Upload
halimatus-zein
View
46
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENYAKIT KARDIOVASKULER
A. PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab kematian yang utama di seluruh
dunia. Penyakit ini menyerang penduduk di negara-negara maju maupun negara
berkembang di dunia. Penyakit ini merupakan penyakit yang umumnya terbatas pada
orang dewasa dan orang tua, namun hal yang mengkuatirkan adalah kecenderungan
terdapat semakin banyaknya orang-orang usia muda yang menderita penyakit ini di
seluruh dunia. Pada awal abad ke dua puluhan penyakit kardiovaskuler hanya
bertanggung jawab sebesar kurang dari 10% seluruh penyebab kematian di dunia. Pada
akhir abad tersebut angka kematiannya sudah mencapai hampir 50% di negara yang
sudah maju dan 25% di negara yang sedang berkembang (World Health
Organization,1999; Murray & Lopez, 1996). Di Indonesia sendiri belum ada data yang
pasti. Dengan makin berkembangnya jumlah penduduk dan urbanisasi serta
meningkatnya faktor risiko (termasuk obesitas, penyakit gula, kenaikan kadar lemak
didalam darah, dan hipertensi) maka diramalkan di Indonesia penyakit jantung koroner
ini akan meningkat dengan tajam (Irawan, 2005). Di negara berkembang dari tahun
1990 sampai dengan 2020 angka kematian akibat penyakit jantung koroner akan
meningkat 137% pada laki-laki dan 120% pada wanita, sedangkan di negara maju
peningkatannya lebih rendah yaitu 48%pada laki-laki dan 29% pada wanita (Yusuf et
al., 2001).
Diramalkan pada tahun 2020, penyakit kardiovaskuler mengakibatkan
kematian 25 juta penderita setiap tahunnya dan oleh karenanya penyakit jantung
koroner akan merupakan penyebab kematian dan kecacatan nomer satu di dunia.
B. FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Jantung merupakan sebuah organ muscular berbentuk kerucut berukuran satu
kepalan tangan yang terletak di antara paru-paru tepat di belakang tulang dada
(sternum) meemiliki ujung yang runcing (apex) yang mengarah miring ke kiri.
Miokardium adalah bagaian utama yang terdiri atas jaringan otot jantung. Jantung
terletak di dalam sebuah kantung pericardium yang mengandung cairan pericardium
sebagai bantalan. Endokardium membatasi permukaan dalam jantung. Dinding dalam
yang disebut septum memisahkan jantung menjadi bagian kiri dan kanan. Jantung
memiliki dua atrium (serambi) yang berdinding tipis dan dua ventrikel (bilik) yang
berdinding tebal. Otot atrium jauh lebih kecil dibandingkan ventrikel meskipun
keduanya mendapatkan darah dengan volume yang sama. Hal ini disebabkan karena
ventrikel mempunyai fungsi memompa darah ke arteri pada system kardiovaskuler.
Katup jantung terbagi menjadi dua yaitu katup atrioventrikular dan katup
semilunar. Katup atrioventrikular terdapat antara atrium dan ventrikel yang berfungsi
mencegah aliran balik darah dari ventrikel ke atrium. Katup atrioventrikular yang
terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan disebut katup trikuspid. Katup
atrioventrikular yang terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri disebut katup
bikuspid. Katup semilunar ada dua macam yaitu katup pulmonal dan katup aorta.
Katup pulmonal terletak di antara ventrikel kanan dan ateri pulmonal terletak di
trunkus pulmonalis. Katup aorta terletak di antara ventrikel kiri dengan aorta.
Gambar jantung (potongan melintang/bagian dalam)
C. ALIRAN DARAH YANG MELEWATI JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang
jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan,
dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari
seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel
kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang
sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen
dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang
selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta
masuk ke dalam aorta(arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan
untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri,
arteriola, kapiler, venula dan vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari
jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Arteri yang lebih kecil dan
arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk
meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Kapiler merupakan
pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai
jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah
kembali kejantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari
darah kedalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan
ke dalam darah. Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang
akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi
biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena mengangkut darah
dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu
dibawah tekanan.
D. MACAM-MACAM PENYAKIT KARDIOVASKULER
Penyakit kardiovaskuler disebabkan karena adanya gangguan pada sistem
kardiovaskuler. Sedangkan gangguan sistem kardiovaskuler disebabkan oleh berbagai
faktor resiko, antara lain :
a. Faktor resiko yang tidak dapat diubah :
- Usia
- Jenis kelamin
- Riwayat keluarga dengan infark miokard
b. Faktor resiko yang dapat diubah :
- Kebiasaan merokok
- Berat badan berlebihan
- Aktivitas fisik yang kurang
- Kadar lemak dan kadar gula yang tinggi
- Hipertensi
Keberadaan faktor-faktor tersebut akan meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler.
Semakin tinggi faktor tersebut, semakin tinggi pula resiko seseorang terkena penyakit
jantung.
Macam-macam penyakit kardiovaskuler yang bisa timbul karena faktor resiko
tersebut di atas antara lain :
a. Hipertensi
b. Aritmia
c. Gagal jantung kongestif
d. Hiperlipidemia dan aterosklerosis
e. Penyakit jantung iskemik
f. Angina pectoris
HIPERTENSI
Menuru t A m e r i c a n S o c i e t y o f H y p e r t e n s i o n (ASH), pengertian
hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala ka rd iovasku l e r yang
p rog re s i f , s ebaga i ak iba t da r i kond i s i l a i n yang kompleks dan saling
berhubungan (Sani,2008). Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengak iba tkan sup l a i oks igen dan nu t r i s i , y ang d ibawa o l eh
d a r a h , t e r h a m b a t s a m p a i k e j a r i n g a n
t u b u h y a n g m e m b u t u h k a n n y a . T u b u h a k a n
b e r e a k s i l a p a r , y a n g mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan
menetap, timbulah gejala yang disebut sebagai penyakit tekanan darah tinggi (Vitahealth,
2005)
Menurut Arjatmo (2004) dalam Warlina (2007), tekanan darah t i n g g i a t a u
h i p e r t e n s i a d a l a h k o n d i s i m e d i s d i m a n a t e r j a d i peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu l am a) . Pen de r i t a yang
me mpu nya i s ek u ra ng - ku r ang nya t i g a bacaan tekanan darah yaitu tekanan darah
sistole 140 mmHg dan a t a u d i a s to l e 90 mmHg saa t i s t i r ah a t d ip e rk i r a kan
mem pu nya i keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah
s a l ah s a tu f ak to r r i s i ko un tuk s t r oke , s e r ang an j an tung , gag a l jantung
dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis
T e k a n a n j a n t u n g t i d a k l a h s a m a s e t i a p s a a t . P a d a s a a t
berolahraga atau beraktivitas berat lainnya, atau pada keadaan ya ng
emo s iona l , s e l a i n de t akann ya t ambah cep a t , kekua t an pompa tersebut
juga bertambah melebihi angka rata-rata pada kead aan istirahat. Untuk itu,
sangat tidak dianjurkan mengukur tekanan darah sewaktu baru selesai
beraktivitas (lari, jalan jauh,n a i k / t u r u n t a n g g a d a n l a i n - l a i n ) a t a u
d a l a m k e a d a a n e m o s i (marah, sedih, senang dan lain-lain). Angka 140/90 menurut
WHO merupakan angka paling tinggi yang bisa ditolerir jika diukur pada saat
beristirahat (aktivitas normal). Di atas angka tersebut itulah ya ng d i s ebu t
H ipe r t ens i a t au keadaan Tek ana n Da rah T ingg i (Tapan, 2004).
M e n u r u t W H O t e k a n a n d a r a h d i a n g g a p
n o r m a l b i l a s i s t o l i k n y a 1 2 0 - 1 4 0 m m H g d a n
d i a s t o l i k n y a 8 0 - 9 0 m m H g sedangkan dikatakan Hipertensi bila lebih dari
140/90 mmHg dan diantara nilai tersebut dikatakan normal tinggi. Batasan ini berlakubagi
orang dewasa diatas 18 tahun (Sani, 2008).
Sedangkan WHO-ISH ( International of Hypertension) p a d a tahun
1999 mengeluarkan panduan klasifikasi hipertensi seperti yang bisa dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Tekanan darah optimal < 120 < 80
Tekanan darah normal 120 - 129 80 - 84
Tekanan darah normal tinggi 130 – 139 85 - 89
Hipertensi ringan (tipe I) 140 – 159 90 - 99
Hipertensi sedang (tipe II) 160 – 179 100 - 109
Hipertensi berat (tipe III) > 180 > 110
Sumber: (Tapan, 2004)
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
a. Genetik: Respon nerologi terhadap stres atau kelainan ekskresi atau transport Na
b. O b e s i t a s : t e r k a i t d e n g a n l e v e l i n s u l i n y a n g
t i n g g i y a n g mengakibatkan tekanan darah meningkat.
c. Stres Lingkungan
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1 . H i p e r t e n s i E s e n s i a l ( P r i m e r )
P e n y e b a b t i d a k d i k e t a h u i n a m u n b a n y a k f a k t o r y a n g
mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan
saraf simpatik, system rennin angiotensin, efek dari ekskresi Na, obesitas,
merokok dan stress.
2 . H i p e r t e n s i S e k u n d e r
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler r ena l . Penggunaan
kon t r a seps i o r a l ya i t u p i l , g angguan endokrin dan lain-lain (Anonim,
2010)
Hampi r s emua gangguan med i s d i i ku t i dengan t anda dan ge j a l a .
Namun ha l i n i t i dak be r l aku un tuk t ekanan da rah t i ngg i karena sebagian
besar orang dengan tekanan darah tinggi atau h ipe r t ens i t i dak mera sakan
ge j a l a s ampa i me reka mengukur tekanan darahnya. Kondisi hipertensi
tidak bisa dianggap remeh ka rena merupakan s a l ah s a tu f ak to r r i s i ko
pa l i ng be rpenga ruh sebagai penyebab penyakit kardiovaskular. Penyebab
hipertensi umumnya sulit ditentukan dan keadaan ini biasanya berhubungan dengan
riwayat hipertensi dalam keluarga. Karena itu, hipertensi seperti ini disebut
hipertensi esensial.Akan t e t ap i ada bebe rapa f ak to r yang be rpenga ruh pada
hipertensi, yakni: faktor usia, merokok, kegemukan atau obesitas, kurang aktivitas fisik,
terlalu banyak mengonsumsi garam, minum alkohol secara berlebihan, stres, kelainan
pembuluh darah, adanya gangguan ginjal seperti gagal ginjal, penyempitan arteri ginjal,
dan s e b a g a i n y a , m a s a l a h t i r o i d , p r e e k l a m s i a , s u a t u k o m p l i k a s i
kehamilan (AN, 2010)
Hipertensi berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul ge j a l a
s epe r t i s ak i t kepa l a , j an tung be rdeba r -deba r , ke l e l ahan ,mua l , mun tah ,
s e sak na fa s , s e r i ng buang a i r kec i l t e ru t ama d i malam hari, telinga
berdenging, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan
pada otak, mata, jantung d a n g i n j a l , k a d a n g p e n d e r i t a
h i p e r t e n s i b e r a t m e n g a l a m i p e n u r u n a n k e s a d a r a n d a n
b a h k a n k o m a k a r e n a t e r j a d i pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif yang memerlukan penanganan segera (Soeharto, 2001).
Penyebab Hipertensi dapat dikategorikan menjadi 2 golongan besar:
a. H i p e r t e n s i E s s e n s i a l a t a u h i p e r t e n s i p r i m e r y a n g
t i d a k d ike t ahu i penyebabnya , yang menempa t i bag i an
t e rbe sa r k a s u s y a n g a d a ( 9 5 % ) .
S e d a n g k a n f a k t o r y a n g mempenga ruh inya s epe r t i
gene t i k , l i ngkungan , gangguan pengeluaran/eksresi garam natrium,
serta faktor-faktor yang meningkatkan risiko seperti kegemukan
(obesitas), alkohol, merokok dan lain-lain.
b. H ipe r t ens i s ekunde r a t au h ipe r t ens i r ena l / g in j a l . Penyebab
spesifiknya diketahui seperti penyakit ginjal, tekanan darah tinggi
pembuluh darah ginjal, pengaruh hormon (aldosteron, estrogen).Fak to r -
f ak to r yang dapa tmen ingka tkan r i s i ko t imbu lnya h i p e r t e n s i
f a k t o r k e t u r u n a n p a d a 7 0 - 8 0 % k a s u s h i p e r t e n s i essensial,
didapatkan riwayat hipertensi didalam keluarga. Apabila r i w a y a t h i p e r t e n s i
d i d a p a t k a n p a d a k e d u a o r a n g t u a , m a k a dugaan hipertensi
essensial lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita
kembar monozigot (satu telur), apabilasalah satunya menderita hipertensi
dugaan ini menyokong bahwa f ak to r gene t i k mempunya i pe r an d ida l am
t e r j ad inya h ipe r t ens i (Soengkowo, 2007)
Jantung memompa darah melalui pembuluh darah arteri. Daripembuluh darah
yang besar ke pembuluh darah yang kecil yangdisebut arteriol. Arteriol membagi
darah ke pembuluh darah yangl e b i h k e c i l l a g i y a n g d i s e b u t k a p i l e r .
T u g a s k a p i l e r - k a p i l e r i n i adalah memberi organ-organ makanan dan oksigen.
Darah akankembali ke jantung melalui pembuluh darah vena.Normalnya, pembuluh
darah akan mengembang (menerimad a r a h ) d a n m e n g e c i l
( m e n e r u s k a n d a r a h ) m e l a l u i s i s t e m persarafan yang kompleks.
Namun peristiwa ini sering kali tidakberjalan mulus. Banyak keadaan
(Penyakit atau kelainan) yangbisa membuat pembuluh darah tidak membesar atau
tidak elastislagi akibatnya akan terjadi kekurangan darah pada organ tertentu.Jika suatu
organ kekurangan oksigen dan sari makanan, makasuatu proses umpan balik akan
terjadi.O r g a n t e r s e b u t a k a n m e n g i r i m t a n d a k e o t a k
b a h w a m e m b u t u h k a n d a r a h l e b i h b a n y a k . R e a k s i n y a a d a l a h
t e k a n a n darah ditingkatkan sayangnya peningkatan tekanan darah ini jugat e r j a d i
p a d a o r g a n - o r g a n l a i n n y a y a n g t i d a k m e n g i r i m t a n d a tersebut.
Dan yang paling beresiko tinggi pada ginjal dan otak.Tekanan darah yang
tinggi pada ginjal dan otak mengakibatkankerusakan kedua organ tersebut (Tapan,
2004)
ARITMIA
Aritmia adalah gangguan irama jantung yang tidak hanya terbatas pada denyut
jantung yang tidak teratur, tetapi juga termasuk kecepatan denyut jantung yang abnormal
dan gangguan konduksi. Aritmia ditimbulkan oleh gangguan pembentukan impuls,
gangguan konduksi impuls, atau kombinasi keduanya.
Bradikardi adalah irama jantung yang terlalu lambat. Hal ini terjadi ketika sistem
yang mengirimkan pesan untuk mengontraksikan otot-otot jantung tidak bekerja dengan
baik. Pada kasus lain pesan sudah dikirimkan tetapi terjadi penyekat atau mengambil rute
lain. Hasilnya adalah frekuensi denyut jantung yang terlalu lambat karena tubuh tidak
mendapatkan oksigen dan darah yang dibutuhkan untuk bekerja dengan baik. Berikut
adalah beberapa jenis bradikardi :
a. Sinus bradikardi : terjadi ketika sinyal dari nodus SA terlalu lambat.
b. Sick sinus syndrome : terjadi ketika frekuensi denyut nadi berganti dari terlalu cepat
menjadi terlalu lambat.
c. Heart block : terjadi jika sinyal listrik untuk kontraksi tidak dihantarkan dari nodus
AV ke cabang-cabang berkas sebagaimana seharusnya. Sinyal yang tersekat akan
memperlambat denyut jantung.
Takikardi adalah denyut jantung yang terlalu cepat. Kadang-kadang sinyal listrik
dihantarkan terlalu cepat dan tidak teratur sehingga menyebabkan otot jantung seperti
bergetar. Denyut yang dihasilkan tidak cukup kuat untuk memompa darah secara benar.
Terdapat berbagai keadaan yang disebabkan oleh denyut jantung yang cepat atau seperti
bergetar, antara lain :
a. Fibrilasi atrial : terjadi pada atrium dan dapat bersifat hilang tombul atau
sepanjang waktu.
b. Fibrilasi vebtrikel : irama ventrikel yang chaos dan sama sekali tidak teratur.
Karena ventrikel mengerjakan sebagian besar kerja dalam memompa darah ke
seluruh tubuh, sehingga gangguan pada area ini sangat berbahaya.
c. Takikardi ventrikel : terjadi ketika jalur listrik abnormal muncul pada jantung, dan
bisa berkembang menjadi fibrilasi ventrikel.
d. Takikardi supraventrikuler (SVT) : disebabkan oleh abnormalitas di atas ventrikel.
e. A-V node reentrant tachycardia (AVNRT) : bentuk SVT yang sering dan
melibatkan jalur listrik ekstra yang mengganggu regularitas denyut jantung.
GAGAL JANTUNG
Gagal jantung kongestif adalah sindrom klinis yang disebabkan ketidakmampuan
jantung dalam memompa darah pada jumlah yang cukup untuk kebutuhan netabolisme
tubuh. Gejala gagal jantung dimulai dari yang tipikal yaitu sesak nafas (dispnea) dan
mudah lelah (fatigue) yang dihubungkan dengan kerusakan fungsi maupun struktur dari
jantung yang mengganggu kemampuan ventrikel untuk mengisi dan mengeluarkan darah
ke sirkulasi. Gagal jantung umumnya terjadi pada populasi usia tua dan pada infark
miokard dengan kerusakan otot jantung persisten.
Gagal jantung kongestif bisa disebabkan karena penyakit arteri koroner, tekanan
darah tinggi (hipertensi), penyalahgunaaan alcohol yang berkepanjangan, penyakit-
penyakit dari klep jantung. Penyebab-penyebab yang kurang umum termasuk infeksi-
infeksi virus dari kekakuan otot jantung, penyakit-penyakit tiroid, aritmia, dan lain-lain.
HIPERLIPIDEMIA DAN ATEROSKLEROSIS
Hiperlipedemia adalah peningkatan kadar lipid dan kolesterol dalam darah atau
juga dikenal dengan dislipidemia untuk menggambarkan manifestasi penyakit metabolisme
yang berbeda. Meskipun elevasi kolesterol LDL dinggap sebagai indicator terbaik untuk
resiko ateroslerosis, dislipedemia juga bisa ditemukan dengan adanya elevasi kolesterol
total atau trigliserida.
Aterosklerosis adalah suatu kondisi berupa pengumpulan lemak (lipid) di sepanjang
dinding arteri. Lemak ini kemudian mengental, mengeras (membentuk deposit kalsium),
dan akhirnya mempersempit saluran arteri sehingga mengurangi suplai oksigen maupun
darah ke organ-organ tubuh. Tingginya konsentrasi kolesterol total di dalam serum sangat
erat kaitannya dengan aterosklerosis menurut temuan sejumlah studi. Sebagai pengangkut
utama kolesterol di dalam darah, LDL juga menjadi penyebab utama terjadinya
aterosklerosis. LDL ditemukan dalam plak aterosklerosis.
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
Penyakit jantung iskemik atau sering disebut penyakit arteri koroner didefinisikan
sebagai kekurangan oksigen dan penurunan atau tidak adanya aliran darh ke miokardium
yang disebabkan oleh penyempitan atau terhalangnya arteri koroner.
Penyakit jantung iskemik dapat terjadi pada gejala koroner akut yang melibatkan
angina pektoris tidak stabil dan infark miokard akut. Infark miokard akut adalah nekrosis
miokard akibat aliran darah ke otot jantung yang terganggu. Terjadinya infark miokard
akut biasanya dikarenakan aterosklerosis pembuluh darah koroner.Nekrosis miokard akut
terjadi akibat penyumbatan total arteri koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plak
aterosklerosis yang tidak stabil.Juga sering mengikuti ruptur plak pada arteri koroner
dengan stenosis ringan. Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya infark miokard akut
antara lain:merokok,hipertensi,obesitas,hiperkolesterolemia,Diabetes Mellitus,kepribadian
yang neurotik.
ANGINA PEKTORIS
Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak yang
berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang disebabkan oleh
ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis. Rasa tidak enak tersebut sering kali
digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa kemeng, rasa penuh, rasa terbakar,
rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi. Rasa tidak enak tersebut biasanya berkisar 1 – 15
menit di daerah retrosternal, tetapi dapat juga menjalar ke rahang, leher, bahu, punggung
dan lengan kiri. Walaupun jarang, kadang-kadang juga menjalar ke lengan kanan.
Kadang-kadang keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak nafas pada saat aktivitas,
yang disebabkan oleh gangguan fungsi akibat iskemia miokard.
Pada umumnya angina dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :
a. Classical effort angina (angina klasik)
Pada nekrosi biasanya didapatkan aterosklerosis koroner. Pada keadaan ini,
obstruksi koroner tidak selalu menyebabkan terjadinya iskemik seperti waktu
istirahat. Akan tetapi bila kebutuhan aliran darah melebihi jumlah yang dapat
melewati obstruksi tersebut, akan tetapi iskemik dan timbul gejala angina. Angina
pektoris akan timbul pada setiap aktifitas yang dapat meningkatkan denyut jantung,
tekanan darah dan atatus inotropik jantung sehingga kebutuhan O2 akan bertambah
seperti pada aktifitas fisik,udara dingin dan makan yang banyak.
b. Variant angina (angina Prinzmetal)
Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbulpada saat istirahat, akibat penurunan
suplai O2darah ke miokard secara tiba-tiba. Penelitian terbaru menunjukkan
terjadinya obsruksi yang dinamis akibatspasme koroner baik pada arteri yang sakit
maupun yang normal. Peningkatan obstruksi koroner yang tidak menetap ini
selama terjadinya anginawaktu istirahat jelas disertai penurunan aliran darah arteri
koroner.
c. Unstable angina (anginatak stabil / ATS)
Istilah lain yang sering digunakan adalah Angina preinfark, Angina dekubitus,
Angina kresendo. Insufisiensi koroner akut atau Sindroma koroner pertengahan.
Bentuk ini merupakan kelompok suatu keadaan yang dapat berubah seperti keluhan
yang bertambah progresif, sebelumnya dengan angina stabil atau angina pada
pertama kali. Angina dapat terjadi pada saat istirahat maupun bekerja. Pada
patologi biasanya ditemukan daerah iskemik miokard yang mempunyai ciri
tersendiri.
OBAT YANG MEMILIKI EFEK SAMPING BERUPA ARITMIA
TEOFILIN
Teofilin adalah bronkodilator yang digunakan untuk pasien asma dan penyakit paru
obstruktif yang kronik, namun tidak efektif untuk reaksi akut pada penyakit paru obstruktif
kronik. Teofilin merupakan salah satu obat utama untuk pengobatan asma akut maupun
kronik. Teofilin, juga dikenal sebagai dimethylxanthine, adalah obat methylxanthine
digunakan dalam terapi untuk penyakit pernapasan seperti PPOK dan asma di bawah
berbagai nama merek. Sebagai anggota keluarga xanthine, kesamaan struktural dan
farmakologis untuk kafein. Secara alami ditemukan dalam teh, meskipun dalam jumlah 1
mg/L, secara signifikan kurang dari dosis terapi.
Teofilin merupakan salah satu obat yang memiliki indeks terapi sempit yaitu 8-15
mg/L darah. Potensi toksisitasnya telah diketahui berhubungan dengan kadar teofilin
utuhdalam darah yaitu >20 mg/L. Rasio ekstraksi hepatik teofilin termasuk rendah,yakni
0,09, oleh karena itu, efek potensialnya ditentukan oleh keefektifan sistemoksidasi
sitokrom P450 di dalam hati.
Teofilin, sebagai bronkodilator, memiliki 2 mekanisme aksi utama di paru yaitu dengan
cara relaksasi otot polos dan menekan stimulan yang terdapat pada jalan nafas (suppression
of airway stimuli). Mekanisme aksi yang utama belum diketahui secara pasti. Diduga efek
bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan 2 isoenzim yaitu phosphodiesterase
(PDE III) dan PDE IV. Sedangkan efek selain bronkodilasi berhubungan dengan aktivitas
molekular yang lain. Teofilin juga dapat meningkatkan kontraksi otot diafragma dengan
cara peningkatan uptake Ca melalui Adenosin-mediated Chanels
Teofilin dalam kadar rendah dapat memblokir reseptor adenosine A. Pada
konsentrasi terapi yang lebih tinggi akan terjadi penghambatan fosfodiesterase-kenaikan
kadar cAMP. Reaksi-reaksi yang dicetuskan oleh cAMP sebagai ‘second messenger´
mengakibatkan relaksasi otot-otot bronchial dan penghambatan pengeluaran zat-zat
mediator dari sel-sel mast dan granulosit.
Suatu kombinasi dengan simpatomlmetik mengakibatkan obat ini sudah efektif
bahkan pada dosis yang sangta rendah sehingga suatu desensibilisasi dari reseptor dapat
dicegah.
Arteriol dan pembuluh-pembuluh kapasitas akan mengalami dilatasi. Pada jantung,
Teofilin bekerja inotrop positif dan kronotrop positif-pemakaian oksigen bertambah.
Peningkatan volume sekuncup jantung Sehingga denyut jantung menjadi terlalu cepat.
Kadang-kadang sinyal listrik dihantarkan terlalu cepat dan tidak teratur sehingga
menyebabkan otot jantung seperti bergetar. Denyut yang dihasilkan tidak cukup kuat untuk
memompa darah secara benar. Terdapat berbagai keadaan yang disebabkan oleh denyut
jantung yang cepat atau seperti bergetar bahkan bisa menimbulkan Kematian pada
pemberian teofilin IV dengan cepat disebabkan oleh terjadinya aritmia jantung, Untuk
menghindari keracunan akut, teofilin IV harus diberikan perlahan-lahan dalam waktu 20-
40 menit.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsudin, 2011, Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskuler dan Renal, Salemba
Medika, Jakarta
Aru w. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, Siti
Setiati, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
http://www.hd.co.id/info-kesehatan/penyakit-kardiovaskuler
http://last3arthtree.files.wordpress.com/2009/02/ima.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3518/1/gizi-bahri2.pdf
http://nardinurses.files.wordpress.com/2008/01/angina-pectoris-nstemi.pdf
http://Medicatherapy.com 2013
TUGAS FARMASI KLINIK
OBAT YANG MENYEBABKAN GANGGUAN KARDIOVASKULER
Dosen pengampu:
Risha Fillah F,.M.Sc.Apt
Disusun Oleh :
Indah Wahyu Utami 105010596
Dwi Mindiarti 105010610
Lisna Soliha R 115010661
Fitriya
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2013