10
KARYA ILMIAH JUDUL : UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 7 DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MEDIA TAPE RECORDER PADA SMPN 2 NEGERI AGUNG NAMA : A. AZHARIYANSYAH NIM : 017369377 ALAMAT EMAIL : [email protected] Abstrak Katakunci : Hasil Belajar, Siswa Kelas VII, Media Tape Recorder Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran. Dalam proses memperoleh hasil belajar yang baik itu diperlukan media pembelajaran yang tepat, artinya yang sesuai dengan kondisi dan keadaan kehidupan sehari-hari yang akrab dengan kita, sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII dengan menggunakan media tape recorder. Berdasarkan hasil observasi belajar siswa, yakni dengan menggunakan media tape recorder siswa siswa mengalami peningkatan hasil belajar pada tes akhir. Dengan demikian metode media tape recorder mempunyai dampak positif pada peningkatan hasil belajar siswa. Model pembelajaran dengan menggunakan metode media tape recorder sangat menarik perhatian siswa. Media ini dapat meningkatkan kreatifitas dan keberanian siswa, juga rasa percaya diri guru dalam menjelaskan proses pembelajaran. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan hasil belajar khususnya untuk memacu penguasaan materi pelajaran di jenjang pendidikan Bahasa Inggris SLTP, perlu adanya penyempurnaan proses belajar mengajar termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris agar diperoleh dihasil ketuntasan belajar. 1

Karya Ilmiah a.azhariansyah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kjhkj

Citation preview

Page 1: Karya Ilmiah a.azhariansyah

KARYA ILMIAH

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 7 DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MEDIA TAPE RECORDER PADA SMPN 2 NEGERI AGUNG

NAMA : A. AZHARIYANSYAH

NIM : 017369377

ALAMAT EMAIL : [email protected]

AbstrakKatakunci : Hasil Belajar, Siswa Kelas VII, Media Tape Recorder

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran. Dalam proses memperoleh hasil belajar yang baik itu diperlukan media pembelajaran yang tepat, artinya yang sesuai dengan kondisi dan keadaan kehidupan sehari-hari yang akrab dengan kita, sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII dengan menggunakan media tape recorder. Berdasarkan hasil observasi belajar siswa, yakni dengan menggunakan media tape recorder siswa siswa mengalami peningkatan hasil belajar pada tes akhir. Dengan demikian metode media tape recorder mempunyai dampak positif pada peningkatan hasil belajar siswa. Model pembelajaran dengan menggunakan metode media tape recorder sangat menarik perhatian siswa. Media ini dapat meningkatkan kreatifitas dan keberanian siswa, juga rasa percaya diri guru dalam menjelaskan proses pembelajaran.

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahDalam rangka meningkatkan hasil belajar khususnya untuk memacu penguasaan materi pelajaran di jenjang pendidikan Bahasa Inggris SLTP, perlu adanya penyempurnaan proses belajar mengajar termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris agar diperoleh dihasil ketuntasan belajar.1.2 Identifikasi MasalahDi SMPN 2 Negeri Agung ditemukan hasil belajar siswa tidak sesuai dengan tuntutan daya serapnya. Siswa di anggap berhasil dalam belajar secara klasikal apabila daya serapnya 80% dan memperoleh nilai diatas 6,0.Apabila siswa tidak mencapai nilai tersebut berarti siswa digolongkan sebagai siswa dengan hasil belajar rendah.Setelah didiskusikan dengan beberapa orang guru, maka rendahnya hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris siswa SMPN 2 Negeri Agung disebabkan oleh dua faktor, yaitu dari pihak guru seperti :

a. Peranan guru masih dominan dalam PBM.b. Masih kurangnya metode pengunaan alat media tape recorder.

1

Page 2: Karya Ilmiah a.azhariansyah

c. Guru jarang memberikan tugas.d. Guru kurang menguasai metode.e. Pengelolaam kelas kurang baik.

Dari pihak siswa disebabkan oleh :A. Minat dan motivasi belajar siswa rendah.B. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran.C. Malas membawa buku kesekolah.D. Malas mengerjakan pekerjaan rumah.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 2 Negeri Agung penulis menggagap perlu adanya metode penggunaan alat media tape recorder. Dengan menggunakan media tape recorder diharapkan emosi siswa akan memasuki materi pelajaran dengan dengan baik dan lebih mudah menyimak materi pelajaran tersebut. Apabila materi pelajaran tersebut diadakan penilaian, maka penilaian yang diperoleh akan semakin meningkat.Seorang guru yang akan mengajar tanpa mempersiapkan alat media tape recorder dalam pelajaran listening maka hasil belajar siswa akan merosot dari tahun ke tahun. Untuk itu penulis mencoba mengadakan suatu laporan praktek dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas I dengan menggunakan alat media tape recorder pada SMPN 2 Negeri Agung “.1.3 Rumusan MasalahDari PTK ini penulis berharap agar daya serap siswa dapat mencapai 75 % dari hasil belajarnya menjadi meningkat. Bertolak dari latar belakang masalah dan identifikasi yang dipilih maka rumusan masalah yang perlu di kemukakan adalah : “ Apabila dengan menggunakan alat media tape recorder dapat meningkatkan hasil belajar siswa “.1.4 Tujuan PenelitianMelalui penelitian ini diharapkan akan dapat ditemukan cara terbaik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 2 Negeri Agung.1.5 Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat bagi siswa untuk

1. Membantu dalam penguasaan materi pelajaran.2. Meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.3. Meningkatkan kepuasan dalam melaksanakan tugas.4. Mempertegas materi yang diajarkan.5. Dapat mengembangkan proses belajar mengajar yang sudah ada kearah yang

lebih baik.6. Mampu menemukan sendiri kelemahan – kelemahan sebelumnya.

BAB II. KAJIAN PUSTAKAA. Pengertian Belajar1. Menurut Drs. JJ Hasibuan, Dp, Ed. (2004)

Proses Belajar Listening “Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang terdiri dari komponen yang mempengaruhi yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan guru dan siswa yang memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia.

Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru murid di dalam menunjukan kepada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru murid dalam suatu peristiwa mengajaratual tertentu dinamakan prosedur instruksional.

Metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan sesuatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi belajar mengajar merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat untuk mencapai tujuan belajar.

2

Page 3: Karya Ilmiah a.azhariansyah

Robert M. Gagne (2011) mengelompokkan kondisi – kondisi belajar ( sistem lingkungan belajar ) sesuai dengan tujuan – tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne mengemukakan ada delapan macam, yang kemudian disederhanakan menjadi lima macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga, pada gilirannya, membutuhkan sekian macam kondisi belajar ( atau sistem lingkungan ) untuk mencapainy.

Kelima macam kemampuan hasil belajar tersebut adalah :a. Keterampilan intelektual ( yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem

lingkungan skolistik ).b. Strategi kognitif, mengatur “ cara belajar “ dan berpikir seseorang didalam arti

seluas – luasnya termasuk kemampuan memecahkan masalah.c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini

umumnya dikenal dan tidak jarang.d. Keterampilan motorik yang diperoleh disekolah, antara lain keterampilan

menulis, mengetik, menggunakan jangka dsb.e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang

dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah laku terhadap oranng baru atau kejadian.

Kelima macam hasil belajar tersebut diatas menyarankan bahwa mempersyaratkan kondisi – kondisi belajar tertentu dari padanya dapat dijabarkan strategi – strategi belajar yang sesuai.2. Menurut I.G.A.K. Wardani 2012 “ Penelitian Tindakan Kelas “.

Carr dan kemmis (Mc Niff, J, 1991 P2 ) memaparkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.Karakteristik penelitian tindakan kelas.1. Adanya masalah dalam PTK yang dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru

bahwa praktek yang dilakukannya selama ini dikelas mempunyai masalah yang perlu disesuaikan.Contohnya : guru merasa risau karena hasil latihan menunjukan hanya 40% dari jumlah yang menguasai pembelajaran Bahasa Inggris sehingga guru ingin meneliti apa sebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.

Atau seorang guru mungkin menghadapi berbagai masalah dalam pembelajaran seperti pertanyaan guru mungkin menghadapi berbagai masalah dalam pembelajaran seperti pertanyaan guru yang mungkin tidak pernah dijawab oleh siswa. Pekerjaan rumah yang tidak pernah diselesaikan oleh siswa atau sekelompok siswa yang selalu berusaha menentang perintah guru.2. Penelitian melalui Refleksi

Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau object atau tempat ini sebagai responden maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari prakteknya sendiri melalui refleksi diri. Disisi guru mencoba menemukan kelemahan dan kekuatan dari tindakan yang dilakukannya kemudian mencoba menperbaiki kelemahan dan mengulangi bahkan menyempurnakan tindakan yang dilakukannya.Pengumpulan data adalah guru yang terlibat dalam kegiatan praktik, sehingga guru mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai peneliti.Berdasarkan penyebab tersebut guru akan mencoba mencari jalan keluar untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini tentu saja guru dapat memintabantuan teman sejawat, kepala sekolah, dan penguji atau peneliti.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan didalm kelas sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan introveksi.

3

Page 4: Karya Ilmiah a.azhariansyah

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu PTK dikenal adanya siklus pelaksanaa berupa pola. Perencanaan – pelaksanaan – observasi – refleksi- revisi ( perencanaan ulang ) ini tentu berbeda dengan penelitian biasanya yang disertai debgab perlakuan yang berupa siklus. Ciri ini merupakan ciri khas penelitian tindakan yaitu adanya tindakan yang berulang – ulang sampai di dapat hasil yang terbaik.

Mengapa guru melakukan PTK ?Menurut Hopkins (1993) berkaitan dengan isu – isu seputar profesionalisme

praktek dikelas. Kontrol sosial terhadap guru, serta memanfaatkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru dipandang sebagai satu unjuk kerja seorang guru yang prodesional karena study sistematik yang dilakukan terhadap diri sendiri sebagai tanda dari pekerjaan guru yang profesional.3. Metode tape recorder

Media tape recorder dapat dilaksanakan dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris di di SMPN 2 Negeri Agung hal tersebut didasarkan pada pembelajaran Bahasa Inggris di SMPN 2 Negeri Agung banyak ditemukan konsep – konsep dan saling keterkaitan antara konsep tersebut. Proses belajar mengajar dengan menggunakan media tape recorder sama dengan penggunaan media tape recorder pada pelajaran – pelajaran lainnya.Peta konsep adalah alat peraga untuk memperlihatkan hubungan antara beberapa konsep ( Ausabel, dalam dahar, 1988 ).Menurut Donar (1982;122) peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antar konsep – konsep dalam bentuk proposisi – proposisi.

BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARANA. Subject Penelitian

Penelitian dilakukan di SMPN 2 Negeri Agung Kabupaten Lampung Utara yang berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Kotabumi. Subject penelitian ini adalah siswa kelas I dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 19 siswa laki – laki dan 16 siswa perempuan. Tingkat kemampuan dan daya serap siswa sangat bervariasi. Peneliti adalah guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Negeri Agung, sedangkan yang menjadi kolaborat utama dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Negeri Agung.

Jenis data dan cara pengambilan data. Penelitian ini menggunakan tiga jenis data yaitu :

1. Data dari hasil proses pembelajaran yang dilakukan kolaborat.2. Data hasil belajar siswa yang terdiri dari tes awal, tes siklus I, siklus II dan tes

akhir.3. Data hasil penyebaran angket kepada siswa.

B. Deskripsi PersiklusPersiapan

1. Membuat jadwal penelitian mulai bulan juli sampai oktober 20122. Membuat rancangan perbaikan pembelajaran3. Menyusun angket siswa4. Menyusun lembaran observasi5. Menyusun tes awal6. Mempersiapkan media tape recorder7. Membuat evaluasi

PelaksanaanPelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus dan lama

tindakan setiap siklus selama dua minggu. Setelah itu dilakukan pertemuan untuk mendiskusikan temuan – temuan yang ada dalam pelaksanaan dan berbagai bahan.Refleksi

4

Page 5: Karya Ilmiah a.azhariansyah

Setelah adanya pengumpulan data diperoleh kesimpulan1. Dengan adanya media tape recorder ini siswa diharapkan mudah mengerti dalam

pelajaran.2. Meningkatkan hasil ketuntasan siswa dalam belajar.3. Mengefisiensikan waktu pembelajaran dengan tidak mengulang – ulang materi.

BAB VI. HASIL PENELITIAN DAN PERBAIKANA. Deskripsi Persiklus

Hasil observasi awal pembelajaran Bahasa Inggris di di SMPN 2 Negeri Agung hususnya kelas VII dilaksanakan tes awaldan pemberian angket kepada siswa. Dari hasil tes dan angket awal secara umum menunjukan :

1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang media tape recorder.2. Kurangnya tugas yang diberikan guru.

Dari tes awal tentang penyajian media tape recorder data bahwa 35 siswa yang ikut tes tidak satupun siswa yang mendapat nilai diatas 6,5. Dengan demikian pengetahuan awal siswa tentang materi pembelajaran sangat rendah.

SIKLUS IPERENCANAAN

Pada siklus I ini penelitian tindakan kelas dilakukan pada pokok bahasan “This is a blanket”. Kegiatan pembelajaran mengajar awal dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaaran. Guru menjelaskan pelaksanaan pembelajaran dan guru membuat contoh media tape recorder. Sementara itu siswa diminta untuk mengamati. Guru bersama – sama siswa merangkum materi, dan kemudian guru melaksanakan penilaian proses dan pemberian tugas membaca materi yang di bahas minggu depan.

PELAKSANAANGuru menginformasikan pelaksanaan pembelajaran dan siswa mengamati metode

media tape recorder. Guru meminta siswa untuk mengisi metode peta konsep yang masih kosong.

Kalau jawaban siswa sudah benar maka penguatan materi. Guru bersama siswa merangkum materi dan kemudian guru memberikan tuhas rumah.

PENGAMATANBerdasarkan hasil observasi belajar siswa, yakni siswa yang memperoleh skor 0

% pada tes awal memperoleh skor 50 % pada tes akhir. Dengan demikian metode media tape recorder mempunyai dampak positif pada peningkatan hasil belajar siswa.

REFLEKSRefleksi lengkap dari siklus I dari jurnal terungkap beberapa hambatan.

1. Waktu yang dialokasikan untuk tindakan kelas ini tidak cukup karena tersita untuk menjelaskan konsep.

2. Susasana pembelajaran terlihat agak tegang atau berkesan kaku.Hal ini disebabkan adanya kalborat yang masih asing bagi siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan disarankan kepada guru agar meningkatkan kemampuan mengajar dengan cara memberikan konsep – konsep dengan cara yang lebih mudah agar siswa cepat mengerti.

SIKLUS IIBerdasarkan hasil observasi dari penilaian pada Siklus I maka siklus II

merupakan kelanjutan dari siklus I, pokok bahasan yang disajikan berbeda yaitu :

5

Page 6: Karya Ilmiah a.azhariansyah

Familt Life. Hal – hal yang ditemukan pada siklus I diperbaiki pada siklus II dengan langkah – langkah sebagai berikut :

PERENCANAANMerancang rencana pembelajaran melalui kolaborasi, mengefisiensikan waktu

yang kurang tepat pada siklus I, merancang tugas siswa yang belum tuntas belajarnya pada siklus I, media tape recorder pembelajaran tetap digunakan pada siklus II.

PENGAMATANBerdasarkan hasil analisis data yang dilaksanakan pada siklus II, secara umum

menunjukan adanya peningkatan. Keberhasilan siswa dalam menggunakan media tape recorder mengalami peningkatan. Pembelajaran pada siklus II secara umum mulai membaik, hal ini terlihat dengan adanya interaksi dari segala arah.

Siswa yang belum tuntas belajar pada siklus II diberikan perbaikan tugas di rumah. Kemampuan guru dalam mengajar rata – rata sudah meningkat hal ini ditandai dengan penguasaan materi sudah baik serta pemanfaatan media tape recorder sudah meningkat.

REFLEKSIHambatan yang masih ditemukan pada siklus II dan alternatif pemecahannya :1. Siswa sudah aktif mendengarkan media tape recorder.2. Siswa yang mengacungkan tangan dan tidak ditunjuk untuk kedepan biasanya

merasa jengkel. Alternatif pemecahannya adalah memberikan pengarahan kepada mereka.

3. Masih ada beberapa orang siswa yang belum tuntas belajarnya secara individual, alternatifnya pemecahannya adalah dengan memberikan tindakan perbaikan.

B. Pembahasan Model pembelajaran dengan menggunakan metode media tape recorder sangat

menarik perhatian siswa. Model ini dapat eningkatkan kreatifitas dan keberanian siswa, juga rasa percaya diri guru dalam menjelaskan proses pembelajaran. Penggunaan metode ini menyangkut tiga aspek yaitu :1. Ranah afektif2. Ranah kognitif3. Ranah psikomotorik

Pembelajaran seperti ini memudahkan bagi siswa untuk mengingat materi pembelajaran.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN1 Kesimpulan

Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilakukan pada penelitian ini maka kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Media tape recorder dapat meningkatkan hasil belajar siswa.2. Media tape recorder mendorong guru untuk meningkatkan kemampuan

penguasaan materi pelajaran dan dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran.

3. Media tape recorder dapat mengaktifkan dan mengajak siswa untuk menemukan sendiri materi pelajaran dan guru sudah tidak merupakan faktor dominan lagi dalam proses pembelajaran dan guru telah berfungsi sebagai fasilator dan domisator kelas

2 SaranBerdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan :

6

Page 7: Karya Ilmiah a.azhariansyah

1. Agar guru Bahasa Inggris dapat menggunakan media tape rekorder dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris.

2. Agar guru Bahasa Inggris menyiapkan tugas pembelajran kepada siswa.

DAFTAR PUSTAKACarr dan kemmis. (1991). Pengertian PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Jakarta : Suwari

Pelita.Drs. JJ Hasibuan Dp, Ed. (2004) . Proses Belajar Listening. Bandung: PT Bumi Aksara.Robert M. Gaghe (2011). The Conditioning Of Learning. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

7