Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KARYA TULIS ILMIAH
PEMBUKTIAN HUKUM PERGESERAN WIEN SECARA NUMERIK DENGAN
METODE NEWTON-RAPSHON TERMODIFIKASI
Oleh :
I Gusti Agung Widagda, S.Si, M.Kom
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
ii
Halaman Pengesahan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. Judul Karya Tulis : Pembuktian Hukum Pergeseran Wien Secara Numerik
dengan Metode Newton-Rapshon Termodifikasi
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Penulis
a. Nama lengkap dengan gelar : I Gusti Agung Widagda, S.Si, M.Kom
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Tk. I/III-d/197003311997021001
d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Fakultas/Jurusan : MIPA/Fisika
f. Universitas : Udayana
g. Bidang ilmu : Fisika Komputasi
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Jumlah Penulis : 1 (satu) orang
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Kerjasama
a. Nama Instansi : -
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Jangka Waktu Penulisan : 6 (enam) bulan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Biaya : -
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jimbaran, April 2016
Mengetahui,
Dekan FMIPA UNUD Penulis
(Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si.) (I Gusti Agung Widagda, S.Si, M.Kom)
NIP. 196606111997021001 NIP. 197003311997021001
iii
Pembuktian Hukum Pergeseran Wien Secara Numerik dengan Metode
Newton-Rapshon Termodifikasi
I G.A. Widagda
RINGKASAN
Hukum pergeseran Wien menyatakan hasil kali panjang gelombang maksimum
(λm) dengan temperatur (T) adalah konstan. Penurunan hukum pergeseran Wien secara
analitik didapatkan dari penyelesaian persamaan kerapatan energi (Uλ) dari hukum
Planck (Gupta,2003). Penyelesaian dari Uλ didapatkan dengan menghitung secara
manual turunan pertama dari fungsi Uλ terhadap λ dan hasil turunannya disamakan
dengan nol. Hasil akhirnya adalah hasil kali λm dengan T sama dengan konstan. Jadi
pada intinya penurunan hukum Wien adalah menghitung penyelesaian sebuah fungsi
f(x). Untuk menghitung penyelesaian sebuah fungsi dapat dilakukan secara numerik
yaitu dengan metode Newton-Rapshon (NR). Untuk menyelesaikan persamaan turunan
pertama f’(x) maka persamaan NR dimodifikasi menjadi NR termodifikasi. Metode NR
termodifikasi biasanya dinyatakan dalam bentuk program komputer sehingga proses
perhitungan menjadi lebih cepat (Munir, 2004). Penyelesaian fungsi Uλ dengan metode
NR termodifikasi dapat langsung dilakukan tanpa harus menghitung turunan fungsi Uλ
tersebut secara analitik. Dari hasil penelitian didapatkan perhitungan penyelesaian
persamaan kerapatan energi (Uλ) dengan metode NR termodifikasi sangat mendekati
hasil perhitungan secara analitik. Hal ini ditunjukkan dari hasil regresi antara variabel
hasil perhitungan λm secara analitik dengan variabel hasil perhitungan λm dengan metode
NR termodifikasi menghasilkan kurva regresi berbentuk linear dan koefisien
determinasi R2 = 1.
Kata kunci : hukum Pergeseran Wien, metode Newton-Rapshon, hukum Planck
iv
Derivation of Wien’s Displacement Law by using Newton-Rapshon
Method
I G.A. Widagda
SUMMARY
Wien’s displacement law states the product of the maximum wavelength (λm)
with temperature (T) is constant. The derivation of Wien’s law analytically obtained
from the solution of energy density equation (Uλ) of the Planck’s law (Gupta,2003). The
Solution of Uλ manually obtained by calculating the first derivative of the function Uλ to
λ and derivatives results equated with zero. The final result is a product of λm with T
equal to a constant. So the point of the derivation of Wien’s law is the calculation of the
solution of a function f (x). In order to calculate the solution of a function can be
performed numerically by using the method of Newton-Rapshon (NR). In order to solve
the equation of first derivative f'(x) then the equation of NR method modified into
modified NR method. Modified NR method is usually implemented in the form of a
computer program so that the calculation process becomes faster (Munir, 2004). The
solution of function Uλ with NR modified method can be done directly without having to
calculate the derivative of the function Uλ analytically. From the results, the calculation
of the solution of energy density equation (Uλ) with modified NR method is very close to
the results of analytical calculations. It is shown from the results of the regression
between the variable calculation results λm analytically with variable calculation
results λm with modified NR method produces shaped linear regression curve and the
determination coefficient R2 = 1.
Keywords : Wien’s displacement law, Newton-Rapshon method, Planck’s law
v
KATA PENGANTAR
Kami memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
”Pembuktian Hukum Pergeseran Wien Secara Numerik Dengan Metode Newton-
Rapshon termodifikasi”.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penyelesaian karya tulis ini antara lain :
-Bapak Dekan FMIPA, UNUD
-Bapak Ketua Jurusan Fisika, FMIPA, UNUD
-Bapak Kepala Lab. Fisika Komputasi
-Rekan - rekan dosen Jurusan Fisika, FMIPA, UNUD
-Istri dan anak-anakku
Sebagai akhir kata kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan hasil karya tulis ini.
Jimbaran, April 2016
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
RINGKASAN/SUMMARY iii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
I PENDAHULUAN 1
II TINJAUAN PUSTAKA 3
III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 8
IV METODE PENELITIAN 9
V HASIL DAN PEMBAHASAN 12
VI KESIMPULAN DAN SARAN 16
VII DAFTAR PUSTAKA 17
vii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 5.1 Hasil perhitungan λm secara analitik dan Newton-Rapshon
termodifikasi
14
viii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Kurva kerapatan energi Uλ untuk T = 50000 K 3
Gambar 2.2 Kurva kerapatan energi Uλ untuk beberapa nilai temperatur T 5
Gambat 4.1 Diagram Alir Iterasi Newton-Rapshon termodifikasi 9
Gambar 4.2 Rancangan GUI Aplikasi Newton-Rapshon termodifikasi 10
Gambat 5.1 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 35000 K 12
Gambar 5.2 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 40000 K 12
Gambat 5.3 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 50000 K 13
Gambat 5.4 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 60000 K 13
Gambat 5.5 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 70000 K 14
Gambat 5.6 Hasil regresi perhitungan panjang gelombang maksimum λm 15
1
I. PENDAHULUAN
Benda hitam (blackbody) adalah sebuah benda yang menyerap semua radiasi cahaya
yang mengenainya (Gupta, 2003). Benda hitam memiliki koefisien absorbsi (a) sama dengan
1, sedangkan koefisien refleksi (r) dan transmisi (t) sama dengan nol. Jika sebuah benda
dipanaskan maka warnanya akan berubah karena benda tersebut memancarkan radiasi. Mula-
mula warnanya berubah menjadi merah, kemudian oranye, dan setelah mencapai suhu tertentu
maka akan berubah menjadi putih. Hal ini menunjukkan bahwa benda yang dipanaskan akan
memancarkan radiasi dengan panjang gelombang tinggi pada temperatur rendah dan pada
temperatur tinggi akan memancarkan radiasi dengan panjang gelombang pendek.
Hukum pergeseran Wien adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara panjang
gelombang maksimum λm dengan temperatur T dari benda hitam. Ketika suhu sebuah benda
hitam dinaikkan maka dia akan memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik (cahaya
tampak) dengan panjang gelombang maksimum λm yang semakin pendek. Demikian juga
sebaliknya. Jadi panjang gelombang maksimum λm berbanding terbalik dengan temperatur T
benda hitam. Hukum atau persamaan Wien dapat diturunkan secara analitik dari hukum
Planck. Dari hukum Planck maka akan didapatkan persamaan kerapatan energi Uλ yang
dipancarkan oleh benda hitam. Persamaan kerapatan energi Uλ merupakan fungsi panjang
gelombang (λ). Panjang gelombang maksimum λm dapat ditentukan dengan mencari turunan
pertama Uλ terhadap λ dan hasil turunan tersebut disamakan dengan 0. Selanjutnya dengan
beberapa rumus-rumus aljabar tentang turunan dan asumsi-asumsi maka akhirnya kita akan
menghasilkan persamaan hukum Pergeseran Wien yaitu : perkalian panjang gelombang
maksimum λm dengan suhu T akan menghasilkan nilai konstan sebesar 2,989 .10-3
(konstanta
Wien).
Solusi atau penyelesaian sebuah fungsi f(x) adalah proses mencari nilai x yang membuat
nilai f(x) sama dengan nol. Penyelesaian sebuah persamaan atau fungsi f(x) dapat dilakukan
secara numerik dengan beberapa metode yaitu : Bagi Dua, Regula Falsi, Newton-Rapshon
(NR), dan Secant. Diantara metode tersebut maka metode NR merupakan paling banyak
dipakai karena konvergensinya paling cepat (Munir, 2004). Metode NR adalah sebuah metode
2
yang memerlukan proses iterasi yaitu proses berulang sampai kondisi yang ditentukan
terpenuhi. Proses iterasi akan berhenti jika selisih dua nilai x berurutan sangat kecil atau sama
dengan nol (konvergen). Nilai x saat proses iterasi berhenti merupakan nilai solusi dari fungsi
f(x). Persamaan iterasi NR disamping bisa dipakai untuk menyelesaikan fungsi f(x) maka
metode ini juga bisa dipakai untuk mencari solusi dari turunan f(x) atau f’(x). Untuk dapat
menyelesaikan f’(x) kita perlu melakukan modifikasi pada persamaan NR asli untuk
menghasilkan metode NR termodifikasi. Penyelesaian fungsi f(x) secara numerik biasanya
dilakukan dengan bantuan program komputer. Dengan mengimplementasikan metode NR
termodifikasi dalam bentuk program komputer maka semua kasus penyelesaian fungsi f(x)
dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Dengan melihat kemampuan dari metode NR termodifikasi ini maka sangat
memungkinkan metode ini dapat dipakai untuk menyelesaikan persamaan kerapatan energi Uλ
pada hukum Planck. Dari persamaan kerapatan energi Uλ maka perhitungan panjang
gelombang maksimum λm dapat dilakukan dengan metode NR termodifikasi. Dari λm yang
dihasilkan selanjutnya kita dapat menentukan apakah hasilnya memenuhi hukum pergeseran
Wien.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penurunan Hukum Pergeseran Wien secara analitik
Dari hukum Distribusi Planck didapatkan persamaan kerapatan energi Uλ dari
radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam (black body) adalah (Gupta, 2003) :
)1.2(..........................................................................................)1(
8/5
kThce
hcU
dimana,
h = konstanta planck = 6,63 .10-34
Js
c = kecepatan cahaya = 3,0 . 108
m/s
k= konstanta Boltzman = 1,38 . 10-23
J/K
λ = panjang gelombang (m)
T = suhu mutlak (0K)
Kerapatan energi bergantung pada 2 buah variabel yaitu panjang gelombang (λ) dan
temperatur (T). Bentuk kurva kerapatan energi yang dipancarkan oleh benda hitam
untuk temperatur 50000 K diperlihatkan pada Gambar 2.1.
Jika nilai maksimum dari Uλ terjadi saat λ = λm maka :
Gambar 2.1 Kurva kerapatan energi Uλ untuk T = 50000 K
4
)2.2(....................................................................................................0
md
dU
)3.2......(............................................................0)1(1
152/5
2
/6
kThckThc e
kT
e
)4.2(..........................................................................................1
5/
/
kThc
kThc
e
e
kT
hc
Jika dimisalkankT
hcx
maka persamaan (2.4) akan menjadi :
)5.2.(....................................................................................................)5(
5
xex
)6.2..(................................................................................).........5ln(5ln xx
Persamaan (2.6) mempunyai penyelesaian yaitu :
)7.2.....(....................................................................................................965.4x
Oleh karena itu
)8.2.......(..........................................................................................965.4kT
hc
m
atau
)9.2....(..........................................................................................)965.4(k
hcTm
Dengan memasukkan nilai h,k, dan c ke dalam persamaan (2.9) maka akan didapatkan :
)10.2........(................................................................................10.989.2 3Tm
atau secara umum ditulis :
)11.2....(....................................................................................................bTm
dimana b = 2.989. 10-3
merupakan konstanta Wien dan persamaan (2.11) ini disebut
dengan hukum Pergeseran Wien. Persamaan dari hukum pergeseran Wien ini dapat
dipakai untuk menjelaskan kurva kerapatan energi radiasi benda hitam seperti
diperlihatkan pada Gambar 2.2. Tampak dalam gambar jika temperatur benda hitam
dinaikkan maka nilai maksimum kerapatan energi Uλ masing-masing kurva bergeser ke
arah panjang gelombang yang lebih pendek.
5
2.2 Metode Newton-Rapshon
Penyelesaian dari sebuah fungsi f(x) adalah nilai x yang membuat nilai f(x) = 0.
Penyelesaian sebuah fungsi sering disebut sebagai akar dari fungsi f(x) tersebut. Metode
Newton-Rapshon merupakan sebuah metode numerik untuk menghitung akar fungsi
f(x). Bentuk persamaan dari metode Newton-Rapshon merupakan sebuah persamaan
iterasi yaitu :
)12.2........(................................................................................)('
)(1
xf
xfxx ii
dimana
,...n,,i 210
n = jumlah iterasi
f(x)dx
df(x)xf daripertamaturunan)('
Persamaan (2.12) merupakan sebuah iterasi yang merupakan proses berulang dimana
nilai x yang sekarang (xi+1) ditentukan oleh nilai x sebelumnya (xi). Proses pengulangan
akan berhenti sampai selisih dari 2 nilai x yang berurutan sangat kecil atau sama dengan
nol atau jika dinyatakan dengan persamaan :
)13.2.......(..........................................................................................01 ii xx
Gambar 2.2 Kurva kerapatan energi Uλ untuk beberapa nilai temperatur T
6
atau
)14.2.......(..........................................................................................1 ii xx
dimana ε adalah bilangan yang sangat kecil. Persamaan iterasi Newton-Rapshon dapat
juga dipakai untuk menentukan penyelesaian dari fungsi f’(x) yaitu nilai x yang
membuat nilai f’(x) = 0. Untuk menentukan penyelesaian dari fungsi f’(x) maka kita
melakukan modifikasi dari persamaan (2.12) menjadi :
)15.2........(................................................................................)(''
)('1
xf
xfxx ii
dimana,
f(x)dx
df(x)xf daripertamaturunan)('
f(x)dx
f(x)dxf darikeduaturunan)(''
2
2
Persamaan f’(x) dan f”(x) dapat ditentukan secara numerik dengan menggunakan
metode Beda Sentral yaitu (Soegeng, 1993) :
)16.2.(......................................................................2
)()()('
h
hxfhxfxf
)17.2......(..................................................)()(2)(
)(''2h
hxfxfhxfxf
Dengan memasukkan persamaan (2.16) dan (2.17) ke dalam persamaan (2.15) maka :
)18.2........(........................................)()(2)(
)()(
21
hxfxfhxf
hxfhxfhxx
iii
iiii
Dimana h merupakan selang atau interval yang nilainya bisa sembarang dan biasanya
merupakan bilangan yang sangat kecil. Persamaan (2.18) disebut dengan persamaan
iterasi Newton-Rapshon termodifikasi. Untuk mempercepat perhitungan persamaan
iterasi Newton-Raphson termodifikasi (persamaan 2.18) biasanya dibuatkan kode
program komputer.
2.3 Penurunan Hukum Pergeseran Wien secara numerik dengan metode Newton-
Rapshon termodifikasi
Penyelesaian secara numerik persamaan kerapatan energi radiasi benda hitam
Uλ dapat dilakukan secara numerik.
7
)1(
8/5
kThce
hcU
Persamaan ini dapat dikonversi dalam bentuk fungsi f(x) yaitu :
)19.2...(................................................................................)1(
8)(
/5
xkThce
hcxf
Dimana x menyatakan panjang gelombang λ. Nilai x maksimum (xm) atau panjang
gelombang maksimum (λm) dapat ditentukan dengan :
)20.2......(................................................................................0)(
)('
dx
xdfxf
Persamaan ini dapat diselesaikan dengan persamaan iterasi Newton-Rapshon
termodifikasi (persamaan (2.18)) yaitu :
)()(2)(
)()(
21
hxfxfhxf
hxfhxfhxx
iii
iiii
Persamaan iterasi ini memerlukan nilai awal (x0). Proses iterasi dimulai dari i = 0 dan
akan berhenti sampai selisih dari 2 nilai x yang berurutan sama dengan nol atau sangat
kecil (xi+1-xi = 0 atau xi+1-xi ≤ ε). Jika iterasi berhenti saat i = n, maka nilai xn
merupakan nilai maksimum (xm). Selanjutnya xm dikonversi menjadi λm. Sehingga
dengan mendapatkan λm maka kita dapat membuktikan hukum pergeseran Wien yaitu :
bTm
Jumlah atau banyaknya iterasi (n) yang diperlukan tergantung dari fungsi f(x) dan nilai
awal x0 yang diberikan. Solusi sebuah fungsi f(x) bisa memerlukan puluhan, ratusan,
bahkan ribuan kali iterasi. Untuk mempercepat proses iterasi maka biasanya persamaan
iterasi Newton-Rapshon tersebut dinyatakan dalam bentuk program komputer.
8
III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan dari penelitian adalah untuk :
- membuat program aplikasi komputer yang dapat mensimulasikan perhitungan hukum
pergeseran Wien secara numerik dengan metode Newton-Rapshon termodifikasi
- membandingkan hasil perhitungan Hukum Pergeseran Wien yang diperoleh secara
analitik dengan hasil perhitungan metode Newton-Rapshon termodifikasi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :
Program aplikasi komputer yang dihasilkan dapat dipakai untuk menampilkan hasil
perhitungan hukum pergeseran Wien secara numerik dengan metode Newton-Rapshon
termodifikasi
9
)()(2)(
)()(
21
hxfxfhxf
hxfhxfhxx
iii
iiii
cetak xi
i =0
Input x0
IV. METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian : Lab. Fisika Komputasi, jurusan Fisika, FMIPA, UNUD
2. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Perangkat keras :
-Komputer : Notebook intel core i3 2.30 GHz, 4 GB RAM
b. Perangkat lunak :
- Matlab versi 7.0
- Sistem operasi : Windows 7 ultimate
3. Pelaksanaan Penelitian
3.1 Perancangan Diagram Alir (Flow Chart)
Diagram alir dari perhitungan Intensitas Difraksi pada celah lingkaran
diperlihatkan dalam Gambar 4.1.
3.2 Perancangan Graphical User Interface (GUI)
mulai
selesai
Gambar 4.1 Diagram Alir Iterasi Newton-Rapshon termodifikasi
xi+1-xi ≤ ε ? tidak
ya
10
Rancangan GUI dari program aplikasi Newton-Rapshon termodifikasi
diperlihatkan dalam Gambar 4.2 berikut ini :
3.3 Implementasi kode program (source code)
Kode program Aplikasi Newton-Rapshon termodifikasi untuk menghitung
panjang gelombang maksimum dalam hukum pergeseran Wien adalah :
function find_root_pushbutton_Callback(hObject, eventdata, handles)
%***********************************************
%Hitung nilai maksimum dari fungsi, f'(x) = 0
%dengan Newton-Rapshon termodifikasi : xi+1=xi-f'(x)/f"(x)
%dan f'(x) dan f"(x) dihitung dengan metode Beda Central
%***********************************************
eps=1e-5;
y(1) = str2num(get(handles.nilai_awal_edit,'String'));
y(1)=y(1)*1e-9; %ubah dalam nanometer
n=1;
selisih = 10;
h=1e-3;
%konstanta Wien =2.989e-3
hp=6.6261e-034; %konstanta Planck
c=2.99e+008; %kecepatan cahaya
k=1.38e-023; %konstanta Boltzman
T = str2num(get(handles.T,'String')); %Temperatur
while selisih >= eps
Gambar 4.2 Rancangan GUI Aplikasi Newton-Rapshon termodifikasi
11
n=n+1;
x=y(n-1);
%bentuk berikut dpt berubah sesuai bentuk fungsinya
%*****************************
fxi = ((8*pi*hp*c)/(x^5)) * 1 / (exp ((hp*c) /((k*T)*x))-1) ;
fxi_plus_h=((8*pi*hp*c)/((x+h)^5)) * 1 / (exp ((hp*c) /((k*T)*(x+h)))-1) ;
fxi_min_h =((8*pi*hp*c)/((x-h)^5)) * 1 / (exp ((hp*c) /((k*T)*(x-h)))-1) ;
fx=(h/2)*(fxi_plus_h-fxi_min_h)/(fxi_plus_h-2*fxi+fxi_min_h);
%***************************
y(n)=x-fx;
selisih=abs(y(n)-x); %selisih 2 nilai
end
y(n)=y(n)/1e-9; % convert into nanometer
set(handles.max_edit,'String',num2str(y(n)));
12
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil akhir program aplikasi metode Newton-Rapshon termodifikasi untuk
menghitung panjang gelombang maksimum (λm) dari persamaan kerapatan energi Uλ
diperlihatkan dalam Gambar 5.1 - Gambar 5.5. Perhitungan diambil pada temperatur berturut
– turut yaitu : 3500 0K, 4000
0K, 5000
0K, 6000
0K, dan 7000
0K .
Gambar 5.1 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 35000 K
Gambar 5.2 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 40000 K
13
Gambar 5.3 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 50000 K
Gambar 5.4 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 60000 K
14
Dari kurva kerapatan energi radiasi yang diperlihatkan dalam Gambar 5.1 - Gambar 5.5 maka
dapat dilihat bahwa semakin tinggi temperatur T, maka nilai panjang gelombang maksimum
(λm) akan semakin kecil. Hal ini sangat sesuai dengan hukum pergeseran Wien yaitu :
bTm
Data hasil perhitungan λm secara analitik dan hasil perhitungan program Newton-Rapshon
termodifikasi dapat dilihat dalam tabel 5.1. Hasil perhitungan λm secara analitik dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan (2.10) :
T
m
310.989.2
Sedangkan hasil perhitungan λm dengan menggunakan program Newton-Rapshon
termodifikasi dapat dilihat dalam Gambar 5.1 – Gambar 5.5.
Temperatur
( K0)
Panjang gelombang maksimum( m )
analitik (m) Newton Rapshon (nm) Newton Rapshon (m)
3500 8.28E-07 1025.7644 1.03E-06
4000 7.25E-07 897.5834 8.98E-07
5000 5.80E-07 718.127 7.18E-07
6000 4.83E-07 598.4893 5.98E-07
7000 4.14E-07 513.0337 5.13E-07
Selanjutnya untuk membandingkan hasil perhitungan λm secara analitik dengan hasil
Gambar 5.5 Tampilan program Aplikasi Newton-Rapshon untuk T = 70000 K
Tabel 5.1 Hasil perhitungan λm secara analitik dan Newton-Rapshon termodifikasi
15
perhitungan program aplikasi Newton-Rapshon termodifikasi maka kita melakukan regresi
terhadap data dalam Tabel 5.1. Dimana variabel bebas menyatakan hasil perhitungan λm
secara analitik dan variabel tak bebas adalah hasil perhitungan λm dari program aplikasi
Newton-Rapshon termodifikasi. Hasil regresi dari kedua variabel tersebut dapat dilihat dalam
Gambar 5.6.
Dari hasil regresi yang ditunjukkan oleh Gambar 5.6 didapatkan garis regresi berbentuk
fungsi linear dengan persamaan y = 1.283x + 3.10-10
dan koefisien determinasi R2 = 1. Hal ini
menandakan bahwa nilai λm hasil perhitungan analitik sangat mendekati hasil perhitungan
metode NR termodifikasi.
Gambar 5.6 Hasil regresi perhitungan panjang gelombang maksimum λm
16
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan yaitu :
a. Metode Newton-Rapshon termodifikasi dapat dipakai untuk menyelesaikan
penurunan hukum pergeseran Wien
b. Hasil perhitungan panjang gelombang maksimum λm secara analitik sangat
mendekati hasil perhitungan dengan metode Newton-Rapshon termodifikasi. Hal ini
ditunjukkan oleh hasil regresi menghasilkan kurva linear dan koefisien determinasi
R2 = 1.
2. Saran
Perlu dilakukan penelitian untuk membuat program aplikasi komputer yang dapat
dipakai untuk menyelesaikan penurunan hukum pergeseran Wien secara numerik
dengan metode lain seperti metode Secant.
17
VII. DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur, 2003, Concept of Modern Physics, sixth edition, McGraw-Hill company, New
York, USA.
Beatty, Adam, 2011, Lecture Video: Wien’s Displacement Law,
www.universityphysicstutorials.com [diakses 22 Januari 2016]
Burns , Marshall L., 2012, Modern Physics for Science dan Engineering, first edition, Physics
Curriculum and Instruction Inc, USA.
Chapra,Steven C. dan Canale,Raymond P., 2010, Numerical Methods for Engineers, sixth
edition ,Mc Graw-Hill Book Company, New York
De Vries, P.L., 1999,A First Course in Computational Physics, John Wiley & Sons, USA
Gerton, Jordan, 2010, Video: Planck’s Law and Photoelectric Effect,
www.physics.utah.edu [diakses 29 Januari 2016]
Gupta, Shashikant,2003, Blackbody Radiation, Indian Institute of Science, Bangalore India
Kiusalaas ,Jaan, 2005, Numerical Method in Engineering with Matlab, first edition,
Cambridge University Press, New York, USA.
Krane,Kenneth S., 2012, Modern physics, third edition, John Wiley and Sons Inc, USA.
Munir, Rinaldi, 2005, Metode Numerik, Teknik Informatika, ITB
Nolan, Peter J.. Burns, 2014, Fundamental of Modern Physics, first edition, Physics
Curriculum and Instruction Inc, USA.
Soegeng R., 1993,Komputasi Numerik dengan Turbo Pascal, Penerbit Andi, Jogyakarta
Serway, Raymond A., 2005, Modern Physics, first edition, Thomson Learning Inc, USA.
Widagda I G.A., 2007, Diktat kuliah Fisika Komputasi, Fisika, FMIPA, Universitas Udayana,
Bali, Indonesia.
______, The Derivation of the Planck Formula,
http://disciplinas.stoa.usp.br/pluginfile.php/48089/course/section/16461/qsp_chapter10-
plank.pdf [diakses 15 Januari 2015]