4
Kewajiban Dokter secara Sosial Manusia hidup sebagai makluk social dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Hal ini pun terjadi dalam tenaga medis. Tanggung jawab keluarga besar tenaga medis termasuk dokter terhadap kesejahteraan keseluruhan masyarakat tidak hanya besifat kurati, yakni menyembuhkan penyakit yang sudah ada, melainkan juga bersifat preventif, menghindarkan masyarakat dari penyakit yang dapat menyerang para anggotanya. Segala sesuatu yang diketahui dokter tentang seorang penderita merupakan rahasia yang tidak boleh diungkapkan kepada siapapun. Pandangan yang beritikad baik ini sering dihadapkan pada tantangan, terutama sejak ditemukannya kuman-kuman penyebab penyakit menular.Jika tidak diungkapkan bagaimana kalau kemudian ia menulari sesama masyarakat dalam lingkungan sosial. Pandangan ini mau tidak mau menghadapkan dokter pada dilemma, antara kewajiban merahasiakan penyakit pasien dan kewajibannya kepada masyarakat, karena itu meskipun kode etik kedokterann yang ditetapkan World Medical Association tidak menjelaskan penyelesaiannya, British Medical Association, misalnya, telah mencoba menguraikan beberapa pengecualian dari kewajiban memegang rahasia tersebut. Dalam Handbook of Medical Ethics yang diterbitkan persatuan dokter Inggris terdapat lima pengecualian, yaitu: 1. Jika penderita sendiri mengizinkan pengungkapan rahasia tersebut. 2. Jika ada alas an medis yang kuat untuk mengungkapkannya tanpa izin pasien. 3. Jika kewajiban terhadap masyarakat mengharuskan pengungkapan rahasia seorang penderita . 4. Jika pengungkapan rahasia diperlukan untuk kepentingan penelitian yang sudah disetujui (approved purposes of medical research). 5. Jika peradilan menghendakinya. Kesehatan seluruh masyarakat hanya dapat dicapai apabila ada hubungan baik antara pemerintah, tenaga medis dan masyarakat.Karena itu , komunikasi harus di kembangkan agar masyarakat semakin memahami apa yang perlu mereka lakukan supaya anggota nya dapat sehat dan sejahtera. Jadi tenaga medis tidak boleh menyimpan pengetahuan tentang

Kewajiban Sosial dokter

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kecepatan dalam memberikan penanganan syok sangat penting, makin lama dimulainya tindakan resusitasi makin memperburuk prognosis.Prioritas utama yang harus segera dilakukan adalah pemberian oksigen aliran tinggi, stabilisasi jalan nafas, dan pemasangan jalur intravena, diikuti segera dengan resusitasi cairan. Apabila jalur intravena perifer sukar didapat, jalur intraoseus (IO) segera dimulai.Setelah jalur vaskular didapat, segera lakukan resusitasi cairan dengan bolus kristaloid isotonik (Ringer lactate, normal saline) sebanyak 20 mL/kg dalam waktu 5-20 menit.

Citation preview

Page 1: Kewajiban Sosial dokter

Kewajiban Dokter secara Sosial

Manusia hidup sebagai makluk social dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Hal ini pun terjadi dalam tenaga medis. Tanggung jawab keluarga besar tenaga medis termasuk dokter terhadap kesejahteraan keseluruhan masyarakat tidak hanya besifat kurati, yakni menyembuhkan penyakit yang sudah ada, melainkan juga bersifat preventif, menghindarkan masyarakat dari penyakit yang dapat menyerang para anggotanya. Segala sesuatu yang diketahui dokter tentang seorang penderita merupakan rahasia yang tidak boleh diungkapkan kepada siapapun. Pandangan yang beritikad baik ini sering dihadapkan pada tantangan, terutama sejak ditemukannya kuman-kuman penyebab penyakit menular.Jika tidak diungkapkan bagaimana kalau kemudian ia menulari sesama masyarakat dalam lingkungan sosial.

Pandangan ini mau tidak mau menghadapkan dokter pada dilemma, antara kewajiban merahasiakan penyakit pasien dan kewajibannya kepada masyarakat, karena itu meskipun kode etik kedokterann yang ditetapkan World Medical Association tidak menjelaskan penyelesaiannya, British Medical Association, misalnya, telah mencoba menguraikan beberapa pengecualian dari kewajiban memegang rahasia tersebut. Dalam Handbook of Medical Ethics yang diterbitkan persatuan dokter Inggris terdapat lima pengecualian, yaitu:

1. Jika penderita sendiri mengizinkan pengungkapan rahasia tersebut.2. Jika ada alas an medis yang kuat untuk mengungkapkannya tanpa izin pasien.3. Jika kewajiban terhadap masyarakat mengharuskan pengungkapan rahasia seorang penderita .4. Jika pengungkapan rahasia diperlukan untuk kepentingan penelitian yang sudah disetujui

(approved purposes of medical research).5. Jika peradilan menghendakinya.

Kesehatan seluruh masyarakat hanya dapat dicapai apabila ada hubungan baik antara pemerintah, tenaga medis dan masyarakat.Karena itu , komunikasi harus di kembangkan agar masyarakat semakin memahami apa yang perlu mereka lakukan supaya anggota nya dapat sehat dan sejahtera. Jadi tenaga medis tidak boleh menyimpan pengetahuan tentang penyakit dan penyembuhannya bagi lingkungan mereka sendiri semata-mata, tetapi harus membagikan pengetahuan itu pada masyarakat luas.Hal ini berlaku baik dalam menghindarkan penyakit maupun dalam menyembuhkan penyakit yang sudah ada.

Dokter yang membaktikan hidupnya untuk perikemanusian akan selalu mengutamakan kewajiban di atas hak-hak. Kewajiaban dokter terdiri dari kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien, kewajiban terhadap teman sejawat, dan kewajiban terhadap diri sendiri.

Kewajiban Umum yang berkaitan dengan Aspek Sosial

Pasal 3

Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Page 2: Kewajiban Sosial dokter

Pasal 7d

Setiap dokter harus senantiasa mengingat kewajiban melindungi hidup makluk insani.

Pasal 8

Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif, rehabilitative) baik fisik maupun psikososial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

Pasal 9

Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan di bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

Pasal 6

Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang menimbulkan keresahan masyarakat.

Menurut Fred Ameln, kewajiban seorang dokter dalam profesi medic dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori, yakni:

1. Kewajiban yang berkaitan dengan fungsi social pemeliharaan kesehatan (health care). Kategori ini menekankan kepentingan masyarakat luas, bukan hanya kepentingan pasien saja.

2. Kewajiban yang berkaitan dengan hak-hak pasien3. Kewajiban yang berkaitan dengan Standar Profesi Medik dan yang timbul dari SPM tersebut.

Kewajiban dokter terhadap pasien

Psal 10

Setiap dokter wajib bersikap tulus dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilan untuk kepentingan asien. Dalam hal ini mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Pasal 11

Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengna keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau masaah lainnya.

Pasal 12

Setiap dokter wajib merahsiakan segala sesuatu yang diketahuinua tentang sorang pasien, bahkan setelah pasien itu meninggal dunia.

Page 3: Kewajiban Sosial dokter

Pasal 13

Setiap dokter wajib melakukan pertolongan daruart sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

Hadiwardoyo AP. Etika Medis. Yogyakarta: Kanisius. 1989.

Soekanto S, Mohamad K. Aspek hokum dan etika kedokteran di Indonesia. Cetakan pertama. Jakarta: Grafiti Pers. 1983.

Hanafiah MJ, Amir A. etika kedokteran dan hokum kesehatan. Edisi 4. Jakarta: EGC. 2008.