Upload
el-kautsar
View
211
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENGATASI DAMPAK BURUK SAMPAH ANORGANIK
MELALUI KOSANIK (KOPERASI SAMPAH ANORGANIK)DI MAN NEGARA
OlehZikrul Kautsar Alam
MAN NEGARA
Jalan Ngurah Rai 103, NegaraKabupaten Jembrana, Provinsi Bali
Tahun 2013
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis
Mengatasi Dampak Buruk Sampah Anorganik melalui KOSANIK (Koperasi Sampah Anorganik) di MAN Negara
2. Identitas Penulis
Nama : Zikrul Kautsar Alam
Kelas : XI IPA 2
3. Identitas Guru Pembimbing
Nama : Dian Fajriya, S.Pd.
NIP : 19840320 200901 2 010
Menyetujui,Guru Pembimbing
Dian Fajriya, S.PdNIP 19840320 200901 2 010
ii
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, karena atas
Karunia-Nya karya tulis yang berjudul “Mengatasi Dampak Buruk Sampah
Anorganik melalui KOSANIK (Koperasi Sampah Anorganik) di MAN Negara”
dapat diselesaikan tepat waktu. Karya tulis ini dibuat dalam rangka menyelesaikan
tugas sekolah.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1) Bapak Drs H. Supriadi, M.Pdi selaku Kepala MAN Negara yang telah
banyak memberikan informasi, saran dan masukan dalam penyusunan
karya tulis ini.
2) Ibu Dian Fajriya, S.Pd selaku guru pembimbing dalam penyusunan karya
tulis ini.
3) Seluruh Warga MAN Negara.
Penulis menyadari karya tulis ini masih memerlukan penyempurnaan agar
menghasilkan tulisan yang lebih bermutu, dan dapat dijadikan acuan bagi semua
pihak.
Negara, 10 Mei 2013
Penulis
iii
Mengatasi Dampak Buruk Sampah Anorganik melalui KOSANIK
(Koperasi Sampah Anorganik)di MAN Negara
Abstrak
Di MAN Negara sampah menjadi masalah serius, khususnya sampah anorganik, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, botol, gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Dampak negatif dari sampah anorganik sangat berbahaya, karena tidak bisa diurai. Memproduksi berlebih terhadap sampah anorganik mengakibatkan jumlah sampah tersebut sangat besar, karena bukan berasal dari senyawa biologis. Sampah anorganik khususnya plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Penyediaan pengangkutan sampah maupun tempat pembuangan akhir (TPA) belum bisa diandalkan. Ini akan mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan. Maka dari itu, pengadaan KOSANIK (Koperasi Sampah Anorganik) diharapkan dapat mengatasi dampak buruk sampah anorganik di MAN Negara.
Kata kunci: sampah, anorganik
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul .....................................................................................................
Halaman Pengesahan ..........................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Abstrak .................................................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Koperasi ......................................................................................
2.2 Hakikat Sampah ......................................................................................
2.3 Pengertian Koperasi Sampah Anorganik .................................................
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian ................................................................................
3.2 Waktu Penelitian ..................................................................................
3.3 Sumber Data ......................................................................................
3.4 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Cara dan Sistem Operasional Koperasi Sampah Anorganik ...............
4.2 Manfaat Koperasi Sampah Anorganik terhadap Lingkugan ...............
BAB V. PENUTUP
5.1 Simpulan ....................................................................................................
5.2 Saran ..........................................................................................................
Daftar pustaka
Lampiran
v
i
ii
iii
iv
v
1
4
4
4
5
5
6
7
7
7
7
8
9
10
11
11
BAB I
PENDAHUHUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang
tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola
konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah
yang semakin beragam. Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang
terbuang atau dibuang hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam.
Penangangan dan pengelolaan akan semakin kompleks dan rumit dengan semakin
kompleksnya jenis maupun komposisi sampah.
Secara umum, sampah dibedakan menjadi 2, yaitu sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah alami berasal dari sisa-sisa
makhluk hidup, seperti kotoran hewan dan dedaunan yang mudah diurai oleh
tanah. Sedangkan sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,
seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, botol, gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Hampir setiap hari kita memproduksi sampah
tersebut.
Memproduksi berlebih terhadap sampah anorganik mengakibatkan jumlah
sampah tersebut sangat besar, karena bukan berasal dari senyawa biologis.
Sampah anorganik khususnya plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-
biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun
hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah anorganik
tersebut dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Pada zaman modern ini, kita tidak lepas dari penggunaan plastik. Ini
dikarenakan sifat plastik itu sendiri yang ringan, mudah dicari, dan sekali pakai.
Buktinya di toko, warung, dan kantin-kantin sekolah sebagian besar jajanan atau
makanan dibungkus menggunakan plastik/kertas.
Seperti pemberitaan media massa belakangan ini, pemerintah sudah
kewalahan meghadapi masalah sampah. Masalah-masalah tersebut yaitu
penyediaan pengangkutan sampah, tempat pembuangan akhir, sampai sampah
vi1
yang dibuang ke sungai yang mengakibatkan banjir di mana-mana. Pengelolaan
sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah dengan mengumpulkan,
mengangkut dan membuang sampah ke TPA saja, tetapi harus dilakukan secara
tersusun dan terpadu agar memberikan manfaat secara ekonomis, sehat bagi
masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku
masyarakat. Sudah saatnya sebagai penghasil sampah kita ikut membantu, bahkan
ikut bertanggung jawab minimal mengurus sampahnya sendiri.
Di sekolah-sekolah, pengelolaan sampah menjadi masalah tersendiri yang
masih sulit diatasi. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya kantin di masing-
masing sekolah, namun TPA hanya satu tempat (terbatas). Biasanya, untuk
melenyapkan sampah anorganik dilakukan dengan cara dibakar. Sudah bisa
dipastikan ini akan mengakibatkan polusi udara. Jadi, masyarakat, khususnya
masyarakat sekolah memiliki peranan penting dalam pengelolaan sampah
tersebut, karena pada hakikatnya sampah dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri.
Setiap hari kita diposisikan sebagai produsen sampah yang senantiasa
memproduksi sampah terus-menerus. Bayangkan jika setiap hari kita
menghasilkan sampah anorganik dalam jumlah tertentu, dikalikan jumlah
penduduk Indonesia dalam sebulan, setahun dan seterusnya, maka kita akan
melihat gunungan sampah yang besar dan tinggi.
Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai
barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu
dimanfaatkan. Selain itu, sampah sering dianggap sebagai sesuatu yang mengotori
lingkungan, terutama sampah anorganik. Sampah anorganik dikatakan mengotori
lingkungan karena tidak dapat membusuk. Sampah anorganik yang sulit diuraikan
akan menimbulkan masalah serius dalam kaitannya dengan pencemaran
lingkungan terutama pencemaran tanah. Bakteri pengurai di dalam tanah tidak
dapat menguraikan sampah anorganik, misalnya kaleng, kayu, besi, dan plastik.
Sedangkan untuk sampah organik tidak ada masalah dalam penguraiannya, bakteri
pengurai mampu menguraikannya. Sampah anorganik terbagi menjadi sampah
rumah tangga, sampah industri, dan sampah makhluk hidup. Intensitas
pencemarannya sangat tinggi dan selanjutnya menimbulkan kerugian untuk
vii2
masyarakat. Ini juga berakibat buruk pada lingkungan hidup kita yang ternyata
dampaknya signifikan.
Akan tetapi anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Tidak selamanya
sampah anorganik mengotori lingkungan. Sampah anorganik tidak akan
mengotori lingkungan jika dikelola dengan baik. Paradigma baru memandang
sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomis dan dapat
dimanfaatkan, misalnya untuk energi, kompos, ataupun untuk pupuk. Pengelolaan
sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan
dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan,
penggunaan kembali, dan pendaurulangan, sedangkan penanganan sampah
meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan
akhir.
Pemanfaatan sampah anorganik dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan
yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Pemanfaatan
kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas,
plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan
kepada pengepul.
Kita bisa ikut berperan dalam mengatasi masalah sampah ini. Sampah ini
dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan
produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik
wadah pembungkus makanan, botol, gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan
kertas.
Oleh karena itu, penulis menyusun karya ilmiah yang berjudul “Mengatasi
Dampak Buruk Sampah Anorganik melalui KOSANIK (Koperasi Sampah
Anorganik) di MAN Negara.” Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu
upaya untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah, khususnya pengelolaan
sampah rumah tangga.
viii3
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah sistem operasional koperasi sampah di MAN Negara?
1.2.2 Apakah dampak buruk sampah anorganik di MAN Negara dapat
teratasi melalui pengadaan KOSANIK?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sistem operasional koperasi sampah di MAN
Negara
1.3.2 Untuk mengatasi dampak buruk sampah anorganik di MAN Negara
1.4 Manfaat Penelitian
Pembaca diharapkan mendapatkan pengetahuan tentang Koperasi
Sampah Anorganik baik dari sistem operasionalnya dan manfaatnya. Dengan
mengetahui poin-poin tersebut diharapkan para pembaca dapat mendirikan
usaha tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.
ix4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Koperasi
Koperasi menurut Wikipedia adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan
kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Sedangkan menurut Website G.Excess koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Maka, dari dua pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang dioperasikan oleh
anggotanya demi kepentingan bersama.
2.2 Hakikat Sampah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sampah merupakan barang atau
benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi.
“Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya
atau pemilik semula” (Tandjung,1982). ”Sampah adalah sumber daya yang tidak
siap pakai” (Radyastuti, 1996).
Menurut Wikipedia sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sedangkan menurut Website Pojok Pedia,
sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Maka, sampah
adalah material sisa yang sudah tidak terpakai yang berasal dari aktivitas manusia
maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah menurut asal zat yang dikandungnya, secara garis besar dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, misalnya sisa sayuran,
buah-buahan dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang
berasal dari benda mati, misalnya plastik, kertas, kaca, kaleng dan besi. Sampah
anorganik sulit hancur dan sulit diolah.
x5
Akibat atau dampak negatif sampah anorganik terhadap lingkungan adalah
sebagai berikut.
a. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
b. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan
membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah, seperti cacing.
c. Tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman
akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
d. Mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
e. Menurunkan kesuburan tanah karena dapat menghalangi sirkulasi udara di
dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu
meyuburkan tanah.
f. Sulit diurai, mempunyai umur panjang, ringan, dan mudah diterbangkan
angin hingga ke laut sekalipun.
g. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut
menganggap sampah anorganik, khususnya plastik sebagai makanan dan
akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
h. Ketika hewan mati, sampah anorganik yang berada di dalam tubuhnya
tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan
lainnya.
i. Pembuangan sampah anorganik sembarangan di sungai-sungai akan
mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang
menyebabkan banjir.
2.3 Pengertian Koperasi Sampah Anorganik
Koperasi Sampah adalah badan usaha yang dioperasikan dengan sistem
koperasi. Umumnya menyimpan dan meminjam melalui sampah yang dikonversi
sebagai uang. Artinya, sampah tersebut dipilah-pilah dan diberi nilai sejumlah
rupiah sesuai kesepakatan.
xi6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN Negara. Pertimbangan memilih MAN
Negara karena merupakan sekolah yang memiliki jumlah penggunaan sampah
plastik yang relatif tinggi.
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 20 April sampai 23 April 2013.
3.3 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh warga MAN Negara.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan dengan dua cara,
yaitu sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatakan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi
kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang
diajukan peniliti sehubungan dengan variabel atau permasalahan yang
akan diteliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mengarsipkan segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu kegiatan dan
menarsipkan hal-hal yang dianggap penting. Hal-hal ini berupa naskah,
foto kegiatan, dokumen penting, dan lain sebagainya.
xii7
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, menggunakan dua analisis yaitu sebagai berikut.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah merupakan salah satu cara analisis yang
mempergunakan data kualitatif. Wujud data kualitatif adalah kata-kata
bukan angka. Cara memperolehnya tidak menggunakan alat-alat pengukur.
Data diperoleh dengan cara seperti: observasi, wawancara, intisari
dokumen, pita rekaman, dan gambar.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah merupakan salah satu analisis yang
mempergunakan data kuantitatif. Wujud data kuantitatif adalah angka-
angka. Cara memperolehnya dengan menggunakan tes atau alat ukur yang
sudah standar. Analisis hanya bersifat deskriptif dengan penyimpulan
lebih mendasarkan diri pada nilai rata-rata amatan atau persentase amatan.
xiii8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sistem Operasional Koperasi Sampah Anorganik
Kami membentuk KOSANIK dengan cara mirip dengan bank sampah.
Pertama adalah modal dan menyusun anggota. Standar tim kerja koperasi sampah
dalam mengoperasikan koperasi ini membutuhkan 3 orang, yaitu 1 orang sebagai
manager, 1 orang sebagai administrasi dan keuangan,1 orang sebagai logistik atau
tukang timbang. Meskipun sudah ada pembagian tugas, ketiga orang tersebut
memerankan diri sebagai marketing, karena ada alokasi komisi penjualan bagi
setiap nasabah yang melakukan penyetoran.
Kedua adalah penyesuaian sampah yang akan disetor oleh nasabah.
Orang/nasabah menabung sampah yang sudah dipilah dari rumah masing-masing
sesuai dengan jenisnya. Sampah yang akan diterima oleh kami adalah sampah
daur ulang yang nantinya dapat dimodifikasi menjadi barang yang mempunyai
nilai tambah maupun dijual ke KKPS (Kelompok Kerja Pemungut Sampah) atau
pemulung. Karena harga/nilai setiap jenis berbeda, maka sampah perlu di timbang
berdasarkan jenisnya. Petugas KOSANIK akan melakukan pencatatan. Bagi
nasabah baru akan dicatat di buku register, buku besar dan buku tabungan
nasabah. Sedangkan bagi nasabah lama akan dicatat di buku besar dan buku
tabungan nasabah. Di buku besar dan buku tabungan nasabah tercatat secara
detail, seperti jumlah dan jenis masing-masing sampah yang disetor.
KOSANIK mempunyai aturan yang agak berbeda dari bank sampah/bank
pada umumnya. Dalam hal ini, para nasabah diwajibkan untuk menyetor sampah
pada waktu tertentu. Mengenai pinjaman, pegawai/pengelola koperasi ini
memberikan pinjaman kepada nasabah dengan syarat nasabah tersebut sudah
menjadi nasabah minimal 3 bulan. Total pinjaman yang bisa diberikan sementara
ini adalah maximal 3x dari rata-rata tabungan perbulannya. Dengan begitu kita
bisa perhitungkan berapa kemampuan cicilannya. Cicilannya adalah berupa
sampah yang dihasilkan oleh nasabah. Cicilannya bisa per minggu, atau per
duaminggu tergantung dari sampah yang dihasilkan oleh nasabah.
xiv9
Kami menggolongkan nasabah menjadi 3 kategori yaitu, nasabah kategori
rumah tangga, nasabah kategori komunitas pendidikan (sekolah/kampus), dan
nasabah kategori lembaga (perkantoran, perusahaan, dan pertokoan).
4.2 Manfaat Koperasi Sampah Anorganik terhadap lingkugan
Secara tidak langsung, Koperasi Sampah Anorganik berperan dalam
mengurangi dampak perubahan iklim. Seperti yang diketahui ternyata sampah
juga menjadi salah satu faktor peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di
atmosfer,
Tujuan dibangunnya KOSANIK di MAN Negara adalah untuk membangun
kepedulian masyarakat sekolah agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah sehingga
mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah tersebut.
Selain itu Koperasi Sampah Anorganik memiliki manfaat menciptakan
pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat. khususnya di lingkungan
MAN Negara.
KOSANIK dapat dijadikan solusi untuk mencapai lingkungan sekolah yang
bersih dan nyaman bagi warga sekolah. Dengan pola ini maka warga sekolah
selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan
pemasukan dari sampah-sampah yang dikumpulkan.
Oleh karena itu adanya Koperasi Sampah Anorganik adalah solusi tepat
untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan, khususnya lingkungan MAN
Negara. Selain itu, kualitas lingkungan sekolah lebih terjamin karena secara
otomatis masyarakat sekolah terbiasa mengumpulkan sampahnya sendiri daripada
membuangnya di tempat sembarangan.
xv10
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.1.1 Koperasi Sampah Anorganik merupakan badan usaha yang
dioperasikan dengan sistem koperasi yaitu yang pada umumnya
menyimpan dan meminjam melalui sampah yang dikonversi sebagai
uang artinya sampah tersebut dipilah-pilah dan diberi nilai sejumlah
rupiah sesuai yang sudah disepakati.
5.1.2 Koperasi Sampah Anorganik dibentuk dengan cara membentuk
panitia kerja dan penyediaan modal awal.
5.1.3 Mengelola Koperasi Sampah Anorganik dilakukan dari dan untuk
anggota.
5.1.4 Terbentuknya Koperasi Sampah Anorganik adalah solusi tepat untuk
mengurangi dampak kerusakan lingkungan, khususnya lingkungan
MAN Negara.
5.1.5 Koperasi Sampah Anorganik mampu meningkatkan ekonomi
masyarakat karena pada sistem operasionalnya nasabah bisa memiliki
simpanan uang dalam bentuk tabungan.
5.1.6 Dengan meningkatnya budaya menabung sampah, maka masyarakat
akan berlomba-lomba memungut sampah sehingga lingkungan
menjadi lebih bersih dan dapat mengurangi atau mengatasi masalah
sampah anorganik.
5.2 Saran
Dengan Koperasi Sampah Anorganik, di samping ikut mengatasi masalah
sampah dan melestarikan alam, kita juga mendapat keuntungan keuangan, karena
itu marilah mulai memilah sampah dengan benar.
xvi11
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2013. Koperasi. From http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi, 21 April
2013
Sugeng. 2010. Pengertian Koperasi, Prinsip, Peran, dan Manfaat Koperasi. From
http://www.g-excess.com/3671/pengertian-koperasi-prinsip-peran-dan-
manfaat-koperasi/2/, 21 April 2013
Rizkyanasofiya. 2012. Dampak Negatif Limbah Plastik.From
http://rizkyanasofiya.wordpress.com/2012/10/08/dampak-negatif-
limbah-plastik/, 22 April 2013
xvii
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP SINGKAT
Nama Lengkap : Zikrul Kautsar AlamNama Panggilan : AlamTempat / Tanggal Lahir : Melaya, 26 Desember 1996Alamat Rumah : Jl. Pahlawan Sukoto 16A, Melaya Krajan, Ds. Melaya, Kec.
Melaya, Kab. Jembrana.Umur : 17 tahunAgama : IslamHobi : Menulis, sepak bola, dan bermain gitar.No.Telp / Hp. : 087762612452Email / Facebook / Blog :
Email : [email protected] Facebook : Nyam si’Kapiten
Pekerjaan : PelajarAlamat Institusi : MAN NegaraNo. Telp. / Hp. : ( 0365 ) 41308Pengalaman Organisasi :
1. Seksi Kegiatan Pramuka PMR MAN Negara Periode 2012/2013
Prestasi yang diraih :1. Juara 2 Lomba Kompetisi Sains Madrasah Bidang
Study Fisika Tingkat Kabupaten 20132. Juara 2 Lomba Liga Pelajar Indonesia (LPI) Tingkat
Provinsi Tahun 2012
xviii
1010
Foto 3 x 4 Penulis,
Zikrul Kautsar Alam