15
KONDUKTOMETRI 1. TUJUAN PERCOBAAN - Menentukan daya hantar listrik suatu larutan - Menentukan ekivalen titrasi 2. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan - Konduktometer 660 - Elektroda emmension cell dengan konstanta cell 0,78 - Magnetice stirrer - Gelas kimia 250 ml (2 buah), 100 ml (5 buah) - Pipet ukur 10 ml - Labu ukur 100 ml (2 buah) - Pipet tetes - Kaca arloji - Corong - Spatula Bahan yang digunakan - KCL - Larutan NaOH 0,1 N - Larutan HCL 0,1 N 3. DASAR TEORI Pengukuran konduktivitas dapat juga digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Titrasi konduktometri dapat dilakukan dengan dua cara dan tergantung pada frekuensi yang

KONDUKTOMETRI.docx

  • Upload
    yayaknr

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KONDUKTOMETRI

1. TUJUAN PERCOBAAN Menentukan daya hantar listrik suatu larutan Menentukan ekivalen titrasi2. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan Konduktometer 660 Elektroda emmension cell dengan konstanta cell 0,78 Magnetice stirrer Gelas kimia 250 ml (2 buah), 100 ml (5 buah) Pipet ukur 10 ml Labu ukur 100 ml (2 buah) Pipet tetes Kaca arloji Corong Spatula Bahan yang digunakan KCL Larutan NaOH 0,1 N Larutan HCL 0,1 N

3. DASAR TEORIPengukuran konduktivitas dapat juga digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Titrasi konduktometri dapat dilakukan dengan dua cara dan tergantung pada frekuensi yang digunakan, jika arus frekuensinya bertambah besar, makan kiapasitas dan induktivitas akan semakin besar.Konduktometri merupakan salah satu metode analisis yang berdasarkan daya hantar larutan. Daya ini bergantung pada jenis dan konsentrasi ion dalam larutan. Menurut hukum ohm, arus (I) berbanding lurus dengan potensial listrik (E) yang digunakan, tetapi berbanding terbalik dengan tahan listrik (R).I : E/RG : I/RDaya hantar (G) merupakan kebalikan dari tahanan yang mempunyai satuan ohm atau siemens (S), bila arus listrik dialirkan ke suatu larutan melalui luas bidang elektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (I), Maka : G : I/R = K x A/IDimana : A/I = Tetapan SelK = Daya hantar arus (konduktivitas) dengan satuan SI Ohm cm -1 atau s cm-1 Konduktometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan daya hantar suatu larutan dan mengukur derajat ionisasi suatu larutan elektrolit dalam air dengan cara menetapkan hambatan suatu kolam cairan, selain itu konduktometer memiliki kegunaan yang lain yaitu mengukur daya hanta lsitrik yang diakibatkan oleh gerakan partikel di dalam sebuah larutan.Faktor-faktor yang mempengaruhi daya hantar adalah perubahan suhu dan konsentrasi dimana jika semakin besar suhunya maka daya hantarnya pun akan semakin besar dan apabila semakin kecil, maka daya hantar yang dihasilkan dan begitu pula sebaliknya antara konsentrasi dan daya hantar.Prinsip konduktometer adalah bagian konduktor atau yang dicelupkan dalam larutan akan menerima langsung dari suatu ion-ion yang menyentuh permukaan konduktor, lalu hasilnya akan diproses dan dilanjutkan pada outputnya yaitu berupa angka.Semakin banyak konsentrasi suatu larutan mak semakin besar nilai daya hantarnya karena semakin banyak ion-ion yang menyentuh permukaan konduktor, lalu semakin tinggi suatu larutan maka semakin besar nilai daya hantarnya. Hal ini karena saat suhu tinggi, partikel secara tak langsung akan mendapat tambahan energi dari luar dan dari sinilah energi kinetik yang dimiliki suatu partikel. Sehingga makin sering konduktor menerima sentuhan ion-ion larutan.

4. PROSEDUR KERJA*Kalibrasi Konduktometer Memasang sek konduktivitas pada socket cond cell dengan socket berwarna hitam Memasang resistance termometer pt-100 pada socket warna merah. Menghidupkan alat konduktometer Mengecek harga kanstanta cell npada elektroda immension cell, memasukan harga 1,00 pada cell const dan menekan tombol xl Memasukkan harga temperature pada temp dengan menekan tombol temp Memasukkan harga keef temp, untuk larutan KCl 2,00 sedangkan untuk yang lain, dapat melihat pada tabel, jika tidak dalam tabel memasukan harga 2 Menggunakan frekuensi 2KHz (tombol tidak ditekan) Mengisi gelas kimia 50 ml KCl 0,1 N dan memasukkan elektroda kedalamnya. Mengatur temperature larutan KCl sesuai dengan tabel atau menekan tombol temp Memasukkan harga K pada suhu larutan untuk menghitung konstanta cell (K)K = K pada tabel temp t/m pengukuran Kalibrasi telah selesai dan mencetak harga konduktivitas larutan KCl 0,1 N Menentukan konduktivitas larutan KCL 0,1 M o,o5 M (sesuai perintah instruktur) dan membandingkan perhitungan konduktivitas secara teoritis dan menghitung persen kesalahan.

Tabel harga 0 untuk Aniondan KationKation0 (S.cm2.mol-1)Anion0 (S.cm2.mol-1)

H+Na+K+NH4+349,850,173,575,3OH-Cl-I-CH3COO-C2O42-HCO3198,376,376,840,974,244,5

Tabel Harga K untuk penentuan tetapan selT(0C)Ktabel (mS/cm)T(0C)Ktabel (mS/cm)

01015202122237,159,3310,4811,6711,9112,1512,39

24252627282930

12,6412,8813,1313,3713,6213,8714,12

Tabel konduktivitas dari beberapa senyawaZatC (mol/l)X 250C (mS/cm)

KNO30,0010,010,10,1421,3312,0

HCl0,0010,010,110,4210,1339,1332,0

LiCl0,0010,010,110,1121,0709,59073,0

NH4Cl0,0010,0111,4212,9111,2

NH4Cl0,010,0111,4212,9111,2

NaOH0,010,12,3822,1

*Konduktifitas larutan Menyelupkan elektroda pada gelas kimia yang berisi larutan HCl 0,1 N Menekan tombol cond Membaca harga konduktifitas dan menekan stand-by mencatat konduktivitas larutan Melakukan langkah kerja yang sama seperti diatas untuk pengukuran NaOH 0,1N

5. DATA PENGAMATANNo.LarutanKonduktivitas (mS/cm)Termperatur

1HCl 34,929,4

2NaOH 20,829,4

3.KCL 15,3429,4

6. PERHITUNGAN - Pembuatan larutan KCI 0,7495 gram 100 ml N KCL= gram = 0,7495 gr BE 75,5 gr/mol = 0,00993 mol 0,1 = 0,0993 mol/ - Pembuatan larutan NaOH 0,4074 gram 100 ml N NaOH = gram = 0,4074 gr BE 40 gr/mol = 0,01018 mol 0,1 = 0,1018 mol/

- Pembuatan larutan HCl 100 mlN HCL = N1 . V1 = N2 . V2 5 mol/ . 2 m = M2. 100 mN2 = =0,1 mol/ Konstanta Cell : = = 0,9042Perhitungan konduktivitas larutan secara teori HCl 0,1 N 100 mlL = 0 = L . H+ = = 0,3498 S/cm = 34,98 mS/cmL Cl- = = 0,00763 S/cm= 7,63 mS/cm HCl = (34,98 + 7,63) mS/cm = 42,61 mS/cm

% Kesalahan = x 100%= x 100%= 18,09 % NaOH 0,1018 N 100 mlL = 0 = L Na+ = = 5,10018 mS/cmL OH- = = 20,18694 mS/cm

L NaOH = (5,01 + 20,18694) mS/cm = 25,28712 mS/cm

% Kesalahan = x 100%= x 100%= 17,745 %

KCL 0,0993N 100 mlL = 0 = L K+ = = 5,10018 mS/cmL Cl- = = 7,624659 mS/cmL KCl = (5,10018 + 7,624659) mS/cm = 14,87514 mS/cm

% Kesalahan = x 100%= x 100%= 10,32 %

7. ANALISA PERCOBAAN

Pada percobaan kali ini digunakan untuk menentukan daya hantar listrik suatu larutan dan menentukan ekivalen titrasi. Dalam hal ini menggunakan tiga larutan yaitu KCl, HCl, dan NaOH dengan masing-masing konsentrasi 0,0993 N, 0,1 N, 0,1018 N dalam 100 ml. Langkah awal yaitu melakukan perhitungan untuk mengetahui berapa gram KCl dan NaOH yang akan dibuat dengan rumus gr = M x V x BM.Setelah perhitungan, didapat 0,4074 gr NaOH, sedangkan untuk KCL didapat 0,7495gr. Setelah di dapat nilai masing-masing zat, maka membuat larutan di dalam labu takar 100 ml.Setelah larutan disiapkan, alat konduktometer dihidupkan sesuai prosedur. Larutan secara berturut-turut dikalibrasi. Pertama, KCl menghasilkan konduktivitas sebesar 15,34 mS/cm. Kedua, HCl menghasikan konduktivitas sebesar 34,9 mS/cm dan terakhir NaOH konduktivitasnya 20,8 mS/cm.

8. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Nilai konstanta cell 0,9042 Konduktivitas HCl : 34,9 mS/cm dengan persen kesalahan 18,09 % Konduktivitas NaOH : 20,8 mS/cm dengan persen kesalahan 17,745 % Konduktivitas KCl : 15,34 mS/cm dengan persen kesalahan 10,32 %

9. DAFTAR PUSTAKATim Lab. Intrumentasi dan Teknik Pengukuran.2014-2015.Penuntun Praktikum Instrumentasi dan Teknik Pengukuran.Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang. http://khoirulazam89.blogspot.com/2012/05/prinsip-kerja-konduktometer.htmlhttp://rega42.wordpress.com/2010/12/07/konsentrasi-koisis-misel/10.

Konduktometri 2Titrasi yang dapat dilakukan adalah: Titrasi konduktometri yang dilakukan dengan frekuensi arus rendah (maksimum 300 Hz) Titrasi konduktometri yang dilakukan dengan frekuensi arus tinggi yang disebut frekuensi tinggiTitrasi Konduktometri Frekuensi rendahPenambahan suatu elektrolit lain pada keadaan yang tidak ada perubahan colume yang begitu besar akan mempengaruhi konduktivitas larutan karena akan terjadi reaksi ionic atau tidak. Jika terjadi reaksi ionic akan terjadi perubahan konduktivitas yang cukup besar sehingga dapat diamati reaksi yang terjadi, seperti pada titrasi asam kuat dan basa kuat. Pada titrasi ini terjadi penurunan konduktivitas karena terjadinya penggantian ion yang mempunyai konduktivitas rendah.Pada titrasi penetralan, pengendapan, penentuan titik akhir titrasi ditentukan berdasarkan konduktivitas dari reaksi kimia yang terjadi. Hantaran diukur pada setiap penambahan sejumlah pereaksi dan pengukuran titik akhir titrasi berdasarkan 2 alur garis yang saling berpotongan, titik potong ini disebut titik ekivalen.Secara praktek, konsentrasi penitraan 20-100 kali lebih pekat dari larutan yang dititrasi, kelebihan dari titrasi ini, baik untuk asam yang sangat lemah yang secara potensiometri tidak dapat dilakukan dengan cara konduktometri dapat dilakukan, selain itu secara konduktometri control suhu tidak perlu dilakukan.Titrasi Konduktometri Frekuensi tinggiTitrasi ini sesuai untuk sel yang terdiru atas sistem reaksi yang dibuat bagian atau dipasang sirkuit osilator berionisasi pada frekuensi bebarap MHz. Keuntungan cara ini antara lain elektroda ditempatkan diluar sel dan tidak langsung kontak dengan zat lain, sedangkan kerugiannya respon tidak spesifik karena tidak bergantung pada hantaran dan tetap dielektrik dari sistem, selain itu tidak dipengaruhi oleh sifat kimia dari komponen komponen sistem

.