28
ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL Makalah Pendidikan Kewarganegaraan kelas 30 Disusun oleh Nama : Tri Wijayanti NIM : 162110101156 Fakultas : Kesehatan Masyarakat UNIT PELAYANAN TEKNIS BIDANG STUDY MATA KULIAH UMUM

KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan kelas 30

Disusun oleh

Nama : Tri Wijayanti

NIM : 162110101156

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

UNIT PELAYANAN TEKNIS

BIDANG STUDY MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS JEMBER

Semester Gasal 2016-2017

Page 2: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-

Nya penulis diberi kesehatan walafiat, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah yang menjadi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini dengan

tepat waktu.

Makalah yang berjudul “Esensi dan Urgensi Identitas Nasional” ini

merupakan aplikasi dari penulis selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut

juga untuk memberikan pengetahuan tentang identitas nasional. Selesainya

makalah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari dosen

pengajar ataupun dari pihak – pihak lainnya yang turut serta membantu

terselesaikannya makalah ini.

Besar harapan penulis semoga makalah yang penulis sajikan ini berguna

dan dapat menginspirasi bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari

bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis

dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca dengan tujuan

menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik.

Jember, 1 Desember 2016

Penulis

i

Page 3: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................2

1.3 TUJUAN........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL...................................................3

2.2 UNSUR-UNSUR IDENTITAS NASIONAL................................................5

2.3 FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KELAHIRAN IDENTITAS NASIONAL.........................................................................................................6

2.4 FUNGSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL..................................8

2.5 DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS NASIONAL INDONESIA........................................................................................................9

2.6 SOLUSI DARI DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS NASIONAL.......................................................................................................10

BAB III..................................................................................................................13

PENUTUP..............................................................................................................13

3.1 KESIMPULAN............................................................................................13

3.2 SARAN........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii

Page 4: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap Negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan

berupaya memiliki identitas nasional agar negara tersebut dapat dikenal oleh

negara-bangsa lain, dan dapat dibedakan dengan bangsa lain. Identitas

Nasional mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup negara-bangsa.

Negara-bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang

sejajar dengan bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang bersangkutan.

Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi ini mendapat tantangan yang

sangat kuat, terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut

Berger dalam The Capitalis Revolution, era globalisasi dewasa ini ideologi

kapitalislah yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah

masyarakat satu per satu dan menjadi sistem internasional yang menentukan

nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak

langsung juga nasib sosial, politik, dan kebudayaan (Berger, 1988).

Situasi dan kondisi ini menghadapkan kita pada suatu keprihatinan dan

sekaligus juga mengundang kita untuk ikut bertanggung jawab atas mosaik

Indonesia yang retak bukan sebagai ukiran melainkan membelah dan meretas

jahitan busana tanah air, tercabik-cabik dalam kerusakan yang menghilangkan

keindahannya. Untaian kata-kata dalam pengantar sebagaimana tersebut

merupakan tamsilan bahwasannya Bangsa Indonesia yang dahulu dikenal

sebagai “het zachste volk ter aarde” dalam pergaulan antar bangsa, kini

sedang mengalami tidak saja krisis identitas melainkan juga krisis dalam

berbagai dimensi kehidupan yang melahirkan instabilitas yang

berkepanjangan semenjak reformasi digulirkan pada tahun 1998. (Koento W,

2005).

1

Page 5: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

Kehalusan budi, sopan santun dalam sikap dan perbuatan, kerukunan,

toleransi dan solidaritas sosial, idealisme dan sebagainya telah hilang hanyut

dilanda oleh derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang penuh paradoks.

Berbagai lembaga kocar-kacir semuanya dalam malfungsi dan disfungsi.

Trust atau kepercayaan antar sesama baik vertikal maupun horisontal telah

lenyap dalam kehidupan bermasyarakat. Identitas nasional kita dilecehkan

dan dipertanyakan eksistensinya.

Krisis multidimensi yang sedang melanda masyarakat kita

menyadarkan kita semua bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk

mengembangkan Identitas Nasional kita telah ditegaskan sebagai komitmen

konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam

Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah memajukan kebudayaan

Indonesia.Dengan demikian secara konstitusional pengembangan kebudayaan

untuk membina dan mengembangkan Identitas Nasional kita telah diberi dasar

dan arahnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian identitas nasional secara etimologis dan terminologis ?2. Apa unsur-unsur identitas nasional ?3. Apa faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional ?4. Bagaimana fungsi dan urgensi identitas nasional ?5. Bagaimana dinamika dan tantangan identitas nasional indonesia ?6. Bagaimana solusi dari dinamika dan tantangan identitas nasional ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional secara etimologis dan terminologis

2. Untuk mengetahui unsur-unsur identitas nasional3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional4. Untuk mengetahui fungsi dan urgensi identitas nasional5. Untuk mengetahui dinamika dan tantangan identitas nasional indonesia6. Untuk mengetahui solusi dari dinamika dan tantangan identitas nasional

2

Page 6: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL

Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata yaitu

“identitas” dan “nasional”. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity

yang memiliki pengertian harafiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang

melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

Dalam term antropologi identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan

sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok

sendiri, komunitas sendiri, atau negara sendiri. Mengacu pada pengertian ini

identitas tidak terbatas pada individu semata tetapi berlaku pula pada suatu

kelompok. Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang melekat pada

kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan,

baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun non fisik seperti

keinginan, cita-cita dan tujuan. Himpunan kelompok-kelompok inilah yang

kemudian disebut dengan istilah identitas bangsa atau identitas nasional yang

pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok (colective action) yang

diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi

atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bisa dipisahkan dari

kemunculan konsep nasionalisme.

Secara terminologis istilah identitas nasional memiliki pengertian yang

berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli. Menurut Kaelan (2010: 43)

menyatakan bahwa identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh

suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan

bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di

dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,

sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.demikian pula hal ini sangat

ditentukan oleh bagaimana proses bangsa tersebut terbentuk secara historis.

Berdasarkan hakikat pengertian “identitas nasional” sebagaimana dijelaskan

3

Page 7: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

diatas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati

diri suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian bangsa.

Menurut Koento Wibisono (2005) menyatakan bahwa Identitas Nasional

pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan

berkembang dalam aspek kehidupan suatu nation (bangsa) dengan ciri-ciri

khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa

lain dalam hidup dan kehidupannya. Bila dilihat dalam konteks Indonesia

maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang

tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku

yang “dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan

nasional dengan acuan Pancasila dan roh “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai

dasar dan arah pengembangannya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa

hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan

berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin

dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam aturan

perundang-undangan atau hukum, sistem pemerintahan yang diharapkan,

nilai-nilai etik dan moral yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan

baik dalam tataran nasional maupun internasional dan lain sebagainya. Nilai-

nilai budaya yang tercermin di dalam Identitas Nasional tersebut bukanlah

barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis,

melainkan sesuatu yang “terbuka” yang cenderung terus-menerus bersemi

karena hasrat menuju kemajuan yang dimilki oleh masyarakat pendukungnya.

Konsekuensi dan implikasinya adalah bahwa Identitas Nasional adalah

sesuatu yang terbuka untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap

relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam

masyarakat.

Sedangkan menurut Tilaar (2007) menyatakan identitas nasional

berkaitan dengan pengertian bangsa. Menurutnya,bangsa adalah suatu

keseluruhan alamiah dari seseorang karena daripadanyalah seorang individu

memperoleh realitasnya. Artinya, seseorang tidak akan mempunyai arti bila

4

Page 8: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

terlepas dari masyarakatnya. Dengan kata lain, seseorang akan mempunyai

arti bila ada dalam masyarakat. Dalam konteks hubungan antarbangsa,

seseorang dapat dibedakan karena nasionalitasnya sebab bangsa menjadi

penciri yang membedakan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya.

2.2 UNSUR-UNSUR IDENTITAS NASIONAL

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk.

Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas

yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa.

1) Suku Bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif

(ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis

kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok

etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa.

2) Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis.

Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama

Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong

Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi negara

namun sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama

resmi negara dihapuskan.

3) Kebudayaan, adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang

isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang

secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk

menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan

sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan

dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

4) Bahasa: merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa

dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas

unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana

berinteraksi antar manusia.

5

Page 9: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut diatas dapat dirumuskan

pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut :

1). Identitas Fundamental; yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah

Bangsa, Dasar Negara, dan Ideologi Negara.

2) Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya,

Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan

“Indonesia Raya”.

3) Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan

pluralisme dalam suku, bahasa, budaya dan agama serta kepercayaan

(agama).

2.3 FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KELAHIRAN IDENTITAS NASIONAL

Faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia

meliputi (1) faktor objektif, yaitu faktor geografis, ekologis, dan demografis,

(2) faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang

dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002). Kondisi geografis-ekologis yang

membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan

terletak di persimpangan jalan komunikasi antar wilayah dunia di Asia

Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis,

ekonomis, sosial, dan kultural bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis

yang dimiliki Indonesia ikut mempengaruhi proses pembentukan masyarakat

dan bangsa Indonesia beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor

yang ada di dalamnya.

Sedangkan Robert De Ventos mengemukakan bahwa teori munculnya

identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat

faktor penting, yaitu faktor primer, faktor pendorong, faktor penarik, dan

faktor reaktif. Faktor pertama, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama,

dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun dari berbagai etnis,

6

Page 10: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

bahasa, agama, wilayah, serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan

meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Hal inilah yang

dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika. Faktor kedua, meliputi pembangunan

komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan

pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi

suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi serta pembangunan

negara dan bangsanya merupakan suatu identitas nasional yang bersifat

dinamis. Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang

resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.

Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan

kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi

negara dan bangsa Indonesia. Faktor keempat, meliputi penindasan, dominasi,

dan pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat. Penderitaan

dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan

kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk

memori kolektif rakyat.

Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses

pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang

dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari bangsa lain.

Pencarian identitas nasional bangsa Indonesia pada dasarnya melekat erat

dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk membangun bangsa dan negara

dengan konsep nama Indonesia. Bangsa dan negara Indonesia ini dibangun

dari unsur-unsur masyarakat lama dan dibangun menjadi satu kesatuan

bangsa dan negara dengan prinsip nasionalisme modern. Oleh karena itu,

pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur

lainnya seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama, serta geografis, yang

saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses yang sangat panjang.

7

Page 11: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

2.4 FUNGSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional itu penting, sebagaimana telah dijelaskan bahwa

sebuah negara dapat diibaratkan seorang individu manusia. Salah satu tujuan

Tuhan menciptakan manusia adalah agar manusia saling mengenal. Agar

individu manusia dapat mengenal atau dikenali oleh individu lain, manusia

perlu memiliki ciri atau identitas.

Selanjutnya, kita akan mengaitkan identitas diri individu dengan konteks

negara atau bangsa. Identitas nasional itu penting bagi sebuah negara agar

bangsa kita dikenal oleh bangsa lain. Apabila kita sudah dikenal oleh bangsa

lain maka kita dapat melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis sebagai

bangsa sesuai dengan fitrahnya. Identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa

sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-bangsa tersebut. Tidak

mungkin negara dapat hidup sendiri sehingga dapat eksis. Setiap negara

seperti halnya individu manusia tidak dapat hidup menyendiri. Setiap negara

memiliki keterbatasan sehingga perlu bantuan/pertolongan negara atau bangsa

lain. Demikian pula bagi indonesia, kita perlu memiliki identitas agar dikenal

oleh bangsa lain untuk saling memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, identitas

nasional sangat penting untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan

nasional negara-bangsa Indonesia.

Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia.

Dengan adanya identitas maka akan tumbuh rasa hormat dan saling

menghargai antar negara-bangsa. Dalam berhubungan antarnegara tecipta

hubungan yang sederajat/sejajar, karena masing-masing mengakui bahwa

setiap negara berdaulat tidak boleh melampaui kedaulatan negara lain. Istilah

ini dalam hukum internasional dikenal dengan asas “Par imparem non habet

imperium” yang artinya bahwa negara berdaulat tidak dapat melaksanakan

yurisdiksiterhadap negara berdaulat lainnya.

8

Page 12: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

2.5 DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Banyak sejumlah kasus dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari

mengenai dinamika kehidupan dan tantangan terkait identitas nasional yang

pernah kita lihat sebagai berikut :

1. Pancasila belum menjadi sikap dan perilaku sehari-hari ( membuang

sampah sembarangan, tidak disiplin)

2. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan

bernegara

( kesantunan, kepedulian)

3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar ( menghargai

dan mencintai buaya asing )

4. Lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada bahasa indonesia.

5. Lebih mengapresiasi lagu-lagu asing daripada mengapresiasi lagu nasional

atau lagu daerah sendiri.

6. Lunturnya semangat nasionalisme dalam menjunjung nama bangsa dan

negara.

Kita harus mampu menghadapi segenap tantangan dan hambatan dalam

kehidupan guna dapat memelihara stabilitas nasional. Tantangan dan masalah

yang dihadapi terkait dengan Pancasila telah banyak mendapat tanggapan dan

analisis sejumlah pakar. Seperti Azyumardi Azra ( Tilaar,2007), menyatakan

bahwa saat ini Pancasila sulit dan dimarginalkan di dalam semua kehidupan

masyarakat indonesia karena: 1) Pancasila dijadikan sebagai kendaraan

politik; 2) adanya liberalismepolitik; dan 3) lahirnya desentralisasi atau

otonomi daerah menurut Tilaar (2007)

Disadari bahwa rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran

warga negara dalam bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai

pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya pada era

reformasi bagaikan berada dalam tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-

9

Page 13: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

nilai yang menjadi pegangan bersama. Oleh karena itu perlu adanya

pendukungdalam meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai luhur yang

dapat dijadikan pegangan dalam bermasyarakat. Memahami dan mengerti

nilai-nilai pancasila sejak dini dalam kehidupan sekolah sangat membantu

dalam meningkatkan kesadaran dalam mewujudkan nilai-nilai pancasila. Kita

perlu memahami secara penuh bahwa pancasila sebagai pedoman hidup

bangsa sehingga kita dapat merasa berkewajiban dalam melaksanakannya.

Tantangan terkait memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme perlu

mendapat perhatian. Bangsa indonesia perlu mengupayakan strategi untuk

mengalihkan kecintaan terhadap bangsa asing agar dapat berubah menjadi

bangsa sendiri. Hal tersebut perlu adanya upaya dari generasi baru untuk

mendorong bangsa indonesia untuk membuat prestasi yang tidak dapat dibuat

oleh bangsa lain. Mendorong masyarakat kita untuk bangga menggunakan

produk bangsa sendiri.

Semua unsur formal identitas nasional, baik langsung maupun secara

tidak langsung diterapkan, perlu dipahami, diamalkan dan diperlakukan

sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Permasalahannya

terletak pada sejauh mana masyarakat kita memahami dan menyadari dirinya

sebagai warga negara yang baik yang beridentitas sebagai warga negara

indonesia dengan pancasila sebagai pedomannya. Oleh karena itu, warga

negara yang baik akan berupaya belajar secara berkelanjutan untuk menjadi

warga negara yang baik dan cerdas.

2.6 SOLUSI DARI DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS NASIONAL

Dalam rangka pemberdayaan Identitas Nasional, perlu ditempuh melalui

revitalisasi Pancasila. Revitalisasi sebagai manifesatsi Identitas Nasional

mengandung makna bahwa Pancasila harus kita letakkan dalam keutuhannya

dengan Pembukaan, dieksplorasikan dimensi-dimensi yang melekat padanya,

yang meliputi:

10

Page 14: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

1. Realitas: dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

dikonsentrasikan sebagai cerminan kondisi objektif yang tumbuh dan

berkembang dalam masyarakat kampus utamanya, suatu rangkaian nilai-

nilai yang bersifat sein im sollen dan das sollen im sein.

2. Idealitas: dalam arti bahwa idealisme yang terkandung di dalamnya

bukanlah sekedar utopi tanpa makna, melainkan di objektivasikan

sebagai “kata kerja” untuk membangkitkan gairah dan optimisme para

warga masyarakat guna melihat hari depan secara prospektif, menuju hari

esok yang lebih baik, melalui seminar atau gerakan dengan tema

“Revitalisasi Pancasila”.

3. Fleksibilitas: dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi yang

sudah selesai dan “tertutup”menjadi sesuatu yang sakral, melainkan

terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan jaman yang

terus-menerus berkembang. Dengan demikian tanpa kehilangan nilai

hakikinya Pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta fungsional

sebagai tiang-tiang penyangga bagi kehidupan bangsa dan negara dengan

jiwa dan semangat “Bhinneka Tunggal Ika”, sebagaimana dikembangkan

di Pusat Studi Pancasila (di UGM), Laboratorium Pancasila (di

Universitas Negeri Malang).

Melalui revitalisasi Pancasila sebagai wujud pemberdayaan Identitas

Nasional inilah, maka Identitas Nasional dalam alur rasional-akademik tidak

saja segi tekstual melainkan juga segi konstekstualnya dieksplorasikan

sebagai referensi kritik sosial terhadap berbagai penyimpangan yang melanda

masyarakat kita dewasa ini. Untuk membentuk jati diri maka nilai-nilai yang

ada tersebut harus digali dulu misalnya nilai-nilai agama yang datang dari

Tuhan dan nilai-nilai yang lain misalnya gotong royong, persatuan kesatuan,

saling menghargai menghormati, yang hal ini sangat berarti dalam

memperkuat rasa nasionalisme bangsa. Dengan saling mengerti antara satu

dengan yang lain maka secara langsung akan memperlihatkan jati diri bangsa

kita yang akhirnya mewujudkan identitas nasional kita.

11

Page 15: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

Sementara itu untuk mengembangkan jati diri bangsa dimulai dari nilai-

nilai yang harus dikembangkan yaitu nilai-nilai kejujuran, keterbukaan,

berani mengambil resiko, harus bertanggung jawab terhadap apa yang boleh

dilakukan, adanya kesepakatan dan berbagai terhadap sesama. Untuk itu perlu

perjuangan dan ketekunan untuk menyatukan nilai, cipta, rasa dan karsa itu.

(Soemarno, Soedarsono).

12

Page 16: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata yaitu

“identitas” dan “nasional”. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity

yang memiliki pengertian harafiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang

melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-

kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik

seperti budaya, agama, dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-

cita dan tujuan. Secara terminologis istilah identitas nasional memiliki

pengertian yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli. Menurut

Kaelan (2010: 43) menyatakan bahwa identitas nasional adalah suatu ciri

yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa

tersebut dengan bangsa lain. unsur-unsur pembentuk identitas yaitu suku

bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa.

Identitas nasional itu penting bagi sebuah negara agar bangsa kita dikenal

oleh bangsa lain. Apabila kita sudah dikenal oleh bangsa lain maka kita dapat

melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis sebagai bangsa sesuai dengan

fitrahnya. Identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi

kelangsungan hidup negara-bangsa tersebut. Identitas nasional penting bagi

kewibawaan negara dan bangsa Indonesia. Dengan adanya identitas maka

akan tumbuh rasa hormat dan saling menghargai antar negara-bangsa. Dalam

berhubungan antarnegara tecipta

Disadari bahwa rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran

warga negara dalam bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai

pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya pada era

reformasi bagaikan berada dalam tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-

13

Page 17: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

nilai yang menjadi pegangan bersama. Oleh karena itu perlu adanya

pendukung dalam meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai luhur yang

dapat dijadikan pegangan dalam bermasyarakat. Memahami dan mengerti

nilai-nilai pancasila sejak dini dalam kehidupan sekolah sangat membantu

dalam meningkatkan kesadaran dalam mewujudkan nilai-nilai pancasila. Kita

perlu memahami secara penuh bahwa pancasila sebagai pedoman hidup

bangsa sehingga kita dapat merasa berkewajiban dalam melaksanakannya.

3.2 SARAN

Sebagai masyarakat Indonesia kita harus bisa ikut serta dalam menjaga

dan melestarikan apa yang menjadi identitas negara Indonesia. Hal itu

dikarenakan identitas negara merupakan aset yang berharga yang menjadi

pembeda sekaligus tanda pengenal dengan bangsa lain. Jangan biarkan

bangsa lain mengklaim apa yang menjadi identitas negara kita. Dan apabila

hal itu terjadi maka sudah seharusnya pemerintah menindak lanjutinya secara

tegas demi kembalinya identitas negara.

14

Page 18: KATA PENGANTARtriwijayanti97.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/... · Web viewPancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya

DAFTAR PUSTAKA

Herdiawanto, H., & Hamdayama, J. (2010). Cerdas, Kritis, Dan Aktif Berwarganegara. Jakarta: Erlangga.

Kaelan, & Zubaidi, A. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Sumantri, A. (2014). Bab II Bagaimana Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan Pembangunan Bangsa dan Karakter. Dipetik Desember 3, 2016, dari kuliahdaring.dikti.go.id

15