31
Kejadian Luar Biasa Dr. Efyluk Garianto, M.Kes

Kejadian Luar Biasa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KLB

Citation preview

Kejadian Luar Biasa

Kejadian Luar BiasaDr. Efyluk Garianto, M.KesEpidemic defined as the occurrence of more cases of disease than expected in given area or among a specific group of people over a particular period of time.Epidemic defined as the occurrence of cases of disease/illneses in excess of what is normally expected in a community or region. When describing an epidemic, the time period, geographical region, and particular s of population in which the cases occur must be specifiedEpidemic, Pandemic and Endemic2Pandemic is refers to a worldwide epidemicsEndemic is defined as the habitual presence of a disease within a given geographic area.Outbreak (synonim of epidemic) happens when a disease occurs in greater numbers than expected in a community or region, or during a season.Epidemic, Pandemic and EndemicPasal 1Wabah penyakit menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan lazim pd wkt dan daerah ttt serta dpt menimbulkan malapetaka.Undang-undang RI No 4 thn 1984 Tentang Wabah Penyakit MenularSumber penyakit adalah manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda yang mengandung dan /atau tercemar bibit penyakit, serta yg dapat menimbulkan wabah. Pasal 3Menteri menetapkan jenis-jenis penyakittertentu yg dapat menimbulkan wabahUndang-undang RI No 4 thn 1984 Tentang Wabah Penyakit MenularPasal 4Menteri menetapkan daerah ttt dalam wilayah Indonesia yg terjangkit wabah sbg daerah wabahMenteri mencabut penetapan daerah wabah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diatur dgn peraturan pemerintah Undang-undang RI No 4 thn 1984 Tentang Wabah Penyakit MenularBab V Upaya PenanggulanganPasal 5Upaya penganggulangan wabah meliputi:Penyelidikan epidemiologisPemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantinapencegahan dan pengebalanPemusnahan penyebab penyakitpenanganan jenazah akibat wabahPenyuluhan kepada masyarakatUpaya penanggulangan lainnya

Undang-undang RI No 4 thn 1984 Tentang Wabah Penyakit MenularBab VII Ketentuan PidanaPasal 14

Barang siapa yg sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah sebagaimana diatur dalam undang-undang ini , diancam dengan pidana selama-lamanya 1 tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 1000.000 (satu juta rupiah)Barang siapa karena kealpaannya mengakibatkan wabah sebagaimana diatur dalam undang-undang ini, diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah)Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah kejahatan dan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah pelanggaran

Undang-undang RI No 4 thn 1984 Tentang Wabah Penyakit MenularKholeraPesDemam KuningDemam Bolak-balikTifus Bercak wabahDBDCampakPolioDifteriPertusisRabiesMalariaInfluenzaHepatitisTifus PerutMeningitisEnsefalitisAntraksPermenkes 560/MENKES/PER/VIII/1989 Penyakit potensial wabah:Kejadian Luar Biasa (KLB)Adalah timbulnya atau meningkatnya kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu. Kep. Dirjen PPM & PLP No. 451- I/PD.03.04/1991 PedomanPenyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB:Wabah Harus meliputi:Jumlah kasus yang besarDaerah yang luasWaktu yang lebih lamaDampak yang ditimbulkan lebih berat

Perbedaan definisi wabah dan KLBBatasan KLB meliputi arti yang luas:1. Meliputi semua kejadian penyakit, dapatsuatu penyakit infeksi akut kronis ataupun penyakit non infeksi.2. Tidak ada batasan yang dapat dipakaisecara umum untuk menentukan jumlah penderita yang dapat dikatakan sebagai KLB. Hal ini selain karena jumlah kasus sangat tergantung dari jenis dan agen penyebabnya, juga karena keadaan penyakit akan bervariasi menurut tempat (tempat tinggal, pekerjaan) dan waktu (yang berhubungan dengan keadaan iklim) dan pengalaman keadaan penyakit tersebut sebelumnya.3. Tidak ada batasan yang spesifik mengenai luas daerah yang dapat dipakai untuk menentukan KLB, apakah dusun, desa, kecamatan, kabupaten atau meluas satu propinsi dan negara. Luasnya daerah sangat tergantung dari cara penularan penyakit tersebut.4. Waktu yang digunakan untuk menentukan KLB juga bervariasi. KLB dapat terjadi dalam beberapa jam, beberapa hari atau minggu atau beberapa bulan maupun tahun.1. Timbulnya suatu penyakit/menular ygsebelumnya tdk ada atau tdk dikenal2. Peningkatan kejadian penyakit/kematianterus menerus selama 3 kurun waktuberturut-turut menurut jenis penyakitnya3. Peningkatan kejadian/kematian 2 xdibandingkan dg periode sebelumnyaKRITERIA KERJA KLB4. Jumlah penderita baru dl satu bulan menunjukkan kenaikan 2 x bila dibandingkan dg angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya5. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan 2 x dibandingkan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya6. CFR suatu penyakit dl suatu kurun waktu tertentu menunjukkkan kenaikan 50% atau lebih dibanding CFR periode sebelumnyaKRITERIA KERJA KLB7. Proporsional Rate penderita baru dr suatu periode ttt menunjukkan kenaikan 2 x dibandingkan periode yg sama dan kurun waktu/tahun sebelumnya8. Beberapa penyakit khusus: Kholera, DHF/DSS:a. Setiap peningkatan kasus dr periode sebelumnya (pd daerah endemis)b. Terdapat satu/lebih penderita baru dimana pd periode 4 minggu sebelumnya daerah tsb dinyatakan bebas dari penyakit tsbKRITERIA KERJA KLB9. Beberapa penyakit yg dialami 1 atau lebih penderita:a. Keracunan makananb. Keracunan pestisidaKRITERIA KERJA KLBTujuan Umum:Mencegah meluasnya (penanggulangan).Mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang (pengendalian).Tujuan khusus:Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi penyebab penyakit .Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLBMengidentifikasikan sumber dan cara penularanMengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLBMengidentifikasikan populasi yang rentan atau daerah yang beresiko akan terjadi KLB (CDC, 1981; Bres, 1986).Tujuan Penyelidikan KLBPersiapan penelitian lapangan.Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB.Memastikan Diagnosis EtiologisMengidentifikasikan dan menghitung kasus atau paparanMendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu dan tempat.Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera (jika diperlukan).Langkah-langkah penyelidikan KLBMengidentifikasi sumber dan cara penyebaranMengidentifikasi keadaan penyebab KLBMerencanakan penelitian lain yang sistimatisMenetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan.Menetapkan sistim penemuan kasus baru atau kasus dengan komplikasi.Melaporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatan setempat dan kepada sistim pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

Langkah-langkah penyelidikan KLBDikerjakan secepat mungkin, dalam 24 jam pertama sesudah adanya informasi.Persiapan penelitian lapangan meliputi :

Pemantapan (Konfirmasi) Informasia. Asal informasi adanya KLB. Dapat berasal dari : - laporan Wabah (W1), - Analisis sistim kewaspadaan dini didaerah tersebut (laporan W2), - Hasil laboratorium, laporan Rumah Sakit (RL2a, RL2b) atau masyarakat.PERSIAPANPENELITIAN LAPANGANb. Gambaran tentang penyakit yang sedang berjangkit, meliputi: - Gejala klinis, - Pemeriksaan yang telah dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan hasil pemeriksaannya, komplikasi yang terjadi (misalnya kematian, kecacatan, kelumpuhan dan lainnya)c. Keadaan geografi dan tranportasi yang dapat digunakan didaerah KLB.2. Pembuatan Rencana Kerja (rencana penyidikan /proposal), yang minimal berisi :a. Tujuan Penyidikan KLB - Memastikan diagnosis penyakit - Menetapkan KLB - Menentukan sumber dan cara penularan - Mengetahui keadaan penyebab KLB b. Definisi kasus awal, - Arahan pada pencarian kasus c. Hipotesis awal mengenai agent penyebab (penyakit), cara dan sumber penularan, d. Macam dan sumber data yang diperlukan, e. Strategi penemuan kasus, f. Sarana dan tenaga yang diperlukan3. Pertemuan Dengan Pejabat Setempat a. Membicarakan rencana dan pelaksanaan penyidikan KLB. b. Kelengkapan sarana dan tenaga di daerah. c. Memperoleh ijin dan pengamanan.1. Pemastian diagnosis penyakit dengan cara : a. Mencocokkan gejala/tanda penyakit yang terjadi pada individu.

b. Menyusun distribusi frekuensi gejala klinisnya. Cara menghitung distribusi frekuensi dari tanda- tanda dan gejala-gejala yang ada pada kasus adalah sebagai berikut :Buat daftar gejala yang ada pada kasusHitung persen kasus yang mempunyai gejala tersebutSusun ke bawah menurut urutan frekuensinyaPEMASTIAN DIAGNOSIS PENYAKITDAN PENETAPAN KLB2. PENETAPAN KLBDilakukan dengan membandingkan insidensi penyakit yang tengah berjalan dengan insidensi penyakit dalam keadaan biasa (endemik), pada populasi yang dianggap beresiko, pada tempat dan waktu tertentu. Dengan Pola Maximum dan Minimum 5 tahunan atau 3 tahunan.Membandingkan frekuensi penyakit pada tahun yang sama bulan berbeda atau bulan yang sama tahun berbeda .Angka kesakitan/kematian suatu penyakit menular disuatu Kecamatan menunjukkan kenaikan 3 kali atau lebih selama tiga minggu berturut-turut atau lebih.Jumlah penderita baru dalam satu bulan dari suatu penyakit menular di uatu Kecamatan, menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih, bila dibandingkan dengan angka rata-rata sebulan dalam setahun sebelumnya dari penyakit menular yang sama di kecamatan tersebut itu. Angka rata-rata bulanan selama satu tahun dari penderita-penderita baru dari suatu penyakit menular di suatu Kecamatan, menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih, bila dibandingkan dengan angka rata-rata bulanan dalam tahun sebelumnya dari penyakit yang sama di Kecamatan yang sama pula Petunjuk penetapan KLB:

Case Fatality rate suatu penyakit menular tertentu dalam satu bulan di suatu Kecamatan, menunjukkan kenaikan 50 % atau lebih, bila dibandingkan CFR penyakit yang sama dalam bulan yang lalu di Kecamatan tersebut. Proporsional rate penderita baru dari suatu penyakit menular dalam waktu satu bulan, dibandingkan dengan proportional rate penderita baru dari penyakit menular yang sama selama periode waktu yang sama dari tahun yang lalu menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih.

Khusus untuk penyakit-penyakit Kholera, Cacar, Pes, DHF/DSS :Setiap peningkatan jumlah penderita-penderita penyakit tersebut di atas, di suatu daerah endemis yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atasTerdapatnya satu atau lebih penderita/kematian karena penyakit tersebut diatas, di suatu Kecamatan yang d atas, d eca atau yg telah bebas dari penyakit-penyakit tersebut, paling sedikit bebas selama 4 minggu berturut-turut.Apabila kesakitan/kematian oleh keracunan yang timbul di suatu kelompok masyarakat. Apabila di daerah tersebut terdapat penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/dikenal.PENTING DIINGAT :KLB Tersembunyi, sering terjadi pada penyakit yang belum dikenal atau penyakit yang tidak mendapat perhatian karena dampaknya belum diketahui .KLB Palsu (pseudo-epidemic), terjadi oleh karena :- Perubahan cara mendiagnosis penyakit,- Perubahan perhatian terhadap penyakit tersebut, atau perubahan organisasi pelayanan kesehatan, - Perhatian yang berlebihan