Upload
dinhkiet
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI MEDIA
AUDIOVISUAL SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ARTIKEL E-JOURNAL
Ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Umi Huzaimah
NIM 100388201151
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG
2014
Kemampuan Menulis Berita Melalui Media Audiovisual Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2013/2014 oleh Umi Huzaimah. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing I : Ahada Wahyusari, M.Pd. Pembimbing II : Dra. Linda Rosmeri, T.M.Si [email protected].
ABSTRAK
Tujuan di adakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui batas
kemampuan menulis berita melalui media audiovisual siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Tanjungpinang dengan rumusan masalah yaitu,
bagaimanakah kemampuan menulis berita melalui media audiovisual siswa kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjungpinang?. Dari penelitian yang
dilakukan, peneliti berhipotesis Kemampuan Menulis Berita Melalui Media
Audiovisual Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6
Tanjungpinang tergolong cukup.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama negeri 6 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2013/2014. Sedangkan
sampel penelitian terdiri dari 48 siswa yang diambil secara acak. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dari hasil olah data yang dilakukan
peneliti skor atau nilai rata-rata siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 6 Tanjungpinang adalah 78,54 dibulatkan menjadi 79, yang artinya
kemampuan menulis berita melalui media audiovisual siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Tanjungpinang tergolong baik. Dengan demikian
hasil hipotesis peneliti di tolak. Hal ini membuktikan bahwa menggunakan media
audiovisual siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjungpinang
mampu menulis berita dengan judul yang tepat, kelengkapan unsur berita, serta
kesesuaian isi dengan audiovisual yang diperlihatkan olaeh peneliti.
ABSTARACT
Destinations invented this study was to determine the limits of the ability
to write news through audiovisual media eighth grade students Junior High
School 6 Tanjungpinang with the formulation of the problem, namely, how the
ability to write news through audiovisual media eighth grade students Junior High
School 6 Tanjungpinang ?. From the research conducted, the researchers
hypothesize Capabilities of Audiovisual Media News Writing Through Eighth
Grade Students Junior High School 6 Tanjungpinang quite enough.
The population in this study are all students of Junior High School eighth
grade 6 Tanjungpinang country Academic Year 2013/2014. While the study
sample consisted of 48 students were taken randomly. This research is descriptive
quantitative. From the results of data processing carried out research scores or the
average value of eighth grade students of Junior High School 6 Tanjungpinang is
78.54 rounded to 79, which means the ability to write news via audiovisual media
eighth grade students Junior High School 6 Tanjungpinang quite good. Thus the
results of research hypothesis was rejected. It is proved that the use of audiovisual
media eighth grade students Junior High School 6 Tanjungpinang able to write a
story with an appropriate title, the completeness of news, as well as the suitability
of the content of the audiovisual shown olaeh researchers.
1. Pendahuluan
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis. Keempat komponen di atas sangat berkaitan dan tidak
pernah terpisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, dimana
keterampilan menulis digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau
tidak secara tatap muka. Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai
bentuk, salah satunya adalah keterampilan menulis berita. Menulis berita
merupakan salah satu kompetensi berbahasa yang terdapat dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) di Sekolah Menengah Pertama kelas VIII.
Dalam kehidupan kita sehari-hari tidak pernah lepas dari berita, baik itu
berupa berita tindakan kriminal, hiburan, politik, berita langsung, berita ringan.
Davison seorang Sosiolog Colombia University New York mengatakan bahwa
media cetak adalah media yang memberikan informasi dan mampu menangani
hal-hal yang kompleks. Dalam berita juga memiliki unsur-unsur yang membangun
kelengkapan atau keutuhan suatu berita yaitu 5W+1H (siapa, apa, mengapa,
kapan, di mana, bagaimana).
Tanpa unsur 5W+1H diatas, sebuah berita tidak akan lengkap dan
informasi yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca juga tidak menarik.
Selain unsur 5W+1H diatas, judul juga sangat penting dalam sebuah berita. Judul
yang menarik dan unik akan membuat pembaca lebih penasaran serta menarik
perhatian masyarakat untuk membaca berita tersebut. Judul yang baik harus
singkat, padat, jelas, dan menggambarkan kejadian atau peristiwa yang terjadi.
Judul berita harus bersifat fungsional artinya, setiap kata yang terdapat pada judul
harus berdiri sendiri atau tidak bergantung pada kata yang lain serta memiliki arti
tegas dan jelas.
2. Metode penelitian
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Yaitu
metode penelitian yang bersifat kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang
diperoleh. Tujuannya yaitu untuk membangun teori, membangun fakta,
menunjukkan hubungan antara variabel satu dengan yang lainnya, memberikan
deskripsi statistik, menaksir, dan meramalkan hasilnya. Menurut Arikunto (2002:
10) penelitian kuantitatif banyak dituntut meggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran data, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga
pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila disertai dengan
tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.
3. Hasil penelitian dan pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan nilai rata-rata
dari keseluruhan aspek penelitian yaitu kesesuaian judul berita, kelengkapan unsur
berita (5w+1h), dan kesuaian isi dengan sudiovisual yang ditampilkan adalah
sebagai berikut:
NILAI RATA-RATA KEMAMPUAN MENULIS BERITA
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 6 TANJUNGPINANG
NO Nilai X Jumlah Siswa (i) Xi
1 100 3 300
2 90 19 1710
3 80 10 800
4 70 3 210
5 60 10 600
6 50 3 150
Jumlah 48 3770
X� = ������
X� = 78,54
Dari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat 3 siswa yang mendapatkan
nilai 100, 19 siswa yang mendapatkan nilai 90, 10 siswa yang mendapatkan nilai
80, 3 siswa yang mendapatkan nilai 70, 10 siswa yang mendapatkan nilai 60, dan
3 siswa yang mendapatkan nilai 50. Sedangkan nilai rata-rata siswa dalam
menulis berita melalui media audiovisual dengan 48 responding adalah 78,54
yang dibulatkan menjadi 79 yang artinya kemampuan menulis berita melalui
media audiovisual siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6
Tanjungpinang tergolong baik. Dengan demikian hasil hipotesis di tolak.
4. Simpulan dan saran
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data pada pembahasan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang peneliti gunakan
sebelumnya di tolak, karena kemampuan menulis berita melalui media
audiovisual siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tanjungpinang
tergolong baik. Dengan demikian menggunakan media audiovisual dapat
membantu siswa menulis berita dengan baik, serta siswa akan lebih mengingat
apa yang dipelajarinya dan tentunya mampu meningkatkan minat belajar siswa
dengan media yang digunakan.
2. Saran
Dari observasi yang peneliti lakukan selama Praktek Kerja Lapangan
(PKL) peneliti menyarankan agar:
1. Seorang guru dapat menggunakan media yang mampu
membangkitkan minat belajar siswa didalam kelas sehingga tidak
menimbulkan suasana yang tidak nyaman selama proses pembelajaran.
2. Seorang guru lebih mengarahkan atau memberi contoh-contoh dalam
pembelajaran dengan kejadian kehidupan sehari-hari atau lingkungan
tempat tinggal, karena siswa akan lebih mengerti dan mengingatnya
lebih lama dari pada hanya membaca.
3. Dalam proses pembelajaran sebisa mungkin siswa ikut berperan dalam
pembelajaran tersebut, sehingga tidak hanya guru yang berperan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineke Cipta.
Anam, Faris Khoirul. 2009. Fikih Jurnalistik. Jakarta Timur: Pustaka AL-
Kautsar.
Bungin, Burhan H.M. 2004. Media Penelitian Kuantitatif. Surabaya:
Kencana.
Sarwono, Jonanthan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif.
Yokyakarta: Graha Ilmu.
Umar, Husen. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sadiman, Arif,dkk. 2006. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
Dan Pemamfaatan. Jakarta: Raja Prasindo Persada
Sarwono, Jonanthan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif.
Yokyakarta: Graha Ilmu.
Semi, M.Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung:
Angkasa.
Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Siregar, Ashadi. 1995. Bagaimana Mengelola Penerbitan Media Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Solikhawati, Siska. 2013. Kemahiran Menulis Teks Berita Menggunakan
Media Video Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 19 Bintan. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
Sugihastuti. 2013. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Umar, Husen. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Yetti, Fatma. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Berita Siswa
Kelas VIII 3 Sekolah Menengah Pertama Negeri Mungka
Melalui Media Gambar Berseri. Padang: Universitas Negeri
Padang.