14
STUDI PERENCANAAN TEKNIS IRIGASI TAMBAK DI DESA PUCANG ANOM KABUPATEN SIDOARJO Andrew Agung Wibisono 1 , Rini Wahyu Sayekti 2 , Prima Hadi Wicaksono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 1 [email protected] ABSTRAK Polikultur adalah budidaya yang dilakukan secara tumpang sari dalam satu petak tambak antara udang bersama ikan atau jenis budidaya lain yang dapat hidup berdampingan antara yang satu dengan yang lain. Namun terdapat beberapa permasalahan yang sering dihadapi dalam mengembangkan budidaya tambak, seperti belum adanya perencanaan irigasi tambak yang sesuai dengan kebutuhan dan umumnya jaringan irigasi tambak yang diterapkan adalah jaringan irigasi tambak sederhana. Studi ini bertujuan untuk merencanakan sistem tata air tambak, kebutuhan air irigasi, dan perencanaan irigasi tambak di Desa Pucang Anom. Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu dilakukan uji data hujan, perhitungan evapotranspirasi, pengaturan pola operasi pintu, perhitungan kebutuhan air tambak, dan perencanaan dimensi saluran irigasi serta drainase. Hasil yang diperoleh dari studi akhir ini berupa dimensi saluran irigasi dan saluran drainasi. Debit kebutuhan irigasi sebesar 0,107 m 3 /dt/ha dan debit buangan air tambak 0,00694 m 3 /dtha. Saluran drainasi memiliki kemiringan dasar saluran 0.0002 dengan kemiringan talud 1 : 1 dan lebar dasar saluran 0,3 m - 0,7 m. Untuk saluran irigasi memiliki kemiringan dasar saluran 0.0002 dengan kemiringan talud 1 : 1 dan lebar dasar saluran 0,5 m 1,75 m. Pada petak tambak pintu yang digunakan adalah skot balok, sedangkan untuk saluran irigasi pintu yang digunakan adalah pintu sorong. Kata Kunci: Tambak, Irigasi, Drainase ABSTRACT Polyculture is a cultivation that is done with a single intercropping way in a pond between shrimps and fishes or other types of cultivation that can be coexisted. However there are problems that are often encountered in aquaculture development, e.g. there is no fishpond irrigation network that is appropriate with the needs and generally the applied fishpond irrigation is a simple fishpond irrigation network. This study aimed to plan the fishpond water system, the irrigation water needs, and the fishpond irrigation planning in Pucang Anom District. To achieve this, it is necessary to test the rainfall, to analize the evapotranspiration, to set the gate operation pattern, to analyze the fishpond water needs, and to plan the irrigation and drainage channel dimensions. The result from the study is the dimensions of irrigation and drainage channel. The requirement discharge value namely 0,107 m 3 /s/ha and the fishpond wastewater discharge value namely 0,00694 m 3 /s/ha. Drainage channel has slope value of 0,0002 with 1 : 1 talud slope and width of the base channel value beween 0,3 m 0,7 m. For irrigation channel has slope value of 0,0002 with 1 : 1 talud slope and width of the base channel value between 0,5 m 1,75 m. Plots of the fishpond use stoplog type, while irrigation channel use sluice gate type. Keywords: Ponds, irrigation, drainage

Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

STUDI PERENCANAAN TEKNIS IRIGASI TAMBAK

DI DESA PUCANG ANOM KABUPATEN SIDOARJO

Andrew Agung Wibisono1, Rini Wahyu Sayekti

2, Prima Hadi Wicaksono

2

1Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya

2Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

[email protected]

ABSTRAK

Polikultur adalah budidaya yang dilakukan secara tumpang sari dalam satu petak

tambak antara udang bersama ikan atau jenis budidaya lain yang dapat hidup

berdampingan antara yang satu dengan yang lain. Namun terdapat beberapa

permasalahan yang sering dihadapi dalam mengembangkan budidaya tambak, seperti

belum adanya perencanaan irigasi tambak yang sesuai dengan kebutuhan dan umumnya

jaringan irigasi tambak yang diterapkan adalah jaringan irigasi tambak sederhana.

Studi ini bertujuan untuk merencanakan sistem tata air tambak, kebutuhan air

irigasi, dan perencanaan irigasi tambak di Desa Pucang Anom. Untuk mencapai hal

tersebut, maka perlu dilakukan uji data hujan, perhitungan evapotranspirasi, pengaturan

pola operasi pintu, perhitungan kebutuhan air tambak, dan perencanaan dimensi saluran

irigasi serta drainase.

Hasil yang diperoleh dari studi akhir ini berupa dimensi saluran irigasi dan

saluran drainasi. Debit kebutuhan irigasi sebesar 0,107 m3/dt/ha dan debit buangan air

tambak 0,00694 m3/dtha. Saluran drainasi memiliki kemiringan dasar saluran 0.0002

dengan kemiringan talud 1 : 1 dan lebar dasar saluran 0,3 m - 0,7 m. Untuk saluran

irigasi memiliki kemiringan dasar saluran 0.0002 dengan kemiringan talud 1 : 1 dan

lebar dasar saluran 0,5 m – 1,75 m. Pada petak tambak pintu yang digunakan adalah

skot balok, sedangkan untuk saluran irigasi pintu yang digunakan adalah pintu sorong.

Kata Kunci: Tambak, Irigasi, Drainase

ABSTRACT

Polyculture is a cultivation that is done with a single intercropping way in a

pond between shrimps and fishes or other types of cultivation that can be coexisted.

However there are problems that are often encountered in aquaculture development,

e.g. there is no fishpond irrigation network that is appropriate with the needs and

generally the applied fishpond irrigation is a simple fishpond irrigation network.

This study aimed to plan the fishpond water system, the irrigation water needs,

and the fishpond irrigation planning in Pucang Anom District. To achieve this, it is

necessary to test the rainfall, to analize the evapotranspiration, to set the gate

operation pattern, to analyze the fishpond water needs, and to plan the irrigation and

drainage channel dimensions.

The result from the study is the dimensions of irrigation and drainage channel.

The requirement discharge value namely 0,107 m3/s/ha and the fishpond wastewater

discharge value namely 0,00694 m3/s/ha. Drainage channel has slope value of 0,0002

with 1 : 1 talud slope and width of the base channel value beween 0,3 m – 0,7 m. For

irrigation channel has slope value of 0,0002 with 1 : 1 talud slope and width of the base

channel value between 0,5 m – 1,75 m. Plots of the fishpond use stoplog type, while

irrigation channel use sluice gate type.

Keywords: Ponds, irrigation, drainage

Page 2: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tambak adalah kolam air payau

yang digunakan untuk budidaya

perikanan darat berupa udang, ikan,

kepiting, kerang-kerangan dan rumput

laut (Anonim, 2011).

Budidaya perikanan dalam

tambak menjadi salah satu cara yang

sangat potensial, yaitu usaha

memanfaatkan air laut dan sungai untuk

dialirkan dalam petak-petak tambak

yang dibuat di darat dan dipelihara

benih ikan atau udang di dalam petak-

petak tambak tersebut. Hasil dari

budidaya ini apabila dimanfaatkan

secara optimal akan memberikan hasil

yang sangat menguntungkan.

Namun tambak yang

dimanfaatkan oleh masyarakat

umumnya tidak berdasarkan

perencanaan yang baik. Saluran yang

ada pada umumnya juga masih belum

tertata dengan baik, hal ini ditandai

dengan belum terpisahkannya saluran

pemberi dan saluran pembuang. Selain

itu, kapasitas saluran masih terlalu kecil

sehingga tidak mampu membawa air

dengan kuantitas dan kualitas yang

sesuai yang menyebabkan hasil

produksi masih belum optimal.

1.2 Identifikasi Masalah

Kabupaten Sidoarjo memiliki

potensi yang besar dalam sektor

pengembangan perikanan. Dalam

RTRW Sidoarjo Tahun 2009-2029

merencanakan pengembangan sektor

perikanan yaitu agropolitan perikanan.

Kabupaten Sidoarjo yang memiliki

kawasan tambak seluas 15.541 Ha,

merupakan kawasan potensial

pengembangan agroindustri perikanan

karena memiliki sumber daya perikanan

tambak dengan nilai produksi dan

ekonomi tinggi di Jawa Timur (BPS

Kabupaten Sidoarjo,2013).

Salah satu daerah yang dapat

dikembangkan untuk lahan tambak

adalah di Desa Pucang Anom,

Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten

Sidoarjo dengan luas areal tambak

sekitar 68,20 Ha. Pola budidaya tambak

yang diterapkan di lokasi ini adalah

polikultur. Polikultur adalah budidaya

yang dilakukan secara tumpang sari

dalam satu petak tambak antara udang

bersama ikan atau jenis budidaya lain

yang dapat hidup berdampingan antara

yang satu dengan yang lain. Jenis ikan

dan udang yang dibudidayakan adalah

ikan bandeng dan udang vannamei.

Namun terdapat beberapa permasalahan

yang sering dihadapi dalam

mengembangkan budidaya tambak,

antara lain :

1. Belum adanya perencanaan irigasi

tambak yang sesuai dengan

kebutuhan sehingga hasil panen

yang diperoleh kurang maksimal.

2. Umumnya jaringan irigasi tambak

yang diterapkan adalah jaringan

irigasi tambak sederhana.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan lebih terarah

dan tidak keluar dari pokok

permasalahan, maka dalam penyusunan

skripsi ini dibatasi oleh hal-hal berikut

ini :

1. Daerah studi adalah Desa Pucang

Anom, Kabupaten Sidoarjo.

2. Dalam studi ini komoditi yang

ditinjau adalah bandeng dan udang.

3. Tidak membahas kerusakan

ekosistim perairan umum.

4. Tidak membahas transportasi

sedimen dalam saluran.

5. Pengaruh salinitas tidak

diperhitungkan.

6. Tidak membahas Rencana

Anggaran Belanja (RAB).

1.4 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan batasan

masalah, maka permasalahan yang

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana rencana sistem tata air

tambak di di Desa Pucang Anom,

Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten

Sidoarjo?

Page 3: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

2. Berapa kebutuhan air irigasi

tambak di Desa Pucang Anom,

Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten

Sidoarjo?

3. Bagaimana perencanaan jaringan

irigasi tambak di Desa Pucang

Anom, Kecamatan Sidoarjo,

Kabupaten Sidoarjo?

1.5 Tujuan dan Manfaat

Dengan memperhatikan rumusan

masalah diatas, maka tujuan dari studi

ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem tata air

dan kebutuhan air irigasi tambak di

Desa Pucang Anom, Kecamatan

Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

2. Merencanakan jaringan irigasi

tambak di Desa Pucang Anom,

Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten

Sidoarjo.

Manfaat yang dapat diperoleh dari

studi ini adalah sebagai masukan dalam

merencanakan jaringan irigasi pada

daerah tambak yang sesuai dengan

kebutuhan air irigasi.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis-Jenis Irigasi Tambak

Berdasarkan cara pengaturan,

pengukuran aliran air dan lengkapnya

fasilitas, jaringan irigasi tambak dapat

dibedakan kedalam tiga tingkatan, yaitu

irigasi sederhana, irigasi semi teknis,

dan irigasi teknis

2.1.1. Irigasi Tambak Sederhana

Sistem irigasi tambak sederhana

hampir setingkat dengan irigasi

pedesaan dalam pertanian dengan

jaringan irigasi masih sederhana dan

mudah diorganisasi. Saluran pembawa

air payau dan pembuang pada irigasi

tambak tradisional tidak terpisah,

pencampuran air tawar dan air laut

secara alami, tidak teratur, serta jumlah

dan mutu air tidak terkendali..

2.1.2. Irigasi Tambak Semi Teknis

Perbedaan satu-satunya antara

jaringan irigasi sederhana dan irigasi

semiteknis adalah pada jaringan irigasi

semiteknis telah mempunyai saluran

pencampur air asin dan air tawar.

2.1.3. Irigasi Tambak Teknis

Jaringan irigasi teknis ini

diterapkan untuk usaha budidaya

tambak madya dan budidaya tambak

maju. Adapun ciri-ciri jaringan irigasi

teknis, yaitu :

1. Saluran pembuang dan saluran

pembawa terpisah

2. Saluran pengambil air asin dan

saluran pengambil air tawar

terpisah

3. Pencampuran antara air asin dan air

tawar dilakukan di bak pencampur

4. Petak tersier menerima air payau

dalam jumlah yang sudah terukur

2.2 Tata Tanam Tambak

Polikultur adalah budidaya yang

dilakukan secara tumpang sari dalam

satu petak tambak antara udang bersama

ikan atau jenis budidaya lain yang dapat

hidup berdampingan antara yang satu

dengan yang lain. Dalam budidaya

campuran bandeng dan udang, dapat

dilakukan dua kali pemeliharaan dalam

satu tahun.

Pemeliharaan pertama dimulai pada

awal Mei hingga petengahan September

dan pemeliharaan kedua dimulai pada

pertengahan Oktober hinga akhir

Februari. Lama pemeliharaannya

masing-masing 4-5 bulan.

Pada musim pemeliharaan pertama,

pekerjaan persiapannya memerlukan

waktu cukup panjang, yaitu mulai awal

Maret hingga akhir April. Sedangkan

pemeliharaan kedua, pekerjaan

persiapannya mulai pertengahan

September hingga pertengahan Oktober.

Page 4: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

Gambar 2.1. Tata Tanam Tambak Udang dan Bandeng

Sumber: Mudjiman (1982:85)

2.3 Kebutuhan Air Irigasi Tambak

Kebutuhan air irigasi tambak per

ha dihitung dengan menggunakan

persamaan:

IR = Vp + E + P – Randalan

dengan :

IR = kebutuhan air irigasi di tambak

(lt/dt/ha).

Vp = volume air yang diperlukan untuk

pemeliharaan dalam tambak

(lt/dt/ha).

E = evaporasi (lt/dt/ha).

P = perkolasi (lt/dt/ha).

Randalan = curah hujan andalan (lt/dt/ha).

2.4. Analisa Hidrolika

Aliran yang melalui saluran harus

direncanakan untuk tidak

mengakibatkan erosi maupun endapan

sedimen. Untuk itu perlu dihitung

ukuran-ukuran saluran dengan analisis

hidrolika sehingga nantinya dapat

diperoleh ukuran akhir bedasarkan

efisiensi hidrolika dan mendapatkan

ukuran penampang terbaik, praktis, dan

ekonomis. Debit yang melalui suatu

saluran dapat dihitung sebagai berikut:

Q = V x A

Kecepatan diperoleh dengan formula

Manning – Strickler:

V =

dengan:

Q = debit (m3/dt)

V = kecepatan rata-rata (m/dt)

R = jari-jari hidrolik (m)

S = kemiringan dasar saluran

n = koefisien kekasaran

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Studi

Secara administrasi lokasi studi

terletak di Desa Pucang Anom

Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten

Sidoarjo, Jawa Timur.

Batas wilayah Desa Pucang Anom

adalah

Sebelah utara berbatasan dengan

Desa Sawohan dan Desa Kemiri.

Sebelah selatan berbatasan dengan

Desa Sekardangan dan Desa

Gebang.

Sebelah timur berbatasan dengan

Desa Sawohan.

Sebelah barat berbatasan dengan

Desa Rangkahkidul

Page 5: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

Gambar 3.1 Layout Lokasi Studi di Desa Pucang Anom

Pengujian kualitas air di Sungai

Kepetingan dilaksanakan pada 13

September 2011 di Laboratorium

Penguji Balai Pengembangan Budidaya

Air Payau Bangil dengan hasil

pengujian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Hasil Uji Kualitas Air di Sungai Kepetingan (Dusun Karanggayam)

Sumber: Hasil Pengujian Laboratorium

3.2 Data Yang Digunakan

Berikut adalah data-data yang

diperlukan dalam perhitungan dan

analisa studi:

1. Data Curah Hujan

Data curah hujan yang

digunakan pada studi ini

diperoleh dari stasiun sidoarjo di

Desa Pulungan Kecamatan

Sedati Kabupeten Sidoarjo tahun

2001 sd 2013.

2. Data Klimatologi

Data klimatologi yang

digunakan pada studi ini

diperoleh dari Stasiun

meteorologi Juanda di Desa

Sedati Kecamatan Sedati

Kabupaten Sidoarjo tahun 2013.

No

Parameter Satuan Hasil (Test

Result) Batas Syarat Spesifikasi Metode

(Parameters) (Units) Dusun

Karanggayam

1 Alkalinitas mg/l 150 >50 Test Kit

2 NH3 mg/l 1,46 0,05-0,10 IKM/5.4.11/BPBAP(Spektrofotometrik)

3 NO2 mg/l 0,098 0,01-0,05 Spektrofotometrik

4 H2S mg/l 0,011 0,001 Spektrofotometrik

5 PO4 mg/l 0,342 0,05-0,50 Spektrofotometrik

6 TOM mg/l 9,48 <55 Titrimetrik

Page 6: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

Data Curah

Hujan

Mulai

Data

Klimatologi

Data

Pasang

Surut

Data

tambak

Perhitungan

Evapotranspirasi

Kebutuhan Air

Dalam Tambak

Analisa dengan

Hec-ras

Kesimpulan

Selesai

Data

topografi

Cek Elevasi

Saluran, Tambak,

Tanggul dengan

Elevasi Muka Air

Desain Saluran,

Tambak,&

Tanggul

Tidak

Memenuhi

Uji Homogenitas

Uji AbnormalitasCurah Hujan

Efektif

Perencanaan

Saluran, Tambak,

dan Tanggul

3. Data Pasang Surut

Data pasang surut diambil di

Sungai Kepetingan

4. Data Tambak

Data tambak yang dimaksud

adalah data luasan areal tambak

dan jenis komoditas yang

dibudidayakan.

5. Data Topografi

Data topografi yang digunakan

adalah data topografi Desa

Pucang Anom.

3.3 Tahapan Penyelesaian

Tahapan perhitungan dan analisa

yang dilakukan dalam studi ini adalah

sebagai berikut:

1. Uji data hujan, meliputi:

a. Uji homogenitas data dengan

metode RAPS (Rescaled

Adjusted Partial Sums).

b. Uji abnormalitas data dengan

metode Outlier.

2. Menghitung curah hujan

andalan.

Perhitungan curah hujan andalan

dalam studi ini menggunakan

metode tahun dasar perencanaan

(basic year).

3. Perhitungan evapotranspirasi

potensial.

Perhitungan evapotranspirasi

potensial dalam studi akhir ini

menggunakan metode Penman

Modifikasi.

4. Perhitungan kebutuhan air

tambak

Menghitung berapa debit air

yang diperlukan di tambak.

5. Analisa Hidrolika

Analisa ini dilakukan untuk

mendapatkan ketinggian muka

air di saluran rencana dan untuk

merencanakan tinggi tanggul

agar tidak terjadi overtopping.

Untuk lebih memudahkan,

dalam studi ini menggunakan

program HEC-RAS.

Gambar 3.2 Diagram Alir Pengerjaan

Skripsi

Page 7: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

Mulai

Data Topografi

Sungai

Data Cross

Section

Sungai

Data Long

Sungai

Data Debit

Sungai

Data Pasang

Surut

Input Geometric

Data

Input Unsteady Flow Data

Run Unsteady

Flow Analysis

Cek Hasil

Running

Selesai

Terjadi Erorr

Sukses

Gambar 3.3 Diagram Alir Running

Pada Hec-Ras

4. PEMBAHASAN

4.1.Perhitungan Volume Air yang

Masuk Ke Dalam Tambak

Perhitungan ini dimaksudkan untuk

mengetahui lamanya waktu yang

diperlukan untuk mengisi air ke dalam

tambak. Untuk menghitung volume air

yang masuk ke dalam tambak, maka

diperlukan pengaturan pintu skot balok

yang terletak di setiap petak tambak.

Pengaturan tinggi skot balok

disesuaikan dengan tinggi muka air

yang dibutuhkan di petak tambak dan

tinggi muka air yang tersedia di saluran.

Tabel 4.1. Waktu yang Diperlukan untuk Mengisi Tambak

Sumber: Hasil Perhitungan

Tinggi AirKebutuhan air

dalam tambakKebutuhan

Waktu yang

diperlukan untuk

mengisi tambak

Waktu yang

diperlukan untuk

mengisi tambak

m m3/ha m3 jam Hari ke-

Maret 0 0 0 0 0

April 0.1 1000 1000 12 1

Mei 0.35 3500 2500 13 1

Juni 0.45 4500 1000 12 1

Juli 0.5 5000 500 13 1

Agustus 0.6 6000 1000 121 6

September 0.6 6000 0 71 3

Oktober 0.3 3000 3000 186 8

Nopember 0.35 3500 500 43 2

Desember 0.5 5000 1500 19 1

Januari 0.6 6000 1000 16 1

Februari 0.6 6000 0 14 1

Bulan

Page 8: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

4.2.Perhitungan Kebutuhan Air

Tambak

Perhitungan kebutuhan air irigasi

tambak untuk Bulan Mei sebagai

berikut:

1. Nilai Evaporasi (E) pada Bulan

Mei = 4,233 mm/hari = 64,8

977,8=

1,039 lt/dt/ha

2. Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Dinas Pertanian

dan Perkebunan Sidoarjo, 1998,

wilayah timur Sidoarjo (sekitar

pantai) mempunyai jenis tanah

aluvial hidromorf, yang

dicirikan oleh air tanah dangkal.

Tanah ini merupakan hasil

endapan muara sungai, sehingga

bertekstur lempung berlumpur

(silty loam) (Hardaningrum F,

dkk, 2005). Besarnya perkolasi

(P) untuk jenis tanah silty loam

adalah 2 mm/hari.

P =2mm/hari=64,8

2

=0,231 lt/dt/ha

3. Curah Hujan Andalan (Randalan)

Randalan=0mm/bln=30

0

=0mm/hari

=64,8

0= 0 lt/dt/ha

4. Berdasarkan pola tata tanam

tambak bandeng dan udang,

diketahui kedalaman air yang

dibutuhkan pada Bulan April 10

cm.

Waktu yang diperlukan untuk

mengisi tambak diketahui dari

perhitungan volume air yang

masuk ke dalam tambak.

Berdasarkan perhitungan

volume air yang masuk ke

dalam tambak diperoleh waktu

yang dibutuhkan untuk mengisi

tambak selama 12 jam.

Dari hasil perhitungan diatas,

maka diperoleh kebutuhan air

untuk pemeliharaan udang dan

bandeng sebesar:

Vp = 1000 m3/ha

=360012

1000

x = 23,148 lt/dt/ha

5. Kebutuhan air irigasi di tambak

sebesar :

IR = Vp + E + P – Randalan

=23,148+0,543+0,231– 0,266

=23,656 lt/dt/ha

=0,023656 m3/dt/ha

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat

pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Tambak

Sumber: Hasil Perhitungan

Uraian Satuan Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb

Evaporasi (E) mm/hari 6.398 4.689 4.233 3.666 4.657 7.709 8.977 9.474 6.572 6.180 6.396 6.034

lt/dt/ha 0.740 0.543 0.490 0.424 0.539 0.892 1.039 1.097 0.761 0.715 0.740 0.698

Perkolasi (P) mm/hari 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000

lt/dt/ha 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231

Curah Hujan Andalan (Randalan) mm/bln 467 69 22 21 0 0 0 0 130 57 401 482

mm/hari 15.065 2.300 0.710 0.700 0.000 0.000 0.000 0.000 4.333 1.839 12.935 17.214

lt/dt/ha 1.744 0.266 0.082 0.081 0.000 0.000 0.000 0.000 0.502 0.213 1.497 1.992

Keb. Air untuk pemeliharaan m3/ha 0.000 1000 3500 4500 5000 6000 6000 3000 3500 5000 6000 6000

Bandeng dan Udang(V) lt/dt/ha 0.000 23.148 74.786 104.167 106.838 13.774 23.474 4.480 22.610 73.099 104.167 104.167

Keb. Air Irigasi di Tambak (IR) lt/dt/ha 0.000 23.656 75.426 104.741 107.608 14.898 24.745 5.808 23.100 73.833 103.641 103.104

Persiapan Musim tanam 1 Musim Tanam II

Page 9: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

4.3. Perencanaan Dimensi Saluran

Irigasi Dimensi saluran irigasi

direncanakan untuk menampung air

yang akan digunakan untuk kebutuhan

irigasi. Berikut contoh perhitungan dari

perencanaan dimensi Saluran Irigasi 1:

Debit Kebutuhan Irigasi sebesar

0,107 m3/dt/ha (Tabel 4.2)

Luas tambak yang dilayani di

Saluran Irigasi 1 sebesar 18,27 ha.

Efisiensi irigasi sebesar 0,79

(Anonim, 2010:9),

Sehingga diperoleh:

Q (Debit Irigasi) = 2,49 m3/dt

Qkebutuhan = Qperhitungan

2,49 = V x A

2,49 = ( 21

32

..1

SRn

) x A

Dengan cara coba-coba (trial and

error) didapat nilai h = 1,6 m

Perhitungan selanjutnya dapat

dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3. Perhitungan Dimensi Saluran Irigasi

Sumber: Hasil Perhitungan

4.4. Perhitungan Buangan Air

Tambak

Analisa buangan air tambak

digunakan untuk memperoleh besarnya

debit buangan dari petakan tambak.

Debit buangan tiap hari besarnya 10%

dari volume tambak (Setiawan. H &

Sidabutar. J ,2007:79).

Debit buangan tiap hari = 10% x

6000 m3/ha = 600 m

3/ha/hari = 6,94

lt/dt/ha

4.5.Perencanaan Dimensi Saluran

Drainase

Dimensi saluran drainase

direncanakan untuk menampung air

buangan dari petakan tambak. Di bawah

ini merupakan contoh perhitungan dari

perencanaan dimensi Saluran Drainase

1:

Debit Buangan tiap hari 6,94

lt/dt/ha = 0,00694 m3/dt/ha

Luas Tambak yang dilayani saluran

drainase 1 sebesar 30,834 ha,

Sehingga diperoleh:

Q (Debit Drainase) = 0,21 m3/dt

Qkebutuhan = Qperhitungan

0,21 = V x A

0,21 = ( 21

32

..1

SRn

) x A

Dengan cara coba-coba (trial and

error) didapat nilai h = 0,6 m

Perhitungan selanjutnya dapat

dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Q rencana b A z h P R n S W V rencanaQ perhitungan

(m3/dt) (m) (m

2) (m) (m) (m) (m/dt) (m

3/dt)

S. Irigasi 1.1 2.49 1.50 5.00 1 1.6 6.05 0.83 0.025 0.0002 0.5 0.50 2.491

S. Irigasi 1.2 1.45 1.00 3.33 1 1.4 4.94 0.67 0.025 0.0002 0.5 0.44 1.450

S. Irigasi 1.3 0.61 0.50 1.74 1 1.1 3.60 0.49 0.025 0.0002 0.4 0.35 0.610

S. Irigasi 2.1 3.20 1.75 6.04 1 1.7 6.65 0.91 0.025 0.0002 0.6 0.53 3.200

S. Irigasi 2.2 2.42 1.50 4.89 1 1.6 5.98 0.82 0.025 0.0002 0.5 0.49 2.420

S. Irigasi 2.3 1.01 1.00 2.54 1 1.2 4.31 0.59 0.025 0.0002 0.4 0.40 1.010

S. Irigasi 3.1 1.89 1.00 4.07 1 1.6 5.46 0.74 0.025 0.0002 0.5 0.46 1.890

S. Irigasi 3.2 1.25 0.75 2.99 1 1.4 4.69 0.64 0.025 0.0002 0.5 0.42 1.250

S. Irigasi 3.3 0.64 0.50 1.81 1 1.1 3.66 0.49 0.025 0.0002 0.4 0.35 0.640

S. Irigasi 4.1 1.79 1.00 3.90 1 1.5 5.35 0.73 0.025 0.0002 0.5 0.46 1.790

S. Irigasi 4.2 0.80 0.75 2.13 1 1.1 3.96 0.54 0.025 0.0002 0.4 0.37 0.800

Saluran

Page 10: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

Tabel 4.4. Perhitungan Dimensi Saluran Drainase

Sumber: Hasil Perhitungan

4.6. Kualitas Air

Uji kualitas air di Sungai

Kepetingan dilakukan di Dusun Karang

Gayam. Dari hasil uji kualitas air, dapat

diperoleh hasil analisa seperti pada tabel

berikut:

Tabel 4.3. Hasil Analisa Uji Kualitas

Air di Sungai Kepetingan

(Dusun Karanggayam)

5. KESIMPULAN

Dari analisis data dan

perencanaan yang telah dilakukan di

studi akhir ini dengan mengambil lokasi

studi di Tambak Pucang Anom, Desa

Pucang Anom, Kabupaten Sidoarjo

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem tata air di lokasi studi

direncanakan terpisah antara

saluran irigasi dengan saluran

drainase.

2. Kebutuhan air irigasi tambak di

Desa Pucang Anom Kabupaten

sidoarjo sebesar 0,107 m3/dt/ha.

3. Dimensi saluran, kolam tambak,

dan pintu air yang digunakan

direncanakan sebagai berikut :

a. Bentuk saluran yang

direncanakan adalah

trapesium dengan

kemiringan talud 1:1,

b. Dimensi saluran yang

direncanakan untuk :

Saluran Irigasi

Lebar dasar saluran :

0.5 - 1.75 m

Kemiringan saluran :

0.0002

Nilai Kekasaran

Manning : 0.025

Kemiringan Talud :

1:1

Saluran Drainase

Lebar dasar saluran :

0.3 -0,7 m

Kemiringan saluran :

0.0002

Nilai Kekasaran

Manning : 0.025

Kemiringan Talud :

1:1

c. Direncanakan elevasi dasar

tambak +2, elevasi caren

+1.8, dan elevasi tanggul

tertinggi +4.31.

Parameter Hasil Analisa

Dusun Karanggayam

Alkalinitas Memenuhi Syarat Batas

NH3 Tidak Memenuhi Syarat Batas

NO2 Tidak Memenuhi Syarat Batas

H2S Tidak Memenuhi Syarat Batas

PO4 Memenuhi Syarat Batas

TOM Memenuhi Syarat Batas

Q rencana b A z h P R n S W V rencana Q aktual

(m3/dt) (m) (m

2) (m) (m) (m) (m/dt) (m

3/dt)

Drainase 1.1 0.21 0.7 0.78 1 0.60 2.40 0.33 0.025 0.0002 0.20 0.27 0.210

Drainase 1.2 0.15 0.5 0.61 1 0.57 2.11 0.29 0.025 0.0002 0.19 0.25 0.151

Drainase 1.3 0.08 0.3 0.38 1 0.48 1.67 0.23 0.025 0.0002 0.16 0.21 0.080

Drainase 2.1 0.13 0.5 0.55 1 0.53 2.00 0.27 0.025 0.0002 0.18 0.24 0.130

Drainase 2.2 0.10 0.4 0.41 1 0.47 1.74 0.24 0.025 0.0002 0.16 0.22 0.090

Drainase 2.3 0.05 0.3 0.27 1 0.39 1.40 0.19 0.025 0.0002 0.13 0.19 0.050

Drainase 3.1 0.12 0.5 0.51 1 0.51 1.94 0.27 0.025 0.0002 0.17 0.23 0.120

Drainase 3.2 0.07 0.4 0.35 1 0.42 1.59 0.22 0.025 0.0002 0.14 0.20 0.071

Drainase 3.3 0.04 0.3 0.23 1 0.35 1.29 0.18 0.025 0.0002 0.12 0.18 0.040

Drainase 4.1 0.02 0.3 0.14 1 0.25 1.01 0.14 0.025 0.0002 0.08 0.15 0.021

Saluran

Page 11: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

d. Pintu air yang digunakan

adalah pintu air skot balok

untuk di setiap petakan

tambak, pintu ini digunakan

untuk mengatur tinggi muka

air yang akan masuk dan

keluar tambak. Sedangkan

pintu sorong digunakan

untuk mengatur air yang

akan masuk maupun ke luar

saluran.

6. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat

diberikan terkait studi akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Perlu adanya sosialisasi kepada

para petani tambak tentang

pemeliharaan saluran dan pintu

tambak.

2. Perlu pengawasan intensif untuk

kualitas air tambak, sehingga

hasil yang diperoleh dapat lebih

maksimal.

3. Untuk parameter kualitas air

yang tidak sesuai syarat batas,

seperti NH3, NO2, dan H2S

dapat ditangani dengan beberapa

alternatif, antara lain pembuatan

jalon, pemberian bakteri

probiotik, penerapan polikultur

(udang, bandeng, dan rumput

laut), pengeringan tambak, serta

pemberian jarak antara tebar

hingga panen.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E. & Liviawaty, E. 1991.

Teknik Pembuatan Tambak Udang.

Yogyakarta: Kanisius.

Anonim. 1986. Standar Perencanaan

Irigasi (Kriteria Perencanaan 03

Bagian Saluran). Bandung : CV

Galang Persada.

Anonim. 2010, HEC-RAS River

Analysis System, Hydraulic

Reference Manual, Version 4.1,

January 2010, U. S. Army Cormps

of Engineers, Davis, CA.

Anonim. 2011. Pedoman Operasi dan

Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Tambak. Jakarta: Menteri Pekerjaan

Umum.

Anonim. 2012. Sistem Drainase

Pekotaan. Jakarta: Kementrian

Pekerjaan Umum.

Anonim. 2013. Sidoarjo Dalam Angka.

Sidoarjo: BPS.

Chow, Ven Te., Maidment, D., & Mays,

L. 1988. Applied Hidrology.

Singapore: McGraw-Hill Book Co.

Chow, Ven Te. 1989. Hidrolika Saluran

Terbuka. Jakarta: Erlangga

Fitria, P & Retnaningsih, Y. 2006.

Penanggulangan Genangan di

Hulu Bendung Kalialang Sungai

Gangsa Tegal, Brebes. Skripsi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Hardaningrum, F., Taufik ,M., & Muljo

B. 2005. Analisis Genangan Air

Hujan di Kawasan Delta Dengan

Menggunakan Penginderaan Jauh

Dan SIG. Jurnal dalam Pertemuan

Ilmiah Tahunan MAPIN XIV.

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus

Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Surabaya, 14 – 15

September 2005.

Hadisusanto, Nugroho. 2010. Aplikasi

Hidrologi. Malang: Jogja

Mediautama

Harto, Sri. 1993. Analisa Hidrologi.

Jakarta: PT Gramedia.

Karunia,Y. 2013. Studi Perencanaan

Tata Air Daerah Irigasi Rawa Desa

Mengkatip Kecamatan Dusun Hilir

Kabupaten Barito Selatan Provinsi

Kalimantan Tengah. Skripsi tidak

dipublikasikan. Malang:

Universitas Brawijaya.

Montarcih, L. 2010. Hidrologi Praktis.

Bandung: CV Lubuk Agung.

Mudjiman, A. 1983. Budidaya Bandeng

di Tambak. Jakarta: PT Penebar

Swadaya.

Sawarendro. 2010. Sistem Polder &

Tanggul. Yogyakarta: ILWI

Setiawan,H & Sidabutar, J. 2007.

Perencanaan Jaringan Irigasi

Page 12: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

Tambak Memanfaatkan Pasang

Surut Air Laut di Kali Tenggang

Kecamatan Genuk Kota Semarang.

Skripsi. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik.

Surabaya: Usaha Nasional.

Soeseno, Slamet.1985. Budidaya Ikan

dan Udang Dalam Tambak.

Jakarta: PT Gramedia.

Suhardjono., Prasetyorini, L., &

Haribowo R. 2010. Reklamasi

Daerah Rawa. Malang: CV Citra

Malang.

Susilowati, D. 2013. Udang Vannamei.

http://aishaqua.com/?p=27. (diakses

Februari 2014).

Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai.

Yogyakarta: Beta Offset.

Triono. 1987. Studi Perencanaan

Jaringan Irigasi Tambak Udang di

Kecamatan Pamanukan,

Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Malang: Universitas Brawijaya.

Page 13: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

STUDI PERENCANAAN TEKNIS IRIGASI TAMBAK

DI DESA PUCANG ANOM KABUPATEN SIDOARJO

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Disusun Oleh :

ANDREW AGUNG WIBISONO

NIM. 105060400111050

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENGAIRAN

MALANG

2015

Page 14: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak Di Desa Pucang Anom

LEMBAR PERSETUJUAN

STUDI PERENCANAAN TEKNIS IRIGASI TAMBAK

DI DESA PUCANG ANOM KABUPATEN SIDOARJO

JURNAL ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Teknik

Disusun oleh:

ANDREW AGUNG WIBISONO

NIM. 105060400111050

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I Skripsi

Ir. Rini Wahyu Sayekti, MS

NIP. 19600907 198603 2 002

Pembimbing II Skripsi

Prima Hadi Wicaksono, ST.MT.

NIP. 19750722 200012 1 001