Click here to load reader
Upload
boby-goalers
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Boby Arisofian102011312
Koledokolitiasis
Faal Kandung Empedu dan saluran Empedu
Faal :- Saluran empedu untuk transport empedu
dari hati ke duodenum- Intra hepatic ductuli mengeluarkan
bikarbonat dan air- Kandung empedu :
mengumpulkan empedu secara pasifMakan : stimulasi hormonal dan saraf pada
kandung empedukandung empedu kontraksi dan sfingter
oddi melemas- Duktus koledokus : pasif untuk transport
ANAMNESIS UMUM
NamaUmur
Jenis Kelamin
Alamat
Agama
Pekerjaan
Anamnesis khususRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit dahuluRiwayat kesehatan keluargaRiwayat penyakit menahun keluargaRiwayat sosial dan kebiasaan
Pemeriksaan FisikPemeriksaan tanda-tanda vital : suhu
tubuh, frekuensi nafas ,tekanan darah, denyut nadi
Pada pemeriksaan abdomen, lakukanlah inspeksi, palpasi dan auskultasi
Pada skenario didapatkan :- nyeri hebat pada perut kanan atas, hilang
timbul, nyerinya mendadak ,menjalar hingga ke punggung kanan sejak 6 jam
- Demam sejak 5 hari yang lalu, ikterus (+)- Tinja berwarna pucat seperti dempul
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium- Gama Glutamil Transferase (NR : 1-94 U/L)- 5 Nukleotidase (NR : 0-11 U/L)- Alkali fosfatase (NR : 20-90 U/L)- Amilase / Lipase- Bilirubin - SGPT/SGOT- Darah lengkap
Untuk memastikan dengan :- USG- ERCP (Endoscopic retrograde cholangio-
pancreatography)- MRCP (Magnetic resonance cholangio-
pancreatography)
Differential diagnosis
Kolesistitis akutKolelitiasisPankreatitis
Working diagnosis
KoledokolitiasisKoledokolitiasis adalah terdapatnya
batu empedu di dalam saluran empedu yaitu di duktus koledokus.
- Primer- sekunder
EtiologiKoledokolitiasis disebabkan karena adanya
sumbatan batu padasaluran duktus koledukusAda tiga jenis batu empedu :Batu kolestrol dimana komposisi kolestrol
lebih dari 70%Batu pigmen coklat (ca bilirubinate)Batu pigmen hitam yang kaya akan residu
hitam tak terekstraksi
EpedemiologiTersebar merata diseluruh duniaDi barat biasanya batu kolestrolDi timur biasanya batu pigmenWanita > pria
patofisiologi
Batu pigmen : Pigmen (bilirubin) pada kondisi normal akan
terkonjugasi dalam empedu, dengan bantuan enzim glukuronil
transferase.Kekurangan enzim ini mengakibatkan
presipitasi/pengendapan dari bilirubin tersebut.
Batu kolestrol : tidak larut dalam air, kelarutan kolesterol sangat
tergantung dari asam empedu dan lesitin. Dipengaruhi oleh
Supersaturasi kolesterol, nukleasi kolesterol, dan disfungsi
saluran empedu.
Patogenesis batu pigmen di indonesia (negara2 timur) : aktivitas enzim B-glukuronidase bakteri dan manusia (endogen). Hidrolisis bilirubin oleh enzim tersebut akan membentuk bilirubin tak terkonjugasi yang akan mengendap sebagai calcium bilirubinate
Enzim β-glucuronidase bakteri berasal dari kuman E.coli
Enzim ini dapat dihambat oleh glucarolactone yang konsentrasinya meningkat pada pasien dengan diet rendah protein dan rendah lemak.
Manisfestasi KlinikUmum : mual,muntah, keluhan dispepsiaKolik : khas, yaitu nyeri hebat diperut
kanan atas menjalar kepundak atau skapula kanan, berlangsung > 30 menit,
IkterusNyerinya mendadak BAK kuning pekat dan BAB berwarna
dempulTanda sepsis, demam dan menggigil bila
terjadi kolangitis
penatalaksanaanSuportifIstirahat total,cukupi kebutuhan cairan dan kalori,
nutrisi parenteral Bedah
ERCP, suatu endoskopi dimasukkan melalui mulut, kerongkongan, lambung dan ke duodenum. Zat kontras radioopak masuk ke dalam saluran empedu melalui sebuah selang di dalam sfingter Oddi. Pada sfingterotomi, otot sfingter dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan berpindah ke usus halus dan dikelurakan bersama tinja.
Pencegahan
Pencegahan preventif pada batu empedu terutama merubah kebiasaan makan. Makanan tinggi serat, tinggi kalsium, dan rendah karbohidrat dan protein hewani dapat mengurangi pemasukan asam deoksikolat pada empedu,
KomplikasikolangitisPankreatitis akutIleus batu empeduIkterus obstruktifSirosis bilier
KesimpulanKomplikasi penyakit ini beragam dari yang
ringan sampai berat. Pengobatan terutama dengan metode ERCP dan sfingterotomi. Pencegahan terutama dengan menjaga pola makan.