82
KESEHATAN SEKSUAL KESEHATAN SEKSUAL Dr. Dr. H. H. Abdullah Wali Abdullah Wali Nasution, DABK, Nasution, DABK, Sp. Sp. And. And. Ahli Ahli A A ndrologi & Seksologi ndrologi & Seksologi

KESEHATAN SEKSUAL 0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliah pilihan

Citation preview

Page 1: KESEHATAN SEKSUAL 0

KESEHATAN SEKSUAL KESEHATAN SEKSUAL

Dr.Dr. H.H. Abdullah Wali Abdullah Wali Nasution, DABK,Nasution, DABK, Sp.Sp. And.And.

Ahli Ahli AAndrologi & Seksologindrologi & Seksologi

Page 2: KESEHATAN SEKSUAL 0

SEKSUALITASSEKSUALITASTOPIK :TOPIK :1.1. PPENDAHULUANENDAHULUAN2.2. ANATOMI SISTEM ORGAN SEKSUALANATOMI SISTEM ORGAN SEKSUAL3.3. KELAINAN PERKEMBGN ORGAN SEKSUALKELAINAN PERKEMBGN ORGAN SEKSUAL4.4. MITOS-MITOS SEPUTAR MASALAH SEKSUALMITOS-MITOS SEPUTAR MASALAH SEKSUAL5.5. DISFUNGSI SEKSUAL PRIADISFUNGSI SEKSUAL PRIA6.6. FASE-FASE RANGSANGAN SEKSUALFASE-FASE RANGSANGAN SEKSUAL7.7. FAKTOR PENYEBAB DISFUNGSI SEKSUAL PRIAFAKTOR PENYEBAB DISFUNGSI SEKSUAL PRIA8.8. DISFUNGSI EREKSIDISFUNGSI EREKSI9.9. DIAGNOSA, PENCEGAHAN DAN PENGOBATANDIAGNOSA, PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN10.10. DIDFUNGSI SEKSUAL WANITADIDFUNGSI SEKSUAL WANITA11.11. DIAGNOSA, PENCEGAHAN DAN PENGOBATANDIAGNOSA, PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Page 3: KESEHATAN SEKSUAL 0

PENDAHULUAN :PENDAHULUAN :

Sampai pada hari ini masalah seks masih Sampai pada hari ini masalah seks masih banyak banyak

yang tidak dapat diungkapkan dan diatasi Hal yang tidak dapat diungkapkan dan diatasi Hal ini ini

disebabkan karena beberapa faktor , al :disebabkan karena beberapa faktor , al :

Faktor ketidak tahuanFaktor ketidak tahuan Faktor rasa maluFaktor rasa malu Menganggap sebagai hal yang tabuMenganggap sebagai hal yang tabu Faktor kepercayaan/agama, adat istiadat dan Faktor kepercayaan/agama, adat istiadat dan

sosial budayasosial budaya Faktor sosial ekonomiFaktor sosial ekonomi Anggapan bahwa masalah seks tak bisa Anggapan bahwa masalah seks tak bisa

diobatidiobati Menganggapnya sebagai takdirMenganggapnya sebagai takdir

Page 4: KESEHATAN SEKSUAL 0

PENGERTIANPENGERTIAN

Seks arti sesungguhnya “jenis kelamin”.Seks arti sesungguhnya “jenis kelamin”.

Seks dalam pengertian umum adalah segala Seks dalam pengertian umum adalah segala

sesuatu yang berhubungan dgn perbuatan/sesuatu yang berhubungan dgn perbuatan/

prilaku seks.prilaku seks.

Seksologi, adalah suatu mempelajari Seksologi, adalah suatu mempelajari segala sesuatu yang berhubungandengan segala sesuatu yang berhubungandengan prilaku / perbuatan seksprilaku / perbuatan seks

Page 5: KESEHATAN SEKSUAL 0

BEBERAPA ISTILAH TENTANG SEKS BEBERAPA ISTILAH TENTANG SEKS ::

Sex educationSex education : pendidikan seks: pendidikan seks Sex hygieneSex hygiene : kesehatan kelamin: kesehatan kelamin Sexual desireSexual desire : nafsu : nafsu

bersenggamabersenggama Sexual driveSexual drive : gairah syahwat: gairah syahwat Sexual intercourseSexual intercourse : senggama: senggama Sex deviationSex deviation : penyimpangan : penyimpangan

seksualseksual Sex arousalSex arousal : bangkitan seksual: bangkitan seksual

Page 6: KESEHATAN SEKSUAL 0

MITOS-MITOS SEPUTAR SEKSUALMITOS-MITOS SEPUTAR SEKSUAL

MitosMitos : adalah suatu pemahaman yang salah, tetapi : adalah suatu pemahaman yang salah, tetapi oleh oleh

sebagian besar masyarakat dianggap sebagai sebagian besar masyarakat dianggap sebagai sesuatu yang benarsesuatu yang benar

Akibat mitos, banyak terjadi kekeliruan dalam Akibat mitos, banyak terjadi kekeliruan dalam masyarakat masyarakat

tentang sesuatu yang berhuhubungan dengan tentang sesuatu yang berhuhubungan dengan masalah masalah

seks yang seharusnya tidak terjadi.seks yang seharusnya tidak terjadi.

Misalnya Misalnya : terjadinya perceraian dini antara : terjadinya perceraian dini antara pasangan yang baru menikah karena pada malam pasangan yang baru menikah karena pada malam pertama tidak ada “darah perawan” yang keluar pertama tidak ada “darah perawan” yang keluar melalui vagina isterimelalui vagina isteri

Page 7: KESEHATAN SEKSUAL 0

Mitos gender :Mitos gender :

Disebut sebagai mitos diskriminatif seks Disebut sebagai mitos diskriminatif seks pria pria

dan wanita.dan wanita.

Yaitu pemahaman bahwa seks Yaitu pemahaman bahwa seks didominasi didominasi

oleh prilaku seksual pria, sementara oleh prilaku seksual pria, sementara

infertilitas didominasi oleh kesalahan infertilitas didominasi oleh kesalahan wanitawanita

Page 8: KESEHATAN SEKSUAL 0

Mitos seks populer :Mitos seks populer :

Yaitu, pemahaman bahwa setiap wanita Yaitu, pemahaman bahwa setiap wanita

yang masih gadis atau perawan pada yang masih gadis atau perawan pada

hubungan pertama kali denganhubungan pertama kali dengan

pasangannya harus mengeluarkan darah pasangannya harus mengeluarkan darah

(darah perawan) Hal ini dihubungakannya (darah perawan) Hal ini dihubungakannya

dengan utuh tidaknya selaput dara dengan utuh tidaknya selaput dara (hymen)(hymen)

Page 9: KESEHATAN SEKSUAL 0

Mitos vagina basah dan kering Mitos vagina basah dan kering ::

Yaitu, pemahaman bahwa vagina Yaitu, pemahaman bahwa vagina yang kering akan lebih yang kering akan lebih meningkatkan kenikmatan atau meningkatkan kenikmatan atau kepuasan dalam melakukan kepuasan dalam melakukan hubungan seksual dibanding dengan hubungan seksual dibanding dengan vagina yang basahvagina yang basah

Page 10: KESEHATAN SEKSUAL 0

Mitos sex arousal :Mitos sex arousal :

Yaitu, pemahaman bahwa gairah seksual Yaitu, pemahaman bahwa gairah seksual pria lebih tinggi dibanding wanita, sehinggapria lebih tinggi dibanding wanita, sehingga sseolah-olah wanita hanya sebagai objek eolah-olah wanita hanya sebagai objek seks semata. Akibatnya banyak wanita yang seks semata. Akibatnya banyak wanita yang acuh terhadap kegiatan seksual dan acuh terhadap kegiatan seksual dan mengakibatkan banyak wanita yang mengakibatkan banyak wanita yang mengalami kegagalan dalam mendapatkan mengalami kegagalan dalam mendapatkan orgasmeorgasme

Page 11: KESEHATAN SEKSUAL 0

Mitos orgasme :Mitos orgasme :

Yaitu, pemahaman bahwa apabila sesorang Yaitu, pemahaman bahwa apabila sesorang

wanita mendapatkan beberapa kali orgasmewanita mendapatkan beberapa kali orgasme

(multi orgasme) dalam satu kaliberhubungan(multi orgasme) dalam satu kaliberhubungan

maka wanita tersebut dicap sebagai wanita maka wanita tersebut dicap sebagai wanita

wanita jalang atau wanita yang mempunyai wanita jalang atau wanita yang mempunyai

kelainan seksual kelainan seksual

Page 12: KESEHATAN SEKSUAL 0

Mitos menopause :Mitos menopause :

Mitos menopause :Mitos menopause : Yaitu, pemahaman bahwa apabila seseorang Yaitu, pemahaman bahwa apabila seseorang

wanita telah memasuki uisa menopause wanita telah memasuki uisa menopause makamaka

Hubungan seksual tidak bisa dan tidak Hubungan seksual tidak bisa dan tidak diperlukan lagi. diperlukan lagi.

Akibatnya sering terjadi perselisihan diantara Akibatnya sering terjadi perselisihan diantara suami dengan isteri yang sudah meng-suami dengan isteri yang sudah meng-

alami menopause karena sang suami alami menopause karena sang suami berselingkuh dengan orang lain berselingkuh dengan orang lain

Page 13: KESEHATAN SEKSUAL 0

Mitos ukuran penis :Mitos ukuran penis :

Yaitu, pemahaman bahwa penis yang besar selalu Yaitu, pemahaman bahwa penis yang besar selalu

akan memberikan kepuasan bagi wanitaakan memberikan kepuasan bagi wanita sewaktu sewaktu

melakukan hubungan seksual. Pemahaman ini melakukan hubungan seksual. Pemahaman ini

tidak selamanya benar, oleh karena dalam tidak selamanya benar, oleh karena dalam

hubungan seksual yang paling utama untuk hubungan seksual yang paling utama untuk

mendapatkan kepuasan tergantung pada mendapatkan kepuasan tergantung pada

kemampuan ereksi dan mempertahankannya kemampuan ereksi dan mempertahankannya

dalam vagina sewaktu hubungan seksual.dalam vagina sewaktu hubungan seksual.

Page 14: KESEHATAN SEKSUAL 0

Mitos keperkasaan :Mitos keperkasaan :

Yaitu, pemahaman bahwa pria perkasa atau yang Yaitu, pemahaman bahwa pria perkasa atau yang

tingkat kemampuan seksualnya tinggi akan lebihtingkat kemampuan seksualnya tinggi akan lebih

besar kemampuannya untuk memberikanbesar kemampuannya untuk memberikan

kehamilan bagi isterinya.kehamilan bagi isterinya.

Padahal yang menentukan apakah seseorang pria Padahal yang menentukan apakah seseorang pria

mampu memberikan kehamilan bagi wanita mampu memberikan kehamilan bagi wanita

tergantung kepada normal tidaknya spermanyatergantung kepada normal tidaknya spermanya

Page 15: KESEHATAN SEKSUAL 0

DISFUNGSI SEKSUAL PRIA (DS)DISFUNGSI SEKSUAL PRIA (DS)

Disfungsi seksual priaDisfungsi seksual pria : adalah : adalah ketidak mampuan seseorang pria ketidak mampuan seseorang pria untuk melakukan hubungan seksual untuk melakukan hubungan seksual secara normal untuk mendapatkan secara normal untuk mendapatkan kepuasan bagi pasangannya dan kepuasan bagi pasangannya dan dirinya sendiri.dirinya sendiri.

Page 16: KESEHATAN SEKSUAL 0

Macam-macam disfungsi seksual Macam-macam disfungsi seksual priapria : :

1.1. Disfungsi seksual primerDisfungsi seksual primer : : Yaitu apabila disfungsi seksualnya timbul Yaitu apabila disfungsi seksualnya timbul

semenjak pertama kali berpengalamnsemenjak pertama kali berpengalamn untuk melakukan hubungan seksual untuk melakukan hubungan seksual

2.2. Disfungsi seksual Disfungsi seksual skunderskunder : : Yaitu, apabila sebelumnya seseorang Yaitu, apabila sebelumnya seseorang

pria mampu melakukan hubungan pria mampu melakukan hubungan seksual seksual

secara normal, tetapi kemudian tidak secara normal, tetapi kemudian tidak mampu lagi mampu lagi

Page 17: KESEHATAN SEKSUAL 0

ORGASME DAN EJAKULASIORGASME DAN EJAKULASI

ORGASME :ORGASME : Yaitu, suatu keadaan dimana seseorang Yaitu, suatu keadaan dimana seseorang

mendapatkan puncak kenikmatan/kepuasan mendapatkan puncak kenikmatan/kepuasan sewaktu melakukan hubungan seksual sewaktu melakukan hubungan seksual

Pria pada umumnya pria mengalami Pria pada umumnya pria mengalami orgasme hanya satu kali dalam satu kali orgasme hanya satu kali dalam satu kali berhubungan seksual, sedangkan wanita berhubungan seksual, sedangkan wanita bisa beberapa kali mencapai orgasme dalam bisa beberapa kali mencapai orgasme dalam satu kali melakukan hubungan seksual satu kali melakukan hubungan seksual (multi orgasme) asal pasangannya tetap (multi orgasme) asal pasangannya tetap mampu memberikan rangmampu memberikan rangsangan seksual sangan seksual yang memadaiyang memadai

Page 18: KESEHATAN SEKSUAL 0

Macam-macam disfungsi orgasme Macam-macam disfungsi orgasme pria :pria :

1.1. Disfungsi orgasme primerDisfungsi orgasme primer, yaitu tidak , yaitu tidak pernah mencapai orgasme sejak semula pernah mencapai orgasme sejak semula berpengalaman untuk melakukan hubungan berpengalaman untuk melakukan hubungan seksualseksual

2.2. Diasfungsi orgasme skunderDiasfungsi orgasme skunder, yaitu , yaitu sebelumnya pernah medapatkan orgasme sebelumnya pernah medapatkan orgasme sewaktu melakukan hubungan seksual, tetapi sewaktu melakukan hubungan seksual, tetapi kemudian tidak bisa lagi oleh karena sesuatu kemudian tidak bisa lagi oleh karena sesuatu sebabsebab

3.3. Disafungsi orgasme situsionalDisafungsi orgasme situsional, yaitu bila , yaitu bila pria tidak mampu mendapatkan orgasme pria tidak mampu mendapatkan orgasme sewaktu melakukan hubungan seksual pada sewaktu melakukan hubungan seksual pada situasi atau kondisi tertentusituasi atau kondisi tertentu

Page 19: KESEHATAN SEKSUAL 0

EJAKULASI :EJAKULASI :

Yaitu, proses terjadinya pengeluaran Yaitu, proses terjadinya pengeluaran sperma (ejakulat) sewaktu sperma (ejakulat) sewaktu melakukanmelakukan

hubungan seksual, yang pada hubungan seksual, yang pada umumnya didahului dengan orgasmeumumnya didahului dengan orgasme

Page 20: KESEHATAN SEKSUAL 0

Macam-macam gangguan ejakulasi Macam-macam gangguan ejakulasi ::

1. Ejakulasi dini1. Ejakulasi dini (ejakulasi prematur, ejakulasi (ejakulasi prematur, ejakulasi prekok)prekok)

Yaitu ejakulasi yang terjadi sebelum Yaitu ejakulasi yang terjadi sebelum waktunya atau sebelum pasangannya waktunya atau sebelum pasangannya mencapai orgasmemencapai orgasme

2. Ejakulasi retarda2. Ejakulasi retarda

Yaitu ejakulasi yang terlambat yang mana Yaitu ejakulasi yang terlambat yang mana pria sudah menghendaki tercapainya pria sudah menghendaki tercapainya ejakulasi namun ejakulasi tidak juga terjadiejakulasi namun ejakulasi tidak juga terjadi

Page 21: KESEHATAN SEKSUAL 0

3. Unejakulasio3. Unejakulasio Yaitu tidak terjadinya ejakulasi sama Yaitu tidak terjadinya ejakulasi sama

sekali walaupun hubungan seksual sekali walaupun hubungan seksual sudah berlangsung dalam waktu yang sudah berlangsung dalam waktu yang lamalama

4. Retrograde ejakulasi4. Retrograde ejakulasi Yaitu ejakulasi tetap terjadi dan dapat Yaitu ejakulasi tetap terjadi dan dapat

dirasakan oleh pria hanya saja dirasakan oleh pria hanya saja keluarnya keluarnya Tidak melalui saluran normal Tidak melalui saluran normal atau muara uretra, tetapi ejakulat atau muara uretra, tetapi ejakulat masuk kedalam vesica urinariamasuk kedalam vesica urinaria

Page 22: KESEHATAN SEKSUAL 0

FASE-FASE RANGSANGAN SEKSUAL

Ada 4 fase rangsangan seksual selama Ada 4 fase rangsangan seksual selama melakukan hubungan seksual :melakukan hubungan seksual :1.1. Fase perangsangan (excitement Fase perangsangan (excitement

phase)phase)2.2. Fase peningkatan rangsangan (plateau Fase peningkatan rangsangan (plateau

phase)phase)3.3. Fase pengeluaran sperma (orgasmic Fase pengeluaran sperma (orgasmic

phase)phase)4.4. Fase pemulihan (resolution phase)Fase pemulihan (resolution phase)

Page 23: KESEHATAN SEKSUAL 0

Excitement phase :Excitement phase :

Yaitu fase perangsangan, ditandai oleh :Yaitu fase perangsangan, ditandai oleh : Ereksi penisEreksi penis Penebalan skrotumPenebalan skrotum Terangkatnya testis dan skrotumTerangkatnya testis dan skrotum Pria mulai berreaksi untuk coirusPria mulai berreaksi untuk coirus

Page 24: KESEHATAN SEKSUAL 0

Plateau phase :Plateau phase :

Yaitu fase peningkatan rangsangan Yaitu fase peningkatan rangsangan ditandai oleh :ditandai oleh :

Lingkaran penis bertambahLingkaran penis bertambah Testis membesar mecapai 50 %Testis membesar mecapai 50 % Testis terangkat maksimal keatasTestis terangkat maksimal keatas Glans penis keras dan bertambah gelapGlans penis keras dan bertambah gelap Keluran cairan kelenjer CowperiKeluran cairan kelenjer Cowperi Pria ingin segera mengakhiri coitusPria ingin segera mengakhiri coitus

Page 25: KESEHATAN SEKSUAL 0

Orgasmic Phase :Orgasmic Phase :

Yaitu fase pencapaian puncak Yaitu fase pencapaian puncak kepuasan, ditandai oleh :kepuasan, ditandai oleh : Terjadi ejakulasiTerjadi ejakulasi Kontraksi dari : vas deferens,v. Kontraksi dari : vas deferens,v.

seminalis, prostat dan d.ejakulatoriusseminalis, prostat dan d.ejakulatorius Relaksasi sphincter uretra ext..Relaksasi sphincter uretra ext.. Kontraksi otot penis dan uretraKontraksi otot penis dan uretra Kontraksi sphincter ani ext.Kontraksi sphincter ani ext.

Page 26: KESEHATAN SEKSUAL 0

Resolution phase :Resolution phase :

Yaitu hilangnya kembali ketegangan penis.Yaitu hilangnya kembali ketegangan penis.

Fase ini dibagi 2 :Fase ini dibagi 2 :

1.1. Stadium perimerStadium perimer, dimana prosesnya , dimana prosesnya terjadi cepat. Pada waktu ini penis terjadi cepat. Pada waktu ini penis mengecil dengan ukuran kurang lebih 50 mengecil dengan ukuran kurang lebih 50 %.%.

2.2. Stadium skunderStadium skunder, dimana prosesnya , dimana prosesnya terjadi perlahan untuk mengembalikan terjadi perlahan untuk mengembalikan besarnya ukuran penis kekeadaan besarnya ukuran penis kekeadaan semulasemula

Page 27: KESEHATAN SEKSUAL 0

Gb. 1. EXCITEMENT PHASEGb. 1. EXCITEMENT PHASE

Page 28: KESEHATAN SEKSUAL 0

Gb. 2. PLATEAU PHASEGb. 2. PLATEAU PHASE

Page 29: KESEHATAN SEKSUAL 0

Gb. 3. ORGASMIC PHASEGb. 3. ORGASMIC PHASE

Page 30: KESEHATAN SEKSUAL 0

Gb. 4. RESOLUTION PHASE :Gb. 4. RESOLUTION PHASE :

Page 31: KESEHATAN SEKSUAL 0

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DISFUNGSI SEKSUAL PRIADISFUNGSI SEKSUAL PRIA

Secara umum disfungsi seksual pria dpt Secara umum disfungsi seksual pria dpt disebabkan :disebabkan :

1.1. Faktor psikogenikFaktor psikogenik

2.2. Faktor organikFaktor organik

3.3. Gabungan psikogenik dan organikGabungan psikogenik dan organik

Page 32: KESEHATAN SEKSUAL 0

FAKTOR PSIKOGENIK FAKTOR PSIKOGENIK ::

Sebelum ilmu seksologi berkembang Sebelum ilmu seksologi berkembang sebagian besar penyebab terjadinya disfungsi sebagian besar penyebab terjadinya disfungsi seksual dianggap karena faktor psikologis. seksual dianggap karena faktor psikologis. Belakangan ini baru diketahui bahwa Belakangan ini baru diketahui bahwa sebenarnya faktor organik yang merupakan sebenarnya faktor organik yang merupakan penyebab terbanyak utk terjadinya disfungsi penyebab terbanyak utk terjadinya disfungsi seksualseksual

Page 33: KESEHATAN SEKSUAL 0

Penyebab psikogenik dpt Penyebab psikogenik dpt dikelompokkan atas :dikelompokkan atas :

1.1. Yang berasal dari diri pribadi Yang berasal dari diri pribadi

2.2. Yang berasal dari kebiasaan tertentuYang berasal dari kebiasaan tertentu

3.3. Yang berasal dari lingkungan dekatYang berasal dari lingkungan dekat

4.4. Yang berasal dari lingkungan Yang berasal dari lingkungan masyarakatmasyarakat

Page 34: KESEHATAN SEKSUAL 0

Yang berasal dari diri pribadi, al :Yang berasal dari diri pribadi, al : keadaan neurosiskeadaan neurosis kelainan kepribadiankelainan kepribadian penyesalan terhadap diri sendiripenyesalan terhadap diri sendiri

Yang berasal dari kebiasaan tertentu, Yang berasal dari kebiasaan tertentu, al :al :

akibat coitus intruptusakibat coitus intruptus akibat pakai kondomakibat pakai kondom

* akibat isteri pakai iud* akibat isteri pakai iud

Page 35: KESEHATAN SEKSUAL 0

Yang berasal dari lingkungan dekat, al :Yang berasal dari lingkungan dekat, al : hubungan emosional dgn istrihubungan emosional dgn istri suasana rumah tangga lainnyasuasana rumah tangga lainnya

Yang berhubungan dengan lingkungan Yang berhubungan dengan lingkungan

masyarakat, al :masyarakat, al : suasana hubungan dengan masyarakat suasana hubungan dengan masyarakat

sekitarsekitar suasana hubungan dengan masyarakat suasana hubungan dengan masyarakat

tempat kerjatempat kerja

Page 36: KESEHATAN SEKSUAL 0

FAKTOR ORGANIK :FAKTOR ORGANIK : Faktor organik sering disebabkan karena Faktor organik sering disebabkan karena

penyakit-penyakit tertentu yang mengenai penyakit-penyakit tertentu yang mengenai sistem genital secara langsung atau tidak sistem genital secara langsung atau tidak langsung.langsung.

Penyakit-penyakit tersebut dapat Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan DS segera setelah kejadian menyebabkan DS segera setelah kejadian atau beberapa waktu dan beberapa tahun atau beberapa waktu dan beberapa tahun setelah gejala penyakit timbul.setelah gejala penyakit timbul. Misalnya * Akibat trauma gejala DS timbul Misalnya * Akibat trauma gejala DS timbul

segera.segera. * Penyakit Diabetes mellitus, gejala DS* Penyakit Diabetes mellitus, gejala DS timbul beberapa tahun kemudiantimbul beberapa tahun kemudian

Page 37: KESEHATAN SEKSUAL 0

Penyebab faktor organik meliputi Penyebab faktor organik meliputi keadaan sebagai berikut :keadaan sebagai berikut :

1.1. Kelainan lokal (al: hypospadia, anorchidism, Kelainan lokal (al: hypospadia, anorchidism, cryptorchidism)cryptorchidism)

2.2. Gangguan endokrin (al: castration, klinefelter Gangguan endokrin (al: castration, klinefelter syndrome, diabetes melitus)syndrome, diabetes melitus)

3.3. Gangguan persyarafan (al: Parkinsons Gangguan persyarafan (al: Parkinsons diseases, periferal neuropathia, sclerosis)diseases, periferal neuropathia, sclerosis)

4.4. Vascular diseases (al: arteritis, aneurisma Vascular diseases (al: arteritis, aneurisma aorta abdominalis, diabetes melitus)aorta abdominalis, diabetes melitus)

5.5. Penyakit infeksi (al: parotitis, orchitis, Penyakit infeksi (al: parotitis, orchitis, tuberkulosa genitalia)tuberkulosa genitalia)

6.6. General diseases (al: insufisiensi coroner, General diseases (al: insufisiensi coroner, angina pectoris, anemia, malnutrition)angina pectoris, anemia, malnutrition)

7.7. Trauam (al: taruma penis, fraktur tulang Trauam (al: taruma penis, fraktur tulang pelvis, lesi pada spinal cord)pelvis, lesi pada spinal cord)

Page 38: KESEHATAN SEKSUAL 0

Gabungan psikogenik dan organik:Gabungan psikogenik dan organik:

Sering kali timbulnya disfungsi seksual Sering kali timbulnya disfungsi seksual disebabkan karena adanya kelainan organik disebabkan karena adanya kelainan organik dan psikogenik secara bersamaandan psikogenik secara bersamaan

Misalnya : Misalnya :

* Seseorang pria yangmengalami infeksi * Seseorang pria yangmengalami infeksi lokal lokal

(penis),(penis),

* Penderita penyakit jantung * Penderita penyakit jantung

Page 39: KESEHATAN SEKSUAL 0

DISFUNGSI EREKSI (DE)DISFUNGSI EREKSI (DE)

Disfungsi Ereksi (DE) : Disfungsi Ereksi (DE) :

Yaitu, ketidak mampuan atau kegagalan Yaitu, ketidak mampuan atau kegagalan seseorang pria untuk membangkitkan atau seseorang pria untuk membangkitkan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual yang sempurna.melakukan hubungan seksual yang sempurna.

Page 40: KESEHATAN SEKSUAL 0

FISIOLOGI EREKSI :FISIOLOGI EREKSI :

Ereksi penis adalah peristiwa “neurovasculer”.Ereksi penis adalah peristiwa “neurovasculer”.Untuk terjadinya ereksi didahului oleh Untuk terjadinya ereksi didahului oleh rangsangan psikis dan/atau fisik.rangsangan psikis dan/atau fisik.

Rangsangan psikis berupa imaginasi yang Rangsangan psikis berupa imaginasi yang sifatnya central (cortical).sifatnya central (cortical).

Rangsangan fisik berupa : visual, auditory, Rangsangan fisik berupa : visual, auditory, olfactory, gustatory dan tactile. olfactory, gustatory dan tactile.

Pada saat rangsangan seks berlangsung Pada saat rangsangan seks berlangsung melalui rangsangan syaraf , maka terjadi melalui rangsangan syaraf , maka terjadi pelepasan neurotransmitter (NO) dari terminal pelepasan neurotransmitter (NO) dari terminal syaraf di sinus cavernosus dan faktor syaraf di sinus cavernosus dan faktor pereleksasi otot dari sel endotel. Keadaan ini pereleksasi otot dari sel endotel. Keadaan ini menyebabkan relaksasi otot arteriole dan arteri menyebabkan relaksasi otot arteriole dan arteri yang mengalirkan darah kejaringan, sehingga yang mengalirkan darah kejaringan, sehingga aliran darah kedalam jaringan meningkat aliran darah kedalam jaringan meningkat beberapa kali (sampai 20 kali).beberapa kali (sampai 20 kali).

Page 41: KESEHATAN SEKSUAL 0

Pada saat yang bersamaan otot polos terabekula Pada saat yang bersamaan otot polos terabekula relaksasi dan terjadi pengisian dan relaksasi dan terjadi pengisian dan penggelembungan sinusoid. Kemudian pleksus penggelembungan sinusoid. Kemudian pleksus venul subtunika terjepit antara trabekula dan venul subtunika terjepit antara trabekula dan tunika albuginea sehingga terjadi penyumbatan tunika albuginea sehingga terjadi penyumbatan aliran darah vena. Akibatnya darah terperangkap aliran darah vena. Akibatnya darah terperangkap dalam corpus cavernosum penis dan dalam corpus cavernosum penis dan menyebabkan tekanan dalam caverne meningkat menyebabkan tekanan dalam caverne meningkat (mencapai 100 mmHg). (mencapai 100 mmHg). Dengan terjadinya proses Dengan terjadinya proses tersebut maka terjadilah ereksi penis.tersebut maka terjadilah ereksi penis.

Page 42: KESEHATAN SEKSUAL 0

Selama senggama terjadi rangsangan Selama senggama terjadi rangsangan refleks bulbocavernosa, kemudian bagian refleks bulbocavernosa, kemudian bagian dasar corpus cavernosa ditekan kuat oleh dasar corpus cavernosa ditekan kuat oleh m.ischiocavernosa dan mengakibatkan m.ischiocavernosa dan mengakibatkan ereksi penis lebih keras, sehingga tekanan ereksi penis lebih keras, sehingga tekanan intracavernosa naik beberapa ratus intracavernosa naik beberapa ratus mmHg .Saat ini dinamakan mmHg .Saat ini dinamakan

““fase ereksi yg kaku”.fase ereksi yg kaku”.

Setelah terjadi ejakulasi maka pelepasan Setelah terjadi ejakulasi maka pelepasan neurotransmitter terhenti, dan terjadinya neurotransmitter terhenti, dan terjadinya pemecahan scond messenger oleh pemecahan scond messenger oleh fosfodiasterase (PDE)fosfodiasterase (PDE)

Page 43: KESEHATAN SEKSUAL 0

Kemudian otot polos trabecula berkontraksi Kemudian otot polos trabecula berkontraksi dan membuka kembali pembuluh vena, dan membuka kembali pembuluh vena, sehingga darah yang terperangkap dalam sehingga darah yang terperangkap dalam corpus cavernosum penis kembali mengalir corpus cavernosum penis kembali mengalir atau keluar, dan hal ini akan menyebabkan atau keluar, dan hal ini akan menyebabkan penis kembali relaksasi atau lemas.penis kembali relaksasi atau lemas.

Didalam otot NO mengaktifkan Didalam otot NO mengaktifkan guanylylcyclase dan mengakibatkan kadar guanylylcyclase dan mengakibatkan kadar cyclic guanosine monophosphate (cyclic cyclic guanosine monophosphate (cyclic GMP) meningkat dalam sel. yang berperan GMP) meningkat dalam sel. yang berperan untuk menjadikan relaksasi otot polos untuk menjadikan relaksasi otot polos Disaat otot penis kembali lemas, cyclic-Disaat otot penis kembali lemas, cyclic-GMP dihidrolisis menjadi GMP oleh GMP dihidrolisis menjadi GMP oleh phosphodiestrase type 5 (PDE5) phosphodiestrase type 5 (PDE5)

Page 44: KESEHATAN SEKSUAL 0

FAKTOR RESIKO DE :FAKTOR RESIKO DE :

Pada umumnya faktor penyebab disfungsi seksualPada umumnya faktor penyebab disfungsi seksualmerupakan faktor resiko DE.merupakan faktor resiko DE. Faktor resiko DE yang paling sering ditemukan al :Faktor resiko DE yang paling sering ditemukan al : hipertensihipertensi hiperkolesterolemiahiperkolesterolemia diabetes melitusdiabetes melitus penyakit jantungpenyakit jantung penyakit ginjalpenyakit ginjal gangguan hormonalgangguan hormonal obat-obatan tertentuobat-obatan tertentu cedera tulang belakangcedera tulang belakang rokok dan alkoholrokok dan alkohol depresi dan stressdepresi dan stress

Page 45: KESEHATAN SEKSUAL 0

EVALUASI DE :EVALUASI DE :

Secara umum evaluasi DE dapat dilakukan Secara umum evaluasi DE dapat dilakukan dengan memberikan kuesioner yang ditujukan dengan memberikan kuesioner yang ditujukan untuk mengetahui gejala-gejala selama masa untuk mengetahui gejala-gejala selama masa waktu 6 bulan terakhir. Pasien diberikan waktu 6 bulan terakhir. Pasien diberikan pertanyaan-pertanyaan dengan mengurung pertanyaan-pertanyaan dengan mengurung salah satu jawaban yang cocok bagi diri salah satu jawaban yang cocok bagi diri pasien. Ada 5 kelompok pertanyaan yang pasien. Ada 5 kelompok pertanyaan yang diberikan dan harus dijawab oleh pasien. diberikan dan harus dijawab oleh pasien. Evaluasi ini dinamakan International Index of Evaluasi ini dinamakan International Index of Erectile Function -5 (IIEF-5).Erectile Function -5 (IIEF-5).

Page 46: KESEHATAN SEKSUAL 0

MACAM PERTANYAAN YANG MACAM PERTANYAAN YANG DIBERIKAN (IIEF-5)DIBERIKAN (IIEF-5)

1. Bagaimana derajat keyakinan anda 1. Bagaimana derajat keyakinan anda bahwa anda dapat ereksi serta terus bahwa anda dapat ereksi serta terus bertahan untuk melakukan sengama ?bertahan untuk melakukan sengama ?

1. Sangat rendah1. Sangat rendah

2. rendah2. rendah

3. cukup3. cukup

4. tinggi4. tinggi

5. sangat tinggi5. sangat tinggi

Page 47: KESEHATAN SEKSUAL 0

2. Pada saat anda ereksi setelah mengalami 2. Pada saat anda ereksi setelah mengalami rangsangan seksual, seberapa sering penisrangsangan seksual, seberapa sering penis

anda dapat masuk kedalam vagina anda dapat masuk kedalam vagina pasangan anda ?pasangan anda ?

0. tidak melakukan senggama0. tidak melakukan senggama

1. tidak atau hampir tidak pernah1. tidak atau hampir tidak pernah

2. sesekali (kurang dari 50 %)2. sesekali (kurang dari 50 %)

3. kadang-kadang (sekitar 50 %)3. kadang-kadang (sekitar 50 %)

4. sering (lebih dari 50 %)4. sering (lebih dari 50 %)

5. selalu atau hampir selalu5. selalu atau hampir selalu

Page 48: KESEHATAN SEKSUAL 0

3. Setelah penis masuk kedalam vagina 3. Setelah penis masuk kedalam vagina pasangan anda, seberapa sering anda pasangan anda, seberapa sering anda mampu mempertahankan penis anda mampu mempertahankan penis anda tetap keras ?tetap keras ?0. tidak mencoba melakukan senggama0. tidak mencoba melakukan senggama1. tidak pernah atau hampir tidak pernah1. tidak pernah atau hampir tidak pernah2. sesekali (kurang dari 50 %)2. sesekali (kurang dari 50 %)3. kadang-kadang (sekitar 50 %)3. kadang-kadang (sekitar 50 %)4. sering (lebih dari 50 %)4. sering (lebih dari 50 %)5. selalu atau hampir selalu5. selalu atau hampir selalu

Page 49: KESEHATAN SEKSUAL 0

4. Ketika melakukan senggama, seberapa 4. Ketika melakukan senggama, seberapa sulitkah mempertahankan ereksi sampaisulitkah mempertahankan ereksi sampai

ejakulasi ?ejakulasi ? tidak mencoba melakukan senggamatidak mencoba melakukan senggama sangat sulit sekalisangat sulit sekali sangat sulitsangat sulit sulitsulit sedikit sulitsedikit sulit tidak sulittidak sulit

Page 50: KESEHATAN SEKSUAL 0

5. Ketika anda melalukan senggama, 5. Ketika anda melalukan senggama, seberapa sering anda merasa puas ?seberapa sering anda merasa puas ?

0. tidak mencoba melakukan senggama0. tidak mencoba melakukan senggama

1. tidak pernah atau hampir tidak pernah1. tidak pernah atau hampir tidak pernah

2. sesekali (kurang dari 50 %)2. sesekali (kurang dari 50 %)

3. kadang-kadang (sekitar 50 %)3. kadang-kadang (sekitar 50 %)

4. sering (lebih dari 50 %)4. sering (lebih dari 50 %)

5. selalu atau hampir selalu5. selalu atau hampir selalu

Page 51: KESEHATAN SEKSUAL 0

PENILAIAN / SKORPENILAIAN / SKOR : :

* Besar dari 21* Besar dari 21 : Normal: Normal

* 16 – 20* 16 – 20 : DE ringan: DE ringan

* 11 – 15* 11 – 15 : DE sedang: DE sedang

* 05 – 10* 05 – 10 : DE berat : DE berat

Page 52: KESEHATAN SEKSUAL 0

DIAGNOSA DAN PENGOBATAN DIAGNOSA DAN PENGOBATAN DISFUNGSI SEKSUALDISFUNGSI SEKSUAL

DIAGNOSA DE :DIAGNOSA DE : Secara garis besar diagnosa DS Secara garis besar diagnosa DS

dapat dilakukan sbb :dapat dilakukan sbb :a. History / anamnesaa. History / anamnesab. Pemeriksaan umumb. Pemeriksaan umumc. Pemeriksaan genitaliac. Pemeriksaan genitaliad. Pemeriksaan khususd. Pemeriksaan khususe. Pemeriksaan laboratoriume. Pemeriksaan laboratorium

Page 53: KESEHATAN SEKSUAL 0

Pemeriksaan khusus DE, alPemeriksaan khusus DE, al : :

1. Sleep erection monitoring (SEM)1. Sleep erection monitoring (SEM) Prinsip pemeriksaan karena adanya respon Prinsip pemeriksaan karena adanya respon

ereksi pada waktu tidur yang berhubungan ereksi pada waktu tidur yang berhubungan dengan gerakan cepat bola mata (rapid eye dengan gerakan cepat bola mata (rapid eye movement). Respon ereksi ini disebut movement). Respon ereksi ini disebut dengan Nocturnal Penile Tumescence (NPT)dengan Nocturnal Penile Tumescence (NPT)

Page 54: KESEHATAN SEKSUAL 0

2. Visual sexual stimulation2. Visual sexual stimulation Gambar-gambar yang erotis dapat Gambar-gambar yang erotis dapat

menimbulkan respon seksual. Cara menimbulkan respon seksual. Cara untuk hanya untuk DE yang disebabkan untuk hanya untuk DE yang disebabkan faktor psikologisfaktor psikologis

Page 55: KESEHATAN SEKSUAL 0

3. 3. Pengukuran tekanan darah penisPengukuran tekanan darah penis Dengan memakai alat pengukur sistole Dengan memakai alat pengukur sistole

darah penis (Doppler stettoskope)darah penis (Doppler stettoskope) Tekanan sistole darah penis sekitar 30 Tekanan sistole darah penis sekitar 30

mmhg dibawah sistole tekanan darah mmhg dibawah sistole tekanan darah biasa.biasa.

4. Evaluasi psikologis4. Evaluasi psikologis Dilakukan dengan suatu true-false-test Dilakukan dengan suatu true-false-test

yang dinamakan MMPI (Minnesota yang dinamakan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)Multiphasic Personality Inventory)

Page 56: KESEHATAN SEKSUAL 0

PENGOBATAN DEPENGOBATAN DE

Pengobatan DE didasarkan atas dasar history Pengobatan DE didasarkan atas dasar history dan pemeriksaandan pemeriksaan

Secara umum pengobatan dapat diberikan Secara umum pengobatan dapat diberikan dengan jalan :dengan jalan :

Sexual counselingSexual counseling Sex theraphySex theraphy Medikamentosa (oral, parenteral, intra Medikamentosa (oral, parenteral, intra

uretral)uretral) Pakai alat bantu (vacum device, balon)Pakai alat bantu (vacum device, balon) OperatifOperatif

Page 57: KESEHATAN SEKSUAL 0

Gb. Macam-macam metode pengobatan Gb. Macam-macam metode pengobatan Disfungsi EreksiDisfungsi Ereksi Non surgical metodeNon surgical metode

Page 58: KESEHATAN SEKSUAL 0

Surgical metodeSurgical metode

Page 59: KESEHATAN SEKSUAL 0

DISFUNGSI SEKSUAL DISFUNGSI SEKSUAL WANITAWANITA

MACAM-MACAM DSWMACAM-MACAM DSW 1. DISFUNGSI LIBIDOINIS1. DISFUNGSI LIBIDOINIS 2. DISFUNGSI AREUSAL2. DISFUNGSI AREUSAL 3. DYSPAREUNIA3. DYSPAREUNIA 4. DISFUNGSI ORGASME4. DISFUNGSI ORGASME

Page 60: KESEHATAN SEKSUAL 0

FAKTOR PENYEBAB DSWFAKTOR PENYEBAB DSW

A. FAKTOR ORGANIKA. FAKTOR ORGANIK 1. FAKTOR INFEKSI GENITAL1. FAKTOR INFEKSI GENITAL 2. FAKTOR IRITASI BAGIAN VAGINA2. FAKTOR IRITASI BAGIAN VAGINA 3. DEFICIENSI HORMONAL3. DEFICIENSI HORMONAL 4. DIABETES MELLITUS4. DIABETES MELLITUS 5. PEROKOK BERAT5. PEROKOK BERAT 6. ALKOHOLISME6. ALKOHOLISME 7. NARKOBAISME7. NARKOBAISME

Page 61: KESEHATAN SEKSUAL 0

FAKTOR PENYEBAB DSWFAKTOR PENYEBAB DSW

B. NON ORGANIKB. NON ORGANIK 1. KECEMASAN1. KECEMASAN 2. KETAKUTAN2. KETAKUTAN 3. DEPRESI3. DEPRESI 4. SUAMI IMPOTEN4. SUAMI IMPOTEN 5. HBG EMOSIONAL DG SUAMI TIDAK BAIK5. HBG EMOSIONAL DG SUAMI TIDAK BAIK

Page 62: KESEHATAN SEKSUAL 0

ANATOMI SISTEM ANATOMI SISTEM ORGAN SEKSUAL ORGAN SEKSUAL

MANUSIAMANUSIA

Page 63: KESEHATAN SEKSUAL 0

SISTEM ORGAN SEKS PRIASISTEM ORGAN SEKS PRIA

TESTIS & SKROTUMTESTIS & SKROTUM EPIDIDIMISEPIDIDIMIS PENISPENIS KEL. PROSTATKEL. PROSTAT KEL. VESIKULA SEMINALISKEL. VESIKULA SEMINALIS KEL. COWPERI KEL. COWPERI (BULBOURETRALIS)(BULBOURETRALIS) KEL. URETRA (LITTRE)KEL. URETRA (LITTRE)

Page 64: KESEHATAN SEKSUAL 0

KELENJER SEKS PRIAKELENJER SEKS PRIA

KELENJER SEKS UTAMA : TESTISKELENJER SEKS UTAMA : TESTIS KELENJER SEKS AKSESSORIUSKELENJER SEKS AKSESSORIUS

1. KEL. PROSTAT1. KEL. PROSTAT2. KEL. VESIKULA SEMINALIS2. KEL. VESIKULA SEMINALIS3. KEL. COWPERI (B.URETRALIS)3. KEL. COWPERI (B.URETRALIS)4. KEL. LITTRE4. KEL. LITTRE5. EPIDIDMIS 5. EPIDIDMIS

Page 65: KESEHATAN SEKSUAL 0

SISTEM ORGAN SEKS PRIASISTEM ORGAN SEKS PRIA(PANDANGAN DEPAN)(PANDANGAN DEPAN)

Page 66: KESEHATAN SEKSUAL 0

SISTEM ORGAN SEKS PRIASISTEM ORGAN SEKS PRIA(PANDANGAN DEPAN)(PANDANGAN DEPAN)

Page 67: KESEHATAN SEKSUAL 0

SISTEM ORGAN SEKS PRIASISTEM ORGAN SEKS PRIA(PANDANGAN DEPAN) (PANDANGAN DEPAN)

Page 68: KESEHATAN SEKSUAL 0

SISTEM ORGAN SEKS PRIASISTEM ORGAN SEKS PRIA(PANDANGAN DEPAN)(PANDANGAN DEPAN)

Page 69: KESEHATAN SEKSUAL 0

SISTEM ORGAN SEKS PRIASISTEM ORGAN SEKS PRIA(PANDANGAN SAMPING)(PANDANGAN SAMPING)

Page 70: KESEHATAN SEKSUAL 0

ARTERI & VENA PELVISARTERI & VENA PELVIS(PANDANGAN SAMPING)(PANDANGAN SAMPING)

Page 71: KESEHATAN SEKSUAL 0

TESTIS DAN EPIDIDIMIS TESTIS DAN EPIDIDIMIS

Page 72: KESEHATAN SEKSUAL 0

Testis, Epididymis and Ductus Testis, Epididymis and Ductus DeferensDeferens

(Cross Section)(Cross Section)

Page 73: KESEHATAN SEKSUAL 0

Testis Epididymis and Ductus Testis Epididymis and Ductus DeferensDeferens

(Frontal Section) (Frontal Section)

Page 74: KESEHATAN SEKSUAL 0

TESTIS, EPIDIDIMIS DAN TESTIS, EPIDIDIMIS DAN SCROTUMSCROTUM

Page 75: KESEHATAN SEKSUAL 0

PENISPENIS

Page 76: KESEHATAN SEKSUAL 0

PENISPENIS

Page 77: KESEHATAN SEKSUAL 0

PENISPENIS

Page 78: KESEHATAN SEKSUAL 0

PROSTAT, V.SEMINALISPROSTAT, V.SEMINALIS(PANDANGAN BELAKANG)(PANDANGAN BELAKANG)

Page 79: KESEHATAN SEKSUAL 0

Sistem Reproduksi WanitaSistem Reproduksi Wanita

Page 80: KESEHATAN SEKSUAL 0

SISTEM ORGAN REPRODUKSI WANITASISTEM ORGAN REPRODUKSI WANITA(Eksternal)(Eksternal)

Page 81: KESEHATAN SEKSUAL 0

Sistem Organ Reproduksi Sistem Organ Reproduksi WanitaWanita

(Internal)(Internal)

Page 82: KESEHATAN SEKSUAL 0