2
Mengapa Yesus Berjalan Di Atas Air? Seorang bapak tua dari Indonesia ingin sekali naik perahu untuk berkeliling danau genezaret. Dahulu yesus pernah berjalan di atas air danau itu. Di danau itu ada beberapa nelayan beserta perahunya. Kemudian, bapak ini menyakan biaya naik perahu untuk berkeliling danau. Di luar dugaan, biaya untuk naik perahu ternyata sangat mahal. Jika dirupiah-kan, itu bernilai sekitar 1 juta rupiah. Dengan usaha orang Indonesia yang biasa menawar harga, bapak tua ini mencoba menawar dengan harga terendah.’’bisa tidak kalau hanya seratus ribu?’’ ucap sang bapak. Namun,para nelayan tidak menurunkan harga perahunya. Singkat cerita, urunglah keinginan sang bapak untuk naik perah. Dalam refleksi pribadi bapak tua tersebut, muncul sebuah pertanyaan perenungan ysng penting: mungkin harga sewa perahu yang mahallah yang mendi yesus memilih untuk berjalan di atas air? Tidak ada orang yang peduli dengan yesus untuk mengantarkan dia dengan perahunya sehingga yesus harus berdoa dan berjalan dengan iman di atas air danau ini.bukankah dunia kita hari ini memaksa kita untuk berani berdoa dan beriman pada yesus dalam segala tantangan hidup? Ini mahal. Hidup juga pelit permasalahan. Hidup kadang menakutkan. Kadang kekuatan kita tidak ada apa-apanya dibandingkan masalah. Pilihan untuk berani hidup dalam iman adalah pilihan untuk mengalami hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, seterut rencana Allah. Marilah izinkan yesus memegang tangan anda untuk berjalan di atas air. Anda tidak harus ditenggelamkan oleh keputusaan hidup.”pilihan untuk berani hidup dalam iman adalah pilihan untuk mengalami hal yang tidak mungkin mendi mungkin seturut rencana Allah.’'

KHOTBA.1.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KHOTBA.1.doc

Mengapa Yesus Berjalan Di Atas Air?

Seorang bapak tua dari Indonesia ingin sekali naik perahu untuk berkeliling danau genezaret. Dahulu yesus pernah berjalan di atas air danau itu. Di danau itu ada beberapa nelayan beserta perahunya. Kemudian, bapak ini menyakan biaya naik perahu untuk berkeliling danau. Di luar dugaan, biaya untuk naik perahu ternyata sangat mahal. Jika dirupiah-kan, itu bernilai sekitar 1 juta rupiah. Dengan usaha orang Indonesia yang biasa menawar harga, bapak tua ini mencoba menawar dengan harga terendah.’’bisa tidak kalau hanya seratus ribu?’’ ucap sang bapak. Namun,para nelayan tidak menurunkan harga perahunya. Singkat cerita, urunglah keinginan sang bapak untuk naik perah. Dalam refleksi pribadi bapak tua tersebut, muncul sebuah pertanyaan perenungan ysng penting: mungkin harga sewa perahu yang mahallah yang mendi yesus memilih untuk berjalan di atas air? Tidak ada orang yang peduli dengan yesus untuk mengantarkan dia dengan perahunya sehingga yesus harus berdoa dan berjalan dengan iman di atas air danau ini.bukankah dunia kita hari ini memaksa kita untuk berani berdoa dan beriman pada yesus dalam segala tantangan hidup? Ini mahal. Hidup juga pelit permasalahan. Hidup kadang menakutkan. Kadang kekuatan kita tidak ada apa-apanya dibandingkan masalah. Pilihan untuk berani hidup dalam iman adalah pilihan untuk mengalami hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, seterut rencana Allah. Marilah izinkan yesus memegang tangan anda untuk berjalan di atas air. Anda tidak harus ditenggelamkan oleh keputusaan hidup.”pilihan untuk berani hidup dalam iman adalah pilihan untuk mengalami hal yang tidak mungkin mendi mungkin seturut rencana Allah.’'