Upload
ngokhanh
View
223
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN PETERNAKAN SAPI POTONG DI INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWANKEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2017
NOKOMODITA
SSITUASI PELUANG
1 Sapi Potong 1.Sebagian masih impor yaitu
sapi bakalan dan daging;
2.Terkendala masalah
perbibitan;
3.Masih adanya PHMS
4.Pembibitan belum
berkembang
Indonesia memiliki rumpun
ternak sapi asli : Bali,
Madura, PO, Pesisir, Aceh
2 Kerbau 1.Terjadi penurunan populasi
yang drastic dari 3 juta ekor
menjadi 1 juta ekor dalam
sepuluh tahun terakhir;
2.Penurunan habitat kerbau
Indonesia memiliki plasma
nutfah kerbau asli
3 Sapi Perah 1.Produksi susu segar dalam
negeri masih rendah;
2.Impor produk susu tinggi (70-
80%).
1.Produksi susu dapat di
2.Konsumsi susu masih
rendah
3.Dapat dikembangkan di luar
pulau Jawa (sumatera dan
Sulawesi) 2
KONDISI PETERNAKAN INDONESIA
3
NO Komoditas Populasi (2016) RTP
1 Sapi Potong 16.004.000 5.078.979
2 Sapi Perah 534.000 141.989
3 Kerbau 1.355.000 355.899
4 Kambing 17.847.000 2.728.487
5 Domba 15.717.000 645.561
6 Babi 7.903.000 1.271.494
7 Ayam 294.162.000 6.620.410
8 Itik 47.424.000 786.680
POPULASI SAPI POTONG, SAPI PERAH DAN KERBAU (000 EKOR)
* Angka Sementara
Sumber: Statistik Peternakan 2017
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
16,000,000
18,000,000
2013 2014 2015 2016 2017*
Sapi Potong 12,686,239 14,726,875 15,419,718 16,004,097 16,599,247
Sapi Perah 444,266 502,516 518,649 533,933 544,791
Kerbau 1,109,636 1,335,147 1,346,917 1,355,124 1,395,191
Sapi Potong
Sapi Perah
Kerbau
388,14296,826
120,000
Produksi dalam negeri (ton)
Sapi Bakalan Impor (486.562ekor)Daging beku Impor (ton)
PEMENUHAN DAGING SAPI & KERBAU NASIONAL TAHUN 2017
Sumber : Prognosa Ketersediaan Daging Sapi & Kerbau Ditjen PKH Tahun 2017
Produksi Dalam Negeri; 403,668
Kebutuhan Impor Bakalan ; 89,717
Kebutuhan Impor Daging Beku;
126,751
PEMENUHAN DAGING SAPI & KERBAU NASIONAL TAHUN 2018
Sumber : Prognosa Ketersediaan Daging Sapi & Kerbau Ditjen PKH Tahun 2017
10 tahun Untuk
Mencapai Swasembada Daging Sapi
7
PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS SAPI DAN KESEJAHTERAAN
PETERNAK
8
Peningkatan Pendapatan, Penciptaan
Lapangan Kerja & Mengurangi Urbanisasi
Sumber Pangan &
Gizi
Sarana Investasi,
Tabungan & Status Sosial
Penggerak Sektor Hulu (BackwardLinkage)
Dan Sektor Hilr (Forward
Linkage)
Penyangga (Buffer) Resiko
Kegagalan Panen
Tanaman
Sumber Input Bagi Kelestarian Lingkungan
ISSU AKTUAL BIDANG PERTANIANPointer Rapat Kabinet Terbatas tentang Mengkorporasikan Petani, 12
September 2017 Pukul 14.00 WIB di Kantor Presiden:
• Kesejahteraan petani dan nilai tukar petani adalah masalah yg
sangat fundamental
• Untuk memberikan keuntungan yg besar pada petani, maka perlu
merubah “Paradigma” , petani harus masuk dalam proses bisnis
(agrobisnis);
• Wujud perubahannya adalah: 1) Memiliki sendiri industry Benih; 2)
Memiliki aplikasi-aplikasi produksi yg modern; 3) Memiliki industry
pengolahan dan pasca panen sendiri; 4) Memasarkan sendiri ke
industry retail.
• Mengkorporasikan petani tidak identic dengan menjadikan petani
dibawah konglomerat, tetapi
• Membuat kelompok besar petani yang berfikir ddan melakukan
dengan Manajemen Modern, pengolahan industry yang modern
sekaligus memasarkan kepada industry retail dan langsung pada
konsumen;
Konteks Bantuan Pemerintah dibidang Peternakan
• Merupakan bantuan yang tidak memenuhi kriteriabansos
• Dalam rangka mengatasi keterbatasan aksespetani terhadap pembiayaan dan diseminasiteknologi pertanian
• Untuk memenuhi kebutuhan dasar usaha
• Memfasilitasi agar dapat memenuhi kebutuhanoperasional usaha
• Memfasilitasi peningkatan skala usaha
• Sebagai pengungkit, atau untuk mengatasi aksespermodalan produksi, atau dalam rangkapemulihan usaha akibat bencana alam
AGEN PERUBAHAN
PENYEDIAAN PROTEIN HEWANI
KEDAULATAN PANGAN ASAL TERNAK
PRODUKSI DAGING PRODUKSI SUSU
KOMODITAS UTAMA ;
Sapi Potong, Sapi Perah, Kerbau
Kambing, Domba, Unggas dan Babi
Road Map
PROGRAM KERJA1. Optimalisasi Produksi & Populasi (SIWAB)2. Penguatan Kelembagaan3. Penguatan Infrastruktur4. Pengembangan Investasi5. Penguatan Sistem Logistik Ternak & Produk6. Regulasi dan Deregulasi
PETERNAK BESAR
PRODUKSI TELUR
KEMITRAAN AGRIBISNIS
BUMNPETERNAK MENENGAHPETERNAK MIKRO-KECIL IMPORTIR
STRATEGI
1. PELESTARIAN DAN
PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK LOKAL
2. PENGUATAN KAWASAN DAN KELEMBAGAAN PETERNAKAN
3. PENGUATAN INFRASTRUKTUR DAN PELAYANAN
TEKNIS
4. PEMBERDAYAAN PETERNAK DAN
DAYA SAING
5. PENINGKATAN JML DAN
KUALITAS SDM
6. PENERAPAN TEKNOLOGI DAN
SISTEM INFORMASI
7. PERBAIKAN TATA NIAGA TERNAK DAN
PRODUK TERNAK
13
Pengembangan rumpun ternakasli
Mengatur sisi konsumsi danpelestariannya
Pengembangankawasan melalui SPR
Penguatan infrastrukturpelayanan perbibitan dankesehatan hewan
Infrstruktur pelayananteknis di UPT pusat dandaerah
Akses dan kemudahan terhadapsumber pembiayaan, permodalan,ilmu pengetahuan dan teknologiserta informasi.
Pendidikan formal maupun informal
Penerapan e-planning,e-procurement
Kerjasama denganlembaga penelitiandan perguruan tinggi.
Kerjasama dengankementerianperhubungan
Pendirian RPH modern
Penerapan animalwalfare
2016
20222026
20352045
ROAD MAP PENGEMBANGAN SAPI TAHUN 2045
14
KONDISI SAAT INI : 1. Populasi : 13.227.3372. Kebutuhan : 651.937
ton dan produksi lokal 442.253 ton (68%)
3. Peternak kecil 96%
SWASEMBADA DAN RINTISAN EKSPOR:
1. Populasi: 23.230.645 ekor dan
2. Kebutuhan : 769.566 ton dan Produksi lokal : 688.914 ton (90 %)
3. Ekspor daging sapi wagyu
4. Peternak kecil: 75 %
EKSPOR: 1. Populasi : 33.933.992 ekor
2. Kebutuhan : 847.607 ribu ton dan Produksi lokal : 792.175 Ton (93%)
3. Potensi Ekspor: 154,362 ribu ekor (29.329 ton)
4. Peternak kecil: 50 %; Peternak menengah/besar : 50 %
PEMANTAPAN EKSPOR:
1. Populasi : 38.802.239 ekor dan
2. Kebutuhan : 1.039.218 ton; produksi lokal 952.349 ton
3. Potensi ekspor : 89.752 ekor (17.053 ton)
4. Peternak kecil: 30 %; Peternak menengah/besar : 70 %
LUMBUNG PANGAN ASIA:
1. Populasi: 41.745.441 ekor;
2. Kebutuhan : 1.151.698 ton; produksi lokal 1.122 ribu ton
3. Potensi ekspor : 450.049 ekor (85.509 ton)
4. Peternak kecil: 20 % dan Peternak menengah/besar : 80 %
15
a. Penyediaan lahanb. Penambahan Indukanc. Peningkatan kelahirand. Peningkatan produktifitase. Pembiayaan dan subsidif. Penguatan kelembagaang. Regulasi dan deregulasi
Swasembada dan Rintisan Ekspor
2016-2022
2023-2026
2027-2035
2036-2045
a. Penguatan akses pasarb. Peningkatan keamanan
dan daya saing produk hewan
c. Penguatan sistem logistik
Ekspor
a. Penciptaan iklim investasi yang kondusif
b. Pemantapan sistem produksi dan logistik
c. Teknologi dan informasi
Pematapan Ekspor
Lumbung Pangan Dunia
a. Promosi b. Peningkatan nilai tambah
dan daya saingc. Diversifikasi horisontal
dan vertikal
>>KEMBALI
KEBIJAKAN PENYEDIAAN LAHAN
REVISI KEBIJAKAN :- Permen LHK P50/2016, - PP 33/2014 Tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis PNBP sewa lahan- Permen Keuangan
176/PMK.011/2009 TentangPembebasan Bea Masuk
- Pergub yang mewajibkanperkebunan sawit diintegrasikandengan sapi.
Langkah-Langkah Yang Diperlukan :- Percepatan pengesahan PERDA RT/RW provinsi- Percepatan pengesahan ijin- Evaluasi Lahan HGU Terlantar- Kemitraan inti-plasma- Percepatan Proses Perijinan, mulai dari ijin lokasi, ijin
HGU dan IUP- Pemetaan lahan untuk investasi peternakan sapi- Pencabutan Ijin- Implementasi pengembangan kawasan komoditas
peternakan
TAHUN 2016-2017LAHAN YANG TEREALISASI UNTUK PETERNAKAN SAPI : 3,5 juta ha.1. Lahan Sawit: 1,5 juta Ha.
- Ternak : 1,5 juta ekor2. Padang Penggembalaan : 0,5 juta ha
- Ternak : 500 ribu Ekor3. Silvo-Pastura : 0,7 juta ha
- Ternak : 700 ribu Ekor4. Lahan eks tambang : 0,8 juta ha
- Ternak : 500 ribu ekor
TAHUN 2016LAHAN TERSEDIA : 1 Juta Ha- Lahan Sawit : 600 Ribu Ha.- Silvo-Pastura (KPH) : 300 Ribu Ha.- Padang Pengembalaan
( Eks. Tanah Ulayat,HGU Terlantar,Eks HPK, Eks Tambang :100 Ribu Ha. 16
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS
1• Pemberian pakan yang berkualitas
2• Manajemen pemeliharaan yang baik
3• Penanganan Kesehatan hewan dan zoonosis
4• Kesehatan masyarakar veteriner
5• Pengolahan hasil utama dan hasil samping
Upaya Khusus Peningkatan Populasi melalui
Optimalisasi IB untuk meningkatakn efisiensi
reproduksi ternak sapi/kerbau
SIWAB ( Sapi Indukan WAjib Bunting)
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN UPSUS SIWAB 2017-2018
4,000,000
3,000,000
3,976,470
1,892,462
911,135
IB Bunting Lahir
Target Realisasi
(63,08%)
(99,41%)
Capaian Upsus Siwab Tahun 2017 sbb:1. Realisasi kegiatan inseminasi buatan sejumlah 3.976.470 atau 99,41% dari
target 4.000.0002. Realisasi kebuntingan sejumlah 1.892.462 atau 63,08% dari target 3.000.0003. Realisasi kelahiran sejumlah 911.135
Sapi/Kerbau
Betina Produktif
5.9 juta ekor
Akseptor
3 juta ekor
Bunting
2,3 juta
ekor
TARGET 2018
Akseptor
3 juta ekor
IB Reguler
2,7 juta ekor
IB Introduksi
300 ribu ekor
3,000,000
2,100,0001,680,000
2.216.594
897.014514.349
IB Bunting Lahir
Target Realisasi
(73,89%)
(42,71%)(30,62%)
Capaian Upsus Siwab Tahun 2018 (1 Jan-30 Juni 2018) sbb:1. Realisasi kegiatan inseminasi buatan sejumlah 2.216.594 atau 73,89% dari
target 3.000.0002. Realisasi kebuntingan sejumlah 897.014 atau 42,71% dari target 2.100.0003. Realisasi kelahiran sejumlah 514.349 atau 30,62% dari target 1.680.000
Capaian Upsus Siwab Tahun 2017-2018 (s.d 30 Juni 2018) sbb:1. Realisasi kegiatan inseminasi buatan sejumlah 6.193.064 ekor atau 88,47% dari target
7.000.0002. Realisasi kebuntingan sejumlah 2.789.476 ekor atau 54,69% dari target 5.100.0003. Realisasi kelahiran sejumlah 1.425.484 ekor.
6.193.064
2.789.476
1.425.484
IB BUNTING LAHIR
REALISASI IB NASIONAL BULAN JAN-JUNI 2018
Target kumulatif bulan Januari sd Juni : 1.205.000
Realisasi kumulatif bulan Januari sd Juni : 2.216.594
Prosentase rata2 capaian bulan Januari sd Juni : 183,95%
180,000 180,000210,000 210,000 225,000
200,000
364,513339,740 314,421
382,697415,340
329,386
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun
Target Realisasi
REALISASI KEBUNTINGAN NASIONAL BULAN JAN-JUNI 2018
Target kumulatif bulan Januari sd Juni : 840.000
Realisasi kumulatif bulan Januari sd Juni : 897.014
Prosentase rata2 capaian bulan Januari sd Juni : 106,78%
189,000
105,000126,000 126,000
147,000147,000
133,907
138,566161,858 165,747
192,082
124,496
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun
Target Realisasi
REALISASI KELAHIRAN NASIONAL BULAN JAN-JUNI 2018
Target kumulatif bulan Januari sd Juni : 672.000
Realisasi kumulatif bulan Januari sd Juni : 410.058
Prosentase rata2 capaian bulan Januari sd Juni : 76,54%
151,200
84,000100,800 100,800 117,600
117,600
45,24054,570
92,588 95,019
122,641
101,448
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun
Target Realisasi
CAPAIAN KEGIATAN PENDUKUNG UPSUS SIWAB 2018
No Kegiatan Target Realisasi %
1. Penyediaan Semen Beku (dosis) 4.780.263 2.250.343 47,08
2. Distribusi semen Beku (dosis) 5.054.545 2.398.729 47,46
3. Bimbingan Teknis SDM Petugas Reproduksi(orang)
420 314 78,1
4. Penanggulangan Gangrep 200.000 119.299 59,65
5. Gerakan Penanaman dan PengembanganPakan Berkualitas/Gerbang Patas (Ha)
338,5 243,5 71,93
6. Pengembangan Padang Penggembalaan (Ha) 200 25 12,5
7. Pemeliharaan Padang Penggembalaan (Ha) 600 300 50,0
8. Pengendalian Pemotongan Betina ProduktifSapi/Kerbau di RPH (%)
17 17 100
PENGUATAN KELEMBAGAAN PETERNAK
Unit
usaha
Kelembagaan
ekonomi
Kelas Belajar
Usaha Produktif
Mandiri
Keterangan :
: Fasilitasi/Transformasi: Penguatan kelembagaan usaha
: Pengembangan usaha produktif: Pasar
Poknak /
Gapoknak
Wadah Kerjasama
Unit ProduksiBerdaya
saing
29
KAWASAN
SARANA DAN LAYANAN
PEMASARAN
LAYANAN
EKONOMI
SARANA DAN LAYANAN
TEKNIS
PENDAMPINGAN,
PENGAWALAN DAN SDM
DUKUNGAN
SWASTA
RPH/RPUPUSKESWAN
LKMM
PENGOLAHAN
PEMASARAN
TOKO OBAT/VAKSIN
INDUSTRI PAKAN
POS IB
LAB KESWAN
PROMOSI & INVESTASI
PROPINSIKAB/KOTA
PT
ASURANSI KEMITRAAN
KL/LEMBAGA TERKAIT
RECORDING
INVESTASI
ASUH
PENYULUH
PAKAN
SKIM PEMBIAYAAN
PENGEMBANGAN KAWASANKOMODITAS SAPI
Kredit Program: (i) Pembibitan danpengembangbiakan maksimal 5%; (ii)Penggemukan 7 %
Usulan Ternak sapi dapat dijadikanagunan
Asuransi Ternak sebagai komponenkredit
Permen Keuangan 176/PMK.011/2009 Tentang Pembebasan Bea Masuk
Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk investasi hulu
KEBIJAKAN INSENTIF PEMBIAYAANUPAYA DALAM KEBIJAKAN INSENTIF PEMBIAYAAN
Penguatan Aspek Perbenihan Dan Perbibitan melalui keberadaan Balai Besar Inseminasi BuatanSingosari dan Balai Inseminasi Buatan Lembang serta Balai Perbibitan Ternak untuk menghasilkan benihdan bibit unggul berkualitas.
PENGUATAN INFRASTRUKTUR PERBENIHAN DAN PERBIBITAN
31
BPTU-HPT INDRAPURI
(ACEH)
Luas 430 Ha
Populasi 833 (Sapi)
BPTU-HPT SIBORONG-
BORONG (SUMUT)
Luas 272 Ha
Populasi 555 (Kerbau)
BPTU-HPT PADANG
MANGATAS
(SUMBAR)
Luas 290 Ha
Populasi 1.334
(Sapi)
BPTU-HPT SEMBAWA
(SUMSEL)
Luas 260 Ha
Populasi 1.243 (Sapi)
BPTU-HPT BATUR RADEN
(JATENG)
Luas 241,06 Ha
Populasi 1.481 (Sapi)
BPTU-HPT DENPASAR
(BALI)
Luas 200 Ha
Populasi 1.015 (Sapi)
BBIB SINGOSARI
(JATIM)
Stock
Straw
3.546.866
Dosis
BPTU-HPT PELAIHARI
(KALSEL)
Luas 702 Ha
Populasi 32 (Sapi)
BIB LEMBANG (JABAR)
Stock
Straw
3.011.961 Dosis
Penguatan Sistem Kesehatan Hewan Nasional Dan Daya Saing Produk melalui keberadaan PusatVeteriner Farma, Balai Veteriner, Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan, Balai PengujianMutu Obat Hewan dan Balai Pengujian Mutu Pakan.
32
BVET
MEDAN
(SUMUT)
BVET
BUKITTINGGI
(SUMBAR)
BVET
BANDAR
LAMPUNG
(LAMPUNG)
BVET
SUBANG
(JABAR)
BBVET
WATES
(DIY)
BBVET
MAROS
(SULSEL)
PUSVETMA
(SURABAYA)
BPMSP
(BEKASI)
BPMPSPH
(BOGOR)
BBPMSOH
(BOGOR)
BBVET
DENPASAR
(BALI)
BVET
BANJARBARU
(KALSEL)
BBVET PAPUA
(DALAMRENCANA)
PENGUATAN INFRASTRUKTUR KESWAN DAN DAYA SAING
TERIMA KASIH
3333
• Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan HewanKEMENTERIAN PERTANIAN
http://ditjennak.pertanian.go.id/