasarkan tabel hasil pengukuran tegangan output dan nilai resistansi LDR,
membuktikan adanya pengaruh intensitas cahaya terhadap perbandingan nilai resistansi LDR
dan tegangan output (keluaran) pada grafik di bawah ini.
Gambar 7. Diagram ic/v ( 2 volt)
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
gelap redup terang
Teg
an
gan
(V)
Intensitas cahaya
Gambar 8. Diagram ic/v ( 4 volt)
Gambar 9. Diagram ic/v ( 6 volt)
Gambar 10. Diagram ic/nilai resistansi
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
gelap redup terang
teg
an
gan
( V
)
Intensitas Cahaya
0
1
2
3
4
5
6
7
gelap redup terang
Teg
an
gan
(
V)
Intensitas Cahaya
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
gelap redup terang
Nil
ai
Resis
tan
si (KΩ)
Intensitas Cahaya
Rangkaian elektronik yang dapat digunakan untuk Foto-resistor atau LDR adalah
rangkaian yang dapat mengukur nilai resistansi dari Foto-resistor / LDR tersebut. Dari
hukum ohm, diketahui bahwa:
V = I.R
Dengan V adalah beda potensial antara dua titik, I adalah arus yang mengalir di
antara-nya, dan R adalah resistansi di antara-nya. Lebih lanjut dikatakan pula bahwa nilai R
tidak bergantung dari V ataupun I. Sehingga, jika ada perubahan nilai resistansi dari R,
maka nilai tegangan V-nya pun akan berubah. Jika beda potensial di-set tetap, maka
perubahan resistansi hanya akan mempengaruhi besar arusnya. Dan persamaan tersebut
akan menjadi:
I = V / R
Kedua persamaan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai rangkaian yang dapat
mendeteksi perubahan resistansi dari Foto-resistor atau LDR. Pada persamaan pertama,
nilai V akan berubah jika resistansi berubah, sedangkan pada persamaan kedua, nilai I yang
akan berubah.
Sebuah Foto-resistor atau LDR adalah komponen yang menggunakan foto-konductor
di antara dua pin-nya. Saat permukaannya terpapar cahaya akan terjadi perubahan resistansi
di antaranya.
Mekanisme di balik Foto-resistor atau LDR adalah foto-konduktivitas, yaitu suatu
peristiwa perubahan nilai konduktansi bahan semikonduktor saat energi foton dari cahaya
diserap olehnya. Ketika digunakan sebagai Foto-resistor atau LDR, bahan semikonduktor
hanya digunakan sebagai elemen resistif dan tidak ada koneksi PN-nya. Dengan demikian,
Foto-resistor atau LDR adalah murni komponen pasif.
Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, membuktikan bahwa nilai resistansi LDR di tentukan
oleh besarnya intensitas cahaya yang di terimanya. Semakin besar intensitas cahaya yang
diterima suatu LDR (Light Dependent Resistor) maka nilai resistansinya semakin kecil,
sebaliknya semakin kecil intensitas cahaya yang diterima LDR maka nilai resistansinya
semakin besar. Selain itu, nilai tegangan keluaran (output) juga di pengaruhi oleh besarnya
intensitas cahanya yang di terima LDR, bahwa semakin besar intensitas cahaya yang diterima,
nilai tegangan keluarnya (output) semakin kecil begitupun sebaliknya, jika semakin kecil
intensitas cahaya yang diterima, nilai tegangan keluaran (output) semakin besar. Sehingga
dapat di simpulkan bahwa nilai resistansi LDR dan tegangan keluaran (output) adalah
berbanding lurus dan berbanding terbalik dengan intensitas cahayanya.
Saran
Percobaan ini masih memiliki banyak kelemahan yang dimungkinkan karena kesalahan
praktikan dalam melakukan pengamatan dalam mengukur serta kurangnya ketelitian dari
praktikan dalam merangkai alat dalam percobaan. Dan di harapkan kepada pembaca agar
dapat lebih menguasai cara pengoperasian dan merangkai alat yang digunakan sehingga akan
lebih meminimalkan kemungkinan kesalahan yang akan terjadi
Daftar Pustaka
[1] Aris, Elfa. 2013. Edukasi Elektronika.
(http://journal.unisla.ac.id/pdf/11622014/Arif%20Budi%20laksono,%20Zaenal%20Abi
din.pdf) diakses tanggal 27 Desember 2014
[2] Bishop, Owen. 2004. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta : Erlangga
[3] Kumala, Ellys, Endarko. 2012. Kajian Karakteristik Alat Ukur dan Sensor
Standar Pada Proses Kalibrasi Data Sensor Cahaya. Surabaya [Internet] Diakses
tanggal 10 Desember 2014
[4] Sitophila, Monilia, Heriyanto, Samsul Hidayat. 2009. Rancang Bangun Atap
Sirip Otomatis Menggunakan LDR dan Sensor Tetes Air Hujan Berbasis
Mikrokontroler Universitas Negeri Malang. Malang [Internet] (http://jurnal-
online.um.ac.id/data/artikel/artikel4417FA1491D63077CF5E65C9643822F3.pdf)
diakses pada tanggal 26 Desember 2014
[5] Sitorus, Syarif Abdillah. 2008. Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR
dan Handphone . Medan: Program studi D-3 Fisika Instrumentasi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
[Internet](http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14244/1/09E00090.pdf)
diakses pada tanggal 26 desember 2014
[6] TEDC 1998. http://jurnal.unikom.ac.id/s_data/jurnal/v08-n02/volume-82-artikel-
5.pdf/pdf/volume-82-artikel-5.pdf (diakses tanggal 27 desember 2014)
[7] Wasino, Arif Maftukhin, Eko Setyadi Kurniawan. 2012. Pengembangan Pesawat
Atwood berbasis sensor LDR sebagai alat peraga GLB dan GLBB.Purworejo :
Universitas Muhamadiyah Purworejo. Diakses tanggal 27 desember 2014
[8] Wiryadinata, Romi, Joko Lelono, Alimuddin. 2009. Aplikasi Sensor LDR sebagai
Pendeteksi Warna Berbasis Mikrokontroler. [Internet]
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ua
ct=8&ved=0CCkQFjAB&url=http%3A%2F%2Fjsiskom.undip.ac.id%2Findex.php%2F
jsk%2Farticle%2Fdownload%2F62%2F39&ei=LJlqVKvcE9OGuATNtoGQCg&usg=A
FQjCNGKGyD0eCqb9fjUTOySm1PWw1goQw) diakses tanggal 10 desember 2014