Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan hidayah-Nya, pada bulan Februari 2020 kami dapat menyelesaikan penyusunan buku laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lkj). Dalam rangka memberikan gambaran mengenai pencapaian kinerja lima tahun pelaksanaan Rencana Strategis Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri
Tahun 2015-2019 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019, dan sebagai bentuk
transparansi dan akuntabilitas tugas dan fungsi Badan Litbang sebagai “Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner”. Laporan Kinerja Badan Litbang Kemendagri tahun 2019 mengacu pada Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Badan Litbang merupakan instrument penilaian kinerja yang disusun berdasarkan analisis pengukuran capaian kinerja program dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Badan Litbang Tahun 2019. Badan Litbang Kemendagri terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dalam mendukung pencapaian visi dan misi Kemnterian Dalam Negeri. Untuk itu, Laporan Kinerja ini akan menjadi salah satu sarana evaluasi serta instrument dalam penetapan kebijakan dan peningkatan kinerja bagi Badan Litbang di masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh Unit Kerja Eselon II Badan Litbang beserta stakeholders yang telah mengkontribusikan capaian kinerja Badan Litbang di tahun 2019.
Jakarta, Februari 2020
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan,
DODI RIYADMADJI
ii
Profil Kepala Badan Litbang Kemendagri
NIP : 19610402.198603.1.001 NAMA : Drs. DODI RIYADMADJI, MM TTL : BANTUL, 2 APRIL 1961 AGAMA : ISLAM PANGKAT/GOL : PEMBINA UTAMA (IV/e) PENDIDIKAN TERAKHIR : Kandidat Doctor Ilmu Manajemen Pendidikan UNJ JABATAN : KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENDAGRI ALAMAT : Jl. Sutera Kirana lll/31 Alam Sutera Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan
RIWAYAT KEPANGKATAN
No. Pangkat / Gol / Ruang No. SK Tgl. SK TMT Pangkat 1 Pembina Utama (IV/e) 30/K TAHUN 2018 21-06-2018 01-04-2018
2 Pembina Utama Madya (IV/d) 26/K TAHUN 2014 01-04-2014 01-04-2014
3 Pembina Utama Muda (IV/c) 37/K TAHUN 2010 24-06-2010 01-04-2010
4 Pembina Tingkat I (IV/b) 811.234-755 07-03-2005 01-04-2005
5 Pembina (IV/a) 811.233-732 01-01-2001 01-04-2002
6 Penata Tingkat I (III/a) 811.233-460 26-02-1998 01-04-1998
RIWAYAT JABATAN
No. Jabatan Eselon TMT Jabatan Deskripsi tugas pokok dan Fungsi Jabatan
1 Penjabat Gubernur Kalimantan Barat
14-01-2018
2 Kepala Badan Litbang Kemendagri
I/a 18-12-2017
3 Sekretaris Badan Litbang Merangkap Plt Kaban Litbang Kemendagri
II/a 03-11-2016
4 Kepala Pusat Penerangan/Juru Bicara Mendagri
II/a 28-08-2014
5 Direktur Fasilitasi KDH, DPRD, dan HAL
II/a 17-09-2010
6 Direktur Pengembangan Ekonomi Daerah
II/a 25-09-2009
7 Kasubdit Otsus III/a 2008 8 Kabagren Setditjen OTDA III/a 14-02-2006
RIWAYAT PENDIDIKAN UMUM
No. Jenjang Pendidikan Pendidikan/Fakultas/Jurusan Nama Sekolah/PT/Univ Tahun Lulus
1 S3 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Kandidat Doktor
2 S2 Magister Manajemen Universitas Esa Unggul 1999
3 S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Gadjah Mada 1984
4 SMA Umum SMA Negeri 1 Bantul 1979
5 SMP Umum SMP Negeri 1 Bantul 1975
RIWAYAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN No. Nama Diklat Angkatan/Tahun Tempat Panitia Penyelenggara
1 PPRA LEMHANNAS RI XLVIII/2012 Jakarta LEMHANNAS RI
2 DIKLATPIM TINGKAT II 2010 Jakarta LAN RI
3 DIKLATPIM TINGKAT III 1997 Jakarta BADAN DIKLAT DEPDAGRI
4 DIKLATPIM TINGKAT IV 1995 Jakarta BADAN DIKLAT DEPDAGRI
RIWAYAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS No. Nama Diklat Tahun Tempat Panitia Penyelenggara
1 MANAGEMENT OF RESEARCH 1993/1994 Massachussett, USA WORLD BANK
iii
PENGALAMAN SEBAGAI PEMBICARA PADA SEMINAR/WORKSHOP NASIONAL/INTERNASIONAL No. Nama Seminar/Lokakarya/Simposium Tahun Tempat Panitia Penyelenggara
1 DIKLAT INTELIJEN STRATEGIS 2014 JAKARTA BADAN INTELIJEN NEGARA
2 WORKSHOP SEKRETARIS DPRD 2014 PADANG ASDEKSI
3 WORKSHOP OTONOMI EXPO 2013 JAKARTA APKASI
4 SEMINAR NASIONAL PILKADA 2013 PURWOKERTO UNIVERSITAS SOEDIRMAN
5 SEMINAR NASIONAL PILKADA 2011 LAMPUNG UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT PENGHARGAAN/TANDA JASA
No. Penghargaan/Tanda Jasa Tahun Asal Perolehan
1 SATYA LANCANA KARYA XXX 2016 PRESIDEN RI
2 SATYA LANCANA KARYA XX 2006 PRESIDEN RI
3 SATYA LANCANA KARYA X 1999 PRESIDEN RI
RIWAYAT PENUGASAN LUAR NEGERI No. Negara Tujuan Tujuan Penugasan Masa Penugasan
1 KOREA SELATAN STUDI BANDING GOOD GOVERNANCE 2013
2 SINGAPURA SSLN LEMHANNAS RI 2012
3 SPANYOL STUDI BANDING OTONOMI KHUSUS 2009
4 AMERIKA SERIKAT PELATIHAN MANAJEMEN 1993/1994
iv
Daftar ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………… i
PROFIL KEPALA BADAN LITBANG ……………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… iv
RINGKASAN EKSEKUTIF . …………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN . …………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ................................. …………………………………… 1
B. Kedudukan Strategis Badan Litbang ................ ……………………… 2
C. Maksud dan Tujuan .. …………………………………………………………… 3
D. Tugas Fungsi ……………………………………………………………………… 3
E. Struktur Organisasi ……………………………………………………………… 4
F. Sumber Daya Manusia . ………………………………………………………… 6
G. Sumber Daya Keuangan ……………………………………………………… 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ……………………………………………………… 8
A. Rencana Strategis BPP 2015- 2019 ………………………………………. 8
B. Rencana Kerja tahun 2019 ………………………………………………….. 9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………………….. 16
A. Capaian Kinerja Organisasi…………………………………………………….. 16
B. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ................................ 32
C. Realisasi Anggaran ................................................................... 39
BAB IV PENUTUP................................................................................... 42
LAMPIRAN ................................................................................................ 43
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, Tugas Badan Litbang melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan hal tersebut, Badan Litbang telah menetapkan komitmen berupa Visi Tahun 2015-2019, yaitu
“Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemerintahan Dalam Negeri yang Inovatif dan Visioner”. Visi tersebut merupakan bagian atau penjabaran dari visi dan arah kebijakan Kementerian Dalam Negeri tahun 2015-2019 sesuai lingkup tugas Badan Litbang. Untuk meraih visi tersebut, Badan Litbang telah menetapkan misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang keseluruhannya dituangkan dalam Rencana Strategis Tahun 2015 s.d 2019 sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050.05-474 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Badan Litbang Tahun 2015-2019. Penyusunan Renstra tersebut didasarkan atas kesepakatan bersama stakeholder dalam merumuskan arah dan tujuan Badan Litbang yang dituangkan dalam Peta Strategis. Peta Strategis tersebut merupakan penerjemahan mandat dari Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kementerian/Lembaga dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Badan Penelitian dan Pengembangan tahun 2019 mempunyai 1 (satu) Program dengan 1 (satu) Sasaran Program serta 2 (dua) Indikator Program, yang merupakan cascading dari sasaran strategis Kementerian Dalam Negeri. Pada level Kementerian Dalam Negeri, dari 12 (dua) belas sasaran strategis Kementerian Dalam Negeri, Badan Litbang menjalankan 1 (satu) sasaran strategis Kementerian Dalam Negeri dengan tujuan “Peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan dan tata kelola pemerintahan di Daerah”. Dalam menjalankan program tersebut, telah dirancang berbagai kegiatan yang masing-masing kegiatan memiliki sasaran dan indikator yang jelas dan terukur untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada Tahun 2019 terdapat 5 (lima) kegiatan dengan 15 (lima belas) sasaran Kegiatan yang merupakan Penetapan Kinerja para Kepala Pusat dengan Kepala Badan di Tahun 2019 yang secara langsung memiliki keterkaitan dengan Sasaran Program. Untuk 1 (satu) kegiatan dengan sasaran sebanyak 7 (tujuh) sasaran kegiatan yaitu kegiatan “Dukungan Manajemen Dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Litbang”, meskipun kegiatan ini tidak secara langsung berkaitan dengan Sasaran Program, namun perlu dilakukan analisis dan evaluasi untuk mengetahui tingkatan akuntabilitas masing-masing sasaran.
Alokasi anggaran Badan Litbang Tahun 2019 sebesar Rp.51.589.054.000,-, realisasi belanja sampai dengan akhir tahun 2019 sebesar Rp.50.484.495.852,- atau 97,86%. Dengan membandingkan penyerapan yang berada di angka 97,86% terhadap capaian sasaran program maupun kegiatan telah tercapai, maka dilakukan analisis efisiensi dengan membandingkan output, realisasi anggaran dan capaian target.
Laporan Kinerja ini diharapkan dapat berperan sebagai potret kerja Badan Penelitian dan Pengembangan sepanjang Tahun 2019 dan selanjutnya dapat sebagai sumber input dalam perumusan kebijakan Tahun 2019 dan selanjutnya.
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
alah satu prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance) adalah
akuntabilitas, dimana merupakan salah satu wujud komitmen organisasi
penyelenggara negara dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dalam pelaksanaan kebijakan pada akhir tahun.
Kebijakan sesuai dengan tugas dan kewenangannya dipertanggungjawabkan
kepada publik sebagai pemegang kedaulatan negara sebagaimana diamanatkan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya
ditegaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAPKIN) merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang.
Badan Litbang pada Tahun 2019 melaksanakan program kerja dan anggaran
Berbasis Kinerja sebagai pelaksanaan Sistem Akuntansi Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) Kementerian Dalam Negeri. Proses penyusunan dokumen
perencanaan dan anggaran tahunan dilakukan secara terpadu dengan
berdasarkan program-program Kementerian Dalam Negeri, khususnya Bidang
Penelitian dan Pengembangan, serta mengacu kepada visi dan misi Badan
Litbang sebagaimana tertuang dalam Renstra Badan Litbang 2015-2019,
sehingga merupakan dokumen perencanaan yang saling sinergi dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi Badan Litbang.
Laporan Kinerja Badan Litbang Tahun 2019 pada dasarnya adalah bentuk
pertanggungjawaban atas kewenangan Badan Litbang yang disertai dengan
pemberdayaan sumberdaya dalam pencapaian visi organisasi. Sehubungan
dengan hal tersebut lingkup penyusunan LAPKIN adalah memberikan gambaran
kondisi obyektif atau profil Badan Litbang Tahun 2019. Perencanaan strategis,
target dan capaian kinerja, dan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan/atau Penetapan Kinerja (PK) Badan
Litbang Tahun 2019. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan target capaian
capaian kinerja utama Badan Litbang bersama sama dengan IKU Komponen
lainnya lingkup Kementerian Dalam Negeri, sedangkan Penetapan Kinerja (PK)
Badan Litbang merupakan kesepakatan target capaian kinerja antara Badan
Litbang sebagai penerima mandat dengan Menteri Dalam Negeri sebagai pemberi
mandat.
S
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
2
B. KEDUDUKAN STRATEGIS BADAN LITBANG
Visi “Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemerintahan Dalam Negeri yang Inovatif dan
Visioner”, mempunyai makna Badan Litbang sebagai sentral (pusat) perumusan
kebijakan, dan selalu terdepan bagi terwujudnya arah kebijakan yang berdaya guna dan
berhasil guna bagi terwujudnya pemerintahan dalam negeri yang berkualitas dan
berdaya saing, sebagai upaya yang dilakukan untuk dapat mengawal pencapaian visi
Kementerian Dalam Negeri yaitu “Kementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi
Poros Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan
Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi Bangsa”.
Gambaran atas posisi strategis Badan Litbang diantara unit-unit kerja
Kementerian Dalam Negeri lainnya, yang sekaligus menggambarkan Visi Badan
Litbang diatas, dapat digambarkan pada Gambar di bawah ini.
Oleh karena itu, lingkungan strategis yang harus dipertimbangkan dalam
perumusan dan pelaksanaan visi dan misi Badan Litbang, antara lain:
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang makin modern dan
mutakhir; tatanan globalisasi yang berwujud liberalisasi, kompetisi dan integrasi;
proses demokratisasi dan desentralisasi; dan kultur birokrasi yang masih
diwarnai politisasi, praktik KKN, inefisiensi dan rendahnya kapasitas.
Berdasarkan uraian dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis
dan kualitas birokrasi tersebut di atas, maka telah dirumuskan 3 (tiga) isu
strategis untuk tahun 2015 -2019, yakni: (1) Persentase hasil kelitbangan yang
direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan kemendagri; (2) Jumlah
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
3
pemerintah daerah yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah; dan, (3)
Jumlah kebijakan inovasi daerah.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) Unit Eselon I
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri Tahun 2019 adalah:
a. Sebagai bentuk pertangggungjawaban tertulis Unit Eselon I Badan Penelitian
dan Pengembangan Kemendagri Tahun 2019 kepada Menteri Dalam Negeri
Tahun 2019 selaku Pemberi Mandat, atas pencapaian kinerja Badan Penelitian
dan Pengembangan Tahun 2019 sebagaimana yang telah ditetapkan.
b. Memberikan gambaran tingkat capaian pelaksanaan kegiatan dan program
kerja dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Badan
Penelitian dan Pengembangan khususnya dan Kementerian Dalam Negeri
umumnya.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) Unit Eselon I
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri Tahun 2019 adalah:
a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Menteri Dalam Negeri
selaku pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri.
b. Sebagai langkah upaya perbaikan berkesinambungan bagi peningkatan kinerja
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri.
D. TUGAS DAN FUNGSI
Badan Litbang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di
bidang pemerintahan dalam negeri. Hal ini merupakan mandat kelembagaan
yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Kementerian Dalam Negeri.
Penjabaran lebih lanjut terkait tugas Badan Litbang diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Dalam Negeri yang mengamanatkan bahwa Badan Litbang
mempunyai tugas “melaksanakan penelitian dan pengembangan di
bidang pemerintahan dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan”, dengan fungsi:
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian
dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri;
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam
negeri;
c. Pelaksanaan pengkajian kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri;
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri;
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
4
e. Pelaksanaan fasilitasi inovasi daerah;
f. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan
pemerintah daerah;
g. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan; dan
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
E. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan Litbang yang dipimpin oleh
Kepala Badan (Pejabat Tinggi Madya) yang membawahi 4 (empat) Kepala Pusat
(Pejabat Tinggi Pratama) dan 1 (satu) Sekretaris (Pejabat Tinggi Pratama) yang
terdiri dari Bagian Perencanaan, Bagian Umum, Bagian Keuangan dan Bagian
Pembinaan Jabatan Fungsional, Kepegawaian dan Sistem dan Prosedur serta
Evaluasi Kinerja Aparatur Sipil Negara. Struktur Organisasi Badan Litbang secara
detail dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
5
Struktur Organisasi
Badan Penelitian dan Pengembangan
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
6
KEPALA BADAN1
OTONOMI DAERAH, POLITIK DAN
PEMERINTAHAN UMUM
27
ADMINISTRASI KEWILAYAHAN,
PEMERINTAHAN DESA, KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL27
INOVASI DAERAH29
PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
28
SEKRETARIAT BADAN50
F. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai Badan Litbang sebanyak 162 Pegawai, dapat ditinjau dari
sebaran per unit kerja, Pendidikan, dan Jabatan Pegawai.
Jumlah Pegawai
Dari grafik diketahui bahwa komposisi pegawai Badan Litbang sebagian besar berlatar belakang pendidikan
Sarjana Strata I
Pendidikan
SD0
SLTP0
SMU9
D.I1
D.II0
D.III2
S.186
S.259
S.35
SD
SLTP
SMU
D.I
D.II
D.III
S.1
S.2
S.3
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
7
Pegawai Per Jabatan
G. SUMBER DAYA KEUANGAN
Sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) berdasarkan Pagu APBN-P Tahun Anggaran 2018, anggaran Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp. 51.876.461.000,-.
Adapun penjabaran alokasi anggaran per unit kerja, jenis belanja, akun,
pengawasan dan non pengawasan, sebagai berikut:
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
APBN-P
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
51.876.461.000
Penelitian dan Pengembangan Otonomi Daerah, Politik dan Pemerintahan Umum
2.652.095.000
Penelitian dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2.580.000.000
Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah 4.940.000.000
Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan Daerah
2.650.000.000
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Litbang
39.054.366.000
Rincian Program, Kegiatan Dan Anggaran Tahun 2019
0
10
20
30
40
50
60
70
ESS 1 ESS 2 ESS 3 ESS 4 FUNSIONAL TEKNIS
FUNGSIONAL UMUM
14
14
40 40
63
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
8
BAB II PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS (2015-2019)
I. VISI DAN MISI
ernyataan visi dan misi Badan Litbang merupakan sebuah tujuan yang
ingin diraih dalam rangka mendukung pencapaian visi Kementerian
Dalam Negeri dan menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik,
bersih dan efektif sesuai semangat Nawa Cita, dengan didukung hasil rumusan
kebijakan yang inovatif dan visioner. Visi dan misi Badan Litbang dimaksud
dirumuskan dengan dilatarbelakangi keinginan dari segenap pegawai dan
komitmen yang kuat dari pimpinan Badan Litbang dalam menghadirkan tata
kelola Pemerintahan yang baik, bersih, demokratis sesuai Nawa Cita ke dua
Pemerintahan Kabinet Kerja. Hasil akhir dari layanan yang diberikan Badan
Litbang adalah berorientasi untuk memberikan rekomendasi kebijakan kepada
mitra kerja dan para pemangku kepentingan Badan Litbang sebagai
pelanggan (customer satisfaction).
Dalam rangka menjalankan visi Kementerian Dalam Negeri “Kementerian
Dalam Negeri Mampu Menjadi Poros jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam
Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi dan Menjaga
Integrasi Bangsa”, Badan Litbang telah menetapkan visi dan misi yang
dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050.05-474 Tahun
2015 tentang Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun
2015-2019, sebagai berikut:
1. VISI
Perumusan Visi Badan Litbang Kemendagri ditujukan untuk mencapai
kondisi ideal yang ingin di wujudkan Badan Litbang dan pelaksanaan tugas
dan fungsinya di bidang pemerintahan dalam negeri. Visi Badan Litbang
Kemendagri ditetapkan dengan memperhatikan visi, misi, dan arah
kebijakan Kementerian Dalam Negeri untuk lima tahun kedepan kondisi
objektif, dinamika lingkungan strategis dan tuntutan perubahan terkait
lingkup tugas Badan Litbang Kemendagri. Atas pertimbangan tersebut,
telah ditetapkan Visi Badan Penelitian dan Pengembangan yaitu:
P
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
9
“POROS PENGHASIL RUMUSAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
DALAM NEGERI YANG INOVATIF DAN VISIONER”
2. MISI
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Visi Badan Penelitian dan
Pengembangan sebagaimana disebutkan diatas, maka misi yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Memantapkan proses awal dalam perumusan kebijakan Pemerintahan
Dalam Negeri berbasis kelitbangan;
b. Mendorong inovasi daerah dalam peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan dan daya saing daerah;
c. Memantapkan jejaring penelitian antar institusi penelitian dan
pengembangan;
d. Memantapkan kelembangaan dan reformasi birokrasi Badan Litbang
Kemendagri dan Pemerintahan Daerah.
B. RENCANA KERJA TAHUN 2019
Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang berisi program
dan kegiatan suatu Kementerian/Lembaga sebagai penjabaran dari Rencana
Strategis dalam satu tahun anggaran, sedangkan Rencana Kerja bertujuan untuk
memberikan gambaran singkat mengenai sasaran yang akan dicapai, kebijakan
yang akan digunakan serta program dan kegiatan yang diprioritaskan.
Adapun penjabaran Rencana Kerja (Renja) Badan Litbang Kementerian Dalam
Negeri Tahun 2019, sebagai berikut:
I. PROGRAM
Badan Litbang memiliki 1 (satu) Program dan 2 (dua) Indikator Program untuk
Tahun 2019 sebagaimana pada gambar dibawah ini.
KODE PROGRAM/IKP TARGET
010.11.04 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN
DALAM NEGERI
1 Prosentase hasil kelitbangan yang direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan kemendagri
75%
2 Jumlah pemerintah daerah yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah
10 Provinsi
3 Jumlah Kebijakan Inovasi Daerah -
Program, Indikator Kinerja Program (IKP) dan
Target Indikator Kinerja Program (IKP)
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
10
II. KEGIATAN
Dalam upaya merealisasikan Indikator Kinerja Program (IKP), telah
dirumuskan Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Badan
Litbang Tahun 2019, yaitu:
1. Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
2. Penelitian dan Pengembangan Otonomi Daerah, Politik, dan Pemerintahan
Umum;
3. Penelitian dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan
Desa, dan Kependudukan;
4. Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah;
5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian dalam Negeri;
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Badan Litbang Tahun
2019, masing-masing unit kerja Eselon II, sebagai berikut:
1. Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan
Daerah.
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1280 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN
DAN KEUANGAN DAERAH
1 Jumlah Rekomendasi perumusan kebijakan hasil Kelitbangan Pembangunan dan Keuangan Daerah
6 Rekomendasi
2 Jumlah Rekomendasi Kebijakan Hasil Forum Diskusi
Aktual/Diskusi Publik
2 Rekomendasi
3 Jumlah Rekomendasi Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah 1 Indeks
4 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya
Unit Kerja Eselon II
1 Layanan
100%
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
2. Penelitian dan Pengembangan Otonomi Daerah, Politik, Dan
Pemerintahan Umum.
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1281 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN OTONOMI
DAERAH, POLITIK, DAN PEMERINTAHAN UMUM
1 Jumlah Rekomendasi perumusan kebijakan hasil Kelitbangan Otonomi Daerah, Politik dan Pemerintahan Umum
4 Rekomendasi
2 Jumlah Rekomendasi Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah
1 Indeks
3 Jumlah Rekomendasi Proyeksi/Perkiraan Strategik Nasional
1 Rekomendasi
4 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
1 Layanan
100%
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
11
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
3. Penelitian dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan,
Pemerintahan Desa, dan Kependudukan.
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1282 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ADMINISTRASI
KEWILAYAHAN, PEMERINTAHAN DESA, DAN
KEPENDUDUKAN
1 Jumlah rekomendsai perumusan kebijakan hasil
kelitbangan Puslitbang Adminisrasi Kewilayahan, Pemerintahan Desa, dan Kependudukan
6 Rekomendasi
2 Rekomendasi Kebijakan Hasil Forum Diskusi Aktual/Diskusi Publik
4 Rekomendasi
3 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
1 Layanan
100%
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
4. Penelitian Dan Pengembangan Inovasi Daerah.
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1283 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INOVASI
DAERAH
1 Jumlah rekomendasi perumusan kebijakan hasil kelitbangan
Puslitbang Inovasi Daerah yang diseminarkan, dipublikasikan, dan/atau ditindaklanjuti oleh pemangku
kebijakan
3 Rekomendasi
2 Rekomendasi Kebijakan Hasil Forum Diskusi Aktual/Diskusi
Publik
1 Rekomendasi
3 Jumlah daerah tertinggal yang memperoleh replikasi model
hasil inovasi daerah bidang pelayanan perizinan 4 Daerah
Tertinggal
4 Jumlah indeks inovasi daerah 1 Indeks
5 Jumlah rekomendasi peta pembinaan inovasi daerah 1 Rekomendasi
6 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
1 Layanan
100%
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian dalam Negeri
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1284 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS
LAINNYA BADAN LITBANG
1 Persentase penyelesaian dokumen perencanaan dan anggaran, pengelolaan data dan evaluasi kinerja, serta
kerjasama kelitbangan, hukum dan perundang-undangan
3 Dokumen 7 Laporan
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
12
1 Permendagri
2 Persentase penyelesaian administrasi ketatausahaan pimpinan, kerumahtanggan dan perlengkapan serta
pengelolaan perpustakaan, informasi, dan dokumentasi
9 Laporan
3 Persentase penyelesaian verifikasi, perbendaharaan, akuntansi, dan pelaporan keuangan yang tepat waktu
7 Laporan
4 Persentase penyelesaian pembinaan jabatan fungsional, kepegawaian, dan sistem prosedur
8 Laporan
5 Persentase penguatan peran dan fungsi penelitian dan pengembangan di daerah
1 Laporan
6 Persentase penyelesaian pelayanan dukungan operasional kerja yang tepat waktu
12 bulan layanan
7 Persentase pengadaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan
3 Unit
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
III. PAGU ANGGARAN
Sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) dan Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) berdasarkan Pagu APBN-P Tahun Anggaran
2019, anggaran Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri sebesar
Rp. 51,589,054,000,-.
Adapun penjabaran alokasi anggaran per unit kerja, sebagai berikut :
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
APBN-P
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
51,589,054,000
Penelitian dan Pengembangan Otonomi Daerah, Politik dan Pemerintahan Umum
1,517,162,000
Penelitian dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1,595,675,000
Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah 4,564,675,000
Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan Daerah
2,178,488,000
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Litbang
41,733,054,000
Rincian Program, Kegiatan dan Anggaran Tahun 2019
IV. PERJANJIAN KINERJA
Program, kegiatan, indikator dan target kinerja, dijabarkan dalam suatu
rencana kerja tahun 2019 yang bertujuan untuk mencapai Sasaran Program
yang telah ditetapkan. Rencana kinerja dimaksud dibuat pada awal tahun
anggaran yang memuat kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran
sesuai program yang telah ditetapkan, indikator keberhasilan pencapaiannya
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
13
serta pendanaannya yang harus dipertanggungjawabkan di akhir tahun
anggaran.
Keseluruhan rencana kinerja, indikator dan pendanaan dijadikan Perjanjian
Kinerja (PK) atau semacam Kontrak Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala
Badan dengan Menteri Dalam negeri, serta secara berjenjang turun menjadi
Perjanjian Kinerja Kepala Pusat Litbang dan Sekretaris dengan Kepala Badan,
sampai akhirnya Perjanjian Kinerja Pegawai dengan masing-masing atasan
langsungnya. Sebagai bentuk salah satu evaluasi dan pertanggungjawaban
atas capaian Perjanjian Kinerja tersebut, disusunlah Laporan Kinerja Badan
Litbang tahun 2019 yang disampaikan Kepala Badan kepada Menteri Dalam
Negeri.
Adapun target kinerja Badan Litbang Kemendagri berbeda antara dokumen
Renstra dengan Dokumen Rencana Kerja Tahunan dikarenakan adanya
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2018 Tentang
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019 yang menetapkan adanya
Program Prioritas Nasional, sehingga perlu adanya perubahan rencana kerja
untuk menjawab capaian target yang telah ditetapkan. Dokumen Perjanjian
Kinerja Badan Litbang Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
KODE PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR TARGET
SEMULA MENJADI
010.11.04 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
1280 Penelitian dan Pengembangan Pembangunan
dan Keuangan
Daerah
Jumlah Rekomendasi perumusan kebijakan hasil Kelitbangan
Pembangunan dan
Keuangan Daerah
6
Rekomendasi 6 Rekomendasi
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Hasil
Forum Diskusi Aktual/Diskusi Publik
4 Rekomendasi
2 Rekomendasi
Jumlah Rekomendasi Indeks Pengelolaan
Keuangan Daerah
1 Indeks 1 Indeks
Persentase Pelayanan administrasi dan
tugas teknis lainnya
Unit Kerja Eselon II
1 Layanan
100%
1 Layanan
100%
1281 Penelitian dan Pengembangan
Otonomi Daerah, Politik,
dan
Pemerintahan Umum
Jumlah Rekomendasi perumusan kebijakan
hasil Kelitbangan Otonomi Daerah,
Politik dan
Pemerintahan Umum
4 Rekomendasi
4 Rekomendasi
Jumlah Rekomendasi Indeks
1 Indeks 1 Indeks
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
14
Kepemimpinan
Kepala Daerah
Jumlah Rekomendasi Proyeksi/Perkiraan
Strategik Nasional
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
Persentase Pelayanan
administrasi dan tugas teknis lainnya
Unit Kerja Eselon II
1 Layanan
100%
1 Layanan
100%
1282 Penelitian dan Pengembangan
Administrasi
Kewilayahan, Pemerintahan
Desa, Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
Jumlah rekomendsai perumusan kebijakan
hasil kelitbangan
Puslitbang Adminisrasi
Kewilayahan, Pemerintahan Desa,
dan Kependudukan
6 Rekomendasi
6 Rekomendasi
Rekomendasi
Kebijakan Hasil Forum Diskusi
Aktual/Diskusi Publik
7
Rekomendasi
4 Rekomendasi
Persentase Pelayanan administrasi dan
tugas teknis lainnya
Unit Kerja Eselon II
1 Layanan
100%
1 Layanan
100%
1283 Penelitian dan Pengembangan
Inovasi Daerah Dan Aparatur
Jumlah rekomendasi perumusan kebijakan
hasil kelitbangan Puslitbang Inovasi
Daerah yang
diseminarkan, dipublikasikan,
dan/atau ditindaklanjuti oleh
pemangku kebijakan
3
Rekomendasi
3 Rekomendasi
Rekomendasi
Kebijakan Hasil Forum Diskusi
Aktual/Diskusi Publik
2
Rekomendasi
1 Rekomendasi
Jumlah daerah tertinggal yang
memperoleh replikasi
model hasil inovasi daerah bidang
pelayanan perizinan
4 Daerah
Tertinggal
4 Daerah Tertinggal
Jumlah indeks inovasi daerah
1 Indeks 1 Indeks
Jumlah rekomendasi peta pembinaan
inovasi daerah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
Persentase Pelayanan administrasi dan
tugas teknis lainnya
1 Layanan
100%
1 Layanan
100%
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
15
Unit Kerja Eselon II
1284 Dukungan
Manajemen dan Dukungan
Teknis Lainnya Badan
Penelitian dan
Pengembangan Kementerian
dalam Negeri
Persentase
penyelesaian dokumen
perencanaan dan anggaran,
pengelolaan data dan
evaluasi kinerja, serta kerjasama
kelitbangan, hukum dan perundang-
undangan
3 Dokumen
7 Laporan
1
Permendagri
3 Dokumen
7 Laporan
1 Permendagri
Persentase
penyelesaian administrasi
ketatausahaan pimpinan,
kerumahtanggan dan
perlengkapan serta pengelolaan
perpustakaan, informasi, dan
dokumentasi
9 Laporan 9 Laporan
Persentase
penyelesaian verifikasi,
perbendaharaan, akuntansi, dan
pelaporan keuangan yang tepat waktu
7 Laporan 7 Laporan
Persentase penyelesaian
pembinaan jabatan fungsional,
kepegawaian, dan
sistem prosedur
8 Laporan 8 Laporan
Persentase penguatan peran dan
fungsi penelitian dan pengembangan di
daerah
1 Laporan 1 Laporan
Persentase
penyelesaian pelayanan dukungan
operasional kerja yang tepat waktu
12 bulan
layanan
12 bulan layanan
Persentase pengadaan sarana
dan prasarana sesuai kebutuhan
3 Unit 3 Unit
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
16
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
I. CAPAIAN KINERJA BADAN LITBANG TERHADAP INDIKATOR
KINERJA PADA RENSTRA BADAN LITBANG KEMENDAGRI 2015-2019
SASARAN PROGRAM
INDIKATOR KEGIATAN
TARGET
2019
REALISASI
2019 CAPAIAN
i ii iii iv v
Meningkatnya kualitas hasil
kelitbangan
Kemendagri sebagai bahan rekomendasi
perumusan kebijakan,
terfasilitasinya
pelaksanaan inovasi daerah dan
tersusunnya kebijakan fasilitasi
inovasi daerah
Jumlah Pemerintah Daerah yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah
34
Provinsi
136
Kab/Kota
34
Provinsi
227
Kab/Kota
100%
166,9%
Dalam rangka mendukung peningkatan kinerja dan daya saing pemerintah
daerah, Kemendagri terus mendorong seluruh pemerintah daerah untuk
menerapkan berbagai inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat, dan pelayanan publik. Inovasi Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah didefinisikan sebagai semua bentuk pembaharuan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Inovasi Daerah diwujudkan dalam
bentuk inovasi tata kelola Pemerintahan Daerah, inovasi Pelayanan Publik,
dan/atau Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah.
Indikator : Jumlah Pemerintah Daerah yang difasilitasi dalam melaksanakan
inovasi daerah
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
17
Hingga akhir periode Renstra Tahun 2015-2019, Kementerian Dalam Negeri
menetapkan target provinsi (100%) dan 30% kabupaten/kota telah
menerapkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerahnya. Pada
pelaksanaanya tahun 2019 Badan Litbang menargetkan 34 Provinsi dan 136
Kab/kota yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah. Badan Litbang
telah memfasilitasi 34 provinsi dan 227 kabupaten/kota untuk mendorong
penerapan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah (matrik
terlampir). Untuk mendorong pemerintah daerah dalam penerapan inovasi,
pada tahun 2019 Kementerian Dalam Negeri telah melakukan fasilitasi dalam
melaksanakan inovasi daerah melalui:
a. Tersusunnya Indeks Inovasi Daerah, yaitu pendataan atas himpunan
inovasi daerah yang telah dilaporkan oleh pemerintah daerah kepada
Menteri Dalam Negeri melalui Badan Litbang Kemendagri sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017. Indeks inovasi daerah ini
menjadi alat ukur yang mampu menggambarkan kondisi dan kemampuan
suatu daerah dalam berinovasi.
Indeks Inovasi Daerah memanfaatkan aplikasi web-based untuk
kemudahan bagi setiap pemerintah daerah dalam meng-input,
memutakhirkan, dan melaporkan data inovasi daerah kepada pemerintah
pusat melalui Kemendagri, serta kemampuan penyajiannya dalam berbagai
variasi data. Melalui Surat Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Dalam
Negeri nomor 002.6/4340/SJ dan 002.6/4341/SJ tanggal 28 Mei 2019
tentang Penilaian Indeks Inovasi Daerah dan Pemberian Innovative
Government Award (IGA) Tahun 2019 kepada Gubernur dan
Bupati/Walikota, dimana daerah diminta untuk mengisi data inovasi daerah
pada aplikasi penilaian indeks inovasi daerah melalui alamat website
http://indeks.inovasi.otda.go.id/layanan. Sampai dengan bulan Desember
2019 terhimpun 252 daerah yang melakukan input data, dengan total
inovasi sebanyak 8.016 inovasi, meliputi 4.681 inovasi bidang pelayanan
publik, 2.068 inovasi bidang tata kelola pemerintahan, dan 1.267 inovasi
lainnya.
Data Indeks inovasi daerah ini menjadi dasar Badan Litbang dalam
memfasilitasi pemerintah daerah dalam melaksanakan Inovasi Daerah,
antara lain:
1) Penyususunnya Peta (Rencana Aksi) Pembinaan Inovasi Daerah Tahun
2019, dimana data Indeks Inovasi Daerah telah diolah lebih lanjut di
internal Kemendagri dan bersama Kementerian/LPNK terkait, untuk
mensinergikan kebijakan dan program pembinaan inovasi daerah.
Kebijakan pembinaan dimaksud memuat strategi dan program dalam
bentuk Peta Pembinaan (Rencana Aksi) Inovasi Daerah. Sinergi
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
18
pembinaan dimaksud diharapkan dapat memberikan hasil yang jauh
lebih optimal, melalui koordinasi dan harmonisasi berbagai program
inovasi daerah secara lintas Kementerian/Lembaga terkait (terutama
KemenPAN-RB, Kemenristekdikti, Bappenas, LAN, BPPT, dan LIPI).
Bahkan, Kementerian Ristek Dikti telah meminta adanya sinergi
pendataan dan penilaian antara Indeks Inovasi Daerah ini dengan
Indeks Daya Saing Daerah yang dikoordinasikan oleh Kemeristek Dikti
agar kedepannya dapat dikembangkan dalam sebuah aplikasi yang
terintegrasi.
Khusus dalam rangka pencapaian target tahun 2019 yaitu Daerah
Provinsi yang memperoleh pembinaan pelaksanaan inovasi Badan
Litbang melakukan identifikasi kepada Provinsi yang melakukan inovasi
daerah. Identifikasi dilakukan dengan mengunjungi daerah dan
melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan organisasi perangkat
daerah yang membidangi inovasi daerah. Setelah melakukan
identfikasi, Tim Badan Litbang Kemendagri melakukan pembinaan
dengan memberikan pengarahan dan sosialisasi Peraturan Pemerintah
no 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, Permendagri 104 tahun
2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif
Inovasi Daerah, dan Permendagri 17 tahun 2016 tentang Pedoman
Penelitian Dan Pengembangan Di Kementerian Dalam Negeri Dan
Pemerintahan Daerah. Melalui kegiatan ini, jumlah pemerintah daerah
yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah oleh Badan Litbang
Kemendagri sebanyak 10 (sepuluh) daerah, yaitu:
Pemerintah Provinsi Kepri (Batam);
Pemerintah Provinsi Papua Barat (Papua Barat);
Pemerintah Provinsi Papua (papua);
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Semarang);
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Bandung);
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (bangkalan);
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lombok Barat);
Pemerintah Provinsi Bengkulu (Seluma);
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Solok);
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2) Terselenggaranya pemberian penghargaan kepada Pemerintah Daerah
Inovatif atau dikenal dengan Innovative Government Award (IGA).
Pelaksanaan tahun 2019: berpedoman pada Permendagri Nomor 104
Tahun 2018 telah terhimpun data Indeks Inovasi Daerah dari 252
Pemerintahan daerah menginput indeks inovasi daerah dengan rincian
34 provinsi (1267 inovasi), 171 Kabupaten (4681 inovasi), dan 56 Kota
(2068 inovasi). Berdasarkan hasil pengukuran dan verifikasi Indeks
Inovasi Daerah Tahun 2019, telah ditetapkan Keputusan Menteri Dalam
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
19
Negeri No.002.6-5315 Tahun 2019 tentang Penetapan Peringkat
Pemenang Penghargaan Pemerintah Daerah Inovatif kepada 5
Pemerintah Daerah Provinsi, 10 Pemerintah Kabupaten, 10 Pemerintah
Kota, 3 Pemerintah Kabupaten Daerah Tertinggal, dan 3 Pemerintah
Kabupaten Daerah Perbatasan, yaitu:
Pemerintah Provinsi: Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat,
DKI Jakarta, dan Riau.
Pemerintah Kabupaten: Banyuwangi, Kulon Progo, Malang,
Situbondo, Banggai, Agam, Musi Rawas, Hulu Sungai Selatan,
Bogor, dan Padan Pariaman.
Pemerintah Kota: Denpasar, Bogor, Bontang, Malang, Cimahi,
Bandung, Makassar, Magelang, Surakarta, dan Surabaya.
Pemerintah Kabupaten Daerah Tertinggal: Sigi, Nabire, dan Belu.
Pemerintah Kabupaten Daerah Perbatasan: Pelalawan, Bengkalis,
dan Morotai.
Berdasarkan hal tersebut diatas, Pemberian Dana Insentif Daerah
dimana data Indeks Inovasi Daerah telah diyakini validitasnya sebagai
salah satu instrumen pemberian dana insentif bagi pemerintah daerah
inovatif. Pada tahun 2019, Kementerian Keuangan telah
mengalokasikan Dana Insentif Daerah TA.2020 untuk Kategori Inovasi
Pemerintahan Daerah (DID-KIPD) sebesar Rp.121,42 Milyar. DID-KIPD
tersebut diberikan kepada 4 Provinsi, 12 Kabupaten, dan 10 Kota,
sebagai penerima Innovative Government Award Tahun 2018.
Sehubungan dengan pemanfaatan DID-KIPD tersebut, telah
disampaikan Surat Menteri Dalam Negeri No.900/12935/SJ Tanggal 20
November 2019 Perihal Penggunaan Dana Insentif Daerah Kategori
Inovasi Pemerintah Daerah TA.2020 yang ditujukan kepada seluruh
Gubernur dan Bupati/Walikota penerima DID-KIPD TA.2020.
b. Replikasi model hasil inovasi daerah bidang pelayanan perizinan
Pada tahun 2019 telah dilakukan pengembangan sistem aplikasi model
layanan pemerintahaan untuk menambah fitur dan layanan serta jangkauan
yang sudah dibangun pada tahun sebelumnya, dengan menambahkan 6
layanan, yaitu: Musrenbang Desa dan Kabupaten, Pajak Bumi dan
Bangunan, Pariwisata, e-Planning dan e-Budgeting, Sikerja, dan database
kemiskinan. Replikasi Model Hasil Inovasi Daerah ini diterapkan di 4 daerah
tertinggal, yaitu: kabupaten Bangkalan, Seluma, Lombok Barat dan
Ketapang. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Prioritas Nasional dalam
RKP tahun 2017-2019. Berdasarkan Surat pernyataan komitmen terdapat
24 daerah yang menyatakan komitmen untuk difasilitasi dalam penerapan
layanan Puja Indah tersebut, dengan rincian:
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
20
1) Pemerintah Provinsi Riau;
2) Pemerintah Kabupaten (Tanah Datar, Pesisir Selatan, Kepulauan Sula,
Agam, Pasaman, Dairi, Musi Rawas, Malang, Gorontalo, Wajo, Ogan Ilir,
Grobokan, Labuhan Batu Utara, Muara Enim, dan Sijunjung);
3) Pemerintah Kota (Malang, Pekan Baru, Padang, Medan, Sawah Lunto,
Surakarta, Demak, dan Sukabumi).
c. Tutorial Exhibition Display Of Inovation (TUXEDOVATION)
Tuxedovation merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang bermanfaat
sebagai media informasi dan sarana pembelajaran bagi pemerintah daerah
berkenaan berbagai praktek baik penerapan inovasi daerah. Tuxedovation
mulai dikembangkan oleh Kemendagri pada tahun 2019 dengan tujuan
untuk meningkatkan motivasi kepada seluruh pemerintah daerah dalam
menggiatkan inovasi guna membangun daya saing daerahnya. Semua
pemerintah daerah dapat berbagi pengalaman terkait inovasi-inovasi yang
telah dilakukannya, melalui pembuatan video tutorial yang dapat diunggah
(upload) ke dalam aplikasi Tuxedovation ini, sekaligus dapat mengajukan
kerjasama kepada daerah yang memiliki inovasi tersebut. Untuk
mengoptimalkan fungsinya, aplikasi Tuxedovation ini dihubungkan dengan
sistem pendataan pada aplikasi Indeks Inovasi Daerah, dimana diwajibkan
kepada seluruh pemerintah daerah untuk membuat video tutorial.
yang mampu menarasikan secara ringkas inovasi yang telah dilakukan.
Dengan demikian, jumlah video tutorial yang telah terhimpun dari berbagai
pemerintah daerah sudah mencapai 2.348 video.
Jika dibandingkan dengan pencapaian Renstra, capaian pada tahun 2019 telah
tercapai pelaksanaan berbagai program/kegiatan strategis yang dilaksanakan
oleh Badan Litbang Kemendagri dengan melibatkan berbagai unsur terkait baik
di tingkat pusat maupun pemerintah daerah berkenaan dengan penyiapan
regulasi, penyusunan indeks inovasi daerah, pemetaan dan penyusunan
rencana aksi pembinaan, pengembangan model replikasi inovasi layanan
pemerintahan daerah dan pendampingan dalam penerapannya oleh daerah
(termasuk penerapan model replikasi layanan perizinan pada daerah pilot
project), serta pemberian penghargaan. Melalui Surat Sekretaris Jenderal atas
nama Menteri Dalam Negeri nomor 002.6/4340/SJ dan 002.6/4341/SJ tanggal
28 Mei 2019 tentang Penilaian Indeks Inovasi Daerah dan Pemberian
Innovative Government Award (IGA) Tahun 2019 kepada Gubernur dan
Bupati/Walikota sebanyak 252 Pemerintahan daerah menginput indeks inovasi
daerah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari target 34 Provinsi, dan 136
kabupaten/kota tercapai 34 Provinsi (100%), dan 227 kabupaten/kota
(166,9%).
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
21
II. CAPAIAN TARGET KINERJA INDIKATOR UTAMA BADAN LITBANG
2019
Capaian Kinerja Sasaran
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
i ii iii iv v
Meningkatnya kualitas hasil kelitbangan kemendagri sebagai
bahan rekomendasi
perumusan kebijakan, serta terfasilitasinya
pelaksanaan inovasi daerah
Persentase hasil Kelitbangan yang direkomendasikan
sebagai bahan
masukan kebijakan Kemendagri
75% 84,21% 112,28%
Terealisasi 16 rekomendasi hasil kegiatan Kelitbangan kepada Mendagri dari target 19
rekomendasi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian
Dalam Negeri, tugas Kementerian Dalam Negeri adalah menyelenggarakan
urusan di bidang pemerintahan dalam negeri untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara, dimana salah satu fungsinya adalah
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam
negeri. Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 8 Tahun 2018 tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Dalam
Negeri nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Dalam Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian
dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam
negeri;
Sasaran : Meningkatnya kualitas hasil kelitbangan kemendagri sebagai bahan rekomendasi perumusan kebijakan, serta terfasilitasinya pelaksanaan inovasi daerah
Indikator 1 : Persentase hasil Kelitbangan yang direkomendasikan sebagai
bahan masukan kebijakan Kemendagri
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
22
3. Pelaksanaan pengkajian kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri;
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri;
5. Pelaksanaan fasilitasi inovasi daerah;
6. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan
pemerintah daerah;
7. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan; dan
8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Berdasarkan Rencana Kerja Badan Litbang Kemendagri Tahun Anggaran 2019,
jumlah rekomendasi kelitbangan ditargetkan sebanyak 19 rekomendasi hasil
kegiatan kelitbangan (penelitian, pengkajian, pengembangan, perekayasaan,
penerapan dan pengoperasian). Realisasi persentase hasil kelitbangan yang
direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan Kemendagri selama
Tahun Anggaran 2019 sejumlah 16 rekomendasi hasil kelitbangan yang telah
disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Unit Esselon I di lingkup
Kementerian Dalam Negeri atau sebesar 84,21% dari target 75%. Sehingga
pada tahun 2019 target 75% hasil Kelitbangan yang direkomendasikan
sebagai bahan masukan kebijakan Kemendagri tercapai 112,28%.
Pencapaian tersebut di hitung dengan cara:
Realisasi = Jumlah Rekomendasi yang disampaikan kepada MDN Jumlah Rekomendasi Kelitbangan tahun 2019
Realisasi = 16 Rekomendasi 19 Rekomendasi
Realisasi = 84,21% Capaian = 84,21% 75% Capaian = 112,28%
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
23
Capaian Kinerja Sasaran
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
i ii iii iv v
Meningkatnya kualitas hasil kelitbangan kemendagri sebagai
bahan rekomendasi
perumusan kebijakan, serta terfasilitasinya
pelaksanaan inovasi daerah
Jumlah Pemerintah Daerah yang
difasilitasi dalam
melaksanakan inovasi daerah
10 Provinsi 12 Provinsi 120%
Dalam rangka mendukung peningkatan kinerja dan daya saing pemerintah
daerah, Kemendagri terus mendorong seluruh pemerintah daerah untuk
menerapkan berbagai inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat, dan pelayanan publik. Inovasi Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah didefinisikan sebagai semua bentuk pembaharuan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Inovasi Daerah diwujudkan dalam
bentuk inovasi tata kelola Pemerintahan Daerah, inovasi Pelayanan Publik,
dan/atau Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah.
Untuk mendorong pemerintah daerah dalam penerapan inovasi, pada tahun
2019 Kementerian Dalam Negeri telah melakukan fasilitasi dalam melaksanakan
inovasi daerah melalui:
a. Penyusunan regulasi terkait inovasi daerah dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah sebagai tindak lanjut amanat Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, meliputi:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah;
dan.
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 Tahun 2018 tentang
Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi
Daerah.
b. Tersusunnya Indeks Inovasi Daerah, yaitu pendataan atas himpunan
inovasi daerah yang telah dilaporkan oleh pemerintah daerah kepada
Menteri Dalam Negeri melalui Badan Litbang Kemendagri sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017. Indeks inovasi daerah ini
Indikator 2 : Jumlah Pemerintah Daerah yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
24
menjadi alat ukur yang mampu menggambarkan kondisi dan kemampuan
suatu daerah dalam berinovasi.
Indeks Inovasi Daerah memanfaatkan aplikasi web-based untuk
kemudahan bagi setiap pemerintah daerah dalam meng-input,
memutakhirkan, dan melaporkan data inovasi daerah kepada pemerintah
pusat melalui Kemendagri, serta kemampuan penyajiannya dalam berbagai
variasi data. Sejak awal digunakan pada bulan September 2018, aplikasi
Indeks Inovasi Daerah telah memperoleh atensi positif dari pemerintah
daerah, dimana tercatat 212 daerah telah melakukan input data inovasi
daerah. melalui Surat Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Dalam Negeri
nomor 002.6/4340/SJ dan 002.6/4341/SJ tanggal 28 Mei 2019 tentang
Penilaian Indeks Inovasi Daerah dan Pemberian Innovative Government
Award (IGA) Tahun 2019 kepada Gubernur dan Bupati/Walikota, dimana
daerah diminta untuk mengisi data inovasi daerah pada aplikasi penilaian
indeks inovasi daerah melalui alamat website
http://indeks.inovasi.otda.go.id/layanan. Sampai dengan bulan Desember
2019 bertambah menjadi 252 daerah yang melakukan input data, dengan
total inovasi yang terhimpun sebanyak 8.016 inovasi, meliputi 4.681 inovasi
bidang pelayanan publik, 2.068 inovasi bidang tata kelola pemerintahan,
dan 1.267 inovasi lainnya.
Data Indeks inovasi daerah ini menjadi dasar Badan Litbang dalam
memfasilitasi pemerintah daerah dalam melaksanakan Inovasi Daerah,
antara lain:
1) Tersusunnya Peta (Rencana Aksi) Pembinaan Inovasi Daerah Tahun
2019, dimana data Indeks Inovasi Daerah tahun 2018 dan 2019 telah
diolah lebih lanjut di internal Kemendagri dan bersama
Kementerian/LPNK terkait, untuk mensinergikan kebijakan dan program
pembinaan inovasi daerah. Kebijakan pembinaan dimaksud memuat
strategi dan program dalam bentuk Peta Pembinaan (Rencana Aksi)
Inovasi Daerah. Sinergi pembinaan dimaksud diharapkan dapat
memberikan hasil yang jauh lebih optimal, melalui koordinasi dan
harmonisasi berbagai program inovasi daerah secara lintas
Kementerian/Lembaga terkait (terutama KemenPAN-RB,
Kemenristekdikti, Bappenas, LAN, BPPT, dan LIPI). Bahkan,
Kementerian Ristek Dikti telah meminta adanya sinergi pendataan dan
penilaian antara Indeks Inovasi Daerah ini dengan Indeks Daya Saing
Daerah yang dikoordinasikan oleh Kemeristek Dikti agar kedepannya
dapat dikembangkan dalam sebuah aplikasi yang terintegrasi.
Khusus dalam rangka pencapaian target tahun 2019 yaitu Daerah
Provinsi yang memperoleh pembinaan pelaksanaan inovasi Badan
Litbang melakukan identifikasi kepada Provinsi yang melakukan inovasi
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
25
daerah. Identifikasi dilakukan dengan mengunjungi daerah dan
melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan organisasi perangkat
daerah yang membidangi inovasi daerah. Setelah melakukan
identfikasi, Tim Badan Litbang Kemendagri melakukan pembinaan
dengan memberikan pengarahan dan sosialisasi Peraturan Pemerintah
no 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, Permendagri 104 tahun
2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif
Inovasi Daerah, dan Permendagri 17 tahun 2016 tentang Pedoman
Penelitian Dan Pengembangan Di Kementerian Dalam Negeri Dan
Pemerintahan Daerah. Melalui kegiatan ini, jumlah pemerintah daerah
yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah oleh Badan Litbang
Kemendagri sebanyak 10 (sepuluh) daerah, yaitu:
Pemerintah Provinsi Kepri (Batam);
Pemerintah Provinsi Papua Barat (Papua Barat);
Pemerintah Provinsi Papua (papua);
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Semarang);
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Bandung);
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (bangkalan);
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lombok Barat);
Pemerintah Provinsi Bengkulu (Seluma);
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Solok);
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2) Terselenggaranya pemberian penghargaan kepada Pemerintah Daerah
Inovatif atau dikenal dengan Innovative Government Award (IGA).
Pelaksanaan tahun 2017: terdapat 157 usulan inovasi daerah yang
diusulkan dari 15 provinsi, 66 kabupaten, dan 30 kota untuk
diikutsertakan dalam seleksi IGA tahun 2017. Total usulan tersebut
meliputi kategori tata kelola pemerintahan sebayak 107 usulan,
pelayanan publik 274 usulan, dan bentuk lainnya sebanyak 195 usulan.
Setelah dilakukan penilaian oleh tim penilai diperoleh pemenang
Innovative Government Award (IGA) Tahun 2017 yaitu:
Pemerintah Provinsi: Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa
Timur.
Pemerintah Kabupaten: Gresik, Bogor, Musirawas, Boyolali, Sleman,
Malang, Madiun, Pinrang, Bantaeng, dan Lebak.
Pemerintah Kota: Surabaya, Tagerang Selatan, Bontang, Makassar,
Magelang, Pontianak, Surakarta, Sawahlunto, Yogyakarta, dan
Probolinggo.
Pelaksanaan tahun 2018: berbeda dengan tahun sebelumnya,
pelaksanaan IGA tahun 2018 telah berdasarkan pada hasil penilaian
Indeks Inovasi Daerah sebagaimana berpedoman pada Permendagri
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
26
Nomor 104 Tahun 2018. Sampai dengan batas waktu yang ditentukan
untuk kebutuhan penilaian pada pertengahan November 2018, telah
terhimpun data Indeks Inovasi Daerah dari 212 daerah dengan total
inovasi yang terdaftar sebanyak 2.169, meliputi: 30 provinsi (356
inovasi), 46 Kota (584 inovasi), dan 143 Kabupaten (1265 inovasi),
termasuk didalamnya 17 Kabupaten Daerah Tertinggal (274 inovasi)
dan 3 Kabupaten Perbatasan (20 inovasi). Selanjutnya dilakukan
pengukuran dan validasi data untuk menetapkan pemenang IGA Tahun
2018 sesuai dengan cluster, dimana telah ditetapkan Keputusan Menteri
Dalam Negeri nomor 070-8671 Tahun 2018 tanggal 7 Desember 2018
tentang Penetapan Peringkat Pemenang Penghargaan Pemerintah
Daerah Inovatif kepada 5 Pemerintah Daerah Provinsi, 10 Pemerintah
Kabupaten, 10 Pemerintah Kota, 3 Pemerintah Kabupaten Daerah
Tertinggal, dan 3 Pemerintah Kabupaten Daerah Perbatasan, dengan
rincian sebagai berikut:
Pemerintah Provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, DKI
Jakarta, dan Bali.
Pemerintah Kabupaten: Banyuwangi, Padang Pariaman,Banggai,
Gresik, Kulon Progo, Klungkung, Kabupaten Sidoarjo, Agam,
Pacitan, dan Musi Rawas.
Pemerintah Kota: Bandung, Makasar, Bontang, Malang, Surabaya,
Magelang, Solok, Bogor, Mataram, dan Surakarta.
Pemerintah Kabupaten Daerah Tertinggal: Musi Rawas, Situbondo,
dan Pulau Morotai.
Pemerintah Kabupaten Daerah Perbatasan: Morotai, Pelalawan, dan
Belu.
Pelaksanaan tahun 2019: berpedoman pada Permendagri Nomor
104 Tahun 2018 telah terhimpun data Indeks Inovasi Daerah dari 252
Pemerintahan daerah menginput indeks inovasi daerah dengan rincian
34 provinsi (1267 inovasi), 171 Kabupaten (4681 inovasi), dan 56 Kota
(2068 inovasi). Berdasarkan hasil pengukuran dan verifikasi Indeks
Inovasi Daerah Tahun 2019, telah ditetapkan Keputusan Menteri Dalam
Negeri No.002.6-5315 Tahun 2019 tentang Penetapan Peringkat
Pemenang Penghargaan Pemerintah Daerah Inovatif kepada 5
Pemerintah Daerah Provinsi, 10 Pemerintah Kabupaten, 10 Pemerintah
Kota, 3 Pemerintah Kabupaten Daerah Tertinggal, dan 3 Pemerintah
Kabupaten Daerah Perbatasan, yaitu:
Pemerintah Provinsi: Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat,
DKI Jakarta, dan Riau.
Pemerintah Kabupaten: Banyuwangi, Kulon Progo, Malang,
Situbondo, Banggai, Agam, Musi Rawas, Hulu Sungai Selatan,
Bogor, dan Padan Pariaman.
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
27
Pemerintah Kota: Denpasar, Bogor, Bontang, Malang, Cimahi,
Bandung, Makassar, Magelang, Surakarta, dan Surabaya.
Pemerintah Kabupaten Daerah Tertinggal: Sigi, Nabire, dan Belu.
Pemerintah Kabupaten Daerah Perbatasan: Pelalawan, Bengkalis,
dan Morotai.
Berdasarkan hal tersebut diatas, Pemberian Dana Insentif Daerah
dimana data Indeks Inovasi Daerah telah diyakini validitasnya sebagai
salah satu instrumen pemberian dana insentif bagi pemerintah daerah
inovatif. Pada tahun 2019, Kementerian Keuangan telah
mengalokasikan Dana Insentif Daerah TA.2020 untuk Kategori Inovasi
Pemerintahan Daerah (DID-KIPD) sebesar Rp.121,42 Milyar. DID-KIPD
tersebut diberikan kepada 4 Provinsi, 12 Kabupaten, dan 10 Kota,
sebagai penerima Innovative Government Award Tahun 2018.
Sehubungan dengan pemanfaatan DID-KIPD tersebut, telah
disampaikan Surat Menteri Dalam Negeri No.900/12935/SJ Tanggal 20
November 2019 Perihal Penggunaan Dana Insentif Daerah Kategori
Inovasi Pemerintah Daerah TA.2020 yang ditujukan kepada seluruh
Gubernur dan Bupati/Walikota penerima DID-KIPD TA.2020.
c. Replikasi model hasil inovasi daerah bidang pelayanan perizinan
Pada tahun 2017 telah diterapkan bidang layanan perizinan di kabupaten
Musi Rawas dan Lebak sebagai daerah pilot project penerapan replikasi.
Kedua kabupaten tersebut dipilih berdasarkan hasil identifikasi daerah-
daerah tertinggal, kemudian tim Badan Litbang melakukan perekayasaan
model pelayanan perizinan yang telah berhasil di daerah lain. Perekayasaan
ini mengambil model dari pelayanan perizinan yang dilakukan oleh kota
Surabaya yakni Surabaya Singgle Windows (SSW) untuk selanjutnya
diterapkan Aplikasi rekayasa SSW kepada PTSP pada daerah tertinggal.
Pada tahun 2018 telah dikembangkan Aplikasi Pusat Jejaring Inovasi
Daerah (Puja Indah) sebagai bentuk inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh
seluruh pemerintah daerah dalam layanan pemerintahan, termasuk layanan
perizinan. Puja Indah ini dibangun dari hasil pengkajian, perekayasaan
pendataan, adopsi, serta modifikasi dan replikasi berbagai inovasi daerah
menjadi sebuah inovasi berskala nasional. Layanan Puja Indah diterapkan
dalam bentuk aplikasi berbagi pakai yang dapat digunakan melalui telepon
genggam (handphone), dengan mengintegrasikan berbagai layanan
pemerintah kedalam satu aplikasi. Adapun penerapan Model layanan ini
dilakukan di kabupaten Lampung Barat dan Jeneponto sebagai daerah pilot
project replikasi. Di awal peluncurannya pada Mei 2018 aplikasi ini terdiri
dari 7 jenis layanan, yaitu: perizinan, administrasi kependudukan,
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perdagangan, dan aspirasi DPRD.
Berdasarkan Surat pernyataan komitmen terdapat 50 daerah (8 provinsi, 31
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
28
kabupaten, dan 11 kota) melalui Kepala Daerah masing-masing, yang
menyatakan komitmen untuk difasilitasi dalam penerapan layanan Puja
Indah tersebut, dengan rincian:
1) Pemerintah provinsi (Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Barat,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan
Maluku Utara);
2) Pemerintah Kabupaten (Pasaman Barat, Padang Pariaman, Merangin,
Kerinci, Batang Hari, Katingan, Banggai, Sigi, Wajo, Luwu Timur, Luwu
Utara, Pati, Kulon Progo, Halmehera Utara, Halmehera Tengah, Pidie
Jaya, Aceh Selatan, Deli Serdang, Samosir, Labuhan Batu, Bangka,
Bangka Tengah, Ketapang, Rejang Lebong, Jeneponto, Muna, Blitar,
Bombana, Tulungagung, Lumajang, dan Musi Banyuasin);
3) Pemerintah Kota (Padang Panjang, Solok, Pare-Pare, Surakarta, Magelang, Sabang, Bau-Bau, Mojokerto, Jayapura, Kupang, dan Blitar
Pada tahun 2019 telah dilakukan pengembangan sistem aplikasi model layanan pemerintahaan untuk menambah fitur dan layanan serta jangkauan yang sudah dibangun pada tahun sebelumnya, dengan menambahkan 6 layanan, yaitu: Musrenbang Desa dan Kabupaten, Pajak Bumi dan Bangunan, Pariwisata, e-Planning dan e-Budgeting, Sikerja, dan database kemiskinan. Replikasi Model Hasil Inovasi Daerah ini diterapkan di 4 daerah tertinggal, yaitu: kabupaten Bangkalan, Seluma, Lombok Barat dan Ketapang. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Prioritas Nasional dalam RKP tahun 2017-2019. Berdasarkan Surat pernyataan komitmen terdapat 24 daerah yang menyatakan komitmen untuk difasilitasi dalam penerapan layanan Puja Indah tersebut, dengan rincian: 1) Pemerintah Provinsi Riau;
2) Pemerintah Kabupaten (Tanah Datar, Pesisir Selatan, Kepulauan Sula,
Agam, Pasaman, Dairi, Musi Rawas, Malang, Gorontalo, Wajo, Ogan
Ilir, Grobokan, Labuhan Batu Utara, Muara Enim, dan Sijunjung);
3) Pemerintah Kota (Malang, Pekan Baru, Padang, Medan, Sawah Lunto,
Surakarta, Demak, dan Sukabumi).
Pencapaian tersebut di hitung dengan cara:
Realisasi = Jumlah daerah pembinaan Target daerah pembinaan
Realisasi = 12 Daerah 10 Daerah
Realisasi = 120%
12 daerah dimaksud, yaitu: Pemerintah Provinsi Kepri (Batam), Pemerintah Provinsi Papua Barat (Papua Barat), Pemerintah Provinsi Papua (papua), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Semarang), Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Bandung), Pemerintah Provinsi
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
29
Jawa Timur (bangkalan), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lombok Barat), Pemerintah Provinsi Bengkulu (Seluma), Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Solok), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Riau.
Capaian Kinerja Sasaran
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
i ii iii iv v
Meningkatnya kualitas hasil kelitbangan
kemendagri sebagai bahan rekomendasi
perumusan kebijakan, serta terfasilitasinya
pelaksanaan inovasi
daerah
Jumlah Kebijakan Inovasi Daerah
- - -
Pada tahun 2019 target indikator jumlah kebijakan inovasi daerah sudah tidak menjadi target utama seperti yang tertuang dalam Dokumen Rencana Kerja Strategis (Renstra) Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri tahun 2015-2019, karena target jumlah kebijakan inovasi daerah telah tercapai pada tahun 2018 antara lain:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah; 2. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 800.2/4409/SJ Tahun 2017
tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan Pemerintah Daerah Inovatif;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 Tahun 2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi Daerah.
Pedoman yang digunakan dalam rangka Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi Daerah menggunakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 Tahun 2018. Sehingga berdasarkan target kinerja yang tertera pada Renstra Badan Litbang tahun 2015-2019, Badan Litbang telah menyelesaikan indikator jumlah kebijakan inovasi daerah pada tahun 2018.
Indikator 2 : Jumlah Kebijakan Inovasi Daerah
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
30
MA
TR
IK C
AP
AIA
N B
ER
DA
SA
RK
AN
RE
NS
TR
A 2
01
5–
20
19
BA
DA
N L
ITB
AN
G K
EM
EN
DA
GR
I
Badan
Litbang
Kem
endagri
mem
iliki
tiga
Indik
ato
r Kin
erj
a
Uta
ma
(IKU
),
yaitu
pers
enta
se
hasi
l kelit
bangan
yang
direkom
endasi
kan
sebagai
bahan
masu
kan
kebijakan
Kem
endagri,
Jum
lah
Pem
erinta
h
Daera
h
yang
difasi
litasi
dala
m
mela
ksa
nakan i
novasi
daera
h,
dan j
um
lah k
ebijakan i
novasi
daera
h a
dala
h s
ebagai
pendukung I
KU
Kem
ente
rian D
ala
m N
egeri
yaitu p
ers
enta
se p
em
erinta
h d
aera
h y
ang m
enera
pkan inovasi
dala
m p
enyele
nggar
aan p
em
erinta
han,
pem
berd
ayaan m
asy
ara
kat
dan pela
yanan publik
se
bagaim
ana te
rcantu
m dala
m Renst
ra Kem
endagri 2
015-2
019.
Adapun ta
rget
kin
erj
a Badan Litbang
Kem
endagri berb
eda anta
ra dokum
en Renst
ra dengan D
okum
en Renca
na Kerj
a Tahunan
dik
are
nakan ju
mla
h anggara
n yang
kura
ng m
endukung ta
rget
pada dokum
en Renst
ra se
rta adanya ta
rget
Renca
na Kerj
a Pem
erinta
h (R
KP)
yang m
eneta
pkan
adanya P
rogra
m P
riorita
s N
asi
onal, s
ehin
gga p
erlu a
danya p
eru
bahan r
enca
na k
erj
a u
ntu
k m
enja
wab c
apaia
n t
arg
et
yang t
ela
h
diteta
pkan.
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
31
Pada t
ahun 2
019,
realis
asi
sesu
ai dengan indik
ato
r pers
enta
se h
asi
l kelit
bangan y
ang d
irekom
endasi
kan s
ebagai
bahan m
asu
kan
kebijakan K
em
endagri a
dala
h s
ebesa
r 84,2
1%
dari t
arg
et
75%
. D
ari d
ata
ters
ebut,
dapat
dis
impulk
an b
ahw
a r
ealis
asi
yang d
icapai
lebih
tin
ggi
dari t
arg
et
yang d
ibuat.
Sedangkan u
ntu
k i
ndik
ato
r ju
mla
h p
em
erinta
h d
aera
h y
ang d
ifasi
litasi
dala
m m
ela
ksa
nakan
inovasi
daera
h, re
alis
asi
nya s
ebanyak 1
2 p
rovin
si y
ang d
ifasi
litasi
dari t
arg
et
10 p
rovin
si. D
engan k
ata
lain
, re
alis
asi
untu
k indik
ato
r
ters
ebut
terc
apai
mele
bih
i ta
rget.
Sedangkan j
um
lah k
ebijakan i
novasi
daera
h p
ada ta
hun 2
019 t
idak d
itarg
etk
an d
ikare
nakan
sudah te
rcapai
pada ta
hun 2018.
Berd
asa
rkan IK
U Badan Litbang Kem
endagri yang te
rcantu
m dala
m Renst
ra Badan Litbang
Kem
endagri ta
hun 2015-2
019,
terd
apat
penam
bahan sa
tu in
dik
ato
r untu
k ta
hun 2018 -
2019 yaitu ju
mla
h kebijakan in
ovasi
daera
h. Adapun t
arg
et
untu
k indik
ato
r te
rsebut,
yaitu d
ikelu
ark
annya P
era
tura
n P
em
erinta
h N
om
or
38 T
ahun 2
017 t
enta
ng I
novasi
Daera
h,
Sura
t Edara
n M
ente
ri D
ala
m N
egeri N
om
or
800.2
/4409/S
J Tahun 2
017 t
enta
ng P
enila
ian d
an P
em
berian P
engharg
aan
Pem
erinta
h D
aera
h In
ovatif, dan Pera
tura
n M
ente
ri D
ala
m N
egeri N
om
or
104 Tahun 2018 te
nta
ng Penila
ian dan Pem
berian
Pengharg
aan d
an/a
tau I
nse
ntif
Inovasi
Daera
h. M
AT
RIK
CA
PA
IAN
KIN
ER
JA
PE
R 5
TA
HU
N
BA
DA
N L
ITB
AN
G K
EM
EN
DA
GR
I
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
32
B. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU
PENINGKATAN/PENURUNAN KINERJA
Mencermati pelaksanaan program dan anggaran pada Badan Litbang selama ini,
terutama yang dilaksanakan pada tahun 2019, terdapat berbagai kendala dan
permasalahan yang mempengaruhi pelaksanaan dan pencapaian kinerja,
disebabkan beberapa faktor antara lain:
I. KENDALA
1. Aspek tatalaksana:
a. Pelaksanaan kegiatan kelitbangan masih dilaksanakan secara
konvensional dimana masih sangat bergantung pada pemanfaatan
personil terutama tenaga fungsional peneliti di internal Badan Litbang
yang relatif terbatas. Hal ini berakibat pada pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan secara time series, yaitu pelaksanaan satu kegiatan
kelitbangan harus menunggu selesainya kegiatan kelitbangan lainnya
atau belum dapat dilaksanakan secara paralel.
b. Implementasi Permendagri Nomor 17 tahun 2018 tentang Pedoman
Penelitian dan Pengembangandi Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintahan Daerah belum dapat dipahami secara menyeluruh oleh
seluruh pelaksana kelitbangan di lingkungan Badan Litbang
Kemendagri, disamping belum terciptanya perubahan pola pikir secara
mendasar terhadap perlunya pengaturan SOP dalam setiap
penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan sebagai konsekuensi
penerapan reformasi birokrasi.
c. Masih kurangnya bentuk pembinaan dan fasilitasi pengelolaan jurnal
ilmiah yang dikelola BPP Daerah. Pembinaan dan fasilitasi dilakukan
khususnya pada jurnal yang akan mengajukan akreditasi di Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau pun jurnal yang sedang dalam
proses pemeliharaan akreditasi.
2. Aspek SDM:
a. Terbatasnya kualitas dan kuantitas tenaga fungsional peneliti dan
belum tersedianya tenaga fungsional perekayasa sebagai personil
utama penyelenggaraan kegiatan kelitbangan, yang berdampak pada
terbatasnya cakupan isu yang dapat ditangani, serta kualitas hasil
kelitbangan yang dapat diangkat/ditindaklanjuti sebagai input
rekomendasi kebijakan terhadap pemangku kepentingan.
b. Kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 325 pegawai, jumlah
ASN sampai saat ini 154 pegawai, sehingga masih kekurangan
sebanyak 171 pegawai. Kekurangan jumlah pegawai sementara dapat
digantikan oleh tenaga pegawai tidak tetap (PTT) dengan jumlah 98
pegawai, terdiri dari; 8 pengemudi, 15 pamong praja, 12 officeboy dan
tenaga administrasi 63. Sehingga dari kekurangan 171 pegawai setelah
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
33
dibantu oleh PTT Badan Litbang masih membutuhkan sebanyak 108
pegawai, dan telah diusulkan sebanyak 97 tenaga fungsional peneliti
sementara sisanya sebanyak 11 tenaga administrasi dalam rangka
memenuhi kebutuhan jumlah pegawai sebanyak 325.
c. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM di bidang administrasi dan
pengelolaan keuangan yang berdampak pada dukungan dan
percepatan pelaksanaan kegiatan dan anggaran Badan Litbang.
d. Masih perlunya penegasan terhadap peran/dukungan LIPI dalam
melakukan pembinaan jabatan fungsional peneliti kepada lembaga
Litbang pemerintah pusat dan daerah, termasuk tenaga fungsional
peneliti Litbang Kemendagri, terkait penyediaan dan penguatan
kompetensi jabatan fungsional peneliti.
e. Belum tersedianya tenaga ahli/expert sebagai tenaga pendamping
fungsional peneliti Litbang dalam memberikan masukan, tanggapan,
pendapat, serta koreksi dan penyempurnaan proses kegiatan secara
menyeluruh, termasuk dalam penyediaan konsep dan strategi
pengembangan lembaga Litbang. Hal ini sangat dipengaruhi pula oleh
terbatasnya alokasi anggaran Badan Litbang.
3. Aspek Program dan Anggaran:
a. Masih diperlukannya penajaman rumusan atas rencana topik-topik
kegiatan kelitbangan yang berorientasi pada tindaklanjut isu-isu
strategis dan yang menjadi prioritas kebijakan pemerintah, sehingga
hasil kelitbangan dimaksud mempunyai nilai manfaat bagi para
pemangku kepentingan khususnya di lingkungan Kementerian Dalam
Negeri.
b. Masih diperlukannya penajaman dan pencermatan atas distribusi,
struktur, dan pola pemanfaatan anggaran yang dikaitkan dengan
terbatasnya dukungan alokasi anggaran Badan Litbang, serta
kemampuan penyerapan anggaran pada beberapa kegiatan tertentu.
c. Terbatasnya alokasi anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan jenis-jenis kegiatan lingkup Badan Litbang secara lebih
variatif dan dinamis, terutama untuk mendorong peningkatan peran
dan fungsi kelitbangan di lingkungan Kemendagri dan Pemerintah
Daerah dari berbagai aspek, termasuk dukungan pelaksanaan inovasi
daerah.
d. Terjadi devisiasi antara dokumen Rencana Strategis Kemendagri,
Rencana Strategis Badan Litbang dengan Perjanjian Kinerja
dikarenakan oleh adanya pengurangan anggaran dan jumlah output
yang diperuntukan untuk pengadaan blanko e-KTP di Direktoran
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
34
4. Aspek Kerjasama:
Kolaborasi bentuk-bentuk kerjasama kelitbangan dengan stakeholder di
tingkat pusat maupun daerah belum dapat terwujud secara optimal, baik
dalam bentuk implementasi kesepakatan kerjasama maupun penyediaan
payung hukum kerjasama kelitbangan antar stakeholeder.
5. Aspek Pendukung lainnya:
a. Belum tersedianya data base kelitbangan yang akurat dan up to date
untuk mendukung kebutuhan data dan informasi yang cepat dan akurat
guna kepentingan kelitbangan dalam menindaklanjuti isu-isu aktual dan
strategis sebagai bahan rekomendasi pengambilan langkah dan
kebijakan pada tingkat pimpinan.
II. SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN
Sebagai langkah tindaklanjut atas permasalahan tersebut, khususnya dalam
konteks pelaksanaan program dan anggaran Badan Litbang TA. 2019, telah
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Aspek tatalaksana:
a. Mendorong keterlibatan pejabat fungsional non peneliti dan personil
dari luar Badan Litbang dalam mendukung kegiatan kelitbangan untuk
mengatasi masalah keterbatasan jumlah pejabat fungsional peneliti di
lingkungan Badan Litbang Kemendagri;
b. Telah dilakukan proses revisi Permendagri Nomor 17 Tahun 2018
tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintahan Daerah . Perubahan ini dimaksudkan guna
mendukung penerapan reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan
kegiatan di lingkup Badan Litbang.
c. Telah dibentuk Unit Layanan Administrasi (ULA) Publikasi dan Jurnal
Ilmiah. Pelayananan Administrasi Publikasi dan Jurnal Ilmiah dibentuk
dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Badan Penelitian dan Pengembangan serta meningkatkan kinerja
lembaga melalui penyelenggaraan layanan administrasi, khusnya dalam
hal publikasi dan pengelolaan jurnal ilmiah. Sedangkan tujuannya
adalah untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan jurnal dan publikasi
ilmiah lainnya di lingkungan BPP Kemendagri dan Daerah melalui
layanan administrasi yang efektif dan efisien.
2. Aspek SDM:
a. Telah diusulkan pengadaan formasi pejabat fungsional peneliti kepada
Biro Kepegawaian Kemendagri;
b. Telah diikutsertakannya para calon peneliti di lingkungan Badan Litbang
dalam diklat fungsional peneliti tingkat pertama yang diselenggarakan
oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia);
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
35
c. Telah diikutsertakannya para pegawai pengelola keuangan di
lingkungan Badan Litbang dalam Diklat Teknis Bendahara Pengeluaran
dan Bendahara Pengelolaan Barang/Jasa.
3. Aspek Program dan Anggaran:
a. Terus dilakukannya proses penajaman dan pencermatan atas distribusi,
struktur, dan pola pemanfaatan anggaran lingkup Badan Litbang;
b. Terus dilakukannya proses perencanaan program kegiatan yang lebih
variatif dan mendukung peran dan fungsi Badan Litbang, terutama
dalam pelaksanaan inovasi daerah. Hal ini ditindaklanjuti dengan telah
tersusunnya Peraturan Pemerintah tentang Inovasi Daerah.
4. Aspek Kerjasama:
Telah dilakukan pembinaan kelitbangan dengan litbang daerah secara
berkelanjutan, melalui sosialisasi dan koordinasi kegiatan kelitbangan;
5. Aspek Pendukung lainnya:
a. Telah dirintis kembali pembangunan Laboratorium dan Pusat Data (Lab
data) Litbang untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang
akurat dan up to date dalam mendukung kegiatan kelitbangan agar
berjalan secara maksimal;
III. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN PENUNJANG KEBERHASILAN/
KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA
Mencermati pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang penelitian dan
pengembangan selama ini, diakui bahwa hasil-hasil kelitbangan yang
dilaksanakan oleh Badan Litbang masih belum secara optimal mampu
menjawab berbagai dinamika dan persoalan lingkup pemerintahan dalam
negeri. Hal ini dimungkinkan oleh berbagai kondisi, dimana dapat disadari
bahwa disamping kualitas dan ketajaman hasil kelitbangan yang masih perlu
terus dioptimalkan, juga masih diperlukannya komitmen dari para pemangku
kepentingan untuk secara proporsional memberdayakan peran dan fungsi
kelitbangan sekaligus menjadikan Badan Litbang sebagai mitra kerja
utamanya.
Tingginya dinamika di bidang penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri,
tentunya membutuhkan peran dan fungsi Badan Litbang untuk selalu hadir
dan memberikan dukungan kepada para pemangku kepentingan, khususnya
di lingkup Kemendagri dalam rangka penyiapan rekomendasi guna perumusan
dan penetapan langkah dan kebijakan. Sejalan dengan itu, dengan
terbentuknya Pusat Litbang Inovasi Daerah pada Badan Litbang Kemendagri
berdasarkan Perpres Nomor 11 Tahun 2015, semakin memperluas cakupan
tugas dan fungsi Badan Litbang guna berperan secara langsung dalam
mengawal tata kelola inovasi daerah secara sistematis, konseptual dan
gradual.
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
36
Untuk menjalankan berbagai peran dan fungsi di atas, kiranya perlu
dirumuskan strategi penguatan Badan Litbang yang difokuskan pada upaya-
upaya perluasan cakupan substansi dan peningkatan kualitas hasil
kelitbangan, pemantapan fasilitasi inovasi daerah, serta penguatan
insfrastruktur kelembagaan dan sarana-prasarana kerja guna mewujudkan
kinerja Badan Litbang secara lebih optimal dan berkualitas.
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa rekomendasi dan strategi tindak
lanjut yang perlu dilakukan dalam rangka penguatan peran dan fungsi Badan
Litbang sebagai berikut:
a. Perlunya koordinasi dan konsolidasi dalam rangka refleksi dan evaluasi
baik di internal Badan Litbang maupun secara eksternal dengan para
pemangku kepentingan lingkup Kemendagri dalam rangka menyatukan
pemahaman atas keberadaan peran Badan Litbang Kemendagri sebagai
suatu lembaga yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai rekomendasi
kebijakan lingkup pemerintahan dalam negeri. Hal ini diperlukan untuk
memposisikan Badan Litbang sebagai suatu lembaga fungsional bagi
bernaungnya para pemikir, konseptor, dan inovator untuk menghasilkan
berbagai rekomendasi kebijakan yang berkualitas, disamping dukungan
penuh aparatur pejabat struktural yang mempunyai komitmen dan
kapasitas dalam lingkup kelitbangan. Hasil refleksi dan evaluasi ini
diharapkan:
1) Secara internal mampu mendorong perubahan mindset individu guna
membangkitkan komitmen kerja, kepedulian, dan kemauan untuk
meningkatkan kompetensinya bagi kepentingan lembaga; dan
2) Secara eksternal diperlukan untuk memanfaatkan peran dan fungsi
Badan Litbang sebagai mitra kerja utama penyedia rekomendasi
kebijakan, disamping guna memahami aspek-aspek utama yang
menjadi kebutuhan Badan Litbang, khususnya terkait penyediaan dan
distribusi SDM aparatur/personil dan pengalokasian anggaran
kelitbangan.
b. Perlu adanya upaya peningkatan koordinasi dan konsolidasi internal dalam
rangka penataan/perbaikan manajemen penyelenggaraan kelitbangan yang
berorientasi pada:
1) Perbaikan metode penjadwalan kegiatan kelitbangan dengan
memperhatikan jumlah dan skala prioritas kegiatan, ketersediaan SDM,
serta target waktu penyelesaian kegiatan;
2) Penguatan manajemen team work;
3) Pelibatan narasumber/pakar/praktisi secara tepat (dari aspek latar
belakang keilmuan atau pemahamannya atas realita persoalan); dan
4) Pengaturan kembali tenaga surveyor yang mengedepankan
kemampuan dan komitmen individu, melalui pemberdayaan tenaga
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
37
praktisi dan akademis dari luar Badan Litbang (PNS dan/atau Non-
PNS).
Melalui penataan/perbaikan manajemen penyelenggaraan kelitbangan
dimaksud, tidak saja diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil
kelitbangan, namun juga diharapkan mampu mendorong peningkatan
kapasitas individu aparatur Badan Litbang, serta mengatasi keterbatasan SDM
dengan semakin meningkatnya kuantitas kegiatan kelitbangan yang dilakukan
oleh Badan Litbang, dimana pola pelaksanaannya selama ini masih dilakukan
secara konvensional (pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara time series).
c. Perlu disusunnya berbagai agenda prioritas Badan Litbang dan kebutuhan
pendanaannya dalam jangka menengah. Penyusunan agenda prioritas
dimaksud dilakukan melalui pemetaan kebutuhan dan penentuan skala
prioritas kelitbangan yang melibatkan para pemangku kepentingan di tingkat
Pusat dan Daerah, dengan memperhatikan:
1) Penyelarasannya dengan agenda penyusunan/revisi peraturan
perundang-undangan;
2) Identifikasi dan evaluasi terhadap isu strategis pelaksanaan
kebijakan/regulasi; dan
Kebutuhan untuk merumuskan konsep-konsep kebijakan terkait
penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dalam jangka panjang.
Penyusunan agenda prioritas dimaksud dapat diterjemahkan sebagai suatu
Rencana Induk Kelitbangan untuk selanjutnya dijabarkan ke dalam agenda
kelitbangan tahunan, yang hasilnya diposisikan di depan kebutuhan
pengguna, sehingga Badan Litbang dapat secara jelas menunjukkan
kinerja lembaganya melalui berbagai keluaran yang responsif, antisipatif,
dan mempunyai nilai jual untuk direkomendasikan kepada para pemangku
kepentingan/Pimpinan.
d. Mendorong peningkatan alokasi anggaran Badan Litbang Kemendagri yang
tentunya didasari oleh tersedianya rencana program dan kegiatan secara
terfokus dan berkualitas dengan memperhatikan:
1) Kejelasan manfaat/keluaran dari suatu rencana program dan kegiatan;
2) Dukungannya terhadap pencapaian target agenda prioritas Nawa Cita
dan prioritas Kemendagri.
e. Perlu dilakukannya berbagai terobosan untuk mengatasi keterbatasan
anggaran Badan Litbang, baik dalam konteks penyelenggaraan kelitbangan
maupun dalam penguatan kapasitas kelembagaan, melalui:
1) Kerjasama pelaksanaan kegiatan kelitbangan secara nasional dengan
melibatkan Pemerintah Daerah melalui Badan Litbang Daerah (atau
perangkat daerah yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan), dengan
pembagian tugas dab tanggung jawab pelaksanaan dan
penganggarannya secara jelas;
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
38
2) Optimalisasi hibah dari pihak donor melalui diversifikasi kegiatan yang
secara proporsional dapat dikerjasamakan, untuk dimanfaatkan dalam
rangka peningkatan kualitas SDM kelitbangan dan dukungan kegiatan
kelitbangan lainnya yang tidak teranggarkan melalui DIPA Badan Litbang;
3) Optimalisasi keikutsertaan SDM Badan Litbang untuk meningkatkan
kapasitas dan kompetensinya melalui berbagai kegiatan pendidikan dan
pelatihan, seminar, workshop, Bimtek, serta beasiswa pendidikan
berstrata.
f. Perlunya membangun kerjasama dengan berbagai institusi Pemerintah dan
non-Pemerintah, termasuk Perguruan Tinggi, kelitbangan Dunia Usaha,
Media/Pers, dan Non Government Organization (NGO) dalam berbagai
bidang/aspek.
Melalui strategi ini diharapkan akan terbangun penguatan kapasitas
Lembaga Litbang, antara lain:
1) Terjalinnya sharing pengetahuan bagi peningkatan wawasan dan
pemahaman aparatur Badan Litbang;
2) Kemampuan untuk memonitor pergerakan arus data dan informasi
guna diakses sebagai informasi dasar kelitbangan; dan
3) Membangun sinergitas dan kerjasama pelaksanaan program/kegiatan
kelitbangan untuk memberikan hasil yang optimal.
g. Perlunya merevitalisasi Laboratorium Data Badan Litbang (Lab data Litbang)
untuk dioptimalkan pemanfaatannya sebagai sumber data dan informasi
guna kepentingan kelitbangan pada umumnya, dan untuk mendukung
aktivitas kelitbangan (data center, aplikasi pengolahan data kelitbangan,
dokumentasi dan publikasi, dll.) di internal Badan Litbang pada khususnya.
Keberadaan Labdata Litbang tersebut diharapkan mampu meningkatkan
eksistensi Badan Litbang Kemendagri melalui penyediaan dan
penyebarluasan data, informasi, dan hasil-hasil kelitbangan.
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
39
C. REALISASI ANGGARAN
Realisasi anggaran Badan Litbang APBN-P TA. 2019 tercatat sebesar
Rp.50,484,495,852,- (97,86%) dari pagu Rp.51,589,054,000,-. Realisasi
anggaran dimaksud dapat dirinci sebagai berikut:
I. PERKEMBANGAN REALISASI
Perkembangan realisasi anggaran Badan Litbang selama kurun waktu 5 tahun
terakhir (2015-2019) dapat terlihat pada gambar berikut ini:
G
a
m
b
a
r
Perkembangan Pagu dan Realisasi TA 2015-2019
Penyerapan tertinggi terjadi pada tahun anggaran 2019 yaitu sebesar 97,86%,
sedangkan penyerapan anggaran terendah terjadi pada tahun anggaran 2015
yaitu sebesar 80,34%. Untuk tahun 2019 penyerapan anggaran mencapai
97,86%, hal tersebut telah melebihi target penyerapan anggaran yang
ditetapkan sebesar 92%.
64
,87
0,7
40
,00
0
47
,65
4,8
31
,00
0
45
,46
9,8
31
,00
0
54
,77
0,0
70
,00
0
54
,27
0,0
70
,00
0
51
,87
6,4
61
,00
0
51
,58
9,0
54
,00
0
52
,11
8,6
62
,84
8
44
,12
5,3
38
,39
5
44
,12
5,3
38
,39
5
47
,89
0,8
44
,76
5
47
,89
0,8
44
,76
5
49
,02
6,7
25
,01
7
50
,48
4,4
95
,85
2
80
.34
%
92
.59
%
97
.04
%
87
.44
%
88
.25
%
94
.51
%
97
.86
%
2015 APBN-P SELF BLOCKING
APBN-P SELF BLOCKING
2018 2019
Pagu Realisasi %
Tahun Anggaran
2016
Tahun angaran
2017
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
40
II. REALISASI BERDASARKAN JENIS BELANJA
Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja
Dari Gambar di atas, realisasi anggaran Badan Litbang berdasarkan
pembagian jenis belanja selama TA 2019, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai, berupa: Pembayaran Gaji dan Tunjangan; Belanja
Lembur; dan Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) dengan pagu
anggaran sebesar Rp.27,148,885,000,- telah terealisasi sebesar
Rp.26,872,697,495,- atau 98,98%;
b. Belanja Barang, berupa: Belanja Barang Operasional; Belanja Barang Non
Operasional; Belanja Jasa; Belanja Pemeliharaan; Belanja Perjalanan
Lainnya (Dalam Negeri); dan Belanja Perjalanan Lainnya (Luar Negeri)
dengan pagu anggaran sebesar Rp.21,795,906,000,- telah terealisasi
sebesar Rp.21,038,024,393,- atau 96,52%;
c. Belanja Modal, berupa: Belanja Modal Peralatan dan Mesin; Belanja Modal
Gedung dan Bangunan; Belanja Modal Perjalanan Jaringan; dan Belanja
Penambahan Nilai Fisik Lainnya dengan pagu anggaran sebesar
Rp.2,644,263,000,- telah terealisasi sebesar Rp.2,573,773,964,- atau
97,33%.
27,148,885,000
21,795,906,000
2,644,263,000
26,872,697,495
21,038,024,393
2,573,773,964
98
.98
%
96
.52
%
97
.33
%
PEGAWAI BARANG MODAL
Pagu Realisasi %
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
41
III. REALISASI BERDASARKAN KEGIATAN
Realisasi anggaran berdasarkan jenis kegiatan
pagu APBN-P
Berdasarkan Gambar 3.3. Realisasi anggaran Badan Litbang hingga
berakhirnya TA 2018 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan Daerah,
dengan alokasi anggaran APBN-P sebesar Rp.2,178,488,000,-. telah
terealisasi sebesar Rp.2,129,984,481,- atau 97,77%;
b. Penelitian dan Pengembangan Otonomi Daerah, Politik dan Pemerintahan
Umum, dengan alokasi anggaran APBN-P sebesar Rp.1,517,162,000,-
telah terealisasi sebesar Rp.1,318,383,421,- atau 86,90%;
c. Penelitian dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan
Desa, dengan alokasi anggaran APBN-P sebesar Rp.1,595,675,000,-.
telah terealisasi sebesar Rp.1,552,236,395,- atau 97,28%;
d. Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah, dengan alokasi anggaran
APBN-P sebesar Rp.4,564,675,000,-. telah terealisasi sebesar
Rp.4,306,122,670,- atau 94,34%;
e. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Penelitian dan
Pengembangan, dengan alokasi anggaran APBN-P sebesar
Rp.41,733,054,000,- telah terealisasi sebesar Rp.41,177,768,885,-
atau 98,67%.
41,177,768,885
2,129,984,481
4,306,122,670
1,552,236,395
1,318,383,421
41,733,054,000
2,178,488,000
4,564,675,000
1,595,675,000
1,517,162,000
98.67%
97.77%
94.34%
97.28%
86.90%
- 20,000,000,000 40,000,000,000
DUKUNGAN MANAJEMEN (SEKRETARIAT)
PST. LITBANG KEUDA
PST. LITBANG INOVASI
PST. LITBANGADWIL PUMDUK
PST. LITBANG OTDA POLPUM
% Realisasi Pagu
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
42
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) disusun sebagai bentuk
pertangggungjawaban tertulis Unit Esselon I Badan Litbang Kemendagri Tahun
2018 kepada Menteri Dalam Negeri atas tingkat capaian pelaksanaan kegiatan
dan program kerja dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Badan
Litbang dan sebagai langkah upaya perbaikan berkesinambungan bagi peningkatan
kinerja Badan Litbang Kemendagri.
Mengacu pada Perjanjian Kinerja Tahun 2019, Badan Litbang Kemendagri memiliki target kinerja: 75% hasil kelitbangan yang direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan Kemendagri dan jumlah Pemerintah Daerah (Provinsi) yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah sebanyak 10 Provinsi. Hingga akhir Ta.2019, realisasi kinerja Badan Litbang melebihi target yaitu 84,21% dengan capaian 112,28% hasil kelitbangan yang direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan Kemendagri dan 12 Pemerintah Daerah (Provinsi) melebihi target dengan capaian 120% yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah atau dengan kata lain target Badan Litbang sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019 melebihi target. Sedangkan untuk realisasi anggaran hingga berakhirnya TA 2019 mencapai Rp.50,484,495,852,- atau (97,86%) dari total pagu anggaran APBN-P sebesar Rp.51,589,054,000,- terhadap rencana target penyerapan Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019 sebesar 92%. Adapun sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp.1,104,558,147,- atau 2,14%, dengan kata lain target serapan Badan Litbang TA 2019 tercapai, atau plus 5,86%.
Diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) ini dapat dijadikan sebagai
input perbaikan dan penyempurnaan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
serta alat komunikasi dalam memberikan informai akuntabilitas kegiatan Badan
Litbang ke depan. Berbagai hal yang menjadi kendala dan permasalahan dalam
pelaksanaan program dan anggaran tahun 2019 sebagaimana termuat dalam buku
laporan ini agar dijadikan evaluasi bagi segenap unit kerja dan individu dalam
lingkup internal Badan Litbang, guna membangun komitmen dalam memberikan hasil
yang berkualitas bagi peningkatan kinerja Badan Litbang maupun Kementerian
Dalam Negeri ke depannya.
L
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
43
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
44
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
45
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
46
CAPAIAN KINERJA BADAN LITBANG TAHUN 2019
KODE KEGIATAN/IKK TARGET CAPAIAN KETERANGAN
1280 PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
6
Rekomendasi
1 Indeks
100%
6
Rekomendasi
1 Indeks
100%
1 Jumlah Rekomendasi perumusan kebijakan hasil Kelitbangan Pembangunan
dan Keuangan Daerah
6 Rekomendasi
6 Rekomendasi
Penelitian 2
Rekomendasi
2
Rekomendasi
a. Dinamika dan problematika
sampah plastik didaerah 1
Rekomendasi 1
Rekomendasi ND Nomor.
070.04/3152/Litbang
tanggal 1 agustus 2019
b. Implementasi Permendagri
NO.86 tahun 2017 dalam rangka penyusunan dan
penetapan RPJMD
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
070.04/5048/Litbang tanggal 3 desember
2019
Pengkajian Aktual 4 Rekomendasi
4 Rekomendasi
a. Peran usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM)
dikawasan pariwisata
danau toba
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/1557/Litbang
tanggal 28 maret 2019
b. Background study arah
kebijakan penyusunan rencana strategis
Kementerian Dalam Negeri
tahun 2020-2024
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/3027/Litbang tanggal 22 juli 2019
c. Analisis potensi dan dapak
penerapan efisiensi energy
dalam pengelolaan PJUntuk penurunan gas rumah kaca
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/5174/Litbang tanggal 12 desember
2019
d. Analisis potensi dan
kontribusi daerah dalam rangka kemandirian daerah
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/3153/Litbang tanggal 1 agustus 2019
2 Rekomendasi Kebijakan Hasil Forum Diskusi Aktual/Diskusi Publik
2 Rekomendasi
2 Rekomendasi
a. Peningkatan kinerja
manajemen BUMD
penyelenggaraan system
penyediaan air minum (SPAM)
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 070.04/4548/Litbang
tanggal 1 november 2019
b. Kolaborasi pusat dan
daerah dalam
mengoptimalkan kawasan
ekonomi khusus (KEK) sebagai stimulus
perekonomian daerah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 070.04/4915/Litbang
tanggal 22 november 2019
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
47
3 Jumlah Rekomendasi Peta Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Indeks 1 Indeks
a. Indeks pengelolaan
keuangan daerah Indeks pengelolaan
keuangan daerah
4 Persentase Pelayanan
administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100% 100% (4 Laporan)
1281 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
OTONOMI DAERAH, POLITIK, DAN
PEMERINTAHAN UMUM
4 Rekomendasi
1 Indeks
Kirstanas
100%
2 Rekomendasi
1 Indeks
Kirstanas
100%
1 Jumlah Rekomendasi
perumusan kebijakan hasil Kelitbangan Otonomi Daerah,
Politik dan Pemerintahan Umum
4
Rekomendasi
2
Rekomendasi
Pengkajian Strategis 3 Rekomendasi
2 Rekomendasi
a. Peluang penggunaan
teknologi pemili 2024 1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
Pengkajian Aktual 4 Rekomendasi
1 Rekomendasi
a. Antisipasi pemda dalam
upaya pencegahan konflik
sosial
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/089/Libtang
tanggal 10 Januari 2020
b. Evaluasi pemilu kepala
daerah serentak 1
Rekomendasi 1
Rekomendasi ND Nomor.
073.04/003/Litbang
tanggal 6 januari 2020
c. Peningkatan kinerja
pelayanan public pemerintah daerah melalui
E-Government menuju
smart city
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/3651/Litbang tanggal 3 september
2019
2 Jumlah Rekomendasi Indeks
Kepemimpinan Kepala Daerah
1 Indeks 1 Indeks
a. Indeks Kepemimpinan
Kepala Daerah
3 Jumlah Rekomendasi
Proyeksi/Perkiraan Strategik Nasional
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
a. Proyeksi/Perkiraan
Strategik Nasional 1
Rekomendasi 1
Rekomendasi ND Nomor.
050.04/4087/Litbang tanggal 1 oktober 2019
4 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis
lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100% 100% (4 Laporan)
1282 PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN ADMINISTRASI
KEWILAYAHAN,
6
Rekomendasi 4 FDA
100%
4
Rekomendasi 3 FDA
100%
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
48
PEMERINTAHAN DESA,
DAN KEPENDUDUKAN
1 Jumlah rekomendsai
perumusan kebijakan hasil kelitbangan Puslitbang
Adminisrasi Kewilayahan, Pemerintahan Desa, dan
Kependudukan
6
Rekomendasi
4
Rekomendasi
Pengkajian Strategis 3
Rekomendasi
2
Rekomendasi
a. Tingkat kepedulian
pemerintah desa terhadap masyarakat desa (kaum
perempuan dan disabilitas)
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
b. Kesiapan pemda dalam
pemanfaatan data
kependudukan untuk merencanakan
pembangunan menyongsong bonus
demografi
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/5279/Litbang tanggal 26 desember
2019
c. Peran pemangku
kepentingan dalam
efektifitas penanganan
bencana
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/5097/Litbang
tanggal 9 desember 2019
Pengkajian Aktual 3 Rekomendasi
2 Rekomendasi
a. Peran BPD dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat (kaum
perempuan dan disabilitas)
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
b. Penguatan peran RT/RW
dalam fungsi kontrol
mobilitas penduduk
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/3642/Litbang
tanggal 2 september 2019
c. Evaluasi kesiapan pemda
dalam pelaksanaan online
single submission (OSS)
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/3069/Litbang
tanggal 26 juli 2019
2 Rekomendasi Kebijakan Hasil Forum Diskusi Aktual/Diskusi
Publik
4 Rekomendasi
3 Rekomendasi
a. Evaluasi efektifitas
permendagri NO.76 tahun 2015 tentang
pengangkatan dan
pemberhentian pejabat pada unit kerja yang
menangani urusan administrasi kependudukan
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 080.04/5034/Litbang
tanggal 2 desember
2019
b. Pencatatan kependudukan
pada hunian apartemen (permasalahan dan
solusinya)
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/5286/Litbang
tanggal 27 Desember 2019
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
49
c. Optimalisasi hasil-hasil
penelitian/pengkajian pada puslitbang Adwil, Pemdes
dan kependudukan
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/3070/Litbang
tanggal 26 juli 2019
d. Penyebab, dampak, dan
solusi penanganan bencana
kebakaran hutan
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 080.04/5033/Litbang tanggal 2 desember
2019
3 Persentase Pelayanan
administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100% 100% (4 Laporan)
1283 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INOVASI
DAERAH
4
Rekomendasi
4 Daerah
Tertinggal
1 Indeks 1 Pedoman
100%
3
Rekomendasi
4 Daerah
Tertinggal
1 Indeks 1 Pedoman
100%
1 Jumlah rekomendasi perumusan kebijakan hasil
kelitbangan Puslitbang Inovasi Daerah yang diseminarkan,
dipublikasikan, dan/atau ditindaklanjuti oleh pemangku
kebijakan
3
Rekomendasi
3
Rekomendasi
Pengkajian Aktual 3
Rekomendasi
3
Rekomendasi
a. Factor-faktor penghambat
implementasi system pemerintahan berbasis
elektronik
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/4319/Litbang
tanggal 17 oktober 2019
b. Model pembinaan inovasi
daerah berdasarkan
tipologi daerah perbatasan dan daerah tertinggal
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/3779/Litbang tanggal 11 september
2019
c. Kesiapan pemerintah
daerah dalam implementasi
inovasi daerah
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
080.04/4288/Litbang tanggal 15 oktober 2019
2 Rekomendasi Kebijakan Hasil Forum Diskusi Aktual/Diskusi Publik
2 Rekomendasi
0 Rekomendasi
a. Kebijakan inovasi daerah
dalam peringkat indeks
inovasi daerah di Provinsi
Papaua dan Papua Barat
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
b. Kebijakan inovasi daerah
dalam peringkat indeks
inovasi daerah di daerah tertinggal.
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
3 Jumlah daerah tertinggal yang memperoleh replikasi model
hasil inovasi daerah bidang
4 Daerah
Tertinggal
4 Daerah
Tertinggal
Seluma, bangkalan,
lombok barat, dan
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
50
pelayanan perizinan ketapang
4 Jumlah indeks inovasi daerah 1 Indeks 1 Indeks
5 Jumlah rekomendasi peta pembinaan inovasi daerah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
Pembinaan Inovasi Daerah
6 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis
lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100% 100% (4 Laporan)
1284 DUKUNGAN MANAJEMEN
DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA BADAN LITBANG
3 Dokumen
32 Laporan 12 bulan
layanan 3 Unit
3 Dokumen
32 Laporan 12 bulan
layanan 3 Unit
1 Persentase penyelesaian dokumen perencanaan dan
anggaran, pengelolaan data
dan evaluasi kinerja, serta kerjasama kelitbangan, hukum
dan perundang-undangan
3 Dokumen 7 Laporan
1 Permendagri
3 Dokumen 7 Laporan
Draft Permendagri
2 Persentase penyelesaian administrasi ketatausahaan
pimpinan, kerumahtanggan
dan perlengkapan serta pengelolaan perpustakaan,
informasi, dan dokumentasi
9 Laporan 9 Laporan
3 Persentase penyelesaian verifikasi, perbendaharaan,
akuntansi, dan pelaporan
keuangan yang tepat waktu
7 Laporan 7 Laporan
4 Persentase penyelesaian pembinaan jabatan
fungsional, kepegawaian, dan sistem prosedur
8 Laporan 8 Laporan
5 Persentase penguatan peran dan fungsi penelitian dan
pengembangan di daerah
1 Laporan 1 Laporan
6 Persentase penyelesaian pelayanan dukungan
operasional kerja yang tepat
waktu
12 bulan layanan
12 bulan layanan
7 Persentase pengadaan sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan
3 Unit 3 Unit
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
51
MATRIK JUMLAH INOVASI DAERAH (berdasarkan data indeks inovasi daerah)
NO NAMA DAERAH
JUMLAH INOVASI
NO NAMA DAERAH JUMLAH INOVASI
1 Provinsi Jawa Tengah 218 30 Kabupaten Pesisir Selatan
161
2 Provinsi Jawa Barat 176 31 Kota Malang 148
3 Provinsi Sumatera Barat 168 32 Kabupaten Agam 133
4 Provinsi DKI Jakarta 136 33 Kabupaten Padang Pariaman
130
5 Provinsi Jawa Timur 110 34 Kota Palembang 126
6 Provinsi DI Yogyakarta 82 35 Kota Makassar 109
7 Provinsi Banten 70 36 Kabupaten Situbondo 109
8 Provinsi Riau 61 37 Kabupaten Pati 107
9 Provinsi Sumatera Utara 40 38 Kabupaten Tuban 105
10 Provinsi Jambi 32 39 Kota Balikpapan 104
11 Provinsi Sulawesi Tengah 29 40 Kota Denpasar 100
12 Provinsi Kalimantan Utara 26 41 Kabupaten Malang 98
13 Provinsi Kepulauan Riau 25 42 Kabupaten Muara Enim
96
14 Provinsi Sumatera Selatan 22 43 Kota Padang Panjang 95
15 Provinsi Bali 20 44 Kota Yogyakarta 94
16 Provinsi Kalimantan Barat 14 45 Kabupaten Sidoarjo 93
17 Provinsi Kalimantan Tengah 11 46 Kabupaten Gresik 84
18 Provinsi Sulawesi Selatan 10 47 Kota Bandung 81
19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
5 48 Kota Magelang 76
20 Provinsi Papua 5 49 Kota Surabaya 75
21 Provinsi Bengkulu 3 50 Kabupaten Pakpak Bharat
73
22 Provinsi Maluku 2 51 Kabupaten Solok 72
23 Provinsi Aceh 2 52 Kota Padang 67
24 Provinsi Papua Barat 1 53 Kota Sawah Lunto 66
25 Provinsi Maluku Utara 1 54 Kabupaten Karo 64
26 Kabupaten Bogor 325 55 Kabupaten Hulu Sungai Selatan
62
27 Kabupaten Banyuwangi 186 56 Kabupaten Lampung Barat
61
28 Kabupaten Kepulauan Mentawai
169 57 Kabupaten Tanah Datar
59
29 Kota Solok 162 58 Kabupaten Blitar 56
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
52
NO NAMA DAERAH JUMLAH INOVASI
NO NAMA DAERAH JUMLAH INOVASI
59 Kabupaten Bandung 55 89 Kota Tangerang Selatan
35
60 Kabupaten Kudus 54 90 Kabupaten Kebumen 34
61 Kabupaten Indramayu 54 91 Kabupaten Wonogiri 34
62 Kabupaten Gunung Kidul 53 92 Kabupaten Pasaman Barat
33
63 Kabupaten Labuhanbatu 52 93 Kabupaten Kulon Progo
31
64 Kabupaten Kubu Raya 51 94 Kabupaten Sijunjung 31
65 Kabupaten Pulau Morotai 51 95 Kabupaten Musi Rawas
31
66 Kota Bekasi 49 96 Kabupaten Luwu 31
67 Kabupaten Jombang 49 97 Kabupaten Sukabumi 30
68 Kota Bogor 48 98 Kabupaten Bantul 30
69 Kota Depok 47 99 Kota Batam 30
70 Kabupaten Banggai 46 100 Kabupaten Solok Selatan
29
71 Kabupaten Lebak 46 101 Kabupaten Belitung 29
72 Kota Payakumbuh 46 102 Kabupaten Pacitan 28
73 Kabupaten Ngawi 44 103 Kabupaten Demak 28
74 Kabupaten Deli Serdang 44 104 Kabupaten Tulungagung
28
75 Kabupaten Samosir 44 105 Kabupaten Pasaman 28
76 Kabupaten Madiun 43 106 Kabupaten Magetan 27
77 Kota Cimahi 43 107 Kabupaten Lima Puluh Kota
26
78 Kota Bontang 42 108 Kabupaten Badung 26
79 Kabupaten Bandung Barat 42 109 Kabupaten Buleleng 25
80 Kabupaten Batang 42 110 Kota Pare-Pare 25
81 Kabupaten Rembang 41 111 Kabupaten Nabire 24
82 Kota Surakarta 41 112 Kabupaten Pangandaran
24
83 Kabupaten Pekalongan 40 113 Kabupaten Sleman 24
84 Kota Salatiga 39 114 Kabupaten Kutai Kartanegara
23
85 Kabupaten Sragen 38 115 Kabupaten Luwu Utara 22
86 Kota Pariaman 38 116 Kota Probolinggo 22
87 Kabupaten Garut 38 117 Kabupaten Bangka 22
88 Kabupaten Klungkung 35 118 Kabupaten Pasuruan 21
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
53
NO NAMA DAERAH JUMLAH INOVASI
NO NAMA DAERAH JUMLAH INOVASI
119 Kabupaten Aceh Timur 21 150 Kabupaten Kotawaringin Barat
12
120 Kota Sibolga 21 151 Kabupaten Bintan 12
121 Kota Blitar 21 152 Kabupaten Bengkalis 12
122 Kabupaten Karang Asem 20 153 Kabupaten Wonosobo 11
123 Kabupaten Ogan Komering Ulu
20 154 Kabupaten Cianjur 11
124 Kabupaten Katingan 19 155 Kabupaten Temanggung
11
125 Kabupaten Hulu Sungai Utara 19 156 Kota Mataram 11
126 Kota Lubuklinggau 19 157 Kabupaten Belu 11
127 Kabupaten Humbang Hasundutan
18 158 Kabupaten Grobogan 10
128 Kabupaten Luwu Timur 18 159 Kabupaten Pinrang 10
129 Kabupaten Sigi 18 160 Kabupaten Tana Tidung
10
130 Kabupaten Jepara 17 161 Kabupaten Semarang 10
131 Kabupaten Brebes 17 162 Kota Prabumulih 10
132 Kabupaten Sumenep 17 163 Kabupaten Serang 9
133 Kabupaten Kuantan Singingi 17 164 Kota Pekalongan 9
134 Kabupaten Seluma 17 165 Kabupaten Trenggalek 8
135 Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan
16 166 Kabupaten Lumajang 8
136 Kabupaten Probolinggo 16 167 Kabupaten Purworejo 8
137 Kota Palopo 16 168 Kabupaten Purbalingga
8
138 Kota Bukittinggi 16 169 Kota Banjarbaru 8
139 Kabupaten Wajo 15 170 Kabupaten Bekasi 8
140 Kota Pontianak 15 171 Kabupaten Rejang Lebong
7
141 Kabupaten Ogan Ilir 15 172 Kota Bengkulu 7
142 Kota Pekanbaru 15 173 Kabupaten Banyu Asin 7
143 Kabupaten Pelalawan 14 174 Kota Kupang 7
144 Kabupaten Boyolali 14 175 Kabupaten Siak 7
145 Kota Banjarmasin 14 176 Kabupaten Tanjung Jabung Timur
7
146 Kabupaten Karawang 14 177 Kabupaten Sampang 7
147 Kota Tegal 14 178 Kabupaten Jeneponto 7
148 Kabupaten Batanghari 13 179 Kabupaten Sanggau 7
149 Kota Sukabumi 13 180 Kabupaten Merangin 7
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
54
NO NAMA DAERAH JUMLAH INOVASI
NO NAMA DAERAH JUMLAH INOVASI
181 Kota Pematang Siantar 7 211 Kabupaten Berau 3
182 Kabupaten Sumedang 7 212 Kabupaten Labuhanbatu Utara
3
183 Kabupaten Banjar 7 213 Kota Jambi 3
184 Kabupaten Bantaeng 7 214 Kabupaten Kediri 3
185 Kota Tebing Tinggi 6 215 Kabupaten Gorontalo Utara
3
186 Kabupaten Selayar 6 216 Kabupaten Enrekang 3
187 Kota Tasikmalaya 6 217 Kabupaten Cilacap 3
188 Kabupaten Bombana 6 218 Kabupaten Pidie Jaya 2
189 Kabupaten Sarolangun 6 219 Kabupaten Penajam Paser Utara
2
190 Kabupaten Tegal 6 220 Kabupaten Pohuwato 2
191 Kabupaten Pandeglang 6 221 Kabupaten Bulukumba 2
192 Kabupaten Bangka Tengah 6 222 Kabupaten Lampung Utara
2
193 Kabupaten Mesuji 6 223 Kabupaten Magelang 2
194 Kabupaten Tapin 6 224 Kabupaten Kendal 2
195 Kabupaten Lamongan 5 225 Kota Sungai Penuh 2
196 Kabupaten Tabanan 5 226 Kabupaten Karanganyar
2
197 Kabupaten Gowa 5 227 Kabupaten Rokan Hulu
2
198 Kabupaten Mojokerto 5 228 Kabupaten Aceh Utara 2
199 Kabupaten Mukomuko 5 229 Kota Mojokerto 2
200 Kota Madiun 4 230 Kabupaten Tebo 2
201 Kota Bitung 4 231 Kota Sabang 2
202 Kota Medan 4 232 Kabupaten Ciamis 2
203 Kabupaten Ketapang 4 233 Kabupaten Padang Lawas Utara
1
204 Kota Kediri 4 234 Kabupaten Bangka Selatan
1
205 Kabupaten Musi Banyuasin 4 235 Kota Jayapura 1
206 Kabupaten Belitung Timur 4 236 Kabupaten Pegunungan Bintang
1
207 Kabupaten Banjarnegara 4 237 Kota Dumai 1
208 Kabupaten Gianyar 4 238 Kabupaten Kerinci 1
209 Kabupaten Bondowoso 4 239 Kabupaten Bungo 1
210 Kota Bima 4 240 Kabupaten Ogan Komering Ilir
1
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
55
NO NAMA DAERAH JUMLAH INOVASI
241 Kabupaten Kepulauan Meranti 1
242 Kabupaten Jembrana 1
243 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
1
244 Kabupaten Tangerang 1
245 Kabupaten Gorontalo 1
246 Kabupaten Ponorogo 1
247 Kabupaten Soppeng 1
248 Kabupaten Kapuas 1
249 Kabupaten Sidenreng Rappang
1
250 Kabupaten Mandailing Natal 1
251 Kabupaten Pesawaran 1
252 Kabupaten Sorong 1
TOTAL INOVASI 8.016
Rekapitulasi Hasil Penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2019
No. Kategori Pemerintah Daerah
Prov. % Kab. % Kota % Jumlah %
1. Sangat Inovatif 12 35,29 71 17,11 36 38,71 119 21,96
2. Inovatif 2 5,88 25 6,02 5 5,38 32 5,90
3. Kurang Inovatif 13 38,24 81 19,51 17 18,28 111 20,48
4. Tidak Input Data 7 20,59 238 57,35 35 37,63 280 51,66
Jumlah 34 100 415 100 93 100 542 100
16%
58%
26%
Total = 8.016 Inovasi
Tata Kelola Pemerintahan Pelayanan Publik Inovasi Bentuk Lainnya
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
56
35%
6%38%
21%
Pemerintah Provinsi
Sangat Inovatif
Inovatif
Kurang Inovatif
Belum Mengisi Data
17%
6%
19%58%
Pemerintah Kabupaten
Sangat Inovatif
Inovatif
Kurang Inovatif
Belum Mengisi Data
39%
5%18%
38%
Pemerintah Kota
Sangat Inovatif
Inovatif
Kurang Inovatif
Belum Mengisi Data
16%
58%
26%
Total Inovasi Berdasarkan Daerah
Provinsi Kabupaten Kota
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
57
- Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Litbang Kemendagri Tahun 2019
58