Dr. Amel Yanis, SpKJ (K) Bag. Psikiatri FK. Univ. Andalas
*Pendahuluan Setiap orang mempunyai kecendrungan menggunakan
suatu pola yg relatif sama menyikapi masalah dalam
kehidupannya.Fenomena ini dikenal sebagai karakter atau
kepribadian.
*Karakter dan Temperamen Karakter adalah ciri kepribadian yg
dibentuk oleh proses perkembangan dan pengalaman hidup.Temperamen
dipengaruhi oleh faktor genetik yang terbawa sejak lahir.
*DEFINISI Kepribadian Adalah totalitas dari ciri perilaku dan
emosi yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari.
*Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
Merupakan hasil interaksi dari faktor-faktor:-. Konstitusi
(genetik)-. Perkembangan. -. Pengalaman hidup. (lingkungan
keluarga, lingkungan budaya)
*Teori Freud Freud menjelaskan teorinya tentang struktur
kepribadian; yg terdiri atas 3 komponen utama yaitu:Id
EgoSuperego
Id (naluri, drive, instinc)Telah ada sejak lahir, mempunyai
kekuatan berupa dorongan. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
biologis; misalnya: instink bernafas, lapar, seks.Pleasure
principle.Mendominasi pada usia bayi sp 1,5 tahun.Fase oral.*
EgoMerupakan diferensiasi dari id. Dalam perkembangan seorang
individu, lingkungan tdk selalu dapat memenuhi keinginannya,
sehingga terjadi pertentangan dg id.Individu belajar bhw dorongan
dpt ditunda sesuai dengan realitas yg ada.Reality principleFase
anal
*
Superego Terbentuk dari hasil absorbsi nilai-nilai norma dlm
kultur, agama, nilai-nilai yg ditanamkan orang tua.Merupakan wakil
orang tua dalam diri anak, suara hati, kesadaran moral atas dasar
sistem ideal dan nilai-nilai yang diinternalisasikan dari orang
tua. Cendrung mengatur/ melarang menurut standar nilai yg
diinternalisasikan.Pada usia sekitar 5-6 tahun.Fase
falik-oedipal*
*Freud (lanjutan) Ketiga komponen ini saling bekerjasama dalam
membentuk perilaku seseorang, namun bisa juga terjadi konflik di
antara 3 komponen ini.Ego berperan menyeimbangkan dorongan id dan
larangan super ego.
lanjutanBila terjadi konflik antara struktur tadi maka individu
akan mengalami ketegangan, kecemasan, ketidakpuasan.Namun bila sama
sekali tidak pernah mengalami konflik (over indulgence atau
pemanjaan) maka juga akan terjadi hal yg sama.Konflik perlu dalam
batas tertentu agar individu belajar menunda pemuasan, menyadari
realitas mampu mengatasi masalah kelak.*
