Upload
truongthu
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KERANGKA TEORITISDAN
PERUMUSAN HIPOTESIS
Proses Penelitian 3 dan 4.
tedi – last 09/18
Kerangka Teoritis
Kerangka Teoritis adalah :
Suatu model konseptual bagaimana menyusun teori ataupengertian logis guna menghubungkan beberapa faktor
penting yang dapat diidentifikasi berkenaan denganmasalah penelitian.
Kerangka teoritis berisi pembahasan mengenaivariabel-variabel penelitian dan keterkaitan antar
variabel tersebut yang merupakan bagian integral darisuatu keadaan/situasi dinamis yang diteliti.
Berdasarkan kerangka teoritis, peneliti dapatmenyusun/merumuskan hipotesis.
Lanjutan :…
Pendekatan yang dapat digunakan dalam mengembangkan
kerangka teoritis :
1. Deduksi (deduction) Teori dikembangkan dan strategi
penelitian didesain guna menguji hipotesis.
2. Induksi (Induction) Teori dikembangkan sebagai hasil
dari analisis data yang sebelumnya telah dikumpulkan.
3. Abduksi (Abduction) Data digunakan untuk
mengeksplorasi fenomena, identifikasi tema dan
menjelaskan pola/patern guna menghasilkan teori baru
atau mengubah teori yang ada melalui pengujian
berikutnya yang biasanya memerlukan pengumpulan data
tambahan.
Lanjutan : Kerangka …
Pengembangan kerangka teoritis dapat mengacu pada :
Buku (text-books)
Peraturan (ketentuan hukum dan regulasi)
Peer-reviewed journals
Catatan :
Disamping itu terdapat sumber referensi lain misalnya artikel
publikasi dari para praktisi/professional, majalah khusus, dan
majalah popular. Tetapi sumber referensi tersebut TIDAK
DISARANKAN karena isinya sering tidak memberikan
penjelasan utuh, cenderung mengandung opini subjektif, mungkin
bias dan atau terdistorsi, bahkan hanya menyajikan satu sudut
pandang).
Karakteristik publikasi (selain buku yang memiliki ISBN) :
.
Tujuan review atas literatur guna mengembangkan kerangka teoritis :
.
Lanjutan : Kerangka …
Inti dari kerangka teoritis adalah :
Mendefinisikan variabel,
Menguraikan keterkaitan antar variabel,
Menjelaskan teori yang mendasari keterkaitan antar variabel,
Menggambarkan sifat dan arah keterkaitan antar variabel.
Burns and Bush (2014) variabel : construct yang dapat diukur
atau dikuantifikasikan dan menghasilkan nilai-nilai yang berbeda
atau bervariasi
Variabel terdiri atas karakteritik-karakteristik (properties) yang
dapat diklasifikasikan kedalam sekurang-kurangnya 2 klasifikasi
yang berbeda, atau dapat memberikan sekurang-kurangnya 2
hasil pengukuran/penghitungan yang berbeda.
Lanjutan : Kerangka …
Tipe variabel :
Berdasarkan sifatnya :
V. Kualitatif ; V. Kuantitatif
Berdasarkan Struktur Hubungan antar Variabel :
V. Independen ; V. Dependen ; V. Intervening, dan ; V. Moderasi
Berdasarkan Pengukurannya :
V. Nominal ; V. Ordinal ; V. Interval, dan ; V. Rasio
…lanjutan :
Model kausal untuk menggambarkan kerangka konseptual
penelitian menggunakan klasifikasi berdasarkan struktur
hubungan antar variabel.
Lanjutan : Kerangka …
5 hal pokok yang perlu dikemukakan dalam kerangka teoritis :
1) Variabel penelitian harus didefiniskan secara jelas,
2) Pembahasan harus menyatakan bagaimana keterkaitan antarvariabel secara teoritis,
3) Bila sifat dan arah keterkaitan antar variabel memiliki dasarteori yang mengacu kepada hasil penelitian sebelumnya, makapembahasan harus mengungkapkan apakah sifat dan arahhubungan antar variabel tersebut positif (sejalan) atau negatif(berlawanan).
4) Perlu adanya penjelasan yang tidak bias/ambigu/samarmengenai ekspektasi (perkiraan) keterkaitan antar variabelyang ada. Argumentasinya dapat ditarik dari hasil penelitiansebelumnya (bila ada).
5) Diagram skematis mengenai model konseptual dapat (harus)digunakan untuk memvisualisasikan keterkaitan antar variabelsecara teoritis.
PLAGIAT dalam Pengembangan Kerangka Teoritis
“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan
mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai” (Permendiknas No 17 Th 2010 psl 1(1).
Dalam konteks karya ilmiah, praktek plagiat antara lain :
Mengutip kalimat secara utuh milik penulis lain tanpa menyebutkan
identitas penulis ydm (sumber referensi).
Melakukan parafrase dengan tidak menyebutkan identitas penulis ydm
(sumber referensi).
Menggunakan ide/pendapat/teori penulis lain tanpa menyebutkan identitas
penulis ydm (sumber referensi).
Menggunakan data/informasi milik penulis lain tanpa menyebutkan
identitas penulis ydm (sumber referensi).
Mengakui tulisan (karya ilmiah atau artikel) penulis lain sebagai tulisan
sendiri.
Lanjutan : plagiat
Park (2003) lists four common forms of plagiarism which are
commonly found in universities. These are :
1. Stealing material from another source and passing it off as
your own;
2. Submitting a paper written by someone else (e.g. a peer or
relative) and passing it off as your own;
3. Copying sections of material from one or more source texts,
supplying proper documentation (including the full reference)
but leaving out quotation marks, thus giving the impression
that the material has been paraphrased rather than directly
quoted;
4. Paraphrasing material from one or more source texts without
supplying appropriate documentation.
Saunders et al (2016 ; 110-111)
Contoh kasus plagiat
1. Mengutif tapi tidak mencantumkan sumber.
2. Gagasan dalam buku si-A dikutif oleh si-B. Kemudian
penulis mengutif dari si-B, tetapi tidak menyebutkan sumber
si-B.
3. Mengutif langsung dengan menambahkan pengantar yang
salah (menggiring) seolah-olah sumber aslinya
mengemukakan tentang hal yang sama dengan penulis.
4. Menulis sumber kutipan dengan tidak lengkap (tanpa
penterjemah, atau menulis halaman)
5. Mengutif langsung dalam beberapa paragraf dengan hanya
mencantumkan sumber kutipan diawal saja seharusnya
kutipan demikian dibuat tidak langsung (dalam kalimat
sendiri, kemudian menuliskan sumber kutipan dengan
menyebutkan keseluruhan halaman yang dikutif)
PERUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah :
Dugaan logis mengenai keterkaitan antara dua
atau lebih variabel yang dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang dapat diuji secara
empiris.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan keterkaitan
antar variabel secara konseptual yang dibangun
dalam kerangka teoritis.
Lanjutan : Perumusan…
Bentuk Pernyataan hipotesis :
1) Penyataan “Bila …maka…” : Bila audit internaldilaksanakan secara memadai maka risiko terjadinya tindakkecurangan dapat diminimalisasi.
2) Hipotesis Langsung vs Tidak langsung : Semakin efektiffungsi audit internal dalam organisasi akan semakin kecilrisiko terjadinya kecurangan (HL) ; Terdapat keterkaitanantara fungsi audit internal dengan risiko terjadinya tindakkecurangan (HTL)
3) Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) : (Ho)Fungsi audit internal tidak berpengaruh signifikan terhadaprisiko terjadinya tindak kecurangan; (Ha) Fungsi auditinternal berpengaruh terhadap risiko terjadinya tindakkecurangan.
Catatan :
Bentuk yang paling banyak digunakan adalah Ho dan Ha (berpasangan).
.
tedi.share
Disclaimer :
Sumber referensi dapat dilihat pada tautan
http.//tedirustendi32.wordpress.com/… pada laman yg terkait