36
BAB I PENDAHULUAN Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan. Sebagaimana udara dan air, tanah merupakan komponen penting dalam hidup kita. Tanah berperan penting dalam pertumbuhan mahluk hidup, memelihara ekosistem, dan memelihara siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan oleh pembuangan Page | 1

Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

BAB I

PENDAHULUAN

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,

dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh

kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat

tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai

dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam

(misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang

disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.

Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan

tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran,

mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat

terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.

Sebagaimana udara dan air, tanah merupakan komponen penting dalam hidup kita. Tanah

berperan penting dalam pertumbuhan mahluk hidup, memelihara ekosistem, dan memelihara

siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan oleh pembuangan sampah yang

tidak memenuhi syarat (ilegal dumping), kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas

komersial, atau kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, yang

kemudian tumpah ke permukaan tanah.

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat

menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke

dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah

tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari

air tanah dan udara di atasnya.

Page | 1

Page 2: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

I.1. LATAR BELAKANG

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya.

Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di

kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung

berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang

digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang

dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan

pembangunan Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya

menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat

menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan

kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. 

Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi,

serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya

bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka

(opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.

I.2 TUJUAN PENELITIAN

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:

1. sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan

2. sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran yang

sedang dikaji.

3. Mengetahui komposisi tanah yang baik dan wajar bagi kehidupan sehari-hari.

4.Menambah pengetahuan penulis tentang jenis-jenis tanah yang ada di lingkungan terdekat.

5. sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran lingkungan

Page | 2

Page 3: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

I.3. MANFAAT PENELITIAN

I.4 RUANG LINGKUP

Makalah ini membahas mengenai pencemaran tanah, mulai dari gambaran, dampak, dan cara

menanggulangi pencemaran tanah tersebut.

BAB II

DASAR TEORI

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah

lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau

bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan

tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,

zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang

langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat

menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke

dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah

tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari

air tanah dan udara di atasnya.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat

meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

Pada kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke

dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan

Page | 3

Page 4: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya

pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada

seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan

ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.

Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai

pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan

sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit

kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di

atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem [1] . Perubahan kimiawi

tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada

dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari

mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya

bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat

memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah

piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi

pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat

ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,

meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Pada Pertanian

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat

menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada

konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.

Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-

bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Page | 4

Page 5: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

PENANGAN

Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua

jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-

site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari

pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke

daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.

Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih

dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak

yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh

lebih mahal dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.

Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan

perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-

beda, seperti:

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan

oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang

dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam

berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek

termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga

mengurangi oksigen dalam air.

Remediasi : Kegiatan untuk membersihkan lingkungan.

Hal yang perlu diketahui dlm melakukan remediasi: 

            1. Jenis pencemar (organik atau anorganik),

            2. terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak, 

Page | 5

Page 6: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

            3. Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari lingkungan tersebut,  

            4. Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan Fosfat (P), 

            5. Jenis tanah, 

            6. Kondisi tanah (basah, kering), 

            7. Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut, 

            8. Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).

Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi

zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan

air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai

bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan

langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena

kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena

menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur

dan sebagainya.

== Referensi ==Pencemaran tanah' adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia

masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:

kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan

pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;

Page | 6

Page 7: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat

penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak

memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat

menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke

dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah

tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari

air tanah dan udara di atasnya.

Bioremediasi adalah proses penguraian limbah organik/anorganik polutan secara biologi

dalam kondisi terkendali dengan tujuan mengontrol,  mereduksi atau bahkan mereduksi

bahan pencemar dari lingkungan. 

Yang termasuk dalam polutan-polutan antara lain :

                        - logam-logam berat,

                        - petroleum hidrokarbon, dan

                        - senyawa-senyawa organik terhalogenasi seperti pestisida, herbisida dll. 

 

Tujuan Bioremediasi : untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi

bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Kelebihan teknologi ini adalah:

            1. Relatif lebih ramah lingkungan,

            2. Biaya penanganan yang relatif lebih murah

            3. Bersifat fleksibel. 

Saat bioremediasi terjadi, enzim” yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi

polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, disebut biotransformasi.

Page | 7

Page 8: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan

beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit

yang tidak berbahaya dan tidak beracun.

Pendekatan umum untuk meningkatkan kecepatan biotransformasi/ biodegradasi

adalah dengan cara:

(i)                  seeding, mengoptimalkan populasi dan aktivitas mikroba indigenous

(bioremediasi instrinsik) dan/atau penambahan mikroorganisme exogenous

(bioaugmentasi)         

(ii)                feeding, memodifikasi lingkungan dengan           penambahan nutrisi

(biostimulasi) dan aerasi (bioventing).

 

Bioremediasi terbagi 2 :

            1. In situ : dapat dilakukan langsung di lokasi tanah tercemar  2. Ex situ : tanah

tercemar digali dan dipindahkan ke dalam penampungan yang lebih terkontrol. Lalu diberi

perlakuan khusus dengan memakai mikroba.

            Bioremediasi ex-situ bisa lebih cepat dan mudah dikontrol. Dibanding in-situ, ia pun

mampu me-remediasi jenis kontaminan dan jenis tanah yang lebih beragam.

Ø      Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:

1.        Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan

penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dsb

2.        Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu

mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus

3.        Penerapan immobilized enzymes

4.        Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau

mengubah pencemar.

Page | 8

Page 9: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

 

Kunci sukses bioremediasi adalah :

            1. Dilakukan karakterisasi lahan (site characterization) :

o sifat dan struktur geologis lapisan tanah,

o lokasi sumber pencemar

o perkiraan banyaknya hidrokarbon yang terlepas dalam tanah.

o sifat-sifat lingkungan tanah : derajat keasaman (pH), temperatur tanah, 

kelembaban hingga kandungan kimia yang sudah ada, kandungan nutrisi,

ketersediaan oksigen.

o mengetahui keberadaan dan jenis mikroba yang ada dalam tanah.

   2. Treatability study.

o Sesudah data terkumpul, kita bisa melakukan modeling untuk menduga pola

distribusi dan tingkat pencemarannya. Salah satu teknik modeling yang kini

banyak dipakai adalah bioplume modeling dari US-EPA. Di sini,

diperhitungkan pula faktor perubahan karakteristik pencemar akibat reaksi

biologis, fisika dan kimia yang dialami di dalam tanah.

o Rekayasa genetika terkadang juga perlu jika mikroba alamiah tak memuaskan

hasilnya.

o Treatability study juga akan menyimpulkan apakah reaksi dapat berlangsung

secara aerobik atau anaerobik.

 

Teknologi genetik molekular sangat penting untuk mengidentifikasi gen” yang

mengkode enzim yang terkait pada bioremediasi. Karakterisasi dari gen-gen yang

bersangkutan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana mikroba”

memodifikasi polutan beracun menjadi tidak berbahaya.

Page | 9

Page 10: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

Strain atau jenis mikroba rekombinan yang diciptakan di laboratorium dapat lebih

efisien dalam mengurangi polutan.

Mikroorganisme rekombinan yang diciptakan dan pertama kali dipatenkan adalah

bakteri "pemakan minyak". Bakteri ini dapat mengoksidasi senyawa hidrokarbon yang

umumnya ditemukan pada minyak bumi. Bakteri tersebut tumbuh lebih cepat jika

dibandingkan bakteri-bakteri jenis lain yang alami atau bukan yang diciptakan di

laboratorium yang telah diujicobakan. Akan tetapi, penemuan tersebut belum berhasil

dikomersialkan karena strain rekombinan ini hanya dapat mengurai komponen berbahaya

dengan jumlah yang terbatas. Strain inipun belum mampu untuk mendegradasi komponen-

komponen molekular yang lebih berat yang cenderung bertahan di lingkungan.

 

Jenis-jenis bioremediasi adalah sebagai berikut:

1. Biostimulasi

            Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah

yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri remediasi yang telah ada

di dalam air atau tanah tersebut.

 

2. Bioaugmentasi

            Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu

ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan

dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat.

Hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan:

            Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar mikroorganisme dapat

berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum sepenuhnya mengerti seluruh mekanisme

yang terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan ke lingkungan yang

asing kemungkinan sulit untuk beradaptasi.

Page | 10

Page 11: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

 

3. Bioremediasi Intrinsik

            Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar.

Kelas zat kimia yang sering diolah dengan bioremediasi

Peluang kedepan adalah pengembangan green business yang berbasis pada teknologi

bioremediasi dengan :

1.      System One Top Solution (close system) dan

2.  Dengan pendekatan multi-proses remediation technologies, artinya pemulihan

(remediasi) kondisi lingkungan yang terdegradasi dapat diteruskan sampai kepada

kondisi lingkungan seperti kondisi awal sebelum Kontaminasi ataupun pencemaran

terjadi.

 

Usaha mencapai total grenning program ini dapat dilanjutkan dengan rehabilitasi

lahan dengan melakukan kegiatan phytoremediasi dan penghijauan (vegetation

establishement) untuk lebih efektif dalam mereduksi, mengkontrol atau bahkan

mengeliminasi hasil bioremediasi kepada tingkatan yang sangat aman lagi buat lingkungan.

Biaya tehnologi Bioremediasi di Indonesia berada didalam kisaran 20-200 USD per

meter kubik bahan yang akan diolah (tergantung dari jumlah dan konsentrasi limbah

Page | 11

Page 12: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

awalserta metoda aplikasi), jauh lebih murah dari harga yang harus dikeluarkan dengan

teknologi lain seperti incinerasi dan soil washing (150-600 USD).

Bagi industri, penanganan lahan tercemar dengan teknologi bioremediasi memberikan

nilai strategis :

              I.      Effisiensi, kesadaran bahwa banyak sumber daya alam kita adalah non-renewable

resources (ex. minyak dan gas), dengan teknologi ramah lingkungan yang cost-

effective (seperti bioremediasi) akan secara langsung berimplikasi kepada

pengurangan biaya pengolahan.

           II.      Lingkungan, ketika suatu perusahaan begitu konsern dengan lingkungan, diharapkan

akan  terbentuk sikap positif dari pasar yang pada akhirnya seiring dengan kesadaran

lingkungan masyarakat akan mengkondisikan masyarakat untuk lebih memilih “green

Industry” dibanding industri yang berlabel “red industri” atau mungkin “black

industry”, evaluasi kinerja industri dalam pengelolaan lingkungan hidup (Proper)

sudah mulai dilakukan oleh pemerintah (KLH), diharapkan kedepan, akan terus

dikembangkan menjadi pemberian sertifikasi ISO 14001, hasilnya adalah perluasan

pasar dengan "greening image".

         III.      Environmental Compliance, ketaatan terhadap peraturan lingkungan menunjukan

bentuk integrasi total dan aktif dari industri terhadap regulasi yang dibangun oleh

pemerintah untuk kepentingan masyarakat luas. Sikap ini juga akan memberi penilai

positif dari masyarakat selaku konsumen terhadap perusahaan tertentu.

 

Pemerintah, melalui Kementrian Lingungan Hidup, membuat  Payung hukum yang

mengatur standar baku kegiatan Bioremediasi untuk mengatasi permasalahan lingkungan

akibat kegiatan pertambangan dan perminyakan serta bentuk pencemaran lainnya (logam

berat dan pestisida) disusun dan tertuang didalam:

            Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.128 tahun 2003 tentang tatacara

dan persyaratan teknis dan pengelolaan limbah minyak bumi dan tanah  terkontaminasi oleh

minyak bumi secara biologis (Bioremediasi).

Page | 12

Page 13: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

 

Langkah penanggulangan

Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara

tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau

mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat

berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat

mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan

penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:

1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup

banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah

atau dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal

dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan

kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi

vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara

pendaur ulang sampah.

Page | 13

Page 14: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

2) Bekas bahan bangunan (seperti  keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal)

yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara

berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak

menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan

air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air

bersih.

3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka

tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.

Page | 14

Page 15: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya

pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah)

berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan

terhadap pemanfaatan lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh

Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.

Sumber Pencemaran Tanah

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan

mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber

pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar

tanah. 

Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan

pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya

hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,

logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa

pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan

terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang

dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah

dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah

tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan

bermotor dan limbah industri.

Komponen - Komponen Bahan Pencemaran Tanah

1. Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;

perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor

pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

Page | 15

Page 16: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

1.1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan

oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan

bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh

hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan

tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. 

Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat

ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang

dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan

berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan

untuk berkembang.

1.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak

kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil

pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan

logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah

zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat

mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika

meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki

fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

Page | 16

Page 17: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau

tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan

pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan

kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah

semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi

juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung

pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus

akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut

Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah

Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara

memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah,

dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang

sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah,

misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat

permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat

dibuat biogas dan lain-lain. S

Page | 17

Page 18: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

edangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan

yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin

bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara

penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai

atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan

berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan

penggunaan pupuk kompos.

Dampak Dari Pencemaran Tanah

1. Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan

kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida

merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-

anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis

(terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan

kemungkinan terkena leukemia.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan

mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat

dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada

kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan

kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat

menyebabkan Kematian..

2.Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat

menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada

konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.

Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-

bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Page | 18

Page 19: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi

tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada

dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari

mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya

bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat

memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

Jenis Tanah dan Persebarannya Di Indonesia

a. Tanah Kapur (Terarrosa)

Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan kapur. Tanah kapur banyak terdapat di Jawa,

Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Sumatera.

b. Tanah Gambut (Tanah Rawa)

Tanah ini berasal dari bahan organik yang hidup di rawa-rawa. Tanah ini terdapat di pantai

timur Sumatera, Kalimantan dan bagian selatan Papua.

c. Tanah Vulkanik (Tanah Gunung Api)

Tanah vulkanik adalah jenis tanah dari pelapukan batuan letusan gunung api. Tanah ini

terdapat di Jawa, Sumatra, Halmahera, dan Sulawesi.

d. Tanah Aluvial

Tanah ini terbentuk akibat proses pengendapan bahan-bahan yang dibawa oleh aliran sungai.

Tanah ini banyak terdapat di lembah, sungai dan daerah pertemuan antara laut dan sungai.

Page | 19

Page 20: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. OBJEK PENULISAN

Objek penulisan mencakup gambaran/ penjelasan, dampak yang ditimbulkan, dan

cara penanggulangan pencemaran tanah.

B. DASAR PEMILIHAN OBJEK

Objek yang penulis pilih adalah mengenai pencemaran tanah, karena tanah

merupakan salah satu komponen kehidupan yang sangat penting. Semua manusia

pasti sangat tergantung akan keberadaan tanah tersebut. Namun, banyak orang yang

belum mengetahui bagaimana cara pengolahan tanah yang tepat tanpa banyak

menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan.

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penulisan makalah ini, penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari

berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku – buku atau dari

sumber media internet yang terkait dengan pencemaran lingkungan.

D. METODE ANALISIS

Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu dengan

mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis

permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari

alternatif pemecahan masalah.

Page | 20

Page 21: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penyebab pencemaran tanah adalah akibat sampah yang tidak dapat membusuk, seperti

plastic, kaca, kaleng, serta pemakaian zat kimia yang berlebihan. Semua itu akan

mencemarkan tanah yang mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :

1. kesuburan tanah berkurang dan bias menjadi tandus

2. tanaman sulit tumbuh

3. Binatang yang hidup dalam tanah mati

4. Mineral dalam tanah rusak

Pencemaran tanah dapat ditanggulangi dengan cara sebagai berikut :

1. Landfill, yaitu pembuangan sampah ke dalam lobang (tempat yang lebih rendah).

2. sanitary incine ration, pembuangan sampah ke dalam jurang kemudian ditutup lagi dengan

tanah

3. Individual incineration, yaitu sampah dikumpulkan dan dibakar sendiri.

4. Incinerator, yaitu pembakaran sampah setelah sampah terkumpul banyak oleh petugas

kebersihan.

Cara Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah

Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan

dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan

pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian

pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih

diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik

secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru

kita lakukan tindakan penanggulangan.

Page | 21

Page 22: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat

dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu

ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya

pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

Langkah pencegahan

Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan

terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara

lain:

1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat

dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,

kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari

gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara

berlapis-lapis dengan tanah.

2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh

mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar

seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang

jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang

tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian

dikubur.

3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari

tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses

pemurnian.

4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki

dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang

jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang

sangat dalam.

5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan

aturan dan tidak sampai berlebihan.

Page | 22

Page 23: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat

dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

Page | 23

Page 24: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk

dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:

kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;

penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan

sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau

limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang

langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya

dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan

permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses

pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,

bakteri).

B. SARAN

Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para

pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini.

Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian

tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.

Page | 24

Page 25: Karya Ilmiah Paencemaran Tanah

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR REFERENSI

Makalah Pencemaran Tanah « Son_Earth’s Zone The Last Geolog in the

World.htm.

Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil

Pertanian. Bhatara Karya Aksara, Jakarta. 121 hal.

Wikipedia. 2007. Pencemaran Tanah (On-line).

http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_tanah. diakses 26 Desember 2007.

Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang.

Kusno S, 1992, Pencegahan Pencemaran Pupuk dan pestisida. Jakarta : Penerbit

Swadaya.

 

Page | 25