Upload
sejati
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN PADA HEPATITIS
1. Dwi Prasetyo Utomo (Sertu) 14.1.0152. Dwi Setyaning14.1.0163. I Nyoman Udiantara 14.1.0274. Lailatul Islam 14.1.0345. Lia Izatul 14.1.0366. Mey Dical Rosidu Rosadi 14.1.040
ADALAH PENYAKIT INFEKSI SISTEMIK YANG MENIMBULKAN EFEK UTAMA PADA ORGAN HATI YANG DISEBABKAN OLEH BERBAGAIVIRUS HEPATITIS.
HEPATITIS
ETIOLOGI
Type A Type B Type C Type D Type E
Metode
Transmisi
Fekal-oral
melalui
orang lain
Parenteral
seksual,
perinatal
Parenteral
jarang
seksual,
orang ke
orang,
perinatal
Parenteral perinatal,
memerlukan koinfeksi
dengan type B
Fekal-oral
Keparahan Tak ikterik
dan asimto-
matik
Parah Menyebar
luas, dapat
berkem-
bang sampai
kronis
Peningkatan
insiden
kronis dan
gagal hepar
akut
Peningkatan
insiden
kronis dan
gagal hepar
akut
Sumber
Virus
Darah,
feces, saliva
Darah,
saliva,
semen,
sekresi
vagina
Terutama
melalui
darah
Melalui
darah
Darah,
feces, saliva
HEPATITIS - A
* KARAKTERISTIK VIRUS: GOLONGAN ENTEROVIRUS RNA DIAMETER 27 NM DIDETEKSI PADA AKHIR MASA INKUBASI DAN FASE PRE IKTERIK
HEPATITIS - B
*KARAKTERISTIK VIRUS:VIRUS DNADIAMETER 42 NM, BERKAPSUL GANDAMEMILIKI LAPISAN PERMUKAAN DENGAN INTI DIDALAMNYADITEMUKAN DIDALAM SERUM, DISEBUT JUGA DENGAN PARTIKEL “DANE”DIDALAM SERUM DITEMUKAN PARTIKEL LAIN YANG BERBENTUK BULAT DAN TUBULER, MERUPAKANVIRUS YANG TIDAK LENGKAP YAITU HBSAG (UNTUK PEMBUATAN VAKSIN)REPLIKASI DITUNJUKKAN OLEH HBEAG (MENUNJUKKAN TANDA INFEKTIVITAS)
HEPATITIS - C
KARAKTERISTIK VIRUS:– VIRUS RNA YANG TERBUNGKUS LEMAK– DIAMETER 30-60 NM
HEPATITIS - D
KARAKTERISTIK VIRUS:VIRUS RNADIAMETER 35 NMMEMBUTUHKAN HBSAG UNTUK BERPERAN SEBAGAILAPISAN LUAR PARTIKEL UNTUK MELAKUKAN REPLIKASI
HEPATITIS - E
KARAKTERISTIK VIRUS: VIRUS RNA DIAMETER 32 - 34 NM
Manifes Klinik secara Umum
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
Hepatitis Akut Terdiri dari istirahat, diet, dan pengobatan medikamentosa. a) Istirahat Pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan untuk
istirahat. Istirahat mutlak tidak terbukti dapat mempercepat penyembuhan. Kekecualian diberikan kepada mereka dengan umur tua dan keadaan umum yang buruk.
b) Diet Jika pasien mual, tidak nafsu makan atau muntah-muntah
sebaiknya di berikan infus. Jika sudah tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup kalori ( 30 – 35 kalori/kg BB ) dengan protein cukup ( 1 gr/kg BB ). Pemberin lemak sebenarnya tidak perlu dibatasi.
HEPATITIS KRONIS
) Hepatitis B Pemberian interferon pada penyakit ini ditujukan untuk
menghambat replikasi virus hepatitis B, menghambat nekrosis sel hati oleh karena reaksi radang, dan mencegah transformasi maigna sel-sel hati.
HEPATITIS C Arif mansjoer (2001: 516) Pemberian interferon
bertujuan mengurangi gejala, mengusahakan perbaikan parameter kimiawi, mengurangi peradangan dalam jaringan hati, menghambat progresi histopatologi, menurunkan infektivitas, menurunkan resiko terjadinya hepatoma, dan memperbaiki harapan hidup.
PENGKAJIAN IDENTITAS: BIASANYA TERJADI PADA USIA > 30 TAHUN LAKI-LAKI >> WANITA LINGKUNGAN YANG KOTOR DAPAT MEMPERBURUK KEADAAN RIWAYAT PEKERJAAN TIDAK BERPENGARUH
ASUHAN KEPERAWATAN
HEPATITIS
1. MALAISE, ANOREKSIA, MUAL DAN MUNTAH2. GEJALA FLU, FARINGITIS, ABTUK, CORYZA, FOTOPOBIA, SAKIT KEPALA, DAN MIALGIA3. DEMAM DITEMUKAN PADA INFEKSI HAV4. IKTERUS DIDAHULUI DENGAN KEMUNCULAN URINE BEWARNA GELAP5. PRURITUS (BIASANYA RINGAN DAN SEMENTARA)6. NYERI TEKAN PADA HATI7. SPLENOMEGALI RINGAN8. LIMFA DENOPATI
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERUBAHAN NUTRISI: KURANG DARI KEBUTUHAN BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN MASUKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN METABOLIK: ANOREKSIA, MUAL/MUNTAH DAN GANGGUAN ABSORBSI DAN METABOLISME PENCERNAAN MAKANAN: PENURUNAN PERISTALTIK (REFLEKS VISERAL), EMPEDU TERTAHAN.
GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) BERHUBUNGAN DENGAN PEMBENGKAKAN HEPAR YANG MENGALAMI INFLAMASI HATI DAN BENDUNGAN VENA PORTA.
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF BERHUBUNGAN DENGAN PENGUMPULAN CAIRAN INTRAABDOMEN, ASITES PENURUNAN EKSPANSI PARU DAN AKUMULASI SEKRET.
INTERVENSI KEPERAWATAN Diagnosa Keperawatan 1 Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan
sedikit dalam frekuensi sering dan tawarkan makan pagi paling besar.
Berikan perawatan mulut sebelum makan. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak. Dorong pemasukan sari jeruk, minuman karbonat dan
permen berat sepanjang hari. Konsultasikan pada ahli diet, dukungan tim nutrisi
untuk memberikan diet sesuai kebutuhan pasien, dengan masukan lemak dan protein sesuai toleransi.
Awasi glukosa darah. Berikan obat sesuai indikasi Berikan tambahan makanan/nutrisi dukungan total bila
dibutuhkan.
Diagnosa Keperawatan 2 : Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
Kriteria Hasil : Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku
dalam nyeri (tidak meringis kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)
Intervensi : Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode
yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri. Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien
terhadap nyeri Berikan informasi akurat dan jelaskan penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui. Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak
mengandung efek hepatotoksi.
Diagnosa Keperawatan 3 : Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.
Kriteria Hasil : Pola nafas adekuat Intervensi : Awasi frekwensi , kedalaman dan upaya
pernafasan Auskultasi bunyi nafas tambahan Berikan posisi semi fowler Berikan latihan nafas dalam dan batuk
efektif Berikan oksigen sesuai kebutuhan