View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
1/15
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
2/15
KLIPIN
G
BERITA
2016
DITJEN
PEMBIAYAAN
PERUMAHAN
KEMENTERIAN
PEKERJAAN
UMUM
DAN
PERUMAHAN
RAKYAT
I
Tanggal
12
MEI
2016
|
Halaman Rubrik
22 PROPERTY
M
di
e
a
Q
INVESTOR
DAILY
|Jumal1s
Q
1|v|M
I
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
3/15
KLIPING
BERITA
2016
DITJEN
PEMBIAYAAN
PERUMAHAN
KEMENTERIAN
PEKERJAAN
UMUM
DAN
PERUMAHAN
RAKYAT
Tanggal
12
MEI 2016
Halaman Rubrik
[
22 PRQPERTY
Media
Q
INVESTOR
DAILY Jumalis
l
IMM
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
4/15
KLIPING
BERITA
2016
DITJEN
PEMBIAYAAN
PERUMAHAN
KEMENTERIAN
PEKERJAAN
UMUM
DAN PERUMAHAN
RAKYAT
Tanggal
[
12
MEI
2016
| Halaman Rubrik
Q zz pnopzm v
Media
E INVESTOR
DAILY
]Jumalis
l
IMM
E
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
5/15
KLIPING
BERITA
2016
DITJEN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN
KEMENTERIAN
PEKERJAAN
UMUM
DAN PERUMAI IAN
RAKYAT
Tanggal
I 12 MEI
2016
Halaman/Rubrik
I 22/PROPERTY
Media
Q
INVESTOR
DAILY
Jumalis Q 1R|
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
6/15
KLIPING
BERITA
2016
DITJEN
PEMBIAYAAN
PE
KEMENTERIAN
PEKERJAAN
UMUM
DANli’Iélll:[[‘IAI\’E\1;I1:J\N
RAKYAT
Taggal
¢ 12MEI20l6
HI
/Rb'
'Media
Emsms
INDONESIA
1 JIISTZ“
U
nk
€,{:;E\R:ANKAN
9.
PENYALURAN
KPR
TURUN
Bank
Andalkan
Kredit
Rumah
Bekas
JAKARTA
—-
Beberopo
bunk
mengondolkan
pembioyaczn
rumoh
bekus
atcu
secondary
market
untuk
menidgu
faenumbuhun
kredif
pemilikon
rumoh
tdhun
ini.
5
R ' °
periode
sama
pada
tahun
lalu.
‘ 'Y '°°° '*°° '
Persentase
itu
lebih
baik
ketimbang
pertumbuhan
KPR
Pasalnya,
kinerja
kredit
perseroan
pada
kuartal
I/2015
pemilikanrumah
(KPR)
tengah
yang
hanya
tumbuh
3,696
meiambat
seirlng
dengan
penu-
secara
yearon-year
(y-0-y).
runanpermintaanyangdisenai
I-lalserupadialamiPl‘Bank
beralihnya
skema
pembelian
Mandiri
Tbk.
Bank
pelal
itu
nunah
secara
tuna
bertahap.
mengandalkan
pembiayaan
‘ Henry
Koenai,
Dimktur
PT
rurnah
bekas
untuk
menjaga
Bank
Central
Asia
(BCA)
Tbk.
pertumbuhan
KPR.
mengatakan
untuk
rnenjaga
Harry
Gale,
Senior
Vice
Presi-
pertumbuhan
KPR,
manajemen,
dent
Kredit
Konsumer
Bank
akan
menyalurkan
kledit
pada
Mandiri,
lnenuturkan
potensi
pembelian
rumah
bekas.
pembiayaan
rumah
bekas
cukup
amisipasi
konsumen
besar.
Namun,
ungkapnya,
un-
rumah
1J|'iITlllTy
atau
baru
yang
tuk
menghitung
angka
poten-
banyak
memilih
menggunakan
sinya
cukup
sulit.
skema
cash
benahap,
mencari
Menurutnya,
yang
baru
bisa
pasar
KPR
di
rumah
bekas
dilihat
hanya
pada
bmk_erage
menjadi
salah
saru
strategi,
'
house
saja,
tetapi
masih
banyak
ujamya
kepada
Bisnis
pada
lagi
yang
ihdividu.
“Untuk
Selasa
(10/5].
,
segmen
nasabahnya
pun kami
Penumbuhan
KPR
BCA
pilih
cenderung
ke
nasabah‘
sepanjang
kuanal
I/2016
masih
prioritas.
'l\1juannya
untuk
men-
posltif
1
setelah
mencatatkan
jaga
pertumbuhan
dan
kualitas
kenaikan
9,396
menjadi
Rp59,87
kredit
tetap
teriaga,
tuturnya.
triliun
dibandingkan
dengan
Sampai
akhir
tahun
lalu,
Bank
Mandiri
mencatatkan
per-
>
M¢m=lrl
Pasali
tlunbuhan
KPR
sebesar
1,15%
KPR
dl
rumah
bekas
menjadi
Rp26,83
triliun
diban—
menjadl
salah
satu
dingkan
dengan
aahun
sebelum-
strateql.
nya.
Di
tengah
beberapa
bank mulai
>
Tren
permlntaan
memburu
pasar
KPR
altematif
KPR
menunlukkan
ke
rumah
bekas,
P1
Bank
porlambatan
~
CIMB
Niaga
Tbk.
justru
temp
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
7/15
V ‘ *..-..
;
KLIPING
BERITA
2016
DITJEN
PEMBIAYAAN
PERUMAHAN
»
KEMENTERIAN
PEKERJAAN
UMUM
DAN PERUMAHAN
RAKYAT
Tanggal
B
12 MEI
2016
|
Halaman/Rubrik
I
24/PERBANKAN
Media
Q
BISNIS
INDONESIA
|Jumalis
E
sum”;
R
Pérkembanqéh
Krediwrogertl
'
'Q_¥
'
_
l
.
.
1
»
‘
'lhnj\mg,
Kepala‘kaie11apetmintaanrun|ahyang
‘atas
padaaaat
menggmakan
Pmd\|kRltelBankCMBNiap,
juganedanglesusertaadanya
~KPRl'\1)il lI ~
_ ,,
1§pe|se1~na'n
masih Ialtpmatjf
pembayaran dengan
Dlannuamhlhkanbelakaagan,
‘ iokug
eashbert._ahap._
_‘
ini
cash henahap juga
mu@u@dape|nbeliuunah
Parwan
Surjaudaja,
Dixeknu‘
untukjangkayanglebnh
panlang
pmuuaunmamebuyeryang
UtarnaPl'Bank0CBCNISPTbk.,
hingga’60bu'lan.PErkembangqn
meihiimli.
‘ menyebutkan
perlambatan
KER
itumembuétpasarKPRtuems.
.
l>\@l n- Imam.
, f‘ he
wlnnulu
dengn
menylapkan
\0leh minappembehan
rumah
‘puan
KPRda|ammem-
R
-bcikaaadusiinwatifbagiqalon
mnkbvsl
_
B1:
Anssow
Elw
dehmr-"1\i=rnw=;L
,
»
; ‘
' buhan
KER GI.I1yo,' ifd=tl1r~lbI\sumer
PT
Menu:-at
-data Bank
lndo=
mwm
mm Jtu
pm
Beink Nepllzlnonesia
11>1
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
8/15
KLIPING
BERITA
2016
DITJEN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN
IGIMENTERIAN
PEKERJAAN
UMUM DAN
PERUMAHAN
RAKYAT
Tanggal
Media
12 2016
I Halaman Rubrik
l
21 PROPERTY
BISNIS INDONESIA | Jumalis
I
YUDI
SUPRIYANTO
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
9/15
Apersi
Sebut
Program
Sejuta
Rumah
Terancam
Mandek
By
Muhammad
Rinaldi
0:111
Mei2016
at
20 45 WIB
Liputan6.com,
Jakarta
-Asosiasi
Pengembang
Perumahan
dan
Permukiman
Seluruh
Indonesia
Apersi)
memprediksi
program
Pirpangg1j|,anM§gQgBumah
akan
mandek.
Selain
itu mungkin
gagal
kalau
dana
Fasilitas
Likuiditas
Pembiayaan
Perumahan
FLPP)
benar-benar
akan
digabung
ke
dalam
dana
Tabungan
Perumahan
Rakyat
Tapera).
Alasannya
Tapera
belum
berjalan,
dan
setidaknya butuh
dua
tahun
lalu
agar
I_.ap_g§
bisa
berjalan
efektif.
Harus
dipertimbangkan
dengan
hati-hati.
Jangan
sampai
kebijakan
penggabungan)
tersebut
justru
akan
membuat
pasokan
rumah
rakyat
terhenti
seperti
yang
terjadi
pada
2012
ketika
Kementerian
Perumahan
Rakyat
menyetop
penyaluran
FLPP,
kata
Ketua
Umum
DPP
Apersi,
Eddy
Ganefo
kepada
Liputan6.com.
Rabu
11/5/2015).
Apersi
berharap
Kementerian
Keuangan
dapat
membatalkan
surat
tersebut,
atau
Kementerian Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat
PUPR)
menolak
permintaan
Kemenkeu
tersebut
karena
tidak
sejalan
dengan
upaya
pemenuhan
Sejuta
Rumah
yang
diamanahkan
Presiden
Joko
Widodo.
Eddy
berpendapat,
harus
dipisahkan
antara
FLPP
dan
Tapera.
Menurut
dia, FLPP
itu
adalah
bentuk
kewajiban
pemerintah
kepada
seluruh
warga
yang
memenuhi
persyaratan.
Pemerintah
wajib memberi
kemudahan akses
dan
pembiayaan perumahan
bagi
masyarakat
berpenghasilan
rendah.
Sementara
Tapera
adalah
pengumpulan
dana
publik
yakni
pekerja
sehingga
dana
tersebut
hanya
dapat
diberikan
kepada
anggota
peserta
Tapera.
Kalau
dana
FLPP
masuk
Tapera,
bagaimana
dengan
mereka
yang
tidak
masuk
menjadi
peserta
Tapera?,“
tanya
Eddy.
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
10/15
Dia menuturkan,
seharusnya
FLPP tetap
berdiri sendiri
dan
berjalan
seperti
sekarang
ini dengan menyediakan
subsidi
selisih
bunga, dan
bantuan
uang muka.
Karena
FLPP ini tunduk
kepada
UU No 1 tahun
2011 tentang
Perumahan
dan
Kawasan
Permukiman
PKP)
sebagai
bentuk kewajiban
pemerintah
kepada
rakyat
berpenghasilan
rendah.
Sedangkan
Tapera
merujuk
pada
UU No
4 tahun
2016 tentang
Tapera.
Pemerintah,
kata
Eddy, justru sebaiknya
memperkuat
FLPP
dengan
memperluas
cakupan
subsidi
hingga
masyarakat
berpenghasilan
rendah di
sektor
informal
seperti
pedagang
kaki
lima
dan
pedagang
pasar
yang selama
ini
belum
tersentuh
kehadiran
pemerintah
untuk mendapatkan
rumah layak
huni.
“Kami
melihat
pemahaman
Kementerian
Keuangan
kurang
bisa
memahami
filosofi
dua
regulasi
ini yaitu
UU PKP
dan
UU Tapera,
ujar
dia.
Kementerian
PUPR
dalam
ha] ini Ditjen
Pembiayaan
Perumahan
harus
tegas
menolak
penggabungan
tersebut.
Karena jika
disetujui
justru
akan
merugikan
pencapaian
target-target
Kementerian
PUPR
di
bidang
perumahan
rakyat. Bahkan
realisasi
Qgggram
s_ejuta
rumah
tahun
ini
diprediksi
bakal
drop.
Bahkan
sekarang
saja realisasi
sejuta
rumah
sudah
terpengaruh
dengan
pengetatan
kebijakan
oleh pemerintah
dengan
berbagai
syarat
yang
menyebabkan
bank
mengerem
akad
KPR subsidi.
Pengetatan
itu antara
lain kewajiban
infrastruktur
jalan
harus
sudah
tersedia
termasuk
aliran Iistrik
sudah
menyala.
lni
saja
sudah
banyak
menghambat
penyaluran
FLPP.
Padahal
kalau
perumahan
baru
sudah
pasti jalan
belum dibangun
yang
bagus, apalagi
listrik.
Tapi
jalan
pasti
dibangun,
dan
tidak
mungkin
rumah
dibiarkan
tanpa
Iistrik,
keluh
Eddy,
Muhammad
Rinaldi/Ahm)
http_:[/bisnis.liputan6.com/read/2504593@persi-sebut-prozram-seiuta-rumah-terancam-mandek
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
11/15
Dana
untuk
Program
FLPP
dan
Tapera
Sebaiknya
Tak
Digabung
By Muhammad
Rinaldi
on111\/ ei2016
at17.33
W15
Liputan6.com.
Jakarta
-
Kementerian
Perumahan
rakyat
dan
Pekerjaan
Umum
(PUPR)
diminta
untuk
menolak
tegas
rencana
Kementerian
Keuangan
untuk
melebur
dana Fasilitas
Likuiditas
Pembiayaan
Perumahan
(FLPP)
ke
dalam
Tabungan
Perumahan
Rakyat
(Tapera).
Penggabungan
tersebut
dikhawatirkan
akan
menganggu
mekanisme
penyaluran
kredit
subsidi
untuk
rumah
masyarakat
berpenghasilan
rendah
(MBR)
yang
selama
ini
sudah berjalan.
lsu penggabungan
dana
FLPP
ke
Tapera
diketahui
dari menyebarnya
surat
Menteri
Keuangan
No
S-304/MK/05/2016
tertanggal
26
April 2016
yang
ditujukan
kepada
Menteri
PUPR
mengenai
penggabungan
Program
FLPP
ke dalam
Program
Tapera.
Dalam
surat
yang ditandatangani
Menteri
Keuangan
Bambang
P.S
Brodjonegoro
itu
disebutkan
alasan
penggabungan
merujuk
pada
Pasa161
ayat
(1)
huruf
F UU
Tapera
yang
mengatakan
dana
Tapera
bisa
bersumber
dari
dana
Iainnya
yang
sah
sesuai
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Menkeu
menafsirkan
FLPP
termasuk
dalam
sumber
dana
Iainnya
tersebut.
Namun
menurut
Ketua
The
Housing
and
Urban
Development
(HUD) Institute Zulfi
Syarif
Koto
penafsiran
itu
tidak
tepat
dan keliru.
Dia
meminta
Menteri
PUPR
menolak
surat
Menkeu
tersebut
karena
akan
merugikan
kepentingan
masyarakat
luas yang
selama
ini mengandalkan
FLPP
sebagai
sumber
pembiayaan
perumahan.
Surat
Menkeu
itu
harus
diluruskan
dan
ditolak.
Jelas
sekali
bahwa
Tapera
adalah
dana
amanat
masyarakat,
sedangkan
FLPP
itu
bersumber
dari
APBN.
Jadi
ini dua
bentuk
yang
berbeda,
sehingga
keliru
kalau
dipaksakan
bergabung,
kata Zulfi
kepadaLiputan6.com,
Rabu
(11/5/2016)‘
Tanggungjawab
untuk
merumahkan
masyarakat
berpenghasilan
rendah
adalah
kewajiban
negara,
yang
salah
satunya
selama
ini dilakukan
dengan
menyalurkan
FLPP
sehingga
MBR
bisa
memiliki
rumah
dengan
bunga
rendah
dan
tenor
panjang.
Kewajiban
pemerintah
itu
termaktub
dalam
Pasal
54 UU
No
1
tahun
2011
tentang
Perumahan
dan
Kawasan
Permukiman
(PKP).
Kalau
benar
dana
FLPP
akan
dilebur
ke Tapera,
Zulfi
memastikan
langkah
ini akan
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
12/15
sangat
berpengaruh
terhadap
kinerja
Program
Sejuta
Rumah yang
dicanangkan
Pemerintah
Jokowi-JK.
Perbankan
akan menahan
diri
wait and
see),
sehingga
banyak
rumah
yang
sudah dibangun
terancam
gagal akad
kredit.
Apalagi
hingga
kini
Tapera
belum
dapat dipastikan
kapan
bisa
berjalan
optimal,
bahkan
perangkat
kerjanya
pun
belum
terbentuk.
Saat ini praktis
hanya FLPP
yang
dapat
diandalkan
untuk
mendorong
Program
Sejuta
Rumah.
Karena
pada
Tahun
Anggaran
2016 ini,
dana
stimulan
PSU
untuk
perumahan
MBR
sangat terbatas,
demikian
juga
dengan
dana
dekonsentrasi
untuk
34
provinsi
se-
Indonesia
juga
masing-masing
dipotong
sebesar
10 persen.
|ni tentu
banyak berpengaruh
terhadap
realisasi
rumah
rakyat
pada
tahun
ini, tegas
Zulfi.
Dia
menilai Kementerian
Keuangan
terkesan
“panik“
untuk
mencari
sumber
pendanaan
dari
APBN
untuk Tapera.
sehingga
dana
FLPP
pun
mencari
sasaran.
HUD
Institute
berpendapat,
kalau
merujuk
pada
UU
N0
4
tahun 2016
tentang
Tapera,
dalam
dua
tahun
ke depan
yang akan
digabungkan
dalam
Tapera
hanya dana
Bapertarum
PNS.
Sedangkan
FLPP
tidak
secara
eksplisit
disebutkan.
Oleh
karena
itu, HUD
Institute
bersama
komponen
masyarakat
perumahan
lainnya
akan
menunggu
dan
mencermati
sikap
Kementerian
PUPR
cq
Ditjend
Pembiayaan
Perumahan
untuk menjawab
surat
Kementerian
Keuangan
tersebut.
Dia meminta
Kementerian PUPR
agar
duduk
bersama seluruh
stakeholders perumahan
rakyat
untuk
menyikapi
surat
tersebut.
Muhammad
Rinaldi/Gdn)
http://bisnis.|iputan6.com/read/2504350/dana-untuk-program-f|pp-dan~tapera-
sebaiknya-tak-digabung
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
13/15
..».
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
14/15
Selasa, 10
Mei
2016
|
22:14
Jelang
Lebaran,
Penjualan
Rumah
Diprediksi
Alami
Penurunan
Semarang
-
Real
Estate
Indonesia
(RE ) Jawa
Tengah
menyatakan
menjelang
Lebaran
penjualan
rumah
biasanya mengalami
penurunan
antara
10-15
persen
dibandingkan
dengan
hari-hari
normaI_
ltu
biasa terjadi pada
jelang Lebaran,
kalau
untuk kaiangan
menengah
biasanya
akan
rnemanfaatkan
uang
mereka untuk
keperluan
Lebaran,
kata seorang
pengurus
RE
Jawa Tengah
Bidang
Promosi,
Humas, dan
Publikasi
Juremi
di
Semarang,
Selasa (10/5).
Menurut dia,
penurunan penjualan
akan
terjadi
untuk
seluruh
jenis rumah,
mulai
dari rumah
untuk
segmentasi
sederhana hingga
rumah
mewah.
Terkait
dengan
penurunan
penjualan,
pihak
pengembang
tidak dapat berbuat banyak mengingat
ha
tersebut sudah
menjadi
tren
tahunan.
Memang
kami
akan
menggelar
sejumlah
promo, meski
begitu
upaya-upaya
tersebut
tidak
memberikan
hasil
yang terlalu
signifikan,
katanya.
Juremi
mengatakan
biasanya
penurunan
penjualan
akan terjadi
menjelang
Lebaran
dan
menjelang
tahun
ajaran
baru.
Tetapi
untuk
tahun
ini kami
agak diuntungkan
dengan
bersamaannya
memontum
jelang
Lebaran
dengan
jelang
tahun ajaran
barur Jika
biasanya
penurunan
terjadi
dua Kali
dalam
satu tahun,
untuk
tahun
ini
diprediksi
hanya akan
terjadi
satu kali, katanya.
Menurut
dia,
penjualan
akan kembali
baik sekitar
1-2 bulan
usai
Lebaran.
Pada saat
itu, penjualan
akan
kembali
normal dan
diharapkan
bisa
lebih
meningkat
dibandingkan
dengan
hari
biasanya.
Seorang
pengurus
Bidang
Lingkungan
RE Jawa
Tengah
Nur Widi
Wijatmiko
mengatakan
penurunan
penjualan
biasanya
juga
terjadi
untuk
rumah
sederhana
program
fasilitas
Iikuiditas
pembiayaan
perumahan
(FLPP).
Untuk
menarik
calon
konsumen,
kami akan
melakukan
sejumlah
program
promo,
di
antaranya
berupa
hadiah,
diskon
uang muka,
dan subsidi
bunga,
katanya.
/FER
ANTARA
htt;;[/www.beritasatu.com[properti/364275-ielang-lebaran-peniuaIan-rumah-diprediksi-a|ami-
Qenurunan.htm|
8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016
15/15