126
i BUKU BAHAN AJAR KOMPUTER GRAFIS 2 Disusun oleh : Andreas Slamet Widodo NIP. 19751201 200112 1002 PROGRAM DIPLOMA III DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Komputer Grafis 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Prodi Desain Komunikasi Visual FSRD UNS

Citation preview

  • i

    BUKU BAHAN AJAR

    KOMPUTER GRAFIS 2

    Disusun oleh :

    Andreas Slamet Widodo

    NIP. 19751201 200112 1002

    PROGRAM DIPLOMA III DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

    FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2010

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Desain Komunikasi Visual memang kaya akan perspektif, premis, maupun paradigma. Penulis

    mencoba memaparkan khasanah desain khususnya komputer grafis dari kacamata pragmatis yang

    objektif mengenai peran dan kompetensi. Materi bahan ajar ini menjadi media dan pembuka

    wacana bagi mahasiswa mengenai definisi/ruang lingkup komputer grafis, fungsinya sebagai media

    penunjang dalam desain, apa yang perlu dipelajari. Dengan menyimak materi yang ada didalam buku

    ini, mahasiswa akan menyadari bahwa komputer grafis 2 menjadi kebutuhan bagi siapa saja, untuk

    keperluan apa saja, melalui media apa saja, dan bisa berubah kapan saja, dalam konteks wilayah

    dunia kesenirupaan maupun desain.

    Pembahasan materi bahan ajar buku ini diawali dengan mengidentifikasi menu dan ikon

    pada perangkat lunak pengolah grafis, dilanjutkan dengan menjelaskan fungsi menu dan ikon pada

    perangkat lunak pengolah grafis, dan penggunaan menu serta ikon pokok perangkat lunak grafis dan

    diakhiri dengan merancang karya grafis sederhana. Mahasiswa dipandu menggunakan skill dan

    knowledge agar bisa membuat desain yang proporsional. Bagian-bagian selanjutnya merupakan

    contoh implementasi berbagai karya grafis sederhana.

    Semoga materi dalam buku ini mampu membuka wawasan kita mengenai komputer grafis 2

    yang ternyata memiliki khasanah yang sangat luas. Demikian juga semoga materi dalam buku ini

    bukan hanya mampu berperan sebagai pengetahuan tentang teknis penguasaan software komputer

    semata, tetapi juga bisa sebagai pembangkit adrenalin bagi para mahasiswa untuk selalu kreatif

    dalam menciptakan karya-karya lanjutan yang berguna bagi dunia desain komunikasi visual di

    Indonesia.

    Surakarta, Agustus 2010

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Halaman Judul i

    Kata Pengantar ii

    Daftar Isi iii

    TINJAUAN MATAKULIAH 1

    BAB I TERMINOLOGI FORMAT GAMBAR BITMAP .............................................................. 3

    BAB II SOFTWARE ADOBE PHOTOSHOP ........................................................................... 12

    BAB III INTERFACE ADOBE PHOTOSHOP ........................................................................... 17

    BAB IV KOREKSI WARNA DAN TONAL ............................................................................... 26

    BAB V TEKNIK SELEKSI ...................................................................................................... 36

    BAB VI TRANSFORMASI DAN RETOUCHING IMAGE ............................................................. 43

    BAB VII BEKERJA DENGAN LAYER ...................................................................................... 57

    BAB VIII PAINTING, DRAWING DAN TYPING ....................................................................... 69

    BAB IX DIGITAL COLORING ............................................................................................... 78

    BAB X FILTER ................................................................................................................... 105

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 1

    TINJAUAN MATAKULIAH

    A. Deskripsi Singkat Mata kuliah

    Mata kuliah Komputer Grafis 2 adalah mata kuliah dasar implementatif, yang lebih

    menitik beratkan pada kompetensi skill penguasaan software grafis untuk menciptakan

    karakter maupun layout desain yang berfungsi untuk penerapan berbagai media, dengan

    penggunaan media komputer dan software grafis yaitu Photoshop. Kuliah Komputer Grafis

    2 dilakukan didalam kelas dan penyelesaian pekerjaan lain dalam bentuk tugas dirumah,

    hasil yang dikerjakan berupa rancangan karya yang berbasis bitmap dimulai dari

    kemampuan penguasaan perangkat path hingga coloring dan penggunaan spesial efek.

    B. Kegunaan Mata kuliah

    Mata kuliah Komputer Grafis 2 ini memiliki kegunaan bagi mahasiswa untuk

    memberikan dasar dalam penciptaan karakter maupun layout desain yang berfungsi untuk

    penerapan berbagai media, hal ini bertujuan agar dapat memberikan kemampuan kepada

    mahasiswa dalam menciptakan desain lanjutan secara implementatif dalam mata kuliah

    lain yang membutuhkan perancangan grafis melalui media komputer grafis, selain teknis

    penguasaan perangkat keras dan lunak komputer juga dapat membantu mahasiswa dalam

    berkreasi untuk menciptakan pra desain yang memiliki fungsi terapan bagi media.

    C. Standar Kompetensi Mata kuliah

    Mahasiswa mampu mengoperasikan perangkat lunak komputer grafis, khususnya

    software grafis Photoshop dalam pengolahan image bitmap.

    D. Susunan Urutan Bahan Ajar

    Terminologi Format Gambar Bitmap

    Software Adobe Photoshop

    Interface Adobe Photoshop

    Koreksi Warna dan Tonal

    Teknik Seleksi

    Transformasi dan Retouching Image

    Bekerja dengan Layer

    Painting, Drawing dan Typing

    Digital coloring

    Filter

    E. Petunjuk bagi Mahasiswa untuk Mempelajari Bahan Ajar

    Mahasiswa terlebih dahulu membaca Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang

    ingin dicapai pada mata kuliah ini.

    Mahasiswa mempelajari secara seksama materi kuliah dan buku-buku yang menjadi

    acuan dari materi bahan ajar pada mata kuliah ini.

    Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas mandiri, berdasarkan instruksional dari dosen

    pengampu mata kuliah ini, dengan menggunakan bahan pada materi buku ajar ini.

  • 2

    Mahasiswa yang mendapatkan kesulitan dalam mempelajari materi bahan ajar ini, dapat

    mendiskusikan kepada teman atau dosen yang bersangkutan pada saat kuliah atau tatap

    muka saat konsultasi. Apabila mahasiswa tidak mendapat kesulitan, diharapkan

    mempelajari materi-materi baru pada bab berikutnya.

    Mahasiswa setelah selesai mempelajari materi pada buku ajar ini, diwajibkan untuk

    menempuh uji kompetensi, sesuai dengan kompetensi dasar yang sudah direncanakan

    agar tercapai standar kompetensi sesuai dengan mata kuliah ini.

  • 3

    BAB I

    TERMINOLOGI FORMAT GAMBAR BITMAP

    A. Pengertian gambar bitmap

    Gambar bitmap adalah sebuah image yang dihasilkan melalui susunan titik-

    titik warna yang disebut dengan pixel (picture elemen). Titik-titik warna tersebut

    mempunyai tingkat kerapatan yang dinyatakan dalam resolusi. Besarnya resolusi

    dinyatakan dalam jumlah titik-titik warna (pixel) tiap satuan panjang. Semakin besar

    resolusi pada suatu dimensi ukuran gambar yang sama maka semakin halus

    tampilan suatu image. Hal tersebut terjadi karena gambar bitmap merupakan

    resolution dependent image. Satuan besaran resolusi adalah dpi (dots per inch)

    atau ppi (pixels per inch).

    Selain memiliki besaran resolusi, gambar bitmap juga memiliki mode dan

    kedalaman warna. Mode warna yang dipakai adalah bitmap, grayscale, RGB (Red

    Green Blue), CMYK (Cyan Magenta Yellow Black) dan Lab. Mode warna bitmap 1 bit

    hanya mempunyai struktur warna hitam dan putih saja. Mode warna ini biasanya

    untuk menampilkan image agar terlihat lebih detail pada line art misalnya pada

    hasil scanning gambar untuk keperluan ilustrasi gambar pada komik atau untuk

    membuat halftone screen pada saat anda mencetak gambar. Mode warna

    grayscale memiliki tingkatan warna abu-abu dari hitam 100% hingga putih 100%

    sehingga lebih halus dalam tingkatan shading daripada mode bitmap. Mode warna

    grayscale biasanya digunakan untuk tampilan image foto hitam putih.

    Mode warna RGB atau biasa disebut warna additive memiliki tingkatan

    warna yang lebih lengkap dikarenakan warna disusun dari kombinasi warna merah,

    hijau dan biru. Format-format warna pada layar monitor dan gambar digital dari

    hasil jepretan kamera digital biasanya menggunakan mode warna RGB. Mode

    warna CMYK atau biasa disebut dengan warna subctractive memiliki tingkatan

    warna yang lebih rendah daripada additive karena warna tersusun dari warna-

    warna pigmen cyan, magenta, yellow dan black. Mode warna ini biasanya dipakai

    untuk keperluan separasi cetak offset dimana warna dipisahkan berdasarkan raster

    dari masing-masing channel CMYK.

    Gambar 1.1. Susunan pencampuran warna additive RGB menghasilkan warna

    CMYK.

  • 4

    Warna Lab memiliki tingkatan warna yang jauh lebih lengkap dikarenakan

    warna-warna dipisahkan berdasarkan tingkatan lightness atau luminance dari radial

    kromatik warna dari channel a (kromatik warna hijau hingga merah) dan b

    (kromatik warna biru hingga kuning). Skala nilai lightness adalah 0 100 dan

    kromatik dari -120 hingga +120.

    Gambar 1.2. Mode wana CIE Lab

    Gambar 1.3. CIE Lab Color gamut.

    Masing-masing mode warna tersebut memiliki tingkat kedalaman warna

    (color depth) yang dinyatakan dalam satuan bit. Dari yang terkecil adalah 1 bit

    dimana gambar bitmap hanya memiliki 21 kombinasi warna yaitu hitam dan putih.

    Kombinasi warna yang lebih lengkap lagi adalah 8 bit (28 = 256 warna) atau

    kombinasi dari jumlah 8 bit seperti 16 bit (2 x 8 bit), 24 bit (3 x 8 bit) atau 32 bit (4 x

    8 bit). Warna-warna pada mode grayscale biasanya memiliki color depth 8 bit

    dimana 256 variasi warna hanya direpresentasikan dalam tingkatan warna abu-abu

    saja. Mode warna RGB memiliki color depth 24 bit dan CMYK memiliki color depth

    32 bit. Semakin besar color depth maka semakin besar pula ukuran file dimana juga

    akan berpengaruh pada kecepatan proses kerja komputer yang berkurang pula

    karena terlalu berat.

  • 5

    B. Format Gambar Bitmap

    Dalam pengerjaan suatu project desain, desainer tidak hanya dihadapkan

    pada satu jenis software dan satu jenis platform saja. Melainkan dihadapkan

    berbagai jenis software sesuai kebutuhan pengerjaan. Misalnya dalam pengeditan

    gambar bitmap dikerjakan pada software Adobe Photoshop akan tetapi bila ingin

    dijadikan sebuah movie maka harus dikerjakan di software Adobe Premiere. Maka

    dari itu desainer harus mengetahui format-format gambar yang nantinya data

    gambar yang dibuat bisa dibuka di software yang lain dan pada platform yang

    berbeda pula. Berikut ini adalah macam-macam format file gambar :

    1. PSD (Photoshop Document)

    Format file ini merupakan format asli dokumen Adobe Photoshop.

    Format ini mampu menyimpan informasi layer dan alpha channel yang

    terdapat pada sebuah gambar, sehingga suatu saat dapat dibuka dan diedit

    kembali. Format ini juga mampu menyimpan gambar dalam beberapa mode

    warna yang disediakan Photoshop. Anda dapat menyimpan dengan format

    file ini jika ingin mengeditnya kembali.

    2. BMP (Bitmap Image)

    Format file ini merupakan format grafis yang fleksibel untuk

    platform Windows sehingga dapat dibaca oleh program grafis manapun.

    Format ini mampu menyimpan informasi dengan kualitas tingkat 1 bit

    sampai 24 bit. Kelemahan format file ini adalah tidak mampu menyimpan

    alpha channel serta ada kendala dalam pertukaran platform. Untuk

    membuat sebuah objek sebagai desktop wallpaper, simpanlah dokumen

    Anda dengan format file ini. Anda dapat mengkompres format file ini

    dengan kompresi RLE. Format file ini mampu menyimpan gambar dalam

    mode warna RGB, Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap.

    3. EPS (Encapsuled Postcript)

    Format file ini merupakan format yang sering digunakan untuk

    keperluan pertukaran dokumen antar program grafis. Selain itu, format file

    ini sering pula digunakan ketika ingin mencetak gambar. Keunggulan format

    file ini menggunakan bahasa postscript sehingga format file ini dikenali oleh

    hampir semua program persiapan cetak. Kelemahan format file ini adalah

    tidak mampu menyimpan alpha channel, sehingga banyak pengguna Adobe

    Photoshop menggunakan format file ini ketika gambar yang dikerjakan

    sudah final. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna

    RGB, CMYK, Lab, Duotone, Grayscale, Indexed Color, serta Bitmap. Selain itu

    format file ini juga mampu menyimpan clipping path.

    4. JPG/JPEG (Joint Photographic Expert Group)

    Format file ini mampu mengkompres objek dengan tingkat kualitas

    sesuai dengan pilihan yang disediakan. Format file sering dimanfaatkan

  • 6

    untuk menyimpan gambar yang akan digunakan untuk keperluan halaman

    web, multimedia, dan publikasi elektronik lainnya. Format file ini mampu

    menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale. Format

    file ini juga mampu menyimpan alpha channel, namun karena orientasinya

    ke publikasi elektronik maka format ini berukuran relatif lebih kecil

    dibandingkan dengan format file lainnya.

    5. GIF (Graphic Interchange Format)

    Format file ini hanya mampu menyimpan dalam 8 bit (hanya

    mendukung mode warna Grayscale, Bitmap dan Indexed Color). Format file

    ini merupakan format standar untuk publikasi elektronik dan internet.

    Format file mampu menyimpan animasi dua dimensi yang akan

    dipublikasikan pada internet, desain halaman web dan publikasi elektronik.

    Format file ini mampu mengkompres dengan ukuran kecil menggunakan

    kompresi LZW.

    6. TIFF (Tagged Image Format File)

    Format file ini mampu menyimpan gambar dengan kualitas hingga

    32 bit. Format file ini juga dapat digunakan untuk keperluan pertukaran

    antar platform (PC, Macintosh, dan Silicon Graphic). Format file ini

    merupakan salah satu format yang dipilih dan sangat disukai oleh para

    pengguna komputer grafis terutama yang berorientasi pada publikasi

    (cetak). Hampir semua program yang mampu membaca format file bitmap

    juga mampu membaca format file TIFF.

    7. PCX

    Format file ini dikembangkan oleh perusahaan bernama Zoft

    Cooperation. Format file ini merupakan format yang fleksibel karena hampir

    semua program dalam PC mampu membaca gambar dengan format file ini.

    Format file ini mampu menyimpan informasi bit depth sebesar 1 hingga 24

    bit namun tidak mampu menyimpan alpha channel. Format file ini mampu

    menyimpan gambar dengan mode warna RGB, Grayscale, Bitmap dan

    Indexed Color.

    8. PDF (Portable Document Format)

    Format file ini digunakan oleh Adobe Acrobat, dan dapat digunakan

    oleh grafik berbasis pixel maupun vektor. Format file ini mampu menyimpan

    gambar dengan mode warna RGB, CMYK, Indexed Color, Lab Color,

    Grayscale dan Bitmap. Format file ini tidak mampu menyimpan alpha

    channel. Format file ini sering menggunakan kompresi JPG dan ZIP, kecuali

    untuk mode warna Bitmap yaitu menggunakan CCIT.

  • 7

    9. PNG (Portable Network Graphic)

    Format file ini berfungsi sebagai alternatif lain dari format file GIF.

    Format file ini digunakan untuk menampilkan objek dalam halaman web.

    Kelebihan dari format file ini dibandingkan dengan GIF adalah

    kemampuannya menyimpan file dalam bit depth hingga 24 bit serta mampu

    menghasilkan latar belakang (background) yang transparan dengan

    pinggiran yang halus. Format file ini mampu menyimpan alpha channel.

    10. PIC (Pict)

    Format file ini merupakan standar dalam aplikasi grafis dalam

    Macintosh dan program pengolah teks dengan kualitas menengah untuk

    transfer dokumen antar aplikasi. Format file ini mampu menyimpan gambar

    dengan mode warna RGB dengan 1 alpha channel serta Indexed Color,

    Grayscale dan Bitmap tanpa alpha channel. Format file ini juga menyediakan

    pilihan bit antara 16 dan 32 bit dalam mode warna RGB.

    11. TGA (Targa)

    Format file ini didesain untuk platform yang menggunakan Targa

    True Vision Video Board. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan

    mode warna RGB dalam 32 bit serta 1 alpha channel, juga Grayscale,

    Indexed Color, dan RGB dalam 16 atau 24 bit tanpa alpha channel. Format

    file ini berguna untuk menyimpan dokumen dari hasil render dari program

    animasi dengan hasil output berupa sequence seperti 3D Studio Max.

    12. IFF (Interchange File Format)

    Format file ini umumnya digunakan untuk bekerja dengan Video

    Toaster dan proses pertukaran dokumentasi dari dan ke Comodore Amiga

    System. Format file ini dikenali hampir semua program grafis yang terdapat

    dalam PC serta mampu menyimpan gambar dengan mode warna Bitmap.

    Format file ini tidak mampu menyimpan alpha channel.

    13. SCT (Scitex Continuos Tone)

    Format file ini digunakan untuk menyimpan dokumen dengan

    kualitas tinggi pada komputer Scitex. Format file ini mampu menyimpan

    gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale namun tidak

    mampu menyimpan alpha channel.

    14. PXR (Pixar)

    Format file ini khusus untuk pertukaran dokumen dengan Pixar

    Image Computer. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode

    warna RGB dan Grayscale dengan 1 alpha channel.

  • 8

    15. RAW

    Format file ini merupakan format file yang fleksibel untuk

    pertukaran dokumen antar aplikasi dan platform. Format file ini mampu

    menyimpan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale dengan 1 alpha channel

    serta mode warna Multichannel, Lab Color dan Duotone tanpa alpha

    channel.

    16. DCS (Dekstop Color Separation)

    Format file ini dikembangkan oleh Quark dan merupakan format

    standar untuk .eps format ini mampu menyimpan gambar dengan mode

    warna Multichannel dan CMYK dengan 1 alpha channel dan banyak spot

    channel. Format file ini mampu menyimpan clipping path dan sering

    digunakan untuk proses percetakan (publishing). Ketika menyimpan file

    dalam format ini maka yang akan tersimpan adalah 4 channel dari gambar

    tersebut dan 1 channel preview.

    C. Format Kompresi

    Beberapa program terutama yang berorientasi pada publikasi elektronik

    dan multimedia selalu memerlukan format file yang berukuran kecil agar ketika

    dibuka tidak akan lambat. Untuk keperluan tersebut diperlukan kompresi. Berikut

    ini format file yang berorientasi publikasi elektronik dan multimedia dengan

    kompresinya masing-masing :

    1. RLE (Run Length Encoding)

    Kompresi ini mampu mengkompres file tanpa menghilangkan detail.

    Digunakan oleh Adobe Photoshop, TIFF dan sebagian besar program yang

    terdapat dalam Windows.

    2. LZW (Lemple-Zif-Welf)

    Sama seperti kompresi RLE, kompresi ini juga mampu mengkompres

    file tanpa menghilangkan detail. Kompresi ini digunakan oleh TIFF, PDF, GIF,

    dan format yang mendukung bahasa postscript. Kompresi ini sangat baik

    untuk mengkompres gambar dengan area besar yang menggunakan 1

    warna.

    3. JPEG (Joint Photographic Experts Group)

    Format ini mengkompres file dengan menghilangkan detail. Format

    file ini sering digunakan oleh JPG, PDF, dan format yang menggunakan

    bahasa postscript. Kompresi ini sangat baik digunakan untuk gambar dengan

    continuos tone seperti foto.

    4. CCIT

    CCIT merupakan singkatan dari bahasa Perancis yang dalam bahasa

    Inggris disebut International Telegraph and Telekeyed Consultive Commitee.

  • 9

    Kompresi ini digunakan untuk mengkompres gambar hitam putih, dan

    mampu mengkompres file tanpa menghilangkan detailnya. Kompresi ini

    sering digunakan oleh PDF dan format lain yang menggunakan bahasa

    postscript.

    CATATAN :

    Ketika menyimpan dokumen pada format file yang tidak dapat

    menyimpan informasi layer, maka Anda harus mengubah gambar

    tersebut menjadi flaten image terlebih dulu.

    Format file yang dapat menyimpan mode warna Duotone hanyalah

    EPS, RAW, dan PSD. Oleh karena itu, ketika ingin menyimpan dalam

    format lain maka Anda harus mengubah mode warnanya terlebih

    dulu, menjadi RGB bila dokumen tidak ingin dicetak, karena

    informasi Duotone-nya akan diuraikan menjadi RGB.

    Format file yan dapat menyimpan mode warna Lab Color hanyalah

    PSD, RAW, TIFF, PDF, dan EPS. Format file yang dapat menyimpan

    mode warna CMYK hanyalah PSD, RAW, EPS, TIFF, JPG, PDF, dam

    SCT.

    Mode warna Indexed Color dapat menyimpan beberapa format file

    sesuai seting indexed colornya. Mode warna RGB dapat disimpan

    pada semua format file yang ada di Adobe Photoshop.

    Format yang direkomendasikan adalah

    o PSD untuk dokumen yang masih ingin diedit kembali.

    o EPS untuk dokumen yang sudah final untuk persiapan cetak.

    o JPG untuk cetak dengan kompresi di atas 8 bit dan untuk foto

    dalam web dengan kompresi di bawah 5.

    o GIF untuk ilustrasi dan animasi pada halaman web.

    o TIFF untuk cetak, pertukaran dokumen antar platform serta

    sequence animasi.

    D. Source Gambar Digital

    Dalam membuat suatu project desain kadang-kadang anda memerlukan

    gambar atau image foto untuk dijadikan bahan yang akan diolah dalam suatu

    komposisi desain dengan peralatan komputer grafis. Apabila project yang anda

    kerjakan nantinya akan dipublikasikan maka sebaiknya jangan pernah

    menggunakan gambar dari majalah, koran atau foto dari orang lain tanpa seijin

    pembuatnya karena gambar-gambar tersebut mungkin memiliki hak cipta dimana

    bila anda memakainya tanpa ijin dapat dijerat dengan pasal-pasal perlindungan hak

    cipta. Sebaiknya gunakan gambar-gambar bebas yang memang sengaja

    diperbolehkan untuk digunakan atau setidaknya anda tidak perlu ribet dalam

    mengurus ijin pemakaian hak ciptanya.

    Meskipun telah mendapatkan gambar yang secara resmi dapat dipakai

    akan tetapi masih timbul permasalahan yang lain yaitu bagaimana cara mencari dan

    memilih kualitas gambar yang akan dipakai dalam komposisi desain. Anda harus

  • 10

    mempunyai gambar dengan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan aslinya atau

    bahkan sama atau lebih baik. Kualitas yang dimaksud disini adalah kualitas dari segi

    detail dan teknik pembuatan gambar yang dibuat. Maka dari itu untuk dapat

    mencari dan memilih gambar yang berkualitas baik dapat melalui :

    1. Clip Art Photo CD

    Sumber gambar berkualitas baik dapat anda dapatkan melalui

    kompilasi gambar kualitas foto sesuai dengan tema tertentu dalam suatu paket

    CD yang dijual bebas di pasaran. Kompilasi clip art photo seperti ini misalnya

    Adobe Photo Deluxe, Image Bank atau album-album foto dari Canon, Kodak,

    Nikon dan lain sebagainya yang memang untuk digunakan secara bebas oleh

    pemiliknya.

    2. Kamera Digital

    Sekarang ini sudah cukup banyak peralatan kamera digital yang ada di

    pasaran baik berupa kamera digital ukuran pocket hingga DSLR. Dengan

    peralatan yang cukup memadai disertai dengan teknik fotografi yang baik maka

    akan didapatkan gambar digital yang berkualitas baik. Kualitas gambar digital

    yang dihasilkan oleh kamera digital tergantung dari resolusi kamera tersebut

    yang dinyatakan dalam megapixels (mp). Semakin besar megapixelnya maka

    ukuran gambar digital yang dihasilkan juga semakin besar dan detail gambar

    juga semakin tajam. Untuk mendapatkan kualitas gambar yang cukup baik

    disarankan menggunakan kamera digital dengan ukuran minimal 3,5 mp.

    3. Video/Movie Capture

    Terkadang gambar yang bagus juga bisa didapatkan dari sebuah file

    video atau movie. Saat ini banyak sekali kualitas gambar video yang sangat

    tajam dari format VCD hingga format HDTV atau DVD. Untuk mendapatkan

    suatu gambar dari sebuah file movie anda harus melakukan proses frame

    capture melalui software pemutar movie seperti VCD atau DVD movie player

    dimana gambar frame yang telah dicapture disimpan dalam harddisk. Selain

    gambar yang didapat dari file movie bisa juga gambar berasal dari hasil

    rekaman handycam atau kamera video.

    4. Scanner

    Gambar yang berupa non digital seperti gambar hasil coretan tangan

    atau hasil cetak gambar foto dari media penyimpanan rol film kamera manual

    juga dapat dijadikan gambar digital dengan melalui proses scanning dengan alat

    scanner. Banyak sekali merk-merk scanner yang ada di pasaran yang dapat

    anda gunakan. Kebanyakan dari tipe flatbed karena dengan harga yang cukup

    terjangkau mampu menghasilkan gambar dengan kualitas tinggi. Yang perlu

    diingat dalam melakukan scanning gambar adalah penentuan resolusi, ukuran

    gambar dan mode warna yang akan dipakai. Tentukanlah besarnya sesuai

    kebutuhan karena apabila anda menentukan besarannya overneeded maka

  • 11

    ukuran file gambar akan membengkak dan terlalu berat untuk diproses olah

    dalam komputer.

    5. Situs Web Penyedia Gambar

    Gambar-gambar yang berkualitas baik juga bisa didapatkan melalui

    situs-situs web layanan penyedia gambar. Yang harus anda butuhkan adalah

    seperangkat hardware yang tersambung dengan layanan internet seperti CPU,

    Notebook atau handphone yang mendukung browser internet. Dalam proses

    pengunduhannya ada yang harus membayar tetapi ada pula yang secara gratis.

    Anda dapat mencari dan memilih sendiri gambar-gambar yang ada sesuai tema

    dan kebutuhan anda. Kebanyakan gambar yang dihasilkan melalui teknik

    fotografi hingga hasil render 3D computer modelling.

    Daftar Bacaan Tambahan

    MADCOMS. 2006. Seri Panduan Lengkap: Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher,

    Yogyakarta

    MADCOMS. 2010. Manipulasi dan Memperbaiki Foto Digital dengan Adobe

    Photoshop, Andi Publisher, Yogyakarta

    Puguh Raharjo. 2004. Step by Step Digital Coloring, Nexx Media Inc., Jakarta

    Rachmad Saleh. 2009. Pengenalan Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher, Yogyakarta

    Soal

    Apa yang dimaksud tentang pengertian gambar bitmap?

    Apa yang dimaksud tentang pengertian warna Lab?

    Apa yang dimaksud tentang format gambar bitmap? Sebutkan format gambar

    bitmap!

    Apa yang dimaksud tentang format gambar kompresi? Sebutkan format gambar

    kompresi!

    Tugas

    Carilah artikel tentang format gambar bitmap!

  • 12

    BAB II

    SOFTWARE ADOBE PHOTOSHOP

    A. Software Bitmap Editor

    Dalam pengolahan gambar bitmap, anda harus menggunakan software

    grafis berbasis bitmap seperti Adobe Photoshop, JASC Photopainter, Corel

    Photopaint, GIMP dan lain sebagainya. Tetapi dalam hal ini akan dibahas

    penggunaan software Adobe Photoshop dimana software ini paling populer

    penggunaannya di dunia industri desain grafis. Format data yang dihasilkan dan

    yang digunakan juga sangat kompatibel dengan yang lain.

    Dalam penggunaan software bitmap editor biasanya desainer tidak

    membuat objek seperti halnya pada desain vektor pada sofware CorelDraw atau

    sejenisnya. Melainkan hanya melakukan teknik retouching dan kolase antar layer

    dari gambar-gambar yang didapat dari source material. Meskipun demikian anda

    harus mengetahui teknik-teknik yang biasa dipakai untuk menghasilkan gambar

    yang memiliki kualitas yang baik dan terlebih lagi adalah orisinil.

    Data gambar dari software bitmap editor seperti Adobe Photoshop berupa

    gambar yang memiliki layer yang memisahkan susunan warna pada pixel dan

    channel yang menyimpan informasi warna pada pixel. Susunan layer pada pixel tak

    terbatas. Semakin banyak layer yang digunakan semakin besar pula ukuran file

    gambar. Sedangkan jumlah channel yang dipakai tergantung dari mode warna yang

    digunakan. Selain itu anda dapat pula menambahkan channel alpha yang berfungsi

    untuk menyimpan data seleksi pixel.

    B. Membuka Software Adobe Photoshop

    Untuk membuka software Adobe Photoshop pada komputer anda dapat

    dengan cara menjalankan perintah dari Start All Programs Adobe Adobe

    Photoshop CS2. Selain itu bisa juga melalui double klik icon shortcut Adobe

    Photoshop CS2 pada layar desktop komputer anda.

    Gambar 2.1. Membuka software Adobe Photoshop melalui tombol Start.

  • 13

    Gambar 2.2. Tampilan Welcome Screen setelah jendela Adobe Photoshop terbuka.

    C. Memulai Adobe Photoshop

    Setelah layar jendela Adobe Photoshop terbuka dan Welcome Screen telah

    ditutup, maka hanya terlihat sebuah area kerja yang masih kosong. Sebelum

    memulai pekerjaan, beberapa hal yang harus anda lakukan adalah :

    1. Persiapan Dokumen Kerja

    Menyiapkan dokumen kerja anda secara benar dari awal akan

    mempermudah pekerjaan anda. Dibutuhkan beberapa perencanaan ke depan

    diantara adalah apabila hasil output akhir berupa brosur, anda harus

    menyiapkan dokumen secara horisontal dan memiliki 2 sisi (double sided).

    Untuk membuat dokumen baru, klik kiri pada menu File New (Ctrl + N).

    Perintah ini akan membuka kotak dialog document setup.

    Gambar 2.3 Jendela dialog document setup.

    Disini anda dapat memberikan nama file pekerjaan anda, menyiapkan

    ukuran kertas yang tepat dan orientasi untuk dokumen anda. Beberapa pilihan

    opsi termasuk :

  • 14

    a) Ukuran Kertas dan Orientasi

    Atur ukuran kertas dengan mengisikan ukuran pada lebar dan

    tinggi kertas. Ukuran kertas mewakili ukuran final yang anda inginkan

    setelah area bleeds atau tanda potong yang lain diluar halaman. Pada

    menu drop down preset anda dapat mencari ukuran-ukuran umum seperti

    letter, legal tabloid dan lain-lain.

    b) Resolusi

    Resolusi adalah ukuran jumlah pixel pada area tercetak pada

    sebuah gambar. Semakin tinggi maka semakin banyak jumlahnya pada

    halaman dan semakin baik kualitas gambar. Akan tetapi semakin tinggi

    juga menyebabkan ukuran file membesar. Ukuran yang direkomendasikan

    adalah 150 300 dpi untuk gambar cetak dan 72 96 dpi untuk gambar

    web.

    c) Mode Warna

    Pilih mode warna yang sesuai dengan project anda. Misalnya untuk

    membuat gambar web pilihlah RGB atau membuat gambar cetak pilihlah

    CMYK. Akan tetapi apabila anda ingin melakukan retouching dan editing,

    pilihlah RGB dan lakukan konversi CMYK setelah proses pekerjaan siap

    dicetak. Mode warna CMYK lebih berat untuk diproses daripada mode

    RGB. Lagipula mode CMYK tidak semua fitur filter atau perintah tersedia.

    d) Background Content

    Pilih background pada halaman pekerjaan anda apakah putih,

    berwarna foreground atau transparan. Apabila anda memilih putih dan

    warna foreground maka akan muncul layer background yang mempunyai

    warna putih atau warna yang ditentukan. Apabila memilih transparan

    maka akan muncul satu buah layer kosong sebagai layer 1.

    Setelah semua opsi telah ditentukan, klik kiri pada tombol OK untuk

    memunculkan area halaman dokumen kerja.

    2. Membuka Gambar Source Material

    Seperti yang dikemukakan didepan bahwa anda membutuhkan

    gambar dari sebuah source material yang nantinya akan anda gunakan dalam

    sebuah komposisi. Untuk membuka gambar gunakan perintah File Open

    (Ctrl + O) atau doble klik pada area diluar dokumen kerja untuk membuka

    jendela dialog open file. Cari file yang akan anda gunakan melalui file location

    dan pilih file yang akan dibuka. Setelah file yang akan dibuka telah terpilih klik

    kiri pada tombol Open.

  • 15

    Gambar 2.4. Jendela dialog open file.

    3. Menyimpan Pekerjaan

    Dokumen pekerjaan yang telah disiapkan harus disimpan terlebih

    dahulu agar nantinya dalam bekerja tidak lupa untuk menyimpan. Begitu pula

    gambar-gambar source material yang dibuka agar disimpan dengan nama dan

    lokasi penyimpanan yang baru agar file gambar source material tetap

    terlindungi dari kesalahan editing. Jalankan perintah penyimpanan melalui

    menu File Save as (Ctrl + Shift + S). Selanjutnya akan terbuka jendela dialog

    Save As, isikan lokasi penyimpanan dan beri nama file yang akan disimpan.

    Setelah itu kita dapat menyimpan secara berkala dengan menekan tombol Ctrl

    + S untuk menyimpan file dengan nama dan lokasi yang sama.

    Gambar 2.5. Jendela dialog save as.

  • 16

    Daftar Bacaan Tambahan

    MADCOMS. 2006. Seri Panduan Lengkap: Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher,

    Yogyakarta

    MADCOMS. 2010. Manipulasi dan Memperbaiki Foto Digital dengan Adobe

    Photoshop, Andi Publisher, Yogyakarta

    Puguh Raharjo. 2004. Step by Step Digital Coloring, Nexx Media Inc., Jakarta

    Rachmad Saleh. 2009. Pengenalan Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher, Yogyakarta

    Soal

    Apa yang dimaksud tentang pengertian resolusi gambar?

    Apa yang dimaksud tentang pengertian warna CMYK dan RGB?

  • 17

    BAB III

    INTERFACE ADOBE PHOTOSHOP

    A. Lay Out Area Kerja

    Sebelum memulai bekerja dengan Adobe Photoshop ada baiknya mengenal

    seluk beluk area kerja pada jendela software Adobe Photoshop. Berikut ini adalah

    susunan lay out default Adobe Photoshop :

    Gambar 3.1. Lay out interface jendela area kerja default Adobe Photoshop.

    1. Menu Bar

    Jika anda lihat pada bagian atas maka akan terlihat menu bar dimana berisi

    seleuruh perintah dan fungsi utama dari Adobe Photoshop seperti File, Edit,

    Image, Layer, Select, Filter, View, Window dan Help.

    2. Toolbox

    Kebanyakan dari alat-alat utama berada pada toolbar untuk kemudahan akses.

    3. Image

    Gambar akan tampak terlihat pada jendelanya sendiri-sendiri pada saat anda

    membuka suatu file gambar.

    4. Judul Dokumen Gambar

    Judul dari semua dokumen gambar yang dibuka akan berada diatas jendela

    software Adobe Photoshop atau pada titlebar windows.

  • 18

    5. Palettes

    Palettes berisi fungsi-fungsi yang dapat membantu anda dalam memonitor dan

    memodifikasi sebuah gambar. Secara default, palettes saling terhubung dalam

    satu grup. Biasanya palettes yang ada pada layar kerja adalah Color, Navigator,

    History dan Layer. Jika salah satu palette tidak terlihat maka bisa diakses

    melalui meu Window (pilih salah satu palette yang dibutuhkan).

    6. Option Bar

    Bagian ini berisi pengaturan peralatan yang ada pada toolbar. Setiap peralatan

    memiliki option bar yang berbeda-beda.

    B. Palettes

    Berikut ini adalah fungsi dari palettes yang biasa digunakan dalam Adobe

    Photoshop secara default.

    1. COLOR, SWATCHES, STYLE

    Palette color menampilkan warna foreground dan background yang digunakan

    dan komposisi nilai warna RGB dari foreground dan background. Anda dapat

    menggunakan slider untuk merubah warna foreground dan background dalam

    mode warna yang berbeda-beda. Anda dapat juga memilih suatu warna dari

    spektrum warna yang ditampilkan pada color ramp pada bagian bawah

    palette.

    Gambar 3.2. Palette Color.

    Pada palette swatches anda dapat memilih warna foreground dan background

    dan menambahkan warna yang telah ditentukan pada library.

    Gambar 3.3 Palette Swatches.

  • 19

    Palette style mengijinkan anda untuk melihat, memilih dan mengaplikasikan

    preser dari layer style. Secara default, suatu layer style menggantikan layer

    style yang digunakan. Anda dapat menggunakan style pada palette atau

    menambahkan style kreasi anda sendiri dengan menggunakan perintah Create

    New Style icon.

    Gambar 3.4. Palette Style.

    2. HISTORY

    Palette history menyimpan dan menampilkan masing-masing langkah yang

    telah dijalankan yang mengijinkan anda untuk melompat ke tahapan alterasi

    gambar pada tahap manapun. Alterasi yang dilakukan harus dibuat selama sesi

    pekerjaan yang dikerjakan. Setelah melakukan penyimpanan atau menutup

    dokumen gambar secara otomatis palette history akan membersihkan seluruh

    isinya. Tiap kali anda membuat perubahan pada sebuag gambar maka tahapan

    status terbaru akan ditambahkan pada palette ini. Palette history mampu

    menyimpan hingga 20 tahapan. Akan tetapi, anda selalu dapat kembali ke

    tahapan pertama misalnya ketika membuka dokumen gambar. Sangat penting

    sekali mengetahui bahwa sekali anda klik pada tahapan-tahapan sebelumnya,

    seluruh perubahan yang telah dibuat setelah tahapan tersebut akan hilang.

    Gambar 3.5. Palette History.

    3. LAYERS

    Layer membuat anda menata pekerjaan anda dalam tingkatan-tingkatan yang

    rumit dan dapat diedit dan dilihat sebagai kesatuan unit. Setiap dokumen

    Adobe Photoshop berisi minimal satu layer. Membuat multi layer dapat

    mempermudah anda mengkontrol bagaimana dokumen dicetak, ditampilkan

    dan diedit. Anda akan sering menggunakan layer ketika membuat sebuah

  • 20

    dokumen, jadi sangat krusial untuk memahami apa kegunaan dan bagaimana

    menggunakannya.

    Gambar 3.6. Palette Layer.

    a) Layer Visibility

    Gambar mata menunjukkan bahwa layer yang dipilih terlihat. Klik on atau

    off untuk melihat atau menyembunyikan sebuah layer.

    b) Layer Locking Options

    Klik pada checkered square icon untuk mengunci transparansi, klik pada

    brush icon untuk mengunci image, klik pada arrow icon untuk mengunci

    posisi image dan klik pada lock icon untuk semua opsi.

    c) Layer Blending Mode

    Tentukan bagaimana pixel-pixel pada layer saling bercampur dengan saling

    menumpuk pixel pada image. Dengan memilih blending mode dari drop

    down menu, anda dapat membuat variasi dari sebuah spesial efek.

    d) Fill

    Dengan mengisikan nilai atau menggeser slider, anda bisa menentukan

    transparansi layer dari warna suatu image atau objek.

    e) Opacity

    Dengan mengisikan nilai atau menggeser slider, anda bisa menentukan

    transparansi dari seluruh layer.

    f) Layer Lock

    Icon ini terlihat ketika layer terkunci dan hilang ketika layer tidak terkunci.

    Double klik pada icon untuk membuka layer.

  • 21

    g) Layer Options Menu

    Klik pada segitiga hitam untuk melihat opsi-opso berikut ini : New Layer,

    Duplicate Layer, Delete Layer, Layer Properties dan lain-lain. Beberapa opsi

    ditunjukkan dengan icon pada bagian bawah dari palette layer.

    h) Link Layers

    Dapat digunakan untuk menghubungkan layer secara bersama-sama.

    i) Layer Styles

    Jika sebuah layer memiliki style, sebuah f icon muncul pada bagian bawah

    palette layer. Klik pada segitiga hitam untuk melihat opsi dari style.

    j) Layer Mask

    Sebuah image grayscale dengan pada bagian tergambar hitam adalah

    tersembunyi, tergambar dengan putih adalah terlihat dan pada bagian abu-

    abu adalah terlihat dengan berbagai tingkatan transparansi yang bervariasi.

    k) Layer Set

    Opsi ini membantu anda menata image dengan multi layer. Klik pada ikon

    untuk membuat folder untuk beberapa layer.

    l) Create New Fill or Adjustment Layer

    Memiliki opacity dan opsi blending mode yang sama pada layer image dan

    dapat diatur kembali, dihapus, disembunyikan dan diduplikasi dalam

    perlakuan yang sama pada layer image. Klik pada ikon dan pilih sebuah opsi

    untuk membuat fill atau adjusment layer yang baru.

    m) Create New Layer

    Klik ikon ini untuk membuat suatu layer baru.

    n) Delete Layer

    Untuk menghapus sebuah layer, pilih sebuah layer pada palette layer dan

    geser ke ikon delete layer atau pilih sebuah layer dan klik pada ikon

    tersebut.

    C. Toolbox

    Seperti halnya software komputer grafis lainnya seperti Adobe Ilustrator

    atau CorelDraw, alat-alat gambar diletakkan pada sebuah toolbox untuk

    memudahkan akses dari alat-alat tersebut. Biasanya alat-alat tersebut

    dikelompokkan pada toolbox sesuai dengan fungsinya. Juga pada beberapa tool

    pada toolbox juga ada tool yang tersembunyi pada satu tombol tool pada toolbox.

    Ditunjukkan dengan adanya segitiga hitam pada bagian pojok kanan bawah tool

  • 22

    yang bersangkutan. Berikut ini adalah isi dari toolbox Adobe Photoshop yang biasa

    digunakan berdasarkan fungsinya :

    1. Selection Tools

    a) Marquee Selection

    Seleksi sebuah objek dengan menggambar suatu rectangle atau ellips

    disekitarnya. Klik pada alat, pilih rectangular atau elliptical marquee. Drag

    marquee diatas area gambar yang ingin anda seleksi.

    b) Move

    Digunakan untuk menyeleksi dan memindah objek pada halaman kerja. Klik

    pada alat kemudian klik pada sembarang objek yang ingin anda pindah

    pada halaman kerja

    c) Lasso

    Menyeleksi sebuah objek dengan menggambarkan border secara freehand

    disekitar objek. Klik pada alat dan drag untuk menggambar sebuah border

    freehand disekitar image yang ingin anda seleksi.

    d) Polygonal Lasso

    Menyeleksi sebuah objek dengan menggambar border secara garis lurus

    disekitar objek. Klik pada alat dan klik titik awal pada gambar dan drag

    untuk menggambar border secara garis lurus. Klik dan drag kembali untuk

    menyeleksi area gambar yang ingin anda seleksi. Double klik untuk

    mengakhiri seleksi.

    e) Magnetic Lasso

    Menyeleksi sebuah objek dengan menggambar sebuah border yang

    menempel tepiannya pada area tertentu pada objek. Klik pada titik awal

    pada image, drag mengelilingi area image. Alat ini akan membuat titik-titik

    terdekat pada tepian image. Untuk menyelesaikan proses seleksi dengan

    drag border pada posisi titik awal dan klik secara tepat pada titik tersebut.

    f) Magic Wand

    Menyeleksi semua objek pada dokumen dengan warna fill yang sama atau

    mirip, lebar stroke, warna stroke, opacity atau blending mode. Dengan

    menentukan color range atau tolerance, anda dapat mengkontrol apa yang

    diseleksi alat ini. Klik pada alat kemudian klik pada area image yang ingin

    anda seleksi.

    g) Crop Tool

    Menyeleksi dan memotong bagian dari sebuah image. Klik pada alat

    kemudian drag melintasi bagian image yang ingin anda pakai. Atur ukuran

    area seleksi dengan menggeser kotak-kotak pada bagian sisi dan pojok.

    Tekan Enter ketika kotak crop telah sesuai ukurannya.

  • 23

    h) Slice Tool

    Digunakan untuk memotong image dalam beberapa potongan dimana

    dapat diekspor ke dalam halaman web.

    2. Alteration Tool

    a) Healing Brushes

    Mengkoreksi noda-noda kecil pada hasil foto yang discan. Klik pada alat,

    tekan tombol Alt dan klik pada warna dasar yang anda butuhkan untuk

    menyembuhkannya. Kemudian klik pada noda-noda gambar.

    b) Brush Tools

    Menggambarkan garis dengan ketebalan dan warna yang berbeda. Klik

    pada alat kemudian klik dan drag pada area yang diseleksi. Gunakan option

    bar untuk merubah brush, mode, opacity dan flow.

    c) Clone Stamp

    Mengambil sebuah sampel pada sebuah image dan mengaplikasikan pada

    image yang lain atau pada bagian image yang sama. Klik pada alat kemudian

    tekan tombol Alt dan klik pada titik tertentu dari dokumen dimana anda

    ingin memulai titik awal pengkopian, letakkan pointer mouse diatas bagian

    dari dokumen baru atau dokumen yang sama dimana anda ingin gambar

    berpindah. Tekan klik kiri dan drag melintasi halaman untuk mengkopi

    gambar.

    d) Art History Brush

    Melukiskan pada sebuah image menggunakan data source dari tahapan

    history tertentu atau pada snapshot. Klik pada alat dan tentukan brush,

    blending mode, opacity, style, area dan tolerance pada option bar.

    e) Erase Tool

    Menghapus bagian dari sebuah path atau stroke. Anda dapar menggunakan

    erase tool pada path tapi tidak pada teks. Klik pada alat, klik pada bagian

    dari image yang ingin anda hapus. Drag untuk menghapus pixel.

    f) Paint Bucket Tool

    Mengisi pada seluru area dengan warna yang telah anda pilih. Klik pada alat

    dan pilih warna foreground pada color box. Seleksi area yang ingin anda

    berikan warna. Klik pada alat kemudian klik pada area yang terseleksi.

    g) Gradient Tool

    Memberikan suatu isian gradasi pada bagian terseleksi dari sebuah image

    atau ke seluruh bagian layer. Seleksi area yang ingin anda berikan gradient,

    klik pada alat dan pilih suatu fill pada option bar, klik pada titik awal dan

    drag ke arah titik akhir.

  • 24

    h) Blur Tool

    Mengkaburkan bagian dari sebuah image. Seleksi area yang ingin anda

    kaburkan. Klik pada alat kemudian pilih brush, mode, dan strength pada

    option bar. Drag brush sepanjang tepian.

    3. Drawing and Selection Tools

    a) Direct Selection Tool

    Menyeleksi path dan segment path. Klik pada alat dan klik pada sembarang

    area pada path.

    b) Type Tool

    Menuliskan teks pada halaman. Setiap kali anda klik alat pada sebuah

    bagian baru pada sebuah halaman, sebuah layer akan muncul. Klik pada

    alat dan klik pada halaman. Mulailah menulis. Anda dapat menentukan font

    dan ukuran font pada option bar. Anda juga dapat mentransform teks

    dengan menggeser titik kotak dengan menggunakan move tool.

    c) Pen Tool

    Menggambar path dengan tepian yang halus. Klik pada alat, klik pada

    halaman, drag untuk menggambar path. Klik dan drag anchor point untuk

    memodifikasi path.

    d) Rectangle Tool

    Menggambar sebuah bentuk rectangle. Bentuk lain yang tersembunyi

    adalah rounded rectangle tool, ellipse tool, polygon tool, line tool dan

    custom shape tool. Klik pada alat, klik dan drag pada halaman untuk

    menggambar sebuah bentuk. Bentuk akan secara otomatis tersisi dengan

    warna foreground.

    4. Assisting Tools

    a) Eyedropper Tool

    Mengambil sampel warna dari warna-warna pada halaman dan

    menampilkannya pada color boxes. Klik pada alat, klik pada warna pada

    image yang ingin anda ambil sampelnya. Color box akan menampilkan

    warna tersebut.

    b) Hand Tool

    Membuat anda mampu berpindah disekitar image. Klik pada alat dan klik

    pada spot pada halaman. Tekan tombol mouse dan drag untuk berpindah

    area pada halaman.

    c) Magnifiying Tool

    Memperbesar atau memperkecil tampilan dari semua image. Klik pada alat

    dan pilih zoom in atau zoom out pada option bar, klik pada area image yang

    ingin anda perbesar atau perkecil.

  • 25

    5. Color Boxes and Modes

    a) Color Boxes

    Warna foreground tampak pada bagian atas kotak seleksi warna dan

    menampilkan sebuah warna yang sedang aktif. Warna background tampak

    pada bagian bawah dan menampilkan sebuah warna yang tidak aktif.

    Untuk merubah warna foreground, klik pada bagian atas kotak seleksi

    warna pada toolbox. Untuk merubah warna background, klik pada bagian

    bawah kotak seleksi warna pada toolbox. To membalikkan warna

    foreground ke warna background klik pada ikon switch colors (tanda Panah)

    pada toolbox. Untuk mengembalikan ke warna default, klik pada ikon

    default colors (kotak hitam putih kecil) pada toolbox. Apabila anda

    menggunakan gradient tool, warna foreground dan background akan

    menjadi warna default dari warna gradient.

    b) Modes

    Edit in standard mode dan edit in quick mask mode digunakan untuk

    memodifikasi image dalam unmasked atau masked area.

    Daftar Bacaan Tambahan

    MADCOMS. 2006. Seri Panduan Lengkap: Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher,

    Yogyakarta

    MADCOMS. 2010. Manipulasi dan Memperbaiki Foto Digital dengan Adobe

    Photoshop, Andi Publisher, Yogyakarta

    Puguh Raharjo. 2004. Step by Step Digital Coloring, Nexx Media Inc., Jakarta

    Rachmad Saleh. 2009. Pengenalan Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher, Yogyakarta

    Soal

    Jelaskan masing-masing fungsi tab palette pada software adobe photoshop?

    Jelaskan masing-masing fungsi toolbox pada software adobe photoshop?

  • 26

    BAB IV

    KOREKSI WARNA DAN TONAL

    A. Pengertian Warna dan Tonal

    Tonal berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti nada atau karakter

    sebuah sumber. Dalam dunia desain grafis, tonal digunakan sebagai istilah untuk

    menyatakan karakter dari suatu gambar. Yang dimaksud di sini adalah karakter

    yang berhubungan dengan tingkat pencahayaan. Gelap terang dan tingkat kontras

    pada sebuah gambar. Gambar yang kekurangan cahaya kurang menarik untuk

    dilihat, namun jika kelebihan cahaya juga kurang bagus.

    Foto yang kekurangan cahaya akan terlihat gelap. Bagian gelap dan terang

    dalam gambar tersebut yang sering disebut sebagai brightness dalam dunia desain

    grafis. Sedangkan jarak tingkat kesamaan (density range) dari titik terang ke titik

    gelap disebut contrast. Brightness dan Contrast merupakan elemen dari tonal. Jadi,

    ketika anda melakukan koreksi tonal maka yang anda koreksi adalah yang

    berhubungan dengan brightness dan contrast.

    Dalam sebuah kasus, mungkin anda pernah mencetak foto yang warnanya

    kurang cerah, maksudnya adalah terdapat beberapa warna yang tidak muncul

    sebagaimana mestinya. Kesalahan hasil warna tersebut dapat dibuktikan dengan

    membandingkan antara hasil foto dengan objek aslinya. Sebagai contoh, ketika

    anda memfoto sebuah bunga coba bandingkan hasilnya dengan objek aslinya,

    apakah warnanya sama? Jika tidak, berarti warna tersebut mengalami distorsi.

    Untuk memperbaiki warna tersebut diperlukan sebuah alat koreksi. Dalam

    dunia desain grafis terdapat beberapa alat koreksi bergantung pada aplikasi yang

    digunakan. Adobe Photoshop memiliki beberapa alat koreksi yang sangat fleksibel

    dan komprehensif untuk memperbaiki warna yang pudar, pucat, gelap, dan

    kesalahan lain yang berhubungan dengan warna.

    B. Koreksi Warna dan Tonal

    Keserasian warna dan tonal menjadi hal yang sangat penting dalam dunia

    desain grafis karena menentukan indah atau tidaknya sebuah gambar yang dibuat.

    Bukan saja untuk dunia desain grafis, namun mencakup segala aspek kehidupan

    manusia. Jika tidak ada keserasian antara warna dan tonal, segala sesuatu akan

    nampak aneh dan kurang menarik. Mungkin tidak semua pengguna komputer grafis

    memahami arti koreksi warna dan koreksi tonal.

    Koreksi warna adalah penyesuaian warna dalam sebuah gambar yang

    diolah menggunakan komputer sehingga nampak serasi dan menarik namun tidak

    memiliki kesan aneh. Sebagai contoh, ketika Anda mengambil gambar

    menggunakan kamera digital dengan kemampuan resolusi yang rendah mungkin

    hasilnya terlalu banyak warna merahnya. Dengan alat koreksi warna yang

    disediakan masing-masing aplikasi komputer grafis dapat disesuaikan warna agar

    menghasilkan keserasian warna.

  • 27

    Koreksi tonal adalah hal-hal yang berhubungan dengan brightness dan

    contrast serta beberapa efek akibat adanya pencahayaan. Dalam bidang desain

    grafis, koreksi tonal memerlukan perhatian khusus terutama ketika melakukan

    penggabungan beberapa gambar (kolase/montase).

    Aplikasi pengolah gambar seperti Adobe Photoshop menyediakan fasilitas

    yang lengkap untuk koreksi tonal yang menyangkut tingkat pencahayaan

    (brightness) dan kontras (contrast) dari tiga sisi yaitu sisi terang (highlight), sisi

    tengah (midtones), dan sisi gelap (shadows). Dalam melakukan koreksi warna perlu

    diperhatikan bahwa dengan melakukan perubahan nilai variabel sebuah warna

    maka secara otomatis mempengaruhi keseimbangan warna dalam gambar tersebut

    karena dalam spektrum warna, semua warna saling mempengaruhi. Sebagai

    contoh, warna hijau berseberangan dengan warna magenta sehingga ketika anda

    meningkatkan persentase warna hijau maka nilai persentase warna magenta akan

    berkurang.

    C. Perintah Koreksi Warna dan Tonal

    Perintah-perintah koreksi warna dan tonal dapat diakses melalui menu

    Image Adjustment (pilih perintah adjustment). Berikut ini adalah penjelasan

    perintah-perintah adjustment :

    1. Levels (Ctrl + L)

    Fasilitas ini disediakan untuk mengatur brightness, contrast, serta dan interval

    (posisi highlight, midtones, shadows).

    Gambar 4.1. Image sebelum dan sesudah adjustment levels.

  • 28

    2. Auto Levels (Shift + Ctrl + L)

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur menu Levels secara otomatis. Anda dapat

    pula menggunakan Autolevels dengan cara mengklik ikon Auto pada kotak

    dialog Levels.

    3. Auto Contrast (Alt + Shift + Ctrl + L)

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur Contrast (kontras) secara otomatis.

    4. Auto Color (Shift + Ctrl + B)

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur Colors (warna) secara otomatis.

    5. Curves (Ctrl + M)

    Fasilitas ini tidak jauh berbeda dengan fasiltas Levels yaitu untuk mengatur

    brightness dan contrast pada highlight, midtones, dan shadows. Perbedaannya

    pada pengaturan Curves digambarkan dengan kurva sedangkan pada Levels

    digambarkan dengan nilai nominal dan histogram.

    Gambar 4.2. Image sebelum dan sesudah adjustment curves.

    6. Color Balance (Ctrl + B)

    Fasilitas ini berguna untuk meningkatkan suatu warna atau beberapa warna

    dengan cara menggeser slider yang telah disediakan. Pengaturan yang

    dimaksud adalah untuk mengatur sisi gelap (shadows), sisi tengah (midtones),

    dan sisi terang (highlight). Terdapat pula ikon Preserve Luminosity secara

    otomatis, nilai brightness dalam gambar tersebut akan menyesuaikan

    perubahan warnanya.

  • 29

    Gambar 4.3. Image sebelum dan sesudah adjustment color balance.

    7. Brightness/Contrast

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur tingkat pencahayaan (brightness) dan

    kontras (contrast). Bentuk fasilitas ini sangat sederhana karena hanya

    menyediakan dua buah sisi saja.

    8. Hue/Saturation (Ctrl + U)

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur Hue Saturation dan Lightness dari warna-

    warna utama spektrum warna dalam Adobe Photoshop. Fasilitas ini sering

    digunakan untuk mengubah foto hitam putih menjadi berwarna, yang telah

    diubah mode warnanya dari grayscale menjadi RGB atau CMYK.

    Gambar 4.4. Image sebelum dan sesudah adjustmeet hue/saturation.

    9. Desaturate (Shift + Ctrl + U)

    Fasilitas ini berguna untuk membuat gambar berwarna menjadi hitam putih

    tanpa harus mengubah mode warnanya.

    10. Match Color

    Perintah Match Color dapat menyesuaikan warna terang, warna jenuh

    (saturasi), dan menyeimbangkan warna dalam sebuah image. Mengedepankan

    perintah Match Color akan memberikan keleluasaan mengatur lebih banyak

    luminance dan komponen warna dalam sebuah image. Oleh karena itu anda

  • 30

    dapat mengatur warna dalam gambar tunggal dibandingkan mencocokkan

    antar warna dalam dua gambar, kedua gambar akan terkoreksi secara tepat.

    Hal ini sangat berguna ketika ingin menggabungkan kedua gambar yang

    memiliki warna yang agak berbeda.

    11. Replace Color

    Fasilitas ini berguna untuk membuat virtual seleksi pada gambar berdasarkan

    tingkat kemiripan warna kemudian mengedit dengan Hue saturation dan

    Lightness.

    12. Selective Color

    Fasilitas ini berguna untuk mengoreksi warna utama dalam sebuah gambar.

    Ketika mencetak, alat cetak yang digunakan akan mencetak berdasarkan tabel

    proses pembentukan warna-warna primer baik aditif maupun substraktif.

    13. Channel Mixer

    Channel Mixer memberikan anda keleluasaan untuk mengatur sebuah image

    dengan kualitas grayscale yang tinggi dengan cara memilih persentase pada

    masing-masing channel warna. Anda dapat pula membuat keseimbangan

    sephia berkualitas tinggi atau gambar lain yang diwarnai. Dengan

    menggunakan Channel Mixer, anda juga dapat menyesuaikan warna secara

    kreatif yang mudah dilakukan dibandingkan alat koreksi warna lain. Channel

    Mixer memodifikasi target keluaran (output) warna channel yang

    menggunakan campuran warna channel yang ada (source) dalam sebuah

    gambar. Ketika anda menggunakan alat koreksi warna dengan Channel Mixer,

    anda sebenarnya sedang menambahkan atau mengurangi data grayscale dari

    suatu channel sumber ke target channel.

    Gambar 4.5. Image sebelum dan sesudah adjustment channel mixer.

    14. Gradient Map

    Alat koreksi warna ini akan memetakan cakupan batas grayscale dalam sebuah

    image pada warna yang telah ditetapkan warna gradasinya. Sebagai contoh,

    jika anda mengatur gradasi dua warna, maka bayangan akan dipetakan ke titik

  • 31

    angka salah satu warna gradasi sedangkan warna terang (highlight) akan

    dipetakan ke titik angka salah satu warna gradasi yang lainnya

    Gambar 4.6. Image sebelum dan sesudah adjustment gradient map.

    15. Photo Filter

    Alat koreksi warna ini menggunakan teknik meniru pengambilan filter yang

    diwarnai dalam lensa kamera bagian depan untuk menyesuaikan

    keseimbangan warna dan temperature warna yang memancar melalui lensa

    dan membuka film tersebut. Perintah ini juga mengijinkan anda untuk memilih

    warna yang ditetapkan untuk digunakan pengaturan Hue dalam sebuah

    gambar.

    16. Shadow/Highlight

    Fasilitas ini berguna untuk mengoreksi foto yang memiliki efek siluet menjadi

    pencahayaan latar belakang (backlighting) yang kuat atau mengoreksi subyek

    yang terlalu dekat dengan cahaya kamera. Penyesuaian ini juga berguna untuk

    menerangi daerah bayangan (shadow) menjadi kebalikannya.

    Gambar 4.7. Image sebelum dan sesudah adjustment shadow/highlight.

  • 32

    17. Exposure

    Alat koreksi warna ini memang dirancang untuk membuat penyesuaian pada

    gambar HDR (format file untuk program Radiance), namun bekerja dengan

    gambar 8-bit dan 16-bit. Exposure bekerja dengan cara mengkalkulasikan

    dalam ruang warna linier (gamma 1.) bukan pada ruang warna gambar saat itu.

    Gambar 4.8. Image sebelum dan sesudah adjustment exposure.

    18. Invert (Ctrl + I)

    Fasilitasi ini berguna untuk membuat efek negatif film dari image yang aktif.

    Ketika menggunakan fasilitas ini, Adobe Photoshop secara otomatis akan

    membalik posisi batas maksimal sisi gelap menjadi batas sisi terang.

    Gambar 4.9. Image sebelum dan sesudah adjustment invert.

    19. Equalize

    Fasilitas ini berguna untuk mendatarkan brightness dari gambar ke posisi

    terdekat rata-rata. Fasilitas ini berguna ketika ingin meningkatkan nilai

    brightness suatu gambar.

  • 33

    Gambar 4.10. image sebelum dan sesudah adjustment equalize.

    20. Threshold

    Fasilitas ini berguna untuk mengubah gambar hitam putih (B/W) atau gambar

    berwarna secara normal menjadi hitam putih atau berwarna dengan nilai

    contrast tinggi.

    Gambar 4.11. Image sebelum dan sesudah adjustment threshold.

    21. Posterize

    Fasilitas ini berguna untuk mengelompokkan pixel yang berdekatan dan nilai

    brightness-nya.

  • 34

    Gambar 4.12. Image sebelum dan sesudah adjustment posterize.

    22. Variatons

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur tonal dan warna secara mudah karena

    hanya mengklik elemen yang akan dikoreksi.

    Gambar 4.13. Jendela dialog adjustment variatons

  • 35

    Daftar Bacaan Tambahan

    MADCOMS. 2006. Seri Panduan Lengkap: Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher,

    Yogyakarta

    MADCOMS. 2010. Manipulasi dan Memperbaiki Foto Digital dengan Adobe

    Photoshop, Andi Publisher, Yogyakarta

    Puguh Raharjo. 2004. Step by Step Digital Coloring, Nexx Media Inc., Jakarta

    Rachmad Saleh. 2009. Pengenalan Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher, Yogyakarta

    Soal

    Apa yang dimaksud tentang pengertian koreksi warna?

    Apa yang dimaksud tentang pengertian koreksi tonal?

    Tugas

    Carilah foto yang memiliki masalah karena hasil pengambilan gambar foto yang

    kurang optimal, lalu koreksilah warna dan tonal-nya!

  • 36

    BAB V

    TEKNIK SELEKSI

    A. Teknik Seleksi Gambar Bitmap

    Ketika anda ingin mengambil salah satu objek dalam sebuah foto/gambar

    tentu merasa kesulitan. Objek yang diambil sebesar objek tersebut.

    Gambar 5.1. Contoh gambar foto yang akan diganti latar belakangnya.

    Dari contoh gambar di atas, anda tentu merasa kesulitan ketika hendak

    mengambil objek image tersebut sebesar objek tanpa ada objek lain (background).

    Adobe Photoshop memiliki dua teknik untuk membuat seleksi ketika mengedit

    (mengkopi, menghapus, dan memodifikasi) sebuah gambar. Yang pertama adalah

    teknik seleksi bitmap dan vektor.

    Untuk gambar bitmap, anda dapat menggunakan alat seleksi yang telah

    disediakan (Rectangle Marquee tool, Marquee tool, Magic Wand tool , Lasso tool,

    Polygon tool, dan Magnetic tool). Sedangkan teknik vector adalah menggunakan

    Pen tool dan Shape tool kemudian diubah menjadi seleksi.

    B. Seleksi Marquee

    Marquee tool menyediakan beberapa tipe yang dapat digunakan untuk

    membuat seleksi, menambah seleksi, dan mengurangi seleksi yang sudah ada.

    1. Pilihlah salah satu alat seleksi pada Marqee tool.

    Gambar 5.2. Memilih salah satu alat seleksi marquee.

  • 37

    2. Buatlah seleksi pada gambar yang dimaksud.

    Gambar 5.2. Membuat seleksi marquee rectangular sambil dengan dan tanpa

    menekan tombol Alt.

    3. Untuk Rectangle tool, Rounded Rectangle tool, atau Elliptical Marquee tool,

    pilihlah jenis seleksi.

    Normal berguna untuk membuat seleksi secara normal

    Fixed Aspect Ration untuk mengatur nilai panjang dan lebar seleksi secara

    rasio, sehingga panjang dan lebar akan proporsional sesuai nilai panjang

    dan lebar.

    Fixed Size untuk mengatur nilai panjang dan tinggi seleksi dalam bentuk

    pixel, sehingga akan membuat seleksi secara otomatis sesuai panjang dan

    tinggi seleksi.

    4. Tentukan salah satu pilihan pada Option bar (add) untuk menambah

    seleksi, (subtract) untuk mengurangi seleksi dan (intersect) untuk

    memotong irisan seleksi.

    5. Tentukan pengaturan Feather, yang berfungsi untuk memperhalus batas tepi

    dengan gambar. Semakin besar nilai feather, maka semakin halus bagian

    tepinya.

    Gambar 5.3. Isian untuk menentukan besar feather pada option bar seleksi

    marquee.

    C. Seleksi Lasso

    Lasso tool menyediakan beberapa tipe alat yang dapat digunakan untuk

    membuat seleksi, menambah seleksi, dan mengurangi seleksi yang sudah ada.

    Beberapa tipe Lasso tool tersebut adalah: Lasso tool, Polygonal Lasso tool, dan

    Magnetic Lasso tool.

    Lasso Tool

    Berfungsi untuk membuat seleksi secara bebas (freeform).

    1. Pertama kali, aktifkan Lasso tool.

  • 38

    2. Klik dan Drag pada daerah yang ingin dibuat seleksi. Klik pada titik awal seleksi

    atau double klik untuk mengakhiri seleksi.

    Gambar 5.4. Seleksi lasso pada area image secara bebas.

    Polygonal Lasso Tool

    Berfungsi untuk membuat seleksi berbentuk polygon (segi banyak). Teknik

    ini biasa digunakan untuk membuat seleksi pada objek yang berbentuk kotak (meja,

    kursi, almari, buku, dll).

    1. Pertama kali, aktifkan Polygon Lasso tool.

    2. Klik pada objek yang akan dibuat seleksi. Buatlah seleksi disekitar batas area

    iamge dengan klik untuk membuat titik seleksi lainnya. Klik pada titik awal

    seleksi atau double klik untuk mengakhiri seleksi.

    Gambar 5.5. Seleksi polygonal lasso pada area image.

    Magnetic Lasso Tool

    Berfungsi untuk membuat seleksi yang berorientasi pada kedekatan

    kesamaan warna. Warna yang dipilih sesuai dengan warna yang berdekatan pada

    radius warna yang telah ditentukan. Pada Option bar, aturlah Feather

    (memperhalus bagian tepi) dan Frequency (tingkat kesamaan warna).

    1. Pertama kali, aktifkan Magnetic Lasso tool.

  • 39

    2. Klik pada objek yang akan dibuat seleksi. Gerakkan mouse mengelilingi area

    tepian pada image yang akan diseleksi atau klik pada posisi-posisi titik pada

    area tertentu. Klik pada titik awal seleksi atau double klik untuk mengakhiri

    seleksi

    Gambar 5.6. Seleksi magnetic lasso pada area image.

    D. Seleksi Magic Wand

    Teknik seleksi secara cepat dengan cara mengambil sampel warna yang

    berdekatan. Hampir sama dengan Magnetic Lasoo tool, namun Magic Wand tool

    lebih simple dan efisien.

    1. Aktifkan Magic Wand tool

    2. Aturlah tingkat tolerance warna pada Option bar.

    3. Klik pada daerah yang dimaksud. Gunakan tombol Shift untuk menambah area

    seleksi.

    Gambar 5.7. Seleksi magic wand pada area image.

  • 40

    E. Seleksi Path

    Teknik seleksi menggunakan Pen tool sangat efektif ketika mengambil objek

    yang berada di antara objek lain. Untuk membuat seleksi, anda harus membuat

    path menggunakan Pen tool sesuai bidang yang akan diseleksi kemudian path

    tersebut diubah menjadi seleksi. Teknik ini sering digunakan pada desainer ketika

    membuat seleksi karena mudah digunakan dan hasilnya pun lebih akurat

    dibandingkan menggunakan alat seleksi yang sudah ada.

    1. Pertama kali aktifkan Pen tool.

    Gambar 5.8. Mengaktifkan pen tool pada toolbox.

    2. Pada Option bar, pilihlah tipe Path bukan Shape Layers.

    Gambar 5.9. Mengakstifkan opsi untuk membuat path.

    3. Klik pada objek yang dimaksud, kemudian klik di tempat lain, selanjutnya klik di

    tempat lain lagi sampai seluruh objek yang akan diseleksi berada di dalam path.

    Perlu diingat bahwa bentuk path harus tertutup.

    Gambar 5.10. Membuat path pada titik-titik disekitar area image yang akan

    diseleksi.

  • 41

    4. Bentuk path tersebut masih kurang akurat. Untuk membuat path lengkung,

    aktifkan Convert Point tool.

    Gambar 5.11. Mengaktifkan convert point tool.

    5. Klik salah satu titik path, kemudian seret (drag) mouse agar bentuk path menjadi

    lengkung. Lakukan hal sama di tempat lain sehingga bentuk path benar-benar

    sesuai dengan bidang objek yang akan diseleksi.

    Gambar 5.12. Path yang telah dibuat menjadi garis lengkung menyesuaikan

    image yang diseleksi.

    6. Langkah selanjutnya adalah mengubah path tersebut menjadi seleksi. Pertama

    kali tampilkan palette Path, jika belum muncul, pilih menu Window Path.

    Secara default, ketika anda mengaktifkan palette Layers, maka secara otomatis

    palette Channels dan Path akan muncul karena ketiga palette tersebut dalam

    satu kelompok.

    Gambar 4.13. Layer work path pada palettete path.

    7. Klik icon Load path to selection , di bagian bawah palette Path.

  • 42

    Daftar Bacaan Tambahan

    MADCOMS. 2006. Seri Panduan Lengkap: Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher,

    Yogyakarta

    MADCOMS. 2010. Manipulasi dan Memperbaiki Foto Digital dengan Adobe

    Photoshop, Andi Publisher, Yogyakarta

    Puguh Raharjo. 2004. Step by Step Digital Coloring, Nexx Media Inc., Jakarta

    Rachmad Saleh. 2009. Pengenalan Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher, Yogyakarta

    Soal

    Buatlah kolase dengan melakukan seleksi dari dua objek gambar yang berbeda!

    Buatlah logo dengan menggunakan fasilitas path!

  • 43

    BAB VI

    TRANSFORMASI DAN RETOUCHING IMAGE

    A. Cropping

    Cropping adalah salah satu teknik editing yang dapat memperbaiki gambar

    anda. Cropping membantu menampilkan fitur paling penting pada gambar anda

    dan memfokuskan pada perhatian penikmat pada fitur-fitur tersebut. Cropping juga

    dapat membuat gambar anda pada ukuran foto standar. Ada beberapa cara untuk

    cropping image di dalam Adobe Photoshop :

    Cropping Dengan Crop Tool

    Crop Tool dapat membuat seleksi yang tepat pada gambar yang ingin anda

    edit. Untuk cropping dengan Crop Tool, langkah-langkahnya sebagai berikut :

    1. Bukalah gambar yang akan dilakukan Cropping menggunakan perintah File

    Open.

    2. Aktifkan Crop Tool pada toolbox.

    3. Klik pada gambar anda sekali dan drag mouse hingga muncul sebuah cropping

    border.

    Gambar 6.1. Cropping Border yang muncul pada image.

    4. Resize ukuran border dengan menggeser kotak-kotak pada sisi dan pojok

    border hingga didapat ukuran yang anda inginkan. Perhatikan juga bahwa anda

    dapat memutar cropping border. Gerakkan mouse ke arah luar border, anda

    akan melihat pointer mouse berubah menjadi double headed arrow. Drag ke

    arah putaran yang anda inginkan.

  • 44

    Gambar 6.2. Cropping Border yang telah diputar.

    5. Setelah ukuran border telah sesuai yang diinginkan, tekan Enter.

    Cropping Dengan Ukuran Tertentu

    Jika anda ingin mencetak foto digital atau gambar anda pada ukuran

    standar kertas foto, anda harus melakukan crop pada gambar dengan ukuran yang

    ditentukan, seperti 8x10 inchi. Untuk cropping dengan ukuran tertentu lakukan

    langkah-langkah berikut :

    1. Bukalah gambar yang akan dilakukan Cropping menggunakan perintah File

    Open.

    2. Aktifkan Crop Tool pada toolbox.

    3. Pada option bar, tentukan nilai untuk lebar (Widht) dan tinggi (Height).

    Gambar 6.3.Option Bar Crop Tool.

    4. Klik pada gambar dan drag untuk membuat cropping border. Perhatikan bahwa

    ukuran border selalu constrain pada perbandingan lebar dan tinggi yang sama.

    Gambar 6.4. Cropping Border dengan ukuran 400x400 pixel.

  • 45

    5. Setelah ukuran border telah sesuai yang diinginkan, tekan Enter

    Cropping Dengan Marquee Tool

    Jika anda ingin membuat crop yang simpel dan cepat, gunakan Marquee Tool dan

    perintah pada menu. Untuk Cropping dengan Marquee Tool dengan langkah-

    langkah sebagai berikut :

    1. Bukalah gambar yang akan dilakukan Cropping menggunakan perintah File

    Open.

    2. Aktifkan Rectangular Marquee Tool pada toolbox.

    3. Buat area seleksi dengan Marquee Tool pada gambar yang ingin di crop.

    Gambar 6.5. Area seleksi yang dibuat dengan Rectangular Marquee Tool.

    4. Jalankan perintah Image Crop.

    B. Resizing

    Resizing dalam Photoshop dapat membantu anda dalam mencetak gambar

    dengan ukuran foto standar, menjaga kualitas foto yang tetap tinggi dan

    memperbesar gambar ukuran kecil ke ukuran poster.

    Resizing Dengan Ukuran Tertentu

    Untuk resize ke ukuran preset, lakukan langkah-langkah berikut :

    1. Buat File New (Ctrl + N).

    2. Pada dialog box, klik pada preset dropdown menu. Anda akan melihat

    beberapa ukuran preset seperti 2x3, 4x6 dan 5x7 dengan resolusi yang

    ditetapkan sebesar 300 dpi.

    Gambar 6.6. Dialog Box dokumen baru.

  • 46

    3. Pilih ukuran yang anda inginkan dan tekan OK.

    Resizing Foto Digital

    Foto digital biasanya mempunyai ukuran yang besar tapi resolusi kecil (72

    dpi) dimana berpengaruh pada kualitasnya ketika ukuran diperkecil atau

    diperbesar. Ketika dicetak foto dengan ukuran yang berubah akan terlihat pixelnya.

    Untuk resize foto digital lakukan langkah-langkah berikut :

    1. Buka foto yang ingin anda resize.

    2. Jalankan View Rulers. Anda akan dapat melihat ukuran dimensi foto anda.

    Gambar 6.7. Ruler yang menunjukkan ukuran gambar.

    3. Jalankan Image Image Size.

    4. Pada image size dialog box, centang pada resample image. Isikan resolusi yang

    anda inginkan berapa saja antara 150 dpi hingga 300 dpi.

    Gambar 6.8. Dialog box image size dengan opsi resample telah dicentang.

  • 47

    Pembesaran

    Jika anda ingin membuat ukuran foto digital anda seukuran poster, anda

    dapat melakukannya melalui image size dialog box. Bagaimanapun memperbesar

    ukuran akan membuat gambar menjadi kabur dan terlihat pixelnya. Untuk

    memperbesar gambar tanpa kehilangan kualitasnya dapat dilakukan dengan cara :

    1. Buka gambar yang ingin anda perbesar.

    2. Jalankan Image Image Size.

    3. Pada image size dialog box pastikan resample image dicentang dan pilih bicubic

    smoother dari dropdown box.

    4. Rubah pengukuran document size ke percent. Isikan 110, hal ini akan

    memperbesar ukuran gambar sebesar 10 persen.

    Gambar 6.9. Mengisikan 110 percent dan resample image bicubic smoother.

    5. Lanjutkan memperbesar hingga 10 persen hingga anda puas dengan ukurannya.

    Resizing Ukuran Kanvas

    Adakalanya ketika membuat sebuah dokumen mengalami perubahan

    ukuran kanvas. Anda tidak dapat mengubah ukuran image untuk memperbaiki

    ukuran kanvas.

    1. Pertama kali bukalah file yang akan diubah ukuran kanvasnya.

    Gambar 6.10. Image yang akan dirubah ukuran kanvasnya.

  • 48

    2. Pilih menu Image Canvas Size.

    3. Setelah kotak dialog Canvas Size muncul, aturlah beberapa spesifikasi.

    4. Untuk menambah kanvas pada bagian bawah, klik tanda panah ke atas.

    Gambar 6.11. Pengisian dialog box Canvas Size.

    5. Setelah selesai klik OK, maka akan terbentuk kanvas dengan ukuran yang telah

    dimodifikasi.

    Gambar 6.12. Ukuran kanvas yang telah dimodifikasi.

    C. Transforming

    Perintah untuk mentransformasikan gambar dapat dijalankan melalui menu Edit

    Transform (pilih perintah yang ingin dilakukan).

    Scale

    Memperbesar skala atau memperkecil skala sebuah item pada titik tertentu. Anda

    dapat mengubah skala secara vertikal, horisontal, maupun keduanya (vertikal dan

    horisontal).

  • 49

    Gambar 6.13. Transformasi Scale.

    Rotate

    Mengaktifkan pemutaran sebuah item dari salah satu titik. Secara default, titik

    ersebut berada di pusat, meskipun begitu Anda dapat memindahkan titik tersebut

    ke tempat lain.

    Gambar 6.14. Transformasi Rotate.

    Skew

    Teknik Skewing menghasilkan efek miring secara vertikal dan horisontal.

    Gambar 6.15. Transformasi Skew.

  • 50

    Distort

    Mendistorsi sebuah objek dari seluruh titik.

    Gambar 6.16. Transformasi Distort.

    Perspective

    Mengubah bentuk secara perspektif dari satu titik.

    Gambar 6.17. Transformasi Perspective.

    Rotate Canvas

    Ketika Anda menggunakan perintah Rotate Canvas memberikan

    keleluasaan Anda untuk memutar dan mencerminkan gambar. Perintah tersebut

    tidak bekerja pada layer individu atau salah satu bagian dari layer, path, atau tepi

    seleksi.

    Perintah ini sering digunakan untuk membalikkan posisi image (misalnya:

    mengubah posisi objek yang menghadap ke kanan menjadi ke kiri). Selain itu, sering

    digunakan pula ketika membuat beberapa efek special, misalnya efek api.

    Jadi, perintah Rotate Canvas berlaku untuk satu dokumen yang berisi

    beberapa objek di dalamnya. Untuk menjalankan perintah tersebut, ikuti langkah-

    langkah berikut:

    1. Bukalah gambar yang ingin diubah kanvasnya.

  • 51

    2. Jalankan perintah Image Rotate Canvas.

    D. Correcting And Retouching

    Kamera digital cenderung mebuat beberapa masalah seperti red eye atau

    hotspot, bila anda menggunakan lampu flash atau foto menjadi underexpose bila

    tidak. Di dalam Photoshop anda dapat memperbaiki masalah ini dan juga

    memperbaiki overall color pada foto digital anda.

    Red Eye Removal

    Lampu flash kamera digital terletak tepat di atas lensa kamera sehingga

    menyebabkan red eye. Tetapi anda dapat menghapus red eye dengan mudah

    melalui Photoshop. Langkahnya sebagai berikut :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki.

    2. Aktifkan Zoom Tool pada Toolbox, klik dan drag untuk menggambar sebuah

    rectangle disekitar mata.

    Gambar 6.18. Area mata yang telah dizoom in.

    3. Pastikan warna default Foreground dan Background adalah hitam dan putih

    .

    Gambar 6.19. Warna Default.

    4. Klik pada segitiga kecil pada Healing Brush Tool pada toolbox dan pilih Red Eye

    Tool.

    Gambar 6.20. Red Eye Tool.

    5. Klik pada red eye dan kuaskan, tahan tombol mouse. Anda akan melihat

    bagaimana warna merah pada mata akan hilang.

  • 52

    Gambar 6.21. Warna mata yang terkoreksi.

    Hotspot Removal

    Menggunakan lampu flash dapat mengakibatkan masalah yang lain seperti

    area yang mengkilau pada wajah atau lampu flash terpantul pada permukaan yang

    berkilau. Untuk memperbaikinya dengan cara :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki.

    2. Pilih Clone Stamp Tool pada toolbox.

    Gambar 6.22. Option bar Clone Stamp Tool.

    3. Pada option bar rubah Blend Mode dari Normal menjadi Darken.

    4. Set Opacity menjadi 50 persen.

    5. Pilih soft edged brush dengan diameter 40 atau 50.

    6. Tekan tombol Shift dan klik pada area yang tanpa hotspot untuk mendapatkan

    warna sampel.

    Gambar 6.23. Sampel warna pada area non hotspot.

    7. Kuaskan pada area hotspot, area yang terang secara perlahan menjadi gelap.

  • 53

    Gambar 6.24. Foto yang telah diperbaiki.

    Penambahan Flash

    Jika anda mengambil gambar secara indoor tanpa menggunakan flash maka

    akan terlihat underexpose dan gelap. Anda dapat membuat foto anda lebih

    bercahaya dalam Photoshop. Langkahnya sebagai berikut :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki.

    Gambar 6.25. Foto yang akan diperbaiki.

    2. Jalankan menu Layers Duplicate. Pada dialog box duplicate layer, beri nama

    sebagai Layer 1.

    3. Pastikan Layer 1 aktif pada palette layer. Pada Blending Mode drop down

    menu, rubah Blending Mode menjadi Screen. Seluruh tampilan gambar menjadi

    lebih bercahaya.

    4. Terus duplikasi Layer 1 hingga anda mendapatkan gambar yang sesuai seperti

    yang diharapkan.

  • 54

    Gambar 6.26. Foto yang telah diperbaiki.

    Color Adjustment

    Color adjustment menjadikan foto digital anda menjadi terlihat lebih

    natural. Langkahnya adalah sebagai berikut :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki.

    2. Jalankan Image Adjustment Levels.

    3. Pastikan Preview dicentang. Pilih channel yang ingin anda rubah dan geser

    slider. Menggeser segitiga hitam untuk nilai shadows bila digeser ke kanan

    maka foto menjadi lebih gelap, segitiga abu-abu untuk nilai midtones bila

    digeser ke kiri maka foto menjadi lebih terang dan ke kanan akan membuat

    foto lebih gelap, dan segitiga putih untuk highlights bila digeser ke kiri maka

    foto akan menjadi lebih terang.

    Penajaman Gambar

    Jika foto digital anda terlihat out of focus, anda dapat menggunakan teknik

    dasar penajaman untuk membuat gambar lebih tajam. Langkah-langkahnya sebagai

    berikut :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki. Perhatikan bahwa teknik ini hanya untuk

    gambar yang terlihat kabur.

    2. Gunakan Zoom Tool untuk memastikan anda melihat gambar anda pada ukuran

    full size yaitu pada 100%.

    3. Jalankan menu Filter Sharpen Unsharp Mask. Dialog box Unsharp mask

    akan terbuka.

  • 55

    Gambar 6.27. Dialog box filter Unsharp Mask.

    4. Masukan 125 untuk Amount, 1 untuk Radius dan 3 untuk Threshold.

    5. Klik OK. Anda akan lihat gambar menjadi lebih fokus.

    Softening Gambar

    Terkadang anda tidak ingin objek atau orang dalam foto anda terlihat

    terlalu tajam, dalam kasus ini anda dapat menggunakan teknik softening gambar.

    Langkahnya dalah sebagai berikut :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki.

    2. Jalankan menu Layer Duplicate Layer. Anda akan memiliki layer yang

    bernama background copy.

    3. Jalankan menu Filter Blur Gaussian Blur. Pada dialog box gaussian blur

    isikan 4.0 untuk radius atau geser slider ke posisi 4.0.

    4. Pastikan layer Background Copy aktif dan rubah opacity menjadi 50%. Objek

    gambar pada image akan terlihat soft dan bercahaya.

    Gambar 6.28. Merubah nilai opacity layer.

    5. Aktifkan Eraser Tool pada toolbox, pilih soft edged brush dan hapus pada area

    bagian wajah yang seharusnya tetap tampak tajam seperti mata, alis bibir dan

    gigi.

  • 56

    Gambar. 6.29. Hasil gambar sebelum dan sesudah.

    Daftar Bacaan Tambahan

    MADCOMS. 2006. Seri Panduan Lengkap: Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher,

    Yogyakarta

    MADCOMS. 2010. Manipulasi dan Memperbaiki Foto Digital dengan Adobe

    Photoshop, Andi Publisher, Yogyakarta

    Puguh Raharjo. 2004. Step by Step Digital Coloring, Nexx Media Inc., Jakarta

    Rachmad Saleh. 2009. Pengenalan Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher, Yogyakarta

    Soal

    Buatlah transformasi objek logo dengan melakukan penggabungan terhadap objek

    gambar yang berbeda!

    Lakukan retouching image terhadap gambar foto yang akan kita sempurnakan!

  • 57

    BAB VII

    BEKERJA DENGAN LAYER

    A. Dasar Pengertian Layer

    Layer merupakan lapisan yang berfungsi sebagai tempat objek, diibaratkan

    sebagai kanvas. Dengan adanya layer, memungkinkan anda untuk mengedit sebuah

    objek tanpa mengganggu objek yang lain. Sebagai contoh, jika anda sedang

    mengedit gambar 1 maka gambar 2 tidak akan terpengaruh.

    Anda dapat mengatur komposisi layer dengan cara mengubah atribut dan

    urutan layer. Sebagai tambahan, corak khusus seperti adjustment layer, fill layer,

    dan layer style dapat diterapkan untuk memberikan efek khusus pada layer

    tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah.

    Gmbar 7.1. Tampilan komposisi dengan menggunakan layer.

    Layer berisi satu objek sehingga masing-masing objek dapat diedit tanpa

    mempengaruhi objek yang lain. Ketika Anda memberikan efek tertentu (layer style)

    pada sebuah layer, maka Anda dapat menduplikasi layer style ke layer yang lain

    dengan corak dan bentuk yang sama.

    B. Palette Layer

    Palette Layer berisi seluruh layer yang ada, kelompok layer, dan efek layer

    dalam sebuah gambar. Dengan Palette Layers, anda dapat

    menampilkan/menyembunyikan layer, membuat layer baru, dan dapat bekerja

    dengan kelompok layer. Anda dapat mengakses pilihan dan perintah tambahan

    pada menu Palette Layers.

  • 58

    Keterangan:

    A=Menu palet Layers, B=Groups, C=Layer, D=Expand/Collapese

    Efek Layer, E=Efek Layer, F=Thumbnail Layer.

    Gambar 7.2. Palette Layers.

    Untuk menampilkan Palette Layers, pilih menu Windows Layers (F7).

    Untuk mengaktifkan menu Palette Layers, klik gambar segitiga di sudut kanan

    atas. Menu yang ditampilkan adalah beberapa perintah untuk bekerja dengan

    palet.

    Untuk mengubah ukuran thumbnail, klik Palette Options dari menu Palette

    Layers kemudian pilih ukuran thumbnail.

    Gambar 7.3. Palette Option.

    Layer Background

    Ketika anda membuat sebuah image baru dengan latar belakang putih

    maupun berwarna, di bagian bawah layer pada Pallette Layers tertulis Background

    yang menandakan nama layer tersebut. Anda tidak dapat memodifikasi layer

    tersebut, seperti mengatur blending mode atau opacity

  • 59

    Gambar 7.4. Layer Background.

    Meski begitu, anda dapat mengubah status tersebut dengan cara

    mengkonversi layer Background menjadi layer reguler. Caranya, klik ganda (double

    klik) layer Background tersebut sehingga berubah namanya menjadi Layer 0, atau

    anda dapat melakukan perintah dengan cara memilih menu Layer New Layer

    From Background.

    Gambar 7.5. Layer 0.

    Ketika anda membuat sebuah image yang transparan, image tersebut tidak

    memiliki layer background sehingga anda dapat memindahkan, memodifikasi

    blending mode dan opacity objek dalam layer tersebut.

    Gambar 7.6. layer 1.

  • 60

    Apabila anda ingin mengubah layer transparan menjadi layer Background,

    Anda dapat mengkonversi layer tersebut dengan cara memilih menu Layer New

    Background From Layer.

    Membuat Layer Baru atau Group Baru

    Untuk mempermudah ketika mengedit sebuah image, sebaiknya membuat

    layer baru atau group baru untuk objek lain. Hal ini perlu anda lakukan karena

    ketika mengedit beberpa objek dalam satu layer, anda akan mengalami kesulitan.

    Layer baru atau group baru dapat dibuat sesuai keinginan anda.

    Layer baru atau group baru akan muncul setelah layer atau group tertentu

    aktif. Jadi, secara otomatis layer baru ataugroup baru akan terbentuk pada posisi di

    atas layer atau group yang sedang aktif dalam Palet Layers.

    1. Untuk membuat layer baru atau group baru, lakukan beberapa teknik berikut:

    Klik ikon New Layer atau New Group di bagian bawah Palette Layers.

    Pilih menu Layer New Layer atau pilih menu Layer New Group.

    Pilih New Layer atau New Group dari menu Palette Layers.

    Gambar 7.7. Membuat layer baru.

    2. Aturlah beberapa opsi layer, kemudian klik OK.

    Name = nama untuk layer baru atau group baru

    Color = mengidentifikasikan warna layer atau group dalam Palet Layers.

    Mode = mengatur blending mode untuk layer atau group dalam Palet

    Layers.

    Opacity = mengatur tingkat opacity untuk layer atau group dalam Palette

    layers.

    Gambar 7.8. Option pada New Layer dialog box.

  • 61

    Menampilkan/ Menyembunyikan Layer atau Group atau Style

    Layer atau Group atau efek layer dalam Palette Layers dapat ditampilkan

    maupun disembunyikan kapan saja. Jika anda tidak ingin menampilkan salah satu

    objek, anda tidak perlu menghapus layer tersebut tetapi cukup

    menyembunyikannya. Meskipun pada Palette Layers masih muncul nama layer

    tersebut tetapi tidak akan ikut tercetak dalam image. Yang akan dicetak adalah

    seluruh layer atau group yang nampak dalam Palette Layers.

    Untuk menyembunyikan layer atau group, pilih salah satu cara:

    1. Pada Palette Layers, klik ikon mata di sebelah kiri layer atau group untuk

    menyembunyikannya.

    Gambar 7.9. Ikon mata sebelah kiri layer 1.

    2. Tekan tombol Alt sambil mengklik ikon mata untuk menampilkan layer atau

    group tersebut, sedangkan layer atau group yang lainnya akan disembunyikan

    C. Menggunakan Layer

    Memilih Layer

    Anda dapat memilih salah satu atau beberapa layer sekaligus ketika sedang

    mengedit. Untuk melakukan berbagai tindakan seperti menggambar atau

    memberikan warna atau mengatur tone (tone adjustment) hanya dapat dilakukan

    pada salah satu layer tunggal

    Sedangkan ketika memindahkan, mentransformas