Upload
nguyenbao
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KATA PENGANTAR
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2015 didasarkan pada Surat Keputusan
Menteri Negara BUMN No. Kep.101/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002 serta Surat Keputusan
Menteri Negara BUMN No. Kep.100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Perusahaan.
Dalam Penyusunan RKAP 2015 ini digunakan asumsi kenaikan upah 10%, kenaikan harga barang
bahan 3% dari realisasi harga barang bahan semester I 2014, harga jual komoditi pokok yaitu gula
Rp. 7.900/kg dan karet USD 1,95 /kg dengan kurs nilai tukar rupiah Rp. 11.900/USD.
Dengan asumsi tersebut di atas untuk tahun buku 2015 PT. Perkebunan Nusantara IX
menganggarkan laba sebelum pajak Rp. 6,89 milyar dan laba setelah pajak Rp. 5,17 milyar. Dalam
struktur biaya terdapat beban bunga Rp. 76,84 milyar.
Berdasarkan perolehan laba dan posisi keuangan, kinerja perusahaan yang dinilai berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep.100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan mendapatkan nilai A (Sehat).
Dalam realisasinya RKAP ini akan dilaksanakan dengan azas kehati-hatian agar sasaran yang
ditetapkan dapat dicapai.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO)
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum 1
2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan 1
3. Organisasi dan Manajemen 2
4. Wilayah Kerja 3
BAB II KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014
1. Gambaran Umum 5
2. Perbandingan Antara Asumsi RKAP 2014 dengan Realisasi Tahun 2014 7
3. Pencapaian Kinerja 8
4. Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014 18
BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN TAHUN 2015
1. Analisa Pasar 19
2. Asumsi-asumsi Penyusunan RKAP Tahun 2015 21
3. Sasaran Usaha 21
4. Strategi Usaha 22
5. Kebijakan 23
6. Program Kegiatan 30
BAB IV ANGGARAN PERUSAHAAN
1. Anggaran Pendapatan Usaha 52
2. Anggaran Beban Pokok Penjualan dan Beban Usaha 55
3. Anggaran Pendapatan dan Biaya Non Usaha 57
4. Anggaran Pengadaan Bahan / Barang 58
5. Anggaran Teknik & Teknologi 58
6. Anggaran Penelitian dan Pengembangan 59
7. Anggaran Pengembangan SDM 59
8. Anggaran Pelestarian Lingkungan 60
9. Anggaran Investasi Tanaman dan Non Tanaman 60
10. Daftar Skala Prioritas Kegiatan 61
DAFTAR ISI RKAP 2015
ii
BAB V PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2015
1. Posisi Keuangan 62
2. Laba / (Rugi) 63
3. Arus Kas 63
4. Sumber dan Penggunaan Dana 64
5. Rasio Keuangan 64
6. Biaya Produksi 65
7. Harga Pokok Produksi dan FOB 67
8. Perkembangan Anak Perusahaan dan Penyertaan 68
9. Tingkat Kesehatan Perusahaan 68
BAB VI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
1. Penyaluran Program Kemitraan 69
2. Penyaluran Program Bina Lingkungan 69
3. Bentuk Pembinaan 70
BAB VII KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN
1. Ketahanan Energi 71
2. Ketahanan Pangan 71
BAB VIII KAJIAN MANAJEMEN RESIKO
1. Divisi Tanaman Semusim 73
2. Divisi Tanaman Tahunan 75
BAB IX RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS
1. Pendahuluan 80
2. Organisasi Dewan Komisaris 82
3. Rencana Kerja Dewan Komisaris 83
4. Kegiatan Komite Audit 90
5. Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris 92
6. Anggaran Dewan Komisaris 94
7. Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris 94
8. Penutup 99
BAB X PENUTUP
1. Kesimpulan 100
2. Hal-hal Yang Perlu Mendapatkan Persetujuan RUPS 100
ii
ii
PT. Perkebunan Nusantara IX 1
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. GAMBARAN UMUM
Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996,
merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT. Perkebunan
XVIII (Persero).
Pendirian PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut tertuang pada Akta Notaris
Harun Kamil, SH Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996 yang disahkan dengan Keputusan
Menteri Kehakiman No. C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Akta
Notaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) telah mengalami bebarap perubahan,
dengan perubahan terakhir tertuang dalam Akta Notaris Ummy Nabawa, SH nomor 65
tanggal 27 Juni 2014 yang dicatat dalam Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
sesuai surat No. AHU-16857.40.22.2014 tanggal 1 Juli 2014.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penambahan
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, 90% (sembilan puluh persen) saham
PT Perkebunan Nusantara IX dialihkan ke PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Usaha Perusahaan
Komoditi pokok yang diusahakan meliputi Karet, Teh, Kopi, (Tanaman Tahunan), Gula
dan Tetes (Tanaman Semusim) dijual bebas kepada konsumen/pelanggan dan bersaing
secara kompetitif dengan perusahaan lain yang mengusahakan komoditi sejenis di pasar
domestik dan global. Selain usaha pokok tersebut dikembangkan pula industri hilir dan
agrowisata yang dikelola oleh Bagian Perencanaan dan Pengembangan.
2. VISI, MISI DAN BUDAYA PERUSAHAAN
2.1. Visi
Menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang
bersama mitra.
PT. Perkebunan Nusantara IX 2
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2.2. Misi
Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke pasar
domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba
(profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.
Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir,
wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja perusahaan.
Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan
usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
2.3. Tata Nilai Perusahaan
Integrity (Integritas) : keselarasan antara perkataan dan tindakan dalam
melaksanakan tanggungjawab.
Enthusiasm (Antusias) : mampu menunjukkan semangat yang tinggi dalam
menjalankan setiap tugas dan kewajiban.
Teamwork (Kerja Tim) : kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Care (Peduli) : merasakan dan menunjukkan empati serta sikap ikhlas
membantu terhadap seluruh stakeholders.
Innovation (Inovasi) : cermat dalam membaca peluang dan mampu
mengembangkan langkah-langkah baru serta
menciptakan iklim yang kondusif untuk implementasi
agar menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.
3. ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : A.M. Hasan Sayuti
Anggota Komisaris : Irvan Edison
Zaenal Bachruddin
Chairul Muluk
PT. Perkebunan Nusantara IX 3
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Direksi
Direktur Utama : Adi Prasongko
Direktur Keuangan : Natsir Tarigan
Direktur Produksi : Slamet Poerwadi
Direktur Renbang : Hanung Trihutomo
Direktur SDM & Umum : Agus Hargianto
Direksi merupakan Board of Director yang pada prinsipnya masing-masing mempunyai
wewenang dan tanggung jawab yang sama.
Dalam mengelola perusahaan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan,Kepala SPI,
13 (tiga belas) Kepala Bagian di Kantor Direksi, 8 (delapan) Administratur Pabrik Gula
dan 15 (lima belas) Administratur Kebun, serta 1 Manajer Wisata Agro dan Produk
Hilir.
Bagan Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan berdasarkan SK Direksi Nomor PTPN
IX.0/SK/221/2014 tanggal 28 Agustus 2014, tentang Perubahan Wewenang Direksi dan
Penyempurnaan Struktur Organisasi Setingkat Urusan PT Perkebunan Nusantara IX.
4. WILAYAH KERJA
Wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara IX meliputi Propinsi Jawa Tengah dengan Unit
Usaha dan komoditi yang diusahakan :
Divisi Tanaman Semusim mempunyai 8 unit usaha Pabrik Gula :
Pabrik Gula Lokasi Komoditi Utama
1. Jatibarang Kab. Brebes Gula, Tetes
2. Pangka Kab. Tegal Gula, Tetes
3. Sumberharjo Kab. Pemalang Gula, Tetes
4. Sragi Kab. Pekalongan Gula, Tetes
5. Rendeng Kab. Kudus Gula, Tetes
6. Mojo Kab. Sragen Gula, Tetes
7. Tasikmadu Kab. Karanganyar Gula, Tetes
8. Gondang Baru Kab. Klaten Gula, Tetes
PT. Perkebunan Nusantara IX 4
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Divisi Tanaman Tahunan mempunyai 15 unit usaha Kebun :
Kebun Lokasi Komoditi Utama
1. Kawung Kab. Cilacap Karet
2. Warnasari Kab. Cilacap Karet
3. Krumput Kab. Banyumas Karet
4. Kaligua Kab. Brebes Teh
5. Semugih Kab. Pemalang Teh
6. Blimbing Kab. Pekalongan Karet
7. Jolotigo Kab. Pekalongan Karet, Teh
8. Siluwok / Subah Kab. Batang Karet
9. Sukamangli Kab. Kendal Karet, Kopi
10. Merbuh Kab. Kendal Karet
11. Ngobo Kab. Semarang Karet, Kopi
12. Getas Kab. Semarang Karet, Kopi
13. Batujamus Kab. Karanganyar Karet
14. Balong / Beji Kab. Jepara Karet
15. Jollong Kab. Pati Kopi
PT. Perkebunan Nusantara IX 5
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB II
KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014
1. GAMBARAN UMUM YANG MEMPENGARUHI KINERJA TAHUN BUKU 2014
1.1. Kondisi Eksternal
Pemulihan perekonomian dunia terus berlanjut meskipun masih berjalan tidak
seimbang. Perekonomian AS terus tumbuh didukung oleh kegiatan manufaktur,
penjualan eceran, tingkat keyakinan konsumen serta membaiknya indikator tenaga
kerja. Di sisi lain perekonomian Eropa dan Jepang menunjukkan perlambatan yang
tercermin dari permintaan domestik yang masih relatif lemah. Pertumbuhan ekonomi
di negara berkembang masih relatif terbatas sehingga mendorong berlanjutnya
penurunan harga jual komoditas akibat melemahnya permintaan.
Di sisi domestik, pertumbuhan ekonomi masih mengalami moderasi. Kondisi tersebut
antara lain dipengaruhi oleh masih terbatasnya perbaikan ekspor seiiring dengan
menurunnya harga jual komoditas dunia dan masih lemahnya volume perdagangan
negara-negara emerging market
1.2. Kondisi Internal
1. Produksi dan Produktivitas
Produksi tahun 2014 dibanding RKAP diprognosakan untuk karet mencapai
100,01% dengan produktivitas 1.529 kg/ha, teh mencapai 100,00 % dengan
produktivitas 2.115 kg/ha, dan komoditi kopi mencapai 103,23%. Untuk gula eks
tebu milik PG mencapai 70,18% dari RKAP dengan rendemen 6,18%, dan tetes
milik PG mencapai 96,73% dari RKAP, karena mengalami beberapa kendala
pada giling tahun 2014, antara lain tebu berbunga, norma tebang dan angkut
belum sesuai MBS, komposisi sifat kemasakan tebu tiap pabrik gula belum ideal.
Serta operasional off farm tidak efektif dengan penyebab utama kapasitas pasok
tebu di bawah kapasitas giling (kekurangan tenaga tebang), serta kendala
beberapa peralatan dan kekurangan bahan bakar.
2. Kondisi Pabrik Gula
Pabrik Gula yang dimiliki PTPN IX pada umumnya sudah tua. Pada tahun 2014
telah direncanakan alih proses DRK pada PG Sragi tahap pertama namun belum
dapat terealisasi, dan upaya yang dilakukan hanya sebatas perawatan dan
PT. Perkebunan Nusantara IX 6
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
pemantapan kapasitas giling agar pabrik gula tetap dapat beroperasi, karena
keterbatasan dana.
3. Keuangan
PTPN IX masih memiliki Kredit Modal Kerja (KMK) yang belum dapat
dikembalikan sesuai siklus usaha budidaya tebu. Dalam memenuhi keperluan
modal kerja untuk memproduksi gula dicukupi dengan Kredit Komersial
Perbankan yang memberikan bunga yang rendah untuk PTPN IX dan Kredit
Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dan Program Kemitraan BUMN lain
untuk Petani. Total beban bunga pada tahun 2014 mencapai Rp. 81,82 milyar atau
setara dengan Rp. 1.879/kg gula.
Rasio likuiditas masih rendah karena besarnya liabilitas jangka pendek terutama
KMK dan KKPE. Di sisi lain rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) masih relatif
tinggi.
PT. Perkebunan Nusantara IX 7
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2. PERBANDINGAN ANTARA ASUMSI RKAP 2014 DENGAN PROGNOSANYA
SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
2.1. Perbandingan Asumsi RKAP Tahun 2014 dengan Prognosa tahun 2014
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 3 : 4
2 3 4 5
1. Harga
a. Ekspor USD / Kg
- Karet Konvensional 1,90 2,10 90,48
- Teh 1,65 1,80 91,67
- Kopi Robusta 2,90 2,90 100,00
b. Lokal Rp. / Kg
- Gula Eks Tebu 7.752 8.100 95,70
- Gula Eks Raw Sugar 7.767 7.761 100,08
- Tetes 1.248 1.100 113,42
- Karet Konvensional 21.362 21.700 98,44
- Lateks Pekat 22.601 25.100 90,04
- Teh 14.900 15.500 96,13
- Kopi Robusta 23.227 21.649 107,29
- Kopi Arabika 33.784 25.000 135,13
c. Hilir Rp. / Kg
- Teh Celup 74.961 83.062 90,25
- Teh Kemasan 36.596 40.144 91,16
- Kopi Bubuk 44.802 53.145 84,30
- Gula Kemasan 9.639 9.715 99,22
- Sirup 12.729 13.524 94,12
2. Bunga Bank %
a. KMK 9,00 9,50 94,74
KKPE 6,00 6,00 100,00
Bunga Deposito 7,00 5,50 127,27
3. Kurs Tukar Dolar Rp. / USD 11.568 11.500 100,59
NO. URAIAN
1
SATUAN
2.2. Dampaknya Terhadap Pencapaian Kinerja Tahun Buku 2014
1. Laba / (Rugi)
Realisasi hasil usaha PT. Perkebunan Nusantara IX tahun 2014 diprognosakan rugi
Rp. 170,68 milyar yang terinci (dalam milyar) :
Realisasi 2014 RKAP 2014
Tanaman Semusim ( Rp. 204,80 ) Rp. 7,80
Tanaman Tahunan Rp. 34,12 Rp. 41,34
Laba ( Rugi ) ( Rp. 170,68 ) Rp. 49,14
Dalam jumlah laba Tanaman Semusim sudah termasuk beban bunga sebesar
Rp.81,82 milyar, sebagian merupakan bunga atas Kredit Modal Kerja sebesar Rp.
1.149,97 milyar yang belum dapat dikembalikan.
PT. Perkebunan Nusantara IX 8
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2. Likuiditas
Current ratio dan cash ratio masih rendah yaitu masing-masing 54,98% dan
12,50%.
3. Tingkat Kesehatan Perusahaan
Realisasi kinerja perusahaan tahun 2014 dalam kategori KURANG SEHAT (BBB)
dengan total nilai 50,60 dibanding RKAP 2014 SEHAT (A) dengan total nilai
87,50.
3. PENCAPAIAN KINERJA
3.1. Produksi dan Produktivitas Tanaman
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 2 : 3
2 3 4
TANAMAN SEMUSIM
1. Areal Digiling (Ha) 34.241,93 35.956,54 95,23
2. Produksi (Kg)
- Tebu Giling 2.107.648.700 2.476.362.300 85,11
- Hablur 130.252.690 184.719.740 70,51
- Total Gula SHS 160.582.210 231.043.910 69,50
- SHS Eks Tebu Milik PG 43.549.960 62.054.040 70,18
- SHS Milik Petani 87.019.500 123.219.870 70,62
- SHS Eks Raw Sugar 30.012.750 45.770.000 65,57
- Total Tetes 109.585.140 122.218.580 89,66
- Tetes Milik PG 46.649.420 48.224.450 96,73
- Tetes Milik Petani 62.935.720 73.994.130 85,06
3. Produktivitas
- Tebu per Ha (Kg) 61.552 68.871 89,37
- Rendemen (%) 6,18 7,46 82,85
- Hablur per Ha (Kg) 3.804 5.137 74,04
TANAMAN TAHUNAN
1. Areal TM (Ha)
- Karet 17.272,02 17.272,02 100,00
- Teh 969,47 969,47 100,00
- Kopi 950,10 950,10 100,00
2. Produksi (Kg)
- Karet 26.415.777 26.413.900 100,01
- Teh 2.050.684 2.050.684 100,00
- Kopi 665.501 644.690 103,23
3. Produktivitas (Kg/Ha)
- Karet 1.529 1.529 100,01
- Teh 2.115 2.115 100,00
- Kopi 700 679 103,23
URAIAN
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 9
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Gula eks tebu milik PG dan tetes milik PG masing-masing mencapai 70,18% dan
96,73% dari RKAP, dengan rendemen 6,18%, yang disebabkan jam berhenti giling
pabrik gula yang masih cukup tinggi.
2. Produksi Karet mencapai 100,01% dari RKAP.
3. Produksi Teh tercapai 100,00 % dari RKAP karena kondisi tanaman yang belum
puluih akibat kemarau yang menyebabkan frost sehingga pertumbuhan pucuk
mengalami stagnasi.
4. Produksi Kopi tercapai 103,23 % dari RKAP.
3.2. Investasi Tanaman dan Non Tanaman
RKAP %
SEMUSIM TAHUNAN JUMLAH 2014 4 : 5
1 2 3 4 5 6
TANAMAN
TTAD, TTI dan TBM
- Karet - 94.926.177 94.926.177 95.368.973 99,54
- Teh - 7.274.790 7.274.790 7.321.549 99,36
- Kopi - 2.082.519 2.082.519 2.030.158 102,58
- Kayu - 5.411.326 5.411.326 5.459.734 99,11
- Hortikultura - 2.450.141 2.450.141 2.453.712 99,85
Jumlah TTAD, TTI, TBM - 112.144.953 112.144.953 112.634.126 99,57
Pesemaian
- Karet - 320.772 320.772 330.665 97,01
- Teh - 3.831.124 3.831.124 3.863.980 99,15
- Kopi - 512.161 512.161 536.136 95,53
- Kayu - - - - -
- Hortikultura - - - - -
Jumlah Pesemaian - 4.664.057 4.664.057 4.730.781 98,59
Jumlah Investasi Tanaman - 116.809.010 116.809.010 117.364.907 99,53
NON TANAMAN
- Tanah - - - -
- Bangunan Perusahaan 3.378.806 1.381.352 4.760.158 7.457.870 63,83
- Mesin dan Instalasi 66.812.019 3.175.000 69.987.019 211.188.254 33,14
- Jalan & Jembatan - 507.108 507.108 990.000 51,22
- Alat Pengangkutan 701.766 950.000 1.651.766 2.500.068 66,07
- Alat Pertanian/Invent. Kecil 528.994 589.250 1.118.244 4.973.719 22,48
- Aset Tidak Berwujud 9.712.935 27.964.155 37.677.090 31.570.000 119,34
- Lain-lain dan Agrowisata 216.500 - 216.500 3.952.500 5,48
Jumlah Investasi Non Tanaman 81.351.020 34.566.865 115.917.885 262.632.411 44,14
Invest Pada Perush Asosiasi - - - - -
Total 81.351.020 151.375.875 232.726.895 379.997.318 61,24
PROGN 2014URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 10
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
3.3. Pemasaran Komoditi Perusahaan
1. Volume Penjualan (Kg)
PROGNOSA RKAP %2014 2014 2 : 3
1 2 3 4
EKSPOR DAN LOKAL- Gula Eks Tebu 45.765.580 62.054.040 73,75 - Gula Eks Raw Sugar 30.012.500 47.770.000 62,83 - Tetes 46.649.420 48.224.450 96,73 - Karet Konv. 24.766.524 24.361.200 101,66 - Lateks Pekat 1.763.000 1.763.000 100,00
Jumlah Karet 26.529.524 26.124.200 101,55
- Teh 2.050.684 2.050.684 100,00 - Kopi : Robusta 643.641 643.635 100,00 Arabika 12.207 1.055 1.157,06
Jumlah Kopi 655.848 644.690 101,73
PRODUK HILIR- Teh Celup 3.457 2.500 138,28 - Teh Kemasan 6.392 6.634 96,35 - Kopi Bubuk 17.658 16.196 109,03 - Gula Kemasan 480.000 1.500.000 32,00 - Sirup 5.084 2.820 180,28
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 11
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2. Penerimaan (Rp.000)
PROGNOSA RKAP %2014 2014 2 : 3
1 2 3 4
EKSPOR DAN LOKAL- Gula Eks Tebu 354.769.695 502.637.731 70,58 - Gula Eks Raw Sugar 233.115.832 370.737.000 62,88
Jumlah Gula 587.885.527 873.374.731 67,31 - Tetes 58.202.779 53.046.895 109,72 - Karet Konv. 537.960.727 558.482.472 96,33 - Lateks Pekat 39.845.947 44.251.300 90,04
Jumlah Karet 577.806.674 602.733.772 95,86 - Teh 34.294.470 38.183.736 89,81 - Kopi : Robusta 16.904.597 16.193.508 104,39 Arabika 412.398 26.375 1.563,59
Jumlah Kopi 17.316.995 16.219.883 106,76 - Produk Hilir
Teh Celup 259.140 207.655 124,79 Teh Kemasan 233.923 266.316 87,84 Kopi Bubuk 791.118 860.732 91,91 Gula Kemasan 4.626.750 14.572.500 31,75 Sirup 64.714 38.139 169,68
Jumlah Produk Hilir 5.975.645 15.945.342 37,48 - Kayu 435.035 435.035 100,00 - Wisata Agro
Wisata Agro DTS 8.230.682 9.324.746 88,27 Wisata Agro DTT 21.171.646 20.759.966 101,98
Jumlah Wisata Agro 29.402.328 30.084.712 97,73 Jumlah Ekspor dan Lokal 1.311.319.453 1.630.024.106 80,45
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 12
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
3.4. Keuangan
1. Posisi Keuangan (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 2 : 3
1 2 3 4
ASETAset Lancar 1.000.725.785 793.990.378 126,04
Aset Tidak Lancar
- Piutang Antar Badan Hukum - - -
- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 94.140.174 94.140.174 100,00
- Aset Tetap 1.377.543.067 1.384.250.839 99,52
- Aset Tidak Berwujud 78.102.013 67.303.890 116,04
- Aset Beban Tangguhan 543.804 1.540.022 35,31
- Aset Pajak Tangguhan 5.140.596 5.140.596 100,00
- Aset Tidak Lancar Lainnya 109.584.608 100.416.022 109,13
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.665.054.262 1.652.791.543 100,74
TOTAL ASET 2.665.780.047 2.446.781.921 108,95
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITASLiabilitas Jangka Pendek 1.820.267.701 1.226.273.080 148,44
Liabilitas Jangka Panjang 246.090.452 401.259.068 61,33
TOTAL LIABILITAS 2.066.358.153 1.627.532.148 126,96
EKUITASModal Disetor 599.815.000 599.815.000 100,00
Laba Ditahan
- Cadangan 170.290.112 170.290.112 100,00
- Saldo Laba (Rugi) - - -
- Laba Tahun Berjalan (170.683.218) 49.144.661 (347,31)
Jumlah Laba Ditahan (393.106) 219.434.773 (0,18)
TOTAL EKUITAS 599.421.894 819.249.773 73,17
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.665.780.047 2.446.781.921 108,95
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 13
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2. Laba (Rugi ) Komprehensif (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 2 : 3
1 2 3 4
Pendapatan 1.311.319.453 1.630.024.106 80,45
Beban Pokok Penjualan 1.146.297.713 1.217.428.182 94,16
Laba (Rugi) Bruto 165.021.740 412.595.924 40,00
GPM (%) 12,58 25,31
Beban Usaha
Beban Penjualan 11.748.363 14.108.832 83,27
Beban Administrasi 274.388.720 289.897.045 94,65
Jumlah Beban Usaha 286.137.083 304.005.877 94,12
Laba (Rugi) Usaha (121.115.343) 108.590.047 (111,53)
Pendapatan Non Usaha
Pendapatan Keuangan 15.967.324 11.667.410 136,85
Pendapatan Lain-lain 63.275.933 73.844.265 85,69
Jumlah Pendapatan Non Usaha 79.243.257 85.511.675 92,67
Beban Non Usaha
Beban Keuangan 81.818.303 74.964.875 109,14
Beban Lain-lain 46.992.829 53.610.632 87,66
Jumlah Beban Non Usaha 128.811.132 128.575.507 100,18
Selisih Pendapatan & Beban Non Usaha (49.567.875) (43.063.832) 115,10
Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi - - -
Pendapatan Luar Biasa - - -
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (170.683.218) 65.526.215 (260,48)
Pajak Penghasilan
Beban Pajak Kini - 16.381.554 -
Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan - - -
Beban Pajak Bersih - 16.381.554 -
L (R) Thn Berjalan dr Op. yg Dilanjutkan (170.683.218) 49.144.661 (347,31)
Kerug. Periode Berjalan dr Op. yg Dihentikan - - -
Laba (Rugi) Bersih Periode Berjalan (170.683.218) 49.144.661 (347,31)
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain - - -
Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan (170.683.218) 49.144.661 (347,31)
URAIAN
3. Arus Kas (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 2 : 3
2 3 4
Aktivitas Operasi 167.563.116 38.074.790 440,09
Aktivitas Investasi (195.536.194) (359.997.318) 54,32
Aktivitas Pendanaan (2.059.859) 247.940.143 (0,83)
Perubahan Kas & Setara Kas (30.032.937) (73.982.385) 40,59
Saldo Awal Kas & Setara Kas 257.564.902 257.564.902 100,00
Saldo Akhir Kas & Setara Kas 227.531.965 183.582.517 123,94
URAIAN
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 14
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
4. Sumber dan Penggunaan Dana (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 2 : 3
2 3 4
SUMBER DANA
a. - Penyusutan 84.135.236 79.279.234 106,13
- Laba Bersih (170.683.218) 49.144.661 (347,31)
b. Lain-lain 33.608.859 - -
Jumlah Sumber Dana (52.939.123) 128.423.895 (41,22)
PENGGUNAAN DANA
a. Angsuran Liabilitas Jangka Panjang - - -
b. Deviden 2.059.859 2.059.857 100,00
c. Investasi -
- Tanaman 116.809.010 117.364.907 99,53
- Non Tanaman 115.917.885 262.632.411 44,14
- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - - -
f. Lain-lain - - -
Jumlah Penggunaan Dana 234.786.754 382.057.175 61,45
Saldo Awal Kas 257.564.902 257.564.902 100,00
(30.160.975) 3.931.622 (767,14) Surplus (Defisit) Dana
1
URAIAN
5. Rasio Keuangan
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 2 : 3
2 3 4
Return on Equity (ROE) % (262,69) 32,92 (797,96)
Return on Investment (ROI) % (0,24) 12,74 (1,89)
Cash Ratio % 12,50 14,97 83,50
Current Ratio % 54,98 64,75 84,91
Collection Period (CP) hari 32,20 27,54 116,92
Perputaran Persediaan hari 125,86 37,47 335,91
Total Assets Turn Over (TATO) % 70,92 99,42 71,34
Rasio TMS Thdp Total Assets % 22,49 33,48 67,16
URAIAN
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 15
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
6. Biaya Produksi (Rp. 000)
a. Tanaman Semusim
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 3 : 2
2 3 4
1. Gula
- Pimpinan dan Tata Usaha 24.653.116 24.260.661 101,62
- Pembibitan 2.073.841 1.151.765 180,06
- Tebu Giling 29.176.952 29.657.097 98,38
- Tebang dan Angkut Tebu 61.920.333 51.586.672 120,03
- Pabrik 122.448.666 125.824.630 97,32
- Pengolahan 64.407.827 62.787.088 102,58
- Alat Pengangkutan 6.755.666 6.792.030 99,46
- Alat Pertanian 997.863 1.048.607 95,16
- Biaya Pengadaan Raw Sugar 281.878.047 370.901.991 76,00
- Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - -
- Penyusutan 40.024.384 35.278.604 113,45
Jumlah Biaya Produksi Gula 634.336.693 709.289.145 89,43
2. Tetes
- Pimpinan dan Tata Usaha 2.322.020 2.430.923 95,52
- Pembibitan 209.404 125.748 166,53
- Tebu Giling 2.666.924 2.913.636 91,53
- Tebang dan Angkut Tebu 5.711.492 5.161.134 110,66
- Pabrik 11.476.539 12.685.023 90,47
- Pengolahan 5.497.156 5.616.759 97,87
- Alat Pengangkutan 625.818 689.019 90,83
- Alat Pertanian 96.604 109.062 88,58
- Biaya Pengadaan Raw Sugar - - -
- Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - -
- Penyusutan 3.734.869 3.597.297 103,82
Jumlah Biaya Produksi Tetes 32.340.827 33.328.601 97,04
3. Wisata Agro Tanaman Semusim 6.244.017 5.369.943 116,28
4. Total Biaya Produksi
- Pimpinan dan Tata Usaha 26.975.136 26.691.584 101,06
- Pembibitan 2.283.245 1.277.513 178,73
- Tebu Giling 31.843.877 32.570.733 97,77
- Tebang dan Angkut Tebu 67.631.824 56.747.806 119,18
- Pabrik 133.925.204 138.509.653 96,69
- Pengolahan 69.904.982 68.403.847 102,19
- Alat Pengangkutan 7.381.484 7.481.049 98,67
- Alat Pertanian 1.094.468 1.157.669 94,54
- Biaya Pengadaan Raw Sugar 281.878.047 370.901.991 76,00
- Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - -
- Penyusutan 43.759.253 38.875.901 112,56
Jumlah Biaya Produksi 666.677.520 742.617.746 89,77
- Wisata Agro Tanaman Semusim 6.244.017 5.369.943 116,28
Total Biaya Produksi 672.921.537 747.987.689 89,96
URAIAN
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 16
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
b. Tanaman Tahunan
PROGNOSA RKAP %2014 2014 3 : 2
2 3 4
1. Karet- Gaji dan Tunjangan Staf 9.679.811 9.679.813 100,00 - Pemeliharaan Tanaman 64.937.796 64.779.718 100,24 - Panen dan Pengumpulan 193.458.042 193.458.040 100,00 - Pengangkutan 14.760.052 14.195.704 103,98 - Pembelian Pihak Ketiga 1.118.269 - - - Biaya Pengolahan Pabrik 52.256.757 52.256.756 100,00 - Pembebanan PBB 13.560.855 13.560.855 100,00 - Penyusutan 34.372.439 34.602.603 99,33 Jumlah Biaya Produksi Karet 384.144.021 382.533.489 100,42
2. Teh- Gaji dan Tunjangan Staf 1.360.925 1.265.820 107,51 - Pemeliharaan Tanaman 8.121.451 8.121.451 100,00 - Panen dan Pengumpulan 7.996.669 7.307.222 109,44 - Pengangkutan 601.730 601.730 100,00 - Pembelian Pihak Ketiga - - - - Biaya Pengolahan Pabrik 11.094.110 11.094.110 100,00 - Pembebanan PBB 955.006 955.006 100,00 - Penyusutan 2.703.124 2.760.345 97,93 Jumlah Biaya Produksi Teh 32.833.015 32.105.684 102,27
3. Kopi- Gaji dan Tunjangan Staf 1.104.393 871.019 126,79 - Pemeliharaan Tanaman 9.647.647 9.647.647 100,00 - Panen dan Pengumpulan 2.936.881 2.301.895 127,59 - Pengangkutan 1.082.091 1.006.192 107,54 - Pembelian Pihak Ketiga - - - - Biaya Pengolahan Pabrik 2.974.929 2.934.322 101,38 - Pembebanan PBB 1.043.995 1.043.995 100,00 - Penyusutan 1.401.165 1.369.626 102,30 Jumlah Biaya Produksi Kopi 20.191.101 19.174.696 105,30
4. Produk Hilir- Bahan Baku dan Pelengkap 6.828.606 14.377.413 47,50 - Biaya Kemas dan Angkutan 464.891 1.017.587 45,69 - Penyusutan - 1.037 - Jumlah Biaya Produksi Prod. Hilir 7.293.497 15.396.037 47,37
5. Kayu- Biaya Produksi 151.228 151.228 100,00
6. Wisata Agro- Biaya Ops. Wisata Agro 15.253.923 16.784.141 90,88 - Penyusutan 1.899.255 1.669.722 113,75 Jumlah Biaya Wisata Agro 17.153.178 18.453.863 92,95
7. Total Biaya Produksi- Gaji dan Tunjangan Staf 12.145.129 11.816.652 102,78 - Pemeliharaan Tanaman 82.706.894 82.548.816 100,19 - Panen dan Pengumpulan 204.391.592 203.067.157 100,65 - Pengangkutan 16.443.873 15.803.626 104,05 - Pembelian Pihak Ketiga 1.118.269 - - - Biaya Pengolahan Pabrik 66.325.796 66.285.188 100,06 - Pembebanan PBB 15.559.856 15.559.856 100,00 - Penyusutan 38.476.728 38.732.574 99,34 Jumlah Biaya Produksi 437.168.137 433.813.869 100,77 - Produk Hilir 7.293.497 15.396.037 47,37 - Kayu 151.228 151.228 100,00 - Wisata Agro 17.153.178 18.453.863 92,95 Total Biaya Produksi 461.766.040 467.814.997 98,71
URAIAN
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 17
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
7. Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok FOB (Rp./Kg)
a. Komoditas Pokok
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 2 : 3
2 3 4
1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun
Gula Eks Tebu 8.093 5.453 148,41
Gula Eks Raw Sugar 9.392 8.104 115,90
Gula Rata-rata 8.623 6.578 131,09
Tetes 693 691 100,31
Karet 14.542 14.482 100,41
Teh 16.011 15.656 102,27
Kopi 30.340 29.743 102,01
2. Harga Pokok Produksi FOB
Gula Eks Tebu 9.994 7.078 141,21
Gula Eks Raw Sugar 9.392 8.104 115,90
Gula Rata-rata 9.749 7.513 129,75
Tetes 693 691 100,31
Karet 20.767 21.520 96,50
Teh 26.820 20.619 130,07
Kopi 48.157 37.585 128,13
U R A I A N
1
b. Produk Hilir
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 2 : 3
2 3 4
1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun
Teh Celup 54.544 61.071 89,31
Teh Seduh 14.849 27.800 53,41
Kopi Bubuk 28.167 45.244 62,26
Gula Kemasan 9.471 9.528 99,41
Sirup Pala 16.835 12.384 135,94
2. Harga Pokok Produksi FOB
Teh Celup 60.801 80.804 75,24
Teh Seduh 16.765 38.877 43,12
Kopi Bubuk 29.414 52.392 56,14
Gula Kemasan 9.552 9.696 98,51
Sirup Pala 21.273 13.407 158,67
U R A I A N
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 18
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
3.5. Sumber Daya Manusia
Penggunaan tenaga kerja realisasi tahun 2014 dapat di gambarkan sebagai berikut :
PROGNOSA RKAP %
2014 2014 2 : 3
2 3 4
DIVISI TANAMAN SEMUSIM
- Karyawan Gol IIIA - IVD 284 356 79,78
- Karyawan Gol IA - IID 2.183 2.306 94,67
- Karyawan Kampanye 1.423 1.461 97,40
- Harian Lepas DMG 4.223 5.137 82,21
- Harian Lepas LMG 348 661 52,65
- Honorair 12 13 92,31
JumlahTanaman Semusim 8.473 9.934 85,29
DIVISI TANAMAN TAHUNAN
- Karyawan Gol IIIA - IVD 219 238 92,02
- Karyawan Gol IA - IID 5.245 5.836 89,87
- Harian Lepas Kebun 6.670 7.238 92,15
- Honorair 45 43 104,65
Jumlah Tanaman Tahunan 12.179 13.355 91,19
PTPN IX (PERSERO)
- Karyawan Gol IIIA - IVD 503 594 84,68
- Karyawan Gol IA - IID 7.428 8.142 91,23
- Karyawan Kampanye 1.423 1.461 97,40
- Harian Lepas DMG 4.223 5.137 82,21
- Harian Lepas LMG 348 661 52,65
- Harian Lepas Kebun 6.670 7.238 92,15
- Honorair 57 56 101,79
Total PTPN IX (Persero) 20.652 23.289 88,68
URAIAN
1
4. ANALISA TERHADAP CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
Pemulihan perekonomian global yang cenderung melambat, sangat berdampak pada harga
jual, diantaranya karet. Harga karet dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan
karena pertumbuhan volume perdagangan pada negara emerging market yang rendah, serta
tingginya stok karet dunia. Pada komoditi gula, penurunan harga disebabkan tingginya stok
gula nasional baik dari produksi tebu rakyat maupun gula impor.
Total penerimaan penjualan diprognosakan hanya mencapai 80,45% dari target. Dari sisi
biaya, operasional expenditure mencapai 94,15% dari RKAP. Tahun 2014 PT. Perkebunan
Nusantara IX (Persero) diprognosakan rugi Rp. 170,68 milyar dari RKAP laba sebesar Rp.
49,14 milyar. Pencapaian Kinerja Perusahaan tahun 2014 yang dinilai dengan SK Menteri
BUMN RI No. KEP – 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mencapai nilai 50,60 dengan
tingkat kesehatan BBB (Kurang Sehat) sedangkan dalam RKAP 2014 mencapai nilai 87,50
dengan tingkat kesehatan AA (Sehat).
PT. Perkebunan Nusantara IX 19
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB III
RENCANA KERJA PERUSAHAAN
TAHUN 2015
1. ANALISA PASAR
1.1. Komoditi Gula
Gula merupakan komoditas yang pasarnya paling terdistorsi karena kebijakan campur
tangan Pemerintah, baik di negara eksportir maupun inportir antara lain dalam bentuk
subsidi, insentif, kontrol/kuota produksi, impor dan ekspor hingga jaminan harga.
Indonesia menerapkan kebijakan harga pokok petani (HPP) yang merupakan harga gula
minimal yang diterima petani dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani. HPP tersebut sangat terkait dengan yang terbentuk dalam
lelang gula, untuk tahun 2014 pemerintah menetapkan HP Rp. 8.150/kg di awal tahun
dan Rp. 8.500/kg di pertengahan tahun (excl. PPN).
Harga rata-rata lelang gula lokal sampai dengan bula Oktober 2014 Rp. 7.606/kg (excl
PPN) dan diperkirakan cenderung turun di kisaran Rp. 7.200 s.d. Rp. 7.500/kg (excl.
PPN, di bawah HPP).
Harga lelang gula lokal tahun 2015 diperkirakan cenderung turun atau stabil
dibandingkan tahun 2014, dikarenakan masih banyaknya stok gula di pasaran dunia. Di
Indonesia masih banyak produksi tahun 2014 dan banyaknya gula ilegal yang beredar di
luar Jawa yang mengakibatkan stok gula di Jawa surplus dan harga gula cenderung
stagnan atau turun.
Harga patokan petani (HPP) diperkirakan naik sekitar 5% menjadi Rp. 8.900 per kg
dibanding tahun 2014 sebesar Rp. 8.500 per kg. Harga rata-rata lelang gula lokal
diperkirakan berkisar Rp. 7.000 s.d. Rp. 7.500 per kg yang berarti di bawah HPP.
Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar gula PTPN tahun 2015 pada kisaran Rp.
7.900,- per kg.
1.2. Komoditi Tetes
Perkembangan harga rata-rata tender tetes PTPN di Jawa bulan Juni s.d. Oktober 2014
menunjukkan tren naik yaitu seitar Rp. 1.036.000 s.d. Rp. 1.878.000 per ton loco PG
excl. PPN. Harga tertinggi terjadi di PTPN X sedangkan terendah terjadi di PTPN XI
wilayah timur. Hal ini dipengaruhi adanya kebutuhan tetes regional yang cukup tinggi
PT. Perkebunan Nusantara IX 20
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
sehingga demand lebih besar dari supply. Untuk PTPN IX, harga tetes bulan Juli s.d.
Oktober 2014 Rp. 1.086.600 s.d. Rp. 1.600.500 per ton excl PPN.
Harga perkiraan tahun 2015 tertekan oleh meningkatnya pasokan global namun
demikian harga akan tertopang oleh masih tingginya kebutuhan industri pengolahan
tetes di negara-negara produsen. Harga tetes nasional pada tahun 2015 diperkirakan Rp.
1.087.000 s.d. Rp. 1.972.000 per ton excl. PPN. Harga tetes nasional akan ditopang oleh
situasi tetes Indonesia yang masih defisit..
Untuk PTPN IX, harga tetes tahun 2015 diperkirakan stabil dikarenakan stok di
prosesor tidak terlalu banyak dan kebutuhannya tetap, sedangkan supply dimungkinkan
masih kurang.
Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar tetes tahun 2015 pada kisaran Rp.
1.100.000 s.d. Rp. 1.680.000 per ton, exclusive PPN.
1.3. Komoditi Karet
Kondisi pasar karet alam dunia sepanjang Semester I tahun 2014 lesu. Hal ini
menyebabkan harga sangat fluktuatif dan cenderung melemah secara signifikan
dibanding periode yang sama di tahun 2013. Untuk tahun 2015 diprediksi harga karet
masih berada dalam tren pelemahan dengan tidak menutup kemungkinan akan terjadi
rebound harga meski dalam level yang cukup moderat. Beberapa faktor yang
menyebabkan kondisi tersebut, yaitu :
Produksi karet alam dunia tahun 2015 diperkirakan akan mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2014, sedangkan konsumsi cenderung stagnan atau turun.
Muncul negara-negara penghasil karet alam baru dengan produksi cukup tinggi
seperti Vietnam dan negara-negara Indocina.
Proses pemulihan ekonomi global yang berjalan cukup lambat.
Isu dilakukannya normalisasi suku bunga Amerika oleh Bank Sentral Amerika pada
tahun 2015 (The Fed).
Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX memperkirakan harga karet ekspor
dalam RKAP 2015 sebesar US$ 1,95/Kg atau 88,64% dari RKAP 2014 sebesar US$
2,20/Kg dan 92,86% dari Prognosa 2014 sebesar US$ 2,10/Kg.
1.4. Komoditi Teh
Untuk tahun 2015 diprediksi harga teh berpotensi turun dibanding tahun 2014.
Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut antara lain :
Diperkirakan tahun 2015 masih diwarnai dengan suplai yang melimpah dan
permintaan pasar yang masih tertekan sehubungan dengan masih tingginya stok teh
pada akhir 2014.
PT. Perkebunan Nusantara IX 21
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Turunnya permintaan dari pembeli sebesar 0,51% meskipun total produksi teh dunia
tahun 2014 mengalami penurunan.
Situasi geopolitik yang belum sepenuhnya kondusif terutama kawasan Timur Tengah
dan Eropa Timur sehingga mempengaruhi permintaan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX memperkirakan harga teh ekspor dalam
RKAP 2015 sama dengan RKAP 2014 sebesar US$ 1,80/Kg dan 101,82% dari
Prognosa 2014 sebesar US$ 1,75/Kg
1.5. Komoditi Kopi
Tahun 2015 harga kopi diprediksi berpotensi turun dibandingkan tahun 2014. Beberapa
faktor yang mempengaruhi, yaitu :
Produksi kopi diprediksi akan menurun dikarenakan cuaca yang kurang mendukung.
Ekspor kopi diprediksi akan turun dikarenakan produksi turun dan petani lebih suka
menjual kopi di dalam negeri, serta dikhawatirkan aka nada penurunan permintaan
ekspor.
Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX memperkirakan harga kopi robusta
ekspor dalam RKAP 2015 sebesar US$ 2,80/Kg atau 96,55% dari RKAP 2014
sebesar US$ 2,90/Kg dan 96,55% dari prognosa 2014 sebesar US$ 2,90/Kg.
2. ASUMSI – ASUMSI PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2015
Penyusunan RKAP tahun 2015 digunakan asumsi dan dasar perhitungan sebagai berikut :
2.1. Harga Jual Komoditas
Gula Eks Tebu Kg - 100,00 - - 7.900
Gula Eks Raw Sugar Kg - - - - -
Tetes Kg - 100,00 - - 1.100
Karet
- Konvensional Kg 70,00 30,00 1,95 23.205 20.900
- Lateks Pekat Kg - 100,00 - - 24.200
Teh Kg 60,00 40,00 1,80 21.420 15.000
Kopi
- Robusta Kg 50,00 50,00 2,80 33.320 20.000
- Arabika Kg - 100,00 - - 30.000
Produk Hilir
- Teh Celup Kg - 100,00 - - 92.247
- Teh Kemasan Kg - 100,00 - - 43.458
- Kopi Bubuk Kg - 100,00 - - 58.560
- Gula 9 Kg - 100,00 - - 9.558
- Sirup Kg - 100,00 - - 14.727
(Rp.)
EKSPOR
(Rp.)
URAIAN SATUAN
VOLUME PENJUALAN HARGA JUAL
EKSPOR LOKAL LOKAL
(%) (%) (USD)
PT. Perkebunan Nusantara IX 22
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2.2. Kurs nilai tukar dolar diprediksi sebesar Rp. 11.900/USD
2.3. Cadangan kenaikan gaji/upah sebesar 10%.
2.4. Harga barang/bahan dianggarkan naik 3 % dari realisasi harga barang/bahan tahun
2014.
2.5. Bunga KKPE 6,00%, bunga Kredit Modal Kerja (KMK) 9,50%.
2.6. Bunga Deposito 6 % per tahun.
3. SASARAN USAHA
3.1. Laba ( Rugi )
Laba (Rugi) Sebelum Pajak :
Div Semusim ( Rp. 28.941 juta ) GPM 29,25 %
Div Tahunan Rp. 35.839 juta GPM 27,65 %
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Rp. 6.897 juta GPM 28,30 %
3.2. Tingkat Kesehatan Perusahaan
Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara No. Kep – 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, dengan
total nilai 76,25 dan tingkat kesehatan SEHAT ( A ).
4. STRATEGI USAHA
Strategi usaha yang dilaksanakan dalam operasional perusahaan tahun 2015 adalah :
4.1. Strategi Corporate
1. Meningkatkan daya tumbuh melalui peningkatan efektivitas pada semua aspek
kegiatan bisnis dengan tetap mempertahankan fungsi-fungsi yang ada dan tetap
berorientasi pada kegiatan yang mengarah kepada efisiensi di segala bidang serta
mempertahankan penggunaan strategi yang relevan.
2. Mengembangkan diversifikasi dan inovasi dalam rangka peningkatkan pendapatan
dan efisiensi biaya melalui pemanfaatan potensi internal.
3. Mempertahankan kerjasama yang telah ada dan mencari mitra bisnis yang
berkompeten dan kredibel untuk mengembangkan kerjasama lain dalam upaya
pemanfaatan asset perusahaan dengan prinsip bussines to bussines.
4. Pengembangan Teknologi Informasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan
dan brand corporate image.
PT. Perkebunan Nusantara IX 23
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
4.2. Strategi Bisnis
Strategi bisnis yang diterapkan perusahaan pada tahun 2015 sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi tebu melalui kerjasama dengan petani baik dengan sistem
Km KSO maupun Km Non KSO, serta melakukan kerjasama dengan pihak lain
untuk memperluas areal tanaman tebu.
2. Optimalisasi produksi karet melalui penggunaan teknologi dengan tetap
mempertahankan umur ekonomis tanaman.
3. Meningkatkan efisiensi melalui substitusi bahan bakar dengan menggunakan
bahan bakar non minyak, seperti sekam padi, kayu bakar, tatal kayu, batu bara,
moulding dan kayu karet.
4. Pembentukan anak perusahaan yang akan menangani usaha di luar core business
perusahaan.
5. Menciptakan value creation yang dapat memberikan nilai tambah bagi
perusahaan.
6. Mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset non produktif menjadi profit center.
4.3. Strategi Fungsional
1. Meningkatkan produktivitas dan rendemen tebu dengan terus mendorong petani
untuk melaksanakan teknik budidaya yang mengarah pada peningkatan
produktivitas lahan.
2. Optimalisasi produksi karet dengan penggunaan rainguard dan aplikasi
stimulansia gas, dan stimulansia karet plus.
3. Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan, jalan dan jembatan,
mesin dan instalasi serta inventaris lain sesuai dengan spesifikasi teknis dan
ketersediaan biaya.
4. Melaksanakan investasi berdasarkan skala prioritas.
5. Mempertahankan pelanggan utama dan mengembangkan pasar baru dalam
pemasaran komoditi pokok.
6. Membangun ceruk pasar dan brand image, serta menggandeng mitra strategis
dalam pemasaran produk hilir dan wisata agro.
7. Mengembangkan unit wisata agro baru pada kebun dan pabrik gula yang
memiliki potensi.
8. Mengembangkan unit-unit Banaran 9 Coffee & Tea.
9. Meningkatkan peran organ-organ fungsional secara profesional.
10. Meningkatkan koordinasi intern.
PT. Perkebunan Nusantara IX 24
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
11. Pemanfaatan lahan non produktif untuk ditanami tanaman kayu dan
pengembangan tanaman hortikultura.
12. Pengembangan sistem aplikasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
memanfaatkan media publikasi perusahaan (web, portal dan jejaring sosial).
5. K E B I J A K A N
Guna mendukung strategi usaha, manajemen menerapkan kebijakan dan langkah sebagai
berikut :
5.1. Kebijakan Umum
1. Optimalisasi produksi
Mempertahankan pengelolaan tanaman tebu melalui peningkatan luas areal
dengan menjalin kemitraan dengan APTR serta kerjasama dengan mitra
strategis.
Eksploitasi produksi melalui penggunaan teknologi, pelaksanaan baku teknis
dan pengendalian terhadap penyakit.
Bekerjasama dengan lembaga terkait dalam rangka mengembangkan
teknologi budidaya tanaman, penanganan hama dan penyakit, rekomendasi
pemupukan serta pengawalan pencapaian produksi.
2. Diversifikasi usaha dan pemanfaatan asset
Pengembangan tanaman hortikultura.
Pengembangan AMDK.
Pengembangan tanaman kayu monokultur dan intercrop dengan
memanfaatkan areal-areal yang kurang produktif.
Kerjasama dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) untuk
pengembangan areal eks PG Colomadu menjadi kawasan bisnis properti.
3. Pengembangan kompetensi SDM dan organisasi
Mempertahankan pengelolaan bisnis tanaman semusim dan tanaman tahunan
dalam bentuk Divisi Tanaman Semusim (DTS) dan Divisi Tanaman Tahunan
(DTT).
Menerapkan sistem pelatihan/pengembangan SDM berbasis kompetensi.
Melaksanakan rekruitmen dan seleksi guna memenuhi kebutuhan formasi
karyawan.
4. Peningkatan pelayanan
Membantu dan memfasilitasi petani tebu dalam mendapatkan bantuan Kredit
Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat (KKPE-TR).
PT. Perkebunan Nusantara IX 25
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Menghasilkan produksi secara konsisten dan sesuai standar mutu
perdagangan untuk kepuasan pelanggan.
Memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada
wisata agro.
5.2. Kebijakan Fungsional
1. Produksi dan Produktivitas Tanaman
a. Komoditas Gula
Melaksanakan teknik budidaya yang mengarah pada peningkatan
produktivitas lahan serta penyediaan tebu siap tebang dengan biaya yang
efisien.
Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) untuk masing-masing
kategori tanaman di pabrik gula dan pemenuhan biaya guna kelancaran
pekerjaan di kebun.
Giling tebu secara FIFO dan sisa tebu pagi maksimal 30% kapasitas giling
pabrik.
Meningkatkan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu
pasok bahan baku tebu sesuai kriteria masak, bersih dan segar (MBS).
b. Komoditas Karet
Melakukan investasi Tanaman Ulangan (TU) terutama pada tanaman yang
sudah tidak produktif dan Tanaman Konversi (TK) yang berasal dari eks
kapok yang sangat potensial untuk dilakukan penanaman karet.
Melanjutkan kerjasama dengan Pusat Penelitian Karet untuk melakukan
pengawalan investasi dan eksploitasi.
Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan
mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan kesesuaian
kloon.
Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap
mempertimbangkan potensi produksi tanaman.
Untuk mengoptimalkan jumlah SDM, penyadap pada tahun tanam tua
dilakukan sistem panen borong.
Penggunaan rainguarding pada daerah yang potensi terjadinya gangguan
hujan dan gagal sadap antara lain kebun Balong.
PT. Perkebunan Nusantara IX 26
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan
pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar).
Pembentukan Tim Pengawalan K3 (Kadar Karet Kering), Kuantitas dan
Kualitas Karet, Tim Early Warning Sistem (EWS) untuk areal dan pohon
TM antara lain Tim Pengendalian Jamur Akar Putih, Tim Pengendalian
Kering Alur Sadap dan Tim Pengendalian Penyakit Gugur Daun di setiap
unit kebun sesuai dengan SOP Bagian Tanaman dan Bagian
Teknik/Pengolahan.
Aplikasi Stimulansia Karet Plus untuk TM I hingga TM 10.
c. Komoditas Teh
Melaksanakan percepatan replanting berdasarkan mapping areal yang telah
dilakukan, pada areal yang populasi dan produktivitasnya rendah dengan
kloon Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 yang berproduktivitas tinggi dan
tahan terhadap penyakit Blister blight.
Penyulaman dengan cara compacting dan infiling menggunakan kloon
Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 untuk mempertahankan density minimal
13.500 pohon/ha.
Pembentukan frame/bidang petik secara selektif mulai dari TBM I sd. TBM
III dengan menggunakan metode kombinasi centring bending.
Pembuatan kebun induk (Stekreys) sebagai upaya untuk mendapatkan bahan
tanaman yang baik dan kemurnian kloonnya terjaga.
Penanaman pelindung sementara dengan Chrotalaria atau Tephrosia pada
areal TTAD yang sekaligus berfungsi sebagai pupuk hijau dan mulsa
organik.
Penyulaman pohon pelindung tetap dengan lamtoro dan gravilea robusta
untuk mempertahankan mikroklimat pada daerah yang rawan kekeringan.
Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke
tanaman kayu dan hortikultura sebagai upaya meningkatkan produktivitas
lahan.
Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkasan ajir untuk
mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas pucuk.
Pengolahan tanah dan penambahan bahan organik sebagai upaya
memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
PT. Perkebunan Nusantara IX 27
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Pemupukan sesuai dengan rekomendasi PPTK Gambung dan pengendalian
penyakit Blister blight secara intensif berdasarkan EWS (Early warning
System).
Bekerjasama dengan PPTK Gambung untuk pengawalan peningkatan
produktivitas dan mutu teh, analisa tanah/daun untuk pemupukan,
pemurnian kloon dan pelatihan peningkatan kompetensi karyawan.
Konsisten melaksanakan petikan medium sesuai siklus dan cara petik tanpa
meninggalkan pucuk burung, dengan MS rata 60%.
Konsisten melaksanakan pengawasan untuk mengurangi losses produksi
dengan melakukan analisa ketinggian secara kontinyu dan pemetikan secara
giring bebek.
Melaksanakan petikan sebagian areal dengan gunting dan mesin petik untuk
meningkatkan produktivitas serta menekan biaya tenaga kerja.
d. Komoditas Kopi
Pemenuhan populasi/density 1.400 pohon/ha untuk kebun Jollong, Ngobo,
dan Sukamangli serta mempertahankan populasi 1.600 pohon/ha untuk
kebun Getas.
Populasi pelindung tetap minimal 600 pohon – 800 pohon per ha.
Perbaikan percabangan dengan tak ent secara intensif dan pangkasan yang
ideal.
Sulaman tanaman kopi dengan stek berakar sambungan batang bawah BP
308 dan pelindung dengan menggunakan cangkok L2 pada blok yang
populasinya kurang.
Bekerjasama dengan Puslit KOKA Jember untuk penanganan
hama/penyakit maupun penggunaan bibit unggul yang tahan nematoda dan
kloon-kloon dengan potensi produksi tinggi yaitu BP 936, BP 939, BP 534,
BP 409, BP 42 dan BP 308.
Secara bertahap mengganti pelindung tetap dari sagawe, krete menjadi
tanaman sengon dan L2 masih dipertahankan.
Melakukan replanting pada blok/ areal yang populasinya/habitus jelek.
Meningkatkan kesehatan tanaman yang produktif dengan pemberian pupuk
sesuai rekomendasi puslit dan pemeliharaan secara intensif dengan
pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik.
PT. Perkebunan Nusantara IX 28
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Pangkas pemeliharaan dilaksanakan tepat waktu bertujuan mempertahankan
kesinambungan kerangka tanaman dan melalui pangkas PLP dan pangkas
seleksi untuk mengarah ideal.
Mensiasati perubahan mikroklimat dengan cara pengaturan dan penambahan
naungan/pelindung.
Menanam sisi kanan dan kiri jalan dengan tanaman kayu dalam rangka
mensiasati perubahan iklim mikro dan antisipasi angin serta menambah
pendapatan perusahaan.
Monitoring kondisi mikroklimat pada semua areal kebun kopi, utamanya
suhu dan kelembaban.
2. Pemasaran
Seluruh volume produksi direncanakan habis terjual pada tahun anggaran yang
bersangkutan dengan tingkat harga yang optimal.
Penjualan Ekspor :
Penjualan diarahkan untuk mensuplai pangsa pasar tetap yang telah dimiliki.
Melakukan terobosan pasar ke kawasan pemasaran yang potensial.
Menghasilkan produksi secara konsisten dan sesuai standar mutu
perdagangan serta sesuai permintaan konsumen.
Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
Penjualan Lokal :
Penjualan dilakukan secara selektif kepada pembeli potensial dan
memanfaatkan peluang pasar dalam negeri.
Produksi selalu diupayakan sesuai standar mutu perdagangan dan konsisten
untuk kepuasan pelanggan.
Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
3. Pengadaan Barang dan Jasa
a. Memproses pengadaan barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Mengevaluasi dan menyempurnakan sistem dan prosedur pengadan barang.
c. Melayani pelanggan internal (evaluasi terhadap permintaan pembelian dari
unit-unit dan melakukan upaya percepatan penyelesaian proses pengadaan) dan
eksternal (transparansi tender dan kecepatan pembayaran).
d. Menerapkan stok minimum untuk barang-barang kritis.
4. Pengembangan dan Pembinaan SDM
a. Menerapkan prinsip minus growth 2%.
b. Pembenahan sistem pengelolaan SDM.
PT. Perkebunan Nusantara IX 29
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
c. Penerapan sistem remunerasi berbasis kinerja.
d. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya Manusia dengan
dengan berbagai pengembangan sesuai kebutuhan kompetensi.
e. Melakukan kerjasama dengan auransi untuk penerapan COB (Coordination of
Benefit)
f. Menjadikan Serikat pekerja (SP) sebagai mitra dalam mewujudkan industrial
yang harmonis.
5. Satuan Pengawas Internal
Sesuai dengan fungsi SPI sebagai pemeriksa intern, mengambil peranan sebagai
konsultan dan katalisator untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan, serta
dalam hal pengawasan yang akan dilakukan antara lain :
a. Pemeriksaan Operasional
Menekankan pada penilaian terhadap cara-cara manajemen mengelola
sumber dana dan daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bagi
kegiatan/program kebun/pabrik gula/bagian.
Untuk menilai kegiatan/prestasi kerja.
Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindak lanjut.
b. Bidang Pengendalian Internal
Melakukan pengujian dan penilaian terhadap sistem pengendalian intern
perusahaan serta melakukan pengkajian secara berkala.
c. Bidang Manajemen Risiko
Menetapkan hasil risk assessment unit manajemen risiko.
Memantau dan mengevaluasi dan mengevaluasi apakah mitigasi risiko di
unit benar-benar telah dioperasionalkan untuk mengurangi risiko-risiko
sampai dengan tingkat yang dapat diterima.
Menyimpulkan hasil pengelolaan risiko yang telah dilaksanakan unit kerja.
6. Produk Hilir dan Wisata Agro
a. Meningkatkan daya saing produk hilir yang ada.
b. Perluasan lini usaha dengan pengembangan produk hilir baru.
c. Meningkatkan tingkat kunjungan konsumen wisata agro.
d. Mengembangkan Banaran 9 Coffee & Tea.
e. Pengembangan media promosi produk hilir, wisata agro dan penawaran
kerjasama.
7. Tanaman Kayu
PT. Perkebunan Nusantara IX 30
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
a. Mapping areal produktif dan non produktif sebagai upaya optimalisasi lahan
dengan mengembangkan tanaman kayu sengon, jabon dan miopsis.
b. Optimalisasi lahan dengan melaksanakan penanaman kayu sistem monokultur
dan intercrop secara terprogram dan kontinyu.
c. Penyulaman tepat waktu untuk mempertahankan populasi pohon/ha.
d. Jarak tanam sengon 3 x 3 m untuk monokultur dan 3 x 5 m untuk intercrop
dengan pisang, papaya dan atau hortikultura lainnya.
e. Penjualan kyu sengon dalam bentuk log super dan pengolahan menjadi RST.
f. Pemeliharaan tanaman (TDP) secara intensif untuk mendapatkan TP (Tanaman
Panen) tepat waktu dan homogen.
g. Inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang secara periodik, tepat dan
akurat.
h. Proses panen tepat waktu dan cara untuk mempertahankan kualitas kayu.
8. Tanaman Hortikultura
a. Mapping areal produktif dan non produktif sebagai upaya optimalisasi lahan
dengan mengembangkan tanaman hortikultura jeruk, buah naga, pisang,
papaya dan hortikultura lainnya.
b. Optimalisasi lahan dengan melaksanakan penanaman hortikultura sistem
monokultur dan intercrop secara terprogram dan kontinyu.
c. Pemeliharaan tanaman secara intensif untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan sasaran kinerja.
6. PROGRAM KEGIATAN
6.1. Aspek Organisasi
1. Sistem dan Organisasi
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan berdasarkan SK Direksi Nomor PTPN
IX.0/SK/221/2014 tanggal 28 Agustus 2014, tentang Perubahan Wewenang
Direksi dan Penyempurnaan Struktur Organisasi Setingkat Urusan PT
Perkebunan Nusantara IX.
PT. Perkebunan Nusantara IX 31
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
b. Sumber Daya Manusia
Penggunaan tenaga kerja tahun 2015 dapat di gambarkan sebagai berikut :
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
2 3 4
DIVISI TANAMAN SEMUSIM
Karyawan Gol IIIA - IVD 284 282 99,30
Karyawan Gol IA - IID 2.183 2.213 101,37
Karyawan Kampanye 1.423 1.297 91,15
Harian Lepas DMG 4.223 4.328 102,49
Harian Lepas LMG 348 356 102,30
Honorair 12 12 100,00
Jumlah Tanaman Semusim 8.473 8.488 100,18
DIVISI TANAMAN TAHUNAN
Karyawan Gol IIIA - IVD 219 238 108,68
Karyawan Gol IA - IID 5.245 5.721 109,08
Harian Lepas Kebun 6.670 7.084 106,21
Honorair 45 44 97,78
Jumlah Tanaman Tahunan 12.179 13.087 107,46
PTPN IX (PERSERO)
Karyawan Gol IIIA - IVD 503 520 103,38
Karyawan Gol IA - IID 7.428 7.934 106,81
Karyawan Kampanye 1.423 1.297 91,15
Harian Lepas DMG 4.223 4.328 102,49
Harian Lepas LMG 348 356 102,30
Harian Lepas Kebun 6.670 7.084 106,21
Honorair 57 56 98,25
Total PTPN IX (Persero) 20.652 21.575 104,47
URAIAN
1
c. Melakukan kajian atas efektifitas struktur organisasi dengan bekerjasama
dengan BPKP Propinsi Jawa Tengah.
d. Mengukur beban kerja secara detail pada masing-masing unit kerja dan
mengevaluasi beban kerja ideal masing-masing unit kerja, serta membuat
kebijakan standar formasi ideal sesuai kebutuhan riil unit kerja.
e. Penempatan karyawan sesuai dengan kompetensinya.
f. Pencocokan dan pembaharuan data normatif karyawan untuk semua unit kerja.
g. Mengevaluasi job description dan job specification disesuaikan dengan
perkembangan organisasi.
h. Aplikasi sistem reward and punishment karyawan.
i. Melakukan workshop untuk menyamakan persepsi penerapan sistem
remunerasi berbasis kinerja dan menyusun formula untuk penerapan sistem
remunerasi berbasis kinerja.
j. Melakukan rekrutmen untuk memenuhi formasi karyawan pimpinan.
PT. Perkebunan Nusantara IX 32
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
k. Melakukan pembenahan sistem penerimaan, pengangkatan dan evaluasi
karyawan dengan penyusunan SOP rekrutmen dan seleksi (system management
trainee), revisi SOP asisten dan meelopen, serta revisi SOP pedoman penilaian
karya, akselerasi dan KPI.
l. Mengevaluasi sistem penilaian kinerja sebagai berikut :
Strata I s.d. III menggunakan sistem penilaian.
Strata IV s.d. VI menggunakan KPI.
m. Pemenuhan gap kompetensi karyawan melalui job enlargement, job enrichment
dan training.
n. Melakukan assessment hard competency dengan dua metode :
Penyusunan bank soal untuk self assessment
Interview untuk cross check hasil self assessment.
2. Pengelolaan Kesehatan
Penerapan BPJS kesehatan kepada semua karyawan aktif dan purna
6.2. Aspek Umum
1. Meminimalkan konflik terkait lahan HGU/HGB melalui percepatan pengurusan
dan perpanjangan HGU/HGB, yang meliputi :
a. Perpanjangan/pembaharuan HGU/HGU
Afd Polokarto, Batujamus
Afd Asinan/Banaran, Getas
Afd Tembir, Galardowo
Afd Jatirunggo dan Afd Gebugan, Ngobo
Afd. Kerjo & Afd Karanggadungan, Batujamus
Kebun Semugih
Afd. Merbuh, Merbuh
Afd. Blabak/Platukan, Merbuh
Afd. Jolotigo, Jolotigo
Afd. Mluwung, Kawung
Afd. Sawangan, Siluwok
Afd. Kepoh/Sambirejo, Batujamus
Afd. Kedondong, Siluwok
Kebun Sukamagli
Jl. Mpu Tantular No. 33 Semarang
700,1201 ha
835,5745 ha
1.392,4410 ha
1.196,8200 ha
1.208,3050 ha
1.026,3300 ha
1.371,1400 ha
470,6500 ha
479,0000 ha
1.372,7900 ha
2.226,3600 ha
251,7450 ha
1.001,6900 ha
839,8138 ha
0,1962 ha
b. Pengurusan HGB
Kampoeng Kopi Banaran
7,0078 ha
PT. Perkebunan Nusantara IX 33
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Banaran 9 Resort
Sentra Industri Hilir
Banaran 9 Coffee & Tea Gemawang
Rumah Dinas Delik
3,8321 ha
0,6973 ha
0,6743 ha
0,2171 ha
2. Mengupayakan penguasaan kembali tanah-tanah / aset yang dikuasai pihak ketiga.
6.3. Aspek Satuan Pengawasan Intern
a. Obyek Pemeriksaan
Obyek pemeriksaan Divisi Tanaman Tahunan terdiri dari 15 unit Kebun,
sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian . Untuk Divisi Tanaman Semusim
terdiri dari 8 Pabrik Gula, sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian.
Dalam PKPT tidak diprogramkan pemeriksaan khusus terhadap permasalahan-
permasalahan khusus, kecuali apabila timbul permasalahan-permasalahan khusus
yang ditemukan dalam pemeriksaan rutin atau diluar program kerja pemeriksaan
yang dianggap perlu untuk ditindaklanjuti dengan pemeriksaan khusus.
b. Sasaran Pemeriksaan
Sasaran pemeriksaan yang dipilh dalam PKPT tahun 2015 dimaksudkan sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas kerja SPI di dalam mencapai tujuan jangka
pendek yang berarti juga meningkatkan prestasi/kinerja SPI dari tahun ke tahun.
Secara keseluruhan sasaran pemeriksaan adalah sebagai berikut :
- Pemeriksaan kelengkapan dan kewajaran laporan pertanggungjawaban
keuangan.
- Pemeriksaan realisasi keuangan dan pertanggungjawaban beserta fisik
tanaman/non tanaman.
- Pemeriksaan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku.
- Monitoring tindak lanjut BPK, KAP dan pemeriksaan SPI sebelumnya.
- Peningkatan penghematan pengeluaran dan peningkatan daya guna serta hasil
guna.
c. Ikhtisar PKPT Tahun 2015
- Jumlah hari kerja pemeriksaan tahun 2015 adalah 300 hari exclusive jumlah
hari minggu dan hari libur nasional.
- Jumlah satuan organisasi / program kegiatan dan fungsi yang akan diperiksa
untuk Divisi Tanaman Tahunan berjumlah 21 unit dan Divisi Tanaman
Semusim berjumlah 14 unit.
- Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) untuk Divisi Tanaman Tahunan 38
LHP dan untuk Divisi Tanaman Semusim 22 LHP.
PT. Perkebunan Nusantara IX 34
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
d. Rencana Pendidikan Profesi untuk Karyawan Pimpinan SPI dan Manajemen
Risoko
Untuk mencapai sasaran pemeriksaan dalam PKPT tahun 2015 juga direncanakan
pendidikan profesi untuk pemeriksa sesuai tingkatannya, sebagai berikut :
1) Pendidikan untuk SPI
Dasar – dasar Audit : 2 orang
Audit Operasional : 2 orang
Komunikasi Psikologi Audit : 6 orang
Audit Kecurangan : 4 orang
Pengelolaan Tugas-tugas Audit : 3 orang
EDP Audit : 1 orang
Risk Based Audit : 5 orang
2) Pendidikan untuk Manajemen Risiko
ISO 31000 Standart Series/ERM Fundamental : 2 orang
Benchmarking : 4 orang
Privat Training : 4 orang
Risk Based Audit : 2 orang
Maturity level : 2 orang
Pembahasan MR : 50 orang
RM Standard Series 2 : 2 orang
6.4. Aspek Manajemen Risiko
a. Melakukan pendampingan/fasilitator risk assessment di 15 kebun, 8 pabrik gula,
13 bagian kantor direksi dan Sekretaris Perusahaan sekali dalam setahun.
b. Menyusun profil risiko perusahaan.
c. Melakukan evaluasi/monitoring terhadap pelaksanaan mitigasi risiko yang
dilaksanakan oleh risk owner.
d. Melakukan review atas penerapan manajemen risiko serta melakukan analisis
potensi terjadinya risiko baru.
e. Melakukan analisa risiko investasi terhadap usulan aktivitas/transaksi usaha
perusahaan.
f. Melakukan analisa risiko legal dan kajian-kajian terhadap kerjasama dengan pihak
ketiga/pihak lain.
g. Meningkatkan kualifikasi Unit Manajemen Risiko melalui sertifikasi CRMP
(Certified Risk Management Profesional) dan CRMS.
PT. Perkebunan Nusantara IX 35
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
h. Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan manajemen
risiko melalui pelatihan, workshop dan benchmarking.
i. Mengkomunikasikan penerapan manajemen risiko kepada Direksi dan Komisaris.
j. Memelihara dan mendokumentasikan data pengelolaan risiko.
k. Melakukan evaluasi penerapan Manajemen Risiko bekerjasama dengan konsultan.
6.5. Aspek Produksi, Teknik dan Pengolahan
1. Kegiatan Tanaman
a. Tebu
Luas Areal
Pencapaian areal seluas 33.637,80 Ha terinci Tebu Sendiri 165,86 Ha, TR
Km KSO 1.230,00 Ha melalui kerjasama dengan petani dengan memberikan
Jaminan Pendapatan Minimal Petani dan TR Km Non KSO 32.241,93 Ha,
dengan upaya :
Kerjasama dengan Pemerintah Daerah bersama petani dalam rangka
pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami tebu.
Membantu dan memfasilitasi Petani Tebu Rakyat dalam mendapatkan
bantuan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat
(KKPE-TR).
Pencapaian produktivitas tebu 677 ku/ha dengan upaya :
Pengelolaan tanaman tebu sesuai baku teknis dengan perhatian utama
pada pekerjaan kebun yang berhubungan langsung dengan pengaruh
utama produktivitas.
Pencapaian masa tanam optimal utamanya pada lahan sawah plant cane
pada bulan Mei s.d. Juli, dan didukung dengan bibit dari Single Bud
Planting (SBP).
Menyediakan pupuk tepat waktu serta pelaksanaan pemupukan tepat
jenis, dosis, waktu, cara, tempat dan harga (6 tepat) disertai rasio
pemupukan dengan mempertimbangkan hasil analisa kesuburan tanah.
Penggunaan kompos/pupuk organik guna memperbaiki struktur tanah.
Pengendalian hama dan penyakit pada tingkat serangan maksimum
dibatas ambang ekonomis.
Pencapaian rendemen 6,98 % dengan upaya :
Perbaikan manajemen tebang angkut dengan mengupayakan penyediaan
tebu layak tebang melalui pelaksanaan kletek menjelang tebang.
Pelaksanaan penebangan tebu masak, bersih dan segar dengan cara :
PT. Perkebunan Nusantara IX 36
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Masak : penebangan tebu berdasarkan pada tebu optimal masak pada
saat itu.
Bersih :
Toleransi kotoran tebu maksimal 5 %.
Sisa dongkelan maksimum 15 ku/ha untuk kebun yang tidak
dikepras.
Sisa dongkelan 30 ku/ha untuk kebun yang akan dikepras.
Segar :
Tebu segera digiling dengan batasan waktu maksimal sejak
tebang sampai dengan giling 36 jam,
Manajemen cane yard dengan pedoman sisa tebu pagi baik di
emplasemen maupun di kebun maksimum 30% kapasitas giling
pabrik,
Koordinasi dengan Bagian Pengolahan, pelaksanaan giling FIFO
agar tebu datang awal digiling awal dan datang akhir digiling
akhir.
Antisipasi tebu digilingkan ke PTPN/PG lain dengan peningkatan kinerja
pabrik, pelaksanaan analisa NNPP lori per lori dalam rangka penilaian
prestasi individu petani, pemberian pinjaman tebang angkut berdasarkan
jumlah tebu tertimbang yang dipasok petani.
Peningkatan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu
pasok bahan baku tebu dalam jumlah sesuai kapasitas giling pabrik.
Intensifikasi penyuluhan, pelatihan, pelayanan dan kunjungan ke petani.
Kerjasama dengan P3GI dalam rangka menemukan kendala-kendala
produktivitas terutama di bidang agronomi, varietas, pemupukan, bibit,
hama dan budidaya tanaman tebu.
b. Karet
Untuk kesinambungan produksi, kebijakan yang ditempuh dalam investasi dan
eksploitasi adalah :
Investasi
Penggunaan kloon unggul Quick Starter (QS) yang mempunyai
metabolisme tinggi dengan harapan peningkatan produktivitas tanaman
antara lain PB 260, PB 340, IRR 118, IRR 112.
PT. Perkebunan Nusantara IX 37
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan
mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan
kesesuaian kloon.
Melakukan pengolahan tanah secara mekanis untuk areal TTI guna
mengurangi berkembangnya JAP dan perbaikan aerasi udara dalam
tanah.
Meningkatkan produktivitas lahan dengan cara tanaman intercrop
semusim pada gawangan karet.
Melakukan penanaman Mucuna bracteata untuk menjaga lengas tanah.
Melakukan manajemen tajuk untuk mengantisipasi patah cabang pada
jalur angin.
Mengoptimalkan areal TTI dengan menanam sengon dengn pola TPJ.
Melaksanakan pembibitan karet 1 (satu) tahun dengan sistem Tanam
Benih Langsung (TABELA) untuk mendapatkan bibit jagur dengan
kualitas akar yang prima.
Eksploitasi
Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap
mempertimbangkan potensi produksi tanaman.
Rasionalisasi hanca yang disesuaikan kemampuan menyadap untuk
meningkatkan produktivitas.
Pengunaan raiguard pada daerah yang potensi terjadinya gangguan hujan
dan gagal sadap antara lain kebun Balong.
Penanganan KAS secara intensif baik menggunakan NO BB maupun
vitamin karet.
Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan
pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar).
Program hanca tuntas dengan prinsip ”tidak ada pohon yang tidak
berproduksi”.
Pengendalian daun dari penyakit di saat gugur daun sekunder dengan
dusting belerang dan mancozeb.
Pembentukan tim khusus untuk pengawalan K3, kuantitas dan kualitas,
Early Warning System (EWS), tim untuk areal dan pohon TM antara lain
tim pengendalian jamur akar putih, tim pengendalian kering alur sadap
dan tim pengendalian penyakit gugur daun di setiap unit kebun.
PT. Perkebunan Nusantara IX 38
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
c. Teh
Investasi
Penggunaan kloon berproduktivitas tinggi dan tahan penyakit Blister
blight dalam pelaksanaan replanting, compacting dan infilling, yaitu
Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025. Memetakan areal dalam parameter
populasi dan kloon.
Percepatan replanting untuk areal dengan populasi dan kloon
berproduktivitas rendah. Berikut luasan replanting di tahun 2014 :
No. Uraian Kebun
Jumlah Kaligua Semugih Jolotigo
1.
2.
3.
4.
TTAD
TTI
TBM
TM
56,70
55,83
89,85
286,92
35,60
24,91
79,48
256,49
12,07
10,68
22,00
386,45
104,37
91,42
191,33
929,86
Jumlah 489,30 396,48 431,20 1.316,98
% TTAD
% TTI
11,58
11,41
8,89
6,28
2,79
2,47
7,92
6,94
Penyulaman secara compacting/infilling pada areal TBM I s.d. III
menggunakan bibit dalam polybag besar umur 2 tahun.
Pelaksanaan monitoring hasil compacting/infilling secara kontinyu.
Pembentukan bidang petik mulai TBM I s.d TBM III secara selektif dan
kontinyu dengan cara kombinasi bending/centring untuk memperoleh
bidang petik yang optimal dan TM tepat waktu.
Penanaman pelindung sementara jenis Chrotalaria/Tephrosia di areal
TTAD/TTI serta penyulaman pelindung tetap lamtoro/gravilea robusta
untuk mempertahankan populasi 400 ph/ha.
Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke
tanaman kayu guna meningkatkan produktivitas lahan.
Eksploitasi
Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkas ajir seluas 28
– 33 % dari areal TM dengan komposisi 70 % semester I dan 30 %
semester II untuk mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas
pucuk.
PT. Perkebunan Nusantara IX 39
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Pengolahan tanah menggunakan cangkul garpu seluas 28 – 33% dari
areal TM dan penambahan bahan organik 10 – 20 ton/ha untuk
memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
Melaksanakan pemupukan sesuai dengan dosis rekomendasi PPTK
Gambung.
Melaksanakan pengendalian Blister blight secara intensif berdasarkan
EWS (Early Warning System) terutama areal dengan kloon TRI 2024.
Melaksanakan petikan medium secara konsisten dengan komposisi pucuk
medium minimal 70%, halus maksimal 10 % dan kasar maksimal 20%.
Melaksanakan pemetikan secara tepat rotasi dan cara petik tanpa
meninggalkan pucuk burung dengan hasil analisa pucuk rata-rata 60%.
Bekerjasama dengan PPTK Gambung dalam hal pengawalan investasi
dan eksploitasi teh.
d. Kopi
Investasi
Sulaman kopi dengan bibit prima stek berakar sambungan BP 308.
Sulaman naungan dengan menggunakan bibit cangkok L2 dan krete.
Penambahan populasi penaung tetap, secara bertahap mencapai 600 - 800
pohon/ha (1 : 2).
Tak ent sesuai dengan program.
Perbaikan kebun entres untuk menjaga kloon-kloon rekomendasi guna
kestabilan produktivitas.
Pelaksanaan pangkas bentuk diupayakan 3 etape dimulai pada ketinggian
80 cm dilanjutkan pada ketinggian 120 cm dan 180 cm dengan sistem
bayonet maupun tidak.
Eksploitasi
Bekerjasama dengan Puslit KOKA dalam rangka perbanyakan kloon
unggul, pembangunan kebun entres, rekomendasi pemupukan dengan
melakukan analisa tanah dan daun serta mengadakan pelatihan di bidang
pangkasan maupun perbanyakan stek.
Melaksanakan pangkas pemeliharaan tepat waktu, bertujuan
mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman yang diperoleh dari
pangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang tidak produktif.
PT. Perkebunan Nusantara IX 40
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
e. Tanaman Kayu
Mapping areal produktif dan non produktif.
Melaksanakan penanaman kayu monokultur : sengon, jabon dan miopsis
dengan density sengon 1.100 ph/ha. Tahun 2015 diprogramkan monokultur
jabon sejumlah 59.000 pohon (54,00 ha) dan monokultur sengon 599.346
pohon (544,86 ha).
Melaksanakan penanaman intercrop sengon, jabon dan akasia dengan pola
tanam TPJ (Tanaman Pinggir Jalan), TS (Tanaman Sela) pada areal hiaten,
dan Box System pada areal TTAD/TTI. Tahun 2015 diprogramkan
intercrop sejumlah 504.552 pohon yang terdiri dari 480.352 sengon dan
1.100 jabon, serta 23.100 pohon akasia.
Melaksanakan penyulaman tepat waktu pada areal monokultur dan
intercrop maks. TDP I (Tanaman Dalam Pemeliharaan) untuk
mempertahankan populasi.
Melaksanakan pemeliharaan tanaman secara intensif mulai TDP I sd. TDP
III dan penjarangan pohon kerdil saat TDP IV sengon dan TDP V
jabon/miopsis agar diperoleh TP tepat waktu dan homogen.
Melaksanakan inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang 130 cm dari
permukaan tanah untuk mengetahui jumlah, pertumbuhan dan
perkembangan tanaman secara periodik, tepat dan akurat.
Melaksanakan proses panen tepat waktu : sengon 6 tahun, jabon/miopsis 8
tahun, dengan diameter minimal 50 cm, serta tepat cara dalam penebangan
dan pengangkutan.
f. Hortikultura
Mapping areal untuk ditanami tanaman hortikultura.
Melaksanakan penanaman hortikultura jeruk seluas 12,99 ha, buah naga
seluas 11,00 ha, pisang monokultur seluas 152,56 ha dan intercrop seluas
288,61 ha.
Melaksanakan pemeliharaan tanaman secara intensif mulai tanam hingga
panen tepat waktu.
PT. Perkebunan Nusantara IX 41
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2. Areal Tanaman (Ha)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
Tebu
- Tebu Sendiri 150,10 165,86 110,50
- Tebu Rakyat -
TR KSO 3.246,77 1.230,00 37,88
TR Non KSO 28.611,85 32.241,93 112,69
TR Lain-lain 2.233,21 - -
Jumlah Tebu Rakyat 34.091,83 33.471,93 98,18
Jumlah Tanaman Semusim 34.241,93 33.637,80 98,24
Karet
- TM 17.272,02 18.064,58 104,59
- TBM 8.604,77 6.582,21 76,49
- Persiapan 573,62 1.157,47 201,78
Jumlah Karet 26.450,41 25.804,26 97,56
Teh
- TM 969,47 936,17 96,57
- TBM 169,93 191,33 112,59
- Persiapan 177,58 189,48 106,70
Jumlah Teh 1.316,98 1.316,98 100,00
Kopi
- TM 950,10 915,46 96,35
- TBM 138,45 48,19 34,81
- Persiapan - - -
Jumlah Kopi 1.088,55 963,65 88,53
Total Areal
- TM 19.191,59 19.916,21 103,78
- TBM 8.913,15 6.821,73 76,54
- Persiapan 751,20 1.346,95 179,31
Jumlah Tanaman Tahunan 28.855,94 28.084,89 97,33
Total Areal Tanaman Komoditi Pokok 63.097,87 61.722,69 97,82
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 42
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
3. Produksi dan Produktivitas Tanaman
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
2 3 4
TANAMAN SEMUSIM
1. Areal Digiling (Ha) 34.241,93 33.637,80 98,24
2. Produksi (Kg)
- Tebu Giling 2.107.648.700 2.279.398.900 108,15
- Hablur 130.252.690 159.047.279 122,11
- Total Gula SHS 160.582.210 159.524.430 99,34
- SHS Eks Tebu Milik PG 43.549.960 53.897.200 123,76
- SHS Milik Petani 87.019.500 105.627.230 121,38
- SHS Eks Raw Sugar 30.012.750 - -
- Total Tetes 109.585.140 110.354.860 100,70
- Tetes Milik PG 46.649.420 42.316.200 90,71
- Tetes Milik Petani 62.935.720 68.038.660 108,11
3. Produktivitas
- Tebu per Ha (Kg) 61.552 67.763 110,09
- Rendemen (%) 6,18 6,98 112,91
- Hablur per Ha (Kg) 3.804 4.728 124,30
TANAMAN TAHUNAN
1. Areal TM (Ha)
- Karet 17.272,02 18.064,58 104,59
- Teh 969,47 936,17 96,57
- Kopi 950,10 915,46 96,35
2. Produksi (Kg)
- Karet 26.415.777 26.545.000 100,49
- Teh 2.050.684 2.105.250 102,66
- Kopi 665.501 1.006.700 151,27
3. Produktivitas (Kg/Ha)
- Karet 1.529 1.469 96,08
- Teh 2.115 2.249 106,31
- Kopi 700 1.100 156,99
URAIAN
1
4. Teknik dan Pengolahan
a. Komoditas Gula
RKAP Teknik dan Pengolahan sebagai berikut :
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
Perbandingan Sisa Hasil Kemurnian 95,98 96,00 100,02
HPB Total 91,81 92,00 100,21
Winter Rendemen 97,60 98,00 100,41
Efisiensi Pabrik 86,00 86,50 100,58
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 43
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
RKAP Kapasitas Pabrik sebagai berikut :
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
Inclusif Jam Berhenti (ton) 16.400 18.260 111,34
Exclusif Jam Berhenti (ton) 18.860 19.600 103,92
Total Jam Berhenti (%) 15,00 8,27 55,13
URAIAN
Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2015 yang telah ditetapkan maka
disusun program kerja sebagai berikut :
Menekan jam berhenti dalam pabrik (jam berhenti B), dengan :
Menaikan intensitas control pada semua tahapan proses di dalam musim
giling.
Merespon dengan segera hasil control dengan tindakan tepat dan benar
menurut kaidah teknologi.
Operasional proses mengacu pada Standar Operating Proses pada tiap
tahapan proses.
Melaksanakan cleaning steam side evaporator di luar musim giling.
Peningkatan HPB total
Optimalisasi pemakaian air ambibisi dengan sistem sprayer, operasional
+ 200% sabut, temperatur 70oC.
Keajegan kapasitas giling sesuai rencana kapasitas masing-masing PG.
Peningkatan PSHK
Penerapan FIFO dalam urutan tebu yang digiling.
Pemberian biosida, desinfektan secara terukur pada nira gilingan terakhir.
Pemberian susu kapur 3o Be secara terukur pada nira mentah gilingan
hingga pH 6,0.
Peningkatan rendemen ketel
Menyiapkan instalasi pelunak air sesuai dengan kebutuhan suplesi air
pengisi ketel.
Optimalisasi pemakaian air condens untuk pengisian ketel dengan suhu
air pengisi ketel >95OC.
Pencapaian Winter Rendemen
Rekondisi/perbaikan alat ukur, timbangan, pendukung proses agar handal
selama musim giling.
Reaksi defekasi dan sulfitasi optimal dengan memperhatikan pH, suhu,
dan waktu, sehingga kadar kapur dalam nir encer < 1000 ppm.
PT. Perkebunan Nusantara IX 44
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Melaksanakan pembersihan kerak sisi nira pada pipa nira evaporator dan
juice heater secara periodik terjadwal.
Konsistensi dengan warna larutan produk maksimal 200 ICUMSA.
Menekan pol blotong.
Menekan HK tetes
Memilih sistem masak yang sesuai dengan kondisi bahan baku dan
kondisi peralatan masakan.
b. Komoditas Karet, Teh dan Kopi
RKAP Teknik dan Pengolahan tahun 2015 sebagai berikut (dalam kg) :
Karet
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
Sheet 19.332.961 20.614.550 106,63
Lateks Pekat 1.427.645 1.454.640 101,89
Pale Crepe 301.007 295.700 98,24
Brown Crepe 5.132.557 3.981.750 77,58
Skim 221.607 198.360 89,51
Jumlah 26.415.777 26.545.000 100,49
URAIAN
Teh
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
Mutu I 1.345.752 1.368.413 101,68
Mutu II 507.814 526.312 103,64
Mutu III 197.118 210.525 106,80
Jumlah 2.050.684 2.105.250 102,66
URAIAN
Kopi
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
RWP 602.628 905.460 150,25
RDP 45.777 78.840 172,23
Non Robusta (Arabika) 17.096 22.400 131,02
Jumlah 665.501 1.006.700 151,27
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 45
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Kapasitas pabrik
Kapasitas pabrik untuk pengolahan karet, teh, dan kopi RKAP 2014 sebagai
berikut :
JUMLAH KAPASITAS TERPASANG KAPASITAS TERPAKAI %
UNIT TON PER HARI RATA-RATA (TON/HARI) 4 : 3
1 2 3 4 5
Sheet 15 123,50 72,33 58,57
Lateks Pekat 1 9,00 5,10 56,71
Pale Crepe 1 4,30 1,04 24,13
Brown Crepe 5 13,25 13,97 105,44
Teh 3 12,10 7,39 61,05
Kopi 2 35,60 8,39 23,57
NAMA PABRIK
Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2015 yang telah ditetapkan maka
disusun program kerja sebagai berikut :
Bidang Teknik
Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan perusahaan dan
rumah dinas, jalan dan jembatan, mesin dan instalasi, alat angkut, serta
inventaris kecil sesuai dengan spesifikasi teknisnya masing-masing dan
ketersediaan biaya.
Perbaikan mesin-mesin dan penggantian alat-alat pengolahan yang sudah
tidak layak operasi guna meningkatkan kualitas pengolahan pada pabrik.
Penambahan kapasitas mesin-mesin pengolahan dan infrastruktur
pengolahan untuk menyelaraskan dengan kenaikan suplai bahan baku.
Melaksanakan investasi non tanaman berdasarkan skala prioritas.
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (baik internal maupun
eksternal) berkenaan dengan investasi non tanaman, pengadaan barang
dan jasa, pelatihan, penanganan lingkungan dan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Bidang Pengolahan
Memproduksi :
i. Karet :
Jenis karet yang diproduksi adalah :
Ribbed Smoked Sheet (RSS)
Thin Pale Crepe (TPC)
Estate Brown Crepe
Lateks Pekat
PT. Perkebunan Nusantara IX 46
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Persentase mutu high grade (RSS) minimal 85% dari total RSS
dan BrCr.
Persentase mutu RSS I minimal 95% dari total produksi RSS atau
80% dari total RSS dan BrCr.
Persentase lateks pekat minimal 88% dari total lateks pekat dan
skim.
Persentase brown crepe maksimal 15% dari total produksi karet
ii. Teh
Jenis teh yang diproduksi adalah teh hitam orthodoks.
Persentase teh mutu I minimal 65% dari total produksi teh untuk
setiap kebun teh dengan asumsi rata-rata Mutu Standar (MS)
55%.
iii. Kopi
Jenis kopi yang diproduksi adalah:
RWP (Robusta Wet Process)
RDP (Robusta Dry Process)
AWP (Arabica Wet Process)
ADP (Arabica Dry Process)
Persentase mutu RWP 1 LMS berkisar antara 33 – 65% dari total
produksi kopi robusta.
iv. Minyak Pala
v. Kapok
Menggunakan barang/bahan pembantu pengolahan yang tepat jenisnya
dengan dosis, waktu, dan cara yang tepat.
Menerapkan metode dan teknologi yang efisien dan efektif dalam proses
pengolahan.
Mengimplementasikan sistem manajemen mutu (SMM), sistem
manajemen lingkungan (SML) dan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dalam pengelolaan pabrik.
Mengimplementasikan Sistem Pertanian Lestari/Sustainable Agriculture
Network – Rainforest Alliances (SAN RA) untuk komoditi teh.
Mempertahankan sertifikasi produk (SNI) untuk komoditi RSS dan Kopi
dengan perbaikan berkesinambungan.
Meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan.
PT. Perkebunan Nusantara IX 47
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun
eksternal, berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Penelitian dan Pengembangan
a. Guna peningkatan produktivitas tanaman tebu, dilakukan penelitian untuk
penyediaan bibit tebu dengan tingkat kemurnian varietas unggul baru di LPT3
Comal, melalui kultur jaringan dan penjenjangan kebun bibit (KBP, KBN,
KBI, serta KBD) di pabrik gula terhadap vareitas tebu unggul diskriminatif.
b. Melakukan percobaan-percobaan yang terkait dengan parameter produktivitas.
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian, antara lain :
Balit Sungei Putih, terkait dengan upaya peningkatan produktivitas
tanaman karet, analisa daun, dosis pemupukan dan sistem sadap yang
tepat.
Puslit Getas, terkait dengan investasi tanaman karet, penelitian mengenai
hama penyakit, kloon unggulan, lilit batang dan pemilihan kloon tanaman
sesuai agronomi dan unsure hara.
Puslit Koka, terkait dengan pengembangan investasi dan eksploitasi
tanaman kopi.
Puslit Gambung, terkait dengan pengembangan investasi terutama dalam
penyediaan bibit unggul dan peningkatan produktivitas tanaman teh.
Balitjestro, terkait pengembangan hortikultura.
PPKS, terkait dengan rencana pengembangan kelapa kopyor.
6.6. Aspek Pemasaran dan Pengadaan
1. Pemasaran
a. Komoditi Pokok
Meningkatkan koordinasi pelaksanaan penjualan dengan PT. KPBN
Jakarta untuk memantau harga pasar dalam pelaksanaan penjualan.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait/asosiasi terkait untuk
kelancaran pelaksanaan penjualan.
Melaksanakan penjualan sesuai tingkat harga pasar yang optimal dan
kebutuhan cashflow.
Mengadakan komitmen supply ekspor kopi dengan pembeli Italia untuk
tetap mempertahankan pasar yang sudah ada.
PT. Perkebunan Nusantara IX 48
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Untuk mendapatkan hasil penjualan gula yang optimal diupayakan melalui
penjualan tepat waktu dengan tetap memperhatikan likuiditas perusahaan
dan memanfaatkan sistem penjualan yang berlaku.
Penjualan tetes dilakukan tender yang dikoordinir oleh PT KPBN dalam
rangka mendapatkan informasi pasar guna memperoleh harga jual yang
optimal.
Di samping melalui tender PT KPBN, penjualan dilaksanakan kepada
prosesor dengan sistem alokasi untuk memperoleh harga jual yang lebih
tinggi dari harga tender dan kepastian pasar.
Memperluas jaringan distribusi dalam rangka menciptakan persaingan
yang menguntungkan perusahaan.
b. Produk Hilir
Optimalisasi kerjasama dengan pihak distributor yang sudah ada.
Mencari distributor baru untuk memasarkan produk hilir khusus untuk
kopi, teh dan sirup pala.
Menawarkan kerjasama pemakaian bahan baku produk hilir PTPN IX
kepada hotel, restoran, kafe dan perusahaan consumer goods.
Pengembangan jalur distribusi secara internal :
Program penggunaan produk hilir di kebun dan PG.
Memanfaatkan koperasi kebun/PG sebagai pengecer.
Optimalisasi pemasaran produk hilir melalui obyek wisata PTPN IX dan
outlet Banaran 9 Coffee and Tea.
Melakukan program promosi yang tepat sasaran dan berkesinambungan
melalui promosi dengan menyebar brosur, pamphlet, bekerjasama dengan
radio swasta.
Melakukan promosi melalui media internet dengan jejaring sosial dan
website khusus produk hilir.
Melakukan penawaran kerjasama penjualan produk dengan koperasi-
koperasi anggota Dekopinda Kota Semarang.
2. Pengadaan
a. Melakukan pembelian barang/bahan perlengkapan sesuai pedoman pengadaan
barang/jasa melalui tender, non tender dan penunjukan/pembelian langsung
kepada agen/produsen untuk mendapatkan ketepatan waktu dan kualitas sesuai
kebutuhan serta harga yang bersaing/menguntungkan perusahaan.
PT. Perkebunan Nusantara IX 49
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
b. Pembaharuan/revisi pedoman pengadaan barang/jasa demi tercapainya
efektivitas dan efisiensi proses pengadaan yang lebih baik.
c. Barang/bahan yang mudah diperoleh disekitar PG/Kebun pengadaannya
dilaksanakan oleh masing-masing PG/Kebun.
d. Persediaan minimal hanya diperkenankan untuk barang/bahan yang
kebutuhannya tidak dapat ditunda, antara lain bahan kimia/pembantu
pengolahan, BBM/pelumas dan bahan pembungkus.
e. Substitusi barang dengan kandungan bahan aktif sama dan harga lebih murah.
f. Untuk mendapatkan barang dan jasa/pekerjaan yang tepat waktu,
mutu/kualitas, harga dan tepat sasaran dengan mengupayakan melalui
pelaksanaan tender pengadaan barang dan jasa/pekerjaan lebih awal dan
berorientasi pada penggunaan bahan/barang substitusi dengan harga murah
tanpa mengurangi mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan.
g. Mengintensifkan koordinasi dengan bagian terkait dan unit kerja maupun
dengan Tim Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa guna mengupayakan
sistem pengadaan barang dan jasa/pekerjaan yang memenuhi aspek tepat
waktu, harga, mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan sesuai dengan yang
dibutuhkan.
h. Mengadakan evaluasi secara selektif pada rekanan yang telah terdaftar dalam
Daftar Rekanan Terleseksi (DRT).
i. Berupaya mencari harga barang/bahan dan jasa yang menguntungkan
perusahaan dengan tidak mengurangi mutu/kualitas bahan/barang maupun jasa
(sesuai dengan yang diharapkan pemakai).
j. Menyusun sistem pengadaan barang dan jasa melalui e-Procurement.
6.7. Aspek Perencanaan dan Pengembangan
Pemanfaatan aset non operasional.
Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada wisata
agro dengan meningkatkan pelayanan dan penambahan wahana baru.
Pembuatan master plan wisata agro di lima unit kebun; Warnasari, Krumput,
Jollong, Ngobo dan Sukamangli.
Promosi dan penawaran kerjasama franchise Banaran 9 Coffee and Tea.
Perluasan lini produk melalui pengembangan produk hilir baru dan
pengembangan AMDK.
PT. Perkebunan Nusantara IX 50
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Meningkatkan daya saing produk hilir yang ada antara lain melalui renovasi
produk, renovasi proses, renovasi kemasan, konsistensi mutu dan kuntinuitas
produksi.
Pengembangan media promosi produk hilir, wisata agro dan penawaran
kerjasama melalui pembuatan leaflet penawaran kerjasama franchise, pembuatan
leaflet aset-aset non produktif untuk ditawarkan kerjasama dengan pihak III dan
partisipasi dalam pameran tertentu.
Pengembangan tanaman hortikultura untuk budidaya tanaman jeruk, buah naga
dan pisang.
Pemanfaatan areal tunggu tanaman karet (TTI, TBM I, TBM II) dengan menanam
tanaman musiman seperti jahe gajah, kacang tanah, sereh wangi, jagung, dan
ketela.
Penataan areal yang berbatu agar selanjutnya dapat ditanami dengan tanaman
produktif.
6.8. Teknologi Informasi
Kegiatan Teknologi Informasi untuk tahun 2015 meliputi :
Pencitraan PTPN IX melalui media elektronik berupa publikasi kegiatan di
website, jejaring sosial dan partisipasi di Forum TI BUMN.
Implementasi System Online berupa PB71 Online, Aktiva Online, Inventory
Online bersinergi dengan PTPN XIII.
Pelaksanaan System E-Audit BPK dengan penyiapan aplikasi komunikasi data ke
server BPK di Jakarta.
Pelaksanaan manajemen data di Portal Kementerian BUMN yang berupa Portal
EIS, Portal SDM, Portal Publik, Portal PKBL dan Portal Aset.
Implementasi aplikasi produksi berbasis SMS Gateway untuk monitoring
produksi karet secara elektronik berbasis sms dan intranet.
Maintenance hardware, software dan jaringan komunikasi data Kebun, PG dan
Kantor Direksi.
6.9. Aspek Pelestarian Lingkungan
Pengelolaan lingkungan di Pabrik Gula dengan peringkat Proper Biru.
Pembuatan dan pembenahan PAL sesuai standar.
PT. Perkebunan Nusantara IX 51
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan,
dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengelolaan
pabrik.
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun eksternal,
berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan keselamatan dan
kesehatan kerja.
6.10. Aspek Keuangan
Menyusun RKAP yang seimbang sesuai kondisi yang ada/dapat dicapai namun
tetap rasional.
Meningkatkan disiplin anggaran tanpa mengurangi fleksibilitas anggaran sejauh
hal tersebut menguntungkan perusahaan.
Menjaga likuiditas perusahaan pada tingkat yang baik untuk menjamin kelancaran
kebutuhan operasional perusahaan.
Menyajikan Laporan Keuangan Perusahaan secara periodik yang transparan
sesuai norma dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan mencerminkan
kondisi perusahaan secara keseluruhan.
PT. Perkebunan Nusantara IX 52
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB IV
ANGGARAN PERUSAHAAN
1. ANGGARAN PENDAPATAN USAHA
1.1. Volume Penjualan (Kg)
PROGNOSA RKAP %2014 2015 2 : 3
1 2 3 4
EKSPOR DAN LOKAL- Gula Eks Tebu 45.765.580 53.897.200 117,77 - Gula Eks Raw Sugar 30.012.500 - - - Tetes 46.649.420 42.316.200 90,71 - Karet Konv. 24.766.524 24.892.000 100,51 - Lateks Pekat 1.763.000 1.454.640 82,51
Jumlah Karet 26.529.524 26.346.640 99,31
- Teh 2.050.684 2.105.250 102,66 - Kopi : Robusta 643.641 984.300 152,93 Arabika 12.207 22.400 183,50
Jumlah Kopi 655.848 1.006.700 153,50
PRODUK HILIR- Teh Celup 3.457 3.460 100,09 - Teh Kemasan 6.392 8.160 127,66 - Kopi Bubuk 17.658 18.918 107,14 - Gula Kemasan 480.000 1.800.000 375,00 - Sirup 5.084 5.220 102,68
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 53
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
1.2. Harga Jual (Rp./Kg)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
EKSPOR
- Karet Konvensional 21.977 23.205 105,59
- Teh 19.147 21.420 111,87
- Kopi Robusta 33.350 33.320 99,91
LOKAL
- Gula Eks Tebu 7.752 7.900 101,91
- Gula Eks Raw Sugar 7.767 - -
- Gula Rata-rata 7.758 7.900 101,83
- Tetes 1.248 1.100 88,16
- Karet Konvensional 21.362 20.900 97,83
- Lateks Pekat 22.601 24.200 107,07
- Teh 14.900 15.000 100,67
- Kopi Robusta 23.227 20.000 86,11
- Kopi Arabika 33.784 30.000 88,80
PRODUK HILIR
- Teh Celup 74.961 92.247 123,06
- Teh Kemasan 36.596 43.458 118,75
- Kopi Bubuk 44.802 58.560 130,71
- Gula Kemasan 9.639 9.558 99,15
- Sirup 12.729 14.727 115,70
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 54
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
1.3. Nilai Penjualan (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
EKSPOR DAN LOKAL- Gula Eks Tebu 354.769.695 425.787.880 120,02 - Gula Eks Raw Sugar 233.115.832 - -
Jumlah Gula 587.885.527 425.787.880 72,43 - Tetes 58.202.779 46.547.820 79,98 - Karet Konv. 537.960.727 560.402.249 104,17 - Lateks Pekat 39.845.947 35.202.288 88,35
Jumlah Karet 577.806.674 595.604.537 103,08 - Teh 34.294.470 39.688.173 115,73 - Kopi : Robusta 16.904.597 26.242.637 155,24 Arabika 412.398 672.000 162,95
Jumlah Kopi 17.316.995 26.914.637 155,42 - Produk Hilir
Teh Celup 259.140 319.176 123,17 Teh Kemasan 233.923 354.618 151,60 Kopi Bubuk 791.118 1.107.838 140,03 Gula Kemasan 4.626.750 17.203.500 371,83 Sirup 64.714 76.876 118,79
Jumlah Produk Hilir 5.975.645 19.062.008 318,99 - Kayu 435.035 3.266.465 750,85 - Wisata Agro
Wisata Agro DTS 8.230.682 9.565.269 116,21 Wisata Agro DTT 21.171.646 22.767.976 107,54
Jumlah Wisata Agro 29.402.328 32.333.245 109,97 Jumlah Ekspor dan Lokal 1.311.319.453 1.189.204.765 90,69
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 55
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2. ANGGARAN BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN USAHA
(Dalam Ribuan Rupiah)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
2 3 4
TANAMAN SEMUSIM
1. Gula (Incl. Raw Sugar)
- Harga Pokok Penjualan 634.336.693 304.897.900 48,07
- Biaya Penjualan 1.507.914 851.577 56,47
- Biaya Administrasi 81.281.834 88.177.801 108,48
Jumlah Gula 717.126.441 393.927.278 54,93
2. Tetes
- Harga Pokok Penjualan 32.340.827 32.015.343 98,99
- Biaya Penjualan - - -
- Biaya Administrasi - - -
Jumlah Tetes 32.340.827 32.015.343 98,99
3. Wisata Agro DTS
- Harga Pokok Penjualan 6.244.017 4.022.224 64,42
- Biaya Penjualan - - -
- Biaya Administrasi - - -
Jumlah Wisata Agro DTS 6.244.017 4.022.224 64,42
4. Jumlah DTS
- Harga Pokok Penjualan 672.921.537 340.935.467 50,66
- Biaya Penjualan 1.507.914 851.577 56,47
- Biaya Administrasi 81.281.834 88.177.801 108,48
Total DTS 755.711.285 429.964.845 56,90
1
U r a i a n
PT. Perkebunan Nusantara IX 56
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
(Dalam Ribuan Rupiah)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
2 3 4
TANAMAN TAHUNAN
1. Karet
- Harga Pokok Penjualan 395.840.468 419.563.751 105,99
- Biaya Penjualan 8.331.465 9.610.335 115,35
- Biaya Administrasi 156.102.656 164.597.687 105,44
Jumlah Karet 560.274.589 593.771.773 105,98
2. Teh
- Harga Pokok Penjualan 36.445.185 33.783.428 92,70
- Biaya Penjualan 1.409.408 640.386 45,44
- Biaya Administrasi 20.756.938 20.607.378 99,28
Jumlah Teh 58.611.531 55.031.192 93,89
3. Kopi
- Harga Pokok Penjualan 18.096.984 23.089.991 127,59
- Biaya Penjualan 349.127 434.279 124,39
- Biaya Administrasi 11.508.192 9.265.204 80,51
Jumlah Kopi 29.954.303 32.789.474 109,46
4. Wisata Agro DTT
- Harga Pokok Penjualan 17.153.178 16.873.775 98,37
- Biaya Penjualan 62.966 290.388 461,18
- Biaya Administrasi 4.046.241 5.376.719 132,88
Jumlah Wisata Agro DTT 21.262.385 22.540.882 106,01
5. Kayu
- Harga Pokok Penjualan 151.228 596.825 394,65
- Biaya Penjualan - - -
- Biaya Administrasi - - -
Jumlah Wisata Agro DTT 151.228 596.825 394,65
6. Produk Hilir
- Harga Pokok Penjualan 5.689.133 17.807.708 313,01
- Biaya Penjualan 87.483 250.000 285,77
- Biaya Administrasi 692.859 75.984 10,97
Jumlah Produk Hilir 6.469.475 18.133.692 280,30
7. Jumlah DTT
- Harga Pokok Penjualan 473.376.176 511.715.478 108,10
- Biaya Penjualan 10.240.449 11.225.388 109,62
- Biaya Administrasi 193.106.886 199.922.972 103,53
Total DTT 676.723.511 722.863.838 106,82
U r a i a n
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 57
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
3. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA NON USAHA
3.1. Pendapatan Non Usaha (Rp.000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
TANAMAN SEMUSIM
Pendapatan Keuangan 539.027 539.027 100,00
Pendapatan Lain-lain (3.592.071) 8.600.693 (239,44)
Jumlah Tanaman Semusim (3.053.044) 9.139.720 (299,36)
TANAMAN TAHUNAN -
Pendapatan Keuangan 15.428.297 8.106.076 52,54
Pendapatan Lain-lain 66.868.004 76.063.208 113,75
Jumlah Tanaman Tahunan 82.296.301 84.169.284 102,28
Jumlah Semua 79.243.257 93.309.004 117,75
URAIAN
3.2. Beban Non Usaha (Rp.000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
TANAMAN SEMUSIM
Beban Keuangan 81.818.303 76.839.876 93,92
Beban Lain-lain 18.539.453 13.177.859 71,08
Jumlah Tanaman Semusim 100.357.756 90.017.735 89,70
TANAMAN TAHUNAN
Beban Keuangan - - -
Beban Lain-lain 28.453.376 32.770.117 115,17
Jumlah Tanaman Tahunan 28.453.376 32.770.117 115,17
Jumlah Semua 128.811.132 122.787.852 95,32
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 58
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
4. ANGGARAN PENGADAAN BAHAN / BARANG
(Dalam Ribuan Rupiah)
TANAMAN TANAMAN
SEMUSIM TAHUNAN
1 2 3 4 5
Pupuk 47.221.790 1.226.196 77.743.155 78.969.351
Bahan Kimia 24.341.957 42.170 37.874.391 37.916.561
Bahan Pembantu Pengolahan 15.534.196 16.000.222 - 16.000.222
Bahan Pembungkus 13.790.183 11.534.774 5.799.189 17.333.963
Bahan Bakar / Pelumas & Gemuk 68.446.855 46.833.393 33.839.836 80.673.229
Bahan Bangunan dan Instalasi 33.141.064 22.668.935 15.065.004 37.733.939
Barang / Bahan Kep. Angk. Pertanian 15.705.326 1.007.084 18.427.637 19.434.721
Bahan Kep. Kendaraan Bermotor 4.410.161 374.392 7.883.951 8.258.343
Bahan / Barang Pertanian - - - -
Bahan / Barang Lain 9.664.503 502.857 18.609.676 19.112.533
Jumlah 232.256.035 100.190.024 215.242.839 315.432.863
RKAP 2015
URAIAN PROGNOSA
2014 JUMLAH
5. ANGGARAN TEKNIK & TEKNOLOGI
(Dalam Ribuan Rupiah)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
TANAMAN SEMUSIM
- Alat Angk/Tebang Angkut (Perk. 513 50.60) 13.870.700 14.236.058 102,63
- Pabrik (Prk. 514 30, 40, 50, 70, 80, 90) 84.051.466 69.142.153 82,26
- Alat Pengangk (Prk. 516 30, 40, 50, 70, 80, 90) 5.032.218 6.103.377 121,29
- Alat Pertanian (Prk. 517 30, 60, 80, 90) 725.973 857.895 118,17
- Bi. Pengolahan (Prk. 515 30, 40, 50, 60, 70, 90) 52.913.722 72.897.663 137,77
Jumlah Tanaman Semusim 156.594.079 163.237.146 104,24
TANAMAN TAHUNAN
- Eksploitasi Alat Pengangkutan 42.505.559 50.157.367 118,00
- Instalasi Listrik dan Air 19.002.187 19.156.940 100,81
- Bangunan 6.509.213 5.533.014 85,00
- Biaya Pengolahan
Karet 52.256.757 62.897.050 120,36
Teh 11.094.110 11.746.494 105,88
Kopi 2.974.929 3.753.960 126,19
Jumlah Tanaman Tahunan 134.342.755 153.244.825 114,07
Jumlah Semua 290.936.834 316.481.971 108,78
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 59
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
6. ANGGARAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(Dalam Ribuan Rupiah)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
TANAMAN SEMUSIM
- Gaji 2.503.636 2.311.875 92,34
- Agronomi dan Contoh 330.597 205.275 62,09
- Laborat Hama 27.193 22.110 81,31
- Analisa Tanah dan Tanaman 44.000 45.000 102,27
- Lain-lain 148.000 150.000 101,35
Jumlah Tanaman Semusim 3.053.426 2.734.260 89,55
TANAMAN TAHUNAN
- Jasa Konsultan Pengembangan Wisata Agro - 375.000 -
- Jasa Konsultan Pengembangan Tanaman - 100.000 -
- Uji Coba Pengembangan Produk Hilir - 75.000 -
Jumlah Tanaman Tahunan - 550.000 -
Jumlah Semua 3.053.426 3.284.260 107,56
URAIAN
7. ANGGARAN PENGEMBANGAN SDM
Prognosa RKAP %2014 2015 3 : 2
2 3 4
Tanaman Semusim- Jumlah Peserta (Orang) 1.046 993 94,93 - Biaya (Rp. 000) 683.991 4.258.205 622,55
Tanaman Tahunan- Jumlah Peserta (Orang) 982 479 48,78 - Biaya (Rp. 000) 1.971.237 2.559.000 129,82
Jumlah PTPN IX (Persero)- Jumlah Peserta (Orang) 2.028 1.472 72,58 - Biaya (Rp. 000) 2.655.228 6.817.205 256,75
U r a i a n
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 60
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
8. ANGGARAN PELESTARIAN LINGKUNGAN
(Dalam Ribuan Rupiah)
PROGNOSA RKAP %2014 2015 3 : 2
1 2 3 4TANAMAN SEMUSIM
Bahan & Alat Pemeriksa Limbah (Perk. 514.60) 684.315 783.854 114,55 Jumlah Tanaman Semusim 684.315 783.854 114,55
TANAMAN TAHUNANPenghijauan 5.411.326 6.766.048 125,03
Jumlah Tanaman Tahunan 5.411.326 6.766.048 125,03 Jumlah Semua 6.095.641 7.549.902 123,86
URAIAN
9. ANGGARAN INVESTASI TANAMAN DAN NON TANAMAN
Investasi yang dianggarkan telah melalui proses kajian untuk tiap-tiap unit kerja dan per jenis
investasi. Resume kajian investasi tahun 2015 disajikan dalam lampiran.
PROGNOSA %
2014 SEMUSIM TAHUNAN JUMLAH 5 : 2
1 2 3 4 5 6
TANAMAN
TTAD, TTI dan TBM
- Karet 94.926.177 - 77.144.854 77.144.854 81,27
- Teh 7.274.790 - 6.497.529 6.497.529 89,32
- Kopi 2.082.519 - 733.487 733.487 35,22
- Kayu 5.411.326 - 6.766.048 6.766.048 125,03
- Hortikultura 2.450.141 - 3.444.598 3.444.598 140,59
Jumlah TTAD, TTI, TBM 112.144.953 - 94.586.516 94.586.516 84,34
Pesemaian
- Karet 320.772 - 4.326.988 4.326.988 1.348,93
- Teh 3.831.124 - 4.254.879 4.254.879 111,06
- Kopi 512.161 - 224.459 224.459 43,83
- Kayu - - - - -
- Hortikultura - - - - -
Jumlah Pesemaian 4.664.057 - 8.806.326 8.806.326 188,81
Jumlah Investasi Tanaman 116.809.010 - 103.392.842 103.392.842 88,51
NON TANAMAN
- Tanah - - - - -
- Bangunan Perusahaan 4.760.158 703.550 5.153.435 5.856.985 123,04
- Mesin dan Instalasi 69.987.019 50.279.383 1.750.000 52.029.383 74,34
- Jalan & Jembatan 507.108 - 500.000 500.000 98,60
- Alat Pengangkutan 1.651.766 299.700 350.000 649.700 39,33
- Alat Pertanian/Invent. Kecil 1.118.244 305.910 600.000 905.910 81,01
- Aset Tidak Berwujud 37.677.090 5.500.000 62.931.500 68.431.500 181,63
- Lain-lain dan Agrowisata 216.500 - 2.625.000 2.625.000 1.212,47
Jumlah Investasi Non Tanaman 115.917.885 57.088.543 73.909.935 130.998.478 113,01
Investasi Pada Perush Asosiasi - - - - -
Total 232.726.895 57.088.543 177.302.777 234.391.320 100,72
RKAP 2015URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 61
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
10. DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN
10.1. Kegiatan Tanaman
1. Pada investasi tanaman, investasi pada TBM lebih diprioritaskan dibandingkan
dengan TTAD dan TTI. Hal ini disebabkan karena pada TBM telah melalui tahap
TTAD dan TTI yang telah mengeluarkan biaya yang cukup besar. TTAD dan TTI
dapat dilakukan guna memperbaiki komposisi umur tanaman.
2. Pada komoditas tebu, diprioritaskan pada penataan komposisi masak awal, tengah
dan lambat disesuaikan dengan jumlah hari giling pabrik gula, serta mematuhi SOP
yang telah disepakati di masing-masing pabrik gula, baik SOP kultur teknis maupun
tebang angkut.
10.2. Investasi Non Tanaman
Pada investasi non tanaman, investasi lebih diprioritaskan pada :
1. Perbaikan mesin-mesin dan penggantian alat-alat pengolahan yang sudah tidak layak
operasi guna meningkatkan kualitas pengolahan pada pabrik.
2. Pengembangan wisata agro dalam rangka menunjang program diversifikasi usaha
dari PT. Perkebunan Nusantara IX.
3. Pengurusan HGU.
PT. Perkebunan Nusantara IX 62
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB V
PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2015
Data Proyeksi keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan disajikan sebagai berikut :
1. POSISI KEUANGAN (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
ASETAset Lancar 1.000.725.785 863.333.660 86,27
Aset Tidak Lancar
- Piutang Antar Badan Hukum - - -
- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 94.140.174 94.140.174 100,00
- Aset Tetap 1.377.543.067 1.521.497.088 110,45
- Aset Tidak Berwujud 78.102.013 139.052.742 178,04
- Aset Beban Tangguhan 543.804 1.371.743 252,25
- Aset Pajak Tangguhan 5.140.596 5.140.596 100,00
- Aset Tidak Lancar Lainnya 109.584.608 94.006.407 85,78
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.665.054.262 1.855.208.750 111,42
TOTAL ASET 2.665.780.047 2.718.542.410 101,98
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITASLiabilitas Jangka Pendek 1.820.267.701 1.889.714.978 103,82
Liabilitas Jangka Panjang 246.090.452 224.232.614 91,12
TOTAL LIABILITAS 2.066.358.153 2.113.947.592 102,30
EKUITASModal Disetor 599.815.000 599.815.000 100,00
Laba Ditahan
- Cadangan 170.290.112 170.290.112 100,00
- Saldo Laba (Rugi) - (170.683.218) -
- Laba Tahun Berjalan (170.683.218) 5.172.924 (3,03)
Jumlah Laba Ditahan (393.106) 4.779.818 -
TOTAL EKUITAS 599.421.894 604.594.818 100,86
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.665.780.047 2.718.542.410 101,98
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 63
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2. LABA/(RUGI) (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
Pendapatan 1.311.319.453 1.189.204.763 90,69
Beban Pokok Penjualan 1.146.297.713 852.650.945 74,38
Laba (Rugi) Bruto 165.021.740 336.553.818 203,95
GPM (%) 12,58 28,30
Beban Usaha
Beban Penjualan 11.748.363 12.076.965 102,80
Beban Administrasi 274.388.720 288.100.773 105,00
Jumlah Beban Usaha 286.137.083 300.177.738 104,91
Laba (Rugi) Usaha (121.115.343) 36.376.080 (30,03)
Pendapatan Non Usaha
Pendapatan Keuangan 15.967.324 8.645.103 54,14
Pendapatan Lain-lain 63.275.933 84.663.901 133,80
Jumlah Pendapatan Non Usaha 79.243.257 93.309.004 117,75
Beban Non Usaha
Beban Keuangan 81.818.303 76.839.876 93,92
Beban Lain-lain 46.992.829 45.947.976 97,78
Jumlah Beban Non Usaha 128.811.132 122.787.852 95,32
Selisih Pendapatan & Beban Non Usaha (49.567.875) (29.478.848) 59,47
Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi - - -
Pendapatan Luar Biasa - - -
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (170.683.218) 6.897.232 (4,04)
Pajak Penghasilan
Beban Pajak Kini - 1.724.308 -
Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan - - -
Beban Pajak Bersih - 1.724.308 -
L (R) Thn Berjalan dr Op. yg Dilanjutkan (170.683.218) 5.172.924 (3,03)
Kerug. Periode Berjalan dr Op. yg Dihentikan - - -
Laba (Rugi) Bersih Periode Berjalan (170.683.218) 5.172.924 (3,03)
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain - - -
Laba (Rugi) Kompre Periode Berjalan (170.683.218) 5.172.924 (3,03)
URAIAN
3. ARUS KAS (Rp.000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
Aktivitas Operasi 167.563.116 100.708.169 60,10
Aktivitas Investasi (195.536.194) (234.391.320) 119,87
Aktivitas Pendanaan (2.059.859) - -
Perubahan Kas & Setara Kas (30.032.937) (133.683.151) 445,12
Saldo Awal Kas & Setara Kas 257.564.902 227.531.965 88,34
Saldo Akhir Kas & Setara Kas 227.531.965 93.848.814 41,25
URAIAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 64
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
4. SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
2 3 4
SUMBER DANA
a. - Penyusutan 84.135.236 76.406.383 90,81
- Laba Bersih (170.683.218) 5.172.924 (3,03)
b. Lain-lain 33.608.859 150.775.709 448,62
Jumlah Sumber Dana (52.939.123) 232.355.016 (438,91)
PENGGUNAAN DANA
a. Angsuran Liabilitas Jangka Panjang - -
b. Deviden 2.059.859 - -
c. Investasi -
- Tanaman 116.809.010 103.392.842 88,51
- Non Tanaman 115.917.885 130.998.478 113
- Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - - -
d. Lain-lain - - -
Jumlah Penggunaan Dana 234.786.754 234.391.320 99,83
Saldo Awal Kas 257.564.902 227.531.965 88,34
(30.160.975) 225.495.661 (747,64)
URAIAN
1
Surplus (Defisit) Dana
5. RASIO KEUANGAN
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
2 3 4
Return on Equity (ROE) % (262,69) (3,14) 1,20
Return on Investment (ROI) % (0,24) 8,19 (3.396,81)
Cash Ratio % 12,50 4,97 39,73
Current Ratio % 54,98 45,69 83,10
Collection Period (CP) hari 32,20 35,90 111,50
Perputaran Persediaan hari 125,86 82,18 65,29
Total Assets Turn Over (TATO) % 70,92 65,62 92,53
Rasio TMS Thdp Total Assets % 22,49 22,24 98,91
URAIAN
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 65
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
6. BIAYA PRODUKSI
6.1. Tanaman Semusim (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %2014 2015 3 : 2
2 3 4
1. Gula- Pimpinan dan Tata Usaha 24.653.116 25.094.236 101,79 - Pembibitan 2.073.841 (639.213) (30,82) - Tebu Giling 29.176.952 25.571.862 87,64 - Tebang dan Angkut Tebu 61.920.333 42.775.910 69,08 - Pabrik 122.448.666 120.532.693 98,44 - Pengolahan 64.407.827 52.928.335 82,18 - Alat Pengangkutan 6.755.666 6.759.708 100,06 - Alat Pertanian 997.863 1.133.518 113,59 - Biaya Pengadaan Raw Sugar 281.878.047 - - - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - - - Penyusutan 40.024.384 30.740.851 76,81 Jumlah Biaya Produksi Gula 634.336.693 304.897.900 48,07
2. Tetes- Pimpinan dan Tata Usaha 2.322.020 2.627.968 113,18 - Pembibitan 209.404 (64.782) (30,94) - Tebu Giling 2.666.924 2.686.549 100,74 - Tebang dan Angkut Tebu 5.711.492 4.563.804 79,91 - Pabrik 11.476.539 12.936.925 112,72 - Pengolahan 5.497.156 5.041.554 91,71 - Alat Pengangkutan 625.818 721.416 115,28 - Alat Pertanian 96.604 120.591 124,83 - Biaya Pengadaan Raw Sugar - - - - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - - - Penyusutan 3.734.869 3.381.318 90,53 Jumlah Biaya Produksi Tetes 32.340.827 32.015.343 98,99
3. Wisata Agro Tanaman Semusim 6.244.017 4.022.224 64,42
4. Total Biaya Produksi- Pimpinan dan Tata Usaha 26.975.136 27.722.204 102,77 - Pembibitan 2.283.245 (703.995) (30,83) - Tebu Giling 31.843.877 28.258.411 88,74 - Tebang dan Angkut Tebu 67.631.824 47.339.714 70,00 - Pabrik 133.925.204 133.469.618 99,66 - Pengolahan 69.904.982 57.969.889 82,93 - Alat Pengangkutan 7.381.484 7.481.124 101,35 - Alat Pertanian 1.094.468 1.254.109 114,59 - Biaya Pengadaan Raw Sugar 281.878.047 - - - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - - - - Penyusutan 43.759.253 34.122.169 77,98 Jumlah Biaya Produksi 666.677.520 336.913.243 50,54 - Wisata Agro 6.244.017 4.022.224 64,42 Total Biaya Produksi 672.921.537 340.935.467 50,66
1
U r a i a n
PT. Perkebunan Nusantara IX 66
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
6.2. Tanaman Tahunan (Rp. 000)
PROGNOSA RKAP %2014 2015 3 : 2
2 3 4
1. Karet- Gaji dan Tunjangan Staf 9.679.811 12.381.644 127,91 - Pemeliharaan Tanaman 64.937.796 48.314.573 74,40 - Panen dan Pengumpulan 193.458.042 227.882.782 117,79 - Pengangkutan 14.760.052 16.108.329 109,13 - Pembelian Pihak Ketiga 1.118.269 - - - Biaya Pengolahan Pabrik 52.256.757 62.897.050 120,36 - Pembebanan PBB 13.560.855 15.646.638 115,38 - Penyusutan 34.372.439 36.332.735 105,70 Jumlah Biaya Produksi Karet 384.144.021 419.563.751 109,22
2. Teh- Gaji dan Tunjangan Staf 1.360.925 1.518.987 111,61 - Pemeliharaan Tanaman 8.121.451 7.991.362 98,40 - Panen dan Pengumpulan 7.996.669 8.037.945 100,52 - Pengangkutan 601.730 611.547 101,63 - Pembelian Pihak Ketiga - - - - Biaya Pengolahan Pabrik 11.094.110 11.746.494 105,88 - Pembebanan PBB 955.006 978.731 102,48 - Penyusutan 2.703.124 2.898.362 107,22 Jumlah Biaya Produksi Teh 32.833.015 33.783.428 102,89
3. Kopi- Gaji dan Tunjangan Staf 1.104.393 962.076 87,11 - Pemeliharaan Tanaman 9.647.647 11.098.350 115,04 - Panen dan Pengumpulan 2.936.881 4.015.415 136,72 - Pengangkutan 1.082.091 685.251 63,33 - Pembelian Pihak Ketiga - - - - Biaya Pengolahan Pabrik 2.974.929 3.753.960 126,19 - Pembebanan PBB 1.043.995 1.136.832 108,89 - Penyusutan 1.401.165 1.438.107 102,64 Jumlah Biaya Produksi Kopi 20.191.101 23.089.991 114,36
4. Produk Hilir- Bahan Baku dan Pelengkap 6.828.606 16.731.574 245,02 - Biaya Kemas dan Angkutan 464.891 1.076.134 231,48 - Penyusutan - - - Jumlah Biaya Produksi Prod. Hilir 7.293.497 17.807.708 244,16
5. Kayu- Biaya Produksi 151.228 596.825
6. Wisata Agro- Biaya Ops. Wisata Agro 15.253.923 15.258.765 100,03 - Penyusutan 1.899.255 1.615.010 85,03 Jumlah Biaya Wisata Agro 17.153.178 16.873.775 98,37
7. Total Biaya Produksi- Gaji dan Tunjangan Staf 12.145.129 14.862.707 122,38 - Pemeliharaan Tanaman 82.706.894 67.404.285 81,50 - Panen dan Pengumpulan 204.391.592 239.936.142 117,39 - Pengangkutan 16.443.873 17.405.127 105,85 - Pembelian Pihak Ketiga 1.118.269 - - - Biaya Pengolahan Pabrik 66.325.796 78.397.504 118,20 - Pembebanan PBB 15.559.856 17.762.201 114,15 - Penyusutan 38.476.728 40.669.204 105,70 Jumlah Biaya Produksi 437.168.137 476.437.170 108,98 - Produk Hilir 7.293.497 17.807.708 244,16 - Kayu 151.228 596.825 - Wisata Agro 17.153.178 16.873.775 98,37 Total Biaya Produksi 461.766.040 511.715.478 110,82
U r a i a n
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 67
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
7. HARGA POKOK PRODUKSI DAN FOB
7.1. Komoditas Pokok (Rp/Kg) :
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
2 3 4
1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun
Gula Eks Tebu 8.093 5.657 69,90
Gula Eks Raw Sugar 9.392 - -
Gula Rata-rata 8.623 5.657 65,60
Tetes 693 757 109,13
Karet 14.542 15.806 108,69
Teh 16.011 16.047 100,23
Kopi 30.340 22.936 75,60
2. Harga Pokok Produksi FOB
Gula Eks Tebu 9.994 7.088 70,92
Gula Eks Raw Sugar 9.392 - -
Gula Rata-rata 9.749 7.088 72,70
Tetes 693 1.038 149,79
Karet 20.767 22.368 107,71
Teh 26.820 26.140 97,46
Kopi 48.157 32.571 67,64
U R A I A N
1
7.2. Produk Hilir (Rp/Kg) :
PROGNOSA RKAP %
2013 2014 3 : 2
2 3 4
1. Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun
Teh Celup 54.544 53.923 98,86
Teh Seduh 14.849 27.658 186,26
Kopi Bubuk 28.167 45.354 161,02
Gula Kemasan 9.471 9.158 96,69
Sirup Pala 16.835 10.249 60,88
2. Harga Pokok Produksi FOB
Teh Celup 60.801 61.929 101,86
Teh Seduh 16.765 30.980 184,80
Kopi Bubuk 29.414 48.220 163,93
Gula Kemasan 9.552 9.276 97,11
Sirup Pala 21.273 11.200 52,65
U R A I A N
1
PT. Perkebunan Nusantara IX 68
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
8. PERKEMBANGAN ANAK PERUSAHAAN DAN PENYERTAAN PERUSAHAAN
8.1. Perkembangan Anak Perusahaan
Tidak mempunyai anak perusahaan.
8.2. Investasi Pada perusahaan Asosiasi
Jumlah Investasi Pada Perusahaan Asosiasi terinci sebagai berikut :
1. PT. Industri Gula Nusantara
Penyertaan saham sebesar Rp. 52.370.000 ribu, atau 36 % dari komposisi modal
saham pada saat pendirian PT. Industri Gula Nusantara. Nilai penyertaan per 31
Desember 2014 sebesar Rp. 94.140.174 ribu.
2. PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II
Penyertaan saham sebesar Rp. 2.678.000 ribu atau 25,50% dari komposisi modal.
9. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
Tingkat Kesehatan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002
tanggal 4 Juni 2002 sebagai berikut :
PROGNOSA RKAP %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
Aspek Keuangan 21,75 46,25 212,64
Aspek Operasional 13,85 15,00 108,29
Aspek Administrasi 15,00 15,00 100,00
Jumlah 50,60 76,25 150,69
URAIAN
Tingkat Kesehatan KURANG SEHAT
(BBB) SEHAT (A)
PT. Perkebunan Nusantara IX 69
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB VI
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri
BUMN No. PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik
Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
1. PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN
Σ Mitra Rp. 000 Σ Mitra Rp. 000 4 : 2 5 : 3
1 2 3 4 5 6 7
Industri 18 450.000 20 500.000 111,11 111,11
Perdagangan 41 2.100.000 39 800.000 95,12 38,10
Pertanian 10 450.000 12 600.000 120,00 133,33
Perkebunan 6 250.000 7 400.000 116,67 160,00
Perikanan & Peternakan 15 650.000 25 635.000 166,67 97,69
Jasa 30 1.500.000 32 715.000 106,67 47,67
Lainnya 5 1.000.000 3 475.000 60,00 47,50
Dana Pembinaan 499.158 700.000 - 140,24
Jumlah 125 6.899.158 138 4.825.000 110,40 69,94
%SEKTOR USAHA
PROGNOSA 2014 RKA TAHUN 2015
Penyaluran Program Kemitraan tahun 2015 menggunakan dana bergulir dari alokasi laba
perusahaan. Perusahaan tidak menganggarkan sumber dana Program Kemitraan yang
dibiayakan.
2. PENYALURAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN
PROGNOSA RKA %
2014 2015 3 : 2
1 2 3 4
Korban Bencana Alam 50.000 50.000 100,00
Pendidikan dan Pelatihan 45.000 50.000 111,11
Peningkatan Kesehatan 20.000 50.000 250,00
Pengemb Prasarana & Sarana Umum 165.000 125.000 75,76
Sarana Ibadah 50.000 100.000 200,00
Pelestarian Alam 25.000 50.000 200,00
Sos Kemasyarakatan (Pengentasan Kemiskinan) 145.000 150.000 -
Jumlah 500.000 575.000 115,00
JENIS BANTUAN
PT. Perkebunan Nusantara IX 70
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
3. BENTUK PEMBINAAN
a. PTPN IX telah menerbitkan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/130/2009 tanggal 9
September 2009 tentang Administrasi Keuangan PKBL dan Perkembangan Usaha Mitra
Binaan, dan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/086/2011 tanggal 12 Mei 2011 tentang
Pelaksanaan PKBL PTPN IX Tahun 2011. Dengan adanya surat edaran ini diharapkan
bahwa Administratur dari Kebun maupun Pabrik Gula dapat lebih aktif dalam
melaksanakan Program Kemitraan maupun Program Bina Lingkungan di wilayah kebun
dan pabrik.
b. Lokasi mitra binaan yang berada di lingkungan sekitar kebun atau pabrik gula diharapkan
lebih memudahkan dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara efektif.
c. Bekerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mitra binaan, sehingga diharapkan
usaha mitra binaan dapat lebih berkembang.
d. Dana Bina Lingkungan diberikan kepada masyarakat di sekitar kebun dan pabrik gula
berupa sarana dan prasarana sosial, sehingga masyarakat di sekitar kebun atau pabrik gula
dapat merasakan manfaat kehadiran PTPN IX.
PT. Perkebunan Nusantara IX 71
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB VII
KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN
1. KETAHANAN ENERGI
Dalam rangka peningkatan efisiensi terutama pada pemakaian Bahan Bakar Minyak
(BBM), PT. Perkebunan Nusantara IX pada tahun 2015 mengambil langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak untuk ketel
seperti sekam padi, kayu bakar, batubara dan moulding di pabrik gula.
b. Efisiensi bahan bakar dengan penerapan inovasi teknologi Jet Burner intermediasi.
c. Penggunaan tatal kayu pada pengolahan teh.
Dengan program tersebut di atas diharapkan ke depan PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero) mampu mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan dapat menekan biaya
produksi.
2. KETAHANAN PANGAN
a. Program ketahanan pangan yang diusahakan meliputi jagung, padi dan kacang tanah.
Ketahanan pangan dilaksanakan dengan sistem tumpangsari melalui kerjasama dengan
masyarakat sekitar. Penanaman dilaksanakan di antara tanaman pokok pada Tanaman
Belum Menghasilakn (TBM) I s.d. III karet dan tanah cadangan.
b. Dalam rangka program ketahanan pangan PTPN IX melaksanakan pembenihan bibit
jagung untuk disalurkan kepada petani jagung di sekitar wilayah kebun.
PT. Perkebunan Nusantara IX 72
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB VIII
KAJIAN MANAJEMEN RESIKO
Pada tahun 2015 PTPN IX melakukan migrasi kerangka kerja dari COSO 2004 ke ISO 31000.
Migrasi ini dilakukan antara lain karena :
a. ISO 31000 lebih mudah untuk digabungkan dengan ISO lainnya (ISO 9001, ISO14001, ISO
22000, OHSAS 18001, ISO 21500, ISO 26000).
b. Proses COSO dimulai dengan lingkungan internal, tidak melibatkan lingkungan eksternal.
Sedangkan ISO dapat menganalisa lingkungan eksternal dan internal melalui proses
membangun risk context.
c. Analisa stakeholder dalam COSO, terutama yang eksternal tidak disebutkan dalam tujun dan
pengaruh terhadap keputusan organisasi. Sedangkan stakeholder internal dan eksternal
dalam ISO 31000 dapat disebautkan mempengaruhi organisasi dan akan dianalisa dalam
proses identifikasi risiko.
d. Proses ISO menggunakan bottom up dan top down approach, sehingga proses analisa risiko
memperhatikan risiko dari level operasional sampai dengan level strategic, sedangkan
COSO hanya menggunakan top down approach.
e. COSO tidak dapat menjelaskan opportunity yang didapatkan dalam analisa risiko.
f. Proses ISO 31000 menggabungkan human capacity untuk memprioritaskan risiko dalam
suatu organisasi, sedangkan COSO hanya mengukur risiko dan ditangani dengan cara yang
mekanistik.
g. Standar Nasional Indonesia telah mengadopsi menjadi SNI ISO 31000.
h. ISO 31000 dikembangkan oleh suatu working group yang terdiri dari para ahli lebih dari 30
negara maju, yang telah memadukan berbagai macam standar manajemen risiko dari
berbagai macam negara seperti COSO 2004, AS/NZS 4360 : 2004, JIS Q 2001, BS 6079-3 :
2000, dll.
i. ISO 31000 mempunyai struktur yang lebih lengkap dan lebih sistematis serta lebih mudah
diterapkan karena merupakan “blending” dari berbagai standar manajemen risiko terbaik.
j. Elemen kerangka kerja ISO 31000 memberikan kejelasan tugas dan tanggungjawab
manajemen dan para risk owner (aspek mandate dan komitmen) dalam bentuk penyusunan
risk governance.
k. ISO 31000 dilengkapi dengan ISO Guide 73 : 2009 Risk Vocabulary, sehingga memudahkan
komunikasi dan konsultasi, suatu barier utama dalam penerapan manajemen risiko.
PT. Perkebunan Nusantara IX 73
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Untuk tahun 2014 Unit Manajemen Risiko telah mengidentifikasi beberapa risiko utama yang
dikelompokkan dalam 6 bidang, diantaranya :
1. DIVISI TANAMAN SEMUSIM
1.1. On Farm
Risiko tebu terbakar, berdampak pada penurunan produktivitas. Upaya pengendalian
yang dilakukan yaitu pemasangan tenaga keamanan kebun, membuat dan menepati
jadwal tebang serta mensosialisasikan jadwal tebang melalui FMPG.
Risiko tebu tidak MBS berdampak pada penurunan rendemen. Upaya yang dilakukan
dengan menyiapkan kebun layak tebang serta pengetatan jadwal tebang, pelaksanaan
tebang angkut mengacu pada standar SOP dengan tebang MBS kotoran maks 5%,
melaksanakan kunjungan di kebun yang tebangannnya belum MBS dan
melaksanakan refraksi (pemotongan Ku tebu per lori) pad tebu kotor.
Risiko tenaga tebang kurang, berdampak pada penurunan produksi. Upaya yang
dilakukan adalah dengan kontrak tenaga awal dan dengan individu, mendatangkan
tenaga sesuai kebutuhan, mendatangkan tenaga dari luar wilayah, menyediakan
sarana tebang (traktor tarik, traktor gendong, rillset, lori mini).
Risiko keterlambatan KKP-E berdampak pada pekerjaan kebun menjadi terlambat
sehingga menurunkan produktivitas. Upaya yang dilakukan adalah dengan
koordinasi antara PG. KPTR, APTRI dan pihak terkait (perbankan), pengawasan
melalui program laku (latihan dan kunjungan) serta pelatihan pembuatan RDKK
melalui KPTR.
Risiko serangan hama tikus berdampak pada penurunan produktivitas. Upaya
pengendalian yang dilakukan dengan sanitasi kebun, pemasangan umpan racun,
gropyokan dengan regu anjing, emposan dengan belerang dan sosialisasi kepada
petani untuk melakukan pengendalian tikus secara terpadu.
1.2. Off Farm
Risiko kerusakan Ketel Combi dan KTR, berdampak kapasitas giling terganggu.
Upaya pengendalian yang dilakukan dengan investasi pengadaan dan pemasangan
pipa ketel Combi dan KTR.
Risiko performance ketel tidak optimal, berdampak pada jam berhenti giling B
tinggi. Upaya pengendalian yang dilakukan dengan penggantian pipa api dan pipa
tunjang serta perluasan Bagasse Storage.
PT. Perkebunan Nusantara IX 74
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Risiko kerusakan mantel rol gilingan, berdampak pada jam berhenti giling B tinggi.
Upaya pengendalian dilakukan melalui resheling roll gilingan.
Risiko kapasitas pan masakan kurang optimal berdampak pada kapasitas giling
kurang. Upaya yang dilakukan yaitu dengan penggantian Serpentyne ke Calandria
Badan pan masakan no.1 dan 4, penggantian condenser pan masakan, pembuatan
masakan A VO : 200 m2 dan penggantian 2 unit peti stroop.
Risiko kehilangan gula dalam blotong tinggi, berdampak pada efisiensi pengolahan
rendah. Upaya yang dilakukan dengan pengawasan ketat terhadap kinerja stasiun
pemurnian dan SDM dalam menjalankan SOP, peningkatan pengawasan kebutuhan
panas untuk proses pemurnian sulfitasi dan peningkatan pengawasan kualitas bahan
pembantu proses.
Risiko Proper Hitam, berdampak pada penutupan PG. Upaya yang dilakukan yaitu
pengadaan ponpa slidge, koordinasi dengan semua bagian untuk In House Keeping
serta perbaikan grite arrester dan rotary valve.
Risiko gula produk kurang baik berdampak pada kualitas gula menurun. Upaya yang
dilakukan dengan koordinasi dengan bagian instalasi untuk melanjutkan perbaikan
valve dan gate valve, melanjutkan perbaikan instalasi steam dan air panas untuk
HGF, perbaikan condenspot, pipa heater dan ruber bosh Sugar Dryer serta
penyempurnaan HGF dan LGF.
1.3. Pembiayaan
Risiko tunggakan piutang PTR, berdampak pada terganggunya cash flow perusahaan.
Upaya yang dilakukan lebih selektif dalam memberikan pinjaman kepada PTR,lebih
cermat dalam melakukan pemotongan, koordinasi dengan bagian Tanaman,
pemberian pinjaman PTR dilakukan perjanjian dengan notaries dilengkapi dengan
fotocopy, lebih memperketat pemberian pinjaman, pembentukan tim penagihan
piutang PTR.
Risiko tidak tercapainya penerimaan pendapatan perusahaan, berdampak pada
terganggunya cash Flow perusahaan. Upaya yang dilakukan efisiensi biaya yang
berdampak pada HPP.
1.4. Perencanaan dan Pengembangan
Risiko pendapatan agrowisata rendah, berdampak pada tidak tercapainya laba
agrowisata sesuai RKAP. Upaya yang dilakukan pengelolaan agrowisata yang
professional (promosi, kompetensi tenaga kerja, pengembangan wahana).
PT. Perkebunan Nusantara IX 75
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
1.5. Pemasaran dan Pengadaan
Risiko pengadaan barang yang dilaksanakan PG dan Kantor Direksi tidak tepat
waktu, berdampak pada persiapan giling PG terganggu. Upaya yang dilakukan
dengan cara koordinasi dengan bagian terkait dalam hal kebutuhan data teknis, waktu
pengiriman dan penggunaan barang / jasa serta pengaturan jadwal tender.
Risiko harga jual gula dan tetes dibawah RKAP, berdampak pada pendapatan
perusahaan tidak sesuai RKAP. Upaya yang dilakukan inovasi dalam pemasaran gula
dan tetes.
1.6. Bidang Personalia dan Umum
Risiko biaya perawatan kesehatan tinggi, berdampak pada likuiditas perusahaan
terganggu. Upaya pengendalian yang dilakukan karyawan maupun pensiunan yaitu
menalangi biaya pengobatan / rawat inap dan dengan adanya program BPJS
karyawan maupun pensiunan wajib mengikuti program BPJS.
Risiko penguasaan asset oleh pihak lain, berdampak pada kehilangan asset. Upaya
pengendalian yang dilakukan dengan intensifikasi pemanfaatan tanah terlantar
dengan ditanami tebu dan disewakan pada pihak ke III, melakukan penagihan sewa
dan dibuat surat perjanjian pengakuan bahwa asset milik PG / PTPN IX serta
peningkatan sertifikasi asset.
2. DIVISI TANAMAN TAHUNAN
1.1. Bidang Tanaman
Risiko keborosan pemakaian kulit pada TM karet.
Adanya indikasi irisan tebal dan tidak adanya lakaran berpotensi umur ekonomis
tanaman tidak tercapai. Perusahaan akan meningkatkan tapping school, normalisasi
sadapan dengan menentukan target sesuai potensi tanaman.
Risiko penghambatan pertumbuhan tanaman pada TBM karet.
Ada indikasi batang pohon putih dan pucat serta lilit batang tidak standar, hal ini
berpotensi buka sadap tertunda/Tanaman Menghasilkan Tertunda (TMT).
Perusahaan akan melakukan pengolahan tanah ekstra, pemupukan ekstra
menggunakan pupuk organik dan anorganik.
Risiko klon kurang produktif pada TM teh.
Terindikasi adanya produktivitas teh 1.700 kg/ha, hal ini berpotensi merugikan
perusahaan karena tidak sesuai dengan biaya produksi yang terus meningkat.
PT. Perkebunan Nusantara IX 76
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Perusahaan akan melakukan replanting secara bertahap terhadap klon-klon yang
kurang produktif.
Risiko serangan penyakit cacar daun pada TM teh.
Terindikasi masih adanya klon yang rentan terserang penyakit cacar daun pada
beberapa areal TM teh, hal ini berpotensi terkena serangan penyakit cacar daun
sehingga berpotensi merugikan perusahaan karena target produksi teh tidak tercapai.
Perusahaan akan melakukan replanting secara bertahap dan melakukan kegiatan
EWS dengan penyemprotan menggunakan fungisida, melaksanakan pangkas teh
pada akhir musim hujan, memperpendek daur petik, pembuatan jalan tikus dan
pengaturan pelindung.
Risiko KKK rendah.
Terindikasi adanya lateks yang encer berpotensi merugikan perusahaan karena
produksi karet kering akan berkurang/turun. Perusahaan akan melakukan diagnosa
lateks, menjaga kebersihan ember dan TPH, evaluasi terhadap KKK
pohon/penyadap.
Risiko serangan penyakit kering alur sadap (KAS).
Adanya bagian alur sadap yang tidak mengeluarkan latek, hal ini akan berpotensi
mengakibatkan jumlah pohon yang disadap berkurang (pengobatan 3 bulan tidak
boleh disadap) dan penurunan produksi. Perusahaan akan berusaha memelihara
sesuai kultur teknis dan rekomendasi balit (pemupukan dan pengolahan tanah).
Risiko penanganan tetes lanjut belum optimal.
Terbatasnya jumlah mangkok tetes lanjut dan terbatasnya biaya pengambilan tetes
lanjut menyebabkan adanya lump tanah yang tidak terambil sehingga berpotensi
kehilangan produksi dan timbulnya gangguan keamanan. Perusahaan akan
menambah pembelian mangkuk tetes lanjut dan mengoptimalkan petugas yang
menangani tetes lanjut, serta melakukan patroli kebun.
Risiko pemupukan kurang optimal pada TM kopi.
Terindikasi adanya anggaran pupuk untuk TM kopi yang terbatas daun kusam, hal ini
berpotensi terjadi produksi kurang dan buah kurang bernas/kecil. Perusahaan akan
mengalokasikan tambahan biaya untuk pupuk organik apabila kondisi keuangan
perusahaan memungkinkan.
PT. Perkebunan Nusantara IX 77
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
1.2. Bidang Pemasaran dan Pengadaan
Risiko harga jual karet dibawah RKAP.
Terindikasi adanya trend harga jual ekspor karet yang cenderung semakin menurun
sehingga tahun 2015 berpotensi terjadi harga jual karet di bawah RKAP, yang
mengakibatkan terjadinya penurunan penerimaan penjualan. Perusahaan akan
mengoptimalkan potensi produksi dan mencari harga terbaik untuk penjualan karet.
Risiko volume penjualan gula 9 tidak tercapai.
Belum adanya metode pemasaran yang tepat dan kualitas gula yang berubah-ubah
mengakibatkan volume penjualan tidak tercapai sehingga berpotensi penerimaan
penjualan tidak tercapai. Perusahaan akan mencari metode pemasaran yang sesuai
dan mengusahakan adanya jaminan mutu produk gula.
Risiko hasil komoditas agribisnis tidak terjual.
Belum adanya MOU jaminan penyerapan hasil panen dan belum adanya sistem
pemasaran yang terbangun sehingga berpotensi hasil komoditas agribisnis tidak
terjual bisa berakibat terjadinya kegagalan investasi. Perusahaan akan mencari
pembeli dan membuat MOU jaminan pemasaran dan atau menyusun metode
pemasaran yang sesuai.
1.3. Bidang Keuangan
Risiko pembetulan SPT PPN.
Adanya surat pemberitahuan dari KPP berpotensi terkena denda dan penambahan
pembayaran pajak. Perusahaan akan berkoordinasi dengan KPP.
Risiko piutang antar badan hukum tidak tertagih.
Ada indikasi saldo piutang yang bertambah, hal ini berpotensi menyebabkan
kerugian perusahaan. Perusahaan akan mengirim surat tagihan setiap bulan dan
melakukan rekonsiliasi.
Risiko likuiditas perusahaan terganggu.
Terindikasi adanya trend harga jual komoditas perkebunan yang cenderung semakin
menurun dan harga pokok produksi yang semakin meningkat serta cadangan kas
yang menipis sampai akhir tahun 2014 berpotensi terjadinya gangguan likuiditas
perusahaan yang berakibat menggangu operasional perusahaan. Perusahaan akan
mengoptimalkan potensi produksi dan mencari harga terbaik untuk meningkatkan
penerimaan penjualan, serta melakukan efisiensi di segala bidang.
PT. Perkebunan Nusantara IX 78
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
1.4. Bidang Teknik dan Pengolahan
Risiko kerusakan bangunan perusahaan.
Adanya atap pabrik bocor, rusak dan kondisi bangunan tua berpotensi menimbulkan
dampak buruk pada citra perusahaan, potensi kerusakan produk, potensi kecelakaan
kerja dan terganggunya kegiatan produksi. Perusahaan akan menyusun program
perbaikan bangunan perusahaan secara bertahap dengan mengoptimalkan dana yang
ada.
Risiko over stock lump.
Adanya indikasi jumlah lump melebihi kapasitas bak penampung, warna lump
menjadi hitam, hal ini akan merugikan perusahaan karena ada penurunan mutu
produk. Perusahaan akan mengoptimalkan kapasitas mesin, mengoptimalkan proses
pengeringan dan akan mengatur pengiriman ke kebun pengolah lain dan melakukan
penjualan lump langsung kepada pihak ke III.
1.5. Bidang Personalia dan Umum
Risiko penataan karyawan kurang tepat.
Terindikasi hasil pekerjaan jauh di bawah standar performance, hal ini berpotensi
menimbulkan demotivasi karyawan dan potensi biaya SDM tinggi. Perusahaan akan
memanfaatkan hasil pemetaan kompetensi karyawan dan menyusun KPI serta sistem
jenjang karir.
Risiko keterlambatan pengurusan HGU.
Terindikasi adanya masa HGU habis namun belum terbit SK HGU perpanjangan, hal
ini berpotensi akan muncul sengketa dengan masyarakat. Perusahaan akan
meningkatkan koordinasi dengan BPN Pusat.
1.6. Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Risiko investasi agribisnis gagal.
Studi kelayakan yang kurang obyektif dan surat perjanjian kerjasama dengan pihak
ketiga yang kurang menguntungkan perusahaan berpotensi terjadinya kegagalan
investasi agribisnis dan merugikan perusahaan. Perusahaan akan mereview studi
kelayakan yang sudah ada dan memperbaiki surat perjanjian kerjasama sehingga
dapat lebih menguntungkan perusahaan.
Risiko inovasi produk baru gagal.
Pembuatan studi kelayakan yang tidak cermat dan kompetensi SDM dalam
penanganan operasional yang kurang menyebabkan adanya kegagalan inovasi
produk baru gagal, sehingga berpotensi merugikan perusahaan. Perusahaan akan
PT. Perkebunan Nusantara IX 79
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
mengevaluasi SOP pembuatan studi kelayakan dan meningkatkan kompetensi SDM
bidang operasional.
Risiko penyertaan modal (BUMN Hijau Lestari II, RPN) gagal.
Terindikasi bahwa informasi aktivitas perusahaan BUMN Hijau Lestari II dan RPN
sangat terbatas dan adanya realisasiRKAP BUMN Hijau Lestari II yang tidak
tercapai berpotensi akan kehilangan pendapatan, potensi profit (ROI) tidak sesuai
yang diharapkan dan berpotensi kehilangan modal. Perusahaan akan berusaha untuk
mendapatkan laporan kinerja usaha dan melakukan evaluasi di RPN, dan melakukan
penjualan saham BUMN Hijau Lestari II.
1.7. Bidang Administrasi dan Teknologi Informasi
Risiko pelaksanaan rekomendasi GCG belum optimal
Adanya rekomendasi yang belum semua dilaksanakan berpotensi pencapaian skor
GCG belum optimal. Perusahaan akan merealisasikan pembentukan satgas GCG dan
menyusun Tata Kelola perusahaan sesuai GCG.
Risiko pengembangan TI belum optimal
Adanya aplikasi yang dikembangkan belum mendukung proses bisnis dan masih
terbatas berpotensi merugikan perusahaan karena biaya investasi yang tinggi.
Perusahaan akan menambah tenaga TI minimal 2 orang dan membuat SOP.
Risiko kegagalan pengembangan/pembuatan program baru.
Adanya pembuatan laporan yang masih manual dan adanya program yang tidak
dipakai berpotensi pembuatan laporan tidak efisien, penyajian data terlambat dan
berpotensi kehilangan biaya. Perusahaan akan merencanakan sistem aplikasi secara
detail, menyiapkan SDM yang kompeten, membuat aplikasi yang mudah dipahami
dan meningkatkan koordinasi antar bagian terkait dalam penyusunan pedoman
aplikasi.
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 80
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB IX
RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS
1. Pendahuluan
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara IX, Dewan Komisaris
bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dengan tugas-tugas tersebut, lingkup
pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tentunya dipahami tidak hanya terbatas
pada bidang operasional perusahaan yang bersifat teknis saja, namun juga mencakup
kebijakan manajemen yang bersifat strategis.
Di samping itu, tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi adalah untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan perusahaan. Kepentingan perusahaan, maksud, dan tujuan perusahaan
dijabarkan ke dalam visi, misi, dan sasaran perusahaan. Strategi pencapaiannya
dirumuskan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan secara operasional
dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Kedua dokumen
tersebut harus disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setelah
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan/ rekomendasi dari Dewan Komisaris.
Persetujuan/ rekomendasi tersebut merupakan komitmen penting Dewan Komisaris
sehingga dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan nasihat Direksi
senantiasa akan berpedoman pada visi, misi, dan strategi yang telah sesuai dengan maksud,
tujuan, dan kepentingan perusahaan.
Pasal 6 ayat (3) Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris harus mematuhi Anggaran
Dasar BUMN dan ketentuan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-
prinsip profesionalisme, efisiensi, transparan, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dengan kata lain, Dewan Komisaris harus
melaksanakan ketentuan perundang-undangan, memiliki integritas dan kompetensi, serta
menerapkan prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Di samping memiliki integritas yang tinggi, Dewan Komisaris harus dapat
mengoptimalkan kompetensinya dengan baik sehingga dapat menghasilkan saran, nasihat,
dan masukan lain yang berkualitas dan memadai bagi peningkatan kinerja perusahaan.
Guna mendukung pemeliharaan dan peningkatan kompetensinya, Dewan Komisaris
memerlukan program peningkatan kompetensi/ kapasitas para anggotanya sesuai dengan
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 81
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
bidang-bidang yang diperlukan. Program tersebut antara lain dapat berbentuk kegiatan
berupa studi banding, seminar, workshop atau pendidikan dan latihan khusus yang
dilaksanakan baik di dalam mau pun di luar negeri.
Dalam pelaksanaannya, program pengawasan oleh Dewan Komisaris diwujudkan dalam
bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan-ketentuan Anggaran
Dasar, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta menjaga agar perseroan
senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan
Perseroan sesuai maksud dan tujuan Perseroan.
Dengan peran sebagaimana disampaikan di atas, maka Dewan Komisaris selaku organ
pengawas kebijakan pengurusan perseroan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
untuk :
Meneliti, menelaah, dan menandatangani RJPP dan RKAP yang disiapkan oleh
Direksi, serta memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan
RKAP disertai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP;
Senantiasa mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan memberikan pendapat
dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
kepengurusan Perseroan;
Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
Perseroan;
Memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan;
Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan oleh
Direksi, menandatangani laporan tahunan, serta memberikan penjelasan, pendapat
dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;
Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP;
Mengusulkan Kantor Akuntan Publik sebagai auditor perusahaan kepada RUPS;
Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan risalahnya;
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun
buku berjalan kepada RUPS;
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian
nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS.
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 82
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Di dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki kewenangan, kewajiban,
dan tanggung jawab yang dilaksanakan dengan melakukan berbagai kegiatan, yang antara
lain meliputi :
a. Kegiatan rapat secara rutin baik di antara (internal) Anggota Dewan Komisaris,
dengan mengundang Direksi, maupun dengan Pemegang Saham atau pihak terkait
lainnya jika diperlukan.
b. Pelaksanaan perjalanan dinas untuk mengunjungi kebun dan atau Pabrik Gula PT
Perkebunan Nusantara IX.
c. Kegiatan penting lainnya guna mendukung kinerja dan pencapaian tugas Dewan
Komisaris, di antaranya :
i. Mengikuti Pendidikan dan Latihan / Training Program sesuai kebutuhan;
ii. Mengikuti kegiatan (event) khusus seperti seminar, kursus, loka karya, forum
diskusi, studi banding dan lain-lain
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dibidang pengawasan tersebut didukung
oleh Komite Audit dan Sekretariat Dewan Komisaris dengan berbagai kegiatannya dalam
rangka untuk memastikan agar tugas Dewan Komisaris dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Organisasi Dewan Komisaris
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Pemegang Saham PT
Perkebunan Nusantara IX dengan Nomor : SK-69/MBU/2014 tanggal 7 April 2014 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX, jo Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara III selaku para Pemegang saham PT Perkebunan Nusantara IX, susunan
keanggotaan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX adalah sebagai berikut :
No Nama Jabatan
1 Hasan Sayuti Komisaris Utama
2 Irvan Eddyson Komisaris
3 Zaenal Bachruddin Komisaris
4 Chairul Muluk Komisaris
Dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan perseroan, Dewan Komisaris sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-10/MBU/2012 tentang Organ
Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN dibantu oleh 2 orang Anggota Komite Audit
sebagai perangkat organ Dewan Komisaris. Sedangkan dalam rangka mendukung
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 83
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
kelancaran tugas-tugas yang bersifat administratif, Dewan Komisaris dibantu oleh seorang
Sekretaris Dewan Komisaris.
3. Rencana Kerja Dewan Komisaris
A. Pembagian Kerja Dewan Komisaris
Dalam rangka efektivitas tugas dan fungsi Dewan Komisaris maka berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP-01/PTPN IX/IV/2014 tanggal 14 April
2014 tentang Pembagian Kerja Anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara
IX (Persero), Dewan Komisaris telah melakukan pembagian fokus pengawasan
masing-masing anggota Dewan Komisaris. Adapun pembagian kerja Dewan Komisaris
PT Perkebunan Nusantara IX adalah sebagai berikut:
NO. NAMA BIDANG KERJA
1. Hasan Sayuti Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas
Koordinator, yang meliputi Sekretariat Perusahaan
dan Unit Satuan Pengawasan Intern.
2. Irvan Eddyson Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas
dan Direktorat SDM dan Umum, yang meliputi
Bagian SDM, Pengadaan dan Manajemen Risiko.
3. Zaenal
Bachruddin
Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, yang
meliputi Bagian Pemasaran, PKBL dan Perencanaan
Pengembangan.
4. Chairul Muluk Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas
Direktorat Produksi, yang meliputi Bagian Teknik,
Pengolahan, dan Tanaman, serta Direktorat
Keuangan.
B. Rapat
Kegiatan rapat dimaksudkan untuk menciptakan komunikasi yang bersifat langsung
antar pihak terkait sehingga semua permasalahan dapat dipahami secara obyektif dan
penyelesaiannya dapat dirumuskan lebih cepat dan efektif. Di lain pihak, Dewan
Komisaris merupakan majelis secara prinsip setiap anggota Dewan Komisaris tidak
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 84
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan harus berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris. Oleh karena itu, setiap keputusan yang dikeluarkan Dewan Komisaris
adalah keputusan yang bersifat kolektif.
Dalam rangka menghasilkan suatu keputusan kolektif tersebut, Dewan Komisaris
menyelenggarakan rapat yang dihadiri Komisaris Utama dan semua anggota Dewan
Komisaris sehingga keputusan yang dihasilkan merupakan keputusan yang sifatnya
kolegial. Mekanisme tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 16 Anggaran Dasar
Perseroan yang menyatakan bahwa segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam
rapat Dewan Komisaris. Meskipun demikian, keputusan Dewan Komisaris dapat
diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris
setuju terkait dengan cara dan materi yang diputuskan.
Di samping melakukan rapat-rapat internal, Dewan Komisaris juga menghadiri Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) dan rapat-rapat dengan Direksi. Dengan demikian,
maka rapat-rapat yang dihadiri anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
i. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
RUPS merupakan rapat yang diselenggarakan oleh Perseroan sesuai dengan
jadwal yang disepakati oleh perusahaan dengan Pemegang Saham, baik yang
reguler yaitu RUPS tentang pengesahan RKAP maupun RUPS tentang
Pengesahan Laporan Tahunan dan Persetujuan Perhitungan Tahunan maupun
RUPS Luar Biasa.
ii. Rapat Internal Dewan Komisaris:
Penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris bertujuan untuk menyiapkan
bahan / materi rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan membahas hal-hal
khusus yang terkait dengan permasalahan perseroan.
Tujuan : a. Terwujudnya koordinasi antara Anggota Dewan
Komisaris dalam rangka pelaksanaan tugasnya dalam
melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan
Perseroan dan memberikan arahan kepada Direksi.
b. Terselenggaranya tugas Dewan Komisaris dalam
melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan
Sasaran : a. Terwujudnya persamaan persepsi melalui diskusi
formal mengenai berbagai permasalahan perusahaan
dengan didukung data, informasi, dan hasil analisis
yang disiapkan oleh organ pendukung Dewan
Komisaris.
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 85
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
b. Terciptanya hubungan kerja yang baik dan dinamis di
antara Anggota Dewan Komisaris dalam memahami
permasalahan perusahaan dan memberikan masukan/
pendapat kepada Direksi;
c. Terselenggaranya proses pengambilan keputusan/
kebijakan Dewan Komisaris secara efektif, tepat dan
cepat.
Pelaksanaan : a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat internal
diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan.
b. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu
untuk membahas hal-hal bersifat penting dan/atau
mendesak.
c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
Output : Risalah rapat internal Dewan Komisaris, surat-surat keluar
maupun keputusan/ kebijakan Dewan Komisaris.
iii. Dewan Komisaris dengan Direksi :
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (gabungan) diselenggarakan dalam
rangka membahas perkembangan usaha termasuk capaian kinerja perusahaan,
kebijakan, serta berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan
laporan yang disampaikan Direksi dan atau informasi lainnya, Dewan Komisaris
akan memberikan saran/masukan.
Tujuan : a. Melaksanakan tugas Dewan Komisaris dalam
melakukan fungsi pengawasan terhadap pengurusan
Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi;
b. Mengambil keputusan-keputusan terkait kegiatan
perseroan sesuai kewenangan dalam Anggaran Dasar
PT Perkebunan Nusantara IX atau kewenangan yang
dilimpahkan oleh RUPS kepada Dewan Komisaris;
c. Memperoleh keterangan dan penjelasan dari Direksi
terkait dengan kegiatan perusahaan.
d. Memberikan masukan dan arahan atas kinerja
perusahaan dan permasalahan-permasalahan yang
timbul selama tahun berjalan.
Sasaran : a. Terlaksananya tugas-tugas Dewan Komisaris
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 86
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Perusahaan;
b. Tercapainya tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance);
c. Terselesaikannya permasalahan perseroan secara tepat
dan cepat;
d. Terciptanya hubungan kerja dan komunikasi yang baik
antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Pelaksanaan : a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat Dewan
Komisaris dengan Direksi dan manajemen
diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan.
2. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu
untuk membahas hal-hal yang bersifat penting dan atau
mendesak.
3. Pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Direksi
mengacu kepada ketentuan yang berlaku di PT
Perkebunan Nusantara IX.
4. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan
Sekretaris Perusahaan.
Output : Risalah rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau surat
keluar.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan tugas-tugas lainnya yang diatur
dalam anggaran dasar perusahaan, pada tahun buku 2015 Dewan Komisaris
merencanakan untuk menyelenggarakan rapat-rapat Dewan Komisaris yang
sifatnya reguler sebanyak 22 kali.
Rapat reguler antara Dewan Komisaris dengan Direksi di luar agenda
pembahasan evaluasi kinerja bulanan (LHU) dapat dilaksanakan secara tersendiri/
terpisah atau digabung dalam hari yang sama dengan rapat evaluasi capaian
kinerja bulanan (LHU), dengan rincian sebagai berikut :
No. Materi Pokok/ Agenda Bahasan Frekuensi
1. Evaluasi capaian kinerja bulanan/ LHU 12 kali
2. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2 kali
3. Laporan Tahunan 1 kali
4. Persiapan Pengesahan Laporan Tahunan termasuk me-
review usulan agenda yang akan diputuskan dalam
RUPS seperti remunerasi, pembagian laba tahun
1 kali
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 87
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
berjalan, dan hal-hal khusus yang dimintakan
pengesahan RUPS
5. Evaluasi / Penunjukan KAP 1 kali
6. Review Hasil Pemeriksaan Auditor Eksternal (KAP/
BPK)
1 kali
7. Review Bidang Operasional 1 kali
8. Review Implementasi Manajemen Risiko dan kepatuhan
Direksi terhadap peraturan perundang-undangan dan
perjanjian dengan pihak ketiga
1 kali
9. Review Implementasi GCG 1 kali
10. Permasalahan (Strategis) Perusahaan 1 kali
Jumlah 22 kali
C. Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan
Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan adalah kunjungan kerja Dewan
Komisaris dalam rangka pembinaan dan pengawasan unit kerja perseroan, memonitor
dan mengevaluasi capaian kinerja pabrik gula/kebun, melakukan peninjauan dan
mengevaluasi kinerja produksi dan pengadaan aset lain/persiapan giling Pabrik Gula,
serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain apabila diperlukan dalam rangka
memperlancar pelaksanaan tugasnya.
i. Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Perjalanan dinas dalam negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan
yang dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja (Kantor Pusat) ke
tempat tujuan lain dalam wilayah Negara Republik Indonesia baik dengan atau
tanpa menginap.
Tujuan : a. Mendapatkan masukan dari Kebun/Pabrik Gula terkait
dengan pelaksanaan kegiatan perseroan;
b. Mengawasi dan memonitor realisasi kinerja capaian
pendapatan dan realisasi biaya pada tingkat kebun dan
atau pabrik gula sesuai rencana kerja dan anggaran PT
Perkebunan Nusantara IX;
c. Melakukan pengecekan secara langsung atas
pelaksanaan pembangunan dan atau pengadaan aset
perusahaan;
d. Melakukan pertemuan dan pembahasan dengan
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 88
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Kepala Bagian dan Administratur untuk mengetahui
berbagai permasalahan dan kendala operasional di
Kebun dan Pabrik Gula guna dijadikan sebagai
masukan termasuk saran yang diperlukan kepada
Direksi;
e. Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka mendukung
optimalisasi fungsi pengawasan terhadap perusahaan
seperti pertemuan dengan berbagai pihak terkait di
daerah yang dikunjungi.
Sasaran : a. Diperolehnya informasi yang obyektif mengenai
pelaksanaan kegiatan operasional di Kebun dan Pabrik
Gula;
b. Termonitornya realisasi pendapatan dan biaya pada
tingkat Kebun dan Pabrik Gula sesuai rencana kerja
dan anggaran perusahaan;
c. Diperolehnya informasi yang akurat dan up to date
mengenai jumlah, penyebaran, dan pendayagunaan
aset-aset perusahaan;
d. Diperolehnya informasi mengenai permasalahan dan
kendala operasional di Kebun dan Pabrik Gula;
e. Terwujudnya dukungan operasional Kebun dan Pabrik
Gula terutama yang berkaitan kerjasama dengan mitra
kerja.
Pelaksanaan : a. Sesuai dengan kebutuhan;
b. Disertai oleh Anggota Sekretariat Dewan Komisaris
dan Anggota Komite Audit apabila dipandang perlu;
c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan
Sekretaris Perusahaan.
Output : Laporan Hasil Kunjungan
Dalam tahun 2015, Dewan Komisaris merencanakan untuk melaksanakan
program kunjungan kerja ke Kebun/Pabrik Gula sebanyak 12 kali dan dapat
disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan.
ii. Perjalanan Dinas Luar Negeri
Perjalanan dinas luar negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan yang
dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja ke tempat tujuan lain di
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 89
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
luar wilayah Republik Indonesia. Perjalanan Dinas luar negeri sifatnya insidental
dan hanya dilaksanakan jika diperlukan, seperti dalam rangka pendampingan
kepada manajemen melakukan studi banding terkait penerapan good corporate
governance di perusahaan, study banding pengelolaan usaha perkebunan serta
peningkatan kapabilitas Dewan Komisaris dalam bidang-bidang yang dibutuhkan.
Tata cara pelaksanaan perjalanan dinas Dewan Komisaris keluar negeri
berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN.
Pada tahun buku 2015, Dewan Komisaris merencanakan untuk melakukan
kegiatan kunjungan kerja/ studi banding keluar negeri maksimal sebanyak 1 kali
bagi setiap Anggota Dewan Komisaris dengan negara tujuan kunjungan
disesuaikan dengan kebutuhan.
D. Kegiatan Lainnya
i. Pendidikan dan Pelatihan
Program pendidikan dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan
kompetensi Anggota Dewan Komisaris guna mendukung optimalisasi
pelaksanaan tugasnya sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Perseroan.
Program ini diharapkan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan baik melalui
seminar, lokakarya yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan
(LPP), undangan pihak eksternal, maupun khusus yang dilakukan oleh
perusahaan, misalnya dalam bidang manajemen risiko, pengendalian intern,
investasi, manajemen SDM dan lain-lain.
Dalam rangka peningkatan kemampuan dan kompetensi bagi Anggota Dewan
Komisaris dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan tugasnya, pada tahun buku
2015 Dewan Komisaris merencanakan untuk mengikuti program peningkatan
kompetensi maksimal sebanyak 2 kali bagi setiap Anggota Dewan Komisaris,
khususnya yang terkait dengan bidang pengetahuan produksi dan manajemen
risiko.
ii. Kegiatan khusus (event)
Mengikuti kegiatan khusus baik yang diselenggarakan sendiri oleh perseroan atau
berdasarkan undangan yang diterima dari pihak-pihak eksternal yang terkait
antara lain, workshop sosialisasi peraturan perudang-undangan, pemberian/
penerimaan penghargaan. Pelaksanaan kegiatan khusus tersebut mengingat
sifatnya adalah pendampingan kepada Direksi, maka pelaksanaannya akan
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 90
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
disesuaikan dengan ketersediaan waktu masing-masing Anggota Dewan
Komisaris.
4. Kegiatan Komite Audit
Secara ringkas, tugas Komite Audit sesuai dengan PER-05/MBU/2006 pada prinsipnya
antara lain adalah:
a. Mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian intern.
b. Mengevaluasi efektivitas auditor intern dan auditor ekstern.
c. Mengevaluasi kegiatan dan hasil audit SPI dan auditor ekstern.
d. Memberikan rekomendasi perbaikan pengendalian intern.
e. Mengevaluasi prosedur review atas informasi perusahaan.
f. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapat perhatian Komisaris.
g. Melaksanakan tugas khusus dari Komisaris.
Tugas-tugas tersebut akan dilaksanakan antara lain dalam kegiatan:
a. Menganalisis laporan hasil audit SPI, dan laporan hasil audit Kantor Akuntan Publik,
sehingga diharapkan Komite Audit akan memperoleh informasi awal tentang:
Pengendalian internal perusahaan
Efektivitas auditor internal (Satuan Pengawasan Intern) dan auditor eksternal
(Kantor Akuntan Publik)
b. Menelaah laporan periodik perusahaan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja
manajemen termasuk keandalan prosedur review laporan dan obyektivitasnya. Dari
hasil penelaahan tersebut disusun semacam laporan hasil evaluasi sebagai masukan
bahan rapat bagi Dewan Komisaris dalam rapat dengan Direksi.
c. Menelaah usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta Rencana
Jangka Panjang (RJP) dan berdasarkan hasil penelaahan tersebut dibuat masukan untuk
Dewan Komisaris.
d. Mengadakan rapat dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Satuan Pengawasan
Intern (SPI) untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai pengendalian
internal perusahaan dan efektivitas kegiatan dan hasil audit KAP dan SPI.
e. Melaksanakan rapat internal Komite Audit untuk menyamakan persepsi antar unsur
Komite Audit mengenai kesimpulan hasil evaluasi dan penelaahan di atas, termasuk
merumuskan masukan bagi Dewan Komisaris.
f. Menyusun laporan periodik termasuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
g. Melaksanakan tugas khusus dari Dewan Komisaris yang meliputi namun tidak terbatas
pada:
Mengevaluasi dan meneliti usulan penghapusan aset tetap.
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 91
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Mengevaluasi kinerja dan output KAP yang telah melaksanakan tugasnya dalam
rangka menentukan kelayakan dan kemungkinannya untuk ditunjuk kembali sebagai
auditor tahun berikutnya.
Mengevaluasi usulan penunjukan KAP yang akan ditugasi sebagai auditor
perusahaan bilamana, berdasarkan kinerja mau pun peraturan yang berlaku, KAP
yang lalu sudah tidak dapat ditunjuk kembali sebagai auditor.
h. Ikut serta dalam rapat internal Dewan Komisaris atau rapat lain yang dipandang perlu
guna memberikan berbagai masukan mengenai masalah substansial yang perlu dibahas
dengan Direksi.
Kegiatan tersebut di atas disimpulkan dalam matriks sebagai berikut:
No Uraian Ukuran/Frekuensi
1 Menganalisis laporan hasil audit SPI Hasil audit yang diterima
2 Menganalisis hasil audit KAP Hasil audit yang diterima
3
Menelaah Laporan Hasil Usaha termasuk
keandalan prosedur review dan obyektivitas
laporan
12 LHU
4 Rapat dengan Satuan Pengawasan Internal 3 kali
5 Rapat dengan KAP 2 kali
6 Rapat internal Komite Audit 12 kali
7 Menyusun masukan untuk Dewan Komisaris
sebagai bahan rapat 12 kali
8 Menyusun laporan periodik 4 kali
9 Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
khusus dari Dewan Komisaris 2 kali*
10 Rapat dengan Dewan Komisaris 12 kali
* Sesuai dengan frekuensi tugas dari Dewan Komisaris
5. Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris
a. Dalam anggaran dasar perusahaan antara lain ditetapkan bahwa Dewan Komisaris
berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris.
b. Sekretaris Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
Nomor : KEP-01/PTPNIX/II/2011 sejak tanggal 1 Februari 2011 dan sewaktu-waktu
dapat diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
c. Tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris antara lain adalah :
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 92
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Menjalankan tugas-tugas administrasi dan kesekretariatan dalam rangka
mendukung seluruh kegiatan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya.
Menghadiri Rapat Dewan Komisaris, baik rapat internal Komisaris maupun
gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, kecuali rapat khusus yang hanya boleh
dihadiri oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
d. Tugas-tugas Sekretariat Dewan Komisaris, antara lain meliputi :
Tugas-tugas Rutin :
1) Mengagendakan kegiatan Dewan Komisaris;
2) Sebagai penghubung/ fasilitator dalam penyelenggaraan rapat internal Dewan
Komisaris.
3) Bekerja sama dengan Sekretariat Perusahaan untuk persiapan penyelenggaraan
rapat Dewan Komisaris dengan Direksi serta dengan pihak ketiga lainnya
termasuk memastikan ketersediaan bahan rapat.
4) Menyiapkan konsep tanggapan/sambutan Dewan Komisaris sesuai dengan
arahan Dewan Komisaris, yang berhubungan dengan :
a) Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP);
b) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);
c) Laporan-laporan manajemen berkala (Triwulanan, Semesteran dan
Tahunan);
d) Konsep sambutan Dewan Komisaris pada Pra-RUPS dan RUPS (RKAP
dan Laporan Tahunan);
e) Konsep pidato pada Raker, penyusunan Laporan Pertanggungajawaban
Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan.
5) Mengadministrasikan seluruh dokumentasi sehubungan dengan pelaksanaan
tugas-tugas Dewan Komisaris.
6) Mengadministrasikan tata persuratan Dewan Komisaris.
7) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris.
8) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Dewan Komisaris dengan
Direksi dan / atau dengan pihak ketiga lainnya.
9) Mengikuti Rapat-rapat yang dihadiri oleh Dewan Komisaris kecuali untuk rapat
yang bersifat terbatas yang dikecualikan oleh Dewan Komisaris untuk dihadiri
oleh Sekretariat Komisaris.
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 93
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Tugas-tugas Lain :
1) Berkoordinasi dengan Sekretariat Perusahaan untuk mengatur perjalanan Dinas/
Kunjungan Kerja Lapangan Dewan Komisaris dan organnya sesuai dengan
penugasan Komisaris serta ikut serta di dalam perjalanan dinas.
2) Bekerjasama dengan Komite Audit untuk menyiapkan tanggapan maupun surat
Komisaris terkait dengan pelaksanaan tugas-tugasnya seperti tanggapan dan
masukan atas RJPP, RKAP, Laporan Keuangan dan lain-lain.
3) Mendukung administrasi dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Audit
4) Mengikuti kegiatan lain yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan
penugasan Dewan Komisaris.
5) Bersama-sama dengan Sekretaris Perusahaan menyiapkan program pengenalan
kepada anggota Komisaris yang baru diangkat.
6) Menyiapkan konsep penyusunan Key Performance Indicators (KPI) Dewan
Komisaris.
7) Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Dengan tugas-tugas tersebut, Sekretaris Dewan Komisaris merupakan pelaksana
administratif kegiatan Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris akan menjabarkan
dan merealisasikan arahan-arahan yang dirumuskan Dewan Komisaris dalam bentuk
koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait sehingga menghasilkan
keputusan, program, surat-surat, dan dokumen-dokumen lainnya.
6. Anggaran Dewan Komisaris :
Dalam tahun 2015, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas/ kegiatan Dewan
Komisaris dianggarkan biaya sebesar Rp.5.713.769.000,- yang terdiri atas:
No Anggaran Nilai (Rp)
1 Rapat Dewan Komisaris 820.000.000
2 Peninjauan Kebun & Pabrik 594.600.000
3 Program Pendidikan & Pelatihan Dewan Komisaris
(dalam dan luar negeri) 288.900.000
4 Honorarium dan Tunjangan (beserta perangkat
Dewan Komisaris) 3.010.000.000
5 Biaya Kesekretariatan dan Pencetakan Dokumen
Komite Audit 135.000.000
Total Anggaran 4.848.500.000
(Rincian Anggaran Terlampir)
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 94
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
7. Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris
Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus
2011 tentang Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Dewan Komisaris diwajibkan
menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan, serta indikator pencapaian kinerja (key
performance indicators) Dewan Komisaris sebagai pedoman kerja dalam pelaksanaan
tugas dan kewajibannya
Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris dimaksudkan antara lain untuk
meningkatkan akuntabilitas Dewan Komisaris tentang tanggung jawabnya terkait dengan
pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Fungsi Dewan Komisaris adalah fungsi pengawasan
dan pemberian nasihat sehingga fungsi Dewan Komisaris bukan merupakan fungsi
eksekutif, karena fungsi eksekutif dilaksanakan oleh Direksi dan jajaran manajemen di
bawahnya.
Secara teoritis, penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil yang seharusnya
dicapai (kriteria) dengan realisasi pencapaian. Penentuan hasil yang seharusnya dicapai
seyogyanya adalah hasil yang benar-benar bisa dicapai, dalam arti pencapaiannya bisa
dikendalikan (controllable) oleh pihak yang dinilai kinerjanya.
Pasal 114 ayat (2) Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
menegaskan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-
hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perusahaan. Pada ayat (3) pasal yang sama
tertulis bahwa setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas
kerugian perusahaan apabila yang bersangkutan lalai menjalankan tugasnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2). Sedangkan ayat (5) pasal yang sama menjelaskan bahwa anggota
Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan:
a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan
perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung mau pun tidak langsung atas
tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian.
c. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian tersebut.
Oleh sebab itu, Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris diharapkan dapat
digunakan sebagai salah satu alat yang dapat mempresentasikan mengenai kinerja Dewan
Komisaris bagi para stakeholders khususnya untuk mengetahui sampai berapa jauh fungsi
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 95
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
pengawasan dan pemberian nasihat yang dilaksanakan Dewan Komisaris telah sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Indikator Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dirumuskan dalam bentuk matriks penilaian
terlampir.
No Indikator Skor Kriteria Bobot
1 2 3 4 5
1 Rapat Dekom 20
a. Frekuensi
penyelenggaraan
1 Jika jumlah rapat dalam setahun lebih dari 12
kali
10 0,5 Jika jumlah rapat dalam setahun 7 s.d. 12
kali
0 Jika jumlah rapat dalam setahun kurang dari
6 kali
b. Rata-rata
Kehadiran
1 Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom di
atas 70%
10 0,5 Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom
antara 30% - 70%
0 Jika rata-rata tingkat kehadiran Dewan
Komisaris di bawah 30%
2 Pemberian persetujuan dan atau tanggapan serta saran 30
a. Persetujuan dan
atau tanggapan
Dewan Komisaris
atas usulan Direksi
1 Jika jangka waktu persetujuan dan atau
tanggapan rata-rata lebih cepat atau sama
dengan 1 minggu setelah bahan lengkap.
10 0,5 Jika jangka waktu persetujuan dan atau
tanggapan rata-rata melebihi 1 minggu
setelah bahan lengkap.
0 Jika Dekom tidak memberikan tanggapan
b. Memberikan
nasehat atau saran
kepada Direksi
1 Jika terdapat lebih dari 15 kali saran yang
diberikan kepada Direksi dalam setahun
10 0,5 Jika terdapat 7 s.d 15 kali saran yang
diberikan kepada Direksi dalam setahun
0 Jika terdapat kurang dari 6 kali saran yang
diberikan kepada Direksi dalam setahun
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 96
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
No Indikator Skor Kriteria Bobot
1 2 3 4 5
c. Monitoring tindak
lanjut temuan audit
internal/eksternal
1 Jika terdapat 2 kali atau lebih monitoring
tindak lanjut temuan audit internal/eksternal 10
0 Jika terdapat kurang dari 2 kali monitoring
tindak lanjut temuan audit internal/eksternal
3 Pembinaan Kebun/Pabrik Gula 10
Frekuensi Kunjungan
Kerja atau evaluasi
Kebun/Pabrik Gula
1 Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit
pendukungnya tercapai sama atau lebih dari
80% dari jumlah kunjungan kerja yang
telah direncanakan
10 0,5 Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit
pendukungnya terlaksana kurang dari 80%
dari jumlah yang telah direncanakan
0 Jika Dekom dan unit pendukungnya tidak
melakukan kunjungan kerja
4 Peningkatan Kompetensi Anggota Dekom 10
Pelaksanaan program
peningkatan
kompetensi
1 Jika jumlah realisasi program peningkatan
kompetensi Dekom dan unit pendukungnya
lebih banyak atau sama dengan rencana
10
0,5 Jika jumlah realisasi program peningkatan
kompetensi Dekom dan unit pendukungnya
lebih sedikit dibandingkan dengan rencana
0 Jika tidak dilakukan program peningkatan
kompetensi Anggoat Dekom dan unit
pendukungnya.
5 Peran Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan 15
a. Tingkat Kesehatan
Perusahaan
1 Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah
minimal sehat
5
0,5 Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah
kurang sehat
0 Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah
tidak sehat
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 97
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
No Indikator Skor Kriteria Bobot
1 2 3 4 5
b. Opini Auditor
Independen/KAP
1 Jika opini Auditor Independen adalah Wajar
Tanpa Pengecualian
5
0,5 Jika opini Auditor Independen adalah Wajar
Dengan Pengecualian
0 Jika opini Auditor Independen adalah
Menolak Pendapat (disclaimer) atau tidak
wajar (adverse)
c. Nilai GCG 1 Jika nilai GCG Perusahaan tercapai lebih
dari 80
5
0,5 Jika nilai GCG Perusahaan antara 70 sampai
dengan 80
0 Jika nilai GCG Perusahaan tercapai kurang
dari 70
6 Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan Laporan Pengawasan 15
a. Penyusunan dan
penyampaian
Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan
Dekom
1 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan
Nusantara IX tepat waktu
7,5 0,5 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan
Nusantara IX tetapi tidak tepat waktu
0 Jika Dekom tidak menyusun RKA –nya
dalam RKAP PT Perkebunan Nusantara IX
b. Penyusunan dan
penyampaian
Laporan
Pengawasan
Tahunan Dekom
1 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
Laporan Pengawasannya dalam Laporan
Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX
tepat waktu
7,5 0,5 Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
Laporan Pengawasannya dalam Laporan
Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX
tetapi tidak tepat waktu
0 Jika Dekom tidak menyusun Laporan
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 98
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
No Indikator Skor Kriteria Bobot
1 2 3 4 5
Pengawasannya dalam Laporan Manajemen
PT Perkebunan Nusantara IX
Total Nilai 100
Penilaian :
Predikat Total Nilai
Baik Sekali > 90 s.d. 100
Baik > 75 s.d. 90
Cukup 60 s.d. 75
Kurang < 60
8. Penutup.
Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2015 disusun sebagai pedoman
kerja Dewan Komisaris dan segenap organnya dalam rangka menjalankan tugas pokok,
fungsi dan tanggung jawab yang diembannya.
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris pada prinsipnya
menunjukkan tugas, pokok dan fungsi Dewan Komisaris selaku organ perseroan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya bersama dalam rangka untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan yang dijabarkan dalam penetapan strategi
dan kebijakan serta program kerja dalam pencapaian sasaran-sasaran PT Perkebunan
Nusantara IX Tahun 2015. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dari semua
pihak dalam merealisasikan RKA Dewan Komisaris tahun 2015.
PT. Perkebunan Nusantara IX 100
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
BAB X
P E N U T U P
1. K E S I M P U L A N
1.1. Tahun 2014 PT Perkebunan Nusantara IX diprognosakan membukukan rugi Rp. 170,07
milyar dari RKAP laba Rp. 49,14 milyar.
1.2. Pada tahun buku 2015 PT Perkebunan Nusantara IX menganggarkan laba (rugi) yang
terinci sebagai berikut :
RKAP
Tanaman Semusim (Rp. 28.941.891 ribu)
Tanaman Tahunan Rp. 34.114.815 ribu
PTPN IX Rp. 5.172.924 ribu
1.3. Tingkat kesehatan perusahaan tahun 2014 dihitung berdasarkan Keputusan Menteri
BUMN No. KEP-100 / MBU / 2002 tanggal 4 Juni 2002 dengan jumlah nilai 76,25 dan
tingkat kesehatan SEHAT ( A ).
2. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERSETUJUAN RUPS
2.1. Mohon kepada RUPS untuk menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Perkebunan Nusantara IX
Tahun 2015.
2.2. Mohon persetujuan RUPS untuk menggunakan aset tetap dan aset lancar perusahaan
sebagai agunan atas penarikan kredit dari perbankan.
2.3. Mohon persetujuan pemberdayaan aset non produktif (eks PG Colomadu) melalui
kerjasama (KSO) dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero), melalui pembentukan
anak perusahaan atau perusahaan patungan (JVC).