74
PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. A DENGAN THYPOID ABDOMINALIS DI RSUD SALATIGA DISUSUN OLEH : AGIN GINANJAR NOVIANTO NIM. P13002 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM

PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. A DENGAN THYPOID

ABDOMINALIS DI RSUD SALATIGA

DISUSUN OLEH :

AGIN GINANJAR NOVIANTO

NIM. P13002

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

i

PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM

PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. A DENGAN THYPOID

ABDOMINALIS DI RSUD SALATIGA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

AGIN GINANJAR NOVIANTO

NIM. P13002

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 3: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

ii

Page 4: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

iii

Page 5: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat,

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Demam Pada Asuhan

Keperawatan An. A Dengan Thypoid Abdominalis di RSUD Salatiga.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ns. Meri Oktariani M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada Surakarta dan sekaligus dosen penguji I yang telah

memberikan bimbingan dengan sabar dan sudah memberikan wawasan baru

serta ilmu yang bermanfaat.

3. Ns. Alfyana Nadya R. M.Kep, selaku Sekretaris Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat

menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

4. Ns. Amalia Senja, M.Kep selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji

II yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

Page 6: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

v

inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

6. Bapak saya Sriyanto dan ibu saya Titi Siti Hasanah, yang selalu menjadi

inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Kakak saya Shinta Nur Safitri dan Dwi Setyawan, yang selalu memberikan

dukungan dan semangat.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta kelas 3A maupun 3B dan berbagai pihak yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 11 Mei 2016

Agin Ginanjar Novianto

Page 7: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...................................................................................... 1

B. Tujuan penulisan .................................................................................. 3

C. Manfaat penulisan ................................................................................ 4

BAB II TINJUAN PUSTAKA

A. Thypoid Abdominalis .......................................................................... 5

1. Termoregulasi Suhu Tubuh ........................................................... 10

2. Kompres Hangat ............................................................................ 11

3. Asuhan Keperawatan Thypoid Abodminalis ................................ 14

B. Kerangka Teori..................................................................................... 24

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek aplikasi riset (berdasarkan jurnal yang dipakai) ..................... 25

B. Tempat dan waktu ................................................................................ 25

C. Media dan alat ukur yang digunakan ................................................... 25

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikas iriset ....................................... 25

E. Alat ukur evaluasi dari aplikasi tindakan berdasarkan riset ................. 27

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ...................................................................................... 28

B. Pengkajian ............................................................................................ 28

C. Daftar Perumusan Masalah .................................................................. 35

D. Perencanaan.......................................................................................... 35

E. Implementasi ........................................................................................ 37

Page 8: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

vii

F. Evaluasi ................................................................................................ 41

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian ............................................................................................ 44

B. Diagnosa Keperawatan......................................................................... 46

C. Intervensi .............................................................................................. 48

D. Implementasi ........................................................................................ 51

E. Evaluasi ................................................................................................ 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 58

B. Saran ..................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka teori ............................................................................ 24

Page 10: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 LEMBAR USULAN JUDUL

LAMPIRAN 2 LEMBAR KONSULTASI

LAMPIRAN 3 LEMBAR SURAT PERNYATAAN

LAMPIRAN 4 LEMBAR JURNAL UTAMA

LAMPIRAN 5 LEMBAR ASUHAN KEPERAWATAN

LAMPIRAN 6 LEMBAR LOG BOOK

LAMPIRAN 7 LEMBAR PENDELEGASIAN

LAMPIRAN 8 LEMBAR OBSERVASI

LAMPIRAN 9 LEMBAR SOP KOMPRES HANGAT

LAMPIRAN 10 LEMBAR DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang

disebabkan oleh Salmonela thypi yang masih dijumpai secara luas di berbagai

negara berkembang yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis.

Penyakit ini juga merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting

karena penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi, kepadatan penduduk,

kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk serta standar

hygiene industri pengolahan makanan yang masih rendah (Simanjutak, 2009).

Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan terdapat sekitar 16-33

juta kasus demam thypoid di seluruh dunia dengan kejadian 500-600 ribu per

kasus kematian tiap tahun (Aden, 2010). Di Indonesia, demam thypoid masih

merupakan penyakit endemik dan menjadi masalah kesehatan yang serius.

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun (2005), kasus demam thypoid

menempati urutan kedua dari data 10 penyakit utama pasien rawat inap rumah

sakit dengan presentase 3,15 %.

Masalah keperawatan yang sering muncul pada kasus demam thypoid

adalah kebutuhan nutrisi atau cairan dan elektrolit, gangguan suhu tubuh,

gangguan rasa aman dan nyaman, resiko terjadi komplikasi, kurangnya

pengetahuan orang tua terhadap penyakit (Ngastiyah, 2005). Hipertermi

adalah peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal. Batasan karakteristik

Page 12: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

2

meliputi kulit kemerahan, konvulsi, peningkatan suhu tubuh di atas kisaran

normal, kejang, takikardi, takipnea, kulit terasa hangat. Penyebabnya antara

lain anesthesia, penurunan perspirasi, dehidrasi, pemanjaan lingkungan yang

panas, pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan,

peningkatan laju metabolisme, aktifitas berlebihan (Herdman, 2009). Salah

satu masalah untuk menangani hipertermi adalah dengan melakukan kompres

hangat. Alternatif tindakan yang paling efektif berdasarkan jurnal penelitian

menurut Mohamad (2013) adalah dengan cara mengompres menggunakan air

hangat.

Untuk menurunkan demam pada anak dapat dilakukan dengan cara

sederhana salah satunya adalah dengan mengompres menggunakan air

hangat, karena kompres dengan air dingin (es) dapat menyebabkan anak

kedinginan dan menggigil, sedangkan alkohol dapat menyebabkan anak

keracunan alkohol.

Terkadang demam biasa menyebabkan kejang. Pada kondisi demam,

kenaikan suhu 10C bisa berakibat pada kenaikan 10-15% metabolisme basal

sehingga meningkatkan kebutuhan oksigen hingga 20%. Akibatnya terjadi

perubahan keseimbangan disertai perubahan pompa natrium-kalium yang

menyebabkan pertukaran ion drastis sehingga menimbulkan kejang.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan aplikasi riset yang berjudul ”Pemberian Kompres Hangat

Terhadap Penurunan Demam Pada Asuhan Keperawatan An. A Dengan

Thypoid Abdominalis”.

Page 13: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

3

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan tindakan pemberian kompres hangat dalam

menurunkan demam terhadap suhu tubuh pada An. A Dengan Thypoid

Abdominalis di Rumah Sakit.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan Thypoid

Abdominalis.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien

dengan Thypoid Abdominalis.

c. Penulis mampu menyusun intervensi pada pasien dengan Thypoid

Abdominalis.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien Thypoid

Abdominalis.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengam Thypoid

Abdominalis.

f. Penulis mampu menganalisa hasil pemberian kompres hangat

terhadap penurunan suhu tubuh pada An. A Dengan Thypoid

Abdominalis.

Page 14: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

4

C. Manfaat penulisan

1. Bagi peneliti

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

dan pengalaman bagi penulis mengenai kasus tentang thypoid

abdominalis.

2. Bagi institusi Akademik

Digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan

datang.

3. Bagi profesi perawat

Untuk memberikan asuhan keperawatan secara komperehensif kepada

pasien dengan thypoid abdominalis.

4. Bagi Rumah Sakit

Karya Tulis ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam

melakukan asuhan keperawatan khususnya kepada pasien dengan thypoid

abdominalis.

5. Bagi pasien

Agar pasien dapat mengetahui dari mana terjadinya demam thypoid

abdominalis dan dapat juga memberikan pengetahuan bagi pasien.

Page 15: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

5

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Thypoid Abdominalis

1. Definisi Thypoid Abdominalis

Thypoid Abdominalis adalah penyakit infeksi akut pada usus

halus yang disebabkan oleh Salmonella Typhosa (Nugroho, 2011). Ada

juga yang mengatakan demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang

biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih

dari satu minggu, gangguan pencernaan, dan gangguan kesadaran

(Nursalam, 2005).

Anak merupakan yang paling rentan terkena demam thypoid,

walaupun gejala yang dialami anak lebih ringan dari dewasa

(Hadinegoro, 2011). Pada bayi dan anak umur <5 tahun biasanya

penyakit berlangsung ringan dengan demam ringan, lesu, sehingga

diagnosis sulit diterapkan (Sodikin, 2011)

2. Penyebab Thypoid Abdominalis

Penyebab penyakit ini adalah Salmonella Typhosa, kuman ini

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Basil gram negative yang bergerak dengan bulu getar dan tidak

berspora

Page 16: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

6

b. Memiliki paling sedikit 3 macam antigen, yaitu antigen O (somatic

yang terdiri atas zat kompleks lipopolisakarida), antigen H (flagella),

dan antigen Vi(Sodikin, 2011).

3. Manifestasi klinis Thypoid Abdominalis

Tanda dan gejala menurut Muscari (2005):

a. Suhu di atas 380C, biasanya 38,9

0C-40,6

0C

b. Kulit kemerahan, diaphoresis, dan menggigil

c. Gelisah atau letargi

d. Demam tinggi >7 hari

e. Sakit kepala/pusing

f. Obstipasi

g. Lidah kotor

h. Bradikardi relative

4. Patofisiologi Thypoid Abdominalis

Menurut Curtis, (2009) dalam Muttaqim (2011), kuman

Salmonella Typhosa yang masuk ke saluran gastrointestinal akan ditelan

oleh sel-sel fagosit ketika masuk melewati mukosa dan oleh makrofag

yang ada di lamina propia. Sebagian dari Salmonella Typhosa ada yang

masuk ke usus halus (plak peyer) dan jaringan limfoid mesenterika.

Kemudian Salmonella Typhosa masuk melalui folikel limpa ke saluran

limpatik dan sirkulasi darah sistemik sehingga terjadi bakterimia.

Bakteri pertama-tama menyerang sistem retikuloendotenial yaitu hati,

limpa, dan tulang, kemudian selanjutnya mengenai seluruh organ tubuh

Page 17: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

7

di dalam tubuh di antara lain sistem saraf pusat, ginjal dan jaringan

limpa.

Menurut Chatterjee, (2009) dalam Muttaqin (2011), masuknya

kuman ke dalam intestinal terjadi pada minggu pertama dengan tanda

dan gejala suhu tubuh naik turun khususnya suhu akan naik pada malam

hari dan akan menurun menjelang pagi hari. Demam yang terjadi pada

masa ini disebut demam intermiten (suhu yang tinggi, naik turun, dan

turunya dapat mencapai suhu normal). Di samping peningkatan suhu

tubuh, juga akan obstipasi sebagai akibat penurunan motilitas suhu,

namun hal ini tidak selalu terjadi dan dapat pula terjadi sebaliknya.

Setelah kuman melewati fase awal intestinal, kemudian masuk ke

sirkulasi sistemik dengan tanda peningkatan suhu tubuh yang sangat

tinggi dan tanda-tanda infeksi.

5. Penatalaksanaan Thypoid Abdominalis

Pengkajian penatalaksanaan medis thypoid abdominalis menurut

Muttaqin (2011) adalah :

a. Perawatan umum dan nutrisi

Penderita thypoid sebaiknya dirawat di rumah sakit yang tertujuan

optimalisasikan pengobatan dan mempercepat penyembuhan,

mengobservasi terhadap perjalanan penyakit, minimalkan komplikasi

(Mankes, 2006).

Page 18: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

8

b. Tirah baring

Penderita yang dirawat harus tirah baring dengan sempurna untuk

mencegah komplikasi, terutama perdarahan perforasi. Bila klinis

berat, penderita harus istirahat total. Bila terjadi penurunan

kesadaran maka posisi tidur pasien harus di ubah-ubah pada waktu

tertentu untuk mencegah komplikasi pneumonia, hipostatik, dan

dekubitus. Penyakit membaik maka dilakukan mobilisasi secara

bertahap, sesuai dengan pulihnya kekuatan penderita (Mankes,

2006).

c. Diet

Diet harus mengandung kalori dan protein yang cukup, sebaiknya

rendah serat untuk mencegah perdarahan dan perforasi. Diet untuk

penderita thypoid biasanya di klasifikasikan atas : diet cair, bubur

lunak, tim dan nasi biasa (Mankes, 2006).

d. Terapi simptomatik

Terapi simptomatik dapat di berikan dengan pertimbangan untuk

perbaikan keadaan umum penderita dengan pemberian vitamin,

antipiretik, antipiretik untuk kenyamanan penderita terutama untuk

anak-anak. Anti emetik di perlukan bila penderita muntah hebat

(Mankes, 2006).

6. Komplikasi Thypoid Abdominalis

Komplikasi thypoid abdominalis yang sering terjadi adalah pada

usus halus, tapi jarang terjadi. Apabila komplikasi ini dialami oleh

Page 19: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

9

seorang anak, dapat berakibat fatal. Komplikasi yang terjadi menurut

Susilaningrum (2013) antara lain :

a. Pendarahan usus

Jika pendarahan banyak maka akan terjadi melena yang dapat

disertai nyeri perut dengan tanda-tanda renjatan.

b. Peritonitis

Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut yang hebat,

dinding abdomen yang tegang (defense musculair), dan nyeri tekan.

c. Perforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila

terdapat udara di antara hati dan diafraghma pada rontgen abdomen

yang dibuat dalam keadaan tegak.

7. Pemeriksaan Penunjang Thypoid Abdominalis

Pemeriksaan penunjang menurut Nugroho (2011):

a. Darah rutin, urin rutin

b. Tes widal

c. Kultur darah

d. Terapi

1) Tirah baring sampai 7 hari bebas demam

2) Diet lunak

3) Antibiotik

Page 20: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

10

B. Termoregulasi Suhu Tubuh

Regulasi merupakan suatu proses untuk mencapai keadaan yang

stabil. Regulasi dilakukan dalam banyak bentuk, misalnya regulasi untuk

mempertahankan cairan tubuh, osmolaritas tubuh, keasaman, suhu, kadar

lemak, gula dan protein darah. Pada tubuh manusia, regulasi diperankan

oleh antara lain syaraf dan hormon. Karena kedua komponen merupakan

pengendali utama dalam proses regulasi dalam tubuh. Pengaturan suhu

tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah

elemen-elemen dari homeostasis. Temoregulasi adalah suatu mekanisme

makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di

dalam kisaran yang dapat di tolelir (camphell, 2004). Termoregulasi

manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen

pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor,

hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu

tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi di

bandingkan lingkungan sekitarnya. Ketidakefektifan termoregulasi

adalah keadaan ketika individu mengalami atau beresiko mengalami

ketidakmampuan untuk mempertahankan kestabilan suhu tubuh inti

normal dengan adanya dampak buruk atau perubahan berbagai faktor

eksternal (Carpenito, 2009).

Normalnya suhu tubuh berkisar 360C sampai 37

0C suhu tubuh

dapat diartikan sebagai keseimbangan antara panas yang di produksi

dengan panas yang hilang dari tubuh. Kulit merupakan organ tubuh yang

Page 21: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

11

bertanggung jawab untuk memelihara suhu tubuh agar tetap normal

dengan mekanisme tertentu. Produksi panas dapat meningkat atau

menurun dapat dipengaruhi oleh berbagai sebab, misalnya penyakit atau

stress. Suhu tubuh yang terlalu ekstrim baik panas maupun dingin dapat

memicu kematian (Hidayat, 2009).

Salah satu masalah yang terjadi pada suhu tubuh adalah hipertermi.

Hipertermi merupakan suatu keadaan dimana suhu tubuh lebih tinggi dari

biasanya, dan merupakan gejala dari suatu penyakit (Mohammad, 2013).

Salah satu alternatif tindakan yang paling tepat menurut teori Mohammad

(2013) adalah dengan cara mengompres hangat.

C. Kompres Hangat

1. Pengertian

Kompres hangat adalah metode penanganan demam secara fisik

yang memungkinkan tubuh kehilangan panas secara konveksi yaitu

pelepasan panas melalui penguapan dari kulit (Djuwariyah, 2011).

2. Macam-macam kompres

Ada beberapa teknik dalam memberikan kompres dalam upaya

menurunkan suhu tubuh antara lain kompres hangat, kompres dingin

(es), alkohol (Djuwariyah, 2011).

Page 22: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

12

a. Kompres hangat

Metode yang paling efektif dan dapat menurunkan suhu tubuh

pada anak dalam menangani kasus klien yang mengalami thypoid

abdominalis.

b. Kompres dingin (es)

Kompres dingin tidak direkomendasikan untuk mengatasi

demam karena dapat meningkatkan pusat pengatur suhu tubuh

(set point) hipotalamus, sehingga dapat mengakibatkan anak

menggigil.

c. Kompres alkohol

Kompres alkohol tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan

anak keracunan.

3. Manfaat

Cara sederhana yang efektif untuk menurunkan demam adalah

dengan mengompres dengan air hangat. Pemberian kompres yang

disepakati saat ini adalah pemberian kompres dengan air suam-suam

(air hangat), karena kompres hangat adalah cara yang paling efektif

untuk menurunkan demam dibanding dengan kompres yang lainya

seperti kompres dengan air es atau alkohol, karena air es dapat

menyebabkan anak menggigil sedangkan alkohol dapat menyebabkan

anak keracunan (Djuwariyah, 2011)

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan efektifitas

kompres dingin dan kompres hangat dalam menurunkan suhu tubuh.

Page 23: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

13

Kompres hangat telah diketahui mempunyai manfaat yang baik dalam

menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami panas tinggi di rumah

sakit karena menderita berbagai penyakit infeksi.

4. Langkah-langkah pemberian kompres hangat:

a. Fase orientasi

1) Memberikan salam

2) Memperkenalkan diri

3) Kontrak waktu

4) Menjelaskan tujuan tindakan dan langkah prosedur

5) Menyiapkan alat

b. Fase kerja

1) Mencuci tangan

2) Mengecek terlebih dahulu air hangat dengan menggunakan

jari tangan (hangat suam-suam kuku).

3) Membantu klien pada posisi nyaman, terlentang, posisi

duduk, atau tergantung kondisi klien.

4) Mengukur suhu tubuh sebelum diberikan kompres hangat.

5) Kompres air hangat dilakukan sebelum pemberian antipiretik,

kompres air hangat dilakukan sebanyak 3 kali.

6) Mengukur pengukuran suhu tubuh kembali setelah diberikan

kompres hangat

7) Merapikan klien

8) Merapikan alat

Page 24: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

14

9) Mencuci tangan

c. Fase Terminasi

1) Melakukan evaluasi tindakan

2) Melakukan kontrak waktu untuk tindak lanjut

3) Berpamitan

D. Asuhan Keperawatan Thypoid Abdominalis

a. Pengkajian Thypoid Abdominalis

Pengkajian adalah pemikiran dasar yang bertujuan untuk

mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat

mengidentifikasi, mengenal masalah-masalah kebutuhan kesehatan

dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan

(Dermawan, 2012), antara lain:

1) Identitas pasien, sering ditemukan pada anak berumur di atas

satu tahun.

2) Keluhan utama berupa perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri

kepala, pusing, dan kurang bersemangat, serta nafsu makan

kurang (terutama selama masa inkubasi).

3) Suhu tubuh, pada kasus yang khas, demam berlangsung selama 3

minggu, bersifat febris remiten, dan suhunya tidak tinggi sekali.

Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik

setiap harinya, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat

lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua pasien terus

Page 25: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

15

berada dalam keadaan demam. Pada minggu ketiga suhu

berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.

4) Kesadaran, umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak

berapa dalam, yaitu apatis sampai somnolen.

5) Pemeriksaan fisik

(a) Mulut terdapat nafas yang berbau tidak sedap serta bibir

kering dan pecah-pecah. Lidah tertutup selaput putih kotor,

sementara ujung dan tepinya berwarna kemerahan dan jarang

disertai tremor.

(b) Abdomen, dapat ditemukan keadaan perut kembung

(meteorismus). Bisa terjadi konstipasi, atau mungkin diare

atau normal.

(c) Hati dan limpa membesar disertai nyeri pada perabaan.

6) Pemeriksaan laboratorium

a. Pada pemeriksaan darah tepi terdapat gambaran leukopeni,

limfositosis relative, dan aneosinofilia pada permukaan.

b. Darah untuk kultur (biakan, empedu) dan widal.

c. Biakan empedu basil Salmonella Typhosa dapat ditemukan

dalam darah pasien pada minggu pertama sakit. Selanjutnya,

lebih sering ditemukan dalam urin dan feses.

d. Pemeriksaan widal

Page 26: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

16

Untuk membuat diagnosis, pemeriksaan yang diperlukan

adalah titer zat antigen O. Titer yang bernilai 1/200 atau lebih

menunjukkan kenaikan yang progresif.

b. Masalah keperawatan thypoid abdominalis

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenai

respon individu, keluarga, dan komunitas terhadap masalah

kesehatan proses kehidupan yang aktual atau potensial yang

merupakan dasar untuk memilih intervensi keperawatan untuk

mencapai hasil yang keperawatan yang muncul menurut Nursalam

(2005) antara lain:

1. Kebutuhan nutrisi atau cairan dan elektrolit.

2. Gangguan suhu tubuh.

3. Gangguan rasa aman dan nyaman

4. Resiko terjadi komplikasi

5. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang penyakit.

c. Perencanaan keperawatan thypoid abdominalis

Perencanaan adalah suatu proses di dalam pemecahan

masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang

akan dilakukan, bagaimana dilakukan, siapa yang melakukan dari

semua tindakan keperawatan (Dermawan 2012).

Page 27: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

17

Intervensinya antara lain:

1. Kebutuhan nutrisi atau cairan dan elektrolit thypoid abdominalis:

a. Berikan makanan yang mengandung cukup cairan, rendah

serat, tinggi protein, dan tidak menimbulkan gas.

b. Jika kesadaran pasien masih baik, berikan makanan lunak

dengan lauk pauk yang dicincang (hati dan daging), dan

sayuran labu siam atau wortel yang di masak lunak sekali.

Boleh juga dengan diberikan tahu, telur setengah matang

yang di rebus. Susu diberikan 2x1 gelas atau lebih, jika

makanan tidak habis berikan susu ekstra.

c. Berikan makanan cair per sonde jika kesadarannya menurun

dan berikan kalori yang sesuai dengan kebutuhannya.

Pemberiannya diatur setiap 3 jam termasuk makanan ekstra

seperti sari buah atau bubur kacang hijau yang dihaluskan.

Jika kesadaran membaik, makanan dialihkan secara bertahap

dari cair ke lunak.

d. Pasang infus dengan cairan glukosa dan NaCl jika kondisi

pasien memburuk, seperti menderita delirium. Jika keadaan

sudah tenang berikan makanan per sonde, disamping itu infus

masih diteruskan. Makanan per sonde biasanya merupakan

setengah dari jumlah kalori. Sementara setengahnya lagi

masih per infus. Secara bertahap dengan melihat kemajuan

pasien, bentuk makanan beralih ke makanan biasa.

Page 28: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

18

e. Observasi intake dan output

2. Hipertermi

a. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat sesuai

program dokter.

b. Anjurkan klien untuk istirahat sampai suhu tubuh turun dan

diteruskan 2 minggu lagi.

c. Atur rungan agar ventilasi cukup.

d. Berikan kompres hangat.

e. Anjurkan pasien untuk banyak minum (sirup, teh manis, atau

apa yang disukai anak).

f. Berikan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat.

g. Observasi suhu tubuh.

3. Resiko terjadi komplikasi

Penyakit tifus abdominalis menyebabkan kelainan pada

tukak-tukak mukosa usus halus dan dapat menjadi penyebab

timbulnya komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus

jika tidak mendapatkan pengobatan, diet, dan perawatan yang

adekuat. Yang perlu diperhatikan untuk mencegah

komplikasi adalah:

a) Pemberian terapi sesuai program dokter, obat yang dapat

diberikan adalah kloramfenikol dengan dosis 100mg/kg

BB/hari yang diberikan 4 kali sehari. Agar berhasil dengan

baik, obat harus diberikan setiap 6 jam. Daftar yang mudah

Page 29: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

19

diingat, misalnya: pukul 6.12.18.24 dan diberikan tanda bila

obat lain yang mungkin adalah:

(1) Amoksisilin 100mg/kg BB/hari secara oral 3X sehari

selama 14 hari.

(2) Kotrimaksasol 8-10 mg/kg BB/hari secara oral 2-3X /hari

selama 10-14 hari.

b) Istirahat, pasien yang menderita tifus abdominalis perlu

istirahat selama demam, kemudian diteruskan 2 minggu lagi

setelah suhu turun menjadi normal. Setelah 1 minggu suhu

normal, 3 hari kemudian pasien dilatih duduk. Jika tidak

timbul demam lagi, pasien boleh mulai belajar jalan

mengelilingi tempat tidur. Selama masa istirahat,

pengawasan tanda vital mutlak dilakukan 3 kali sehari. Jika

terdapat suhu tinggi yang melebihi suhu biasanya, maka ukur

suhu dan catat pada catatan perawatan. Berikan kompres

hangat kemudian periksa lagi 1 jam kemudian. Apabila panas

tidak turun, hubungi dokter.

c) Pengawasan komplikasi, komplikasi yang mungkin terjadi

dan tindakan yang dilakukan adalah:

(1) Perdarahan usus. Dapat terjadi pada saat demam tinggi,

ditandai dengan suhu mendadak turun, nadi meningkat

cepat dan kecil, serta tekanan darah menurun. Jika dilihat

dari kurva suhu dan nadi akan terdapat silang, dimana

Page 30: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

20

garis suhu yang biasanya di atas akan terbalik. Pasien

terlihat pucat, kulit terasa lembab, dan kesadarannya

makin menurun. Jika perdarahan ringan mungkin,

gejalanya tidak terlalu jelas, karena darah dalam feses

hanya dapat dibuktikan dengan tes benzidin. Sementara

bila perdarahan berat maka akan terlihat melena. Jika hal

ini yang terjadi maka tindakannya adalah menghentikan

makan dan minum, pasang infus segera jika sebelumnya

tidak di pasang, dan hubungi segera dokter.

(2) Perforasi usus. Komplikasi ini dapat terjadi pada minggu

ketika suhu sudah turun. Oleh karena itu, walaupun suhu

sudah normal, istirahat masih harus diteruskan sampai 2

minggu. Gejala perforasi usus adalah adanya keluhan

pasien akan sakit perut hebat dan yang akan lebih nyeri

lagi jika ditekan, perut terlihat tegang dan kembung,

pasien menjadi pucat, dapat juga mengeluarkan keringat

dingin, dan nadinya kecil. Pasien juga dapat mengalami

syok. Apabila dijumpai gejala yang demikian, segera

hubungi dokter dan siapkan foto rontgent. Biasanya

pasien akan dikonsul ke bagian bedah. Pasang infus,

hentikan makan dan minumnya. Jika terjadi kedua

komplikasi tersebut dapat terjadi (mungkin karena

terlambat berobat atau karena kuman penyakitnya sangat

Page 31: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

21

ganas) dan diminta agar membantu menenangkan pasien

(beri penjelasan secara bijaksana agar orang tua tidak

cemas).

(3) Komplikasi lain. Komplikasi ini yang dapat terjadi adalah

pneumonia baringan (pneumonia hipostatik) karena

pasien lama berbaring terus. Gejala yang dapat dijumpai

adalah suhu mendadak naik tinggi setelah sebelumnya

sudah turun atau suhu menjadi lebih tinggi dan tidak

pernah turun walaupun pagi hari, selain terlihat adanya

sesak nafas. Untuk mencegah komplikasi tersebut, pasien

yang memburuk perlu diubah sikap baringnya tiap 3 jam.

Apabila perlu, dapat dibuat daftar perubahan sikap pasien

agar tidak terjadi kesalahan, misalnya setelah pasien

miring ke kiri lalu dimiringkan ke kanan sesudah

terlentang. Mengubah sikap baring secara teratur,

mengelap dengan air, serta membedaki juga dapat

mencegah timbulnya dekubitus dan memberi rasa

nyaman (jangan menggosok kulit dengan kamfer spritus

karena hal tersebut merangsang sekali untuk anak).

Page 32: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

22

d) Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit.

Berikan penyuluhan pada orang tua tentang hal-hal berikut:

(1) Pasien tidak boleh tidur dengan anak-anak lain. Mungkin

ibunya harus menemaninya, tetapi jangan tidur bersama-

sama dengan yang lain. Anak-anak lain yang

mengunjungi pasien tidak boleh duduk ditempat tidur

pasien.

(2) Pasien juga harus istirahat mutlak. Setelah demam turun

istirahat masih dilanjutkan selama 2 minggu berikutnya.

Jelaskan bahwa untuk mandi danm buang air besar/kecil

diatas tempat tidur harus ditolong dan siapapun yang

menolong setelah itu harus mencuci tangannya dengan

desinfektan.

(3) Pemberian obat dan pengukuran suhu dilakukan seperti

di rumah sakit. Orang tua diminta untuk membuat

catatan suhu dan makanan yang diberikan, seperti pasien

yang dirawat di rumah sakit, karena penyakit pasien

dianggap ringan, maka biasanya diperbolehkan untuk

memberikan bubur atau makanan lunak dengan lauk

pauk yang lunak pula, biasanya dokter memberikan obat

yang sudah diperhitungkam sampai suhu dapat turun.

Jika obat hampir habis dan suhu masih tetap tinggi,

orang tua diminta untuk kembali ke dokter. Disamping

Page 33: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

23

obat, berikan juga penjelasan mengenai cara

mengompres dengan air hangat. Feses dan urin harus di

buang ke dalam lubang WC dan di siram air sebanyak-

banyaknya. WC dan sekitarnya harus bersih agar tidak

ada lalat. Pispot setelah di pakai harus direndam ke

dalam cairan desinfektan sebelum di cuci. Pakaian

pasien/ alat tenun bekas pakai juga harus di rendam

dahulu dalam desinfektan sebelum di cuci, dan jangan di

cuci bersama-sama dengan pakaian anak lainnya.

Page 34: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

24

B. Kerangka teori

Gambar 2.1

Faktor yang mempengaruhi

demam thypoid:

1. Suhu di atas 380C,

biasanya 38,90C-40,6

0C

2. Kulit kemerahan,

diaphoresis, dan menggigil

3. Gelisah atau letargi

4. Demam tinggi >7 hari

5. Sakit kepala/pusing

6. Obstipasi

7. Lidah kotor

8. Bradikardi relative

Demam

thypoid

Hipertermi

Farmakologi :

-Kloramfenikol 100 mg

-Amoksisilin 100 mg

-Kotrimaksasol 8-10 mg

Non farmakologi

-Kompres hangat

-Kompres Dingin (es)

-Kompres alkohol

Pemberian kompres

hangat

Suhu tubuh dalam batas

normal

Page 35: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

25

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek Aplikasi Riset

Subjek aplikasi riset adalah An.A dengan thypoid abdominalis di Ruang

Anggrek RSUD Salatiga.

B. Tempat dan waktu

Aplikasi riset dilaksanakan di Ruang Anggrek RSUD Salatiga pada

tanggal 4-16 Januari 2016.

C. Media dan alat yang digunakan

1. Kompres air hangat

2. Alat pengukur suhu atau thermometer

3. Waslap dan handuk yang bersih

4. Baskom yang berisi air hangat

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset

Menurut Mohamad (2013) prosedur yang dilakukan yaitu suhu

tubuh, kemudian diberikan dengan langkah seperti berikut :

1. Fase orientasi

6) Memberikan salam

7) Memperkenalkan diri

Page 36: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

26

8) Kontrak waktu

9) Menjelaskan tujuan tindakan dan langkah prosedur

10) Menyiapkan alat

2. Fase kerja

a. Mencuci tangan

b. Mengecek terlebih dahulu air hangat dengan menggunakan jari

tangan (hangat suam-suam kuku).

c. Membantu klien pada posisi nyaman, terlentang, posisi duduk, atau

tergantung kondisi klien.

d. Mengukur suhu tubuh sebelum diberikan kompres hangat.

e. Kompres air hangat dilakukan sebelum pemberian antipiretik,

kompres air hangat dilakukan sebanyak 3 kali.

f. Mengukur pengukuran suhu tubuh kembali setelah diberikan

kompres hangat

g. Merapikan klien

h. Merapikan alat

i. Mencuci tangan

3. Fase Terminasi

a. Melakukan evaluasi tindakan

b. Melakukan kontrak waktu untuk tindak lanjut

c. Berpamitan

Page 37: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

27

E. Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan aplikasi riset adalah thermometer air raksa.

Page 38: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

28

BAB IV

LAPORAN KASUS

A. Identitas klien

Pasien merupakan seorang laki-laki berusia 4 tahun dengan inisial

An. A bertempat tinggal di Salatiga, beragama Islam, dengan diagnosa

medis Thypoid Abdominalis, pasien masuk ke RSUD Salatiga tanggal 07

Januari 2016, selama di Rumah Sakit yang bertanggung jawab atas An. A

adalah Ny. L berusia 28 tahun, bertempat tinggal di Salatiga, hubungan

dengan pasien adalah Ibu.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 07 Januari 2016, jam 18.00

dengan metode pengkajian autoannamnesa, alloannamnesa, observasi, dan

pemeriksaan fisik. Keluhan utama yang dirasakan pasien adalah panas

kurang lebih 3 hari, dengan riwayat penyakit sekarang pasien datang ke

IGD pada tanggal 07 Januari jam 17.00 dengan keluhan panas kurang

lebih 3 hari, di IGD mendapatkan terapi infus KA-EN 3B 12 tpm. Setelah

mendapatkan infuse pasien dipindahkan ke ruang anggrek di ruang

anggrek pasien mendapatkan terapi injeksi ceftriaxon 2x350mg, injeksi

paracetamol 150mg/8jam, injeksi ondansetron 1.5mg/8jam. Pasien tampak

lemas, suhu 390C, nadi 142x/menit, membran mukosa kering.

Riwayat penyakit dahulu pada waktu kehamilan, kesehatan saat ibu

hamil tidak terkaji, pemeriksaan kehamilan tidak terkaji, konsumen obat

tidak terkaji. Riwayat kelahiran pasien normal. Penyakit sebelumnya Ibu

Page 39: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

29

pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit, Ibu

pasien mengatakan belum pernah menjalani operasi, Ibu pasien juga

mengatakan tidak memiliki riwayat cidera. Ibu pasien mengatakan dalam

keluarga maupun masyarakat pasien tidak memiliki riwayat penyakit

menular. Respon emosi pasien saat proses hospitalisasi pasien selalu

menangis ketika melihat perawat datang. Pasien tidak memiliki cidera

maupun alergi terhadap sesuatu. Pengobatan saat ini pasien mendapatkan

terapi infus KA-EN 3B 12 tpm, injeksi ceftriaxon 2x350mg, injeksi

paracetamol 150mg/8jam, injeksi ondansetron 1.5mg/8jam. Riwayat

imunisasi tidak terkaji.

Pertumbuhan dan perkembangan pasien, Berat badanya 14 kg,

jumlah gigi 20 gigi susu anak tidak memiliki masalah pertumbuhan gigi,

pasien tampak sudah bisa duduk dan berjalan sendiri, pasien belum

sekolah, interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa baik. Partisipasi

dalam kegiatan organisasi seperti pramuka dan olahraga tidak ada.

Perkembangan anak interaksi sosialnya bagus, bahasa pasien cukup baik.

Kebiasaan dan pola aktivitas, pola tingkah lakunya pasien tidak

memiliki pola tingkah laku yang tidak baik. Pasien memiliki kebiasaan

tidur siang jam 13.00 – 14.30. Pasien biasa BAB 2xhari, BAK 5-6x/hari,

pasien tidur malam 8 jam. Selama sakit pasien hanya tidur malam 3 – 4

jam. Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat terlarang, alkohol, kopi

ataupun rokok. Watak pasien dan respon terhadap frustasinya adalah

pasien marah jika keinginannya tidak dituruti.

Page 40: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

30

Riwayat nutrisi dan cairan, pemberian ASI lamanya 7 bulan,

pemberian susu formula sejak pasien dilahirkan, nama produk susu

formula lactogen, jumlah pemberian ASI ±800cc/hari dengan 3 – 4 botol

per 200 cc dengan menggunakan botol susu. Pasien juga diberikan cairan

ekstra teh maupun jus, tidak diberikan makanan sereal, pasien diberikan

vitamin, nafsu makannya baik, pasien memiliki kebiasaan sarapan dan

makan siang, makanan favoritnya nasi lauk dan sayur bayam, makan per

hari 3x porsi sedang. Pasien memiliki kebiasaan makan-makanan manis

atau snack, selalu gosok gigi 2x/hari, dengan hitungan balance cairan,

intake; minum 500cc, makan 300cc, cairan IV 1000cc, jumlah 1800cc.

Output; urin 1300cc, feses 400cc, muntah tidak ada, IWL 210cc, jumlah

1410cc. Balance cairannya intake-output: 1800-1410 = +390cc.

Riwayat kesehatan keluarga, dengan genogram

An.A (4 th)

Page 41: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

31

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Garis keturunan

: Garis pernikahan

------ : Tinggal serumah

Riwayat kesehatan keluarga, pasien tidak memiliki riwayat

penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, Asma. Dalam keluarganya juga

tidak memiliki perilaku menyimpang seperti merokok dan miras.

Riwayat sosial, pasien memiliki ayah dan ibu, lingkungan rumah

dan komunitasnya bersih, sanitasi dan ventilasi baik. Tradisi budaya dan

agama pasien ialah Islam, pasien selalu diajarkan sholat 5 waktu.

Fungsi keluarga, interaksi dan peran antar anggota keluarganya

baik, pembuatan keputusan dan problem solving selalu dimusyawarahkan

jika ada masalah, komunikasi antar anggota keluarga baik, ekspress feeling

dan kepribadian terlihat harmonis, antar keluarga tidak segan

mengutarakan perasaanya, riwayat seksualnya tidak terkaji.

Pengukuran pertumbuhannya, panjang badan pasien 120cm,

lingkar dada 57cm, berat badan 14kg, lingkar lengan 18cm, lingkar kepala

48cm. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital suhu 390C, pernafasan

24x/menit, nadi 142x/menit, tekanan darah tidak dilakukan. Hasil

Page 42: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

32

pemeriksaan umum, keadaan umumnya composmentis, keadaan nutrisi

baik, perkembangannya normal. Hasil pemeriksaan kulit warna kulitnya

kuning kecoklatan, pemeriksaan turgor elastis. Hasil pemeriksaan rambut

warna hitam, bersih, tidak ada ketombe. Kuku warna merah muda dan

bersih. Tidak ada pembesaran kelenjar limfe. Kepala simetris dan

bentuknya mesochepal.

Hasil pemeriksaan mata sclera tidak ikterik, warna konjungtiva

merah muda, reaksi pupil membesar jika didekatkan dengan cahaya, posisi

simetris, kantong mata terlihat sembab. Hasil pemeriksaan telinga bersih,

tidak ada serumen. Hidung simetris, tidak ada polip. Hasil pemeriksaan

mulut bentuknya simetris, warna bibir merah muda, membran mukosa

kering. Hasil pemeriksaan leher pembesaran kelenjar tiroid tidak ada,

distensi vena leher tidak ada.

Hasil pemeriksaan dada, paru-paru inspeksinya tidak ada retraksi,

palpasinya pengembangan paru kanan-kiri sama, perkusinya sonor,

auskultasinya tidak ada suara tambahan. Jantung, inspeksinya ictus cordis

tidak tampak, palpasinya intercosta teraba di ICS 4-5, perkusinya pekak,

auskultasinya bunyi jantung 1 dan 2 normal.

Hasil pemeriksaan abdomen, inspeksinya simetris, tidak ada jejas,

auskultasinya bising usus 30x/menit, palpasinya tidak ada nyeri tekan,

perkusinya kuadran satu redup, kuadran dua, tiga, dan empat timpani.

Hasil pemeriksaan anus dan genetalia bersih.

Page 43: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

33

Hasil pemeriksaan fisik ekstremitas atas: range of motion

kanan/kiri bisa digerakkan dengan normal, kekuatan otot kanan/kiri bisa

digerakkan dengan normal, Perabaan akralnya hangat. Tidak ada piting

edema. Ekstremitas bawah: range of motion kaki kiri normal, kekuatan

otot kanan/kiri bisa digerakkan dengan normal, perabaan akralnya hangat,

tidak ada piting edema. Keterangan skala otot, 0: otot sama sekali tidak

bergerak, 1: tampak kontraksi, sedikit ada tekanan waktu jatuh, 2: mampu

menahan gaya gravitasi, 3: tidak mampu melawan dorongan, 4: dapat

bergerak dan melawan hambatan, 5: bebas bergerak dan melawan gerakan.

Pemeriksaan laboratorium dan data penunjang pada tanggal 07

Januari 2016, leukosit hasilnya 2,66 10^3/UL nilai normalnya 4,5- 11 /UI.

Eritrosit hasilnya 4,40 10^6/UL nilai normalnya 4-5 /UI, Hemoglobin

hasilnya 12,3 g/dL nilai normalnya 14-18 / UI, Hematokrit hasilnya 35,9%

nilai normalnya 38,00 – 47,00%, MCV hasilnya 81,6 fL nilai normalnya

86-108 fL, MCH hasilnya 28,0 pg nilai normalnya 28-31 pg. Trombosit

hasilnya 169 10^3/UL nilai normalnya 150-450/UI. Laju endap darah I

hasilnya 66 mm, Laju endap darah II hasilnya 98 mm, golongan darah O,

eosinofil hasilnya 0,4% nilai normalnya 1-5%, Basofil hasilnya 0,4% nilai

normalnya 0,0-1,0 Limfosit 30,7% nilai normalnya 22-40%, Monosit

hasilnya 6,5% nilai normalnya 4-8%, Neutosil 62%. Salmonella thypii O

1/160 hasilnya negatif. Salmonella parathypii AO 1/80. Salmonella

parathypii BO 1/80 hasilnya negatif. Salmonella parathypii CO 1/160

hasilnya negatif. Salmonella thypii H 1/160 hasilnya negatif. Salmonella

Page 44: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

34

parathypii AH 1/80 hasilnya negatif. Salmonella parathypii BH 1/80

hasilnya negatif. Salmonella parathypii CH 1/80 hasilnya negatif.

Terapi yang diberikan pada tanggal 07 Januari 2016 L-Bio dosis

2x1 sachet, golongan dan kandungan parenteral, fungsinya memenuhi

kebutuhan cairan tubuh. KA-EN 3B dosis 12 tpm, golongan dan

kandungan elektrolit, fungsinya memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Injeksi

ceftriaxon 2x350mg, golongan dan kandungan antibiotic, fungsinya

mengatasi infeksi. Tanggal 08 Januari 2016 L-Bio dosis 2x1 sachet,

golongan dan kandungan parenteral, fungsinya memenuhi kebutuhan

cairan tubuh. KA-EN 3B dosis 12 tpm, golongan dan kandungan elektrolit,

fungsinya memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Injeksi ceftriaxon 2x350mg,

golongan dan kandungan antibiotic, fungsinya mengatasi infeksi. Injeksi

paracetamol 150mg/8jam, golongan dan kandungan antipiretik, fungsinya

menurunkan demam. Injeksi ondansetron 1,5mg/8jam golongan dan

kandungan obat saluran cerna, fungsinya mengatasi mual dan muntah.

Tanggal 09 Januari 2016 infus KA-EN 3B dosis 12 tpm, golongan dan

kandungan elektrolit, fungsinya memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Injeksi

ceftriaxon 2x350mg, golongan dan kandungan antibiotic, fungsinya

mengatasi infeksi. Injeksi paracetamol 150mg/8jam, golongan dan

kandungan antipiretik, fungsinya menurunkan demam. Injeksi ondansetron

1,5mg/8jam golongan dan kandungan obat saluran cerna, fungsinya

mengatasi mual dan muntah.

Page 45: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

35

C. Daftar perumusan masalah

Daftar perumusan masalah yang didapatkan berdasarkan

pengkajian diatas adalah yang pertama hipertermi berhubungan dengan

proses infeksi salmonella thypi dengan data subjektif ibu pasien

mengatakan pasien panas ± 3 hari, data objektifnya mukosa bibir kering,

suhu 390C, nadi 142x/menit, salmonella thypi O 1/160, leukosit 2,66.

Diagnosa keperawatan yang kedua ansietas berhubungan dengan

hospitalisasi dengan data subjektif ibu pasien mengatakan pasien rewel,

data objektifnya pasien tampak rewel, wajah tegang, pasien tampak

berkeringat berlebihan.

Diagnosa keperawatan yang ketiga gangguan pola tidur

berhubungan dengan kurang kontrol tidur dengan data subjektif ibu pasien

mengatakan pasien sering terbangun ketika tidur dimalam hari, data

objektif sclera mata pasien merah muda, kantung mata sembab, tidur

hanya 3-4jam.

D. Perencanaan

Perencanaan yang dibuat berdasarkan masalah keperawatan

pertama yaitu hipertermi yang dilakukan selama 3x24 jam diharapkan

dapat tercapai dengan kriteria hasil suhu tubuh pasien dalam rentang

normal 36 – 370C, kulit tidak kemerahan, nadi dalam rentang normal 80 –

140x/menit, dengan intervensi observasi suhu tubuh pasien; rasionalnya

mengukur suhu merupakan acuan untuk mengetahui keadaan pasien,

monitor tanda-tanda vital pasien; rasionalnya mengukur tanda-tanda vital

Page 46: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

36

merupakan acuan untuk mengetahui keadaan pasien, monitor warna kulit;

rasionalnya warna kulit dapat menjadi tanda gangguan suhu tubuh, berikan

kompres hangat; rasionalnya mengurangi panas atau demam secara

nonfarmakologi, anjurkan pasien banyak minum air putih; rasionalnya

peningkatan suhu tubuh menyebabkan peningkatan penguapan tubuh

sehingga perut diimbangi asupan cairan yang cukup, anjurkan pasien

untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat; rasionalnya

mengurangi penguapan tubuh, berikan terapi dokter sesuai advis;

rasionalnya menurunkan panas secara farmakologis.

Masalah keperawatan kedua ansietas yang dilakukan selama 3x24

jam diharapkan dapat tercapai dengan kriteria hasil pasien tidak rewel,

pasien tidak menangis saat dilakukan tindakan, pasien kooperatif dalam

perawatan, dengan intervensi kaji perasaan anak tentang hospitalisasi;

rasionalnya untuk mengetahui perasaan pasien saat hospitalisasi, tanyakan

pada keluarga tentang perubahan sikap, emosi, ekspresi pasien saat

dirawat; rasionalnya mengetahui perubahan sikap pasien saat dirawat.

Masalah keperawatan ketiga gangguan pola tidur yang dilakukan

selama 3x24 jam diharapkan dapat tercapai dengan kriteria hasil pasien

tidur dengan nyenyak, pasien dapat tidur ± 8jam/hari, kantung mata tidak

tampak, dengan intervensi monitor pola tidur pasien; rasionalnya

mengetahui pola tidur pasien, fasilitasi pasien untuk tidur; rasionalnya

membantu pasien untuk dapat tidur, edukasi pasien tentang pentingnya

tidur untuk pemulihan; rasionalnya memberikan pendidikan pada pasien

Page 47: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

37

akan pentingnya istirahat tidur saat pemulihan, kolaborasi dengan keluarga

untuk menciptakan lingkungan yang nyaman; rasionalnya membantu klien

untuk mendapatkan lingkungan yang nyaman.

E. Implementasi

Implementasi hari pertama pada hari kamis tanggal 7 Januari 2016

jam 18.00 untuk diagnosa hipertermi dengan mengobservasi suhu tubuh

pasien respon subjektifnya pasien mengatakan badan terasa panas, respon

objektifnya suhu tubuh pasien 390C, akral hangat. Implementasi jam 18.15

untuk diagnose hipertermi memonitor tanda tanda vital respon

subjektifnya tidak ada, respon objektifnya suhu 390C, nadi 142x/menit, RR

24x/menit. Implementasi jam 18.20 untuk diagnosa hipertermi memonitor

warna kulit dengan respon subjektifnya tidak ada, respon objektifnya

warna kulit tampak kemerahan.

Implementasi jam 18.30 untuk diagnosa hipertermi memberikan

kompres hangat respon subjektifnya pasien mengatakan bersedia saat akan

dikompres, respon objektifnya pasien diberikan kompres hangat, sebelum

dilakukan kompres suhu tubuh pasien 390C setelah dikompres menjadi

37.20C. Implementasi jam 18.45 untuk diagnosa hipertermi menganjurkan

pasien untuk minum air putih yang cukup dengan respon subjektifnya

pasien mengatakan akan coba minum air putih yang cukup, respon

objektifnya pasien tampak minum air putih sedikit demi sedikit.

Implementasi jam 19.00 untuk diagnosa hipertermi menganjurkan pasien

untuk menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat respon

Page 48: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

38

subjektifnya pasien bersedia memakai pakaian yang tipis dan menyerap

keringat, respon objektifnya pasien tampak memakai pakaian yang tipis

dan menyerap keringat. Implementasi jam 19.10 untuk diagnosa

hipertermi memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang

peningkatan suhu tubuh dengan respon subjektifnya pasien dan keluarga

mengerti dengan apa yang disampaikan, respon objektifnya pasien dan

keluarga tampak mengerti dengan apa yang disampaikan. Implementasi

jam 19.30 untuk diagnosa ansietas mengkaji perasaan anak tentang

hospitalisasi respon subjektifnya ibu pasien mengatakan anaknya rewel,

respon objektifnya pasien tampak gelisah dan menangis saat didekati

petugas. Implementasi jam 20.00 untuk diagnosa ansietas menanyakan

pada keluarga tentang perubahan sikap, emosi, ekspresi pasien saat dirawat

respon subjektifnya ibu pasien mengatakan bila keinginan pasien tidak

dituruti pasien menangis, respon objektifnya keluarga pasien kooperatif.

Implementasi jam 20.30 untuk diagnosa gangguan pola tidur memonitor

pola tidur pasien dengan respon subjektifnya ibu pasien mengatakan anak

tidur malam hanya 3-4jam dan sering terbangun, respon objektifnya

konjungtiva kemerahan, kantung mata terihat, posisi sedang tidur.

Implementasi jam 20.40 untuk diagnosa gangguan pola tidur

memfasilitasi pasien untuk tidur respon subjektifnya tidak ada, respon

objektifnya pasien tampak tidur dan lebih tenang. Implementasi jam 20.50

untuk diagnosa gangguan pola tidur mengedukasi pasien tentang

pentingnya tidur dengan respon subjektifnya ibu pasien mengatakan

Page 49: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

39

mengerti dengan apa yang dijelaskan, respon objektifnya ibu pasien

tampak mengerti. Implementasi jam 21.15 untuk diagnosa gangguan pola

tidur mengkolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan lingkungan

yang nyaman respon subjektifnya keluarga pasien mengatakan lingkungan

disekitar kamar terasa nyaman, respon objektifnya lingkungan disekitar

tampak nyaman. Implementasi jam 22.30 untuk diagnosa hipertermi

mengobservasi suhu tubuh respon subjektifnya tidak ada, respon

objektifnya suhu 37.20C.

Implementasi hari kedua pada hari jumat tanggal 8 Januari 2016

jam 07.00 untuk diagnosa hipertermi dengan mengobservasi suhu tubuh

pasien respon subjektifnya pasien mengatakan badan terasa panas, respon

objektifnya suhu tubuh pasien 370C. Implementasi jam 07.15 untuk

diagnosa hipertermi memonitor warna kulit respon subjektifnya tidak ada,

respon objektifnya warna kulit normal. Implementasi jam 07.30 untuk

diagnosa hipertermi menganjurkan pasien untuk minum air putih yang

cukup dengan respon subjektifnya pasien mengatakan akan coba minum

air putih yang cukup, respon objektifnya pasien tampak minum air putih

sedikit demi sedikit ± 200cc. Implementasi jam 07.40 untuk diagnosa

ansietas mengkaji perasaan pasien tentang hospitalisasi respon

subjektifnya ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak rewel, respon

objektifnya pasien tampak tenang. Implementasi jam 09.00 untuk diagnosa

gangguan pola tidur memonitor pola tidur pasien dengan respon

subjektifnya ibu pasien mengatakan pasien dapat tidur dengan nyenyak,

Page 50: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

40

respon objektifnya pasien tampak lebih segar. Implementasi jam 11.00

untuk diagnosa hipertermi memonitor tanda-tanda vital respon

subjektifnya tidak ada, respon objektifnya suhu 36.7oC, nadi 90x/menit,

RR 24/menit. Implementasi jam 12.00 untuk diagnosa gangguan pola tidur

memfasilitasi pasien untuk tidur dengan respon subjektifnya tidak ada,

respon objektifnya pasien tampak tidur dan lebih tenang. Implementasi

jam 13.00 untuk diagnosa gangguan pola tidur mengkolaborasi dengan

keluarga untuk menciptakan lingkungan yang nyaman respon subjektifnya

keluarga pasien mengatakan lingkungan disekitar kamar terasa nyaman,

respon objektifnya lingkungan disekitar tampak nyaman

Implementasi ketiga pada hari sabtu tanggal 9 Januari 2016 jam

07.00 untuk diagnosa hipertermi memonitor tanda-tanda vital dengan

respon subjektifnya tidak ada, respon objektifnya hasil nadi 90x/menit, RR

24x/menit, suhu 36.50C. Implementasi jam 07.30 untuk diagnosa

hipertermi menganjurkan pasien untuk minum air putih yang cukup

dengan respon subjektifnya pasien mengatakan akan coba minum air putih

yang cukup, respon objektifnya pasien tampak minum air putih sedikit

demi sedikit ± 200cc sekali minum. Implementasi jam 08.00 untuk

diagnosa ansietas mengkaji perasaan pasien tentang hospitalisasi respon

subjektifnya ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak rewel, respon

objektifnya pasien tampak tenang. Implementasi jam 11.00 untuk diagnosa

hipertermi memonitor tanda-tanda vital dengan respon subjektif tidak ada,

Page 51: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

41

respon objektifnya hasil pemeriksaan nadi 90x/menit, RR 24x/menit, suhu

36.50C.

F. Evaluasi

Evaluasi hari pertama kamis tanggal 7 Januari 2016 jam 22.30

WIB untuk diagnosa hipertermi evaluasi subjektifnya pasien mengatakan

badan tidak terasa panas lagi, evaluasi objektifnya kulit pasien teraba

hangat, kulit tampak normal, tidak kemerahan, nadi 90x/menit, suhu

37.20C, analisanya masalah teratasi sebagian, planningnya lanjutkan

intervensi observasi suhu tubuh setiap 4 jam, monitor tanda- tanda vital,

monitor warna kulit, berikan kompres hangat, anjurkan pasien minum air

putih, anjurkan pasien untuk memakai pakaian tipis dan menyerap kerigat,

berikan pendidikan kesehatan tentng suhu tubuh, lanjutkan terapi dokter.

Evaluasi hari pertama hari kamis tanggal 7 Januari 2016 jam 13.00

WIB untuk diagnosa ansietas evaluasi subjektifnya ibu pasien mengatakan

anaknya rewel, evaluasi objektifnya pasien rewel berkurang, pasien

tampak lebih tenang, suhu tubuh 370C, nadi 90x/menit, analisanya masalah

teratasi sebagian, planningnya lanjutkan intervensi kaji perasaan pasien

tentang hospitalisasi, menanyakan pada keluarga tentang perubhan sikap,

emosi, ekspresi saat dirawat, observasi suhu tubuh.

Evaluasi hari pertama hari kamis tanggal 7 Januari 2016 jam 11.00

WIB untuk diagnosa gangguan pola tidur evaluasi subjektifnya ibu pasien

mengatakan pasien dapat tidur dengan nyenyak, evaluasi objektifnya

pasien tampak lebih segar, kantung mata tidak tampak, suhu 36.50C, nadi

Page 52: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

42

90x/menit, analisanya masalah teratasi sebagian, planningnya observasi

suhu tubuh, monitor pola tidur, fasilitasi klien untuk tidur, edukasi pasien

tentang pentingnya tidur saat pemulihan, kolaborasi dengan keluarga untuk

menciptakan lingkungan yang nyaman.

Evaluasi hari kedua hari jumat tanggal 8 Januari 2016 jam 22.30

untuk diagnosa hipertermi evaluasi subjektifnya pasien mengatakan badan

tidak terasa panas lagi, evaluasi objektifnya kulit pasien teraba hangat,

kulit tampak normal, tidak kemerahan, nadi 90x/menit, suhu 36.50C,

analisanya masalah teratasi, planningnya lanjutkan intervensi observasi

suhu tubuh per 4 jam, monitor tanda- tanda vital, monitor warna kulit,

berikan kompres hangat, lanjutkan terapi dokter.

Evaluasi hari kedua hari kamis tanggal 8 Januari 2016 jam 13.00

untuk diagnosa ansietas evaluasi subjektifnya ibu pasien mengatakan

anaknya sudah tidak rewel, evaluasi objektifnya pasien tidak menangis

lagi, pasien tampak lebih tenang, suhu tubuh 36.50C, nadi 90x/menit,

analisanya masalah teratasi, planningnya lanjutkan intervensi kaji perasaan

pasien tentang hospitalisasi, menanyakan pada keluarga tentang perubhan

sikap, emosi, ekspresi saat dirawat.

Evaluasi hari kedua hari kamis tanggal 8 Januari 2016 jam 11.00

untuk diagnosa gangguan pola tidur evaluasi subjektifnya ibu pasien

mengatakan pasien dapat tidur nyenyak, evaluasi objektifnya pasien

tampak lebih segar, kantung mata tidak tampak, suhu 36.50C, nadi

90x/menit, analisanya masalah teratasi, planningnya observasi suhu tubuh,

Page 53: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

43

monitor pola tidur, fasilitasi klien untuk tidur, edukasi pasien tentang

pentingnya tidur saat pemulihan, kolaborasi dengan keluarga untuk

menciptakan lingkungan yang nyaman.

Evaluasi hari ketiga hari sabtu tanggal 9 Januari 2016 jam 22.30

untuk diagnosa hipertermi evaluasi subjektifnya pasien mengatakan badan

tidak terasa panas lagi, evaluasi objektifnya kulit pasien teraba hangat,

kulit tampak normal, tidak kemerahan, nadi 90x/menit, suhu 37.20C,

analisanya masalah teratasi sebagian, planningnya hentikan intervensi

Evaluasi hari ketiga hari sabtu tanggal 9 Januari 2016 jam 13.00

untuk diagnosa ansietas evaluasi subjektifnya ibu pasien mengatakan

anaknya tidak rewel, evaluasi objektifnya pasien tampak lebih tenang,

suhu tubuh 370C, nadi 90x/menit, analisanya masalah teratasi planningnya

hentikan intervensi

Evaluasi hari ketiga hari sabtu tanggal 9 Januari 2016 jam 11.00

untuk diagnosa gangguan pola tidur evaluasi subjektifnya ibu pasien

mengatakan pasien dapat tidur nyenyak, evaluasi objektifnya pasien

tampak segar, kantung mata tidak terlihat, suhu 36.50C, nadi 90x/menit,

analisanya masalah teratasi planningnya hentikan intervensi, pasien pulang

tanggal 9 januari 2016 jam 13.00.

Page 54: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

44

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang proses keperawatan pada

asuhan keperawatan An. A yang telah dilakukan pada tanggal 7 Januari 2016 di

RSUD Salatiga, dengan memperhatikan aspek kehidupan dalam proses

keperawatan yang mana menjadi prinsip dari pembahasan asuhan keperawatan

An. A yang terdiri dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi

keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.

A. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Semua data

akan dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien

saat ini. Pengkajian harus dilakukan secara komprehensif terkait dengan

aspek biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual klien. Tujuan pengkajian

adalah untuk mengumpulkan informasi dan membuat data dasar klien.

Metode utama yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data adalah

wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik serta diagnostik (Asmadi, 2008).

Keluhan utama yang di rasakan pada An. A adalah panas tinggi. Pada

pengkajian didapatkan data subyektif bahwa ibu pasien mengatakan pasien

panas + 3 hari, dan data obyektif mukosa bibir pasien tampak kering, suhu

39oC, nadi 142x/menit, dari hasil pemeriksaan laboratorium leukosit pasien

2,66, dan salmonella thypi O 1/160. Hal ini sesuai dengan teori Menurut

Page 55: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

45

Chatterjee, (2009) dalam Muttaqin (2011), masuknya kuman ke dalam

intestinal terjadi pada minggu pertama dengan tanda dan gejala suhu tubuh

naik turun khususnya suhu akan naik pada malam hari dan akan menurun

menjelang pagi hari. Demam yang terjadi pada masa ini disebut demam

intermiten (suhu yang tinggi, naik turun, dan turunya dapat mencapai suhu

normal). Setelah kuman melewati fase awal intestinal, kemudian masuk ke

sirkulasi sistemik dengan tanda peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi

dan tanda-tanda infeksi.

Dari data pengkajian dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan

antara teori dan kenyataan yang terjadi hipertermi pada pasien Thypus

Abdominalis yang dialami An. A. Berdasarkan hal tersebut, kondisi An. A

mengalami hipertermi.

Keluhan lain yang dialami pasien An. A dengan thypus abdominalis

adalah ansietas. Dalam pengkajian pasien tampak rewel, wajah tampak

tegang, nadi 142x/menit. Hal ini sesuai dengan teori menurut Herdman

(2009) cemas adalah tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai

respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui

individu) perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.

Kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang

ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan,

kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya system saraf pusat (Trismiati,

2004).

Page 56: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

46

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon

manusia (keadaan sehat atau perubahan pola interaksi aktual atau potensial)

dari individu atau kelompok tempat perawat secara legal mengidentifikasi dan

perawat dapat memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status atau

untuk mengurangi, menyingkirkan atau mencegah perubahan (Rohmah dan

Walid, 2012)

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon aktual

dan potensial klien terhadap masalah-masalah kesehatan yang perawatnya

mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon aktual dan

potensial klien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang

berkaitan, catatan medis masa lalu, dan konsultasi dengan profesi lain, yang

kesemuanya dikumpulkan selama pengkajian (Potter & Perry, 2005).

Pada teori yang didapatkan penulis, masalah keperawatan yang lazim

muncul pada thypus abdominalis yaitu hipertermi, resiko ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, nyeri akut dan ansietas (Muttaqin, 2011).

Diagnosa keperawatan pertama yang di ambil penulis adalah hipertermi

berhubungan dengan proses penyakit (thypus abdominalis). Hipertermi

adalah peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal yaitu diatas 36,5oC -

37,5oC (Herdman, 2012). Berdasarkan batasan karakteristik sudah menurut

Sumarwati & Nike (2012), dalam hipertermi antara lain terdapat kulit

kemerahan, peningkatan suhu tubuh diatas normal, takikardi, kulit terasa

hangat (Sumarwati, & Nike, 2012). Diagnosa keperawatan hipertermi

Page 57: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

47

berhubungan dengan proses penyakit yang muncul pada An. A berdasarkan

hasil pengkajian pada tanggal 7 Januari 2016 di dapatkan hasil untuk

diagnosa pertama bahwa pasien tampak kulit kemerahan, suhu tubuh pasien

39oC, mukosa bibir kering, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan

leukosit 2,6, salmonella thypi O 1/60. Masalah keperawatan yang utama

adalah hipertermi. Terjadinya hipertermi pada pasien thypus abdominalis

akibat proses infeksi yang diseabkan oleh Salmonella Thypi (Muttaqin,

2011).

Perumusan masalah keperawatan kedua yang diambil penulis yaitu

ansietas berhubungan dengan perubahan lingkungan (hospitalisasi). Ansietas

adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon

autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu)

perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Penulis

mencantumkan masalah ansietas dengan alasan mengacu pada data subyektif

ibu pasien mengatakan pasien rewel dan data obyektif pasien tampak rewel,

wajah tampak tegang, pasien tampak berkeringat berlebih, nadi 142x/menit.

Batasan karakteristik ansietas berhubungan dengan perubahan lingkungan

(hospitalisasi) menurut (Herdman, 2012) yaitu wajah tampak tegang,

peningkatan berkeringat, gelisah / rewel, peningkatan denyut nadi.

Berdasarkan data tersebut diatas penulis menyimpulkan bahwa diagnosa yang

diangkat sudah sesuai dengan batasan karakteristik yang sesuai dengan

literatur (Herdman, 2012)

Page 58: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

48

Perumusan masalah keperawatan ketiga yang diambil penulis yaitu

gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur yang telah

sesuai dengan buku (Herdman, 2012). Gangguan pola tidur adalah gangguan

kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal (Herdman, 2012).

Pasien mencantumkan masalah gangguan pola tidur dengan alasan didapatkan

data subjektif ibu pasien mengatakan pasien sering terbangun ketika tidur

dimalam hari, data objektif sclera mata pasien merah muda, kantung mata

sembab, tidur hanya 3-4 jam.

Batasan karakteristik gangguan pola tidur menurut Sumarwati & Nike

(2012) yaitu sering terjaga, ketidakpuasan tidur, tidak merasa cukup istirahat,

perubahan jumlah jam tidur. Berdasarkan data tersebut diatas penulis

menyimpulkan bahwa diagnosa yang diangkat sudah sesuai dengan batasan

karakteristik yang sesuai dengan literatur (Herdman, 2012)

C. Intervensi

Intervensi atau perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk

mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah-masalah yang telah di

identifikasi dalam diagnosis keperawatan (Rohmah dan Walid, 2012).

Intervensi atau rencana yang akan dilakukan oleh penulis disesuaikan dengan

kondisi pasien dan fasilitas yang ada. Tujuan dari tindakan keperawatan

menggunakan kaidah sesuai dengan sistemika SMART, yaitu Spesifik (jelas),

Measurable (dapat diukur), Acceptance, Rational dan Timing. Kriteria hasil

merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk

Page 59: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

49

bahwa tujuan telah tercapai dan digunakan dalam membuat pertimbangan

(Hidayat, 2010, dalam Triyono, 2013)

Prioritas masalah keperawatan yang utama adalah hipertemi berhubungan

dengan proses penyakit pada An. A. Penulis akan membahas rencana dan

tujuan kriteria hasil yang mana setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 1 x 8 jam, bahwa suhu tubuh pasien dalam rentang normal 36 – 370C,

kulit tidak kemerahan, nadi dalam rentang normal 80 – 140x/menit, Intervensi

atau rencana keperawatan yang dilakukan yaitu observasi suhu tubuh pasien;

rasionalnya mengukur suhu merupakan acuan untuk mengetahui keadaan

pasien, monitor tanda-tanda vital pasien; rasionalnya mengukur tanda-tanda

vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan pasien, monitor warna

kulit; rasionalnya warna kulit dapat menjadi tanda gangguan suhu tubuh,

berikan kompres hangat; rasionalnya mengurangi panas atau demam secara

nonfarmakologi, anjurkan pasien banyak minum air putih; rasionalnya

peningkatan suhu tubuh menyebabkan peningkatan penguapan tubuh

sehingga perut diimbangi asupan cairan yang cukup, anjurkan pasien untuk

memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat; rasionalnya mengurangi

penguapan tubuh, berikan terapi dokter sesuai advis; rasionalnya menurunkan

panas secara farmakologis.

Masalah keperawatan yang kedua Ansietas berhubungan dengan

perubahan lingkungan (hosptalisasi) pada An. A, maka penulis akan

membahas rencana dan tujuan kriteria hasil yang mana setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam, bahwa pasien tidak rewel, pasien

Page 60: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

50

tidak menangis saat dilakukan tindakan, pasien kooperatif dalam perawatan,

pasien tidak tampak tegang, tidak menunjukan peningkatan keringat, nadi

pasien dalam rentang normal 80-100x/ menit. Intervensi atau rencana

keparawatan yang dilakukan yaitu kaji perasaan anak tentang hospitalisasi;

rasionalnya untuk mengetahui perasaan pasien saat hospitalisasi, tanyakan

pada keluarga tentang perubahan sikap, emosi, ekspresi pasien saat dirawat;

rasionalnya mengetahui perubahan sikap pasien saat dirawat.

Masalah keperawatan ketiga gangguan pola tidur yang dilakukan selama

3x24 jam diharapkan dapat tercapai dengan kriteria hasil pasien tidur dengan

nyenyak, pasien dapat tidur ± 8jam/hari, kantung mata tidak tampak, dengan

intervensi monitor pola tidur pasien; rasionalnya mengetahui pola tidur

pasien, fasilitasi pasien untuk tidur; rasionalnya membantu pasien untuk dapat

tidur, edukasi pasien tentang pentingnya tidur untuk pemulihan; rasionalnya

memberikan pendidikan pada pasien akan pentingnya istirahat tidur saat

pemulihan, kolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang

nyaman; rasionalnya membantu klien untuk mendapatkan lingkungan yang

nyaman.

Page 61: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

51

D. Implementasi

Implementasi adalah rencana realisasi rencana tindakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi

pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan

sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang baru (Rohmah dan

Walid, 2012).

1. Hipertermi berhubungan dengan penyakit ( thypus abdominalis )

Penulis melakukan tindakan kompres air hangat selama 3 hari

berturut-turut, dengan frekuensi 2 x setiap hari. Saat sebelum diberikan

kompres air hangat suhu tubuh An. A 39oC, dan setelah diberikan

kompres air hangat suhu tubuh An. A 37,2oC. Hasil dari tindakan tersebut

membuktikan bahwa suhu tubuh pasien dapat turun atau mendekati

rentang normal setelah diberikan kompres air hangat.

Hal tersebut karena kompres air hangat pada daerah tubuh akan

memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang.

Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang,

sistem efektor mengeluarkan sinyal yang mulai berkeringat dan

vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat

vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh

hipotalamus bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya

vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/ kehilangan energi/ panas

melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan

Page 62: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

52

suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali ( Mohamad,

2013, dalam Betty Safitri, 2014)

Hari pertama memberikan kompres air hangat yang dilakukan oleh

penulis pada pasien didapatkan hasil mulai tanggal 7 Januari 2016 untuk

diagnosa keperawatan hipertermi berhubungan dengan proses infeksi jam

18.00 mengobservasi suhu tubuh pasien respon subjektifnya pasien

mengatakan badan terasa panas, respon objektifnya suhu tubuh pasien

390C, akral hangat. Implementasi jam 18.15 untuk diagnosa hipertermi

memonitor tanda tanda vital respon subjektifnya tidak ada, respon

objektifnya suhu 390C, nadi 142x/menit, RR 24x/menit. Implementasi jam

18.20 untuk diagnosa hipertermi memonitor warna kulit dengan respon

subjektifnya tidak ada, respon objektifnya warna kulit tampak kemerahan.

Implementasi jam 18.30 untuk diagnosa hipertermi memberikan kompres

hangat respon subjektifnya pasien mengatakan bersedia saat akan

dikompres, respon objektifnya pasien diberikan kompres hangat, sebelum

dilakukan kompres suhu tubuh pasien 390C setelah dikompres menjadi

37.20C. Implementasi jam 18.45 untuk diagnosa hipertermi menganjurkan

pasien untuk minum air putih yang cukup dengan respon subjektifnya

pasien mengatakan akan coba minum air putih yang cukup, respon

objektifnya pasien tampak minum air putih sedikit demi sedikit.

Implementasi jam 19.00 untuk diagnosa hipertermi menganjurkan pasien

untuk menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat respon

subjektifnya pasien bersedia memakai pakaian yang tipis dan menyerap

Page 63: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

53

keringat, respon objektifnya pasien tampak memakai pakaian yang tipis

dan menyerap keringat. Implementasi jam 19.10 untuk diagnosa

hipertermi memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang

peningkatan suhu tubuh dengan respon subjektifnya pasien dan keluarga

mengerti dengan apa yang disampaikan, respon objektifnya pasien dan

keluarga tampak mengerti dengan apa yang disampaikan.

Hari kedua memberikan kompres air hangat yang dilakukan oleh

penulis pada pasien didapatkan hasil tanggal 8 Januari 2016 untuk

diagnosa keperawatan hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

pukul 07.00 untuk diagnosa hipertermi dengan mengobservasi suhu tubuh

pasien respon subjektifnya pasien mengatakan badan terasa panas, respon

objektifnya suhu tubuh pasien 370C. Implementasi jam 07.15 untuk

diagnosa hipertermi memonitor warna kulit respon subjektifnya tidak ada,

respon objektifnya warna kulit normal. Implementasi jam 07.30 untuk

diagnosa hipertermi menganjurkan pasien untuk minum air putih yang

cukup dengan respon subjektifnya pasien mengatakan akan coba minum

air putih yang cukup, respon objektifnya pasien tampak minum air putih

sedikit demi sedikit ± 200cc. Implementasi jam 11.00 untuk diagnosa

hipertermi memonitor tanda-tanda vital respon subjektifnya tidak ada,

respon objektifnya suhu 36.70C, nadi 90x/menit, RR 24/menit.

Hari ketiga memberikan kompres air hangat yang dilakukan oleh

penulis pada pasien didapatkan hasil tanggal 9 Januari 2016 untuk

diagnose keperawatan hipertermi berhubungan dengan proses infeksi jam

Page 64: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

54

07.00 memonitor tanda-tanda vital dengan respon subjektifnya tidak ada,

respon objektifnya hasil nadi 90x/menit, RR 24x/menit, suhu 36.50C.

Implementasi jam 07.30 menganjurkan pasien untuk minum air putih

yang cukup dengan respon subjektifnya pasien mengatakan akan coba

minum air putih yang cukup, respon objektifnya pasien tampak minum air

putih sedikit demi sedikit ± 200cc sekali minum. Implementasi jam 11.00

untuk memonitor tanda-tanda vital dengan respon subjektif tidak ada,

respon objektifnya hasil pemeriksaan nadi 90x/menit, RR 24x/menit, suhu

36.50C.

Pada An. A yang terjadi setelah dilakukan pemberian kompres air

hangat didapatkan hasil monitor nadi 90x/menit, RR 24x/menit, suhu

36.50C, pasien tampak kondisi membaik, pada kondisi pasien tampak

terjadi penurunan suhu dari 39oC menjadi 36,5

oC adalah terjadinya

vasodilatasi pada pembuluh darah sehingga terjadi penurunan suhu tubuh

dan mencapai keadaan normal kembali dengan cara pemberian kompres

air hangat.

2. Implementasi diagnosa keperawatan ansietas berhubungan dengan

perubahan lingkungan (hospitalisasi).

Hari pertama tindakan keperawatan yang dilakukan penulis pada

tanggal 7 Januari 2016 untuk diagnosa kedua, penulis melakukan tindakan

pada jam 19.30 untuk diagnosa ansietas mengkaji perasaan anak tentang

hospitalisasi respon subjektifnya ibu pasien mengatakan anaknya rewel,

respon objektifnya pasien tampak gelisah dan menangis saat didekati

Page 65: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

55

petugas. Implementasi jam 20.00 untuk diagnosa ansietas menanyakan

pada keluarga tentang perubahan sikap, emosi, ekspresi pasien saat dirawat

respon subjektifnya ibu pasien mengatakan bila keinginan pasien tidak

dituruti pasien menangis, respon objektifnya keluarga pasien kooperatif.

Hari kedua tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 8

Januari 2016 untuk diagnosa kedua pada jam 07.40 untuk diagnosa ansietas

mengkaji perasaan pasien tentang hospitalisasi respon subjektifnya ibu

pasien mengatakan anaknya sudah tidak rewel, respon objektifnya pasien

tampak tenang. Pada Manifestasi klinis Thypoid Abdominalis tanda dan

gejala menurut Muscari (2005): Suhu di atas 380C, biasanya 38,9

0C-

40,60C, kulit kemerahan, diaphoresis, dan menggigil, gelisah atau letargi,

demam tinggi >7 hari, sakit kepala / pusing, obstipasi, lidah kotor,

bradikardi relative.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur

Hari pertama tindakan keperawatan yang dilakukan penulis pada

tanggal 7 Januari 2016 untuk diagnosa ketiga jam 20.30 WIB untuk

diagnosa gangguan pola tidur memonitor pola tidur pasien dengan respon

subjektifnya ibu pasien mengatakan anak tidur malam hanya 3-4 jam dan

sering terbangun, respon objektifnya konjungtiva kemerahan, kantung

mata terihat, posisi sedang tidur. Implementasi jam 20.40 WIB

memfasilitasi pasien untuk tidur respon subjektifnya tidak ada, respon

objektifnya pasien tampak tidur dan lebih tenang. Implementasi jam 20.50

WIB mengedukasi pasien tentang pentingnya tidur dengan respon

Page 66: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

56

subjektifnya ibu pasien mengatakan mengerti dengan apa yang dijelaskan,

respon objektifnya ibu pasien tampak mengerti. Implementasi jam 21.15

WIB mengkolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan lingkungan

yang nyaman respon subjektifnya keluarga pasien mengatakan lingkungan

disekitar kamar terasa nyaman, respon objektifnya lingkungan disekitar

tampak nyaman.

Hari kedua tindakan keperawatan yang dilakukan penulis pada

tanggal 8 Januari 2016 untuk diagnosa ketiga untuk diagnosa gangguan

pola tidur memonitor pola tidur pasien dengan respon subjektifnya ibu

pasien mengatakan pasien dapat tidur dengan nyenyak, respon objektifnya

pasien tampak lebih segar. jam 12.00 WIB untuk diagnosa gangguan pola

tidur memfasilitasi pasien untuk tidur dengan respon subjektifnya tidak

ada, respon objektifnya pasien tampak tidur dan lebih tenang.

Implementasi jam 13.00 WIB untuk diagnosa gangguan pola tidur

mengkolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang

nyaman respon subjektifnya keluarga pasien mengatakan lingkungan

disekitar kamar terasa nyaman, respon objektifnya lingkungan disekitar

tampak nyaman.

E. Evaluasi

Evaluasi adalah sebagai keputusan asuhan keperawatan antara dasar

tujuan keperawatan pasien yang telah ditetapkan dengan respon perilaku

pasien yang tampil. Evaluasi yang akan dilakukan oleh penulis disesuaikan

dengan kondisi pasien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat

Page 67: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

57

dilaksanakan dengan SOAP, Subjective, Objective, Analysis, Planning

(Deden, 2012, dalam Prastowo Korniawan, 2014)

Evaluasi keperawatan pada An. A yang dirawat di RSUD Salatiga

sejak hari Kamis tanggal 7 Januari 2016 sampai Sabtu tanggal 9 Januari 2016

untuk diagnosa pertama hipertermi berhubungan dengan di dapatkan hasil

evaluasi data subjektif pasien mengatakan badan sudah tidak terasa panas

lagi, data obyektif kulit pasien teraba hangat, kulit tidak tampak kemerahan,

suhu 36,50C, nadi 90x./menit, maka dapat disimpulkan masalah teratasi,

hentikan intervensi.

Page 68: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

58

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pengkajian, penentuan diagnosa, perencanaan,

implementasi dan evaluasi tentang metode mengaplikasikan pemberian

kompres air hangat terhadap penurunan demam pada An. A dengan Thypus

Abdominalis di RSUD Salatiga, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Pengkajian

Hasil pengkajian yang ditemukan pada An. A dengan thypus

abdominalis adalah bahwa ibu pasien mengatakan pasien panas + 3 hari,

dan data obyektif mokusa bibir pasien tampak kering, suhu 39oC, nadi

142x/menit, dari hasil pemeriksaan laboratorium leukosit pasien 2,66, dan

salmonella thypi O 1/160.

2. Diagnosa Keperawatan

Dari data pengkajian, penulis merumuskan diagnosa dan membuat

prioritas diagnosa keperawatan yang pertama hipertermi berhubungan

dengan proses penyakit (Thypoid), diagnosa yang kedua ansietas

berhubungan dengan perubahan lingkungan (hospitalisasi), dan diagnosa

yang ketiga adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang

kontrol tidur.

Page 69: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

59

3. Perencanaan Keperawatan

Intervensi yang dilakukan untuk diagnosa pertama observasi suhu

tubuh pasien, monitor tanda-tanda vital pasien, monitor warna kulit,

berikan kompres hangat, anjurkan pasien banyak minum air putih,

anjurkan pasien untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat,

berikan terapi dokter sesuai advis.

Masalah keperawatan kedua ansietas yang dilakukan selama 3x24

jam diharapkan dapat tercapai dengan kriteria hasil pasien tidak rewel,

pasien tidak menangis saat dilakukan tindakan, pasien kooperatif dalam

perawatan, dengan intervensi kaji perasaan anak tentang hospitalisasi;

rasionalnya untuk mengetahui perasaan pasien saat hospitalisasi, tanyakan

pada keluarga tentang perubahan sikap, emosi, ekspresi pasien saat

dirawat; rasionalnya mengetahui perubahan sikap pasien saat dirawat.

Masalah keperawatan ketiga gangguan pola tidur yang dilakukan

selama 3x24 jam diharapkan dapat tercapai dengan kriteria hasil pasien

tidur dengan nyenyak, pasien dapat tidur ± 8jam/hari, kantung mata tidak

tampak, dengan intervensi monitor pola tidur pasien; rasionalnya

mengetahui pola tidur pasien, fasilitasi pasien untuk tidur; rasionalnya

membantu pasien untuk dapat tidur, edukasi pasien tentang pentingnya

tidur untuk pemulihan; rasionalnya memberikan pendidikan pada pasien

akan pentingnya istirahat tidur saat pemulihan, kolaborasi dengan keluarga

untuk menciptakan lingkungan yang nyaman; rasionalnya membantu klien

untuk mendapatkan lingkungan yang nyaman.

Page 70: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

60

4. Implementasi Keperawatan

Dalam asuhan keperawatan An. A dengan thyphus abdominalis di

Ruang Anggrek RSUD Salatiga telah sesuai dengan intervensi yang dibuat

penulis. Penlis menekankan penggunaan teknik pemberian kompres air

hangat yang diyakini mampu menurunkan demam pada pasien dengan

thypus abdominalis.

5. Evaluasi Keperawatan

Tindakan yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode

SOAP (Subyektif, Obyektif, Assesment, Planning).

Evaluasi hari pertama kamis tanggal 7 Januari 2016 jam 22.30

WIB untuk diagnosa hipertermi evaluasi subjektifnya pasien mengatakan

badan tidak terasa panas lagi, evaluasi objektifnya kulit pasien teraba

hangat, kulit tampak normal, tidak kemerahan, nadi 90x/menit, suhu

37.20C, analisanya masalah teratasi sebagian, planningnya lanjutkan

intervensi observasi suhu tubuh setiap 4 jam, monitor tanda- tanda vital,

monitor warna kulit, berikan kompres hangat, anjurkan pasien minum air

putih, anjurkan pasien untuk memakai pakaian tipis dan menyerap kerigat,

berikan pendidikan kesehatan tentng suhu tubuh, lanjutkan terapi dokter.

6. Analisa Tindakan Keperawatan

Berdasarkan hasil analisa pada An. A dengan thypus abdominalis

menunjukan bahwa setelah diberikan kompres air hangat , demam yang

terjadi pada An. A mengalami penurunan. Dari sebelum diberikan

Page 71: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

61

kompres air hangat suhu pasien 39oC, setelah diberikan tindakan kompres

air hangat suhu pasien 36,5oC

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien

dengan thypus abdominalis, penulis akan memberikan usulan dan

masukkan yang positif khususnya dibidang kesehatan antara lain:

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan rumah sakit khususnya RSUD Salatiga dapat

memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan kerjasama

baik antar tim kesehatan maupun dengan pasien sehingga asuhan

keperawatan yang diberikan dapat mendukung kesembuhan pasien.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat

Hendaknya para perawat memiliki tanggung jawab dan

ketrampilan yang baik dan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan

dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan

jantung khususnya, keluarga, perawat dan tim kesehatan lain mampu

membantu dalam kesembuhan klien serta memenuhi kebutuhan

dasarnya.

3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Diharapkan bisa lebih meningkatkan pelayanan pendidikan yang

lebih berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat yang

Page 72: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

62

terampil, inovatif, dan professional yang mampu memberikan asuhan

keperawatan.

4. Bagi Penulis

Diharapkan bisa memberikan tindakan pengelolaan selanjutnya

pada pasien dengan thypus abdominalis dengan pemberian kompres air

hangat.

Page 73: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

63

DAFTAR PUSTAKA

Aden, (2010), Seputar Penyakit dan Gangguan Lain Pada Anak, SIKLUS, Jogjakarta

Asmadi. ( 2008 ), Konsep Dasar Keperawatan , Jakarta : EGC

Betty, Safitri. (2014). Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Demam Pada

Asuhan Keperawatan An. A Dengan Typhoid Abdominalis Di Ruaang Anggrek Rsud

Sukoharjo. STIKes Kusuma Husada Surakarta

Cambhell, (2004), Pengaturan Suhu Tubuh, EGC: Jakarta.

Carpenito, (2009), Termogulasi Suhu Tubuh, EGC: Jakarta.

Dermawan Deden, (2012), Proses Keperawatan; Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja,

Gosyeng Publising: Yogyakarta.

Djuwariyah, (2011), Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh Menggunakan Kompres Air Hangat.

http://www.ump.ac.id. Diakses pada tanggal 10 Desember 2015.

Hidayat, A. Aziz Alimul, (2009), Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan

Kebidanan, Salemba Medika : Jakarta.

Mentri Kesehatan, (2006). Pedoman Pengendalian Demam Thypoid.

www.hukor.depkes.go.id/.../KMK%20No.%20364%2...diperoleh tanggal 10

Desember 2015.

Maryunani, Anik, (2010), Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, TIM, Jakarta

Muttaqin Arif, Kumala Sari, (2011), Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan

Keperawatan Medikal Bedah,Salemba Medika: Jakarta.

Ngastiyah, (2005), Perawatan Anak Saki. Edisi 2, EGC: Jakarta.

Nursalam, (2008), Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2, Salemba Medika: Jakarta.

Nursalam, Susilaningrum M., (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat

dan bidan), Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Nugroho Taufan, (2011), Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, Penyakit Dalam,

Nuha Medika: Yogyakarta.

Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4.

Jakarta: EGC

Prastowo Korniawan, Andi. 2014. Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Pada Asuhan Keperawatan Tn. S Dengan Hipertensi Di

Ruang Melati 1 Rs Dr. Moewardi. STIKes Kusuma Husada Surakarta

Simanjutak, C. H, (2009). Demam Thypoid, Epidemiologi dan Perkembangan Penelitian.

Cermin Dunia Kedokteran No. 83.

Sodikin, (2011), Asuhan Keperawatan Anak, Gangguan Sistem Gastrointestinal dan

hepatobiliter, Salemba Medika: Jakarta.

Page 74: KTI AGIN GINANJAR - digilib.stikeskusumahusada.ac.id · PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. ... yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

64

Sodikin, (2012), Prinsip Perawatan Demam Pada Anak, Penerbit Pustaka Pelajar:

Yogyakarta.

Suradi dan Yuliana R., (2011) Asuhan keperawatan pada anak, Penerbit Sagung Seto,

Jakarta.

Susilaningrum Rekawati, (2013), Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak: Untuk Perawat dan

Bidan, Edisi 2, Salemba Medika: Jakarta.

Trismiati. (2004). Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria dan Wanita Akseptor

Kontrasepsi Mantap Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal PSYCHE, 1 (1).

http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_trismiati. pdf. Diunduh 11 Mei 2016.

Triyono, untung. 2013. Studi Kasus Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Tn. M

Dengan Gastritis Di Ruang Mawar 1 Rsud Karanganyar. Stikes Kusuma

Husada Surakarta

Hadinegoro, SpA(K), (2011), Demam thypoid pada anak. www.itokindo.org (free pdf-

Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat) diperoleh tanggal 10 Desember

2015.

Herdman H. T., (2009-2012). Diagnosa keperawatan definisi dan klasifikasi. Penerjemaah

Monika Ester, S.Kp, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.