34
KOMUNIKASI BISNIS PADA MULTI LEVEL MARKETING Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis Disusun Oleh: Rosina Dwi Rahadiani 0707708 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

KOMUNIKASI BISNIS PADA MULTI

LEVEL MARKETINGDisusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis

Disusun Oleh:

Rosina Dwi Rahadiani

0707708

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2011

Page 2: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan komunikasi dalam suatu perusahaan merupakan modal yang sangat

penting bagi pencapaian suatu tujuan perusahaan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut

diperlukan adanya suatu proses komunikasi yang dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan

adanya suatu proses komunikasi yang dapat mentransfer pesan-pesan dari pengirim ke

penerima pesan. Maraknya persaingan bisnis dewasa ini, memacu para pelaku bisnis untuk

terus melakukan inovasi menuju pada keadaan yang lebih baik. Ketatnya persaingan dunia

usaha, membuka peluang untuk pelaku bisnis untuk pelaku bisnis untuk menciptakan suatu

strategi komunikasi dalam mencapai suatu sasaran dan tujuan komunikasi.

Bisnis Multi Level Marketing adalah salah satu sistem bisnis. Dimana pendistribusian

barang dan jasa melalui sebuah induk perusahaan yang melewati suatu jaringan orang-orang

bisnis yang independen. Dimana orang-orang ini kemudian mensponsori orang lain lagi untuk

membantu mendistribusikan barang dan jasanya.

MLM menurut akar kata adalah singkatan dari Multi Level Marketing. Multi berarti

banyak dan level berarti jenjang atau bertingkat. Sedangkan marketing artinya pemasaran.

Jadi Multi Level Marketing adalah “Pemasaran yang berjenjang banyak”. Bisnis Multi Level

Marketing dalam perkembangannya sangat mengandalkan proses komunikasi terutama antara

upline dan downline.

Maka melalui makalah ini penulis mencoba menjabarkan bentuk komunikasi bisnis

yang terjadi pada Multi Level Marketing.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Multi Level Marketing Itu sendiri.

2. Bagaimana proses komunikasi bisnis yang terjadi di dalam Multi Level Marketing.

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk memahami bentuk komunikasi bisnis yang terjadi pada Multi Level Marketing.

Page 3: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis

Menurut William C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty dalam Business

Communication: Principles and Method, Komunikasi adalah suatu proses pertukaran

informasi antar individu melelui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan symbol-simbol,

sinyal-sinyal, maupun perilaku dan tindakan. Pengertian komunikasi ini paling tidak

melibatkan dua orang atau lebih dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa

dilakukan oleh seseorang seperti melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal.

Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a profit, the

goods and services that satisfy society’s need. The general term of business refers to

all such efforts within a society or within an industry.

(bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan

dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dan memenuhi

kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di dalam masyarakat dan

didalam industry). (Hughess & Kapoor)

joko Purwanto, M.B.A dalam bukunya Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga

mengemukakan bahwa Komunikasi Bisnis adalah Komunikasi yang digunakan dalam dunia

bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun

komunikasi nonverbal untuk mencapi tujuan tertentu.

Definisi Komunikasi Bisnis menurut Wikipedia bahasa Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis menjelaskan bahwa Komunikasi Bisnis

adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memeiliki tujuan tertentu

yang disajikan personal maupun impersonal melalui symbol-simbol atau sinyal. Referensi

dari Rosenblatt, S. Bernard.Communication in Business. Prentice Hall, Inc. Engelwood

Cliffs, NJ (1985)

Definisi Komunikasi Bisnis menurut Katz (1994:4) yaitu Komunikasi Bisnis adalah

adanya pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian

tujuan komersil.

Definisi yang dikemukakan oleh Persing (1981:108) yaitu Komunikasi Bisnis adalah

proses penyampaian arti melalui lambing - lambang yang meliputi keseluruhan unsur-unsur

Page 4: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

yang berhubungan dengan proses penyampaian dan Penerimaan pesan, baik itu dalam bentuk

tulisan, lisan, maupun nonverbal yang dilakukan di dalam suatu organisasi yang membayar

orang yang secara bersama-sama memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa

guna memperoleh keuntungan.

Definisi Komunikasi Bisnis menurut Rosenbalt (1982:7) yaitu Komunikasi Bisnis

adalah pertukaran ide-ide opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang dikemukakan baik

secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol atau tanda, untuk mencapai tujuan-

tujuan perusahaan.

“Business Communication are purposive interchange of ideas, opinions, information,

instructions, and the like, presented personally or impersonally by symbols or signal as attain

the goals of the organizations”

Pemasaran/marketing adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran (Philip Kotler)

Dengan demikian dapat disimpulkan pula bahwa komunikasi bisnis merupakan

kegiatan hubungan interaksi/ penyampaian informasi antara dua pihak yang saling

membutuhkan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan barang dan atau jasa.

2.1 Unsur-Unsur Dalam Berkomunikasi

Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :

1. Komunikator = who [communicator, source, sender]

2. Pesan = says what [message]

3. Media = in which channel [channel, media]

4. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]

5. Efek [effect, impact, influence]

2.3 Bentuk dasar dan proses Komunikasi Bisnis.

Pengirim Pesan Alat Komunikasi Penerima

umpan balik/tanggapan

2.4 Saluran Komunikasi.

Page 5: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

Saluran komunikasi pada dasarnya terdiri atas dua jenis besar, secara personal dan

nonpersonal.

1. Saluran komunikasi personal, saluran komunikasi personal mencakup dua orang atau

lebih yang melakukan komunikasi secara langsung satu sama lain. Komunikasi ini

dapat dilakukan baik langsung tatapmuka ataupun melalui media komunikasi.

Pengaruh komunikasi personal akan sangat bermanfaat pada:

Produk yang mahal, beresiko atau jarang dibeli. Disini umumnya pembeli mencar

informasi yang banyak dan mencari diluar informasi media massa untuk

memperoleh rekomendasi dari pakar atau kenalan sosialnya.

Produk yang menyarankan sesuatu tentang status dan selera penggunanya. Disini

pembeli akan berkonsultasi dengan orang lain untuk menghindarkan rasa malu.

2. Saluran komunikasi nonpersonal, saluran komunikasi nonpersonal menyampaikan

pesan tanpa melakukan kontak langsung atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan

melalui media, atmosfer, acara.

Media, terdiri atas media cetak, media penyiaran, media elektronik, media display.

Atmosfer, adalah “lingkungan yang dikemas” yang menciptakan atau memperkuat

kecendrungan pembeli untuk membeli produk. (mis: untuk memberikan kesan

mapa, berhasil, mewah, dll).

Acara, adalah “kejadian” yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan

tertentu pada pelanggan sasaran. (mis: konfrensi pers, pesta peresmian, menjadi

sponsor kegiatan olahraga, dsb).

2.5 Komunikasi Terintegrasi/Integrated Marketing Communication

Alat komunikasi, pesan, dan audiens yang sangat beragam mengharuskan perusahaan

memikirkan penggunaan alat-alat komunikasi yang lebih modern, secara lebih optimal, serta

penyelarasan alat-alat komunikasi tersebut.

Sekarang semakin banyak orang menggunakan konsep IMC (Integrated Marketing

Communication) yaitu suatu konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang menyadari

nilai tambah dari suatu rencana komperhensif yang mengevaluasi peran strategis dari

berbagai disiplin komunikasi. Misalnya periklanan umum, tanggapan labgsung, promosi

penjualan, dan hubungan masyarakat yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk

memberikan kejelasan, konsistensi, dan pengaruh komunikasi yang maksimum melalui

integrasi menyelurtuh dari pesan-pesan yan berlainan.

Page 6: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

Menurut Philip Kotler yang merupakan seorang ahli marketing dunia, mengartikan

bahwa marketing mix adalah suatu usaha mencari kombinasi yang memberikan hasil

maksimal dari unsur-unsur produk, distribusi, harga dan komunikasi. Ke empat unsur ini

dikenal dengan istilah 4 P, yang terdiri dari:

PRODUCT

Unsur ini berkenaan dengan pembuatan produk yang sesuai dengan selera konsumen,

jika tidak sesuai maka konsumen tidak akan membelinya. Dalam pembuatan produk

harus dipertimbangkan tentang, bentuk spesifik dari produk, warna, merek,

pembungkus, jenis, kualitas, rasa, berat, dan sebagainya. Akan tetapi pengusaha tidak

hanya memikirkan bentuk fisik ini saja, karena faktor lain dan non fisik pun harus

dijaga. Misalnya apakah barang ini ada garansi, dimana dapat diperbaiki secara gratis,

apakah modenya tidak ketinggalan, dan apakah dapat menaikkan prestise jika di pakai

dan sebagainya.

Selain itu, seperti yang dikemukan oleh penulis Albuchari Alma, kebanyakan

perusahaan tidak mengarahkan produknya kepada semua orang. Biasanya mereka

memilih kelas konsumen tertentu dan mengarahkan penjualan produknya kepada

target segments tersebut. Proses untuk mengidentifikasi segments dan memodifikasi

produk agar sesuai dengan segments yang dituju disebut market segmentation.

Market segmentation sendiri merupakan salah satu contoh dari marketing concept in

action, yaitu suatu kegiatan dari konsep marketing yang ingin lebih mendekatkan diri

kepada konsumen, atau consumers oriented marketing, yang lebih memperhatikan

selera konsumen.

Contoh market segmentation dapat dilihat dari pemasaran majalah yang ditujukan

buat anak atau buat anak remaja atau buat ibu rumah tangga, kaum politik, dan

sebagainya. Selain itu pasaran mobil mempunyai market segment tersendiri, kelas

ekonomi kuat, ekonomi menengah dan ekonomi yang baru tumbuh.

Demographic Segmentation

Ada tiga variabel yang sering digunakan untuk demographic segmentation ini yaitu:

1. Pendapatan

Pendapatan suatu keluarga sangat penting artinya dalam menetapkan segmen

pasar. Ahli statistik Jerman, bernama Ernst Engel, menyatakan jika pendapatan

keluarga naik, maka persentase yang dibelanjakan untuk pakaian dan transportasi

bertambah, persentase untuk makanan menurun, dan untuk perumahan kira-kira

tetap sama. Oleh sebab itu produsen mobil mewah, rumah dan tempat rekreasi,

Page 7: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

mengarahkan kampanye marketingnya ke keluarga yang memiliki pendapatan

tinggi.

Menurut hasil penelitian James H.Myers cs, tingkatan pendapatan keluarga sangat

berguna dalam menetapkan market segmentation untuk barang-barang seperti

kosmetik, deterjen, kertas tissu, bir, makanan kaleng, makanan dingin, perabot,

dan pakaian mahal.

2. Suku-etnis

Suku bangsa, agama, kebangsaan, sangat penting artinya dalam menetapkan

segment pasar. Suku bangsa Jawa, Sunda, Minang, Cina, India, atau Arab, sangat

berbeda dalam cara makan, berpakaian, dan sebagainya, sehingga akan berbeda

pula pola konsumsinya, dan ini sangat penting buat market segmentation.

3. Umur

Keluarga yang mempunyai banyak anak, akan merupakan pasar yang dituju oleh

produk makanan bayi, pakaian anak, bedak bayi, obat-obatan dan sebagainya.

Kelompok orang lanjuut usia membutuhkan barang yang lain lagi, dan ini

merupakan segmen tersendiri.

Geographic Segmentation

Segment berdasarkan pembagian daerah geografis, cukup penting dan sangat

berpengaruh dalam pemasaran. Dalam hal ini menyangkut keadaan suatu wilayah

tertentu, seperti jumlah penduduk, letak lokasi dan faktor temperatur tempat tinggal,

mungkin di daerah dingin, sedang atau daerah panas, yang selanjutnya akan

berpengaruh terhadap barang yang digunakan, seperti pakaian, makanan, obat-obatan

dan sebagainya.

PRICE

Pengertian Price atau Harga

Harga dari suatu barang ialah apa yang dirasa oleh penjual, pembeli mampu

membayar. Kemudian harga ini ada yang bersifat tetap dan ada pula yang dicapai

dengan tawar menawar. Jadi menurut Buchari Alma, pengeetian harga sebenarnya

ialah suatu nilai yang dicapai oleh penjual dan pembeli mengenai suatu barang.

Tujuan Harga

Sesuai dengan teori, sifat kehidupan bisnis ialah selalu menekankan segi ekonominya,

seperti halnya konsumen selalu pula bertindak ekonomi. Dikatakan bahwa orang

bisnis selalu memikirkan unsur laba dalam bisnisnya. Tujuan utama dari penetapan

harga ialah untuk memperoleh kembali apa yang sudah dikeluarkan atau return on

Page 8: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

investment. Berapa pengembalian dari keuntungan yang diperoleh dapat ditetapkan

dengan persentase.

Ada pula penetapan harga yang ditujukan untuk menguasai target pasar. Misalnya

perusahaan ingin menguasai pasar sebanyak 15%, maka harga harus dikurangi agar

dapat menarik banyak konsumen.

Ada pula perusahaan yang tidak menetapkan harganya lebih dulu, tetapi perusahaan

melihat harga barang saingan, kemudian diikuti dengan menurunkan harganya sedikit

atau lebih tinnggi tergantung pada keadaan barangnya.

Kebijakan Harga

Yang dimaksud dengan kebijakan harga atau price policies adalah keputusan

mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk jangka waktu tertentu. Saat yang

paling tepat dalam melakukan kebijakan harga ialah pada saat penetapan harga barang

baru. Adapun model-model kebijakan penetapan harga barang baru adalah:

1. Price Skimming

Dalam hal ini pengusaha menetapkan harga setinggi mungkin. Hal ini

dimungkinkan karena barang saingan belum ada, dan barang ditujukan untuk

golongan kaya. Barang ini harus mempunyai keistimewaan dan prestise bagi para

konsumennya. Setelah barang laku, kemudian harganya berangsur diturunkan, dan

keuntungan pengusaha makin berlipat ganda. Contoh barang yang menggunakan

skimming price ialah obat-obatan atau produk kesehatan, Handphone, dan mobil

mewah.

2. Penetration Pricing

Kebijakan harga ini berlawanan dengan skimming price, karena barang sudah

banyak saingan di pasar. Oleh sebab itu untuk memasuki pasar, harga harus

dibanting serendah mungkin.

3. Geographic Pricing

Kebijakan harga terakhir ialah yang mempertimbangkan ongkos pengiriman.

Setelah terjadi penjualan, siapakah yang menanggung biaya pengiriman, apakah

penjual atau pembeli, ini disebut geographic karena mempertimbangkan

lokasinya.

PLACE ATAU DISTRIBUTION

Ini adalah unsur marketing mix yang ketiga. Setelah produk dibuat dengan

memperhatikan segala macam atributnya seperti bentuk, desain, pembungkus, model,

Page 9: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

harga secara tepat, maka sekarang tugas marketing ialah mencari tempat pelemparan

(pasar). Untuk mencapai pasar sasaran dan konsumen yang dituju, produsen tidak

mampu mengerjakannya sendiri. Produsen harus bekerja sama dengan lembaga lain,

yang lain disebut distributor atau agen-agen.

Distributor atau lembaga penyalur yang umum dikenal ialah grosir, retailer. Grosir

ialah penjual yang hanya menjual barang ke pedagang eceran secara partai atau

jumlah banyak dan harga murah. Sedangkan retailer ialah penjual yang menjual

langsung ke pemakai akhir. Retailer ini secara garis besar dibagi dua yaitu :

Eceran besar, seperti toko-toko besar, supermarket ( toko swalayan ), department

store, hypermarket, chain store. Supermarket menjual barang makanan atau food

sebesar 80% dan non food 20%, sebaliknya department store menjual non food 80%

dan food 20%.

Hypermarket adalah toko besar, yang lokasinya di luar kota/ di batas kota, jauh dari

pusat pertokoan. Harganya juga murah, dan orang ramai berbelanja ke toko tersebut

pada akhir Minggu. Di negara kita toko seperti Makro, carefour dapat digolongkan

sebagai hypermarket.

Chain store yaitu toko berantai yang mempunyai kantor pusat di Jakarta, dan cabang –

cabangnya di daerah seperti Indomaret, toko sepatu bata dan sebagainya.

PROMOTION ATAU KOMUNIKASI

Kegiatan suatu bisnis tidak akan berhasil tanpa adanya komunikasi. Komunikasi

dalam bisnis ditunjukkan terutama kepada para langganan , kepada pemerintah,

masyarakat umum.

Komunikasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan mengadakan promosi,

dengan teknik-teknik :

1. Personal selling, dilakukan melalui para pramuniaga, salesman yang bertugas

menghubungi relasi perusahaan.

2. Advertising yaitu berupa pemasangan iklan baik di media cetak, maupun

media elektronik, dilengkapi dengan teknik reklame lainnya seperti

pemasangan spanduk, papan reklame di pinggir jalan dan sebagainya.

3. Publicity ialah berupa pemuatan berita tentang perusahaan di masmedia.

Berita ini dapat berbentuk berita tentang kemajuan-kemajuan yang telah

dicapai oleh perusahaan, atau berita tentang hal ihwal mutu produksi yang

dihasilkan perusahaan.

Page 10: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

4. Sales promotion ialah usaha perusahaan untuk meningkatkan penjualan dalam

jangka pendek, yaitu dengan mengadakan penjualan obral, pemberian korting

besar-besaran, undian, hadiah, dengan cara mengumpulkan dan mengirimkan,

merk dagang, bungkus produk, ataupun kupon-kupon hadiah yang dicetak

perusahaan.

2.6 Konsep Dasar Pengembangan Program IMC

1. DIRECT MARKETING

Disaat perusahaan ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui

retailer, maka digunakanlah direct-response marketing, seperti: close-loop,

interactive, database-driven messaging system yang menggunakan banyak jenis

media untuk menciptakan respon behavioral.

Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan

back end operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang

mencakup the offer (yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh

perusahaan guna mencapai perilaku customer yang diinginkan perusahaan, misal:

penawaran harga khusus, garansi, dll), the database (mendapatkan data customer-

nya dan menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya) dan the response

(memberikan respon yang baik terhadap customer, misal: dengan membuat toll-

free-line untuk layanan customer) sedangkan back end berusaha mempertemukan

harapan konsumen dengan produk, mencakup fulfillment (yakni membuat produk

atau informasi yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu).

2. SALES PROMOTION

Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang

dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer. Contoh

dari nilai tambah itu sendiri adalah “kesempatan untuk memenangkan hadiah”,

potongan harga (seperti diskon 20 %, sale 50 % off, dsb.), produk ekstra (seperti

“isi teh kotak 30% lebih banyak”), sample gratis dan premiums (misalnya beli

rinso dapat piring cantik)

Pada konsepnya, Sales promotion digunakan untuk memotivasi customer agar

melakukan aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran

produk dalam jangka waktu terbatas.

3. PUBLIC RELATIONS/MPR

Page 11: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam,

tidak hanya bertugas men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas me-manage

corporate brand dan menjaga reputasinya.

Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan sebagai media tanpa

bayar untuk menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon

customer atau customer secara positif.MPR sendiri lebih fokus kepada customer

atau calon customer dan melengkapi strategi marketing yang lain dengan 4 cara:

(1) meningkatkan kredibilitas brand message; (2) menyampaikan message sesuai

targetnya berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara

regional; (3) mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh; (4)

melibatkan customer dan stakeholder lainnya pada event spesial.

4. PERSONAL SELLING

Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan

fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling,

dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekaramg

ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih

dikenal sebagai partnership) Dimensi dari partnership ini adalah, seorang

salesperson harus memahami customer-nya dengan baik.

Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun

perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani

salesperson berinteraksi secara tatap muka dengan customer.

5. ADVERTISING

Advertising merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi

dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh

sponsor (perusahaan) yang teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah

bersifat non-personal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli),

dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku.

Biasanya advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah

customer dari unaware, menjadi aware terhadap suatu brand.

6. PUBLICITY

Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations

Firm maupun Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap

perhatian publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-

perusahaan lain yang menjadi saingannya. Publicity dalam MPR berarti

Page 12: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

memeproleh penyebutan nama merek di media massa dalam cara-cara yang

berbeda, waktu dan tempat sesering mungkin sehingga menjadi top-of mind

awareness. Walaupun PR menawarkan kredibilitas yang lebih besar dalam

membangun publicity, namun advertsing dapat menawarkan awareness dan

kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa alasan, maka sejumlah perusahaan

menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising.

7. EVENTS/SPONSORSHIP

Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang

mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer

dalam event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit

menggunakan events dengan beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan sasaran

khalayak, untuk mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup atau

orang-orang tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk

meningkatkan brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi

brand publicity.

Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau

aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan.

Sponsorship dapat membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu merek.

Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam memilih

sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat diperpanjang,

keterlibatan merek, biaya yang efektif dan sponsor lainnya.

8. INTERACTIVE MARKETING

Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan

mampu atau tidak berkomunikasi dengan customer-nya atau mampu memberikan

solusi yang baik, yang terkait dengan penggunaan produk. Dalam hal ini

interactive marketing juga terkait dengan customer relationship management.

Page 13: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sejarah MLM

Pada awalnya istilah direct selling lebih dulu muncul dibanding MLM. Dalam sejarah

industri ini, direct selling dalam bentuknya yang sekarang (dianggap) pertama kali muncul

dengan beroperasinya The California Perfume Company di New York tahun 1886 yang

didirikan oleh Dave McConnel.

McConnell inilah yang memiliki ide mempekerjakan Mrs. Albee sebagai California

Perfume Lady yang pertama dengan cara menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke

rumah. Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Avon pada tahun 1939, sementara

Mrs. Albee sendiri dianggap sebagai pioneer metode penjualan direct selling.

Dalam perkembangan berikutnya, muncul perusahaan Nutrilite tahun 1934 di

California dengan metode penjualan baru, yaitu memberi komisi tambahan pada distributor

independen yang berhasil merekrut, melatih, dan membantu anggota baru itu untuk ikut

menjual produk. Metode baru ini memungkinkan seorang distributor terus merekrut anggota

baru dengan kedalaman dan keluasan yang tidak terbatas. Berikutnya tahun 1956 berdiri

Shaklee dan tahun 1959 berdiri Amway dengan metode penjualan yang sama, yang kemudian

lebih dikenal dengan metode penjualan multi level marketing.

3.2. Definisi Multilevel Marketing (MLM)

Multi-level marketing (MLM) is a marketing strategy in which the sales force is

compensated not only for sales they personally generate, but also for the sales of others they

recruit, creating a downline of distributors and a hierarchy of multiple levels of

compensation.

Other terms for MLM include network marketing, direct selling, and referral

marketing.

MLM menurut akar kata adalah singkatan dari Multilevel Marketing. Multi berarti

banyak dan level berarti jenjang atau tingkat. Sedangkan Marketing artinya pemasaran. Jadi

Multilevel Marketing adalah ”pemasaran yang berjenjang banyak” (Yusuf, 2000, 3).

Multilevel Marketing mempunyai beberapa definisi,yaitu:

1. Dikatakan “Multilevel”, karena organisasi distributor, dalam hal ini penjualnya

berjenjang banyak. Organisasi distributor bertingkat-tingkat, tidak sekedar satu atau

Page 14: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

dua tingkat bahkan lebih dari tiga atau empat tingkat. Di bisnis ini tingkatan tidak

terbatas atau tanpa batas. Dalam pengertian “marketing”, sebenarnya tercakup

menjual. Selain menjual, dalam marketing banyak aspek yang berkaitan antara lain

yaitu produk, harga, promosi, distribusi, dan sebagainya. Pengemasan suatu produk,

juga termasuk “marketing”, jadi marketing lebih luas dari menjual (Yusuf, 2000, 3).

2. MLM juga dikatakan sebagai“ Network Marketing” . “Network Marketing” yaitu

sistem pemasaran dengan menggunakan jaringan kerja. Jadi ada ekelompok orang

yang merupakan jaringan kerja, karena kerjanya melakukan pemasaran maka disebut

“Network Marketing”(Yusuf, 2000, 4).

3. Ada juga yang mengatakan bahwa MLM itu adalah bisnis penjualan langsung yaitu

“Direct Selling”. Penjualan langsung atau “Direct Selling” dirumuskan oleh Direct

Selling Association sebagai berikut: “ Penjualan barang-barang konsumsi langsung ke

perorangan, di rumah-rumah maupun di tempat kerja mereka, melalui transaksi yang

diawali dan diselesaikan oleh tenaga penjualnya”.( Clothier, 1994, 9)

4. MLM juga merupakan suatu cara penjualan sebagaimana layaknya sebuah bisnis.

MLM memenuhi persyaratan sebagai bisnis murni, yaitu bisnis pemasaran. (Yusuf,

2000, 13).

5. MLM dapat juga berarti suatu cara atau metode menjual barang secara langsung

kepada pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh para distributor

berikutnya; pendapatan dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba grosir ditambah

dengan pembayaran-pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok yang

dibentuk oleh sebuah distributor. (Clothier , 1994, 33).

3.3 Komunikasi dalam MLM

Komunikasi adalah salah satu hal terpenting yang pasti terjadi di setiap perusahaan,

begitu juga dengan bisnis ini. Salah satu faktor yang menentukan untuk bisnis ini

berkembang dan semakin maju adalah terciptanya komunikasi yang baik antara upline

dengan downline. Sebelum membahas tentang komunikasi dalam bisnis MLM akan

dijelaskan terlebih dahulu definisi dari upline dan downline.

Definisi dari upline adalah “distributor yang sudah ada” (Clothier, 1994, 34) yang

artinya mengenalkan dan merekrut orang lain untuk menjadi downlinenya dalam bisnis MLM

tersebut. Tetapi perlu diketahui bahwa upline bukanlah atasan dari downline nya ataupun

pengendali dari bisnis MLM melainkan hanya sebagai “penasihat, penolong, pemberi

semangat, dan juga menjadi sahabat bagi downlinenya.” (Clothier, 1994, 20).

Page 15: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

Sedangkan definisi dari downline adalah “distributor yang telah bergabung dengan

perusahaan MLM tersebut dan bukan menjadi distributor pertama yang langsung disponsori

oleh perusahaan MLM itu pada permulaannya.” (Clothier, 1994, 34).

Komunikasi dalam bisnis MLM ini adalah komunikasi yang terjalin antara upline

dengan downline, yaitu “para upline yang kerap kali harus berhubungan (berkomunikasi)

dengan semua downlinenya” (Clothier, 1994, 177) karena dengan terciptanya komunikasi

yang baik maka akan terjalin kerjasama yang baik. Artinya setiap waktu yang dipakai untuk

berkomunikasi dengan para downline akan memberikan peningkatan yang berarti dalam

bisnis ini. seseorang yang telah bergabung terlebih dahulu serta mengenalkan dan merekrut

orang lain untuk menjadi downlinenya dalam bisnis MLM tersebut. Tetapi perlu diketahui

bahwa upline bukanlah atasan dari downline nya ataupun pengendali dari bisnis MLM

melainkan hanya sebagai “penasihat, penolong, pemberi semangat, dan juga menjadi sahabat

bagi downlinenya.” (Clothier, 1994, 20).

3.4 Peningkatan Produktivitas Kerja dalam MLM

Bisnis Multilevel Marketing (MLM) tidak hanya sekedar masuk menjadi anggota,

mengajak atau merekrut orang sebanyak-banyaknya kemudian mendapatkan bonus yang

sangat besar, karena bisnis MLM memilki prinsip-prinsip pokok yang harus dijalankan untuk

mempertahankan dan mengembangkan setiap jaringan yang ada sehingga tercapai tujuan

yang diharapkan, berikut prinsip-prinsip pokok dalam menjalankan bisnis ini: (Sellya, 2007)

1. Aktif Merekrut

Karena jaringan merupakan kekuatan maka merekrut itu adalah keharusan. Merekrut

dalam sistem MLM difungsikan untuk memperkuat organisasi bisnis,membuat nya

lebih produktif, menambah penjualan produk dan menambah anggota jaringan yang

fungsinya untuk saling menopang keberhasilan bersama.

2. Aktif Menjual

Dalam sistem MLM, jika konsumsi pribadi bisa diduplikasikan dengan baik maka

penghasikan pun bisa didapat. Tetapi karena tingkat konsumsi pribadi sifatnya

terbatas, maka kunci ketahanan, kekuatan, dan keberlangsungan dari organisasi bisnis

tetap pada produktivitas yang sesungguhnya, yaitu penjualan ke konsumen akhir.

Dengan demikian, orgnisasi bisnis akan produktif dan berkelanjutan jika anggotanya

aktif melakukan perekrutan dan penjualan. Kontinyuitas omset bisa didapat jika

anggota jaringan mampu menambah anggota baru serta menemukan pelanggan-

pelanggan non anggota dalam jumlah yang cukup. Semakin banyak anggota jaringan

Page 16: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

memiliki omset yang stabil atau bertendensi meningat secara progresif, maka

kenaikan ke level yang lebih tinggi akan semakin lancer, penghasilan semakin baik

dan organisasi pun semakin kuat karena benar-benar memberikan keuntungan konkrit.

3. Penghasilan Signifikan

Rekrut dan penjualan yang bagus akan menghasilkan pendapatan atau komisi yang

bagus pula. Perekat yang paling kuat dalam organisasi bisnis adalah penghasilan

dalam jumlah yang signifikan yang sifatnya tidak naik turun secara tajam. Jika usaha

keras anggota hanya memberi penghasilan kecil, prestasi mereka akan labil dan

motivasi rendah. Jika grafik penghasilan naik turun dengan tajam, apalagi lebih

banyak turunnya daripada naiknya, lama-lama mereka akan kelelahan. Akibatnya

anggota jaringan mudah rontok. Cara mengatasinya dengan melatih dan terus

mengembangkan kemampuan mereka dalam menjalankan sistem secara benar.

3.5 Frekuensi dan Intensitas Komunikasi

Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia definisi dari frekuensi adalah “sejumlah

pengulangan kejadian tertentu yang teratur.”(Endarmoko, 2007, 135). Jadi Frekuensi

Komunikasi adalah penyampaian informasi yang diberikan secara teratur dalam kejadian

tertentu. Sedangkan Intensitas memiliki definisi “keadaan (tingkatan, ukuran), lamanya

komunikasi adalah penyampaian informasi yang diberikan dalam jangka waktu tertentu.

Berdasarkan definisi diatas arti dari Frekuensi dan Intensitas Komunikasi adalah

“penyampaian informasi yang diberikan secara teratur dalam kejadian tertentu dalam jangka

waktu yang telah ditentukan, dan dapat juga diartikan konsistensi dan komitmen selama

beberapa jam dalam seminggu” (Clothier, 1994, 42), hal tersebut akan dengan cepat

menghasilkan pendapatan yang meningkat, misalnya “terus membantu dan memotivasi para

downline untuk melipatgandakan bisnis mereka.” (Clothier, 1994, 42). Frekuensi dan

Intensitas Komunikasi di dalam bisnis MLM berupa:

1. Training

Pertemuan yang diadakan guna memberikan pengetahuan dasar bisnis ini serta

melatih setiap anggota dalam menjalankan tugas-tugasnya. Biasanya pertemuan ini

diadakan oleh setiap masing-masing grup.

2. Seminar

Pertemuan besar yang menghadirkan pembicara-pembicara khusus guna memberikan

pengajaran kepada para peserta yang hadir.

3. Launching Product (Demo Produk)

Page 17: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

Acara ini diadakan untuk memperkenalkan produk-produk yang ada serta produk-

produk yang baru kepada masyarakat

4. Gathering Group

Acara yang diadakan oleh setiap grup untuk merayakan dan memberikan penghargaan

kepada anggota-anggotanya yang telah memenuhi kualifikasi. Kejadian

tersebut.”(Endarmoko, 2007, 169).

Page 18: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berbagai macam metode pemasaran digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam

menjual dan memasarkan produknya guna meraih keuntungan. Salah satunya dengan Multi

Level Marketing (MLM).

Multi Level Marketing (MLM) is a marketing strategy in which the sales force is

compensated not only for sales they personally generate, but also for the sales of others they

recruit, creating a downline of distributors and a hierarchy of multiple levels of

compensation.

Inti dari bisnis Multi level marketing ini adalah pada dasarnya komunikasi. Segala hal

yang dilakukan di dunia ini membutuhkan interaksi dan komunikasi. Komunikasi adalah

suatu proses pertukaran informasi antara individu melalui suatu sistem yang biasa atau lazim,

baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perlakuan atau tindakan. Sedangkan

menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.

Dalam Multi Level Marketing, terdapat proses pertukaran informasi yang terancang

melalui sistem yang telah dibuat. Karena Multi Level Marketing adalah sebuah bisnis, maka

komunikasi yang dilakukan pun adalah komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis adalah

komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup komunikasi verbal dan

nonverbal.

Multi Level Marketing dikategorikan dalam bisnis penjualan langsung yaitu Direct

Selling. Penjualan langsung atau Direct selling dirumuskan oleh Direct Selling Association

sebagai berikut: “ Penjualan barang-barang konsumsi langsung ke perorangan, di rumah-

rumah maupun di tempat kerja mereka, melalui transaksi yang diawali dan diselesaikan oleh

tenaga penjualnya”.

Multi Level Marketing juga cendrung mengarah pada bentuk komunikasi pemasaran

Word Of Mouth (WOM)/ Komunikasi Lisan/ dari mulut ke mulut, sehingga sangat

dipengaruhi oleh pemimpin opini dan disampaikan pada pengikutnya melalui mulut ke mulut.

Dalam proses itu pengikut tidak mampu mempengaruhi pemimpin opini sehingga mereka

hanya menerima informasi saja dan mengikuti apa yang dilakukan oleh pemimpin opini.

Page 19: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

Komunikasi dalam bisnis Multi Level Marketing ini mayoritas adalah komunikasi

yang terjalin antara upline dan downline, karena dengan terciptanya komunikasi yang baik

maka akan terjadi kerjasama yang baik. Artinya setiap waktu yang dipakai untuk

berkomunikasi dengan para downline akan memberikan peningkatan yang berarti dalam

bisnis ini. Seseorang yang telah bergabung terlebih dahulu serta mengenalkan dan merekrut

orang lain untuk menjadi downlinenya dalam bisnis Multi Level Marketing tersebut.

Untuk meningkatkan frekuensi komunikasi dalam bisnis Multi Level Marketing maka

dilaksanakan beragam event misalnya seminar, training, launching produk dan gathering

group.

4.2 Saran

Tidak semua individu memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Oleh karena

itu, setiap orang yang tergabung dalam bisnis MLM diharuskan mengikuti pelatihan

(training) yang rutin diadakan. Hal ini selain membantu anggota agar semakin cakap

berbicara di depan umum, pelatihan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk memudahkan

anggota dalam memahami istilah-istilah yang digunakan dalam MLM, juga untuk memahami

sistem dan mengetahui semua hal yang harus dilakukan dalam bisnis ini. Biasanya pelatihan

ini diadakan secara cuma-cuma, jadi anggota dalam bisnis ini pun bisa belajar sambil meraup

keuntungan.

Ada beberapa hal yang harus dilalui dalam hal berkomunikasi. Hal ini dinamakan

proses komunikasi. Proses komunikasi terdiri atas 6 tahap: 1). Pengirim mempunyai suatu ide

atau gagasan, 2.) Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan, 3). Pengirim menyampaikan

pesan, 4). Penerima menerima pesan, 5). Penerima menafsirkan pesan, 6). Penerima memberi

tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim pesan. Keenam proses ini pasti

dilakukan oleh para pelatih (trainer) dalam memotivasi anggotanya agar termotivasi untuk

cepat sukses. Dan bagi para anggota yang telah mengikuti pelatihan, pastinya akan

menerapkan konsep-konsep yang telah diberikan pada saat pelatihan. Hal ini bisa dilihat

ketika seorang anggota MLM sedang merekrut anggota baru untuk bergabung. Tetapi semua

tergantung kepada individu masing-masing. Ada individu yang memang kreatif, bahkan ia

bisa melakukan upaya melebihi apa yang telah disampaikan oleh pelatihnya.

Komunikasi dalam bisnis MLM dilakukan dengan menggabungkan dua cara, yaitu

komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk

komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan

bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Bentuk ini memiliki struktur yang

Page 20: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

teratur dan terorganisasi dengan baik sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis

tercapai dengan baik. Dalam bisnis MLM, persentase keterampilan berbicara 30%, menulis

9% , mendengar 45% dan membaca 16%. Jadi, bisnis ini secara tidak langsung mengajarkan

empat keterampilan berbahasa, walaupun dalam hal ini berbicara dan mendengarlah yang

menjadi pasangan yang paling baik diterapkan dalam bisnis MLM.

Berbeda dengan komunikasi verbal, komunikasi nonverbal merupakan bentuk

komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Berikut yang termasuk dengan

komunikasi nonverbal adalah 1). Bahasa isyarat, 2). Ekspresi wajah, 3). Sandi, 4). Simbol-

simbol, 5). Pakaian seragam, 6). Warna dan Intonasi suara. Jika keduanya benar-benar

diterapkan, maka bisnis ini akan berjalan dengan maksimal.

Page 21: Komunikasi Bisnis Pada Multi Level Marketing

DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Joko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Tampubolon, Robert. 2007. 9 Sinergi Kekuatan. Jakarta: Gramedia.

Tubbs, Stewart, L. 2001. Human Communication. Bandung: Rosda Karya.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Rosda Karya.

Bovee, Courtland L, Thill, John V. 2000. Bussiness Communication Today, International

Edition. Upper Sadle River, New Jersey. Prentice Hall International.

Kiyosaki, Robert. T. 2005. Succes Story. Jakarta: Gramedia.

Clotier. 1994. Multi Level Marketing. Jakarta: Erlangga.

Goud, Bill. 2006. Trasformational Thingking. Jakarta: Gramedia.

Digital book: Komunikasi Bisnis.

http://aurajogja.files.wordpress.com

http://itb.ac.id

http://nonequeen.wordpress.com/2010/03/03/Komunikasi-bisnis/

http://Kombasasin.blogspot.com/2011/01/Keterampilan-berbicara-sebagai-sarana.html

http://kili.multiply.com/journal/item/11