28

Ketergantungan kebutuhan karbohidrat pada padi · jumlah banyak memerlukan pengelolaan dan teknik ... karet untuk batang atas. ... dilakukan dengan cara okulasi (mata tidur) atau

  • Upload
    doque

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Ketergantungan kebutuhan karbohidrat pada padi seperti yang terjadi saat ini sangat tidak menguntungkan bagi kelangsungan ketahanan pangan nasional.

Luas sawah yang relatif tetap bahkan cenderung berkurang, persaingan dengan komoditi lain yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi sangat berpengaruh terhadap tingkat produksi padi nasional.

Diversifikasi pangan dengan sumber karbohidrat lain merupakan tindakan yang sangat strategis.

Ubikayu adalah salah satu jenis tanaman pangan umbi yang memiliki potensi besar sebagai sumber pangan maupun industri.

Sifat ubikayu yang membutuhkan unsur hara dalam jumlah banyak memerlukan pengelolaan dan teknik budidaya secara bijaksana.

2

Peringkat Negara Produksi (metrik ton)

1 Nigeria 38.179.000

2 Brazil 26.644.700

3 Indonesia 19.459.400

4 Thailand 16.938.000

5 Congo, Dem Republic of 14.974.470

6 Ghana 9.738.812

7 Angola 8.606.210

8 Tanzania, United Rep of 7.000.000

9 India 6.700.000

10 Mozambique 6.150.000

11 Viet Nam 5.700.000

12 Uganda 5.500.000

13 Paraguay 4.910.110

14 China 4.215.700

15 Benin 3.100.000

16 Malawi 2.600.000

17 Madagascar 2.191.420

18 Colombia 2.125.163

19 Philippines 1.630.000

20 Côte d'Ivoire 1.500.000 3

TahunLuas Panen

(ha)

Produktivitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

2000 1.284.040 125,00 16.089.020

2001 1.317.912 129,00 17.054.648

2002 1.276.533 132,00 16.913.104

2003 1.244.543 149,00 18.523.810

2004 1.255.805 155,00 19.424.707

2005 1.213.460 159,00 19.321.183

2006 1.227.459 163,00 19.986.640

2007 1.201.481 166,36 19.988.058

2008 1.204.933 180,57 21.756.991

2009 1.175.666 187,46 22.039.145

2010*) 1.203.566 189,86 22.851.003

Keterangan: *) Angka Ramalan II

Sumber: BPS

4

5

Provinsi

Luas Produktivitas Produksi

Panen (Ha) (ku/Ha) (Ton)

1. Nanggroe Aceh D. 3,786 125,71 47,594

2. Sumatera Utara 38,140 232,82 887,987

3. Sumatera Barat 6,740 204,70 137,970

4. R i a u 4,296 122,73 52,725

5. J a m b i 2,753 137,06 37,733

6. Sumatera Selatan 11,254 154,27 173,618

7. Bengkulu 5,076 116,31 59,039

8. Lampung 320,344 246,15 7,885,116

9. Bangka Belitung 1,418 142,89 20,262

10. Riau Kepulauan 890 108,21 9,631

11. D.K.I. Jakarta 19 115,79 220

12. Jawa Barat 114,034 186,34 2,124,899

13. Jawa Tengah 192,018 175,45 3,369,046

14. D.I. Yogyakarta 71,718 153,13 1,098,192

15. Jawa Timur 202,708 152,65 3,094,320

16. Banten 8,190 141,38 115,788

17. B a l i 11,416 142,61 162,799

18. Nusa Tenggara Barat 6,962 119,46 83,171

19. Nusa Tenggara Timur 86,608 105,88 916,997

6

Provinsi

Luas Produktivitas Produksi

Panen (Ha) (ku/Ha) (Ton)

20. Kalimantan Barat 13,929 142,80 198,912

21. Kalimantan Tengah 6,625 117,08 77,564

22. Kalimantan Selatan 9,414 147,75 139,093

23. Kalimantan Timur 7,798 151,33 118,011

24. Sulawesi Utara 6,467 130,72 84,539

25. Sulawesi Tengah 3,520 173,24 60,980

26. Sulawesi Selatan 28,347 169,84 481,434

27. Sulawesi Tenggara 14,803 149,12 220,739

28. Gorontalo 614 119,58 7,342

29. Sulawesi Barat 3,905 149,79 58,494

30. Maluku 8,501 128,68 109,391

31. Maluku Utara 8,893 120,87 107,493

32. Papua Barat 1,238 110,39 13,666

33. Papua 3,016 118,09 35,616

Indonesia 1,205,440 182,43 21,990,381

7

Umbi

Kulit Pakan

Daging

Pangan

Gaplek

Tapioka

Onggok

Tepung

Casava

Industri

makanan

Industri

8

Iklim Curah hujan : 1.500-2.500 mm/tahun.

Suhu udara minimal : 10 derajat C, optimal 27-32 derajat C

Kelembaban udara optimal : 60-65%.

Sinar matahari : 10 jam/hari

Tanah Berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta

kaya bahan organik.

Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah jenis aluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.

Derajat kemasaman (pH) tanah : antara 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8.

Tinggi tempat Ketinggian tempat yang ideal : 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya

antara 10–1.500 m dpl.

Semakin tinggi tempat, pertumbuhan akan terganggu bahkan terjadi perubahan bentuk daun dan muncul bunga. Umbi akan terganggu juga perkembangannya jika singkong ditanam di daerah yang tinggi.

9

Produksi tepung : Kandungan protein rendah

Kadar HCN boleh tinggi

Kadar pati tinggi

Viskositas (kekentalan) pati baik

Umur boleh panjang (12 bulan)

Untuk pangan langsung Kandungan HCN < 50 mg per kg umbi segar

Kandungan protein tinggi

Umur pendek

Varietas unggul : Adira 1, Adira 4, Adira 2, DarulHidayah, Malang 1, Malang 2, Malang-4, Malang-6, UJ-3, dan UJ-5.

10

Syarat bibit baik : Berasal dari tanaman induk yang

cukup tua (10-12 bulan).

Harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.

Batangnya telah berkayu dan berdiameter ± 2,5 cm dan lurus.

Belum tumbuh tunas-tunas baru.

Bibit berupa stek batang langsung atau sambungan (sistem mukibat). Sebagai stek pilih batang bagian

bawah sampai tengah.

Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25–30 batang stek.

11

Bibit dengan sistem

Mukibat dilakukan

dengan menyambung

ubikayu unggul sebagai

batang bawah dan jenis

karet untuk batang atas.

Penyambungan dapat

dilakukan dengan cara

okulasi (mata tidur) atau

dengan sambungan

tunas hijau (green

budding).12

13

• Pembajakan tanah dilakukan 2 kali dengan

jarak pembajakan 2 minggu

• Setelah pembajakan tanah diberi pupuk

kandang 2 ton per ha

• Setelah penaburan pupuk kandang, tanah

digaru/ diratakan

• Pada tanah yang mudah tergenang dibuat

bedengan (guludan) untuk penanaman ubi

kayu.

Jarak tanam Monokultur : 100 X 100 cm, 100 X 60 cm atau 100 X

40 cm populasi 10.000-12.000 tan/ha

Tumpangsari :150 X 100 cm atau 300 X 150 cm

Mukibat : populasi 5.000 – 6.000 tan/ha

14

Cara tanam Tegak lurus dengan 1/3 stek

masuk ke dalam tanah

Hasil akan lebih baik jika stekdipotong rata di bagian stekyang masuk ke dalam tanah

Dosis 133-200 kg Urea, 60-100 kg SP-36, dan 120-200 kg KCl per ha.

Pupuk diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3

Pemberian pupuk organik sangat disarankan untuk mempertahankan kesuburan tanah

Penanaman pupuk hijau dilakukan 2 bulan sebelum pengolahan tanah dan dibenamkan saat pembajakan pertama.

15

Bibit yang tidak tumbuh disulam saat tanaman

berumur (1-3) minggu

Gulma dibersihkan saat tanaman berumur 1

bulan, dan dulangi lagi pada saat tanaman

berumur 2 bulan.

Pada umur (4-8) minggu dilakukan

pewiwilan/perempelan, dan disisakan dua

tunas (cabang) yang bagus pada setiap pohon.

Pembumbunan dilakukan pada umur (2-4)

bulan, untuk menggemburkan tanah.

16

17

18

19

Hama

Uret (Xylenthropus)

Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)

Penyakit

Bercak daun bakteri (Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CB)

Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith)

Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)

Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)

20

21

Ciri : daun bawah mulai berkurang, warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok.

Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas dalam.

Panen dilakukan dengan cara mencabut batang dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah. Umbi dibersihkan dari tanah dan kayu yang ada di pangkal umbi

Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang sehat, segar serta yang tidak cacat, terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis pada daging umbi.

22

23

24

25

Pabrik Tapioka

26

27

Petani Produsen

Umbi Segar

Tengkulak

Pedagang Besar

Pabrik Tapioka

Konsumen dan

Industri

Gaplek

Tengkulak

Pedagang Besar

EksportirPedagang

Eceran

28

Uraian Kebutuhan SatuanHarga/

Satuan (Rp)Jumlah

(Rp)

A. Biaya Produksi

1. Sewa lahan 1 tahun 1 ha 5.000.000 5.000.000

2. Bibit 1.100 setek 50 550.000

3. Pupuk

- Urea 200 kg 1.600 320.000

- SP-36 100 kg 1.600 160.000

- KCl 200 kg 2.250 450.000

4. Peralatan 1 paket 300.000 300.000

5. Tenaga kerja

- Pengolahan tanah 40 HOK 30.000 1.200.000

- Penanaman 5 HOK 30.000 150.000

- Pemupukan 15 HOK 30.000 450.000

- Pemeliharaan 20 HOK 30.000 600.000

6. Panen 25 HOK 30.000 750.000

Total Biaya Produksi 9.930.000

B. Pendapatan (Umbi Basah) 25.000 kg 600 15.000.000

C. Keuntungan 5.070.000