154

KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 2: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

i

KATA PENGANTAR

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2015 didasarkan pada Surat Keputusan

Menteri Negara BUMN No. Kep.101/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002 serta Surat Keputusan

Menteri Negara BUMN No. Kep.100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Perusahaan.

Dalam Penyusunan RKAP 2015 ini digunakan asumsi kenaikan upah 10%, kenaikan harga barang

bahan 3% dari realisasi harga barang bahan semester I 2014, harga jual komoditi pokok yaitu gula

Rp. 7.900/kg dan karet USD 1,95 /kg dengan kurs nilai tukar rupiah Rp. 11.900/USD.

Dengan asumsi tersebut di atas untuk tahun buku 2015 PT. Perkebunan Nusantara IX

menganggarkan laba sebelum pajak Rp. 6,89 milyar dan laba setelah pajak Rp. 5,17 milyar. Dalam

struktur biaya terdapat beban bunga Rp. 76,84 milyar.

Berdasarkan perolehan laba dan posisi keuangan, kinerja perusahaan yang dinilai berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep.100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan mendapatkan nilai A (Sehat).

Dalam realisasinya RKAP ini akan dilaksanakan dengan azas kehati-hatian agar sasaran yang

ditetapkan dapat dicapai.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO)

Page 3: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

Hal

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Gambaran Umum 1

2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan 1

3. Organisasi dan Manajemen 2

4. Wilayah Kerja 3

BAB II KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014

1. Gambaran Umum 5

2. Perbandingan Antara Asumsi RKAP 2014 dengan Realisasi Tahun 2014 7

3. Pencapaian Kinerja 8

4. Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18

BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN TAHUN 2015

1. Analisa Pasar 19

2. Asumsi-asumsi Penyusunan RKAP Tahun 2015 21

3. Sasaran Usaha 21

4. Strategi Usaha 22

5. Kebijakan 23

6. Program Kegiatan 30

BAB IV ANGGARAN PERUSAHAAN

1. Anggaran Pendapatan Usaha 52

2. Anggaran Beban Pokok Penjualan dan Beban Usaha 55

3. Anggaran Pendapatan dan Biaya Non Usaha 57

4. Anggaran Pengadaan Bahan / Barang 58

5. Anggaran Teknik & Teknologi 58

6. Anggaran Penelitian dan Pengembangan 59

7. Anggaran Pengembangan SDM 59

8. Anggaran Pelestarian Lingkungan 60

9. Anggaran Investasi Tanaman dan Non Tanaman 60

10. Daftar Skala Prioritas Kegiatan 61

DAFTAR ISI RKAP 2015

ii

Page 4: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

BAB V PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2015

1. Posisi Keuangan 62

2. Laba / (Rugi) 63

3. Arus Kas 63

4. Sumber dan Penggunaan Dana 64

5. Rasio Keuangan 64

6. Biaya Produksi 65

7. Harga Pokok Produksi dan FOB 67

8. Perkembangan Anak Perusahaan dan Penyertaan 68

9. Tingkat Kesehatan Perusahaan 68

BAB VI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

1. Penyaluran Program Kemitraan 69

2. Penyaluran Program Bina Lingkungan 69

3. Bentuk Pembinaan 70

BAB VII KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN

1. Ketahanan Energi 71

2. Ketahanan Pangan 71

BAB VIII KAJIAN MANAJEMEN RESIKO

1. Divisi Tanaman Semusim 73

2. Divisi Tanaman Tahunan 75

BAB IX RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS

1. Pendahuluan 80

2. Organisasi Dewan Komisaris 82

3. Rencana Kerja Dewan Komisaris 83

4. Kegiatan Komite Audit 90

5. Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris 92

6. Anggaran Dewan Komisaris 94

7. Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris 94

8. Penutup 99

BAB X PENUTUP

1. Kesimpulan 100

2. Hal-hal Yang Perlu Mendapatkan Persetujuan RUPS 100

ii

Page 5: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

ii

Page 6: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 1

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1. GAMBARAN UMUM

Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996,

merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT. Perkebunan

XVIII (Persero).

Pendirian PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut tertuang pada Akta Notaris

Harun Kamil, SH Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996 yang disahkan dengan Keputusan

Menteri Kehakiman No. C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Akta

Notaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) telah mengalami bebarap perubahan,

dengan perubahan terakhir tertuang dalam Akta Notaris Ummy Nabawa, SH nomor 65

tanggal 27 Juni 2014 yang dicatat dalam Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

sesuai surat No. AHU-16857.40.22.2014 tanggal 1 Juli 2014.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penambahan

Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, 90% (sembilan puluh persen) saham

PT Perkebunan Nusantara IX dialihkan ke PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

Usaha Perusahaan

Komoditi pokok yang diusahakan meliputi Karet, Teh, Kopi, (Tanaman Tahunan), Gula

dan Tetes (Tanaman Semusim) dijual bebas kepada konsumen/pelanggan dan bersaing

secara kompetitif dengan perusahaan lain yang mengusahakan komoditi sejenis di pasar

domestik dan global. Selain usaha pokok tersebut dikembangkan pula industri hilir dan

agrowisata yang dikelola oleh Bagian Perencanaan dan Pengembangan.

2. VISI, MISI DAN BUDAYA PERUSAHAAN

2.1. Visi

Menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang

bersama mitra.

Page 7: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 2

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

2.2. Misi

Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke pasar

domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba

(profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.

Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir,

wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja perusahaan.

Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan

usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

2.3. Tata Nilai Perusahaan

Integrity (Integritas) : keselarasan antara perkataan dan tindakan dalam

melaksanakan tanggungjawab.

Enthusiasm (Antusias) : mampu menunjukkan semangat yang tinggi dalam

menjalankan setiap tugas dan kewajiban.

Teamwork (Kerja Tim) : kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dalam

mencapai tujuan perusahaan.

Care (Peduli) : merasakan dan menunjukkan empati serta sikap ikhlas

membantu terhadap seluruh stakeholders.

Innovation (Inovasi) : cermat dalam membaca peluang dan mampu

mengembangkan langkah-langkah baru serta

menciptakan iklim yang kondusif untuk implementasi

agar menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.

3. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : A.M. Hasan Sayuti

Anggota Komisaris : Irvan Edison

Zaenal Bachruddin

Chairul Muluk

Page 8: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 3

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Direksi

Direktur Utama : Adi Prasongko

Direktur Keuangan : Natsir Tarigan

Direktur Produksi : Slamet Poerwadi

Direktur Renbang : Hanung Trihutomo

Direktur SDM & Umum : Agus Hargianto

Direksi merupakan Board of Director yang pada prinsipnya masing-masing mempunyai

wewenang dan tanggung jawab yang sama.

Dalam mengelola perusahaan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan,Kepala SPI,

13 (tiga belas) Kepala Bagian di Kantor Direksi, 8 (delapan) Administratur Pabrik Gula

dan 15 (lima belas) Administratur Kebun, serta 1 Manajer Wisata Agro dan Produk

Hilir.

Bagan Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan berdasarkan SK Direksi Nomor PTPN

IX.0/SK/221/2014 tanggal 28 Agustus 2014, tentang Perubahan Wewenang Direksi dan

Penyempurnaan Struktur Organisasi Setingkat Urusan PT Perkebunan Nusantara IX.

4. WILAYAH KERJA

Wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara IX meliputi Propinsi Jawa Tengah dengan Unit

Usaha dan komoditi yang diusahakan :

Divisi Tanaman Semusim mempunyai 8 unit usaha Pabrik Gula :

Pabrik Gula Lokasi Komoditi Utama

1. Jatibarang Kab. Brebes Gula, Tetes

2. Pangka Kab. Tegal Gula, Tetes

3. Sumberharjo Kab. Pemalang Gula, Tetes

4. Sragi Kab. Pekalongan Gula, Tetes

5. Rendeng Kab. Kudus Gula, Tetes

6. Mojo Kab. Sragen Gula, Tetes

7. Tasikmadu Kab. Karanganyar Gula, Tetes

8. Gondang Baru Kab. Klaten Gula, Tetes

Page 9: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 4

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Divisi Tanaman Tahunan mempunyai 15 unit usaha Kebun :

Kebun Lokasi Komoditi Utama

1. Kawung Kab. Cilacap Karet

2. Warnasari Kab. Cilacap Karet

3. Krumput Kab. Banyumas Karet

4. Kaligua Kab. Brebes Teh

5. Semugih Kab. Pemalang Teh

6. Blimbing Kab. Pekalongan Karet

7. Jolotigo Kab. Pekalongan Karet, Teh

8. Siluwok / Subah Kab. Batang Karet

9. Sukamangli Kab. Kendal Karet, Kopi

10. Merbuh Kab. Kendal Karet

11. Ngobo Kab. Semarang Karet, Kopi

12. Getas Kab. Semarang Karet, Kopi

13. Batujamus Kab. Karanganyar Karet

14. Balong / Beji Kab. Jepara Karet

15. Jollong Kab. Pati Kopi

Page 10: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 5

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB II

KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014

1. GAMBARAN UMUM YANG MEMPENGARUHI KINERJA TAHUN BUKU 2014

1.1. Kondisi Eksternal

Pemulihan perekonomian dunia terus berlanjut meskipun masih berjalan tidak

seimbang. Perekonomian AS terus tumbuh didukung oleh kegiatan manufaktur,

penjualan eceran, tingkat keyakinan konsumen serta membaiknya indikator tenaga

kerja. Di sisi lain perekonomian Eropa dan Jepang menunjukkan perlambatan yang

tercermin dari permintaan domestik yang masih relatif lemah. Pertumbuhan ekonomi

di negara berkembang masih relatif terbatas sehingga mendorong berlanjutnya

penurunan harga jual komoditas akibat melemahnya permintaan.

Di sisi domestik, pertumbuhan ekonomi masih mengalami moderasi. Kondisi tersebut

antara lain dipengaruhi oleh masih terbatasnya perbaikan ekspor seiiring dengan

menurunnya harga jual komoditas dunia dan masih lemahnya volume perdagangan

negara-negara emerging market

1.2. Kondisi Internal

1. Produksi dan Produktivitas

Produksi tahun 2014 dibanding RKAP diprognosakan untuk karet mencapai

100,01% dengan produktivitas 1.529 kg/ha, teh mencapai 100,00 % dengan

produktivitas 2.115 kg/ha, dan komoditi kopi mencapai 103,23%. Untuk gula eks

tebu milik PG mencapai 70,18% dari RKAP dengan rendemen 6,18%, dan tetes

milik PG mencapai 96,73% dari RKAP, karena mengalami beberapa kendala

pada giling tahun 2014, antara lain tebu berbunga, norma tebang dan angkut

belum sesuai MBS, komposisi sifat kemasakan tebu tiap pabrik gula belum ideal.

Serta operasional off farm tidak efektif dengan penyebab utama kapasitas pasok

tebu di bawah kapasitas giling (kekurangan tenaga tebang), serta kendala

beberapa peralatan dan kekurangan bahan bakar.

2. Kondisi Pabrik Gula

Pabrik Gula yang dimiliki PTPN IX pada umumnya sudah tua. Pada tahun 2014

telah direncanakan alih proses DRK pada PG Sragi tahap pertama namun belum

dapat terealisasi, dan upaya yang dilakukan hanya sebatas perawatan dan

Page 11: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 6

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

pemantapan kapasitas giling agar pabrik gula tetap dapat beroperasi, karena

keterbatasan dana.

3. Keuangan

PTPN IX masih memiliki Kredit Modal Kerja (KMK) yang belum dapat

dikembalikan sesuai siklus usaha budidaya tebu. Dalam memenuhi keperluan

modal kerja untuk memproduksi gula dicukupi dengan Kredit Komersial

Perbankan yang memberikan bunga yang rendah untuk PTPN IX dan Kredit

Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dan Program Kemitraan BUMN lain

untuk Petani. Total beban bunga pada tahun 2014 mencapai Rp. 81,82 milyar atau

setara dengan Rp. 1.879/kg gula.

Rasio likuiditas masih rendah karena besarnya liabilitas jangka pendek terutama

KMK dan KKPE. Di sisi lain rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) masih relatif

tinggi.

Page 12: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 7

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

2. PERBANDINGAN ANTARA ASUMSI RKAP 2014 DENGAN PROGNOSANYA

SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2014

2.1. Perbandingan Asumsi RKAP Tahun 2014 dengan Prognosa tahun 2014

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 3 : 4

2 3 4 5

1. Harga

a. Ekspor USD / Kg

- Karet Konvensional 1,90 2,10 90,48

- Teh 1,65 1,80 91,67

- Kopi Robusta 2,90 2,90 100,00

b. Lokal Rp. / Kg

- Gula Eks Tebu 7.752 8.100 95,70

- Gula Eks Raw Sugar 7.767 7.761 100,08

- Tetes 1.248 1.100 113,42

- Karet Konvensional 21.362 21.700 98,44

- Lateks Pekat 22.601 25.100 90,04

- Teh 14.900 15.500 96,13

- Kopi Robusta 23.227 21.649 107,29

- Kopi Arabika 33.784 25.000 135,13

c. Hilir Rp. / Kg

- Teh Celup 74.961 83.062 90,25

- Teh Kemasan 36.596 40.144 91,16

- Kopi Bubuk 44.802 53.145 84,30

- Gula Kemasan 9.639 9.715 99,22

- Sirup 12.729 13.524 94,12

2. Bunga Bank %

a. KMK 9,00 9,50 94,74

KKPE 6,00 6,00 100,00

Bunga Deposito 7,00 5,50 127,27

3. Kurs Tukar Dolar Rp. / USD 11.568 11.500 100,59

NO. URAIAN

1

SATUAN

2.2. Dampaknya Terhadap Pencapaian Kinerja Tahun Buku 2014

1. Laba / (Rugi)

Realisasi hasil usaha PT. Perkebunan Nusantara IX tahun 2014 diprognosakan rugi

Rp. 170,68 milyar yang terinci (dalam milyar) :

Realisasi 2014 RKAP 2014

Tanaman Semusim ( Rp. 204,80 ) Rp. 7,80

Tanaman Tahunan Rp. 34,12 Rp. 41,34

Laba ( Rugi ) ( Rp. 170,68 ) Rp. 49,14

Dalam jumlah laba Tanaman Semusim sudah termasuk beban bunga sebesar

Rp.81,82 milyar, sebagian merupakan bunga atas Kredit Modal Kerja sebesar Rp.

1.149,97 milyar yang belum dapat dikembalikan.

Page 13: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 8

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

2. Likuiditas

Current ratio dan cash ratio masih rendah yaitu masing-masing 54,98% dan

12,50%.

3. Tingkat Kesehatan Perusahaan

Realisasi kinerja perusahaan tahun 2014 dalam kategori KURANG SEHAT (BBB)

dengan total nilai 50,60 dibanding RKAP 2014 SEHAT (A) dengan total nilai

87,50.

3. PENCAPAIAN KINERJA

3.1. Produksi dan Produktivitas Tanaman

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 2 : 3

2 3 4

TANAMAN SEMUSIM

1. Areal Digiling (Ha) 34.241,93 35.956,54 95,23

2. Produksi (Kg)

- Tebu Giling 2.107.648.700 2.476.362.300 85,11

- Hablur 130.252.690 184.719.740 70,51

- Total Gula SHS 160.582.210 231.043.910 69,50

- SHS Eks Tebu Milik PG 43.549.960 62.054.040 70,18

- SHS Milik Petani 87.019.500 123.219.870 70,62

- SHS Eks Raw Sugar 30.012.750 45.770.000 65,57

- Total Tetes 109.585.140 122.218.580 89,66

- Tetes Milik PG 46.649.420 48.224.450 96,73

- Tetes Milik Petani 62.935.720 73.994.130 85,06

3. Produktivitas

- Tebu per Ha (Kg) 61.552 68.871 89,37

- Rendemen (%) 6,18 7,46 82,85

- Hablur per Ha (Kg) 3.804 5.137 74,04

TANAMAN TAHUNAN

1. Areal TM (Ha)

- Karet 17.272,02 17.272,02 100,00

- Teh 969,47 969,47 100,00

- Kopi 950,10 950,10 100,00

2. Produksi (Kg)

- Karet 26.415.777 26.413.900 100,01

- Teh 2.050.684 2.050.684 100,00

- Kopi 665.501 644.690 103,23

3. Produktivitas (Kg/Ha)

- Karet 1.529 1.529 100,01

- Teh 2.115 2.115 100,00

- Kopi 700 679 103,23

URAIAN

1

Page 14: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 9

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Gula eks tebu milik PG dan tetes milik PG masing-masing mencapai 70,18% dan

96,73% dari RKAP, dengan rendemen 6,18%, yang disebabkan jam berhenti giling

pabrik gula yang masih cukup tinggi.

2. Produksi Karet mencapai 100,01% dari RKAP.

3. Produksi Teh tercapai 100,00 % dari RKAP karena kondisi tanaman yang belum

puluih akibat kemarau yang menyebabkan frost sehingga pertumbuhan pucuk

mengalami stagnasi.

4. Produksi Kopi tercapai 103,23 % dari RKAP.

3.2. Investasi Tanaman dan Non Tanaman

RKAP %

SEMUSIM TAHUNAN JUMLAH 2014 4 : 5

1 2 3 4 5 6

TANAMAN

TTAD, TTI dan TBM

- Karet - 94.926.177 94.926.177 95.368.973 99,54

- Teh - 7.274.790 7.274.790 7.321.549 99,36

- Kopi - 2.082.519 2.082.519 2.030.158 102,58

- Kayu - 5.411.326 5.411.326 5.459.734 99,11

- Hortikultura - 2.450.141 2.450.141 2.453.712 99,85

Jumlah TTAD, TTI, TBM - 112.144.953 112.144.953 112.634.126 99,57

Pesemaian

- Karet - 320.772 320.772 330.665 97,01

- Teh - 3.831.124 3.831.124 3.863.980 99,15

- Kopi - 512.161 512.161 536.136 95,53

- Kayu - - - - -

- Hortikultura - - - - -

Jumlah Pesemaian - 4.664.057 4.664.057 4.730.781 98,59

Jumlah Investasi Tanaman - 116.809.010 116.809.010 117.364.907 99,53

NON TANAMAN

- Tanah - - - -

- Bangunan Perusahaan 3.378.806 1.381.352 4.760.158 7.457.870 63,83

- Mesin dan Instalasi 66.812.019 3.175.000 69.987.019 211.188.254 33,14

- Jalan & Jembatan - 507.108 507.108 990.000 51,22

- Alat Pengangkutan 701.766 950.000 1.651.766 2.500.068 66,07

- Alat Pertanian/Invent. Kecil 528.994 589.250 1.118.244 4.973.719 22,48

- Aset Tidak Berwujud 9.712.935 27.964.155 37.677.090 31.570.000 119,34

- Lain-lain dan Agrowisata 216.500 - 216.500 3.952.500 5,48

Jumlah Investasi Non Tanaman 81.351.020 34.566.865 115.917.885 262.632.411 44,14

Invest Pada Perush Asosiasi - - - - -

Total 81.351.020 151.375.875 232.726.895 379.997.318 61,24

PROGN 2014URAIAN

Page 15: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 10

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

3.3. Pemasaran Komoditi Perusahaan

1. Volume Penjualan (Kg)

PROGNOSA RKAP %2014 2014 2 : 3

1 2 3 4

EKSPOR DAN LOKAL- Gula Eks Tebu 45.765.580 62.054.040 73,75 - Gula Eks Raw Sugar 30.012.500 47.770.000 62,83 - Tetes 46.649.420 48.224.450 96,73 - Karet Konv. 24.766.524 24.361.200 101,66 - Lateks Pekat 1.763.000 1.763.000 100,00

Jumlah Karet 26.529.524 26.124.200 101,55

- Teh 2.050.684 2.050.684 100,00 - Kopi : Robusta 643.641 643.635 100,00 Arabika 12.207 1.055 1.157,06

Jumlah Kopi 655.848 644.690 101,73

PRODUK HILIR- Teh Celup 3.457 2.500 138,28 - Teh Kemasan 6.392 6.634 96,35 - Kopi Bubuk 17.658 16.196 109,03 - Gula Kemasan 480.000 1.500.000 32,00 - Sirup 5.084 2.820 180,28

URAIAN

Page 16: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 11

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

2. Penerimaan (Rp.000)

PROGNOSA RKAP %2014 2014 2 : 3

1 2 3 4

EKSPOR DAN LOKAL- Gula Eks Tebu 354.769.695 502.637.731 70,58 - Gula Eks Raw Sugar 233.115.832 370.737.000 62,88

Jumlah Gula 587.885.527 873.374.731 67,31 - Tetes 58.202.779 53.046.895 109,72 - Karet Konv. 537.960.727 558.482.472 96,33 - Lateks Pekat 39.845.947 44.251.300 90,04

Jumlah Karet 577.806.674 602.733.772 95,86 - Teh 34.294.470 38.183.736 89,81 - Kopi : Robusta 16.904.597 16.193.508 104,39 Arabika 412.398 26.375 1.563,59

Jumlah Kopi 17.316.995 16.219.883 106,76 - Produk Hilir

Teh Celup 259.140 207.655 124,79 Teh Kemasan 233.923 266.316 87,84 Kopi Bubuk 791.118 860.732 91,91 Gula Kemasan 4.626.750 14.572.500 31,75 Sirup 64.714 38.139 169,68

Jumlah Produk Hilir 5.975.645 15.945.342 37,48 - Kayu 435.035 435.035 100,00 - Wisata Agro

Wisata Agro DTS 8.230.682 9.324.746 88,27 Wisata Agro DTT 21.171.646 20.759.966 101,98

Jumlah Wisata Agro 29.402.328 30.084.712 97,73 Jumlah Ekspor dan Lokal 1.311.319.453 1.630.024.106 80,45

URAIAN

Page 17: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 12

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

3.4. Keuangan

1. Posisi Keuangan (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 2 : 3

1 2 3 4

ASETAset Lancar 1.000.725.785 793.990.378 126,04

Aset Tidak Lancar

- Piutang Antar Badan Hukum - - -

- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 94.140.174 94.140.174 100,00

- Aset Tetap 1.377.543.067 1.384.250.839 99,52

- Aset Tidak Berwujud 78.102.013 67.303.890 116,04

- Aset Beban Tangguhan 543.804 1.540.022 35,31

- Aset Pajak Tangguhan 5.140.596 5.140.596 100,00

- Aset Tidak Lancar Lainnya 109.584.608 100.416.022 109,13

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.665.054.262 1.652.791.543 100,74

TOTAL ASET 2.665.780.047 2.446.781.921 108,95

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITASLiabilitas Jangka Pendek 1.820.267.701 1.226.273.080 148,44

Liabilitas Jangka Panjang 246.090.452 401.259.068 61,33

TOTAL LIABILITAS 2.066.358.153 1.627.532.148 126,96

EKUITASModal Disetor 599.815.000 599.815.000 100,00

Laba Ditahan

- Cadangan 170.290.112 170.290.112 100,00

- Saldo Laba (Rugi) - - -

- Laba Tahun Berjalan (170.683.218) 49.144.661 (347,31)

Jumlah Laba Ditahan (393.106) 219.434.773 (0,18)

TOTAL EKUITAS 599.421.894 819.249.773 73,17

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.665.780.047 2.446.781.921 108,95

URAIAN

Page 18: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 13

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

2. Laba (Rugi ) Komprehensif (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 2 : 3

1 2 3 4

Pendapatan 1.311.319.453 1.630.024.106 80,45

Beban Pokok Penjualan 1.146.297.713 1.217.428.182 94,16

Laba (Rugi) Bruto 165.021.740 412.595.924 40,00

GPM (%) 12,58 25,31

Beban Usaha

Beban Penjualan 11.748.363 14.108.832 83,27

Beban Administrasi 274.388.720 289.897.045 94,65

Jumlah Beban Usaha 286.137.083 304.005.877 94,12

Laba (Rugi) Usaha (121.115.343) 108.590.047 (111,53)

Pendapatan Non Usaha

Pendapatan Keuangan 15.967.324 11.667.410 136,85

Pendapatan Lain-lain 63.275.933 73.844.265 85,69

Jumlah Pendapatan Non Usaha 79.243.257 85.511.675 92,67

Beban Non Usaha

Beban Keuangan 81.818.303 74.964.875 109,14

Beban Lain-lain 46.992.829 53.610.632 87,66

Jumlah Beban Non Usaha 128.811.132 128.575.507 100,18

Selisih Pendapatan & Beban Non Usaha (49.567.875) (43.063.832) 115,10

Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi - - -

Pendapatan Luar Biasa - - -

Laba (Rugi) Sebelum Pajak (170.683.218) 65.526.215 (260,48)

Pajak Penghasilan

Beban Pajak Kini - 16.381.554 -

Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan - - -

Beban Pajak Bersih - 16.381.554 -

L (R) Thn Berjalan dr Op. yg Dilanjutkan (170.683.218) 49.144.661 (347,31)

Kerug. Periode Berjalan dr Op. yg Dihentikan - - -

Laba (Rugi) Bersih Periode Berjalan (170.683.218) 49.144.661 (347,31)

Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain - - -

Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan (170.683.218) 49.144.661 (347,31)

URAIAN

3. Arus Kas (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 2 : 3

2 3 4

Aktivitas Operasi 167.563.116 38.074.790 440,09

Aktivitas Investasi (195.536.194) (359.997.318) 54,32

Aktivitas Pendanaan (2.059.859) 247.940.143 (0,83)

Perubahan Kas & Setara Kas (30.032.937) (73.982.385) 40,59

Saldo Awal Kas & Setara Kas 257.564.902 257.564.902 100,00

Saldo Akhir Kas & Setara Kas 227.531.965 183.582.517 123,94

URAIAN

1

Page 19: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 14

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

4. Sumber dan Penggunaan Dana (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 2 : 3

2 3 4

SUMBER DANA

a. - Penyusutan 84.135.236 79.279.234 106,13

- Laba Bersih (170.683.218) 49.144.661 (347,31)

b. Lain-lain 33.608.859 - -

Jumlah Sumber Dana (52.939.123) 128.423.895 (41,22)

PENGGUNAAN DANA

a. Angsuran Liabilitas Jangka Panjang - - -

b. Deviden 2.059.859 2.059.857 100,00

c. Investasi -

- Tanaman 116.809.010 117.364.907 99,53

- Non Tanaman 115.917.885 262.632.411 44,14

- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - - -

f. Lain-lain - - -

Jumlah Penggunaan Dana 234.786.754 382.057.175 61,45

Saldo Awal Kas 257.564.902 257.564.902 100,00

(30.160.975) 3.931.622 (767,14) Surplus (Defisit) Dana

1

URAIAN

5. Rasio Keuangan

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 2 : 3

2 3 4

Return on Equity (ROE) % (262,69) 32,92 (797,96)

Return on Investment (ROI) % (0,24) 12,74 (1,89)

Cash Ratio % 12,50 14,97 83,50

Current Ratio % 54,98 64,75 84,91

Collection Period (CP) hari 32,20 27,54 116,92

Perputaran Persediaan hari 125,86 37,47 335,91

Total Assets Turn Over (TATO) % 70,92 99,42 71,34

Rasio TMS Thdp Total Assets % 22,49 33,48 67,16

URAIAN

1

Page 20: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 15

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

6. Biaya Produksi (Rp. 000)

a. Tanaman Semusim

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 3 : 2

2 3 4

1. Gula

- Pimpinan dan Tata Usaha 24.653.116 24.260.661 101,62

- Pembibitan 2.073.841 1.151.765 180,06

- Tebu Giling 29.176.952 29.657.097 98,38

- Tebang dan Angkut Tebu 61.920.333 51.586.672 120,03

- Pabrik 122.448.666 125.824.630 97,32

- Pengolahan 64.407.827 62.787.088 102,58

- Alat Pengangkutan 6.755.666 6.792.030 99,46

- Alat Pertanian 997.863 1.048.607 95,16

- Biaya Pengadaan Raw Sugar 281.878.047 370.901.991 76,00

- Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - -

- Penyusutan 40.024.384 35.278.604 113,45

Jumlah Biaya Produksi Gula 634.336.693 709.289.145 89,43

2. Tetes

- Pimpinan dan Tata Usaha 2.322.020 2.430.923 95,52

- Pembibitan 209.404 125.748 166,53

- Tebu Giling 2.666.924 2.913.636 91,53

- Tebang dan Angkut Tebu 5.711.492 5.161.134 110,66

- Pabrik 11.476.539 12.685.023 90,47

- Pengolahan 5.497.156 5.616.759 97,87

- Alat Pengangkutan 625.818 689.019 90,83

- Alat Pertanian 96.604 109.062 88,58

- Biaya Pengadaan Raw Sugar - - -

- Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - -

- Penyusutan 3.734.869 3.597.297 103,82

Jumlah Biaya Produksi Tetes 32.340.827 33.328.601 97,04

3. Wisata Agro Tanaman Semusim 6.244.017 5.369.943 116,28

4. Total Biaya Produksi

- Pimpinan dan Tata Usaha 26.975.136 26.691.584 101,06

- Pembibitan 2.283.245 1.277.513 178,73

- Tebu Giling 31.843.877 32.570.733 97,77

- Tebang dan Angkut Tebu 67.631.824 56.747.806 119,18

- Pabrik 133.925.204 138.509.653 96,69

- Pengolahan 69.904.982 68.403.847 102,19

- Alat Pengangkutan 7.381.484 7.481.049 98,67

- Alat Pertanian 1.094.468 1.157.669 94,54

- Biaya Pengadaan Raw Sugar 281.878.047 370.901.991 76,00

- Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - -

- Penyusutan 43.759.253 38.875.901 112,56

Jumlah Biaya Produksi 666.677.520 742.617.746 89,77

- Wisata Agro Tanaman Semusim 6.244.017 5.369.943 116,28

Total Biaya Produksi 672.921.537 747.987.689 89,96

URAIAN

1

Page 21: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 16

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

b. Tanaman Tahunan

PROGNOSA RKAP %2014 2014 3 : 2

2 3 4

1. Karet- Gaji dan Tunjangan Staf 9.679.811 9.679.813 100,00 - Pemeliharaan Tanaman 64.937.796 64.779.718 100,24 - Panen dan Pengumpulan 193.458.042 193.458.040 100,00 - Pengangkutan 14.760.052 14.195.704 103,98 - Pembelian Pihak Ketiga 1.118.269 - - - Biaya Pengolahan Pabrik 52.256.757 52.256.756 100,00 - Pembebanan PBB 13.560.855 13.560.855 100,00 - Penyusutan 34.372.439 34.602.603 99,33 Jumlah Biaya Produksi Karet 384.144.021 382.533.489 100,42

2. Teh- Gaji dan Tunjangan Staf 1.360.925 1.265.820 107,51 - Pemeliharaan Tanaman 8.121.451 8.121.451 100,00 - Panen dan Pengumpulan 7.996.669 7.307.222 109,44 - Pengangkutan 601.730 601.730 100,00 - Pembelian Pihak Ketiga - - - - Biaya Pengolahan Pabrik 11.094.110 11.094.110 100,00 - Pembebanan PBB 955.006 955.006 100,00 - Penyusutan 2.703.124 2.760.345 97,93 Jumlah Biaya Produksi Teh 32.833.015 32.105.684 102,27

3. Kopi- Gaji dan Tunjangan Staf 1.104.393 871.019 126,79 - Pemeliharaan Tanaman 9.647.647 9.647.647 100,00 - Panen dan Pengumpulan 2.936.881 2.301.895 127,59 - Pengangkutan 1.082.091 1.006.192 107,54 - Pembelian Pihak Ketiga - - - - Biaya Pengolahan Pabrik 2.974.929 2.934.322 101,38 - Pembebanan PBB 1.043.995 1.043.995 100,00 - Penyusutan 1.401.165 1.369.626 102,30 Jumlah Biaya Produksi Kopi 20.191.101 19.174.696 105,30

4. Produk Hilir- Bahan Baku dan Pelengkap 6.828.606 14.377.413 47,50 - Biaya Kemas dan Angkutan 464.891 1.017.587 45,69 - Penyusutan - 1.037 - Jumlah Biaya Produksi Prod. Hilir 7.293.497 15.396.037 47,37

5. Kayu- Biaya Produksi 151.228 151.228 100,00

6. Wisata Agro- Biaya Ops. Wisata Agro 15.253.923 16.784.141 90,88 - Penyusutan 1.899.255 1.669.722 113,75 Jumlah Biaya Wisata Agro 17.153.178 18.453.863 92,95

7. Total Biaya Produksi- Gaji dan Tunjangan Staf 12.145.129 11.816.652 102,78 - Pemeliharaan Tanaman 82.706.894 82.548.816 100,19 - Panen dan Pengumpulan 204.391.592 203.067.157 100,65 - Pengangkutan 16.443.873 15.803.626 104,05 - Pembelian Pihak Ketiga 1.118.269 - - - Biaya Pengolahan Pabrik 66.325.796 66.285.188 100,06 - Pembebanan PBB 15.559.856 15.559.856 100,00 - Penyusutan 38.476.728 38.732.574 99,34 Jumlah Biaya Produksi 437.168.137 433.813.869 100,77 - Produk Hilir 7.293.497 15.396.037 47,37 - Kayu 151.228 151.228 100,00 - Wisata Agro 17.153.178 18.453.863 92,95 Total Biaya Produksi 461.766.040 467.814.997 98,71

URAIAN

1

Page 22: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 17

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

7. Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok FOB (Rp./Kg)

a. Komoditas Pokok

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 2 : 3

2 3 4

1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun

Gula Eks Tebu 8.093 5.453 148,41

Gula Eks Raw Sugar 9.392 8.104 115,90

Gula Rata-rata 8.623 6.578 131,09

Tetes 693 691 100,31

Karet 14.542 14.482 100,41

Teh 16.011 15.656 102,27

Kopi 30.340 29.743 102,01

2. Harga Pokok Produksi FOB

Gula Eks Tebu 9.994 7.078 141,21

Gula Eks Raw Sugar 9.392 8.104 115,90

Gula Rata-rata 9.749 7.513 129,75

Tetes 693 691 100,31

Karet 20.767 21.520 96,50

Teh 26.820 20.619 130,07

Kopi 48.157 37.585 128,13

U R A I A N

1

b. Produk Hilir

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 2 : 3

2 3 4

1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun

Teh Celup 54.544 61.071 89,31

Teh Seduh 14.849 27.800 53,41

Kopi Bubuk 28.167 45.244 62,26

Gula Kemasan 9.471 9.528 99,41

Sirup Pala 16.835 12.384 135,94

2. Harga Pokok Produksi FOB

Teh Celup 60.801 80.804 75,24

Teh Seduh 16.765 38.877 43,12

Kopi Bubuk 29.414 52.392 56,14

Gula Kemasan 9.552 9.696 98,51

Sirup Pala 21.273 13.407 158,67

U R A I A N

1

Page 23: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 18

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

3.5. Sumber Daya Manusia

Penggunaan tenaga kerja realisasi tahun 2014 dapat di gambarkan sebagai berikut :

PROGNOSA RKAP %

2014 2014 2 : 3

2 3 4

DIVISI TANAMAN SEMUSIM

- Karyawan Gol IIIA - IVD 284 356 79,78

- Karyawan Gol IA - IID 2.183 2.306 94,67

- Karyawan Kampanye 1.423 1.461 97,40

- Harian Lepas DMG 4.223 5.137 82,21

- Harian Lepas LMG 348 661 52,65

- Honorair 12 13 92,31

JumlahTanaman Semusim 8.473 9.934 85,29

DIVISI TANAMAN TAHUNAN

- Karyawan Gol IIIA - IVD 219 238 92,02

- Karyawan Gol IA - IID 5.245 5.836 89,87

- Harian Lepas Kebun 6.670 7.238 92,15

- Honorair 45 43 104,65

Jumlah Tanaman Tahunan 12.179 13.355 91,19

PTPN IX (PERSERO)

- Karyawan Gol IIIA - IVD 503 594 84,68

- Karyawan Gol IA - IID 7.428 8.142 91,23

- Karyawan Kampanye 1.423 1.461 97,40

- Harian Lepas DMG 4.223 5.137 82,21

- Harian Lepas LMG 348 661 52,65

- Harian Lepas Kebun 6.670 7.238 92,15

- Honorair 57 56 101,79

Total PTPN IX (Persero) 20.652 23.289 88,68

URAIAN

1

4. ANALISA TERHADAP CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014

Pemulihan perekonomian global yang cenderung melambat, sangat berdampak pada harga

jual, diantaranya karet. Harga karet dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan

karena pertumbuhan volume perdagangan pada negara emerging market yang rendah, serta

tingginya stok karet dunia. Pada komoditi gula, penurunan harga disebabkan tingginya stok

gula nasional baik dari produksi tebu rakyat maupun gula impor.

Total penerimaan penjualan diprognosakan hanya mencapai 80,45% dari target. Dari sisi

biaya, operasional expenditure mencapai 94,15% dari RKAP. Tahun 2014 PT. Perkebunan

Nusantara IX (Persero) diprognosakan rugi Rp. 170,68 milyar dari RKAP laba sebesar Rp.

49,14 milyar. Pencapaian Kinerja Perusahaan tahun 2014 yang dinilai dengan SK Menteri

BUMN RI No. KEP – 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mencapai nilai 50,60 dengan

tingkat kesehatan BBB (Kurang Sehat) sedangkan dalam RKAP 2014 mencapai nilai 87,50

dengan tingkat kesehatan AA (Sehat).

Page 24: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 19

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB III

RENCANA KERJA PERUSAHAAN

TAHUN 2015

1. ANALISA PASAR

1.1. Komoditi Gula

Gula merupakan komoditas yang pasarnya paling terdistorsi karena kebijakan campur

tangan Pemerintah, baik di negara eksportir maupun inportir antara lain dalam bentuk

subsidi, insentif, kontrol/kuota produksi, impor dan ekspor hingga jaminan harga.

Indonesia menerapkan kebijakan harga pokok petani (HPP) yang merupakan harga gula

minimal yang diterima petani dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan pendapatan

dan kesejahteraan petani. HPP tersebut sangat terkait dengan yang terbentuk dalam

lelang gula, untuk tahun 2014 pemerintah menetapkan HP Rp. 8.150/kg di awal tahun

dan Rp. 8.500/kg di pertengahan tahun (excl. PPN).

Harga rata-rata lelang gula lokal sampai dengan bula Oktober 2014 Rp. 7.606/kg (excl

PPN) dan diperkirakan cenderung turun di kisaran Rp. 7.200 s.d. Rp. 7.500/kg (excl.

PPN, di bawah HPP).

Harga lelang gula lokal tahun 2015 diperkirakan cenderung turun atau stabil

dibandingkan tahun 2014, dikarenakan masih banyaknya stok gula di pasaran dunia. Di

Indonesia masih banyak produksi tahun 2014 dan banyaknya gula ilegal yang beredar di

luar Jawa yang mengakibatkan stok gula di Jawa surplus dan harga gula cenderung

stagnan atau turun.

Harga patokan petani (HPP) diperkirakan naik sekitar 5% menjadi Rp. 8.900 per kg

dibanding tahun 2014 sebesar Rp. 8.500 per kg. Harga rata-rata lelang gula lokal

diperkirakan berkisar Rp. 7.000 s.d. Rp. 7.500 per kg yang berarti di bawah HPP.

Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar gula PTPN tahun 2015 pada kisaran Rp.

7.900,- per kg.

1.2. Komoditi Tetes

Perkembangan harga rata-rata tender tetes PTPN di Jawa bulan Juni s.d. Oktober 2014

menunjukkan tren naik yaitu seitar Rp. 1.036.000 s.d. Rp. 1.878.000 per ton loco PG

excl. PPN. Harga tertinggi terjadi di PTPN X sedangkan terendah terjadi di PTPN XI

wilayah timur. Hal ini dipengaruhi adanya kebutuhan tetes regional yang cukup tinggi

Page 25: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 20

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

sehingga demand lebih besar dari supply. Untuk PTPN IX, harga tetes bulan Juli s.d.

Oktober 2014 Rp. 1.086.600 s.d. Rp. 1.600.500 per ton excl PPN.

Harga perkiraan tahun 2015 tertekan oleh meningkatnya pasokan global namun

demikian harga akan tertopang oleh masih tingginya kebutuhan industri pengolahan

tetes di negara-negara produsen. Harga tetes nasional pada tahun 2015 diperkirakan Rp.

1.087.000 s.d. Rp. 1.972.000 per ton excl. PPN. Harga tetes nasional akan ditopang oleh

situasi tetes Indonesia yang masih defisit..

Untuk PTPN IX, harga tetes tahun 2015 diperkirakan stabil dikarenakan stok di

prosesor tidak terlalu banyak dan kebutuhannya tetap, sedangkan supply dimungkinkan

masih kurang.

Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar tetes tahun 2015 pada kisaran Rp.

1.100.000 s.d. Rp. 1.680.000 per ton, exclusive PPN.

1.3. Komoditi Karet

Kondisi pasar karet alam dunia sepanjang Semester I tahun 2014 lesu. Hal ini

menyebabkan harga sangat fluktuatif dan cenderung melemah secara signifikan

dibanding periode yang sama di tahun 2013. Untuk tahun 2015 diprediksi harga karet

masih berada dalam tren pelemahan dengan tidak menutup kemungkinan akan terjadi

rebound harga meski dalam level yang cukup moderat. Beberapa faktor yang

menyebabkan kondisi tersebut, yaitu :

Produksi karet alam dunia tahun 2015 diperkirakan akan mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2014, sedangkan konsumsi cenderung stagnan atau turun.

Muncul negara-negara penghasil karet alam baru dengan produksi cukup tinggi

seperti Vietnam dan negara-negara Indocina.

Proses pemulihan ekonomi global yang berjalan cukup lambat.

Isu dilakukannya normalisasi suku bunga Amerika oleh Bank Sentral Amerika pada

tahun 2015 (The Fed).

Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX memperkirakan harga karet ekspor

dalam RKAP 2015 sebesar US$ 1,95/Kg atau 88,64% dari RKAP 2014 sebesar US$

2,20/Kg dan 92,86% dari Prognosa 2014 sebesar US$ 2,10/Kg.

1.4. Komoditi Teh

Untuk tahun 2015 diprediksi harga teh berpotensi turun dibanding tahun 2014.

Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut antara lain :

Diperkirakan tahun 2015 masih diwarnai dengan suplai yang melimpah dan

permintaan pasar yang masih tertekan sehubungan dengan masih tingginya stok teh

pada akhir 2014.

Page 26: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 21

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Turunnya permintaan dari pembeli sebesar 0,51% meskipun total produksi teh dunia

tahun 2014 mengalami penurunan.

Situasi geopolitik yang belum sepenuhnya kondusif terutama kawasan Timur Tengah

dan Eropa Timur sehingga mempengaruhi permintaan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX memperkirakan harga teh ekspor dalam

RKAP 2015 sama dengan RKAP 2014 sebesar US$ 1,80/Kg dan 101,82% dari

Prognosa 2014 sebesar US$ 1,75/Kg

1.5. Komoditi Kopi

Tahun 2015 harga kopi diprediksi berpotensi turun dibandingkan tahun 2014. Beberapa

faktor yang mempengaruhi, yaitu :

Produksi kopi diprediksi akan menurun dikarenakan cuaca yang kurang mendukung.

Ekspor kopi diprediksi akan turun dikarenakan produksi turun dan petani lebih suka

menjual kopi di dalam negeri, serta dikhawatirkan aka nada penurunan permintaan

ekspor.

Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX memperkirakan harga kopi robusta

ekspor dalam RKAP 2015 sebesar US$ 2,80/Kg atau 96,55% dari RKAP 2014

sebesar US$ 2,90/Kg dan 96,55% dari prognosa 2014 sebesar US$ 2,90/Kg.

2. ASUMSI – ASUMSI PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2015

Penyusunan RKAP tahun 2015 digunakan asumsi dan dasar perhitungan sebagai berikut :

2.1. Harga Jual Komoditas

Gula Eks Tebu Kg - 100,00 - - 7.900

Gula Eks Raw Sugar Kg - - - - -

Tetes Kg - 100,00 - - 1.100

Karet

- Konvensional Kg 70,00 30,00 1,95 23.205 20.900

- Lateks Pekat Kg - 100,00 - - 24.200

Teh Kg 60,00 40,00 1,80 21.420 15.000

Kopi

- Robusta Kg 50,00 50,00 2,80 33.320 20.000

- Arabika Kg - 100,00 - - 30.000

Produk Hilir

- Teh Celup Kg - 100,00 - - 92.247

- Teh Kemasan Kg - 100,00 - - 43.458

- Kopi Bubuk Kg - 100,00 - - 58.560

- Gula 9 Kg - 100,00 - - 9.558

- Sirup Kg - 100,00 - - 14.727

(Rp.)

EKSPOR

(Rp.)

URAIAN SATUAN

VOLUME PENJUALAN HARGA JUAL

EKSPOR LOKAL LOKAL

(%) (%) (USD)

Page 27: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 22

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

2.2. Kurs nilai tukar dolar diprediksi sebesar Rp. 11.900/USD

2.3. Cadangan kenaikan gaji/upah sebesar 10%.

2.4. Harga barang/bahan dianggarkan naik 3 % dari realisasi harga barang/bahan tahun

2014.

2.5. Bunga KKPE 6,00%, bunga Kredit Modal Kerja (KMK) 9,50%.

2.6. Bunga Deposito 6 % per tahun.

3. SASARAN USAHA

3.1. Laba ( Rugi )

Laba (Rugi) Sebelum Pajak :

Div Semusim ( Rp. 28.941 juta ) GPM 29,25 %

Div Tahunan Rp. 35.839 juta GPM 27,65 %

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Rp. 6.897 juta GPM 28,30 %

3.2. Tingkat Kesehatan Perusahaan

Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri

Badan Usaha Milik Negara No. Kep – 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, dengan

total nilai 76,25 dan tingkat kesehatan SEHAT ( A ).

4. STRATEGI USAHA

Strategi usaha yang dilaksanakan dalam operasional perusahaan tahun 2015 adalah :

4.1. Strategi Corporate

1. Meningkatkan daya tumbuh melalui peningkatan efektivitas pada semua aspek

kegiatan bisnis dengan tetap mempertahankan fungsi-fungsi yang ada dan tetap

berorientasi pada kegiatan yang mengarah kepada efisiensi di segala bidang serta

mempertahankan penggunaan strategi yang relevan.

2. Mengembangkan diversifikasi dan inovasi dalam rangka peningkatkan pendapatan

dan efisiensi biaya melalui pemanfaatan potensi internal.

3. Mempertahankan kerjasama yang telah ada dan mencari mitra bisnis yang

berkompeten dan kredibel untuk mengembangkan kerjasama lain dalam upaya

pemanfaatan asset perusahaan dengan prinsip bussines to bussines.

4. Pengembangan Teknologi Informasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan

dan brand corporate image.

Page 28: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 23

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

4.2. Strategi Bisnis

Strategi bisnis yang diterapkan perusahaan pada tahun 2015 sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi tebu melalui kerjasama dengan petani baik dengan sistem

Km KSO maupun Km Non KSO, serta melakukan kerjasama dengan pihak lain

untuk memperluas areal tanaman tebu.

2. Optimalisasi produksi karet melalui penggunaan teknologi dengan tetap

mempertahankan umur ekonomis tanaman.

3. Meningkatkan efisiensi melalui substitusi bahan bakar dengan menggunakan

bahan bakar non minyak, seperti sekam padi, kayu bakar, tatal kayu, batu bara,

moulding dan kayu karet.

4. Pembentukan anak perusahaan yang akan menangani usaha di luar core business

perusahaan.

5. Menciptakan value creation yang dapat memberikan nilai tambah bagi

perusahaan.

6. Mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset non produktif menjadi profit center.

4.3. Strategi Fungsional

1. Meningkatkan produktivitas dan rendemen tebu dengan terus mendorong petani

untuk melaksanakan teknik budidaya yang mengarah pada peningkatan

produktivitas lahan.

2. Optimalisasi produksi karet dengan penggunaan rainguard dan aplikasi

stimulansia gas, dan stimulansia karet plus.

3. Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan, jalan dan jembatan,

mesin dan instalasi serta inventaris lain sesuai dengan spesifikasi teknis dan

ketersediaan biaya.

4. Melaksanakan investasi berdasarkan skala prioritas.

5. Mempertahankan pelanggan utama dan mengembangkan pasar baru dalam

pemasaran komoditi pokok.

6. Membangun ceruk pasar dan brand image, serta menggandeng mitra strategis

dalam pemasaran produk hilir dan wisata agro.

7. Mengembangkan unit wisata agro baru pada kebun dan pabrik gula yang

memiliki potensi.

8. Mengembangkan unit-unit Banaran 9 Coffee & Tea.

9. Meningkatkan peran organ-organ fungsional secara profesional.

10. Meningkatkan koordinasi intern.

Page 29: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 24

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

11. Pemanfaatan lahan non produktif untuk ditanami tanaman kayu dan

pengembangan tanaman hortikultura.

12. Pengembangan sistem aplikasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan

memanfaatkan media publikasi perusahaan (web, portal dan jejaring sosial).

5. K E B I J A K A N

Guna mendukung strategi usaha, manajemen menerapkan kebijakan dan langkah sebagai

berikut :

5.1. Kebijakan Umum

1. Optimalisasi produksi

Mempertahankan pengelolaan tanaman tebu melalui peningkatan luas areal

dengan menjalin kemitraan dengan APTR serta kerjasama dengan mitra

strategis.

Eksploitasi produksi melalui penggunaan teknologi, pelaksanaan baku teknis

dan pengendalian terhadap penyakit.

Bekerjasama dengan lembaga terkait dalam rangka mengembangkan

teknologi budidaya tanaman, penanganan hama dan penyakit, rekomendasi

pemupukan serta pengawalan pencapaian produksi.

2. Diversifikasi usaha dan pemanfaatan asset

Pengembangan tanaman hortikultura.

Pengembangan AMDK.

Pengembangan tanaman kayu monokultur dan intercrop dengan

memanfaatkan areal-areal yang kurang produktif.

Kerjasama dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) untuk

pengembangan areal eks PG Colomadu menjadi kawasan bisnis properti.

3. Pengembangan kompetensi SDM dan organisasi

Mempertahankan pengelolaan bisnis tanaman semusim dan tanaman tahunan

dalam bentuk Divisi Tanaman Semusim (DTS) dan Divisi Tanaman Tahunan

(DTT).

Menerapkan sistem pelatihan/pengembangan SDM berbasis kompetensi.

Melaksanakan rekruitmen dan seleksi guna memenuhi kebutuhan formasi

karyawan.

4. Peningkatan pelayanan

Membantu dan memfasilitasi petani tebu dalam mendapatkan bantuan Kredit

Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat (KKPE-TR).

Page 30: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 25

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Menghasilkan produksi secara konsisten dan sesuai standar mutu

perdagangan untuk kepuasan pelanggan.

Memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.

Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada

wisata agro.

5.2. Kebijakan Fungsional

1. Produksi dan Produktivitas Tanaman

a. Komoditas Gula

Melaksanakan teknik budidaya yang mengarah pada peningkatan

produktivitas lahan serta penyediaan tebu siap tebang dengan biaya yang

efisien.

Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) untuk masing-masing

kategori tanaman di pabrik gula dan pemenuhan biaya guna kelancaran

pekerjaan di kebun.

Giling tebu secara FIFO dan sisa tebu pagi maksimal 30% kapasitas giling

pabrik.

Meningkatkan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu

pasok bahan baku tebu sesuai kriteria masak, bersih dan segar (MBS).

b. Komoditas Karet

Melakukan investasi Tanaman Ulangan (TU) terutama pada tanaman yang

sudah tidak produktif dan Tanaman Konversi (TK) yang berasal dari eks

kapok yang sangat potensial untuk dilakukan penanaman karet.

Melanjutkan kerjasama dengan Pusat Penelitian Karet untuk melakukan

pengawalan investasi dan eksploitasi.

Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan

mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan kesesuaian

kloon.

Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap

mempertimbangkan potensi produksi tanaman.

Untuk mengoptimalkan jumlah SDM, penyadap pada tahun tanam tua

dilakukan sistem panen borong.

Penggunaan rainguarding pada daerah yang potensi terjadinya gangguan

hujan dan gagal sadap antara lain kebun Balong.

Page 31: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 26

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan

pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar).

Pembentukan Tim Pengawalan K3 (Kadar Karet Kering), Kuantitas dan

Kualitas Karet, Tim Early Warning Sistem (EWS) untuk areal dan pohon

TM antara lain Tim Pengendalian Jamur Akar Putih, Tim Pengendalian

Kering Alur Sadap dan Tim Pengendalian Penyakit Gugur Daun di setiap

unit kebun sesuai dengan SOP Bagian Tanaman dan Bagian

Teknik/Pengolahan.

Aplikasi Stimulansia Karet Plus untuk TM I hingga TM 10.

c. Komoditas Teh

Melaksanakan percepatan replanting berdasarkan mapping areal yang telah

dilakukan, pada areal yang populasi dan produktivitasnya rendah dengan

kloon Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 yang berproduktivitas tinggi dan

tahan terhadap penyakit Blister blight.

Penyulaman dengan cara compacting dan infiling menggunakan kloon

Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 untuk mempertahankan density minimal

13.500 pohon/ha.

Pembentukan frame/bidang petik secara selektif mulai dari TBM I sd. TBM

III dengan menggunakan metode kombinasi centring bending.

Pembuatan kebun induk (Stekreys) sebagai upaya untuk mendapatkan bahan

tanaman yang baik dan kemurnian kloonnya terjaga.

Penanaman pelindung sementara dengan Chrotalaria atau Tephrosia pada

areal TTAD yang sekaligus berfungsi sebagai pupuk hijau dan mulsa

organik.

Penyulaman pohon pelindung tetap dengan lamtoro dan gravilea robusta

untuk mempertahankan mikroklimat pada daerah yang rawan kekeringan.

Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke

tanaman kayu dan hortikultura sebagai upaya meningkatkan produktivitas

lahan.

Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkasan ajir untuk

mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas pucuk.

Pengolahan tanah dan penambahan bahan organik sebagai upaya

memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.

Page 32: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 27

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Pemupukan sesuai dengan rekomendasi PPTK Gambung dan pengendalian

penyakit Blister blight secara intensif berdasarkan EWS (Early warning

System).

Bekerjasama dengan PPTK Gambung untuk pengawalan peningkatan

produktivitas dan mutu teh, analisa tanah/daun untuk pemupukan,

pemurnian kloon dan pelatihan peningkatan kompetensi karyawan.

Konsisten melaksanakan petikan medium sesuai siklus dan cara petik tanpa

meninggalkan pucuk burung, dengan MS rata 60%.

Konsisten melaksanakan pengawasan untuk mengurangi losses produksi

dengan melakukan analisa ketinggian secara kontinyu dan pemetikan secara

giring bebek.

Melaksanakan petikan sebagian areal dengan gunting dan mesin petik untuk

meningkatkan produktivitas serta menekan biaya tenaga kerja.

d. Komoditas Kopi

Pemenuhan populasi/density 1.400 pohon/ha untuk kebun Jollong, Ngobo,

dan Sukamangli serta mempertahankan populasi 1.600 pohon/ha untuk

kebun Getas.

Populasi pelindung tetap minimal 600 pohon – 800 pohon per ha.

Perbaikan percabangan dengan tak ent secara intensif dan pangkasan yang

ideal.

Sulaman tanaman kopi dengan stek berakar sambungan batang bawah BP

308 dan pelindung dengan menggunakan cangkok L2 pada blok yang

populasinya kurang.

Bekerjasama dengan Puslit KOKA Jember untuk penanganan

hama/penyakit maupun penggunaan bibit unggul yang tahan nematoda dan

kloon-kloon dengan potensi produksi tinggi yaitu BP 936, BP 939, BP 534,

BP 409, BP 42 dan BP 308.

Secara bertahap mengganti pelindung tetap dari sagawe, krete menjadi

tanaman sengon dan L2 masih dipertahankan.

Melakukan replanting pada blok/ areal yang populasinya/habitus jelek.

Meningkatkan kesehatan tanaman yang produktif dengan pemberian pupuk

sesuai rekomendasi puslit dan pemeliharaan secara intensif dengan

pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik.

Page 33: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 28

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Pangkas pemeliharaan dilaksanakan tepat waktu bertujuan mempertahankan

kesinambungan kerangka tanaman dan melalui pangkas PLP dan pangkas

seleksi untuk mengarah ideal.

Mensiasati perubahan mikroklimat dengan cara pengaturan dan penambahan

naungan/pelindung.

Menanam sisi kanan dan kiri jalan dengan tanaman kayu dalam rangka

mensiasati perubahan iklim mikro dan antisipasi angin serta menambah

pendapatan perusahaan.

Monitoring kondisi mikroklimat pada semua areal kebun kopi, utamanya

suhu dan kelembaban.

2. Pemasaran

Seluruh volume produksi direncanakan habis terjual pada tahun anggaran yang

bersangkutan dengan tingkat harga yang optimal.

Penjualan Ekspor :

Penjualan diarahkan untuk mensuplai pangsa pasar tetap yang telah dimiliki.

Melakukan terobosan pasar ke kawasan pemasaran yang potensial.

Menghasilkan produksi secara konsisten dan sesuai standar mutu

perdagangan serta sesuai permintaan konsumen.

Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.

Penjualan Lokal :

Penjualan dilakukan secara selektif kepada pembeli potensial dan

memanfaatkan peluang pasar dalam negeri.

Produksi selalu diupayakan sesuai standar mutu perdagangan dan konsisten

untuk kepuasan pelanggan.

Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.

3. Pengadaan Barang dan Jasa

a. Memproses pengadaan barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Mengevaluasi dan menyempurnakan sistem dan prosedur pengadan barang.

c. Melayani pelanggan internal (evaluasi terhadap permintaan pembelian dari

unit-unit dan melakukan upaya percepatan penyelesaian proses pengadaan) dan

eksternal (transparansi tender dan kecepatan pembayaran).

d. Menerapkan stok minimum untuk barang-barang kritis.

4. Pengembangan dan Pembinaan SDM

a. Menerapkan prinsip minus growth 2%.

b. Pembenahan sistem pengelolaan SDM.

Page 34: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 29

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

c. Penerapan sistem remunerasi berbasis kinerja.

d. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya Manusia dengan

dengan berbagai pengembangan sesuai kebutuhan kompetensi.

e. Melakukan kerjasama dengan auransi untuk penerapan COB (Coordination of

Benefit)

f. Menjadikan Serikat pekerja (SP) sebagai mitra dalam mewujudkan industrial

yang harmonis.

5. Satuan Pengawas Internal

Sesuai dengan fungsi SPI sebagai pemeriksa intern, mengambil peranan sebagai

konsultan dan katalisator untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan, serta

dalam hal pengawasan yang akan dilakukan antara lain :

a. Pemeriksaan Operasional

Menekankan pada penilaian terhadap cara-cara manajemen mengelola

sumber dana dan daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bagi

kegiatan/program kebun/pabrik gula/bagian.

Untuk menilai kegiatan/prestasi kerja.

Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindak lanjut.

b. Bidang Pengendalian Internal

Melakukan pengujian dan penilaian terhadap sistem pengendalian intern

perusahaan serta melakukan pengkajian secara berkala.

c. Bidang Manajemen Risiko

Menetapkan hasil risk assessment unit manajemen risiko.

Memantau dan mengevaluasi dan mengevaluasi apakah mitigasi risiko di

unit benar-benar telah dioperasionalkan untuk mengurangi risiko-risiko

sampai dengan tingkat yang dapat diterima.

Menyimpulkan hasil pengelolaan risiko yang telah dilaksanakan unit kerja.

6. Produk Hilir dan Wisata Agro

a. Meningkatkan daya saing produk hilir yang ada.

b. Perluasan lini usaha dengan pengembangan produk hilir baru.

c. Meningkatkan tingkat kunjungan konsumen wisata agro.

d. Mengembangkan Banaran 9 Coffee & Tea.

e. Pengembangan media promosi produk hilir, wisata agro dan penawaran

kerjasama.

7. Tanaman Kayu

Page 35: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 30

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

a. Mapping areal produktif dan non produktif sebagai upaya optimalisasi lahan

dengan mengembangkan tanaman kayu sengon, jabon dan miopsis.

b. Optimalisasi lahan dengan melaksanakan penanaman kayu sistem monokultur

dan intercrop secara terprogram dan kontinyu.

c. Penyulaman tepat waktu untuk mempertahankan populasi pohon/ha.

d. Jarak tanam sengon 3 x 3 m untuk monokultur dan 3 x 5 m untuk intercrop

dengan pisang, papaya dan atau hortikultura lainnya.

e. Penjualan kyu sengon dalam bentuk log super dan pengolahan menjadi RST.

f. Pemeliharaan tanaman (TDP) secara intensif untuk mendapatkan TP (Tanaman

Panen) tepat waktu dan homogen.

g. Inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang secara periodik, tepat dan

akurat.

h. Proses panen tepat waktu dan cara untuk mempertahankan kualitas kayu.

8. Tanaman Hortikultura

a. Mapping areal produktif dan non produktif sebagai upaya optimalisasi lahan

dengan mengembangkan tanaman hortikultura jeruk, buah naga, pisang,

papaya dan hortikultura lainnya.

b. Optimalisasi lahan dengan melaksanakan penanaman hortikultura sistem

monokultur dan intercrop secara terprogram dan kontinyu.

c. Pemeliharaan tanaman secara intensif untuk mendapatkan hasil yang sesuai

dengan sasaran kinerja.

6. PROGRAM KEGIATAN

6.1. Aspek Organisasi

1. Sistem dan Organisasi

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan berdasarkan SK Direksi Nomor PTPN

IX.0/SK/221/2014 tanggal 28 Agustus 2014, tentang Perubahan Wewenang

Direksi dan Penyempurnaan Struktur Organisasi Setingkat Urusan PT

Perkebunan Nusantara IX.

Page 36: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 31

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

b. Sumber Daya Manusia

Penggunaan tenaga kerja tahun 2015 dapat di gambarkan sebagai berikut :

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

2 3 4

DIVISI TANAMAN SEMUSIM

Karyawan Gol IIIA - IVD 284 282 99,30

Karyawan Gol IA - IID 2.183 2.213 101,37

Karyawan Kampanye 1.423 1.297 91,15

Harian Lepas DMG 4.223 4.328 102,49

Harian Lepas LMG 348 356 102,30

Honorair 12 12 100,00

Jumlah Tanaman Semusim 8.473 8.488 100,18

DIVISI TANAMAN TAHUNAN

Karyawan Gol IIIA - IVD 219 238 108,68

Karyawan Gol IA - IID 5.245 5.721 109,08

Harian Lepas Kebun 6.670 7.084 106,21

Honorair 45 44 97,78

Jumlah Tanaman Tahunan 12.179 13.087 107,46

PTPN IX (PERSERO)

Karyawan Gol IIIA - IVD 503 520 103,38

Karyawan Gol IA - IID 7.428 7.934 106,81

Karyawan Kampanye 1.423 1.297 91,15

Harian Lepas DMG 4.223 4.328 102,49

Harian Lepas LMG 348 356 102,30

Harian Lepas Kebun 6.670 7.084 106,21

Honorair 57 56 98,25

Total PTPN IX (Persero) 20.652 21.575 104,47

URAIAN

1

c. Melakukan kajian atas efektifitas struktur organisasi dengan bekerjasama

dengan BPKP Propinsi Jawa Tengah.

d. Mengukur beban kerja secara detail pada masing-masing unit kerja dan

mengevaluasi beban kerja ideal masing-masing unit kerja, serta membuat

kebijakan standar formasi ideal sesuai kebutuhan riil unit kerja.

e. Penempatan karyawan sesuai dengan kompetensinya.

f. Pencocokan dan pembaharuan data normatif karyawan untuk semua unit kerja.

g. Mengevaluasi job description dan job specification disesuaikan dengan

perkembangan organisasi.

h. Aplikasi sistem reward and punishment karyawan.

i. Melakukan workshop untuk menyamakan persepsi penerapan sistem

remunerasi berbasis kinerja dan menyusun formula untuk penerapan sistem

remunerasi berbasis kinerja.

j. Melakukan rekrutmen untuk memenuhi formasi karyawan pimpinan.

Page 37: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 32

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

k. Melakukan pembenahan sistem penerimaan, pengangkatan dan evaluasi

karyawan dengan penyusunan SOP rekrutmen dan seleksi (system management

trainee), revisi SOP asisten dan meelopen, serta revisi SOP pedoman penilaian

karya, akselerasi dan KPI.

l. Mengevaluasi sistem penilaian kinerja sebagai berikut :

Strata I s.d. III menggunakan sistem penilaian.

Strata IV s.d. VI menggunakan KPI.

m. Pemenuhan gap kompetensi karyawan melalui job enlargement, job enrichment

dan training.

n. Melakukan assessment hard competency dengan dua metode :

Penyusunan bank soal untuk self assessment

Interview untuk cross check hasil self assessment.

2. Pengelolaan Kesehatan

Penerapan BPJS kesehatan kepada semua karyawan aktif dan purna

6.2. Aspek Umum

1. Meminimalkan konflik terkait lahan HGU/HGB melalui percepatan pengurusan

dan perpanjangan HGU/HGB, yang meliputi :

a. Perpanjangan/pembaharuan HGU/HGU

Afd Polokarto, Batujamus

Afd Asinan/Banaran, Getas

Afd Tembir, Galardowo

Afd Jatirunggo dan Afd Gebugan, Ngobo

Afd. Kerjo & Afd Karanggadungan, Batujamus

Kebun Semugih

Afd. Merbuh, Merbuh

Afd. Blabak/Platukan, Merbuh

Afd. Jolotigo, Jolotigo

Afd. Mluwung, Kawung

Afd. Sawangan, Siluwok

Afd. Kepoh/Sambirejo, Batujamus

Afd. Kedondong, Siluwok

Kebun Sukamagli

Jl. Mpu Tantular No. 33 Semarang

700,1201 ha

835,5745 ha

1.392,4410 ha

1.196,8200 ha

1.208,3050 ha

1.026,3300 ha

1.371,1400 ha

470,6500 ha

479,0000 ha

1.372,7900 ha

2.226,3600 ha

251,7450 ha

1.001,6900 ha

839,8138 ha

0,1962 ha

b. Pengurusan HGB

Kampoeng Kopi Banaran

7,0078 ha

Page 38: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 33

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Banaran 9 Resort

Sentra Industri Hilir

Banaran 9 Coffee & Tea Gemawang

Rumah Dinas Delik

3,8321 ha

0,6973 ha

0,6743 ha

0,2171 ha

2. Mengupayakan penguasaan kembali tanah-tanah / aset yang dikuasai pihak ketiga.

6.3. Aspek Satuan Pengawasan Intern

a. Obyek Pemeriksaan

Obyek pemeriksaan Divisi Tanaman Tahunan terdiri dari 15 unit Kebun,

sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian . Untuk Divisi Tanaman Semusim

terdiri dari 8 Pabrik Gula, sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian.

Dalam PKPT tidak diprogramkan pemeriksaan khusus terhadap permasalahan-

permasalahan khusus, kecuali apabila timbul permasalahan-permasalahan khusus

yang ditemukan dalam pemeriksaan rutin atau diluar program kerja pemeriksaan

yang dianggap perlu untuk ditindaklanjuti dengan pemeriksaan khusus.

b. Sasaran Pemeriksaan

Sasaran pemeriksaan yang dipilh dalam PKPT tahun 2015 dimaksudkan sebagai

upaya untuk meningkatkan kualitas kerja SPI di dalam mencapai tujuan jangka

pendek yang berarti juga meningkatkan prestasi/kinerja SPI dari tahun ke tahun.

Secara keseluruhan sasaran pemeriksaan adalah sebagai berikut :

- Pemeriksaan kelengkapan dan kewajaran laporan pertanggungjawaban

keuangan.

- Pemeriksaan realisasi keuangan dan pertanggungjawaban beserta fisik

tanaman/non tanaman.

- Pemeriksaan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku.

- Monitoring tindak lanjut BPK, KAP dan pemeriksaan SPI sebelumnya.

- Peningkatan penghematan pengeluaran dan peningkatan daya guna serta hasil

guna.

c. Ikhtisar PKPT Tahun 2015

- Jumlah hari kerja pemeriksaan tahun 2015 adalah 300 hari exclusive jumlah

hari minggu dan hari libur nasional.

- Jumlah satuan organisasi / program kegiatan dan fungsi yang akan diperiksa

untuk Divisi Tanaman Tahunan berjumlah 21 unit dan Divisi Tanaman

Semusim berjumlah 14 unit.

- Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) untuk Divisi Tanaman Tahunan 38

LHP dan untuk Divisi Tanaman Semusim 22 LHP.

Page 39: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 34

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

d. Rencana Pendidikan Profesi untuk Karyawan Pimpinan SPI dan Manajemen

Risoko

Untuk mencapai sasaran pemeriksaan dalam PKPT tahun 2015 juga direncanakan

pendidikan profesi untuk pemeriksa sesuai tingkatannya, sebagai berikut :

1) Pendidikan untuk SPI

Dasar – dasar Audit : 2 orang

Audit Operasional : 2 orang

Komunikasi Psikologi Audit : 6 orang

Audit Kecurangan : 4 orang

Pengelolaan Tugas-tugas Audit : 3 orang

EDP Audit : 1 orang

Risk Based Audit : 5 orang

2) Pendidikan untuk Manajemen Risiko

ISO 31000 Standart Series/ERM Fundamental : 2 orang

Benchmarking : 4 orang

Privat Training : 4 orang

Risk Based Audit : 2 orang

Maturity level : 2 orang

Pembahasan MR : 50 orang

RM Standard Series 2 : 2 orang

6.4. Aspek Manajemen Risiko

a. Melakukan pendampingan/fasilitator risk assessment di 15 kebun, 8 pabrik gula,

13 bagian kantor direksi dan Sekretaris Perusahaan sekali dalam setahun.

b. Menyusun profil risiko perusahaan.

c. Melakukan evaluasi/monitoring terhadap pelaksanaan mitigasi risiko yang

dilaksanakan oleh risk owner.

d. Melakukan review atas penerapan manajemen risiko serta melakukan analisis

potensi terjadinya risiko baru.

e. Melakukan analisa risiko investasi terhadap usulan aktivitas/transaksi usaha

perusahaan.

f. Melakukan analisa risiko legal dan kajian-kajian terhadap kerjasama dengan pihak

ketiga/pihak lain.

g. Meningkatkan kualifikasi Unit Manajemen Risiko melalui sertifikasi CRMP

(Certified Risk Management Profesional) dan CRMS.

Page 40: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 35

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

h. Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan manajemen

risiko melalui pelatihan, workshop dan benchmarking.

i. Mengkomunikasikan penerapan manajemen risiko kepada Direksi dan Komisaris.

j. Memelihara dan mendokumentasikan data pengelolaan risiko.

k. Melakukan evaluasi penerapan Manajemen Risiko bekerjasama dengan konsultan.

6.5. Aspek Produksi, Teknik dan Pengolahan

1. Kegiatan Tanaman

a. Tebu

Luas Areal

Pencapaian areal seluas 33.637,80 Ha terinci Tebu Sendiri 165,86 Ha, TR

Km KSO 1.230,00 Ha melalui kerjasama dengan petani dengan memberikan

Jaminan Pendapatan Minimal Petani dan TR Km Non KSO 32.241,93 Ha,

dengan upaya :

Kerjasama dengan Pemerintah Daerah bersama petani dalam rangka

pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami tebu.

Membantu dan memfasilitasi Petani Tebu Rakyat dalam mendapatkan

bantuan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat

(KKPE-TR).

Pencapaian produktivitas tebu 677 ku/ha dengan upaya :

Pengelolaan tanaman tebu sesuai baku teknis dengan perhatian utama

pada pekerjaan kebun yang berhubungan langsung dengan pengaruh

utama produktivitas.

Pencapaian masa tanam optimal utamanya pada lahan sawah plant cane

pada bulan Mei s.d. Juli, dan didukung dengan bibit dari Single Bud

Planting (SBP).

Menyediakan pupuk tepat waktu serta pelaksanaan pemupukan tepat

jenis, dosis, waktu, cara, tempat dan harga (6 tepat) disertai rasio

pemupukan dengan mempertimbangkan hasil analisa kesuburan tanah.

Penggunaan kompos/pupuk organik guna memperbaiki struktur tanah.

Pengendalian hama dan penyakit pada tingkat serangan maksimum

dibatas ambang ekonomis.

Pencapaian rendemen 6,98 % dengan upaya :

Perbaikan manajemen tebang angkut dengan mengupayakan penyediaan

tebu layak tebang melalui pelaksanaan kletek menjelang tebang.

Pelaksanaan penebangan tebu masak, bersih dan segar dengan cara :

Page 41: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 36

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Masak : penebangan tebu berdasarkan pada tebu optimal masak pada

saat itu.

Bersih :

Toleransi kotoran tebu maksimal 5 %.

Sisa dongkelan maksimum 15 ku/ha untuk kebun yang tidak

dikepras.

Sisa dongkelan 30 ku/ha untuk kebun yang akan dikepras.

Segar :

Tebu segera digiling dengan batasan waktu maksimal sejak

tebang sampai dengan giling 36 jam,

Manajemen cane yard dengan pedoman sisa tebu pagi baik di

emplasemen maupun di kebun maksimum 30% kapasitas giling

pabrik,

Koordinasi dengan Bagian Pengolahan, pelaksanaan giling FIFO

agar tebu datang awal digiling awal dan datang akhir digiling

akhir.

Antisipasi tebu digilingkan ke PTPN/PG lain dengan peningkatan kinerja

pabrik, pelaksanaan analisa NNPP lori per lori dalam rangka penilaian

prestasi individu petani, pemberian pinjaman tebang angkut berdasarkan

jumlah tebu tertimbang yang dipasok petani.

Peningkatan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu

pasok bahan baku tebu dalam jumlah sesuai kapasitas giling pabrik.

Intensifikasi penyuluhan, pelatihan, pelayanan dan kunjungan ke petani.

Kerjasama dengan P3GI dalam rangka menemukan kendala-kendala

produktivitas terutama di bidang agronomi, varietas, pemupukan, bibit,

hama dan budidaya tanaman tebu.

b. Karet

Untuk kesinambungan produksi, kebijakan yang ditempuh dalam investasi dan

eksploitasi adalah :

Investasi

Penggunaan kloon unggul Quick Starter (QS) yang mempunyai

metabolisme tinggi dengan harapan peningkatan produktivitas tanaman

antara lain PB 260, PB 340, IRR 118, IRR 112.

Page 42: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 37

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan

mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan

kesesuaian kloon.

Melakukan pengolahan tanah secara mekanis untuk areal TTI guna

mengurangi berkembangnya JAP dan perbaikan aerasi udara dalam

tanah.

Meningkatkan produktivitas lahan dengan cara tanaman intercrop

semusim pada gawangan karet.

Melakukan penanaman Mucuna bracteata untuk menjaga lengas tanah.

Melakukan manajemen tajuk untuk mengantisipasi patah cabang pada

jalur angin.

Mengoptimalkan areal TTI dengan menanam sengon dengn pola TPJ.

Melaksanakan pembibitan karet 1 (satu) tahun dengan sistem Tanam

Benih Langsung (TABELA) untuk mendapatkan bibit jagur dengan

kualitas akar yang prima.

Eksploitasi

Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap

mempertimbangkan potensi produksi tanaman.

Rasionalisasi hanca yang disesuaikan kemampuan menyadap untuk

meningkatkan produktivitas.

Pengunaan raiguard pada daerah yang potensi terjadinya gangguan hujan

dan gagal sadap antara lain kebun Balong.

Penanganan KAS secara intensif baik menggunakan NO BB maupun

vitamin karet.

Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan

pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar).

Program hanca tuntas dengan prinsip ”tidak ada pohon yang tidak

berproduksi”.

Pengendalian daun dari penyakit di saat gugur daun sekunder dengan

dusting belerang dan mancozeb.

Pembentukan tim khusus untuk pengawalan K3, kuantitas dan kualitas,

Early Warning System (EWS), tim untuk areal dan pohon TM antara lain

tim pengendalian jamur akar putih, tim pengendalian kering alur sadap

dan tim pengendalian penyakit gugur daun di setiap unit kebun.

Page 43: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 38

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

c. Teh

Investasi

Penggunaan kloon berproduktivitas tinggi dan tahan penyakit Blister

blight dalam pelaksanaan replanting, compacting dan infilling, yaitu

Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025. Memetakan areal dalam parameter

populasi dan kloon.

Percepatan replanting untuk areal dengan populasi dan kloon

berproduktivitas rendah. Berikut luasan replanting di tahun 2014 :

No. Uraian Kebun

Jumlah Kaligua Semugih Jolotigo

1.

2.

3.

4.

TTAD

TTI

TBM

TM

56,70

55,83

89,85

286,92

35,60

24,91

79,48

256,49

12,07

10,68

22,00

386,45

104,37

91,42

191,33

929,86

Jumlah 489,30 396,48 431,20 1.316,98

% TTAD

% TTI

11,58

11,41

8,89

6,28

2,79

2,47

7,92

6,94

Penyulaman secara compacting/infilling pada areal TBM I s.d. III

menggunakan bibit dalam polybag besar umur 2 tahun.

Pelaksanaan monitoring hasil compacting/infilling secara kontinyu.

Pembentukan bidang petik mulai TBM I s.d TBM III secara selektif dan

kontinyu dengan cara kombinasi bending/centring untuk memperoleh

bidang petik yang optimal dan TM tepat waktu.

Penanaman pelindung sementara jenis Chrotalaria/Tephrosia di areal

TTAD/TTI serta penyulaman pelindung tetap lamtoro/gravilea robusta

untuk mempertahankan populasi 400 ph/ha.

Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke

tanaman kayu guna meningkatkan produktivitas lahan.

Eksploitasi

Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkas ajir seluas 28

– 33 % dari areal TM dengan komposisi 70 % semester I dan 30 %

semester II untuk mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas

pucuk.

Page 44: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 39

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Pengolahan tanah menggunakan cangkul garpu seluas 28 – 33% dari

areal TM dan penambahan bahan organik 10 – 20 ton/ha untuk

memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.

Melaksanakan pemupukan sesuai dengan dosis rekomendasi PPTK

Gambung.

Melaksanakan pengendalian Blister blight secara intensif berdasarkan

EWS (Early Warning System) terutama areal dengan kloon TRI 2024.

Melaksanakan petikan medium secara konsisten dengan komposisi pucuk

medium minimal 70%, halus maksimal 10 % dan kasar maksimal 20%.

Melaksanakan pemetikan secara tepat rotasi dan cara petik tanpa

meninggalkan pucuk burung dengan hasil analisa pucuk rata-rata 60%.

Bekerjasama dengan PPTK Gambung dalam hal pengawalan investasi

dan eksploitasi teh.

d. Kopi

Investasi

Sulaman kopi dengan bibit prima stek berakar sambungan BP 308.

Sulaman naungan dengan menggunakan bibit cangkok L2 dan krete.

Penambahan populasi penaung tetap, secara bertahap mencapai 600 - 800

pohon/ha (1 : 2).

Tak ent sesuai dengan program.

Perbaikan kebun entres untuk menjaga kloon-kloon rekomendasi guna

kestabilan produktivitas.

Pelaksanaan pangkas bentuk diupayakan 3 etape dimulai pada ketinggian

80 cm dilanjutkan pada ketinggian 120 cm dan 180 cm dengan sistem

bayonet maupun tidak.

Eksploitasi

Bekerjasama dengan Puslit KOKA dalam rangka perbanyakan kloon

unggul, pembangunan kebun entres, rekomendasi pemupukan dengan

melakukan analisa tanah dan daun serta mengadakan pelatihan di bidang

pangkasan maupun perbanyakan stek.

Melaksanakan pangkas pemeliharaan tepat waktu, bertujuan

mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman yang diperoleh dari

pangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang tidak produktif.

Page 45: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 40

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

e. Tanaman Kayu

Mapping areal produktif dan non produktif.

Melaksanakan penanaman kayu monokultur : sengon, jabon dan miopsis

dengan density sengon 1.100 ph/ha. Tahun 2015 diprogramkan monokultur

jabon sejumlah 59.000 pohon (54,00 ha) dan monokultur sengon 599.346

pohon (544,86 ha).

Melaksanakan penanaman intercrop sengon, jabon dan akasia dengan pola

tanam TPJ (Tanaman Pinggir Jalan), TS (Tanaman Sela) pada areal hiaten,

dan Box System pada areal TTAD/TTI. Tahun 2015 diprogramkan

intercrop sejumlah 504.552 pohon yang terdiri dari 480.352 sengon dan

1.100 jabon, serta 23.100 pohon akasia.

Melaksanakan penyulaman tepat waktu pada areal monokultur dan

intercrop maks. TDP I (Tanaman Dalam Pemeliharaan) untuk

mempertahankan populasi.

Melaksanakan pemeliharaan tanaman secara intensif mulai TDP I sd. TDP

III dan penjarangan pohon kerdil saat TDP IV sengon dan TDP V

jabon/miopsis agar diperoleh TP tepat waktu dan homogen.

Melaksanakan inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang 130 cm dari

permukaan tanah untuk mengetahui jumlah, pertumbuhan dan

perkembangan tanaman secara periodik, tepat dan akurat.

Melaksanakan proses panen tepat waktu : sengon 6 tahun, jabon/miopsis 8

tahun, dengan diameter minimal 50 cm, serta tepat cara dalam penebangan

dan pengangkutan.

f. Hortikultura

Mapping areal untuk ditanami tanaman hortikultura.

Melaksanakan penanaman hortikultura jeruk seluas 12,99 ha, buah naga

seluas 11,00 ha, pisang monokultur seluas 152,56 ha dan intercrop seluas

288,61 ha.

Melaksanakan pemeliharaan tanaman secara intensif mulai tanam hingga

panen tepat waktu.

Page 46: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 41

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

2. Areal Tanaman (Ha)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

Tebu

- Tebu Sendiri 150,10 165,86 110,50

- Tebu Rakyat -

TR KSO 3.246,77 1.230,00 37,88

TR Non KSO 28.611,85 32.241,93 112,69

TR Lain-lain 2.233,21 - -

Jumlah Tebu Rakyat 34.091,83 33.471,93 98,18

Jumlah Tanaman Semusim 34.241,93 33.637,80 98,24

Karet

- TM 17.272,02 18.064,58 104,59

- TBM 8.604,77 6.582,21 76,49

- Persiapan 573,62 1.157,47 201,78

Jumlah Karet 26.450,41 25.804,26 97,56

Teh

- TM 969,47 936,17 96,57

- TBM 169,93 191,33 112,59

- Persiapan 177,58 189,48 106,70

Jumlah Teh 1.316,98 1.316,98 100,00

Kopi

- TM 950,10 915,46 96,35

- TBM 138,45 48,19 34,81

- Persiapan - - -

Jumlah Kopi 1.088,55 963,65 88,53

Total Areal

- TM 19.191,59 19.916,21 103,78

- TBM 8.913,15 6.821,73 76,54

- Persiapan 751,20 1.346,95 179,31

Jumlah Tanaman Tahunan 28.855,94 28.084,89 97,33

Total Areal Tanaman Komoditi Pokok 63.097,87 61.722,69 97,82

URAIAN

Page 47: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 42

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

3. Produksi dan Produktivitas Tanaman

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

2 3 4

TANAMAN SEMUSIM

1. Areal Digiling (Ha) 34.241,93 33.637,80 98,24

2. Produksi (Kg)

- Tebu Giling 2.107.648.700 2.279.398.900 108,15

- Hablur 130.252.690 159.047.279 122,11

- Total Gula SHS 160.582.210 159.524.430 99,34

- SHS Eks Tebu Milik PG 43.549.960 53.897.200 123,76

- SHS Milik Petani 87.019.500 105.627.230 121,38

- SHS Eks Raw Sugar 30.012.750 - -

- Total Tetes 109.585.140 110.354.860 100,70

- Tetes Milik PG 46.649.420 42.316.200 90,71

- Tetes Milik Petani 62.935.720 68.038.660 108,11

3. Produktivitas

- Tebu per Ha (Kg) 61.552 67.763 110,09

- Rendemen (%) 6,18 6,98 112,91

- Hablur per Ha (Kg) 3.804 4.728 124,30

TANAMAN TAHUNAN

1. Areal TM (Ha)

- Karet 17.272,02 18.064,58 104,59

- Teh 969,47 936,17 96,57

- Kopi 950,10 915,46 96,35

2. Produksi (Kg)

- Karet 26.415.777 26.545.000 100,49

- Teh 2.050.684 2.105.250 102,66

- Kopi 665.501 1.006.700 151,27

3. Produktivitas (Kg/Ha)

- Karet 1.529 1.469 96,08

- Teh 2.115 2.249 106,31

- Kopi 700 1.100 156,99

URAIAN

1

4. Teknik dan Pengolahan

a. Komoditas Gula

RKAP Teknik dan Pengolahan sebagai berikut :

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

Perbandingan Sisa Hasil Kemurnian 95,98 96,00 100,02

HPB Total 91,81 92,00 100,21

Winter Rendemen 97,60 98,00 100,41

Efisiensi Pabrik 86,00 86,50 100,58

URAIAN

Page 48: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 43

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

RKAP Kapasitas Pabrik sebagai berikut :

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

Inclusif Jam Berhenti (ton) 16.400 18.260 111,34

Exclusif Jam Berhenti (ton) 18.860 19.600 103,92

Total Jam Berhenti (%) 15,00 8,27 55,13

URAIAN

Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2015 yang telah ditetapkan maka

disusun program kerja sebagai berikut :

Menekan jam berhenti dalam pabrik (jam berhenti B), dengan :

Menaikan intensitas control pada semua tahapan proses di dalam musim

giling.

Merespon dengan segera hasil control dengan tindakan tepat dan benar

menurut kaidah teknologi.

Operasional proses mengacu pada Standar Operating Proses pada tiap

tahapan proses.

Melaksanakan cleaning steam side evaporator di luar musim giling.

Peningkatan HPB total

Optimalisasi pemakaian air ambibisi dengan sistem sprayer, operasional

+ 200% sabut, temperatur 70oC.

Keajegan kapasitas giling sesuai rencana kapasitas masing-masing PG.

Peningkatan PSHK

Penerapan FIFO dalam urutan tebu yang digiling.

Pemberian biosida, desinfektan secara terukur pada nira gilingan terakhir.

Pemberian susu kapur 3o Be secara terukur pada nira mentah gilingan

hingga pH 6,0.

Peningkatan rendemen ketel

Menyiapkan instalasi pelunak air sesuai dengan kebutuhan suplesi air

pengisi ketel.

Optimalisasi pemakaian air condens untuk pengisian ketel dengan suhu

air pengisi ketel >95OC.

Pencapaian Winter Rendemen

Rekondisi/perbaikan alat ukur, timbangan, pendukung proses agar handal

selama musim giling.

Reaksi defekasi dan sulfitasi optimal dengan memperhatikan pH, suhu,

dan waktu, sehingga kadar kapur dalam nir encer < 1000 ppm.

Page 49: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 44

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Melaksanakan pembersihan kerak sisi nira pada pipa nira evaporator dan

juice heater secara periodik terjadwal.

Konsistensi dengan warna larutan produk maksimal 200 ICUMSA.

Menekan pol blotong.

Menekan HK tetes

Memilih sistem masak yang sesuai dengan kondisi bahan baku dan

kondisi peralatan masakan.

b. Komoditas Karet, Teh dan Kopi

RKAP Teknik dan Pengolahan tahun 2015 sebagai berikut (dalam kg) :

Karet

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

Sheet 19.332.961 20.614.550 106,63

Lateks Pekat 1.427.645 1.454.640 101,89

Pale Crepe 301.007 295.700 98,24

Brown Crepe 5.132.557 3.981.750 77,58

Skim 221.607 198.360 89,51

Jumlah 26.415.777 26.545.000 100,49

URAIAN

Teh

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

Mutu I 1.345.752 1.368.413 101,68

Mutu II 507.814 526.312 103,64

Mutu III 197.118 210.525 106,80

Jumlah 2.050.684 2.105.250 102,66

URAIAN

Kopi

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

RWP 602.628 905.460 150,25

RDP 45.777 78.840 172,23

Non Robusta (Arabika) 17.096 22.400 131,02

Jumlah 665.501 1.006.700 151,27

URAIAN

Page 50: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 45

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Kapasitas pabrik

Kapasitas pabrik untuk pengolahan karet, teh, dan kopi RKAP 2014 sebagai

berikut :

JUMLAH KAPASITAS TERPASANG KAPASITAS TERPAKAI %

UNIT TON PER HARI RATA-RATA (TON/HARI) 4 : 3

1 2 3 4 5

Sheet 15 123,50 72,33 58,57

Lateks Pekat 1 9,00 5,10 56,71

Pale Crepe 1 4,30 1,04 24,13

Brown Crepe 5 13,25 13,97 105,44

Teh 3 12,10 7,39 61,05

Kopi 2 35,60 8,39 23,57

NAMA PABRIK

Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2015 yang telah ditetapkan maka

disusun program kerja sebagai berikut :

Bidang Teknik

Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan perusahaan dan

rumah dinas, jalan dan jembatan, mesin dan instalasi, alat angkut, serta

inventaris kecil sesuai dengan spesifikasi teknisnya masing-masing dan

ketersediaan biaya.

Perbaikan mesin-mesin dan penggantian alat-alat pengolahan yang sudah

tidak layak operasi guna meningkatkan kualitas pengolahan pada pabrik.

Penambahan kapasitas mesin-mesin pengolahan dan infrastruktur

pengolahan untuk menyelaraskan dengan kenaikan suplai bahan baku.

Melaksanakan investasi non tanaman berdasarkan skala prioritas.

Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (baik internal maupun

eksternal) berkenaan dengan investasi non tanaman, pengadaan barang

dan jasa, pelatihan, penanganan lingkungan dan keselamatan dan

kesehatan kerja.

Bidang Pengolahan

Memproduksi :

i. Karet :

Jenis karet yang diproduksi adalah :

Ribbed Smoked Sheet (RSS)

Thin Pale Crepe (TPC)

Estate Brown Crepe

Lateks Pekat

Page 51: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 46

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Persentase mutu high grade (RSS) minimal 85% dari total RSS

dan BrCr.

Persentase mutu RSS I minimal 95% dari total produksi RSS atau

80% dari total RSS dan BrCr.

Persentase lateks pekat minimal 88% dari total lateks pekat dan

skim.

Persentase brown crepe maksimal 15% dari total produksi karet

ii. Teh

Jenis teh yang diproduksi adalah teh hitam orthodoks.

Persentase teh mutu I minimal 65% dari total produksi teh untuk

setiap kebun teh dengan asumsi rata-rata Mutu Standar (MS)

55%.

iii. Kopi

Jenis kopi yang diproduksi adalah:

RWP (Robusta Wet Process)

RDP (Robusta Dry Process)

AWP (Arabica Wet Process)

ADP (Arabica Dry Process)

Persentase mutu RWP 1 LMS berkisar antara 33 – 65% dari total

produksi kopi robusta.

iv. Minyak Pala

v. Kapok

Menggunakan barang/bahan pembantu pengolahan yang tepat jenisnya

dengan dosis, waktu, dan cara yang tepat.

Menerapkan metode dan teknologi yang efisien dan efektif dalam proses

pengolahan.

Mengimplementasikan sistem manajemen mutu (SMM), sistem

manajemen lingkungan (SML) dan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) dalam pengelolaan pabrik.

Mengimplementasikan Sistem Pertanian Lestari/Sustainable Agriculture

Network – Rainforest Alliances (SAN RA) untuk komoditi teh.

Mempertahankan sertifikasi produk (SNI) untuk komoditi RSS dan Kopi

dengan perbaikan berkesinambungan.

Meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan.

Page 52: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 47

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun

eksternal, berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan

keselamatan dan kesehatan kerja.

5. Penelitian dan Pengembangan

a. Guna peningkatan produktivitas tanaman tebu, dilakukan penelitian untuk

penyediaan bibit tebu dengan tingkat kemurnian varietas unggul baru di LPT3

Comal, melalui kultur jaringan dan penjenjangan kebun bibit (KBP, KBN,

KBI, serta KBD) di pabrik gula terhadap vareitas tebu unggul diskriminatif.

b. Melakukan percobaan-percobaan yang terkait dengan parameter produktivitas.

c. Melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian, antara lain :

Balit Sungei Putih, terkait dengan upaya peningkatan produktivitas

tanaman karet, analisa daun, dosis pemupukan dan sistem sadap yang

tepat.

Puslit Getas, terkait dengan investasi tanaman karet, penelitian mengenai

hama penyakit, kloon unggulan, lilit batang dan pemilihan kloon tanaman

sesuai agronomi dan unsure hara.

Puslit Koka, terkait dengan pengembangan investasi dan eksploitasi

tanaman kopi.

Puslit Gambung, terkait dengan pengembangan investasi terutama dalam

penyediaan bibit unggul dan peningkatan produktivitas tanaman teh.

Balitjestro, terkait pengembangan hortikultura.

PPKS, terkait dengan rencana pengembangan kelapa kopyor.

6.6. Aspek Pemasaran dan Pengadaan

1. Pemasaran

a. Komoditi Pokok

Meningkatkan koordinasi pelaksanaan penjualan dengan PT. KPBN

Jakarta untuk memantau harga pasar dalam pelaksanaan penjualan.

Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait/asosiasi terkait untuk

kelancaran pelaksanaan penjualan.

Melaksanakan penjualan sesuai tingkat harga pasar yang optimal dan

kebutuhan cashflow.

Mengadakan komitmen supply ekspor kopi dengan pembeli Italia untuk

tetap mempertahankan pasar yang sudah ada.

Page 53: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 48

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Untuk mendapatkan hasil penjualan gula yang optimal diupayakan melalui

penjualan tepat waktu dengan tetap memperhatikan likuiditas perusahaan

dan memanfaatkan sistem penjualan yang berlaku.

Penjualan tetes dilakukan tender yang dikoordinir oleh PT KPBN dalam

rangka mendapatkan informasi pasar guna memperoleh harga jual yang

optimal.

Di samping melalui tender PT KPBN, penjualan dilaksanakan kepada

prosesor dengan sistem alokasi untuk memperoleh harga jual yang lebih

tinggi dari harga tender dan kepastian pasar.

Memperluas jaringan distribusi dalam rangka menciptakan persaingan

yang menguntungkan perusahaan.

b. Produk Hilir

Optimalisasi kerjasama dengan pihak distributor yang sudah ada.

Mencari distributor baru untuk memasarkan produk hilir khusus untuk

kopi, teh dan sirup pala.

Menawarkan kerjasama pemakaian bahan baku produk hilir PTPN IX

kepada hotel, restoran, kafe dan perusahaan consumer goods.

Pengembangan jalur distribusi secara internal :

Program penggunaan produk hilir di kebun dan PG.

Memanfaatkan koperasi kebun/PG sebagai pengecer.

Optimalisasi pemasaran produk hilir melalui obyek wisata PTPN IX dan

outlet Banaran 9 Coffee and Tea.

Melakukan program promosi yang tepat sasaran dan berkesinambungan

melalui promosi dengan menyebar brosur, pamphlet, bekerjasama dengan

radio swasta.

Melakukan promosi melalui media internet dengan jejaring sosial dan

website khusus produk hilir.

Melakukan penawaran kerjasama penjualan produk dengan koperasi-

koperasi anggota Dekopinda Kota Semarang.

2. Pengadaan

a. Melakukan pembelian barang/bahan perlengkapan sesuai pedoman pengadaan

barang/jasa melalui tender, non tender dan penunjukan/pembelian langsung

kepada agen/produsen untuk mendapatkan ketepatan waktu dan kualitas sesuai

kebutuhan serta harga yang bersaing/menguntungkan perusahaan.

Page 54: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 49

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

b. Pembaharuan/revisi pedoman pengadaan barang/jasa demi tercapainya

efektivitas dan efisiensi proses pengadaan yang lebih baik.

c. Barang/bahan yang mudah diperoleh disekitar PG/Kebun pengadaannya

dilaksanakan oleh masing-masing PG/Kebun.

d. Persediaan minimal hanya diperkenankan untuk barang/bahan yang

kebutuhannya tidak dapat ditunda, antara lain bahan kimia/pembantu

pengolahan, BBM/pelumas dan bahan pembungkus.

e. Substitusi barang dengan kandungan bahan aktif sama dan harga lebih murah.

f. Untuk mendapatkan barang dan jasa/pekerjaan yang tepat waktu,

mutu/kualitas, harga dan tepat sasaran dengan mengupayakan melalui

pelaksanaan tender pengadaan barang dan jasa/pekerjaan lebih awal dan

berorientasi pada penggunaan bahan/barang substitusi dengan harga murah

tanpa mengurangi mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan.

g. Mengintensifkan koordinasi dengan bagian terkait dan unit kerja maupun

dengan Tim Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa guna mengupayakan

sistem pengadaan barang dan jasa/pekerjaan yang memenuhi aspek tepat

waktu, harga, mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan sesuai dengan yang

dibutuhkan.

h. Mengadakan evaluasi secara selektif pada rekanan yang telah terdaftar dalam

Daftar Rekanan Terleseksi (DRT).

i. Berupaya mencari harga barang/bahan dan jasa yang menguntungkan

perusahaan dengan tidak mengurangi mutu/kualitas bahan/barang maupun jasa

(sesuai dengan yang diharapkan pemakai).

j. Menyusun sistem pengadaan barang dan jasa melalui e-Procurement.

6.7. Aspek Perencanaan dan Pengembangan

Pemanfaatan aset non operasional.

Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada wisata

agro dengan meningkatkan pelayanan dan penambahan wahana baru.

Pembuatan master plan wisata agro di lima unit kebun; Warnasari, Krumput,

Jollong, Ngobo dan Sukamangli.

Promosi dan penawaran kerjasama franchise Banaran 9 Coffee and Tea.

Perluasan lini produk melalui pengembangan produk hilir baru dan

pengembangan AMDK.

Page 55: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 50

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Meningkatkan daya saing produk hilir yang ada antara lain melalui renovasi

produk, renovasi proses, renovasi kemasan, konsistensi mutu dan kuntinuitas

produksi.

Pengembangan media promosi produk hilir, wisata agro dan penawaran

kerjasama melalui pembuatan leaflet penawaran kerjasama franchise, pembuatan

leaflet aset-aset non produktif untuk ditawarkan kerjasama dengan pihak III dan

partisipasi dalam pameran tertentu.

Pengembangan tanaman hortikultura untuk budidaya tanaman jeruk, buah naga

dan pisang.

Pemanfaatan areal tunggu tanaman karet (TTI, TBM I, TBM II) dengan menanam

tanaman musiman seperti jahe gajah, kacang tanah, sereh wangi, jagung, dan

ketela.

Penataan areal yang berbatu agar selanjutnya dapat ditanami dengan tanaman

produktif.

6.8. Teknologi Informasi

Kegiatan Teknologi Informasi untuk tahun 2015 meliputi :

Pencitraan PTPN IX melalui media elektronik berupa publikasi kegiatan di

website, jejaring sosial dan partisipasi di Forum TI BUMN.

Implementasi System Online berupa PB71 Online, Aktiva Online, Inventory

Online bersinergi dengan PTPN XIII.

Pelaksanaan System E-Audit BPK dengan penyiapan aplikasi komunikasi data ke

server BPK di Jakarta.

Pelaksanaan manajemen data di Portal Kementerian BUMN yang berupa Portal

EIS, Portal SDM, Portal Publik, Portal PKBL dan Portal Aset.

Implementasi aplikasi produksi berbasis SMS Gateway untuk monitoring

produksi karet secara elektronik berbasis sms dan intranet.

Maintenance hardware, software dan jaringan komunikasi data Kebun, PG dan

Kantor Direksi.

6.9. Aspek Pelestarian Lingkungan

Pengelolaan lingkungan di Pabrik Gula dengan peringkat Proper Biru.

Pembuatan dan pembenahan PAL sesuai standar.

Page 56: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 51

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan,

dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengelolaan

pabrik.

Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun eksternal,

berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan keselamatan dan

kesehatan kerja.

6.10. Aspek Keuangan

Menyusun RKAP yang seimbang sesuai kondisi yang ada/dapat dicapai namun

tetap rasional.

Meningkatkan disiplin anggaran tanpa mengurangi fleksibilitas anggaran sejauh

hal tersebut menguntungkan perusahaan.

Menjaga likuiditas perusahaan pada tingkat yang baik untuk menjamin kelancaran

kebutuhan operasional perusahaan.

Menyajikan Laporan Keuangan Perusahaan secara periodik yang transparan

sesuai norma dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan mencerminkan

kondisi perusahaan secara keseluruhan.

Page 57: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 52

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB IV

ANGGARAN PERUSAHAAN

1. ANGGARAN PENDAPATAN USAHA

1.1. Volume Penjualan (Kg)

PROGNOSA RKAP %2014 2015 2 : 3

1 2 3 4

EKSPOR DAN LOKAL- Gula Eks Tebu 45.765.580 53.897.200 117,77 - Gula Eks Raw Sugar 30.012.500 - - - Tetes 46.649.420 42.316.200 90,71 - Karet Konv. 24.766.524 24.892.000 100,51 - Lateks Pekat 1.763.000 1.454.640 82,51

Jumlah Karet 26.529.524 26.346.640 99,31

- Teh 2.050.684 2.105.250 102,66 - Kopi : Robusta 643.641 984.300 152,93 Arabika 12.207 22.400 183,50

Jumlah Kopi 655.848 1.006.700 153,50

PRODUK HILIR- Teh Celup 3.457 3.460 100,09 - Teh Kemasan 6.392 8.160 127,66 - Kopi Bubuk 17.658 18.918 107,14 - Gula Kemasan 480.000 1.800.000 375,00 - Sirup 5.084 5.220 102,68

URAIAN

Page 58: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 53

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

1.2. Harga Jual (Rp./Kg)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

EKSPOR

- Karet Konvensional 21.977 23.205 105,59

- Teh 19.147 21.420 111,87

- Kopi Robusta 33.350 33.320 99,91

LOKAL

- Gula Eks Tebu 7.752 7.900 101,91

- Gula Eks Raw Sugar 7.767 - -

- Gula Rata-rata 7.758 7.900 101,83

- Tetes 1.248 1.100 88,16

- Karet Konvensional 21.362 20.900 97,83

- Lateks Pekat 22.601 24.200 107,07

- Teh 14.900 15.000 100,67

- Kopi Robusta 23.227 20.000 86,11

- Kopi Arabika 33.784 30.000 88,80

PRODUK HILIR

- Teh Celup 74.961 92.247 123,06

- Teh Kemasan 36.596 43.458 118,75

- Kopi Bubuk 44.802 58.560 130,71

- Gula Kemasan 9.639 9.558 99,15

- Sirup 12.729 14.727 115,70

URAIAN

Page 59: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 54

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

1.3. Nilai Penjualan (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

EKSPOR DAN LOKAL- Gula Eks Tebu 354.769.695 425.787.880 120,02 - Gula Eks Raw Sugar 233.115.832 - -

Jumlah Gula 587.885.527 425.787.880 72,43 - Tetes 58.202.779 46.547.820 79,98 - Karet Konv. 537.960.727 560.402.249 104,17 - Lateks Pekat 39.845.947 35.202.288 88,35

Jumlah Karet 577.806.674 595.604.537 103,08 - Teh 34.294.470 39.688.173 115,73 - Kopi : Robusta 16.904.597 26.242.637 155,24 Arabika 412.398 672.000 162,95

Jumlah Kopi 17.316.995 26.914.637 155,42 - Produk Hilir

Teh Celup 259.140 319.176 123,17 Teh Kemasan 233.923 354.618 151,60 Kopi Bubuk 791.118 1.107.838 140,03 Gula Kemasan 4.626.750 17.203.500 371,83 Sirup 64.714 76.876 118,79

Jumlah Produk Hilir 5.975.645 19.062.008 318,99 - Kayu 435.035 3.266.465 750,85 - Wisata Agro

Wisata Agro DTS 8.230.682 9.565.269 116,21 Wisata Agro DTT 21.171.646 22.767.976 107,54

Jumlah Wisata Agro 29.402.328 32.333.245 109,97 Jumlah Ekspor dan Lokal 1.311.319.453 1.189.204.765 90,69

URAIAN

Page 60: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 55

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

2. ANGGARAN BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN USAHA

(Dalam Ribuan Rupiah)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

2 3 4

TANAMAN SEMUSIM

1. Gula (Incl. Raw Sugar)

- Harga Pokok Penjualan 634.336.693 304.897.900 48,07

- Biaya Penjualan 1.507.914 851.577 56,47

- Biaya Administrasi 81.281.834 88.177.801 108,48

Jumlah Gula 717.126.441 393.927.278 54,93

2. Tetes

- Harga Pokok Penjualan 32.340.827 32.015.343 98,99

- Biaya Penjualan - - -

- Biaya Administrasi - - -

Jumlah Tetes 32.340.827 32.015.343 98,99

3. Wisata Agro DTS

- Harga Pokok Penjualan 6.244.017 4.022.224 64,42

- Biaya Penjualan - - -

- Biaya Administrasi - - -

Jumlah Wisata Agro DTS 6.244.017 4.022.224 64,42

4. Jumlah DTS

- Harga Pokok Penjualan 672.921.537 340.935.467 50,66

- Biaya Penjualan 1.507.914 851.577 56,47

- Biaya Administrasi 81.281.834 88.177.801 108,48

Total DTS 755.711.285 429.964.845 56,90

1

U r a i a n

Page 61: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 56

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

(Dalam Ribuan Rupiah)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

2 3 4

TANAMAN TAHUNAN

1. Karet

- Harga Pokok Penjualan 395.840.468 419.563.751 105,99

- Biaya Penjualan 8.331.465 9.610.335 115,35

- Biaya Administrasi 156.102.656 164.597.687 105,44

Jumlah Karet 560.274.589 593.771.773 105,98

2. Teh

- Harga Pokok Penjualan 36.445.185 33.783.428 92,70

- Biaya Penjualan 1.409.408 640.386 45,44

- Biaya Administrasi 20.756.938 20.607.378 99,28

Jumlah Teh 58.611.531 55.031.192 93,89

3. Kopi

- Harga Pokok Penjualan 18.096.984 23.089.991 127,59

- Biaya Penjualan 349.127 434.279 124,39

- Biaya Administrasi 11.508.192 9.265.204 80,51

Jumlah Kopi 29.954.303 32.789.474 109,46

4. Wisata Agro DTT

- Harga Pokok Penjualan 17.153.178 16.873.775 98,37

- Biaya Penjualan 62.966 290.388 461,18

- Biaya Administrasi 4.046.241 5.376.719 132,88

Jumlah Wisata Agro DTT 21.262.385 22.540.882 106,01

5. Kayu

- Harga Pokok Penjualan 151.228 596.825 394,65

- Biaya Penjualan - - -

- Biaya Administrasi - - -

Jumlah Wisata Agro DTT 151.228 596.825 394,65

6. Produk Hilir

- Harga Pokok Penjualan 5.689.133 17.807.708 313,01

- Biaya Penjualan 87.483 250.000 285,77

- Biaya Administrasi 692.859 75.984 10,97

Jumlah Produk Hilir 6.469.475 18.133.692 280,30

7. Jumlah DTT

- Harga Pokok Penjualan 473.376.176 511.715.478 108,10

- Biaya Penjualan 10.240.449 11.225.388 109,62

- Biaya Administrasi 193.106.886 199.922.972 103,53

Total DTT 676.723.511 722.863.838 106,82

U r a i a n

1

Page 62: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 57

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

3. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA NON USAHA

3.1. Pendapatan Non Usaha (Rp.000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

TANAMAN SEMUSIM

Pendapatan Keuangan 539.027 539.027 100,00

Pendapatan Lain-lain (3.592.071) 8.600.693 (239,44)

Jumlah Tanaman Semusim (3.053.044) 9.139.720 (299,36)

TANAMAN TAHUNAN -

Pendapatan Keuangan 15.428.297 8.106.076 52,54

Pendapatan Lain-lain 66.868.004 76.063.208 113,75

Jumlah Tanaman Tahunan 82.296.301 84.169.284 102,28

Jumlah Semua 79.243.257 93.309.004 117,75

URAIAN

3.2. Beban Non Usaha (Rp.000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

TANAMAN SEMUSIM

Beban Keuangan 81.818.303 76.839.876 93,92

Beban Lain-lain 18.539.453 13.177.859 71,08

Jumlah Tanaman Semusim 100.357.756 90.017.735 89,70

TANAMAN TAHUNAN

Beban Keuangan - - -

Beban Lain-lain 28.453.376 32.770.117 115,17

Jumlah Tanaman Tahunan 28.453.376 32.770.117 115,17

Jumlah Semua 128.811.132 122.787.852 95,32

URAIAN

Page 63: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 58

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

4. ANGGARAN PENGADAAN BAHAN / BARANG

(Dalam Ribuan Rupiah)

TANAMAN TANAMAN

SEMUSIM TAHUNAN

1 2 3 4 5

Pupuk 47.221.790 1.226.196 77.743.155 78.969.351

Bahan Kimia 24.341.957 42.170 37.874.391 37.916.561

Bahan Pembantu Pengolahan 15.534.196 16.000.222 - 16.000.222

Bahan Pembungkus 13.790.183 11.534.774 5.799.189 17.333.963

Bahan Bakar / Pelumas & Gemuk 68.446.855 46.833.393 33.839.836 80.673.229

Bahan Bangunan dan Instalasi 33.141.064 22.668.935 15.065.004 37.733.939

Barang / Bahan Kep. Angk. Pertanian 15.705.326 1.007.084 18.427.637 19.434.721

Bahan Kep. Kendaraan Bermotor 4.410.161 374.392 7.883.951 8.258.343

Bahan / Barang Pertanian - - - -

Bahan / Barang Lain 9.664.503 502.857 18.609.676 19.112.533

Jumlah 232.256.035 100.190.024 215.242.839 315.432.863

RKAP 2015

URAIAN PROGNOSA

2014 JUMLAH

5. ANGGARAN TEKNIK & TEKNOLOGI

(Dalam Ribuan Rupiah)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

TANAMAN SEMUSIM

- Alat Angk/Tebang Angkut (Perk. 513 50.60) 13.870.700 14.236.058 102,63

- Pabrik (Prk. 514 30, 40, 50, 70, 80, 90) 84.051.466 69.142.153 82,26

- Alat Pengangk (Prk. 516 30, 40, 50, 70, 80, 90) 5.032.218 6.103.377 121,29

- Alat Pertanian (Prk. 517 30, 60, 80, 90) 725.973 857.895 118,17

- Bi. Pengolahan (Prk. 515 30, 40, 50, 60, 70, 90) 52.913.722 72.897.663 137,77

Jumlah Tanaman Semusim 156.594.079 163.237.146 104,24

TANAMAN TAHUNAN

- Eksploitasi Alat Pengangkutan 42.505.559 50.157.367 118,00

- Instalasi Listrik dan Air 19.002.187 19.156.940 100,81

- Bangunan 6.509.213 5.533.014 85,00

- Biaya Pengolahan

Karet 52.256.757 62.897.050 120,36

Teh 11.094.110 11.746.494 105,88

Kopi 2.974.929 3.753.960 126,19

Jumlah Tanaman Tahunan 134.342.755 153.244.825 114,07

Jumlah Semua 290.936.834 316.481.971 108,78

URAIAN

Page 64: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 59

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

6. ANGGARAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

(Dalam Ribuan Rupiah)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

TANAMAN SEMUSIM

- Gaji 2.503.636 2.311.875 92,34

- Agronomi dan Contoh 330.597 205.275 62,09

- Laborat Hama 27.193 22.110 81,31

- Analisa Tanah dan Tanaman 44.000 45.000 102,27

- Lain-lain 148.000 150.000 101,35

Jumlah Tanaman Semusim 3.053.426 2.734.260 89,55

TANAMAN TAHUNAN

- Jasa Konsultan Pengembangan Wisata Agro - 375.000 -

- Jasa Konsultan Pengembangan Tanaman - 100.000 -

- Uji Coba Pengembangan Produk Hilir - 75.000 -

Jumlah Tanaman Tahunan - 550.000 -

Jumlah Semua 3.053.426 3.284.260 107,56

URAIAN

7. ANGGARAN PENGEMBANGAN SDM

Prognosa RKAP %2014 2015 3 : 2

2 3 4

Tanaman Semusim- Jumlah Peserta (Orang) 1.046 993 94,93 - Biaya (Rp. 000) 683.991 4.258.205 622,55

Tanaman Tahunan- Jumlah Peserta (Orang) 982 479 48,78 - Biaya (Rp. 000) 1.971.237 2.559.000 129,82

Jumlah PTPN IX (Persero)- Jumlah Peserta (Orang) 2.028 1.472 72,58 - Biaya (Rp. 000) 2.655.228 6.817.205 256,75

U r a i a n

1

Page 65: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 60

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

8. ANGGARAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

(Dalam Ribuan Rupiah)

PROGNOSA RKAP %2014 2015 3 : 2

1 2 3 4TANAMAN SEMUSIM

Bahan & Alat Pemeriksa Limbah (Perk. 514.60) 684.315 783.854 114,55 Jumlah Tanaman Semusim 684.315 783.854 114,55

TANAMAN TAHUNANPenghijauan 5.411.326 6.766.048 125,03

Jumlah Tanaman Tahunan 5.411.326 6.766.048 125,03 Jumlah Semua 6.095.641 7.549.902 123,86

URAIAN

9. ANGGARAN INVESTASI TANAMAN DAN NON TANAMAN

Investasi yang dianggarkan telah melalui proses kajian untuk tiap-tiap unit kerja dan per jenis

investasi. Resume kajian investasi tahun 2015 disajikan dalam lampiran.

PROGNOSA %

2014 SEMUSIM TAHUNAN JUMLAH 5 : 2

1 2 3 4 5 6

TANAMAN

TTAD, TTI dan TBM

- Karet 94.926.177 - 77.144.854 77.144.854 81,27

- Teh 7.274.790 - 6.497.529 6.497.529 89,32

- Kopi 2.082.519 - 733.487 733.487 35,22

- Kayu 5.411.326 - 6.766.048 6.766.048 125,03

- Hortikultura 2.450.141 - 3.444.598 3.444.598 140,59

Jumlah TTAD, TTI, TBM 112.144.953 - 94.586.516 94.586.516 84,34

Pesemaian

- Karet 320.772 - 4.326.988 4.326.988 1.348,93

- Teh 3.831.124 - 4.254.879 4.254.879 111,06

- Kopi 512.161 - 224.459 224.459 43,83

- Kayu - - - - -

- Hortikultura - - - - -

Jumlah Pesemaian 4.664.057 - 8.806.326 8.806.326 188,81

Jumlah Investasi Tanaman 116.809.010 - 103.392.842 103.392.842 88,51

NON TANAMAN

- Tanah - - - - -

- Bangunan Perusahaan 4.760.158 703.550 5.153.435 5.856.985 123,04

- Mesin dan Instalasi 69.987.019 50.279.383 1.750.000 52.029.383 74,34

- Jalan & Jembatan 507.108 - 500.000 500.000 98,60

- Alat Pengangkutan 1.651.766 299.700 350.000 649.700 39,33

- Alat Pertanian/Invent. Kecil 1.118.244 305.910 600.000 905.910 81,01

- Aset Tidak Berwujud 37.677.090 5.500.000 62.931.500 68.431.500 181,63

- Lain-lain dan Agrowisata 216.500 - 2.625.000 2.625.000 1.212,47

Jumlah Investasi Non Tanaman 115.917.885 57.088.543 73.909.935 130.998.478 113,01

Investasi Pada Perush Asosiasi - - - - -

Total 232.726.895 57.088.543 177.302.777 234.391.320 100,72

RKAP 2015URAIAN

Page 66: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 61

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

10. DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN

10.1. Kegiatan Tanaman

1. Pada investasi tanaman, investasi pada TBM lebih diprioritaskan dibandingkan

dengan TTAD dan TTI. Hal ini disebabkan karena pada TBM telah melalui tahap

TTAD dan TTI yang telah mengeluarkan biaya yang cukup besar. TTAD dan TTI

dapat dilakukan guna memperbaiki komposisi umur tanaman.

2. Pada komoditas tebu, diprioritaskan pada penataan komposisi masak awal, tengah

dan lambat disesuaikan dengan jumlah hari giling pabrik gula, serta mematuhi SOP

yang telah disepakati di masing-masing pabrik gula, baik SOP kultur teknis maupun

tebang angkut.

10.2. Investasi Non Tanaman

Pada investasi non tanaman, investasi lebih diprioritaskan pada :

1. Perbaikan mesin-mesin dan penggantian alat-alat pengolahan yang sudah tidak layak

operasi guna meningkatkan kualitas pengolahan pada pabrik.

2. Pengembangan wisata agro dalam rangka menunjang program diversifikasi usaha

dari PT. Perkebunan Nusantara IX.

3. Pengurusan HGU.

Page 67: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 62

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB V

PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2015

Data Proyeksi keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan disajikan sebagai berikut :

1. POSISI KEUANGAN (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

ASETAset Lancar 1.000.725.785 863.333.660 86,27

Aset Tidak Lancar

- Piutang Antar Badan Hukum - - -

- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 94.140.174 94.140.174 100,00

- Aset Tetap 1.377.543.067 1.521.497.088 110,45

- Aset Tidak Berwujud 78.102.013 139.052.742 178,04

- Aset Beban Tangguhan 543.804 1.371.743 252,25

- Aset Pajak Tangguhan 5.140.596 5.140.596 100,00

- Aset Tidak Lancar Lainnya 109.584.608 94.006.407 85,78

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.665.054.262 1.855.208.750 111,42

TOTAL ASET 2.665.780.047 2.718.542.410 101,98

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITASLiabilitas Jangka Pendek 1.820.267.701 1.889.714.978 103,82

Liabilitas Jangka Panjang 246.090.452 224.232.614 91,12

TOTAL LIABILITAS 2.066.358.153 2.113.947.592 102,30

EKUITASModal Disetor 599.815.000 599.815.000 100,00

Laba Ditahan

- Cadangan 170.290.112 170.290.112 100,00

- Saldo Laba (Rugi) - (170.683.218) -

- Laba Tahun Berjalan (170.683.218) 5.172.924 (3,03)

Jumlah Laba Ditahan (393.106) 4.779.818 -

TOTAL EKUITAS 599.421.894 604.594.818 100,86

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.665.780.047 2.718.542.410 101,98

URAIAN

Page 68: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 63

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

2. LABA/(RUGI) (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

Pendapatan 1.311.319.453 1.189.204.763 90,69

Beban Pokok Penjualan 1.146.297.713 852.650.945 74,38

Laba (Rugi) Bruto 165.021.740 336.553.818 203,95

GPM (%) 12,58 28,30

Beban Usaha

Beban Penjualan 11.748.363 12.076.965 102,80

Beban Administrasi 274.388.720 288.100.773 105,00

Jumlah Beban Usaha 286.137.083 300.177.738 104,91

Laba (Rugi) Usaha (121.115.343) 36.376.080 (30,03)

Pendapatan Non Usaha

Pendapatan Keuangan 15.967.324 8.645.103 54,14

Pendapatan Lain-lain 63.275.933 84.663.901 133,80

Jumlah Pendapatan Non Usaha 79.243.257 93.309.004 117,75

Beban Non Usaha

Beban Keuangan 81.818.303 76.839.876 93,92

Beban Lain-lain 46.992.829 45.947.976 97,78

Jumlah Beban Non Usaha 128.811.132 122.787.852 95,32

Selisih Pendapatan & Beban Non Usaha (49.567.875) (29.478.848) 59,47

Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi - - -

Pendapatan Luar Biasa - - -

Laba (Rugi) Sebelum Pajak (170.683.218) 6.897.232 (4,04)

Pajak Penghasilan

Beban Pajak Kini - 1.724.308 -

Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan - - -

Beban Pajak Bersih - 1.724.308 -

L (R) Thn Berjalan dr Op. yg Dilanjutkan (170.683.218) 5.172.924 (3,03)

Kerug. Periode Berjalan dr Op. yg Dihentikan - - -

Laba (Rugi) Bersih Periode Berjalan (170.683.218) 5.172.924 (3,03)

Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain - - -

Laba (Rugi) Kompre Periode Berjalan (170.683.218) 5.172.924 (3,03)

URAIAN

3. ARUS KAS (Rp.000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

Aktivitas Operasi 167.563.116 100.708.169 60,10

Aktivitas Investasi (195.536.194) (234.391.320) 119,87

Aktivitas Pendanaan (2.059.859) - -

Perubahan Kas & Setara Kas (30.032.937) (133.683.151) 445,12

Saldo Awal Kas & Setara Kas 257.564.902 227.531.965 88,34

Saldo Akhir Kas & Setara Kas 227.531.965 93.848.814 41,25

URAIAN

Page 69: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 64

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

4. SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

2 3 4

SUMBER DANA

a. - Penyusutan 84.135.236 76.406.383 90,81

- Laba Bersih (170.683.218) 5.172.924 (3,03)

b. Lain-lain 33.608.859 150.775.709 448,62

Jumlah Sumber Dana (52.939.123) 232.355.016 (438,91)

PENGGUNAAN DANA

a. Angsuran Liabilitas Jangka Panjang - -

b. Deviden 2.059.859 - -

c. Investasi -

- Tanaman 116.809.010 103.392.842 88,51

- Non Tanaman 115.917.885 130.998.478 113

- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - - -

d. Lain-lain - - -

Jumlah Penggunaan Dana 234.786.754 234.391.320 99,83

Saldo Awal Kas 257.564.902 227.531.965 88,34

(30.160.975) 225.495.661 (747,64)

URAIAN

1

Surplus (Defisit) Dana

5. RASIO KEUANGAN

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

2 3 4

Return on Equity (ROE) % (262,69) (3,14) 1,20

Return on Investment (ROI) % (0,24) 8,19 (3.396,81)

Cash Ratio % 12,50 4,97 39,73

Current Ratio % 54,98 45,69 83,10

Collection Period (CP) hari 32,20 35,90 111,50

Perputaran Persediaan hari 125,86 82,18 65,29

Total Assets Turn Over (TATO) % 70,92 65,62 92,53

Rasio TMS Thdp Total Assets % 22,49 22,24 98,91

URAIAN

1

Page 70: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 65

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

6. BIAYA PRODUKSI

6.1. Tanaman Semusim (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %2014 2015 3 : 2

2 3 4

1. Gula- Pimpinan dan Tata Usaha 24.653.116 25.094.236 101,79 - Pembibitan 2.073.841 (639.213) (30,82) - Tebu Giling 29.176.952 25.571.862 87,64 - Tebang dan Angkut Tebu 61.920.333 42.775.910 69,08 - Pabrik 122.448.666 120.532.693 98,44 - Pengolahan 64.407.827 52.928.335 82,18 - Alat Pengangkutan 6.755.666 6.759.708 100,06 - Alat Pertanian 997.863 1.133.518 113,59 - Biaya Pengadaan Raw Sugar 281.878.047 - - - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - - - Penyusutan 40.024.384 30.740.851 76,81 Jumlah Biaya Produksi Gula 634.336.693 304.897.900 48,07

2. Tetes- Pimpinan dan Tata Usaha 2.322.020 2.627.968 113,18 - Pembibitan 209.404 (64.782) (30,94) - Tebu Giling 2.666.924 2.686.549 100,74 - Tebang dan Angkut Tebu 5.711.492 4.563.804 79,91 - Pabrik 11.476.539 12.936.925 112,72 - Pengolahan 5.497.156 5.041.554 91,71 - Alat Pengangkutan 625.818 721.416 115,28 - Alat Pertanian 96.604 120.591 124,83 - Biaya Pengadaan Raw Sugar - - - - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - - - Penyusutan 3.734.869 3.381.318 90,53 Jumlah Biaya Produksi Tetes 32.340.827 32.015.343 98,99

3. Wisata Agro Tanaman Semusim 6.244.017 4.022.224 64,42

4. Total Biaya Produksi- Pimpinan dan Tata Usaha 26.975.136 27.722.204 102,77 - Pembibitan 2.283.245 (703.995) (30,83) - Tebu Giling 31.843.877 28.258.411 88,74 - Tebang dan Angkut Tebu 67.631.824 47.339.714 70,00 - Pabrik 133.925.204 133.469.618 99,66 - Pengolahan 69.904.982 57.969.889 82,93 - Alat Pengangkutan 7.381.484 7.481.124 101,35 - Alat Pertanian 1.094.468 1.254.109 114,59 - Biaya Pengadaan Raw Sugar 281.878.047 - - - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - - - Penyusutan 43.759.253 34.122.169 77,98 Jumlah Biaya Produksi 666.677.520 336.913.243 50,54 - Wisata Agro 6.244.017 4.022.224 64,42 Total Biaya Produksi 672.921.537 340.935.467 50,66

1

U r a i a n

Page 71: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 66

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

6.2. Tanaman Tahunan (Rp. 000)

PROGNOSA RKAP %2014 2015 3 : 2

2 3 4

1. Karet- Gaji dan Tunjangan Staf 9.679.811 12.381.644 127,91 - Pemeliharaan Tanaman 64.937.796 48.314.573 74,40 - Panen dan Pengumpulan 193.458.042 227.882.782 117,79 - Pengangkutan 14.760.052 16.108.329 109,13 - Pembelian Pihak Ketiga 1.118.269 - - - Biaya Pengolahan Pabrik 52.256.757 62.897.050 120,36 - Pembebanan PBB 13.560.855 15.646.638 115,38 - Penyusutan 34.372.439 36.332.735 105,70 Jumlah Biaya Produksi Karet 384.144.021 419.563.751 109,22

2. Teh- Gaji dan Tunjangan Staf 1.360.925 1.518.987 111,61 - Pemeliharaan Tanaman 8.121.451 7.991.362 98,40 - Panen dan Pengumpulan 7.996.669 8.037.945 100,52 - Pengangkutan 601.730 611.547 101,63 - Pembelian Pihak Ketiga - - - - Biaya Pengolahan Pabrik 11.094.110 11.746.494 105,88 - Pembebanan PBB 955.006 978.731 102,48 - Penyusutan 2.703.124 2.898.362 107,22 Jumlah Biaya Produksi Teh 32.833.015 33.783.428 102,89

3. Kopi- Gaji dan Tunjangan Staf 1.104.393 962.076 87,11 - Pemeliharaan Tanaman 9.647.647 11.098.350 115,04 - Panen dan Pengumpulan 2.936.881 4.015.415 136,72 - Pengangkutan 1.082.091 685.251 63,33 - Pembelian Pihak Ketiga - - - - Biaya Pengolahan Pabrik 2.974.929 3.753.960 126,19 - Pembebanan PBB 1.043.995 1.136.832 108,89 - Penyusutan 1.401.165 1.438.107 102,64 Jumlah Biaya Produksi Kopi 20.191.101 23.089.991 114,36

4. Produk Hilir- Bahan Baku dan Pelengkap 6.828.606 16.731.574 245,02 - Biaya Kemas dan Angkutan 464.891 1.076.134 231,48 - Penyusutan - - - Jumlah Biaya Produksi Prod. Hilir 7.293.497 17.807.708 244,16

5. Kayu- Biaya Produksi 151.228 596.825

6. Wisata Agro- Biaya Ops. Wisata Agro 15.253.923 15.258.765 100,03 - Penyusutan 1.899.255 1.615.010 85,03 Jumlah Biaya Wisata Agro 17.153.178 16.873.775 98,37

7. Total Biaya Produksi- Gaji dan Tunjangan Staf 12.145.129 14.862.707 122,38 - Pemeliharaan Tanaman 82.706.894 67.404.285 81,50 - Panen dan Pengumpulan 204.391.592 239.936.142 117,39 - Pengangkutan 16.443.873 17.405.127 105,85 - Pembelian Pihak Ketiga 1.118.269 - - - Biaya Pengolahan Pabrik 66.325.796 78.397.504 118,20 - Pembebanan PBB 15.559.856 17.762.201 114,15 - Penyusutan 38.476.728 40.669.204 105,70 Jumlah Biaya Produksi 437.168.137 476.437.170 108,98 - Produk Hilir 7.293.497 17.807.708 244,16 - Kayu 151.228 596.825 - Wisata Agro 17.153.178 16.873.775 98,37 Total Biaya Produksi 461.766.040 511.715.478 110,82

U r a i a n

1

Page 72: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 67

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

7. HARGA POKOK PRODUKSI DAN FOB

7.1. Komoditas Pokok (Rp/Kg) :

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

2 3 4

1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun

Gula Eks Tebu 8.093 5.657 69,90

Gula Eks Raw Sugar 9.392 - -

Gula Rata-rata 8.623 5.657 65,60

Tetes 693 757 109,13

Karet 14.542 15.806 108,69

Teh 16.011 16.047 100,23

Kopi 30.340 22.936 75,60

2. Harga Pokok Produksi FOB

Gula Eks Tebu 9.994 7.088 70,92

Gula Eks Raw Sugar 9.392 - -

Gula Rata-rata 9.749 7.088 72,70

Tetes 693 1.038 149,79

Karet 20.767 22.368 107,71

Teh 26.820 26.140 97,46

Kopi 48.157 32.571 67,64

U R A I A N

1

7.2. Produk Hilir (Rp/Kg) :

PROGNOSA RKAP %

2013 2014 3 : 2

2 3 4

1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun

Teh Celup 54.544 53.923 98,86

Teh Seduh 14.849 27.658 186,26

Kopi Bubuk 28.167 45.354 161,02

Gula Kemasan 9.471 9.158 96,69

Sirup Pala 16.835 10.249 60,88

2. Harga Pokok Produksi FOB

Teh Celup 60.801 61.929 101,86

Teh Seduh 16.765 30.980 184,80

Kopi Bubuk 29.414 48.220 163,93

Gula Kemasan 9.552 9.276 97,11

Sirup Pala 21.273 11.200 52,65

U R A I A N

1

Page 73: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 68

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

8. PERKEMBANGAN ANAK PERUSAHAAN DAN PENYERTAAN PERUSAHAAN

8.1. Perkembangan Anak Perusahaan

Tidak mempunyai anak perusahaan.

8.2. Investasi Pada perusahaan Asosiasi

Jumlah Investasi Pada Perusahaan Asosiasi terinci sebagai berikut :

1. PT. Industri Gula Nusantara

Penyertaan saham sebesar Rp. 52.370.000 ribu, atau 36 % dari komposisi modal

saham pada saat pendirian PT. Industri Gula Nusantara. Nilai penyertaan per 31

Desember 2014 sebesar Rp. 94.140.174 ribu.

2. PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II

Penyertaan saham sebesar Rp. 2.678.000 ribu atau 25,50% dari komposisi modal.

9. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN

Tingkat Kesehatan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002

tanggal 4 Juni 2002 sebagai berikut :

PROGNOSA RKAP %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

Aspek Keuangan 21,75 46,25 212,64

Aspek Operasional 13,85 15,00 108,29

Aspek Administrasi 15,00 15,00 100,00

Jumlah 50,60 76,25 150,69

URAIAN

Tingkat Kesehatan KURANG SEHAT

(BBB) SEHAT (A)

Page 74: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 69

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB VI

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri

BUMN No. PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan

Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik

Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

1. PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN

Σ Mitra Rp. 000 Σ Mitra Rp. 000 4 : 2 5 : 3

1 2 3 4 5 6 7

Industri 18 450.000 20 500.000 111,11 111,11

Perdagangan 41 2.100.000 39 800.000 95,12 38,10

Pertanian 10 450.000 12 600.000 120,00 133,33

Perkebunan 6 250.000 7 400.000 116,67 160,00

Perikanan & Peternakan 15 650.000 25 635.000 166,67 97,69

Jasa 30 1.500.000 32 715.000 106,67 47,67

Lainnya 5 1.000.000 3 475.000 60,00 47,50

Dana Pembinaan 499.158 700.000 - 140,24

Jumlah 125 6.899.158 138 4.825.000 110,40 69,94

%SEKTOR USAHA

PROGNOSA 2014 RKA TAHUN 2015

Penyaluran Program Kemitraan tahun 2015 menggunakan dana bergulir dari alokasi laba

perusahaan. Perusahaan tidak menganggarkan sumber dana Program Kemitraan yang

dibiayakan.

2. PENYALURAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN

PROGNOSA RKA %

2014 2015 3 : 2

1 2 3 4

Korban Bencana Alam 50.000 50.000 100,00

Pendidikan dan Pelatihan 45.000 50.000 111,11

Peningkatan Kesehatan 20.000 50.000 250,00

Pengemb Prasarana & Sarana Umum 165.000 125.000 75,76

Sarana Ibadah 50.000 100.000 200,00

Pelestarian Alam 25.000 50.000 200,00

Sos Kemasyarakatan (Pengentasan Kemiskinan) 145.000 150.000 -

Jumlah 500.000 575.000 115,00

JENIS BANTUAN

Page 75: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 70

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

3. BENTUK PEMBINAAN

a. PTPN IX telah menerbitkan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/130/2009 tanggal 9

September 2009 tentang Administrasi Keuangan PKBL dan Perkembangan Usaha Mitra

Binaan, dan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/086/2011 tanggal 12 Mei 2011 tentang

Pelaksanaan PKBL PTPN IX Tahun 2011. Dengan adanya surat edaran ini diharapkan

bahwa Administratur dari Kebun maupun Pabrik Gula dapat lebih aktif dalam

melaksanakan Program Kemitraan maupun Program Bina Lingkungan di wilayah kebun

dan pabrik.

b. Lokasi mitra binaan yang berada di lingkungan sekitar kebun atau pabrik gula diharapkan

lebih memudahkan dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara efektif.

c. Bekerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan

untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mitra binaan, sehingga diharapkan

usaha mitra binaan dapat lebih berkembang.

d. Dana Bina Lingkungan diberikan kepada masyarakat di sekitar kebun dan pabrik gula

berupa sarana dan prasarana sosial, sehingga masyarakat di sekitar kebun atau pabrik gula

dapat merasakan manfaat kehadiran PTPN IX.

Page 76: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 71

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB VII

KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN

1. KETAHANAN ENERGI

Dalam rangka peningkatan efisiensi terutama pada pemakaian Bahan Bakar Minyak

(BBM), PT. Perkebunan Nusantara IX pada tahun 2015 mengambil langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak untuk ketel

seperti sekam padi, kayu bakar, batubara dan moulding di pabrik gula.

b. Efisiensi bahan bakar dengan penerapan inovasi teknologi Jet Burner intermediasi.

c. Penggunaan tatal kayu pada pengolahan teh.

Dengan program tersebut di atas diharapkan ke depan PT. Perkebunan Nusantara IX

(Persero) mampu mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan dapat menekan biaya

produksi.

2. KETAHANAN PANGAN

a. Program ketahanan pangan yang diusahakan meliputi jagung, padi dan kacang tanah.

Ketahanan pangan dilaksanakan dengan sistem tumpangsari melalui kerjasama dengan

masyarakat sekitar. Penanaman dilaksanakan di antara tanaman pokok pada Tanaman

Belum Menghasilakn (TBM) I s.d. III karet dan tanah cadangan.

b. Dalam rangka program ketahanan pangan PTPN IX melaksanakan pembenihan bibit

jagung untuk disalurkan kepada petani jagung di sekitar wilayah kebun.

Page 77: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 72

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB VIII

KAJIAN MANAJEMEN RESIKO

Pada tahun 2015 PTPN IX melakukan migrasi kerangka kerja dari COSO 2004 ke ISO 31000.

Migrasi ini dilakukan antara lain karena :

a. ISO 31000 lebih mudah untuk digabungkan dengan ISO lainnya (ISO 9001, ISO14001, ISO

22000, OHSAS 18001, ISO 21500, ISO 26000).

b. Proses COSO dimulai dengan lingkungan internal, tidak melibatkan lingkungan eksternal.

Sedangkan ISO dapat menganalisa lingkungan eksternal dan internal melalui proses

membangun risk context.

c. Analisa stakeholder dalam COSO, terutama yang eksternal tidak disebutkan dalam tujun dan

pengaruh terhadap keputusan organisasi. Sedangkan stakeholder internal dan eksternal

dalam ISO 31000 dapat disebautkan mempengaruhi organisasi dan akan dianalisa dalam

proses identifikasi risiko.

d. Proses ISO menggunakan bottom up dan top down approach, sehingga proses analisa risiko

memperhatikan risiko dari level operasional sampai dengan level strategic, sedangkan

COSO hanya menggunakan top down approach.

e. COSO tidak dapat menjelaskan opportunity yang didapatkan dalam analisa risiko.

f. Proses ISO 31000 menggabungkan human capacity untuk memprioritaskan risiko dalam

suatu organisasi, sedangkan COSO hanya mengukur risiko dan ditangani dengan cara yang

mekanistik.

g. Standar Nasional Indonesia telah mengadopsi menjadi SNI ISO 31000.

h. ISO 31000 dikembangkan oleh suatu working group yang terdiri dari para ahli lebih dari 30

negara maju, yang telah memadukan berbagai macam standar manajemen risiko dari

berbagai macam negara seperti COSO 2004, AS/NZS 4360 : 2004, JIS Q 2001, BS 6079-3 :

2000, dll.

i. ISO 31000 mempunyai struktur yang lebih lengkap dan lebih sistematis serta lebih mudah

diterapkan karena merupakan “blending” dari berbagai standar manajemen risiko terbaik.

j. Elemen kerangka kerja ISO 31000 memberikan kejelasan tugas dan tanggungjawab

manajemen dan para risk owner (aspek mandate dan komitmen) dalam bentuk penyusunan

risk governance.

k. ISO 31000 dilengkapi dengan ISO Guide 73 : 2009 Risk Vocabulary, sehingga memudahkan

komunikasi dan konsultasi, suatu barier utama dalam penerapan manajemen risiko.

Page 78: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 73

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Untuk tahun 2014 Unit Manajemen Risiko telah mengidentifikasi beberapa risiko utama yang

dikelompokkan dalam 6 bidang, diantaranya :

1. DIVISI TANAMAN SEMUSIM

1.1. On Farm

Risiko tebu terbakar, berdampak pada penurunan produktivitas. Upaya pengendalian

yang dilakukan yaitu pemasangan tenaga keamanan kebun, membuat dan menepati

jadwal tebang serta mensosialisasikan jadwal tebang melalui FMPG.

Risiko tebu tidak MBS berdampak pada penurunan rendemen. Upaya yang dilakukan

dengan menyiapkan kebun layak tebang serta pengetatan jadwal tebang, pelaksanaan

tebang angkut mengacu pada standar SOP dengan tebang MBS kotoran maks 5%,

melaksanakan kunjungan di kebun yang tebangannnya belum MBS dan

melaksanakan refraksi (pemotongan Ku tebu per lori) pad tebu kotor.

Risiko tenaga tebang kurang, berdampak pada penurunan produksi. Upaya yang

dilakukan adalah dengan kontrak tenaga awal dan dengan individu, mendatangkan

tenaga sesuai kebutuhan, mendatangkan tenaga dari luar wilayah, menyediakan

sarana tebang (traktor tarik, traktor gendong, rillset, lori mini).

Risiko keterlambatan KKP-E berdampak pada pekerjaan kebun menjadi terlambat

sehingga menurunkan produktivitas. Upaya yang dilakukan adalah dengan

koordinasi antara PG. KPTR, APTRI dan pihak terkait (perbankan), pengawasan

melalui program laku (latihan dan kunjungan) serta pelatihan pembuatan RDKK

melalui KPTR.

Risiko serangan hama tikus berdampak pada penurunan produktivitas. Upaya

pengendalian yang dilakukan dengan sanitasi kebun, pemasangan umpan racun,

gropyokan dengan regu anjing, emposan dengan belerang dan sosialisasi kepada

petani untuk melakukan pengendalian tikus secara terpadu.

1.2. Off Farm

Risiko kerusakan Ketel Combi dan KTR, berdampak kapasitas giling terganggu.

Upaya pengendalian yang dilakukan dengan investasi pengadaan dan pemasangan

pipa ketel Combi dan KTR.

Risiko performance ketel tidak optimal, berdampak pada jam berhenti giling B

tinggi. Upaya pengendalian yang dilakukan dengan penggantian pipa api dan pipa

tunjang serta perluasan Bagasse Storage.

Page 79: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 74

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Risiko kerusakan mantel rol gilingan, berdampak pada jam berhenti giling B tinggi.

Upaya pengendalian dilakukan melalui resheling roll gilingan.

Risiko kapasitas pan masakan kurang optimal berdampak pada kapasitas giling

kurang. Upaya yang dilakukan yaitu dengan penggantian Serpentyne ke Calandria

Badan pan masakan no.1 dan 4, penggantian condenser pan masakan, pembuatan

masakan A VO : 200 m2 dan penggantian 2 unit peti stroop.

Risiko kehilangan gula dalam blotong tinggi, berdampak pada efisiensi pengolahan

rendah. Upaya yang dilakukan dengan pengawasan ketat terhadap kinerja stasiun

pemurnian dan SDM dalam menjalankan SOP, peningkatan pengawasan kebutuhan

panas untuk proses pemurnian sulfitasi dan peningkatan pengawasan kualitas bahan

pembantu proses.

Risiko Proper Hitam, berdampak pada penutupan PG. Upaya yang dilakukan yaitu

pengadaan ponpa slidge, koordinasi dengan semua bagian untuk In House Keeping

serta perbaikan grite arrester dan rotary valve.

Risiko gula produk kurang baik berdampak pada kualitas gula menurun. Upaya yang

dilakukan dengan koordinasi dengan bagian instalasi untuk melanjutkan perbaikan

valve dan gate valve, melanjutkan perbaikan instalasi steam dan air panas untuk

HGF, perbaikan condenspot, pipa heater dan ruber bosh Sugar Dryer serta

penyempurnaan HGF dan LGF.

1.3. Pembiayaan

Risiko tunggakan piutang PTR, berdampak pada terganggunya cash flow perusahaan.

Upaya yang dilakukan lebih selektif dalam memberikan pinjaman kepada PTR,lebih

cermat dalam melakukan pemotongan, koordinasi dengan bagian Tanaman,

pemberian pinjaman PTR dilakukan perjanjian dengan notaries dilengkapi dengan

fotocopy, lebih memperketat pemberian pinjaman, pembentukan tim penagihan

piutang PTR.

Risiko tidak tercapainya penerimaan pendapatan perusahaan, berdampak pada

terganggunya cash Flow perusahaan. Upaya yang dilakukan efisiensi biaya yang

berdampak pada HPP.

1.4. Perencanaan dan Pengembangan

Risiko pendapatan agrowisata rendah, berdampak pada tidak tercapainya laba

agrowisata sesuai RKAP. Upaya yang dilakukan pengelolaan agrowisata yang

professional (promosi, kompetensi tenaga kerja, pengembangan wahana).

Page 80: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 75

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

1.5. Pemasaran dan Pengadaan

Risiko pengadaan barang yang dilaksanakan PG dan Kantor Direksi tidak tepat

waktu, berdampak pada persiapan giling PG terganggu. Upaya yang dilakukan

dengan cara koordinasi dengan bagian terkait dalam hal kebutuhan data teknis, waktu

pengiriman dan penggunaan barang / jasa serta pengaturan jadwal tender.

Risiko harga jual gula dan tetes dibawah RKAP, berdampak pada pendapatan

perusahaan tidak sesuai RKAP. Upaya yang dilakukan inovasi dalam pemasaran gula

dan tetes.

1.6. Bidang Personalia dan Umum

Risiko biaya perawatan kesehatan tinggi, berdampak pada likuiditas perusahaan

terganggu. Upaya pengendalian yang dilakukan karyawan maupun pensiunan yaitu

menalangi biaya pengobatan / rawat inap dan dengan adanya program BPJS

karyawan maupun pensiunan wajib mengikuti program BPJS.

Risiko penguasaan asset oleh pihak lain, berdampak pada kehilangan asset. Upaya

pengendalian yang dilakukan dengan intensifikasi pemanfaatan tanah terlantar

dengan ditanami tebu dan disewakan pada pihak ke III, melakukan penagihan sewa

dan dibuat surat perjanjian pengakuan bahwa asset milik PG / PTPN IX serta

peningkatan sertifikasi asset.

2. DIVISI TANAMAN TAHUNAN

1.1. Bidang Tanaman

Risiko keborosan pemakaian kulit pada TM karet.

Adanya indikasi irisan tebal dan tidak adanya lakaran berpotensi umur ekonomis

tanaman tidak tercapai. Perusahaan akan meningkatkan tapping school, normalisasi

sadapan dengan menentukan target sesuai potensi tanaman.

Risiko penghambatan pertumbuhan tanaman pada TBM karet.

Ada indikasi batang pohon putih dan pucat serta lilit batang tidak standar, hal ini

berpotensi buka sadap tertunda/Tanaman Menghasilkan Tertunda (TMT).

Perusahaan akan melakukan pengolahan tanah ekstra, pemupukan ekstra

menggunakan pupuk organik dan anorganik.

Risiko klon kurang produktif pada TM teh.

Terindikasi adanya produktivitas teh 1.700 kg/ha, hal ini berpotensi merugikan

perusahaan karena tidak sesuai dengan biaya produksi yang terus meningkat.

Page 81: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 76

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Perusahaan akan melakukan replanting secara bertahap terhadap klon-klon yang

kurang produktif.

Risiko serangan penyakit cacar daun pada TM teh.

Terindikasi masih adanya klon yang rentan terserang penyakit cacar daun pada

beberapa areal TM teh, hal ini berpotensi terkena serangan penyakit cacar daun

sehingga berpotensi merugikan perusahaan karena target produksi teh tidak tercapai.

Perusahaan akan melakukan replanting secara bertahap dan melakukan kegiatan

EWS dengan penyemprotan menggunakan fungisida, melaksanakan pangkas teh

pada akhir musim hujan, memperpendek daur petik, pembuatan jalan tikus dan

pengaturan pelindung.

Risiko KKK rendah.

Terindikasi adanya lateks yang encer berpotensi merugikan perusahaan karena

produksi karet kering akan berkurang/turun. Perusahaan akan melakukan diagnosa

lateks, menjaga kebersihan ember dan TPH, evaluasi terhadap KKK

pohon/penyadap.

Risiko serangan penyakit kering alur sadap (KAS).

Adanya bagian alur sadap yang tidak mengeluarkan latek, hal ini akan berpotensi

mengakibatkan jumlah pohon yang disadap berkurang (pengobatan 3 bulan tidak

boleh disadap) dan penurunan produksi. Perusahaan akan berusaha memelihara

sesuai kultur teknis dan rekomendasi balit (pemupukan dan pengolahan tanah).

Risiko penanganan tetes lanjut belum optimal.

Terbatasnya jumlah mangkok tetes lanjut dan terbatasnya biaya pengambilan tetes

lanjut menyebabkan adanya lump tanah yang tidak terambil sehingga berpotensi

kehilangan produksi dan timbulnya gangguan keamanan. Perusahaan akan

menambah pembelian mangkuk tetes lanjut dan mengoptimalkan petugas yang

menangani tetes lanjut, serta melakukan patroli kebun.

Risiko pemupukan kurang optimal pada TM kopi.

Terindikasi adanya anggaran pupuk untuk TM kopi yang terbatas daun kusam, hal ini

berpotensi terjadi produksi kurang dan buah kurang bernas/kecil. Perusahaan akan

mengalokasikan tambahan biaya untuk pupuk organik apabila kondisi keuangan

perusahaan memungkinkan.

Page 82: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 77

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

1.2. Bidang Pemasaran dan Pengadaan

Risiko harga jual karet dibawah RKAP.

Terindikasi adanya trend harga jual ekspor karet yang cenderung semakin menurun

sehingga tahun 2015 berpotensi terjadi harga jual karet di bawah RKAP, yang

mengakibatkan terjadinya penurunan penerimaan penjualan. Perusahaan akan

mengoptimalkan potensi produksi dan mencari harga terbaik untuk penjualan karet.

Risiko volume penjualan gula 9 tidak tercapai.

Belum adanya metode pemasaran yang tepat dan kualitas gula yang berubah-ubah

mengakibatkan volume penjualan tidak tercapai sehingga berpotensi penerimaan

penjualan tidak tercapai. Perusahaan akan mencari metode pemasaran yang sesuai

dan mengusahakan adanya jaminan mutu produk gula.

Risiko hasil komoditas agribisnis tidak terjual.

Belum adanya MOU jaminan penyerapan hasil panen dan belum adanya sistem

pemasaran yang terbangun sehingga berpotensi hasil komoditas agribisnis tidak

terjual bisa berakibat terjadinya kegagalan investasi. Perusahaan akan mencari

pembeli dan membuat MOU jaminan pemasaran dan atau menyusun metode

pemasaran yang sesuai.

1.3. Bidang Keuangan

Risiko pembetulan SPT PPN.

Adanya surat pemberitahuan dari KPP berpotensi terkena denda dan penambahan

pembayaran pajak. Perusahaan akan berkoordinasi dengan KPP.

Risiko piutang antar badan hukum tidak tertagih.

Ada indikasi saldo piutang yang bertambah, hal ini berpotensi menyebabkan

kerugian perusahaan. Perusahaan akan mengirim surat tagihan setiap bulan dan

melakukan rekonsiliasi.

Risiko likuiditas perusahaan terganggu.

Terindikasi adanya trend harga jual komoditas perkebunan yang cenderung semakin

menurun dan harga pokok produksi yang semakin meningkat serta cadangan kas

yang menipis sampai akhir tahun 2014 berpotensi terjadinya gangguan likuiditas

perusahaan yang berakibat menggangu operasional perusahaan. Perusahaan akan

mengoptimalkan potensi produksi dan mencari harga terbaik untuk meningkatkan

penerimaan penjualan, serta melakukan efisiensi di segala bidang.

Page 83: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 78

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

1.4. Bidang Teknik dan Pengolahan

Risiko kerusakan bangunan perusahaan.

Adanya atap pabrik bocor, rusak dan kondisi bangunan tua berpotensi menimbulkan

dampak buruk pada citra perusahaan, potensi kerusakan produk, potensi kecelakaan

kerja dan terganggunya kegiatan produksi. Perusahaan akan menyusun program

perbaikan bangunan perusahaan secara bertahap dengan mengoptimalkan dana yang

ada.

Risiko over stock lump.

Adanya indikasi jumlah lump melebihi kapasitas bak penampung, warna lump

menjadi hitam, hal ini akan merugikan perusahaan karena ada penurunan mutu

produk. Perusahaan akan mengoptimalkan kapasitas mesin, mengoptimalkan proses

pengeringan dan akan mengatur pengiriman ke kebun pengolah lain dan melakukan

penjualan lump langsung kepada pihak ke III.

1.5. Bidang Personalia dan Umum

Risiko penataan karyawan kurang tepat.

Terindikasi hasil pekerjaan jauh di bawah standar performance, hal ini berpotensi

menimbulkan demotivasi karyawan dan potensi biaya SDM tinggi. Perusahaan akan

memanfaatkan hasil pemetaan kompetensi karyawan dan menyusun KPI serta sistem

jenjang karir.

Risiko keterlambatan pengurusan HGU.

Terindikasi adanya masa HGU habis namun belum terbit SK HGU perpanjangan, hal

ini berpotensi akan muncul sengketa dengan masyarakat. Perusahaan akan

meningkatkan koordinasi dengan BPN Pusat.

1.6. Bidang Perencanaan dan Pengembangan

Risiko investasi agribisnis gagal.

Studi kelayakan yang kurang obyektif dan surat perjanjian kerjasama dengan pihak

ketiga yang kurang menguntungkan perusahaan berpotensi terjadinya kegagalan

investasi agribisnis dan merugikan perusahaan. Perusahaan akan mereview studi

kelayakan yang sudah ada dan memperbaiki surat perjanjian kerjasama sehingga

dapat lebih menguntungkan perusahaan.

Risiko inovasi produk baru gagal.

Pembuatan studi kelayakan yang tidak cermat dan kompetensi SDM dalam

penanganan operasional yang kurang menyebabkan adanya kegagalan inovasi

produk baru gagal, sehingga berpotensi merugikan perusahaan. Perusahaan akan

Page 84: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 79

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

mengevaluasi SOP pembuatan studi kelayakan dan meningkatkan kompetensi SDM

bidang operasional.

Risiko penyertaan modal (BUMN Hijau Lestari II, RPN) gagal.

Terindikasi bahwa informasi aktivitas perusahaan BUMN Hijau Lestari II dan RPN

sangat terbatas dan adanya realisasiRKAP BUMN Hijau Lestari II yang tidak

tercapai berpotensi akan kehilangan pendapatan, potensi profit (ROI) tidak sesuai

yang diharapkan dan berpotensi kehilangan modal. Perusahaan akan berusaha untuk

mendapatkan laporan kinerja usaha dan melakukan evaluasi di RPN, dan melakukan

penjualan saham BUMN Hijau Lestari II.

1.7. Bidang Administrasi dan Teknologi Informasi

Risiko pelaksanaan rekomendasi GCG belum optimal

Adanya rekomendasi yang belum semua dilaksanakan berpotensi pencapaian skor

GCG belum optimal. Perusahaan akan merealisasikan pembentukan satgas GCG dan

menyusun Tata Kelola perusahaan sesuai GCG.

Risiko pengembangan TI belum optimal

Adanya aplikasi yang dikembangkan belum mendukung proses bisnis dan masih

terbatas berpotensi merugikan perusahaan karena biaya investasi yang tinggi.

Perusahaan akan menambah tenaga TI minimal 2 orang dan membuat SOP.

Risiko kegagalan pengembangan/pembuatan program baru.

Adanya pembuatan laporan yang masih manual dan adanya program yang tidak

dipakai berpotensi pembuatan laporan tidak efisien, penyajian data terlambat dan

berpotensi kehilangan biaya. Perusahaan akan merencanakan sistem aplikasi secara

detail, menyiapkan SDM yang kompeten, membuat aplikasi yang mudah dipahami

dan meningkatkan koordinasi antar bagian terkait dalam penyusunan pedoman

aplikasi.

Page 85: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 80

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB IX

RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS

1. Pendahuluan

Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara IX, Dewan Komisaris

bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan

pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh

Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dengan tugas-tugas tersebut, lingkup

pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tentunya dipahami tidak hanya terbatas

pada bidang operasional perusahaan yang bersifat teknis saja, namun juga mencakup

kebijakan manajemen yang bersifat strategis.

Di samping itu, tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian

nasihat kepada Direksi adalah untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud

dan tujuan perusahaan. Kepentingan perusahaan, maksud, dan tujuan perusahaan

dijabarkan ke dalam visi, misi, dan sasaran perusahaan. Strategi pencapaiannya

dirumuskan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan secara operasional

dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Kedua dokumen

tersebut harus disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setelah

terlebih dahulu mendapatkan persetujuan/ rekomendasi dari Dewan Komisaris.

Persetujuan/ rekomendasi tersebut merupakan komitmen penting Dewan Komisaris

sehingga dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan nasihat Direksi

senantiasa akan berpedoman pada visi, misi, dan strategi yang telah sesuai dengan maksud,

tujuan, dan kepentingan perusahaan.

Pasal 6 ayat (3) Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris harus mematuhi Anggaran

Dasar BUMN dan ketentuan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-

prinsip profesionalisme, efisiensi, transparan, kemandirian, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dengan kata lain, Dewan Komisaris harus

melaksanakan ketentuan perundang-undangan, memiliki integritas dan kompetensi, serta

menerapkan prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Di samping memiliki integritas yang tinggi, Dewan Komisaris harus dapat

mengoptimalkan kompetensinya dengan baik sehingga dapat menghasilkan saran, nasihat,

dan masukan lain yang berkualitas dan memadai bagi peningkatan kinerja perusahaan.

Guna mendukung pemeliharaan dan peningkatan kompetensinya, Dewan Komisaris

memerlukan program peningkatan kompetensi/ kapasitas para anggotanya sesuai dengan

Page 86: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 81

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

bidang-bidang yang diperlukan. Program tersebut antara lain dapat berbentuk kegiatan

berupa studi banding, seminar, workshop atau pendidikan dan latihan khusus yang

dilaksanakan baik di dalam mau pun di luar negeri.

Dalam pelaksanaannya, program pengawasan oleh Dewan Komisaris diwujudkan dalam

bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan-ketentuan Anggaran

Dasar, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta menjaga agar perseroan

senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan

Perseroan sesuai maksud dan tujuan Perseroan.

Dengan peran sebagaimana disampaikan di atas, maka Dewan Komisaris selaku organ

pengawas kebijakan pengurusan perseroan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban

untuk :

Meneliti, menelaah, dan menandatangani RJPP dan RKAP yang disiapkan oleh

Direksi, serta memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan

RKAP disertai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP;

Senantiasa mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan memberikan pendapat

dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi

kepengurusan Perseroan;

Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja

Perseroan;

Memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan;

Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan oleh

Direksi, menandatangani laporan tahunan, serta memberikan penjelasan, pendapat

dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;

Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP;

Mengusulkan Kantor Akuntan Publik sebagai auditor perusahaan kepada RUPS;

Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan risalahnya;

Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun

buku berjalan kepada RUPS;

Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian

nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,

anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS.

Page 87: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 82

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Di dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki kewenangan, kewajiban,

dan tanggung jawab yang dilaksanakan dengan melakukan berbagai kegiatan, yang antara

lain meliputi :

a. Kegiatan rapat secara rutin baik di antara (internal) Anggota Dewan Komisaris,

dengan mengundang Direksi, maupun dengan Pemegang Saham atau pihak terkait

lainnya jika diperlukan.

b. Pelaksanaan perjalanan dinas untuk mengunjungi kebun dan atau Pabrik Gula PT

Perkebunan Nusantara IX.

c. Kegiatan penting lainnya guna mendukung kinerja dan pencapaian tugas Dewan

Komisaris, di antaranya :

i. Mengikuti Pendidikan dan Latihan / Training Program sesuai kebutuhan;

ii. Mengikuti kegiatan (event) khusus seperti seminar, kursus, loka karya, forum

diskusi, studi banding dan lain-lain

Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dibidang pengawasan tersebut didukung

oleh Komite Audit dan Sekretariat Dewan Komisaris dengan berbagai kegiatannya dalam

rangka untuk memastikan agar tugas Dewan Komisaris dapat dilaksanakan dengan baik.

2. Organisasi Dewan Komisaris

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Pemegang Saham PT

Perkebunan Nusantara IX dengan Nomor : SK-69/MBU/2014 tanggal 7 April 2014 tentang

Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX, jo Keputusan Menteri Badan Usaha

Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Nusantara III selaku para Pemegang saham PT Perkebunan Nusantara IX, susunan

keanggotaan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX adalah sebagai berikut :

No Nama Jabatan

1 Hasan Sayuti Komisaris Utama

2 Irvan Eddyson Komisaris

3 Zaenal Bachruddin Komisaris

4 Chairul Muluk Komisaris

Dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan perseroan, Dewan Komisaris sesuai

dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-10/MBU/2012 tentang Organ

Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN dibantu oleh 2 orang Anggota Komite Audit

sebagai perangkat organ Dewan Komisaris. Sedangkan dalam rangka mendukung

Page 88: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 83

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

kelancaran tugas-tugas yang bersifat administratif, Dewan Komisaris dibantu oleh seorang

Sekretaris Dewan Komisaris.

3. Rencana Kerja Dewan Komisaris

A. Pembagian Kerja Dewan Komisaris

Dalam rangka efektivitas tugas dan fungsi Dewan Komisaris maka berdasarkan Surat

Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP-01/PTPN IX/IV/2014 tanggal 14 April

2014 tentang Pembagian Kerja Anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara

IX (Persero), Dewan Komisaris telah melakukan pembagian fokus pengawasan

masing-masing anggota Dewan Komisaris. Adapun pembagian kerja Dewan Komisaris

PT Perkebunan Nusantara IX adalah sebagai berikut:

NO. NAMA BIDANG KERJA

1. Hasan Sayuti Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan

fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas

Koordinator, yang meliputi Sekretariat Perusahaan

dan Unit Satuan Pengawasan Intern.

2. Irvan Eddyson Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan

fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas

dan Direktorat SDM dan Umum, yang meliputi

Bagian SDM, Pengadaan dan Manajemen Risiko.

3. Zaenal

Bachruddin

Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan

fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas

Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, yang

meliputi Bagian Pemasaran, PKBL dan Perencanaan

Pengembangan.

4. Chairul Muluk Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan

fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas

Direktorat Produksi, yang meliputi Bagian Teknik,

Pengolahan, dan Tanaman, serta Direktorat

Keuangan.

B. Rapat

Kegiatan rapat dimaksudkan untuk menciptakan komunikasi yang bersifat langsung

antar pihak terkait sehingga semua permasalahan dapat dipahami secara obyektif dan

penyelesaiannya dapat dirumuskan lebih cepat dan efektif. Di lain pihak, Dewan

Komisaris merupakan majelis secara prinsip setiap anggota Dewan Komisaris tidak

Page 89: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 84

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan harus berdasarkan keputusan Dewan

Komisaris. Oleh karena itu, setiap keputusan yang dikeluarkan Dewan Komisaris

adalah keputusan yang bersifat kolektif.

Dalam rangka menghasilkan suatu keputusan kolektif tersebut, Dewan Komisaris

menyelenggarakan rapat yang dihadiri Komisaris Utama dan semua anggota Dewan

Komisaris sehingga keputusan yang dihasilkan merupakan keputusan yang sifatnya

kolegial. Mekanisme tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 16 Anggaran Dasar

Perseroan yang menyatakan bahwa segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam

rapat Dewan Komisaris. Meskipun demikian, keputusan Dewan Komisaris dapat

diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris

setuju terkait dengan cara dan materi yang diputuskan.

Di samping melakukan rapat-rapat internal, Dewan Komisaris juga menghadiri Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) dan rapat-rapat dengan Direksi. Dengan demikian,

maka rapat-rapat yang dihadiri anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

i. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

RUPS merupakan rapat yang diselenggarakan oleh Perseroan sesuai dengan

jadwal yang disepakati oleh perusahaan dengan Pemegang Saham, baik yang

reguler yaitu RUPS tentang pengesahan RKAP maupun RUPS tentang

Pengesahan Laporan Tahunan dan Persetujuan Perhitungan Tahunan maupun

RUPS Luar Biasa.

ii. Rapat Internal Dewan Komisaris:

Penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris bertujuan untuk menyiapkan

bahan / materi rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan membahas hal-hal

khusus yang terkait dengan permasalahan perseroan.

Tujuan : a. Terwujudnya koordinasi antara Anggota Dewan

Komisaris dalam rangka pelaksanaan tugasnya dalam

melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan

Perseroan dan memberikan arahan kepada Direksi.

b. Terselenggaranya tugas Dewan Komisaris dalam

melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan

Sasaran : a. Terwujudnya persamaan persepsi melalui diskusi

formal mengenai berbagai permasalahan perusahaan

dengan didukung data, informasi, dan hasil analisis

yang disiapkan oleh organ pendukung Dewan

Komisaris.

Page 90: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 85

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

b. Terciptanya hubungan kerja yang baik dan dinamis di

antara Anggota Dewan Komisaris dalam memahami

permasalahan perusahaan dan memberikan masukan/

pendapat kepada Direksi;

c. Terselenggaranya proses pengambilan keputusan/

kebijakan Dewan Komisaris secara efektif, tepat dan

cepat.

Pelaksanaan : a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat internal

diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan.

b. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu

untuk membahas hal-hal bersifat penting dan/atau

mendesak.

c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.

Output : Risalah rapat internal Dewan Komisaris, surat-surat keluar

maupun keputusan/ kebijakan Dewan Komisaris.

iii. Dewan Komisaris dengan Direksi :

Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (gabungan) diselenggarakan dalam

rangka membahas perkembangan usaha termasuk capaian kinerja perusahaan,

kebijakan, serta berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan

laporan yang disampaikan Direksi dan atau informasi lainnya, Dewan Komisaris

akan memberikan saran/masukan.

Tujuan : a. Melaksanakan tugas Dewan Komisaris dalam

melakukan fungsi pengawasan terhadap pengurusan

Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi;

b. Mengambil keputusan-keputusan terkait kegiatan

perseroan sesuai kewenangan dalam Anggaran Dasar

PT Perkebunan Nusantara IX atau kewenangan yang

dilimpahkan oleh RUPS kepada Dewan Komisaris;

c. Memperoleh keterangan dan penjelasan dari Direksi

terkait dengan kegiatan perusahaan.

d. Memberikan masukan dan arahan atas kinerja

perusahaan dan permasalahan-permasalahan yang

timbul selama tahun berjalan.

Sasaran : a. Terlaksananya tugas-tugas Dewan Komisaris

sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar

Page 91: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 86

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Perusahaan;

b. Tercapainya tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance);

c. Terselesaikannya permasalahan perseroan secara tepat

dan cepat;

d. Terciptanya hubungan kerja dan komunikasi yang baik

antara Dewan Komisaris dan Direksi.

Pelaksanaan : a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat Dewan

Komisaris dengan Direksi dan manajemen

diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan.

2. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu

untuk membahas hal-hal yang bersifat penting dan atau

mendesak.

3. Pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Direksi

mengacu kepada ketentuan yang berlaku di PT

Perkebunan Nusantara IX.

4. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan

Sekretaris Perusahaan.

Output : Risalah rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau surat

keluar.

Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan tugas-tugas lainnya yang diatur

dalam anggaran dasar perusahaan, pada tahun buku 2015 Dewan Komisaris

merencanakan untuk menyelenggarakan rapat-rapat Dewan Komisaris yang

sifatnya reguler sebanyak 22 kali.

Rapat reguler antara Dewan Komisaris dengan Direksi di luar agenda

pembahasan evaluasi kinerja bulanan (LHU) dapat dilaksanakan secara tersendiri/

terpisah atau digabung dalam hari yang sama dengan rapat evaluasi capaian

kinerja bulanan (LHU), dengan rincian sebagai berikut :

No. Materi Pokok/ Agenda Bahasan Frekuensi

1. Evaluasi capaian kinerja bulanan/ LHU 12 kali

2. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2 kali

3. Laporan Tahunan 1 kali

4. Persiapan Pengesahan Laporan Tahunan termasuk me-

review usulan agenda yang akan diputuskan dalam

RUPS seperti remunerasi, pembagian laba tahun

1 kali

Page 92: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 87

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

berjalan, dan hal-hal khusus yang dimintakan

pengesahan RUPS

5. Evaluasi / Penunjukan KAP 1 kali

6. Review Hasil Pemeriksaan Auditor Eksternal (KAP/

BPK)

1 kali

7. Review Bidang Operasional 1 kali

8. Review Implementasi Manajemen Risiko dan kepatuhan

Direksi terhadap peraturan perundang-undangan dan

perjanjian dengan pihak ketiga

1 kali

9. Review Implementasi GCG 1 kali

10. Permasalahan (Strategis) Perusahaan 1 kali

Jumlah 22 kali

C. Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan

Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan adalah kunjungan kerja Dewan

Komisaris dalam rangka pembinaan dan pengawasan unit kerja perseroan, memonitor

dan mengevaluasi capaian kinerja pabrik gula/kebun, melakukan peninjauan dan

mengevaluasi kinerja produksi dan pengadaan aset lain/persiapan giling Pabrik Gula,

serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain apabila diperlukan dalam rangka

memperlancar pelaksanaan tugasnya.

i. Perjalanan Dinas Dalam Negeri

Perjalanan dinas dalam negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan

yang dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja (Kantor Pusat) ke

tempat tujuan lain dalam wilayah Negara Republik Indonesia baik dengan atau

tanpa menginap.

Tujuan : a. Mendapatkan masukan dari Kebun/Pabrik Gula terkait

dengan pelaksanaan kegiatan perseroan;

b. Mengawasi dan memonitor realisasi kinerja capaian

pendapatan dan realisasi biaya pada tingkat kebun dan

atau pabrik gula sesuai rencana kerja dan anggaran PT

Perkebunan Nusantara IX;

c. Melakukan pengecekan secara langsung atas

pelaksanaan pembangunan dan atau pengadaan aset

perusahaan;

d. Melakukan pertemuan dan pembahasan dengan

Page 93: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 88

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Kepala Bagian dan Administratur untuk mengetahui

berbagai permasalahan dan kendala operasional di

Kebun dan Pabrik Gula guna dijadikan sebagai

masukan termasuk saran yang diperlukan kepada

Direksi;

e. Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka mendukung

optimalisasi fungsi pengawasan terhadap perusahaan

seperti pertemuan dengan berbagai pihak terkait di

daerah yang dikunjungi.

Sasaran : a. Diperolehnya informasi yang obyektif mengenai

pelaksanaan kegiatan operasional di Kebun dan Pabrik

Gula;

b. Termonitornya realisasi pendapatan dan biaya pada

tingkat Kebun dan Pabrik Gula sesuai rencana kerja

dan anggaran perusahaan;

c. Diperolehnya informasi yang akurat dan up to date

mengenai jumlah, penyebaran, dan pendayagunaan

aset-aset perusahaan;

d. Diperolehnya informasi mengenai permasalahan dan

kendala operasional di Kebun dan Pabrik Gula;

e. Terwujudnya dukungan operasional Kebun dan Pabrik

Gula terutama yang berkaitan kerjasama dengan mitra

kerja.

Pelaksanaan : a. Sesuai dengan kebutuhan;

b. Disertai oleh Anggota Sekretariat Dewan Komisaris

dan Anggota Komite Audit apabila dipandang perlu;

c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan

Sekretaris Perusahaan.

Output : Laporan Hasil Kunjungan

Dalam tahun 2015, Dewan Komisaris merencanakan untuk melaksanakan

program kunjungan kerja ke Kebun/Pabrik Gula sebanyak 12 kali dan dapat

disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan.

ii. Perjalanan Dinas Luar Negeri

Perjalanan dinas luar negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan yang

dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja ke tempat tujuan lain di

Page 94: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 89

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

luar wilayah Republik Indonesia. Perjalanan Dinas luar negeri sifatnya insidental

dan hanya dilaksanakan jika diperlukan, seperti dalam rangka pendampingan

kepada manajemen melakukan studi banding terkait penerapan good corporate

governance di perusahaan, study banding pengelolaan usaha perkebunan serta

peningkatan kapabilitas Dewan Komisaris dalam bidang-bidang yang dibutuhkan.

Tata cara pelaksanaan perjalanan dinas Dewan Komisaris keluar negeri

berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN.

Pada tahun buku 2015, Dewan Komisaris merencanakan untuk melakukan

kegiatan kunjungan kerja/ studi banding keluar negeri maksimal sebanyak 1 kali

bagi setiap Anggota Dewan Komisaris dengan negara tujuan kunjungan

disesuaikan dengan kebutuhan.

D. Kegiatan Lainnya

i. Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan

kompetensi Anggota Dewan Komisaris guna mendukung optimalisasi

pelaksanaan tugasnya sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar

Perseroan.

Program ini diharapkan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan baik melalui

seminar, lokakarya yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan

(LPP), undangan pihak eksternal, maupun khusus yang dilakukan oleh

perusahaan, misalnya dalam bidang manajemen risiko, pengendalian intern,

investasi, manajemen SDM dan lain-lain.

Dalam rangka peningkatan kemampuan dan kompetensi bagi Anggota Dewan

Komisaris dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan tugasnya, pada tahun buku

2015 Dewan Komisaris merencanakan untuk mengikuti program peningkatan

kompetensi maksimal sebanyak 2 kali bagi setiap Anggota Dewan Komisaris,

khususnya yang terkait dengan bidang pengetahuan produksi dan manajemen

risiko.

ii. Kegiatan khusus (event)

Mengikuti kegiatan khusus baik yang diselenggarakan sendiri oleh perseroan atau

berdasarkan undangan yang diterima dari pihak-pihak eksternal yang terkait

antara lain, workshop sosialisasi peraturan perudang-undangan, pemberian/

penerimaan penghargaan. Pelaksanaan kegiatan khusus tersebut mengingat

sifatnya adalah pendampingan kepada Direksi, maka pelaksanaannya akan

Page 95: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 90

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

disesuaikan dengan ketersediaan waktu masing-masing Anggota Dewan

Komisaris.

4. Kegiatan Komite Audit

Secara ringkas, tugas Komite Audit sesuai dengan PER-05/MBU/2006 pada prinsipnya

antara lain adalah:

a. Mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian intern.

b. Mengevaluasi efektivitas auditor intern dan auditor ekstern.

c. Mengevaluasi kegiatan dan hasil audit SPI dan auditor ekstern.

d. Memberikan rekomendasi perbaikan pengendalian intern.

e. Mengevaluasi prosedur review atas informasi perusahaan.

f. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapat perhatian Komisaris.

g. Melaksanakan tugas khusus dari Komisaris.

Tugas-tugas tersebut akan dilaksanakan antara lain dalam kegiatan:

a. Menganalisis laporan hasil audit SPI, dan laporan hasil audit Kantor Akuntan Publik,

sehingga diharapkan Komite Audit akan memperoleh informasi awal tentang:

Pengendalian internal perusahaan

Efektivitas auditor internal (Satuan Pengawasan Intern) dan auditor eksternal

(Kantor Akuntan Publik)

b. Menelaah laporan periodik perusahaan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja

manajemen termasuk keandalan prosedur review laporan dan obyektivitasnya. Dari

hasil penelaahan tersebut disusun semacam laporan hasil evaluasi sebagai masukan

bahan rapat bagi Dewan Komisaris dalam rapat dengan Direksi.

c. Menelaah usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta Rencana

Jangka Panjang (RJP) dan berdasarkan hasil penelaahan tersebut dibuat masukan untuk

Dewan Komisaris.

d. Mengadakan rapat dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Satuan Pengawasan

Intern (SPI) untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai pengendalian

internal perusahaan dan efektivitas kegiatan dan hasil audit KAP dan SPI.

e. Melaksanakan rapat internal Komite Audit untuk menyamakan persepsi antar unsur

Komite Audit mengenai kesimpulan hasil evaluasi dan penelaahan di atas, termasuk

merumuskan masukan bagi Dewan Komisaris.

f. Menyusun laporan periodik termasuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

g. Melaksanakan tugas khusus dari Dewan Komisaris yang meliputi namun tidak terbatas

pada:

Mengevaluasi dan meneliti usulan penghapusan aset tetap.

Page 96: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 91

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Mengevaluasi kinerja dan output KAP yang telah melaksanakan tugasnya dalam

rangka menentukan kelayakan dan kemungkinannya untuk ditunjuk kembali sebagai

auditor tahun berikutnya.

Mengevaluasi usulan penunjukan KAP yang akan ditugasi sebagai auditor

perusahaan bilamana, berdasarkan kinerja mau pun peraturan yang berlaku, KAP

yang lalu sudah tidak dapat ditunjuk kembali sebagai auditor.

h. Ikut serta dalam rapat internal Dewan Komisaris atau rapat lain yang dipandang perlu

guna memberikan berbagai masukan mengenai masalah substansial yang perlu dibahas

dengan Direksi.

Kegiatan tersebut di atas disimpulkan dalam matriks sebagai berikut:

No Uraian Ukuran/Frekuensi

1 Menganalisis laporan hasil audit SPI Hasil audit yang diterima

2 Menganalisis hasil audit KAP Hasil audit yang diterima

3

Menelaah Laporan Hasil Usaha termasuk

keandalan prosedur review dan obyektivitas

laporan

12 LHU

4 Rapat dengan Satuan Pengawasan Internal 3 kali

5 Rapat dengan KAP 2 kali

6 Rapat internal Komite Audit 12 kali

7 Menyusun masukan untuk Dewan Komisaris

sebagai bahan rapat 12 kali

8 Menyusun laporan periodik 4 kali

9 Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

khusus dari Dewan Komisaris 2 kali*

10 Rapat dengan Dewan Komisaris 12 kali

* Sesuai dengan frekuensi tugas dari Dewan Komisaris

5. Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris

a. Dalam anggaran dasar perusahaan antara lain ditetapkan bahwa Dewan Komisaris

berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris.

b. Sekretaris Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris

Nomor : KEP-01/PTPNIX/II/2011 sejak tanggal 1 Februari 2011 dan sewaktu-waktu

dapat diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

c. Tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris antara lain adalah :

Page 97: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 92

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Menjalankan tugas-tugas administrasi dan kesekretariatan dalam rangka

mendukung seluruh kegiatan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya.

Menghadiri Rapat Dewan Komisaris, baik rapat internal Komisaris maupun

gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, kecuali rapat khusus yang hanya boleh

dihadiri oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

d. Tugas-tugas Sekretariat Dewan Komisaris, antara lain meliputi :

Tugas-tugas Rutin :

1) Mengagendakan kegiatan Dewan Komisaris;

2) Sebagai penghubung/ fasilitator dalam penyelenggaraan rapat internal Dewan

Komisaris.

3) Bekerja sama dengan Sekretariat Perusahaan untuk persiapan penyelenggaraan

rapat Dewan Komisaris dengan Direksi serta dengan pihak ketiga lainnya

termasuk memastikan ketersediaan bahan rapat.

4) Menyiapkan konsep tanggapan/sambutan Dewan Komisaris sesuai dengan

arahan Dewan Komisaris, yang berhubungan dengan :

a) Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP);

b) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);

c) Laporan-laporan manajemen berkala (Triwulanan, Semesteran dan

Tahunan);

d) Konsep sambutan Dewan Komisaris pada Pra-RUPS dan RUPS (RKAP

dan Laporan Tahunan);

e) Konsep pidato pada Raker, penyusunan Laporan Pertanggungajawaban

Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan.

5) Mengadministrasikan seluruh dokumentasi sehubungan dengan pelaksanaan

tugas-tugas Dewan Komisaris.

6) Mengadministrasikan tata persuratan Dewan Komisaris.

7) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris.

8) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Dewan Komisaris dengan

Direksi dan / atau dengan pihak ketiga lainnya.

9) Mengikuti Rapat-rapat yang dihadiri oleh Dewan Komisaris kecuali untuk rapat

yang bersifat terbatas yang dikecualikan oleh Dewan Komisaris untuk dihadiri

oleh Sekretariat Komisaris.

Page 98: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 93

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

Tugas-tugas Lain :

1) Berkoordinasi dengan Sekretariat Perusahaan untuk mengatur perjalanan Dinas/

Kunjungan Kerja Lapangan Dewan Komisaris dan organnya sesuai dengan

penugasan Komisaris serta ikut serta di dalam perjalanan dinas.

2) Bekerjasama dengan Komite Audit untuk menyiapkan tanggapan maupun surat

Komisaris terkait dengan pelaksanaan tugas-tugasnya seperti tanggapan dan

masukan atas RJPP, RKAP, Laporan Keuangan dan lain-lain.

3) Mendukung administrasi dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Audit

4) Mengikuti kegiatan lain yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan

penugasan Dewan Komisaris.

5) Bersama-sama dengan Sekretaris Perusahaan menyiapkan program pengenalan

kepada anggota Komisaris yang baru diangkat.

6) Menyiapkan konsep penyusunan Key Performance Indicators (KPI) Dewan

Komisaris.

7) Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Dengan tugas-tugas tersebut, Sekretaris Dewan Komisaris merupakan pelaksana

administratif kegiatan Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris akan menjabarkan

dan merealisasikan arahan-arahan yang dirumuskan Dewan Komisaris dalam bentuk

koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait sehingga menghasilkan

keputusan, program, surat-surat, dan dokumen-dokumen lainnya.

6. Anggaran Dewan Komisaris :

Dalam tahun 2015, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas/ kegiatan Dewan

Komisaris dianggarkan biaya sebesar Rp.5.713.769.000,- yang terdiri atas:

No Anggaran Nilai (Rp)

1 Rapat Dewan Komisaris 820.000.000

2 Peninjauan Kebun & Pabrik 594.600.000

3 Program Pendidikan & Pelatihan Dewan Komisaris

(dalam dan luar negeri) 288.900.000

4 Honorarium dan Tunjangan (beserta perangkat

Dewan Komisaris) 3.010.000.000

5 Biaya Kesekretariatan dan Pencetakan Dokumen

Komite Audit 135.000.000

Total Anggaran 4.848.500.000

(Rincian Anggaran Terlampir)

Page 99: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 94

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

7. Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris

Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus

2011 tentang Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good

Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Dewan Komisaris diwajibkan

menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan, serta indikator pencapaian kinerja (key

performance indicators) Dewan Komisaris sebagai pedoman kerja dalam pelaksanaan

tugas dan kewajibannya

Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris dimaksudkan antara lain untuk

meningkatkan akuntabilitas Dewan Komisaris tentang tanggung jawabnya terkait dengan

pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Fungsi Dewan Komisaris adalah fungsi pengawasan

dan pemberian nasihat sehingga fungsi Dewan Komisaris bukan merupakan fungsi

eksekutif, karena fungsi eksekutif dilaksanakan oleh Direksi dan jajaran manajemen di

bawahnya.

Secara teoritis, penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil yang seharusnya

dicapai (kriteria) dengan realisasi pencapaian. Penentuan hasil yang seharusnya dicapai

seyogyanya adalah hasil yang benar-benar bisa dicapai, dalam arti pencapaiannya bisa

dikendalikan (controllable) oleh pihak yang dinilai kinerjanya.

Pasal 114 ayat (2) Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

menegaskan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-

hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian

nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perusahaan. Pada ayat (3) pasal yang sama

tertulis bahwa setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas

kerugian perusahaan apabila yang bersangkutan lalai menjalankan tugasnya sebagaimana

dimaksud pada ayat (2). Sedangkan ayat (5) pasal yang sama menjelaskan bahwa anggota

Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan:

a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan

perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung mau pun tidak langsung atas

tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian.

c. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya

kerugian tersebut.

Oleh sebab itu, Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris diharapkan dapat

digunakan sebagai salah satu alat yang dapat mempresentasikan mengenai kinerja Dewan

Komisaris bagi para stakeholders khususnya untuk mengetahui sampai berapa jauh fungsi

Page 100: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 95

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

pengawasan dan pemberian nasihat yang dilaksanakan Dewan Komisaris telah sesuai

dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Indikator Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dirumuskan dalam bentuk matriks penilaian

terlampir.

No Indikator Skor Kriteria Bobot

1 2 3 4 5

1 Rapat Dekom 20

a. Frekuensi

penyelenggaraan

1 Jika jumlah rapat dalam setahun lebih dari 12

kali

10 0,5 Jika jumlah rapat dalam setahun 7 s.d. 12

kali

0 Jika jumlah rapat dalam setahun kurang dari

6 kali

b. Rata-rata

Kehadiran

1 Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom di

atas 70%

10 0,5 Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom

antara 30% - 70%

0 Jika rata-rata tingkat kehadiran Dewan

Komisaris di bawah 30%

2 Pemberian persetujuan dan atau tanggapan serta saran 30

a. Persetujuan dan

atau tanggapan

Dewan Komisaris

atas usulan Direksi

1 Jika jangka waktu persetujuan dan atau

tanggapan rata-rata lebih cepat atau sama

dengan 1 minggu setelah bahan lengkap.

10 0,5 Jika jangka waktu persetujuan dan atau

tanggapan rata-rata melebihi 1 minggu

setelah bahan lengkap.

0 Jika Dekom tidak memberikan tanggapan

b. Memberikan

nasehat atau saran

kepada Direksi

1 Jika terdapat lebih dari 15 kali saran yang

diberikan kepada Direksi dalam setahun

10 0,5 Jika terdapat 7 s.d 15 kali saran yang

diberikan kepada Direksi dalam setahun

0 Jika terdapat kurang dari 6 kali saran yang

diberikan kepada Direksi dalam setahun

Page 101: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 96

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

No Indikator Skor Kriteria Bobot

1 2 3 4 5

c. Monitoring tindak

lanjut temuan audit

internal/eksternal

1 Jika terdapat 2 kali atau lebih monitoring

tindak lanjut temuan audit internal/eksternal 10

0 Jika terdapat kurang dari 2 kali monitoring

tindak lanjut temuan audit internal/eksternal

3 Pembinaan Kebun/Pabrik Gula 10

Frekuensi Kunjungan

Kerja atau evaluasi

Kebun/Pabrik Gula

1 Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit

pendukungnya tercapai sama atau lebih dari

80% dari jumlah kunjungan kerja yang

telah direncanakan

10 0,5 Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit

pendukungnya terlaksana kurang dari 80%

dari jumlah yang telah direncanakan

0 Jika Dekom dan unit pendukungnya tidak

melakukan kunjungan kerja

4 Peningkatan Kompetensi Anggota Dekom 10

Pelaksanaan program

peningkatan

kompetensi

1 Jika jumlah realisasi program peningkatan

kompetensi Dekom dan unit pendukungnya

lebih banyak atau sama dengan rencana

10

0,5 Jika jumlah realisasi program peningkatan

kompetensi Dekom dan unit pendukungnya

lebih sedikit dibandingkan dengan rencana

0 Jika tidak dilakukan program peningkatan

kompetensi Anggoat Dekom dan unit

pendukungnya.

5 Peran Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan 15

a. Tingkat Kesehatan

Perusahaan

1 Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah

minimal sehat

5

0,5 Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah

kurang sehat

0 Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah

tidak sehat

Page 102: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 97

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

No Indikator Skor Kriteria Bobot

1 2 3 4 5

b. Opini Auditor

Independen/KAP

1 Jika opini Auditor Independen adalah Wajar

Tanpa Pengecualian

5

0,5 Jika opini Auditor Independen adalah Wajar

Dengan Pengecualian

0 Jika opini Auditor Independen adalah

Menolak Pendapat (disclaimer) atau tidak

wajar (adverse)

c. Nilai GCG 1 Jika nilai GCG Perusahaan tercapai lebih

dari 80

5

0,5 Jika nilai GCG Perusahaan antara 70 sampai

dengan 80

0 Jika nilai GCG Perusahaan tercapai kurang

dari 70

6 Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan Laporan Pengawasan 15

a. Penyusunan dan

penyampaian

Rencana Kerja dan

Anggaran Tahunan

Dekom

1 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan

RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan

Nusantara IX tepat waktu

7,5 0,5 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan

RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan

Nusantara IX tetapi tidak tepat waktu

0 Jika Dekom tidak menyusun RKA –nya

dalam RKAP PT Perkebunan Nusantara IX

b. Penyusunan dan

penyampaian

Laporan

Pengawasan

Tahunan Dekom

1 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan

Laporan Pengawasannya dalam Laporan

Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX

tepat waktu

7,5 0,5 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan

Laporan Pengawasannya dalam Laporan

Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX

tetapi tidak tepat waktu

0 Jika Dekom tidak menyusun Laporan

Page 103: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 98

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

No Indikator Skor Kriteria Bobot

1 2 3 4 5

Pengawasannya dalam Laporan Manajemen

PT Perkebunan Nusantara IX

Total Nilai 100

Penilaian :

Predikat Total Nilai

Baik Sekali > 90 s.d. 100

Baik > 75 s.d. 90

Cukup 60 s.d. 75

Kurang < 60

8. Penutup.

Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2015 disusun sebagai pedoman

kerja Dewan Komisaris dan segenap organnya dalam rangka menjalankan tugas pokok,

fungsi dan tanggung jawab yang diembannya.

Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris pada prinsipnya

menunjukkan tugas, pokok dan fungsi Dewan Komisaris selaku organ perseroan yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya bersama dalam rangka untuk

mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan yang dijabarkan dalam penetapan strategi

dan kebijakan serta program kerja dalam pencapaian sasaran-sasaran PT Perkebunan

Nusantara IX Tahun 2015. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dari semua

pihak dalam merealisasikan RKA Dewan Komisaris tahun 2015.

Page 104: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite

PT. Perkebunan Nusantara IX 100

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015

BAB X

P E N U T U P

1. K E S I M P U L A N

1.1. Tahun 2014 PT Perkebunan Nusantara IX diprognosakan membukukan rugi Rp. 170,07

milyar dari RKAP laba Rp. 49,14 milyar.

1.2. Pada tahun buku 2015 PT Perkebunan Nusantara IX menganggarkan laba (rugi) yang

terinci sebagai berikut :

RKAP

Tanaman Semusim (Rp. 28.941.891 ribu)

Tanaman Tahunan Rp. 34.114.815 ribu

PTPN IX Rp. 5.172.924 ribu

1.3. Tingkat kesehatan perusahaan tahun 2014 dihitung berdasarkan Keputusan Menteri

BUMN No. KEP-100 / MBU / 2002 tanggal 4 Juni 2002 dengan jumlah nilai 76,25 dan

tingkat kesehatan SEHAT ( A ).

2. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERSETUJUAN RUPS

2.1. Mohon kepada RUPS untuk menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Perkebunan Nusantara IX

Tahun 2015.

2.2. Mohon persetujuan RUPS untuk menggunakan aset tetap dan aset lancar perusahaan

sebagai agunan atas penarikan kredit dari perbankan.

2.3. Mohon persetujuan pemberdayaan aset non produktif (eks PG Colomadu) melalui

kerjasama (KSO) dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero), melalui pembentukan

anak perusahaan atau perusahaan patungan (JVC).

Page 105: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 106: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 107: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 108: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 109: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 110: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 111: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 112: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 113: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 114: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 115: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 116: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 117: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 118: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 119: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 120: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 121: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 122: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 123: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 124: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 125: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 126: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 127: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 128: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 129: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 130: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 131: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 132: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 133: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 134: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 135: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 136: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 137: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 138: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 139: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 140: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 141: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 142: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 143: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 144: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 145: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 146: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 147: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 148: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 149: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 150: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 151: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 152: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 153: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite
Page 154: KATA PENGANTAR - ptpnix.co.idptpnix.co.id/wp-content/uploads/kecil.compressed.pdf · Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18 BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN ... Kegiatan Komite