Upload
alifahdiendhia
View
225
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
m
Citation preview
Alifah Diendhia / 1102011021 (YARSI)
Pembimbing: dr. Safyuni Naswati S., SpKJ
Status Psikiatri
Kasus 1
Nama: Tn. A
Usia: 72 tahun
A. Keluhan Utama
Laki-laki usia 72 tahun dibawa ke UGD oleh anaknya dengan mengamuk serta marah-marah sehingga membanting barang sejak 3 hari yang lalu.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Seorang laki-laki berusia 72 tahun dibawa UGD RSJSH oleh anaknya dengan mengamuk serta marah-marah sehingga membanting barang.
Menurut anak pasien bahwa pasien seperti ini terpicu oleh awal pemikiran pasien yang merasa usaha yang dirintisnya tidak mengalami kemajuan.
Sejak 3 hari yang lalu, Pasien menjadi marah marah dan membanting semua barang barang. Pasien mengatakan dia mendengar laki-laki yang sering menyuruh dia untuk melakukan hal-hal tersebut karena dianggap menghambat kesuksesan bisnis pasien.
Sejak 2 hari yang lalu, pasien semakin agresif. Pasien juga marah-marah dan mengatakan keluarganya itu orang jahat. Anak pasien memberitahukan pasien tidak ada riwayat kebentur di kepala atau jatuh. Gejala seperti ini baru pertama kali dialami pasien. Pasien tidak merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Menurut dari keterangan anak, pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien mempunyai riwayat hipertensi pada usia 50 tahun. Tidak ada riwayat trauma di kepala, kejang maupun kecelakaan.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien tidak minum alkohol, merokok atau menggunakan narkoba.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir adalah SMA.
2. Riwayat Pekerjaan
Pengusaha makanan.
3. Riwayat Beragama
Pasien beragama muslim, sering beribadah.
4. Kehidupan Perkawinan/Psikoseksual
Pasien sudah menikah 50 tahun, ini merupakan pernikahan pertama pasien dan memiliki 4 orang anak.
5. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum.
6. Riwayat Sosial
Pasien mempunyai kehidupan sosial yang baik.
II. STATUS FISIK
A. Status Internus
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi : 112x/ menit
Suhu : 36,9 oC
Pernafasan : 20 x/ menit
Pemeriksaan head to toe: Tanda ransang meningeal (-), nyeri kepala. Pemeriksaan sistem lain
di dalam batas normal.
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum
1. Penampilan
Pasien laki-laki umur 72 tahun tampak sesuai dengan usianya, mengenakan baju kemeja merah lengan pendek, dengan celana pendek biru dan memakai sandal. Pasien terlihat kurus. Tampak rapi dan perawatan diri cukup baik. Pasien berambut putih dengan rambut tersisir rapi ke sebelah kanan dan tidak menggunakan perhiasan.
2. Kesadaran
Compos mentis.
3. Perilaku Motorik
Sebelum wawancara: Pasien bicara dengan volume suara keras dan marah-marah.
Selama wawancara: Pasien tidak mau diwawancara dan marah ke dokter.
Setelah wawancara: Pasien masih marah-marah
4. Sikap terhadap Pemeriksa
Kooperatif.
5. Pembicaraan
Cara berbicara: Pasien menjawab pertanyaan sambil terus berbicara dengan marah-marah. Bicara spontan, artikulasi jelas, intonasi tinggi dan volume tinggi.
Gangguan berbicara: tidak adanya hendaya bicara.
B. Alam Perasaan *
a. Mood : Disthym
b. Afek : dangkal
c. Serasi : serasi
C. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi : Ada (Auditorik, pasien mengatakan dia mendengar suara seorang laki-laki yang sering menyuruh dia)
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
D. Proses Pikir
a. Arus pikir *: Koheren
b. Isi pikir :
i. Preokupasi (-),
ii. waham (+),
1. Jenis : Kebesaran
iii. obsesi (-).
iv. fobia (-)
E. Fungsi Intelektual
Taraf Pendidikan SMA
Pengetahuan Umum Baik, pasien mengetahui nama presiden Korea Utara saat ini
Kecerdasan Cukup baik, Pasien dapat menemukan artikel berita yang
dibutuhkan di koran dengan cepat
Konsentrasi dan
Perhatian
Konsentrasi baik (saat diajak berhitung 100 dikurangi 5, pasien
dapat menjawab dengan benar, saat diminta mengeja kata
KOREA secara terbalik, pasien dapat menjawab dengan tepat).
Perhatian baik (pasien tidak mudah teralih perhatiannya terhadap
kegiatan atau orang yang lewat didepannya, atau terhadap benda
yang menarik perhatiannya)
Orientasi
- Waktu Baik (pasien dapat membedakan pagi, siang dan malam hari).
- Tempat Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada di RSJ
Soeharto Heerdjan Grogol).
- Orang Baik (pasien tidak mengenali keluarganya).
Daya Ingat*
- Jangka
Panjang
Baik (pasien dapat mengingat daerah tempat berdagangnya).
- Jangka Pendek Buruk (pasien tidak mengingat menu makan pagi)
- Segera Buruk (pasien tidak dapat mengingat nama benda yang baru
saja disebutkan oleh dokter muda yang mewawancarai).
Pikiran Abstrak Kurang baik (pasien tidak dapat menyebutkan perbedaan dan
persamaan antara bola dan jeruk).
Visuospasial Baik (pasien dapat menceritakan perjalanan dari rumah ke UGD
ditentukan oleh pemeriksa).
Kemampuan
Menolong Diri
Baik (pasien bisa makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
F. Pengendalian ImpulsKurang (saat diwawancara pasien marah-marah).
G. Daya Nilaia. Daya Nilai SosialKurang (Pasien marah kepada perawat dan dokter).b. Uji Daya Nilai *Baik (Saat ditanyakan mengenai jika menemukan dompet berisi uang di jalanan,pasien ke kantor polisi).c. Daya Nilai RealitaTerganggu.
H. TilikanDerajat 1 (pasien tidak sadar bahwa dia sakit).
I. Reliabilitas: Baik (Jadi, dilakukan auto dan alloanamnesis dengan ibunya)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil dari pemeriksaan darah lengkap dalam batas normal.
V. DIAGNOSTIK *
Aksis I: Gangguan klinis dan kondisi klinis yang menjadi fokus perhatian khusus
F05.0: , tak bertumpang tindih dengan dimensia.
Aksis II: Gangguan kepribadian dan retardasi mental
Tidak ada diagnosis.
Aksis III: Kondisi medis umum
Hasil dari pemeriksaan fisik dan penunjang menunjukkan adanya Hipertensi
Aksis IV: Masalah psikososial dan lingkungan
Pasien tidak sulit mengerjakan fungsi sehari-hari.
Aksis V: Penilaian fungsi global
GAF current: 70-61
GAF HLPY: 100-91
VI. TATALAKSANA
Medika Mentosa
1. Haloperidol 1x 5 mg PO.
Non Medika Mentosa
a. Pasien dirawat inap.
b. Menjelaskan ke keluarga pasien bahwa sikap yang terjadi akhir-akhir ini dikarenakan adanya halusinasi suara yang pasien dengar.
c. Menjelaskan tentang kepatuhan minuman obat untuk menghilangkan halusinasi dan mengontrol emosi sehingga tekanan darah juga dapat terkontrol