9

Click here to load reader

KETRAMPILAN KONSELING.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi

Citation preview

KETERAMPILAN KONSELING

Mengawali pertemuan1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri (mengucapkan salam, menunjukkan empati, dari awal pertemuan sampai menutup pertemuan) Selamat pagi, saya dokter.... yang sedang bertugas disini/ pagi ini (senyum)2. Menanyakan identitas klien dengan ibu/bpk/sdr siapa? Enaknya saya panggil siapa? (mbak, mas, ibu/bpk/ nama), usia nya berapa? Alamat nya dimana? Pekerjaannya apa/ kerjanya dimana? /kuliah dimana?3. Memberikan situasi yang nyaman (menawarkan pada klien / pasien ingin sendiri atau ingin ditemani, mempersilakan duduk dengan nyaman dan santai/ tenang, dll)Silahkan duduk bu/ pak.... Bpk/ ibu/ mb kesini dengan siapa/ diantar siapa? Ingin ditemani (pengantar) atau tidak? Kalau iya, bisa ikut masuk...4. Menunjukkan sikap empati (merasakan apa yang dirasakan klien tapi tidak larut pada keadaan atau perasaan klien, menanggapi yang dirasakan klien) 5. Menjaga rahasia klien (optional sesuai skenario)- Ibu/ bapak kesini ada keluhan apa? Bpk/ ibu bisa cerita ke saya. Apa yang bpk/ ibu ceritakan akan saya rahasiakan- Ibu jika ada uneg2/ ada perasaan yang ingin disampaikan, ibu bisa cerita ke saya. Apa yang ibu ceritakan akan menjadi rahasia saya. Inti konseling6. Menyambut/ mengeksplorasi kondisi klien- Ibu kesini ada masalah apa? Ada yang bisa saya bantu, bu? (mendengarkan pasien cerita, empati: saya dapat merasakan bagaimana perasaan Anda, saya dapat memahami pikiran Anda, saya dapat mengerti keinginan Anda )7. Membahas/mengidentifikasi masalah/ penyebabMenurut ibu apa yang menjadi masalah ibu, yang ibu tau tentang itu apa saja, bu? Apa yang menurut ibu menjadi penyebab masalah ibu? Misalnya pasien sebutkan satu, tanyakan ada yang lain yang bisa menyebabkan masalah itu8. Membantu menetapkan pilihan (tidak dianjurkan segera memberikan nasihat, bila klien atau pasien sangat tegang, bantu dengan menganjurkan alternatif pilihan)Baik ibu, untuk membantu penyelesaian permasalahan ibu, saya bisa memberikan informasi mengenai alternatif pilihan yang bisa ibu ambil..(jelaskan sesuai kasus) (jelaskan positif dan negatif dari setiap pilihan, disesuaikan dengan kondisi/ keluhan pasien, biarkan pasien yang mengambil keputusan)9. Mengingatkan hal- hal penting/ melakukan penetapan alternatif pemecahan masalah

Menutup pertemuan10. Melakukan penilaian terhadap efektivitas konseling (selama waktu yang ditentukan sudah melakukan 1-12)Bagaimana bu, ibu sudah mengerti tentang KB? Bisa ibu jelaskan lagi? Menurut ibu langkah- langkah apa yang bisa ibu tetapkan untuk menyelesaikan masalah?11. Membuat kesimpulan- Baik bu, hari ini ibu datang untuk ... tadi kita sudah membicarakan mengenai pilihan yang ibu ambil... ibu memutuskan untuk....-Jadi kesimpulannya,.... ibu ada masalah dengan/ mengenai, alternatif pemecahan yang ibu ambil, bisa..... kemudian ibu tadi memilih alternatif/ ibu memutuskan untuk..../ ibu masih ingin mempertimbangkan.... (simpulan dr konseling)12. Mengakhiri konseling atas persetujuan klienSaya kira cukup sekian pertemuan kita, bu. Ibu ada yang ingin ditanyakan lagi? Baik bu, sesuai keputusan yang ibu ambil saya akan (merujuk/ kita akan bertemu lagi hari ... untuk...)

*KASUSa. KB

b. TBCc. DiabetesDiabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin meningkat, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor risiko untuk DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.Gejala DM tipe II antara lain: rasa haus yang berlebih, buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari menjadi lebih sering dari biasanya), banyak makan, penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelasDiagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah sewaktu.Yang penting dilakukan oleh pasien DM adalah mengontrol kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang tidak terkontrol (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau terlalu rendah) dapat menimbulkan komplikasi pada pasien DM. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia, yaitu keadaan di mana kadar gula darah yang terlalu rendah (