kerja kubikel

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    1/23

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Dalam pelajaran ilmu kelistrikan terdapat hubungan timbal balik antara teori

    dan praktek. Hubungan timbal balik ini merupakan kaitan yang sangat erat,

    dimana pengetahuan yang kita dapatkan dalam teori haruslah kita praktekkan.

    Karena itu, dengan praktek akan membantu kita untuk mengetahui dan mengerti

    serta mampu melaksanakan pekerjaan dilapangan/industri dengan baik dan benar.

    Sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan di Politeknik Negeri Sriwijaya maka

    mahasiswa diwajibkan mempunyai keterampilan di bidang teknologi. Program

    studi teknik listrik adalah salah satu bagian dari jurusan Teknik Elektro pada

    Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang yang diharapkan setelah mendapat

    keterampilan, mahasiswa mampu terjun langsung memahami ilmu listrik di

    lapangan baik teori maupun praktek.

    Umumnya kegiatan praktek ini dilakukan di dalam bengkel dan

    laboratorium Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan tenaga yang efesien,

    agar menghasilkan pula hasil yang baik. Adapun dalam dunia listrik bukan saja

    terdapat perancangan, pemasangan dan pengoperasiaan instalasi listrik tetapi

    terdapat juga sesuatu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu maintenance dan repair

    pada instalasi listrik. Maka pada semester V ini terdapat mata kuliah yang

    berjudulmaintenance dan repair. Tujuan diadakannya Praktek maintenance and

    repair ini adalah apabila terjadi kerusakan di suatu instalasi listrik ataupun di

    bidang industri maka mahasiswa dapat membayangkan atau menganalisa langkah-

    langkah yang harus dilakukan pada saat terjadi kerusakan pada peralatan listrikdengan cara yang tepat,cepat,ekonomis dan efesien.Dimana praktek maintenance

    and repairdapat diartikan sebagai mata kuliah yang dapat membuat mahasiswa

    dapat melakukan maintenance yang berarti perawatan dan repair yang berarti

    perbaikan. Beda halnya dengan praktek-praktek yang dilakukan terdahulu dimana

    mahasiswa melakukan instalasi listrik sendiri dengan tenggang waktu yang

    diberikan di semester V ini mahasiswa diberikan suatu instalasi yang berbentuk

    box panel yang merupakan simulasi atau gambaran dari beberapa instalasi listrik

    1

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    2/23

    2

    di dunia industri yang terdapat beberapa troubleyang telah diberi oleh dosen pada

    box panel tersebut sehingga mahasiswa harus melakukan maintenance dan repair

    pada trouble-trouble yang diberikan.

    Untuk mengimbangi perkembangan ilmu kelistrikan tersebut dibutuhkan

    sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam kelistrikan. Oleh karena

    itu,mahasiswa diberikan praktek kerja bengkel listrik ini agar terwujudnya tenaga

    manusia yang handal dan mempunyai keterampilan baik dalam mempraktekkan

    dan menganalisa suatu troubleyang terjadi baik di dalam mata kuliah tersebut saat

    sekarang ataupun pada hal nyata yang akan terjadi di dunia industri yang akan

    mendatang. Dari tenaga-tenaga terampil inilah dapat terciptanya SDM (Sumber

    Daya Manusia) yang dapat berguna bagi dunia industri atau di masyarakat di masa

    depan.

    1.2 Pembatasan Masalah

    Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada laporan ini adalah agar

    dapat menginstalasi dan melakukan maintenance and repairpada rangkian serta

    mengetahui prinsip kerja dari rangkian instalasi tanur tersebut

    1.3 Tujuan dan Mamfaat

    1.3.1 Tujuan

    Adapun tujuan dilaksanakannya praktek di bengkel listrik semester V ini

    dengan judul Maintenance and Repairpada Instalasi Listrik Tanur, adalah :

    1. Melatih kemampuan mahasiswa untuk dapat mengistalasi rangkaian tanur

    dan mengaplikasikannya.

    2.

    Agar mahasiswa memahami prinsip kerja dari instalasi listrik tanur.3.

    Agar mahasiswa memahami tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi

    trouble-troubleyang ditemukan pada rangkaian instalasi tanur.

    1.3.2 Manfaat

    Adapun manfaat dilaksanakannya praktek di bengkel listrik semester V ini

    dengan judul Maintenance and Repairpada Instalasi Listrik Tanur , adalah :

    1. Mahasiswa dapat menginstalasi rangkaian tanur dan mengaplikasikannya.

    2.

    Mahasiswa memahami prinsip kerja dari instalasi listrik tanur.

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    3/23

    3

    3. Mahasiswa memahami tindakan yang harus dilakukan apabila terjaditrouble-

    troubleyang ditemukan pada rangkaian instalasi tanur.

    1.4

    Sistematika Penulisan

    Dalam penulisan laporan ini penulis membuat suatu sistematika penulisan

    yang terdiri dari beberapa bab, dimana pada masing masing bab terdapat uraian

    sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisikan latar belakang penulisan laporan, pembatasan

    masalah, tujuan dan manfaat yang diperoleh, serta sistematika penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Pada bab ini membahas mengenai teori-teori penunjang secara umum,

    menjelaskan apa itu sistem peralatan listrik, perbaikan (repair) dan perawatan

    (maintenance).

    BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini membahas mengenai teori-teori penunjang dan deskripsi

    umum mengenai tanur dan kubikel.

    BAB IV PENUTUP

    Berisikan tentang kesimpulan dan saran berdasarkan analis penulis.

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    4/23

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.

    Penghantar

    Penghantar adalah bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, sebagai

    penghantar digunakan tembaga atau aluminium. Suatu kabel dari isolasi sesuai

    dengan ukuran dan kegunaan dari kabel tersebut, yang terepenting suatu kabel

    dalam suatu isolasi adalah penandaan yang nanti akan mempermudah dalam

    pemakaian kabel untuk instalasi.

    Untuk penyaluran penghantar listrik dari pusat pembangkit ketempat yang

    memerlukannya ada 2 kemungkinan yang dapat digunakan yaitu:

    a. Penghantar dengan menggunakan kawat udara

    b. Penghantar dengan menggunakan kabel tanah.

    Syarat kabel menurut PUIL dan standar IEC serta jenis kabelnya adalah:

    a. NYM

    1. Kode pengenal

    Gambar 2.1 kabel NYM

    Huruf kode Komponen

    N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

    Y = Isolasi PVC

    M = Selubung PVC

    RM = Penghantar padat bulat berkawat banyak-1 = Warna urat kuning hijau

    -0 = warna urat tanpa kuning hijau

    2. Tanda Kabel

    Isolasi kabel berurat tunggal diberi warna hijau-kuning atau biru muda

    atau hitam dan kuning, tanda-tanda pengenal harus terangkat dengan jarak

    tidak melebihi 20 cm bila tanda itu diletakkan pada urat berwarna biru

    4

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    5/23

    5

    muda, dan tidak melebihi 50cm bila tanda tersebut diletakkan pada saluran

    luar. Warna selubung luar dari luar kabel-kabel yang berbentuk dalam

    spesifikasi ini harus putih keabu-abuan atau putih kekuning- kuningan.

    b. NYA

    1. Kode pengenal

    Gambar 2.2 kabel NYA

    Huruf kode Komponen

    N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

    Y = Isolasi PVC

    A = Kawat berisolasi

    Re = Penghantsar padat bulat

    Rm = Penghantar bulat berkawat banyak

    2. Tanda kabel

    Isolasi harus diberi warna hijau kuning atau biru muda atau hitam atau

    kuning dan merah. Tanda memenuhi standar SI dibuat dengan jarak antara

    tidak melebihi 20 cm.

    c. NYY dan NYMHY

    Gambar 2.3 Kabel NYY Gambar 2.4 Kabel NYMHY

    Kode Pengenal

    Huruf Kode Komponen

    N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    6/23

    6

    NA = Kabel standar, dengan aluminium

    Y = Isolasi PVC

    Y = Selubung PVC

    Re = Penghantar padat bulat

    Rm = Penghantar padat Bulat

    Sm = Penghantar dengan dipilih bentuk sektor

    2.2 Miniatur Circuit Breaker (MCB)

    Gambar 2.5 Miniatur Circuit Breaker (MCB)

    Miniature Circuit Breaker atau lebih umum disingkat MCB merupakan

    komponen instalasi listrik yang berfungsi sebagai pengaman terhadap daya lebih.

    Dengan memasang MCB gangguan karena hubung singkat, beban lebih pada

    rangkaian akan dapat dicegah. Secara umum fungsi MCB antara lain :

    1. Membatasi Penggunaan daya Listrik.

    2. Mematikan listrik secara otomatis apabila terjadi hubungan singkat

    (Korslet).

    3. Mengamankan Instalasi Listrik baik penerangan maupun instalasi tenaga.

    4.

    Membagi daya pada instalasi rumah menjadi beberapa bagian, sehingga

    lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik.

    2.3 Saklar

    Saklar adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk memutuskan atau

    menghubungkan arus pada alat / rangkaian listrik. Macam-macam saklar adalah :

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    7/23

    7

    a. Saklar tunggal.

    Saklar tunggal atau satu arah digunakan sebagai pengatur suatu rangkian

    hanya dari satu tempat atau hanya dari posisi ON dan OFF. Rangkaian

    penerangan satu arah ini digunakan untuk ruangan yang kecil dengan satu

    pintu.

    Gambar 2.6 Saklar tunggal

    b. Saklar seri.

    Saklar ini adalah suatu hubungan paralel dari dua buah saklar tunggal,

    dimana dua saklar tunggal tersebut ini pemakaiannya secara kelompok, maka

    dapat diatur secara terpisah, secara bersamaan pada suatu tempat tertentu.

    Gambar 2.7 Saklar seri

    c. Saklar tukar.

    Gambar 2.8 Saklar tukar

    Saklar tukar mempunyai dua posisi pengoperasian yaitu hanya bisa

    menyalakan salah satu lampu E1 dan E2 secara bergantian. Saklar tukar ini

    juga digunakan untuk mengoperasikan dua pemakaian dengan sumber

    tegangan yang sama atau dua tegangan yang berbeda atau dipasang pada

    suatu tangga rumah atau gedung bertingkat.

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    8/23

    8

    c. Saklar impuls.

    Gambar 2.9 Saklar impuls

    Saklar impuls adalah saklar yang berbeda berdasarkan magnet dimana

    posisi saklarnya akan berubah pada setiap impuls, lamanya pengoperasian

    dari kotak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya, saklar impuls

    mempunyai dua posisi kontak yaitu : ON pada pengoperasian lampu pertamadan kontak OFF untuk pengoperasian pada lampu impuls kedua.

    e. Saklar Staircase

    Timer staircase dapat memutuskan rangkaian secara otomatis dengan

    batas waktu yang telah ditentukan. Pengoperasian timer bisa dilakukan

    kembali walaupun batasan waktu belum habis. Penyambungan pada timer

    staircase dapat dilakukan dengan sistem 3 kawat dan 4 kawat tergantung

    kondisi penggunaan.

    f. Saklar Tekan

    Saklar tekan atau push button umumnya digunakan pada rangkaian

    kontrol kontak sebagai pengunci secara elektrik. Saklar ini beroperasi ketika

    ditekan saja, jika dilepas maka akan kembali menjadi seperti semula. Jadi

    saklar ini memberikan daya yang sifatnya sementara, apabila dikombinasi

    dengan saklar impuls maka pada saat saklar dilepas hubungannnya dengan

    beban tetap ada karena saklar tersebut terkunci oleh impuls.

    Gambar 2.10 Simbol Saklar Tekan

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    9/23

    9

    2.4 Line up Terminal.

    Line up terminal adalah suatu alat listrik yang berfungsi sebagai

    penghubung kabel penghantar dan untuk menghindari sentuhan apapun yang

    dapat mengakibatkan terjadinya hubungan singkat.

    Gambar 2.11 Line up Terminal

    2.5 Wiring Chane

    Wiring chanel adalah tempat jalanya atau alur penyambugan kabel yang

    terbuat dari bahan campuran PVC yang berbentuk kotak persegi panjang sehingga

    suatu rangkayan dapat terlihat rapi dan teratur.

    Gambar 2.12 Wiring Chanel

    2.5 Kontaktor

    Kontaktor adalah merupakan suatu alat elektronik yang berfungsi sebagai

    penyambung dan pemutus rangkaian, pergerakan kotak kontaknya terjadi karena

    adanya gaya elektromagnetik. Kompenen-komponen dari sebuah kontaktor antara

    lain :

    1. Kumparan magnet.

    2.

    Kotak kontak bantu NO (Normaly Open)

    3. Kotak kontak bantu NC (Normaly Close)

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    10/23

    10

    Gambar 2.13 Kontaktor

    Pada kontaktor apabila tegangan yang melewatinya terlalu besar maka

    kumparan akan panas yang akan mengakibatkan berkurangnya umur dari

    kontaktor tersebut. Demikian pula sebaliknya jika tegangan yang melewatinya

    terlalu rendah maka tegangan pada kotak kontaknya akan berkurang sehingga

    dapat menimbulkan bunga api.

    Pada penggunaannya kontaktor sering kita kombinasikan dengan saklar

    tekan (push button) yang dimaksudkan sebagai saklar pengoperasian dari

    kontaktor.

    Prinsip Kerja relay adalah Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa

    kontak Normally Open( NO ) dan beberapaNormally Close( NC ). Pada saat satu

    kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan

    menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal

    kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka.

    Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan

    menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja.

    2.6 Time Delay

    Timer adalah saklar waktu yang bekerja berdasarkan magnetisasi yangakan memutuskan rangkaian beban secara otomatis, dengan batasan waktu yang

    telah ditentukan. Pada penggunaan Timer dalam rangkaian control ada juga

    berbeda pengunaan, sehingga ada beberapa jenis Timer yang dapat dihubungkan

    langsung dengan kontaktor yaitu : timer on delayyang berfungsi menunggu untuk

    on, selama batas waktu yang telah di tentukan atau di atur, dan timer off delay

    yang berfungsi menunggu untuk off selasa batas waktu yang ditentukan atau

    diatur sebelumnya.

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    11/23

    11

    Gambar 2.14 Time Delay

    2.8 Relay

    Relay merupakan sebuah saklar elektrik yang dapat mengubah kontak-

    kontak dari NO (Normally Open) menjadi NC (Normally close) sewaktu

    mendapatsupplyaliran listrik. Untuk mengendalikan suatu sistem dengan beban

    keadaan AC/DC.

    Prinsip kerja dari relayadalah berdasarkan gejala elektromagnetik di mana terdiri

    dari lilitan kawat/kumparan, coil, yang dililitkan pada sebuah inti dari besi baja

    yang bersifat lunak. Apabila pada kumparan tersebut kita alirkan arus maka inti

    baja tersebut akan menarik jangkar dan relaydinamis

    Gambar 2.15 Relay

    Adapun jenisrelayada dua, yaitu :

    1.

    Relayyang bekerja dengan arus searah (DC)

    2. Relayyang bekerja dengan arus bolak-balik (AC)

    2.7

    Lampu Indikator

    Gambar 2.16 Lampu indikator

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    12/23

    12

    Lampu indikator berfungsi sebagai isyarat atau indikator dalam sebuah

    panel untuk mengetahui apakah sebuah panel bekerja dengan baik ataukah terjadi

    sebuah gangguan. Lampu indicator dipakai pada instalasi tenaga karena untuk

    mengoperasikan suatu control listrik, perlu adanya penandaan untuk kondisi-

    kondisi tertentu, misalnya kondisi beban lebih (over load), kondisi manual

    maupun kondisi otomatis.

    Gambar 2.17 Simbol lampu indikator

    2.8 Saluran Kabel (Wire Duck)

    Wire Duct dimaksudkan dalam pemasangannya adalah untuk menjadi

    tempat saluran kawat atau kabel serabut agar hasilnya kelihatan rapi.Penggunaan

    wiring channelbiasanya ditemukan dalam peralatan kontrol di kotak panel kontrol

    dengan menggunakan wiring channel pada setiap panel kontrol sehingga

    rangkaian menjadi kelihatan rapi sehingga mudah dalam pengontrolan

    pengecekan gangguan.

    2.9 Pengaplikasian Kontrol Tanur

    Proses kerja dari rangkaian tanur ini yaitu bekerja secara otomatis

    memanaskan material dengan suhu awal sebesar 800 C didalam suatu tempat

    tertentu yang nantinya di pertahankan sampai 820 C biasanya disebut tungku

    pemanas (KILN) dan selanjutnya berakhir pada suatu tempat yang disebut

    kontainer atau silo.

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    13/23

    13

    BAB III

    ANALISA DAN PEMBAHASAN

    3.1

    Prinsip Kerja Tanur

    Proses kerja dari rangkaian Tanur ini yaitu bekerja secara otomatis untuk

    memanaskan material dengan misalnya suhu awal sebesar 80C di pertahankan

    sampai 82C hingga nantinya di dalam suatu tempat tertentu yang biasanya

    disebut tungku pemanas (KILN) dan selanjutnya berakhir pada suatu tempat yang

    disebut kontainer atau silo.

    Pengoperasian pertama dengan menekan saklar S11 yang akan

    menyebabkan konveyor belt yang berfungsi untuk mengangkut/membawa

    material yang akan dipanaskan bergerak.Setelah material ini bergerak dan

    melewati suatu sensor (light barier), maka selenoid dari valve 1 akan menjadi

    aktif,sedangkan di lain pihak dengan terlewatinya sensor (light-barier) oleh

    material tadi maka akan menyebabkan berhentinya konveyor pembawa material

    tadi. Valve yang telah aktif tidak akan menyebabkan pintu pertama dari ruang

    pemanas (tungku) menutup dan akan menekan saklar batas (LS1). Dengan

    tertekannya LS1 ini maka akan berfungsi untuk mengaktifkan selenoid 2 dan yang

    seterusnya akan mengaktifkan valve 2 untuk menggerakan pintu kedua dari ruang

    pemanas (tanur).

    Apabila pintu kedua tadi telah bergerak menutup dan kemudian menekan

    saklar batas LS2 maka seketika itu pula proses pemanas pun sudah dimulai.

    Proses pemanasan terjadi dalam dua tahap.

    Pemanasan pertama terjadi dalam kondisi delta hingga mencapai suhu

    80C.Suhu tersebut tercapai maka pemanasan selanjutnya berlangsung dalam

    kondisi hubungan bintang yang akan mempertahankan suhunya hingga 82 C.

    Kontrol pemanasan dalam ruang tersebut dilakukan dengan menggunakan

    Thermostat.Setelah suhu 82 C tercapai dan pemanasan dalam ruang tersebut

    dilakukan telah berlangsung kira-kira 1-3 menit, maka proses pemanasan akan

    selesai.

    Bersamaan dengan selesainya proses pemanasan tadi maka pintu pertama

    dari ruang pemanas tadi akan membuka yang kemudian diikuti oleh pintu ke-2.

    13

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    14/23

    14

    Terbukanya pintu ke-2 dari ruang pemanas ini akan menekan saklar batas LS3

    yang akan mengakibatkan bekerjanya valve 3 yaitu bergeraknya sebuah tuas

    kedalam ruang pemanas yang bertujuan akan menarik material yang telah

    dipanaskan tadi keluar. Material tadi akan dijatuhkan kedalam kontainer/silo yang

    mana bagian atas dari silo ini telah dipanaskan oleh sensor, sehingga bila material

    jatuh ke silo akan memotong sensor yang akan menyebabkan bergeraknya

    kembali konveyor pembawa material yang akan dimasukkan kedalam ruang

    pemanas. Begitulah proses tersebut tadi berulang lagi secara otomatis. Bila dalam

    sistem ini terjadi kondisi darurat, maka sistem ini dapat dihentikan tiba-tiba

    dengan menekan saklar Emergency Stop.

    Proses awal dari sistem tanur dimulai dengan menekan saklar S11 yang

    kemudian akan menyebabkan K11M tersupply tegangan sehingga K11M bekerja.

    Bekerjanya K11M ini akan menggerakkan motor yang akan menjalankan

    konveyor belt atau ban berjalan yang digunakan sebagai pengangkut material

    yang akan dipanaskan. Material yang dibawa oleh konveyor belt menuju keruang

    pemanasan, sebelum memasuki ruang tersebut akan melewati sebuah sensor (light

    barier).

    Dengan terlewatinya light barier 1 tersebut maka kontaktor akan menutup

    dan menyebabkan akan mengalirkan arus pada K13 sehingga K13 bekerja. Kerja

    dari K13 ini akan memutuskan arus yang mengalir pada K11M sehingga K11M

    ini mati atau dengan kata lain konveyor belt berhanti berjalan selain itu K13 ini

    akan mengalir arus K14 sehingga K14M dan K15 bekerja. Namun kerja dari K13

    tadi hanya sesaat karena tidak memiliki pengunci. Dengan bekerjanya Y15 maka

    selenois 1 akan aktif yang menyebabkan valve 1 menjadi aktif.

    Untuk menggerakkan pintu pertama dari ruang pemanas (pintu pertamamenutup) sampai menekan limit switch LS1. Limit Switch 1 yang tertekan tadi

    akan menggerakkan selenoid dari valve 2 dan menyebabkan pintu dari ruang

    pemanas bergerak menutup sampai menekan LS2. Dengan tertekannya LS2 ini

    akan berfungsi menjalankan proses pemanasandi dalam tanur yang dimulai

    dengan bekerjanya K17, K18M dan K19M yang terhubung secara delta.

    Proses pemanasan yang pertama dilakukan dengan hubung delta dengan

    tujuan yaitu untuk menghasilkan C itu rendah danC, jika suhu 80panas yang

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    15/23

    15

    langsung tinggi yaitu 80 sudah mencapai batas tertentu maka reostat 1 yang

    berfungsi sebagai kontrol dari proses pemanasan akan terepas yang

    mengakibatkan K17 akan berhenti bekerja sebab kontak thermostat 1 (S17 AE) ini

    diserikan dengan K17. Dengan matinya K17 maka proses delta telah selesai dan

    seketika itu pula arus akan mengalir ke K16 dan K20 dengan hubung bintang, ini

    berarti proses pemanasan yang kedua telah berjalan, proses kedua ini dilakukan

    dengan hubung bintang karena hanya ingin mempertahankan suhu C sudah

    tercapai maka thermostat 2C. Jika suhu 82pemanasan hingga 82 akan bekerja,

    atau dengan kata lain sewaktu K16 dan K20 bekerja maka K21 sebagai timer

    untuk waktu pemanasan juga bekerja, sehingga jika telah sampau pada setting

    waktu maka K22 akan bekerja menutuskan arus ke K16, K15, K18M dan K20,

    atau dengan kata lain keseluruhan dari proses pemanasan telah selesai.

    Dengan selesainnya proses pemanasan maka pintu 1 dan pintu 2 dari ruang

    pemanas akan membuka. Ketika pintu 2 membuka maka pada akhirnya limit

    switch 3 (LS3) akan tertekan yang akan menyebabkan selenois 3 akan

    bertegangan dan selanjutnya mengaktifkan valve 3 bekerja mendorong lengannya

    atau tuasnya masuk delam ruang pemanas untuk mengkait material yang telah

    dipanaskan. Valve 3 ini mundur ke tempatnya semula apabila supply arusnya

    terputus. Pada saat pemutusan arus dari valve 3 ini dikontrol oleh relay penunda

    waktu K23T, jadi apabila waktu tunda dari K23T ini habis, maka supply untuk

    selenoid dari valve 3 terputus sehingga lengannya akan bergerak mundur bersama

    dengan material yang telah dipanaskan dalam tungku pemanas.

    Material yang tertarik mundur oleh valve 3 tersebut selanjutnya dijatuhkan

    ke dalam penampungan (kontainer/silo). Namun saat material tersebut jatuh maka

    material tersebut akan memotong sensor (light barrier 2) yang berada pada bagianatas silo. Light barrier 2 ini dikontrol oleh S25, dimana saat S25A tersebut

    dilewati maka anak kontak dari S25A tersebut akan menghubungkan supply

    tegangan masuk ke K11 sehingga K11 bekerja atau dengan kata lain konveyor

    belt pengangkutan masterial kembali berjalan, sehingga proses tersebut kembali

    terulang. Begitulah kerja dari sistem tanur secara otomatis namun jika dalam

    proses tersebut sedang berjalan dan terdapat gangguan secara tiba-tiba maka kita

    dapat menghentikan proses secara keseluruhan dengan menekan Emergency Stop.

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    16/23

    16

    3.2 Gambar Rangkaian Tanur

    Gambar 3.1 Rangkaian Tanur a

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    17/23

    17

    Gambar 3.2 Rangkaian Tanur b

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    18/23

    18

    Gambar 3.3 Rangkaian Tanur c

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    19/23

    19

    Gambar 3.4 Rangkaian Tanur d

    3.3

    Jurnal Kegiatan

    Senin, 30 November 2015

    NO. WAKTU KEGIATAN

    1 07.00 - 07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 08.00 Pembagian kelompok dan job kerja yang akan di

    lakukan

    3 08.00 - 09.30 Check in peralatan bengkel, yang akan di gunakan

    pada praktek bengkel

    4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    20/23

    20

    5 10.00 - 12.15 Memulai pembongkaran pada kabel-kabel yang

    terpasang pada job kerja TANUR

    6 12.1512.30 check out peralatan bengkel

    7 12.3012.45 apel siang, absen, berdoa

    Selasa, 01 Desember 2015

    NO. WAKTU KEGIATAN

    1 07.00 - 07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel

    3 07.30 - 09.30 Memeriksa peralatan yang akan di gunakan dalam job

    TANUR

    4 09.30 - 10.00 Break( istirahat)

    5 10.00 - 12.15 Memulai pemasang kabel pada job kerja TANUR

    6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel

    7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa

    Rabu, 02 Desember 2015

    NO WAKTU KEGIATAN

    1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel

    3 07.30 - 09.30 Melanjutkan pemasangan sambungan TANUR mulai

    dari sambungan K19, K20, K21, K23M, dan K24M

    4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)

    5 10.00 - 12.15 Melanjutkan kembali pemasangan untuk K25T, K27,K28T, dan Y29

    6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel

    7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa

    Kamis 03 Desember 2015

    NO WAKTU KEGIATAN

    1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel

    3 07.30 - 09.30 Melakukan pengecekan sambungan yang telah

    terpasang

    4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)

    5 10.00 - 12.15 Melakukan pengujian terhadap sambungan tadi (tanpa

    pebimbing /instruktur)

    6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel

    7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    21/23

    21

    Jumat 04 Desember 2015

    NO WAKTU KEGIATAN

    1 07.00 - 07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel

    3 07.30 - 09.30 Memperbaiki kembali sambungan kabel yang telah

    terpasang

    4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)

    5 10.00 - 11.20 Melakukan pengujan /pengetesan kembali terhadap

    rangkaian yang telah terpasang

    6 11.20 - 11.30 Check out peralatan bengkel

    7 11.30 - 11.40 Apel siang, absen, berdoa

    Senin, 07 Desember 2015

    NO WAKTU KEGIATAN1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel

    3 07.30 - 09.30 Melihat dan merapikan kembali kesalahan/problem

    yang terjadi pada job TANUR

    4 09.30 - 10.00 Break(istrirahat)

    5 10.00 - 12.15 Melanjutkan perbaikan job TANUR

    6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel

    7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa

    Selasa, 08 Desember 2015

    NO WAKTU KEGIATAN

    1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel

    3 07.30 - 09.30 Mengganti saklar S19 dan melakukan pengecekan

    kembali terhadap rangkian job TANUR

    4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)

    5 10.00 - 12.15 Memperbaik timer K28T yang ke relay Y29

    6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel

    7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa

    Rabu, 09 Desember 2015

    NO WAKTU KEGIATAN

    1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel

    3 07.30 - 09.30 Mengecek kembali sambungan-sambungan pada hasil

    kerja

    4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)

    5 10.00 - 12.15 Mengetes/menguji rangkaian yang telah terpasang

    (tanpa instruktur/pembimbing)

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    22/23

    22

    6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel

    7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa

    Kamis, 10 Oktober 2013

    NO WAKTU KEGIATAN

    1 07.00-07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel

    3 07.30 - 09.30 Melakukan pengujian/pengetesan terhadap rangkian job

    kerja TANUR (dengan instruktur/pembimbing)

    4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)

    5 10.00 - 12.15 Job kerja TANUR selesai

    6 12.15 - 12.30 Check out peralatan bengkel

    7 12.30 - 12.45 Apel siang, absen, berdoa

    Jumat, 11 Desember 2015

    NO WAKTU KEGIATAN

    1 07.00 - 07.15 Apel pagi, absen, berdoa

    2 07.15 - 07.30 Check in peralatan bengkel

    3 07.30 - 09.30 Melakukan pengetesan lisan berdasarkan job kerja

    masing-masing kelompok

    4 09.30 - 10.00 Break(istirahat)

    5 10.00 - 11.20 Melakukan pengetesan lisan berdasarkan job kerja

    masing-masing kelompok

    6 11.20 - 11.30 Check out peralatan bengkel7 11.30 - 11.40 Apel siang, absen, berdoa

  • 7/26/2019 kerja kubikel

    23/23

    23

    BAB IV

    PENUTUP

    5.1

    Kesimpulan

    Setelah melakukan Praktek Bengkel dapat diambil kesimpulan adalah

    sebagai berikut:

    1. Pada tanur prinsip kerjanya adalah motor berkerja otomatis, berurutan dan

    saling mengunci.

    2. Prinsip interlock digunakan pada saat starting motor, sedangkan prinsip

    berurutan digunakan pada saat pengoperasian secara automatic.

    3.

    Dalam melakukan maintenance dan repair ini bukan dalam arti melakukan

    instalasi ulang tetapi melakukan perawatan dan perbaikan.

    5.2 Saran

    Adapun saran yang dapat kami ambil yaitu sebagai berikut:

    1. Dalam melakukan maintenance dan repair ini, kita harus melihat

    rangkaian (sudah terpasang benar tidak).

    2.

    Dalam melakukan maintenancedan repairini, kerusakan bukan saja pada

    eksternal (kesalahan pada instalasi itu sendiri) tetapi bisa saja pada faktor

    internal (kesalahan pada alat itu sendiri misalnya peralatan yang sudah

    lama, tidak berfungsinya peralatan sesuai dengan fungsinya dalam

    meresetnya terjadi kesalahan dll).

    23