1
KERUGIAN EKONOMI (ECONOMIC LOST) PENDERITA STROKE RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2000 Oleh: Derthan Elbert. F. Polunggu K11199152 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2001 ABSTRAK Untuk mengukur besar kerugian ekonomi penderita stroke, dihitung dari besarnya biaya (cost) yang dikeluarkan yang terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran besarnya kerugian ekonomi penderita stroke (usia poduktif) yang dirawat di Rumah Sakit tersebut. Analisis dilakukan dengan perhitungan kerugian berdasarkan jenis penyebab hilangnya ekonomi penderita stroke, jenis pengeluaran dibagi dua yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung dihitung berdasarkan jenis pengeluaran yang langsung berhubungan dengan upaya penyembuhan, sedangkan biaya tidak langsung (waktu produktif yang hilang) dikalikan dengan upah minimum penghasilan responden, berdasarkan strata/kelas perawatan yaitu kelas III Rp. 25.450 per hari, kelas II Rp. 29.850 per hari, kelas I Rp. 60.500 per hari dan VIP Rp. 93.735 per hari. Kehilangan waktu produktif yang paling besar memberikan konstribusi penyebab kerugian ekonomi bagi penderita stroke, yaitu Rp. 5.447.940 (84,51%), sedangkan kerugian sebesar Rp. 6.455.252.188. Untuk mengatasi bertambahnya kerugian yang lebih besar, maka upaya pencegahan peningkatan kasus peningkatan kasus atau kejadian stroke harus ditekan. Yaitu dengan menghindari faktor-faktor risiko seperti hipertensi, merokok oleh raga dan diet yang salah. Daftar Bacaan : 21 Buah (1980-2001)

KERUGIAN EKONOMI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KERUGIAN EKONOMI

KERUGIAN EKONOMI (ECONOMIC LOST) PENDERITA STROKE RAWAT INAP DI RUMAH

SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2000

Oleh: Derthan Elbert. F. Polunggu K11199152 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2001

ABSTRAK

Untuk mengukur besar kerugian ekonomi penderita stroke, dihitung dari besarnya biaya

(cost) yang dikeluarkan yang terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar, dengan tujuan

untuk memperoleh gambaran besarnya kerugian ekonomi penderita stroke (usia poduktif) yang

dirawat di Rumah Sakit tersebut.

Analisis dilakukan dengan perhitungan kerugian berdasarkan jenis penyebab hilangnya

ekonomi penderita stroke, jenis pengeluaran dibagi dua yaitu biaya langsung dan biaya tidak

langsung. Biaya langsung dihitung berdasarkan jenis pengeluaran yang langsung berhubungan

dengan upaya penyembuhan, sedangkan biaya tidak langsung (waktu produktif yang hilang)

dikalikan dengan upah minimum penghasilan responden, berdasarkan strata/kelas perawatan

yaitu kelas III Rp. 25.450 per hari, kelas II Rp. 29.850 per hari, kelas I Rp. 60.500 per hari dan

VIP Rp. 93.735 per hari.

Kehilangan waktu produktif yang paling besar memberikan konstribusi penyebab kerugian

ekonomi bagi penderita stroke, yaitu Rp. 5.447.940 (84,51%), sedangkan kerugian sebesar Rp.

6.455.252.188.

Untuk mengatasi bertambahnya kerugian yang lebih besar, maka upaya pencegahan

peningkatan kasus peningkatan kasus atau kejadian stroke harus ditekan. Yaitu dengan

menghindari faktor-faktor risiko seperti hipertensi, merokok oleh raga dan diet yang salah.

Daftar Bacaan : 21 Buah (1980-2001)