27
MENGATASI DAMPAK BURUK SAMPAH ANORGANIK MELALUI KOSANIK (KOPERASI SAMPAH ANORGANIK) DI MAN NEGARA Oleh Zikrul Kautsar Alam i

KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

MENGATASI DAMPAK BURUK SAMPAH ANORGANIK

MELALUI KOSANIK (KOPERASI SAMPAH ANORGANIK)DI MAN NEGARA

OlehZikrul Kautsar Alam

MAN NEGARA

Jalan Ngurah Rai 103, NegaraKabupaten Jembrana, Provinsi Bali

Tahun 2013

i

Page 2: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis

Mengatasi Dampak Buruk Sampah Anorganik melalui KOSANIK (Koperasi Sampah Anorganik) di MAN Negara

2. Identitas Penulis

Nama : Zikrul Kautsar Alam

Kelas : XI IPA 2

3. Identitas Guru Pembimbing

Nama : Dian Fajriya, S.Pd.

NIP : 19840320 200901 2 010

Menyetujui,Guru Pembimbing

Dian Fajriya, S.PdNIP 19840320 200901 2 010

ii

Page 3: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, karena atas

Karunia-Nya karya tulis yang berjudul “Mengatasi Dampak Buruk Sampah

Anorganik melalui KOSANIK (Koperasi Sampah Anorganik) di MAN Negara”

dapat diselesaikan tepat waktu. Karya tulis ini dibuat dalam rangka menyelesaikan

tugas sekolah.

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1) Bapak Drs H. Supriadi, M.Pdi selaku Kepala MAN Negara yang telah

banyak memberikan informasi, saran dan masukan dalam penyusunan

karya tulis ini.

2) Ibu Dian Fajriya, S.Pd selaku guru pembimbing dalam penyusunan karya

tulis ini.

3) Seluruh Warga MAN Negara.

Penulis menyadari karya tulis ini masih memerlukan penyempurnaan agar

menghasilkan tulisan yang lebih bermutu, dan dapat dijadikan acuan bagi semua

pihak.

Negara, 10 Mei 2013

Penulis

iii

Page 4: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

Mengatasi Dampak Buruk Sampah Anorganik melalui KOSANIK

(Koperasi Sampah Anorganik)di MAN Negara

Abstrak

Di MAN Negara sampah menjadi masalah serius, khususnya sampah anorganik, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, botol, gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Dampak negatif dari sampah anorganik sangat berbahaya, karena tidak bisa diurai. Memproduksi berlebih terhadap sampah anorganik mengakibatkan jumlah sampah tersebut sangat besar, karena bukan berasal dari senyawa biologis. Sampah anorganik khususnya plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Penyediaan pengangkutan sampah maupun tempat pembuangan akhir (TPA) belum bisa diandalkan. Ini akan mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan. Maka dari itu, pengadaan KOSANIK (Koperasi Sampah Anorganik) diharapkan dapat mengatasi dampak buruk sampah anorganik di MAN Negara.

Kata kunci: sampah, anorganik

iv

Page 5: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

DAFTAR ISI

Halaman Judul .....................................................................................................

Halaman Pengesahan ..........................................................................................

Kata Pengantar ..........................................................................................................

Abstrak .................................................................................................................

Daftar Isi ...............................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koperasi ......................................................................................

2.2 Hakikat Sampah ......................................................................................

2.3 Pengertian Koperasi Sampah Anorganik .................................................

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian ................................................................................

3.2 Waktu Penelitian ..................................................................................

3.3 Sumber Data ......................................................................................

3.4 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................

3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Cara dan Sistem Operasional Koperasi Sampah Anorganik ...............

4.2 Manfaat Koperasi Sampah Anorganik terhadap Lingkugan ...............

BAB V. PENUTUP

5.1 Simpulan ....................................................................................................

5.2 Saran ..........................................................................................................

Daftar pustaka

Lampiran

v

i

ii

iii

iv

v

1

4

4

4

5

5

6

7

7

7

7

8

9

10

11

11

Page 6: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

BAB I

PENDAHUHUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang

tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola

konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah

yang semakin beragam. Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang

terbuang atau dibuang hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam.

Penangangan dan pengelolaan akan semakin kompleks dan rumit dengan semakin

kompleksnya jenis maupun komposisi sampah.

Secara umum, sampah dibedakan menjadi 2, yaitu sampah organik dan

sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah alami berasal dari sisa-sisa

makhluk hidup, seperti kotoran hewan dan dedaunan yang mudah diurai oleh

tanah. Sedangkan sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,

seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, botol, gelas minuman,

kaleng, kayu, dan sebagainya. Hampir setiap hari kita memproduksi sampah

tersebut.

Memproduksi berlebih terhadap sampah anorganik mengakibatkan jumlah

sampah tersebut sangat besar, karena bukan berasal dari senyawa biologis.

Sampah anorganik khususnya plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-

biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun

hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah anorganik

tersebut dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.

Pada zaman modern ini, kita tidak lepas dari penggunaan plastik. Ini

dikarenakan sifat plastik itu sendiri yang ringan, mudah dicari, dan sekali pakai.

Buktinya di toko, warung, dan kantin-kantin sekolah sebagian besar jajanan atau

makanan dibungkus menggunakan plastik/kertas.

Seperti pemberitaan media massa belakangan ini, pemerintah sudah

kewalahan meghadapi masalah sampah. Masalah-masalah tersebut yaitu

penyediaan pengangkutan sampah, tempat pembuangan akhir, sampai sampah

vi1

Page 7: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

yang dibuang ke sungai yang mengakibatkan banjir di mana-mana. Pengelolaan

sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah dengan mengumpulkan,

mengangkut dan membuang sampah ke TPA saja, tetapi harus dilakukan secara

tersusun dan terpadu agar memberikan manfaat secara ekonomis, sehat bagi

masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku

masyarakat. Sudah saatnya sebagai penghasil sampah kita ikut membantu, bahkan

ikut bertanggung jawab minimal mengurus sampahnya sendiri.

Di sekolah-sekolah, pengelolaan sampah menjadi masalah tersendiri yang

masih sulit diatasi. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya kantin di masing-

masing sekolah, namun TPA hanya satu tempat (terbatas). Biasanya, untuk

melenyapkan sampah anorganik dilakukan dengan cara dibakar. Sudah bisa

dipastikan ini akan mengakibatkan polusi udara. Jadi, masyarakat, khususnya

masyarakat sekolah memiliki peranan penting dalam pengelolaan sampah

tersebut, karena pada hakikatnya sampah dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri.

Setiap hari kita diposisikan sebagai produsen sampah yang senantiasa

memproduksi sampah terus-menerus. Bayangkan jika setiap hari kita

menghasilkan sampah anorganik dalam jumlah tertentu, dikalikan jumlah

penduduk Indonesia dalam sebulan, setahun dan seterusnya, maka kita akan

melihat gunungan sampah yang besar dan tinggi.

Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai

barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu

dimanfaatkan. Selain itu, sampah sering dianggap sebagai sesuatu yang mengotori

lingkungan, terutama sampah anorganik. Sampah anorganik dikatakan mengotori

lingkungan karena tidak dapat membusuk. Sampah anorganik yang sulit diuraikan

akan menimbulkan masalah serius dalam kaitannya dengan pencemaran

lingkungan terutama pencemaran tanah. Bakteri pengurai di dalam tanah tidak

dapat menguraikan sampah anorganik, misalnya kaleng, kayu, besi, dan plastik.

Sedangkan untuk sampah organik tidak ada masalah dalam penguraiannya, bakteri

pengurai mampu menguraikannya. Sampah anorganik terbagi menjadi sampah

rumah tangga, sampah industri, dan sampah makhluk hidup. Intensitas

pencemarannya sangat tinggi dan selanjutnya menimbulkan kerugian untuk

vii2

Page 8: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

masyarakat. Ini juga berakibat buruk pada lingkungan hidup kita yang ternyata

dampaknya signifikan.

Akan tetapi anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Tidak selamanya

sampah anorganik mengotori lingkungan. Sampah anorganik tidak akan

mengotori lingkungan jika dikelola dengan baik. Paradigma baru memandang

sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomis dan dapat

dimanfaatkan, misalnya untuk energi, kompos, ataupun untuk pupuk. Pengelolaan

sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan

dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan,

penggunaan kembali, dan pendaurulangan, sedangkan penanganan sampah

meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan

akhir.

Pemanfaatan sampah anorganik dapat dilakukan secara langsung dan tidak

langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan

yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Pemanfaatan

kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas,

plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan

kepada pengepul.

Kita bisa ikut berperan dalam mengatasi masalah sampah ini. Sampah ini

dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan

produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik

wadah pembungkus makanan, botol, gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan

kertas.

Oleh karena itu, penulis menyusun karya ilmiah yang berjudul “Mengatasi

Dampak Buruk Sampah Anorganik melalui KOSANIK (Koperasi Sampah

Anorganik) di MAN Negara.” Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu

upaya untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah, khususnya pengelolaan

sampah rumah tangga.

viii3

Page 9: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah sistem operasional koperasi sampah di MAN Negara?

1.2.2 Apakah dampak buruk sampah anorganik di MAN Negara dapat

teratasi melalui pengadaan KOSANIK?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui sistem operasional koperasi sampah di MAN

Negara

1.3.2 Untuk mengatasi dampak buruk sampah anorganik di MAN Negara

1.4 Manfaat Penelitian

Pembaca diharapkan mendapatkan pengetahuan tentang Koperasi

Sampah Anorganik baik dari sistem operasionalnya dan manfaatnya. Dengan

mengetahui poin-poin tersebut diharapkan para pembaca dapat mendirikan

usaha tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.

ix4

Page 10: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koperasi

Koperasi menurut Wikipedia adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan

dioperasikan oleh orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan

kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas

kekeluargaan. Sedangkan menurut Website G.Excess koperasi adalah badan usaha

yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Maka, dari dua pengertian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang dioperasikan oleh

anggotanya demi kepentingan bersama.

2.2 Hakikat Sampah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sampah merupakan barang atau

benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi.

“Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya

atau pemilik semula” (Tandjung,1982). ”Sampah adalah sumber daya yang tidak

siap pakai” (Radyastuti, 1996).

Menurut Wikipedia sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan

setelah berakhirnya suatu proses. Sedangkan menurut Website Pojok Pedia,

sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas

manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Maka, sampah

adalah material sisa yang sudah tidak terpakai yang berasal dari aktivitas manusia

maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Sampah menurut asal zat yang dikandungnya, secara garis besar dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah

organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, misalnya sisa sayuran,

buah-buahan dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang

berasal dari benda mati, misalnya plastik, kertas, kaca, kaleng dan besi. Sampah

anorganik sulit hancur dan sulit diolah.

x5

Page 11: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

Akibat atau dampak negatif sampah anorganik terhadap lingkungan adalah

sebagai berikut.

a. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.

b. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan

membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah, seperti cacing.

c. Tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman

akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

d. Mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.

e. Menurunkan kesuburan tanah karena dapat menghalangi sirkulasi udara di

dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu

meyuburkan tanah.

f. Sulit diurai, mempunyai umur panjang, ringan, dan mudah diterbangkan

angin hingga ke laut sekalipun.

g. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut

menganggap sampah anorganik, khususnya plastik sebagai makanan dan

akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.

h. Ketika hewan mati, sampah anorganik yang berada di dalam tubuhnya

tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan

lainnya.

i. Pembuangan sampah anorganik sembarangan di sungai-sungai akan

mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang

menyebabkan banjir.

2.3 Pengertian Koperasi Sampah Anorganik

Koperasi Sampah adalah badan usaha yang dioperasikan dengan sistem

koperasi. Umumnya menyimpan dan meminjam melalui sampah yang dikonversi

sebagai uang. Artinya, sampah tersebut dipilah-pilah dan diberi nilai sejumlah

rupiah sesuai kesepakatan.

xi6

Page 12: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Negara. Pertimbangan memilih MAN

Negara karena merupakan sekolah yang memiliki jumlah penggunaan sampah

plastik yang relatif tinggi.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 20 April sampai 23 April 2013.

3.3 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh warga MAN Negara.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan dengan dua cara,

yaitu sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatakan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.

Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi

kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang

diajukan peniliti sehubungan dengan variabel atau permasalahan yang

akan diteliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mengarsipkan segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu kegiatan dan

menarsipkan hal-hal yang dianggap penting. Hal-hal ini berupa naskah,

foto kegiatan, dokumen penting, dan lain sebagainya.

xii7

Page 13: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menggunakan dua analisis yaitu sebagai berikut.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah merupakan salah satu cara analisis yang

mempergunakan data kualitatif. Wujud data kualitatif adalah kata-kata

bukan angka. Cara memperolehnya tidak menggunakan alat-alat pengukur.

Data diperoleh dengan cara seperti: observasi, wawancara, intisari

dokumen, pita rekaman, dan gambar.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah merupakan salah satu analisis yang

mempergunakan data kuantitatif. Wujud data kuantitatif adalah angka-

angka. Cara memperolehnya dengan menggunakan tes atau alat ukur yang

sudah standar. Analisis hanya bersifat deskriptif dengan penyimpulan

lebih mendasarkan diri pada nilai rata-rata amatan atau persentase amatan.

xiii8

Page 14: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sistem Operasional Koperasi Sampah Anorganik

Kami membentuk KOSANIK dengan cara mirip dengan bank sampah.

Pertama adalah modal dan menyusun anggota. Standar tim kerja koperasi sampah

dalam mengoperasikan koperasi ini membutuhkan 3 orang, yaitu 1 orang sebagai

manager, 1 orang sebagai administrasi dan keuangan,1 orang sebagai logistik atau

tukang timbang. Meskipun sudah ada pembagian tugas, ketiga orang tersebut

memerankan diri sebagai marketing, karena ada alokasi komisi penjualan bagi

setiap nasabah yang melakukan penyetoran.

Kedua adalah penyesuaian sampah yang akan disetor oleh nasabah.

Orang/nasabah menabung sampah yang sudah dipilah dari rumah masing-masing

sesuai dengan jenisnya. Sampah yang akan diterima oleh kami adalah sampah

daur ulang yang nantinya dapat dimodifikasi menjadi barang yang mempunyai

nilai tambah maupun dijual ke KKPS (Kelompok Kerja Pemungut Sampah) atau

pemulung. Karena harga/nilai setiap jenis berbeda, maka sampah perlu di timbang

berdasarkan jenisnya. Petugas KOSANIK akan melakukan pencatatan. Bagi

nasabah baru akan dicatat di buku register, buku besar dan buku tabungan

nasabah. Sedangkan bagi nasabah lama akan dicatat di buku besar dan buku

tabungan nasabah. Di buku besar dan buku tabungan nasabah tercatat secara

detail, seperti jumlah dan jenis masing-masing sampah yang disetor.

KOSANIK mempunyai aturan yang agak berbeda dari bank sampah/bank

pada umumnya. Dalam hal ini, para nasabah diwajibkan untuk menyetor sampah

pada waktu tertentu. Mengenai pinjaman, pegawai/pengelola koperasi ini

memberikan pinjaman kepada nasabah dengan syarat nasabah tersebut sudah

menjadi nasabah minimal 3 bulan. Total pinjaman yang bisa diberikan sementara

ini adalah maximal 3x dari rata-rata tabungan perbulannya. Dengan begitu kita

bisa perhitungkan berapa kemampuan cicilannya. Cicilannya adalah berupa

sampah yang dihasilkan oleh nasabah. Cicilannya bisa per minggu, atau per

duaminggu tergantung dari sampah yang dihasilkan oleh nasabah.

xiv9

Page 15: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

Kami menggolongkan nasabah menjadi 3 kategori yaitu, nasabah kategori

rumah tangga, nasabah kategori komunitas pendidikan (sekolah/kampus), dan

nasabah kategori lembaga (perkantoran, perusahaan, dan pertokoan).

4.2 Manfaat Koperasi Sampah Anorganik terhadap lingkugan

Secara tidak langsung, Koperasi Sampah Anorganik berperan dalam

mengurangi dampak perubahan iklim. Seperti yang diketahui ternyata sampah

juga menjadi salah satu faktor peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di

atmosfer,

Tujuan dibangunnya KOSANIK di MAN Negara adalah untuk membangun

kepedulian masyarakat sekolah agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah sehingga

mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah tersebut.

Selain itu Koperasi Sampah Anorganik memiliki manfaat menciptakan

pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat. khususnya di lingkungan

MAN Negara.

KOSANIK dapat dijadikan solusi untuk mencapai lingkungan sekolah yang

bersih dan nyaman bagi warga sekolah. Dengan pola ini maka warga sekolah

selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan

pemasukan dari sampah-sampah yang dikumpulkan.

Oleh karena itu adanya Koperasi Sampah Anorganik adalah solusi tepat

untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan, khususnya lingkungan MAN

Negara. Selain itu, kualitas lingkungan sekolah lebih terjamin karena secara

otomatis masyarakat sekolah terbiasa mengumpulkan sampahnya sendiri daripada

membuangnya di tempat sembarangan.

xv10

Page 16: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

5.1.1 Koperasi Sampah Anorganik merupakan badan usaha yang

dioperasikan dengan sistem koperasi yaitu yang pada umumnya

menyimpan dan meminjam melalui sampah yang dikonversi sebagai

uang artinya sampah tersebut dipilah-pilah dan diberi nilai sejumlah

rupiah sesuai yang sudah disepakati.

5.1.2 Koperasi Sampah Anorganik dibentuk dengan cara membentuk

panitia kerja dan penyediaan modal awal.

5.1.3 Mengelola Koperasi Sampah Anorganik dilakukan dari dan untuk

anggota.

5.1.4 Terbentuknya Koperasi Sampah Anorganik adalah solusi tepat untuk

mengurangi dampak kerusakan lingkungan, khususnya lingkungan

MAN Negara.

5.1.5 Koperasi Sampah Anorganik mampu meningkatkan ekonomi

masyarakat karena pada sistem operasionalnya nasabah bisa memiliki

simpanan uang dalam bentuk tabungan.

5.1.6 Dengan meningkatnya budaya menabung sampah, maka masyarakat

akan berlomba-lomba memungut sampah sehingga lingkungan

menjadi lebih bersih dan dapat mengurangi atau mengatasi masalah

sampah anorganik.

5.2 Saran

Dengan Koperasi Sampah Anorganik, di samping ikut mengatasi masalah

sampah dan melestarikan alam, kita juga mendapat keuntungan keuangan, karena

itu marilah mulai memilah sampah dengan benar.

xvi11

Page 17: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2013. Koperasi. From http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi, 21 April

2013

Sugeng. 2010. Pengertian Koperasi, Prinsip, Peran, dan Manfaat Koperasi. From

http://www.g-excess.com/3671/pengertian-koperasi-prinsip-peran-dan-

manfaat-koperasi/2/, 21 April 2013

Rizkyanasofiya. 2012. Dampak Negatif Limbah Plastik.From

http://rizkyanasofiya.wordpress.com/2012/10/08/dampak-negatif-

limbah-plastik/, 22 April 2013

xvii

Page 18: KTI Mengatasi Sampah Melalui Pendirian KSP.doc

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP SINGKAT

Nama Lengkap : Zikrul Kautsar AlamNama Panggilan : AlamTempat / Tanggal Lahir : Melaya, 26 Desember 1996Alamat Rumah : Jl. Pahlawan Sukoto 16A, Melaya Krajan, Ds. Melaya, Kec.

Melaya, Kab. Jembrana.Umur : 17 tahunAgama : IslamHobi : Menulis, sepak bola, dan bermain gitar.No.Telp / Hp. : 087762612452Email / Facebook / Blog :

Email : [email protected] Facebook : Nyam si’Kapiten

Pekerjaan : PelajarAlamat Institusi : MAN NegaraNo. Telp. / Hp. : ( 0365 ) 41308Pengalaman Organisasi :

1. Seksi Kegiatan Pramuka PMR MAN Negara Periode 2012/2013

Prestasi yang diraih :1. Juara 2 Lomba Kompetisi Sains Madrasah Bidang

Study Fisika Tingkat Kabupaten 20132. Juara 2 Lomba Liga Pelajar Indonesia (LPI) Tingkat

Provinsi Tahun 2012

xviii

1010

Foto 3 x 4 Penulis,

Zikrul Kautsar Alam