Upload
lymien
View
254
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
SIPENDIKUM 2018
48
JEMBER UNTUK KOTA LAYAK ANAK:
KONTRADIKSI KABUPATEN PENGHASIL TEMBAKAU DAN INISIATIF
KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK1
Fiska Maulidian Nugroho2
Email : [email protected]
Abstrak
Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak menghendaki klaster kesehatan
dasar dan kesejahteraan tersedia kawasan tanpa rokok. Hal ini bisa
menjadi suatu pengaruh yang kontradiktif dimana Kabupaten penghasil
tembakau sebagai komoditi perkebunannya. Pengaruh itu juga terlihat
ketika Jember belum menyentuh secara tegas melalui program legislatif
daerah tentang Kabupaten/Kota Layak Anak. Kabupaten Bebas Rokok
adalah dilema yang tidak terselesaikan di Kabupaten Jember ini, faktor
dilematis itu secara tegas harus diselesaikan dengan melibatkan pemerintah
daerah dan dunia usaha serta kesadaran masyarakat tentang bahaya
merokok terhadap anak. Kesinergian antara pemerintah dan pelaku usaha
serta kemauan masyarakat Jember adalah berupa pembentukan kebijakan,
penyediaan fasilitas serta layanan yang mendukung kesehatan dasar dan
kesejahteraan anak. Penelitian ini menggunakan pengkajian secara
doktrinal dan hasil penelitian ini pada akhirnya menghasilkan indikasi-
indikasi penting yakni belum muncul ketegasan antara pemerintah
Kabupaten Jember dengan pelaku usaha untuk mewujudkan Kota Layak
Anak yang menghendaki Kawasan Bebas Asap Rokok.
Kata Kunci : Kota Layak Anak, Jember, Kawasan Bebas Rokok
Latar Belakang
Indonesia memiliki salah satu komoditi nasional yang patut untuk diperhitungkan
sebagai bagian dari produk unggulan orientasi ekspor. Tembakau Besuki Na-Oogst
(BesNO) adalah salah satu tembakau terbaik di Indonesia sebagai bahan baku
pembuatan cerutu dan berkembang baik di Kabupaten Jember. Tembakau dengan
kualitas nomor dua setelah negara Brazil. Cerutu ini diminati oleh pasar ekspor di
negara Jerman, Swiss, Belanda, Amerika, dan China.3 Jember juga penghasil cerutu
1 Tulisan ini disampaikan dalam Call for Papers ―Simposium SIPENDIKUM 2: Rekonstruksi
Harmonisasi Dan Sinkronisasi Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia‖ yang akan diselenggarakan
di Fakultas Hukum Universitas Kanjuruhan , Malang. Tertanggal 10 Maret 2018. 2 Dosen Fakultas Hukum Universitas Jember
3 Sari Wiji Utami, Strategi Peningkatan Daya SaingTembakau Besuki Na-Oogst Berbasis Perbankan
Kinerja Mutu di PT Indonesia Bintang Biru (Thesis, Sekolah Bisnis - Institut Pertanian Bogor, 2014)
[unpublished] at 1.
SIPENDIKUM 2018
49
terbaik kedua setelah Kuba.4 Tembakau Indonesia merupakan bagian dari komoditi
perdagangan dan komoditi ekspor non-migas utama Indonesia. Industri rokok kretek
dari tembakau merupakan penghasil cukai terbesar bagi Indonesia. Di tahun 1982/1983
ekspor tembakau mencapai 19,547 ton dengan nilai devisa 32,1 juta dollar Amerika,
sementara oleh Indonesia dari hasil cukai rokoknya meraup keuntungan 600 milyar
rupiah.5
Perkembangan Indonesia disamping sebagai eksportir dan importir, dapat
dipastikan nilai ekspor lebih besar dari impor. Lihat di tahun 2007, surplus perdagangan
rokok sebesar US$ 253, 87 (nilai ekspor rokok sebesar US$ 304, 45 juta dan nilai impor
rokok sebesar US$ 50, 58 juta). Sedangkan untuk daun tembakau telah mengalami
defisit yaitu US$ 96,94 (nilai ekspor US$ 120,27 juta dan nilai impor US$ 217,21 juta).
Dilihat dari nilai tersebut, maka secara total di tahun 2007 surplus untuk perdagangan
tembakau di Indonesia adalah US$ 156,93 juta.6
Menarik ketika Kabupaten Jember mendapat julukan ―kota tembakau‖.7 Hal ini
dilandasi karena Jember adalah daerah penghasil tembakau dan masih banyak
penduduknya yang bekerja di sektor pertanian.8 Terutama saat hasil pertanian adalah
sebagai penunjang hidup penduduknya. Sebagaimana ditengarai dengan komoditinya
yang berupa cerutu yaitu jenis rokok bercirikan gulungan utuh dari daun tembakau hasil
pengeringan yang telah difermentasikan.9 Penerimaan industrialisasi rokok sangat
massif di masyarakat, meskipun pada akhirnya akan menimbulkan suatu kontroversi.10
Kabupaten Jember yang industri rokoknya merupakan sumber pendapatan dan lapangan
kerja bagi sebagaian masyarakatnya. Di lain sisi, banyak masyarakat yang menentang
karena akibat buruk yang ditimbulkan oleh rokok itu sendiri.11
Kehadiran Konvensi Kerangka untuk Pengendalian Tembakau (Framework
Convention on Tobacco Control – FCTC) yang diadopsi oleh Sidang Majelis Kesehatan
4 ―Cerutu Bobin‖, online: Jember JIC <http://www.jemberjic.com/tourism/detail/24/cerutu-bobin.htm>.
5 Tembakau Pusat & Lembaga Tembakau Jatim II di Jember, ―BAHAN DAN METODE‖, online:
<http://digilib.batan.go.id/e-
prosiding/File%20Prosiding/Pertanian_Peternakan/pertanianpeternakan_1985/data/Ali_Rahayu_469.pdf>
at 1 Lihat juga Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian,―Pertemuan Indonesia secara
singkat‖, Pertemuan Teknik Tembakau V, Jember (1984) dan Lihat pula Lembaga Tembakau, Data-data
produksi, ekspor dan nilai devisa tembakau Indonesia tahun 1982 - 1984, Tidak dipublikasikan. 6 Lihat Muchjidin Rachmat, ―Pengembangan Ekonomi Tembakau Nasional: Kebijakan Negara Maju dan
Pembelajaran Bagi Indonesia‖ (2010) 8 Analisis Kebijakan Pertanian 67 at 72. 7 Lihat ―Cerutu Produksi Jember | Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur‖, online:
<http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/cerutu-produksi-jember> Diunduh tanggal 17 Februari 2017. 8 Lihat Diposkan oleh Majalah Gempur, ―Pelajar Minta Pemimpin Jember Kedepan Peduli Warga Miskin,
Petani Tembakau Dan Anti Tambang‖, online: <http://www.majalah-gempur.com/2015/11/pelajar-minta-
pemimpin-jember-kedepan.html> Diunduh tanggal 17 Februari 2017. 9 Cerutu adalah jenis dari rokok yang masuk pada bagian dari jenis bahan pembungkus. Namun, pada
prinsipnya cerutu dalam pemakaiannya adalah sama dengan rokok pada umumnya, seperti klobot,
kawung, sigaret, yang dibakar ujungnya dan asapnya dihisap oleh mulut melalui ujung lainnya. Lihat di
Bima Segara Sakti, Didik Pudjo Musmedi & others, ―Analisis Pengendalian Kualitas Cerutu Dengan
Menggunakan Statistical Process Control (SPC) pada PT Mangli Djaya Raya‖ (2014), online:
<http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/63975> at 2. 10
Lihat Rachmat, supra note 5. 11
Ibid.
SIPENDIKUM 2018
50
Dunia (World Health Assembly – WHA) pada Mei 2003. Menimbulkan suatu polemik
tersendiri, diantaranya ketika Indonesia kurang merespon konvensi tersebut secara tegas
dengan meratifikasi konvensi tersebut.12
Padahal notabene-nya ia merupakan negara
anggota World Health Organitation (WHO) sedangkan ia juga merupakan salah satu
negara yang belum menandatangani ratifikasi atas FCTC tersebut.13
Ketergantungan
beberapa pabrik-pabrik kecil sampai dengan industri cerutu terbesar Eropa terhadap
tembakau dekblad14
Jember masih sangat tinggi. Perusahaan itu diantaranya adalah
Burger group dari Swiss dan Henri Wintermans-Nobel Cigar.15
Sejauh ini, di tahun 2008, WHO menyatakan bahwa Indonesia menduduki
peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India.
Sementara Tobacco Control Supprot Center (TCSC) menempatkan Indonesia di posisi
kedua setelah Rusia.16
Contohnya adalah sekitar 40,3 juta anak usia antara 0 (nol)
sampai dengan 14 (empat belas) tahun telah terpapar asap rokok. Sementara itu, sekitar
tahun 2007 telah terjadi peningkatan prevalensi perokok. Diantaranya di umur 15 (lima
belas) sampai dengan 24 (dua puluh empat) tahun naik dari 17,3% (tujuh belas koma
tiga persen) hingga menjadi 18,6% (delapan belas koma enam persen). Melalui contoh
di atas dapat dikatakan bahwa, tingkat konsumsi atas rokok telah mengalami kenaikan
10% dalam kurun waktu 3 tahun. Disinyalir kemudian bahwa juga terdapat kelompok
umur produktif yang mengalami peningkatan. Diantaranya sekitar umur 25 (dua puluh
lima) sampai dengan 34 (tiga puluh empat) tahun yaitu 29 % (dua puluh sembilan
persen) di tahun 2007 dan mengalami pelonjakan di tahun 2010 menjadi 31,1% (tiga
puluh satu koma satu persen).17
Dampak buruk bagi kesehatan adalah bagian dari pro-kontra atas hadirnya rokok
di kehidupan sehari-hari.18
Karena saat asap rokok yang dihirup oleh seorang perokok
mengandung komponen yaitu gas dan partikel, ternyata masih terdapat 4000 (empat
ribu) bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok.19
Sementara banyak
masyarakat yang ingin merokok namun juga banyak masyarakat yang ingin terbebas
dari asap rokok dan tidak lain keinginan mereka adalah untuk memiliki ruang udara
yang bersih dari asap rokok. Sebagaimana kita ketahui, ternyata asap rokok tidak hanya
12
Lihat Okta Pinanjaya & Waskito Giri Sasongko, Muslihat kapitalis global: selingkuh industri farmasi
dengan perusahaan rokok AS (Jakarta: Indonesia Berdikari, 2012). 13
Lihat Muchjidin Rachmat, ―Pertanaman Tembakau Indonesia dan Alternatif Substitusinya‖ in Kendali
Tembakau Tani (TCSC0-Indonesia) at 58. 14
Tembakau cerutu berkualitas tinggi, terutama digunakan sebagai bahan pembalut luar yang mempunyai
ciri khas yang sangat ringan dan aromatis. 15
Lihat Herry Budiarto, ―Tantangan dan Peluang Agribisnis Tembakau Cerutu‖ (2007) Balittas Litbang
Pertan Go Id, online: <http://balittas.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/sby14.pdf> at 17. 16
Baca ―TCSC Indonesia » Hidup Tanpa Asap Rokok‖, online: <http://www.tcsc-indonesia.org/hidup-
tanpa-asap-rokok/>. 17
Kementerian Kesehatan & REPUBLIK INDONESIA, Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa
Rokok (Jakarta: Kementerian Kesehatan Replubik Indonesia, 2011) at 5–6. 18
Ana, ―74 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh Yang Mematikan‖, (23 February 2015), online:
HaloSehat.com <http://halosehat.com/gaya-hidup/gaya-hidup-buruk/74-bahaya-merokok-bagi-kesehatan-
tubuh-yang-mematikan> Di unduh tanggal 17 Februari 2017. 19
Lihat Nururrahmah Hammado, ―Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan dan Pembentukan Karakter
Manusia‖ (2014) 1:1 Prosiding 77 at 75.
SIPENDIKUM 2018
51
berdampak negatif terhadap perokok aktifnya, namun asap rokok tersebut juga
berbahaya ketika dihirup oleh orang lain (perokok pasif). Seperti penyakit
kardiovaskuler, kanker paru-paru dan penyakit paru-paru lainnya.20
Dalam industrialisasi rokok, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Indonesia
merupakan suatu negara yang masih berkomitmen untuk memiliki aturan terhadap
industrialisasi rokok.21
Meskipun, perlu kita diakui dalam penguasaan pangsa industri
rokok, Indonesia merupakan komoditas oligopoli. Karena masih sebagian besar industri
tersebut dikuasai oleh beberapa industri besar. Tiga perusahaan tersebut adalah Gudang
Garam sebagai peringkat pertama, Djarum di posisi kedua, dan posisi ketiga dipegang
oleh HM Samporena. Dan pada akhirnya HM Sampoerna menjadi peringkat pertama,
karena di tahun 2007 ia telah berhasil di akuisisi oleh Philip Morris.22
Jauh dapat
dikatakan bahwa kontribusi rokok sebagai industri pertanian (agroindustri) adalah hal
yang paling menonjol di Indonesia, yaitu 13,13% (tiga belas koma tiga belas persen) di
ukur dari perekonomian nasional di sekitar tahun 2008.23
Di tarik garis lurus tentang potensi daerah Jember yang berbasis tembakau maka
perhatian terhadap lingkungan anak terutama bahaya merokok adalah sangat perlu
diperhatikan.24
Karena, selain ia memiliki potensi tembakau yang melimpah, dirinya
juga harus mampu mengakomodir kewajibannya dalam hal pemenuhan hak anak, Salah
satunya akan bahaya asap rokok entah itu dilingkungan manapun. Sebagaimana
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak
menghendaki klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan tersedia kawasan tanpa rokok
dapat di laksanakan oleh setiap daerah, salah satunya Pemerintah Daerah Kabupaten
Jember.25
Komoditi atas rokok yang setali tiga uang dengan tembakau itu telah menempati
ruang yang strategis di kawasan Jember.26
Diantaranya berupa kecenderungan
terlibatnya profil anak di industrialisasi tembakau Jember. Tentunya akan jelas-jelas
20
Lihat Prehatin Trirahayu Ningrum & Reny Indrayani, ―PERILAKU MEROKOK PADA
MASYARAKAT DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI
DESA AJUNG KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER‖ (2015), online:
<http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62925>. 21
Lihat Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung
Zat Adiktif, selanjutnya Baca di ―Ini 5 Aturan Baru Soal Rokok dalam PP Tembakau‖, online:
detikHealth <https://health.detik.com/read/2013/01/09/145407/2137335/763/1/ini-5-aturan-baru-soal-
rokok-dalam-pp-tembakau>. 22
Lihat Fakta Tembakau di Indonesia (TCSC-IAKMI) at 3 Lihat pula Departemen Kesehatan, Fakta
Tembakau Indonesia: Data Empiris untuk Strategi Nasional Penanggulangan Masalah Tembakau, 2004. 23
Lihat Rachmat, supra note 5 at 69. 24
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Profil Kesehatan Kabupaten Jember (Jember: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia). 25
Lihat Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak menghendaki klaster kesehatan
dasar Pasal 10 huruf (i). 26
Baca ―Tembakau Jadi Magnet Wisata di Jember‖, (28 October 2016), online: KretekCo
<http://www.kretek.co/index.php/2016/10/28/tembakau-jadi-magnet-wisata-jember/> Di unduh tanggal
17 Februari 2017.
SIPENDIKUM 2018
52
berhubungan dengan program tanggung jawab sosial (social responsibility
program/SRP), program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bagi pekerja anak di
perkebunan tembakau, peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah pekerja
anak dan program pendidikan.27
Input data resmi adalah faktor yang menghambat
pengecekan profil anak atas pekerjaannya di industrialisasi tembakau.28
Terutama yang
dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jember dan itu ternyata masih nihil. Seiring
dengan nihilnya data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dimana kedua-duanya
masih tidak mempunyai informasi yang jelas atas jumlah tenaga kerja di usaha
tembakau.29
Meskipun di lapangan pada tahun 2008 International Labour Organization –
International Programme on the Elimination of Child Labour (ILO - IPEC) berusaha
menginterview 280 (dua ratus deapan puluh) keluarga yang memiliki anak berusia
diantara 7 (tujuh) sampai dengan 12 (dua belas) tahun pernah bekerja di sektor
perkebunan tembakau di enam desa, dengan rincian sebanyak 178 (seratus tujuh puluh
delapan) anak laki-laki dan 128 (seratus dua puluh delapan) anak perempuan.30
Hal ini sungguh menjadi sesuatu yang dapat dikatakan ―kontradiktif‖ atau
bertentangan dengan semangat untuk merepresentasikan Kabupaten Jember sebagai
kabupaten yang bebas asap rokok sesuai klaster yang dikehendaki Peraturan Menteri
diatas tersebut. Namun disisi yang lain, bagaimana seharusnya sikap dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Jember dan Pelaku Usaha untuk mewujudkan Kabupaten Layak
Anak khususnya kluster bebas asap rokok, serta sinergitas dari masyarakat Jember itu
sendiri.
Berbagai Kontradiksi Tentang Rokok
Regulasi telah digulirkan, diantaranya Keputusan Presiden tentang pengesahan konvensi
hak anak. Regulasi tersebut diharapkan sebagai upaya negara memberikan perlindungan
pada anak dari kekerasan dan diskriminasi.31
Didalamnya ditemukan prinsip-prinsip,
yaitu hak untuk menikmati semua hak yang tercantum dalam deklarasi universal
27
Lihat International Programme on the Elimination of Child Labour, ed, Child labour on tobacco
plantations in Jember district (Jakarta: International Labour Organization, 2007) at 35. 28
Informasi jumlah secara rigid sulit untuk didapatkan karena terjadi dua arus informasi, yaitu, pertama
hanya informan saja yang mengakui adanya profil anak yang bekerja di industri tembakau. Sedangkan
oleh pengusaha dan mandor perusahaan besar tidak terdapat profil anak yang bekerja di perusahaannya.
Terutama oleh Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Jember (APTI) menginformasikan bahwa
profil pekerja anak dapat ditemukan di perusahaan temabakau rakyat. Selanjutnya lihat ibid at 12. 29
Ibid. 30
Baca Oleh Oleh Zumrotun Solicha, Ch & ra HNI, ―Potret Buram Pekerja Anak di Perkebunan Jember -
ANTARA News‖, online: <http://www.antaranews.com/berita/256510/potret-buram-pekerja-anak-di-
perkebunan-jember> Di akses tanggal 18 Februari 2017. 31
Lihat Tri Susilowati, ―Perancangan Naskah Akademik Pada Wilayah Kabupaten Tentang Perlindungan
Layak Anak Beralaskan Prinsip Rule of Law dan Hak Asasi Manusia‖ (2015) Training Tingkat Lanjut
Rule of Law dan Hak Asasi Manusia bagi Dosen Hukum dan HAM Pus Kaji Hak Asasi Mns Univ Islam
Indones Dan Nor Sent Menneskerettigheter Nor Cent Hum Rights 1 at 1 Lihat Pula Keputusan Presiden
Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention On The Rights of The Child (Konvensi Tentang
Hak-Hak Anak).
SIPENDIKUM 2018
53
tersebut32
. Tanpa membedakan suku bangsa, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama,
politik, asal-usul bangsa, kaya-miskin, serta keturunan dari keluarganya. Selain itu
diberikan pula perlindungan khususnya, yaitu jaminan hukum, pembinaan secara
jasmani, mental, moral, spiritual dan sosial. Dan yang terakhir adalah perhatian itu
diberikan untuk fasilitas pendidikan secara cuma-cuma, dilarang adanya penelantaran,
eksploitasi, kekerasan, baik diskriminasi maupun ras.33
Sementara itu, di sisi perilaku merokok yang masih tinggi presentasenya, ternyata
masih tersebar sekitar 66% (enam puluh enam persen) penduduk Indonesia yang tidak
merokok, terutama perempuan dan anak. Berbicara hak anak maka secara langsung
berkaitan dengan hak kesehatan anak. Sehingga merokok ditempat umum dianggap
suatu pelanggaran atas hak bukan perokok, Hal ini disebabkan karena ia kurang
mendapatkan udara bersih akibat asap rokok.34
Paparan dari asap tembakau tersebut
dianggap berpotensi mengganggu kesehatan anak yaitu menyebabkan pertumbuhan
paru-paru lambat, terlebih lagi ketika terkena bronkhitis, lalu infeksi saluran pernafasan
dan telinga tengah, serta asma.35
Kontradiksi makin amat terasa saat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003
tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan memberikan peluang penuh terhadap
Pemerintah Daerah melalui wewenangnya untuk membuat peraturan tentang kota Tanpa
Rokok. Namun, pada kenyataannya dilapangan masih juga terdapat sudut tempat atau
space yang semestinya harus diberikan aturan larangan merokok, yaitu tempat umum,
tempat kerja, tempat belajar mengajar, fasilitas pelayanan kesehatan, tempat-tempat
ibadah, angkutan umum dan arena bermain anak-anak yang kesemuanya itu seakan-
akan peluang untuk merokok masih ada36
Jauh ditarik kebelakang, sekaliber Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)-pun bertentangan untuk memahami tentang ―fatwa‖
soal rokok.37
Salah satunya adalah hadirnya ulama PBNU Jember yaitu KH. Najmudin -
Rois Aam NU Jember dimana ia secara tegas meminta MUI saat itu untuk tidak
mengeluarkan fatwa soal merokok.38
Sedangkan pihak MUI melalui ijtima’nya, hanya
32
Deklarasi hak anak secara universal telah ditetapkan di dalam Sidang Umum PBB tanggal 30
November 1989, dimana semua pihak baik individu, orang tua, organisasi sosial, pemerintah dan
masyarakat harus mengakuinya dan memenuhinya. 33
Lihat Irma Rumtianing, ―Kota Layak Anak Dalam Perspektif Perlindungan Anak‖ (2014) Th. 27.
Nomor 1 Jurnal Pendidik Pancasila Dan Kewarganegaraan at 5. 34
Lihat TCSC IAKMI, Landasan Hukum Bagi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) at 1. 35
Lihat Pradono and Kristanti, 2002. Passive Smokers, the Forgotten Disaster, Institute of Health
Research and Development, Ministry of Health IAKMI, supra note 33. 36
Ibid Lihat U.S. National Institutes of Health. 10th Report on Human Carcinogens. Dec. 2002. Tobacco
and Related Exposures. http://ehp.niegs.nih.gov/roc/tenth/profiles/s176toba.pdf. 37
Kyai Arwani Faisal. staf Dewan Halal PBNU menyatakan bahwa rokok bukanlah sesuatu yang haram
melainkan mubah, dirinya menilai MUI yang mengharamkan rokok akan berakibat mematikan industri
tembakau atau rokok di tanah air ―MUI Fatwakan Rokok Haram, NU: Rokok Itu Tidak Haram Hanya
Mubah‖, online: <https://www.mediajurnal.com/mui-fatwakan-rokok-haram-nu-rokok-itu-tidak-haram-
hanya-mubah-3494/> Diakses 11 Februari 2017. 38
KH. Najmudin selaku Rois Aam NU Jember menyatakan bahwa perkara khilafiyah (perbedaan
pendapat dalam hukum Islam) adalah seperti rokok, dirinya tidak perlu diatur atau diperketat. Salah
satunya MUI disarankan untuk kembali mengkaji secara aspek sosial dan ekonomi. TempoCo, ―Kyai
SIPENDIKUM 2018
54
membatasi keterangan di dalam fatwanya, bahwa merokok itu hukumnya haram jika
dilakukan di tempat umum, oleh anak-anak, dan wanita hamil.
Selain itu MUI juga tidak lupa untuk merekomendasikan kepada Pemerintah
Daerah untuk membuat regulasi tentang larangan merokok bagi ketiga hal diatas
tersebut. Ijtima’ tersebut bergulir setelah mendapat dukungan dan penjelasan dari
Komnas Perlindungan Anak, Gabungan Perserikatan Rokok Indonesia (GAPPRI),
Komnas Pengendalian Tembakau, Departemen Kesehatan bahwa masalah rokok perlu
ditindaklanjuti dengan fatwa MUI.39
Perjalanan terkait kontradiksi aturan rokok tidak
sampai disitu. Bahkan pembatasan beriklan, promosi, dan sposorship sempat dianulir
oleh Mahkamah Konstitusi dengan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya.40
Meskipun terdapat empat hakim konstitusi yang mengeluarkan dissenting opinion, yang
menyatakan bahwa minuman keras dan rokok adalah zat adiktif. Ketika, iklan miras
dilarang, maka iklan rokokpun harus dilarang.41
Masih dengan usaha pengendalian rokok. Inisiatif dari pemerintah untuk
mengedalikan promosi iklan rokok terlihat dengan adanya pembatasan iklan.
Sebagaimana di Pasal 27 menegaskan sekiranya paling sedikit 10% atau 15% untuk
dicantumkannya suatu peringatan kesehatan ke dalam bentuk gambar dan tulisan dari
total luas iklan. Ditambahkan lagi atas lambang usia perokok yang dicantumkan dengan
tulisan ―18+‖ pada iklannya, sebagai wujud batasan umur pengguna rokok. Selanjutnya,
perihal pembatasan iklan di media pertelevisian adalah dimulai pukul 21.30 hingga
05.00 pagi.42
Upaya-upaya untuk mengendalikan rokok kembali dipertegas di tahun 2011,
ketika Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mulai menerbitkan
Permen PPPA No. 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota
Layak Anak (KLA) yang didalamnya terdapat supporting atau dukungan atas kesehatan
dasar dan kesejahteraan anak. Di dalamnya terdapat esensi penting berupa standar hidup
yang tinggi dalam hal fisik, mental, spiritual, moral dan sosial.43
Tidak berhenti sampai
disitu saja, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPP)
menetapkan model KLA dengan menemprioritaskan 7 (tujuh) aspek penting dalam
Jember Tolak Fatwa Anti Rokok | nusa | tempo.co‖, online: Tempo News
<https://m.tempo.co/read/news/2008/08/14/058130822/kyai-jember-tolak-fatwa-anti-rokok> Diakses 11
Ferbuari 2017. 39
Lihat Bagian Ketiga: Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia, Komisi Fatwa Majelis
Ulama Indonesia, 22 Syawal H/14 - 16 Desember 2003 M 1424 [Bagian Ketiga: Keputusan Ijtima’
Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia]. 40
Ignatius Mulyono, Perkembangan RUU Tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau Terhadap
Kesehatan (Millenium Hotel Jakarta, 2011) at 7. 41
Lihat ―MK Bolehkan Iklan Rokok di Televisi‖, online: hukumonline.com
<http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4aa9fdd945421/mk-bolehkan-iklan-rokok-di-televisi>
Diakses 11 Februari 2017. 42
Diakses 11 Februari 2017 Liputan6com, ―Ini Aturan Pembatasan Iklan Rokok yang Harus Dipatuhi
Juni 2014‖, online: liputan6.com <http://health.liputan6.com/read/485628/ini-aturan-pembatasan-iklan-
rokok-yang-harus-dipatuhi-juni-2014> Selanjutnya lihat Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012
tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan. 43
Lihat Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2011
tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak
SIPENDIKUM 2018
55
pengembangan KLA, yaitu : 1) Kesehatan; 2) Pendidikan; 3) Sosial; 4) Hak Sipil dan
Partisipasi; 5) Perlindungan Hukum; 6) Perlindungan Ketenagakerjaan; 7)
Infrastuktur.44
Dan dilanjutkan dengan adanya Indikator tetang KLA yang diatur dalam
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nomor 12 Tahun 2011 sebagai
ukuran nantinya kabupaten/kota menjadi layak anak yang menyeting untuk
disediakannya kawasan tanpa rokok.45
Seharusnya, ketika pemerintah daerah telah dituntut untuk memenuhi hak anak di
daerahnya, maka indikator KLA adalah amanah bagi pemerintah daerah untuk
melaksanakannya. Sebagaimana makna tujuan akhir dari formulasi kebijakan ini adalah
untuk menunjukan hal yang wajib bagi setiap pemerintah daerah.46
Tahun 2006 konsep
KLA telah diujicobakan di 5 (lima) kabupaten/kota, yaitu Kota Jambi, Kabupaten
Sidoarjo, Kabupaten Kutai, Kota Solo, dan Kabupaten Gorontalo. Kemudian diikuti
oleh 10 (sepuluh) kabupaten/kota yang lain di tahun 2007, yaitu Kota Aceh Besar,
Kabupaten Oki, Kota Padang, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Karawang,
Kabupaten Sragen, Kota Malang, Kota Pontianak, Kota Manado, dan Kota Kupang.47
Dari 15 (lima belas) nama-nama tersebut, status Kabupaten Jember sampai di tahun
2017 belum terdapat inisiatif untuk mewujudkan KLA.
Kesinergian Peran Pemerintah Daerah Jember, Masyarakat dan Pelaku Usaha
Sebisa mungkin para bupati maupun walikota haruslah bisa menempatkan dirinya
dengan bukan hanya mendukung pembangunan area mall, pasar, terminal dan jalan-
jalan yang beraspal. Sedangkan, pembangunan taman kanak-kanak yang bermutu,
taman kota dengan aneka permainan anak, penyediaan perpustakaan keliling, bahkan
memberikan makanan tambahan bagi anak-anak balita masih belum memadai.48
Dari
2006 sampai dengan 2010, KLA di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang
signifikan. Saat ini sebanyak 301 (tiga ratus satu) kabupaten atau kota telah
menginisiasi KLA hingga Desember 2016. Sementara itu KLA juga telah menjadi
bagian dari Child Friendly Asia Pasifik (Asia Pasifik), European Network Child
Friendly City (Eropa), dan Child Friendly ASEAN (Asia Tenggara).49
Tugas pemerintah daerah tentunya terkait dengan pemberian fasilitas secara fisik
maupun non fisik yang berkesinambungan dengan perlindungan serta tumbuh kembang
anak untuk terwujudnya program pemerintah Kabupaten/Kota Layak Anak. Sistem
pembangunan berbasis hak anak adalah melalui pengintegrasian komitmen dari
pemerintah yaitu pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dimana seluruh
44
Lihat Syamsul Arifin, ―Kota Layak Anak Berbasis Kesehatan‖ (2016) 12:1 J Berkala Kedokteran 117
at 2. 45
Lihat Penjelasan Peraturan Meajnteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nomor 12 tahun 2011
Tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak]. 46
Lihat ―Kota Layak Anak‖, online: <http://www.ykai.net/index.php?view=article&id=97:kota-layak-
anak&option=com_content&Itemid=121> di unduh tanggal 16 Februari 2017. 47
Ibid. 48
Lihat Rumtianing, supra note 32 at 18. 49
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/12/28/oivzrk384-indonesia-percontohan-kota-
layak-anak-di-asean. Diakses tanggal 17 Februari 2017.
SIPENDIKUM 2018
56
kebijakan, kegiatan dan program harus tegas dan terencana.50
KLA adalah sebuah
komitmen yang perlu disinergikan antara pemerintah daerah, masyarakat dan pelaku
usaha. Patut untuk ditekankan lebih lanjut ketika Jember belum bersedia beranjak untuk
menginisiasi KLA, sementara banyak daerah lain yang telah menginisiasi dengan
peraturan daerahnya. Kita lihat di Kabupaten Temanggung, Bupatinya telah bersedia
dan berkomitmen untuk segera mengimplementasikan KLA sebagai realisasi Konvensi
Hak Anak dan Konsep Ramah Anak.51
Padahal Temanggung sendiri juga merupakan
penghasil tembakau terbesar di Indonesia selain Jember yakni dengan tembakau
Srintilnya.52
Untuk meningkatkan semangat pemerintah daerah guna peranannya di KLA. Dari
Pemerintah Pusat telah menggolongkan lima kategori apresiasi atas KLA, yaitu
Pratama, Madya, Nindya, Utama dan KLA. Dimana nantinya penilaian untuk golongan-
golongan predikat itu harus dirujuk atas cakupan 31 (tiga puluh) indikator yang diambil
dari 6 (enam) kluster utama pemenuhan hak anak.53
Saat inisiatif Pemerintah Pusat
berkenan memberikan apresiasi, begitu juga dengan banyaknya penghargaan yang telah
diterima daerah lain untuk mewujudkan KLA. Setidaknya Pemerintah Daerah Jember
mulai belajar dari daerah-daerah tersebut diatas. Atau dengan kata lain berani merujuk
Kota Ramah Anak menurut United Nations Childern’s Found (UNICEF) Innocent
Research Centre yaitu kota yang menjamin tentang adanya hak anak di kotanya.
Dimana setiap warga kota memiliki andil dalam pengambilan keputusan, proses
mempengaruhi kota, mengeskpresikan pendapat tentang kota yang mereka inginkan
seperti mempuyai ruang hijau, lingkungan bebas polusi.54
Mekanisme KLA memerlukan mitra dalam pelaksanaannya. Selain dengan
melibatkan sektor swasta, pemerintahan kota yang terdapat dalam setiap departemen,
lembaga non pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan masyarakat sipil, ternyata
juga diperlukan suatu kebijakan dan anggaran.55
Keseimbangan antara kebijakan dan
anggaran diperlukan karena setiap program yang akan dijalankan sangat memerlukan
dukungan anggaran maupun staff yang berkualitas. Kondisi ini memiliki pengaruh yang
50
Lihat Umi Supraptiningsih, ―KESIAPAN KABUPATEN PAMEKASAN SEBAGAI KABUPATEN
LAYAK ANAK‖ (2014) 9:1 Al-Ihkam Jurnal Hukum dan Pranata Sosial 165 at 169. 51
Lihat ―.:: Selamat Datang di Website Kabupaten Temanggung ::.‖, online:
<http://portal.temanggungkab.go.id/berita/detail/201308/1756/temanggung-menuju-kota-layak-
anak.html> Di akses tanggal 17 Februari 2017. 52
―5 Daerah Penghasil Tembakau Terbaik di Indonesia‖, (7 April 2013), online: Komunitas Kretek
<https://komunitaskretek.or.id/ragam/2013/04/5-daerah-penghasil-tembakau-terbaik-di-indonesia/>. 53
Baca di ―SURABAYA RAIH LAGI GELAR KOTA LAYAK ANAK‖, online:
<http://www.mercuryfm.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=819:risma-harus-fokus-
cegah-banjir&catid=29:sosial&Itemid=205>. 54
Rudi Subiyakto, ―Membangun Kota Layak Anak: Studi Kebijakan Publik di Era Otonomi Daerah‖,
online:
<http://www.academia.edu/download/35597581/revisi_no_04._membangun_kota_ramah_anak_penulis_r
udi_subiyakto.pdf> at 62–62. 55
Ibid at 68.
SIPENDIKUM 2018
57
besar dalam kualitas implementasi kebijakan.56
Untuk memenuhi hak anak, dipastikan
perlu adanya presentase anggaran guna penguatan kelembagaan. Penguatan
kelembagaan itu terdapat di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Diharapkan
dari alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Jember dan sumber dana lainnya dapat
mencukupi pencapaian indikator Kota Layak Anak, terutama mengenai kawasan bebas
asap rokok.
Terkait kawasan bebas asap rokok yang diwacanakan dalam KLA haruslah
nampak sebagai bagian dari isu strategis dalam rangka implementasi kebijakan rencana
tata ruang dan tata wilayah. Diwujudkan pada tingkatan paling bawah, dengan fasilitas
atau dorongan dari pusat. Terbagi peran dari individu, keluarga, Rukun Tetangga/Rukun
Warga (RT/RW), Desa/Kelurahan, Kecamatan, Inisiatif dari Kabupaten/Kota,
Provinsi.57
Sehingga, adanya unsur top-down yaitu pendekatan yang dibentuk oleh
pemerintah pusat (nasional/provinsi/kota), lalu bottom up, yaitu inisiasi gerakan
masyarakat, selanjutnya dapat dikombinasikan untuk pengembangan KLA.
Dunia usaha yang bertalian dengan industri tembakau, adalah pernak pernik
guliran antara aspek kesehatan terhadap anak dalam bingkai inisiasi KLA. Namun,
disisi lain ketika Pemerintah Daerah Jember sekiranya nanti bersedia untuk menginisiasi
KLA. Di harapkan untuk selalu memperhatikan pelaku usaha tembakau.58
Optimisme
itu dilandasi dari peran tengkulak, pemilik gudang, industri rokok maupun ke
pemasaran yang memiliki gap atau jarak atas tingkat kesejahteraan hidupnya. Sekiranya
Pemerintah Daerah Jember mulai memikirkan petani tembakau tersebut. Karena
diantara posisi yang paling tertekan dan berpengaruh langsung atas kesejahteraan
hidupnya adalah petani tembakau. Sementara dirinya tertekan dengan lingkaran pasar
tembakau yang bersifat oligopsoni, Dirinya juga tercekik oleh harga yang sangat
ditentukan oleh industri rokok. Serta terdapat pengaruh atas fluktuasi harga yang besar
dan cenderung tidak menentu. Sehingga, yang paling dikhawatirkan selanjutnya adalah
menurukan permintaan terhadap daun tembakau, tentu hal ini merugikan para petani.
Lebih dari itu, akan menghasilkan pengangguran yang besar karena petani tidak
sanggup untuk membeli bibit maupun mengolah kebunnya.59
Sebenarnya, masyarakat Jember sudah berusaha optimal dalam penyuluhan
tentang bahaya merokok sudah diupayakan beberapa pemerhati bahaya rokok, misalnya
adalah program upaya pembentukan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang
56
Lihat Choirul Saleh, Imam Hanafi & others, ―Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan‖ (2015) 4:2 Fak Ilmu Sos Dan Ilmu Polit, online:
<http://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/118>. 57
Baca Lenny N Rosalin, ―KLA dalam Pengetasan Kemiskinan dan Perwujudan Hak Anak‖, Bul Tata
Ruang (February 2011), online: <http://www.tataruangpertanahan.com/file_peraturan/828219106888-
Buletin-TATA-RUANG-Edisi-Januari-Februari-2011-Pengarusutamaan-Gender-dalam-Penyelenggaraan-
Penataan-Ruang-dan-Implementasinya-dalam-Pengembangan-In.pdf> at 16. 58
Kabupaten Jember telah memiliki Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 7 Tahun 2003 tentang
Pengusahaan Tembakau. Diharapkan pemerintah daerah mampu mensinergikan aspek ekomoni dan
pengelolaan lingkungan untuk memberikan perlindungan hukum dan mampu menjamin kedudukan para
pelaku pertembakauan. 59
Baca Petani Tembakau di Indonesia: Paradoks Kehidupan (Indonesian Institute for Social
Development, 2015).
SIPENDIKUM 2018
58
disosialisasikan dikawasan Desa Ajung Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember terhadap
Institusi Pendidikan Sekolah Dasar. Inisiasi ini dalam rangka pelaksanaan program
sebelumnya yang dicanangkan oleh Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) atas
keluhan masyarakat akibat terjadinya infeksi saluran pernapasan yang terutama
disebabkan oleh asap rokok.60
Kemudian terhadap pekerja anak di industri tembakau,
Pemerintah Daerah Jember harus membenahi akomodasi biaya pendidikan untuk
memutus mata rantai pemikiran mereka tentang pandangan tentang biaya sekolah yang
cenderung tidak dapat dipenuhi oleh mereka. Salah satunya adalah memberikan subsidi
untuk sekolah atau pemondokan.61
Substansi hukum yang telah disediakan pemerintah telah dibuka lebar, yaitu
peraturan menteri mengenai indikator-indikatornya. Kemudian contoh-contoh
pengelolaan KLA yang telah dilaksanakan beberapa daerah. Semestinya itu dapat
dijadikan motivasi tersendiri bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Jember untuk
mewujudkan Kabupaten Layak Anak.
Kesimpulan
Kabupaten Jember merupakan daerah yang memiliki komoditas tembakau. 5
(lima) kluster dengan 31 hak anak menyediakan tempat untuk kawasan bebas asap
rokok untuk anak. Penyediaan itu diharapkan dapat direalisasikan melalui space atau
kawasan yang benar-benar bebas asap rokok. Pemerintah Daerah Kabupaten Jember
belum secara tegas menginisiasi KLA. Pertimbangan itu berasal dari sejarah Jember itu
sendiri, yaitu Kota Tembakau. Rokok dengan bahan dasar tembakau memiliki pengaruh
terhadap kehidupan petani tembakau yang notabene-nya adalah mata pencaharian
terbesar di Jember. Sehingga, pengaruh itu juga dirasakan sebagai kebutuhan ekonomi
yang berdampak pula terhadap profil anak sebagai pekerja di industrialisasi tembakau.
Aspek kesinegian antara pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat Jember
sangat berperan dalam upaya perwujudan KLA dengan prioritas kawasan bebas asap
rokok. Kesinergian itu diwujudkan melalui perhatian pemerintah terhadap regulasinya
terhadap pelaku usaha kecil dan menengah. Agar, tingkat kesejahteraan hidup petani
atau pelau usaha dapat terpenuhi. Sedangkan, masyarakat dituntut untuk sadar akan
perilaku merokok dihadapan anak dan wanita hamil. Pada akhirnya, patutlah Pemerintah
Daerah Kabupaten Jember untuk berani tegas dalam mengambil keputusan yaitu
mewujudkan KLA sebagaimana kabupaten atau kota lain yang bersedia menginisiasi
KLA.
Daftar Pustaka
Bagian Ketiga: Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia, Komisi Fatwa
Majelis Ulama Indonesia, 22 Syawal H/14 - 16 Desember 2003 M 1424 [Bagian
Ketiga: Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia].
60
Selanjutnya baca Ningrum & Indrayani, supra note 19. 61
Selanjutnya baca International Programme on the Elimination of Child Labour, supra note 26 at 34.
SIPENDIKUM 2018
59
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nomor 12 tahun 2011 Tentang
Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak, Tahun 2011 [Peraturan Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nomor 12 tahun 2011 Tentang Indikator
Kabupaten/Kota Layak Anak].
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11
Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak
[Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor
11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak].
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Profil Kesehatan Kabupaten Jember (Jember:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia).
International Programme on the Elimination of Child Labour, ed. Child labour on
tobacco plantations in Jember district (Jakarta: International Labour
Organization, 2007).
Kesehatan, Kementerian & REPUBLIK INDONESIA. Pedoman Pengembangan
Kawasan Tanpa Rokok (Jakarta: Kementerian Kesehatan Replubik Indonesia,
2011).
Pinanjaya, Okta & Waskito Giri Sasongko. Muslihat kapitalis global: selingkuh industri
farmasi dengan perusahaan rokok AS (Jakarta: Indonesia Berdikari, 2012).
Utami, Sari Wiji. Strategi Peningkatan Daya SaingTembakau Besuki Na-Oogst
Berbasis Perbankan Kinerja Mutu di PT Indonesia Bintang Biru (Thesis, Sekolah
Bisnis - Institut Pertanian Bogor, 2014) [unpublished].
Petani Tembakau di Indonesia: Paradoks Kehidupan (Indonesian Institute for Social
Development, 2015).
Arifin, Syamsul. ―Kota Layak Anak Berbasis Kesehatan‖ (2016) 12:1 J Berk Kedokt
117.
Budiarto, Herry. ―Tantangan dan Peluang Agribisnis Tembakau Cerutu‖ (2007) Balittas
Litbang Pertan Go Id, online:
<http://balittas.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/sby14.pdf>.
Hammado, Nururrahmah. ―Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan dan Pembentukan
Karakter Manusia‖ (2014) 1:1 Prosiding 77.
Ningrum, Prehatin Trirahayu & Reny Indrayani. ―PERILAKU MEROKOK PADA
MASYARAKAT DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA
ROKOK (KTR) DI DESA AJUNG KECAMATAN KALISAT KABUPATEN
JEMBER‖ (2015), online:
<http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62925>.
Pusat, Tembakau & Lembaga Tembakau Jatim II di Jember. ―BAHAN DAN
METODE‖, online: <http://digilib.batan.go.id/e-
SIPENDIKUM 2018
60
prosiding/File%20Prosiding/Pertanian_Peternakan/pertanianpeternakan_1985/dat
a/Ali_Rahayu_469.pdf>.
Rachmat, Muchjidin. ―Pengembangan Ekonomi Tembakau Nasional: Kebijakan Negara
Maju dan Pembelajaran Bagi Indonesia‖ (2010) 8 Anal Kebijak Pertan 67.
———. ―Pertanaman Tembakau Indonesia dan Alternatif Sustiitusinya‖ in Kendali
Tembakau Tani (TCSC0-Indonesia).
Rosalin, Lenny N. ―KLA dalam Pengetasan Kemiskinan dan Perwujudan Hak Anak‖,
Bul Tata Ruang (February 2011), online:
<http://www.tataruangpertanahan.com/file_peraturan/828219106888-Buletin-
TATA-RUANG-Edisi-Januari-Februari-2011-Pengarusutamaan-Gender-dalam-
Penyelenggaraan-Penataan-Ruang-dan-Implementasinya-dalam-Pengembangan-
In.pdf>.
Rumtianing, Irma. ―Kota Layak Anak Dalam Perspektif Perlindungan Anak‖ (2014) Th.
27. Nomor 1 J Pendidik Pancasila Dan Kewarganegaraan.
Saleh, Choirul, Imam Hanafi & others. ―Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan‖ (2015) 4:2 Fak
Ilmu Sos Dan Ilmu Polit, online:
<http://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/118>.
Segara Sakti, Bima, Didik Pudjo Musmedi & others. ―Analisis Pengendalian Kualitas
Cerutu Dengan Menggunakan Statistical Process Control (SPC) pada PT Mangli
Djaya Raya‖ (2014), online:
<http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/63975>.
Subiyakto, Rudi. ―Membangun Kota Layak Anak: Studi Kebijakan Publik di Era
Otonomi Daerah‖, online:
<http://www.academia.edu/download/35597581/revisi_no_04._membangun_kota
_ramah_anak_penulis_rudi_subiyakto.pdf>.
Supraptiningsih, Umi. ―KESIAPAN KABUPATEN PAMEKASAN SEBAGAI
KABUPATEN LAYAK ANAK‖ (2014) 9:1 Al-Ihkam J Huk Pranata Sos 165.
Susilowati, Tri. ―Perancangan Naskah Akademik Pada Wilayah Kabupaten Tentang
Perlindungan Layak Anak Beralaskan Prinsip Rule of Law dan Hak Asasi
Manusia‖ (2015) Training Tingkat Lanjut Rule of Law dan Hak Asasi Manusia
bagi Dosen Hukum dan HAM Pus Kaji Hak Asasi Mns Univ Islam Indones Dan
Nor Sent Menneskerettigheter Nor Cent Hum Rights 1.
Ana. ―74 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh Yang Mematikan‖, (23 February
2015), online: HaloSehat.com <http://halosehat.com/gaya-hidup/gaya-hidup-
buruk/74-bahaya-merokok-bagi-kesehatan-tubuh-yang-mematikan>.
Gempur, Diposkan oleh Majalah. ―Pelajar Minta Pemimpin Jember Kedepan Peduli
Warga Miskin, Petani Tembakau Dan Anti Tambang‖, online:
SIPENDIKUM 2018
61
<http://www.majalah-gempur.com/2015/11/pelajar-minta-pemimpin-jember-
kedepan.html>.
IAKMI, TCSC. Landasan Hukum Bagi Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Liputan6com. ―Ini Aturan Pembatasan Iklan Rokok yang Harus Dipatuhi Juni 2014‖,
online: liputan6.com <http://health.liputan6.com/read/485628/ini-aturan-
pembatasan-iklan-rokok-yang-harus-dipatuhi-juni-2014>.
Mulyono, Ignatius. Perkembangan RUU Tentang Pengendalian Dampak Produk
Tembakau Terhadap Kesehatan (Millenium Hotel Jakarta, 2011).
Solicha, Oleh Oleh Zumrotun, Ch & ra HNI. ―Potret Buram Pekerja Anak di
Perkebunan Jember - ANTARA News‖, online:
<http://www.antaranews.com/berita/256510/potret-buram-pekerja-anak-di-
perkebunan-jember>.
TempoCo. ―Kyai Jember Tolak Fatwa Anti Rokok | nusa | tempo.co‖, online: Tempo
News <https://m.tempo.co/read/news/2008/08/14/058130822/kyai-jember-tolak-
fatwa-anti-rokok>.
―5 Daerah Penghasil Tembakau Terbaik di Indonesia‖, (7 April 2013), online:
Komunitas Kretek <https://komunitaskretek.or.id/ragam/2013/04/5-daerah-
penghasil-tembakau-terbaik-di-indonesia/>.
―Tembakau Jadi Magnet Wisata di Jember‖, (28 October 2016), online: KretekCo
<http://www.kretek.co/index.php/2016/10/28/tembakau-jadi-magnet-wisata-
jember/>.
―Cerutu Bobin‖, online: Jember JIC
<http://www.jemberjic.com/tourism/detail/24/cerutu-bobin.htm>.
―Cerutu Produksi Jember | Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur‖,
online: <http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/cerutu-produksi-jember>.
―TCSC Indonesia » Hidup Tanpa Asap Rokok‖, online: <http://www.tcsc-
indonesia.org/hidup-tanpa-asap-rokok/>.
―Ini 5 Aturan Baru Soal Rokok dalam PP Tembakau‖, online: detikHealth
<https://health.detik.com/read/2013/01/09/145407/2137335/763/1/ini-5-aturan-
baru-soal-rokok-dalam-pp-tembakau>.
Fakta Tembakau di Indonesia (TCSC-IAKMI).
―MUI Fatwakan Rokok Haram, NU: Rokok Itu Tidak Haram Hanya Mubah‖, online:
<https://www.mediajurnal.com/mui-fatwakan-rokok-haram-nu-rokok-itu-tidak-
haram-hanya-mubah-3494/>.
SIPENDIKUM 2018
62
―MK Bolehkan Iklan Rokok di Televisi‖, online: hukumonline.com
<http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4aa9fdd945421/mk-bolehkan-iklan-
rokok-di-televisi>.
―Kota Layak Anak‖, online: <http://www.ykai.net/index.php?view=article&id=97:kota-
layak-anak&option=com_content&Itemid=121>.
―.:: Selamat Datang di Website Kabupaten Temanggung ::.‖, online:
<http://portal.temanggungkab.go.id/berita/detail/201308/1756/temanggung-
menuju-kota-layak-anak.html>.
―SURABAYA RAIH LAGI GELAR KOTA LAYAK ANAK‖, online:
<http://www.mercuryfm.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=
819:risma-harus-fokus-cegah-banjir&catid=29:sosial&Itemid=205>.