Kliping, 12 Mei 2016

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    1/15

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    2/15

    KLIPIN

    G

    BERITA

    2016

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN

    PERUMAHAN

    RAKYAT

    I

    Tanggal

    12

    MEI

    2016

    |

    Halaman Rubrik

    22 PROPERTY

    M

    di

     

    e

    a

    Q

    INVESTOR

    DAILY

    |Jumal1s

    Q

    1|v|M

    I

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    3/15

      KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN

    PERUMAHAN

    RAKYAT

    Tanggal

    12

    MEI 2016

    Halaman Rubrik

    [

    22 PRQPERTY

    Media

    Q

    INVESTOR

    DAILY Jumalis

    l

    IMM

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    4/15

    KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN PERUMAHAN

    RAKYAT

    Tanggal

    [

    12

    MEI

    2016

    | Halaman Rubrik

    Q zz pnopzm v

    Media

    E INVESTOR

    DAILY

    ]Jumalis

    l

    IMM

    E

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    5/15

     

    KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJEN PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN PERUMAI IAN

    RAKYAT

    Tanggal

    I 12 MEI

    2016

    Halaman/Rubrik

    I 22/PROPERTY

    Media

    Q

    INVESTOR

    DAILY

    Jumalis Q 1R|

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    6/15

    KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PE

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DANli’Iélll:[[‘IAI\’E\1;I1:J\N

    RAKYAT

    Taggal

    ¢ 12MEI20l6

    HI

    /Rb'

    'Media

    Emsms

    INDONESIA

    1 JIISTZ“

    U

    nk

    €,{:;E\R:ANKAN

    9.

    PENYALURAN

    KPR

    TURUN

    Bank

    Andalkan

    Kredit

    Rumah

    Bekas

    JAKARTA

    —-

    Beberopo

    bunk

    mengondolkan

    pembioyaczn

    rumoh

    bekus

    atcu

    secondary

    market

    untuk

    menidgu

    faenumbuhun

    kredif

    pemilikon

    rumoh

    tdhun

    ini.

    5

    R ' °

    periode

    sama

    pada

    tahun

    lalu.

    ‘ 'Y '°°° '*°° '

    Persentase

    itu

    lebih

    baik

    ketimbang

    pertumbuhan

    KPR

    Pasalnya,

    kinerja

    kredit

    perseroan

    pada

    kuartal

    I/2015

    pemilikanrumah

    (KPR)

    tengah

    yang

    hanya

    tumbuh

    3,696

    meiambat

    seirlng

    dengan

    penu-

    secara

    yearon-year

    (y-0-y).

    runanpermintaanyangdisenai

    I-lalserupadialamiPl‘Bank

    beralihnya

    skema

    pembelian

    Mandiri

    Tbk.

    Bank

    pelal

    itu

    nunah

    secara

    tuna

    bertahap.

    mengandalkan

    pembiayaan

    ‘ Henry

    Koenai,

    Dimktur

    PT

    rurnah

    bekas

    untuk

    menjaga

    Bank

    Central

    Asia

    (BCA)

    Tbk.

    pertumbuhan

    KPR.

    mengatakan

    untuk

    rnenjaga

    Harry

    Gale,

    Senior

    Vice

    Presi-

    pertumbuhan

    KPR,

    manajemen,

    dent

    Kredit

    Konsumer

    Bank

    akan

    menyalurkan

    kledit

    pada

    Mandiri,

    lnenuturkan

    potensi

    pembelian

    rumah

    bekas.

    pembiayaan

    rumah

    bekas

    cukup

    amisipasi

    konsumen

    besar.

    Namun,

    ungkapnya,

    un-

    rumah

    1J|'iITlllTy

    atau

    baru

    yang

    tuk

    menghitung

    angka

    poten-

    banyak

    memilih

    menggunakan

    sinya

    cukup

    sulit.

    skema

    cash

    benahap,

    mencari

    Menurutnya,

    yang

    baru

    bisa

    pasar

    KPR

    di

    rumah

    bekas

    dilihat

    hanya

    pada

    bmk_erage

    menjadi

    salah

    saru

    strategi,

    '

    house

    saja,

    tetapi

    masih

    banyak

    ujamya

    kepada

    Bisnis

    pada

    lagi

    yang

    ihdividu.

    “Untuk

    Selasa

    (10/5].

    ,

    segmen

    nasabahnya

    pun kami

    Penumbuhan

    KPR

    BCA

    pilih

    cenderung

    ke

    nasabah‘

    sepanjang

    kuanal

    I/2016

    masih

    prioritas.

    'l\1juannya

    untuk

    men-

    posltif

    1

    setelah

    mencatatkan

    jaga

    pertumbuhan

    dan

    kualitas

    kenaikan

    9,396

    menjadi

    Rp59,87

    kredit

    tetap

    teriaga,

    tuturnya.

    triliun

    dibandingkan

    dengan

    Sampai

    akhir

    tahun

    lalu,

    Bank

    Mandiri

    mencatatkan

    per-

    >

    M¢m=lrl

    Pasali

    tlunbuhan

    KPR

    sebesar

    1,15%

    KPR

    dl

    rumah

    bekas

    menjadi

    Rp26,83

    triliun

    diban—

    menjadl

    salah

    satu

    dingkan

    dengan

    aahun

    sebelum-

    strateql.

    nya.

    Di

    tengah

    beberapa

    bank mulai

    >

    Tren

    permlntaan

    memburu

    pasar

    KPR

    altematif

    KPR

    menunlukkan

    ke

    rumah

    bekas,

    P1

    Bank

    porlambatan

    ~

    CIMB

    Niaga

    Tbk.

    justru

    temp

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    7/15

    V ‘ *..-..

    ;

    KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    »

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN PERUMAHAN

    RAKYAT

    Tanggal

    B

    12 MEI

    2016

    |

    Halaman/Rubrik

    I

    24/PERBANKAN

    Media

    Q

    BISNIS

    INDONESIA

    |Jumalis

    E

    sum”;

    R

    Pérkembanqéh

    Krediwrogertl

    '

    'Q_¥

    '

    _

    l

    .

    .

    1

    »

    'lhnj\mg,

    Kepala‘kaie11apetmintaanrun|ahyang

    ‘atas

    padaaaat

    menggmakan

    Pmd\|kRltelBankCMBNiap,

    juganedanglesusertaadanya

    ~KPRl'\1)il lI ~

    _ ,,

    1§pe|se1~na'n

    masih Ialtpmatjf

    pembayaran dengan

    Dlannuamhlhkanbelakaagan,

    ‘ iokug

    eashbert._ahap._

    _‘

    ini

    cash henahap juga

    mu@u@dape|nbeliuunah

    Parwan

    Surjaudaja,

    Dixeknu‘

    untukjangkayanglebnh

    panlang

    pmuuaunmamebuyeryang

    UtarnaPl'Bank0CBCNISPTbk.,

    hingga’60bu'lan.PErkembangqn

    meihiimli.

    ‘ menyebutkan

    perlambatan

    KER

    itumembuétpasarKPRtuems.

    .

    l>\@l n- Imam.

    , f‘ he

    wlnnulu

    dengn

    menylapkan

    \0leh minappembehan

    rumah

    ‘puan

    KPRda|ammem-

    R

    -bcikaaadusiinwatifbagiqalon

    mnkbvsl

    _

    B1:

    Anssow

    Elw

    dehmr-"1\i=rnw=;L

    ,

    »

    ; ‘

    ' buhan

    KER GI.I1yo,' ifd=tl1r~lbI\sumer

    PT

    Menu:-at

    -data Bank

    lndo=

    mwm

    mm Jtu

    pm

    Beink Nepllzlnonesia

    11>1

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    8/15

     

    KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJEN PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    IGIMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM DAN

    PERUMAHAN

    RAKYAT

    Tanggal

    Media

    12 2016

    I Halaman Rubrik

    l

    21 PROPERTY

    BISNIS INDONESIA | Jumalis

    I

    YUDI

    SUPRIYANTO

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    9/15

    Apersi

    Sebut

    Program

    Sejuta

    Rumah

    Terancam

    Mandek

    By

    Muhammad

    Rinaldi

    0:111

    Mei2016

    at

    20 45 WIB

    Liputan6.com,

    Jakarta

    -Asosiasi

    Pengembang

    Perumahan

    dan

    Permukiman

    Seluruh

    Indonesia

     Apersi)

    memprediksi

    program

    Pirpangg1j|,anM§gQgBumah

    akan

    mandek.

    Selain

    itu mungkin

    gagal

    kalau

    dana

    Fasilitas

    Likuiditas

    Pembiayaan

    Perumahan

     FLPP)

    benar-benar

    akan

    digabung

    ke

    dalam

    dana

    Tabungan

    Perumahan

    Rakyat

     Tapera).

    Alasannya

    Tapera

    belum

    berjalan,

    dan

    setidaknya butuh

    dua

    tahun

    lalu

    agar

    I_.ap_g§

    bisa

    berjalan

    efektif.

     Harus

    dipertimbangkan

    dengan

    hati-hati.

    Jangan

    sampai

    kebijakan

     penggabungan)

    tersebut

    justru

    akan

    membuat

    pasokan

    rumah

    rakyat

    terhenti

    seperti

    yang

    terjadi

    pada

    2012

    ketika

    Kementerian

    Perumahan

    Rakyat

    menyetop

    penyaluran

    FLPP,

    kata

    Ketua

    Umum

    DPP

    Apersi,

    Eddy

    Ganefo

    kepada

    Liputan6.com.

    Rabu

     11/5/2015).

    Apersi

    berharap

    Kementerian

    Keuangan

    dapat

    membatalkan

    surat

    tersebut,

    atau

    Kementerian Pekerjaan

    Umum

    dan

    Perumahan

    Rakyat

     PUPR)

    menolak

    permintaan

    Kemenkeu

    tersebut

    karena

    tidak

    sejalan

    dengan

    upaya

    pemenuhan

    Sejuta

    Rumah

    yang

    diamanahkan

    Presiden

    Joko

    Widodo.

    Eddy

    berpendapat,

    harus

    dipisahkan

    antara

    FLPP

    dan

    Tapera.

    Menurut

    dia, FLPP

    itu

    adalah

    bentuk

    kewajiban

    pemerintah

    kepada

    seluruh

    warga

    yang

    memenuhi

    persyaratan.

    Pemerintah

    wajib memberi

    kemudahan akses

    dan

    pembiayaan perumahan

    bagi

    masyarakat

    berpenghasilan

    rendah.

    Sementara

    Tapera

    adalah

    pengumpulan

    dana

    publik

    yakni

    pekerja

    sehingga

    dana

    tersebut

    hanya

    dapat

    diberikan

    kepada

    anggota

    peserta

    Tapera.

     Kalau

    dana

    FLPP

    masuk

    Tapera,

    bagaimana

    dengan

    mereka

    yang

    tidak

    masuk

    menjadi

    peserta

    Tapera?,“

    tanya

    Eddy.

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    10/15

    Dia menuturkan,

    seharusnya

    FLPP tetap

    berdiri sendiri

    dan

    berjalan

    seperti

    sekarang

    ini dengan menyediakan

    subsidi

    selisih

    bunga, dan

    bantuan

    uang muka.

    Karena

    FLPP ini tunduk

    kepada

    UU No 1 tahun

    2011 tentang

    Perumahan

    dan

    Kawasan

    Permukiman

     PKP)

    sebagai

    bentuk kewajiban

    pemerintah

    kepada

    rakyat

    berpenghasilan

    rendah.

    Sedangkan

    Tapera

    merujuk

    pada

    UU No

    4 tahun

    2016 tentang

    Tapera.

    Pemerintah,

    kata

    Eddy, justru sebaiknya

    memperkuat

    FLPP

    dengan

    memperluas

    cakupan

    subsidi

    hingga

    masyarakat

    berpenghasilan

    rendah di

    sektor

    informal

    seperti

    pedagang

    kaki

    lima

    dan

    pedagang

    pasar

    yang selama

    ini

    belum

    tersentuh

    kehadiran

    pemerintah

    untuk mendapatkan

    rumah layak

    huni.

    “Kami

    melihat

    pemahaman

    Kementerian

    Keuangan

    kurang

    bisa

    memahami

    filosofi

    dua

    regulasi

    ini yaitu

    UU PKP

    dan

    UU Tapera,

    ujar

    dia.

    Kementerian

    PUPR

    dalam

    ha] ini Ditjen

    Pembiayaan

    Perumahan

    harus

    tegas

    menolak

    penggabungan

    tersebut.

    Karena jika

    disetujui

    justru

    akan

    merugikan

    pencapaian

    target-target

    Kementerian

    PUPR

    di

    bidang

    perumahan

    rakyat. Bahkan

    realisasi

    Qgggram

    s_ejuta

    rumah

    tahun

    ini

    diprediksi

    bakal

    drop.

    Bahkan

    sekarang

    saja realisasi

    sejuta

    rumah

    sudah

    terpengaruh

    dengan

    pengetatan

    kebijakan

    oleh pemerintah

    dengan

    berbagai

    syarat

    yang

    menyebabkan

    bank

    mengerem

    akad

    KPR subsidi.

    Pengetatan

    itu antara

    lain kewajiban

    infrastruktur

    jalan

    harus

    sudah

    tersedia

    termasuk

    aliran Iistrik

    sudah

    menyala.

     lni

    saja

    sudah

    banyak

    menghambat

    penyaluran

    FLPP.

    Padahal

    kalau

    perumahan

    baru

    sudah

    pasti jalan

    belum dibangun

    yang

    bagus, apalagi

    listrik.

    Tapi

    jalan

    pasti

    dibangun,

    dan

    tidak

    mungkin

    rumah

    dibiarkan

    tanpa

    Iistrik,

    keluh

    Eddy,

     Muhammad

    Rinaldi/Ahm)

    http_:[/bisnis.liputan6.com/read/2504593@persi-sebut-prozram-seiuta-rumah-terancam-mandek

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    11/15

    Dana

    untuk

    Program

    FLPP

    dan

    Tapera

    Sebaiknya

    Tak

    Digabung

    By Muhammad

    Rinaldi

    on111\/ ei2016

    at17.33

    W15

    Liputan6.com.

    Jakarta

    -

    Kementerian

    Perumahan

    rakyat

    dan

    Pekerjaan

    Umum

    (PUPR)

    diminta

    untuk

    menolak

    tegas

    rencana

    Kementerian

    Keuangan

    untuk

    melebur

    dana Fasilitas

    Likuiditas

    Pembiayaan

    Perumahan

    (FLPP)

    ke

    dalam

    Tabungan

    Perumahan

    Rakyat

    (Tapera).

    Penggabungan

    tersebut

    dikhawatirkan

    akan

    menganggu

    mekanisme

    penyaluran

    kredit

    subsidi

    untuk

    rumah

    masyarakat

    berpenghasilan

    rendah

    (MBR)

    yang

    selama

    ini

    sudah berjalan.

    lsu penggabungan

    dana

    FLPP

    ke

    Tapera

    diketahui

    dari menyebarnya

    surat

    Menteri

    Keuangan

    No

    S-304/MK/05/2016

    tertanggal

    26

    April 2016

    yang

    ditujukan

    kepada

    Menteri

    PUPR

    mengenai

    penggabungan

    Program

    FLPP

    ke dalam

    Program

    Tapera.

    Dalam

    surat

    yang ditandatangani

    Menteri

    Keuangan

    Bambang

    P.S

    Brodjonegoro

    itu

    disebutkan

    alasan

    penggabungan

    merujuk

    pada

    Pasa161

    ayat

    (1)

    huruf

    F UU

    Tapera

    yang

    mengatakan

    dana

    Tapera

    bisa

    bersumber

    dari

    dana

    Iainnya

    yang

    sah

    sesuai

    peraturan

    perundang-undangan

    yang

    berlaku.

    Menkeu

    menafsirkan

    FLPP

    termasuk

    dalam

    sumber

    dana

    Iainnya

    tersebut.

    Namun

    menurut

    Ketua

    The

    Housing

    and

    Urban

    Development

    (HUD) Institute Zulfi

    Syarif

    Koto

    penafsiran

    itu

    tidak

    tepat

    dan keliru.

    Dia

    meminta

    Menteri

    PUPR

    menolak

    surat

    Menkeu

    tersebut

    karena

    akan

    merugikan

    kepentingan

    masyarakat

    luas yang

    selama

    ini mengandalkan

    FLPP

    sebagai

    sumber

    pembiayaan

    perumahan.

     Surat

    Menkeu

    itu

    harus

    diluruskan

    dan

    ditolak.

    Jelas

    sekali

    bahwa

    Tapera

    adalah

    dana

    amanat

    masyarakat,

    sedangkan

    FLPP

    itu

    bersumber

    dari

    APBN.

    Jadi

    ini dua

    bentuk

    yang

    berbeda,

    sehingga

    keliru

    kalau

    dipaksakan

    bergabung,

    kata Zulfi

    kepadaLiputan6.com,

    Rabu

    (11/5/2016)‘

    Tanggungjawab

    untuk

    merumahkan

    masyarakat

    berpenghasilan

    rendah

    adalah

    kewajiban

    negara,

    yang

    salah

    satunya

    selama

    ini dilakukan

    dengan

    menyalurkan

    FLPP

    sehingga

    MBR

    bisa

    memiliki

    rumah

    dengan

    bunga

    rendah

    dan

    tenor

    panjang.

    Kewajiban

    pemerintah

    itu

    termaktub

    dalam

    Pasal

    54 UU

    No

    1

    tahun

    2011

    tentang

    Perumahan

    dan

    Kawasan

    Permukiman

    (PKP).

    Kalau

    benar

    dana

    FLPP

    akan

    dilebur

    ke Tapera,

    Zulfi

    memastikan

    langkah

    ini akan

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    12/15

    sangat

    berpengaruh

    terhadap

    kinerja

    Program

    Sejuta

    Rumah yang

    dicanangkan

    Pemerintah

    Jokowi-JK.

    Perbankan

    akan menahan

    diri

     wait and

    see),

    sehingga

    banyak

    rumah

    yang

    sudah dibangun

    terancam

    gagal akad

    kredit.

    Apalagi

    hingga

    kini

    Tapera

    belum

    dapat dipastikan

    kapan

    bisa

    berjalan

    optimal,

    bahkan

    perangkat

    kerjanya

    pun

    belum

    terbentuk.

    Saat ini praktis

    hanya FLPP

    yang

    dapat

    diandalkan

    untuk

    mendorong

    Program

    Sejuta

    Rumah.

    Karena

    pada

    Tahun

    Anggaran

    2016 ini,

    dana

    stimulan

    PSU

    untuk

    perumahan

    MBR

    sangat terbatas,

    demikian

    juga

    dengan

    dana

    dekonsentrasi

    untuk

    34

    provinsi

    se-

    Indonesia

    juga

    masing-masing

    dipotong

    sebesar

    10 persen.

     |ni tentu

    banyak berpengaruh

    terhadap

    realisasi

    rumah

    rakyat

    pada

    tahun

    ini, tegas

    Zulfi.

    Dia

    menilai Kementerian

    Keuangan

    terkesan

    “panik“

    untuk

    mencari

    sumber

    pendanaan

    dari

    APBN

    untuk Tapera.

    sehingga

    dana

    FLPP

    pun

    mencari

    sasaran.

    HUD

    Institute

    berpendapat,

    kalau

    merujuk

    pada

    UU

    N0

    4

    tahun 2016

    tentang

    Tapera,

    dalam

    dua

    tahun

    ke depan

    yang akan

    digabungkan

    dalam

    Tapera

    hanya dana

    Bapertarum

    PNS.

    Sedangkan

    FLPP

    tidak

    secara

    eksplisit

    disebutkan.

    Oleh

    karena

    itu, HUD

    Institute

    bersama

    komponen

    masyarakat

    perumahan

    lainnya

    akan

    menunggu

    dan

    mencermati

    sikap

    Kementerian

    PUPR

    cq

    Ditjend

    Pembiayaan

    Perumahan

    untuk menjawab

    surat

    Kementerian

    Keuangan

    tersebut.

    Dia meminta

    Kementerian PUPR

    agar

    duduk

    bersama seluruh

    stakeholders perumahan

    rakyat

    untuk

    menyikapi

    surat

    tersebut.

     Muhammad

    Rinaldi/Gdn)

    http://bisnis.|iputan6.com/read/2504350/dana-untuk-program-f|pp-dan~tapera-

    sebaiknya-tak-digabung

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    13/15

    ..».

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    14/15

    Selasa, 10

    Mei

    2016

    |

    22:14

    Jelang

    Lebaran,

    Penjualan

    Rumah

    Diprediksi

    Alami

    Penurunan

    Semarang

    -

    Real

    Estate

    Indonesia

    (RE ) Jawa

    Tengah

    menyatakan

    menjelang

    Lebaran

    penjualan

    rumah

    biasanya mengalami

    penurunan

    antara

    10-15

    persen

    dibandingkan

    dengan

    hari-hari

    normaI_

     ltu

    biasa terjadi pada

    jelang Lebaran,

    kalau

    untuk kaiangan

    menengah

    biasanya

    akan

    rnemanfaatkan

    uang

    mereka untuk

    keperluan

    Lebaran,

    kata seorang

    pengurus

    RE

    Jawa Tengah

    Bidang

    Promosi,

    Humas, dan

    Publikasi

    Juremi

    di

    Semarang,

    Selasa (10/5).

    Menurut dia,

    penurunan penjualan

    akan

    terjadi

    untuk

    seluruh

    jenis rumah,

    mulai

    dari rumah

    untuk

    segmentasi

    sederhana hingga

    rumah

    mewah.

    Terkait

    dengan

    penurunan

    penjualan,

    pihak

    pengembang

    tidak dapat berbuat banyak mengingat

    ha

    tersebut sudah

    menjadi

    tren

    tahunan.

     Memang

    kami

    akan

    menggelar

    sejumlah

    promo, meski

    begitu

    upaya-upaya

    tersebut

    tidak

    memberikan

    hasil

    yang terlalu

    signifikan,

    katanya.

    Juremi

    mengatakan

    biasanya

    penurunan

    penjualan

    akan terjadi

    menjelang

    Lebaran

    dan

    menjelang

    tahun

    ajaran

    baru.

     Tetapi

    untuk

    tahun

    ini kami

    agak diuntungkan

    dengan

    bersamaannya

    memontum

    jelang

    Lebaran

    dengan

    jelang

    tahun ajaran

    barur Jika

    biasanya

    penurunan

    terjadi

    dua Kali

    dalam

    satu tahun,

    untuk

    tahun

    ini

    diprediksi

    hanya akan

    terjadi

    satu kali, katanya.

    Menurut

    dia,

    penjualan

    akan kembali

    baik sekitar

    1-2 bulan

    usai

    Lebaran.

    Pada saat

    itu, penjualan

    akan

    kembali

    normal dan

    diharapkan

    bisa

    lebih

    meningkat

    dibandingkan

    dengan

    hari

    biasanya.

    Seorang

    pengurus

    Bidang

    Lingkungan

    RE Jawa

    Tengah

    Nur Widi

    Wijatmiko

    mengatakan

    penurunan

    penjualan

    biasanya

    juga

    terjadi

    untuk

    rumah

    sederhana

    program

    fasilitas

    Iikuiditas

    pembiayaan

    perumahan

    (FLPP).

     Untuk

    menarik

    calon

    konsumen,

    kami akan

    melakukan

    sejumlah

    program

    promo,

    di

    antaranya

    berupa

    hadiah,

    diskon

    uang muka,

    dan subsidi

    bunga,

    katanya.

    /FER

    ANTARA

    htt;;[/www.beritasatu.com[properti/364275-ielang-lebaran-peniuaIan-rumah-diprediksi-a|ami-

    Qenurunan.htm|

  • 8/16/2019 Kliping, 12 Mei 2016

    15/15