195
KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI GURU EKONOMI AKUNTANSI DI SMA KOTA YOGYAKARTA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI KELAS Studi Eksploratif: 4 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta di Kota Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: Eunike Dia Kristiani NIM: 041334043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI GURU EKONOMI

AKUNTANSI DI SMA KOTA YOGYAKARTA DALAM

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN DI KELAS

Studi Eksploratif: 4 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta di Kota Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Eunike Dia Kristiani

NIM: 041334043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

” KEBERHASILAN ADALAH BUAH DARI DOA, KETEKUNAN DAN

PERJUANGAN TANPA HENTI ”

” SEBAB AKU INI MENGETAHUI RANCANGAN-RANCANGAN APA

YANG ADA PADA-KU MENGENAI KAMU, DEMIKIANLAH FIRMAN

TUHAN, YAITU RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA DAN BUKAN

RANCANGAN KECELAKAAN, UNTUK MEMBERIKAN KEPADAMU

HARI DEPAN YANG PENUH HARAPAN ”

(YEREMIA 29:11)

I KNOW THE LORD WILL MAKE A WAY FOR ME

Skripsi ini dipersembahkan untuk :

Ø Tuhan Yesus Kristus Juruselamatku,

Ø Bapak dan Ibu,

Ø kakak dan 2 adikku tercinta,

Ø B. Yogi Dwi Hartanto, tenaga baru

dikala aku jenuh mengerjakan skripsi,

Ø Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2008

Penulis,

Eunike Dia Kristiani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tanda di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Eunike Dia Kristiani

Nomor Mahasiswa : 041334043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “ Kesulitan-Kesulitan Yang Dihadapi Guru Ekonomi Akuntansi Di SMA Kota Yogyakarta Dalam Implementasi KTSP “ beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengn demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam betuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 23 September 2008 Yang menyatakan,

(Eunike Dia Kristiani)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

vii

ABSTRAK

KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI GURU EKONOMI AKUNTANSI DI SMA KOTA YOGYAKARTA DALAM IMPLEMENTASI

KTSP DI KELAS

Eunike Dia Kristiani Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi

guru dalam mengimplementasikan KTSP di kelas, termasuk didalamnya rencana tindakan yang dirumuskan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian eksploratif, yang dilaksanakan di 4 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta di Kota Yogyakarta dengan waktu penelitian bulan Maret-Mei 2008. Adapun yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh guru Ekonomi dan Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta, baik SMA Negeri maupun Swasta. Sedangkan penentuan sampel dengan teknik Propotional Random Sampling. Sehingga sampel yang diambil adalah 40% dari keseluruhan SMA Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta, yaitu 20 SMA diambil secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Untuk teknik pemeriksaan keabsahan data dengan teknik trianggulasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data yang meliputi analisis persentase dan analisis deskriptif, dan kesimpulan (verifikasi).

Hasil dari penelitian ini, yaitu berdasarkan komponen-komponen KTSP, masih banyak guru mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan KTSP di kelas. Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para guru lebih lancar dalam menerapkan atau melaksanakan pembelajaran di kelas. Dan rekomendasi yang diberikan adalah adanya satu proses sosialisasi KTSP yang lebih mendalam dan menyeluruh, guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

viii

ABSTRACT

THE DIFFICULTIES FACED BY ACCOUNTING TEACHERS OF SENIOR HIGH SCHOOLS IN YOGYAKARTA

IN IMPLEMENTING THE CURRICULUM OF EDUCATION UNIT LEVEL IN LEARNING TEACHING ACTIVITIES

Eunike Dia Kristiani

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

This research aims to know the difficulties faced by Accounting teachers in implementing the curriculum of education unit level, including the planning action that is formulated to overcome those difficulties.

This research is a qualitative descriptive research by explorative research style that was held in 4 states Senior High Schools and 16 private Senior High Schools in Yogyakarta. This research was conducted in March until May 2008. The participants of this research were all Accounting teachers of Senior High Schools in Yogyakarta, either state or private Senior High Schools. The samples determined by using Propotional Random Sampling technique. The sample taken ware 40 % of state and private Senior High Schools in Yogyakarta, they were 20 Senior High Schools taken randomly. Data collecting method were interview, questionnaire and documentation. For the authenticity audit technique of date used triangulation technique. The analytical technique of data applied reduction of data, presentation of data convering analysis and descriptive analysis, and conclusion (verification).

The result of this research, which is based on curriculum of education unit level’s components, shows that there are still many teachers who found difficulties in implementing the curriculum of education unit level. The effort of teachers to overcome the difficulties in order to become better in applying thet curriculum in learning teaching activities is doing socialization that curriculum deeply and totally in order to make better the quality of education in Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

mengaruniakan kasih dan berkat-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulis menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dan masih

banyak sekali perbaikan. Oleh karena itu kiranya ada pihak yang menyempurnakan

melalui penelitian atau tulisan lain. Sebagai sebuah harapan sederhana, penulis

berharap kiranya laporan ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, terutama dalam

bidang pendidikan dan tulisan ini dapat menjadi referensi bagi penulisan selanjutnya.

Pada kesempatan ini pula, tak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada banyak pihak yang telah membantu penulis mulai dari saat penelitian hingga

pembuatan skripsi ini. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph D. , selaku Dekan FKIP Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan

penelitian.

2. Bapak Y. Harsoyo, S. Pd., M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan saran

dan arahan serta izin sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Bapak L. Saptono, S. Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan

penulis mengadakan penelitian.

4. Ibu E. Catur Rismiati, S. Pd., M.A., selaku dosen pembimbing yang sabar,

yang mengarahkan penulis tanpa lelah, mulai dari penyusunan proposal

hingga saat penulis menghadapi ujian Skripsi.

5. Ibu Rita Eny Purwanti, S. Pd., M. Si. Dan ibu B. Indah N, S. Pd., S.I.P.,

M.Pd., selaku dosen penguji Skripsi. Trimakasih untuk revisi dan segala

bantuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

x

6. Kepala Sekolah dan Guru-guru di 20 SMA Negeri dan Swasta di Kota

Yogyakarta atas waktu yang diberikan serta memberikan izin untuk

melaksanakan penelitian.

7. Bapak dan ibu Dosen FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan bekal pengetahuan sehingga mendukung terwujudnya

skripsi ini. Serta karyawan Universitas Sanata Dharma yang sudah banyak

membantu.

8. Pak Bambang Irmanto dan Ibu Sri Murgiyanti, yang telah mendidik,

membesarkan dan memberi penulis segala fasilitas. Juga kakakku Krisna dan

adik-adikku Samuel dan Otniel, serta mbah Kakung dan mbah Uti. Keluarga

besar dirumah yang kecil.

9. Mas Yogi, thank’s a lot for your love and kindness…semangat dan harapan

muncul dari mu.

10. Ibu Catur yang bisa menjadi orang tua, sahabat, teman bagi penulis dan Romo

Hiro. Terima kasih atas segala bantuannya dan keceriaan serta dukungan doa

yang telah diberikan kepada penulis.

11. Mas Anank, mas Rino, dan Epi… terima kasih atas kerjasamanya dan

bantuannya selama ini. Kapan nongkrong lagi...=P

12. Sahabat-sahabat aku yang baik…As3, Dika, Nana makasih sudah bantu aku

saat penelitian…Ivan, Wisnu, Robbin makasih atas motivasi dan dukungan

doanya…I love you all

13. Yogi PE’04…makasih banyak sudah memberikan inspirasi dan waktunya,

sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi.

14. Teman-teman seperjuangan angkatan 2004, yang jumlahnya sak

brayat...terima kasih atas semuanya...banyak kenangan bersama kalian yang

tidak akan aku lupakan.

15. Pdt. Martinus, Pdt. Yon, yang sudah dukung doa sehingga penulis dapat

menjalankan ujian skripsi dengan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

xi

Masih banyak lagi pihak yang membantu penulis, namun tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu, penulis mohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas

segala bentuk bantuan yang telah diberikan. Tuhan Yang Maha Kasih akan membalas

dengan kelimpahan berkat-Nya, amin.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vi

ABSTRAK ...................... ........................................................................... vii

ABSTRACK................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1

B. Batasan Masalah …………………………………………………… 5

C. Rumusan Masalah …………………………………………………. 6

D. Definisi Operasional ………………………………………………. 6

E. Tujuan Penelitian ………………………………………………….. 7

F. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik …………………………………………….......... 10

B. Hasil yang Relevan ........................................................................... 27

C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ……………………………………………………. 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………….. 30

C. Subyek dan Obyek Penelitian ……………………………………... 31

D. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………… 31

E. Prosedur Pengumpulan Data ………………………………………. 34

F. Teknik Pengujian Instrumen ………………………………............ 35

G. Prosedur Analisis Data ………………………………………........ 36

BAB VI DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Analisis Data

1. Deskripsi Responden ................................................................. 39

2. Analisis Presentase...................................................................... 40

3. Analisis Deskriptif Kualitatif .................................................... 48

B. Pembahasan

1. Kesulitan yang dihadapi guru .................................................... 76

2. Upaya-upaya yang dilakukan guru ............................................ 105

3. Rekomendasi .............................................................................. 132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

xiv

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 141

B. Saran......................................................................................... 143

C. Keterbatasan ............................................................................. 144

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 146

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian (Teknik Proposional) ................................... 33

Tabel 2. Random Sampling

(Nama Sekolah yang dijadikan Sampel) ................................................ 33

Tabel 3. Kisi-Kisi Komponen KTSP ................................................................... 34

Tabel 4. Rekapitulasi Keseluruhan Subyek Penelitian ......................................... 39

Tabel 5. Kategori Penyusunan Kuesioner ............................................................ 41

Tabel 6. Presentase Komponen Tujuan Pendidikan ............................................ 42

Tabel 7. Presentase Komponen Struktur dan Muatan KTSP .............................. 43

Tabel 8. Presentase Komponen Kalender Pendidikan ........................................ 45

Tabel 9. Presentase Silabus dan RPP ................................................................. 46

Tabel 10. Cara Mengatasi Kesulitan

(Komponen Tujuan Pendidikan) ......................................................... 64

Tabel 11. Cara Mengatasi Kesulitan

(Komponen Struktur dan Muatan KTSP) ............................................ 65

Tabel 12. Cara Mengatasi Kesulitan

(Komponen Kalender Pendidikan) ........................................................ 68

Tabel 13. Cara Mengatasi Kesulitan

(Komponen Silabus dan RPP) .............................................................. 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

xvi

DAFTAR GAMBAR

1. Mind Map 1 .............................................................................. 136

2. Mind Map 2 ............................................................................. 137

3. Mind Map 3 ............................................................................. 138

4. Mind Map 4 ............................................................................. 139

5. Mind Map 5 ............................................................................. 140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket Guru ............................................................................... 149

2. Hasil Olah Data ………………………………………………. 161

3. Diagram 1 ................................................................................... 163

4. Diagram 2 …………………………………………………….. 164

5. Surat Ijin Penelitian …………………………………………... 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik. Pendidikan ini merupakan

unsur yang penting dalam menghadapi era globalisasi. Peranan dunia pendidikan

dituntut harus mampu mengimbangi perkembangan jaman yang selalu

berkembang dan berubah maju dengan pesatnya. Karena kemajuan ilmu

pendidikan dan teknologi turut mewarnai dunia pendidikan dewasa ini, maka

penataan kembali sistem pendidikan perlu dilakukan agar mampu melahirkan

calon-calon penerus bangsa yang kompeten, cerdas, kreatif, dan siap pakai, dalam

artian mampu melahirkan sumber daya yang berkualitas.

Untuk mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi maka pemerintah

perlu mengkaji ulang sistem pendidikan yang berlaku saat ini. Salah satu

kebijakan yang telah ditetapkan adalah memperbaharui kurikulum. Secara

histories, format kurikulum pendidikan di Indonesia terus mengalami sejumlah

tahapan perubahan. Kalau kita cermati sejak tahun 1945, Indonesia sudah

mengalami kurang lebih tujuh kali perubahan kurikulum. Kurikulum yang

pertama menggunakan istilah Rencana Pelajaran 1947, karena perkembangan

kurikulum diawali dari kurikulum 1950 dan setelah dikeluarkan Undang-undang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

2

Pokok Pendidikan 1950, rencana pelajaran yang digunakan adalah Rencana

Pelajaran 1950, kemudian muncul Rencana Pelajaran Terurai 1952, setelah itu

istilah rencana pelajaran tidak dipakai lagi dan diganti dengan kurikulum 1968

yang lebih bersifat politis. Baru berjalan tujuh tahun disempurnakan menjadi

kurikulum 1975 yang menekankan pada tujuan. Kurikulum 1975 kemudian

diubah menjadi kurikulum 1984 yang mengusung process skill approach. Dan

disempurnakan menjadi kurikulum 1994 dan pada tahun 1999 kurikulum

mengalami penyempurnaan dengan diterbitkannya suplemen GBHN yang

digunakan mulai tahun pelajaran 1999/2000. Kurikulum 1994 mengalami

penyempurnaan lagi dengan istilah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) belum berjalan secara maksimal lantaran

baru diterapkan sekitar dua tahun, kini diganti lagi dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004

(Bianglala, Fl Asih Wulan Senjayani : 27).

Berbeda dengan pergantian kurikulum-kurikulum sebelumnya, pergantian

kurikulum kali ini didasarkan oleh sebuah cara pandang yang secara mendasar

berbeda dengan sebelumnya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini

diterapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Perbedaan mendasar yang

menyertai perubahan kurikulum kali ini adalah diberikannya kepada komite

sekolah, kepala sekolah, dan guru, kewenangan dan tanggungjawab untuk

mengembangkan kurikulum sehingga meningkatkan kreatifitas kepala sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

3

dan para guru. Perbedaan mendasar tersebut sesuai dengan definisi Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Menurut pakar pendidikan dari Universitas Atmajaya Jakarta M Marcelino

PhD (Suara Pembaharuan, 24 Febuari 2007: 76), Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) merupakan paradigma baru dalam pendidikan dan memberi

tempat pada demokratisasi untuk penentuan kurikulum pendidikan yang sesuai

dengan konteks komunitas di mana sekolah berada, konteks financial, SDM dan

sebagainya dari sekolah yang bersangkutan. Sehingga memungkinkan guru untuk

lebih banyak kreatif dalam melaksanakan proses belajar.

Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

sebagai kurikulum baru yang mulai dilaksanakan pada tahun 2006 ini, terlihat

sebuah peluang besar bagi para penyelenggara sekolah yaitu sekolah dapat

mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan visi misi yang diyakini. Selain

itu, dengan diberinya sekolah kewenangan dan tanggungjawab mengembangkan

kurikulum maka dapat diperkirakan bahwa kurikulum yang diterapkan di suatu

sekolah bisa jadi berbeda dengan kurikulum yang diterapkan pada sekolah lain

meskipun keduanya berada pada jenjang pendidikan yang sama.

Dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini,

para gurulah yang paling tahu keunggulan dan kelemahan sekolah. Oleh karena

itu hanya guru yang bisa membantu para siswanya secara kreatif dan pas, karena

guru itu sebagai unsur dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) dan

guru adalah ujung tombak pembelajaran bagi siswa. Permasalahannya apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

4

kompetensi guru sudah memadai? Pasalnya selama ini guru tidak ubahnya hanya

seperti robot yang berdiri di depan kelas. Padahal guru dalam hal ini sebagai

penyusun (administrator) dan pelaksana dalam proses penerapan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah disusun. Selain itu Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan oleh satuan pendidikan

harus memuat komponen-komponen tujuan pendidikan sekolah, struktur dan

muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP.

Dengan begitu tugas dan beban tanggungjawab guru, khususnya yang

mengajar di kawasan terpencil dengan sarana dan prasarana terbatas, sungguh luar

biasa berat. Sekarang, ketika mereka masih ditambah harus melaksanakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka beban hidupnya makin

bertumpuk-tumpuk. Banyak fenomena-fenomena yang terjadi, guru yang pada

umumnya sudah terkondisi dengan barang jadi tinggal pakai ujungnya sekarang

banyak guru yang mengalami kesulitan untuk mengubah kebiasaannya selama ini.

Selama ini dalam proses belajar mengajar semua bahan sampai jawaban soal-soal

sudah disiapkan oleh penyelenggara pendidikan, guru hanya menyampaikan apa

yang sudah disiapkan tersebut. Dan sekarang, dengan adanya Kurikulum Tingkat

Satuan pendidikan (KTSP), banyak guru yang mengalami kesulitan dalam

menyiapkan soal jawaban, silabus, melakukan penilainan otentik, hingga

melaksanakan pembelajaran dikelas sesuai dengan apa yang telah disusun guru itu

sendiri. Belum lagi dengan kemampuan guru, tak banyak guru yang mampu

mengajar tanpa harus ceramah (Media Indonesia, 7 Maret 2006: 17).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

5

Berdasarkan uraian diatas, penulis menduga bahwa kesulitan yang

dihadapi guru dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) akan sangat bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari komponen-komponen

yang ada di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), seperti yang

dijelaskan diatas.

Dalam penelitian ini yang akan diteliti oleh penulis adalah guru di sekolah

yang digunakan sebagai pilot project atau uji coba pelaksanaan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Memang semua guru bidang studi

melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), namun peneliti

hanya mengambil guru di bidang ekonomi dan akuntansi. Oleh karena itu peneliti

ingin mengadakan penelitian dengan judul “Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi

Guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam Implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Kelas. “

B. BATASAN MASALAH

Penelitian ini dibatasi pada implementasi komponen-komponen

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari tujuan

pendidikan sekolah, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus

dan RPP. Penelitian ini juga dibatasi pada guru bidang ekonomi dan guru bidang

akuntansi sebagai unsur Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) dan guru

dalam hal ini sebagai unsur pelaksana dalam proses penerapan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah disusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

6

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi kesulitan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas?

2. Bagaimana guru mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

kelas?

3. Apa rencana tindakan selanjutnya yang bisa diusulkan dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

kelas?

D. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional untuk istilah- istilah dalam masalah penelitian di atas

sebagai berikut:

1. Kesulitan: keadaan yang sulit, sesuatu yang sulit (Kamus Bahasa Indonesia,

1989).

2. Guru: salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki

posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi

utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

7

3. Kurikulum: sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk

memperoleh ijazah. (Wiryokusumo, 1988 : 3).

4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: kurikulum operasional yang disusun

oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (BSNP, 2006:5).

5. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: komponen yang

mencakup tujuan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), kalender pendidikan, silabus dan RPP.

6. Implementasi: diartikan sebagai penerapan atau pelaksanaan,

mengimplementasikan berarti melaksanakan (Kamus Bahasa Indonesia

1989:372).

E. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang

dihadapi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) di kelas serta merumuskan rencana-rencana tindakan yang

perlu dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

8

F. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk:

1. Bagi Sekolah

a. Bagi Kepala Sekolah:

Sebagai instansi untuk menaikkan kinerja apabila sekolah atau

kepala sekolah mengalami kesulitan dalam hal mengimplementasikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk follow up (tindak

lanjut).

b. Bagi Guru:

Untuk memberikan gambaran konkrit mengenai kesulitan-

kesulitan yang dihadapi guru dalam Implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan memberikan pengalaman nyata bagi guru

untuk merefleksikan kemungkinan adanya sebagian/keseluruhan dari

kesulitan yang dihadapi guru yang mirip yang kemungkinan terjadi

apabila guru mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi

penelitian selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi

mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan. Selain itu hasil penelitian ini

dapat berguna bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk

lebih bisa mendidik mahasiswanya agar lebih tahu dan paham mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

9

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan memberikan solusi-solusi

yang tepat apabila nantinya mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) ini mengalami kesulitan yang sama dalam

mengimlementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

3. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini, berarti dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman yang berguna, serta penulis dapat berlatih menganalisis suatu

masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORITIK

a. Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Menurut pandangan lama kurikulum adalah sejumlah mata

pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah

(Wiryokusumo, 1988 : 3).

Menurut Romine (dalam Wiryokusumo 1988 : 4) menyatakan

pandangan baru kurikulum sebagai berikut:

“Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses, activities, and experiences which pupils have under direction of school whether in the classroom or not.”

Webster’s New Collegiate Dictionary (dalam Allan & Linda 1995

: 3) menyatakan bahwa: curriculum as a course of study, as in a college, the whole body of course offered in an educational institution or by department thereof.

Menurut Nana Sudjana (dalam Iswanto 2000 : 26) kurikulum dapat

diartikan sebagai program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar

yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan

tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di bawah tanggung

jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi

dan kompetensi sosial anak didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

11

Dari pengertian tersebut ada hal yang tersirat dalam pengertian

kurikulum. Pertama, adalah program atau rencana atau niat atau harapan

atau keinginan. Pada hakekatnya kurikulum potensial, wujud nyatanya

adalah buku kurikulum yang dituangkan dalam garis-garis besar program

pengajaran beserta petunjuk pelaksanaannya. Kedua, adalah pengalaman

belajar atau kegiatan nyata hakekatnya adalah kurikulum aktual, wujudnya

adalah kegiatan nyata pada proses belajar mengajar berlangsung atau lebih

popular disebut pengajaran (instruction). Oleh sebab itu, kurikulum dan

pengajaran tidak bisa dipisahkan tetapi hanya bisa dibedakan. Kurikulum

adalah rencana atau program belajar dan pengajaran adalah pelaksana atau

operasionalisasi dari rencana dan program.

2. Peranan Kurikulum

Pada dasarnya kurikulum merupakan refleksi dari kebudayaan

dimana kurikulum itu berada. Dengan memperhatikan struktur suatu

kebudayaan, lebih memperjelas lagi untuk membedakan suatu kurikulum

yang satu dengan yang lainnya yaitu kurikulum yang menggambarkan hal-

hal yang bersifat pendidikan umum dan yang bersifat pendidikan khusus.

Dalam upaya menerapkan, mengimplementasikan dan mengelola

kurikulum, maka kurikulum memiliki peranan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

12

a. Peranan konservatif

Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah

laku, bahkan kebudayaan terwujud dan didirikan dari perilaku

manusia. Semua kebudayaan yang sudah ada harus ditransmisikan

kepada peserta didik selaku generasi penerus, sehingga semua ini

menjadi tanggung jawab kurikulum dalam menafsirkan dan

mewariskan nilai-nilai budaya yang mengandung makna dalam

membina perilaku peserta didik.

b. Peranan Kreatif

Kurikulum harus mampu melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan

konstruktif dalam arti harus menyusun dan mendesain pengalaman

belajar yang bersumber dari masyarakat dan dibuat dalam bentuk mata

pelajaran yang akan disajikan pada peserta didik.

c. Peranan kritis dan evaluatif

Kurikulum berperan aktif sebagai control social dan menekankan pada

unsur-unsur berpikir kritis di mana nilai-nilai sosial yang tidak sesuai

dengan perkembangan teknologi disisihkan dan yang sesuai ditata

untuk siap diorganisasikan menjadi bentuk pengalaman belajar yang

mampu mengembangkan sikap kritis peserta didik kearah

pembentukan pribadi yang terintegrasi dengan kehidupan nyata

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

13

3. Fungsi Kurikulum

Menurut Alexander Inglis (dalam Wiryokusumo, 1988:8),

kurikulum memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi penyesuaian

Lingkungan masyarakat yang bersifat dinamis harus diikuti dengan

kedinamisan hidup setiap anggota masyarakat. Oleh karena itu,

kurikulum harus mampu menata keadaan masyarakat agar dapat

dibawa ke lingkungan sekolah untuk dijadikan objek pelajaran.

2. Fungsi pengintegrasi

Kurikulum harus mampu menyiapkan pengalaman belajar yang dapat

mendidik pribadi yang terintegrasi, karena individu- individu yang

berada di sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang harus

mampu melakukan pengintegrasian sesuai dengan norma masyarakat.

3. Fungsi pembedaan

Kurikulum harus mampu melayani pengembangan-pengembangan

potensi individu yang akan hidup di lingkungan masyarakat.

4. Fungsi penyiapan

Kurikulum juga harus menyiapkan seperangkat pengalaman-

pengalaman belajar yang siap dianalisis oleh peserta didik untuk bekal

hidup bermasyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

14

5. Fungsi pemilih

Sekolah melakukan penyeleksian secara selektif terhadap pengalaman

belajar yang dapat diorganisir lebih lanjut dalam suatu bentuk

organisasi kurikulum.

6. Fungsi diagnosa

Fungsi ini merupakan fungsi kurikulum yangpada gilirannya akan

mengetahui keberhasilan. Penerapan program-program pengalaman

belajar yang diikuti peserta didik sejalan dengan upaya memahami

bakat dan minat peserta didik.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini diterapkan

untuk meningkatkan mutu pendidikan serta meningkatkan kreatifitas para

guru. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan (BSNP, 2006:5).

2. Acuan Operasional Penyusunan KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun sesuai

dengan acuan operasional yang berpedoman pada panduan penyusunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

15

kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (Masnur

Muslich, 2007:18). Acuan operasional tersebut adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar

pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum

disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang

peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik

Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman

potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan

kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat

perkembangannya.

c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan

keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus

memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat

memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.

d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan

tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

16

e. Tuntutan dunia kerja

Kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta

didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan

peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang

tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

g. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan

kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang

berlaku dilingkungan sekolah.

h. Dinamika perkembangan global

Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing

secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.

i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya wawasan dan

sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat

keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

17

j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik

social budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian

keragaman budaya.

k. Kesetaraan Jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang

berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan jender.

l. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,

kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

3. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan

sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan

di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor

Departemen Agama Kabupaten / Kota untuk pendidikan dasar dan

provinsi untuk pendidikan menengah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), serta memperhatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

18

pertimbangan komite sekolah / madrasah. Penyusunan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) untuk pendidikan khusus dikooordinasi dan

disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada Standar

Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta panduan

penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (Permendiknas no 22 dan 23, 2006:1).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan

berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,

kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada

peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

19

2) Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis

pendidikan, serta menghargai dan tidak deskriminatif terhadap

perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status social, ekonomi

dan jender.

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.

Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman

belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan

dengan kebutuhan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,

dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan

keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,

keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan

keniscayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

20

5) Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan

disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6) Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,

dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang

berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan

antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal

dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

4. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

dikembangkan oleh satuan pendidikan harus memuat komponen-

komponen berikut (Masnur Muslich, 2007: 29):

1. Tujuan Pendidikan Sekolah

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan

menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

21

a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut sesuai dengan kejuruannya.

2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), meliputi sub komponen:

a. Mata Pelajaran

Berisi “Struktur Kurikulum Tingkat Sekolah” yang disusun

berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah terkait dengan

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

b. Muatan Lokal

Berisi tentang jenis, strategi pemilihan dan pelaksanaan mulok

yang diselenggarakan oleh sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

22

c. Pengembangan Diri

Bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, kemampuan, bakat, minat, peserta didik, dan kondisi

sekolah. Pengembangan diri dapat dilaksanakan dalam bentuk

bimbingan konseling dan ekstrakurikuler.

d. Pengaturan Beban Belajar

Berisikan tentang jumlah beban belajar per mata pelajaran, per

minggu per semester dan per tahun pelajaran yang dilaksanakan di

sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang tercantum dalam

Struktur Kurikulum.

e. Ketuntasan Belajar

Berisi tentang kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata

pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah.

f. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Berisi tentang kriteria dan mekanisme kenaikan kelas dan

kelulusan, serta penanganan siswa yang tidak naik atau tidak lulus

yang diberlakukan oleh sekolah

g. Penjurusan di SMA/MA

Berisikan tentang kriteria dan mekanisme penjurusan serta strategi/

kegiatan penelusuran bakat, minat dan prestasi yang diberlakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

23

oleh sekolah, yang disusun dengan mengacu pada panduan

penjurusan yang akan disusun oleh Direktorat terkait.

h. Pendidikan Kecakapan Hidup

Bukan mata pelajaran tetapi substansinya merupakan bagian

integral dari semua mata pelajaran.

i. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Program yang dikembangkan dengan memanfaatkan keunggulan

lokal dan kebutuhan daya saing global.

3. Kalender Pendidikan

Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh

sekolah, disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan

oleh Dinas Pendidikan setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan

karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan

memperhatikan aturan kalender pendidikan sebagaimana tercantum

dalam Standar Isi.

4. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP)

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan / atau

kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok / pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

24

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi

dan dijabarkan dalam silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan

memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pengajaran sumber belajar, dan penilaian hasil

belajar

c. Guru

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1990:228) guru adalah orang

yang pekerjaannya atau mata pencahariannya, profesinya mengajar. Menurut

UU sistem pendidikan nasional no 20 tahun 2003 Bab XI pasal 39 ayat 2

mengatakan:

“Pendidik (guru) merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”

Menurut DR. M.I. soeleman (1985:7), “Guru” pada hakekatnya

merupakan komponen strategis yang memiliki peran yang penting dalam

menentukan gerak maju kehidupan bangsa, bahkan keberadaan guru

merupakan factor condisio sine guanom yang tidak mungkin.

Secara sederhana guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya

mengajar. McLeod, (1989) berasumsi guru adalah seseorang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

25

pekerjaanya mengajar orang lain. Jadi pengertian guru adalah tenaga pendidik

yang pekerjaan utamanya mengajar (UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27

ayat 3).

Sehingga dari beberapa pengertian guru tersebut dapat diketahui

bahwa peranan guru di sekolah dan di masyarakat itu sangatlah penting.

Peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut

(Sanjaya, 2005:148):

1. Informator

Guru dalam hal ini berperan sebagai pemberi informasi yang

nantinya berguna bagi siswa-siswanya.

2. Organisator

Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus,

jadwal pelajaran, dll. Komponen-komponen yang berkaitan dengan

kegiatan belajar mengajar tersebut semua diorganisasikan sedemikian rupa

sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri

siswa.

3. Motivator

Peran guru sebagai motivator adalah meningkatkan kegairahan dan

pengembangan kegiatan belajar siswa, sehingga guru harus dapat

merangsang dan memberi dorongan serta reinforment untuk

medinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas siswa, dan daya

cipta, dalam rangka mewujudkan dinamika didalam proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

26

mengajar. Peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam interaksi

belajar-mengajar, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang

membutuhkan kemahiran sosial.

4. Pengarah (dedikator)

Guru dalam hal ini dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan

belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

5. Inisiator

Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide- ide dalam proses belajar.

Yang mana ide- ide tersebut merupakan ide- ide kreatif yang dapat dicontoh

oleh anak didiknya.

6. Transmitter

Dalam kegiatan belajar guru bertindak sebagai penyebar

kebijaksanaan dan pengetahuan.

7. Fasilitator

Guru sebagai fasilitator berperan memberikan fasilitas atau

kemudahan dalam proses belajar-mengajar, misalnya dengan menciptakan

suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa sehingga, serasi dengan

perkembangan siswa sehingga interaksi belajar-mengajar akan

berlangsung secara efektif.

8. Mediator

Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam

kegiatan belajar siswa atau penyedia media. Oleh karena itu guru harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

27

mengetahui dan memahami karakteristik masing-masing siswa baik itu

gaya belajar maupun kemampuan dasar yang telah dimiliki. Melalui

pemahaman itu, guru bisa membantu mereka untuk belajar secara optimal.

Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam

kegiatan diskusi siswa.

9. Evaluator

Kecenderungan guru berperan sebagai evalutor adalah mempunyai

otoritas untuk menilai prestasi anak didiknya dalam bidang akademis

maupun tingkah laku sosialnya sehingga dapat menentukan bagaimana

anak didiknya berhasil atau tidak. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang

baik, maka evaluasi-evaluasi yang dilakukan guru itu mencakup evaluasi

ekstrinsik dan evaluasi intrinsik. Sehingga guru harus berhati-hati dalam

menjatuhkan nilai atau kriteria kebarhasilan. Hal ini tidaklah cukup bila

hanya dilihat dari bisa atau tidaknya mengerjakan mata pelajaran yang

diujikan tetapi masih perlu ada pertimbangan-pertimbangan yang unik dan

kompleks, terutama yang menyangkut perilaku dan values yang ada pada

masing-masing mata pelajaran.

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan Cham Kam Wing, The Hong Kong

Institute of Education dalam penelitiannya yang berjudul “ Portofolio Assessment

of Cooperative Learning Groups in Small Classes”. Menyatakan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

28

Cooperative learning, as an innovative instruktional strategy, and portofolio assessment, as an alternative assessment, are increasingly being use in Hongkong classrooms. The change from listening to teachers teach and answering examination questions to taking the initiative to learn and demonstrating competence with self-selected evidence is a great challenge to the students.

Cooperative learning is an instructional practice whereby students in small groups help each work together to wards a common goal (Johnson & Johnson, 1999). Various cooperative learning methods have been developed over the years by different scholars and put into actual practice in the classroom. Most of the research conducted on these cooperative learning menthod suggests that cooperative learning develops students’ higher-order thinking skills (Mathews, Cooper, Davidson & Hawkes, 1995), enhances motivation for learning and improve interpersonal relations as well as peer relations (Slavin, 1995).

The definition of portofolio assessment can refers to:1) individual collection of daily drawings, writings and other materials thet provide documentation of child’s strengths and 2) a purposeful collection of student work that exhibits the learners’ efforts, progress, and achievement in one or more areas.

Dari definisi diatas, bagaimanapun juga portofolio assessment bisa

memiliki arti yang berbeda pada setiap orang, bergantung pada apa yang ingin

mereka perjuangkan atau usahakan. Didalam penelitian ini dijelaskan mengenai

hambatan dan kesulitan menggunakan cooperative learning dan portofolio

assessment. Untuk hambatan dan kesulitan cooperative learning pada intinya

adalah 1) kelas yang besar dan 2) penggunaan kemampuan sosial dalam

keterlibatan pada aktivitas kelompok kecil. Hambatan dan kesulitan dalam

menggunakan portofolio assessment adalah 1) writing reflective statements, 2)

choosing evidence for demonstrating competence, marking portofolio ang

conducting self and peer assessment. Guru menghadapi dua kendala besar:1)

kurang waktu dan 2) sulit memilih tipe portofolio.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

29

Kemudian dari hasil penelitian ini dikemukakan kesimpulan akhir,

bagaimana guru mengatasi hambatan dan kesulitan dalam menerapkan

cooperative learning and portofolio assessment dan dampak terhadap kesuksesan

penerapan portofolio assessment.

C. KERANGKA BERFIKIR

Guru Ekonomi dan Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta akan mengalami

kesulitan dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) di kelas, karena Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan

kurikulum baru yang berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya, yang

guru sendiri diberi kewenangan dan tanggungjawab untuk mengembangkan

kurikulum sendiri. Kesulitan-kesulitam tersebut dapat dilihat dari indikator

komponen-komponen KTSP yang terdiri dari: tujuan pendidikan sekolah, struktur

dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RRP. Dari indikator

komponen-komponen tersebut akan terlihat beragam kesulitan yang dihadapi guru

Ekonomi dan Akuntansi dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) di kelas. Setelah itu dibuat suatu diagram untuk melihat

bahwa terdapat banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam

mengimplementasikan KTSP dikelas, dari komponen-komponen tersulit hingga

termudah. Dan peneliti dapat mengusulkan rencana tindakan selanjutnya untuk

mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

1. Dilihat dari sudut cara dan taraf pembahasannya, penelitian ini tergolong

penelitian deskriptif-kualitatif yaitu hanya terbatas pada usaha

mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagimana adanya, sehingga

hanya sekedar mengungkapkan fakta.

2. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian eksploratif, yaitu

suatu penjajakan yang secara khas dimulai dengan mencari data yang

diterbitkan secara resmi dan peneliti mulai mencari dan membaca bahan yang

dihadapi. Suatu penelitian eksploratif memungkinkan peneliti untuk merevisi

masalah penelitian dan menentukan apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan

jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Melalui eksplorasi peneliti

dapat mengembangkan konsep-konsep secara lebih jelas, menentukan

prioritas dan memperbaiki desain penelitian final (J. Spillane, 2006:35)

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di 20 SMA di Kota

Yogyakarta yang terdiri dari 4 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

31

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari 2008 sampai selesai.

C. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah guru-guru Ekonomi dan Akuntansi di SMA

yang sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

merupakan kurikulum baru sehingga guru harus mempersiapkan diri dengan

baik dan mengubah pola pembelajaran yang lama dengan pola pembelajaran

yang baru yang mengarah pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

2. Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah kesulitan

yang dihadapi guru Ekonomi dan Akuntansi dalam mengimplementasikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas.

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau

beberapa ciri atau karakteristik yang sama (Hadi, 1986:110). Sedangkan

Suharsimi Arikunto (1986:102) menyatakan bahwa populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

32

Berdasarkan pengertian populasi diatas, maka populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh guru Ekonomi dan Akuntansi di SMA Kota

Yogyakarta, baik itu negeri maupun swasta. Berdasarkan data dari BPS

Yogyakarta, ada 11 SMA negeri dan 38 SMA swasta di Kota Yogyakarta.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

1993: 104). Pengambilan sampel dari penelitian ini menggunakan teknik

Proportional Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara

proposional dari tiap kelompok dan sampel diambil secara acak, sehingga

tiap-tiap subyek memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai

anggota sampel.

Untuk studi deskriptif, sampel 10% dari populasi merupakan syarat

minimal agar dapat dikatakan representative. Agar representatif jumlah

sampel setidaknya 20% dari populasi (Kuncoro 2003:111). Dalam penelitian

ini, populasi berjumlah 49 SMA dan sampelnya adalah 40% dari 49 SMA,

yaitu 20 SMA, baik negeri maupun swasta. Jumlah sekolah ditentukan

berdasarkan proposi, sedangkan sekolah sampel dipilih dengan cara random

/ undi. Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

33

Tabel 1 Jumlah Sampel Penelitian

Teknik Proposional Sekolah Jumlah Sampel

Sekolah Negeri 11 x 20 = 4

49 Sekolah Swasta 38

x 20 = 16 49

Tabel 2 Random Sampling

Sekolah Nama Sekolah

Sekolah Negeri 1. SMA Negeri 11 2. SMA Negeri 10 3. SMA Negeri 7 4. SMA Negeri 8

Sekolah Swasta 5. SMA Bopkri 2 6. SMA Stela Duce 1 7. SMA Sang Timur 8. SMA Bhineka Tunggal Ika 9. SMA Institut Indonesia 10. SMA Bopkri 1 11. SMA Stela Duce 2 12. SMA Budya Wacana 13. SMA Pangudi Luhur 14. SMA Santa Maria 15. SMA Marsudi Luhur 16. SMA Santho Thomas 17. SMA 17’ 1 18. SMA Taman Madya Jetis 19. SMA Taman Madya IP 20. SMA Piri 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

34

E. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

1. Wawancara: pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan guru

Ekonomi dan Akuntansi yang telah dipilih untuk mendapatkan / mengkaji

data mengenai kesulitan yang dihadapi guru ekonomi akuntansi dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

kelas.

2. Kuesioner: pengumpulan data berupa daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan

di berikan kepada guru Ekonomi dan Akuntansi secara tidak langsung.

Kisi-kisi Komponen Dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

Tabel 3 Kisi-kisi Komponen KTSP

KOMPONEN SUB KOMPONEN NO ITEM 1. Tujuan Pendidikan Sekolah 1. Tujuan Pendidikan

Sekolah Menengah Atas 2. Visi Pendidikan Sekolah

Menengah Atas. 3. Misi Sekolah Menengah

Atas

1 2

3

2. Struktur dan Muatan KTSP 1. Mata Pelajaran (Materi Pokok Pembelajaran)

2. Pengembangan Diri 3. Pengaturan Beban

Belajar 4. Kriteria Ketuntasan

Belajar 5. Kenaikan Kelas dan

Kelulusan 6. Penjurusan di SMA 7. Pendidikan Kecakapan

Hidup

4 5 6 7

8,9

10 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

35

KOMPONEN SUB KOMPONEN NO ITEM 3. Kalender Pendidikan Kalender pendidikan yang

digunakan oleh sekolah 12

4. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Standar Kompetensi 2. Kompetensi Dasar 3. Kegiatan Pembelajaran 4. Indikator 5. Penilaian Hasil Belajar 6. Alokasi Waktu 7. Sumber Belajar 8. Metode Belajar

13 14 15 16 17 18 19 20

3. Dokumentasi: pengumpulan data penelitian mengenai teori-teori pembelajaran

untuk merumuskan rencana tindakan dan rasionalisasinya serta kualitas

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

F. TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN

Data atau informasi yang telah dikumpulkan dalam suatu penelitian

kualitatif perlu diuji keabsahannya (kebenarannya) melalui teknik pemeriksaan

keabsahan data (teknik trianggulasi). Teknik Trianggulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data

tersebut untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data

tersebut.

Pengecekkannya dengan cara mengecek kembali data-data yang diperoleh

baik melalui kuesioner, wawancara maupun dokumentasi. Dalam teknik ini tidak

hanya mengecek kebenarannya saja, akan tetapi berusaha melihat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

36

menganalisis hubungan antar berbagai data yang lebih mendalam dan rinci.

Sehingga jika melalui pemeriksaan-pemeriksaan tersebut ternyata ada perbedaan

data atau informasi yang ditemukan maka keabsahan data diragukan

kebenarannya. Dan peneliti akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan

tujuan mengurangi / bahkan mencegah kesalahan dalam hal menganalisis data.

G. PROSEDUR ANALISIS DATA

Prosedur analisis data dalam penelitian ini melalui alur kegiatan yang

terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan

atau verifikasi data (Miles & Huberman, 1992:16).

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstaran, dan transformasi data kasar dari catatan-

catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama

penelitian berlangsung sampai laporan akhir lengkap tersusun. Proses reduksi

data dilakukan setelah data melalui kuesioner terkumpul atau setelah

wawancara.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Dengan melihat

penyajian-penyajian yang telah terkumpul, maka peneliti dapat mengetahui

kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru Ekonomi dan Akuntansi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

37

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

peneliti dapat menganalisnya (analisis presentase dan analisis deskriptif

kualitatif).

a. Analisis Persentase

Menganalisis untuk mengetahui berapa persen (%) guru ekonomi

dan akuntansi yang mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas dan mengetahui

berapa persen (%) guru Ekonomi dan Akuntansi yang tidak mengalami

kesulitan dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) di kelas dengan indikator komponen-komponen

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai berikut: tujuan

pendidikan sekolah, struktur dan muatan sekolah, kalender pendidikan,

silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Analisis Deskriptif Kualitatif

Menganalisis data untuk menemukan kesulitan-kesulitan yang

dihadapi guru ekonomi dan akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas

dengan indikator komponen-komponen Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) sebagai berikut: tujuan pendidikan sekolah., struktur

dan muatan sekolah, kalender pendidikan, silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

38

Penyajian data dalam penelitian ini berbentuk teks naratif dan bagan.

Hal tersebut ditunjukkan agar peneliti tidak kesulitan dalam penguasaan

informasi baik secara keseluruhan maupun terpisah dari data yang telah

terkumpul.

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Data

Analisis data di atas menghasilkan gejala-gejala yang nampak dalam

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang kemudian

dianalisis lebih lanjut untuk mengungkap kesulitan-kesulitan yang dihadapi

guru Ekonomi dan Akuntansi tersebut, dengan bantuan pustaka untuk

melakukan pembahasan atas data yang diperoleh guna menjamin keabsahan

dan keobjektivan data sehingga kesimpulan akhir dapat dipertanggung-

jawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

39

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Pada bagian ini akan dikemukakan diskripsi responden, analisis

presentase, dan analisis data kualitatif.

1. Deskripsi Responden

Jumlah keseluruhan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Madya

Yogyakarta adalah 49 sekolah yang terdiri 11 SMA Negeri dan 38 SMA

Swasta. Dari 49 sekolah tersebut, peneliti hanya mengambil 40 % saja untuk

dijadikan sampel, yaitu 20 sekolah yang terdiri atas 4 SMA Negeri dan 16

SMA Swasta. Berikut disajikan tabel mengenai subyek penelitian:

Tabel 4 Rekapitulasi Keseluruhan Subyek Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah

Guru 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta 3 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta 3 3 SMA Negeri 7 Yogyakarta 3 4 SMA Negeri 8 Yogyakarta 2 5 SMA Bopkri 2 Yogyakarta 4 6 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta 2 7 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta 2 8 SMA Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta 2 9 SMA Institute Indonesia 1 10 SMA Bopkri 1 Yogyakarta - 11 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta 2 12 SMA Budya Wacana Yogyakarta 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

40

13 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - 14 SMA Santa Maria Yogyakarta 2 15 SMA Marsudi Luhur Yogyakarta 4 16 SMA Santho Thomas Yogyakarta 2 17 SMA 17,1 Yogyakarta 1 18 SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta 3 19 SMA Taman Madya IP Yogyakarta 4 20 SMA Piri 1 Yogyakarta 3 Total 44

Sumber: Hasil observasi, 2008

Dari 20 sekolah yang menjadi sampel penelitian, 2 sekolah tidak jadi

diambil sebagai sampel penelitian karena guru-guru Ekonomi Akuntansi-nya

sedang mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Sertifikasi.

Dari 18 sekolah tersebut, semua guru mata pelajaran ekonomi maupun

akuntansi di setiap sekolah diambil sebagai subyek penelitian. Adapun

keseluruhan subyek penelitian yang diperoleh dari 18 sekolah tersebut adalah

44 responden.

2. Analisis Presentase

Pengolahan data untuk mengetahui jumlah presentasi mengenai

“Kesulitan-kesulitan yang di hadapi Guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota

Yogyakarta dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) di Kelas” menggunakan perhitungan manual. Kuesioner dalam

penelitian disusun berdasarkan aspek yang dinilai sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

41

Tabel 5 Kategori Penyusunan Kuesioner

Komponen Sub Komponen No Item 1. Tujuan Pendidikan Sekolah 1. Tujuan Pendidikan

Sekolah Menengah Atas 2. Visi Pendidikan Sekolah Menengah Atas. 3. Misi Sekolah Menengah Atas

1 2

3

2. Struktur dan Muatan KTSP 1. Mata Pelajaran (Materi Pokok Pembelajaran) 2. Pengembangan Diri 3. Pengaturan Beban Belajar 4. Kriteria Ketuntasan Belajar 5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 6. Penjurusan di SMA 7. Pendidikan Kecakapan

Hidup

4 5 6 7

8,9

10 11

3. Kalender Pendidikan Kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah

12

4. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Standar Kompetensi 2. Kompetensi Dasar 3. Kegiatan Pembelajaran 4. Indikator 5. Penilaian Hasil Belajar 6. Alokasi Waktu 7. Sumber Belajar 8. Metode Belajar

13 14 15 16 17 18 19 20

Penyusunan aspek yang dinilai atau indikator dalam kuesioner tersebut

disusun untuk mendapatkan berbagai data dari guru untuk mengungkapkan

kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas. Kuesioner berisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

42

beberapa item pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan

komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan

dalam pembelajaran dikelas. Berdasarkan tanggapan dari responden melalui

kuesioner, hasil analisis presentase untuk mengetahui berapa besar guru yang

mengalami kesulitan maupun tidak mengalami kesulitan, disajikan dalam

tabel-tabel berikut ini:

1) Tujuan Pendidikan Sekolah

Hasil perhitungan persentase variabel kesulitan-kesulitan yang di

hadapi guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikelas

menurut komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu

Tujuan Pendidikan Sekolah dapat dilihat dalam tabel 6.

Tabel 6 Komponen Tujuan Pendidikan Sekolah

No Sub Komponen No Item

Kesulitan (%)

Tidak (%)

1 Tujuan Sekolah 1 9 91 2 Visi Sekolah 2 9 91 3 Misi Sekolah 3 9 91

Rata-rata 9 91 Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

kelas berdasarkan komponen tujuan pendidikan sekolah yaitu tujuan, visi,

misi sekolah, sebanyak 4 guru (9%) mengalami kesulitan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

43

melaksanakan tujuan, visi, misi sekolah dalam pembelajaran di kelas,

sedangkan sebanyak 40 guru (91%) tidak mengalami kesulitan.

2) Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Hasil perhitungan persentase variabel kesulitan-kesulitan yang di

hadapi guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas

menurut komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu

Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat

dilihat dalam tabel 7.

Tabel 7 Struktur dan Muatan KTSP

No Sub Komponen No Item Kesulitan (%)

Tidak (%)

1 Mata Pelajaran 4 14 86 2 Pengembangan Diri 5 61 39 3 Pengaturan Beban Belajar 6 55 45 4 Kriteria Ketuntasan Belajar

(Penilaian) 7 52 48

5 Kenaikan Kelas dan Kelulusan 8 14 86 9 20 80 6 Penjurusan di SMA 10 25 75 7 Pendidikan Kecakapan Hidup 11 61 39 Rata-Rata 38 62

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

kelas berdasarkan komponen struktur dan muatan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), sebanyak 6 guru (14%) mengalami kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

44

dalam menerapkan / menyampaikan materi mata pelajaran dan materi

pokok pembelajaran di kelas, sedangkan sebanyak 38 guru (86%) tidak

mengalami kesulitan, Sebanyak 27 guru (61%) mengalami kesulitan

dalam membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan diri siswa yang

sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik dan

kondisi sekolah, sedangkan sebanyak 17 guru (39%) tidak mengalami

kesulitan. Sebanyak 24 guru (55%) mengalami kesulitan dalam

melaksanakan beban belajar (tatap muka, mengatur alokasi waktu, struktur

dan mandiri) yang telah diatur sekolah, sedangkan yang tidak mengalami

kesulitan sebanyak 20 guru (45%). Sebanyak 23 guru (52%) mengalami

kesulitan dalam melaksanakan indikator ketuntasan minimal (KKM) mata

pelajaran, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 21 guru

(48%). Sebanyak 6 guru (14%) mengalami kesulitan dalam melaksanakan

indikator dan mekanisme kenaikan kelas yang telah disusun oleh sekolah

berdasarkan panduan kenaikan kelas, sedangkan 38 guru (86%) tidak

mengalami kesulitan.

Sebanyak 9 guru mengalami kesulitan dalam menerapkan strategi

penanganan siswa yang tidak naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh

sekolah, sedangkan 35 guru (80%) tidak mengalami kesulitan. Sebanyak

11 guru (25%) mengalami kesulitan dalam melaksanakan penelusuran

bakat, minat, dan prestasi yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan

indikator dan mekanisme penjurusan di SMA, sedangkan yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

45

mengalami kesulitan sebanyak 33 guru (75%). Sebanyak 27 guru (61%)

mengalami kesulitan dalam menyajikan pendidikan kecakapan hidup

(kecakapan personal, sosial, vokasional) secara terintegrasi dengan

pelajaran Bapak / Ibu di kelas, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan

sebanyak 17 guru (39%).

3) Kalender Pendidikan

Hasil perhitungan persentase variabel kesulitan-kesulitan yang di

hadapi guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam

implementasi KTSP di kelas menurut komponen KTSP yaitu Kalender

Pendidikan dapat dilihat dalam tabel 8.

Tabel 8 Kalender Pendidikan

No Sub Komponen No Item Kesulitan (%)

Tidak (%)

1 Kalender Pendidikan 12 18 82 Rata-rata 18 82

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam

mengimplementasikan KTSP di kelas berdasarkan komponen kalender

pendidikan sekolah yaitu sebanyak 8 guru (18%) mengalami kesulitan

dalam menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran di kelas yang telah

disusun dalam kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas

Pendidikan setempat, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan

sebanyak 36 guru (82%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

46

4) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Hasil perhitungan persentase variabel kesulitan-kesulitan yang di

hadapi guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikelas

menurut komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat dalam

tabel 9.

Tabel 9 Silabus dan RPP

No Sub Komponen No Item Kesulitan (%)

Tidak (%)

1 Standar Kompetensi 13 16 84 2 Kompetensi Dasar 14 11 89 3 Kegiatan Pembelajaran 15 64 36 4 Indikator 16 14 86 5 Penilaian 17 16 84 6 Alokasi Waktu 18 14 86 7 Sumber Belajar 19 5 95 8 Metode Belajar 20 32 68 Rata-Rata 22 78

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

kelas berdasarkan komponen kalender pendidikan sekolah, sebanyak 7

guru (16%) mengalami kesulitan menerapkan Standar Kompetensi dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas, sedangkan yang tidak mengalami

kesulitan sebanyak 37 guru (84%). Sebanyak 5 guru (11%) mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

47

kesulitan menerapkan kompetensi dasar dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan

sebanyak 39 guru (89%). Sebanyak 28 guru (64%) mengalami kesulitan

dalam melaksanakan kegiatan belajar (model pembelajaran, media

pembelajaran, pengembangan dalam potensi siswa) di dalam kelas,

sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 16 guru (36%).

Sebanyak 6 guru (14%) mengalami kesulitan dalam pelaksanaan indikator

pencapaian kompetensi di dalam kelas, sedangkan yang tidak mengalami

kesulitan 38 guru (86%).

Sebanyak 7 guru (16%) mengalami kesulitan dalam melakukan

penilaian otentik (unjuk kerja, proyek, hasil kerja, tertulis (paper & pen),

portofolio, sikap, dir i), sedangkan 37 guru (84%) tidak mengalami

kesulitan. Sebanyak 6 guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan

alokasi waktu pembelajaran yang sudah ditentukan dengan

pelaksanaannya di dalam kelas, sedangkan sebanyak 38 guru ( 86%) tidak

mengalami kesulitan. Sebanyak 2 guru (5%) mengalami kesulitan dalam

menyampaikan pembelajaran di kelas dengan sumber belajar yang

beragam, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 42 guru

(95%). Sebanyak 14 guru (32%) mengalami kesulitan dalam menerapkan

metode pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas, sedangkan

yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 30 guru (68%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

48

3. Analisis Deskriptif Kualitatif

Berdasarkan analisis data yang diuraikan diatas yaitu dengan analisis

presentase untuk mengetahui berapa persen guru yang mengalami kesulitan

dan yang tidak mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka dibawah ini diuraikan analisis

deskriptif kualitatif untuk setiap rumusan masalah.

a. Kesulitan yang dialami guru

1) Komponen Tujuan Pendidikan Sekolah

Pada sub komponen tujuan, visi, dan misi pendidikan menegah

atas yaitu pada item yang pertama, kedua maupun ketiga

menghasilkan presentase yang sama. 9 % guru mengalami kesulitan

dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dengan menyesuaikan

tujuan pendidikan sekolah, dan guru juga mengalami kesulitan untuk

melaksanakan visi misi sekolah dalam pembelajaran di kelas

dikarenakan guru melihat kondisi siswa yang berbeda-beda dan siswa

sendiri kurang merasa menjadi bagian dari kelas, beberapa guru

menjelaskan bahwa walaupun guru sendiri sudah dikenalkan dengan

tujuan, visi, dan misi sejak awal tetapi guru sendiri banyak yang tidak

paham dengan tujuan, dan visi misi yang ingin dicapai sekolah dan

motivasi siswa itu sendiri sangat minim, sehingga disaat guru

menyampaikan materi pembelajaran di kelas, guru hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

49

menyampaikan materinya saja tanpa mengarahkan bahwa materi yang

disampaikan itu mengarah pada tujuan, visi, dan misi sekolah.

Sejumlah 91 % guru yang tidak mengalami kesulitan

menjawab bahwa kemampuan siswanya termasuk anak-anak yang

cerdas sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan

mengarahkannya untuk mencapai tujuan serta visi dan misi sekolah,

guru sebelumnya juga mempersiapkan rencana materi bahan ajar yang

sudah disesuaikan dengan tujuan serta visi dan misi sekolah. Selain itu

menunjuk bahwa guru cukup confident / percaya diri dengan

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada

bagian ini. Terlepas dengan beberapa anggapan bahwa belum tentu

anggapan / pemikiran guru terhadap diri sendiri bisa saja terlalu over

estimate.

2) Komponen Struktur dan Muatan KTSP.

a) Pada sub komponen mata pelajaran

Untuk item ke empat, 14 % guru mengalami kesulitan

dalam menyampaikan materi mata pelajaran dan materi pokok

pembelajaran di kelas dikarenakan guru sulit mengatur alokasi

waktu pembelajaran (jumlah jam mapel) khususnya mata pelajaran

ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping karena materinya

terlalu banyak dan susah, guru juga melihat tingkat intelektua l

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

50

siswa yang heterogen dan ada kesenjangan yang cukup mencolok

diantara peserta didik.

Sejumlah 86 % guru yang tidak mengalami kesulitan

menjawab bahwa guru sudah memanfaatkan 4 jam tambahan

seperti yang tertera dalam pengembangan struktur kurikulum,

untuk menambah jam pembelajaran pada mata pelajaran tertentu

yang sudah mereka susun dalam silabus. Selain itu beberapa guru

sudah menguasai materi pokok pembelajaran, dan guru tidak

mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran di

kelas karena guru dapat mengajarkan siswa menemukan materi

tersebut dalam kehidupan di masyarakat.

b) Pada sub komponen pengembangan diri

Untuk item kelima, 61 % guru mengalami kesulitan dalam

membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan diri siswa yang

sesuai kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik dan

kondisi sekolah, dikarenakan siswa-siswi terdiri atas latar belakang

yang berbeda-beda dan kemampuan mereka beranekaragam,

sehingga guru sendiri sulit mengenali kemampuan ataupun

kemauan peranak, terlebih adanya fasilitas yang kurang

mendukung dan melihat kondisi sekolah yang tidak mampu

mengakomodir semua keinginan anak. Selain itu guru juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

51

mengalami kesulitan karena melihat bahwa kebanyakan siswa

kurang menyadari dirinya sebagai pelajar yang harus belajar.

Sejumlah 39 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya bahwa guru menguasai kemampuan siswa

didik, jadi tahu harus bagaimana menyingkapinya dan interaksi

antara guru dengan siswa terjalin dengan baik sehingga guru dapat

dengan mudah menganalisa potensi siswa dan memberikan

bimbingan yang sesuai.

c) Pada sub komponen pengaturan beban belajar

Untuk item keenam, 55 % guru mengalami kesulitan dalam

melaksanakan beban belajar dalam pembelajaran di kelas yang

telah diatur sekolah, dikarenakan materi yang diajarkan terlalu

banyak sehingga guru kesulitan dalam mengalokasikan waktu, dan

ada juga materi yang alokasi waktunya masih kurang yang

disebabkan ada hari atau pertemuan libur sehingga menuntut siswa

untuk memahami materi / bahan yang diajarkan. Selain itu, guru

mengalami kesulitan karena terkadang tidak sesuai dengan

rencana, sifat sangat kondisional, dan input siswa kurang secara

akademik.

Sejumlah 45 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya bahwa dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) guru diberi kewenangan untuk mengatur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

52

beban belajar yang akan diterapkannya dalam Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM), dan guru berpedoman pada perangkat

pembelajaran / silabus sehingga semua lebih mudah diatasi.

Beberapa guru juga menjawab bahwa sekolah mereka

memperhitungkan sesuai dengan porsi atau prioritas program dan

dengan penambahan jam pembelajaran.

d) Pada sub komponen kriteria ketuntasan belajar

Untuk item yang ketujuh, 52 % guru mengalami kesulitan

dalam melaksanakan indikator ketuntasan minimal (KKM) mata

pelajaran yaitu dalam hal menentukan Standar Kriteria Ketuntasan

Minimal (SKKM) dan waktu / proses pelaksanaan penilaian

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Beberapa guru

mengutarakan alasannya bahwa input siswa yang rendah membuat

guru sulit untuk menentukan standar kriteria ketuntasan minimal

yang sama dengan sekolah lain, alasan lain yang diutarakan guru

adalah karena ada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

dibuat guru ada juga Ujian Akhir Nasional (UAN) sehingga guru

kadang merasa nilai yang dibuat kurang berarti dibanding nilai

Ujian Akhir Nasional (UAN) sebagai penentu lulusan. Kurangnya

buku referensi / paket bagi siswa dan untuk materi yang

memerlukan logika dan perhitungan juga merupakan alasan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

53

mengalami kesulitan dalam melaksanakan indikator ketuntasan

minimal.

Sejumlah 48 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya bahwa Kriteria Katuntasan Minimal

(KKM) ditentukan sendiri dengan melihat potensi yang ada

(kemampuan dan menyesuaikan kondisi siswa) serta indikator

yang dibuat diawal mata pelajaran sudah diinformasikan ke siswa,

dan hal lain untuk mengatasinya yaitu dengan kiat-kiat tersendiri

seperti memberikan remidi.

e) Pada sub komponen kenaikan kelas dan kelulusan

Untuk item yang kedelapan, 14 % guru mengalami

kesulitan dalam melaksanakan indikator dan mekanisme kenaikan

kelas yang telah disusun oleh sekolah berdasarkan panduan

kenaikan kelas, yaitu dalam hal siswa dipaksakan untuk naik kelas

dengan pemberian nilai tambahan padahal kognitif siswa

sebenarnya rendah.

Sejumlah 86 % guru yang tidak mengalami kesulitan

memberikan alasan bahwa indikator kenaikan kelas jelas dan

terdapat aturan-aturan yang jelas, guru juga bekerja sesuai alasan

dan mekanismenya yang berlaku, dan guru tidak mengalami

kesulitan dan menggangap lebih mudah sebab ada remidi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

54

Untuk item yang kesembilan, 20 % guru mengalami

kesulitan dalam menerapkan strategi penanganan siswa yang tidak

naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh sekolah, dikarenakan

guru melihat motivasi siswa yang tidak naik kelas maupun yang

tidak lulus biasanya rendah, apalagi siswa yang tidak lulus

diterima di PTS sehingga double sekolah dan kuliah, dan siswa

yang tidak naik kelas biasanya sering tidak masuk atau tidak ikut

pelajaran di sekolah, siswa juga tidak mampu menangkap kognitif-

psikologis-afektif yang diharapkan sehingga gurupun sulit untuk

menangani siswa tersebut karena siswa tidak memiliki beban atas

kegagalannya.

Sejumlah 80 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya bahwa anak yang tidak naik kelas

dibimbing sesuai dengan kemampuannya / diberi remidi sampai

tuntas, selain itu siswa yang tidak naik kelas / tidak lulus

mengulang semua kompetensi yang ada pada jenjangnya dan

mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sama seperti siswa

lain pada jenjang yang sama (tidak ada perlakuan khusus).

Kemudian guru bersama BP dan kepala sekolah juga menyadarkan

peserta didik akan sebab-sebab yang membuat peserta didik gagal

dan sekolah juga memberikan pengertian kepada orang tua melalui

surat dan tatap muka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

55

f) Pada sub komponen penjurusan di SMA

Untuk item yang kesepuluh, 25 % guru mengalami

kesulitan dalam melaksanakan penelusuran bakat, minat dan

prestasi siswanya dikarenakan guru melihat kemampuan siswa

rata-rata sama di setiap mata pelajaran, siswa sendiri juga kadang

tidak menonjol dalam bidang apapun (nilai semua kurang), dan

siswa kurang bisa memunculkan bakat minat yang mereka miliki

sehingga guru sulit untuk membedakan bakat dan minat mereka.

Selain itu guru juga mengungkapkan siswa yang masuk jurusan

IPS maupun IPA belum tentu menguasai dan menyukai pelajaran-

pelajaran pada jurusan tersebut, kadang ada juga orang tua siswa

yang bersih keras anaknya masuk ke IPA padahal anaknya

berminat masuk ke IPS sehingga guru mengalami kesulitan dalam

menelusuri bakat, minat dan prestasi siswa.

Sejumlah 75 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya yaitu sekolah sudah punya prosedur yang

jelas mengenai panduan penjurusan, karena sebelum penjurusan

selain berdasarkan nilai juga menyebarkan angket penjurusan ke

siswa dan dengan test kecakapan (IQ), jadi menyesuaikan minat /

bakat dan kemampuan siswa. Selain itu dengan pendekatan

individual atau interaksi yang baik dengan siswa akan membantu

memudahkan penelusuran bakat, minat, prestasi siswa. Ada juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

56

yang mengungkapkan alasannya bahwa guru tidak mengalami

kesulitan dalam penelusuran bakat, minat, dan prestasi siswa

dalam penjurusan di SMA dikarenakan adanya ketentuan yang

berlaku dan juga kerjasama dengan lembaga lain, misalnya

lembaga pendidikan (lembaga untuk tes bakat minat) seperti

Primagama, SSC, dan Neutron dalam penyelenggaraan Try Out.

g) Pada sub komponen pendidikan kecakapan hidup

Untuk item yang kesebelas, 61 % guru mengalami kesulitan

dalam menyajikan pendidikan kecakapan hidup (kecakapan

personal, sosial, vokasional) secara terintegrasi dengan pelajaran di

kelas, dikarenakan guru merasa lebih terbebani pada target lolos

Ujian Nasional. Selain itu guru juga mengalami kesulitan karena

melihat latar belakang siswa yang berbeda, dan keterampilan anak

yang kurang, kemudian keterbatasan alokasi waktu dan sarana

prasarana.

Sejumlah 34 % guru tidak mengalami kesulitan dalam

menyajikan pendidikan kecakapan hidup (kecakapan personal,

sosial, vokasional) secara terintegrasi dengan pelajaran di kelas.

Guru yang tidak mengalami kesulitan mengutarakan alasannya

yaitu karena peserta didik sangat membutuhkan pendampingan,

dan banyak materi kecakapan yang bisa dilatih dalam pelajaran

yang guru ajarkan seperti penanaman wirausaha (interprenership).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

57

3) Komponen Kalender Pendidikan.

Untuk item yang kedua belas, 18 % guru mengalami kesulitan

dalam menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dikelas yang telah

disusun dalam kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas

Pendidikan setempat, dikarenakan sekolah harus menyusun kalender

pendidikan sendiri dan kalender pendidikan sekolah yang sudah di

susun sejak awal tahun pelajaran harus menyesuaikan dengan kalender

dari dinas yang disusun baru. Alasan lain yang diutarakan guru yaitu

guru mengalami kesulitan karena daya tangkap siswa kurang, perlu

waktu yang banyak dibandingkan yang tertera dalam kalender

pendidikan, selain itu ada waktu yang mendadak digunakan untuk

acara lain, padahal materi yang akan diajarkan banyak.

Sejumlah 82 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya yaitu guru selalu berpedoman pada program

tahunan maupun program semester serta kondisi, kemudian guru juga

membuat alokasi waktu dengan menyesuaikan kalender pendidikan

yang ada. Kemudian guru juga mengutarakan alasan lain yaitu materi

dengan waktu perbandingannya sangat longgar sehingga banyak

waktu luang (cadangannya banyak).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

58

4) Pada komponen silabus dan RPP.

a) Pada sub komponen standar kompetensi

Untuk item ketiga belas, 16 % guru mengalami kesulitan

menerapkan Standar Kompetensi dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas, dikarenakan untuk input siswa sekolah

swasta rendah, maka untuk mengejar standardisasi kompetensi

menjadi timpang dengan sekolah negeri, selain itu ada patokan

secara nasional. Alasan lain yang diutarakan guru adalah siswa

kurang serius untuk diajak belajar dan kurangnya waktu karena

banyak kegiatan lain.

Sejumlah 84 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya antara lain karena silabus dan RPP

disusun dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi sekolah dan dalam

standar kompetensi sudah memuat semua materi dan indikator

pencapaiannya. Misalnya ada hambatan dalam menerapkan

Standar Kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas

dilakukan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sekolah.

b) Pada sub komponen kompetensi dasar

Untuk item keempat belas, 11 % guru mengalami kesulitan

menerapkan Kompetensi Dasar dalam melaksanakan pembelajaran

di kelas, dikarenakan guru dihadapkan pada kemampuan siswa

yang rendah, dan siswa dari latar belakang yang beraneka ragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

59

(sosial, budaya). Selain itu guru juga dihadapkan pada

permasalahan siswa yang kurang serius dalam proses pembelajaran

dan keterbatasan media pembelajaran di sekolah.

Sejumlah 89 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya bahwa Kompetensi Dasar sudah sesuai

dengan materi (kompetensi dasar jelas dan materipun jelas), selain

itu karena Kompetensi Dasar sebagai acuan dan disusun untuk

mempengaruhi life skill peserta didik. Ada juga guru yang

memberikan alasan bahwa mereka sebelumnya telah melakukan

diskusi terlebih dahulu dengan guru mata pelajaran yang sama

untuk memantapkan pelaksanaannya.

c) Pada sub komponen kegiatan pembelajaran

Untuk item kelima belas, 64 % guru mengalami kesulitan

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas,

dikarenakan antara lain keterbatasan pengadaan sarana dan

prasarana (media pembelajaran, refrensi, biaya dan waktu), sulit

dalam membuat model pembelajaran dan mempersiapkan media

pembelajaran yang menarik bagi siswa, kondisi siswa yang kurang

mempersiapkan diri (malas membaca, mencari wawasan), dan guru

juga melihat kemampuan siswa. Alasan lain yang diutarakan guru

adalah kadang materinya sulit untuk divisualkan secara konkrit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

60

Sejumlah 36 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya yaitu banyak hal yang bisa dipakai

sebagai media pembelajaran, khususnya di Yogyakarta,

(contohnya: pasar, bank, kantor pajak) dan apapun model

pembelajarannya akan membawa hasil yang maksimal kalau guru

yang bersangkutan menguasai materi dan kreatif dalam

menyampaikannya.

d) Pada sub komponen indikator

Untuk item keenam belas, 14 % guru mengalami kesulitan

dalam pelaksanaan indikator pencapaian kompetensi di dalam

kelas, dikarenakan guru dihadapkan pada permasalahan

kemampuan siswa dan dan motivasi siswa yang rendah, dan guru

susah mengarahkan siswa untuk serius belajar.

Sejumlah 86 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya yaitu indikator jelas dan materinya pun

jelas jadi tinggal mengaplikasikan dalam Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM), kemudian disesuaikan dengan kondisi peserta

didik dan lingkungan. Dan alasan lainnya adalah guru tidak

mengalami kesulitan karena untuk materi tertentu, guru mengajar

dengan cara mengulang-ulang hingga siswa jelas dan memberi

tugas / PR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

61

e) Pada sub komponen penilaian

Untuk item ketujuh belas, 16 % guru mengalami kesulitan

dalam melakukan penilaian otentik (unjuk kerja, proyek, hasil

kerja, paper & pen, portofolio, sikap diri), dikarenakan

keterbatasan kemampuan dan kemauan siswa, dan guru tidak dapat

memberikan penilaian karena ada sebagian siswa yang tidak

pernah mengumpulkan hasil kerja.

Sejumlah 86 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya yaitu sudah ada standar penilaian yang

jelas dalam penyusunan suatu jenis tagihan, penilaian disesuaikan

dengan hasil kerja siswa dan diadakan ujian semester, mid

semester, ulangan harian, tugas. Alasan lain yang diutarakan guru

yaitu karena penilaian merupakan sua tu langkah untuk mengukur

kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

f) Pada sub komponen alokasi waktu

Untuk item yang kedelapan belas, 14 % guru mengalami

kesulitan dalam menyesuaikan alokasi waktu pembelajaran yang

sudah ditentukan dengan pelaksanaannya di dalam kelas,

dikarenakan kadang-kadang siswa harus dijelaskan lebih

mendalam, dan kadang waktu banyak terbuang untuk kegiatan

yang tidak terduga (lebih pada kegiatan guru sendiri), misalnya

rapat sekolah / dengan instansi lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

62

Sejumlah 86 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya yaitu antara lain dalam penyusunan

alokasi waktu guru melihat keluasan materi serta kalender

pendidikan, dan apabila alokasi waktu pembelajaran kurang dapat

diambilkan waktu cadangan. Selain itu guru tidak mengalami

kesulitan karena guru terampil didalam melaksanakan metode

pembelajaran dikelas.

g) Pada sub komponen sumber belajar

Untuk item yang kesembilan belas, 5 % guru mengalami

kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran di dalam kelas

dengan sumber belajar yang beragam, dikarenakan banyak siswa

yang tidak memiliki buku pegangan dan sekolah menyediakan

buku diperpustakaan yang jumlahnya kurang / tidak memenuhi

dengan jumlah siswa. Sedangkan guru sendiri tidak memberikan

modul kepada siswa untuk belajar.

Sejumlah 95 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya yaitu guru harus bersifat aktif mencari

sumber / materi pembelajaran agar relevan dan berkembang, dan

dengan sumber belajar yang beragam justru mempermudah

penyampaian materi dan menambah wawasan, juga dengan sumber

belajar yang beragam dapat saling melengkapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

63

h) Pada sub komponen metode belajar

Untuk item yang kedua puluh, 32 % guru mengalami

kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang akan

digunakan di dalam kelas, dikarenakan sulit menemukan metode

yang paling cocok untuk setiap kompetensi dasar dan dalam

menerapkan metode pembelajaran perlu disesuaikan dengan materi

yang diajarkan. Guru juga mengalami kesulitan dalam menerapkan

metode pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas, untuk

materi yang abstrak.

Sejumlah 68 % guru yang tidak mengalami kesulitan

mengutarakan alasannya yaitu antara lain guru sudah membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang nantinya akan

diterapkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan di dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat metode-metode

yang akan diterapkan dalam pembelajaran dikelas, metode

pembelajaran tersebut menyesuaikan pokok bahasan / standar

kompetensinya. Selain itu, guru tidak mengalami kesulitan karena

guru juga dituntut untuk semakin terampil di dalam setiap tatap

muka dan jika model atau metode pembelajaran semakin banyak

atau menarik, siswa lebih jelas menerima materi pelajaran. Ada

juga guru yang memberikan alasan yaitu karena sering

menggunakan ceramah dan tanya jawab, sehingga guru tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

64

mengalami kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran di

dalam kelas.

b. Masalah Kedua : Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

kelas. Peneliti mengelompokkan komponen-komponen Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menjadi kesulitan guru dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dikelas ke dalam tabel-tabel berikut ini:

Tabel 10 Komponen Tujuan Pendidikan Sekolah

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan 1 Tujuan Pendidikan SMA • Belajar terus-menerus dan mengikuti

perkembangan • Meningkatkan profesionalisme guru

agar memiliki kompetensi guna mencapai tujuan pendidikan

• Kolaborasi dengan sekolah • Siswa diarahkan dalam bentuk praktek • Menyesuaikan yang telah

direncanakan/ditetapkan 2 Visi SMA • Siswa diarahkan dalam bentuk praktek

dan pengamalan sehari-hari • Menggunakan model pembelajaran

yang bervariasi dengan menyesuaikan visi sekolah

• Disesuaikan dengan kondisi sekolah dan tujuan sekolah

• Menyesuaikan yang telah direncanakan/ ditetapkan

3 Misi SMA • Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan misi sekolah

• Siswa diarahkan dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

65

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan pengamatan atau penerapan permasalahan sekolah

• Disesuaikan dengan kondisi sekolah dan tujuan sekolah

• Menyesuaikan yang telah direncanakan / ditetapkan

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Jika dirangkum, pada bagian komponen tujuan pendidikan sekolah

ini, guru mengatasi kesulitannya dengan mengarahkan siswanya untuk

praktek, terus menerus belajar, dan guru sendiri harus profesional dan

mampu menggunakan model pembelajaran yang bervariasi yang sesuai

dengan tujuan dan visi misi sekolah yang akan dicapai.

Tabel 11 Struktur dan Muatan KTSP

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan 1 Mata Pelajaran

• Dengan musyawarah guru (MGMP)

dan sekolah • Dalam hal waktu, lebih diperbanyak

untuk siswa yang kurang mampu menangkap materi dengan cepat

• Dengan memberikan tugas tertulis • Guru harus kompeten dalam

bidangnya • Dikenalkan pada kegiatan sehari-hari

yang mendasar yang berkaitan dengan mata pelajaran tersebut

2 Pengembangan Diri

• Siswa memilih pelajaran pengembangan diri sesuai minat dan bakat

• Memberi pengarahan kepada siswa dalam rangka pengembangan diri siswa

• Analisa potensi yang dimiliki serta kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

66

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan • Siswa diajak berinteraksi dengan

pemahaman materi • Lebih mengamati setiap anak didik

sesuai dengan potensi dan bakat • Menyediakan sarana dan prasarana

yang dapat mengembangkan potensi diri siswa

3 Pengaturan beban belajar

• Penyesuaian materi ajar dengan waktu yang tersedia

• Siswa diberi tugas / PR untuk dikerjakan

• Menentukan peta-peta konsep dari guru sehingga siswa dapat diajak berkembang dalam proses pembelajaran

4 Kriteria Ketuntasan Belajar

• Siswa yang belum tuntas diberi tugas tambahan (remidi)

• Penyesuaian KKM dengan memperhatikan potensi siswa

• Menyesuaikan standar KKM melihat kategori sulit / tidaknya mapel (mapel ringan, berat, sedang)

5 Kenaikan Kelas dan Kelulusan

• Kolaborasi pihak sekolah bersama para orang tua siswa

• Disesuaikan dengan prestasi, potensi dan kondisi peserta didik

• Pelaksanaan remidi harus sesuai dengan kriteria, jangan asal diberi soal lagi

• Secara khusus siswa dibimbing untuk bisa dan mau belajar, dan masuk / ikut pelajaran di kelas

• Menjalin komunikasi antara guru dan siswa secara berkelanjutan

6 Penjurusan di SMA

• Disesuaikan kondisi siswa / sesuai dengan minat jurusan siswa

• Memotivasi siswa pada awal tahun pelajaran

• Guru lebih bijaksana untuk langkah kedepan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

67

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan • Menganalisa potensi siswa dengan

melakukan test IQ dan angket minat siswa

7 Pendidikan Kecakapan Hidup

• Diselipkan dalam mata pelajaran • Disesuaikan dengan materi ajar • Memberi dorongan (motivasi) supaya

peserta didik semangat • Perlu mengetahui latar belakang dan

lingkungan peserta didik • Interaksi dan menganalisa kebutuhan

dan potensi siswa dengan memperhatikan tuntutan masyarakat

• Menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan banyak diskusi

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Jika dirangkum, pada bagian komponen struktur dan muatan

KTSP, untuk sub komponen mata pelajaran guru mengatasi hambatannya

dengan mengenalkan siswa pada kegiatan sehari-hari yang mendasar yang

berkaitan dengan mata pelajaran tersebut dan guru sendiri harus lebih

kompeten dalam bidangnya. Untuk sub komponen pengembangan diri,

guru mengatasi hambatannya dengan lebih mengamati setiap anak didik

sesuai dengan potensi, bakat, dan memberikan pengarahan kepada siswa

dalam rangka pengembangan diri siswa, dan menganalisa potensi yang

dimiliki serta kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran.

Untuk sub komponen pengaturan beban belajar, guru mengatasi

hambatannya dengan guru menyesuaikan materi ajar dengan waktu yang

tersedia, siswa diberi tugas agar dapat belajar diluar jam pelajaran, dan

guru menentukan peta-peta konsep sehingga siswa dapat diajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

68

berkembang dalam proses pembelajaran agar lebih efisien dan efektif.

Untuk sub komponen kriteria ketuntasan belajar, guru mengatasi

hambatannya dengan cara memberikan tugas tambahan / remidi untuk

siswa yang belum tuntas dan menyesuaikan dengan sulit tidaknya materi

(mapel ringan, berat, sedang).

Untuk sub komponen kenaikan kelas dan kelulusan, guru

mengatasi hambatannya dengan cara membimbing siswa secara khusus

untuk bisa dan mau belajar, guru juga menjalin komunikasi secara

berkelanjutan dengan siswa, dan guru benar-benar melaksanakan remidi

yang sesuai kriteria. Untuk sub komponen penjurusan di SMA, guru

mengatasi kesulitannya dengan langkah-langkah kongkrit, seperti lebih

bijaksana dengan menganalisa potensi siswa sehingga guru dapat

memotivasi siswa agar dapat mengembangkan bakat dan minat dari siswa.

Untuk sub komponen pendidikan kecakapan hidup guru mengatasi

kesulitannya dengan cara menyelipkan pendidikan kecakapan hidup dalam

mata pelajaran dan mengetahui latar belakang, lingkungan siswa sehingga

dapat memotivasi siswa untuk bisa berinteraksi dan guru dapat

menganalisa kebutuhan dan potensi siswa.

Tabel 12 Kalender Pendidikan Sekolah

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan 1 Kalender Pendidikan

yang digunakan sekolah

• Membuat cadangan waktu • Kalender pendidikan yang disusun oleh

sekolah hendaknya menyesuaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

69

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan kurikulum yang telah ditentukan diknas

• Menyesuaikan kalender acuan dari MKS dan BKS

• Penyusunan alokasi waktu yang baik Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Jika dirangkum, pada bagian komponen kalender pendidikan

sekolah, guru mengatasi hambatannya dengan membuat cadangan waktu

dan guru bersama sekolah menyusun alokasi waktu kegiatan pembelajaran

secara terencana.

Tabel 13 Silabus dan RPP

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan 1 Standar Kompetensi • Mengarahkan siswa

• Cari model pembelajaran yang mudah sesuai tingkat kemampuan siswa

• Memahami standar kompetensi dan menguasai materi

• Lebih menekankan pada pemahaman siswa yang didukung oleh pemahaman guru mata pelajaran

• Disesuaikan dengan kondisi sekolah 2 Kompetensi Dasar • Mengarahkan siswa

• menyesuaikan dari diknas dan kondisi sekolah

• Memahami kompetensi dasar dan penguasaan materi

• Pemahaman siswa sangat dibantu pemahaman guru yang bersangkutan

3 Materi Pokok Pembelajaran

• Menambah sumber buku dan mengkombinasikan dimana guru menekankan materi pokok pelajaran tersebut

• Memberikan pengarahan • Guru menyusun materi pembelajaran

yang akan diajarkan, dimana guru menguasai materi dan mencari literature lebih dari 1 guna mendukung keluasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

70

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan pengetahuan dalam proses pembelajaran

• Menyesuaikan kondisi sekolah dan siswa

• Menyesuaikan silabus 4 Kegiatan Pembelajaran • Menyesuaikan kegiatan pembelajaran

dengan jumlah jam mengajar • Menyesuaikan situasi dan kondisi siswa

/ proses pembelajaran • Pengarahan dan motivasi • Perlu ada apersepsi, materi pokok dan

penyimpulan • Kreatif dan inovatif dalam mengelola

KBM di kelas • Cari bahan mata pelajaran di berbagai

sumber • Menggunakan metode yang sesuai

dengan materi • Memanfaatkan media yang ada

5 Indikator • Memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa

• Menentuan indikator yang jelas sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai

• Menyesuaikan dengan materi dan kondisi

6 Penilaian Hasil Belajar • Memberikan ulangan harian, mid semester, ujian akhir semester

• Memberikan remidi (tambahan) sampai tuntas (KKM)

• Diberi soal-soal untuk dikerjakan • Kreatif dalam menentukan jenis tagihan

dan menyusun prosedur penilaian yang jelas

• Disesuaikan dengan materi • Ikut seminar tentang penilaian hasil

belajar dan baca buku sumber • Memberikan tes tertulis, lisan,

penugasan individu atau kelompok 7 Alokasi Waktu • Setiap 1 jam 45’

• Cadangan waktu harus ada • Penyesuaian keluasan materi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

71

No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan waktu yang tersedia

• Mempercepat tempo KBM sehingga dapat selesai sesuai rencana

8 Sumber Belajar • Memahami macam-macam buku untuk pengayaan

• Referensi di perpus dan dengan TI (Internet), browsing internet koneksi web yang relevan

• Memberikan contoh-contoh dari surat kabar (mas media), masyarakat / pengalaman

• Pemilihan sumber belajar yang tepat dan sesuai

9 Metode Belajar • Menyesuaikan dengan kondisi kelas dan kemampuan siswa dalam menyerap materi

• Mempersiapkan metode pembelajaran yang cocok untuk proses pembelajaran

• Guru harus kreatif membuat metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa mampu menerima materi dengan baik

• Memberikan diskusi, informasi, dan penugasan

• Penguasaan metode pembelajaran dan kreatif mengembangkan model-model pembelajaran

• Menyesuaikan media yang ada disekolah Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Jika dirangkum, pada bagian komponen silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), untuk sub komponen standar

kompetensi dan kompetensi dasar guru mengatasi hambatannya dengan

mengarahkan siswa untuk dapat memahami standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang telah ditetapkan, dan lebih menekankan pada

pemahaman siswa yang didukung oleh pemahaman guru mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

72

Untuk sub komponen materi pokok pembelajaran, guru mengatasi

hambatannya dengan menambahkan sumber buku dan mengkombinasikan

dimana guru menekankan materi pokok pembelajaran tersebut,

memberikan pengarahan kepada siswa, dan guru menyusun secara

sistematis materi pembelajaran yang akan diajarkan dimana guru

menguasai materi dan mencari lebih dari satu literature guna mendukung

keluasan pengetahuan dalam proses pembelajaran.

Untuk sub kegiatan pembelajaran, guru mengatasi hambatannya

dengan menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan jumlah jam belajar

dan menyesuaikan situasi serta kondisi siswa / proses pembelajaran,

memberikan pengarahan dan motivasi, dan kreatif serta inovatif dalam

mengelola Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Untuk sub

komponen indikator, guru mengatasi hambatannya dengan memotivasi

siswa untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa dan menentukan

indikator yang jelas sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai.

Untuk sub komponen penilaian hasil belajar, guru mengatasi

hambatannya dengan memberikan remidi sampai tuntas, kreatif dalam

menentukan jenis tagihan dan menyusun prosedur penilaian yang jelas,

serta ikut seminar tentang hasil belajar dan baca buku sumber. Untuk sub

komponen alokasi waktu, guru mengatasi hambatannya dengan membuat

cadangan waktu untuk mengganti waktu yang terbuang dan penyesuaian

keluasan materi dengan waktu yang tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

73

Untuk sub komponen sumber belajar, guru mengatasi

hambatannya dengan memilih sumber-sumber belajar yang tepat dan

sesuai kemudian memahaminya untuk pengayaan, menambah refrensi dari

dari berbagai sumber dan media (perpustakaan, surat kabar dan dengan

teknologi (TI) sehingga dapat memberikan contoh yang tepat bagi siswa.

Untuk sub komponen metode belajar, guru mengatasi hambatannya

dengan mempersiapkan metode pembelajaran yang cocok untuk proses

pembelajaran, menyesuaikan dengan kondisi kelas dan kemampuan siswa

dalam menyerap materi, dan menyesuaikan media yang ada di sekolah.

c. Masalah Ketiga: Rencana tindakan selanjutnya yang bisa diusulkan dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

kelas. Hasil analisis data berikut mengulas rencana tindakan selanjutnya

yang bisa diusulkan atau yang menjadi harapan para guru agar

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas

menjadi lebih mudah dan operasional.

1) Komponen Tujuan Pendidikan Sekolah

Pada komponen ini yaitu yang terdiri dari tujuan, visi dan misi

sekolah, mayoritas guru yang mengalami kesulitan merekomendasikan

agar dilaksanakan lokakarya atau pertemuan rutin terjadwal untuk

mempelajari tujuan, visi, dan misi sekolah oleh yayasan / kepala

sekolah / dinas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

74

2) Komponen Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

Pada komponen ini yaitu dari mata pelajaran hingga

pendidikan kecakapan hidup, mayoritas guru yang mengalami

kesulitan merekomendasikan agar guru lebih dibina lagi dan diberi

pelatihan yang lebih mendalam agar semua guru dapat menjadi

profesional dalam bidangnya masing-masing. Sehingga guru tidak

hanya sebatas mengerti mengenai Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), namun mampu memahami dan menguasai, serta

mempunyai kemampuan mengajar dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) akan berhasil untuk diterapkan.

Selain itu, guru juga berharap jika ada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), tidak perlu ada Ujian Nasional karena

apapun dan bagaimanapun pelaksanaannya terukur oleh Ujian

Nasional, jadi kadang mengesampingkan metode Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) tetapi terfokus siswa agar lulus Ujian

Nasional. Ujian Nasional boleh ada bukan untuk menentukan hasil

akhir, tetapi hanya sebatas untuk mengukur potensi sekolah saja.

Untuk penilaian itu sendiri, mayoritas guru yang mengalami kesulitan

merekomendasikan agar kriteria kelulusan siswa harus diubah bukan

lagi by product tetapi by process (UNAS bukan salah satu penentu

kelulusan siswa).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

75

3) Komponen Kalender Pendidikan

Pada komponen kalender pendidikan, mayoritas guru

mengalami kesulitan dalam menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran

dikelas yang telah disusun dalam kalender pendidikan yang ditetapkan

oleh Dinas Pendidikan setempat. Sehingga merekomendasikan agar

kalender dinas disusun lebih awal sehingga tidak menyulitkan pihak

sekolah dalam menyesuaikan.

4) Komponen Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pada komponen ini yang terdiri dari Standar Kompetensi

hingga metode pembelajaran, mayoritas guru yang mengalami

kesulitan merekomendasikan, karena kurangnya media pembelajaran

yang bisa dipakai dalam pembelajaran maka baik jika melalui

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), guru secara tim

menyediakan media dan kolaborasi dengan sekolah-sekolah lain dalam

bentuk kerjasama untuk mendukung alat-alat peraga dan tercapainya

penerapan model / metode pembelajaran. Selain itu, guru juga

berharap adanya penyederhanaan administrasi guru sehingga banyak

waktu yang dicurahkan untuk merancang media / metode pengajaran.

Mayoritas guru yang mengalami kesulitan juga

merekomendasikan agar guru diberikan kebebasan untuk

mengembangkan pengetahuan, seperti pemberian contoh yang

kontektual pada berbagai literature. Sehingga guru bisa menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

76

materi dengan lebih baik. Dan untuk mata pelajaran baru seperti TIK,

mulok perlu digalakkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

B. PEMBAHASAN

1. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan KTSP di kelas ditinjau dari komponen-komponen KTSP.

Dalam pembahasan ini, akan mengulas lebih dalam mengenai analisis

data diatas.

a. Komponen Tujuan Pendidikan

Dalam komponen tujuan pendidikan, guru mengalami kesulitan

dalam melaksanakan pembelajaran dikelas dengan menyesuaikan tujuan

pendidikan sekolah dan mengalami kesulitan untuk melaksanakan visi dan

misi sekolah dalam pembelajaran di kelas karena: Pertama, guru melihat

kondisi siswa yang berbeda-beda. Dari hal ini nampak bahwa guru masih

mengalami kesulitan dalam memahami karakteristik masing-masing siswa

baik itu gaya belajar siswa maupun kemampuan dasar yang telah dimiliki

siswa. Padahal dalam kajian teoritik dijelaskan bahwa peranan guru adalah

sebagai mediator. Sebagai mediator, tugas guru adalah membantu dan

mempermudah siswa untuk belajar. Oleh karena itu guru harus

mengetahui dan memahami karakteristik masing-masing siswa baik itu

gaya belajar maupun kemampuan dasar yang telah dimiliki siswa

(Sanjaya, 2005:148).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

77

Kedua, guru melihat siswa sendiri kurang merasa menjadi bagian

dari sekolah. Dari hal ini nampak bahwa guru kurang dapat memotivasi

siswa untuk belajar dan guru kurang memperkenalkan tujuan, visi, misi

yang hendak dicapai sekolah. Sehingga motivasi siswa sendiri sangat

minim, karena siswa sendiri banyak yang tidak paham dengan tujuan dan

visi, misi sekolah.

Ketiga, guru melihat kemampuan siswa yang bermacam-macam

(heterogen). Hal ini dikarenakan dari guru sendiri mungkin kurang

memahami tujuan, visi, dan misi sekolah. Terlebih tidak adanya sosialisasi

terpadu di tingkat sekolah, karena di tingkat sekolah sendiri kurang

memahami pentingnya tujuan, visi, dan misi itu sendiri. Banyak sekolah

menganggap bahwa tujuan, visi, dan misi hanya sebatas slogan atau motto

dan kurang di implementasikan dalam suatu proses pembelajaran.

Bagi yang tidak mengalami kesulitan, bahwa intepretasi (cara

pandang) guru mengenai kemampuan siswanya termasuk anak-anak yang

cerdas, itu hanya untuk sekolah-sekolah tertentu. Hal ini menjadikan guru

hanya tergantung pada siswa yang mengakibatkan kurangnya optimalisasi

kecerdasan anak. Selain itu guru tidak mengalami kesulitan karena guru

sebelumnya sudah mempersiapkan rencana materi ajar yang sudah

disesuaikan tujuan serta visi misi, dan guru cukup confident dengan

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

78

ini. Hal ini juga belum tentu benar, karena tidak ada pengembangan dan

pelaksanaan tujuan, visi, dan misi sekolah.

b. Komponen Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

Dalam komponen struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), guru mengalami kesulitan dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dalam pembelajaran di kelas. Kesulitan-kesulitan tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Mata Pelajaran

Guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi mata

pelajaran atau materi pembelajaran dikelas karena: pertama, guru sulit

mengatur alokasi waktu pembelajaran (jumlah jam mapel), khususnya

pada mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini

guru dihadapkan pada fasilitas yang kurang memadai, antara jumlah

jam pelajaran dengan jumlah mata pelajaran. Misalnya: sekolah

memiliki satu laboratorium (lab komputer, lab kimia, lab fisika, dll)

yang hanya dapat digunakan satu kelas dalam waktu bersamaan.

Sehingga hal ini tidak bisa mengembangkan kemampuan anak.

Dan masih berkaitan dengan jumlah jam mata pelajaran, dalam

hal ini guru dihadapkan pada tingkat intelektual siswa yang heterogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

79

Dari sini dapat dibahas lebih lanjut bahwa guru kurang meluangkan

waktu untuk memahami siswa satu persatu, karena beban mengajar

yang banyak, jumlah siswa atau kelas yang banyak, guru juga

memiliki tugas-tugas lainnya seperti administrasi. Sehingga dalam

proses pembelajaran guru sering kali melebihi jatah waktu yang sudah

direncanakan sebelumnya.

Bagi yang tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan

materi mata pelajaran, karena guru sudah memanfaatkan 4 jam

tambahan. Hal ini sudah sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) karena sudah tertera dalam pengembangan

struktur kurikulum, yang mengatakan bahwa Pengembangan Struktur

Kurikulum dengan beberapa cara, salah satunya adalah memanfaatkan

4 jam tambahan untuk menambah jam pembelajaran tertentu atau

menambah mata pelajaran baru (Mansur Muslich, 2007:29). Sehingga

apabila guru mengalami kesulitan maka guru mempergunakan 4 jam

tambahan agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan siswa

dapat belajar dengan tuntas.

Kemudian, guru juga tidak mengalami kesulitan karena guru

sendiri sudah menguasai materi pokok pembelajaran. Dalam hal ini

guru sudah memahami secara umum, karena banyak refrensi, guru

sudah mengikuti kegiatan rutin (seminar) yang relevan dengan mata

pelajaran, dan guru sudah sering kali pengalaman mengajar. Sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

80

dalam menyampaikan materi pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar.

2) Pengembangan Diri

Guru mengalami kesulitan dalam membimbing pelaksanaan

kegiatan pengembangan diri siswa yang sesuai kebutuhan,

kemampuan, bakat minat peserta didik dan kondisi sekolah karena:

pertama, siswa-siswi terdiri atas latar belakang yang berbeda dan

kemampuan anak siswa yang beragam. Dari hal ini membuat guru

kesulitan dalam mengenali kemampuan bakat minat anak, karena dari

alasan tersebut guru tidak mampu memahami karakteristik masing-

masing siswa baik itu gaya belajar siswa maupun kemampuan dasar

(bakat minat) yang telah dimiliki siswa.

Kedua, fasilitas yang kurang mendukung. Dengan fasilitas

yang kurang mendukung dari sekolah, guru tidak mampu

mengakomodasi (menerima dan melakukan) semua keinginan anak

sehingga kegiatan pengembangan diri siswa yang sesuai dengan

kemampuan bakat minat siswa menjadi terhambat. Hal ini juga dapat

menjadi faktor utama yang menjadi kesulitan guru dalam komponen

pengembangan diri, karena dengan fasilitas yang kurang memadai,

membuat guru dalam membimbing pelaksanaan kegiatan

pengembangan diri siswa tidak menyesuaikan kemampuan, bakat dan

minat siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

81

Ketiga, kebanyakan siswa kurang menyadari dirinya sebagai

pelajar yang harus belajar. Hal ini dapat menjadi kesulitan guru karena

siswa yang kurang menyadari dirinya sebagai pelajar adalah siswa

yang juga tidak menyadari akan kemampuan bakat minatnya, juga

tanggung jawabnya sebagai pelajar yang harus belajar. Sehingga

menjadikan guru kesulitan dalam menggali dan membimbing kegiatan

pengembangan diri siswa.

Bagi yang tidak mengalami kesulitan dalam membimbing

kegiatan pengembangan diri siswa karena guru sudah menguasai

kemampuan anak didiknya. Hal ini terjadi karena guru memiliki suatu

kemampuan dan pengetahuan yang cukup serta dalam

mengembangkan suatu potensi siswa. Sehingga guru dapat dengan

mudah menyingkapinya dan mudah menganalisa potensi siswa dan

memberikan bimbingan yang sesuai.

3) Pengaturan Beban Belajar

Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan beban belajar

yang telah diatur oleh sekolah, karena: pertama, materi yang diajarkan

terlalu banyak. Dalam hal ini, materi yang banyak akan menjadikan

guru kesulitan dalam mengalokasikan waktu sehingga menuntut

pemahaman siswa untuk dengan cepat memahami materi yang

diajarkan, tanpa mempertimbangkan pemahaman siswa akan materi

tersebut. Namun didalam teori dikatakan bahwa pengaturan beban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

82

belajar per mata pelajaran, per minggu, per semester dan per tahun

pelajaran yang dilaksanakan sekolah, sesuai dengan alokasi waktu

yang tercantum dalam Struktur Kurikulum (Mansur Muslich,

2007:29). Jadi berapa banyak materi yang diajarkan itu sudah diatur

per minggu, per semester dan per tahun dan sudah dibuat alokasi

waktunya. Tetapi di dalam pelaksanaannya guru dihadapkan pada

kondisi materi yang banyak, tingkat pemahaman siswa yang berbeda,

ada kegiatan guru diluar jam pelajaran (kegiatan sewaktu-waktu) yang

dapat mengganggu dari proses beban belajar dari siswa.

Kedua, guru melihat input siswa kurang secara akademik dan

sifatnya sangat kondisional. Dari hal tersebut memang benar membuat

guru kesulitan dalam melaksanakan beban belajar, input siswa yang

kurang secara akademik (seperti siswa kurang pandai) akan membuat

guru merasa kesulitan mengatur alokasi waktu sehingga kadang akan

melebihi jatah waktu yang sudah direncanakan, dan kegiatan proses

pembelajaran akan terganggu. Kemudian sifat yang sangat kondisional

disini dapat dilihat dari 2 hal, yaitu kondisi sosial dan kondisi kelas.

Kondisi sosial lebih pada pada faktor kemampuan orang tua untuk

membiayai kebutuhan sekolah. Sedangkan, kondisi kelas lebih pada

kelas yang tidak mendukung / kondusif untuk proses pembelajaran.

Dalam hal ini, guru kurang dapat mengkondusifkan siswa, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

83

hal tersebut menghambat guru dalam melaksanakan beban belajar yang

telah diatur sekolah.

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan karena guru sudah

di beri kewenangan untuk mengatur beban belajar dan guru bersama

sekolah sudah memperhitungkan sesuai porsi atau prioritas program.

Hal ini belum tentu benar karena disamping menyesuaikan porsi atau

prioritas program, guru juga harus melihat kemampuan anak didiknya,

karena setiap anak didik memiliki kemampuan yang tidak sama.

4) Kriteria Ketuntasan Belajar

Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan indikator

ketuntasan minimal mata pelajaran karena: pertama, input siswa yang

rendah. Dari hal ini, membuat guru sulit menentukan standar

ketuntasan minimal yang sama dengan sekolah lain. Selain itu, banyak

sekolah-sekolah terlebih di daerah terpencil yang input siswanya

masih rendah, mengatakan bahwa hasil yang diperoleh siswanya

masih banyak yang rendah sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) per mata pelajaran yang ditentukan sekolah tidak tercapai.

Kedua, adanya Ujian Akhir Nasional. Hal ini yang sering

dipermasalahkan oleh guru dan benar-benar menjadi kesulitan guru.

Guru berusaha untuk mencapai KKM yang sudah ditentukan oleh

sekolah dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) itu disesuaikan

dengan keadaan sekolah, siswa, dan lingkungan sekitar. Namun itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

84

menjadi sia-sia karena akhirnya kelulusan siswa hanya ditentukan oleh

Ujian Akhir Nasional (UAN) yang hanya 3 hari dan ujian tersebut

disamakan dengan sekolah-sekolah lain, hasilnya pun akan

menyebabkan ketimpangan dengan sekolah-sekolah lain (apalagi

dibandingkan dengan sekolah yang lebih unggul).

Ketiga, kurangnya buku refrensi / paket bagi siswa. Hal ini

juga menjadi kesulitan guru dalam melaksanakan indikator ketuntasan

minimal mata pelajaran, karena buku refrensi yang kurang akan

menghambat proses pembelajaran, dan guru kurang dapat

memanfaatkan sumber lain selain buku paket, sehingga siswa kurang

dapat memahami mata pelajaran yang disampaikan oleh guru dan hasil

yang diperoleh akan jelas terlihat kurang dari Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang sudah ditentukan.

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan karena guru melihat

potensi yang ada (kemampuan dan kondisi siswa). Hal ini terjadi

karena guru sudah dapat menganalisa potensi siswa, sehingga dalam

proses pembelajaran yang berlangsung, guru dapat menyampaikan

suatu materi yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.

5) Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan indikator dan

mekanisme kenaikan kelas yang telah disusun oleh sekolah

berdasarkan panduan kenaikan kelas. Hal ini dikarenakan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

85

dipaksakan untuk naik kelas dengan pemberian nilai tambahan padahal

kognitif siswa sebenarnya rendah. Alasan tersebut dapat dibenarkan

karena dengan mereka dipaksakan naik kelas, yang sebenarnya mereka

belum bisa naik kelas, akan membuat guru harus bekerja keras untuk

membuat siswanya bisa mengikuti pembelajaran dikelas selanjutnya.

Dan hal tersebut tidak sesuai dengan indikator dan mekanisme

kenaikan kelas yang telah disusun oleh sekolah, karena siswa naik

bukan karena hasil yang benar-benar diperolehnya tetapi karena nilai

tambahan yang diberikan guru.

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan dalam

melaksanakan indikator dan mekanisme kenaikan kelas, karena guru

juga bekerja sesuai alasan dan mekanisme yang berlaku dan guru

menganggap lebih mudah karena ada remidi. Hal ini memang benar,

tetapi untuk sekolah dimana inpu siswa tinggi baik dari masukan

siswanya yang cerdas, dan guru memiliki kualitas (profesional) dan

fasilitas yang mendukung.

Guru mengalami kesulitan dalam menerapkan strategi

penanganan siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus, dikarenakan

guru kurang dapat memotivasi siswa sehingga motivasi siswa yang

tidak naik kelas atau yang tidak lulus rendah. Hal ini menghambat

guru untuk melakukan penanganan terhadap siswa karena siswa

sendiri tidak termotivasi untuk memperbaikinya. Siswa juga tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

86

mampu menangkap aspek kognitif-psikologis-afektif yang diharapkan

guru / sekolah karena siswa tidak memiliki beban atas kegagalannya.

Dengan adanya siswa yang tidak termotivasi dan tidak terbeban atas

kegagalannya strategi penanganan siswa yang diterapkan guru tidak

akan tercapai. Terlebih lagi pendampingan anak akan terhenti apabila

guru tidak lagi mengajar siswa tersebut.

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan

strategi penanganan siswa yang tidak naik kelas karena anak yang

tidak naik kelas dibimbing sesuai kemampuannya / diberi remidi

sampai tuntas. Dalam hal ini guru bersama sekolah sudah memiliki

suatu standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yang sudah

ditetapkan suatu sekolah sejak awal proses pembelajaran dilaksanakan.

Pihak sekolah juga sudah memberikan suatu remidi kepada siswa yang

belum tuntas, namun hal ini juga dipengaruhi / sikap siswa yang tidak

tanggap terhadap kebijakan yang telah dilakukan sekolah.

6) Penjurusan di SMA

Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penelusuran

bakat, minat, dan prestasi yang diberlakukan oleh sekolah sesuai

dengan indikator dan mekanisme penjurusan di SMA. Hal ini

dikarenakan: pertama, kemampuan siswa rata-rata sama disetiap mata

pelajaran dan siswa tidak menonjol dalam bidang apapun. Hal ini

kebanyakan diungkapkan oleh guru-guru sekolah swasta. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

87

kemampuan siswa yang seperti itu, guru sulit untuk melakukan

penelusuran bakat siswa secara akademis. Sehingga terkadang siswa

salah mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuannya,

dan dapat dikatakan sebenarnya siswa sendiri tidak suka dengan

jurusan yang diambilnya. Hal ini juga dikarenakan guru tidak banyak

meluangkan waktu untuk memahami siswanya satu-persatu.

Kedua, siswa kurang bisa memunculkan bakat minat yang

mereka miliki. Hal ini menghambat guru untuk membedakan bakat

dan minat siswa, karena model pembelajaran yang diterapkan oleh

guru kurang bisa mengembangkan bakat minat yang dimiliki oleh

siswa. Sehingga bakat yang dimiliki oleh siswa kurang dapat

dimunculkan, dan membuat guru harus membuat model pembelajaran

yang lebih mengembangkat bakat dan minat siswa serta lebih selektif

dalam melaksanakan penelusuran bakat, minat juga prestasi siswa,

agar jurusan yang diambil siswa itu sesuai dengan kemampuannya.

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan karena sekolah

sudah punya prosedur yang jelas mengenai panduan penjurusan dan

adanya ketentuan yang berlaku, dan bekerjasama dengan lembaga lain,

serta guru melakukan pendekatan individual / interaksi yang baik

dengan siswa. Hal ini juga belum tentu benar karena penjurusan tidak

ditentukan oleh prosedur yang jelas dan kerjasama dengan lembaga

lain saja, namun ditentukan oleh hasil belajar siswa pada setiap akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

88

semester yang mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah

ditetapkan.

7) Pendidikan Kecakapan Hidup

Guru mengalami kesulitan dalam menyajikan pendidikan

kecakapan hidup secara terintegrasi dengan pelajaran dikelas,

dikarenakan: pertama, guru merasa terbebani pada target lolos Ujian

Nasional. Hal ini dibenarkan karena didalam teori dijelaskan

Pendidikan Kecakapan Hidup bukan mata pelajaran tetapi subtansinya

merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran, yang contohnya

adalah keterampilan (Masnur Muslich, 2007:29). Pendidikan

kecakapan hidup sudah terprogram dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), namun karena Ujian Nasional masih diadakan,

seluruh program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini

sebenarnya akan menjadi sia-sia karena guru lebih terbebani pada

Ujian Nasional yang hanya diadakan 3 hari saja untuk menentukan

kelulusan. Sehingga guru lebih terfokus untuk mengejar target lolos

Ujian Nasional yang sebenarnya tidak sesuai dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Kedua, latar belakang siswa yang berbeda dan keterampilan

anak yang berbeda. Hal ini menjadi kendala bagi guru karena dari

alasan tersebut terlihat bahwa guru kurang mampu memahami

karakteristik masing-masing siswa seperti bakat keterampilan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

89

minat yang telah dimiliki oleh siswa. Sehingga peran dari guru harus

bisa lebih berinteraksi (komunikasi) dengan siswa, agar bakat serta

keterampilan dari siswa dapat tergali.

Ketiga, keterbatasan alokasi waktu dan sarana prasarana. Hal

ini menjadi kendala guru dalam menya jikan pendidikan kecakapan

hidup secara terintegrasi karena waktu hanya habis untuk setiap mata

pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional, sehingga untuk

penyajian pendidikan kecakapan hidup hanya memiliki waktu yang

relatif sedikit dan terhambat sarana prasarana yang terbatas. Padahal

model pembelajaran pendidikan kecakapan hidup itu dapat diperoleh

dari proses kegiatan mata pelajaran yang sudah terintegrasi atau masuk

kedalam kurikulum atau melalui mata pelajaran keterampilan (Masnur

Muslich, 2007:29), yang memerlukan waktu yang relatif banyak dan

sarana prasarana yang cukup memadai.

Bagi yang tidak mengalami kesulitan karena peserta didik

sangat membutuhkan pendampingan, dan banyak materi kecakapan

yang bisa dilatih dalam pelajaran yang guru ajarkan. Karena siswa

membutuhkan pendidikan kecakapan hidup untuk pengembangan

aspek non akademis siswa agar bermanfaat bagi masa depan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

90

c. Komponen Kalender Pendidikan

Dalam komponen kalender pendidikan, guru mengalami kesulitan

dalam menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran di kelas yang telah

disusun dalam kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas

Pendidikan setempat. hal ini dikarenakan: pertama, sekolah harus

menyusun kalender pendidikan sendiri. Kalender yang disusun sendiri

oleh sekolah harus menyesuaikan atau mengacu pada ketentuan kalender

dari dinas yang disusun baru, padahal kalender pendidikan sekolah

disusun pada awal tahun pembelajaran. Hal seperti ini sudah menyulitkan

guru karena guru terbiasa dengan kalender yang ditentukan oleh pusat,

untuk waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Kedua, daya tangkap siswa kurang. Dengan kemampuan anak

yang kurang, guru harus berulang-ulang memberikan materi pembelajaran

yang sama. Dengan adanya hal ini, guru memerlukan waktu yang banyak

dalam proses pembelajaran dikelas dibandingkan yang tertera dalam

kalender pendidikan. Sehingga guru mengalami kesulitan untuk

menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dengan kalender pendidikan

yang telah disusun. Hal ini lebih diperjelas lagi dalam teori bahwa didalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru melaksanakan

pembelajaran bukan untuk mengejar materi agar selesai, namun guru

melaksanakan pembelajaran agar siswa jelas dan dapat menyerap materi

yang diajarkan, serta tuntas dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

91

(KKM) yang ditentukan guru dan sekolah. Sehingga apabila daya tangkap

siswa kurang, guru membutuhkan waktu yang banyak untuk memberikan

pembelajaran, walaupun materi yang diajarkan tidak selesai.

Bagi yang tidak mengalami kesulitan karena guru membuat alokasi

waktu dengan menyesuaikan kalender yang telah disusun oleh pihak

sekolah. Hal ini terjadi karena pihak sekolah bersama dengan guru telah

menyusun suatu kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan beban materi.

Sehingga guru tidak mengalami kesulitan melaksanakan proses

pembelajaran yang menyesuaikan kalender yang disusun sekolah.

d. Komponen Silabus dan RPP

Dalam komponen silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), guru mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran di

kelas. Kesulitan-kesulitan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Standar Kompetensi

Guru mengalami kesulitan menerapkan Standar Kompetensi

dalam melaksanakan pembelajaran di kelas karena: pertama, input

(kemampuan) siswa rendah. Dalam setiap silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dicantumkan standar kompetensi

yang ingin dicapai, tetapi jika kemampuan siswa rendah dalam artian

siswa kurang pandai, guru akan mengalami kesulitan menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

92

standar kompetensi dalam pembelajaran di kelas. Terutama hal ini

terjadi di sekolah swasta, maka untuk mengejar standardisasi

kompetensi menjadi timpang dengan sekolah negeri.

Kedua, siswa kurang serius untuk diajak belajar. Dari hal

tersebut nampak bahwa guru kurang dapat mengkondusifkan siswanya

untuk serius belajar. Dengan begitu akan menyebabkan proses belajar

mengajar menjadi tidak kondusif, sehingga penerapan standar

kompetensi akan menjadi terhambat dan proses penerapan standar

kompetensi membutuhkan waktu yang banyak agar tercapai. Hal ini

yang menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam menerapkan

standar kompetensi dalam pembelajaran di kelas.

Bagi yang tidak mengalami kesulitan menerapkan Standar

Kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas karena sudah

menyesuaikan kondisi sekolah. Dalam hal ini sudah menyesuaikan

kondisi sekolah berarti kondisi sekolah yang didalamnya termasuk

kondisi siswa dan sarana prasarana pembelajaran. Jadi dengan

menyesuaikan keadaan tersebut proses pembelajaranpun akan menjadi

lebih lancar dan memudahkan guru menerapkan standar kompetensi.

Kemudian, guru tidak mengalami kesulitan karena apabila

mengalami hambatan guru melakukan musyawarah guru mata

pelajaran (MGMP). Dengan musyawarah MGMP, guru dapat

mensharingkan hambatannya, dengan begitu guru akan memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

93

solusi dari guru-guru lain yang mengajar bidang studi yang sama.

Sehingga hal tersebut akan mempermudah guru dalam menerapkan

standar kompetensi dalam pembelajaran di kelas.

2) Kompetensi Dasar

Guru mengalami kesulitan menerapkan Kompetensi Dasar

dalam melaksanakan pembelajaran dikelas karena: pertama, input

siswa rendah. Dengan input siswa yang rendah, menjadikan siswa

lambat dalam belajar dan hal ini menghambat guru dalam menerapkan

kompetensi dasar sehingga guru membutuhkan waktu yang lama untuk

itu. Seperti dikatakan oleh JH. Block, B. Bloom bahwa ”Peserta didik

yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama,

mereka dapat berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis

secara benar dan mereka diajar dengan metode dan materi yang

berurutan, mulai dari tingkat kompetensi awal mereka”.

Kedua, siswa dari latar belakang yang beraneka macam. Dalam

hal ini guru melihat bahwa siswa memiliki karakteristik yang berbeda-

beda dan hal ini membuat guru kurang dapat memahami karakteristik

masing-masing siswanya. Oleh karena itu guru harus dapat

meluangkan waktu yang cukup untuk memahami karakteristik

siswanya satu persatu, sehingga menjadi kendala guru untuk

menerapkan kompetensi dasar yang ingin dicapai di setiap mata

pelajaran. Jika guru hanya menyampaikan materi pembelajaran saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

94

dan mengejar materi agar selesai tanpa memahami karakteristik siswa

maka kompetensi dasar yang sudah disusun dalam silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak akan tercapai.

Padahal di dalam teori dijelaskan bahwa mata pelajaran yang akan

disampaikan ke siswa itu memiliki keterkaitan antara standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai.

Ketiga, keterbatasan media pembelajaran. Hal ini juga menjadi

kendala bagi guru dalam menerapkan kompetensi dasar dalam

pembelajaran dikelas. Karena untuk mencapai kompetensi dasar, guru

harus mampu melaksanakan pembelajaran yang menarik sehingga

mata pelajaran yang disampaikan dapat terserap oleh siswa. Dalam hal

ini membutuhkan media pembelajaran yang bermacam-macam. Dan

dalam teori juga dijelaskan bahwa kurikulum harus dikembangkan

secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Acuan Operasional KTSP).

Bagi yang tidak mengalami kesulitan karena para guru telah

melakukan diskusi terlebih dahulu dengan guru mata pelajaran yang

sama untuk memantapkan pelaksanaannya. Hal ini dapat dilakukan

guru dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dengan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), setiap permasalahan

ataupun kendala dapat disharingkan dan dicari solusinya secara

bersama-sama. Dari hal tersebut guru tidah hanya memperoleh satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

95

pengalaman atau masukan saja, tetapi memperoleh bermacam-macam

pengetahuan yang bisa guru jadikan pembelajaran. Sehingga disaat

guru melaksanakan proses pembelajaran, guru memiliki solusi apabila

mengalami hambatan dalam menerapkan kompetensi dasar di setiap

mata pelajaran.

3) Kegiatan Pembelajaran

Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan

belajar di dalam kelas dikarenakan: pertama, keterbatasan pengadaan

sarana dan prasarana (media pembelajaran, refrensi, biaya). Dengan

keterbatasan sarana dan prasarana menjadikan guru kesulitan dalam

membuat model pembelajaran dan kesulitan dalam mempersiapkan

media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Sehingga dalam proses

pembelajaranpun guru hanya menggunakan sedikit model dan media

pembelajaran dan menjadikan siswa bosan serta jenuh mengikuti suatu

proses pembelajaran. Hal ini berbeda dengan yang diterapkan dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa kegiatan

pembelajarannya tidak seperti sebelumnya, hanya mengadalkan guru

saja dan guru hanya mengajar dengan ceramah. Tetapi di dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru dan siswa harus

bisa melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar yang menarik

dengan berbagai macam model pembelajaran dan media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

96

Kedua, kondisi siswa yang kurang mempersiapkan diri. Hal ini

menjadi kendala bagi guru, karena siswa kurang siap untuk menerima

pelajaran yang diberikan guru (siswa malas untuk belajar mencari

wawasan). Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa guru kurang

mampu untuk mengatasinya, karena guru tidak bisa mengkondisikan

atau mengkondusifkan siswa untuk siap menerima pelajaran yang akan

guru sampaikan. Sehingga guru mengalami kesulitan dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas.

Ketiga, materinya sulit untuk divisualkan secara kongkrit.

Dalam hal ini dimaksudkan bahwa materi yang diajarkan sulit untuk

diperlihatkan atau diterapkan secara keseluruhan, lebih diperjelas lagi

karena kebanyakan guru hanya menggunakan ceramah untuk mengajar

sehingga siswa juga tidak bisa menerima materi tersebut dengan baik.

Hal ini akan menjadikan kegiatan belajar mengajar tidak berjalan

lancar dan proses pembelajaran menjadi terhambat.

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan karena guru

menguasai materi dan kreatif dalam menyampaikannya. Hal ini

mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,

karena dengan menguasai materi dan kreatif dalam menyampaikannya,

guru mampu menyesuaikan materi dengan metode yang tepat dan

menarik yang akan guru gunakan dalam mengajar. Misalnya dalam

belajar ekonomi, guru mengajak siswa untuk mengetahui banyak hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

97

dengan menggunakan media pembelajaran yang ada disekitarnya,

seperti pasar, bank, dan kantor pajak. Dengan hal ini menjadikan siswa

tidak bosan dan jenuh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

4) Indikator

Guru mengalami kesulitan dalam pelaksanaan indikator

pencapaian kompetensi di dalam kelas dikarenakan guru dihadapkan

pada permasalahan kemampuan siswa dan motivasi siswa yang

rendah. Dengan permasalahan tersebut menjadikan guru kesulitan

dalam mengarahkan siswa untuk serius belajar. Walaupun di dalam

teori dikatakan bahwa indikator dikembangkan sesuai karakteristik

peserta didik, namun apabila siswa sendiri tidak memiliki kemauan

untuk belajar dan kemampuan siswa rendah menjadikan pelaksanaan

indikator pencapaian kompetensi di dalam kelas tidak tercapai.

Sehingga hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang mengatakan,

indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang

ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, sikap,

pengetahuan dan keterampilan (Mansur Muslich, 2007:29).

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan karena guru sudah

menyesuaikan kondisi peserta didik. Dengan menyesuaikan kondisi

peserta didik berarti, guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan

melihat kemampuan siswanya. Apabila siswanya kurang cerdas untuk

menangkap setiap materi yang diajarkan, guru sudah dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

98

mengatasinya dengan mengajar secara berulang-ulang hingga siswa

jelas dan memberikan tugas tambahan seperti Pekerjaan Rumah (PR).

Sehingga pelaksanaan indikator pencapaian kompetensi di dalam kelas

dapat tercapai.

5) Penilaian

Guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian otentik

dalam seperti unjuk kerja, proyek, hasil kerja, paper & pen, portofolio,

sikap diri. Hal ini dikarenakan: pertama, keterbatasan kemampuan dan

kemauan siswa. Dengan keterbatasan kemampuan dan kemauan siswa

tersebut dapat dilihat bahwa siswa tidak sepenuhnya dapat

menyelesaikan dengan baik tugas seperti unjuk kerja, proyek, paper &

pen, dan portofolio. Sehingga hal ini membuat guru tidak dapat

memberikan penilaian kepada siswa dan menghambat guru dalam

melakukan penilaian otentik.

Kedua, sebagian siswa tidak mengumpulkan hasil kerja. Hal

ini, menyulitkan guru dalam melakukan penilaian otentik, karena

tanpa hasil kerja yang nyata guru tidak bisa memberikan penilaian

kepada siswa tersebut. Seperti dalam teori dijelaskan bahwa ”penilaian

merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,

dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik

yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

99

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan karena penilaian

sudah disesuaikan dengan hasil kerja siswa. Dengan menyesuaikan

hasil kerja siswa, maka guru melakukan penilaian otentik berdasarkan

kemampuan siswanya (karakteristik siswa). Sehingga dengan

menyesuaikan hasil kerja siswa, siswa dapat mencapai ketuntasan

dalam belajar. Hal ini juga sesuai yang dikatakan dalam teori prinsip-

prinsip hasil belajar, bahwa jika peserta didik dikelompokkan

berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran,

dan diajar sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar

dari mereka akan mencapai ketuntasan (John B. Carrol, A Model of

School Learning).

Selain itu, guru yang tidak mengalami kesulitan karena

penilaian merupakan suatu langkah untuk mengukur kinerja guru

dalam melaksanakan pembelajaran. Maksudnya dalam hal ini adalah

hasil ketuntasan siswa dalam belajar itu ditentukan oleh seberapa besar

kinerja guru dalam mengajar, dalam memberikan ilmu pengetahuan

hingga siswa dapat mencapai ketuntasan. Namun hal ini belum tentu

benar karena penilaian otentik / penilaian yang mencapai ketuntasan,

bukan saja ditentukan oleh seberapa besar kinerja guru saja tetapi

kemampuan dan kemauan siswanya dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

100

6) Alokasi waktu

Guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan alokasi waktu

pembelajaran yang sudah ditentukan dengan pelaksanaannya di dalam

kelas. Hal ini dikarenakan: pertama, siswa harus dijelaskan lebih

mendalam. Dari alasan tersebut guru ingin menjelaskan bahwa dengan

kemampuan siswa yang terbatas, maka siswa harus dijelaskan lebih

mendalam atau secara berulang-ulang hingga siswa menangkap apa

yang guru ajarkan. Hal ini menjadikan guru tidak dapat menjelaskan

materi yang diajarkan dalam waktu singkat bahkan akan melebihi

alokasi waktu yang sudah ditentukan. Oleh karena itu alasan tersebut

menjadi kendala bagi guru untuk menyesuaikan alokasi waktu

pembelajaran dengan yang sudah ditentukan.

Kedua, kadang waktu banyak terbuang untuk kegiatan tidak

terduga, misalnya rapat mendadak ataupun kelas yang tidak kondusif

(siswa rame, anak sering kali sulit memahami materi dengan cepat)

Karena waktu banyak yang terbuang akan mengurangi waktu yang

sudah ditentukan untuk melaksanakan pembelajaran di kelas, maka

guru memerlukan waktu tambahan untuk melakukan pembelajaran

agar target yang diinginkan tercapai. Hal ini menjadikan guru tidak

dapat menyesuaikan alokasi waktu yang sudah ditentukan dengan

pelaksanaannya didalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

101

Bagi yang tidak mengalami kesulitan karena dalam

penyusunan alokasi waktu guru melihat keluasan materi. Dalam hal ini

berarti guru melihat kategori setiap mata pelajaran (mapel ringan,

berat, sedang), sehingga dengan begitu mempermudah guru dalam

menyusun alokasi waktu dengan pelaksanaannya di dalam kelas.

Kemudian guru yang tidak mengalami kesulitan karena guru

terampil didalam melaksanakan metode pembelajaran di kelas.

Dengan guru terampil melaksanakan metode pembelajaran, berarti

guru mampu mempergunakan berbagai metode pembelajaran yang

sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Hal ini dapat membuat

siswa tertarik mengikuti pelajaran dan siswa dapat dengan mudah

menyerap materi yang diajarkan, sehingga guru dalam melaksanakan

pembelajaran dapat menyesuaikan dengan alokasi waktu yang sudah

ditentukan.

7) Sumber belajar

Guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran

di kelas dengan sumber belajar yang beragam, karena: pertama,

banyak siswa tidak memiliki buku pegangan. Dalam hal ini terlihat

bahwa selama ini guru kurang dapat memanfaatkan sumber belajar

yang bermacam-macam dan guru hanya menggunakan buku pegangan

saja. Sehingga disaat siswa tidak memiliki buku pegangan (buku

patokan untuk belajar), proses kegiatan belajar mengajar (KBM)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

102

menjadi terhambat dan guru akan mengalami kesulitan dalam

menyampaikan pembelajaran dengan sumber yang beragam.

Kedua, buku diperpustakaan jumlahnya kurang. Dari alasan

tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila siswa tidak memiliki buku

pegangan dan buku diperpustakaan jumlahnya kurang atau tidak

memenuhi jumlah siswa, maka proses Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) akan menjadi terhambat. Tidak mudah bagi guru untuk

melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) walaupun guru

memiliki sumber yang beragam karena siswa sendiri tidak memiliki

buku pegangan yang bisa dijadikan patokan belajar.

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan karena guru bersifat

aktif mencari sumber / materi pembelajaran agar relevan dan

berkembang. Hal ini menjadikan guru memperoleh sumber yang

beragam dan mempermudah guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran karena guru memiliki wawasan yang luas. Namun hal ini

juga belum tentu benar, karena guru juga harus melihat kondisi

siswanya (siswa memiliki buku pengangan atau tidak). Walaupun guru

memiliki sumber yang beragam namun siswa tidak memiliki buku

pegangan satupun, maka kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan

lancar. Guru juga harus memberikan modul dari berbagai sumber yang

beragam kepada siswanya, sehingga siswa memiliki buku patokan

untuk belajar dan proses pembelajaran akan berjalan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

103

8) Metode belajar

Guru mengalami kesulitan dalam menerapkan metode

pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas, dikarenakan:

pertama, sulit menemukan metode yang paling cocok untuk setiap

kompetensi dasar. Alasan tersebut lebih diperjelas lagi bahwa ada

keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam

mata pelajaran. Disini guru diharapkan mampu melaksanakan

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hingga standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang telah ditentukan tercapai. Dan dalam

melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tersebut

membutuhkan metode pembelajaran yang cocok untuk mencapai

setiap kompetensi dasar. Hal inilah yang menjadi kendala guru dalam

menerapkan metode pembelajaran di kelas.

Kedua, menerapkan metode pembelajaran perlu disesuaikan

dengan materi yang diajarkan. Dari alasan tersebut dapat dijelaskan

bahwa, tidak semua materi yang diajarkan dapat diserap oleh siswa

jika hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama, bahkan

siswa akan menjadi bosan. Jadi metode yang digunakan harus yang

menarik, beragam, dan sesuai materi. Hal inilah yang menjadi kendala

bagi guru dalam menerapkan metode pembelajaran di kelas agar siswa

tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

104

Bagi guru yang tidak mengalami kesulitan karena guru telah

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang metode

pembelajarannya menyesuaikan pokok bahasannya dan guru terampil

disetiap tatap muka. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa guru sudah

merencanakan dan menyusun metode-metode yang sesuai dengan

materi yang disampaikan. Sehingga disaat menerapkan metode

tersebut, guru sudah mempersiapkan segala sesuatunya seperti media

pembelajaran yang menarik yang bisa dijadikan sarana untuk kegiatan

pembelajaran. Dan guru sudah terampil untuk menyampaikan metode

pembelajaran yang dapat menjadikan siswa tidak jenuh dan bosan

dalam mengikuti pembelajaran tersebut.

Kemudian guru tidak mengalami kesulitan karena sering

menggunakan ceramah dan tanya jawab. Metode ini memang sering

dilakukan oleh guru dalam mengajar karena mempermudah guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran. Namun hal ini juga belum

tentu benar karena pendekatan / metode yang digunakan guru tersebut

tidak sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru di

harapkan mampu mempergunakan metode-metode (strategi)

pembelajaran yang relevan dengan mata pelajaran, yang menarik dan

menyenangkan, sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan

baik dan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

105

2. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan- kesulitan yang dihadapi dalam menimplementasikan di kelas.

Berangkat dari hasil pembahasan nomor 1 mengenai kesulitan-

kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan KTSP di kelas,

maka pembahasan berikut akan mengulas mengenai upaya-upaya yang telah

dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru

dalam mengimplementasikan KTSP di kelas. Peneliti akan membahas lebih

lanjut untuk mengetahui apakah upaya-upaya yang telah dilakukan guru

tersebut sesuai atau tidak. Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan oleh

guru dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara lain:

a. Tujuan Pendidikan Sekolah

1) Melaksanakan pembelajaran di kelas dengan menyesuaikan tujuan pendidikan sekolah.

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) kolaborasi dengan sekolah dan

menyesuaikan yang telah direncanakan / ditetapkan. Hal ini dilakukan

guru untuk meminimalisir kesulitan yang dihadapi guru. Dengan

kolaborasi dengan sekolah, yang menjadi kesulitan guru dapat

disampaikan atau disharingkan dan dari situ guru-guru bersama

sekolah dapat mencari solusi yang tepat secara bersama-sama dan

memotivasi untuk guru belajar secara terus-menerus dan mengikuti

perkembangan guna mencapai tujuan sekolah yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

106

Yang ke 2) meningkatkan profesionalisme guru agar memiliki

kompetensi guna mencapai tujuan pendidikan. Hal tersebut dilakukan

guru untuk meminimalisir kesulitan yang dihadapi guru, karena guru

yang profesional adalah guru yang mampu mengarahkan siswanya

kearah yang lebih maju, yang tidak melenceng dengan tujuan sekolah,

dan guru tidak sebatas mengarahkan siswa dalam bentuk abstrak

namun juga praktek yang sesuai tujuan sekolah.

Jadi dapat dikatakan bahwa upaya diatas sesuai untuk

dilakukan karena ada kemauan dan usaha guru mengatasi kesulitannya

dalam melaksanakan pembelajaran dikelas dengan menyesuaikan

tujuan sekolah. Dengan kolaborasi dengan sekolah dan meningkatkan

ke profesionalan guru, akan memudahkan guru dalam mengatasi setiap

kesulitannya. Karena guru profesional akan tercermin dalam

penampilan pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan

keahlian baik dalam materi atau metode, rasa tanggungjawab, pribadi,

sosial, intelektual, moral, spiritual dan perwujudan unjuk kerja

profesional guru ditunjang dengan jiwa profesional yaitu sikap mental

yang senantiasa mendorong untuk mewujudkan diri sebagai guru

profesional (UU Guru dan Dosen, pasal 1:1).

Yang ke 3) menyesuaikan yang telah direncanakan /

ditetapkan. Upaya ini kurang sesuai karena pada dasarnya guru dalam

melaksanakan pembelajaran dikelas dengan menyesuaikan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

107

sekolah, memang harus dilaksanakan dengan menyesuaikan tujuan

yang sudah direncanakan dan ditetapkan oleh sekolah.

2) Melaksanakan visi sekolah dalam pembelajaran di kelas.

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) menggunakan model

pembelajaran yang bervariasai dengan menyesuaikan visi sekolah.

Maksudnya disini, guru meminimalisir kesulitan yang dihadapi dalam

melakukan pembelajaran dengan menggunakan macam-macam model

pembelajaran yang bervariasi dengan menyesuaikan materi untuk

mencapai visi sekolah. Upaya yang telah dilakukan guru tersebut

sesuai, karena dengan model pembelajaran yang bervariasi dan sesuai

dengan materi dan visi sekolah akan memudahkan guru dalam

menyampaikan pembelajarannya. Selain itu siswa sendiri menjadi

tidak bosan dan lebih termotivasi untuk mengikuti proses

pembelajaran.

Yang ke 2) siswa diarahkan dalam bentuk praktek dan

pengamalan sehari-hari. Upaya yang telah dilakukan guru tersebut

sesuai, karena dengan begitu siswa akan terjun langsung, tidak hanya

mengenal teorinya saja sehingga akan mempermudah guru dalam

melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan visi sekolah.

Yang ke 3) disesuaikan dengan kondisi sekolah dan tujuan

sekolah; 4) menyesuaikan yang telah direncanakan dan ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

108

Upaya tersebut kurang sesuai, karena visi sekolah memang dibuat

dengan menyesuaikan kondisi sekolah dan visi sekolah dibuat untuk

mencapai tujuan sekolah. Kemudian visi sekolah diterapkan dalam

pembelajaran di kelas dengan menyesuaikan yang telah ditetapkan dan

direncanakan sekolah agar tercapai, tinggal bagaimana cara guru

melaksanakan / menerapkan visi sekolah dalam pembelajaran di kelas.

3) Melaksanakan misi sekolah dalam pembelajaran di kelas

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) mengembangkan model

pembelajaran yang sesuai dengan misi sekolah; 2) siswa diarahkan

dalam bentuk pengamatan atau penerapan permasalahan sekolah.

Kedua hal tersebut dilakukan guru untuk meminimalisisr kesulitan

yang dihadapi dalam melaksanakan misi sekolah dalam pembelajaran

di kelas. Upaya tersebut sesuai, karena dengan pengembangan model

pembelajaran, maka guru dapat mengetahui model pembelajaran mana

yang cocok untuk diterapkan. Dan dengan siswa diarahkan dalam

bentuk pengamatan atau penerapan, menjadikan siswa belajar secara

mandiri dan tidak hanya mengetahui teorinya saja, tetapi belajar secara

langsung dalam bentuk praktek. Dengan begitu siswa tidak akan bosan

mengikuti proses pembelajaran dan pelaksanaan misi sekolah

setidaknya akan tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

109

Yang ke 3) menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan tujuan

sekolah; 4) menyesuaikan yang telah direncanakan / ditetapkan. Upaya

tersebut kurang sesuai, karena misi sekolah memang dibuat dengan

menyesuaikan kondisi sekolah dan misi sekolah dibuat untuk

mencapai tujuan sekolah. Kemudian misi sekolah diterapkan dalam

pembelajaran di kelas dengan menyesuaikan yang telah ditetapkan dan

direncanakan sekolah agar tercapai, tinggal bagaimana cara guru

melaksanakan/ menerapkan misi sekolah dalam pembelajaran dikelas.

b. Struktur dan Muatan KTSP

1) Menyampaikan materi mata pelajaran dan materi pokok pembelajaran di dalam kelas.

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) dengan musyawarah guru

(MGMP) dan sekolah. Hal ini dilakukan guru, supaya guru dapat

sharing dengan sesama guru mata pelajaran sehingga dapat dicari

solusinya secara bersama-sama dan guru akan mendapat masukan

yang membangun yang dapat memperlancar guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran.

Yang ke 2) guru harus kompeten dalam bidangnya.

Maksudnya, guru yang kompeten adalah guru yang menguasai

bidangnya, dan guru yang mampu menentukan cara yang baik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

110

belajar, untuk menganalisis masalah dan menyesuaikan materi yang

diajarkan dengan media yang ada serta kondisi siswanya.

Yang ke 3) siswa dikenalkan pada kegiatan sehari-hari yang

sangat mendasar yang berkaitan dengan mata pelajaran tersebut.

Maksudnya, siswa memiliki potensi yang berbeda-beda, supaya siswa

dapat dengan mudah menyerap materi yang diajarkan maka siswa

diperkenalkan pada kegiatan sehari-hari yang ada disekitarnya, namun

kegiatan tersebut disesuaikan dengan materi dan diajarkan secara

berulang-ulang hingga siswa tuntas dalam menerima materi

pembelajaran.

Ketiga upaya tersebut sesuai dilakukan guru untuk

meminimalisir kesulitan yang dihadapi guru dalam menyampaikan

materi mata pelajaran.

2) Membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan diri siswa yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) lebih mengamati setiap anak didik

sesuai dengan potensi bakat. Upaya tersebut sesuai untuk dilakukan

untuk meminimalisir kesulitan yang dihadapi guru dalam

membimbing pelaksanaan pengembangan diri siswa, karena dengan

mengamati setiap anak didik, guru akan lebih mudah mengenal dan

memahami potensi bakat minat siswanya satu persatu. Sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

111

dengan begitu guru akan lebih mudah memberikan pengarahan dalam

rangka pengembangan diri siswa.

Yang ke 2) analisa potensi yang dimiliki serta kreatif dalam

mengembangkan model pembelajaran. Upaya ini sesuai untuk

dilakukan, karena dengan hal tersebut guru dapat mengenali

kemampuan siswanya lebih mendalam dan dapat mengajak siswa

untuk berinteraksi dengan pemahaman materi. Sehingga siswa pun

akan lebih tertarik mengikuti kegiatan pengembangan diri yang sesuai

bakat dan minat siswa.

Yang ke 3) menyesuaikan dengan kondisi lingkungan; 4)

disesuaikan dengan kebutuhan dan sarana dan dikembangkan diluar

jam di kelas. Upaya tersebut kurang sesuai untuk dilakukan, karena

kegiatan pengembangan diri ini memang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat,

minat peserta didik dan kondisi sekolah (Mansur Muslich, 2007:29).

Jadi hal tersebut bukan upaya untuk meminimalisir kesulitan guru

dalam membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan diri karena

memang seharusnya guru membimbing pelaksanaan pengembangan

diri siswa yang sesuai dengan kebutuhan, sarana, kondisi dan

dikembangkan diluar jam di kelas karena berbentuk bimbingan

konseling dan ekstrakurikuler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

112

3) Melaksanakan beban belajar yang telah diatur sekolah

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) penyesuaian materi ajar yang

dengan waktu yang tersedia. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena

dalam proses pembelajaran yang ingin dicapai adalah ketuntasan siswa

dalam belajar. Penyesuaian materi ajar dengan waktu yang tersedia

bukan berarti mengejar materi agar selesai, tetapi dengan waktu yang

tersedia guru dapat memilah-milah materi dan menyampaikannya

kepada siswa hingga siswa tuntas dalam belajar.

Yang ke 2) siswa diberi tugas / PR untuk dikerjakan. Upaya

tersebut juga sesuai untuk dilakukan, karena dengan memberikan PR,

siswa dapat lebih banyak belajar diluar jam pelajaran dan memperoleh

banyak pengetahuan. Dengan begitu guru akan lebih mudah

melaksanakan beban belajar yang telah diatur sekolah.

Yang ke 3) Menentukan peta-peta konsep dari guru. Upaya

tersebut sesuai untuk dilakukan, karena dengan menentukan peta-peta

konsep maka guru akan lebih mudah mengatur beban belajar untuk

setiap materi ajar. Dari sini siswa juga dapat diajak berkembang agar

lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajaran, karena guru sudah

membagi-bagi materi dan cara penyampaiannya / penerapannya yang

sesuai dengan kondisi seperti potensi anak, banyaknya materi ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

113

4) Melaksanakan indikator ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) siswa yang belum tuntas diberi

tugas tambahan (remidi). Dalam hal ini maksudnya bahwa sekolah

harus menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) per mata

pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta

didik dan Sumber Daya Manusia (SDM), namun harus dapat mencapai

kriteria ketuntasan ideal (Mansur Muslich, 2007:29). Dan apabila ada

peserta didik yang mencapai hasil dibawah rata-rata atau Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan (belum tuntas),

maka guru harus memberikan tugas tambahan atau remidial untuk

mencapai kriteria ketuntasan ideal. Sehingga upaya ini sesuai untuk

dilakukan untuk meminimalisir kesulitan yang dihadapi guru dalam

melaksanakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Yang ke 2) menyesuaikan standar Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) dengan melihat kategori setiap mata pelajaran (mapel ringan,

berat, sedang). Misalnya penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) untuk mata pelajaran eksak (matematika, fisika, biologi)

adalah 60 dan non eksak (ekonomi, geografi, sejarah) adalah 65). Hal

ini pun juga akan ada perbedaan kategori setiap mata pelajaran, untuk

penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah favorit

dengan non favorit. Karena dengan begitu akan meningkatkan kualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

114

siswa dari segi akademis. Sehingga kesulitan yang dihadapi guru dapat

diminimalisir.

Yang ke 3) penyesuaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dengan memperhatikan potensi siswa. Upaya ini tidak sesuai untuk

dilakukan, karena memang seharusnya sekolah menetapkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) per mata pelajaran dengan

mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik dan Sumber

Daya Manusia (SDM). Sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang ditentukan oleh sekolah dan guru dapat tercapai.

5) Melaksanakan indikator dan mekanisme kenaikan kelas yang telah disusun oleh sekolah berdasarkan panduan kenaikan kelas dan menerapkan strategi penanganan siswa yang tidak naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh sekolah.

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) kolaborasi pihak sekolah bersama

para orang tua siswa. Upaya tersebut sesuai dilakukan karena dengan

kolaborasi dengan orang tua siswa, maka akan ada kerjasama pihak

sekolah dengan pihak orang tua untuk melakukan penanganan. Hal ini

berarti ada keterlibatan orang tua secara langsung dalam memberikan

penanganan. Misalnya, guru di sekolah akan memberikan pengarahan

agar siswa sadar akan pentingnya belajar dan di rumah orang tua dapat

memberikan pengarahan lebih lanjut yang bisa menjadikan anak

tersebut tidak malas lagi untuk belajar. Sehingga siswa termotivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

115

untuk giat belajar lagi dan dapat meminimalisir siswa yang tidak naik

kelas di semester selanjutnya.

Yang ke 2) pelaksanaan remidi harus sesuai dengan kriteria,

jangan asal diberi soal lagi. Upaya tersebut sesuai untuk dilakukan,

karena hal ini untuk meningkatkan kualitas dari siswa itu sendiri.

dengan memberikan remidi yang sesuai kriteria, akan memudahkan

guru melihat potensi / kemampuan anak sampai dimana.

Yang ke 3) secara khusus siswa dibimbing untuk bisa dan mau

belajar, dan masuk / ikut pelajaran di kelas. Upaya tersebut sesuai

untuk dilakukan, karena dengan memberikan bimbingan secara

khusus, berarti guru lebih meluangkan waktu untuk siswanya. Dengan

begitu siswa akan merasa lebih diperhatikan dan guru akan lebih

mudah mengarahkan siswa untuk mau belajar dan ikut pelajaran di

kelas.

Yang ke 4) menjalin komunikasi secara berkelanjutan.

Maksudnya, pendampingan atau komunikasi yang dilakukan guru

tidak hanya berhenti begitu saja, namun guru harus tetap mendampingi

siswa supaya siswa dapat terarahkan. Upaya ini sesuai untuk

dilakukan, karena dengan komunikasi dan pendampingan secara

berkelanjutan akan memudahkan guru untuk menerapkan strategi

penanganan siswa yang tidak naik kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

116

Yang ke 5) disesuaikan dengan prestasi, potensi, dan kondisi

peserta didik. Upaya tersebut kurang sesuai dilakukan, karena dalam

menentukan indikator dan mekanisme kenaikan kelas sudah mengacu

pada prestasi, potensi dan kondisi peserta didik. Jadi pelaksanaannya

pun juga sudah mengacu pada hal tersebut.

6) Melaksanakan penelusuran bakat, minat, dan prestasi yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan indikator dan mekanisme penjurusan di SMA.

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) memotivasi siswa dengan

menyesuaikan kondisi siswa dengan minat jurusan siswa. Upaya

tersebut sesuai untuk dilakukan karena apabila guru memotivasi siswa

sesuai minat jurusan siswa maka minat siswa akan lebih tergali dan

siswa akan lebih termotivasi untuk mengembangkan bakat minatnya.

Yang ke 2) guru lebih bijaksana untuk langkah kedepan siswa

dengan menganalisa potensi siswa. Upaya tersebut sesuai untuk

dilakukan karena dengan guru bijaksana dalam menganalisa potensi

siswa, misalnya dengan melakukan tes IQ dan melalui angket minat

siswa. Maka dari test berikut guru dapat melihat potensi dan bakat

yang dimiliki siswa, sehingga guru dapat dengan mudah melaksanakan

penelusuran bakat tetapi tetap mempertimbangkan (kemampuan)

terhadap hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

117

7) Menyajikan pendidikan kecakapan hidup secara terintegrasi dengan pembelajaran di kelas

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) diselipkan dalam mata pelajaran

dan disesuaikan materi ajar. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena

nilai sosial yang dimasukan dalam mata pelajaran lebih pada

pengembangan etika. Misalnya pada pelajaran ekonomi, siswa

diajarkan mengenai kebutuhan dan kelangkaan hidup dari hal ini siswa

diajarkan pendidikan kecakapan hidup juga, yang mengarah pada

hidup berhemat.

Yang ke 2) memberi dorongan (motivasi) supaya peserta didik

semangat. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena guru tahu akan

pentingnya pendidikan kecakapan hidup. Sehingga guru selalu

memberikan motivasi kepada siswanya, agar siswa terdorong untuk

mengikuti pendidikan kecakapan hidup yang dapat diperoleh siswa

melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari atau dari mata pelajaran

keterampilan (kecakapan vokasional). Seperti yang dikatakan dalam

Acuan Operasional bahwa kurikulum harus memuat kecakapan hidup

untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan

tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan kerja.

Yang ke 3) perlu mengetahui latar belakang dan lingkungan

peserta didik. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena dengan hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

118

guru dapat menyajikan pendidikan hidup yang sesuai Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan kebutuhan siswanya.

Namun didalam teori dikatakan, apabila Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar pada mata pelajaran keterampilan tidak sesuai

dengan kebutuhan siswa dan sekolah, maka sekolah dapat

mengembangkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan

keterampilan lain sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Yang ke 4) menggunakan metode pembelajaran kontekstual

dan banyak diskusi. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena hal ini

dapat mengembangkan potensi siswa, dan siswa dihadapkan pada hal-

hal baru. Contohnya: untuk menyajikan pendidikan kecakapan hidup

pada mata pelajaran, guru menyajikannya dengan sosiodrama.

c. Kalender Pendidikan

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) membuat cadangan waktu. Upaya ini

sesuai untuk dilakukan, karena apabila ada kegiatan tidak terduga atau

proses pembelajaran melebihi jatah waktu yang sudah ditentukan maka

guru dapat menggunakan cadangan waktu yang sudah dibuat, sehingga

proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Yang ke 2) penyusunan alokasi waktu yang baik. Upaya ini sesuai

untuk dilakukan karena dengan penyusunan alokasi waktu yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

119

berarti guru bersama sekolah telah menentukan alokasi waktu kegiatan

pembelajaran secara terencana. Sehingga hal ini memudahkan guru dalam

perhitungan waktu yang efektif untuk proses pembelajaran dan dapat

meminimalisir hambatan guru dalam menyesuaikan alokasi waktu

pembelajaran dengan pelaksanaannya.

Yang ke 3) kalender pendidikan yang disusun oleh sekolah

hendaknya menyesuaikan kurikulum yang telah ditentukan diknas. Upaya

ini kurang sesuai untuk dilakukan, karena upaya ini bukan untuk

meminimalisir hambatan yang dihadapi guru. Tetapi memang seharusnya

kalender pendidikan yang disusun sekolah itu dibuat dengan

menyesuaikan kurikulum yang telah ditentukan dinas yaitu Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan.

Yang ke 4) menyesuaikan kalender acuan dari Majelis Kerjasama

Sekolah (MKS) dan Biro Kerjasama Sekolah (BKS). Upaya ini kurang

sesuai untuk dilakukan karena memang seharusnya kalender pendidikan

sekolah itu menyesuaikan juga kalender acuan dari MKS dan BKS.

Namun biasanya hal ini dipergunakan untuk sekolah-sekolah di daerah-

daerah tertentu saja, yang mungkin adat istiadatnya masih kental, seperti

contohnya Bali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

120

d. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1) Menerapkan Standar Kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) mengarahkan siswa. Upaya ini

sesuai untuk dilakukan, karena guru mengarahkan siswa untuk lebih

dapat memahami standar kompetensi yang telah ditetapkan. Sehingga

hal ini dapat meminimalisir hambatan yang dialami guru dalam

menerapkan Standar Kompetensi dalam pembelajaran di kelas.

Yang ke 2) memahami standar kompetensi dan menguasai

materi. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena pemahaman siswa itu

sangat didukung oleh pemahaman guru mata pelajaran. Dengan guru

menguasai materi dan memahami standar kompetensi yang akan

dicapai, maka guru juga akan lebih mudah menerapkan standar

kompetensi kepada siswa pada setiap mapel dalam pembelajaran di

kelas.

Yang ke 3) cari model pembelajaran yang mudah sesuai

dengan tingkat kemampuan siswa. Upaya ini kurang sesuai untuk

dilakukan, karena di dalam menerapkan standar kompetensi guru harus

disesuaikan atau dipertimbangkan dengan kemampuan (potensi)

peserta didik. Sehingga model pembelajaran yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

121

menerapkan standar kompetensi juga harus sesuai dengan kemampuan

siswa, sehingga siswa mampu menyerap apa yang diajarkan guru.

Yang ke 4) disesuaikan dengan kondisi sekolah. Upaya ini

kurang sesuai untuk dilakukan, karena hal ini lebih pada ketercapaian

pada tujuan sekolah dan guru harus menyesuaikan Standar

Kompetensi bukan menyesuaikan kondisi sekolah.

2) Menerapkan Kompetensi Dasar dalam melaksanakan pembelajaran di kelas

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) mengarahkan siswa. Upaya ini

sesuai untuk dilakukan, karena dengan hal ini siswa diarahkan untuk

memahami pembelajaran yang diajarkan guru. Sehingga siswa pun

terarahkan dan guru lebih mudah menerapkan kompetensi dasar yang

ingin dicapai dalam pembelajaran di kelas.

Yang ke 2) memahami kompetensi dasar dan menguasai

materi. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena pemahaman siswa

sangat dibantu oleh pemahaman guru yang bersangkutan. Dengan guru

memahami kompetensi dasar dan menguasai materi, maka disaat guru

memberikan pemahaman kepada siswa. Pemahaman yang diberikan

adalah pemahaman yang mengarah pada pembelajaran yang sesuai

dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

122

Yang ke 3) menyesuaikan dari diknas dan kondisi sekolah.

Upaya ini kurang sesuai untuk dilakukan, karena upaya ini bukan

untuk meminimalisir hambatan guru. Kompetensi Dasar yang disusun

dalam silabus memang seharusnya menyesuaikan dari diknas dan

menyesuaikan kondisi sekolah. Dalam hal ini kondisi sekolah

termasuk kondisi siswanya (kemampuan dan potensi siswa), sehingga

Kompetensi Dasar yang telah ditentukan akan dapat dicapai dalam

proses pembelajaran di kelas.

3) Menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas (sama halnya dengan mata pembelajaran dalam komponen struktur dan muatan KTSP)

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) menambah sumber buku dan

mengkombinasikannya, dimana guru menekankan materi pokok

pelajaran tersebut. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena guru

dapat mengajar tidak hanya dengan satu sumber buku saja, tetapi dapat

mengkombinasikannya dengan sumber yang lain. Dengan menambah

sumber buku dan mengkombinasikannya, guru juga dapat membuat

modul yang bisa menambah wawasan siswa. Dengan begitu siswa

dapat belajar dengan modul yang diberikan guru dan hal ini akan

memudahkan guru dalam menyampaiakan materi pembelajaran.

Yang ke 2) memberikan pengarahan. Upaya ini sesuai untuk

dilakukan, karena dengan hal ini guru lebih dapat mengarahkan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

123

untuk belajar. Misalnya: kondisi kelas dan siswa yang tidak kondusif

untuk proses pembelajaran, dengan guru memberikan pengarahan

maka siswa akan dapat terkondisi dan diarahkan. Sehingga dengan

memberikan pengarahan kepada siswa, guru akan sedikit lebih dapat

menyampaikan materi pokok pembelajaran dengan lancar.

Yang ke 3) guru menyusun materi pembelajaran yang akan

diajarkan, dimana guru menguasai materi dan mencari literature lebih

dari satu guna mendukung keluasan pengetahuan dalam proses

pembelajaran. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena dengan guru

menyusun materi pembelajaran dalam RPP (didalamnya termasuk

rencana kegiatan, materi yang akan diajarkan, metode pembelajaran)

maka kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sudah terencana

dan tertata. Dan dengan guru menguasai materi dari berbagai

literature, maka guru memiliki wawasan yang luas. Sehingga hal ini

akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pokok

pembelajaran.

Yang ke 4) menyesuaikan kondisi sekolah dan siswa. Upaya ini

kurang sesuai untuk dilakukan, karena hal ini bukan untuk

meminimalisir hambatan guru, tetapi dalam menyampaikan materi

pokok pembelajaran memang seharusnya guru menyesuaikan dengan

kondisi siswanya. Guru harus dapat melihat kemampuan siswanya

dalam menyerap atau menangkap materi yang diajarkan. Sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

124

dengan guru mampu melihat kemampuan atau mengetahui kondisi

siswanya, guru tidak perlu mengulang-ulang dalam menyampaikan

materi yang sama.

4) Melaksanakan kegiatan belajar di dalam kelas

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) guru menyesuaikan kegiatan

pembelajaran dengan jumlah jam mengajar. Upaya ini sesuai untuk

dilakukan, karena dengan hal ini guru dapat memilah-milah materi

yang sesuai (penting) untuk disampaikan kepada siswa dan guru dapat

melaksanakan proses kegiatan pmbelajaran dengan tidak melebihi

jatah waktu yang sudah ditentukan.

Yang ke 2) menyesuaikan situasi dan kondisi siswa / proses

pembelajaran. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena dengan

menyesuaikan situasi dan kondisi siswa, guru dapat menentukan

bagaimana kegiatan belajar yang tepat untuk siswanya. Seperti yang

dikatakan dalam teori bahwa, kegiatan pembelajaran dirancang untuk

memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,

lingkungan, sumber belajar dalam rangka pencapaian kompetensi.

Sehingga dalam melakukan kegiatan pembelajaran seperti yang

dimaksudkan diatas, haruslah menyesuaikan situasi dan kondisi siswa

agar kegiatan pembelajaran tersebut tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

125

Yang ke 3) memberikan pengarahan dan motivasi. Upaya ini

sesuai untuk dilakukan, karena dengan memberikan pengarahan dan

motivasi kepada siswa, guru dapat mengarahkan siswanya untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sehingga tidak terjadi salah

paham konsep atau cara pandang dan guru dapat memberikan

pengarahan untuk memahami materi dengan jalan guru memberikan

kesimpulan.

Yang ke 4) kreatif dan inovatif dalam mengelola Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Kreatif disini maksudnya guru

mencari bahan mata pelajaran dari berbagai sumber, dapat

memanfaatkan media yang ada dan inovatif disini maksudnya guru

menggunakan metode-metode yang menarik, yang sesuai materi.

Upaya ini sesuai untuk dilakukan, dengan guru yang kreatif dan

inovatif, siswa tidak akan bosan dan jenuh dalam mengikuti kegiatan

belajar di kelas, karena guru selalu memiliki ide- ide yang menarik

untuk mengajar. Hal ini akan mempermudah guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar di kelas.

5) Pelaksanaan indikator pencapaian kompetensi di dalam kelas Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) memotivasi siswa untuk

meningkatkan kemampuan akademik siswa. Upaya ini sesuai untuk

dilakukan, karena dengan hal ini guru dapat mendorong siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

126

lebih giat belajar (ada perubahan prilaku dari siswa yang malas belajar

menjadi giat belajar), sehingga pelaksanaan indikator pencapaian

kompetensi dapat terlaksana dengan baik. Karena di dalam teori

dijelaskan bahwa indikator merupakan penanda pencapaian

kompetensi yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur,

yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Yang ke 2) menentukan indikator yang jelas sesuai dengan

kompetensi yang hendak dicapai dan menyesuaikan dengan materi dan

kondisi. Upaya ini kurang sesuai untuk dilakukan, karena memang

seharusnya indikator ditentukan dan dikembangkan sesuai dengan

karakteristik peserta didik, satuan pendidikan dan potensi daerah.

Karena hal ini digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian

atau pencapaian kompetensi.

6) Melakukan penilaian otentik

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) memberikan ulangan harian, mid

semester, dan ujian akhir semester. Upaya ini kurang sesuai untuk

dilakukan dalam meminimalisir hambatan guru dalam melakukan

penilaian otentik, karena hal ini sudah ideal dilaksanakan. Seperti yang

tertera dalam teori bahwa, penilaian itu dilaksanakan untuk memantau

proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, yang dapat dilakukan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

127

bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester dan ulangan kenaikan kelas.

Yang ke 2) perlu ada remidi (tambahan) sampai tuntas. Upaya

ini sesuai untuk dilakukan, karena di dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dijelaskan bahwa siswa itu belajar untuk mencapai

ketuntasan. Apabila hasil yang diperoleh siswa kurang, maka guru

dapat memberikan remidi untuk mendongkrak hasil belajar siswa,

tetapi soal-soal yang digunakan remidi harus berdasarkan kriteria.

Sehingga hasil yang diperoleh siswa dapat mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan.

Yang ke 3) kreatif dalam menentukan jenis tagihan (soal) dan

menyusun prosedur penilaian yang jelas. Upaya ini sesuai untuk

dilakukan, karena dengan guru kreatif menentukan jenis tagihan

berarti guru melihat bobot soalnya dan bobot materinya. Bobot soal

yang di buat guru tersebut disesuaikan dengan kemampuan siswanya

dan disesuaikan dengan standar penilaian yang ingin dicapai. Dan guru

menyusun prosedur penilaian yang jelas, dalam hal ini maksudnya

adalah guru membuat rambu-rambu penilaian (cara penilaian) yang

jelas untuk setiap soal yang dibuat guru. Hal ini dilakukan, agar guru

dapat dengan mudah dan jelas memberikan penilaian sesuai patokan

yang sudah dibuat guru. Sehingga mempermudah guru dalam

melakukan penilaian otentik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

128

Yang ke 4) ikut seminar tentang penilaian hasil belajar dan

baca buku sumber. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena dengan

mengikuti seminar guru akan mendapat wawasan baru dalam

melaksanakan penilaian hasil belajar. dan dari seminar tersebut guru

juga mendapat buku panduan untuk melaksanakan penilaian yang

tepat.

7) Menyesuaikan alokasi waktu pembelajaran yang sudah ditentukan dengan pelaksanaannya di dalam kelas

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) menentukan alokasi waktu untuk

setiap mata pelajaran yaitu 1 jam 45’. Upaya ini kurang sesuai untuk

dilakukan, karena penentuan alokasi waktu pada setiap kompetens i

dasar didasarkan pada jmlah minggu efektif dan alokasi waktu mata

pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi

dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan

kompetensi dasar. Dan penentuan 1 jam berapa menit itu disesuaikan

dan ditentukan oleh masing-masing sekolah berdasarkan pernyataan

diatas.

Yang ke 2) mempercepat tempo Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) sehingga dapat selesai sesuai rencana. Upaya ini kurang sesuai

untuk dilakukan, karena memang betul upaya tersebut dilakukan untuk

menyesuaikan alokasi waktu pembelajaran yang sudah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

129

Namun guru juga harus melihat kemampuan siswa dalam menyerap

materi sehingga siswa dapat mencapai ketuntasan dalam belajar.

Yang ke 3) membuat cadangan waktu. Upaya ini sesuai untuk

dilakukan, karena cadangan waktu ini digunakan untuk mengganti

waktu yang terbuang, yang mungkin terbuang untuk kegiatan guru

yang mendadak atau kondisi kelas yang tidak kondusif. Sehingga

dengan cadangan waktu, proses pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar.

Yang ke 4) penyesuaian keluasan materi dengan waktu yang

tersedia. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena dengan hal ini guru

dapat menentukan / menyusun waktu untuk setiap materi yang akan

disampaikan. Sehingga disaat guru menyampaiakan materi

pembelajaran, guru tau materi yang diajarkan tersebut membutukan

waktu berapa banyak. Namun hal ini juga perlu disesuaikan dengan

kemampuan anak dalam menyerap materi.

8) Menyampaikan pembelajaran di dalam kelas dengan sumber belajar yang beragam

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) memilih sumber-sumber belajar

yang tepat, kemudian memahaminya untuk pengayaan. Upaya ini

sesuai untuk dilakukan, karena dengan memilih sumber-sumber yang

tepat guru harus dapat memberikan pembelajaran dan pengayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

130

(penjajakan) yang dapat mengembangkan potensi siswa. Sehingga

siswa memperoleh konsep yang benar dan tepat untuk belajar.

Yang ke 2) mencari referensi dari berbagai sumber sumber dan

media. Misalnya: dari perpus, browsing di internet, mas media,

lingkungan sekitar. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena dengan

hal tersebut guru dapat mempermudah guru dalam menyampaikan

pembelajaran dan memberikan berbagai macam contoh yang relevan

serta nyata. Sehingga siswa dapat belajar tidak hanya dari satu sumber

dan siswa tidak jenuh mengikuti proses pembelajaran (hal ini

memotivasi siswa untuk belajar giat).

9) Menerapkan metode pembelajaran yang akan digunakan di dalam

kelas

Dalam menyikapi hambatan ini, beberapa guru telah mencoba

untuk mengatasinya dengan cara: 1) mempersiapkan metode

pembelajaran yang cocok untuk proses pembelajaran. Dalam hal ini,

dimaksudkan bahwa guru tidak hanya sebatas mempersiapkan metode

pembelajaran yang cocok untuk proses pembelajaran saja, tetapi guru

juga kreatif membuat, mengembangkan metode pembelajaran yang

bervariasi dan menarik agar siswa mampu menerima materi dengan

baik. Contohnya: dengan diskusi, kerja kelompok, dengan sosiodrama.

Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena hal diatas akan mempelancar

guru dalam melaksanakan pembelajaran. Siswa menjadi tidak bosan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

131

dan siswa menjadi termotivasi belajar dengan metode pembelajaran

yang sudah dipersiapkan guru.

Yang ke 2) menyesuaikan dengan kondisi kelas dan

kemampuan siswa dalam menyerap materi, dan menyesuaikan media

yang ada di sekolah. Upaya ini sesuai untuk dilakukan, karena metode

pembelajaran itu sendiri selalu berkaitan dengan media yang

digunakan. Sehingga dalam menggunakan metode pembelajaran, guru

harus menyesuaikan dengan media yang ada, namun dengan begitu

guru harus tetap kreatif dalam menentukan / membuat metode

pembelajaran agar menarik.

Selain itu strategi atau metode pembelajaran apapun dapat

diterapkan sepanjang strategi atau metode itu relevan dengan

kurikulum 2006. Artinya, strategi atau metode pembelajaran itu

menekankan pada pemecahan masalah, bisa dijalankan dalam berbagai

konteks pembelajaran, mengarahkan siswa untuk pembelajaran

mandiri, mengaitkan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang

bermacam-macam, mendorong terciptanya masyarakat belajar,

menerapkan penilaian otentik dan menyenangkan. Sehingga guru perlu

menyesuaikan kondisi siswa, dan menyesuaikan kemampuan siswa

dalam menyerap materi agar tujuan penerapan strategi dan metode

pembelajaran seperti yang diungkapkan diatas terlaksana dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

132

3. Rencana tindakan selanjutan yang bisa diusulkan dalam mengimplementasikan KTSP dikelas

Dalam pembahas ini, peneliti akan mengulas lebih dalam mengenai

rencana tindakan selanjutnya.

a. Komponen Tujuan Pendidikan Sekolah

Dalam komponen pertama yang terdiri dari tujuan, visi dan misi,

guru masih ada yang mengalami kesulitan tetapi ada juga yang merasa

baik-baik saja. Langkah penyelesaian masalah yang diambil adalah

melibatkan siswa dalam praktek dan meningkatkan profesionalisme guru.

Hal ini tidak match karena masih bersifat teoritik , ideal dan dengan kata

lain tidak operasional sebelum guru sendiri paham akan tujuan, visi, misi,

mustahil guru dapat melaksanakan pembelajaran di kelas. Sehingga

rekomendasinya adalah dilaksanakan lokakarya / pertemuan rutin

terjadwal untuk mempelajari tujuan , visi, dan misi sekolah oleh yayasan /

kepala sekolah / dinas.

Peneliti juga memberikan rekomendasi, yaitu diberikan sosialisasi

kepada siswa lebih dini, untuk memperkenalkan tujuan, visi dan misi

sekolah. Karena dalam suatu proses pembelajaran itu terdiri dari guru dan

siswa, sehingga tidak hanya guru saja yang paham akan tujuan, visi dan

misi sekolah tetapi siswa juga perlu memahami tujuan, visi, dan misi

sekolah. Sehingga proses pembelajaran yang diharapkan sekolah, yang

sesuai dengan tujuan, serta visi misi sekolah dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

133

b. Komponen Struktur dan Muatan KTSP

Dalam komponen kedua, yaitu untuk sub komponen

pengembangan diri, kecakapan hidup, beban belajar, dan Kriteria

Ketuntasan Minimal (dari 39% - 48%), setidaknya sedikit guru masih

mengalami kesulitan, tetapi masih banyak guru yang masih mengalami

kesulitan. Untuk mengatasi hambatan tersebut yang sudah dilakukan guru

adalah mengamati peserta didik, MGMP, dll termasuk remidi. Hal ini ada

yang sudah match seperti melakukan remidi untuk siswa yang belum

tuntas, hingga hasil yang diperoleh mencapai KKM yang ditentukan.

Namun ada juga yang belum match karena jawaban mereka lebih bersifat

harapan, pelaksanaan dan belum dilakukan seperti guru hanya sebatas

mengamati siswa saja dan untuk MGMP pun terkadang guru malas untuk

mengikutinya atau hanya sebatas mengikuti tetapi hasil yang diperoleh

tidak diterapkan.

Sehingga rekomendasi dari guru adalah guru lebih dibina dan

diberi pelatihan lebih mendalam agar semua guru dapat menjadi

profesional dalam bidangnya masing-masing dan profesional dalam segala

hal (dalam mengajar, menganalisa potensi, mengarahkan siswa dan

memotivasi siswa) dan guru mampu memahami dan menguasai KTSP

secara keseluruhan. Selain itu guru merekomendasikan agar kriteria

kelulusan siswa harus diubah bukan lagi by product tetapi by process.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

134

Peneliti juga memberikan rekomendasi, yaitu bahwa untuk

menghindari kegiatan yang bersifat ’slogan’ perlu adanya rencana kerja

yang kongkrit dan monev. Sehingga kegiatan yang belum terlaksana dan

belum tercapai dapat terkontrol dan diperbaiki.

c. Komponen Kalender pendidikan

Dalam komponen ketiga, sebagian besar guru tidak mengalami

kesulitan tetapi ada juga guru yang mengalami kesulitan. Langkah

penyelesaian masalah yang diambil adalah membuat cadangan waktu dan

menyusun alokasi waktu dengan baik. Hal ini tidak match karena guru

bersama sekolah masih kesulitan dalam menyusun kalender sekolah

dengan menyesuaikan kalender pendidikan dari diknas, sehingga sekolah

kadang masih kesulitan menyusun alokasi waktu yang baik. Sehingga

rekomendasinya adalah kalender dari dinas disusun lebih awal sehingga

tidak menyulitkan pihak sekolah dalam menyesuaikan.

Peneliti juga memberikan rekomendasi, yaitu guru sejak awal

perlu diperkenalkan dengan kalender yang dibuat sekolah, dan dijelaskan

lebih mendetail. Sehingga guru dapat membuat program semester

(menghitung minggu efektif, menyesuaikan hari libur / kegiatan lain)

dengan baik dan tepat.

d. Komponen Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam komponen keempat, guru masih mengalami kesulitan

terutama di dalam kegiatan pembelajaran, namun ada juga guru yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

135

merasa tidak memiliki hambatan dalam melaksanakan komponen ini.

Salah satu permasalahan dalam komponen ini adalah keterbatasan sarana

dan prasarana. Langkah penyelesaian masalah yang diambil adalah

mengarahkan dan memotivasi siswa; kreatif dan inovatif dalam

menentukan model / metode pembelajaran. Hal ini tidak match karena

salah satunya, metode itu sendiri berkaitan dengan media yang digunakan

dan guru kurang dapat mengembangkan pengetahuan. Sehingga

rekomendasinya adalah perlu digalakkan MGMP yang lebih mendalam

antar sekolah, sehingga guru memperoleh wawasan yang luas dan guru

lebih dapat mengembangkan pengetahuan. Mungkin baik jika melalui

MGMP, guru secara tim menyediakan media dan kolaborasi dengan

sekolah-sekolah lain dalam bentuk kerjasama untuk mendukung alat-alat

peraga dan tercapainya penerapan model / metode pembelajaran.

Peneliti juga memberikan rekomendasi yaitu guru diberi

bimbingan secara khusus untuk mempelajari berbagai macam pendekatan

atau stretegi pembelajaran dan model atau metode pembelajaran

(pendekatan konstruktivisme, kontekstual, pembelajaran kooperatif,

strategi inkuiri, dll). Dengan begitu guru diharapkan tidak hanya sebatas

mengenal teorinya saja, tetapi juga kreatif dan inovatif dalam

mengembangkannya serta mampu menerapkan pendekatan dan model

pembelajaran tersebut dikelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

136

MIND MAP 1 Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

sub sub sub sub sub sub sub sub sub sub komponen komponen sub sub komponen komponen sub sub sub sub sub sub sub sub sub

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)

Tujuan Pendidikan

Sekolah

Struktur dan Muatan

KTSP

Silabus dan RPP

Kalender Pendidikan

Sekolah

Misi Sekolah Visi

Sekolah

Tujuan Sekolah

KKBM

Pengaturan Beban Bljr

Kenaikan Kelas & Kelulusan

Pengembangan Diri

Mata Pelajaran Penjurusan

di SMA

Pendidikan Kecakapan Hidup

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Metode Belajar Sumber

Belajar

Alokasi Waktu

Materi Pembelajaran

Muatan Lokal

Pend. Berbasis Keunggulan Lokal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

137

MIND MAP 2 Kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan KTSP dikelas

Dilihat dari komponen Tujuan Pendidikan Sekolah

sub komponen sub komponen sub komponen

kesulitan kesulitan kesulitan

upaya-upaya upaya-upaya upaya-upaya

berhubungan berhubungan

Komponen Tujuan Pendidikan Sekolah

Tujuan Sekolah Visi Sekolah Misi Sekolah

Kondisi siswa berbeda-beda

Motivasi siswa minim

Guru kurang memahami tujuan, visi,misi

Kolaborasi dengan sekolah

Meningkatkan profesionaisme guru

Model pembelajaran bervariasi

Siswa diarahkan dalam bentuk praktek

Mengembangkan model pembelajaran

Komponen Metode Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

138

MIND MAP 3 Kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan KTSP dikelas

Dilihat dari komponen Struktur dan Muatan KTSP

sub komponen sub komponen Kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan upaya upaya upaya upaya upaya upaya upaya berhubungan berhubungan upaya berhubungan berhubungan

Komponen Struktur dan Muatan KTSP

Mata Pelajaran Pengembangan

diri Pengaturan

Beban Belajar KKM Kenaikan Kls&

Kelulusan Penjurusan di

SMA Pendidikan

Kecakapan Hdp

Mengatur alokasi waktu

Fasilitas kurang memadai

Latar

belakang siswa berbeda

Kurang menyadari sbg pelajar

Materi banyak

Input siswa rendah

Sifat kondisional

Target UAN

Buku refrensi kurang

Pemberian nilai

tambahan

Motivasi siswa

rendah

Kemampuan siswa rata2 sama

Bakat siswa kurang di munculkan

Sarana prasarana terbatas

Keterampilan anak berbeda

MGMP

Guru hrs kompeten

Siswa dikenalkan pd keg sehari2

upaya

Mengamati peserta didik

Analisa potensi siswa

Sub Komponen Metode Pembelajaran

Sub Komponen Kegiatan pembelajaran

Penyesuaian materi ajar

Siswa diberi tugas / PR

Guru menentukan peta konsep

Sub Komponen Alokasi Waktu

Remidi

Melihat kategori

setiap Mapel

kolaborasi sekolah dgn ortu

Mengarahkan siswa

Menjalin komunikasi berkelanjuta

Memotivasi siswa

Diselipkan dlm Mapel

Memotivasi siswa

Mengetahui latar belakang siswa

Metode Pembelajaran kontekstual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

139

MIND MAP 4 Kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan KTSP dikelas

Dilihat dari komponen Kalender Pendidikan

kesulitan kesulitan

upaya upaya Berhubungan berhubungan

Komponen Kalender Pendidikan

Sekolah menyusun pendidikan sendiri

Daya tangkap siswa kurang

Membuat cadangan waktu

Penyusunan alokasi waktu yang baik

Sub Komponen Alokasi Waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

140

MIND MAP 5 Kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan KTSP dikelas

Dilihat dari komponen Silabus dan RPP

sub komponen sub komponen sub komponen kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan upaya upaya upaya upaya upaya

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

MetodeBelajar

Input siswa rendah

Siswa kurang serius belajar

Latar belakang siswa beraneka ragam

Motivasi siswa rendah

Keterbatasan Media

Siswa Kurang Kondusif

Materi sulit divisualkan

Kemauan terbatas

Siswa tidak mengumpulkan hasil kerja

Waktu byk terbuang

Siswa hrs dijelaskan lbh mendalam

Buku diperpus kurang Menemukan

metode pembelajaran yang cocok

Siswa tdk punya buku pegangan

Menerapkan metode dg menyesuaikan materi

Mengarahkan siswa

Menguasai materi

Memahami standar kompetensi

Memahami kompetensi dasar

Menambah sumber buku

Menyusun materi pembelajaran

Sub Komponen Mata Pelelajaran

Menyesuaikan jumlah jam mengajar

Menyesuaikan situasi kondisi siswa

Memberikan motivasi

Kreatif dan inovatif

Sub Komponen Alokasi Waktu

Memberikan remidi

Kreatif menentukan jenis tagihan

Mengikuti seminar

Sub Komponen KKM

berhubungan

Membuat cadangan waktu

Penyesuaian keluasan waktu

Sub Komponen Kalender Pendidikan

Memilih sumber bljr

Mencari referensi

Siapkan metode pembelajaran yg cocok

Sub Komponen Kegiatan Pembelajaran

berhubunga berhubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

141

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan untuk rumusan

masalah yang pertama bahwa guru mengalami kesulitan dalam

mengimplementasikan KTSP dikelas nampak pada aspek-aspek yang dijelaskan

dalam tabel berikut:

Komponen Sub Komponen Rangking Kesulitan

Tujuan Pendidikan Sekolah

1. Tujuan pendidikan menengah atas

9 %

2. Visi pendidikan sekolah 9 % 3. Misi pendidikan

sekolah 9%

Struktur dan Muatan KTSP

1. Pengembangan diri 61 %

2. Pendidikan kecakapan hidup

61 %

3. Pengaturan beban belajar

55 %

4. Kriteria ketuntasan belajar

52 %

5. Penjurusan di SMA 25 % 20 % 6. Kenaikan kelas dan

kelulusan 14 %

7. Mata pelajaran 14 % Kalender Pendidikan Kalender pendidikan

sekolah 18 %

Silabus dan RPP 1. Kegiatan Pembelajaran 64 % 2. Metode Belajar 32 % 3. Standar Kompetensi 16 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

142

4. Penilaian 16 % 5. Indikator 14 % 6. Alokasi waktu 14 % 7. Kompetensi Dasar 11 % 8. Sumber Belajar 5 %

Kemudian cara guru mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikelas

untuk aspek-aspek yang dijelaskan diatas adalah berbagai macam upaya baik

yang sudah sesuai maupun yang belum sesuai yang dapat menjadikan para guru

lebih lancar dalam menerapkan atau melaksanakan pembelajaran dikelas.

Karena guru kurang paham dengan penyusunan terlebih penerapan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di dalam kelas, maka dapat

direkomendasikan adanya satu proses sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang lebih mendalam dan menyeluruh (misalnya pelatihan

penyusunan dan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

disertai dengan kegiatan monev oleh sekolah / tim independen). Pada intinya,

guru yang menjadi ujung tombak proses pembelajaran dan perlu adanya proses

pendampingan oleh instansi terkait. Sehingga permasalahan kekurangan dalam

hal ini dapat diatasi guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

143

B. SARAN

Melihat dari hasil penelitian ini bahwa terdapat beberapa kesulitan

yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) di kelas, maka hal ini hendaknya perlu untuk ditindak

lanjuti oleh pihak-pihak sebagai berikut:

1. Untuk Guru

Guru diharapkan lebih profesional lagi, baik itu dalam materi

maupun metode, rasa tanggung jawab, pribadi, sosial, intelektual, moral dan

spiritual. Selain itu guru diharapkan mampu memahami dan menerapkan

hukum didaktik dengan benar supaya proses Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) dapat tercapai dengan baik.

2. Untuk Sekolah

Sekolah perlu mengadakan seminar dalam satu sekolah, dengan

sekolah-sekolah lain tidak hanya satu domisili tetapi secara menyeluruh

dalam bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), setiap sebulan

sekali atau setiap satu semester agar para guru dapat sharing pengalaman

mengajar, dan apabila guru mengalami kesulitan dapat dicari solusi yang

tepat secara bersama-sama sehingga solusi tersebut tidak hanya untuk guru

dalam satu sekolah tetapi untuk semua sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

144

3. Universitas Sanata Dharma

Peneliti berharap, FKIP tidak hanya mengajarkan mengenai profesi

guru secara umum tetapi lebih mendalam lagi. Dan calon guru sebelum

praktik mengajar atau sebelum lulus juga perlu diberi pendalaman mengenai

kurikulum, seperti kurikulum KTSP saat ini. Calon guru tidak hanya

dibekali saat akan melakukan PPL saja dan hanya teorinya, namun

mengenai kurikulum tersebut sudah diajarkan sebelumnya sehingga calon

guru lebih mengerti dan mengenal kurikulum yang dilaksanakan sekarang.

4. Pemerintah

Karena yang menjadi kesulitan guru mayoritas diakibatkan

keterbatasan sarana prasarana di setiap sekolah, maka peneliti berharap

pemerintah mau memperbaiki pendidikan yang ada dengan membantu

memberikan sarana prasarana yang cukup untuk sekolah yang kurang dan

tidak memiliki sarana dan prasarana untuk proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM), supaya sekolah-sekolah yang ada dapat melakukan proses

pembelajaran dengan lancar dan menghasilkan generasi penerus yang

potensial.

C. KETERBATASAN

1. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah

kuesioner terbuka. Masing-masing pernyataan hanya memiliki pilihan ya

dan tidak, dan alasanya mengapa memilih jawaban tersebut. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

145

memungkinkan alasan yang dikemukakan responden yang berbeda-beda,

sehingga hasil penelitian tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

2. Peneliti tidak mampu melacak kejujuran setiap responden dalam

memberikan jawaban. Oleh sebab itu, maka apabila responen menjawab

dengan tidak jujur maka hasil penelitian tidak mencerminkan keadaan yang

sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

146

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Inglish. 1981. The Principles of Secondari Education. New York.

Amentembun, NA.1973. Guru dalam Administrasi Sekolah. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 1986. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Bina Aksara.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat

satuan Pendidikan (KTSP). Dalam Depdiknas (Online). Tersedia: http://ktsp.diknas.go.id/ktsp-sma.php.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Panduan Pengembangan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jakarta. Hadi, Sutrisno. 1986. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Peraturan Mendiknas. 2006. Permen Nomor 22, 23, 24. Dalam peraturan (Online).

Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan. Miles, Mattew B., Huberman, a. Michael. 1984. Qualitative Data Analysis. Beverly

Hills: Sage Publication. Moleong, Lexy. 1989. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Karya.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP (Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual). Jakarta: Bumi Aksara.

Nana, Sudjana, 1988. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.

Bandung: Sinar Baru. Peraturan Mendiknas Nomor 22. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

147

Peraturan Mendiknas Nomor 23. 2006. Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Peraturan Mendiknas Nomor 24. 2006. Pelaksanaan Peraturan Mentri Pendidikan

Nasional Nomor 22 dan Nomor 23. Jakarta. Poerwadarminto. 1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Romie, Stephen. 1954. Building The Hing School Curriculum. New York: The Ronald Press Comp.

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana. Spillane James. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. USD: Yogyakarta Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Thomas Gordon. 1983. Guru Yang Efektif. Jakarta: CV. Rajawali. Wiryokusumo Iskandar, Mulyadi Usman, 1988. Dasar-dasar Pengembangan

Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

149

KODE

KUESIONER PENELITIAN

KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI GURU EKONOMI AKUNTANSI

DI SMA KOTA YOGYAKARTA DALAM IMPLEMENTASI

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI KELAS

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

150

Hal: Pengisian Kuesioner

Kepada Yth: Bapak / Ibu Guru responden

Di tempat.

Dengan Hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul ” Kesulitan-Kesulitan yang dihadapi Guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Kelas” dalam rangka menempuh skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak / Ibu guru untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak / Ibu guru berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak / Ibu guru dan memastikan bahwa jawaban Bapak / Ibu guru hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.

Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak / Ibu guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.

Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak / Ibu guru, saya mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 21 Febuari 2008

Mengetahui Hormat Saya,

( E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. ) ( Eunike Dia Kristiani ) Dosen Pembimbing Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

151

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Kuesioner ini terdiri 2 bagian yaitu:

Bagian I : Identitas Responden

Bagian II : Pertanyaan

2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang saudara paling anggap sesuai dengan

keadaan pada jawaban yang telah disediakan dan berikan alasannya mengapa

saudara memilih jawaban tersebut?

BAGIAN I

Identitas Responden

SMU :

Nama :

(boleh tidak diisi)

Mengajar : Kelas X, Kelas XI, Kelas XII (coret yang

tidak perlu)

Pengalaman Mengajar: th

Jenis Kelamin :

Golongan :

Status Akreditas Sekolah:

Status Sekolah : Negeri / Swasta (coret yang tidak perlu)

Berapa kali guru mengalami pelatihan atau pendampingan dalam penyusunan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

152

BAGIAN II

Pertanyaan I

A. Tujuan Pendidikan Sekolah, Visi Sekolah, Misi Sekolah, Tujuan Sekolah

1. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas dengan menyesuaikan tujuan pendidikan sekolah?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

2. Apa Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan untuk melaksanakan visi sekolah

dalam pembelajaran di kela s?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

3. Apa Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan untuk melaksanakan misi sekolah

dalam pembelajaran dikelas?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

B. Struktur dan Muatan KTSP

Mata Pelajaran

4. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam menerapkan /

menyampaikan materi mata pelajaran dan materi pokok pembelajaran di dalam

kelas?

a. Ya b. Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

153

Alasan:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Pengembangan Diri

5. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam membimbing pelaksanaan

kegiatan pengembangan diri siswa yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan,

bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Pengaturan Beban Belajar

6. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan beban

belajar (tatap muka, mengatur alokasi waktu, struktur dan mandiri) yang telah

diatur sekolah?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Kriteria ketuntasan Belajar (Penilaian)

7. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan Indikator

ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran?

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

................................................................................................................................

...............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

154

Kenaikan Kelas dan Kelulusan

8. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan indikator

dan mekanisme kenaikan kelas yang telah disusun oleh Sekolah berdasarkan

Panduan kenaikan kelas?

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

................................................................................................................................

...............................................................................................................................

9. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam menerapkan strategi

penanganan siswa yang tidak naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh

sekolah?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Penjurusan di SMA

10. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penelusuran

bakat, minat, dan prestasi yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan

indikator dan mekanisme penjurusan di SMA?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

................................................................................................................................

...............................................................................................................................

Pendidikan Kecakapan Hidup

11. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam menyajikan pendidikan

kecakapan hidup (kecakapan personal, sosial, vokasional) secara terintegrasi

dengan pelajaran Bapak / Ibu di kelas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

155

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

................................................................................................................................

................................................................................................................................

C. Kalender Pendidikan

12. Apakah guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan pelaksanaan

pembelajaran dikelas yang telah disusun dalam kalender pendidikan yang

ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

D. Silabus dan RPP

Standar Kompetensi

13. Apakah guru mengalami kesulitan menerapkan Standar Kompetensi dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas ?

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Kompetensi Dasar

14. Apakah guru mengalami kesulitan menerapkan Kompetensi Dasar dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas?

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

156

................................................................................................................................

..............................................................................................................................

Kegiatan pembelajaran

15. Apakah guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan belajar (model

pembelajaran, media pembelajaran, pengembangan dalam potensi siswa) di

dalam kelas?

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Indikator

16. Apakah guru mengalami kesulitan dalam pelaksanaan indikator pencapaian

kompetensi di dalam kelas

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Penilaian

17. Apakah guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian otentik (unjuk

kerja, proyek, hasil kerja, tertulis (paper & pen), portofolio, sikap, diri)?

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

................................................................................................................................

................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

157

Alokasi Waktu

18. Apakah guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan alokasi waktu

pembelajaran yang sudah ditentukan dengan pelaksanaannya di dalam

kelas?

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Sumber Belajar

19. Apakah guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran di dalam

kelas dengan sumber belajar yang beragam?

a. Ya b. Tidak

Alasan:( jika jawaban iya, dalam hal apa)

................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..

Metode Belajar

20. Apakah guru mengalami kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran

yang akan digunakan di dalam kelas?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

................................................................................................................................

................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

158

Pertanyaan II

Setelah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan-kesulitan dalam mengimplementasikan

KTSP di dalam kelas, bagaimana guru mengatasi kesulitan-kesulitan yang di hadapi

tersebut? Jelaskan cara mengatasinya untuk setiap komponen yang dirasa menjadi

kesulitan Bapak/Ibu guru dalam mengimplementasikan KTSP?

INDIKATOR KOMPONEN CARA MENGATASI

Tujuan

Pendidikan

Sekolah

1. Tujuan

Pendidikan

Sekolah

Menengah Atas

2. Visi Sekolah

Menengah Atas

3. Misi Sekolah

Menengah Atas

Struktur dan

Muatan

KTSP

1. Mata Pelajaran

2. Pengembangan

Diri

3. Pengaturan

Beban Belajar

4. Kriteria

Ketuntasan

Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

159

INDIKATOR KOMPONEN CARA MENGATASI

5. Kenaikan Kelas

dan Kelulusan

6. Penjurusan di

SMA

7. Pendidikan

Kecakapan

Hidup

Kalender

Pendidikan

Kalender pendidikan

yang digunakan oleh

sekolah

Silabus dan

RPP

1. Standar

Kompetensi

2. Kompetensi

Dasar

3. Materi Pokok /

Pembelajaran

4. Kegiatan

Pembelajaran

5. Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

160

INDIKATOR KOMPONEN CARA MENGATASI

6. Penilaian Hasil

Belajar

7. Alokasi Waktu

8. Sumber Belajar

9. Metode Belajar

Pertanyaan III

Apa yang menjadi harapan / usulan Bapak/Ibu guru agar pelaksanaan KTSP di kelas

menjadi lebih operasional dan mudah?

Validasi Instrumen Penelitian / Kuesioner oleh Tim Ahli:

Tanggal Tanda Tangan

1. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.

2. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

3. Drs. Y. B. Adimassana, M.A.

4. Y. Supriyadi Bc. Hk. S.Pd

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

161

HASIL OLAH DATA PER ITEM SOAL (Untuk mengetahui jumlah presentase guru yang mengalami dan tidak mengalami kesulitan)

SMU / Item Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SMA Bhinneka Tunggal Ika T T T T T T Y T T T Y T T T Y Y Y T Y T SMA Bhinneka Tunggal Ika Y Y Y T T Y Y Y Y Y T Y Y T Y T T T T Y SMA Taman Madya IP T T T T Y T T T T T Y T T T T T T T T T SMA Taman Madya IP T T T T Y Y T T T T Y T T T Y T T T T Y SMA Taman Madya IP T T T T Y Y Y T T T Y T T T Y T T T T Y SMA Taman Madya IP T T T T T T Y T T T T T T T T T T T T T SMA Katolik Sang Timur T T T T T Y T T T T Y T T T Y T T T T T SMA Katolik Sang Timur T T T T Y Y T T Y T Y T T T T T T T T T SMA Stella Duce 1 Yk T T T T Y T Y T Y T Y T T T T T T T T T SMA Stella Duce 1 Yk T T T T Y T T T T Y T Y T T Y T Y T T Y SMA Santo Thomas Yk T T T T Y T Y T Y T T T T T Y Y T T T Y SMA Santo Thomas Yk T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T SMA 17'1 T T T T Y Y Y T T T Y T T T T T T T T T SMA Marsudi Luhur T T T Y Y T Y Y T Y Y Y Y T Y T T Y T T SMA Marsudi Luhur Y Y T Y T Y T Y Y T Y Y Y Y T Y T Y T Y SMA Marsudi Luhur T T Y T Y Y T T T T T T T T Y T T T T T SMA Stella Duce 2 Yk T T T T Y Y Y T T T T T T T Y T Y Y T Y SMA Bopkri 2 T T T T Y T Y T T Y Y T T T T T T T T T SMA Bopkri 2 T T T T T Y T T T T T T T T Y T T T T T SMA Taman Madya Jetis T T T T Y T T T T T Y T T T Y T T T T T SMA Taman Madya Jetis T T T Y T Y Y T T T Y T T T T T T T T T SMA Taman Madya Jetis T T T T Y Y T T Y T Y T T T T T Y T T T SMA Negeri 11 Yk Y T T T Y T Y Y T T Y Y Y T Y T T T T T SMA Negeri 11 Yk T T T T T T Y T Y T T T T T Y T T T T T SMA Negeri 8 Yk T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T SMA Negeri 8 Yk T T T T T Y T T T Y T T T T Y T T T T T SMA Negeri 7 Yk T T T T Y T T T T T T T T T T T T T T T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

162

SMA Negeri 7 Yk T T T T Y Y Y T T T T T T Y Y T T Y T T SMA Negeri 7 Yk T T T T Y T T T T T T T T T Y T T T T Y SMA Negeri 10 Yk T T T T T T T T T T Y T T T T T T T T T SMA Negeri 10 Yk T T T T T Y T T T T Y T T T T T T T T T SMA Negeri 10 Yk T T T T Y T Y Y Y T Y T T T Y T Y T T T SMA Budya Wacana Y Y Y T Y Y T T T Y Y Y Y Y Y Y T T T T SMA Santa Maria T T T T T T Y T T Y Y T T T T T T T T T SMA Santa Maria T T T T T T T T T T T T T T Y T T Y T T SMA Institute Indonesia T Y Y T Y Y Y T T Y Y T T Y T T Y T Y T SMA Piri 1 T T T T Y Y T T T T Y Y T T Y Y T Y T T SMA Piri 1 T T T Y Y Y Y T T T Y T Y Y Y T T T T Y SMA Piri 1 T T T Y T Y Y T T T Y T T T Y T T T T T SMA Negeri 11 Yk T T T T T T Y T T T T T T T Y T T T T Y SMA Stella Duce 2 T T T T Y Y T T T T Y T T T Y T Y T T Y SMA Boda T T T T Y Y Y T Y Y Y T T T Y Y T T T Y SMA Boda T T T T Y Y Y T T Y Y T T T Y T T T T Y SMA Marsudi Luhur T T T Y Y Y Y Y T Y Y Y Y T Y T T T T Y

Presentase Mengalami Kesulitan (Ya) 9 9 9 14 61 55 52 14 20 25 61 18 16 11 64 14 16 14 5 32 Tidak Kesulitan 91 91 91 86 39 45 48 86 80 75 39 82 84 89 36 86 84 86 95 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

163

Diagram I

Jumlah Guru yang mengalami kesulitan dan tidak mengalami kesulitan

dalam mengimplementasikan KTSP di kelas

dalam bentuk presentase (%)

0102030405060708090

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Ya (%)Tidak (%)

Item Soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

164

Tujuan PendidikanSekolahStruktur dan MuatanKTSPKalender Pendidikan

Silabus dan RPP

Diagram II Jumlah Guru yang mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan

KTSP di kelas dalam bentuk presentase (%) (Per Komponen)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: KESULITAN -KESULITAN YANG DIHAD API GURU ...Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI