8
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 140 TAHUN 2019 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA ANTARKEMENTERIAN PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBERDAYAAN PELAYARAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, i MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (1) Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Pasal 65 Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Kementerian pemrakarsa membentuk panitia antarkementerian dalam rangka penyusunan Rancangan Peraturan Presiden; b. bahwa agar penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat dapat beijalan secara efektif, efisien, dan terkoordinasi, perlu membentuk Panitia Antarkementerian Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat;

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_140_TAHUN_2019.pdf · LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 140 TAHUN 2019

TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA ANTARKEMENTERIAN PENYUSUNAN RANCANGAN

PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBERDAYAAN PELAYARAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,i

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan dan Pasal 65 Peraturan

Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,

Kementerian pemrakarsa membentuk panitia

antarkementerian dalam rangka penyusunan Rancangan

Peraturan Presiden;

b. bahwa agar penyusunan Rancangan Peraturan Presiden

tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat dapat beijalan

secara efektif, efisien, dan terkoordinasi, perlu membentuk

Panitia Antarkementerian Penyusunan Rancangan

Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan Pelayaran

Rakyat;

- 2 -

Mengingat

Memperhatikan

Menetapkan

PERTAMA

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan

Menteri Perhubungan tentang Pembentukan Panitia

Antarkementerian Penyusunan Rancangan Peraturan

Presiden tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat;

: 1. Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

2. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 199;

: Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor B-651/M.Sesneg/D-

1/HK.03.02/6/2019 tanggal 13 Juni 2019 perihal Persetujuan

Izin Prakarsa Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden

tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat;

MEMUTUSKAN:

: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA ANTARKEMENTERIAN PENYUSUNAN

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG

PEMBERDAYAAN PELAYARAN RAKYAT.

: Membentuk Panitia Antarkementerian Penyusunan Rancangan

Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat

yang selanjutnya disebut Panitia Antarkementerian dengan

susunan keanggotaan sebagaimana ditetapkan dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan Menteri ini.

- 3 -

KEDUA : Panitia Antarkementerian sebagaimana dimaksud pada

Diktum PERTAMA mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Pengarah, mempunyai tugas memberikan petunjuk dan

pengarahan kepada pelaksana berkaitan dengan substansi

Rancangan Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan

Pelayaran Rakyat;

2. Ketua, bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan

Rancangan Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan

Pelayaran Rakyat;

3. Wakil Ketua, bertanggung jawab kepada Ketua dalam

memberikan petunjuk kepada Anggota untuk melakukan

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang

Pemberdayaan Pelayaran Rakyat;

4. Sekretaris, mempunyai tugas memberikan dukungan

administratif dan informasi yang dibutuhkan oleh Anggota;

dan

5. Anggota, mempunyai tugas sebagai berikut:

a. merumuskan konsep-konsep mengenai kebijakan dalam

Rancangan Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan

Pelayaran Rakyat;

b. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam

rangka penyusunan Rancangan Peraturan Presiden

tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat;

c. melaksanakan pembahasan substansi Rancangan

Peraturan Presiden tentang Pemberdayaan Pelayaran

Rakyat;

d. menyusun Rancangan Peraturan Presiden tentang

Pemberdayaan Pelayaran Rakyat;

e. melakukan pembahasan Rancangan Peraturan Presiden

tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat;

- 4 -

KETIGA

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperlukan dalam

rangka penyusunan Rancangan Peraturan Presiden

tentang Pemberdayaan Pelayaran Rakyat; dan

g. menyampaikan laporan secara berkala kepada Ketua.

: Dalam menjalankan tugasnya Ketua Panitia bertanggung

jawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada

Menteri Perhubungan.

KEEMPAT : Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Panitia

Antarkementerian, Ketua Panitia Pelaksana dapat menunjuk

akademisi, praktisi, dan tenaga ahli sebagai narasumber.

KELIMA : Masa keija Panitia Antarkementerian terhitung mulai tanggal

ditetapkannya Keputusan Menteri ini sampai dengan tanggal

31 Desember 2019.

KEENAM : Dalam hal terdapat perubahan susunan keanggotaan Panitia

Antarkementerian, perubahan susunan keanggotaan tersebut

ditetapkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan.

KETUJUH : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya

Keputusan Menteri ini dibebankan pada DIPA Kementerian

Perhubungan Tahun Anggaran 2019.

- 5 -

KEDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Juli 2019

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan;

2. Menteri Koordinator Bidang Kemari timan;

3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;

4. Menteri Sekretaris Negara;

5. Menteri Hukum dan HAM;

6. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perhubungan

Laut, Kementerian Perhubungan;

7. Yang bersangkutan.

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 140 TAHUN 2019

TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA

ANTARKEMENTERIAN PENYUSUNAN

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN

TENTANG PEMBERDAYAAN PELAYARAN

RAKYAT

SUSUNAN KEANGGOTAAN PANITIA ANTARKEMENTERIAN

PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG

PEMBERDAYAAN PELAYARAN RAKYAT

A. Pengarah

B. Ketua

C. Wakil Ketua

D. Sekretaris I

E. Sekretaris II

Menteri Perhubungan

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan

Direktur Jenderal Perhubungan Laut,

Kementerian Perhubungan

Kepala Biro Hukum, Kementerian Perhubungan

Kepala Biro Perencanaan, Kementerian

Perhubungan

F. Anggota

1. Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Kementerian

Sekretaris Negara;

2. Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan, Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;

3. Asisten Deputi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata,

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman;

4. Asisten Deputi Bidang Perekonomian Kementerian, Sekretaris Negara;

5. Asisten Deputi Bidang Perhubungan, Sekretariat Kabinet;

6. Kepala Biro Hukum, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman;

7. Direktur Harmonisasi Peraturan Penganggaran, Ditjen Anggaran,

Kementerian Keuangan;

8. Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Ditjen

Anggaran, Kementerian Keuangan;

- 2 -

9. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian

Perhubungan;

10. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut,

Kementerian Perhubungan;

11. Direktur Kepelabuhanan, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian

Perhubungan;

12. Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut,

Kementerian Perhubungan;

13. Direktur Kenavigasian, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian

Perhubungan;

14. Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ditjen Perhubungan

Laut, Kementerian Perhubungan;

15. Kepala Bidang Infrastruktur Pelayaran Rakyat, Kementerian

Koordinator Bidang Kemaritiman;

16. Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pelayaran Rakyat, Kementerian

Koordinator Bidang Kemaritiman;

17. Kepala Bidang Prasarana, Agraria dan Tata Ruang, Kementerian

Sekretaris Negara;

18. Kepala Subdirektorat Harmonisasi Peraturan Penganggaran

Kementerian/Lembaga I, Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan;

19. Kepala Subdirektorat Anggaran Bidang Perhubungan, Kepariwisataan

dan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Ditjen Anggaran, Kementerian

Keuangan;

20. Kepala Bagian Peraturan Transportasi Laut, Biro Hukum, Kementerian

Perhubungan;

21. Kepala Subdirektorat Angkutan Laut Dalam Negeri, Ditjen Perhubungan

Laut, Kementerian Perhubungan;

22. Kepala Subdirektorat Angkutan Laut Luar Negeri, Ditjen Perhubungan

Laut, Kementerian Perhubungan;

23. Kepala Subdirektorat Angkutan Laut Khusus dan Penunjang Angkutan

Laut, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan;

24. Kepala Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Laut, Ditjen

Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan;

25. Kepala Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Informasi Angkutan

Laut, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan;

26. Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri, Setditjen

Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan;

- 3 -

i

27. Kepala Subbidang Kenavigasian, Lalu Lintas dan Angkutan Laut,

Sekretariat Kabinet;

28. Kepala Subbagian Peraturan Angkutan di Perairan, Biro Hukum,

Kementerian Perhubungan;

29. Kepala Subbagian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Bagian

Hukum dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Perhubungan;

30. Saleha, Analis Data dan Informasi, Kementerian Koordinator Bidang

Kemari timan;

31. Hendra Palebangan, Perekayasa Muda, Kedeputian Bidang Teknologi

Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi;

32. Ade R. Ispandiari, Perekayasa Pertama, Kedeputian Bidang Teknologi

Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi;

33. Masruroh Rahayu, Penyusun Peraturan Perundang-undangan, Biro

Hukum, Kementerian Perhubungan.

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI