Upload
indragunawan
View
70
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
menstruasi
Citation preview
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI TERHADAP PERILAKU PRA MENARCHE PADA SISWI USIA 10 – 13 TAHUN DI SD NEGERI 02 SIDOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh: Istikomah
A. Latar Belakang MasalahData menunjukkan kurang lebih 37% dari jumlah penduduk di Indonesia adalah remaja. Menurut BPS Kota Bandar Lampung tahun 2005, jumlah remaja di Provinsi Lampung mencapai 132.308 jiwa(www.wikipedia.ac.id)
Hasil penelitian yang dilakukan di kota Semarang menunjukkan bahwa dari 100 responden berdasarkan pengetahuan tentang menstruasi diperoleh responden dengan pengetahuan baik sebanyak 18 siswi (18%), pengetahuan cukup 24 siswi (24%), dan sebesar 58 siswi (58%) pengetahuan kurang (Rosidah, 2006).
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab (Rosidah, 2006). Dari hasil Needs Assasment yang dilakukan oleh PKBI diperoleh gambaran bahwa pengetahuan remaja tentang kematangan seksual yaitu 72,92%. Seorang remaja mengetahui bahwa seorang perempuan dikatakan matang pada saat mulai haid 33,79%.
Pada study pendahuluan yang dilakukan diperoleh data dari tanya jawab 8 murid kelas 5 SD Negeri 02 Sidoharjo bahwa 3 murid diantaranya atau sebesar 37,5% mengatakan belum pernah mengetahui tentang menstruasi baik dari keluarganya maupun dari sekolah. Melihat kenyataan tersebut, maka pengetahuan tentang menstruasi sangat penting demi perilaku kesiapan yang baik mengdapi menarche.
B. Identifikasi Masalah Hasil penelitian pengetahuan tentang menstruasi yang
dilakukan di kota Semarang menunjukkan bahwa diperoleh data sebesar 58% responden memiliki pengetahuan kurang.
Dari hasil Needs Assasment yang dilakukan oleh PKBI diperoleh gambaran bahwa seorang remaja mengetahui bahwa seorang perempuan dikatakan matang pada saat mulai haid sebanyak 33,79% dari jumlah 72,92%.
Data dari tanya jawab 8 murid kelas 5 SD Negeri 02 Sidoharjo bahwa 3 murid diantaranya atau sebesar 37,5% mengatakan belum pernah mengetahui tentang menstruasi
Masalah dan Permasalahan
a. MasalahMasalah dalam penelitian ini adalah ” Hubungan Pengetahuan tentang menstruasi terhadap Perilaku pra Menarche pada siswi usia 10-13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu tahun 2009”.
b. Permasalahan Bagaimana pengetahuan tentang menstruasi
pada sisiwi usia 10-13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu.
Bagaimana perilaku pra menarche pada siswi usia 10-13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu.
Bagaimana hubungan pengetahuan tentang menstruasi terhadap perilaku pra menarche pada siswi usia 10-13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu.
C. Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan Pengetahuan tentang menstruasi terhadap perilaku pra menarche pada siswi usia 10 – 13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu.
2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui Pengetahuan tentang menstruasi pada siswi usia
10 – 13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu.b. Untuk mengetahui perilaku pra menarche pada siswi usia 10 – 13
tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Pringsewu.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan2. Bagi Masyarakat3. Bagi SD Negeri 02 Sidoharjo4. Bagi Peneliti lain
E. Ruang LingkupDalam penelitian ini peneliti mengambil ruang lingkup materi pengetahuan tentang menstruasi dan perilaku pra menarche.Responden pada penelitian ini adalah siswi yang berusia 10 – 13 tahun dan belum mengalami menstruasi di SD Negeri 02 Sidoharjo Pringsewu. SD Negeri 02 Sidoharjo dipilih peneliti sebagai tempat penelitian karena masih kurangnya ketersediaan sarana tekhnologi yang menunjang pengetahuan tentang menstruasi.
Penelitian ini menggunakan lingkup waktu dari bulan April 2009 sampai dengan Oktober 2009, meliputi kegiatan studi pendahuluan, pengajuan judul, penyusunan proposal, penelitian, pengolahan data, dan hasil penelitian.
BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Tinjauan Tentang Pengetahuan
1. Definisi PengetahuanPengetahuan merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek tertentu.Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai masalah yang dihadapinya (Notoatmodjo, 2007:140).
Tingkat Pengetahuan
1. Tahu (Know)2. Memahami (Comprehention)3. Aplikasi (Application)4. Analisis (Analysis)5. Sintesis (Sinthesys)6. Evaluasi (Evaluation)
Cara Memperoleh Pengetahuan
a. Cara tradisional1. Coba-coba2. Cara kekuasaan3. Berdasarkan pengalaman4. Melalui jalan pikiran
b. Cara Modern = Metodologi Penelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan1. Pendidikan2. Informasi3. Budaya4. Pengalaman
B. Tinjauan tentang menstruasi
Pengertian menstruasiPerempuan dewasa yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya, disebut dengan Menstruasi. Menstruasi merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan (Sarwono,1997:65).
Fase-fase Menstruasi
1. Fase Menstruasi atau deskuamasi2. Regenerasi3. Proliferasi4. Sekresi
Gangguan Menstruasi
Oligimenorhea: jangka waktu haid terlalu lama
Polimenorhea: terlalu sering haid Hipermenorhea: darah haid terlalu
banyak Hipomenorhea: darah haid terlalu sedikit Amenorhea: Tidak mengalami haid
C. Tinjaun Tentang Perilaku
Skinner mengatakan bahwa perilaku yaitu respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).Perilaku (manusia) adalah suatu kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007:133).
Bentuk-bentuk perilakua. Perilaku tertutup (covert behaviour)
Reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/ kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka (overt behaviour)Respon terhadap stimulus tersebut adalah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Proses Adopsi Perilaku
1. Awarness (kesadaran)2. Interest (tertarik)3. Evaluation (mempertimbangkan)4. Trial (mencoba)5. Adopsion (menggunakan)
D. Tinjauan tentang Menarche
Menarche adalah menstruasi pertama yang dialami oleh remaja putri pada usia 10-16 tahun. Pada daerah tertentu menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang mengalami menarche dianggap sudah masanya melakukan tugas-tugas sebagai seorang wanita (Llewellynh-Jones, 2005:110).
Faktor-faktor yang mempengaruhi usia menarche
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam bukunya Tumbuh Kembang Anak dan Remaja pada tahun 2002 menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi usia menarche adalah faktor gizi, penyakit kronis, adanya kelainan organ reproduksi wanita, lemak dalam tubuh, dan pengaruh obat-obatan.
Persiapan menghadapi menarche
Informasi yang mendukung Pendidikan rohani atau keagamaan Proses pembelajaran tentang apa yang
harus dilakukan saat menstruasi Persiapan intern atau persiapan secara
psikologis.
Kerangka Teori
Bagan 1. Kerangka Teori penelitian (Lawrence Green, 1980
Predisposing factors:Pengetahuan
SikapKepercayaan
KeyakinanNilai-nilai
Enabling factors:Fasilitas
Sarana-sarana
Reinforcing factors:Sikap dan Perilaku petugas/keluarga
Perilaku
BAB IIIKERANGKA KONSEP
Bagan2. kerangka konsep Penelitian
Pengetahuantentang menstruasi Perilaku pra Menarche
Hipotesis
Berdasarkan dari permasalahan kerangka konsep diatas maka dapat dirumuskan hipotesi sebagai berikut: “ Ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi terhadap perilaku pra menarche pada siswi usia 10-13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu.
Definisi Operasional variabelVariabel Definisi
OperasionalCara ukur Alat ukur Hasil Ukur Kriteria Skala
Ukur
Pengeta huan tentang menstruasi
Kemampuan siswi untuk menjawab pertanyaan tentang menstruasi, meliputi: pengertian, gejala, gangguan menstruasi dan sebagainya
Dibagikan langsung dan diisi oleh responden
Kuesioner BaikCukup Kurang
76%-100%50%-75%≤50%
Ordinal
Perilaku pra menarche
Gejala yang ditimbulkan responden baik secara fisik maupun psikis oleh remaja dalam kesiapannya menghadapi masa sebelum datangnya haid yang pertama.
Wawancara terarah
Pedoman wawanca ra
BaikCukupKurang
76%-100%50%-75%≤50%
Ordinal
BAB IVMETODA PENELITIAN
A. Rancangan PenelitianPenelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik yaitu meliputi hal yang sudah ada tanpa perilaku sengaja, membangkitkan atau menimbulkan suatu gejala atau keadaan (Notoatmodjo, 2002).Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmojo, 2002).
Populasi, Sampel, dan Tekhnik Sampling
Populasi dari penelitian ini yaitu siswi SD 02 Sidoharjo Pringsewu yang berusia 10-13 tahun sebanyak 35 siswi.
Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswi SD 02 Sidoharjo Pringsewu yang berusia 10-13 tahun dan belum mendapatkan menstruasi yaitu sebanyak 35 siswi.
Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan “Sampling Jenuh”, yaitu tekhnik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel (Riduwan; Arkan, 2006).
Lokasi dan Waktu Penelitian
SD Negeri 02 Sidoharjo dipilih peneliti sebagai tempat penelitian karena masih kurangnya dukungan dari keluarga terutama orangtua terhadap putrinya dalam menghadapi menarche.
Penelitian ini menggunakan lingkup waktu dari bulan April 2009 sampai dengan Agustus 2009, meliputi kegiatan studi pendahuluan, pengajuan judul, penyusunan proposal, penelitian, pengolahan data, dan hasil penelitian.
D. Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan jenis penelitian tertutup yaitu responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk (Arikunto, 1998).
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan Dataa. Editingb. Kodingc. Tabulating
Analisis Data
Uji statistik yang dilakukan pada analisis ini adalah uji statistik non parametrik koefisiensi korelasi Kendal Tau (τ), karena penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel dengan skala data ordinal (Sumantri, Muhidin, 2006:227). Dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:τ = koefisien korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1<0<1)∑A= jumlah rangking atas∑B=Jumlah rangking bawahN= Jumlah anggota sampel
2
1
NN
BA
Hasil yang diperoleh dari harga z hitung akan dibandingkan dengan harga z tabel. Jika harga z hitung lebih besar dari harga z tabel maka koefisien yang ditemukan akan signifikan yang berarti bahwa Hα diterima dan Ho ditolak (Sugiyono, 2006).
BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil penelitian1. Pengetahuan
tentang menstruasi
Kategori Frekuensi Prosentase
Baik 6 17,1
Cukup 13 37,1
Kurang 6 45,7
Jumlah 35 100
2. Hasil perilaku pra menarche
Kategori Frekuensi ProsentaseBaik 8 22.9
Cukup 13 37,1Kurang 14 40Jumlah 35 100
3. Pegetahuan tetang menstruasi terhadap perilaku pra menarchePengetahuan tentang menstruasi
Perilaku pra menarche Jumlah Nilai
Baik Cukup Kurang
Baik 6 0 0 6 0,000
Cukup 2 9 2 13
Kurang 0 4 12 16
Jumlah 8 13 14 35
b. Pembahasan1. Pengetahuan tentang menstruasi
Berdasarkan data perhitungan statistik, diperoleh 45,7% responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang menstruasi dan 17,1% responden memiliki pengetahuan yang baik. Tingkat pengetahuan yang kurang ini dikarenakan sebagian besar siswi SD Negeri 02 Sidoharjo ini hanya memperoleh pengetahuan tentang menstruasi melalui kegiatan formal di sekolah yaitu melalui pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
2. Perilaku pra menarcheData perhitungan statistik menunjukkan bahwa perilaku pra menarche pada siswi SD Negeri 02 Sidoharjo adalah 40% responden memiliki perilaku yang kurang. Perilaku kurang yang dimiliki responden ini dikarenakan kurangnya contoh sikap dan perilaku yang baik dari teman atau keluarga yang telah mengalami menstruasi, dan kurangnya pengetahuan yang mereka miliki.
3. Pengetahuan tentang menstruasi terhadap perilaku pra menarche
Analisis hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku pra menarche pada siswi usia 10-13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo dilakukan dengan rumus Kendall Tau diperoleh taraf signifikansi 0,000. taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan hipotesis diterima. Dengan kata lain, ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi terhadap perilaku pra menarche pada siswi usia 10-13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu.
Lanjutan....
Menurut Lawrence Green (1980), perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap. Kepercayaan, nilai-nilai, fasilitas dan sarana, serta sikap dari petugas atau keluarga sendiri. Hasil penelitian didapatkan bahwa umur responden usia 10-13 tahun, usia tersebut termasuk kedalam masa remaja awal yaitu mulai munculnya tanda-tanda kelamin sekunder dan tingkat emosional yang labil (Lwellynh-Jones, 2005).
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Pengetahuan tentang menstruasi di SD Negeri
02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu adalah kurang yaitu sebesar 45,7%.
Perilaku pra menarche di SD Negeri 02 sidoharjo adalah kurang yaitu sebesar 40%.
Ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku pra menarche pada siswi usia 10-13 tahun di SD Negeri 02 Sidoharjo Kabupaten Pringsewu.
2. Saran
Bagi Ilmu Pengetahuan Bagi Masyarakat Bagi SD Negeri 02 Sidoharjo Bagi Peneliti Lain
TERIMA KASIH...