16
KARYA ILMIAH ASUPAN NUTRISI PADA ANAK DISUSUN OLEH : NAMA : DEYISI PRATIWI DEMOLINGO NIM : 14011104042 KELAS : A’1 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Karya Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

karya ilmiah keperawatan

Citation preview

KARYA ILMIAHASUPAN NUTRISI PADA ANAK DISUSUN OLEH :NAMA : DEYISI PRATIWI DEMOLINGO NIM : 14011104042 KELAS : A1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2014DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang1.2 Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Manfaat 1.5 Studi pustaka 1.6 Landasan teoriBAB II2.1 BAB III PENUTUP3.1 Simpulan 3.2 Saran

BAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGDalam kehidupan sehari-hari sering kali kita berhubungan dengan dunia luar dan dalam berbagai setiap kegiatan kita selalu berhubungan dengan masyarakat, akan tetapi di luar sana masih banyak orang tua yang kurang memperhatikan anak-anak mereka dalam mengonsumsi makanan yang baik sehingga asupan nutrisi pada anak kurang baik, dari situlah mulai terjadi anak balita mengalami kekurangan gizi atau yang biasa di kenal dengan gizi buruk. Maka orang tua dari anak-anak harusnya lebih memperhatikan asupan nutrisi mereka agar tidak ada yang mengalami ekurangan gizi. Dengan mencegah kekuranggan gizi terjadi maka anak-anak harus di jauhi atau dicegah untuk mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi. Agar anak-anak terhindar dari penyakit yang berbahaya. Obesitas juga merupakan salah satu kelebihan gizi sehingga orang gemuk rentan terhadp penyakit. 1.2 RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana memberikan asupan nutrisi yang baik pada anak. 1.3 TUJUAN PENULISAN1. Untuk mendeskripsikan asupan nutrisi pada anak.1.4 MANFAAT 1. Manfaat untu penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberi informasi kepada pembaca dalam memberikan asupan nutrisi pada anak2. Untuk memberi informasi kepada pembaca tentang bagaimana mencegah bahaya jika kekurangan gizi.

1.5 STUDI PUSTAKARyadinency, dkk.2012. Asupan gizi makro,penyakit infeksi dan status pertumbuhan anak usia 6-7 tahun dikawasan akhir pembuangan makassarMedia Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.2, No.1,(49-53)1.7 LANDASAN TEORIBerdasarkan penelitian Rasmaliah, ada hubungan antara status gizi dengan rawannya terkena penyakit infeksi (ISPA dan Diare), tidak lain karena status gizi sangat berpengaruh terhadap kekebalan anak.

BAB IIAsupan nutrisi pada anak Pertumbuhan anak di pengaruhi oleh faktor makanan (gizi) dan genetika. Pertumbuhan anak-anak di negara berkembang termaksuk indonesia ternyata selalu tertinggal dibandingkan anak-anak di negara maju. Pada anak-anak asupan nutrisi ini sangat di perlukan, jika tidak maka akan banyak anak-anak yang mengalami kekurangan gizi atau bisa saja gizi buruk pada anak-anak untuk mengurangi kekurangan gizi paada anak di perlukan asupan nutrisi dan gizi yang baik untuk anak yang mengalami kekurangan gizi agar dapat mencegah berparahnya kekurangan gizi pada anak tersebut. Orang tua juga harus bisa memilih mana makanan yang gizinya baik atau tidak, agar anak-anak bisa terkontrol utuk makanan yang mereka konsumsi, kebanyakan orang tua lebih membiarkan anak-anak mereka makan makanan sesuka hati mereka tanpa mengontrolnya, padahal itu sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak.dari kelalaian orang tua itulah maka anak-anak banyak yang mengalami kekurangan gizi, dan berdampak pada penyakit yang di sebut marasmus atau kuranganya gizi yang di konsumsi sehingga anak mengalami kekurangan gizi. Selain pada anak-anak bisa juga terjadi pada balita, kurangnya gizi yang ia konsumsi bisa mengakibatkan balita tersebut mengalami gizi buruk atau kekurangan gizi sehingga bisa berdampak pada kematian. Kelebihan berat badan juga merupakan salah satu penyakit kelebihan gizi yangg mendorong munculnya banyak komplikasi penyakit. . Usia 0-4 bulan adalah masa kritis bagi seorang anak. Makanan utamanya adalah ASI atau susu formula. Dengan bertambahnya usia dan berat badan, maka kebutuhan zat gizi meningkat. Dengan demikian ASI atau susu formula saja tidak cukup sehingga diperlukan makanan tambahan padat untuk meningkatkan masukan energi. Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang menjadi seseorang yang sehat dan sukses. Makanan bagi bayi atau anak harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan, misalnya karbohidrat, protein, lemak yang terdiri dari hewani (susu,daging & telur) dan nabati (kacang-kacangan dan sayur). Vitamin dan mineral terdapat pada makanan dan obat-obatan dan penting untuk menunjang tumbuh kembang anak. Vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus didapat dari makanan atau obat-obatan, diperlukan dalam jumlah sedikit yang berguna untuk penyediaan energi bagi pertumbuhan serta membantu metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam masa pertumbuhan, pemberian nutrisi pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Banyak sekali masalah yang ditimbulkan dalam pemberian makanan yang menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyak organ dan sistem tubuh anak. . Kurang gizi pada anak dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene akan menyebabkan penurunan reaksi kekebalan tubuh yang berarti kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap serangan infeksi menjadi turun. gambaran asupan gizi makro dan penyakit infeksi (diare dan ISPA) terhadap pertumbuhan anak sekolah dasar usia 6-7 tahun yang tingkat pendidikan dan sosial ekonomi orang tuanya umumnya rendah. Golongan umur ini diambil karena umur seperti ini akan memasuki laju pertumbuhan cepat yang akan mempengaruhi pertumbuhan selanjutnya jika asupan gizinya bermasalah. (Diare dan ISPA) diperoleh dengan menggunakan kuesioner pertumbuhan anak dengan melakukan pengukuran antropometri sebanyak satu kali berupa TB menggunakan microtoice serta BB menggunakan seca 77000 weight scale. Jenis penyakit infeksi yang sering menyerang anak-anak yaitu pilek, demam, ISPA, diare, batuk, dan demam. Pada umumnya, penyakit infeksi disebabkan oleh virus.Disarankan bagi orang tua terutama ibu atau pengasuh anak lebih memperhatikan konsumsi makanan anak-anak agar asupan zat gizinya tercukupi, dan menjaga kebersihan tempat tinggal. kebanyakan orang tua yang tidak memperhatikan makanan yang di konsumsi anaknya sehari-hari sehingga banyak anak-anak yang sakit karena asupan nutrisi yang mereka konsumsi tidak di perhatikan. Masa usia 6-7 tahun merupakan masa yang masih rawan, karena pada masa ini apabila anak kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi, maka akan sangat mudah untuk terserang penyakit, dan gangguan kesehatan lainnya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhannya. . jenis penyakit yang akan menyerang pada anak yang disebabkan kurangnya gizi pada anak yaitu penyakit marasmus dimana pnyakit ini penderita sanga kurus, sesuai dengan sebutan tinggal tulang dan kulit. Berat badan penderita mencapai kurang dari 60% berat badan anakk-anak sehat yang seumur. Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia). Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anakk sehat. Gangguan akibat kurangnya yodium (GAKY) . Yodium merupkan elemen yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroid. Hormon itu sangat di perlukan untuk pertumbuhhan normal, perkembangan mental, dan fisik. jika anak mengalami mengalami kekurangan yodium dapat menyebabkan terjadinya gondok di leher gangguan pertumbuhan berupa tubuh pendek, bisu tuli, lumpuh, gangguan fungsi mental, lesu dan apatis dalam kehidupanya. Kurang energi protein atau gizi kurang merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang penting di Indonesia maupun di banyak negara berkembang lainnya. Kurang energi protein adalah suatu keadaan dimana berat badan anak kurang dari 80% indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang disebabkan oleh kurangnya zat gizi karbohidrat dan kekurangan protein disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Sehingga anak yang mengalami gizi bruk makin banyak di jumpai, itu di karenakan asupan nutrisi yang mereka konsumsi tidak seperti apa yang di harapkan dimana anak harusnya mengkonsumsi makanan yang bergizi, bukan makanan yang gizinya kurang sehingga bisa mengakibtkan penyakit dengan mudahnya menyerang benteng pertahanan tubuh. Dan anak-anak banyak yang mengalami kekurangan gizi atau bisa saja gizi buruk. Penyakit gizi salah pada anak dikarenakan mengkonsumsi terlalu banyak sehingga melebihi apa yang di butuhan oleh tubuh. Sebaliknya pada anak yang kekurangan gizi mungkin susunan hidangan yang di konsumsi masih seimbang hanya kuantum keseluruhanya tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Gejala subyektif yangg terutama di derita ialah perasaan lapar. Sehingga gizi salah di sini disebut juga keadaan gizi lapar (undernutrition). Penyakitt gizi salah terutama di deritta oleh anak-anak yang sedang tumbuh sangat pesat. Ialah yang disebut anak BALITA (di bawah lima tahun). Yang menonjol kurang pada kondisi ini, ialah kurang kalori dan kurang protein. Sehingga di sebut peenyakit kurang kalori dan kurang protein (KKP) . pada penyakit gizi salah terutama terletak dalam ketidak seimbangan komposisi makanan. Tingkat kessehatan gizi tergantung dari tingkat konsumsi. Ttingkkat konsumsi di tentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjuan semua zat gizi yang di perlukan tubuh di dalam susunan hidangan dan perbandinganya yang satu dengan yang lain. Kuanttitas menunjukan kuantum masing-masing masing-masing zatt gizi yang di butuhkan.kalau susunan makanan memenuhi kebutuhan tubuh, baik darri sudut kualitas maupun kuantitasnya, maka tubuh akan mendapat kondisi kesehatan gizi yang seebaik-baiknya. Sebaliknya konsumsi yang kurang baik kualitasnya akan memberikan kondisi kesehatan gizi kurang atau kondisi defisiensi. Ttingkat kesehatan gizi sesuai dengan tingakat konsumsi yang menyebkan tercapainya kesehatan tersebut tingkat kesehatan gizi terbaik ialah gizi optimum. Dalam kodisi ini jaringan jenuh oleh semua zat gizi. Tubuh terbebas dari penyakkit dan mempunyai daya kerja dan efisiensi yang sebaik-baiknya. Vitamin A B C D dan E penting sekali unuk kesehatan kulit, jika terjadi penyakit kulit pada anak seperti impetigo, yaitu penyakit yang disebabkan infeksi bakteri yang menyerang pada anak-anak terutama yangg mengalami kekurangan gizi. Pada kasus hiperaktif program pengobatan yang perrlu di lakkukan adalah pemberian kalsium dan magnesium yang di perlikan oleh pertumbuhan yang baik serta memberi efek menenangkan. Vitamin B kompleks dengan ekstra asam pantotenat, B6 dan niasin diperlukan untuk memperbaiki fungsi otak dan pencernaan sekaligus meningkatkan fungsi kelenjar adrenal. Bahan makanan yang mengandung salisiliat juga berperan dalam gangguan ini, hindari makkanan yang mengandung gula dan produk-produknya. Dengan tidak ada pengontrolan dalam mengkonsumsi makanan, maka akan terjadi diare. Dalam kasus diare jika sejumlah besar cairan dan elektrolit hilang, tekanan darah akan turun dan akan dapat menyebabkan pingsan, denyut janttung tidak normal dan kelainan serius lainnya. Resiko ini terjadi terutama pada anak-anak. Hilangnya bikarbonat bisa menyebabkan asidosis, penderita diare ttidak perlu mengurangi porsi makan akan tetapi mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein, karbohidrat, minyak dan mineral untung mengimbangi zat gizi yang hilang. Vitamin B kompleks viamin C, sodium magnesium serta potasium adalah zat-zat yang paling mudah hilang bersama air. Kecukupan cairan bagi cairan bagi tubuh penting untuk mengghindari seidrasi. Penyakit lainnya yang menyerang anak-anak adalah cacar air. Cacar air adalah suatu infeksi menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik yang datar mauupun meenonjol, lepuhan berisi cairan disebabkan oleh virus. Kemunggkinan metabolisme tubuh meninggkat yang membutuhkan beberapa vitamin seperti vitamin A dan C, istrahat yang cukup dan meningkatkan daya tahan tubuh untu mencegah komplikasi dan penyembuhan.

BAB IIIPENUTUP 3.1 SIMPULAN Disarankan bagi orang tua terutama ibu harus lebih memperhatikan konsumsi makanan anak-anak agar asupan zat gizinya tercukupi, dan menjaga kebersihan tempat tinggal.

3.2 SARANOrang tua harus lebih mengontrol makan yang di konsumsi oleh anak-anak agar tidak ada lagi anak-anak yang mengalami gizi buruk atau kekurangan gizi.