71
Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENDALIAN PENDUDUK PENDATANG DENGAN MELIBATKAN KELEMBAGAAN DESA PAKRAMAN ( STUDI DI KOTA DENPASAR) TIM PENELITI ANAK AGUNG ISTRI ARI ATU DEWI., SH., MH. 0010017602 Ketua ANAK AGUNG NGURAH WIRASILA., SH.,MH. 0014055804 Anggota FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA 2015

Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

  • Upload
    others

  • View
    28

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENDALIAN PENDUDUK

PENDATANG DENGAN MELIBATKAN KELEMBAGAAN DESA PAKRAMAN

( STUDI DI KOTA DENPASAR)

TIM PENELITI

ANAK AGUNG ISTRI ARI ATU DEWI., SH., MH.

0010017602 Ketua

ANAK AGUNG NGURAH WIRASILA., SH.,MH.

0014055804 Anggota

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian
Page 3: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

ii

Abstrak

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENDALIAN PENDUDUK

PENDATANG DENGAN MELIBATKAN KELEMBAGAAN DESA PAKRAMAN

( STUDI DI KOTA DENPASAR)

Anak Agung Istri Ari Atu Dewi.

Anak Agung Ngurah Wirasila.

Fakultas Hukum Universitas Udayana

Masalah kependudukan telah menjadi persoalan yang sangat kompleks dalam

perkembangan dewasa ini. Hal ini juga terjadi di wilayah hukum Kota Denpasar, dimana

pertumbuhan penduduk sangat pesat dengan daya dukung dan daya tampung sangat terbatas.

Berhubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui 2 (dua) hal

yaitu : pertama, untuk mengetahui pengaturan secara yuridis penduduk pendatang di Kota

Denpasar. Kedua, untuk mengetahui mengenai keterlibatan desa pakraman dalam pengendalian

penduduk pendatang. Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan peraturan peundang-undangan (statue approach).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : pertama, bahwa dalam

mengantisipasai ledakan kependudukan ataupun pengendalian penduduk pendatang di wilayah

hukum Kota Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar mendasarkan kewenangannya dalam

pengendalian penduduk pendatang dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, UU

Nomor 23 Tahun 2014, UU 23 tahun 2006 sebagaiman telah diubah dengan UU Nomor 24

Tahun 2013, Perda Provinsi Bali Nomor 10 TAhun 1998, Perda Provinsi Bali 3 Tahun 2001,

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Denpasar

Nomor 6 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem

Informasi manajemen Kependudukan (SIMDUK), Keputusan Walikota Nomor 593 Taun 2000

tentang Penertiban Penduduk Pendatang. Keputusan ini juga terjadi perubahan yaitu Keputusan

Walikota Denpasar Nomor 610 Tahun 2002 tentang Perubahan Keputusan Walikota Denpasar

Nomor 539 Tahun 2000. Kedua, Mengenai Pelibatan Desa Pakraman dalam pengendalian

Penduduk Penndatang di wilayah hukum Kota Denpasar juga diatur secara jelas baik dalam

tataran Perda, Keputusan Walikota serta dituangkan dalam Kesepakatan Kerjasama antara Pihak

Kedinasan dengan Pihak Desa Pakraman di wilayah hukum Kota Denpasar. Dengan diaturnya

secara jelas keterlibatan Desa Pakraman tersebut memberikan otoritas kepada Desa Pakraman

dalam pengendalian Penduduk pendatang sesuai dengan awig-awig desa pakraman setempat.

Sebagai rekomendasi dalam penelitian ini maka perlu adanya pengaturan lebih jelas dalam

setiap awig-awig desa pakraman di wilayah Hukum Kota Denpasar tentang penduduk pendatang,

sehingga ledakan penduduk di Kota Denpasar dapat dikendalikan. Rekomendasi juga ditujukan

kepada Pemerintah Kota Denpasar, untuk lebih sungguh-sungguh menerapan kebijakan-

kebijakan hukum tersebut agar perkembangan penduduk pendatang dapat dikendalikan.

Kata Kunci : Kewenangan, Penduduk Pendatang, Desa Pakraman.

Page 4: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

iii

Abstrac

LOCAL GOVERNMENT AUTHORITY IN CONTROL POPULATION RISING INVOLVING

THE INSTITUTIONAL PAKRAMAN VILLAGE

(STUDY IN DENPASAR)

Anak Agung Istri Ari Atu Dewi.

Anak Agung Ngurah Wirasila.

Faculty of Law

Udayana University

The population problem has become a very complex issue in development today. It also

occurs in the jurisdiction in Denpasar, where population growth is very rapid with carrying

capacity and very limited capacity. Associated with these conditions, to investigate the two (2)

things: first, to determine the juridical arrangements of migrants in the city of Denpasar. Second,

to find out about the involvement Pakraman the immigrant population control. In accordance

with the purpose of the research approach used is the approach peundang statutory regulations

(statue approach).

Based on the results of the study can be summarized as follows: first, that in

mengantisipasai explosion of population or population control entrants in the jurisdiction in

Denpasar, Denpasar government bases its authority in controlling the population of newcomers

to the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945, Law No. 23 of 2014, Act 23 2006 as

amended by Act No. 24 of 2013, the Regulation of Bali Province Number 10 of 1998, regulation

of Bali Province 3, 2001, the Regional Regulation No. 5 of 2014 on the Amendment of Regional

Regulation Denpasar No. 6 of 1996 on the Implementation of Population Registration in the

Framework Population Management Information System, Mayor Decree No. 593 of 2000 on

Control Population Taun entrants. This decision is also a change that decision Denpasar Mayor

No. 610 of 2002 on the amendment decision Denpasar Mayor No. 539 of 2000. Second,

Regarding involvement in the control population Pakraman Penndatang in the jurisdiction of the

city of Denpasar also clearly regulated both at the level of legislation, as well as the Mayor's

decision set forth in the Cooperation Agreement between the Parties Pakraman State Party in the

jurisdiction of the city of Denpasar. With clearly arranged Pakraman involvement of the

authorizing Pakraman in accordance with the immigrant population control awig awig local

Pakraman.

As a recommendation in this study adjustments should be made clearer in every awig

awig Pakraman in the Law of Denpasar on migrants, so that the population explosion in the city

of Denpasar can be controlled. Recommendations also addressed to the Government of

Denpasar, for more earnest menerapan legal policies so that development can be controlled

migrants.

Key word : Authorities, Population Immigrants , Pakraman Village.

Page 5: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………… i

PENGESAHAN…………………………………………………………………………… ii

ABSTRAK……………..……………………………………………………………….

ABSTRAC………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….

iii

v

vii

KATA PENGANTAR............................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang Masalah………………………………………………………….. 1

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 6

BAB II STUDI PUSTAKA……………………………………………………………….. 7

2.1. Konsep Kewenangan…………………………………………………………….. 7

2.2. Desa Pakraman sebagai masyarakat hukum adat yang otonom..................... 10

2.3. Konsep Penduduk dan Penduduk Pendatang............................................... 14

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN……………………......................... 16

3.1. Tujuan penelitian……………………………………………………………….. 16

3.2. Manfaat penelitian ................................................................................................... 16

BAB IV METODE PENELITIAN……………………………………………………….. 17

4.1. Jenis Penelitian........................................................................................................ 17

Page 6: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

v

4.2. Sifat Penelitian........................................................................................................ 18

4.3. Sumber Bahan Hukum………………………………………………………….. 18

4.4. Teknik pengumpulan bahan hukum..................................................................... 19

4.5. Teknik analisis bahan hukum............................................................................... 19

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………… 21

5.1. Kewenangan Pemerintah Kota Denpasar Dalam Pengendalian Penduduk

Pendatang ………………………………………………………………………….

21

5.2. Bentuk keterlibatan Desa Pakraman dalam Pengendalian Penduduk Pendatang di

Kota Denpasar..................................................................................................

29

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………… 45

6.1. Simpulan………………………………………………………………………… 45

6.2. Saran……………………………………………………………………………… 47

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 48

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................................... 50

Lampiran 1 : Personalia Tenaga Peneliti................................................................................ 50

Page 7: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa, kerena berkat

Anugrahnya sehingga pelaksanaan kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan lancar dan

semstinya sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah ditetapkan.

Hasil penelitian ini, dituangkan dalam bentuk laporan yang Berjudul “KEWENANGAN

PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENDALIAN PENDUDUK PENDATANG

DENGAN MELIBATKAN KELEMBAGAAN DESA PAKRAMAN ( STUDI DI KOTA

DENPASAR)”. Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dn

kerjasama dari para pihak diantaranya :

1. Universitas Udayana melalui LPPM Universitas Udayana, yang telah memberikan

dana dan fasilitas lainnya yang tidak dapat diungkap satu persatu.

2. Unit Penelitian dan Pengabdian Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah

banyak memfasilitasi demi terwujudnya penelitian ini.

3. Tim Peneliti yang telah meluangkan banyak waktu dalam pelaksanaan penelitian ini.

4. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini, yang tidak

dapat diungkapkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa kegiatan dan laporan Penelitian ini jauh dari sempurna, akan

tetapi diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik kalangan

akademis maupun praktisi yang mempunyai perhatian terhadap permasalahan yang dikaji dalam

penelitian ini.

Denpasar, 28 September 2015

Tim Peneliti

Page 8: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pariwisata telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan masyarakat Bali

secara menyeluruh. Namun meski disadari sebagai sebuah industry yang mampu menghidupi

sebagian besar masyarakat, dampak negative pariwisata pun cukup banyak.

Keberhasilan pariwisata di Bali di akui menjadi sebab bertambahnya migrasi ke Bali. Dengan

demikian salah satu dampak yang ditimbulkan dari keberhasilan pariwisata adalah masalah

kependudukan. Sebagaimana dikatakan Pitana bahwa masalah kependudukan dapat

menimbulkan dampak sekunder yang berantai aseperti pengangguran, gelandangan dan

pengemis, prostitusi, penyalahguaan obat terlarang, tindakan kriminal atau berbagai penyakit

sosial lainnya. Di berbagai tempat masalah kependudukan dapat menimbulkan konflik sosial

antar ras, suku, agama ataupun masalah ekonomi. Apabila masalah kependudukan ini tidak

dikelola dengan baik akan berdampak negatif bagi kelangsungan pariwisata di Bali.

Menurut Penelitian Pitana1 , masalah kependudukan telah menjadi persoalan yang sangat

kompleks dalam perkembangan pariwisata di Kuta. Hal ini sangat dirasakan oleh semua lapisan

masyarakat di kuta baik kalangan birokrat maupun para usahawan yang bergerak di bidang

ekonomi.

Massalah kependudukan juga merupakan pusat perhatian, dimana dikatakan bahwa Bali

sebagai tempat aktivitas masyarakat nasional maupun internasionalbaik dalam kegiatan ekonomi,

1 Pitana, I Gde, 2000, Kuta Cermin Retak Pariwisata Bali, Upada Sastra.

Page 9: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

2

pemerintahan pendidikan dan kebudayaan akan menimbulkan suatu permasalahan yang sangat

strategis yaitu "masalah kependudukan ". MAsalah Kependudukan ini tidak dapat dipandang

sebelah mata karena masalah kependudukan merupakan masalah yang multi dimensional dan

multi effect.

Sebagai gambaran awal, berdasarkan berita media Gatra bahwa laju Pertumbuhan

Penduduk Bali Mencengangkan. Laju pertumbuhan penduduk Bali cukup mencengangkan.

Dalam setahun mencapai 1,46 persen, jauh melebihi angka nasional, yakin 1,29 persen.

Selanjutnya data yang diungkap Bali Post bahwa pertambahan penduduk pendatang di Denpasar

setiap tahunnya terus meningkat. Bahkan, laju pertambahan penduduk pendatang mengalahkan

pertumbuhan penduduk tetap. Data terbaru menyebutkan pertumbuhan penduduk pendatang di

Denpasar mencapai 0,12 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan penduduk tetap hanya 0,02

persen. Jumlah penduduk pendatang yang menuju Denpasar per tahunnya mencapai 4.000 orang.

Jika rasio pertumbuhan ini terus terpolakan maka marginalisasi penduduk lokal sangat terbuka.

Berita Koran yang tertanggal 25 Februari 2011 dengan judul “ Penertiban pendatang

belum efektif”. Pertambahan penduduk khususnya di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar

diatas rata-rata. Secara Spesifik laju Pertumbuhan penduduk perkecamatan dalam kurun waktu

yang sama paling tinggi di kecamatan kuta selatan (9,11 persen), Kuta Utara(6,94 persen) dan

Kuta (5,93 persen). Pertambahan penduduk yang tidak terkendali mengancam sendi-sendi

kehidupan di Bali.

Berdasarkan gambaran tersebut, jika kehadiran urban ke Bali khususnya ke kota denpasar yang

tidak terkontrol sangat potensial menimbulkan gesekan tata ruang serta lahirnya kantong-

kantong kemiskinan di tengah kota, tidak hanya itu degradasi budaya juga terbuka lebar.

Page 10: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

3

Di sisi lain, salah satu lembaga adat yang merupakan wadah masyarakat adat di Bali

dalam membina kehidupannya yang sosial relegius adalah desa pakraman. Dalam kaitannya

tersebut Desa pakraman mempunyai otonomi baik dalam menetapkan aturan hukum yang

berlaku dilingkungan wilayahnya (awig-awig) termasuk mengatur masalah kependudukan baik

sebagai krama desa dan krama tamiu (penduduk pendatang). Desa pakraman juga mempunyai

otonomi dalam menyelenggarakan organisasinya yang sosial relegius, serta berwenang

menyelesaikan persoaln-persoalan hukum yang terjadi di lingkungan wilayahnya baik berupa

pelanggaran hukum mamupun sengketa (Sudantra, 2001). Oleh sebab itu pelibatan desa

pakraman dalam pengendalian penduduk pendatang perlu mendapat perhatian yang serius, sebab

dalam pelaksanaan kebjiakan pemerintah dibidang kependudukan, (pengendalian penduduk),

sebagai ujung tombak yang langsung berhadapan dengan penduduk pendatang adalah

pemerintahan di desa.

Berkaitan dengan pemerintahan desa di Bali, ada dua yaitu Desa Dinas dan Desa

Pakraman. Masing-masing Desa tersebut mempunyai fungsi dan kewenangan tersendiri dalam

pengaturan dan pengendalian penduduk pendatang. Oleh karena itu penelitian ini penting

dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelibatan desa pakraman dalam pengendalian penduduk

pendatang di Kota Denpasar. Hal ini penting diketahui karena: pertama, bahwa desa pakraman

sebagai salah satu bentuk desa yang ada di Bali yang juga mempnyai kewenanagn mengurus

penduduk pendatang sehingga pelibatan desa pakraman penting agar tidak terjadi konflik

kewenangan dalam pelaksaan tugas. kedua, desa pakraman berkepentingan untuk dilibatkan

karena menyangkut penduduk yang memasuki dan hidup di wilayahnya.

Page 11: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

4

Bedasarkan paparan diatas maka dipandang perlu dilakukan penelitian mengenai ”

Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penduduk Pendatang dengan Melibatkan

Kelembagaan Desa Pakraman ( Studi di Kota Denpasar)”.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Kewenangan Pemerintah Kota Denpasar Dalam Pengendalian Penduduk

Pendatang?

2. Bagaimanakah bentuk keterlibatan Desa Pakraman dalam Pengendalian Penduduk

Pendatang di Kota Denpasar?

Page 12: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Untuk membahas perumusan masalah di atas maka akan dikemukaan tinjauan pustaka drbagai

berikut :

2.1. Konsep kewenangan

Secara konseptual istilah wewenang atau kewenangan dalam bahasa belanda dapat

disebut “bevoegdheid” (yang berarti wewenang atau berkuasa). Menurut Atmosudirdjo antara

kewenangan (authority, gezag) dan wewenang (competence, bevoegheid) perlu dibedakan,

walaupun dalam praktik pembedaanya tidak selalu dirasakan perlu. Kewenangan adalah apa

yang disebut dengan kekuasaan formal, kekuasaan yang berasal dari kekuasaan legislative (diberi

oleh Undang-Undang) atau dari kekuasaan Eksekutif administrative.2 Kewenangan memiliki

kedudukan yang penting dalam menjalankan roda pemerintahan, dimana didalam kewenangan

mengandung Hak dan Kewajiban. Kewenangan menurut P. Nicolai, adalah sebagai berikut:

Het vermogen tot het verrichten van bepaalde rechtshandelingn (handeling die op

rechtsgevoleg gericht zijn en dus ertoe strekken dat bepaalde rechtsgovelgen onstaan of teniet

gaan). Een recht houdt in de (rechten gegeven) aanspraak op het verrichten van een handeling

door een ander. Een plicht impliceert een verplichting om een bepaalde handeling te verrichten

of na te laten.3(kemampuan untuk melakukan tindakan hukum tertentu (yaitu tindakan-tindakan

yang dimaksudkan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum, dan mencakup mengenai timbul

dan lenyapnya akibat hukum). Hak berisi kebebasan untuk melakukan atau tindak melakukan

2 Prajudi Atmosudirjo,1994, Hukum Administrasi Negara, Cetakan Kesepuluh, Ghalia Indonesia, Jakarta,

h.78

3Ridwan HR, 2006, Hukum Administrasi Negara, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.102.

Page 13: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

6

tindakna tertentu atau menuntut pihak lain untuk melakukan tindakan tertentu, sedangkan

kewajiban memuat keharusan untuk melakukan tindakan tertentu).

Menurut Philipus M. Hadjon menjelaskan, dalam konsep hukum publik wewenang

merupakan suatu konsep inti dalam hukum tata negara dan hukum administrasi.4 Pemerintah

dalam mengambil suatu tindakan, harus didasarkan pada hukum yang berlaku, oleh karena itu

agar suatu tindakan pemerintah dikatakan sah, maka hukum memberikan suatu kewenangan

kepada pemerintah untuk bertindak maupun tidak. Menurut Philipus M. Hadjon, Kewenangan

membuat keputusan hanya dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan atribusi atau dengan

delegasi.5 Senada dengan hal tersebut F.A.M Stroink dan J.G Steenbeek, mengatakan bahwa

hanya ada dua cara organ pemerintahan memperoleh wewenang yakni atribusi berkenaan dengan

penyerahan suatu wewenang baru, sedangkan delegasi adalah menyangkut pelimpahan

wewenang yang telah wewenang yang telah ada, untuk wewenang mandat dikatakan tidak terjadi

perubahan wewenang apapun, yang ada hanyalah hubungan internal.6 Namun secara teoritis

pemerintah memperoleh kewenangan dari tiga sumber yaitu, atribusi, delegasi dan mandat.

Menurut Indroharto, bahwa wewenang diperoleh secara atribusi, delegasi dan mandat

yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

“ Wewenang yang diperoleh secara “atibusi”, yaitu pemberian wewenang pemerintahan

yang baru oleh suatu ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Jadi, disini

dilahirkan/ diciptakan suatu wewenang pemerintah yang baru. Pada delegasi terjadilah

4 Yudhi Setiawan, 2009, Instrumen Hukum campuran (gemeenscapelijkrecht) dalam Konsolidasi Tanah, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta, (selanjutnya disebut Yudhi Setiawan I), h. 16.

5 Philipus M. Hadjon, et.al, 2011, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Introduction to the Indonesian

Administrative law, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, h. 130.

6 H.Sadjijono, 2011, Bab- Bab Pokok Hukum Administrasi, Cetakan II, Edisi II, Laksbang Pressindo,

Yogyakarta,selanjut disebut Sadjijono (I), h. 65.

Page 14: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

7

pelimpahan wewenang pemerintahan secara atributif kepada Badan atau Jabatan TUN

lainnya. Jadi, suatu delegasi selalu didahului oleh adanya suatu atribusi wewenang. Pada

mandat, disitu tidak terjadi suatu pemberian wewenang baru maupun pelimpahan

wewenang dari Badan atau Jabatan TUN yang satu kepada yang lain”.7

Kewenangan yang diperoleh secara atribusi menunjukkan pada kewenangan asli yaitu

bahwa adanya pemberian kewenangan oleh pembuat Undang-Undang kepada suatu organ

pemerintah. Suatu atribusi merupakan wewenang untuk membuat keputusan (besluit) yang

langsung bersumber kepada suatu peraturan perundang-undangan. Delegasi dapat diartikan

adanya penyerahan/ pelimpahan wewenang oleh pejabat pemerintah (delegans) kepada pihak lain

yang menerima wewenang tersebut (delegatoris). Dan kewenangan yang diperoleh secara

mandat tidak terjadi pergeseran kompetensi antara pemberi mandat dengan penerima mandat.

Dalam kajian hukum Administrasi Negara, sumber wewenang bagi pemerintah dalam

menyelenggarakan suatu pemerintahan sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena dalam

penggunaan wewenang tersebut selalu berkaitan dengan pertanggungjawaban hukum. Dalam

pemberian kewenangan kepada setiap organ atau pejabat pemerintahan tertentu tidak terlepas

dari pertanggungjawaban yang ditimbulkan. Dalam hal atribusi, penerima wewenang dapat

menciptakan wewenang baru atau memperluas wewenang yang sudah ada dengan

tanggungjawab intern ekstern pelaksaanaan wewenang yang diatribusikan sepenuhnya berada

pada penerima wewenang (atributaris).8

Wewenang delegasi merupakan pelimpahan wewenang dari organ/ pejabat/ lembaga

pemerintahan kepada organ/ pejabat pemerintah lainnya. Akibat hukum ketika wewenang

7 Indroharto, 1993, Usaha memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pustaka

Harapan, Jakarta, h.90.

8 Ridwan HR,Op.cit, h.108.

Page 15: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

8

dijalankan menjadi tanggungjawab penerima delegasi (delegataris), wewenang tersebut tidak

dapat digunakan lagi oleh pemberi wewenang, kecuali pemberi wewenang (delegans) menilai

terjadi penyimpangan atau pertentangan dalam menjalankan wewenang tersebut, sehingga

wewenang dicabut kembali oleh pemberi delegasi dengan berpegang pada asas Contrarius

Actus.9 Jadi dalam hal ni pemberi wewenang (delegans) melimpahkan tanggungjawab kepada

penerima wewenang (delegataris).

Mandat merupakan bentuk pelimpahan kekuasaan, tetapi tidak sama dengan delegasi,

karena mandataris (penerima mandat) dalam melaksanakan kekuasaannya tidak bertindak atas

namanya sendiri, tetapi atas nama sipemberi kuasa, karenanya yang bertanggungjawab adalah si

pemberi kuasa.10

2.2. Desa Pakraman sebagai masyarakat hukum adat yang otonom

Desa Pakraman merupakan salah satu contoh persekutuan hukum yang ada di Indonesia

yang dalam pembentukan suatu persekutan hukum dipengaruhi oleh 2 ( dua factor) yaitu factor

genealogis dan factor teritorial. Persekutuan hukum yang dipengaruhi faktor genealogis adalah

berdasarkan atas pertalian suatu keturunan, apabila soal apakah seseorang menjadi anggota

persekutuan hukum itu, tergantung dari pertayaan, apakah orang itu masuk suatu keturunan yang

sama sedangkan persekutuan hukum yang dipengaruhi oleh factor teritorial adalah berdasarkan

lingkungan daerah, apabila keanggotaan seseorang dari persekutuan itu tergantung dari soal

apakah ia bertempat tinggal di dalam lingkungan daerah persekutuan itu atau tidak11

.

9 H.Sadjijono , Op. cit, h. 66.

10 Jum Anggriani, 2012, “ Hukum Adminsitrasi Negara”, Graha Ilmu, Yogyakarta, h. 92.

11 Soepomo, 2000, Bab-Bab Tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita Jakarta, h.52.

Page 16: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

9

Persekutuan hukum dalam hal ini Desa Pakraman di Bali dalam pembentukannya umumnya

dipengaruhi factor teritorial dan ada juga terbentuknya Desa Pakraman dipengaruhi factor

genealogis dan teritorial. Desa Pakraman yang pembentukannya dipengaruhi oleh factor teritorial

dapat kita jumpai di bagian daerah bali dataran (bagian Bali selatan).

Desa Pakraman dalam perjalanan awalnya memang sudah melekat prinsip otonomi

dalam artian sejak lahirnya Desa Pakraman disertai dengan hak otonom (berhak mengatur

rumah tangganya sendiri). Otonomi Desa Pakraman sudah ada pengakuan dalam peraturan

perundang-undangan seperti UUD 1945 Pasal 18 b maupun dalam Undang-undang No. 32 tahun

2004. Secara lokal pengakuan otonomi Desa Pakraman dapat dilihat dalam Peraturan Daerah No.

3 tahun 2001 yang telah dirubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2003. Secara teknis

yuridis istilah Desa Pakraman pertama kali dipergunakan dalam Peraturan Daerah No. 3 Tahun

2001 yang sebelumnya berlaku Peraturan Daerah No. 06 Tahun 1986 yang pada waktu itu masih

menggunakan istilah Desa Adat. Dalam Peraturan Daerah No. 3 tahun 2003 dirumuskan Desa

Pakraman adalah “ kesatuan masyarakat hukum adat di Propinsi Bali yang mempunyai satu

kesatuan tradisi dan tata karma pergaulan hudup masyarakat umat Hindu secara turun temurun

dalam ikatan Khayangan Tiga atau Khayangan Desa yang mempunyai wilayah tertentu dan

harta kekayaan sendiri serta berhak mengurus rumah tangganya sendiri “.

Disamping merupakan masyarakat hukum adat yang mempunyai ciri-ciri seperti yang

disebutkan diatas , Desa Pakraman juga memiliki kekhasan yang membedakan dengan

masyarakat hukum adat di daerah lain. Kekhasan itu adalah bahwa dalam kehidupan sehari-hari

masyarakat adat di wilayah Desa Pakraman senantiasa dilandasi dengan konsep tri hita karana

yang merupakan landasan filosofis Hindu yang menjiwai kehidupan masyarakat hindu Bali.

Page 17: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

10

Landasan filosofis tri hita karana adalah untuk mengharmoniskan ketiga unsure yang

terkandung dalam konsep tri hita karana yaitu :

1. mengharmoniskan hubungan antara manusia dengan Tuhan

2. mengharmoniskan hubungan antara manusia dengan alam semesta

3. mengharmoniskan hubungan antara manusia dengan sesamanya12

.

Keseimbangan hubungan-hubungan diatas oleh masyarakat Bali diyakini menimbulkan

suasana yang harmonis dalam masyarakat yaitu suasana yang tertib, tentram dan sejahtera.

Penjabaran konsep Tri Hita Karana juga dapat direalisasikan kedalam 3 (tiga unsure) pokok

dalam pembentukan Desa Pakraman yaitu ;

a. Parhyangan yaitu adanya khayangan desa (khayangan tiga: pura desa atau Bale agung,

Pura Puseh dan Pura Dalem) sebagai tempat pemujaan bersama tehadap Tuhan Yang

Maha Esa.

b. Palemahan, sebagai wilayah tempat tingga dan tempat mencari penghidupan sebagai

proyeksi dari adanya bhuana yang tunduk di bawah kekuasaan hukum territorial Bale

Agung.

c. Pawongan yaitu warga ( Penduduk) Desa Pakraman yang disebut karma desa sebagai satu

kesatuan hidup masyarakat Desa Pakraman13

.

Desa Pakraman sebagai organisasi sosial relegius yang otonom dapat diartikan bahwa

Desa Pakraman berhak mengurus rumah tangganya sendiri. Otonomi desa pkaraman ini

mempunyai landasan yang kuat disamping bersumber dari kodratnya sendiri (otonomi asli) juga

12

P windia dan Ketut Sudantra, 2006, Pengantar Hukum Adat Bali, Lembaga dokumentasi dan publikasi

Fakultas hukum Universitas Udayana,h. 45.

13 Tim Pusat Studi Hukum Adat,2001, Kedudukan Desa Pakraman Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa setelah berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 di Kabupaten Gianyar, Laporan Penelitian, Denpasar Kerjasama

antara BAPPEDA Kabupaten Gianyar dan Lembaga Penelitian Universitas Udayana, h. 24.

Page 18: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

11

bersumber dalam struktur kenegaraan yang mendapat pengakuan yang secara yuridis diatur

dalam Ppasal 18 b UUD 1945 dan dalam perspektif lokal diatur dalam Peraturan Daerah No. 3

Tahun 2001 yang terlah dirubah menjadi Peraturan Daerah No. 3 tahun 2003. Sesungguhnya

otonomi Desa Pakraman bukanlah otonomi penuh seperti banyak dikira oleh masyarakat luas

tetapi semi otonom seperti yang disebutkan oleh Sally Falk Moore. Dia menyatakan bahwa Desa

Pakraman merupakan kelompok social yang semi otonom dimana dalam pelaksanaan

otonominya itu Desa Pakraman tidak boleh bertentangan atau tetap harus tunduk pada kekuasaan

Negara14

.

Isi dari otonomi Desa Pakraman ini adalah kewenangan atau kekuasaan untuk mengurus

rumah tangganya sendiri yang pada prinsipnya meliputi ;

a. Kekuasaan menetapkan aturan-aturan hukum yang berlaku bagi mereka. Dengan

kekuasaan ini Desa Pakraman menetapkan tathukumnya sendiri yang meliputi seluruh

aspek kehidupan dalam wadah Desa Pakraman. Aturan-aturan hukum ini lazim disebut

awig-awig desa atau pararem yang ditetapkan secara musyawarah melalui lembaga

musyawarah desa yang disebut paruman desa atau sangkepan desa.

b. Kekuasaan untuk menyelenggarakan kehidupan organisasinya. Terlepas dari beragamnya

variasi struktur organisasi serta system pemerintahan desa adat yang dikenal di bali,

secara umum dapat dikatakan bahwa aktifitas utama desa adat adalah aktifitas yang

bersifat social relegius. Perwujudan otonomi desa adat dibidang social menyangkut

hubungan social kemasyarakatan yakni hubungan antar sesame warganya baik dalam

ikatan kelompok maupun perorangan. Dibidang relegius, otonomi tersebut akan terwujud

dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan keagamaan oleh masyarakat sebagai kesatuan.

14

Saily Falk Moore, 2001, Hukum dan Perubahan Sosial: Bidang Sosial Semi Otonom sebagai suatau topic

studi yang Tepat dalam TO Ihromi, antropologi Hukum Sebuah Bunga Rampai, Yayasan Obor Indonesia, h. 152.

Page 19: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

12

Semua aktifitas itu diselenggarakan dalam koordinasi pengurus/pemimpin desa adat yang

disebut prajuru. Kekeuasaan untuk mengurus diri sendiri dibawah perintah prajuru

c. Kekuasaan menyelesaikan persoalan-persoalan hukum. Persoalan hukum yang dihadapi

Desa Pakraman dapat berupa pelanggaran hukum (pelanggaran awig-awig, dresta ataupun

aturan-aturan hukum lainnya) dan dapat berupa sengketa. Desa Pakraman berwenang

menyelesaikan persoalan-persoalan hukum tersebut dengan bentuk dan mekanisme

penyelesaian yang telah ditentukan oleh awig-awig.

2.3. Konsep Penduduk Pendatang

Sebagaimana diatur dalamUndang-Undang Nomor 24 TAhun 2014 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, khususnya

dalam Pasal 1 angka 11, bahwa Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami

Penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan

Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau surat keterangan kependudukan lainnya

meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.

Selanjutnya dalam Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 10 Tahun 1998 Dalam PAsal 1 huruf

d yang menyatakan penduduk adalah “... orang dalam materanya sebagai diri pribadi, anggota

pertumbuhan keluarga, anggota masyarakat, warga Negara, warga asing, dan himpunan kuantitas

yang bertempat tingga di suatu tempat dengan batas wilayah Daerah untuk selamanya atau pada

waktu tertentu”. Mengenai kependudukan diatur dalam Pasal 1 huruf e menyatakan bahwa

kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, cirri utama, pertumbuhan,

persebaran, mobilitas, penyebaran kualitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik,

ekonomi, social budaya, agama serat lingkungan penduduk tersebut”.

Page 20: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

13

Penyebaran penduduk adalah upaya mengubah persebaran penduduk agar serasi, selaras

dan seimbang dengan daya dukung dan daya tamping lingkungan. Mengenai penduduk

pendatang ternyata tidak ada kesamaan difinisi. Dalam Surat Edaran Gubernur bali Nomor

470/1159/B.T. Pem. Tertanggal 27 Februari 2002, disebutkan “penduduk pendatang adalah

penduduk yang datang akibat mutasi kepindahan dari luar daerah yang telah memenuhi syarat-

syarat yang telah ditetapkan. Sedangkan dalam Suarat Edaran Gubernur Bali Nomor 470/758/B

Tapem, ditegaskan lagi bahwa “penduduk pendatang adalah penduduk yang datang akibat mutasi

kepindahan antar kabupaten/Kota atau Propinsi Bali” Dalam suarat edaran Gubernur ini,

penduduk pendatang diklasifikasikan menjadi dua :

1. Pendatang menetap, yaitu pendatang dengan lama tinggal tiga tahun.

2. Pendatang tinggal sementara yaitu pendatang dengan lama tinggal paling lama satu tahun.

Selanjutnya konsep penduduk pendatang dapat diihat dalam Himpunan Hasil-hasil

Pesamuhan Agung III MDP Bali juga diatur tentang karma tamiu dan tamiu. Dalam Keputsan

Majelis Utama Desa Pakraman (MDP) Bali Nomor. 050/Kep/Psm-1/MDP Bali/III/200615

, Jumat

3 Maret 2006, tentang hasil-hasil Pesamuhan Agung I MDP Bali menentukan : Penduduk Bali

berdasarkan agama yang dianut dan tempat berdomisili, dikelompokan menjadi 3 yaitu : karma

desa, karma tamiu dan tamiu. Krama tamiu dan tamiu dikatagorikan sebagai penduduk

pendatang. Krama tamiu dapat diartikan sebagai penduduk yang beragama hindu dan tidak mipil

atau tidak tercatat sebagai anggota karma desa pakraman. Tamiiu adalah penduduk non hindu

dan bukan anggota desa pakraman.

15

Majelis Utama Desa Pakraman, 2010, Himpunan Hasil-Hasil Pesamuhan Agung III MDP Bali, Majelis

Utama Desa Pakraman Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, hal 48.

Page 21: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

14

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITAN

3.1. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui aspek yuridis kewenangan Pemerintah Daerah Kota Denpasar dalam

Pengendalian Penduduk Pendatang

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk keterlibatan desa pakraman dalam pengendalian

penduduk pendatang.

3.2. Manfaat penelitian dapat di bagi dua (2) yaitu :

1. Manfaat secara teoritis

Dalam penelitian ini, penulis berharap hasilnya mampu memberikan sumbangan bagi

pembangunan Hukum khususnya mengenai Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam

Pengendalian Penduduk Pendatang Dengan Melibatkan Kelembagaan Desa Pakraman

Sstudi di Kota Dnpasar)

2. Manfaat secara praktis

Memberi sumbangan pemikiran kepada pihak- pihak yang terkait yaitu pihak

pemerintah daerah dan Desa Pakraman dalam pengendalian penduduk pendatang di

Kota Denpasar..

Page 22: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

15

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan suatu sarana atau upaya pencarian untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan cara menemukan, dan mengemukakan suatu kebenaran

dengan melakukan suatu analisa. Menurut Peter mahmud Marzuki, “penelitian hukum

adalah suau proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun

doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.16

Menurut Morris L.

Cohen dan Kent C. Olson mengemukakan bahwa “Legal research is an essential component

of legal practice. It is the process of finding the law that governs an activity and materials

that explain or analyze that law”.17 Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa, dalam ilmu

hukum teradapat dua jenis penelitian hukum terdapat, yaitu penelitian hukum normatif dan

penelitian hukum sosiologis atau empiris.18

Penelitian hukum Normatif disebut juga sebagai

penelitian hukum doktrinal dan juga disebut penelitian hukum perpustakaan. Disebut

penelitian hukum doktrinal karena penelitian ini dilakukan atau ditujukan pada peraturan-

peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum lain, sedangkan disebut sebagai penelitian

perpustakaan atau studi dokumen karena penelitian ini lebih banyak dilakukan perpustakaan

atau studi dokumen karena penelitian ini lebih banyak dilakukan pada bahan hukum yang

bersifat sekunder yang ada diperpustakaan.19

Dalam penelitian ini digunakan Jenis

penelitian normatif, penelitian ini digunakan untuk membedah permasalahan yang terkait

dengan kewenangan Pemerintah Daerah dalam pengendalian penduduk pendatang yang

fokus kajian padakebijakan-kebijakan hukum Pemerintah Kota Denpasar dalam

16

Peter Mahmud Marzuki, 2005, Peneitian Hukum, Cetakan ke-1, Kencana, Jakarta, h. 35.

17 Morris L. Cohen dan kent C. Olson, 2000, Legal Research In A Nutshell, Seventh Edition, ST. Paul, Minn,

West Group, h. 1.

18 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia (UI) Press), Jakarta, h. 51.

19 Bambang Waluyo, 1991, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, jakarta, h. 31.

Page 23: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

16

pengendalian penduduk pendatang dan mengkaji juga mengenai bentuk-bentuk keterlibatan

desa pakraman dalam pengendalian penduduk pendatang tersebut.

4.2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah kualitatif. Sifat penelitian yang kualitatif adalah jenis penelitian

yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan

lainnya). Pada dasarnya penelitian kuallitatif didapat dari data dan bahan-bahan hukum yang

meliputi data yang berasal dari data lapangan, buku-buku, peraturan hukum, jurnal, hasil

penelitian yang nantinya diramu lalu disajikan dalam suatu paparan deskripsi analisis.

4.3. Sumber Bahan Hukum

Jenis bahan hukum yang digali dalam penelitian ini meliputi Bahan hukum primer dan

bahan hukum sekunder. Sumber bahan hukum primer diperoleh dari bahan-bahan hukum,

baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Bahan

hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah peraturan perundang-undnagan

yang berlaku dan terkait dengan masalah yang dikaji, Undang-Undang Dasar Negera

Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi

Kependudukan, Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor10 Tahun 1998 tentang

Pengendalian Kependudukan Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Bali , Peraturan

Daerah Kota Denpasar Nomor 14 Tahun 2002 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah

Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 1996 tentang Penyelenggraan Pendaftaran Penduduk Dalam

Kerangka Sistem Informsi Manajemen Kependudukan (SIMDUK), SK Walikota Denpasar

Nomor 593 Tahun 2000 tentang Penertiban Penduduk Pendatang di Kota Depasar, SK

Walikota Denpasar Nomor 610 Tahun 2002 tentang Perubahan Keputusan Walikota

Denpasar nomor 539 TAhun 2000 Tentang Penertiban Penduduk Pendatang, SK Walikota

Denpasar Nomor 585 Tahun 2002 tentang PErubahan Lampiran tentang Keputusan

Walikota Denpasar Tanggal 13 Desember 2001 Nomor 1002 Tahun 2001 tentang

Standarisasi Pungutan Desa/ Sumbangan Kelurahan di Kota Denpasar.

Page 24: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

17

4.4. Teknik pengumpulan bahan hukum

Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara

mengumpulkan dan menginvetarisasi bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti yang selanjutnya dilakukan pencatatan dengan

menggunakan system kartu. Dalam system kartu ini dilakukan suatu telaah kepustakaan

dengan mencatat dan memahami informasi yang diperoleh dari bahan hukum primer dan

bahan hukum sekunder serta bahan hukum penunjang lainnya yang berkaitan dengan

permasalahan yang dibahas.

4.5. Teknik analisis bahan hukum

Bahan hukum yang telah terkumpul baik yang berasal dari bahan hukum primer maupun

bahan hukum sekunder diolah dan dianalisis secara kualitatif. Pada tahap pengolahan,

bahan hukum yang telah terkumpul dikatagorikan dan dikualifikasikan berdasarkan

permasalahan penelitian, selanjutnya disusun secara sistematis sesuai dengan kerangka yang

telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap analisis, bahan hukum yang telah dikatagorikan

dan dikualifikasi dianalisis dengan mengkaitkan bahan hukum satu dengan bahan hukum

yang lainnya. Selanjutnya didakan interprestasi dari bahan hukum tersebut untuk dapat

menghasilkan simpulan tentang permasalahan yang diajukan. Interpretasi yang digunakan

adalah terkait dengan hermeneutika hukum.20

Hermeneutika hukum pada intinya adalah

metode interpretasi atas teks hukum, yang menampilkan segi tersurat yakni bunyi teks huku

dan segi tersirat yang merupakan gagasan yang ada di belakang teks hukum itu. Oleh karena

itu untuk mendapatkan pemahaman yang utuh tentang makna teks hukum itu perlu

memahami gagasan yang melatari pembentukan teks hukum dan wawasan konteks kekinian

saat teks hukum itu diterapkan atau ditafsirkan. Kebenaran dalam ilmu hukum merupakan

kebenaran intersubjektivitas, oleh karena itu penting melakukan konfirmasi dan konfrontasi

dengan teori, konsep, dan pemikiran para sarjana yang mempunyai otoritas di bidang

20

Lihat Soelistyowati Irianto, “Memperkenalkan Studi Sosiolegal …”, Ibid., hlm. 181

Page 25: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

18

keilmuannya berkenaan dengan tematik penelitian ini.21

Keseluruhan hasil analisis,

selanjutnya disajikan secara deskriptif yaitu dengan memaparkan secara lengkap segala

persoalan yang terkait dengan masalah yang diteliti disertai dengan memberikan ulasan-

ulasan secara kritis.

21

Diadaptasi dari Gede Marhaendra Wija Atmaja, “Politik Pluralisme Hukum dalam Pengakuan Kesatuan

Masyarakat Hukum Adat dengan Peraturan Daerah”, Disertasi Doktor, Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Brawijaya, Malang, 2012, hlm. 17-18

Page 26: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

19

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Kewenangan Pemerintah Kota Denpasar Dalam Pengendalian Penduduk Pendatang

Pada dasarnya Kewenangan adalah kekuasaan formal, kekuasaan formal yang berasal dari

kekuasaan legislative (diberi oleh Undang-Undang) atau dari kekuasaan Eksekutif

administrative.22

Terkait dengan pengendalian penduduk pendatang telah diatur secara yuridis

dalam peraturan perundang-undagan. Sebagaimana dilakatan oleh P. Nicolai bahwa

kewenangan itu dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan tindakan hukum tertentu

(yaitu tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum, dan

mencakup mengenai timbul dan lenyapnya akibat hukum)23

. Pemahaman yang demikian

menempatkan pemahaman pada bahwa hak berisi kebebasan untuk melakukan atau tindak

melakukan tindakan tertentu atau menuntut pihak lain untuk melakukan tindakan tertentu,

sedangkan kewajiban memuat keharusan untuk melakukan tindakan tertentu. Mendasarkan pada

pendapat P Nicolai, bahwa Pemerintah Kota Denpasar berwenang dalam melakukan tindakan

yaitu dalam konteks melakukan pengendalian penduduk pendatang.

Dalam konteks sosiologis, Kota Denpasar sebagai tempat aktivitas masyarakat nasional

maupun intenasional baik dalam kegiatan ekonomi, pemerintahan, pendidikan dan kebudayaan

akan berdampak menimbulkan suatu permasalahan yang sangat kompleks, diantaranya adalah

masalah kependudukan. Masalah kependudukan ini tidak dapat dipandang sebelah mata karena

masalah kependudukan merupakan masalah yang dimensional dan multi efec. Penduduk yang

22

Prajudi Atmosudirjo,1994, Hukum Administrasi Negara, Cetakan Kesepuluh, Ghalia Indonesia, Jakarta,

h.78 23

Ridwan HR, 2006, loc.cit.

Page 27: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

20

menjadi sumber daya manusia akan menjadi modal atau pendukung pembangunan apabila

memiliki ketrampilan dan kualitas yang baik. Penduduk yang banyak dengan kualitas yang

rendah akan menjadi beban pembangunan.

Kehadiran Urbanisasi ke Kota Denpasar yang tidak terkontrol potensial menimbulkan

gesekan tata ruang, timbulnya berbagai macam permasalahan-permasalahan sosial, lahirnya

kantong-kantong kemiskinan di tengah-tengah kota serta degradasi budaya yang terbuka lebar.

Terkait dengan tata ruang di Kota Denpasar bahwa daya dukung dan daya tampung Kota

Denpasar yang sangat terbatas dan dihuni oleh penduduk yang demikian padat dan banyak, maka

akan terjadi juga berbagai macam permasalan seperti masalah kebersihan, ketertiban umum,

kemacetan, gepeng, kriminalitas dan sebagainya.

Sebagai gambaran bahwa penduduk kota denpasar dari tahu ke tahun semakin meningkat

dapat dilihat dalam tabel berikut :

Penduduk Kota Denpasar Menurut Kelompok Umur 2010 - 2015

Population of Denpasar Municipality by Age Group 2010 - 2015

Kelompok

Umur (Tahun) 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Age Group

(Year)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

0-4 75900 76000 75900 75500 75500 75800

5-9 67700 69800 70900 72200 73000 72800

10-14 55700 57300 59500 61700 63800 65900

15-19 66800 67000 67700 68300 68900 70300

20-24 88900 91200 93200 94900 96100 96700

25-29 84500 85500 86900 88500 91000 93000

30-34 81000 81200 81700 82000 82600 83400

35-39 73700 74900 75800 76400 77000 77600

40-44 65700 67600 69500 70900 72500 73600

45-49 44500 47700 50800 53800 56200 58400

50-54 30600 32200 34100 35800 38100 40800

Page 28: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

21

55-59 22200 23400 24600 26000 27500 28900

60-64 14100 14700 15400 16100 17100 17800

65-69 9400 9800 10100 10700 11100 11700

70-74 5700 5700 6100 6400 6500 6800

75+ 6600 6900 6700 7000 6700 7100

Jumlah 793000 810900 828900 846200 863600 88060

0

Sumber : Proyeksi Penduduk

Source : Population

Projection

Mendasarkan pada data di atas menunjukan bahwa dari tahun 2010 sampai tahun 2015

populasi penduduk di Kota Denpasar semakin meningkat. Terutama pada tataran usia 20-24

populasi penduduk yang paling tinggi yaitu mencapai 96.700 orang . Begitupun dalam tataran

usia 25-29 populasi penduduknya mencapai 93.000 orang. Rentang umur 20-29 adalah usia yang

produktif, sehingga dapat dipahami bahwa Kota Denpasar merupakan tujuan utama orang untuk

mencari pekerjaan. Meningkatnya populasi penduduk di Kota Denpasar berimplikasi kasi pada

banyak hal, terutama berdampak pada kemiskinan. Untuk mengetahui prosentase kemiskinan

khususnya di Kota Denpasar dapat dilihat dalam tabel berikut :

Kabupaten/

Kota

Jumlah Penduduk Miskin

(000) Persentase Penduduk Miskin

2011 2012 2013 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jembrana 17.6 15.3 14.9 6.56 5.74 5.56

2 Tabanan 24.2 21 22.5 5.62 4.9 5.21

3 Badung 14.6 12.5 14.5 2.62 2.16 2.46

4 Gianyar 26 22.6 20.8 5.4 4.69 4.27

5 Klungkung 10.7 9.3 12.2 6.1 5.37 7.01

6 Bangli 11.4 9.9 12 5.16 4.52 5.45

7

Karangase

m 26.1 22.7 27.8 6.43 5.63 6.88

Page 29: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

22

8 Buleleng 37.9 33 40.3 5.93 5.19 6.31

9 Denpasar 14.5 12.7 17.6 1.79 1.52 2.07

B A L I 183.1 158.9 182.8 4.59 3.95 4.49

Sumber: Bali Dalam Angka 2014 (berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional -

September)

Mendasarkan pada data sosiologis yang di dapat, dapat dipahami bahwa di Kota

Denpasar masih juga ada penduduk miskin yang berjumlah 176.000 atau 2.07 %. Ini menunjukan

bahwa perlu ada upaya dan komitmen dari pemerintah Kota Denpasar agar kemiskinan dapat di

tanggulangi. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Denpasar perlu mengantisipasi mengenai

pengendalian kependudukan melalui penertiban penduduk, khususnya meminimalisasi penduduk

pendatang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat kebijakan-kebijakan pemerintah

dibidang kependudukan yang berupa aturan-aturan hukum baik itu peraturan daerah ataupun

perkada.

Dalam melakukan pengendalian penduduk pendatang, Pemerintah Kota Denpasar

mendasarkan pada kewenangannya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 mengatur mengenai penduduk yaitu dalam Pasal 26 ayat (2) yang

berbunyi ”Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di

Indonesia”. Pada ayat (3) dinyatakan ”Hal-Hal mengenai warga negara dan penduduk diatur

dengan Undang-Undang”. Dalam pemahaman UUD NRI Tahun 1945 ini adalah ada dasar

pengaturan penduduk dalam konteks ini penduduk pendatang. Dalanm Undang-ndang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah juga jelas diatur tentang Kependudukan yaitu dalam

Pasal 12 Ayat (2) huruf F yang menyatakan bahwa dalam bidang Administrasi Kependudukan

dan Pencatatan Sipil merupakan urusan wajib. Pengaturan Administrasi Kependudukan juga

Page 30: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

23

dapat dilihat dalam lampiran huruf L khusunya dalam bidang Administrasi Kependudukan dan

Pencatatan Sipil, dimana kewenangan Kabupaten/Kota adalah pelayanan pendaftaran peduduk.

Mendasarkan pada Pasal di atas dapat dipahami bahwa ada kewenangan dari Kota Denpasar

untuk mengatur administrasi kependudukan termasuk di dalamnya di dalamnya pengaturan

penduduk pendatang. Selanjutnya secara materiil pengaturan penduduk pendatang juga dapat

dilihat dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Dalam Undang-undang Nomor 24

Tahun 2013, pengaturan mengenai penduduk terdapat dalam Pasal 1 angka 2 yang menyatakan

”Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di

Indonesia”. Rumusan dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 ini sama

dengan rumusan yang terrdapat dalam UUD 1945. Mengenai pendaftaran penduduk terdapat

dalam Pasal 1 angaka 10 yang menyataka ”Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata

Penduduk, pencatatan atas pelaporan Peristiwa Kependudukan dan pendataan Penduduk rentan

Administrasi Kependudukan serta penerbitan Dokumen Kependudukan berupa kartu identitas

atau surat keterangan kependudukan”. Selanjutnya dalam Pasal 1 angka 11 dengan jelas

mengatur peristiwa kependudukan yang di dalamnya termasuk penduduk pendatang. Selanjutnya

norma pasal 1 angka 11 UU Adminduk menyatakan “Peristiwa Kependudukan adalah kejadian

yang dialami Penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau

perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau surat keterangan kependudukan

lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta statu tinggal terbatasmenjadi tinggal

tetap”.

Perlu juga dipahami bahwa perubahan UU Nomor 23 Tahun 2006 tidak serta merta

menggantikan UU Nomor 23 Tahun 2006, melainkan ada beberapa Pasal dalam UU 23 Tahun

Page 31: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

24

2006 yang berubah. Dengan demikian ada ketentuan-ketentuan pada UU 23 Tahun 2006 masih

berlaku.

Dalam kaitannya dengan pendaftaran peduduk, dalam UU 23 Tahun 2006 diatur dalam Bab

IV mengenai Pendaftaran Penduduk. Khusus mengenai penduduk pendatang diatur dalam Bab

IV bagian kedua Paragraf 2 mengenai Pindah Datang Penduduk dalam Wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 memberikan

kewenangan kepada pemerintah provinsi untuk menyelenggarakan administrasi kependudukan.

Selanjutnya dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 juga memberikan kewenangan

pada pemerintah Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan administrasi kependudukan.

Mengenai teknis dan tata cara pendaftaran penduduk diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 25

Tahun 2008. Sebagaimana diatur dalam Pasal 21 Peraturan presiden Nomor 25 tahun 2008

khusus mengatur ”Pendaftaran Pindah Datang Penduduk Warga Negara Indonesia Dalam

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Dalam tataran peraturan lokal yaitu Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 10 Tahun 1998

tentang Pengendalian Kependudukan Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Bali, secara

jelas mengatur mengenai penduduk pendatang yang terdapat dalam Pasal 1 huruf q yaitu

”Pendatang baru adalah penduduk yang datang akibat mutasi kepindahan dari luar daerah dan

telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah”. Selain itu

dalam Pasal 1 huruf p juga diatur mengenai penduduk sementara yaitu “penduduk yang tidak

menetap yang berada dalam wilayah daerah dengan ijin tinggal terbatas”. Pasal 1 huruf r

mengatur mengenai penduduk musiman yaitu “setiap orang Indonesia yang datang dari luar

daerah dan bertempat tinggal tidak terus-menerus”. Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 1998 ini

Page 32: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

25

diarahkan pada pengendalian kuantitas dan kualitas penduduk serta mobilitas penduduk daerah.

Pernyataan tersebut sebagaimana terdapat dalam Pasal 8 yang menyatakan :

(1) Gubernur Kepala Daerah menetapkan kebijaksanaan pengendalian kuantitas penduduk di

daerah dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah.

(2) Penetapan kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini didasarkan pada

keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung

dan daya tampung lingkungan serta kondisi perkembangan sosial ekonomi dan sosial

budaya.

(3) Kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal inii berhubungan dengan

penetapan jumlah, Strukturdan komposisi, pertumbuhan dan persebaran penduduk yang

ideal, melalui upayapenurunan angka kematian, pengaturan kelahiran, dan pengarahan

mobilitas penduduk yang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

(4) Penetapan kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayal: (1) pasal ini dilakukan pada

Tingkat Daerah dan Daerah Tingkat 11 serta ditetapkan dari Waktu ke waktu berdasarkan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini.

Mengenai kualitas penduduk terdapat dalam Pasal 9 yang menyatakan :

(1) Gubernur Kepala Daerah menetapkan kebijaksanaan penyelenggaraan pengembangan

kualitas penduduk yang diatur dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah.

(2) Penetapan kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diarahkan pada

terwujudnya kualitas penduduk sebaga potensi sumber daya manusia, pengguna dan

pemelihara lingkungan dan pembina keserasian manusia dengan lingkungan hidup untuk

mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

(3) Kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diselenggarakan melalui

pembangunan kualitas fisik dan nonfisik, dengan memperhatikan nilai-nilai agama, etika

dan sosial budaya.

Dan mengenai mobilitas penduduk diatur dalam Pasal 10 yang menyatakan :

(1) Gubernur Kepala Daerah menetapkan kebijaksanaan pengarahan mobilitas dan atau

penyebaran penduduk untuk mencapai persebaran penduduk yang optimal, didasarkan

pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya tampung

lingkungan.

(2) Kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan pada tingkat

Daerah dan Daerah Tingkat II serta ditetapkan dari waktu ke waktu.

(3) Ketentuan mengenai kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)

pasal ini diatur dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah.

Page 33: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

26

Arah dan tujuan dari pengendalian penduduk adalah bahwa pengaturan kependudukan

diarahkan kepada pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk serta

pengarahan mobilitas penduduk daerah. Sedangkan tujuan pengendalian kependudukan adalah

untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas serta

pesebaran penduduk agar terjadi keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan antara

sesama manusia, hubungan manusia dengan lingkungan serta hubungan manusia dengan Tuhan

(sebagaimana dalam konsep Tri Hita Karana).

Sebagaimana di perintahkan oleh Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006, Pemerintah

kabupaten/kota berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan urusan Administrasi

Kependudukan, yang dilakukan oleh bupati/walikota. Hal ini mempunyai makna bahwa

Pemerintah Kota Denpasar mempunyai kewajiban dan bertanggungjawab dalam melakukan

administrasi kependudukan. Bentuk kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah Kota Denpasar

tersebut dituangkan dalam Kebijakan-Kebijakan Tertib administrasi Kependudukan Kota

Denpasar.

Mengenai penyelenggaraan administrasi kependudukan di Kota Denpasar diatur dalam

Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan. Mengenai Penduduk pendatang dapat dilihat pengaturannya dalam PAsal 1

angka 30 yang menyatakan bahwa pindah dating penduduk adalah perubahan lokasi tempat

tinggal untuk menetap karena perpindahan dari tempat yang lama ke tempat yang baru.

Selanjutnya secara eksplisit mengenai penduduk pendatang diatur dalam Bab IV tentang

Pendaftaran Penduduk bagian kedua tentang pendaftaran kependudukan paragraf 1 tentang

pendaftaran pindah datang penduduk dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Dalam perda 5

tahun 2014 ini Sangat jelas diatur mengenai penduduk pendatang mulai dari kedatangan sampai

Page 34: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

27

proses pelaporan serta syarat-syarat yang harus dipenuhi. Adapun klasifikasi perpindahan

penduduk sebagaimana diatur dalam Pasal 22 ayat (6) Jelas diatur perpindahan penduduk itu

dapat terjadi :

a. Dalam satu desa/kelurahan;

b. Antar desa atau kelurahan dalam satu kecamata;

c. Antar kecamatan dalam satu Kota;

d. Antar Kabupaten atau Kota dalam satu provinsi; atau

e. Antar provinsi.

Dalam Pasal 22 ayat (1) juga ada mengatur ketentuan bahwa penduduk yang bermaksud

pindah yang masih dalam wilayah Negara Republik Indonesisa wajib melapor kepada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mendapatkan surat keterangan pindah. Hal ini

menunjukan agar tidak terjadi perpindahan penduduk yang gelap dalam arti perpindahan

penduduk yang tidak sah. Selanjutnya dalam Pasal 23 juga jelas diatur mengenai pelaporan

pendaftaran perpindahan penduduk WNI yang harus dilengkapi dengan surat pengantar Kepala

Dusun/Lingkungan, KK, KTP untuk medapatkan surat keterangan pindah. Untuk lebih lanjut

pengaturan penduduk pendatang perda ini mendelegasikan dalam bentuk peraturan walikota.

Dasar kewenangan pemerintah Kota Denpasar dalam pengendalian penduduk pendatang

juga dapat dilihat dalam Keputusan Walikota Denpasar Nomor 593 Tahun 2000 sebagamana

yang telah diubah menjadi Keputusan Walikota Denpasar Nomor 610 Tahun 2002. Pada

dasarnya Keputusan ini mengatur mengenai prosedur dan tatacara pengaturan pnertiban

penduduk pendatang di Kota Denpasar dituangkan dalam Keputusan Walikota Denpasar

Nomor 593 Tahun 2000 yang telah diubah menjadi Keputusan Walikota Denpasar Nomor 610

Tahun 2002. Dalam Pasal 1 Ayat (1) Keputusan Walikota menyatakan : “Setiap orang yang

berasal dari luar Kota Denpasar dan ingin menjadi penduduk pendatang wajib memenuhi

Page 35: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

28

persyaratan tertentu”. Selanjutnya persyaratan penduduk pendatang diatur dalam Pasal 1 Ayat

(3)Keputusan Walikota yaitu :

a. Menyerahkan fotocopy KTP/Surat Keterangan pindah.

b. Memiliki penjamin;

c. Surat Keterangan perjalanan dari Kepala Desa/Kelurahan daerah asal penduduk pendatang.

d. Keterangan keahlian/kemampuan/ketrampilan penduduk pendatang dan Desa/Kelurahan

dan atau Instansi yang berwenang di daerah asalnya.

e. Menyerahkan rekomendasi dari Banjar Adat atas nama Desa Pakraman setempat.

Setelah penduduk pendatang memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan Pasal 1 Ayat (3)

maka keptusan itu dicatat oleh perangkat desa/Kelurahan setempat dalam register penduduk

pendatang dan kemudian diberikan kartu identitas penduduk pendatang (KIPP) (Pasal 4

Ayat(1)). KIPP yang telah diberikan tersebut berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan dan

KIPP tersebut hanya dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 3 (bulan). Dalam hal

KIPP telah diterima penduduk pendatang maka akan dikenakan biaya administrasi sesuai dengan

Keputusan Desa/Kelurahan setempat.

Dalam Keputusan Walikota Nomor 610 Tahun 2002 juga diatur mengenai tatacara dan

prosedur penjamin, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 6 menyatakan bahwa kewajiban elalui

Kepenjamin adalah:

f. Melaporkan penduduk pendatang yang dijamin kepada Bendesa Pakraman melalui

Kelian Banjar Adat setempat.

g. Bertanggung jawab atas tingkah laku/perbuatan kepada pihak berwajib apabila

penduduk pendatang yang dijamin melanggar ketentuan berlaku.

Page 36: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

29

Terhadap tenggang waktu penjaminan maka diberikan jangka waktu 3 bulan, dan apabila

dalam tenggang waktu itu, yang bersangkutan telah mendapat pekerjaan maka diwajibkan untuk

surat keterangan jaminan bekerja. Selanjutnya KIPP hanya dapat diperpanjang dengan

menggunakan dasar surat keterangan jaminan bekerja. Dan apabila tenggang waktu penjaminan

ini telah berakhir dan yang bersangkutan belum mendapatkan pekerjaan maka penjamin wajib

memulangkan penduduk pendatang ke daerah asalnya.

Terkait dengan jumlah pungutan terhadap penduduk pendatang diatur dengan Keputusan

Walikota Nomor 585 tahun 2002 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Walikota Denpasar

Tanggal 13 Desember 2001 Nomor 1002 tahun 2001 tentang Srandarisasi Pungutan/Sumbangan

Kelurahhan Di Kota Denpasar. Pernyataan itu sebagai berikut :

Laporan pendatang yang akan menjadi penduduk pendatang atau penduduk :

a. Jenis pungutan dari luar Denpasar dalam Propinsi Bali dikenakan biaya pungutan sebesar

Rp. 50.000,-

b. Jenis pungutan dari luar Propinsi Bali dikenakan biaya pungutan sebesar Rp. 100.000,-.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pendaftaran penduduk pendatang di Kota

Denpasar adalah sebagai berikut :

1. Persyaratan Penduduk Pendatang :

a. Fotocopy KTP/Surat Keterangan Pindah.

b. Memiliki Penjamin.

c. Surat Keterangan Perjalanan dari daerah asal.

d. Keterangan keahlian/ketrampilan.

e. Rekomendasi Banjar Adat atas nama Bendesa Adat.

2. Persyaratan Kewajiban Penjamin :

Page 37: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

30

a. Melaporkan penduduk pendatang kepada Kelian Banjar Adat (paling lambat 2 X24

jam).

b. Bertanggungjawab atas segala perbuatan penduduk pendatang yang bersangkutan.

c. Surat Pernyataan Penjamin.

d. Penjamin adalah warga setempat ber-KTP Denpasar.ela/belum mendapat pekerh berakhir

e. Memulangkan penduduk pendatang apabila tenggang waktu penjaminan telah

berakhir/belum mendapat pekerjaan.

3. Tugas Klian Banjar Adat:

a. Mendukung dialog dengan penduduk pendatang persama dengan penjamin.

b. Menrebitkan rekomendasi.

c. Melaporkan kepada kepala desa pakraman.

d. Memungut biaya administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Tugas Kepala Dusun/Kepala Lingkungan :

a. Mencatat dalam register penduduk pendatang

b. Membuat pengantar kepada kepala desa/Lurah untk proses KIPP.

5. Tugas kepala desa/lurah:

a. Meneliti dan mencatat dalam register penduduk pendatang.

b. Biaya administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Menertibkan KIPP

d. Menertibkan penduduk pendatang bersama dengan Tim melibatkan Bendesa Pakraman.

6. Tugas Camat

a. Menertibkan penduduk pendatang bersama TIM melibatkan BPPLA.

Page 38: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

31

b. Melaporkan penduduk liar yang terjaring ke instansi yang berwenang.

c. Membuat laporan kependudukan secara rutin setiap bulan.

Mendasarkan pada aturan-aturan hukum yang terkait dengan penduduk pendatang, bahwa

Pemerintah Kota Denpasar berwenang dalam pengendalian penduduk pendatang.

5.1. Bentuk keterlibatan Desa Pakraman dalam Pengendalian Penduduk Pendatang di

Kota Denpasar

Sesuai dengan prinsip otonomi daerah, bahwa Pemerintah Daerah diberi kewenangaannya

untuk menyelenggarakan pemerintannya untuk mencapai efesiensi dan efektifitas pemerintahan

di daerah. Secara sederhana pemaknaan otonomi sebagaimana dikemukakan oleh logeman yang

di kutip oleh Y.W. Sunidhia24

yaitu kebebasan dan kemandirian tetapi bukan kemerdekaan.

Selanjutnya J. Wajong sebagaimana dikutip oleh Lukman Hakim25

juga mengutarakan bahwa

otonomi adalah kebebasan untuk memelihara dan memajukan kepentingan khusus daerah,

dengan keuangan sendiri, menentukan hokum sendiri dan pemerintahan sendiri. Lebih lanjut

Lukman Hakim26

menyatakan bahwa Apabila otonomi diartikan sebagai segala tugas yang ada

pada daerah atau dengan kata lain apa yang harus dikerjakan oleh pemerintah daerah, maka

melekat kewenangan yang meliputi kekuasaan, hak atau kewajiban yang diberikan kepada

daerah dalam menjalankan tugasnya.

Medasarkan pada kewenangan Pemerintah Kota Denpasar dalam pengendalian penduduk

pendatang yaitu mendasarkan pada Keputusan Walikota Denpasar Nomor 593 Tahun 2000

24

Y.W. Sunindhia, 1987, Praktek Penyelenggaran Pemerintahan di Daerah, Bina Aksara Jakarta, hal. 35.

25 Lukman Hakim, 2012, Filosofi Kewenangan Organ Lembaga Daerah Perspektif Teori Otonomi

&Desetralisasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Hukum dan Kesatuan, Setara Press Malang hal, 35.

26 Ibid, hal.37.

Page 39: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

32

sebagamana yang telah diubah menjadi Keputusan Walikota Denpasar Nomor 610 Tahun 2002,

memeberi kewenangan pada desa pakraman untuk berpartisipasi dalam pengendalian penduduk

pendatang. Dasar yuridis keterlibatan desa pakraman dalam pengendalian penduduk pendatang

di atur dalam Pasal 8 Keputusan Walikota Denpasar Nomor 610 Tahun 2002 dengan ketentuan

sebagai berikut :

(1) Bendesa pakraman diberikan kewenangan melakukanpembinaan dan

pengawasan/pengendalian terhadap keberadaan penduduk pendatang yang berada di

wilayahnya.

(2) Bendesa pakraman dalam meaksanakan kewenangannya dilaksanakan oleh perangkat

Banjar Adat dimana penduduk pendatang dimaksud berada.

(3) …

(4) …

Memahami Pasal 8 di atas bahwa desa pakraman diberi kewenangan dan terlibat dalam

pengendalian penduduk pendatang yang dalam konteks ini dilaksanakan oleh banjar adat sebagai

garda terdepan yang menyaring penduduk pendatang.

Keterlibatan Desa pakraman dalam pengendalian penduduk pendatang juga dapat dilihat

dalam Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 10 Tahun 1998 dalam BAB VI tentang Peran Serta

Masyarakat yang dinyatakan pada Pasal 11 ayat (2) yaitu ” Peran serta sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) pasal ini dilakukan melalui lembaga swadaya dan Organisasi masyarakat/ "pasuka

dukaan Banjar", pihak swasta dan perorangan secara sukarela”. Peraturan Derah Propinsi Bali

Nomor 3 tahun 2001 tentang Desa Pakraman, juga mengatur tentang peranserta dalam

administrasi kependudukan. Peran serta tersebut terdapat dalam Pasal 5 huruf d yang

menyatakan “ salah satu tugas desa pakraman adalah …bersama-sama Pemerintah melaksanakan

pembangunan di segala bidang…”. Kemudian Pasal 6 menyatakan bahwa salah satu wewenang

desa pakraman adalah “…turut serta menentukan setiap keputusan dalam pelaksanaan

pembangunan yang ada di wilayahnya…”. Ketentuan-ketentuan tersebut diatas semakin

Page 40: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

33

mempertegas dan menguatkan pelibatan Desa Pakraman dalam kegiatan pembangunan termasuk

dalam hal penanganan penduduk pendatang.

Selanjutnya keterlibatan Desa pakraman juga dapat dilihat dalam Instruksi Gubernur

Nomor 12 tahun 1992 tentang Pengawasan dan Peningkatan Tertib Administrasi Kependudukan

Propinsi Daerah Tingkat I Bali yaitu “ …tetap berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam mewujudkan tertib administrasi kependudukan”.

Selain diatur dalam Peraturan Daerah, Keterlibatan Desa Pakraman dalam Pengendalian

penduduk Pendatang diatur secara jelas dalam Keputusan Walikota No.593 tahun 2000,

khususnya Bab III Pasal 9 tentang Peranan Desa Adat. Ketentuan ini diubah dengan Keputusan

Walikota Nomor 610 Tahun 2002, Pasal 8 yang memberikan kewenangan dalam kependudukan

yang secara rinci diatur dalam beberapa ayat diantaranya :

(1) Bendesa Pakraman diberikan kewenangan melakukan pembinaan dan pengawasan/

pengendalian terhadap keberadaan penduduk pendatang yang berada di wilayahnya.

(2) Bendesa Pakraman dalam melaksanakan kewenangannya dilaksanakan oleh

perangkat Banjar Adat dimana penduduk pendatang dimaksud berada.

(3) Kewenangan perangkat banjar adat dimaksud ayat (2) pasal ini adalah memberikan

keterangan atau rekomendasi mengenai keberadaan penduduk pendatang

diwilayahnya, sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat (3) huruf e dan keterangan

dimaksud merupakan prsyaratan untuk dapat berlangsungnya proses administrasi

kependudukan.

(4) Banjar Adat dalam melaksanakan kewenangan dimaksud ayat (3) dilaporkan kepada

Desa Pakraman yang mewilayahinya.

Page 41: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

34

Pelibatan Desa Pakraman dalam pengendalian penduduk pendatang oleh Pemerintah

Kota Denpasar juga tertuang dalam Kesepakatan Bersama antara Forum kepala Desa/Lurah Kota

Denpasar dengan Parum Bendesa Desa Pakraman Kota Denpasar Tentang Penertiban Penduduk

Pendatang Di Kota Denpasar. Nomor : 11/FK/IX/2002 (Pihak Pertama) yaitu Forum Kepala

Desa/Lurah dan Nomor : 003/PBDA/IX/2002 (Pihak Kedua) yaitu Parum Bendesa Pakraman.

Dalam kesepakan bersama ini terdapat 4 (empat) Pasal yaitu :

Pasal 1

(1) Pihak pertama bersama-sama pihak kedua melaksanakan Pembinaan dan Penertiban

Penduduk Pendatang untuk tertibnya Administrasi Kependudukan di wilayah Kota

Denpasar.

(2) Pihak kedua sesuai kewenangan yang diberikan oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku

wajib mendata Penduduk PEndatang dan menyampaikan data jumlah penduduk

Pendatang dengan Identitas yang lengkap kepada pihak pertama.

Pasal 2

Pihak Pertama dalam rangka penertiban Penduduk Pendatang dengan Pihak Kedua selalu

mengacu kepada prinsip sinkronisasi dan koordinasi untuk tercapainya daya guna dan

hasil guna yang optimal.

Pasal 3

(1) Pihak kedua dalam pendataan setiap penduduk PEndatang dapat memungut Uang

Pendaftaran Penduduk Pendatang sesuai dengan Pararem Parum Bendesa Desa Adat/

Pakrman Kota Denpasar.

(2) Penggunaan hasil pungutan uang pendaftaran dimaksud ayat (1) lebih lanjut diatur

Paruman Desa Adat/Desa Pakramman setempat.

Terkait dengan Pasal 3 ayat (1) bahwa desa pakraman diberikan otoritas untuk memungut

uang pendaftaran penduduk pendatang sesuai dengan pararem, maka Parum Bendesa Desa

Pakraman Kota Denpasar membuat Keputusan Manggala Parum Bendesa Desa Pakraman Kota

Denpasar Nomor : 005/PBDA/XI/2002 tentang Standarisasi pungutan Desa Pakraman Atas

Biaya Administrasi Penduduk Pendatang Di Kota Denpasar. Standarisasi pungutan Desa

Pakraman atas biaya adminitrasi Penduduk Pendatang terdapat dalam Pasal 1 yaitu penduduk

yang berasal dari luar Denpasar dalam Propinsi Bali dipungut sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh

ribi rupiah) dan penduduk yang berasal dari luar Propinsi Bali maka dipungut Rp. 100,000,-

Page 42: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

35

(seratus ribu rupiah). Pengalokasian pengutan diatur dalam pasal 2 yaitu “ 20 % diperuntukan

Desa Pakraman, 20 % diperntukan Banjar yang bersangkutan, 60% diperuntukan biaya

oprasional petugas dan administrasi blanko-blanko.

Terkait dengan bentuk riil keterlibatan desa pakraman dalam pengendalian penduduk

pendatang dapat dilihat dalam awig-awig desa pakraman padangsambian. Dalam Pawos 6 awig-

awig desa pakraman padangsambian ditentukan “ Indik karma tamiu lan tamiu kadabdab olih

banjar pakraman soang-soang”. Menindak lanjuti ketentuan Pasal 6 tersebut Bendesa Pakraman

menetapkan keputusan desa pakraman Nomor : 05 / KEP / DP.Pds / 14 tentang Kontribusi Biaya

Ketertiban dan Keamanan Sosial di Wilayah Desa Pakraman Padangsambian. Apabila dilihat

dari konteks lahirnya Keputusan Bendesa Pakraman Padangsambian ini menunjukan bahwa

telah ada koordinasi pihak desa pakraman dengan pihak desa dinas untuk bekerjasama dalam

pengendalan penduduk pendatang.

Hal ini dapat dilihat adanya rapat koordinasi Bendesa Pakraman Padangsambian Kelihan

Majelis Paruman Krama Desa Pakraman Padangsambian dengan Lurah Padangsambian, Kepala

Desa Padangsambian Kelod, Kepala Desa Padangsambian Kaja, Kepala Desa Tegal Harum,

Kelihan Banjar, Kepala Lingkungan, Kepala Dusun, Babinsa dan Babhinkamtibmas pada hari

Rabu, 18 Juni 2014 di Kantor Lurah Padangsambian yang menghasilkan keputusan desa

pakraman Nomor : 05 / KEP / DP.Pds / 14 tentang Kontribusi Biaya Ketertiban dan Keamanan

Sosial di Wilayah Desa Pakraman Padangsambian. Berdasarkan hasil rapat tersebut

menghasilkan 6 point :

1. Penerimaan krama tamiu dan tamiu yang baru datang dan tinggal menetap maupun

sementara dalam jangka waktu tertentu di Kelurahan Padangsambian, Desa Padangsambian

Kaja, Desa Padangsambian Kelod dan Desa Tegal Harum yang menjadi bagian wilayah

Desa Pakraman Padangsambian wajib:

Page 43: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

36

a. membawa persyaratan surat pindah dari daerah asal;

b. memperoleh KIPPSdanSTPPTSsebagai persyaratan administrasi penduduk baru yang

dikeluarkan dari Desa dan Kelurahan di wilayah Desa Pakraman Padangsambian;

c. memperoleh rekomendasipindah sebagai krama tamiu dan tamiu dari Bendesa Desa

Pakraman Padangsambian dengan menunjuk pelaksana teknis kepada Kelihan Banjar.

2. Untuk menjamin ketertiban dan keamanan sosial-nya bagi krama tamiu dan tamiu yang baru

datang dan tinggal menetap maupun sementara dalam jangka waktu tertentu, dikenakan

kontribusi biaya sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) bagi penduduk pendatang luar

Provinsi Bali dan penduduk pendatang luar Denpasar dalam Provinsi Bali sebesar Rp.

25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah). Penggunaan kontribusi biaya tersebut akan diatur dan

disumbangkan sebagian kepada Desa dan Kelurahan yang ada di wilayah Desa Pakraman

Padangsambian sebagai wujud sinergi dan koordinasi dalam pengendalian kependudukan

(terlampir dalam Keputusan).

3. Pengenaan kontribusi biaya sebagaimana dimaksud poin kedua, dibayar pada saat krama

tamiu dan tamiu yang telah memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi kependudukan

mendaftar di Kelihan Banjar yang melaksanakan rekomendasi Bendesa Pakraman

Padangsambian.

4. Terhadap Dusun/Lingkungan/Banjar yang belum memiliki Kelihan Banjar definitif,

rekomendasi Bendesa Desa Pakraman Padangsambian dapat dilaksanakan oleh Kelihan

Banjar Pakraman terdekat.

5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penerbitan Keputusan ini akan

dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

6. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Dalam awig-awig Banjar Adat Robokan Desa Adat Kerobokan juga mengatur mengenai

penduduk pendatang sebagaimana terdapat dalam Pawos 4 kaping 2 huruf ca menentukan :

Page 44: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

37

Krama Padgata Kala, inggih punika karma sane magama Hindu utawi magama siyosan,

sane during pastika ajeg jenek ring wawidangan Banjar Robokan, saha kacacah ring pipil

karma padgata kala Banjar Robokan.

Selanjutnya dalam dalam pawos 6 awig-awig tersebut juga ditentukan tentang kewajiban

krama padgata kala yiatu : “ Swadarma Krama Banjar Padgata Kala :

Tinut ring daging awig-awig puniki, utamanyane indik karma padgata kala.

Nawur Pacingkrem manut pararem Banjar Adat Robokan.

Hal di atas dapat dipahami bahwa dalam awig-awig BAnjar Adat Robokan Desa Pakraman

Kerobokan juga ditur mengenai krama tamiu dan tamiu (penduduk pendatang). Bahwa penduduk

pendatang harus patuh terhadap isi awig-awig dan membayar urunan sesuai dengan pararem

Banjar Adat Robokan.

Untuk mengetahui besaran urunan yang dimaksud dalam awig-awig Banjar Adat

Robokan dapat dilihat dalam Pararem Awig-Awig Banjar Adat Robokan. Dalam Pawos 5

Pararem tersebut menentukan bahwa “karma saking dura Negara banjar Robokan sane jenek

saha maderbe umah/jero/griya utawi nyewa umah/tanah sekirangnyane 5 (limang) warsa ring

wewidangan Banjar Robokan patut mekrama banjar dinas, tata caranyane manut ring uger-uger

Guru Wisesa lan pararem Banjar Adat Robokan inggih punika nawur dana Yatra ageng ipun

Rp. 1.000.000,- (a yuta rupiah).” Ketentuan ini dapat dimaknai bahwa penduduk pendatang yang

tinggal kurang dari 5 tahun di banjar adat robokan membayar iuran 1.000.000, (satu juta

rupaiah).

Terkait dengan kewajiban penduduk pendatang yang tinggal di banjar adat robokan

yaitu sebagaimana diatur dalam Pawos 6 kaping 3 yang menentukan :

Swadarma Krama Banjar Padgata kala “:

Nawur pacingkreman manut pararem Banjar Adat Roboksn inngih punika :

1. Nawur pacingkreman ageng ipun Rp. 5.000,- (limang tali rupiah) nayabaran a bulan.

Page 45: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

38

2. Krama Padgata kala saking dura Bali patut meduwe KIPS lan nawur Rp. 100.000 (satus

tali rupiah) adiri nyabaran 3 (tigang) bulan sane keepah dados kalih inngih punika ring

banjar Robokan Rp. 50.000,- (seket tali rupiah) lan ring desa Dinas Rp. 50.000,- (seket

tali rupiah).

3. Krama Padgata Kala saking Bali sane meduwe KTP ring luar Kota Denpasar patut

meduwe KIPS lan nawur Rp. 25.000,- (slae tali rupiah) a nyabaran 6 (enem) bulan sane

keepah dados kalih inggih punika ring banjar Robokan Rp. 20.000,- (duang dasa tali

rupiah) lan ring desa dinas Rp. 5.000,- (limang tali rupiah)

4. Krama Padgata Kala sane kari ngeranjing nenten keni dana KIPS lain iuran.

Mendasarkan pada awig-awig Desa Pakraman Padangsambian dan Awig-awig Banjar adat

Robokan Desa Adat Kerobokan, jelas ada pengaturan mengenai penduduk pendatang dan tata

cara menangani penduduk pendatang. Salah satu yang dapat dilakukan oleh desa pakraman dan

banjar adat adalah dengan mengenakan iuran bagi penduduk pendatang yang tinggal di wilayah

desa adat dan banjar adat. Hal ini juga perlu dipahami bahwa bentuk keterlibatan desa pakraman

dan banjar adat dalam pengendalian penduduk pendatang adalah dengan membuat aturan yang

jelas tentang penduduk pendatang dan membuat pararem yang dengan jelas juga mengatur tata

cara pengaturan penduduk pendatang. Tata cara tersebut juga mengatur secara jelas tentang

berapa iuran yang akan dikenakan pada penduduk pendatang.

Dengan adanya aturan yang memberi kewenangan pada desa pakraman melalui banjar adat

untuk ikut serta dalam pengendalian penduduk pendatang dan itu dituangkan dalam pararem

banjar adat. Ini menunjukan bahwa salah satu bentuk keterlibatan desa pakraman dalam

pengendalian penduduk pendatang.

Seturut dengan ketentuan yang telah tertuang dalam awig-awig desa pakraman serta pararem

desa pakraman di atas, nampaknya senada dengan keputusan Majelis Utama Desa Pakraman

Page 46: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

39

(MDP) Bali Nomor; 050/Kep/Psm-1/MDP Bali/III/2006, Jumat 3 Maret 2006,yang menjelaskan

beberapa point yaitu :

1. Penduduk Balli berdasarkan agama yang dianut dan tempatnya berdomisili,

dikelompokan menjadi tiga yaitu : karma desa (penduduk beragama Hindu dan mipil

atau tercatat sebagai anggota di desa pakraman); karma tamiu (penduduk yang beragama

hindu dan tidak mipil atau tercatat sebagai anggota desa pakraman); dan tamiu (penduduk

non-indu dan bukan anggota desa pakraman).

2. Masing-mmasing golongan penduduk tersebut berlaku swadarma (kewajiban ) yang

berbeda terhadap desa pakraman. Perbedaan itu hendaknya memberikan kenyaman

kepada ketiga golongan penduduk tersebut.

3. Krama tamiu dan tamiu berdasarkan aktivitasnya di desa pakraman, dapat dibedakan

menjadi dua yaitu : a) karma tamiu dan tamiu yang hanya berdomisili di desa pakraman;

dan b) Krama tamiu dan tamiu yang berdomisili dan atau membuka usaha di desa

pakraman.

Keputusan Majelis Desa Pakraman ini dapat juga dipahami bahwa setiap penduduk

pendatang (karma tamiu dan tamiu) mempunyai kewajiban berbeda apabila tinggal di

wilayah desa pakraman. Perbedaan kewajiban tersebut dituangkan dalam awig-awig dan

pararem desa pakraman. Lebih lanjut keputusan Majelis Desa Pakraman tersebut juga

menyatakan bahwa pertama, karma tamiu wajib menciptakan kesukertan (kedamaian) desa

pakraman bersama-sama dengan karma desa baik yang menyangkut parahyangan

(keyakinan), pawongan( aktivitas kemanusiaan) serta palemahan ( kelestarian lingkungan

alam), kedua, bahwa kewajiban itu dituangkan dalam bentuk sikap saling menghormati

disertai urunan dan ayah-ayahan(wajib kerja) yang dapat diganti dengan uang dan jumlah

Page 47: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

40

keduanya tidak lebih dari 10 % dari pada kewajiban karma desa, serta dapat memberikan

danan punia(sumbangan sukarela).

Selanjutnya dalam keputusan MUDP tersebut juga mengatur kewajiban tamiu (kraman

non hindu) yaitu pertama, tamiu wajib menciptakan kesukerta desa pakraman bersama-sama

karma desa dan karma tamiu dan aktivitas lainnya yang berhbungan dengan kemanusiaan dan

kelestarian lingkungan alam, sepanjang tidak terkait langsung dengan parhyangan (keyakinan

beragama menurut ajaran hindu). Kedua, kewajban tersebut dituangkan dalam bentuk sikap

saling menghormati disertai dengan urunan ddan ayah ayahan yang dapat diganti dengan

uang dan jumlah keduanya tidak lebih dari pada 30 % dari pada kewajiban karma desa serta

dapat memberikan dana punia (sumbangan sukarela).

Dengan demikian bahwa desa pakraman yang ada di Kota Denpasar, perlu

memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada dalam keputusan Majelis Desa Pakraman,

sehingga ada kesatuan tafsir terkait kewajiban karma tamiu dan tamiu yang berdomisili di

Kota Denpasar.

Page 48: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

41

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan

Berdasarkan uaraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa kewenangan Pemerintah Kota Denpasar dalam pengendalian penduduk

pendatang adalah Dalam melakukan pengendalian penduduk pendatang, Pemerintah

Kota Denpasar mendasarkan pada kewenangannya sesuai dengan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur mengenai penduduk yaitu

dalam Pasal 26 ayat (2) dan ayat (3) yang pemahamannya bahwa mengenai warga

negara dan penduduk diatur dengan Undang-undang. Selanjutnya dasar

kewenangannya dapat juga diihat dalam pasal 12 huruf FUndang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa dalam bidang

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan urusan wajib.

Pengaturan Administrasi Kependudukan juga dapat dilihat dalam lampiran huruf L

khusunya dalam bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Undang-

undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan memberi dasar kewenangan untuk

mengatur administrasi kependudukan termasuk di dalamnya pengaturan penduduk

pendatang. Pengaturan penduduk pendatang dalam tataran loka juga diatur dengan

Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1998 tentang Pengendalian Kependudukan.

Dalam pasal 9 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 1998 dinyatakan

bahwa Gubernur menetapkan kebijaksanaan untuk mengarahkan kualitas penduduk

dengan memperhatikan nilai-niali agama, etika dan sosial budaya. Selanjutnya dasar

kewenangan Kota denpasar dalam pengendalian penduduk Pendatang adalah

didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Administrasi Kependudukan, Selanjutnya pengendalian penduduk pendatang lebih

rinci dapat dilihat dalam Keputusan Walikota Denpasar Nomor 593 Tahun 2000

sebagamana yang telah diubah menjadi Keputusan Walikota Denpasar Nomor 610

Tahun 2002. Terkait dengan pungutan terhadap penduduk pendatang dapat dilihat

dalam keputusan Walikota Nomor 585 tahun 2002 tentang Perubahan Lampiran

Page 49: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

42

Keputusan Walikota Denpasar Tanggal 13 Desember 2001 Nomor 1002 tahun 2001

tentang Srandarisasi Pungutan/Sumbangan Kelurahhan Di Kota Denpasar.

2. Bahwa Bahwa bentuk keterlibatan desa pakraman dalam pengendalian penduduk

pendatang di Kota Denpasar adalah mendasarkan pada Keputusan Walikota Nomor 593

Tahun 2000 sebagamana yang telah diubah menjadi Keputusan Walikota Denpasar

Nomor 610 Tahun 2002, memberi kewenangan pada desa pakraman untuk

berpartisipasi dalam pengendalian penduduk pendatang, yang secara rinci diatur

mengenai kewenangan desa pakraman dalam melakukan pengawasan penduduk

pendatang. Pemahaman terhadap ketentuan tersebut ditindak lanjuti oleh desa

pakraman di Kota Denpasar. Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan yang

menyatakan bahwa dalam awig-awig Banjar Adat Robokan Desa Adat Kerobokan

juga mengatur mengenai penduduk pendatang. Besaran urunan dalam ketentuan

awig-awig banjar robokan khususnya dalam pararemnya adalah Ketentuan ini dapat

dimaknai bahwa penduduk pendatang yang tinggal kurang dari 5 tahun di banjar adat

robokan membayar iuran 1.000.000, (satu juta rupaiah). Selain itu ada kewajiban lain

yang harus dipenuhi oleh penduduk pendatang yaitu membayar uang urunan

yangbervariasi yiatu Rp5000,- setiap bulan, Rp100.000, setiap tiga bulan yang

mempunyai KIPS dan membayar 25.000,- bagi penduduk yang telah mempunyai

KTP. Dengan adanya aturan yang memberi kewenangan pada desa pakraman melalui

banjar adat untuk ikut serta dalam pengendalian penduduk pendatang dan itu

dituangkan dalam pararem banjar adat. Ini menunjukan bahwa salah satu bentuk

keterlibatan desa pakraman dalam pengendalian penduduk pendatang.

Page 50: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

43

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat di sarankan :

1. Kepada Desa Pakraman, bahwa tidak semua desa pakraman mengatur penduduk

pendatang dalam awig-awig maupun pararem, Oleh karena itu agar medapatkan hasil

maksimal ketika pengendalian penduduk pendatang maka desa pakraman perlu

mengatur lebih jelas tentang penduduk pendatang di dalam awig-awig desa pakraman

setempat.

2. Kepada Pemerintah Kota Denpasar, secara yuridis pengaturan penduduk pendatang

sudah jelas, yang perlu diperhatikan adalah penerapan kebijakan-kebijakan hukum

tersebut agar benar-benar diterapkan secara maksimal sehingga perkembangan

penduduk pendatang dapat dibendung.

3. Terhadap keputusan Walikota Keputusan Walikota Nomor 593 Tahun 2000

sebagamana yang telah diubah menjadi Keputusan Walikota Denpasar Nomor 610

Tahun 2002, perlu direvisi karena dasar pembentukan Keputusan Walikota ini

mendasarkan pada perda yang sudah dicabut dan diganti dengan Perda Nomor 5

Tahun 2014. Oleh karena itu Keputusan Walikota dimaksud perlu direvisi.

Page 51: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

44

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Bambang Waluyo, 1991, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, jakarta.

Bambang Sunggono, 2003, Metodelogi Penelitian Hukum. Rajawal Pers Jakarta.

Indroharto, 1993, Usaha memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

Pustaka Harapan, Jakarta.

Jum Anggriani, 2012, “ Hukum Adminsitrasi Negara”, Graha Ilmu, Yogyakarta

Lukman Hakim, 2012, Filosofi Kewenangan Organ Lembaga Daerah Perspektif Teori Otonomi

&Desetralisasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Hukum dan Kesatuan,

Setara Press Malang

Majelis Utama Desa Pakraman, 2010, Himpunan Hasil-Hasil Pesamuhan Agung III MDP Bali,

Majelis Utama Desa Pakraman Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

Morris L. Cohen dan kent C. Olson, 2000, Legal Research In A Nutshell, Seventh Edition, ST.

Paul, Minn, West Group.

Marhaendra Wija Atmaja, Gede “Politik Pluralisme Hukum dalam Pengakuan Kesatuan

Masyarakat Hukum Adat dengan Peraturan Daerah”, Disertasi Doktor, Program Doktor

Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang, 2012.

Oka Parwata, A A Gede, 2003, "Pola Hubungan Antara Desa Dinas dengan Desa Adat dalam

Penanganan Penduduk PEndatang di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar",

Kerjasama Lembaga Penelitian dengan BAPPEDA Kabupaten Gianyar.

Philipus M. Hadjon, et.al, 2011, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Introduction to the

Indonesian Administrative law, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Prajudi Atmosudirjo,1994, Hukum Administrasi Negara, Cetakan Kesepuluh, Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Pitana, I Gde, 2000, Kuta Cermin Retak Pariwisata Bali, Upada Sastra.

Prajudi Atmosudirjo,1994, Hukum Administrasi Negara, Cetakan Kesepuluh, Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Page 52: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

45

Peter Mahmud Marzuki, 2005, Peneitian Hukum, Cetakan ke-1, Kencana, Jakarta

Ridwan HR, 2006, Hukum Administrasi Negara, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sadjijono, H 2011, Bab- Bab Pokok Hukum Administrasi, Cetakan II, Edisi II, Laksbang

Pressindo, Yogyakarta

Soepomo, 2000, Bab-Bab Tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita Jakarta.

Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia (UI) Press),

Jakarta

------------------------- dan Sri Mamuji, 1986, Penelitian Hukum Normatif suatu Tinjauan Singkat,

CV Rajawali Jakarta.

Sudantra, I Ketut, 2001, "Pola Penyelesaian Persoalan-persoalan Hukum oleh Desa Adat",

Dinamika Kebudayaan, Vol III No. 1, Lembaga Penelitian Universitas Udayana.

---------------------, 2005, Peran Serta masyarakat Dalam Pengendalian Kependudukan khususnya

Penduduk Pendatang Di Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung.

Saily Falk Moore, 2001, Hukum dan Perubahan Sosial: Bidang Sosial Semi Otonom sebagai

suatau topic studi yang Tepat dalam TO Ihromi, antropologi Hukum Sebuah Bunga

Rampai, Yayasan Obor Indonesia.

W. Sunindhia, 1987, Praktek Penyelenggaran Pemerintahan di Daerah, Bina Aksara Jakarta.

Tim Pusat Studi Hukum Adat,2001, Kedudukan Desa Pakraman Dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa setelah berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 di Kabupaten

Gianyar, Laporan Penelitian, Denpasar Kerjasama antara BAPPEDA Kabupaten

Gianyar dan Lembaga Penelitian Universitas Udayana.

Talizuduhu Ndraha, 1986, Pembangunan Masyarakat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Windia P dan Ketut Sudantra, 2006, Pengantar Hukum Adat Bali, Lembaga dokumentasi dan

publikasi Fakultas hukum Universitas Udayana.

Yudhi Setiawan, 2009, Instrumen Hukum campuran (gemeenscapelijkrecht) dalam Konsolidasi

Tanah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Page 53: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

46

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kepndudukan.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan

Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 10 Tahun 1998 tentang Pengendalian Kependudukan

Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Bali.

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Denpasar

Nomor 6 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam

Kerangka Sistem Informasi manajemen Kependudukan (SIMDUK).

SK Walikota Denpasar Nomor 593 Tahun 2000 tentang Penertiban Penduduk Pendatang di Kota

Depasar.

SK Walikota Denpasar Nomor 610 Tahun 2002 tentang Perubahan Keputusan Walikota

Denpasar nomor 539 TAhun 2000 Tentang Penertiban Penduduk Pendatang.

SK Walikota Denpasar Nomor 585 Tahun 2002 tentang PErubahan Lampiran tentang Keputusan

Walikota Denpasar Tanggal 13 Desember 2001 Nomor 1002 Tahun 2001 tentang

Standarisasi Pungutan Desa/ Sumbangan Kelurahan di Kota Denpasar.

Kesepakatan Bersama antara Forum Kepala Desa /Lurah Kota Denpasar dengan Parum Bendesa

Pakraman Kota Denpasar tentang Penertiban Penduduk Pendatangdi Kota

Denpasar.

SK Manggala Parum Bendesa Desa Pakraman Kota Denpasar Nomor 005/PBDA/XI/2002

tanggal 18 Nopember 2002 tentang Standarisai Pungutan Desa Pakraman atas Biaya

Administrasi Penduduk Pendatang di Kota Denpasar.

Awig-Awig Banjar Kaja, Desa Adat Pakraman Sesetan, 2014.

Page 54: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

47

Awig-Awig Desa Pakraman Padang Sambian tahun 2007.

Awig-Awig Banjar Adat Robokan Tahun 2014.

Pararem Awig-Awig Banjar Adat Robokan 2014.

Page 55: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

48

LAMPIRAN 1: Personalia Penelitian

BIODATA KETUA TIM PENELITI

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Anak Agung Istri Ari Atu Dewi., SH.,MH. P

Jabatan Fungsional Lektor

Jabatan Struktural -

NIP/NIK/No.Identitas lainnya 197601102001122001

NIDN 0010017602

Tempat dan Tanggal Lahir Batubula dan 10 Januari 1976

Alamat Rumah Jl. Sumandang No. 4 Batubulan

Nomor Telepon/Faks /HP 081338501180

Alamat Kantor Jl. Pulau Bali no. 1 Denpasar

Nomor Telepon/Faks (0361) 222666

Alamat e-mail [email protected]

Lulusan yang telah dihasilkan S1= 20 orang

Mata Kuliah yg diampu 1. Gender Dalam Hukum

2. Sosiologi Hukum

3. Hukum dan Kebudayaan

4. Metode Penulisan dan Penelitian Hukum

B. Riwayat Pendidikan

Program S1 S2 S3

Nama Perguruan

Tinggi

Fakultas Hukum

Unud

Pascasarjana Unud -

Bidang Ilmu Ilmu hukum Ilmu Hukum -

Tahun Masuk 1995 2006 -

Tahun Lulus 2000 2009 -

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Pencegahan dan

Penanggulangan

Psikotropika Setelah

Eksistensi

Kasepekangan ditinjau

dari Persepektif HAM

-

Page 56: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

49

Berlakunya Undang-

Undang

PPsokosikotropika

Nama Pembimbing/

Promotor

I Mde Sumerta., SH

dan Ida Ayu

Rupawati, SH.

Prof. Dr. Tjok Istri

Putra Astiti., SH.,MS.

Dan Dr. Gde

Marhaendra Wija

Atmaja., SH., MH.

-

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2010 KonflikAdat Di Bali dan Upaya

Penanggulangannya.

Stranas 90.000.000

2. 2010 Peran Serta Masyarakat Ada t Dalam

Pengelolaan Dan Pelestarian Fungsi

Lingkungan Pengairan Untuk Pertanian Di

Kota Denpasar (Studitentang Keberadaan

Subak Di Kota Denpasar)

PDM 7.500.000

3. 2011 Eksistensi Tanah Adat Dewasa ini Fundamental 30.000.000

4. 2012 Sengketa Tanah Adat yang Disertai

Kekerasan Dalam Konteks Perkembangan

Pariwisata (Studi Kasus di

KabupatenGianyar)

Hibah Group

Riset

50.000.000

5. 2012 Otonomi Desa Pakraman Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dari

Perspektif Pluralisme Hukum

Dipa Fakultas 3.000.000

6. 2013 Naskah Akademis Rancangan Peraturan

Daerah Kota Denpasar Tentang Pendaftaran

Usaha Pariwisata

Pemerintah

Kota

Denpasar

30.000.000

Page 57: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

50

7. 2013 Naskah Akademis Perlindungan

Perempuan Dan Anak Korban Kekerasan

Pemerintah

Kabupaten

Badung

40,000,000

8. 2013 Sewa-Menyewa Tanah Adat Yang

Mempunyai Nilai Ekonomis Di Kawasan PDM 7.500.000

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2009 Sosialisasi Undnag-Undang No. 23 Tahun

2002 Tentang Perlindungan Anak dan

Undang-Undang No 23 Tahun 2004

Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga di Desa Timuhun,

Kecamatan Banjarangkan Kabupaten

Klungkung

Penerapan

IPTEKS-

SOSBUD

4.000.000

2. 2009 Sosialisasi Ketentuan-Ketentuan Tentang

Perkawinan dan Perceraian di Desa

Angantaka Kecamatan Abiansemal,

Kabupaten Badung.

Penerapan

IPTEKS-

SOSBUD

4.000.000

3. 2009 Sosialisasi Undnag-Undang No. 23 Tahun

2002 Tentang Perlindungan Anak dan

Undang-Undang No 23 Tahun 2004

Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga di Desa Timuhun,

Kecamatan Banjarangkan Kabupaten

Klungkung

Penerapan

IPTEKS-

SOSBUD

4.000.000

Page 58: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

51

4. 2010 Pembinaan Penulisan Awig-Awig Desa

Pakraman Abangan, Tegalalang, Gianyar.

Dipa Fakultas 15.000.000

5. 2010 Pembinaan Penulisan Awig-Awig Desa

pakrama Sayan Ubud Gianyar.

Dipa Fakultas 5.000.000

6. 2010 Pembinaan Penulisan Awig-Awig Desa

Pakraman Padang Tegal Ubud Gianyar.

Dipa Fakultas 15.000.000

7. 2011 Diseminasi, Desa Adat Tenganan

Pagringsingan Dalam Menghadapi

Perkembangan Pariwisata : Tantangan

Terhadap Hukum Tanah Adat

NUFIC 4.000.000

8. 2012 Sosialisasi PP 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah

Notariat 3.000.000

9. 2013 Sosialisasi Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

sebagai upaya untuk mencegah perkawinan

anak di bawah umur di desa Pancasari

kabupaten Buleleng.

Penerapan

IPTEKS-

SOSBUD

4.000.000

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Volume/Nomor Nama Jurnal

1. Gender Dalam Perwalian Anak

Setelah Perceraian Menurut Hukum

Adat Bali

Vol.X No. 1 Tahun

2010 ISSN: 1412-

0194

Jurnal Studi Gender

SRIKANDI

2. Eksistensi Sanksi Adat Kasepekang

dalam awig-awig dalam Kaitan

Dengan Penjatuhan Sanksi Adat

Volume 34 No.1 th

2010 ISSN 0215-

899X

Jurnal Ilmiah

Fakultas Hukum

Universitas Udayana

Page 59: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

52

Kasepekang di Desa Pakraman KERTHA PATRIKA

3. Dampak PerkembanganEkonomi

Pariwisata Terhadap Hukum Tanah

Adat Di Desa Tenganan

Pagringsingan

Volume 36 Nomor 2

Tahun 2011 ISSN :

0215-899 X

Jurnal Ilmiah

Fakultas Hukum

Universitas Udayana

KERTHA PATRIKA

F. PengalamanPenyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah

dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Seminar Profile Statistik Gender

Kota Denpasar

Makalah

Pengarusutamaan

Gender (Pug) Dalam

Pendidikan tahun

2012

21 September 2012

di Kantor Badan

Keluarga Berencana

dan Pemberdayaan

Perempuan Kota

Denpasar

2 Seminar Profile Anak Kota

Denpasar

Makalah

Perlindungan Dan

Pemenuhan Hak

Anak Di Kota

Denpasar Untuk

Menuju Kota Layak

Anak tahun 2012

19 September 2012

di Kantor Badan

Keluarga Berencana

dan Pemberdayaan

Perempuan Kota

Denpasar.

3 Seminar Bagian Hukum dan

Masyarakat

Pelibatan desa

pakraman dalam

pengendalian

penduduk pendatang

Di Aula Fakultas

Hukun Unud

Page 60: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

53

oleh pemerintah kota

denpasar tahun 2012

4 Sosialisasi dan Advokasi PUGk

Formal di Bidang Pendidikan bagi

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Formal dan Informal

Konsep Gender dan

Pengarusutamaan

Gender

Tanggal 10 s/d 11

Desember 2012 Di

Hotel Puri Nusa

Indah

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1 Buku Persembahanku :

“Kesan dan Pesan dari

Untuk Sejawat Tjok Istri

Putra Astiti” (ISBN 978-

602-8409-06-3)

2009 141 Lembaga

Dokumentasi dan

Publikasi Fakultas

Hukum Unud

2. Perkawinan Pada Gelahang

Di Bali (ISBN 978-602-

8409-04-9)

2009 204 Lembaga

Dokumentasi dan

Publikasi Fakultas

Hukum Unud

3. The Exellenence Research

Universitas Udayana

2011 182 Udayana University

Prss

4. Buku Profile Statistik

Gender Kota Denpasar

Tahun 2012 (ISBN 978-602-

19712-1-5)

2012 100 Badan Keluarga

Berencana Dan

Pemberdayaan

Perempuan Kota

Page 61: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

54

Denpasar

5. Buku Kompilasi Aturan

Tentang Desa Adat di Bali

(ISBN 978-602-7776-28-9)

2013 463 Udayana University

Prss

6. Kembang Rampai

Perempuan Bali ( ISBN 978-

602-9739-20-9)

2013 217 Pusat Study Wanita

dan Perlindunggan

Anak Universitas

Udayana

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan penelitian : Dosen Muda.

Denpasar, 20 Februari 2014

Pengusul,

Anak Agung Istri Ari Atu Dewi, SH., MH

NIP.197601102001122001

Page 62: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

55

BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Anak Agung NgurahWirasila,S.H.,M.H.

L

Jabatan Fungsional Lektor

Jabatan Struktural -

NIP/NIK/No.Identitas lainnya 19580514 198702 1 001

NIDN 0014055804

Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar dan 14 Mei 1958

Alamat Rumah Jl. Singosari, Gg. Belibis No. 26 Denpasar

Nomor Telepon/Faks /HP 081338612090

Alamat Kantor Jl. Pulau Bali no. 1 Denpasar

Nomor Telepon/Faks (0361) 222666

Alamat e-mail -

Lulusan yang telah dihasilkan S1= 20 orang

Mata Kuliah yg diampu 1. Hukum Pidana

2. Hukum Kesehatan

3. Hukum Pidana Lanjutan

4. Tindak Pidana Tertentu Dalam KUHP

B. Riwayat Pendidikan

Program S1 S2 S3

Nama Perguruan

Tinggi

Fakultas Hukum

Unud

Pascasarjana Unud -

Bidang Ilmu Ilmu hukum Ilmu Hukum -

Tahun Masuk 1978 2007 -

Tahun Lulus 1985 2010 -

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Upaya

PEnanggulangan

PEnyalahgunaan dan

Euthanasia Dalam

Pandangan

Hukum Pidana Dan Hak

Asasi Manusia

-

Page 63: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

56

KEjahatan Oleh

Generasi Muda Di

Kabupaten BAdung

Nama Pembimbing/

Promotor

. I Ketut Mertha, SH.

Dan I Dewa Nyoman

Sekar., SH.

Prof. Dr. I Ketut Mertha,

SH,M.Hum dan I Made

Tjatrayasa, SH,MH

-

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2011 Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan

Dan Kejahatan Narkotika Di Kota

Denpasar, Oktober 2011

Mandiri -

2. 2010 TindakPidanaTerhadapHarta Benda Mandiri -

3. 2011 TindakPidanaNarkotika Dan Psikotropika Mandiri -

4. 2011 Hubungan Kunjungan Wisatawan Asing

Dengan Tingkat Kejahatan Narkotika Di

Bali

DIPA FH 3.000.000

4. 2012 Delik Adat Lokika Sanggraha Dalam

Kaitannya Dengan Pembaharuan Kuhp

DIPA FH 3.000.000

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2009 PelaksanaanBaktiSosial Program Ekstensi

FH UnudDesa Belimbing Kecamatan

Pupuan Kabupaten Tabanan

F H Unud -

2. 2009 PenyuluhanHukumTentangNarkotikaDesa

Selan Bawak Kecamatan Marga –

Kabupaten Tabanan

FH UNUD -

4. 2010 PelaksanaanKerjaSosial FH Unud, di Desa FH UNUD -

Page 64: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

57

Selan Bawak Kecamatan Marga Kabupaten

Tabanan.

9. 2013 Sosialisasi Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

sebagai upaya untuk mencegah perkawinan

anak di bawah umur di desa Pancasari

kabupaten Buleleng.

Penerapan

IPTEKS-

SOSBUD

4.000.000

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Volume/Nomor Nama Jurnal

1. Pengaruh Minuman Keras Terhadap

Timbulnya Kriminalitas di Bali

Majalah Kertha

Patrika FH Unud,

No. 49. Tahun XV.

Desember 1989

Jurnal Ilmiah

Fakultas Hukum

Universitas Udayana

KERTHA PATRIKA

F. PengalamanPenyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah

dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan penelitian : Dosen Muda.

Denpasar, 23 Februari 2014

Page 65: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

58

BIODATA PEMBIMBING

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Tjok Istri Putra Astiti, SH.MS P

2. Jabatan Fungsional Guru Besar

3. Jabatan Struktural -

4. NIP/NIK/No.Identitas lainnya 194712311975032003

5. NIDN 00300114606

6. Tempat dan Tanggal Lahir Payangan, Gianyar

7. Alamat Rumah Kompleks Perumahan Dosen No.33 Batubulan

8. Nomor Telepon/Faks /HP 299048

9. Alamat Kantor Fakultas Hukum Unud, Jalan Bali 1 Denpasar

10. Nomor Telepon/Faks 222666

11. Alamat e-mail Putra_ [email protected]

12. Lulusan yang telah dihasilkan S-1= … orang; S-2= …Orang; S-3= Orang …

13. Mata Kuliah yg diampu 1. Hukum Adat (S1)

2. Metode Penelitian Hukum (S1)

3. Gender Dalam Hukum (S1)

4. Kapita Selekta Hukum Adat (S1)

5. Filsafat Hukum Adat (S2)

6 Dinamika Hukum Adat (S2)

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas

Udayana

Institut Pertanian

Bogor (IPB)

Institut

Pertanian Bogor

(IPB)

Bidang Ilmu Hukum Sosiologi Sosiologi

Tahun Masuk 1964 1984 1989

Tahun Lulus 1974 1986 1994

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Merangkat

sebagai Satu

Bentuk

Pengaruh

Perkembangan

Ekonomi

Pengaruh

Hukum Adat

dan Program KB

Page 66: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

59

Perkawinan Adat

di Bali

Rumahtangga thd

Peranan Wanita

dalam Masyarakat

Bali yang

Patrilineal

thd Nilai Anak

Laki-Laki dan

Perempuan

dalam

Masyarakat Bali

yang Sedang

Berubah

Nama

Pembimbing/Promotor

Prof.Dr.

Mohamad

Koesnoe,SH

Prof.Dr. Pudjiwati

Sajogyo

Prof.Dr.

Pudjiwati

Sajogyo

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta Rp.)

1. 2010 Pola Hubungan Penduduk

Pendatang dengan Desa Adat dan

Desa Dinas

Bagian Hukum

dan Masyarakat

Rp 2.000.000

2. 2010 Implementasi Ajaran Tri Hita

Karana dalam Awig-awig

Operasional

Gruru Besar

Rp 4.500.000

3. 2011 Dampak Perkembangan Ekonomi

Pariwisata terhadap Hukum

Tanah Adat di Desa Tenganan

Pagringsingan

Proyek Nuffic Rp 20.000.000

4. 2012 Pemekaran Desa, Sengketa Tanah

dan Kekerasan Antar Desa

Pakraman

Univ.Udayana Rp 41.000.000

5 2012 Sengketa Tanah Adat dan

Kekerasan

Program S2

Kenotariatan

Rp 6.000.000

Page 67: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

60

6 2012 Penerapan Sanksi Adat yang

Berimplementasi Pelanggaran

HAM (Studi Kasus di Kabupaten

Gianyar)

Program S2

Ilmu Hukum

Rp 4.500.000

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun

Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta

Rp.)

1. 2010-

2012 Pembinaan Awig-Awig Desa

Padangtegal, Ubud, Gianyar

Bagian

Hukum dan

Masyarakat

Rp 2 000.000

2. 2011 Sosilisasi Awig-Awig dalam Kontek

Perubahan Sosial

Dana

Operasional

Group Riset

Rp 4.000.000

3. 2008 Sosialisasi Pengarus Utamaan

Gender di Diknas Propinsi Bali

Pemerintah

Daerah

?

4. 2009 Pelatihan Analisis Gender bagi

Pokja PUG Tingkat Propinsi,

Kabupaten dan Kota.

Pemerintah

Daerah

?

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama

Jurnal

1. Tajen, Kemiskinan, dan Kekerasan dalam

Rumahtangga

No. 70 Th.XXVI

Agustus 2010

WAHANA

2. Dampak Perkembangan Pariwisata terhadap

Hukum Tanah Adat di Desa Tenganan

Volume 36, No Kertha

Page 68: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

61

Pagringsingan

2, Sept 2011 Patrika

3. Hukum Adat dan Hukum Negara dalam

Bidang Pertanahan dan Sumberdaya Alam:

Perbandingan, Perbenturan dan Solusi

Volume 34,

No2, Agustus

2010

Kertha

Patrika

4. Implementasi Ajaran Tri Hita Karana dalam

Awig-Awig

The

Excellence

Research

5 Hukum Adat : Dahulu diyakini sebagai

Dasar Persatuan Indonesia, Kini

Terpinggirkan

No. 68 Tahun

XXVI, Februari

2010

WAHANA

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah

dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan ilmiah/

Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1. Semiloka Evaluasi Format

dan Substansi Awig-Awig

Desa Pakraman

Awig-Awig di Tinjau dari

Hukum Negara

28 Februari 2009

Di Denpasar

2. Seminar Awig-Awig II Kajian Kritis terhadap

Substansi dan Format Awig-

Awig

30 Juli 2010, di

Denpasar

3. Lokakarya Peningkatan

Kapasitas Gender dalam

Pendidikan

Profil Gender di Perguruan

Tinggi

29 Oktober 2010

di Denpasar

4. International Seminar on

Environmental, Health, and

Savety Risks in a

Globaliing World

Tri Hita Karana,

Environmental Health and

Savety of Human Being

June 27-28, 2011,

Denpasar

Page 69: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

62

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halama

n

Penerbit

1. Warna Warni Adat dan Budaya

Bali

2009 222 Plawa sari

2. Desa Adat Menggugat dan Digugat 2010 83 Udayana

University Press

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi

atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1. Satya Lancana Karya XXX Tahun Negara Indonesia 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam pengajuan penelitian Dosen Muda sebagai Pembimbing.

Denpasar, 14 Pebruari 2014

Pembimbing,

Page 70: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

63

Page 71: Kode/Nama BidangIlmu 596/Ilmu Hukum LAPORAN PENELITIAN … · 2017-06-06 · kode/nama bidangilmu 596/ilmu hukum laporan penelitian dosen muda kewenangan pemerintah daerah dalam pengendalian

64