2
Kejang merupakan manifestasi klinis yang muncul pada pasien dengan demam berupa kejang demam sederhana, kompleks, maupun pada pasien dengan malaria serebral. Kejang demam sendiri memiliki kriteria yang diberikan sesuai dengan konsensus kejang demam berupa ...... ----> isi sendiri (sederhana apa kompleks apa) Pada pasien yang mengalami kejang dengan malaria serebral, sulit dibedakan antara pasien ini sedang mengalami kejang demam ataupun sedang mengalami kejang karena malaria. Mekanisme kerusakan neural sedangkan patogenesis pada serebral belum diketahui secara pasti. Plasmodium falciparum merupakan parasit malaria yang bersifat epileptogenik dan risiko kejang meningkat dengan situasi parasitemia. Sekitar 80% pasien anak dengan malaria serebral biasanya datang dengan keluhan kejang dan pada 60% dari pasien yang mengalami kejang mengalami kejang berulang dalam perawatan. Kejang yang muncul pada pasien dengan malaria serebral terjadi melalui beberapa mekanisme kerusakan jaringan otak sehingga sulit dibedakan dengan kejang demam. Pada sebuah penelitian, profilaksis fenobarbital mengurangi insidensi kejang namun tidak mengurangi insidensi maupun tingkat keparah dari kerusakan neurologis permanen yang muncul akibat malaria serebral. Untuk pasien dengan kejang yang ditemukan pada daerah endemik malaria, pemeriksaan hapusan darah untuk mendeteksi adanya parasit malaria sebaiknya dilakukan secepatnya dan diberikan tatalaksana obat malaria yang sesuai dengan WHO secepatnya serta

Kesimpulan Kejang Malaria

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fk

Citation preview

Kejang merupakan manifestasi klinis yang muncul pada pasien dengan demam berupa kejang demam sederhana, kompleks, maupun pada pasien dengan malaria serebral. Kejang demam sendiri memiliki kriteria yang diberikan sesuai dengan konsensus kejang demam berupa ...... ----> isi sendiri (sederhana apa kompleks apa)Pada pasien yang mengalami kejang dengan malaria serebral, sulit dibedakan antara pasien ini sedang mengalami kejang demam ataupun sedang mengalami kejang karena malaria. Mekanisme kerusakan neural sedangkan patogenesis pada serebral belum diketahui secara pasti. Plasmodium falciparum merupakan parasit malaria yang bersifat epileptogenik dan risiko kejang meningkat dengan situasi parasitemia. Sekitar 80% pasien anak dengan malaria serebral biasanya datang dengan keluhan kejang dan pada 60% dari pasien yang mengalami kejang mengalami kejang berulang dalam perawatan. Kejang yang muncul pada pasien dengan malaria serebral terjadi melalui beberapa mekanisme kerusakan jaringan otak sehingga sulit dibedakan dengan kejang demam. Pada sebuah penelitian, profilaksis fenobarbital mengurangi insidensi kejang namun tidak mengurangi insidensi maupun tingkat keparah dari kerusakan neurologis permanen yang muncul akibat malaria serebral. Untuk pasien dengan kejang yang ditemukan pada daerah endemik malaria, pemeriksaan hapusan darah untuk mendeteksi adanya parasit malaria sebaiknya dilakukan secepatnya dan diberikan tatalaksana obat malaria yang sesuai dengan WHO secepatnya serta mengontrol kejang untuk mengurangi efek hipoksia yang muncul sehingga dapat mengurangi tingkat keparahan defisit neurologis yang disebabkan sebagai hasil sekuele malaria serebral.