KTI editan 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sita

Citation preview

12BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangKacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kahidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat mengecil kembali). Pada tumbuhan bersel satu terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiseluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel. Pada proses perkecambahan ada dua tipe perkecambahan yaitu Epigeal (perkecambahan dimana kotiledonberada di atas tanah) dan Hipogeal (kotiledon tetap berada ddidalam tanah).Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaa atau maturitas. Maturitas tidak dapat di ukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari ciri-cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu; faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari dalam, meliputi gen dan hormon.Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan penelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan biji kacang hijau dengan membedakan perlakuan terhadap masing-masing biji.1.2 Rumusan masalah Bagaimana pengaruh media tanam terhadap tanaman kacang hijau?1.3 Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang hijau.1.4 Hipotesis Ho: Ada pengaruh media tanam terhadap tanaman kacang hijau.H1: Tidak ada pengaruh media tanam terhadap tanaman kacang hijau.1.5 Manfaat penelitianAgar dapat mengetahui pengaruh media tanamn terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.1.6 Definisi Operasional Gelas A: Media tanah merahGelas B: Media humusGelas C: Media kapasBAB IITINJAUAN PUSTAKAPertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif atau teukur. Perkembangan aadala proses menuju kedewasaan suatu organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan ataupun perkembangan bersifat irreversible.Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan di awali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.Terdapat dua macam pertumbuhan yaitu:Pertumbuhan PrimerPertumbuhan primer adalah pertumbuhaan yang disebabkan oleh titik tumbuh primer. Titik tumbuh primer adalah titik tumbuh yang terdapat pada ujung akar atau ujung batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Embrio memiliki tiga bagian penting yaitu tunas embrionik, akar embrionik dan kotiledon. Ujung akar dan ujung batang tempat terjadinya pertumbuhan merupakan daerah meristem (meristem apikal). Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.Pertumbuhan SekunderPertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik (sel-selnya selalu membelah diri). Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder adalah tumbuhan yang mempunyai kambium, yaitu dikotil dan gymnospermae.Faktor-faktor yang mempenagruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi:Faktor Luar (Eksternal)Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sebagai berikut:Makanan atau NutrisiPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan nutrisi. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang antara yang satu dan yang lain. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat-zat organik (C, H, O, N) dan garam anorganik (Fe2+, Ca2+, dan lain-lain).Berdasarkan jumlah kebutuhan tumbuhan, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro (unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar seperti unsur C, H, O, N, P, K, S dan asam nukleat) dan unsur mikro (unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti unsur Cl, Mn, Fe, Zn dan Mo).Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium dapat menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).Suhu Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Suhu optimum adalah suhu yang paling baik untuk petumbuhan tanaman. Suhu terendah bagi tumbuhan untuk dapat tumbuh disebut suhu minimum. Suhu tertinggi bagi tumbuhan untuk dapat tumbuh disebut suhu maksimum.Setiap tumbuhan memiliki suhu minimum, suhu optimum, dan suhu maksimum yang berbeda-beda. Tumbuhan yang hidup di daerah tropis mempunyai suhu minimum sekitar 10oC, sedangkan tumbuhan yang hidup di daerah dingin suhu minimumnya sekitar 5oC. Suhu mempengaruhi semua kegiatan tumbuhan yang berkaitan dengan proses pertumbuhan, seperti absorpsi air, fotosintesis, transpirasi, dan respirasi.Cahaya Cahaya diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis. Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan tumbuhan, karena cahaya dapat merusak auksin, suatu hormon pertumbuhan. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan oleh tumbuhan tidak sama. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh, misalnya bunga matahari. Ada pula tumbuhan yang memerlukan naungan untuk pertumbuhannya.Respon tumbuhan terhadap panjang pendeknya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme. Respon tersebut dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi cahaya, yaitu fitokrom.Kelembapan Kelembapan udara mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap tumbuhan. Sampai pada batas-batas tertentu, tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya air yang dapat diserap dan lebih sedikit yang diuapkan sehingga menyebabkan pembentangan sel-sel. Dengan demikian, sel-sel akan lebih cepat mencapai ukuran yang maksimum. Faktor Dalam (Internal)Faktor dalam yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berasal dari tumbuhan itu sendiri, yaitu gen dan hormon.Gen Gen adalah substansi atau materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik.Hormon Hormon pada tumbuhan (fitohormon) adalah zat yang membantu pertumbuhan tumbuhan. Hormon merupakan senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mempengaruhi pertumbuhan atau proses-proses fisiologi lainnya. Hormon dibentuk di suatu tempat pada tumbuhan, tetapi melakukan fungsinya di tempat lain. Hormon pada tumbuhan antara lain:Auksin Auksin adalah senyawa asam asetat dengan gugus indol bersama derivatnya. Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (pucuk tumbuhan). Jika terkena cahaya matahari, auksin akan mengalami kerusakan sehingga menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hal ini menyebabkan batang membelok ke arah datangnya cahaya karena pertumbuhan bagian yang tidak terkena cahaya lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya. Auksin banyak diproduksi di jaringan meristem pada bagian ujung-ujung tumbuhan, seperti kuncup bunga, pucuk daun, dan ujung batang. Fungsi auksin antara lain:Mengembangkan sel-sel sehingga sel bertambah panjangMerangsang pembentukan bunga dan buahMempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem sehingga mempergiat kambium membentuk sel-sel baruGiberelin Giberelin adalah suatu zat yang mempunyai sifat seperti auksin. Giberelin diperoleh dari jamur Gibberella fujikuroi atau Fusarium monilifarme. Fungsi giberelin antara lain:Mempercepat pertumbuhanMembuat tanaman berbunga sebelum waktunyaMembuat tanaman menjadi lebih tinggi dari normal Membuat buah terbentuk tanpa penyerbukanSitokinin Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain. Zat ini berfungsi mempergiat pembelahan sel dan mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar. Kalin Kalin adalah hormon tumbuhan yang mempengaruhi pembentukan organ pada tumbuhan. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalinn dapat dibedakan atas:Rizokalin, mempengaruhi pembentukan akarKaulokalin, mempengaruhi pembentukan batangAntokalin, mempengaruhi pembentukan bungaGas etilen Tumbuhan menghasilkan gas etilen yang menyebabkan pematangan buah lebih cepat. Gas etilen terutama dihasilkan oleh buah yang sudah tua. Oleh karena itu buah yang sudah tua sering diletakkan di tempat tertutup agar cepat masak. BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Alat dan Bahan3 gelas aqua kosongTanah merahTanah humusKapas 9 biji kacang hijau3.2 Cara KerjaMenyiapkan 3 gelas aqua kosong masing-masing diberi nama dengan labelMelubangi ketiga gelas tersebut sebagai lubang untuk keluarnya airMemasukkan media tanam ke dalam masing-masing gelas yaitu tanah merah, humus, dan kapasKemudian memasukkan 3 biji kacang hijau ke dalam masing-masing gelasMemberi air secukupnya kepada masing-masing gelas tersebutMengamati pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada kacang hijau3.3 Variabel Variabel bebas: jenis media tanamVariabel terikat: kacang hijau3.4 Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data dilakukan dengan eksperimen atau percobaan.BAB IVPEMBAHASANPertumbuhan biji kacang hijau di gelas A dengan media tanah merah terlihat baik batangnya tumbuh dengan tegak dan daun terlihat lebih sbur daripada yang lainnya. Tanah laterit atau serimg disebut tanah merah merupakan tanah yang berwarna merah hingga coklat yang terbentuk pada lingkungan yang lembap, dingin, dan mungkin genangan-genangan air. Secara spesifik tanah merah memiliki profil tanah yang dalam, mudah menyerap air, memiliki kandungan bahan bahan organik yang sedang dan pH netral hingga asam dan banyak mengandung zat besi dan aluminium sehingga baik digunakan sebagai pondasi bangunan karena mudah menyerap air. Tekstur tanah merah relatif padat dan kokoh untuk menopang banguna di atasnya dan sering digunakan untuk lahan perkebunan palawija, kelapa sawit, karet, cengkeh, coklat. Kopi dan lain-lain. Jenis tanah ini terdapat milai dari tepi pantai yang landau sampai dengan pegunungan yang tinggi dengan iklim sedikit kering sampai basah. Persebaran mayoritas meliputi sebagian besar lahan yang ada di Indonesia.Pertumbuhan pada biji kacang hijau di gelas B humus terlihat sangat baik. Batang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan gelas A dan C, sedangkan daunnya sedikit mengkerut tidak pada gelas A dan C. Humus merupakan tanah yang sangat subur, terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. Humus dilenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman. Secara kimia humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik makromolekuler yang mengandung banyak kandungan seperti fenol, asam karboksilat, dan alifatik hidroksida. Ciri-ciri humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai pada lapisan tanah atas sehingga tidak stabil, terutama apabila terjadi perubahan regim suhu, kelembapan dan aerasi. Humus bersifat koloidal seperti liat tetapi amorfous, luas permukaan dan daya serap jauh melebihi liat dengan kapasitas tukar kation 150-300 me/100 g, sedangkan liat hanya 8-100 me/100 g. Humus juga merupakan sumber energi jasad mikro serta memberikan warna gelap pada tanah. Humus sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, humus merupakan sumber makanan bagi tanaman dan akan berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga sangat berperan dalam memuaskan terutama dalam pengikatan bahan kimia toksikdalam tanah dan air. Selain itu humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut air, mencegah penggerusan tanah, menaikkan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Tanah humus merupakan jenis tanah organosol, yaitu tanah yang berasal dari pelapukan bahan-bahan organik.Pertumbuhan biji kacang hijau pada gelas C dengan media tanam kapas terlihat kurang tumbuh dengan baik, batang lebih pendek dibandingka dengan gelas A dan B, sedangkan daunnya kurang membuka dengan baik. Kapas tidak mempunyai kandungan unsur hara sehingga kurang efektif apabila digunakan dalam pertumbuhan perkecambahan.akan tetapi kapas ini juga memiliki kelebihan, yaitu pertumbuhan kecambah akan relatif lebih cepat karena kapas memiliki daya serap air yang tinggi atau imbibisi yang baik hal ini disebabkan molekul-molekul kapas yang renggang.BAB VPENUTUPKesimpulanDengan demikian dapat kami simpulkan, dengan humus sebagai kontrol pada percobaan yang telah kami lakukan bahwa hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak. Karena melihat pertumbuhan pada humus jauh lebih baik dibandingkan dengan tanah merah dan kapas, walaupun pada daunnya terlihat kurang membuka dengan baik.5.2 SaranDalam melakukan pengamatan ini masih terdapat banyak kekurangan. Saran kami sebaiknya pengamatan dilakukan seteliti mungkin agar hasilnya baik dan mempermudah dalam melakukan analisisnya serta sebelum melakukan penanaman terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri. DAFTAR PUSTAKAAlim, Tanri. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan (online). http://www.biologi-sel.com/2014/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. Di akses pada tanggal 23 Desember 2014.Annonymous. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan (online). http://sitimunawarohcr7.wordpress.com/ipa-1/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan/. Di akses pada tanggal 22 Desember 2014. Dewayani, Ari. 2013. Pengaruh Media Tanam Terhadap Perkecambahab Kacang Hijau dan Kekahatannya (online). http://www.slideshare.net/AriDewayani/ pengaruh-media-tanam-terhadap-perkecambahan-kacang-hijau-dan-kekahatannya" http://www.slideshare.net/AriDewayani/ pengaruh-media-tanam-terhadap-perkecambahan-kacang-hijau-dan-kekahatannya. Diakses pada tanggal 24 Desember 2014.Hermawan, Hendra. 2012. Buku Ajar Biologi XII. Surakarta: Citra Pustaka.