76
i-Studex 2020 Ajak Siswa Eksplorasi Singapura-Malaysia E D I S I MARET 2020 53 M-Four Juara Umum MBNC 2020 Mengimplementasi Kebijakan Merdeka Belajar

Kebijakan Merdeka Belajarmudipat.co/wp-content/uploads/2020/04/Arbaa-53_draf...3. Salam Redaksi 4. Surat Pembaca 5. Kabar dari Pucang Kembali Raih Penghargaan Bergengsi di Milad Ke-61

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i-Studex 2020 Ajak Siswa Eksplorasi Singapura-Malaysia

E D I S I

M A R E T 2 0 2 053

M-Four Juara Umum

MBNC 2020

Mengimplementasi Kebijakan Merdeka Belajar

3. Salam Redaksi4. Surat Pembaca5. Kabar dari Pucang Kembali Raih Penghargaan Bergengsi di Milad

Ke-616. Tajuk Merdeka Belajar 7. Fokus Utama Merdeka Belajar: Antara Kebebasan Sekolah dan

Kecerdasan Majemuk 11. Opini Mendesain Pembelajaran Berbasis STEAM

14. Wacana Pendidikan Merdeka Belajar di Era Digital15. Mutiara Hikmah Jujur itu Membuat Orang Sukses dan Bahagia16. Profil Orangtua Beruntung Menyekolahkan Anak di Mudipat18. Ibrah Ketekunan Tukang Kayu19. Uswah Semangat Belajar Bung Tomo20. Tarikh Abu Ubaidah bin Jarrah, Pemimpin yang Setia

pada Rakyat21. Konsultasi Psikologi Let’s Know about Puberty22. Konsultasi Agama Ngambek dengan Teman Maksimal Tiga Hari23. Konsultasi Kesehatan Mengatasi Gigi Berlubang24. Wawancara Eksklusif “Guru Senang, Anak tidak Tertekan”26. Reportase Warcil28. Resensi Ayo Beramadhan!

29. Agenda Sekolah37. Outdoor Class Activity41. Prestasi Sekolah46. Prestasi Siswa50. Silaturrahim54. Rehat Sejenak55. Kuis58. Klinik Matematika Ciri Bilangan yang Habis Dibagi 7-1159. Cakrawala Sains Efisiensi Penggunaan Plastik60. Tahukah Kamu Virus Korona (Covid-19) 61. IPTEK Dampak Positif Kemajuan Teknologi62. Tanah Airku Keseruan Taman Rekreasi Sengkaling Milik UMM64. Legenda Asal Mula Nama Kota Cianjur66. Kreasi Dompet HP Mungil67. Karya Siswa74. Sahabat Baru75. Arabic-English Corner

Sobat Arba’a, tahu tidak jika baru-baru ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan sebuah kebijakan merdeka belajar. Layaknya sebuah kebijakan, tentu ada yang setuju ada juga yang tidak. Kebijakan ini pun bukan sepenuhnya kebijakan yang baru.

Sejak dulu Ki Hadjar Dewantara menekankan berulang kali tentang kemerdekaan belajar. “…kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu “dipelopori”, atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahaun dengan menggunakan pikirannya sendiri…”

Nah, merdeka belajar berarti belajar tidak usah dipaksa. Apa kalian jika belajar masih harus dipaksa orang tua atau guru? Itu sama artinya berarti kalian belum merdeka dalam belajar. Belajar itu harus dilakukan dengan senang, dengan fun atau happy.

Yang lebih penting mau merdeka belajar atau belajar terpaksa, belajar itu wajib. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW, thalabul ‘ilmi faridlotun ‘alaa kulli muslim wa muslimatin.

Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim

perempuan. Sobat Arba’a daripada terpaksa lebih baik

belajar dengan senang, pasti bertambah

ilmu dan dapat pahala.

Setuju? [*]

Merdeka Belajar atau Belajar Merdeka?

Content

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 3

Salam Redaksi

Magazine

REDAKSIPenerbit : SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Sekolah Teladan NasionalPemimpin Umum: M. Syaikhul Islam, Wakil Pemimpim Umum: Ainuzzaim, Aliyatuz Zakiyah, Staf ahli: Mulyana, Sholihin, Edy Susanto, Penanggung Jawab: Novita Utami, Pemimpin Redaksi: Muhimmatul Azizah, Sekretaris: Erfin Walida, Bendahara: Syamsa Midar, Marketing dan Iklan: Arry Wijayanti, Reporter Cilik: Enny Soebagiarsih, Editor Bahasa: Ika Lukita, Tazkiyatun Nafsi, Fotografer: Mulyanto, Staf Redaksi: Mukhlisin, Anang Pujimanto, Lina Herlina, Wahiddin, Misbachul Yusro, Etik Dwi Maharti, Dian Ika, Farikha Fatmawati, Dian Setia, Rizki Amalia, Reporter Cilik: Zhafira Cinta, Aurelia, Aurelio

Alamat Redaksi: Jl. Pucang Anom 93 Surabaya 60282, Telepon : (031) 5037648, Fax. (031) 5037646 Website: www.mudipat.co, e-mail: arba’[email protected]

Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini, cerpen, puisi, pantun, kritik, saran, dan karya lainnya. Untuk opini panjang tulisan 1200 karakter. Sertakan foto (bukan pas foto) dan cantumkan identitas diri (CV). Untuk cerpen, panjang tulisan 600 karakter. Tulisan harus original dan belum pernah dipublikasikan. Karya dapat dikirimkan melalui e-mail atau langsung diserahkan ke redaksi

Assalamu’alaikumHalo, Arba’a… Saya Nakeisha dari kelas V-E. Saya menyukai pelajaran sejarah. Bagaimana jika Arba’a mengeluarkan tentang sejarah-sejarah Indonesia?

Waalaikumussalam, Nakeisha… Arba’a punya rubrik cerita rakyat yang terdiri dari legenda dan sejarah di Indonesia. Kamu bisa menikmati kisahnya setiap Arba’a terbit. Simak terus edisi berikutnya…

Assalamualaikum Ini aku Almira kelas V-E. Aku ingin bertanya. Mengapa setiap Arba’a terbit, banyak sekali yang harus diwarnai?

Waalaikumussalam, Almira. Mungkin yang kamu maksud adalah rubrik Kuis atau Rehat Sejenak. Kamu tidak harus mewarnainya, kok. Itu hanya untuk refreshing di tengah-tengah membaca.

Assalamualaikum, Arba’a yang baik. Saya Raja kelas V-E ingin memberi usul. Kenapa tidak ada seri komik yang berfaidah agar anak-anak tertarik membaca? Terima kasih.

Waalaikumussalam, Raja. Ide yang bagus sekali. Lain kali Arba’a akan memuat komik yang kamu inginkan. Jangan lupa dibaca ya.

Surat Pembaca

Semangat Prestasi Tiada Henti

Seakan tiada henti, prestasi demi prestasi terus diukir Sekolah Teladan Nasional ini. Selain

prestasi yang ditorehkan oleh para siswa dan guru, secara kelembagaan, kerja keras sekolah ini juga mendapat apresiasi dari Indonesia Achievement Center (IAC) pada 31 Januari 2020.

Bertempat di Hotel Santika Premiere Jakarta, IAC menganugerahkan penghargaan kepada SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) sebagai The Most Leading Character Education Islamic School of The Year di ajang Indonesia Top 50 Education School Outstanding Achievement Award 2020. Anugerah tersebut menjadi kado istimewa di Milad yang ke-61.

Menurut Muhammad Syaikhul Islam, MHI, anugerah tersebut diberikan kepada sekolahnya karena 3 faktor. Pertama, Mudipat dinilai sebagai sekolah yang berhasil melakukan pembinaan sekaligus penguatan pendidikan karakter terhadap peserta didiknya. Hal itu dibuktikan dengan berbagai program penguatan karakter yang terimplementasi secara sistematis dalam proses pendidikan di sekolah Islam favorit di Surabaya itu.

Selain berorientasi pada akademik, Menurut Syaikhul, sekolah yang berlokasi di Jalan Pucang Anom no. 93 Surabaya ini jugat serius dan komitmen mewujudkan pendidikan karakter. Di antara program pendukung adalah HW Challenge bagi kelas I dan II, Smart Fun English

bagi kelas III, Outbound Explorer bagi kelas IV, Soedirman HW Camp bagi kelas V, dan Junior Leader Institute (JULI) bagi kelas VI.

“Kami juga meluncurkan 5 naturalitas baru yang diorientasikan pembentukan kebiasaan positif bagi seluruh warga sekolah, yakni Disiplin, Tertib, Teratur, Bersih-Hijau, dan Rapi. Alhamdulillah kelimanya dapat terwujud dengan baik di lingkungan sekolah,” urai Syaikhul.

Faktor kedua adalah sekolah ini dinilai berhasil menumbuhkan pendidikan karakter siswa melalui 35 macam kegiatan ekstrakurikuler. Menurut kepala sekolah asal Bojonegoro itu, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang ia pimpin tak hanya sekadar menjadi kegiatan rutin dan pelengkap, namun benar-benar dikonsep secara matang dengan 3 tujuan, yakni sebagai pembentukan karakter (character building), publikasi, dan prestasi.

Kegiatan ekstrakurikuler tersebut dibagi dalam 8 kategori, yakni religi, olahraga, seni-budaya, bahasa, robotika, musik, pencak silat dan HW, softskill (kecakapan hidup), serta berbagai klub pembinaan khusus olimpiade. Semua kegiatan, lanjut Syaikhul, dipastikan berjalan dengan baik dengan mendatangkan para pembina yang kompeten.

“Alhamdulillah, dari pembinaan yang ada telah lahir banyak atlet pencak silat, panahan, basket, anggar, bisbol, renang, dan musisi berbakat. Demikian juga robotika telah banyak menyumbangkan prestasi membanggakan di kancah internasional,” imbuhnya.

Kegiatan ekstrakurikuler di SD

terbesar di Indonesia tersebut juga diorientasikan pada pembekalan kecakapan hidup siswa. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksud adalah Entrepreneur Kids (kewirausahaan), Cooking Class (memasak), Broadcasting (penyiaran), Journalist Junior (kejurnalisan media), dan designer club (merancang busana).

Faktor ketiga adalah sekolah ini dinilai laik mendapat anugerah tersebut karena berhasil menciptakan ekosistem yang ramah, baik bagi siswa (anak) maupun terhadap lingkungan. Menurut Syaikhul, kedua aspek tersebut menjadi perhatian serius dan menjadi tradisi positif di Mudipat.

“Label sebagai Sekolah Ramah Anak menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan layanan edukasi yang humanis bagi siswa. Demikian juga label sebagai Sekolah Adiwiyata menjadi spirit warga sekolah untuk lebih mencintai alam dengan menjaga kelestarian, kebersihan, dan keindahannya. Semuanya terkonsep integratif dengan kurikulum, proses pembelajaran, dan pembiasaan di lingkungan sekolah,” urainya.

Penghargaan bergengsi ini, lanjut Syaikhul, menjadi kebangaan seluruh warga sekolah dan menjadi motivasi untuk terus menjadikan sekolah yang dilabeli The Outstanding School oleh Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah Jatim ini menjadi pusat keunggulan pendidikan Muhammadiyah di Kota Pahlawan. Penghargaan ini juga akan semakin mengukuhkan moto layanan edukasi di sekolah ini, yakni “Educating with Heart, Serving with Respect.” [*]

Kembali RaihPenghargaan Bergengsi

di Milad Ke-61Muhammad Syaikhul Islam, MHI

Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 5

Kabar dari Pucang

Merdeka Belajar

“Education is the most powerful weapon which

can use to change the world”

(Nelson Mandela)

Merdeka belajar, seperti mantra baru yang saat ini sering kita dengar sebagai

obat dari keadaan kritis kondisi pendidikan Indonesia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim berharap ‘resep’ merdeka belajar dapat menjadikan mutu pendidikan di Indonesia lebih baik. Terdapat empat komponen antara lain, USBN diselenggarakan oleh sekolah, tahun 2020 pelaksanaan UN terakhir, RPP yang singkat, dan zonasi PPDB lebih fleksibel. Seperti yang kita pahami bersama, senjata yang paling kuat untuk mengubah dunia adalah pendidikan.

Sejalan dengan pemikiran KH. Ahmad Dahlan saat mendirikan Standard School Muhammadiyah yang menjadi cikal bakal sekolah Muhammadiyah. Pendidikan merupakan alat untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan

bagi seluruh umat manusia. Pendidikan yang berkualitas akan mencerminkan masyarakat yang maju dan mengarah pada sifat-sifat yang konstruktif. Pendidikan juga menjadi roda penggerak sehingga kebudayaan dan kebiasaan dari tiap-tiap zaman menjadi lebih baik. Maka ketika ingin mencapai taraf kehidupan itu, pendidikan adalah jawabannya.

Berbicara tentang pendidikan tidak bisa terlepas dari institusi sekolah. Oleh sebab itu, salah satu wujud dari merdeka belajar tersebut, Mendikbud berjanji akan menciptakan fleksibilitas dalam kurikulum. Baginya itulah kunci mengembangkan keberagaman yang begitu besar.

Tiap sekolah memiliki potensi yang berbeda-beda. Misalnya di suatu sekolah, prestasi di bidang matematika kurang bagus, tapi di bidang seni bisa diacungi jempol. Sebaliknya, penyetaraan justru membuat banyak sekolah akan tertinggal. Karena para guru-guru dibebankan perkara administratif. Tidak ada kelonggaran sistem administratif, sehingga semua hanya mengejar silabus dan mengesampingkan kualitas.

Dalam konsep merdeka belajar, tugas sekolah yang awalnya mengawasi jadi melayani. Kemerdekaan guru bertransformasi menjadi kemerdekaan murid menentukan arah dan level yang cocok untuk mereka. Konsep

ini akan membutuhkan waktu implementasi yang lama, yaitu 10-15 tahun.

Selanjutnya, perlu penegasan dalam menjalankan revolusi mental bagi tiap-tiap orang yang diberi tanggung jawab untuk menjalankan peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri. Selain itu, butuh penataan secara kompleks hingga ke daerah-daerah sehingga pendidikan itu sama tupoksinya di masyarakat. Dibutuhkan sebuah penetapan untuk fokus pendidikan tersebut, bercermin dari sejarah bahwa dulu pendidikan di Yunani diarahkan dengan tujuan pertahanan saja, sehingga sistem pendidikan mereka diatur secara sistematis dan terfokus kepada pertahanan.

Konsep ini juga belum menentukan kemana arah pendidikan. Apakah, misalnya, konsep ini menuntut pendidikan berkontribusi bagi peningkatan ekonomi? Atau fokus pada bidang lainnya. Bukan pesimis, namun kita perlu melihat sejarah dan menjadi bahan pembelajaran di kemudian hari. Pendidikan kita tidak terlalu difokuskan, melainkan terbagi ke beberapa bidang. Sehingga satupun masalah sosial yang ada di Indonesia ini belum seutuhnya selesai. Karena seharusnya pendidikan itu disiapkan untuk mengatisipasi masalah-masalah sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat.[*]

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 20206

Tajuk

Semua bermula ketika Nadiem Anwar Makarim, tokoh muda “kesayangan” presiden itu,

menyampaikan pidato perdananya sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan pada peringatan Hari Guru Nasional, 25 November 2019. Bahkan, teks pidato tersebut telah diunggah tiga hari sebelumnya, 22 November 2019, di laman Kemendikbud yang lekas beredar masif di lini masa-lini masa media sosial. Naskah itulah yang lantas menjadi cikal bakal program baru sang menteri: Merdeka Belajar.

Sedikitnya ada lima poin penting yang dapat dipetik dari naskah itu. Pertama, potensi anak tidak hanya dilihat dari hasil ujian. Kedua, kesuksesan anak diperoleh dari hasil karyanya, bukan hanya hafalannya. Ketiga, setiap anak memiliki kebutuhan berbeda. Keempat, setiap guru harus mampu berinovasi. Kelima, guru diajak melakukan perubahan kecil, minimal di lingkungan kelas yang diajarnya.

Merdeka Belajar“Unit pendidikan, yaitu

sekolah, guru, dan murid, punya kebebasan. Kebebasan untuk

berinovasi, kebebasan

untuk belajar

dengan mandiri dan kreatif. Memberikan ruang inovasi kepada para guru. Saya sadar bahwa tidak bisa hanya meminta atau mengajak para guru melakukan itu. Ini adalah pekerjaan rumah besar Kemendikbud dan juga dinas pendidikan di daerah,” urai Nadiem Makarim perihal rencana program Merdeka Belajar dalam rubrik Bincang Jawa Pos (27 November 2019).

Menurut Nadiem, sasaran Merdeka Belajar adalah sekolah, guru, dan murid yang memang menjadi satu ekosistem nan utuh. Sementara itu, kata kunci dari program tersebut adalah inovasi dan kebebasan. Inovasi? “Ya, semua orang menyukai kata inovasi dan lantas teknologi,” tulis Hilman Fajrian. “Tapi, ketika inovasi dibawa ke tingkat praktik, itu cerita lain. Akan muncul resistansi besar,” lanjut kutipan dalam tulisan berjudul Mengapa Nadiem Menjadi Menteri? tersebut.

Lambat laun, setelah diragukan bisa menakhodai para guru dan dosen se-Nusantara akibat “sektor pendidikan dikendalikan oleh orang dari luar pendidikan”, atensi itu diperoleh pula oleh sang menteri.

Pada 11 Desember 2019, kebijakan Merdeka Belajar resmi diluncurkan (lantas diikuti program Kampus Merdeka). Saat kali pertama mendengar istilah Merdeka Belajar, pikiran saya segera tertuju pada para pemikir revolusioner di bidang pendidikan seperti Paulo Freire lewat Pendidikan Kaum Tertindas atau Ivan Illich melalui Bebaskan Masyarakat dari Belenggu Sekolah. Di tanah air, Roem Topatimasang dan Toto Rahardjo merupakan dua sahabat yang telah lama menggaungkan pemikiran-pemikiran “provokatif” lewat buku-buku seperti Sekolah Itu Candu dan Sekolah Biasa Saja. Ideologi para pemikir di atas “serupa tapi tak sama” dengan Mendikbud Nadiem Makarim, yaitu merdeka dalam belajar.

Paulo Freire, misalnya, memandang bahwa manusia dan dunianya mesti ditransformasikan ke dalam dunia pendidikan. Model pendidikan yang ditawarkan Freire adalah model pendidikan yang membebaskan, persis seperti kata kunci sang menteri. Langkah awal yang paling menentukan dalam upaya pendidikan pembebasannya adalah penyadaran yang inheren. Untuk mewujudkan hal tersebut, kebiasaan pendidikan yang deskriptif diharapkan digeser ke arah pendidikan dialogis-transformatif agar pendidikan

Merdeka Belajar:Antara Kebebasan Sekolah dan Kecerdasan Majemuk

Nadiem Makarim Kemendikbud RI

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 7

Fokus Utama

tidak dirasakan sebagai pendidikan yang membelenggu. Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan perubahan pada diri peserta didik, baik dalam kualitas berpikir, pribadi, sosial, kemandirian, maupun kemasyarakatannya.

Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka Belajar

Jika Paulo Freire menekankan pada aspek peserta didik, Nadiem Makarim lebih luas lagi. Di samping peserta didik, Merdeka Belajar menyasar guru dan ekosistem sekolah. Dari situlah lantas di-breakdown ke dalam pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar. Dari rapat koordinasi dengan kepala dinas seluruh Indonesia, tercetuslah cetak biru (blueprint) pokok-pokok Merdeka Belajar: ujian sekolah berstandar nasional (USBN), ujian nasional (UN), rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan peraturan peneriman peserta didik (PPDB) zonasi.

Pertama, ujian sekolah berstandar nasional (USBN). USBN dewasa ini dianggap tidak senapas dengan UU Sisdiknas yang memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk menentukan kelulusan. Lantas, Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi sehingga perlu asesmen yang lebih holistik guna mengukur kemampuan anak. Oleh karena itu, pada 2020 ini, sesuai dengan arah kebijakan baru, USBN akan diganti dengan ujian (asesmen) yang hanya diselenggarakan oleh sekolah.

Ujian untuk menilai kompetensi siswa

juga dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan penugasan. Dengan begitu, guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa.

Kedua, ujian nasional (UN). Persoalan yang ditelaah menteri adalah materi UN terlalu padat sehingga siswa dan guru cenderung menguji penguasaan konten, bukan kompetensi penalaran. Hasil permenungan juga menunjukkan bahwa UN menjadi beban bagi siswa, guru, dan orang tua karena menjadi penilaian siswa. Selain itu, selama rezim UN (2000-2014), menurut Bukik Setiawan dari Kampus Guru Cikal, prestasi anak bukannya naik, tetapi justru turun. Dalam lima tahun terakhir, skor UN cenderung menukik. “Harus berapa tahun lagi UN dijalankan?” tanyanya, retoris. Maka, jawaban Kemendikbud adalah “membelokkan arah”. Pada 2021, UN akan bertransformasi menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Penilainnya terletak pada literasi, numerasi, dan karakter. Literasi merupakan kemampuan bernalar menggunakan bahasa, numerasi adalah kemampuan bernalar menggunakan matematika, dan karakter berkaitan dengan sifat pembelajar, gotong royong, atau kebinekaan.

Ketiga, rancana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kemendikbud mengkritisi RPP saat ini yang terlalu membebani guru dalam urusan administrasi. Oleh karena itu, waktu guru habis hanya untuk menyusun RPP yang njelimet tersebut. Apa saran menteri? Salah satunya, penulisan RPP

dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri. Bahkan, RPP cukup dibuat satu halaman saja!

Keempat, peraturan peneriman peserta didik (PPDB) zonasi. Sistem PPDB yang diteroka Mendikbud sebelumnya, Muhadjir Effendy (kini menjadi Menko PMK), itu mengalami beberapa perbaikan dari Nadiem Makarim setelah tampaknya mengakomodasi masukan dari pelbagai kalangan. Jika di PPDB zonasi sebelumnya jalur zonasi memiliki kuota 80 persen, kini direduksi menjadi 50 persen. Sisanya untuk jalur afirmasi 15 persen, jalur perpindahan 5 persen, dan jalur prestasi 0-30 persen, disesuaikan dengan kondisi daerah. Di samping itu, daerah juga berwenang dalam proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi. Dan yang tak kalah penting, redistribusi guru ke sekolah yang kekurangan guru. Satu hal yang pasti, zonasi ini bertujuan untuk membentuk ekosistem yang utuh dan terintegrasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar.

Kecerdasan Majemuk Tahun 1983 silam Howard

Gardner, tokoh pendidikan dan psikologi, telah menelurkan gagasan bernama kecerdasan majemuk (multiple intelligence). Gardner mewedarkan sembilan kecerdasan majemuk yang

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 20208

Fokus Utama

seyogianya dimiliki anak: kecerdasan verbal-lingustik (cerdas kata), kecerdasan logis-matematis (cerdas angka), kecerdasan visual-spasial (cerdas gambar-warna), kecerdasan musikal (cerdas musik-lagu), kecerdasan kinestetik (cerdas gerak), kecerdasan interpersonal (cerdas sosial), kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis (cerdas alam), kecerdasan eksistensial (cerdas hakikat). Teori MI, dalam perspektif Gardner, mampu menjadi alat untuk meningkatkan perkembangan kecerdasan anak. Teori ini mampu memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki.

Teori ini, saya pikir, sedikit banyak dapat mendukung ejawantah dari Merdeka Belajar. Terutama cara seorang guru dalam mengidentifikasi tiap-tiap murid. Secara khusus di poin asesmen kompetensi dalam pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar. Howard Gardner berpendapat bahwa tidak ada manusia yang tak cerdas. Kecerdasan, menurut paradigma multiple intelligence, dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang terdiri atas tiga komponen utama, yakni kemampuan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru yang dihadapi supaya dapat diselesaikan, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau

menawarkan jasa yang

akan

menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang.

Tadkiroatun Musfiroh dalam buku Pengembangan Kecerdasan Majemuk menguraikan sembilan kecerdasan Horward Gardner itu. Pertama, kecerdasan verbal-linguistik. Anak yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal berkomunikasi lisan dan tulisan, mengarang cerita, diskusi dan mengikuti debat suatu masalah, belajar bahasa asing, bermain game bahasa, membaca dengan pemahaman tinggi, mudah mengingat ucapan orang lain, serta tidak mudah salah tulis atau salah eja.

Kedua, kecerdasan logis-matematis. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal menghitung dan menganalisis hitungan, menemukan fungsi-fungsi dan hubungan, memperkirakan, memprediksi, bereksperimen, mencari jalan keluar yang logis, menemukan adanya pola, serta membuat langkah-langkah.

Ketiga, kecerdasan visual-spasial. Anak yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai arsitektur, bangunan, dekorasi, apresiasi seni, desain, atau denah. Keempat, kecerdasan musikal. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal menyusun atau mengarang melodi dan lirik, menyanyi, dan bersiul. Kelima, kecerdasan kinestetik. Anak yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal mengekspresikan mimik atau gaya, atletik, menari dan menata tari, kuat dan terampil

dalam motorik halus, serta koordinasi tangan dan mata.

Keenam, kecerdasan interpersonal. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal mengasuh dan mendidik orang lain, berkomunikasi, berinteraksi, berempati dan bersimpati, memimpin dan mengorganisasikan kelompok, berteman, menyelesaikan dan menjadi mediator konflik, menghormati pendapat dan hak orang lain, serta melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang.

Ketujuh, kecerdasan intrapersonal. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal berfantasi, menjelaskan tata nilai dan kepercayaan, mengontrol perasaan, mengembangkan keyakinan dan opini yang berbeda, serta menyukai waktu untuk menyendiri, berpikir, dan merenung.

Kedelapan, kecerdasan naturalis. Mereka yang masuk kategori ini cenderung menyukai dan efektif dalam menganalisis persamaan dan perbedaan, menyukai tumbuhan dan hewan, mengklasifikasi flora dan fauna, menemukan pola dalam alam, serta dapat menjaga lingkungan dengan baik.

Kesembilan, kecerdasan eksistensial. Anak yang cerdas secara eksistensial cenderung mempertanyakan hakikat kehidupan, mencari inti setiap permasalahan, merenungkan berbagai hal atau peristiwa yang dialami, memikirkan hikmah di balik peristiwa atau masalah, serta mengkaji ulang setiap pendapat dan pemikiran. [*]

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 9

Fokus Utama

“Anak-anak coba perhatikan layar proyektor,” pinta

Ustadzah cantik yang selalu tersenyum manis itu. “Ustadzah akan membahas tema hemat energi dan materi yang akan kita pelajari hari ini adalah bagaimana membuat kincir air,” tambahnya. Sementara di layar proyektor terlihat air yang sedang mengalir di sungai. Kemudian ia memberi pengantar air yang sedang mengalir itu mempunyai energi untuk menggerakkan benda. Benda dapat bergerak karena adanya energi. “Materi pembelajaran kita hari ini adalah materi yang berbasis STEAM,” terangnya. “Ustadzah STEAM itu apa?” celetuk Ronald, salah satu siswa dengan suara keras.

Selaras dengan era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut perkembangan model pembelajaran, STEAM dapat menjadi pelengkap dalam mempercepat tumbuh kembangnya pembelajaran di Indonesia. STEAM adalah akronim dari Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic. STEAM merupakan sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah di dunia nyata. Model pembelajaran ini sudah lahir pada tahun 2.000 di Amerika.

Sejalan dengan tujuan kurikulum 2013, untuk sekolah dasar yang menggunakan pembelajaran tematik integratif yaitu pembelajaran yang disusun secara terpadu dalam bentuk tema pembelajaran. Semua mata pelajaran matematika, IPA, IPS, bahasa Indonesia, dan lain

sebagainya yang menyatu di pembelajaran tematik menunjang untuk pembelajaran berbasis STEAM. Hasil akhir (output) yang ingin dicapai adalah suatu produk maupun desain yang dibuat oleh para siswa yang berhubungan dengan desain.

Contohnya membuat lup sederhana, kincir air sederhana, produk dan desain cipta karya berhubungan dengan STEAM. Dalam pembelajaran berbasis STEAM ada lima komponen penting yang harus dapat didalami dan dikembangkan, pertama adalah pemecahan masalah melalui inovasi dan desain. Seorang guru dituntut untuk dapat menciptakan metode, strategi dan alat peraga pembelajaran yang menarik bagi siswa, agar siswanya menjadi bersemangat dalam belajar. Pembelajaran akan menarik jika guru mengajak siswa belajar di luar kelas dengan menggunakan laboratorium alam, bukan hanya ceramah di dalam kelas saja.

Suatu misal guru akan membahas materi ekosistem untuk siswa kelas V, agar siswa dapat memahami materi dengan baik, tidak cukup jika hanya ceramah di kelas, dan guru hanya menggambar desain ekosistem di papan tulis. Pembelajaran akan lebih menarik, jika dapat dilakukan di tanah lapang. Siswa cukup membawa alat tulis, tali rafia.

Setiap kelompok diminta memilih area berbentuk bujur sangkar dengan luas 1 meter persegi yang tepinya dibatasi dengan tali. Selanjutnya kelompok

tersebut diminta mendata dan menghitung makluk hidup apa saja yang hidup dan benda apa yang juga berada di area tersebut. Pembelajaran yang dipoles sedikit inovasi seperti ini, dapat dipastikan hasil pembelajarannya lebih maksimal. Strategi pembelajaran berbasis proyek (Project based Learning), discovery learning, problem based learning, dan pendekatan saintifik yang memunculkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, atau bersentuhan langsung dengan objek yang akan atau sedang dipelajar inilah sejalan dengan konsep pembelajaran berbasis STEAM.

Kedua adalah keterkaitan antara asesmen, rencana belajar dan standar pembelajaran. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan dalam proses pembelajaran. Semuanya harus dapat direalisasikan dengan sebaik-baiknya. Jika satu komponen tersebut tidak dilakukan, maka produk pembelajaran tidak akan maksimal. Gagne (1974) mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru yaitu kemampuan dalam merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, serta kemampuan menilai hasil belajar siswa.

Ketiga adalah kombinasi lebih dari satu subjek dalam STEAM dan kegunaannya dalam seni.

Mendesain Pembelajaran Berbasis STEAM Dr. H. Mulyana, M.Psi.

Ketua LPP SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202010

Opini

Model pembelajaran berbasis STEAM menghendaki kombinasi pembelajaran lebih dari satu subyek. Sehingga proses pembelajaran dapat lebih menarik dan cakupan materinya menjadi lebih luas. Pondasi STEAM sebenarnya terletak pada pembelajaran inkuiri, pemikiran kritis, dan berbasis proses. Berbasis proses disini berarti proses saat mengajukan pertanyaan, menimbulkan rasa ingin tahu, dan mampu menemukan solusi dari suatu masalah. Inti dari pembelajaran ini adalah menjadikan pembelajar lebih kreatif dalam menemukan solusi masalah.

Keempat adalah lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan process based learning. Komponen pembelajaran STEAM yang ke-4 lebih menekankan pada pembelajaran berbasis proses (process based learning). Pengertian model based learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah.

Proses based learning menjadi komponen penting bagi STEAM, karena model pembelajarannya dimulai dengan pemberian “masalah” yang berhubungan dengan dunia nyata. Pembelajar secara berkelompok  aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan mencari materi sendiri terkait dengan masalah, dan melaporkan solusi dari masalah. STEAM juga dikenal sebagai metode pembelajaran terapan yang

menggunakan pendekatan antarilmu. Guru lebih banyak memfasilitasi, dari pada memberikan kunci jawabannya.

Kelima adalah fokus pada hal-hal yang terjadi di kehidupan. Materi pembelajarannya lebih ditekankan pada pada hal-hal yang terjadi di kehidupan. Hal ini dimaksudkan supaya siswa mudah memahami materi yang diajarkan dan nilai kemanfaatan, juga akan lebih mengena. SD Muhammadiyah 4 yang dikenal sebagai sekolah teladan nasional, sering menterapkan model pembelajaran ini secara kontinu. Misal di Indonesia sedang terjadi gempa bumi, Sekolah yang berada di jalan Pucang Anom 93 Surabaya ini mengadakan simulasi gempa bumi pada siswa-siswinya di sekolah. Materi pembelajaran itu akhirnya menjadi sangat menarik.

Mengapa STEAM juga perlu diperkenalkan kepada anak-anak sekolah dasar? Pengenalan pembelajaran dengan menggunakan konsep STEAM sesungguhnya memang tidak dibatasi usia, yang terpenting tetap memperhatikan bobot materi pelajaran yang akan disampaikan.

Materi pelajaran yang dikemas dengan STEAM dapat dimodifikasi untuk pembentukan karakter melalui pembelajaran seperti bekerjasama, ketekunan, kreativitas dan kecerdasan.

Jika dianalisis lebih mendalam, sesungguhnya metode pembelajaran ini merupakan kunci penting pendidikan dalam menghadapi era revolusi 4.0.

Mengapa? karena di dalam model pembelajaran berbasis STEAM

juga menjadikan teknologi sebagai ujung tombak keberhasilan. Hal ini sesuai

dengan revolusi industri yang juga menjadikan teknologi sebagai tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran.

Sebetulnya pembelajaran STEAM sudah berjalan di sekolah utamanya dijenjang Sekolah Dasar, dengan model pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum dan aspek belajar mengajar. STEAM akan dapat berhasil dengan sukses jika guru kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pelajarannya.

SD Muhammadiyah 4 Surabaya dapat mendalami model pembelajaran berbasis STEAM ini lebih jauh lagi, sehingga dapat menjadi rujukan saat sekolah lain ingin mempelajari dan mendalami model pembelajaran ini. Sebagai langkah awal Tim Kurikulum perlu mendesain model pembelajaran ini lebih matang lagi. Rancangan tersebut diharapkan mampu menghasilkan blueprint model pembelajaran berbasis STEAM.[*]

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 11

Opini

Merdeka Belajar di Era Digital

Edy Susanto, M.Pd.Ketua LPMA SD Muhammadiyah 4

Pucang SurabayaTerobosan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar

Makarim “Merdeka Belajar” merupakan angin segar dunia pendidikan Indonesia. Langkah cerdas mantan CEO Go-jek ini diharapkan dapat mengurai sistem pendidikan, yang masih administratif dan mengunggulkan nilai akademik (academics oriented) menjadi lebih humanis, bermutu, adaptable, dan memiliki kearifan lokal (local wisdom). Pendidikan yang kurang menitikberatkan pada penguatan pendidikan karakter, literasi, dan kompetensi akan menghasilkan lulusan yang kurang berkualitas, lulusan yang jauh dari kesiapan menghadapi era revolusi industri 4.0.

Dengan empat kebijakan merdeka belajar yaitu ganti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), hapus Ujian Nasional (UN), penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan melonggarkan peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi,

guru, siswa, dan orang tua akan memiliki

kemerdekaan

berpikir dan tercipta suasana yang bahagia dalam proses belajar mengajar (PBM).

Kebijakan itu merupakan strategi tepat dalam menyikapi perubahan yang sangat dasyat di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Ragam informasi dari berbagai belahan dunia dapat diakses dengan cepat dan murah oleh siapa pun dan dari mana pun, termasuk siswa yang juga dapat mengakses informasi melalui gawai yang dimilikinya.

Selaras dengan hal itu, guru dan siswa dituntut dapat menyesuaikan perubahan, memanfaatkan informasi, dan menguasai teknologi komunikasi dengan baik dan benar.

Sekolah dapat memfasilitasi kebutuhan untuk akses informasi dan komunikasi yang layak kepada warga sekolah. Teknologi informasi dan komunikasi juga dapat digunakan untuk promosi kegiatan sekolah melalui website sekolah, facebook (fb), instagram (IG), whatsApp, dan media sosial lainnya.

Merdeka belajar bermakna guru bukan saja dapat menunjukan diri sebagai insan profesional, menguasai substansi

bidang studi dan metodologi keilmuan, menguasai

dan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi, meningkatkan pengetahuan dan

menghasilkan nilai akademik yang baik

(hard skill), namun guru dituntut

dapat melakukan penguatan pendidikan karakter (soft skill), menciptakan

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202012

Wawasan Pendidikan

inovasi, dan kreativitas tinggi. Best Practice (praktek terbaik) adalah ketika siswa dapat menunjukan karakter yang baik di sekolah, di rumah, dan di masyarakat.

Siswa juga dapat menghasilkan karya/produk berupa karya tulis atau teknologi ringan, applicable, dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu siswa diberi wadah untuk berinovasi dan berkreasi melalui kegiatan ekstrakurikuler, Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan ikut serta dalam kompetisi di skala regional, nasional, dan internasional. Melalui kompetisi siswa terlatih, terasah, dan tertantang do and give the best untuk sekolah dan bangsa.

Merdeka belajar bukan berarti guru dan siswa melakukan kegiatan akademik dan non akademik sesuka hati dan bebas tanpa target kurikulum dan evaluasi, namun guru dan siswa harus dapat menghasilkan capaian prestasi akademik dan non

akademik yang optimal. Kebijakan itu bukan untuk melemahkan kompetensi akademik, namun justru untuk penguatan pendidikan karakter, peningkatan mutu akademik, dan lifeskill.

Untuk menghasilkan capaian prestasi akademik yang optimal guru dalam pengajarannya harus menggunakan ranah kognitif (cognitive domain) yang biasa dikenal dengan taksonomi Bloom, yaitu mengetahui (C1), memahami (C2), mengaplikasi (C3), mengevaluasi (C4), menganalisis (C5), dan menciptakan (C6) sesuai dengan tingkatan kelasnya. Guru menstimulasi siswa untuk menggunakan kemampuan berpikir mulai dari low order thinking skill (LOTS) atau keterampilan berpikir tingkat rendah (C1,C2, dan C3) sampai dengan high order thinking skill (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi (C4,C5, dan C6).

Dengan kebijakan merdeka

belajar itu sekolah sangat diuntungkan dalam pengelolaan unit satuan pendidikan. School based management (manajemen berbasis sekolah) dapat terlaksana dengan baik tanpa bergantung dengan lembaga diatasnya. Sekolah memiliki keleluasaan dalam menentukan arah kebijakan dan program yang sesuai dengan kebutuhan, kultur, dan kearifan lokal. Sekolah dan guru tidak terjebak dalam kegiatan rutinitas yang bersifat administratif dan monoton.

Namun, sekolah harus dapat meng-upgrade kompetensi guru melalui workshop, seminar, loka karya, pelatihan, tutor sebaya. Di sisi lain, eksplorasi kompetensi, penguatan pendidikan karakter, dan skill (keterampilan) dapat menjadi program unggulan sekolah.

Pun juga orang tua tidak dibuat stress dan sibuk mencarikan bimbingan belajar anaknya pada saat menjelang USBN dan UN agar anaknya dapat diterima di sekolah favorit. Kebijakan merdeka belajar mengajak guru, orang tua, dan siswa untuk merdeka berpikir, terbuka (open minded), bahagia, berkarakter, cinta literasi, mendorong penguasaan pengetahuan, penggunaan teknologi dan informasi yang bijak, serta memiliki lifeskill yang handal. Merdeka belajar bukan untuk dikhawatirkan namun untuk dilaksanakan dengan pikiran merdeka dan bahagia.[*]

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 13

Wawasan Pendidikan

Suatu ketika sebuah perusahaan mengumumkan akan mengadakan

seleksi calon manejer. Semua pegawai yang memenuhi syarat diperbolehkan untuk mengikuti seleksi. Syarat yang ditentukan tidak terlalu rumit, asal memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat untuk menjadi manajer.

Dari beberapa pegawai yang telah mendaftar, terpilih 20 orang yang dinyatakan lulus untuk mengikuti seleksi selanjutnya. Akhirnya pemimpin perusahaan tersebut memanggil dan mengumpulkan 20 orang yang lulus tersebut untuk diberi pengarahan mengikuti seleksi tahap akhir. Pemimpin perusahaan mengucapkan selamat kepada para peserta seleksi yang lulus untuk mengikuti seleksi tahap akhir

dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi.

”Selanjutnya akan kita adakan seleksi terakhir untuk menentukan siapa yang layak untuk menjadi manajer di perusahaan kita ini,” kata pemimpin perusahaan tersebut. ”Kami akan membagikan satu benih untuk masing-masing peserta. Tolong benih ini ditanam dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Setelah satu bulan, kami mohon benih tersebut dibawa ke perusahaan dan akan kami adakan penilaian.”

Semua peserta akhirnya pulang dengan semangat. Mereka yakin bahwa benihnya akan menjadi yang terbaik dan dialah yang akan terpilih menjadi manajer di perusahaan ini.

Waktu berjalan hampir satu

bulan, masing-masing peserta bercerita kepada temannya bahwa benihnya telah tumbuh dengan subur. Namun ada satu peserta yang tidak berani bercerita kepada rekan-rekannya karena benihnya tidak tumbuh walaupun setiap hari sudah disirami.

Waktu untuk menanam dan merawat benih tinggal satu hari lagi. Namun benih peserta yang satu ini belum juga tumbuh. Dia sangat bingung dan telah gagal. Dia tidak hanya sekedar takut, tapi juga merasa malu yang luar biasa kepada rekan-rekannya. Tetapi istrinya selalu menenangkan dan memotivasinya agar terus ikut maju dan membawa benih tersebut ke perusahaan.

Tibalah waktu yang telah ditentukan untuk membawa benih yang telah diberikan oleh pimpinan

Jujur itu Membuat Orang Sukses dan Bahagia

Dr. H. M. Sholihin, S.Ag., MPSDMKetua LKPM SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202014

Mutiara Hikmah

perusahaan tersebut. Masing-masing peserta telah membawa benih yang tumbuh dengan subur. Semua peserta tampak bersemangat dan bergembira dengan hasil kerjanya masing-masing. Kecuali satu peserta yang benihnya tidak tumbuh tersebut. Dia nampak sedih dan malu karena benihnya tidak bisa tumbuh.

Tidak lama kemudian, tibalah saat penilaian. Pemimpin perusahaan melihat semua hasil tanaman dari semua peserta termasuk milik peserta yang tidak bisa tumbuh tersebut. Kemudian pemimpin perusahaan tersebut mengundang seluruh karyawan untuk mendengarkan pengumuman siapa yang terpilih menjadi manajer di perusahaannya tersebut.

Pemimpin perusahaan mengumumkan bahwa yang terpilih menjadi manajer di perusahaannya adalah peserta yang benihnya tidak tumbuh. Semua karyawan dan para peserta seleksi terheran-heran dan bertanya-tanya. Mengapa justru peserta yang benihnya tidak

tumbuh tersebut yang terpilih menjadi manajer?

Pemimpin perusahaan menyampaikan, bahwa benih yang telah diberikan kepada para peserta seleksi tersebut adalah benih yang sudah direbus dan tidak mungkin bisa tumbuh menjadi tanaman. Jadi peserta yang membawa tanaman yang tumbuh tersebut telah mengganti dengan benih yang lain sehingga bisa tumbuh. Mereka berarti tidak jujur dan berbohong. Kecuali satu peserta yang benihnya tidak tumbuh tersebut adalah orang yang jujur. Dan dialah yang pantas menjadi manajer di perusahaan kita.

Setelah terpilih sebagai manajer, ternyata orang tersebut sukses mengembangkan perusahaan. Sehingga perusahaan yang dipimpinnya berkembang dengan pesat dan para bawahannya juga mau bekerja keras untuk mendukungnya. Dia menjadikan kejujuran sebagai modal utama dalam memimpin perusahaan tersebut dan semua merasa diuntungkan.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita tersebut adalah betapa banyak orang yang tidak jujur dalam kehidupan di dunia ini. Dia sering berkata yang bohong kepada teman-temannya, orangtuanya dan kepada siapa saja untuk mencapai maksud dan tujuan hidupnya. Dia merasa bahwa apa yang dilakukan tidak diketahui orang lain. Namun dia lupa bahwa Allah SWT adalah maha mendengar dan maha melihat dan maha membalas semua perbuatan kita.

Bukankah Islam telah mengajarkan kepada kita, jujurlah walaupun pahit rasanya. Karena kejujuran dapat mengantarkan seseorang kepada kesuksesan dan kebahagiaan. Sedangkan kebohongan dapat menghancurkan kehidupan seseorang dan menyebabkan seseorang masuk ke dalam neraka. Ingatlah kata-kata bijak “Segenggam kejujuran lebih berharga dibandingkan dengan segudang kepandaian”. [*]

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 15

Mutiara Hikmah

Orang tua milenial patut meneladani Nana Suryana Idris, ST. Sebab Abi dari

Assyifariana Humaira P.P. (Kelas III-B) dan Ash-Shiddiq Aria G.P.P. ini meski super duper sibuk, menunaikan tugas negara sebagai prajurit TNI AL dan sering pindah tugas, namun ia tetap menomorsatukan keluarga: istri dan anak-anak.

“Bagi saya keluarga yang pertama dan utama. Meski kondisi pisah raga karena sering dinas di luar kota, tapi kami terus merawat komunikasi. Kami selalu videocall dan telepon untuk menjalin kebersamaan dengan istri dan anak,” kisah Bapak Nana mengawali perbincangan dengan Arba’a Magazine, akhir Januari 2020 lalu.

Sehingga bila Pak Nana kembali dari dinas luar kota itu langsung disambut hangat keluarga. Putra putrinya biasanya senang bila diajak jalan-jalan, makan, dan cerita-cerita. Kalau di rumah si bungsu paling senang ngajak shalat magrib dan isyak berjamaah di masjid.

“Kalau si sulung seneng nunjukkin buku pelajarannya lalu minta saya yang bimbing. Sebenarnya itu semua hal kecil namun istimewa karena memang saya jauh dari rumah dan kini kembali pulang dan bersama lagi,” tutur suami dr. Hj. Rispa Endah Prawira itu.

Keluarga ini memang tenteram. Memang di rumah Pak Nana tak memiliki asisten, mereka berdua yang merawat sendiri putra putrinya, meski sang Abi berada jauh wilayah-daerah. Semua pekerjaan teknis merawat anak dikerjakan sang istri. Semua urusan anak dan pendidikanya beres berkat komunikasi efektif dalam keluarga.

“Saya bersyukur memiliki istri yang hebat. Menjadi Khadijah zaman sekarang, berbakti kepada saya dan menjadi ibu yang amat baik untuk anak.” Jelasnya.

Lebih lanjut dia berharap anak lelakinya terus menjadikan Bundanya sebagai perempuan yang dicintai dan dikagumi pertama kali. Juga kakaknya, semoga dia jadikan dirinya sebagai laki-laki yang dicintai dan dikagumi anak perempuan, pertama kali.

“Jadi saya berusaha apapun warna yang ada di anak-anak kami itu kombinasi warna dari diri saya sebagai bapak juga dari istri saya sebagai ibu,” kata Pak Nana.

Dia berpendapat, pengasuhan anak yang baik adalah melibatkan emosi dan akademik dalam proses mengasuhan-pendidikan anak. Anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola pikir namun dalam koridor yang orangtua buat. Mereka berkembang sesuai potensi dan passion-nya. Setiap anak pasti punya pemikiran.

Beruntung Menyekolahkan Anak di Mudipat

Nana Suryana Idris, ST

BIODATANama : Nana Suryana Idris, STTempat, Tanggal Lahir : Karawang, 18 Juni 1983Pendidikan terakhir : S1 Teknik Manajemen Industri STTAL SurabayaHobi : Membaca dan OlahragaIstri : dr. Hj. Rispa Endah PrawiraAnak : 1. Assyifariana Humaira Pramanda Putri (Kelas 3B) 2. Ash-Shiddiq Aria Gumelar Pramanda Putra

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202016

Profil Orangtua

Diskusi keluarga penting agar anak dapat menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.

“Saya ingin anak menjadi idealis yang realistis. Mereka berusaha memahami sekeliling tapi tak kehilangan idealisnya. Mereka boleh bergerak seluas dan sebebasnya asal tidak keluar pagar yang kita buat. Koridor itu dasar yang dipelajari dan anak-anak pelajari sehingga jadi pertimbangan agar mereka tidak keluar aqidah. Tidak boleh kita memaksakan keinginan kita, tapi kita bisa membuat batas apa yang tidak boleh buat anak,” jelasnya.

Pak Nana dan istri memberikan kebebasan seluasnya kepada anak untuk berfikir. Tapi dia membatasi yang tidak boleh dilangkahi. Diakui Pak Nana, dia selalu mendukung putra putrinya. Jika mereka punya keingin yang berbeda tetap didukung asal sesuai perkembangan zaman dan yang penting hal itu diridhoi Allah.

“Saya tak ingin anak-anak jadi tentara atau dokter meniru kami. Nanti biar mereka memilih apa yang ingin mereka dapatkan. Saya akan sampaikan kelebihan dan kekurangan apa dari pilihan mereka. Intinya tetap saya akan berada di depan, samping kanan-kiri, dan belakangnya asal pilihan itu terbaik,” ucapnya.

Pak Nana bersyukur memilih SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) untuk anaknya. Baginya Mudipat memberi pengaruh besar pada tumbuh kembang anaknya. Menurutnya dengan pondasi di rumah lalu ditambah dari sekolah, pihaknya dapat merasakan Mudipat memberikan apa yang

tak terberikan kepada anaknya.

“Banyak hal yang kami lupa atau kelupaan yang itu ternyata diberikan Mudipat kepada anak saya. Bahkan saya kadang belajar dari anak saya. Subhanallah… barakallah…, Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur. Luar biasa. Alhamdulillah saya tidak salah menyekolahkan anak saya di Mudipat. Bagi saya Mudipat telah mendidik anak kami dengan baik. Psikis, pemikiran akademik, serta sikap atau sifat religius anak saya berkembang dengan amat baik.” Aku Pak Nana lantas tersenyum.

Kesannya pada Mudipat: extra ordinary, excellent, luar biasa. Menurutnya memilih Mudipat adalah langkah terbaik dalam hidupnya. Mudipat pilihan yang tepat. Karena memiliki kualifikasi baik, mampu mengembangkan kemampuan pengetahuan, beribadah, serta mendorong anaknya termotivasi jadi lebih baik setiap harinya.

“Sehingga kalau anak saya rajin itu mendorong saya untuk lebih rajin lagi. Terimakasih Mudipat. Barakallah.” Serunya.

“Saya merasa anak-anak saya memiliki banyak hal melebihi ekspektasi saya. Saya merasa anak saya justru memberi pelajaran buat saya dari sekolahnya. Menurut saya Mudipat adalah tempat untuk menitipkan anak-

anak yang mampu menjadi pendorong orang tua semakin banyak belajar dan semkin mendekat kepada Allah.” Kesan Pak Nana.

Dia berharap Muhammadiyah terus bersinar. Menjadi oase di padang pasir yang penuh kemunafikan di era yang bisa menyesatkan anak-anak. Menjadi atap yang melindungi terik sekularisme yang siap menerkam kegemilangan anak. Muhammadiyah, jadilah tembok yang menghalangi angin-badai kesesatan yang memberikan pemahaman berbeda yang jauh dari Islam rahmatan lin alamiin.

“Terima kasih banyak Mudipat. Semoga Allah memberikan kesehatan bagi seluruh guru dan karyawannya. Terus menjadi pioner pengembang dan inspirasi bagi anak-anak bangsa,” harapnya. (Mul)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 17

Profil Orangtua

Erfin Walida R., S.Pd.I.Guru AIK

SD Muhammadiyah 4Pucang Surabaya

Di sebuah desa terpencil, terdapat seorang tukang kayu yang sangat tekun.

Ia bekerja pada seorang bos pembuat rumah kayu. Setiap pagi ia berangkat bekerja dengan semangat, kemudian pulang ke rumah hampir petang. Ia lakukan rutinitasnya dengan gembira.

Sehari-hari, ia membuat rumah kayu yang sangat kokoh dan indah. Banyak pelanggan yang sangat menyukai hasil tangan tukang kayu tersebut. Bosnya pun menyukai ketekunan anak buahnya dan berniat mempekerjakannya sampai ia tua.

Tukang kayu semakin tua, ia mulai bosan dengan pekerjaannya. Ia pun mengutarakan niatnya pensiun dari pekerjaannya. “Pak, saya ingin berhenti dari pekerjaan ini. Tulang saya makin rapuh.

Tenaga saya sudah tidak kuat seperti kala muda dulu,” ungkap tukang kayu. Bosnya pun menyetujui keinginannya dengan syarat agar membangun sebuah rumah kayu untuk terakhir kalinya sebelum ia berhenti bekerja.

Tukang kayu mengerjakan perintah bosnya dengan asal-asalan, tidak seperti sebelum-sebelumnya. Ia menggunakan bahan kayu yang murah dan rapuh. Bahan lainnya pun dia beli dengan harga yang paling murah. Ia sudah bosan mengerjakan pekerjaan yang sama selama puluhan tahun lamanya. Rumah itu pun jadi, namun tidak seindah dan sekokoh rumah buatannya yang dulu.

Sore hari sepulang kerja, ia melapor pada bosnya sekaligus berpamitan. tenyata bosnya mengatakan hal yang mengejutkan, “rumah terakhir yang kau buat itu untukmu. Tinggal lah di sana di akhir usiamu. Terima kasih sudah bekerja denganku selama ini.”

Tukang kayu pun menyesal karena tidak membuat rumah itu sebaik-baiknya. padahal rumah itu dihadiahkan untuk dirinya. Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah tersebut adalah kita harus tekun menjalani apapun. Karena ketekunan kita bukan hanya untuk orang lain. Tapi untuk kebaikan kita sendiri. [*]

Ketekunan Tukang Kayu

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202018

Ibrah

Apa yang terlintas dibenak kita, begitu mendengar nama besar Bung Tomo?

Peristiwa sepuluh Nopember? Arek-arek Suroboyo? Pekikan merdeka atau mati?

Nama Bung Tomo memang tak bisa lepas dari peristiwa heroik itu. Pidatonya yang berapi-api melalui radio berhasil membakar semangat dan membangkitkan keberanian warga Surabaya. Saat itu, arek-arek Surabaya bersatu padu untuk mengusir Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Tugu Pahlawan, Hotel Majapahit, Jembatan Merah dan Penjara Kalisosok adalah tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi keberanian Bung Tomo dan warga Surabaya.

Sahabat Arba’a, selain keberaniannya, Bung Tomo juga memiliki banyak hal yang harus kita teladani. Salah satunya adalah semangat belajar. Saat kecil, Bung Tomo memanfaatkan lampu penerang jalan untuk belajar. Hal ini dilakukan karena di rumahnya tidak terpasang listrik. Jadi saat belajar malam, ia belajar di luar rumah di bawah lampu jalan.

Keadaan yang terbatas tidak menghalanginya untuk belajar. Bung Tomo berhasil menamatkan Sekolah Dasar di Holland Inlandsch School (HIS). Sekolah ini adalah sekolah rendah yang dikhususkan untuk kaum pribumi. Selanjutnya, Bung Tomo meneruskan sekolah

di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Sekolah ini setingkat dengan SMP. Sayangnya, Bung Tomo tidak bisa menyelesaikan sekolah MULO karena keterbatasan biaya. Bung Tomo remaja terpaksa harus keluar dari MULO.

Tapi semangat belajar Bung Tomo tidak padam. Setiap teman-temannya pulang sekolah, ia akan menanyakan pelajaran apa yang didapat mereka hari itu. Orang tuanya pun berusaha keras agar Bung Tomo bisa melanjutkan sekolahnya. Akhirnya Bung Tomo bisa kembali bersekolah, yaitu di Hogere Burger School. Sekolah ini merupakan sekolah lanjutan yang setingkat SMP-SMA.

Pada tahun 1959, Bung Tomo berhasil masuk di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Saat itu ia sudah berusia 39 tahun dan sudah menjadi salah satu tokoh penting Indonesia. Bung Tomo nekat menemui Prof. Dr. Djokosoentono, Dekan Fakultas FE UI agar bisa mengikuti tes masuk UI. Akhirnya ia diberi kesempatan mengikuti ujian colloquium doctum, yaitu tes masuk perguruan tinggi tanpa memandang ijazah yang dimilikinya.

Bung Tomo belajar dengan sangat keras untuk lolos ujian tersebut. Selama dua bulan sebelum ujian, ia mengulang materi pelajaran SMP dan SMA yang dipelajarinya dua puluh

tahunan yang lalu. Usahanya membuahkan hasil. Tiga dosen dosen pengujinya menyatakan Bung Tomo diterima. Resmilah ia menjadi mahasiswa.

Walaupun usianya jauh lebih tua dari mahasiswa pada umumnya, Bung Tomo berhasil mendapatkan nilai-nilai yang brilian. Untuk skripsinya, ia mengambil tema pembangunan ekonomi di pedesaan. Dosen pembimbingnya adalah pakar sosiologi ternama, yaitu Selo Soemardjan.

Bung Tomo berhasil menyelesaikan skripsinya dan siap untuk diujikan. Tetapi ia tidak sempat lulus. Allah memanggilnya terlebih dahulu. Bung Tomo wafat pada tanggal 7 Oktober 1981 di Mekkah saat melaksanakan Ibadah Haji. Toga memang tidak pernah tersemat di kepala Bung Tomo, tapi semangat belajar dan keberanian Bung Tomo akan tersemat di hati kita. Ya kan, Sahabat Arba’a? [*]

Semangat Belajar Bung TomoLina HR, S.Si.

Guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 19

Uswah

Umat Islam mengalami kekalahan dalam Perang Uhud. Penyebab utamanya

adalah para pemanah yang bertugas di atas bukit berlarian turun kendati melihat kemenangan dan harta rampasan perang yang melimpah. Namun, hal itu membuat lawan menguasai medan dan akhirnya pasukan Islam terkepung. Kafir Quraisy pun mengepung Nabi Muhammad dan berusaha membunuhnya.

Tapi, usaha mereka gagal karena beberapa sahabat melindungi Rasulullah dengan sangat ketat. Salah satu sahabat tersebut adalah Abu Ubaidah bin Jarrah. Ia pun rela mencabut mata rantai topi perang yang menancap di pipi nabi dengan giginya, hingga tanggal gigi serinya.

Di waktu yang lain, utusan Yaman menemui Rasulullah untuk meminta ahlu fiqih yang akan mengajari mereka. Semua orang mengajukan diri sebagai kandidat. Lalu, Rasulullah berkata, “Aku akan mengutus orang yang tepercaya, orang yang tepercaya, orang yang tepercaya.”

Kemudian, Rasulullah mengangkat tangan Abu Ubaidah dan meneruskan perkataannya.

“Inilah orang yang paling tepercaya itu. Tahukah kalian bahwa pada setiap umat ada orang yang tepercaya? Orang yang tepercaya dari umatku adalah Abu Ubaidah bin Jarrah.”

Setelah Rasulullah wafat dan Abu Bakar terpilih sebagai khalifah, Abu Ubaidah ditunjuk menjadi panglima perang memimpin pasukan muslim untuk berperang melawan Kekaisaran Romawi.

Abdullah bin Umar pernah berkata tentang orang-orang yang mulia. “Ada tiga orang Quraisy yang sangat cemerlang wajahnya, tinggi akhlaknya, dan sangat pemalu. Bila berbicara mereka tidak pernah dusta. Dan apabila orang berbicara, mereka tidak cepat-cepat mendustakan. Mereka itu adalah Abu Bakar ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, dan Abu Ubaidah bin Jarrah.”

Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Abu Ubaidah memimpin tentara muslimin menaklukkan wilayah Syam (Suriah). Ia berhasil memperoleh kemenangan berturut-turut sehingga seluruh wilayah Syam takluk di bawah kekuasaan Islam, dari tepi Sungai Furat di sebelah timur hingga Asia kecil di sebelah utara. Tak lama kemudian, Abu Ubaidah diangkat menjadi gubernur Syam.

Saat Kota Madinah mengalami kekeringan yang panjang, tak ada bahan makanan, penduduknya kelaparan sehingga menyebabkan kematian, Umar meminta bantuan kepada para gubernur di negara-negara Islam.

Namun, bantuan tak kunjung datang. Beberapa hari kemudian, bantuan dari Syam datang. Pasukan unta berduyun-duyun membawa buntalan-buntalan berisi bahan makanan. Abu Ubaidah, sang gubernur, turut serta dalam rombongan itu. Meski seorang pemimpin, ia tak segan menyempatkan datang langsung menemui sahabatnya yang sedang mengalami kesulitan.

Suatu ketika, Negeri Syam terkena wabah penyakit tha’un yang mematikan ribuan warganya. Umar mengkhawatirkan Abu Ubaidah dan membujuknya agar keluar dari negerinya. Namun, Abu Ubaidah menolak. Ia sebagai pemimpin tak ingin meninggalkan rakyatnya dalam kesulitan. Hingga akhirnya wabah tha’un menjangkiti dirinya. Abu Ubaidah pun meninggal dalam masa pengabdiannya menjadi gubernur di

Negeri Syam. (disarikan oleh Erfin Walida Rahmania dari berbagai

sumber)

Abu Ubaidah bin Jarrah,Pemimpin yang Setia pada Rakyat

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202020

Tarikh

Assalamualaikum wr. wb. Saya salah satu wali murid, putri saya sudah beranjak memasuki masa puber. Mau memberi informasi tetang usianya saya maju mundur, khawatir saya terlalu jauh untuk menyampaikan dan saya mengalami kesulitan memilih kata-kata dalam menyampaikan informasi tersebut. Bagaimana caranya untuk memberi tahu apapun yang terjadi di usinya sekarang adalah hal yang wajar untuk dilalui? Terima kasih atas perhatian dan jawabannya, Wassalamualaikum wr.wb.

Let’s Know about Puberty

Dian Setia P., M.Psi. Psikolog SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya

Wa’alaikumussalam wr.wb.

Pubertas (Inggris: puberty; Arab: bāligh) adalah masa ketika seorang

anak mengalami perubahan fisik maupun psikis. Pada masa pubertas, pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Perempuan mengalami pubertas ditandai dengan menstruasi (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Perlunya orang tua membahas info tentang masa pubertas dengan anak adalah sebagai berikut; Pertama, pengetahuan mengenai pubertas merupakan modal utama anak-anak untuk menjaga dirinya sendiri. Kenalkan juga pada anak tentang anggota tubuh mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan anggota tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Kedua, topik tentang pubertas sudah bisa dibahas pada anak-anak perempuan yang berusia 8-9 tahun. Mengingat di usia tersebut sudah banyak anak perempuan yang mengalami pubertas dini. Misalnya ketika anak mengalami menstruasi

pertama di usia 9 tahun. Sedangkan anak laki-laki bisa juga mulai diinformasikan saat usianya 9-10 tahun. Umumnya anak laki-laki mengalami pubertas saat usia 10 tahun ke atas.

Ketiga, pembicaraan bisa dimulai dari diskusi mengenai ‘kenapa anak perlu memahami tentang perubahan yang terjadi pada dirinya’. Pastikan anak sedang dalam kondisi senang. Jadi,

penyampaian akan lebih mudah diterima. Misalnya, “Kak, ibu/ayah mau diskusi sama kakak. Kakak sebentar lagi naik ke kelas IV SD. Ibu/ayah ingin ngobrol tentang sesuatu yang penting. Ini soal mempersiapkan diri kakak dengan perubahan tubuh yang akan kakak lalui. Kakak tahu apa itu pubertas?” Kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan yang santai dan bila

perlu gunakan alat bantu visual biologi.

Keempat, penjelasannya lebih

terkait pada perubahan fisik, sosial dan emosi, cara membersihkan diri, tata cara pergaulan yang sehat dan

menjaga area pribadi. Peran penting

dalam meng alami fase pubertas

yang dialami anak adalah pendampingan

orang tua. Mengajak diskusi dengan anak dan saling berbagi pengalaman adalah cara awal untuk masuk

dalam dunia mereka. Demikian uraian jawaban dari pertanyaan di atas. Semoga bermanfaat, Wassalamualaikum wr.wb.[*]

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 21

Konsultasi Psikologi

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Kami Ramya dan Aruna, siswi kelas III-D .

Bagaimana cara berteman yang baik menurut Islam? Saya punya banyak teman di kelas, namun ada teman yang suka pilih-pilih teman. Dia hanya berteman dengan sebagian teman, dan tidak berteman dengan sebagian yang lain. Mohon jawabannya, ustadz. Terima kasih Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi WabarakatuhSemua tata cara menjalani kehidupan ini telah

diatur oleh Allah di dalam Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Termasuk cara berteman dan memperlakukan teman. Teman seiman dalam Islam dianggap saudara. Hak seorang muslim dengan teman muslim yang lain ada enam.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah jenazahnya.” HR Muslim.

Selain itu, terdapat adab bergaul dalam Islam. antara lain sebagai berikut; Pertama, Tidak diperbolehkan berbisik-bisik di depan teman. Sedangkan teman lainnya jadi penasaran dan merasa tersindir.

Dari Ibnu Mas’ud r.a. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila engkau bertiga maka janganlah dua orang berbisik tanpa menghiraukan yang lain.” Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.

Kedua, menyuruh teman berdiri dari tempat duduknya, kemudian kamu duduk di tempatnya, juga tidak dibenarkan oleh Islam.

Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah seseorang duduk mengusir orang lain dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di tempat tersebut, namun berilah kelonggaran dan keluasan.” Muttafaq Alaihi.

Ketiga, boleh bercanda tapi tidak berlebihan dan tertawa terbahak-bahak. Rasulullah SAW bersabda. “Janganlah kamu memperbanyak tertawa. Sesungguhnya tertawa yang banyak dapat mematikan hati.”

Keempat, kita dilarang berbohong agar teman-teman tertawa.

“Celaka bagi orang yang berbicara kemudian dia berbohong supaya bisa membuat tertawa masyarakat. Celaka baginya, celaka baginya.” (HR Ahmad, Abu Dawud, at-Turmudzi dan Hakim).

Kelima, tidak boleh mendiamkan teman lebih dari tiga hari.

: حي

“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Tidak halal bagi seorang mukmin mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari.” (HR Muslim). [*]

Mukhlisin, M.Pd.I.Kepala Departemen AIK dan Mudir MBSSD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya

Ngambek dengan Teman Maksimal Tiga Hari

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202022

Konsultasi Agama

Mengatasi Gigi Berlubang

Waalaikumussalam Wr. Wb.

Bagus sekali pertanyaannya, Bunda..Banyak sekali makanan dan kebiasaan yang membawa pengaruh kepada kesehatan gigi dan

mulut.Jadi, pada prinsipnya yang harus dijaga adalah

makanan yang dikonsumsi anak-anak. Salah satunya dengan cara mengurangi makanan yang manis dan dingin serta lengket, seperti coklat, ice cream, permen dan sebagianya.

Untuk itu, mohon putra putrinya bisa diingatkan

untuk mengurangi makanan tersebut diatas. Serta mengubah pola hidup anak-anak menjadi pola hidup yang sehat. Dengan rajin menggosok gigi wajib setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur. Justru kalau pas mandi sikat giginya nggak wajib alias Sunnah saja.

Setiap setelah makan apapun, usahakan minum air putih dan berkumur agar tidak ada sisa makanan yang menempel di mulut sehingga menyebabkan gigi berlubang. Jika gigi mulai berlubang, jangan lupa membawa anak ke dokter gigi. Untuk pencegahan, bawa anak ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Semoga jawaban ini membantu ya, Bunda. [*]

drg. Nana IndaryatiParamedis UKS

SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya

Assalamualaikum Dokter, saya wali murid kelas III mau tanya. Anak saya itu suka sekali makan ice cream dan makanan yg manis. Padahal giginya sudah banyak yg lubang. Gmn caranya mengurangi kegemaran makanan yang manis-manis tersebut? Bagaimana juga caranya merawat gigi agar tidak berlubang? Terima kasih atas jawabanya. Wassalam.

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 23

KonsultasiKesehatan

Tepat pada Kamis, 13 Pebruari 2020, Prof. Dr. Biyanto, M.Ag., dikukuhkan menjadi guru

besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dalam bidang filsafat. Di sela kesibukanya mempersiapkan pengukuhan tersebut, Reporter cilik Mudipat Aurelia Tiara, Raisya Febritha dan Raffan Bagas berkesempatan untuk wawancara denganya. Berikut kutipan wawancara dengan Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang juga anggota Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD dan PNF (Pendidikan Non Formal) 2018-2022.

Beberapa waktu lalu, Bapak resmi menyandang gelar profesor dibidang filsafat. Bagaimana proses di balik raihan gelar itu?

Saya itu termasuk yang prosesnya agak lama. Karena ada beberapa persyaratan yang dipandang kurang, terutama adalah jurnal internasional. Alhamdulilah bisa tercukupi dengan tambahan jurnal yang diterbitkan Universitas Putra Malasyia. Lalu mendapat tambahan dari IAIN Salatiga, dimana jurnal tersebut termasuk kualifikasi katergori tereputasi. Jadi untuk menjadi guru besar harus menulis sebanyak mungkin artikel di jurnal internasional yang terepurtasi, yang punya kualifikasi

tingkat tinggi. Jadi SK saya diteken

Mendikbud yang baru, Pak Nadim Anwar Makarim tanggal 2 Desember 2019. Namun terhitung sejak 1 Oktober, sudah menyandang gelar guru besar. Saya bersyukur bisa meraih gelar tertinggi yang diidam-idamkan semua dosen yang sudah bergelar doktor. Itu pun tidak bisa langsung, harus menunggu 3 tahun baru boleh diusulkan. Nah, salah satu persyaratan yang sangat penting adalah menulis di jurnal internasional, yang tereputasi,

Ilmu filsafat yang menjadi fokus Bapak terkait apa saja?

Ilmu filsafat itu bagi sebagian orang dianggap sulit. Namun jika

“Guru Senang, Anak tidak Tertekan”

Prof. Dr. Biyanto, M.Ag.Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202024

WawancaraEKSKLUSIF

dikemas dengan bahasa yang sederhana itu mudah dicerna. Seperti yang saya lakukan, saya mengajar ilmu filsafat, lalu diangkat menjadi guru besar filsafat, utamanya filsafat ilmu. Filsafat ilmu itu mengajarkan bagaimana kita mendapat ilmu pengetahuan yang saintifik, ilmu pengetahuan yang ilmiah.

Apa misi bapak berikutnya setelah meraih gelar profesor?

Pertama, ingin mengabdikan sebagian besar waktu saya dengan melakukan pekerjaan keilmuan, berkhidmat di dunia ilmu, banyak menulis termasuk jurnal internasional, menulis opini di koran, menulis buku-buku filsafat yang dijadikan rujukan oleh mahasiswa untuk masyarakat umum. Mengembangkan ilmu dengan cara menulis banyak karya ilmiah.

Kedua, pengabdian yang tidak boleh dilupakan adalah pengabdian terhadap masyarakat. Ilmu filsafat bisa menjadi bagian dari ilmu yang penting untuk memperkuat dakwah islam. Karena saya aktif di Muhammadiyah, maka dakwah-dakwah pencerahan

melalui Muhammadiyah bisa terus dilaksanakan dengan

pendekatan filsafat.

Akhir-akhir ini sedang ramai kebijakan merdeka belajar oleh Kemendikbud. Apa itu

merdeka belajar?Mereka belajar oleh

Mendikbud didefinisikan dengan defines-definisi yang sederhana. Misalnya guru menjadi merdeka dari tugas-tugas administrasi yang seringkali menjadi beban. Membuat RPP sekian tebal, sekarang disederhanakan, bahkan satu halaman saja boleh. Guru juga harus mengajarkan ilmu yang benar-benar yang dibutuhkan peserta didik. Jadi guru boleh mendialogkan kira-kira materi apa yang penting untuk anak-anak. Ada kesepakatan antar guru dan anak. Ketika guru menyampaikan silabi atau RPP, anak-anak bisa ditawari, topik mana yang paling disuka.

Itulah bagian dari proses merdeka belajar. Anak-anak dilibatkan dalam proses memilih topik materi yang dibutuhkan. Anak-anak merasa bebas memilih, ketika belajar. Intinya merdeka belajar itu guru menjadi senang mengajar, anak-anak tidak tertekan. Termasuk rencana penghapusan UNAS. Semua soal diserahkan ke sekolah, karena Bapak-Ibu guru yang lebih tahu soal untuk anak-anak.

Bagaimana pendapat Bapak mengenai hal tersebut?

Merdeka belajar itu membuat semua yang ada di sekolah merasa nyaman. Guru tidak terbebani dengan tugas administrasi. Anak

menerima materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan, bahkan bisa dinegosiasikan. Pembelajaran tidak hanya di kelas, tapi juga di luar kelas, seperti belajar di bank, museum, pasar dan lain-lain.

Bagaimana Muhammadiyah menyikapi kebijakan merdeka belajar?

Muhammadiyah itu dari awal sangat independen. Tanpa kebijakan merdeka belajar, Muhammadiyah sudah merdeka sejak awal. Bagi Muhammadiyah kebijakan itu bukan sesuatu yang baru, justru Muhammadiyah sejak awal merancang pendidikan merdeka, bebas dari kepentingan pemerintah. Namun, kita tetap mengikuti aturan-aturan yang ada, termasuk masih mengikuti UNAS. Tapi sejak awal Muhammadiyah didirikan semangat merdeka belajar itu sudah ada.

Misal ada sekian persen materi yang di Muhammadiyah tidak ada di pemerintah. Mata pelajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan dalam pengertian yang sesuai paham Muhammadiyah, itu kan beda dengan yang diajarkan di sekolah negeri. Nah itu bagian dari prinsip merdeka belajar. Dengan adanya merdeka belajar guru harus tambah kreatif dan inovatif. Merdeka belajar itu sesungguhnya adalah bebas berfikir. Berfikir tingkat tinggi, atau dikenal dengan HOTS (High Order Thinking Skill). [*]

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 25

WawancaraEKSKLUSIF

Program Merdeka Belajar tengah ramai diperbincangkan.

Muhammadiyah pun turut merespons kebijakan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tersebut.

Menurut Wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Drs. Nadjib Hamid, M.Si, konsep Merdeka Belajar memang masih belum diterjemahkan secara terperinci. “Tapi, kalau belajar merdeka, kita sudah membuktikannya,” katanya kepada wartawan cilik (warcil) SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya saat diwawancarai di kantor PWM Jatim, Jumat (14/2/2020).

Nadjib Hamid menuturkan, belajar merdeka adalah belajar dengan ikhlas, tanpa dipaksa. Tapi, merdeka ataupun terpaksa, belajar

itu wajib. “Apa kata nabi? Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahad,” ujarnya.

Meski belum mengetahui secara detail, Nadjib Hamid

menyatakan senang jika yang dimaksud merdeka belajar adalah belajar secara merdeka. Namun, dia menggarisbawahi bahwa pendidikan kita masih terjajah oleh banyak kepentingan. “Misalnya, terjajah oleh proyek pembuatan soal dan mencetak soal. Mereka beranggapan belajarnya tidak penting. Yang penting soal ujian berbiaya besar itu. Oleh karena itu, yang menjajah untung besar, siswanya kelelahan,” tegasnya.

Nadjib Hamid mengimbau semua pihak berbaik sangka dengan rencana tersebut. “Mudah-mudahan berguna. Kalau kita ambil maknanya tadi, kita harus semangat dan fokus belajar tanpa rasa beban. Kita tunggu saja,” tandasnya. (Raffan/ Marvel/ Fakhri)

Drs. Nadjib Hamid, M.SiWakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur

“Merdeka Belajar ataupun Belajar Merdeka, Yang Penting Belajar dengan Ikhlas”

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202026

Reportase Warcil

Beberapa waktu yang lalu, wartawan cilik (warcil) berkesempatan mengunjungi

Panti Pesantren Muhammadiyah K.H. Mas Mansyur II. Kami bertemu dengan beberapa pengurus dan anak-anak di sana. Sebagian besar anak-anak sedang bersekolah, jadi kami hanya bertemu beberapa anak saja. Anak-anak di sana tersebar di kelas 1 hingga 6. Sama seperti panti asuhan lainnya, panti ini diisi oleh anak-anak yatim dari berbagai daerah. Yang terjauh berasal dari Donggala, Sulawesi Tengah. Jauh juga kan, Sobat Arba’a? Kata pengurus panti ini, yang membedakan panti ini dengan yang lain adalah, panti ini menerapkan pendidikan pesantren. Semua anak dididik dan dikader untuk menjadi kader Muhammadiyah yang tangguh, dibekali ilmu agama yang cukup, juga life skill. Panti yang berlokasi di jalan Sampoerna No. 1 ini memiliki cita-cita yang sangat mulia loh, Sobat Arba’a. Yaitu membangun peradaban dari panti. Untuk mewujudkannya, hari-hari anak-anak dipadatkan dengan hal-hal yang bermanfaat.

Kami bertanya pada beberapa anak di sana, ada Baim, Lana, dan Ismail tentang apa saja kegiatan di sana. Mereka setiap harinya bangun pukul 03.00 untuk melaksanakan shalat tahajud kemudian shalat Subuh. Sepulang sekolah, kegiatan mereka masih berlanjut. Selepas Isya’ mereka akan menghafal Al-Qur’an juga belajar. Jadwal belajar akan berbeda setiap harinya, mulai dari calistung, ketrampilan, hingga Bahasa Arab. Pada akhir pekan, mereka akan berlatih tapak suci, memanah, dan berjualan beras keliling. Meski baru

berdiri kurang lebih satu tahun, panti ini sudah memiliki beberapa prestasi di bidang seni bela diri loh. Antara lain Juara 1, 2, dan 3 dalam Kejuaraan Kota Pahlawan Championship 1 Tingkat Nasional, Juara 2 dalam kejuaraan Kick Boxing tingkat Provinsi Jawa Timur, dan Juara 1 dan 3 dalam Surabaya Tapak Suci Competition 2020 Tingkat Jawa Timur.

Ketika kami bertanya tentang kegiatan di panti, pengurus bercerita bahwa pada tanggal 9 Februari 2020 yang lalu, Panti ini baru saja mengadakan acara milad yang pertama. Acara itu mengusung tema “Bersama Panti Pesantren Muhammadiyah K.H. Mas Manysur II, Mencerdaskan Anak Bangsa, Berakhlaq, Beraqidah, Berilmu,” Anak-anak senang karena acara itu diisi dengan pentas seni dan munaqosah, atau ujian hafalan Al-Quran. Ada 20 anak yang mengikuti munaqosah itu, dan Alhamdulillah semuanya lulus. Kepala panti pesantren, Ustadz Fahad, S,Ud berharap dengan adanya acara tersebut, anak-anak semakin semangat menjalani hidup

meski sudah tidak bersama keluarganya.

Senang sekali berkunjung ke

panti, rasanya kami ingin berada lebih lama di sana. Berbagi cerita dan bermain dengan mereka. Oh iya, jika Sobat Arba’a ingin mengetahui Panti Pesantren Muhammadiyah K.H. Mas Manysur II lebih dekat, atau mungkin berniat berdonasi dan berbagi dengan mereka, Sobat Arba’a bisa mengunjungi sosial media mereka atau memindai barcode di bawah ini ya. Semangat berbagi, Sobat. (Cinta/Aurel/Raisya).

Panti Pesantren Muhammadiyah KH Mas Mansyur II

Ppmkhmasmansyur

Panti Mansyur

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 27

Reportase Warcil

Ayo Beramadhan!

Sobat Arba’a pasti masih ingat pengalaman pertama ketika berpuasa penuh di bulan

Ramadhan kan? Ada novel yang juga menceritakan pengalaman itu loh. Judulnya Ayo, Kita Puasa di Bulan Ramadhan. Novel ini menceritakan pengalaman Aisyah Sofia pertama kali berpuasa penuh di bulan Ramadhan.

Tahun ini Aisyah berniat puasa penuh. Kata Nenek Aisyah tidak ada ruginya berlatih puasa sejak dini. Puasa memang melelahkan, tapi jika kita sahur dan berniat puasa, tidak akan terasa lelah, malah rasanya senang.

Abi Aisyah berkata saat bulan Ramadhan kita diharuskan berpuasa dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Kita juga diharuskan banyak melakukan shalat sunnah, seperti shalat tarawih atau tahajud. Di bulan Ramadhan kita juga dianjurkan untuk berbuat kebaikan seperti bersedekah, dan tentunya wajib untuk membayar zakat.

Sahur pertama, Aisyah berselera makan dan juga dapat mengatasi masalah kantuk. Setelah shalat shubuh, ia tidak dapat menahan kantuknya. Dia pun tertidur dengan mukenanya.

Aisyah bosan menunggu waktu berbuka puasa. Teman Geng As-Syik nya yaitu Amirah, Ali, dan Abu pasti juga lelah berpuasa seperti Aisyah, karena mereka tidak muncul untuk bermain di rumah Aisyah. Azirah Kakak Aisyah mengatakan, kita

bisa mengisi waktu di bulan Ramadhan dengan berdzikir, membaca Al Quran, membaca buku yang bermanfaat, dan menolong orang lain.

Saat berbuka puasa, Aisyah makan banyak sekali, sehingga perutnya sesak dan sakit. Karena hal itu, ia tidak kuat untuk ikut shalat tarawih.

Sudah sepekan Aisyah berpuasa. Ia sudah merasa nyaman berpuasa dan tidak

merasa lelah lagi. Ketika berbuka puasa pun, ia sudah mengikuti sunnah Nabi, yaitu berbuka dengan kurma terlebih dahulu. Tidak rakus lagi makan atau minum, sehingga dia lebih mudah mengerjakan shalat tarawih.

Malam Lebaran pun tiba, setelah shalat Maghrib, takbir mulai berkumandang di setiap mushola dan masjid. Paginya Aisyah dan keluarganya ke masjid untuk sholat Idul Fitri. Seusai shalat, mereka mendatangi tetangga terdekat. Mereka semua gembira merayakan Idul Fitri.

Novel karya Saridah Hamid Reja ini sangat menarik, karena di dalam novel tersebut juga diselipi

beberapa lembar komik. Sehingga membaca novel ini terasa mengasyikkan dan tidak membosankan. Novel ini juga mengajarkan kita adab berpuasa. Tidak kalah juga ada kelucuan-kelucuan yang dilakukan oleh Geng As-Syik. Tidak hanya kekonyolan Geng As-Syik yang ditampilkan, tapi sifat suka menolong dan

berbagi mereka juga ditampilkan di novel ini.

Novel ini sebenarnya diterbitkan pertama kali di Malaysia tahun 2009. Tapi karena sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, Sobat Arba’a tidak perlu bingung untuk membacanya. Sobat Arba’a bisa mendapatkan novel ini di toko buku terdekat. Selamat membaca ya! [*]

Penulis : Saridah Hamid RejaISBN : 531711014Tebal Buku : 195 halamanTahun Terbit : 2017Cetakan ke - : 1 ( pertama )Penerbit : PT Gramedia Pustaka

Utama - M&CPeresensi : Rasyifa Tisya Hidayat (III-D)

Rasyifa Tisya Hidayat (III-D)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202028

Resensi

Untuk membentengi aqidah siswa, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat)

mengadakan kajian kristologi, Senin (16/12/2019). Kegiatan bertema Islam; my religion, my life and my happiness itu berlangsung dua sesi. Sesi pertama dari pukul 08.00-09.30 diikuti oleh siswa kelas V. Sedangkan sesi kedua pukul 10.00-11.30 diikuti oleh siswa kelas VI.

Dengan hangat dan semangat pemateri H. Yudi Muljana, M.Th., M.Pd.I., Mualaf mantan pendeta GBI, Dosen STAI Cirebon itu mampu membangkitkan dan menggugah jiwa dan hati seluruh peserta yang hadir.

Ia menceritakan awal mula tertarik dan masuk Islam. Ia juga mendapat tentangan dari seluruh

keluarga, termasuk anak, istri dan ibunya. Ia kemudian meminta waktu selama tiga bulan kepada keluarganya.

“Saya katakan, jika Islam yang benar, saya pilih Islam. Namun jika dalam pencarianku Kristen yang benar, maka aku akan kembali memeluknya,” kisahnya.

Sejak saat itu ia mulai belajar tentang Islam. Ia memutuskan memilih Islam karena Islamlah agama yang agung. Hingga kini ia tidak bisa bertemu dengan anak dan istri. Sebagai manusia, tentu sedih dan menangis. Namun dengan Islam ada kedamaian.

“Semua orang yang saya dicintai boleh meninggalkan saya, tapi Allah tidak pernah

meninggalkan saya. Semua orang boleh menghina saya, tapi Allah tidak pernah menghina saya. Saya hanya berharap semoga bisa mati dalam khusnul khotimah,” ujarnya.

Dari pembahasan itu tak ayal banyak siswa yang terharu dengan cerita Ustadz Yudi tersebut. Hampir sebagian besar meneteskan air mata. Terlebih saat ia mengajak kepada hadirin untuk memohon ampun kepada Allah. Merenungi semua dosa-dosa yang pernah dilakukan. Semoga Allah meneguhkan aqidah kita semua. (Azizah)

Kajian Kristologi 2019

Mantap Memilih Islam yang Mendamaikan

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 29

Agenda Sekolah

Kalau mau jadi penulis hebat yang banyak manfaatnya, kiat dari saya adalah

kurangi main HP banyak-banyakin membaca buku. Demikian pesan Nasya Ashfiatu Rasyida, narasumber Mudipat Writing Camp Batch#2 2019 di Auditorium TMB SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Rabu (18/12/2019). Kegiatan ini diikuti 35 peserta.

“Iya, kalau mau jadi penulis hebat kurangi main HP banyakin membaca buku,”ucap Kak Fia, sapaan Nasya Ashfiatu Rasyida.

Pada kesempatan itu siswi kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Surabaya itu memotivasi

adik-adik peserta Writing Camp dengan banyak mengisahkan pengalamannya sebagai penulis.

“Saya tidak bisa tidur kalau tidak dibacain buku sama Bundaku. Nah karena sering dibacain buku cerita makanya saya akhirnya tertarik untuk menjadi penulis buku atau komik,” kisah Fia yang sudah punya dua buku: Komik Next G Musuh Jadi Sahabat (Muffin Graphics, Mizan Group) dan Aku Bangga Indonesia.

Banyak pengalaman yang ditularkan Fia kepada peserta yang sejak awal sudah antusias mendengarkan materi yang disampaikan Fia. Memang putri bungsu tiga bersaudara dari Dr.

Syamsul Shodiq dan Rahma Yulia Isnaini itu pandai membawa suasana.

Bahkan, menurutnya bila mau menjadi penulis yang keren itu harus menulis sesuatu dengan sudut pandang yang unik. Yaitu cerita yang tidak sama dengan cara orang lain memandang sesuatu. Dia juga berpesan agar memelihara ide karena ide sangat mahal.

“Kalau sudah punya imajinasi, ada ide, segera tulis jangan ditunda,” pesan Fia yang siap mengeluarkan buku ketiganya berjudul My Dream.

Usai materi sesi 1 dari Kak Fia, peserta langsung tancap gas ke sesi 2 yaitu membuat cerpen dengan tema bebas dan tentu saja cerita yang unik dan menyentuh. Sesi ini “diarsiteki” oleh Ustadzah Tazkiyatun Nafsi.(Mul)

Writing Camp Batch #2 2019

Kiat Menjadi Penulis Hebat

Kak Fia sedang berinteraksi dengan peserta.

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202030

Agenda Sekolah

The 5th ACCESS (Academic Enlightening Session)

HOTS Again; Learning and Practice

Sesi kedua materi HOTS (High Order Thinking Skill) dalam acara The 5th ACCESS

(Academic Enlightening Session) semakin seru dan menarik, Sabtu (4/1/2020). Widyaningtyas Sistaningrum SE MM, pemateri dari Widyaiswara LPMP DKI Jakarta, semakin detail dan gamblang dalam menjelaskan materi HOTS.

Ia menjelaskan bahwa HOTS itu kemampuan berpikir yang bukan sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan

pengolahan (recite). Lebih lanjut ia juga memberi contoh bagaimana cara menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta pembelajaran yang mudah dan menarik.

Di akhir sesi, workshop ini semakin seru saat peserta dibagi ke beberapa kelompok untuk membuat model pembelajaran. Mereka boleh memilih model

discovery, inquiry, problem based on learning, atau project based learning.

Dengan semangat mereka mengerjakan tugas tersebut. Seperti yang dikerjakan oleh tim guru kelas III dan IV yang memilih project based learning dengan materi membuat periskop sederhana. Model ini dimulai dengan identifikasi masalah, rumusan masalah, prosedur, dan penilaian.

Sementara itu, di ruang kelas III-F juga berlangsung workshop yang sama untuk sesi karyawan. Dengan pemateri Janiar Sudianto Sinaga SE MP., Personality Expert. Ia memberi ulasan dan tips bagaimana memberi pelayanan prima. Sementara itu sebagai keynote speaker adalah Prof. Dr. Biyanto, M.Ag.,Wakil Sekretaris Pimpianan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang menyampaikan materi “Becoming a Good Muhammadiyah Teacher and Employee”.(Azizah)

Widyaningtyas Sistaningrum SE MM bersama peserta pelatihan HOTS.

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 31

Agenda Sekolah

Empat Puluh Tujuh siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang

Surabaya (Mudipat) didampingi kepala sekolah, wakil kepala, dan tiga guru terbang ke Singapura dan Malaysia, Ahad (26/1/2020). Rombongan ini mengikuti program i-Studex atau International Student Exchange hingga Sabtu (1/2/2020). Kegiatan ini mengusung tema Buying the Future with Present Value.

Kepala Mudipat M. Syaikhul Islam MHI menuturkan, i-Studex kali ini yang teramai. Tahun lalu perjalanan ke Korea Selatan hanya diikuti 8 siswa. Pihaknya berharap perjalanan kali ini membawa banyak manfaat.

“Pertukaran pelajar ini amat penting. Yaitu sebagai ajang membuka wawasan internasional, mempelajari kemajuan dan budaya negara lain”,tuturnya.

Kepala sekolah (kepsek) Sekolah Teladan Nasional ini lebih lanjut berharap, anak didiknya dapat belajar banyak hal di Singapura dan Malaysia. Baginya Singapura negara yang patut diteladani. Kebersihannya,

kerapiannya, tata kota yang indah, dan kedispilannya. Juga Malaysia yang menakjubkan.

“Sepulang dari luar negeri saya ingin anak-anak yang seminggu menjelajah Singapura-Malaysia ini dapat membawa kebiasaan baik dari budaya kedua negera sahabat ini,” harapnya.

Salah satu peserta i-Studex Andrais Falaahul Kifaah A. mengatakan senang “berlibur” ke luar negeri. Dia telah mengunjungi dua sekolah dan beberapa destinasi wisata di Singapura. Dia bangga bisa melihat keindahan negara lain, adat istiadat yang berbeda, dan tempat-tempat wisata yang jauh berbeda dari wisata di tanah air.

“Ini semua tidak sama dengan di Indonesia, di sini (Singapura) banyak keajaiban-keajaiban yang indah,” ujar siswa kelas VI SD Islam terfavorit di Surabaya itu.

Pada program i-Studex 2020 kali ini Mudipat mengunjungi Negara Singapura dan Malaysia. Diantaranya berkunjung ke Universiti Selangor, Sri Utama School, Islamic Art Selangor, KYS Malacca, Koko Minda Malacca, International Moslem School Gombak, dan SK Brickfields Kuala Lumpur. (Mul)

i-Studex 2020 Ajak Siswa Eksplorasi Singapura-Malaysia

Peserta i-Studex 2020 saat mengunjungi SK Brickfields Kuala Lumpur.

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202032

Agenda Sekolah

SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) mengadakan manasik

umroh dan haji, Sabtu (8/2/2020). Bertempat di lapangan sekolah di sore yang cerah kegiatan manasik diikuti 280 siswa kelas V dan siswa susulan kelas III, IV, VI. Kegiatan itu merupakan aplikasi materi dalam kegiatan Restorasi Ibadah dan Akhlak Anak Shalih (RIAS).

Pemateri Manasik Umroh adalah Ustadz Sulthon, Ustadzah Sumarlik, dan Ustadz Marsudidono. Manasik Umroh

berjalan lancar seolah-olah berada di Tanah Haram, Mekkah. Ada replika Ka’bah, Maqam Ibrahim, Hijr Ismail, tempat sai Bukit Shafa-Marwah dan pakaian ihram yang digunakan beberapa siswa.

Prosesi dan doa yang dibaca dalam manasik umroh diajarkan kepada siswa. Seperti memakai ihram, niat umroh, bacaan menuju Masjidil Haram, doa melihat Kakbah, bacaan thawaf, shalat 2 rakaat di depan Maqam Ibrahim, minum air zamzam, sai, dan tahalul (memotong rambut).

”Sengaja kami gelar manasik

haji agar siswa belajar sambil praktik di luar kelas. Sehingga pembelajarannya sangat menyenangkan, dan berguna kelak ketika akan pergi umroh,” ujar Ustadz Sulthon

Siswa antusias dan semangat mengikuti kegiatan ini. Seperti yang dituturkan Iftikhar Ali Raja. Siswa kelas V-E. ”Senang sekali bisa praktik umroh di luar kelas. Alhamdulillah akhirnya saya pakai ihram lagi. Saya sudah umroh pas liburan sekolah kemarin, jadi ini kedua kalinya saya memakai ihram,” ujarnya. (Anang)

RIAS Angkatan #2 Kelas V

Serunya Manasik Umrah dan Haji

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 33

Agenda Sekolah

Hikmah penting yang perlu direnungkan dari mayat, khususnya mayat

perempuan adalah saat dia dikafani. Sebab mayat perempuan kalau dikafani lengkap dengan kerudungnya.

Demikian pesan ceramah Ustadzah Erfin Walida Rahmania S.Pd.I., saat memberi materi

perawatan janazah atau mayat pada

Restorasi Ibadah dan Ahklaq Anak Shalih (RIAS) kelas VI kelompok putri.

Acara itu digelar di Auditorium TMB SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Sabtu (18/1/2020).

“Mayat saja mau dimasukkan ke liang lahat dipakaikan kerudung. Maka malulah kalian yang kalau mau keluar rumah nggak pakai kerudung. Jadi jangan nunggu jadi mayat berkerudungnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan kaifiyah merawat mayat, mulai dari mayat baru melepas nyawanya hingga

dikubur.“Hal yang

wajib dalam merawat mayat yang pertama adalah memejamkan

matanya, menutup mulutnya,

mensedekapkan, dan meluruskan kakinya.

Kemudian menutup mayat dengan kain, memandikan, mengafani. menshalati, dan menguburkan,” jelasnya..

Lebih lanjut ibu satu anak ini menerangkan tata cara memandikan mayat. Dimulai dari menyiapkan tiga ember air. Persiapkan juga sabun dan kapur barus. Untuk memulai memandikan mayat maka mulailah dari anggota kanannya. Selanjutnya mandikanlah dengan bilangan gasal. Yakni tiga atau lima kali atau lebih dari itu, dengan air dan daun bidara. Setelah mandi lalu diwudhukan.

Selain itu, dijelaskan tata cara mengafankan mayat. Pertama prinsipnya harus kafani mayat dengan baik dari kain putih. Tali kain dijejer di bawah kain kafan sebanyak tujuh. Kain yang diperlukan untuk mayat laki-laki tiga lembar sedangkan untuk mayat perempuan lima lembar.

“Mayat perempuan itu tujuh termasuk dengan kain basahan, baju kurung, kudung-selubung. Lalu mulailah membungkus dari sisi kanan. Talinya yang tujuh itu diikatkan dengan simpul hidup karena di kubur nanti akan dilonggarkan,” jelasnya. (Mul)

RIAS Angkatan #2 Kelas VI

Berkerudung Jangan Menunggu Jadi Mayat

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202034

Agenda Sekolah

Ujian praktik (Uprak) resital kelas VI SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya (Mudipat) Tahun Pelajaran 2019/2020 berlangsung seru dan meriah. 21 kelompok resital menggelar konser di halaman sekolah dengan masing-masing membawakan satu lagu, Kamis (13/2/2020).

Lagu pilihan tersebut ada tiga. Yakni Pajjar Laggu dari Madura, Rambadia dari Sumatera Utara, dan lagu Pileuleuyan dari Jawa Barat. Pada acara yang mengusung tema Unity in Harmony itu sebanyak 271 siswa mengenakan

aneka busana. Mulai dari busana daerah Sumatera, Jawa Barat, Madura, hingga berpakaian ala koboy dan ala Hawai. Semua bersuka ria dan bersemangat untuk mempersembahkan penampilan terbaik di atas panggung.

Tak hanya sekadar menampil, seluruh kelompok juga mendapat nilai dan komentar dari duo juri professional, yaitu Hendro HMC dan Agus Widodo. Aspek yang dinilai adalah skill, performa, ekspresi, dan harmoni.

“Komitmen kami setiap siswa Mudipat tak hanya baik

dalam aqidah dan ibadahnya. Namun kami juga menyiapkan keterampilan untuk masa depan kalian yang terbaik. Selamat berkonser, Anak-anakku,” tutur Ustadz Syaikhul.

Selain menjalani uprak recital, siswa kelas VI juga harus melalui beberapa uprak lainya. Antara lain uprak Al Islam, yang meliputi praktek wudhu, shalat, doa harian, kultim, membaca Alquran dan hafalan juz amma. Ada juga uprak mata pelajaran bahasa inggris, bahasa Indonesia IPA dan yang tidak kalah seru juga adalah uprak memasak. (Mul)

Ujian Praktek Kelas VI

Mengasah Kemampuan Kognitif hingga Life Skill

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 35

Agenda Sekolah

Virus korona (coronavirus/2019-nCoV) yang lagi viral meski

serem kadang mengundang hal lucu. Bahkan banyak kabar bohong dan tak benar atau hoax berseliweran di mana-mana. Parahnya lagi hoax tersebut telah menyasar dan menghantui para pelajar. Tak terkecuali pelajar SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat).

Hal itu terkuak saat 70 siswa perwakilan kelas IV dan V mengikuti sosialisasi pencegahan penularan virus korona dari Puskesmas Pucang Sewu Surabaya, di Auditorium TMB, Senin (17/2/2020). Saat itu salah satu siswa kelas IV, Aurelliya memberi pertanyaan aneh kepada dr Dedy Nurmanto, penyuluh.

“Saya pernah lihat youtube, yang terjangkit korona jadi

zombie. Apa benar pengidap virus korona selanjutnya jadi zombie, pak dokter?” tanyanya dengan enteng.

“Itu hoax, Nak. Jelas tidak benar. Kalau pengidap korona jadi zombie itu hoax. Tapi kalau virus ini menyebabkan kematian, iya. Karena virus ini menginfeksi paru-paru,” jawab dr. Dedy.

Pada kesempatan itu dr. Dedy menyampaikan tujuh pencegahan virus korona. Pertama, hindari kontak langsung dengan orang yang mempunyai gejala penyakit tersebut. Kedua, hindari kontak langsung dengan hewan terutama hewan liar. Ketiga, gunakan masker.

Keempat, selalu mencuci tangan dengan air mengalir memakai sabun. Terutama setelah kontak langsung dengan hewan dan orang sakit. Kelima,

hindari menyentuh mata hidung dan mulut sebelum mencuci tangan. Keenam, mengingatkan orang lain agar menggunakan etika batuk bersin yang benar. Ketujuh, memastikan daging dimasak matang sebelum dimakan.

“Sampaikan kepada Mama di rumah, kalau masak daging harus matang,” pesannya.

Kemudian dokter ramah itu memberikan tips untuk pencegahan penyakit secara umum. Yaitu dengan meningkatkan ketahanan tubuh. Banyak mengkonsumsi buah dan sayur, istirahat yang cukup, perbanyak minum air mineral minimal 8 gelas sehari atau 2 liter, dan olahraga teratur. “Intinya sekarang, jaga kesehatan jangan panik dengan hoax,” tegasnya. (Mul)

Sosialisasi Pencegahan Penularan Virus Korona

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202036

Agenda Sekolah

Seratus lima Dokter Kecil (Dokcil) SD Muhammadiyah 4 Pucang

Surabaya (Mudipat) kelas IV dan V seharian praktik jadi dokter di RS Semen Gresik, Rabu (19/2/2020). Siswa Sekolah Teladan Nasional itu sungguh antusias mengikuti acara. Sejak pukul 07.30 mereka berangkat dari sekolah menuju Gresik. Rombongan tiba di rumah sakit yang berlokasi di Jl. R.A. Kartini no 280 Gresik sejam kemudian.

Jajaran pimpinan RS Semen Gresik diwakili dr. Tolib Bahasuan beserta para instruktur pelatihan dokcil menyambut dengan ramah dan menyenangkan, di ruang Cattleya lt. 2.

Wakil Kepala Mudipat

Ainuzzaim Azzaki MPd pada sambutannya berterimakasih kepada RS Semen Gresik karena menerima dokcil dengan baik. Dia berharap ke depan Mudipat dapat menyelenggarakan diklat dokcil lagi di RS naungan PT Cipta Nirmala itu.

“Ini sebagai pengalaman kalian sebelum jadi doker besar (beneran). Mumpung diklat dengan para instruktur yang kompeten, belajarlah dengan sungguh-sungguh,” ujar Ustadz. Ain.

Selanjutnya para dokcil yang terbagi beberapa kelompok belajar tentang pertolongan kegawat daruratan. Kegiatan tersebut dipandu Krisna Basuni Nata SH, Ns Niluh

Kadarsari Skep, beserta tim.Selain mendapat materi,

peserta juga praktik menolong orang dalam keadaan gawat darurat. Meliputi kecelakaan kerja, jatuh, tabrakan, kecelakaan kebakaran, dan lain-lain. Usai praktik pertolongan gawat darurat para dokcil melakukan hospital tour di RS yang berdiri sejak 1995 itu.

Para peserta sangat senang dan antusias. Seperti yang dirasakan oleh Aurea Isamira, siswa kelas IV-F. “Aku seneng ikut acara ini. Seru banget meski capek,” tuturnya. Acara berakhir pukul 14.00. rombongan lantas shalat dhuhur dan ashar, kemudian bertolak ke Surabaya. (Mul)

105 Dokter Kecil Praktik di RS Semen Gresik

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 37

Outdoor Class Activity

Sebanyak 210 siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) tumplek blek di Pacet Mini Park

Mojokerto, Kamis (12/12/2019). Di lokasi wisata itu mereka mengikuti kegiatan outbound dengan berbagai permainan kreatif yaitu bintang 10, three ball, spongebob, escape alcatraz, membuat tempe, war of ball, great trust, blind train, naik motor ATV, memanah, menanam padi, dan flying fox.

Siswa dibagi menjadi 12 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 18-19 siswa. Mereka bergiliran melakukan permainan di masing-masing pos. Tidak ketinggalan, sebelum memulai permainan, siswa diberi motivasi oleh trainer dari Pacet Mini Park.

Siswa tampak antusias dan semangat mengikuti permainan. Seperti yang dituturkan Kemal Irtiza. Siswa kelas IV-G itu mengikuti setiap permainan dengan semangat dan gembira.

“Tadi diajak trainer ke sawah untuk jadi petani. Saya dan teman-teman diajari cara mencangkul

dan menanam benih padi. Meskipun panas tapi saya senang, saya ikut merasakan bagaimana rasanya jadi petani,” katanya.

“Ternyata jadi petani itu berat ya, makanya kita harus menghargai jasa para petani,” sambungnya.

Permainan lainnya juga tak kalah seru, seperti flying fox. Permainan ini paling digemari. Seru dan menegangkan saat melayang di udara. Ekspresi siswa lucu-lucu ketika melayang di udara. Ada yang teriak dengan membuka mata, teriak dengan mata tertutup, dan diam kaku tanpa ekspresi.

Seperti yang diperlihatkan Yano Ruci Mahatma Wira kelas IV-F. Dia diam tanpa ekspresi ketika melayang. Berbeda dengan Naysira Anggera kelas IV-E. Siswa mungil itu berteriak saat flying fox. “Saat meluncur dan melayang saya teriak keras banget, seru teriak saat flying fox,” ujarnya.

Selesai melakukan permainan, dilanjutkan dengan melepas penat di kolam renang. Mereka tumpah ruah dan bersuka cita berenang. Siswa-

siswa berenang di kolam yang terpisah perempuan dengan laki-laki. (Anang)

Asyiknya Membuat Tempe hingga Mencangkul di Sawah

Outbound Kelas IV

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202038

Outdoor Class Activity

Smart Fun English (SAFE) kelas III SD Muhammadiyah 4 Pucang

(Mudipat) berlangsung seru dan meriah. Bertempat di Citraland golf, club and resto, kegiatan ini diikuti oleh 250 siswa, Senin (17/2/2020).

Kegiatan ini menurut Wiwik Sri Rahayu, koordinator kelas III merupakan pembelajaran di luar kelas. Selain bertujuan untuk menambah pengalaman, juga untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris siswa. Berbagai game dipersiapkan dan yang lebih

unik setiap game menggunakan pengantar bahasa inggris.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, rombongan tiba di tempat. Sesaat setelah sampai, siswa langsung diajak ke padang golf, dipandu senam pinguin dan beberapa ice breaking. Setelah itu siswa dibagi menjadi lima kelompok. Masing-masing kelompok dipandu bermain game yang sudah dipersiapkan di masing-masing pos. Setelah itu bergiliran hingga semua game terlalui.

Game tersebut antara lain

reaktor nuklir, transfer bola, flying carpet, transfer bola dan buldoser. Terakhir sebelum pulang, siswa diajak untuk shalat berjamah di lapangan golf. Cuaca yang mendung menambah khusyuk shalat mereka.

Siswa sangat senang dan terkesan dengan kegiatan ini. Seperti Nikeisya Elvareta dari kelas III-C, ia sangat tertantang untuk bermain reaktor nuklir. “Seru, kita bisa bersaing dengan kelompok lain. Alhamdulillah kelompoku juara,” ujarnya. (Azizah)

Serunya Bermain Game Reaktor Nuklir hingga Buldoser

Smart Fun English (SAFE) Kelas III

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 39

Outdoor Class Activity

Sepuluh siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) mengikuti sosialisasi Gemar Ikan dan Sayur di Royal

Plaza atrium lantai 1, Rabu (19/2/2020). Acara itu diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surabaya. Kegiatan itu diikuti puluhan siswa dari berbagai sekolah.

Ustadzah Nur Ratnasari SSi, Penanggungjawab Hidroponik Mudipat yang ikut mendampingi acara tersebut mengatakan, sosialisasi itu penting bagi anak agar sejak dini menggemari ikan dan sayur.

“Materi yang disampaikan para narasumber bagus-bagus. Penting bagi kita semua. Anak-anak harus memperhatikan gizi sejak dini,” jelas Ustadzah Ratna, S.Si.

Lebih lanjut, guru kelas V itu mengatakan pemateri menjelaskan konsumsi sayuran, buah, dan ikan dapat dilakukan dengan olahan yang kreatif. “Misalnya bisa dibikin puding pelangi dari sayuran, buah, dan ikan. Itu sangat berguna,” paparnya.

Selain itu sesi sosialisasi oleh Satpol PP Kota Surabaya pun tak kalah keren. Bu Seven dan Bu Maya menjelaskan tentang ketertiban umum terutama bagi anak-anak sekolah. Disampaikan bahwa disiplin dalam segala hal sangat penting agar tercapai harapan dan cita-cita di masa depan.

“Anak-anak diminta selalu memanfaatkan waktu untuk mengikuti kegiatan dalam mengasah prestasi dan potensi diri agar tidak terlibat dalam kegiatan yang tidak bermanfaat. Seperti tawuran pelajar, bolos sekolah, dan melakukan tindakan bullying,” katanya.“Pemkot Surabaya mengingatkan, jika melihat

tindakan siswa yang melanggar ketertiban umum bisa menghubungi call center 112,” ujarnya. (Ratna)

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surabaya

Ajak Siswa Gemar Ikan dan Sayur

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202040

Outdoor Class Activity

Tim Baseball M-Four SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya kembali meraih prestasi membanggakan sebagai Juara Umum

pada ajang Muhammadiyah 4 Baseball National Championship (MBNC) 2020. Penganugerahan piala MBNC diselenggarakan di Lapangan Bisbol Dharmawangsa Surabaya, Selasa (4/2/2020).

M-Four sekaligus sebagai tuan rumah akhirnya meraih prestasi membanggakan Juara Umum dengan raihan 2 emas dan 1 perak atau 13 poin. Disusul Al-Azhar 30 Bandung di posisi runner up dengan raihan 1 emas dan 2 perah atau 11 poin.

Selain itu para pemain M-Four pada kesempatan itu juga diganjar banyak penghargaan. Adalah mereka yang di lapangan menunjukkan performa yang luar biasa. Mereka bermain segenap jiwa raga demi mempersembahkan sebuah juara.

Siapa mereka? Di antaranya M. Mai Fino sebagai all star pitcher, Ibrahim Luki Prasetya sebagai first base, Rama Valiansyah sebagai second base, dan Ahmad Rafi Isfansyah sebagai third base. Selain itu ada Alfa Rizal Rachmadi sebagai left field, Zaidan Nazarul sebagai

centre field, Aupi Hermansyah sebagai fight field, dan Rizki Shohibul Roehman the best major.

Pelatih M-Four Mudipat M. Romly mengatakan pihaknya bangga dan gembira dengan prestasi yang membanggakan itu. Dia berharap ke depan anak-anak terus konsiten dalam permaiannya. Terus kompak dan bersemangat.

“Tidak boleh mudah puas sampai di sini. Harus terus berusaha lebih baik ke depan.” ungkap Guru Olahraga Mudipat tersebut.

MBNC 2020 berlangsung Jumat-Selasa (24/1-4/2/2020). Diikuti oleh 22 tim dengan 300 jumlah atlet se-Indonesia. (Mul)

M-Four Juara Umum MBNC 2020

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 41

Prestasi Sekolah

Alhamdulillah, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat)

tahun ini kembali mendapat penghargaan sebagai The Most Leading Character Education Islamic School of The Year dari Indonesia Achievement Center (IAC). Penobatan tersebut diberikan pada ajang Indonesia Top 50 Education School Outstanding Achievement Award 2020 di Hotel Santika Premiere Jakarta, Jum’at (31/1/2020).

IAC adalah lembaga independen profesional yang bergerak dalam bidang

penghargaan kepada suatu lembaga atau instansi. Nah lembaga ini menilai Mudipat memenuhi kriteria untuk dinobatkan sebagai The Most Leading Character Education Islamic School of The Year. Kriteria tersebut antara lain Mudipat karena sekolah ini dinilai paling sukses membangun karakter peserta didiknya. Sekolah SD Islam paling favorit ini telah menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan sukses. PPK itu meliputi religiusitas, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan integritas. Lima nilai inti

PPK itu dianggap IAC telah diimplimentasikan dengan baik di Sekolah Teladan Nasional ini.

“Ada banyak program religiusitas yang kami garap di Mudipat. Salah satu program yang kami implementasikan seperti Restorasi Ibadah dan Akhlaq Anak Shalih (RIAS), Darul Arqam dan masih banyak lagi. Kita ingin memastikan bahwa anak didik kita tidak hanya cakap dalam ibadahnya tapi juga mapan akhlaqnya,” tutur Kepala Mudipat Muhammad Syaikhul Islam MHI.

Wakil ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah

(PWPM) Jatim itu berterima kasih atas bimbingan Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah mulai dari tingkat pusat hingga cabang. Dia juga berterimakasih atas kontribusi positif segenap guru dan karyawan, siswa, orangtua, dan stakeholder lainnya.

“Penghargaan ini kami dedikasikan untuk Islam dan Indonesia,” ucapnya. (Mul)

Dinobatkan sebagai The Most Leading Character Education Islamic School of The Year

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202042

Prestasi Sekolah

Raih Juara Umum Spotic 2020

SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) kembali

menorehkan prestasi membanggakan. Sekolah teladan nasional ini dinobatkan menjadi Juara Umum dalam ajang Sport and Olympic (Spotic) 2020, di At-Tauhid Tower UMSurabaya, Rabu (22/1/20). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya.

Dalam olimpiade tersebut, Mudipat mengirimkan 29 siswa untuk ikut dalam kompetisi. Terdiri dari 2 siswa berkompetisi dalam lomba Sains, 2 siswa Matematika, 3 siswa lomba cerita bergambar, 2 siswa Ismu in Arabic, 2 siswa Ismu in English, 1 siswa lomba qiroah, 1 siswa lomba tahfidz, 10 siswa futsal, 2 siswa lomba renang, 2 siswa lomba lari dan 2 guru lomba media pembelajaran.

Dari kompetisi tersebut, Mudipat meraih 3 emas, 2 perunggu, dan 4 spesial awards atau 57 poin setelah bersaing dengan 28 SD dan MI

Muhammadiyah se-Kota Surabaya. Dengan perincian sebagai berikut: Juara 1 Ismu in English, juara 1 lomba sains, juara 1 lari (putri), juara 3 dan harapan 2 Matematika, Juara 3 cerita bergambar, Juara harapan 1 renang (putri), juara harapan 3 qiroah (putra) dan juara harapan 7 lomba media pembelajaran (guru).

Untuk kategori Ismu in English, Mudipat mampu mempertahankan juara 1. Tropi tersebut dipersembahkan oleh

Ataullah Azfar Athari V-C. Ia sangat senang dengan juara ini, sebab tahun tahun lalu ia hanya mampu meraih juara harapan 5.

“Senang, aku tidak menyangka akhirnya dapat juara,” ucapnya dengan tertawa.

Ia mengatakan hampir bisa menjawab semua soal yang diujikan. Sebab hampir semua materi sudah pernah diajarkan, baik saat di kelas maupun saat pembinaan sebelum lomba. (Azizah)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 43

Prestasi Sekolah

SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) kembali

menorehkan prestasi. Raihan itu berasal dari seni bela diri tapak suci. Mudipat dinobatkan menjadi juara umum 1 Tingkat Sekolah Dasar dalam kejuaraan Surabaya Tapak Suci Competition 2020.

Kejuaraan yang diikuti 750 peserta dari seluruh Jawa Timur tersebut bertempat di Kaza Mall City Surabaya, Senin-Rabu (10-12/2/2020). Mudipat berhasil membawa pulang 20 medali emas, 20 perak dan 2 perunggu. Totalnya ada 42 medali.

Menurut Arief Sjaifuddin, salah satu pelatih Tapak suci mengatakan capaian itu tentu tidak diraih dengan begitu saja. Apalagi kompetisi ini tingkat Jawa Timur. Anak-anak harus bersaing dan berjuang sekuat tenaga agar bisa menjadi yang terbaik.

“Alhamdulillah, ini adalah prestasi yang luar biasa. Anak Mudipat bisa memberikan penampilan yang terbaik dan meraih juar,” tutur Arief.

Lebih lanjut Kepala Urusan (KAUR) Kesiswaan tersebut mengatakan akan lebih mengintensifkan latihan. Sehingga jika ada

kejuaraan, anak-anak sudah siap. Hal tersebut juga untuk memunculkan kader-kader tapak suci yang akan meneruskan perjuangan dan cita-cita Muhammadiyah.

Berikut nama-nama peraih juara 1: Nadhifa Fiorenza Nara S, Rayssa Arsakha Viendra, Imaduddin Firdaus, Berlian Kinanthi Gusti, Marsya Pelangi Hermosa, M.Ashal Ashiya, Rasyi Arsa Naraya T, Fahri Shadiq Ahmad, Abdullah Affan Iranata, Sayeed Muhammad Rizvi, Abraham, Gusti Kayana Almair, Aphrudith Adriana Octyputri, Nadia Farhana, Celline Zanzabilla, Zudaish Zidan Wardana, Mahira Qisya Dhihintia, Zovan Elfarrel Sanjaka, Bima Maulana Syahputra, dan Nadilah Fazila Usma.

Sementara untuk juara 2 adalah sebagai berikut: Anugrah Pranata Darma, Azkadina Janitra, Muhammad Al Fatih Nurroyan, Adhyastha Rafiandra Akbar, Arditto Irfan Ramadhanis, Lyvenne Ayuki Cyra, Moh Al Habibi, Rayandra Muhammad Ghaizan Z,

Aphrudith Adriana Oktyputri, Raffa Alvaro Afrizal, Achmad Rafli Al Ghazali, Mirza Karim Ben Zada, Dharell Aydin Maheswara Putra Vense, Cira Fiorenza Rakhmanu, Hadrian Aji Wijaya, Kaisar Achmad Harun Azhar, Naira Latifa Nur Aliyya, Atallah Abbad Syahrijal, Saska Mardanio Aryo, dan T.Kafindra Maska Halim.

Sedangkan juara 3 diraih oleh dua siswi yaitu Alya Azalia Putri dan Andini Putri C.K. (Azizah)

Sabet Juara Umum Surabaya Tapak Suci Competition Tingkat SD 2020

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202044

Prestasi Sekolah

Muhammad Azka Dzakwan (V-D)

Ke Grahadi, Atraksikan Drone di Depan Wagub

Ketika MC memanggil namanya untuk maju, siswa ini langsung

kaget. Sejurus kemudian Muhammad Azka Dzakwan kelas V-D ini bangkit dari kursinya lalu tampil di depan

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak di Grahadi, Rabu (18/12/2019).

Siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) itu menampilkan atraksi drone dalam acara Silaturahim Sang Juara Sekolah Muhammadiyah se-Jawa Timur. Jari jemarinya lincah mengoperasikan drone dengan sebuah smartphone. Drone melenggak-lenggok di udara melewati rintangan dengan lincah. Bergerak naik, turun, maju, mundur, dan memutar 180 derajat.

Emil Dardak dan para hadirin yang menyaksikan langsung tepuk tangan. Setelah atraksi, keringat pun bercucuran di keningnya. “Huh, saya ndredek tadi di depan Pak Emil. Perasaan saya campur aduk. Seneng dan ndredek, tapi alhamdulillah tadi atraksinya lancar,” ujar Azka.

Ia mengatakan persiapannya untuk tampil hari ini cuma sehari. Ia sempat

khawatir karena beberapa hari tidak pegang drone karena ada Penilaian Akhir Semester (PAS). Drone yang dia tampilkan adalah drone yang menyabet juara 1 International Islamic School Robotic Olympiad (IISRO) di Malaysia pada 2018.

Ketertarikan Azka pada robot dimulai sejak kelas III. “Saya suka dunia robotika. Oleh karena itu saya ikut ekskul robotika sejak kelas III. Saya ingin meneruskan jejak Kakak, dia dulu ikut robotika juga,”terangnya.

Ketekunannya menggeluti robotika membuahkan hasil. Prestasi terakhir adalah juara 1 Wonderful Indonesia Robotic Olympiad (WIRC) di Kota Batu (13-14/12/2019). “Saya ingin juara lagi di lomba-lomba robotika internasional. Saya ingin mengharumkan nama Indonesia dan Muhammadiyah,”harapnya. (Anang)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 45

Prestasi Siswa

Aqila Nuranayyara (VI-F)

Emas Pertama Kejuaraan Anggar IKASI

Siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) kembali meraih prestasi. Aqila

Nuranayyara kelas VI-F meraih medali emas kelompok umur 12 tahun kategori floret pada Kejuaraan Anggar Piala Koni Surabaya, Jumat-Ahad (13-15/12/2019).

Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Surabaya didukung KONI Surabaya di Royal Square Wiyung. “Alhamdulillah saya senang atas prestasi ini. Pada kejuaraan anggar sebelumya bulan November 2017 dan Juli 2018 saya hanya meraih perunggu,”ujar Aqila.

Siswa yang hobi membaca itu mengatakan, mulai ikut latihan anggar sejak kelas IV. Awalnya ikut latihan kempo tapi tidak bertahan lama. “Ayah mendorong saya ikut latihan kempo karena ayah dulunya atlet kempo, tapi saya ikut kempo tidak lama,” katanya.

Sejak saat itu ayahnya membebaskan ia untuk memilih olahraga sesuai keinginanya. Suatu hari, dia bercerita, diajak ibunya menyaksikan kejuaraan anggar. Di situ dia melihat gerakan-gerakan anggar maju mundur seperti orang main pedang. Sejak saat itu dia tertarik menekuni anggar. Lalu bergabung di klub anggar SFC (Surabaya Fencing Club). Latihan setiap Senin, Rabu, dan Jumat pukul 17.00-19.00.

Ia menjelaskan materi yang diajarkan pada anggar meliputi latihan fisik dengan berlari, latihan gerakan jalan anggar maju mundur, teknik menusuk atau menyerang, dan teknik menangkis.

“Melalui anggar saya berharap bisa mengharumkan nama

Indonesia di dunia internasional seperti Mbak Zalza. Saya mengidolakannya, karena cara dia main anggar unik pakai tangan kiri atau kidal,” ujarnya. (Anang)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202046

Prestasi Siswa

Aqila Faustina Connie (IV-G)

Duta Robotika Kembali Toreh Juara 1

Aqila Faustina Connie memang hanya bocah perempuan. Tapi soal

keahliannya merakit dan mengoperasikan robot tak boleh dipandang sebelah mata.

Terbukti Siswi kelas IV-G SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) ini berkali-kali meraih juara 1 dalam ajang lomba robotika tingkat nasional. Sebagaimana diketahui, belum lama ini Aqila meraih Juara 1 Lomba Robotika line tracer di ME Award Malang. Kemudian Juara 1 Line Tracer di OlympicAD di Semarang juga kejuraan WIRC di Batu.

Terbaru, Aqila meraih Juara 1 Lomba IRRC atau Innovation Rajasa & Maspion Square Robotic Competition, kategori line tracer analog tingkat nasional. IRRC diselenggarakan SMK Rajasa dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di Maspion Square Surabaya, 25-26 Januari 2020. Kompetisi tersebut diikuti 120 peserta dari berbagai daerah.

Di level SD, putri dari Bobby Satriya Yudya dan Sisca Novaria Fitri itu jadi yang terunggul dari banyak tim lain. Juara dua dan tiga diraih tim dari SD Muhammadiyah 2 Gresik. Sebenarnya ada 11 tim

yang diturunkan dari Mudipat. Namun hanya Aqila yang juara dan satu tim lagi atas nama Zahra Faustina (II-D) dan Zhafira Audrey (II-D) yang naik di podium juara harapan 4 pada kategori yang sama.

“Alhamdulillah semua ini (prestasi yang diraih) berkat dukungan semuanya.

Ya, orangtua, pelatih, pembina, dan bapak ibu guru” ujar Aqila yang mengaku amat menyukai masakan rendang.

Lebih lanjut bocah kelahiran 5 Oktober 2010 itu mengatakan dirinya merasa terlatih menjadi perempuan tangguh. Terlebih saat semi final dan final semua lawannya adalah laki-laki. “Hanya saya sendiri perempuannya, hehe,” tuturnya lantas mesem. Aqila saat ini hampir menuntaskan hafalan juz 30.

Pembina Robotika Mudipat Endik Setyawan bersyukur dan berterima kasih atas dukungan banyak pihak. Sehingga Mudipat masih terus bersinar dan berprestasi di banyak kejuaraan.

“Sebenarnya ada yang membuat deg-degan di lomba ini (IRRC). Yaitu ada tantangan jembatan. Kemudian robot-robot rentan tabrakan. Tapi alhamdulillah Aqila mampu melakukan yang terbaik,” ujar Ustadz Endik. (Mul)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 47

Prestasi Siswa

Siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) kembali menorehkan prestasi.

Kali ini datang dari bidang musik. Aysha Kirana Widyasatriya kelas V-A meraih juara 2 kontes drum bertajuk Absolute Drum Fest (ADF) Tingkat Nasional. Kontes diadakan pada Sabtu-Ahad (18-19/01/2020) di Semarang.

Siswa kelahiran 8 Juli 2009 itu mengikuti kontes drum kategori Junior Girl. Kontes diikuti puluhan peserta dari beberapa kota di Indonesia. ”Alhamdulillah saya senang meskipun dapat juara 2, ke depan saya akan berlatih lebih giat lagi,” ujar Aysha.

Ini bukan kali pertama Aysha meraih prestasi. Dalam kontes drum sebelumnya di Surabaya pada November 2019, Aysha meraih juara 1 dan 3.

Sejak kecil Aysha sudah tertarik pada drum, ketika masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK). “Sejak TK saya sudah tertarik drum, ketika itu saya melihat satu set drum milik TK saya, kemudian ada teman bilang, kalau belum bisa main drum tidak boleh pegang, nanti drumnya rusak. Sejak saat itu saya terpacu ingin bisa main drum,” ujarnya bercerita.

“Setelah itu saya bilang ke ayah kalau saya ingin bisa main drum, kemudian ayah mendaftarkan saya ke sekolah musik Hanif di daerah Rungkut,” sambungnya.

Awal masuk bergabung di sekolah musik tersebut, Aysha diajari cara memukul drum yang benar. “Pertama kali saya diajari dasar-dasar memukul dan memukul drum yang benar. Saya masuk genre rock, diajari ryhtm, fill in, dan solo drum,” jelasnya.

“Selama latihan drum saya tidak pernah pakai not atau partitur sampai sekarang. Saya berlatih dengan cara melihat dan mendengar pelatih main drum, lalu saya praktikkan, kalau ada yang salah, pelatih langsung membetulkan,” ujarnya.

“Setelah latihan drum beberapa waktu, saya kemudian ikut kontes drum. Hasilnya saya selalu kalah, tidak dapat juara 1,2, atau 3, hanya dapat juara harapan. Melihat hasil itu, saya disarankan ayah pindah ke genre jazz sejak kelas III,” katanya.

Sekarang Aysha sudah tidak bergabung di sekolah musik lagi. “Sejak tahun kemarin saya keluar dari sekolah musik, saya latihan sama guru privat, saya datang ke rumah guru tersebut,”katanya.

Meski memiliki jadwal latihan drum yang cukup padat, Aysha tidak melupakan kewajibannya sebagai pelajar. Dia bisa membagi waktu antara latihan drum dengan sekolah sehingga tidak pernah ketinggalan dalam pelajaran.

”Alhamdulillah saya tidak pernah ketinggalan dalam pelajaran, ayah dan ibu selalu memberi dukungan kepada saya dan selalu mengingatkan pelajaran di sekolah, kalau ada tugas sekolah saya selalu mengerjakan,” ujarnya. (Anang)

Aysha Kirana Widyasatriya (V-A)

Drummer Terbaik Tingkat Nasional ADF

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202048

Prestasi Siswa

Hebat! Siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang

Surabaya (Mudipat) mengukir prestasi gemilang di olimpade matematika tingkat nasional. Dia adalah Ivone Setya Arifa kelas III-A.

Ivone meraih Juara 1 dalam Olimpiade Matematika Tunas Cerdas Tangkas (TCC) Nasional 2019 yang finalnya diselenggarakan di Empire Palace Hotel Surabaya, Ahad (12/1/2020).

Atas prestasi tersebut, putri pasangan dari Wahed Ashari dan

Machviraul Husna itu berhak mendapatkan Field Trip ke Singapura & Medali Emas dari pihak penyelenggara olimpiade. “Alhamdulillah saya senang,” begitu kata yang keluar dari mulut mungil

Ivone si pemilik hari ulang tahun 5 November itu.

Wali Kelas III-A Ustadzah Erni Muharromah S.Pd., menuturkan, pihaknya dan juga keluarga besar Mudipat berbahagia atas prestasi tersebut. Dia berharap kedepan Ivone

terus berprestasi dan tidak sombong karena punya prestasi.

Dikisahkan, Ivone memang anak yang cerdas dalam akademiknya juga bagus akhlaknya. Dia bahkan tercatat sebagai anak juara di kelas sejak kelas I hingga kelas III saat ini.

“Ivone itu memang pinter dan top di semua bidang studi, terkhusus di bidang matematika. Kalau dirangking ya peringkat 1 sejak kelas I. Menurut saya anak ini akan sukses masa depannya. Dia pendiam tapi saklek,” tuturnya.

Selamat dan Sukses Ananda Ivone. (Mul)

Ivone Setya Arifa (III-A)

Juara 1 Matematika Nasional TCC, Dapat Trip ke Singapura

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 49

Prestasi Siswa

SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) kedatangan tamu istimewa,

Sabtu (22/2/2020). Yaitu rombongan dosen dan guru dari Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (SD-UMP). Kepala Mudipat M. Syaikhul Islam MHI menyambut tamunya dengan hangat dan ramah. Setelah school tour, rombongan lalu dijamu di Literacy Corner (Licor) lt. 5.

Tuan rumah dan tamu bercengkrama hangat di spot instagramble tersebut sekitar dua jam. Bahasannya seputar pengembangan dan kemajuan pendidikan di masa depan. “Alhamdulillah kami dianugerahi

banyak prestasi dan itu jadi branding di sekolah kami,” ujar Ustadz Syaikhul.

Namun, tegas Ustadz Syaikhul, sebagai main branding, Mudipat tetap menggunakan branding Sekolah Teladan Nasional yang dianugerahi Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) pada 2006 silam.

“Tahun ini kami kembali mendapat penghargaan sebagai The Most Leading Character Education Islamic School of The Year dari Indonesia Achievement Center (IAC). Penobatan tersebut diberikan pada ajang Indonesia Top 50 Education School Outstanding Achievement Award

2020 di Hotel Santika Premiere, Jakarta, 31 Januari lalu,” ungkap Wakil Ketua PWPM Jawa Timur itu.

Sebagai informasi 7 tamu yang hadir itu sebagai berikut, Badarudin, M.Pd (Dosen UMP/Kaprodi PGSD UMP), Cicih Wiarsih, M.Pd (Dosen UMP/Sekretaris prodi PGSD UMP), Eka Nila Koesrini, M.Pd (Guru SD UMP/ Waka Kurikulum SD UMP), Rifqi Maulana, S.Pd (Guru SD UMP/ Waka Kesiswaan SD UMP), Ayi Istiana, S.Pd.I. (Guru SD UMP/ Waka Keagamaan SD UMP), Nofiyanto, S.Pd (Guru SD UMP/ Staf Kesiswaan SD UMP), dan Estriyani Karyawan SD UMP/ Staf Administrasi Umum dan Keuangan SD UMP. (Mul)

7 Dosen dan Guru SD UMP Silaturrahim ke Kampus Mudipat

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202050

Silaturrahim

Sejak pagi Kepala Departemen (Kaur) Humas, Novita Utami tampak sibuk mempersiapkan

ini dan itu. Rupanya ia bersiap menyambut kedatangan tamu istimewa. Betapa tidak asal tamu-tamu tersebut ternyata sama dengan Ustadz M. Syaikhul Islam yaitu Balen Bojonegoro, Sabtu (15/2/2020).

Sekitar 15 orang tamu tersebut adalah Pimpinan Majelis Dikdasmen, para Kepala Sekolah/Madrasah beserta Dewan guru Perguruan Muhammadiyah se-Balen. Kedatangan mereka

langsung disambut oleh Ustadz Syaikhul. Dengan ramah Ustadz Icool, panggilan akrabnya langsung mengajak mereka untuk melakukan school tour. Termasuk ke gedung TMB lantai 4 yang saat itu sedang ramai karena ada pengukuran seragam siswa baru.

Setelah berkeliling-keliling, mereka diajak untuk berdiskusi hangat tentang dinamika pendidikan saat ini. Tidak lupa Ustadz Icool menyampaikan bahwa hal tersebut adalah bagian dari sinergi antar sekolah Muhammadiyah.

“SD Muhammadiyah 4 Pucang membuka pintu lebar-

lebar bagi siapapun untuk saling bersinergi. Khususnya sekolah Muhammadiyah. Harapanya sekolah Muhammdiyah bisa menjadi the center of excellence dimanapun berada,” ucapnya.

Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan mereka. Ia seolah bernostalgia, karena adanya hubungan yang sangat dekat, yaitu sama-sama dari daerah yang sama. “Semoga ke depan Muhammadiyah Bojonegoro semakin maju, tidak kalah dengan daerah lainya,” harap Ustadz Icool. (Azizah)

Kunjungan Silaturahim dari Bojonegoro

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 51

Silaturrahim

Kali ini SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) mendapat kunjungan

silaturahim dari tamu yang tidak biasa. Bukan hanya jaraknya yang jauh, namun sekolah ini juga bukan sekolah Muhammadiyah. Tamu tersebut berasal dari SD Negeri 1 Ternate, Kamis (26/12/2019).

Lebih istimewa lagi, Kepala rombongan Umar Nafar, S.Pd yang merupaka Kepala Sekolah ini menceritakan awal ingin berkunjung ke Mudipat. Ternyata ia mendapat info tentang sekolah teladan nasional ini dari internet. Termasuk keunggulan

dan prestasi-prestasi berjibun Mudipat.

Karena itu, ia nekat jauh-jauh datang ke sini dengan mengajak guru-guru untuk menimba ilmu dan bertukar pengalaman. Termasuk belajar strategi mengembangkan sekolah.

“Info tentang mudipat, awalnya saya dapatkan dari internet. Lalu saya ceritakan ke guru-guru. Akhirnya mereka sepakat untuk belajar ke sini. Nekat saja saya berkirim surat kala itu. Kalau diterima, ya syukur, tidak diterima juga tidak apa-apa,” ceritanya.

Ternyata, lanjutnya surat

yang ia kirim mendapat balasan. Mudipat siap menerima kedatangan mereka. “Saya sangat senang, meski kami bukan dari sekolah Muhammadiyah namun Mudipat menerima kami,” ucapnya.

“Rasanya lelah kami hilang saat sampai di sini. Benar-benar sekolah yang luar biasa,” imbuhnya. Dia berharap apa-apa yang didapatkan dari Mudipat bisa diterapkan di sekolahnya.

Kedatangan mereka disambut oleh Ustadz Ainuzzaim Azzaki, Wakil Kepala Sekolah dan Ustadz Mulyana, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Mudipat. (Azizah)

Kunjungan Bermakna dari SD Ternate

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202052

Silaturrahim

Dua guru SD Muhammadiyah 1 Tanggul Jember setengah bulan lebih merasakan atmosfer SD

Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat). Adalah Ustadz Dudung Tri Wicaksono S.Pd. dan Ustadzah Nining Maryanti Sholihatunnisa S.Pd. yang magang di Sekolah Teladan Nasional ini sejak 10 Februari 2020. Dijadwalkan tamu magang itu berada di Mudipat hingga 10 Maret 2020.

Saat awal magang, kepala SD Muhammadiyah 1 Tanggul (Muhita) Jember Ustadz M. Burhanuddin Harahap, M.Pd. berkesempatan mengantarkan dua gurunya itu. Kepala Mudipat M. Syaikhul Islam MHI menyambut hangat kedatangan tamu istimewanya tersebut.

“Terima kasih atas kunjungan silaturrahim ustadz ustadzah sekalian, Semoga kunjungan pemagangan ini diberkahi Allah SWT. Aamiin,” harap Ust. Syaikhul pada sambutannya.

Diakui Kepala Sekolah (Kepsek) asli Bojonegoro itu, program ini

bertujuan memperkuat kerjasama antar-lembaga sekaligus sebagai media ‘recharging’ spirit dalam ikhtiar mengembangkan sekolah.

“InsyaAllah semangat kebersamaan akan membawa sekolah kita semua lebih maju dan bersinar.” Ujarnya dihadapan tamunya itu.

Wakil ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur itu menyambut tamunya dengan hangat dan ramah. Setelah school tour hingga ke Garden By The Sky dan Literacy Corner (Licor) lt. 5 gedung belajar, rombongan lalu dijamu di Meeting Room TMB lt. 3. Di sana diskusi hangat dan bernas mengisi waktu pertemuan penting itu.

“Luar biasa banyak ilmu yang saya dapatkan untuk bagaimana mengembangkan Muhita ke depannya,” ungkap

Ust. Dudung Tri Wicaksono baru-baru ini.

Pria murah senyum itu mengaku Mudipat memberi inspirasi baginya. Dia sehari-hari mengamati Mudipat adalah sekolah sibuk yang terus berusaha selalu lebih baik. Mendidik anak-anak dengan nuansa yang menyenangkan dan memintarkan.

“Kesan saya pada Mudipat, dari sekolah yang hampir ‘mati’ kemudian bisa bangkit kembali dengan perkembangan yang sangat pesat hingga saat ini. Ini yang patut dicontoh oleh Muhita yang dulu juga pernah ‘mati’,” tandasnya.

Untuk diketahui Muhita dulunya, sekitar tahun 1985 pernah tutup lantaran sepi peminat. Saat itu dari nama SD Muhammadiyah 1 Tanggul (Muhita) Jember menjadi MI Muhammadiyah 1 Tanggul yang masuk fase ‘mati’. Kemudian bangkit lagi dan kembali ke nama semula SD

Muhammadiyah 1 Tanggul.“Alhamdulillah sampai

sekarang siswa makin bertambah. Semoga jaya selalu. Aamiin,” harapnya. (mul)

Setengah Bulan Merasakan Atmosfer Sekolah Teladan Nasional

Ust. Syaikhul bersama tamu dari Tanggul Jember. (mul/mudipat.co)

Ust. Dudung Tri Wicaksono (mul/mudipat.co)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 53

Silaturrahim

CONNECTING THE DOTS Sobat Arba’a suka menggambar? Yuk kita sempurnakan gambar kucing di bawah ini dengan menghubungkan titik mulai nomor 1-44.

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202054

Rehat Sejenak

Kelas I & II

KUPON KUIS edisi 53Nama : .................................................Kelas : .................................................

Teka-teki Silang: Anggota Tubuh

Yuk isi teka-teki silang sederhana di bawah ini. Sobat Arba’a hanya perlu memasukkan kata dalam kotak ke dalam kolom teka-teki silang

sesuai dengan gambar yang ada. Selamat mencoba ya!

Sumber: bermaindanbelajar.com

Pemenang Kuis edisi 52

2. Marsya Pelangi II-H

1. Syifa Althofunnisa M-IE

3. Khayla Nashwa A. I-H

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 55

Kuis

Kelas III & IV

KUPON KUIS edisi 53Nama : .................................................Kelas : .................................................

Pemenang Kuis edisi 52

1. Annisa Salsabila III-G

2. Rifazila Sachi III-D

3. Sissy Florencia IV-G

Finding Differences

Sobat Arba’a, yuk tes ketelitian kalian. Bisakah kalian menemukan 10 perbedaan dari gambar buah dan sayur di bawah ini? Lingkari perbedaan yang kalian temukan, ya!

Sumber: nannyoptions.ie

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202056

Kuis

Kelas V & VI

KUPON KUIS edisi 53Nama : .................................................Kelas : .................................................

Pemenang Kuis edisi 52

1. M. Hisyam Nizar VI-B

2. Salmaa Khairunnisaa VI-A

3. Zulfia Rahma V-B

Math Quiz

Hai Sobat Arba’a, bisakah Sobat Arba’a menjawab berapa hasil operasi hitung

sederhana di bawah ini?

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 57

Kuis

Pada edisi sebelumnya telah disajikan ciri bilangan yang habis dibagi 2 sampai 6. Kali ini kita

lanjutkan dengan ciri bilangan yang habis dibagi 7 sampai dengan 11.

Ciri Bilangan yang Habis dibagi 7Untuk menentukan bilangan

apakah habis dibagi 7 atau tidak ; yaitu dengan cara - Kalikan satuan dengan 2, lalu sisa digit dikurangi dengan hasil perkalian tadi. Jika angka masih terlalu besar, lakukan lagi sampai didapat kelipatan 7.

Contoh : Apakah bilangan 5243habis

dibagi 7? angka satuan =3. Kalikan dengan 2 = 6. 524 -6 =

518. Lakukan perulangan : 518 ==>

51 - 2x8 =35. 35 adalah kelipatan 7. Artinya

5243 bisa dibagi 7.

Ciri Bilangan yang Habis dibagi 8Untuk bilangan yang habis dibagi

8, dilihat 3 digit angka terakhir, apakah 3 digit tersebut bisa dibagi 8 atau tidak.

Contoh : Apakah bilangan 213.324.064

habis dibagi 8? karena 3 digit akhir - 064 dan ini habis dibagi 8.

Ciri Bilangan yang Habis dibagi 9Ciri ini telah dikenal secara

meluas. Jumlahkan angka pada digit bilangan hingga menjadi 1 digit saja. Sama seperti penjumlahan pada pembagian 3. Jika diperoleh hasil 9 maka bilangan habis dibagi 9.

Contoh: Apakah bilangan 123.456.321

habis dibagi 9? Langkahnya adalah

dengan menjumlahkan digit tersebut : 1+2+3+4+5+6+3+2+1 =27 ==> 2+7 =9. Karena hasil akhir 9 maka bilangan tersebut habis dibagi 9.

Ciri Bilangan yang Habis dibagi 11Menentukan bilangan yang

habis dibagi 11 adalah dengan cara melakukan operasi kurang-tambah secara bergantian pada digit bilangan. Misalkan ada bilangan ABCD maka carilah A-B + C-D. Jika hasil diperoleh 0 atau kelipatan 11 maka bilangan tersebut habis dibagi 11.

Contoh : Apakah bilangan 3190 habis

dibagi 11?. Dihitung ; 3-1+9-0 = 11. Karena hasilnya 11 maka bilangan tersebut habis dbagi 11. [*]

Ciri Bilangan yang Habis Dibagi 7-11

Misbachul Yusroh, S.Pd.Guru SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202058

Klinik Matematika

Efisiensi Penggunaan Plastik

Coba tengok di sekitar kita! Bahan apa saja yang mengelilingi kita? Kayu, kertas,

logam, batu, atau plastik?Bahan yang terakhir ini

tampaknya menjadi bahan paling dominan dalam keseharian kita. Dia mengisi setiap kebutuhan manusia. Bungkus makanan, botol minuman, mainan, kantong belanjaan, peralatan makan, kantong sampah, dan masih banyak lagi. Banyak kan? Ya, itulah plastik. Dengan berbagai kelebihannya, ia telah menjadi teman bagi manusia

Kata plastik berasal dari bahasa Yunani, yaitu plastikos. Kata ini berati lentur dan mudah dibentuk. Plastik adalah istilah untuk menamai bahan polimer. Yaitu, bahan yang memiliki rantai molekul panjang. Bahan polimer alami adalah selulosa, yaitu bahan penyusun dinding sel tanaman.

Orang yang pertama kali menemukan plastik adalah Alexander Parkes. Dia adalah seorang ahli kimia dari Birmingham, Inggris. Ia membuat bahan baku plastik modern dari selulosa yang dinamai parkesine. Bahan ini bisa dibentuk bila dipanaskan dan akan mengeras ketika suhunya turun. Produk awal dari parkesin adalah gagang pisau, sisir, dan kancing. Produk-produk ini dipamerkan pertama kali pada tahun 1862 di London’s Science Museum.

Jadi, plastik pada awal penemuannya adalah bahan organik karena berasal dari serat tanaman. Sayangnya, penemuan ini tidak bisa diproduksi dalam jumlah banyak dan dinikmati masyarakat umum karena mahalnya bahan baku yang digunakan.

Penemuan Alexander Parkes kemudian disempurnakan oleh John Wesley Hyatt. Pada tahun 1869, Hyatt berhasil meningkatkan fungsi plastik dengan menambahkan kamfer pada selulosa. Penemuan ini dinamakan seluloid. Bahan ini bisa digunakan untuk membuat berbagai benda tiruan, seperti tanduk, linen, gading dan cangkang kura-kura.

Akan tetapi, penemuan revolusioner plastik baru terjadi pada tahun 1907. Leo Baekeland menemukan bakelite. Bahan ini sepenuhnya sintetis, yang berarti molekul bakelite tidak tersedia di alam. Pada generasi ini, plastik tidak lagi dibuat dari serat tanaman melainkan dari bahan bakar fosil. Inilah cikal bakal plastik yang kita nikmati manfaatnya saat ini.

Pada masa-masa awal penemuannya, plastik dianggap mampu menyelamatkan bumi dari eksplorasi berlebihan. Berbagai kebutuhan manusia yang semula hanya bergantung pada bahan yang tersedia dari alam bisa digantikan dengan plastik. Contohnya kantong belanjaan, kursi, meja, lemari dan perabotan lain yang awalnya hanya terbuat dari bahan kayu bisa diganti dengan plastik. Hal tersebut, tentu dapat mengurangi penebangan pohon.

Produksi plastik secara masal dimulai pada tahun 1974. Ketika perusahaan ritel di Amerika mulai mengganti kantong kertas dengan kantong plastik. Penggunaanya terus meningkat dan meluas ke berbagai aspek kehidupan manusia. Pada tahun 2005 saja penggunanaan plastik mencapai 220 juta ton/ tahun.

Penggunaan berlebihan ini telah menghadirkan masalah baru. Optimisme penyelamatan lingkungan tidak ada lagi. Kini, Sampah plastik menjadi masalah utama bagi bumi. Keberadaannya telah merusak tanah, mencemari sungai dan laut, membunuh paus-paus tak berdosa juga menghadirkan polusi udara dari pembakaran dan pengolahannya.

Kampanye mengurangi penggunaan plastik telah disuarakan para aktivis lingkungan. Di beberapa negara, penggunaan plastik benar-benar dibatasi. Sayangnya, Indonesia belum serius mengatasi masalah ini. Negara kita adalah salah satu dari lima negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Dan kita adalah bagian dari penghasil sampah itu, kan?

Bisa kah kita berbuat sesuatu untuk menguranginya? Tentu saja. Membawa botol minum dan kotak makan sendiri, membawa kantong belanjaan sendiri, dan membuang sampah di tempat yang tepat adalah hal-hal kecil yang bisa kita lakukan sekarang juga.[*]

Lina HR, S.Si. Guru SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 59

Cakrawala Sains

Akhir Desember 2019, seluruh perhatian dunia tertuju ke kota Wuhan,

Cina. Hal ini dikarenakan adanya kematian seorang penduduk secara mendadak. Diduga kematian salah satu penduduk tersebut dikarenakan terkena virus korona.

Virus 2019 novel coronavirus (Covid-19) yang lebih dikenal dengan nama virus korona adalah jenis virus baru yang menular ke manusia. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan beberapa negara.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus. Virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus KoronaInfeksi virus Korona bisa

menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam. Atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk

berdahak, bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus korona, yaitu demam, batuk, dan sesak napas.

Menurut penelitian, gejala infeksi virus korona muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah paparan virus tersebut.

Penyebab Virus CoronaInfeksi virus korona disebabkan

oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan.

Ada dugaan bahwa virus korona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa coronavirus juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat terinfeksi coronavirus melalui berbagai cara, yaitu; Pertama, tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita. Kedua, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena air liur penderita. Ketiga, kontak jarak dekat dengan penderita, seperti bersentuhan atau berjabat tangan.

Virus korona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi lebih berisiko

menyerang orang tua, serta orang yang sedang sakit atau memiliki kekebalan tubuh lemah.

Komplikasi Virus KoronaPada kasus yang parah, infeksi

virus korona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini: pneumonia, infeksi sekunder pada organ lain, gagal ginjal, acute cardiac injury, acute respiratory distress syndrome, dan kematian.

Pencegahan Virus KoronaSampai saat ini, belum ada

vaksin untuk mencegah virus korona. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan kamu terinfeksi virus ini.

Faktor tersebut antara lain hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan virus korona. Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama bila kamu beraktivitas di tempat umum.

Selanjutnya, rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. (DSP/ dari berbagai sumber)

Virus Korona (Covid-19)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202060

Tahukah Kamu

Dampak Positif Kemajuan Teknologi

Sobat Arba’a, kemajuan teknologi tidak semuanya berdampak negatif, namun juga banyak

sisi positifnya. Di era digital saat ini, kehidupan manusia semakin mudah. Semua proses dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Tanpa sadar, gaya hidup setiap orang pun mulai berubah.

Yuk, simak apa saja ya dampak positifnya! Berikut ini ada beberapa dampak postif kemajuan teknologi yang bisa bikin hidupmu semakin asyik dan mudah.

Yang pertama adalah kemudahan komunikasi. Jika dulu untuk menyambung komunikasi hanya bisa dilakukan dengan surat-menyurat, maka sekarang kamu bisa memilih beberapa opsi untuk berkomunikasi. Jika dahulu berkomunikasi terbatas jarak, sekarang tidak terbatas antar kota dan antar wilayah. Komunikasi dapat juga terjalin ke semua orang yang ada di seluruh penjuru dunia. Kamu pun dapat terhubung dengan sangat cepat bahkan dalam hitungan detik saja. Seperti telepon, email, WhatsApp dan media yang lain.

Tak hanya itu, biaya komunikasi juga relatif terjangkau. Meski begitu, kemudahan komunikasi tetap perlu dilakukan secara berhati-hati. Sebab masih ada beberapa pihak menggunakan sistem komunikasi untuk hal negatif. Karena itu kamu perlu cermat dalam penggunaan media komunikasi.

Kedua adalah anti ribet berbelanja. Kini, semakin sedikit saja halangan saat kita membutuhkan sesuatu. Meski hujan, siapa pun tidak perlu takut kelaparan apalagi tidak memiliki kendaraan. Tenang, kita tetap bisa membeli keperluan tanpa harus datang ke lokasi.

Jika kamu sibuk atau repot, berbelanja bisa dilakukan tanpa perlu

bepergian. Cukup mencari barang yang dibutuhkan secara online dan dilanjutkan transaksi, semuanya beres. Semua keperluan pun akan diantar ke tempat tujuan yang diinginkan. Ini sangat membantu bagi ibu rumah tangga yang tidak bisa bepergian,

wirausahawan yang selalu sibuk bertemu klien, atau mungkin pelajar yang tidak memiliki kendaraan. Meski demikian, setiap orang tetap harus membatasi apa-apa saja yang akan dibeli dan menghitung biaya, agar tidak kebablasan.

Ketiga adalah transaksi tanpa dompet. Dengan modal smartphone, transaksi bisa dilakukan di mana dan kapan saja. Smartphone bisa berfungsi sebagai dompet elektronik yang memberikan fasilitas kemudahan bertransaksi. Ya, kamu cukup mengunduh aplikasi dompet elektronik di smartphone, kemudian mengisi saldonya. Biasanya, dompet elektronik menghadirkan banyak

keuntungan, seperti promo menarik di setiap transaksi.

Keempat, traveling jadi gampang. Bagi kamu yang hobi traveling, kini semua jadi gampang. Dengan kehadiran aplikasi pemesanan tiket transportasi secara online, rencana traveling-mu akan semakin mudah dan tidak perlu mengantre panjang untuk mendapatkan tiket. Pembayaran pun hanya tinggal transfer lewat ATM ataupun menggunakan kartu kredit.

Kelima, kemudahan dalam sarana transportasi. Transportasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Saat ingin melakukan perjalanan ke tempat lain, kini sudah tersedia pilihan transportasi darat, laut, dan udara. Jika hendak bepergian, tinggal memesan transportasi yang diinginkan tersebut melalui aplikasi di handphone. Kamu tinggal ketik lokasi jemput dan alamat tujuan, maka driver akan langsung menjemput dan mengantar sesuai pesanan. Soal biaya relatif sangat terjangkau.

Keenam, akses informasi semakin terbuka. Era digital turut serta mengubah arus informasi menjadi semakin cepat. Informasi dan berita secara terbuka bisa diakses siapa pun, dimanapun dan kapanpun. Untuk meminjam buku misalnya, sekarang tidak lagi harus datang ke perpustakaan atau toko buku. Tinggal unduh aplikasi penyedia buku online, kamu langsung bisa membaca buku apa saja secara gratis.

Keterbukaan informasi dan berita juga dibarengi dengan penyebaran berita-berita yang tidak benar atau hoax. Oleh karena itu, jika kamu memperoleh informasi sebaiknya tidak menerima begitu saja, melainkan dicari tahu dulu kebenarannya. Sobat Arba’a, ayo gunakan teknologi dengan bijak! (dari berbagai sumber)

Muhimmatul Azizah, SS. Guru SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 61

Iptek

Sebagai warga Muhammadiyah, tentunya kita patut berbangga.

Sebab salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang berada di Malang memiliki sebuah taman rekreasi yang cukup terkenal. Itulah Taman Rekreasi Sengkaling UMM. Taman rekreasi ini dikelola oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Jika berkunjung ke Malang tidak lengkap rasanya melewatkan tempat ini.Taman Rekreasi ini terletak di  Jl. Raya Mulyoagung No. 188, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, atau berjarak sekitar10 km dari pusat Kota Malang. Lokasinya sangat strategis karena tepat berada di tepi jalan raya yang menghubungkan antara Kota Malang dengan Kota Batu, sehingga sangat mudah dicapai oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Taman rekreasi ini dibuka nonstop setiap hari, dengan jam operasional mulai pukul

06.00 hingga pukul 17.00 WIB. Hal ini dimaksudkan untuk memberi keleluasaan kepada masyarakat yang akan melakukan rekreasi sekaligus bersantai bersama  keluarga maupun kolega.

Taman Rekreasi ini pertama kali didirikan oleh seorang warga Belanda bernama Mr. Coolman pada tahun 1950 dan sempat dikelola oleh Mochtar warga dari Padang. Ketika dikelola Mochtar, Sengkaling selalu tutup pada hari Jumat. Sejak tahun 1975, pengelolaan Taman Rekreasi Sengkaling ini diambil alih oleh PT. Bentoel Group dan dikelola oleh PT. Taman Bentoel.

PT. Taman Bentoel, merupakan salah satu anak perusahaan Bentoel Group yang bergerak di bidang jasa

pariwisata dalam bentuk taman rekreasi. Jika dahulu pada awal beroperasinya Taman Rekreasi Sengkaling ini hanya diperuntukkan bagi karyawan PT. Bentoel, selanjutnya hingga sekarang dibuka untuk umum.

Saat ini, Taman Rekreasi Sengkaling dikelola oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Karena itu namanya yang semula hanya Taman rekreasi Sengkaling menjadi Taman Rekreasi Sengkaling UMM.

Keseruan Taman Rekreasi Sengkaling Milik UMM

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202062

Tanah Airku

Taman Rekreasi Sengkaling UMM menyediakan berbagai macam wahana permainan di antaranya adalah taman bermain (playground) yang aman bagi anak-anak. Taman satwa yang memiliki koleksi berbagai hewan yang dilindungi dan bisa menjadi edukasi, seperti merak hijau, burung kakak tua, nuri, kasuari, elang dan lain-lain.Wahana permainan di darat dan air meliputi bom-bom car, perahu naga, sepeda air, bumper boat, kiddy train, kiddy ride, joyland, sepeda air motor, theatre 4D, kolam pesona primitif.

Gedung serbaguna yang sangat cocok untuk berbagai macam acara seperti wedding, gathering, arisan dan lain-lain. Terdapat pula sengkaling garden, edupark dan kolam pemandian. Salah satu keunggulan wisata ini adalah seluruh wisata airnya  yang berasal dari sumber alami. Konon, salah satu sumber yang ada yaitu Kolam Tirta Alam, dipercayai bisa membuat orang awet muda dan sampai saat inipun masih banyak masyarakat yang mempercayainya.

Taman ini dilengkapi juga dengan adanya fitness center dengan fasilitas sauna, fitness, aerobic, zumba dan muay thai. Terdapat pula hotel bintang tiga yang sangat terkenal yakni kapal garden hotel. Arsitekturnya yang unik membuat hotel ini terlihat berbeda dan menarik pengunjung. Di atasnya juga terdapat rooftop café, sebuah kafe yang berkonsep resto.

Tidak kalah popular adalah

sengkaling kuliner. Tempat kuliner dan nongkrong terbaik di Malang. Menyediakan berbagai menu pilihan dengan harga variatif dan bersaing. Sengkaling kuliner, buka mulai pukul 10.00 hingga pukul 23.00 WIB.

Harga tiket masuknya juga sangat terjangkau. Tiket perorangan @Rp.30.000, dengan fasilitas pintu utama, renang di seluruh kolam (kecuali kolam pesona primitif ). Sedangkan paket super hemat terusan @Rp. 60.000, dengan fasilitas pintu utama, bumper boat, theatre 4D, joyland, perahu naga, kiddy train dan kolam renang pesona primitif ).

Luas keseluruhan Sengkaling sekitar 11 hektar, 6 hektar di antaranya berupa taman dan pepohonan yang rindang dan menyejukkan.Taman ini berusaha selalu

berbenah agar menjadi tujuan wisata terbaik. Diantaranya dengan menambah berbagai jenis wahana permainan dan pendidikan, peningkatan pelayanan dan kualitas maupun kuantitas hiburan. Jangan lupa berkunjung ke tempat ini! Muhammadiyah kebanggaanku. (Azizah)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 63

Tanah Airku

Pada jaman dahulu, di Jawa Barat, ada seorang lelaki yang sangat kaya. Seluruh

sawah dan ladang di desanya menjadi miliknya. Penduduk desa hanya menjadi buruh tani, penggarap sawah dan ladang lelaki kaya itu. Orang kaya itu dijuluki Pak Kikir oleh penduduk desa. Karena dia adalah orang yang sangat kikir alias pelit. Kekikiran Pak kikir tidak pandang bulu, sampai-sampai terhadap anak lelaki satu-satunya pun dia juga sangat pelit.

Untunglah sifat kikir itu tidak menular pada anak lelakinya. Anak Pak Kikir berwatak baik. Tanpa sepengetahuan ayahnya, dia sering membantu tetangganya yang kesusahan.

Menurut anggapan dan kepercayaan masyarakat desa itu, jika menginginkan hasil panen yang baik dan melimpah maka harus diadakan pesta syukuran dengan baik pula. Takut jika panen berikutnya gagal, maka Pak Kikir terpaksa mengadakan

acara tasyakuran dan semua warga desa diundang. Penduduk desa mengira akan mendapatkan makanan yang enak dan lezat dalam selamatan itu. Perkiraan itu meleset, ternyata Pak Kikir hanya menyediakan hidangan ala kadarnya, itupun tidak cukup untuk menjamu seluruh orang yang diundang. Banyak dinatara undangan yang tidak mendapat makanan. Mereka akhirnya hanya dapat mengelus dada atas sikap Pak Kikir yang lagi-lagi terbukti kikir.

”Huh!! Sudah berani mengundang orang ternyata tidak dapat menyediakana makanan, sungguh keterlaluan, buat apa hartanya yang segudang itu”.

”Tuhan tidak akan memberikan berkah pada hartanya yang banyak itu”.

Demikianlah pergunjingan dan sumpah serapah dari orang-orang miskin mewarnai pesta tasyakuran yang diadakan Pak Kikir.

Pada saat tasyakuran sedang berlangsung, tiba-tiba datanglah seorang nenek tua renta yang meminta sedekah pada Pak Kikir.

”Tuan… berilah saya sedekah, walau hanya dengan sesuap nasi…,” rintih nenek tua itu.

”Apa sedekah? Kau kira untuk

menanak nasi tidak diperlukan jerih payah hah…?”

”Berilah saya sedikit saja dari harta tuan yang berlimpah ruah itu……??”

”Tidak! Cepat pergi dari sini, kalau tidak aku akan suruh tukang pukulku untuk menghajarmu!!”

Nenek itu nampak mengeluarkan air mata. Demikianlah nenek tua itu tidak mendapat sedekah tetapi malah diusir secara kasar oleh Pak Kikir. Dia segera meninggalkan halaman rumah Pak Kikir.

Melihat kejadian itu putera Pak Kikir sangat sedih. Diam-diam dia mengambil jatah makan siangnya, lalu dikejarnya nenek yang sudah sampai di ujung desanya itu, diberikannya makanan itu kepada si nenek. Nenek itu merasa sangat bergembira.

”Sungguh baik engkau nak, semoga kelak hidupmu menjadi mulia”

Setelah si anak muda itu pergi, si nenek melanjutkan perjalanannya. Sampailah dia di sebuah bukit dekat desa, dia berhenti sejenak. Dilihatnya rumah milik Pak Kikir yang paling besar dan megah di desa itu. Sementara penduduk sekelilingnya menderita karena ketamakanya.

Asal Mula Nama Kota Cianjur

Ika Lukita, SSGuru SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202064

Legenda

Karena melihat kelakukan Pak Kikir itu, si nenek marah dan berkata

”Ingat-ingatlah Pak Kikir, keserakahan dan kekikiranmu akan menenggelamkan dirimu sendiri. Tuhan akan menimpakan hukuman kepadamu”.

Nenek itu lalu menancapkan tongkatnya di tanah, lalu dicabutnya lagi. Dari lubang tancapan itu memancar air yang sangat deras. Makin lama air itu makin besar dan menuju ke desa.

“Banjir!” “Banjirrr!!!!!” teriak orang-orang desa yang mulai panik melihat datangnya air bah dari lembah itu.

Anak Pak Kikir segera menganjurkan orang-orang agar segera meninggalkan desa dan lari ke atas bukit.

“Cepat tinggalkan desa ini, larilah ke atas bukit yang aman”.

“Tapi sawah dan ternak kita bagaimana?”

“Kalian pilih harta atau jiwa? Sudah tidak ada waktu

untuk membawa harta lagi”.

Anak Pak Kikir

yang bijak itu terus berteriak-teriak mengingatkan penduduk desa. Ia juga membujuk ayahnya agar segera keluar rumah.

”Ayah cepat tinggalkan rumah ini, kita harus segera keluar menyelamatkan diri”.

”Apa? Lari begitu saja. Tidak!! Aku harus mengambil peti hartaku yang kusimpan di dalam tanan dulu”.

Karena tidak ada waktu anak Pak Kikir segera berlari menyelamatka diri, sementara Pak Kikir terus mengumpulkan harta bendanya. Dia terlambat

menyelamatkan diri, akhirnya tenggelam dalam arus air bah.

Sebagian besar penduduk desa termasuk

putera Pak Kikir selamat. Mereka sedih melihat desanya tenggelam. Kemudian mereka

memutuskan untuk mencari daerah baru. Mereka mengangkat anak Pak Kikir sebagai pemimpin desa mereka

yang baru.Putera Pak Kikir lalu

menganjurkan penduduk untuk mengolah tanah yang telah dibagi rata. Pimpinan desa baru itu mengajari penduduk menanam padi dan bagaimana mengairi sawah secara baik. Desa itu kemudian disebut desa Anjuran, penduduk desa selalu mematuhi anjuran pimpinannnya.

Lama kelamaan desa itu berkembang menjadi kota kecil disebut Cianjur. Ci berarti air. Cianjur berarti daerah yang cukup mengandung air. Anjuran pemimpin desa dijadikan pedoman para petani dalam mengolah sawah, maka sampai sekarang ini beras Cianjur dikenal sangat enak dan gurih. [*]

Pesan moral :Tetaplah berbuat baik dan gemar membantu, berbagi

rizki yang diberikan oleh Allah dengan sesama.

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 65

Legenda

Alat dan Bahan1. Kain outer 2 lembar (18 x 10 cm)2. Kain keras 2 lembar (17 x 9 cm) dan (14 x 9 cm)3. Velecro / perekat / kretekan (2 x 1 cm)4. Alat jahit ( jarum dan benang)5. Lem

Cara membuat1. Siapkan bahan yang dibutuhkan. Masing-

masing kain keras sudah diseterika di kain outer.

2. Ambil kain yang sudah dilapisi kain keras yang berukuran 14 x 9 cm. Lalu lipat kain yang tidak ada kain kerasnya kemudian dijahit pada lipatan tersebut.

3. Ambil kain yang sudah dilapisi kain keras yang berukuran 17 x 9 cm. Lalu satukan bagian depan kain tersebut kemudian beri tanda pada bagian yang tersisa.

4. Lipat 0,5 cm bagian yang sudah ditandai lalu jahit.

5. Satukan kedua kain kemudian jahit tepinya lalu dibalik.

6. Setelah itu perekat diberi lem ditempelkan di bagian ujung kain, bisa diberi hiasan sesuai keinginan.

7. Nah, dompet HP mini siap digunakan. Selamat mencoba ya!

Dompet HP Mungil

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202066

Kreasi

”La...la...la..” aku nyanyi karo seneng. Kenalno, jenengku Selly. Aku iki kembang sing biyen kerep ora dianggep. Iki critaku.

Biyen, aku iki kembang sing sering dienyek karo kanca-kancaku amargo aku bedho dewe. Kanca-kancaku ayu banget, nanging aku mung kembang biasa. ”Heh kembang cilik! Kowe kok elek banget seh? Luwih apik yen kowe ora ana! Hahahaha...,” jare Bela koncoku. Bela kuwi salah sijine kembang sing endah, mulo deweke sombong.

Salah sawijining dino, aku lagi nyanyi njur ujug-ujug Bella teko nyedeki aku. Aku ora ngerti apa sing arep ditindakake menyang aku saiki. ”Apa, kowe arep lapo nang aku?” batinku.

”Selly, aku arep njaluk sepuro ning kowe amargo aku kerep ngenyek awakmu. Saiki awakmu tambah ayu lan aku duwe hadiah kanggo kowe. Mugo-mugo kowe gelem nrimo.” Jare Bela.

”Wah... matur nuwun sing akeh yo, Bela.”

”Padha-padha,” jare Bela.Aku kaget sak wetoro iku.

Bela menehi aku foto naliko awal ketemu.

Sesuke aku metu teko omah. Aku mlaku-mlaku, njur aku mbatin nang ati. Kenapa kabeh kembang kok ora ana, kabeh ora ketok. Banjur aku mlaku nang tengah dalan lan ketemu Bela.

”Selly, gelem ora kowe dolan nang omahku mengko

jam 12.00 awan?” jare Bela.”Yo mesti wae Bela,” jawabku.Karo semangat naliko jam

12.00 awan aku budhal nang omahe Bela. Nanging, nalika teko omahe Bela aku kaget. Tibakno kabeh kanca-kancaku ana nang omahe Bela. Saiki kanca-kancaku isa nerima aku dadi kancane maneh. Alhamdulillah, Saiki aku wis dadi kembang sing paling unggul tinimbang kembang-kembang liyane. [*]

Kembang Cilik sing EndahChofsah Zarqo’ul ‘Ain Al Tasneem

(III-F)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 67

Karya SiswaCERKAK

Hai, Namaku Aina biasa dipanggil Nana. Aku siswi kelas V Sekolah Dasar.

Aku tidak terlalu pintar. Tetapi aku sering membaca buku cerita misteri. Buku itu mempengaruhi cara berpikirku. Aku tahu bahwa dunia ternyata tidak sesederhana yang kita tahu.

Sepulang sekolah, Marsha temanku berkata ingin pergi ke rumahku. ”Nana, kamu sibuk nggak? Kalau nggak, ngerjain PR Matematika bareng-bareng di rumahmu yuk!” kata Marsha kepadaku.

”Gak sibuk kok Sha, boleh juga sih ngerjain PR bareng si Master of Matematic,” jawabku sambil tertawa kecil.

Marsha ikut tertawa kecil, wajahnya memerah saat aku puji. Aku dan Marsha menuju halte tempat angkutan umum atau angkot biasa kami menyebutnya. Aku mencari angkot yang menuju rumahku. Tak lama kami berangkat dan 17 menit setelah itu aku sampai di rumah bersama Marsha.

Sesampai di rumah aku menuju ruang tamu dan meletakkan tas sekolah yang berat di kursi tamu. ”Sha! Aku bilang ke Mamaku dulu ya. Biar kita dibuatin pancake terlezat di rumah ini,” ujarku.

”Sip Na.” sahut Marsha. Segera aku pergi ke sumber

suara air yang keluar dari kran yang sejak tadi kudengar saat masuk rumah. Di dapur ternyata

ada Mama, sekalian kuusili. ”DOR!!!” teriakku.

”Astaghfirullah! Nana!!! Sudah ndak salam kok malah ngagetin mamanya!” teriak mama refleks.

”Hehehe, Assalamualaikum Mamaku yang cantik. Ma, buatin pancake dong Ma. Tuh Marsha datang ke rumah,” rengekku ke Mama.

”Waalaikumusalam. Ya, Mama buatin pancake. Sekarang ajak Marsha ke kamarmu sana!” kata Mama.

”Siap Laksanakan!” jawabku sambil tertawa kecil.

Aku berlari ke Marsha dan mengajaknya ke kamarku. Setelah santai sejenak di dalam kamar tiba-tiba pandangan mataku beralih dari tempat tidur ke sebuah buku yang teronggok di atas meja belajarku. Buku dengan warna sampul kulit berwarna coklat. Aku bertanya-tanya, ”Buku siapa ini? Ini bukan bukuku.”

”Hah, mana mungkin ini bukan bukumu? Kalau bukan, lalu milik siapa?” tatap Marsha tajam ke buku itu.

”Co…coba kubuka” kataku dengan agak gemetar melihat buku itu.

Marsha mengangguk, belum sempat membuka, tiba-tiba buku itu mengeluarkan suara, ”Mau kemana engkau hari ini?” dengan suara lembut yang sekejap agak menenangkanku dari rasa gugup. Aku menjadi berpikir tentang dunia-dunia dan misteri. Sepersekian detik setelah itu, kemudian tiba-tiba muncul cahaya yang begitu terang keluar dari buku itu.

Segera aku dan Marsha merasa tersedot ke dalam cahaya itu dan seperti menuju tempat yang bentuknya seperti stasiun kereta. Kereta yang bisa terbang, tanpa rel. Ada satu kereta yang diam siap menjemput penumpang ”Na, yuk kita naik kereta itu!”

Marsha memegang tanganku dan berlari ke arah kereta. ”Kita kemana Sha?” tanyaku seraya berbisik. Dengan santai Marsha menunjuk gambar hologram yang menunjukkan pantai dan gunung.

Dan serta merta kereta membawa kami ke sebuah arah yang tiada henti. Sekitar 15 menit berlalu kereta berhenti dan pintu terbuka. Langsung kutarik tangan Marsha keluar dari kereta itu.

Tak kusangka, di luar kudapati pantai yang indah, bersih dengan pasir yang hitam. Lalu terlihat gunung biru menjulang dan taman bunga yang sangat indah. Kami tersenyum takjub sehingga lupa rasa takut dan menjadi perasaan senang dan gembira. Segera kami bermain-main di

Misteri Buku Bersampul Coklat

Rajni Maerel Kalyanatitah (V-C)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202068

Karya SiswaCERPEN

pantai itu. Kami begitu senang dan gembira. Ini adalah tempat terindah yang kami temui.

Saat menikmati kesenangan tanpa batas, sayup-sayup terdengar suara derap barisan langkah… dan terdengar suara bentakan keras, ”Tangkap mereka!”

Deru derap kaki pasukan terdengar. Kami menoleh ke arah suara itu dan terlihat rombongan pasukan tantara yang berseragam abu-abu ketat seperti menempel kulit, sepatu boot putih dan membawa senjata tongkat berwarna hitam dengan permata di atasnya yang mengeluarkan percikan-percikan api. Kami pun ketakutan. Aku dan Marsha berlari karena dikejar pasukan itu. Mereka mengarahkan senjata tongkat itu ke arah kami dan membuat kabut hitam pekat di sekitar kami.

Kemudian di sekitar kami menjadi gelap tidak ada cahaya sama sekali. Kami terus berlari sekencang-kencangnya sampai kami terjatuh karena tersandung sesuatu. Ah ternyata sesuatu itu adalah buku bersampul coklat itu.

Tiba-tiba buku itu mengeluarkan cahaya terang benderang dan kilatan petir dengan suara menggelegar keras. Aku dan Marsha seakan tersedot ke dalam lorong cahaya terang itu. Lalu tiba-tiba kami sudah berada di dalam kamar tidurku lagi.

Napas kami tersengal-sengal dengan peluh bercucuran. Kami dengar teriakan Mama dan pintu kamar kami digedor-gedor.

Sebentar kemudian Mama mendorong pintu kamar sehingga terbuka, “Mengapa pintunya dikunci? Mengapa wajah kalian berkeringat?” tanya Mama dengan wajah khawatir.

Aku dan Marsha saling menatap dan berkata serempak, ”Kami barusan bermain silat.” Untung Mama nggak mencurigai apapun dan berkata, ”Ooh ya sudah, ini jus mangga dan pancakenya sudah jadi.”

Segera kami serbu Jus mangga dan pancake yang dibuat Mama. Kami berbisik bertanya-

tanya. Memang

siapa ya yang mengunci pintu kamar? Setelah hati kami

tenang, kami pun segera mengerjakan PR kami sambil memperhatikan buku bersampul coklat itu tetap di atas meja belajarku. Sampai sore hari kami menyelesaikan PR dan Marsha pun berpamitan untuk pulang.

Di pintu pagar, Mama Marsha sudah menjemput. Kuantar Marsha sampai di pintu mobil sambil berbisik membicarakan pengalaman yang tak terlupakan. ”Jadikan cerita ini rahasia kita berdua ya!” gumamku, dan marsha menganguk dengan mantap. [*]

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 69

Once upon a time, there were mouse and his friends, rabbit, chicken

and grasshopper lived in the Rain Forest. One day, they played in the park. They played hide and seek.

Before they play, mouse heard a strange noise near a bush. Mouse told to his friends and asked them to find the sound. Apparently, there was a giant pigeon. All animals in the park was runaway. But rabbit, chicken, grasshopper and mouse have cathed the giant pigeon. The giant pigeon brougth them to the different forest. That was The Pine Forest. In The Pine Forest had lived many species animals.

The rabbit was scared, “Mouse, where are we?” asked rabbit.

”We are in The Pine Forest,” answered mouse.

”Everyone dont’t be scared!” said chicken and grasshopper.

”But, we lost in this forest,” said rabbit.

”Hi everyone. Look at the sky! This is already night,” said mouse.

”Oh, we can sleep in that cave and continue the journey

tomorrow,” said chicken and grasshopper. And they slept in the cave.

In the morning, mouse, chicken, and grasshopper planned to continue their journey to back home to The Rain Forest. First, they found some food, water, and other property to have been brought in their journey. After that preparation, they came back to the cave and rabbit still slept. ”Hei, wake up!” mouse, chicken and grasshopper said.

The Rabbit awakened and jumped to the back Mouse. Rabbit still scared and his friends tried to cheer up him. And they continued their journey together.

In the midle of journey, they saw a big lion was sleeping. And then, they tried to be slowly to walk through the lion. Finally, they

got success that the lion did not wake up.

And than, they continued the journey. Before that, they asked to all animals in The Pine forest that they met where the way to The Rain Forrest.Then, there was a little squireel came near the mouse and told him the way to go outside from The Pine Forest.

Squirrel said, ”First, you can go to the west and than if you see a huge pine tree with colorful leaves you can go left and then you can find the way to the rainforest.”

”Ok, thank you,” said mouse and friends excited. Hear that, everyone was very happy.

Finally, they could go outside from the pine forest and back home to the rainforest. They were very happy and continued play hide and seek in the park again. Because of the incident that they had, they were more careful to play outside from their home. They also were more careful with strange noise or people. [*]

Lost in The Forest

Faustanizam Azka Dyputra (III-F)

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202070

Karya SiswaCERPEN

Andai Aku Menjadi PresidenAyesha A. (III-A)

Bila aku menjadi presidenAku akan menjadi presiden yang baikDan sopan kepada semua rakyat

Bila aku menjadi presidenAku akan membela rakyat kecilkuAnda aku menjadi presidenAku akan menjadi presiden yang peduli Pada rakyatku

Aku akan menjadi presiden yang tegasPresiden yang mampu menyelamatkan dunia

BungakuZhafira Amala Sigit (III-D)

Bungaku …Kau cantik sekali

Kamu sangat wangi seperti parfumEnak dipandang, enak dibau …

Bungaku … Aku berjanjiAkan merawatmu sebaik mungkin

Aku menyayangimu selalu

Bungaku …Kau berwarna-warni

Cerahmu seperti pelangi

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 71

Karya SiswaPUISI

Bunda, Kaulah PahlawankuKirana Alianzaputri (III-D)

Bunda…Sungguh besar pengorbananmuUntukku dan saudara-saudarakuTak pernah sedikitpun kau mengeluh

Di pagi buta kau terbangunMenyiapkan segalanya untuk anakmuTanpa kau hiraukan rasa lelahmu

Bunda…Kadang kami masih mengelahu atas hidangan yang kau siapkanDengan senyuman manis kau mendengar keluh kesahkuMaafkan aku, Bunda …

Bunda …Doa terbaikmu selalu kau panjatkan untukkuTerima kasih telah memberikan yang terbaik bagi kami, putra putimuTiada yang bisa membalas jasa-jasamuSemoga kau selalu sehat dan berumur panjang

NusantaraRafif Ahmad Rabbani (III-D)

Nusantaraku yang indahBanyak pulau terbentang

dari Sabang sampai MeraukeBeraneka ragam tarian juga budaya

Pantai-pantai yang indah Bunga-bunga bermekaran

Pohon-pohon tumbuh suburKekayaan alam yang luar biasa

Sungguh aku tak bisa memejamkan mataAkan karunia Sangat Pencipta

Yang Maha PengasihDan Maha Penyayang

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202072

Karya SiswaPUISI

Aisha Ziy Nica F. (III-A Kuwait)

Danastri Hanefa M K

(IV-C Tunisia)

Myiesha Safina S(III- F Doha)

Naiara Adhania P(IV-B Aljazair)

Kenzie Rafif A(IV-C Tunisia)

Owl (Kolase daun kering)

Kolase Kaligrafi

Kolase Little Giraffe

So Quiet Doodle

Hiasan flora

Byantara (IV-C Tunisia)

Bolaku

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 73

Karya SiswaLUKISAN

Assalamu’alaikum Hai teman-teman namaku Rafah. Aku lahir di Badung, 14 September 2010 dan tinggal di Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya. Sekolah asalku adalah MI Tarbiyatus Shibyan Banyuwangi. Sekarang aku di kelas III-A. Hobiku adalah berenang dan jika aku besar kelak ingin menjadi pilot. Aku senang sekali sekolah di sini karena temanya banyak.

Assalamu’alaikumSahabat Arba’a perkenalkan namaku Leonard Ibrahim Gayo. Kalian bisa

memanggilku Leon. Sebelum sekolah di sini, aku bersekolah di SD Muhammadiyah 10 Banjarmasin. Sekarang aku duduk di kelas IV-C dengan walikelas Ustadzah Etik Dwi Maharti, S.Pd. Aku tinggal di Jemursari Regency blok G no.1 Surabaya. Di sini

aku merasa nyaman, sekolahnya bagus dan bersih.

Assalamu’alaikumDear sahabat Arba’a yang baik, saya Azalea Azzahra Anindita kelas IV-F. Aku biasa dipanggil Azalea. Aku lahir di Surabaya, 18 Desember 2009. Kegiatan yang aku sukai adalah menyanyi dan menari. Aku senang belajar di Mudipat karena banyak ekskulnya, khususnya ekskul English exclusive. Selain itu, hal lain yang aku sukai adalah sekolahnya yang bagus.

Assalamu’alaikumTeman-teman perkenalkan namaku Yasmin Khairunnisa Bahtiar kelas III-G.

Kalian bisa memanggilku Yasmin. Aku berasal dari SDII Al Abidin Surakarta dan sekarang tinggal di Jl. Ketintang Madya Cempaka No. 27 Surabaya. Aku lahir di

Sleman, 31 Mei 2011. Hobiku bernyanyi dan menari. Aku merasa senang sekolah di sini karena temanya banyak dan baik-baik.

Assalamu’alaikumTeman-teman izinkan aku memperkenalkan diri, namaku Winny Anindya Putri kelas IV-F. Kalian bisa memanggilku Winny. Asal sekolahku adalah SD IT Al Furqon Palangkaraya dan sekarang tinggal di Sukolilo Mulia 6 Surabaya. Aku lahir di Banjarmasin, 30 Maret 2010. Hobiku berenang dan mendengarkan musik.

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 202074

Sahabat Baru

cow

elephant

lion

mouse

horse

rooster

bird

fish

butterfly

Arba’a MagazineEdisi 53 | Maret 2020 75

Arabic-English Corner

PEMBANGUNAN