Kumpulan contekan ujian

Embed Size (px)

Citation preview

Kumpulan contekan ujian

Berbagi

Laporkan Penyalahgunaan Laporkan Penyalahgunaan

Blog Berikut

Buat Blog

Masuk

Kumpulan contekan ujianWEDNESDAY, DECEMBER 21, 2011 BLOG ARCHIVE

2011 (1)

Kumpulan Makalah Tugas AkhirKelompok 1

December (1) Kumpulan Makalah Tugas Akhir

MAKALAH LAPORAN Perancangan Sistem Informasi Berdasarkan( Values Chain Analisys, Aplications Portofolio, Management Perspective ) Di Ajukan Sebagai Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Sistem Informasi Disusun oleh : Kelompok 1 IF.C / V 1. Anggi Triana 2. Fahmi Zein 3. Nasrullah Arifin 4. Ali Ibrahim 5. Aep Safudin 6. Abdul Rahman P 7. Sofi Stamrotul F

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011

PendahuluanSistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya mapan, seperti disiplin matematika atau ekonomi. Karenanya, sebelum membahas tentang metodologi penelitian sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin yang lain. Secara garis besar, lingkup penelitian sistem informasi meliputi pengembangan, penggunaan dan aplikasi sistem informasi oleh individu, organisasi dan masyarakat (Baskerville & Myers, 2002). Domain yang sangat luas ini memungkinkan adanya diskursus antara disiplin ini dengan disiplin yang lain. Bagian selanjutnya akan membahas Pandangan Konvensional Pada masa perkembangan awal sistem informasi dua dekade yang lalu, para ahli sistem informasi menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

didasarkan pada bidang ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (Baskerville dan Myers, 2002). Keen (1980) menyatakan bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada disiplin acuan (reference discipline). Karena disiplin acuan lebih matang daripada sistem informasi, maka para peneliti sistem informasi dapat meminjam dan mempelajari teori, metode, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualias dalam bidang disiplin acuan. Sejak saat itu, para ahli di bidang sistem informasi banyak mendiskusikan disiplin ilmu yang menjadi acuan sistem informasi. Pada awal perkembangannya, sistem informasi utamanya didasarkan pada bidang rekayasa atau teknik, ilmu komputer, teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku ( behavioural decision theory). Pada awalnya, pada ahli di bidang sistem informasi mempunyai latar belakang pendidikan dalam disiplin-disiplin ini. Sehingga, tidak mengherankan, jika disiplin-disiplin ini dianggap mendasari sistem informasi (Keen, 1980; Mendelson et al., 1987). Sejalan dengan perkembangan sistem informasi, disiplin acuan sistem informasi menjadi semakin banyak. Disiplin acuan sistem informasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori (Baskerville dan Myers, 2002): Teori fundamental (fundamental theory). Yang termasuk dalam kategori ini antara lain adalah ilmu sistem. 2. Disiplin dasar (undelying disciplines). Termasuk dalam kategori ini di antaranya adalah ilmu politik, psikologi, dan sosiologi. 3. Disiplin terapan yang terkait (related applied discplines). Ilmu komputer, akuntansi, keuangan, manajemen, dan sains manajemen adalah contoh disiplin yang masuk dalam kategori ini.1.

1. Pengertian Value Chain Womack, Jones et all, 1990 mendefinisikan Value Chain Analysis (VCA) sebagai berikut : ..is a technique widely applied in the fields of operations management, process engineering and supply chain management, for the analysis and subsequent improvement of resource utilization and product flow within manufacturing processes. Sedang Shank dan Govindarajan, 1992; Porter 2001, mendefinisikan Value Chain Analyisis, merupakan alat untuk memahami rantai nilai yang membentuk suatu produk. Rantai nilai ini berasal dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan, mulai dari bahan baku samapi ketangan konsumen, termasuk juga pelayanan purna jual. Selanjutnya Porter (1985) menjelaskan, Analisis value-chain merupakan alat analisis stratejik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, dan perusahaan lain dalam industri. Value Chain mengidentifikasikan dan menghubungkan berbagai aktivitas stratejik diperusahaan (Hansen, Mowen, 2000). Sifat Value Chain tergantung pada sifat industri dan berbeda-beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah (Value added) dapat membuat perusahaan lebih kompetitif Analisis value Chain membantu manajer untuk memahami posisi perusahaan pada rantai nilai produk untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Weiler et all, 2004, menyatakan bahwa pendekatan Analisis Value Chain dan Value Coalitions merupakan pendekatan terbaik dalam membangun nilai perusahaan kearah yang lebih baik Analisis value-chain mempunyai tiga tahapan : 1. Mengidentifikasi aktivitas Value Chain Perusahaan mengidentifikasi aktivitas value chain yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam proses desain, pemanufakturan, dan pelayanan kepada pelanggan. Beberapa perusahaan mungkin terlibat dalam aktiviatas tunggal atau sebagian dari aktivitas total. Contohnya, beberapa perusahaan mungkin hanya memproduksi, sementara perusahaan lain mendistribusikan dan menjual produk. Pengembangan value chain berbeda-beda tergantung pada jenis industri. Contohnya dalam perusahaan industri, fokusnya terletak pada operasi dan advertensi serta promosi dibandingkan pada bahan mentah dan proses pembuatan. Aktivitas seharusnya ditentukan pada level operasi yang relatif rinci, yaitu level untuk bisnis atau proses yang cukup besar untuk dikelola sebagai aktivitas bisnis yang terpisah (dampaknya

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

out-put dari proses tersebut mempunyai market value ). Contohnya jika pembuatan sebuah chip atau komputer dipandang sebagai aktivitas (output yang mempunyai pasar), maka operasi pengepakan chip atau computer board bukan merupakan aktivitas dalam analisis value chain. 2. Mengidentifikasi Cost driver pada setiap aktivitas nilai Cost Driver merupakan factor yang mengubah Jumlah biaya total, oleh karena itu tujuan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan aktivitas dimana perusahaan mempunyai keunggulan biaya baik saat ini maupun keunggulan biaya potensial. Misalnya agen asuransi mungkin menemukan bahwa Cost Driver yang penting adalah biaya pecatatan berdasarkan pelanggan. Informasi Cost Driver stratejik dapat mengarahkan agen asuransi tersebut pada pencarian cara untuk mengurangi biaya atau menghilangkan biaya ini, mungkin dengan cara menggunakan jasa perusahaan lain yang bergerak dibidang pelayanan komputer (computer service) untuk menangani tugas-tugas pemrosesan data, sehingga dapat menurunkan biaya dan mempertahankan atau meningkatkan keunggulan kompetitif. 3. Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan mengurangi biaya atau menambah nilai. Pada tahap ini perusahaan menentukan sifat keunggulan kompetitif potensial dan saat ini dengan mempelajari aktivitas nilai dan cost driver yang diidentifikasikan diatas. Dalam melakukan hal tersebut, perusahaan harus melakukan hal-hal berikut : a. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif (Cost Leadership atau diferensiasi). Analisis aktivitas nilai dapat membantu manajemen untuk memahami secara lebih baik tentang keunggulan-keunggulan kompetitif stratejik yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat mengetahui posisi perusahaan secara lebih tepat dalam value chain industri secara keseluruhan. Contohnya, dalam industri komputer, perusahaan tertentu (missal Hewlet Packard) tertutama memfokuskan pada desain yang inovatif, sementara perusahaan lainnya (misal, Texas Instrument dan Compaq) memfokuskan pada pemanufakturan biaya rendah. b. Mengidentifikasi peluang akan nilai tambah. Analisis aktivitas nilai dapat membantu mengidentifikasi aktivitas dimana perusahaan dapat menambah nilai secara siginifikan untuk pelanggan, contohnya, merupakan hal yang umum sekarang ini bagi pabrik-pabrik pemrosesan makanan dan pabrik pengepakan untuk mengambil lokasi yang dekat dengan pelanggan terbesarnya supaya dapat melakukan pengiriman dengan cepat dan murah. Serupa dengan hal tersebut, perusahaan pengecer seperti Wal-Mart menggunakan teknologi yang berbasis komputer untuk melakukan koordinasi dengan para supplier 10 tokonya. Dalam industri perbankan, ATM diperkenalkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan mengurangi biaya pemrosesan. Sekarang ini bank mengembangkan teknologi komputer on- line untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan untuk memberikan peluang lebih lanjut akan adanya penurunan biaya. c. Mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya. Studi terhadap aktivitas nilai dan cost driver dapat membantu manajemen perusahaan menentukan pada bagian mana dari value chain yang tidak kompetitif bagi perusahaan. Contohnya, Intel Corp pernah memproduksi computer chips dan computer board, seperti Modem, tetapi untuk berbagai alasan perusahaan meninggalkan porsi dalam industri dan sekarang lebih memfokuskan pada terutama pada pembuatan prosesor. Serupa dengan hal tersebut, beberapa perusahaan mungkin mengubah aktivitas nilainya dengan tujuan mengurangi biaya. Contohnya, Iowa Beef Processors memindahkan pabrik pemrosesan menjadi lebih dekat dengan feedlots di negara bagian Southwest dan Midwest, sehingga dapat menghemat biaya transportasi dan mengurangi kerugian karena menurukan berat badan ternak yang biasanya menderita selama pengangkutan. Singkatnya analisis value chain mendukung keunggulan kompetitif stratejik pada perusahaan dengan membantu menemukan peluang untuk menambah nilai bagi pelanggan dengan cara menurunkan biaya produk atau jasa.

Gambar 1.0

Primary Aktivity

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

Inbound Logistic, pada bagian ini terkait dengan penerimaan , penyimpanan dan pendistribusian input menjadi produk Oprations, semua aktifitas yang terkait dengan memindahkan input menjadi bentuk akhir dari produk , seperti produksi, pembuatan, pempaketan, perawatan, jaminan kualitas , proteksi terhadap lingkungan Outbound Logistic , aktifitas yang tekait dengan pengumpulan , penyimpanan diistribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan Marketeng and Sales, akktifitas yang terkait dengan pembelian produk dan layanan oleh user dan mendorong user untuk dapat membeli produk yang dibuat Service, Aktifitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau merawat nilai dari suatu produk , seperti instalasi , perbaikan , pelatihan, suplai bahan , perawatan dan perbaikan bimbingan teknis Secoundary Aktivity Firm Infrastructure , merupakan aktifitas biasa dan aset yang berhubungan dengan manjemen umum, accounting, keamanan dan keselamatan sistem informasi dan fungsi lainya. Human Resources Management, terdiri dari aktifitas yang terlibat seperti penerimaan, dengan pendapat, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua tipe personil, dan mengembangkan tingkat keahlian pekerja. Research, Technology, and Systems Development, aktifitas yang terkait dengan biaya yang berhubungan dengan produk R&DT, perbaikan peoses, perancangan peralatan, pembangunan, software, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan dukungan sistem bantuan komputer. Procurement, terkai dengan fungsi pembelian imput yang digunakan dalam value chain organisasi

2. Portofolio aplikasi Portofolio aplikasi dapat diartikan sebagai hasil dari perencanaan strategi SI, dapat dikategorikan menjadi empat jenis berdasarkan kontribusinya terhadap bisnis (Gambar 1.2) dan dampaknya terhadap organisasi (Gambar 1.3). Aplikasi strategis adalah aplikasi yang kritis terhadap Strategi Bisnis di masa datang. Aplikasi operasional utama adalah aplikasi yang digunakan saat ini oleh organisasi dan menentukan keberhasilan bisnisnya. Aplikasi berikutnya adalah aplikasi potensi tinggi, yaitu aplikasi inovatif yang mungkin bisa menciptakan peluang untuk meraih keuntungan di masa datang, tetapi masih belum terbukti. Sedangkan aplikasi pendukung adalah aplikasi yang bermanfaat tetapi tidak kritis terhadap keberhasilan bisnis. Gambar 1.2 Matriks Portofolio Aplikasi (Sumber : Ward, 2003 : 42)

Gambar 1.3 Matriks tersebut menyatakan bahwa aplikasi pada keempat segmen tersebut memerlukan strategi yang sangat berbeda dalam hal perencanaan, pengembangan, implementasi, dan operasinya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan peran masing-masing aplikasi dalam bisnis seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3 Serupa dengan konsep di atas, (Galliers, 2003 : 243) menggunakan matriks yang disebut sebagai strategic grid analysis yang pembagiannya terdiri dari aplikasi yang kritis terhadap keberhasilan di masa datang (strategic), aplikasi untuk mempertahankan bisnis yang ada (factory), aplikasi yang penting untuk strategi di masa depan (turnaround), dan aplikasi untuk perbaikan tetapi tidak kritis terhadap bisnis (support). Product portfolio (Boston Matrix) bertujuan untuk melihat pola penerimaan (acceptance) pasar terhadap produk/service yang dihasilkan oleh organisasi sesuai kebutuhan pasar. Product Portfolio (Boston) Matrix terdiri dari empat posisi kuadran organisasi, yang terdiri dari star, cash, cow, dog dan wildcat or problem child (Ward, John and Peppard, Joe, 2003).1.

Kuadran Star

Kuadran ini memberikan gambaran bahwa product atau service dari organisasi bisnis

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

2.

3.

4.

3.

yang mempunyai tingkat pertumbuhan demand dan potensial keuntungan atau profit yang tinggi sehingga membentuk market share yang tinggi. Dengan demikian, maka produk organisasi yang berada pada kuadran ini secara umum mempunyai tingkat revenue yang signifikan, sehingga strategi investasi mengarah pada kebutuhan untuk mempertahankan posisi yang sudah ada. Kuadran Problem Child or Wildcat Kuadran ini menggambarkan posisi produk organisasi bisnis berada pada tingkat kebutuhan pasar atau market growth yang tinggi tetapi market share yang terbentuk rendah, sehingga membutuhkan investasi yang signifikan atau berlebih dengan harapan dapat memperoleh market share yang tinggi dan dapat menuju pada posisi kuadran Star. Penanganan yang salah dapat mengakibatkan posisi beralih pada posisi kuadran Dog. Kuadran Dog Kuadran ini menggambarkan posisi produk dan organisasi secara umum berada posisi yang tidak menguntungkan secara finansial, karena market share dan market demand secara keseluruhan turun. Kuadran Cash Cow Kuadran ini menggambarkan posisi produk dan organisasi secara umum berada posisi pertumbuhan market demand yang lambat karena tidak disertai dengan pertumbuhan pelanggan, sehingga revenue yang didapat oleh produk dari kuadran Star dibutuhkan untuk re-investasi. Sehingga membutuhkan strategi pemasaran yang lebih efisien dan efektif agar produk dapat lebih dikenal dan dapat meningkatkan aspek market sharenya. Management Perspective Tiga Kelompok Pemikiran Terdahulu dalam Ilmu Manajemen : Perspektif Manajemen Klasik Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Ritel, dll Kelompok Manajemen Administrasi Perspektif Manajemen Perilaku Studi Howthorne Teori Relasi Manusia Teori Perilaku Kontemporer Perspektif Manajemen Kuantitatif Kelompok Manajemen Sains Kelompok Manajemen Operasi

1. Perspektif Manajemen Klasik Kontribusi Manajemen Klasik spesialisasi pekerjaan studi mengenai masa dan beban kerja metode ilmiah dalam manajemen Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen. Prosedur dan Birokrasi Keterbatasan Manajemen Klasik Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya

2. Perspektif Manajemen Perilaku Hugo Munstberg (1863-1916) Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja Studi Howthorne (Elton Mayo) Teori Perhatian (Attention Theory) Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory) Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial Teori Relasi Manusia Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor Teori Perilaku Kontemporer Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis, sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

3. Perspektif Manajemen Kuantitatif Kelompok Manajemen Sains Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank (kasus Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dan lain sebagainya Kelompok Manajemen Operasi Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan efisiensi Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll

Input dari Lingkungan: Bahan baku, SDM, informasi, uang Output Transformasi: Proses bagi Lingkungan: Barang/Jasa, Untung/Rugi, perilaku teknologi, sistem Sistem operasi, sistem administrasi, pekerja, output kontrol informasiPerspektif Sistem dalam Manajemen Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan lingkungan dimana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan interaksi dengan lingkungan. Sub-sistem merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi atau manajemen yang satu sama lainnya saling berkaitan Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik daripada jika hanya dikerjakan oleh seorang saja. Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan produktifitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam membaca dan beradaptasi dengan lingkungan.Kelompok 2

Perspektif Sistem dalam Manajemen

MAKALAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, IMPLEMENTASI/DEPLOYMENT DAN PERAWATAN SISTEM INFORMASI PADA MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KELAS IF.COleh: Gebi Prihandni M. Syarif Muti Wahyudi

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

JURUSAN TNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011

Kata Pengantar Assalamualaikum Wr. Wb Segala puji bagi Allah SWT karena dengan karunia-Nya Makalah ini dapat diselesaikan. Atas nama Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, kami sangat menghargai dan ingin menyampaikan terima kasih kepada penulis, penyusun dan penyunting yang telah memberikan tenaga, pikiran, dan waktu sehingga makalah ini dapat tersusun. Tak ada gading yang tak retak, di dunia ini tidak ada yang sempurna, oleh karena itu kami harapkan para pengguna buku ini dapat memberikan masukan perbaikan demi pengembangan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan membantu seluruh Sivitas Akademika Teknik Informatika dalam memahami dan mengikuti materi perkuliahan di Universitas Islam Negeri Bandung. Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb. Bandung, November 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat fakta-fakta yang ada, dapat dipastikan bahwa kita sedang berada di persimpangan perubahan jaman. Di negara-negara Barat yang sudah maju, jelas terlihat struktur peralihan masyarakat industri menjadi masyarakat informasi. Di daerah terpencil di Indonesia misalnya di pedalaman Irian Jaya, juga sedang berlangsung proses peralihan, yaitu dari kehidupan zaman batu menjadi masyarakat pertanian yang masih sangat primitif. Sedangkan di daerah-daerah yang sudah agak terbuka, berlangsung pula perubahan dari era pertanian yang bertujuan sekedar memenuhi kebutuhan sendiri menjadi era pertanian komersial, jadi hasil pertanian mulai menjadi suatu komoditas. Di Pulau Jawa kita mengalami peralihan dari zaman industri ke zaman post industri, dan bagi masyarakat ibu kota, tengah memasuki era masyarakat informasi. Dengan diketemukannya mesin uap oleh James Watt pada sekitar 350 tahun yang lalu, manusia mulai memasuki zaman industri. Industrialisasi menimbulkan mesin-mesin elektronik yang hebat. Pada teknologi ini serombongan industri muncul memberikan peradaban industri yang memadai. Kota-kota dengan pabrik pabrik yang besar bermunculan. Dari pusat-pusat industri mengalirkan berjuta-juta produk. Teknologi yang tinggi telah meyakinkan manusia untuk bisa memenuhi kebutuhan utamanya, ataupun menyelesaikan pekerjaan utamanya dalam waktu yang lebih

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

singkat, sehingga mempunyai sisa waktu yang lebih banyak untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan lainnya. Dengan demikian, persoalan ataupun tantangan yang dihadapi oleh manajer ataupun manajemen di Indonesia semakin kompleks dan meningkat. Selain menghadapi masalah kebinekaan yang tidak mudah untuk diselesaikan, seperti halnya keragaman suku, agama, ras, adat istiadat, pengetahuan dan sebagainya, manajer ataupun manajemen Indonesia juga menghadapi masalah globalisasi.

BAB II 1. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 1.1 DEFINISI SISTEM LUDWIG VON BARTALANFY. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. ANATOL RAPOROT. Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. L. ACKOF. Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagianbagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Syarat -syarat sistem : 1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem. 4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting drpd elemen sistem. 5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen. Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2 : a. SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ): Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya. Contoh : - Sistem transportasi, elemen : petugas, mesin, organisasi yang menjalankan transportasi . - Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.

b. SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM): Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya. Contoh : Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.

1.2. MODEL UMUM SISTEM. Model sistem sederhana.

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

Contoh : - Program perhitungan basic kita masukkan, setelah dijalankan kita dapatkan hasilnya. - Data mahasiswa (nama, nilai) diproses menjadi daftar nilai semester (berupa laporan). 1.3. KARAKTERISTIK SISTEM, a. Organisasi. b. Interaksi. c. Interdependensi. d. Integrasi. e. Tujuan pokok. 1.4. KLASIFIKASI SISTEM. A. DETERMINISTIK SISTEM. Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti. Contoh : - Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya. - Sistem penggajian.

B. PROBABILISTIK SISTEM. Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh : - Sistem penilaian ujian - Sistem pemasaran. C. OPEN SISTEM. Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contoh : - Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam menghadapi

persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir) D. CLOSED SISTEM. Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contoh : - reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup. E. RELATIVELY CLOSED SISTEM. Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruhpengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu . Contoh : Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya. tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).

F. ARTIFICIAL SISTEM. Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contoh : - Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah -olah berpikir. - Sistem robotika. - Jaringan neutral network. G. NATURAL SISTEM. Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh : - laut, pantai, atmosfer, tata surya dll. H. MANNED SISTEM. Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut : H.1. Sistem manusia-manusia. = Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia. H.2. Sistem manusia-mesin.= Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan. H.3. Sistem mesin-mesin. = Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa aktifitas. Pengotomatisan inimenjadikan bertambah pentingnya konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat. Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode " Relatively Closed dan

Deterministik Sistem ", karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi. Contoh : Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer biasanya " Relatively Closed dan Deterministik ", tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah " Open dan Probabilistik Sistem ".

II. ANALISIS SISTEM Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikan. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-langkah di Analisis Sistem : Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

lebih terinci. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb: 1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah - Mengindentifikasikan penyebab masalah - Mengidentifikasikan titik keputusan - Mengidentifikasikan personil-personil kunci 2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada - Menentukan jenis penelitian - Merencanakan jadual penelitian - Mengatur jadual wawancara - Mengatur jadual observasi - Mengatur jadual pengambilan sampel - Membuat penugasan penelitian - Membuat agenda wawancara - Mengumpulkan hasil penelitian 3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem - Menganalisis kelemahan Sistem - Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen 4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis Tujuan : - Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan - Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen - Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen - Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya . III. PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem . Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu : 1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, logikal/perancangan sec.makro 2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini : 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk 5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi 6.Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. perancangan

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

Perancangan sistem secara umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen. Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi dan kontrol. VI TAHAPAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI Dalam SDLC terdapat 4 komponen penting yaitu Analisis>>Desain>>Implementasi>>Maintenance Implementasi adalah menempatkan suatu sistem baru ke operasi yang ada di suatu perusahaan Tahapan yang ada pada implementasi kurang lebih ada 4 yaitu: 1. Membuat dan menguji sistem basisdata dan jaringan Dalam tahapan menggunakan basisdata yang telah ada serta mengkoneksikannya pada jaringan untuk dapat masing-masing komputer yang dimaksudkan untuk memakai/memanfaatkan basisdata agar dapat mengambil dan mengolah data.

2. Membuat dan Menguji Program Dalam tahap ini program dibuat dengan menggunakan pemrograman yang telah disepakati kemudian diujikan terlebih dahulu program tersebut apakah sudah layak pakai/ sudah tidak ada kejanggalan (bug) dalam program yang telah dibangun dengan pemrograman yang telah disepakati. 3. Memasang dan menguji sistem baru Setelah 2 tahap diatas fix (telah sesuai yg diharapkan) maka dalam tahap ini diujicobakanlah semua itu dalam satu kesatuan dan dilihat kembali apakah sudah sesuai atau tidak. 4. Mengirim sistem baru kedalam operasi Setelah tahapan memasang dan menguji selesai, siaplah sistem tersebut dioperasikan kedalam kegiatan sehari-hari pada perusahaan V PEMELIHARAAN SISTEM Pemeliharaan sistem informasi adalah suatu upaya untuk memperbaiki, menjaga, menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada. Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang kita ada agar dalam penggunaannya dapat optimal. Berikut ini beberapa pengertian lain tentang pemeliharaan sistem dari beberapa sumber : - merupakan siklus terakhir dari SDLC - Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem Pemeliharaan sistem merupakan cara terbaik untuk menjaga efiensi sistem yang sudah ada. Seperti kata pepatah, lebih baik memelihara dari pada mengganti. Berikut merupakan beberapa alasan mengapa kita perlu memelihara sistem yang ada : - agar dapat meningkatkan sistem / kinerja sistem - menyesuaikan dengan perkembangan, agar sistem yang ada tidak tertinggal

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

jenis jenis pemeliharaan sistem meliputi : pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang mengkoreksi kesalahan kesalahan yang ditemukan pada sistem, pada saat sistem di jalankan / berjalan. Pemeliharaan adaptif Yaitu pemelihaaan yang bertujuan untuk menyesuaikan perubahan yang terjadi Pemeliharaan perfektif Pemeliharaan ini bertujuan untuk menigkatkan cara kerja suatu system Pemeliharaan preventif Pemeliharaan ini bertujuan untuk menangani masalah masalah yang ada 3. Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC) : - Permintaan Perubahan - Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan - Menspesifikasi perubahan - Membangun pengganti - Menguji pengganti - Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan - Dll Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem sangatlah penting bagi pengguna sistem. Karena, seringkali penggunaan sistem operasi menjadi tidak aman karena alasan-alasan seperti: Sistem terinfeksi malware aktif Sistem berkas corrupt Perangkat keras melemah

Untuk mencegah hal-hal tesebut, digunakanlah mOS(maintenance Operating system) yang berfungsi untuk: Manajemen Malware yang aktif Pemulihan data (recovery) dan perbaikan sistem berkas Diagnosa perangkat keras. Mengelola Pemeliharaan Sistem Tantangan mengelola pemeliharaan sistem adalah sama dengan tantangan mengelola usaha-usaha lain . Yaitu tantangan untuk mengelola manusia. Prioritas untuk mengarahkan pemeliharaan sistem adalah mengumpulkan sekelompok pemelihara yang berkompeten dan termotivasi,serta menyuplai mereka dengan perngkat dan sumbersumber untuk melakukan pemeliaraan sistem yang terjadwal maupun yang tidak terjadwal. Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram gantt.Pemeliharaan tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator. Bagaimanapun juga pihak manajemen seharusnya menetapkan suatu cara untuk mengawali,merekam,dan mengevaluasi aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan pemeliharaan,seorang manager akhirnya dapat mengoptimalkan program pemeliharaan sistem secara keseluruhan.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dalam suatu industri khususnya industri-besar harus diatur kinerjanya agar

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

dapat berjalan dengan baik sehingga sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem manajemen. Dimana sistem tersebut harus dapat menyatukan elemen - elemennya agar dapat berjalan dengan baik. Elemen elemen sistem yang cukup berperan adalah manusia. Selain itu adalah metode, metode yang dimaksud disini adalah cara untuk mengatur elemen elemen. Dengan hadirnya teknologi informasi pada era globalisasi ini, maka penyebaran informasi seakan tidak lagi terbendung oleh batasan waktu dan ruang bahkan teritorial negara. Semakin pesatnya perkembangan teknologi, sehingga memudahkan kegiatan manajemen itu sendiri. Ada 4 unsur yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu manajemen, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (kepemimpinan), dan controlling (pengawasan). Ada beberapa tantangan manajemen dalam era industrialisasi yaitu tantangan eksternal dan tantangan internal. Tantangan eksternal antara lain perubahan bisnis yang cepat, keragaman tenaga kerja dan globalisasi. Sedangkan tantangan internal antara lain Posisi Organisasi dalam Bisnis yang Kompetitif, pengurangan tenaga kerja, dan teknologi. Selain tantangan dalam era industrialisasi, ada pula tantangan manajemen dalam era globalisasi yaitu menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan lokal yang semakin kompetitif, juga persaingan global dengan perusahaan-perusahaan internasional yang telah memiliki reputasi yang baik. dengan memasuki era globalisasi, secara tidak langsung para manajer dipacu untuk meningkatkan kinerja, supaya tidak kalah dalam persaingan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi juga menambah ketatnya persaingan, akses informasi 24 jam bisa digunakan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Tanenbaum, AS, Computer Networks, Prentise Hall, 1996 2. Stallings, W. Data and Computer Communications, Macmillan Publishing Company, 1985. 3. Stallings, W. Local Network, Macmillan Publishing Company, 1985. 4. Black, U.D, Data Communications and Distributed Networks, Prentise Hall. 5. Raj Jain, Professor of CIS The Ohio State University Columbus, OH 43210 [email protected] 6. http://www.cis.ohio-state.edu/~jain/cis677-98/ 7. Cisco Press 8. http://www.cicso.com/cpress/cc/td/cpress/fund/ith2nd/it2401.htmlKelompok 3

MAKALAH SISTEM INFORMASI

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

Kelompok 3Mohamad wildannudin Dara Fauziah Rahman Utami Diniar Efenti M. Rahmat Jauhari Syaeful Anwar Dede Mauludin Haris Amaruloh 1209705090 1209705034 1209705144 1209705082 1209705131 1209705036 1209705064

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011 KATA PENGANTARPuji Syukur penulis panjanjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan ijinya kami mampu menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah system informasi dan juga sebagai bahan untuk memperluas pengetahuan akan system informasi bagi pembaca. Makalah ini berisi pembahasan-pembahasan mengenai rekayasa system informasi, proses bisni, BPR, BPI, dan BPE. Dalam penyusunan makalah ini, kami mengalami beberapa kendala dan hambatan tapi Alhamdulillah kami bisa menyelesaikanya berkat dukungan dari beberapa pihak. Kami juga berterima kasih kepada dosen system informasi yang telah membimbing kami dengan baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan yang membangun demi perbaikan di masa depan.

DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB II PEMBAHASAN 2.1 Rekayasa Sistem Informasi 2.2 Proses Bisnis 2.3 Business Process Reengineering (BPR) 2.4 Business Process Improvement (BPI) 2.5 Business Process Engineering (BPE) 2.6 Computer-Aided Software Engineering (CASE) BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Rekayasa Sistem Informasi Adalah aplikasi yang menggunakan teknik formal dan saling terkait untuk merencanakan, menganalisa, mendisain dan mengkonstruksi sistem informasi pada satu perusahaan atau pada fungsi utama dari perusahaan. Beda antara rekayasa software dan rekayasa sistem informasi Rekayasa software menggunakan teknik terstruktur untuk menghasilkan satu software dan dilaksanakan pada satu kegiatan proyek, sedangkan rekayasa sistem informasi menggunakan teknik terstruktur untuk menghasilkan satu sistem informasi bagi perusahaan secara keseluruhan, dimana dalam rekayasa sistem informasi kemungkinan akan memerlukan banyak waktu dan banyak biaya serta menggunakan banyak personilDengan menggunakan teknik yang otomatis maka definisi RSI adalah : Satu teknik otomatis yang saling terkait dimana model perusahaan, model data dan model proses dibangun menggunakan pengetahuan yang menyeluruh dan digunakan untuk menghasilkan dan memelihara sistem pemrosesan data.

Faktor Sukses Kritis (FSK) Faktor sukses kritis adalah faktor yang akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya. Dalam dunia informatika, FSK usaha adalah bagaimana menggantikan data prosesing yang semula tidak bagus menjadi tertib teratur dan bersih dari kesalahan (error). Kegunaan dari menghasilkan FSK usaha adalah agar : waktu membuat keputusan jadi pendek waktu kerja antara bagian pada perusahaan menjadi lebih cepat agar tetap kompetitif maka setiap perubahan atau penambahan aplikasi dapat dilakukan dengan cepat. Perlunya alat bantu untuk melakukan rekayasa sistem informasi Sistem informasi yang dibangun secara tradisional tidak dilakukan secara menyeluruh namun dilakukan secara sepotong-sepotong, dimana setiap sistem dibangun secara terpisah dan mengakibatkan sering terjadi antara satu sistem dengan lainnya tidak kompatibel, data bisa kompatibel namun untuk dapat saling terhubung menjadi sangat sulit serta memakan waktu lama untuk membuatnya. Dengan hadirnya alat bantu yang bekerja secara otomatis dan dapat membuat hubungan-hubungan antara fungsi baik data maupun proses selain hemat waktu dan biaya juga akan membuat seluruh sistem menjadai saling kompatibel cepat. Tahap Rekayasa Sistem Informasi Rekayasa Sistem Informasi membagi tahapn pembangunan menjadi 4 yaitu :Tahap Tahap Tahap Tahap 1 2 3 4 Perencanaan strategis informasi Analisa bidang bisnis Disain sistem Konstruksi

Tahap 1 Perencanaan

Strategis

Informasi,

lebih

memperhatikan

kepada tujuan

manajemen dan FSK, bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menghasilkan peluang baru atau keunggulam kompetitif. Pada tahap ini dicari kebutuhan akan fungsi-

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

fungsi, data dan informasi perusahaan yang digunakan manajemen atas tersebut. Pembuatan PSI dilakukan selama 3 bulanan oleh tim kecil saja. Tim akan mewawancarai top manajemen untuk mendapatkan kebutuhan tersebut serta komitmen dari mereka. Tahap 2 Analisa Bidang Bisnis, lebih memperhatikan proses apa yang dibutuhkan untuk menjalankan satu bidang bisnis yang dipilih, bagaimana proses tersebut saling terhubung dan data apa yang digunakan. Untuk beberapa bidang bisnis dilakukan secara paralel dan terpisah oleh beberapa tim dan akan membutuhkan waktu sekitar 6 bulanan menemukannya Tahap 3 Disain Sistem, lebih memperhatikan bagaimna proses yang dipilih dalam bisnis diimplementasikan dalam prosedur dan bagaimana prosedur tersebut bekerja, Keterlibatan langsung user dari sistem sangat dibutuhkan dalam mendisain prosedur agar benar. Dapat dengan cepat dilakukan menggunakan alat bantu otomatis karena hanya dilakukan didepan layar komputer dengan bantuan komputer sistem informasi yang terintegrasi dapat dibuat. Editing berupa perubahan dan penambahan cukup dilakukan didepan komputer. Tahap 4 Konstruksi, implementasi dari prosedur yang digunakan, dimana secara prakteknya adalah pembuatan kodifikasi, bahasa generasi4 dan alat bantu user. Disain dikaitkan dengan konstruksi dengan cara membuat PROTOTIPE terlebih dahulu. Ensiklopedia Jantung dari RSI adalah ensiklopedia. Ensiklopedia adalah tempat penyimpanan terkomputerisasi yang secara tetap akan menumpuk informasi yang berhubungan dengan perencanaan, analisa, disain dan konstruksi dan kemudian untuk memelihara sistem. Alat bantu otomatis terkomputerisasi pada RSI menggunakan 2 tipe penyimpanan yaitu : Dictionary, berisikan nama dan deskripsi dari data item, proses, variabel dan sebagainya Ensiklopedia, berisikan data pada dictionary ditambah kodifikasi rencana, model dan disiain sistem secara lengkap dan perangkat untuk melakukan crosscheck, analisa korelasi, dan validasi. Ensiklopedia akan menyimpan kesemuanya tersebut dalam bentuk diagram terkomputerisasi. Diagram Terkomputerisasi Prinsip dari RSI adalah penggunaan diagram untuk sarana komunikasi antara disainer, perencana dan ensiklopedia. Diagram akan dibuat dan ditayangkan pada layar komputer dan akan dihadapi oleh disainer, perencana serta pengguna untuk menetapkan disain terbaik yang dibantu komputer (CAD) dengan cara ZOOM, windowing, dan teknik terkomputerisasi lainnya. Disain dengan komputer menjadi lebih cepat dan tidak melelahkan, karena bila dibuat disain diatas kertas akan membutuhkan banyak kertas lebar dan banyak jumlahnya. Model Data Pondasi dari RSI adalah model data. Disain logik dari data harus stabil, agar stabil digunakan teknik formal yang umum digunakan untuk mendisain basis data. Basis data yang stabil selanjutnya dapat digunakan sebagai landasan untuk mendisain element proses yang menggunakan data tersebutModel Data M D C B A endisain dan membuat aplikasi

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

Partisipasi Pengguna Sistem Karakteristik yang terpenting dari pembangunan sistem informasi adalah keikutsertaan pengguna sistem dalam setiap tahap pembangunan. Pada Tahapan 1 top manajemen terlibat untuk menetapkan FSK, serta goal (target / sasaran) perusahaan. Peran top manajemen adalah menolong menentukan kebutuhan informasi apa saja yang mereka inginkan ada pada layar komputer mereka (top manajemen) dan menetapkan perioritas yang ahrus dibangun. Pada tahap 2 user membantu untuk memvalidasi model data dan model proses yang dihasilkan. Pada tahap 3 user membantu mendisain sistem dengan teknik menggunakan sesi joint aplication desig (JAD) yaitu satu forum yang dibuat khusus untuk disainer sistem dan user duduk bersama mendisain sistem dengan menghadapi layar monitor yang diperluas (dengan bantuan LCD projector dsb) 2.2 Proses Bisnis Proses Bisnis adalah sesuatu yang harus kita pahami sebelum kita belajar lebih lanjut di Pemodelan Proses Bisnis. Banyak definisi yang telah dipaparkan oleh para ahli management mengenai proses bisnis. Namun, pada pembahasan kali ini kita akan mengambil satu definisi yang menurut saya sesuai dengan yang diharapkan. Proses bisnis merupakan suatu pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan masalah tertentu. Pekerjaan yang dimaksud dalam kasus ini adalah suatu tugas yang menghasilkan keuntungan, bisa berupa uang atau yang lainnya. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa bagian proses dengan memiliki ciri tersendiri, tapi pada dasarnya setiap bagian harus memiliki peran untuk mencapai tujuan utama dari proses itu sendiri. Ciri khas yang harus dimiliki oleh proses bisnis adalah :1.

Definitif : Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan serta keluaran yang jelas. Urutan : Suatu proses bisnis harus memiliki aktivitas yang terurut sesuai dengan waktu dan ruang. Konsumen : Suatu proses bisnis harus memiliki penerima hasil proses. Nilai tambah : Perubahan yang terjadi pada hasil proses harus memberikan nilai tambah pada penerima. Keterkaitan : Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait pada struktur organisasi. Fungsi silang : suatu proses umumnya mencakup beberapa fungsi.

2.

3. 4.

5.

6.

2.3 Business Process Reengineering Siklus Business Process Reengineering.Business Process Reengineering (BPR, Rekayasa ulang proses bisnis) adalah pemikiran kembali secara fundamental dan perancangan kembali proses bisnis secara radikal, dihasilkan dari sumber daya organisasi yang tersedia. BPR menggunakan pendekatan untuk perancangan kembali cara kerja dalam mendukung misi organisasi dan mengurangi biaya. Perancangan ulang dimulai dengan penaksiran level tinggi terhadap misi organisasi, tujuan strategis, dan kebutuhan pelanggan. Pertanyaan dasar yang ditanyakan seperti "apakah misi kita harus diperjelas? Apakah tujuan strategis kita berjalan beriringan dengan misi kita? Siapa pelanggan kita?" Business Process Redesign Business Process Reengineering dikenal juga dengan istilah Business Process Redesign (Perancangan Ulang Proses Bisnis), Business Transformation, atau Business Process Change Management. Business Process Reengineering (BPR) dimulai sebagai teknik sektor privat untuk mendukung organisasi secara fundamental memikirkan kembali bagaimana mereka mengerjakan bisnis yang mampu meningkatkan jasa kepada pelanggan, memotong biaya operasional dan menjadi kompetitor kelas dunia. Kunci utama dalam perancangan ulang adalah pengembangan sistem informasi dan jaringan. Organisasiorganisasi besar semakin banyak menggunakan teknologi ini untuk lebih mendukung proses bisnis yang inovatif dibanding memperbaiki metode kerja pada saat yang sama. BPR meliputi analisis dan perancangan alir kerja (workflow) dan proses-proses dalam sebuah organisasi. Berdasarkan Daven ports (1990), proses bisnis adalah sekelompok tugas-

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

tugas yang saling berhubungan secara logis, dilaksanakan untuk mencapai sebuah hasil bisnis yang jelas. Re-engineering ("rekayasa ulang") adalah dasar dari perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini. Tim lintas-fungsional (Cross-functional team), contohnya, telah banyak dikenal karena perannya dalam perancangan ulang tugas-tugas fungsional yang terpisah menjadi proses-proses lintas-fungsional yang lengkap. Dalam kerangka kerja untuk penaksiran dasar terhadap misi dan tujuan, perancangan ulang memfokuskan kepada proses bisnis organisasi langkah-langkah dan prosedur yang mengendalikan bagaimana sumber daya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar yang khusus. Proses bisnis dapat disusun kembali menjadi aktivitas-aktivitas spesifik, diukur, dimodelkan dan diperbaiki. Dapat pula dirancang ulang secara keseluruhan atau dieliminasi sekaligus. Perancangan ulang mengidentifikasikan, menganalisa, dan merancang ulang proses inti bisnis organisasi dengan tujuan untuk mencapai hasil maksimal dalam ukuran kinerja kritis seperti biaya, kualitas, jasa dan kecepatan. Perancangan ulang membagi-bagi proses bisnis menjadi sub-sub proses dan tugas yang dilaksanakan oleh beberapa area fungsional terspesialisasi dalam organisasi. Seringkali tidak seorang pun yang bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan proses. Perancangan ulang memaksimalkan kinerja subproses yang akan menghasilkan beberapa keuntungan, namun tidak menjanjikan peningkatan yang dramatis jika prosesnya sendiri tidak efisien dan tertinggal. Untuk alasan itu, perancangan ulang memfokuskan pada merancang kembali proses secara keseluruhan untuk mencapai keuntungan maksimal bagi organisasi dan pelanggan. Hal ini berbeda dengan proses yang memfokuskan pada peningkatan fungsional atau incremental saja.

PENGERTIAN LAINNYABeberapa pengertian mengenai BPR antara lain:

"... the fundamental rethinking and radical redesign of business processes to achieve dramatic improvements in critical contemporary measures of performance, such as cost, quality, service, and speed." "...pemikiran ulang fundamental dan perancangan radikal terhadap prosesproses bisnis untuk mencapai perbaikan secara dramatis dalam ukuran kritis terhadap kinerja seperti biaya, kwalitas, jasa dan kecepatan." "encompasses the envisioning of new work strategies, the actual process design activity, and the implementation of the change in all its complex technological, human, and organizational dimensions." "mencakup perencanaan strategi kerja baru, aktivitas perancangan proses yang aktual dan implementasi perubahan dalam semua dimensi teknologi, manusia dan organisasi yang kompleks.Untuk mencapai peningkatan yang maksimal dengan BPR, perubahan stuktur organisasi dan cara lain seperti pengelolaan dan pelaksanaan kerja saja dianggap belum cukup. Agar dapat mendapatkan keuntungan secara penuh, penggunaan Teknologi Informasi (TI) dianggap penting sebagai faktor kontributor utama. Walau TI secara tradisional digunakan untuk mendukung fungsi bisnis yang tersedia, yaitu meningkatkan keefisienan organisasi, sekarang TI berfungsi sebagai pendukung bentukbentuk organisasi yang baru dan pola-pola kolaborasi dalam dan antara organisasi. BPR memperoleh fondasinya dari berbagai disiplin ilmu, dan ada 4 bagian penting yang diidentifikasi untuk diubah dalam BPR organisasi, teknologi, strategi dan manusia (organization, technology, strategy, and people) dimana sebuah proses digunakan sebagai kerangka kerja (framework) untuk memperhitungkan dimensi-dimensi itu. Pendekatan ini secara grafis digambarkan dalam "Leavitts diamond".

PERAN TITeknologi informasi berperan penting dalam konsep perancangan ulang. Pada masa sekarang, TI merupakan pendorong besar bagi beberapa bentuk kinerja dan kolaborasi di dalam dan luar organisasi. Beberapa peran TI dalam BPR:

Basis data yang dibagi-bagikan (shared databases), membuat informasi tersedia pada banyak tempat. Sistem ahli (expert systems) memungkinkan para generalis untuk melaksanakan tugas spesialis. Jaringan telekomunikasi (telecommunication networks), memungkinkan

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

organisasi dapat disentralisasikan dan didesentralisasikan dalam waktu yang sama. Perlengkapan pengambilan keputusan (decision-support tools), memungkinkan pengambilan keputusan menjadi bagian dari pekerjaan seharihari. Komunikasi data tanpa kabel (wireless data communication) dan komputer yang mudah dibawa (portable computer), memungkinkan personel lapangan bekerja secara independent. Videodisk interaktif (interactive videodisk), untuk mendapatkan kontak langsung dengan pembeli potensial. Identifikasi otomatis dan pelacakang (automatic identification and tracking), memungkinkan sesuatu untuk melaporkan dimana mereka berada bukan menunggu untuk ditemukan. Perhitungan kinerja tinggi (high performance computing), memungkinkan perencanaan on-the-fly (diciptakan pada saat dibutuhkan) dan perbaikan.Di pertengahan tahun 1900-an, sistem manajemen alur kerja dianggap seabgai kontributor penting dalam meningkatkan efisiensi proses antara lain para vendor ERP (Enterprise Resource Planning), seperti SAP, JD Edwards, Oracle dan PeopleSoft.

2.4 BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT Business Process Improvement atau BPI, sebagai salah satu metode dalam menjalankan Continuous Improvement, didefinisikan sebagai kerangka sistematis yang dibangun untuk membantu organisasi dalam membuat kemajuan yang signifikan dalam pelaksanaan proses bisnisnya. BPI memberikan suatu sistem yang akan membantu dalam proses penyederhanaan (streamlining) prosesproses bisnis, dengan memberi jaminan bahwa pelanggan internal dan eksternal dari organisasi akan mendapatkan output yang lebih baik dari sebelumnya. (Harrington,1991) Manfaat Business Process Improvement Dengan adanya proses bisnis yang jelas dan terstruktur, maka manfaat yang akan didapat perusahaan adalah (Harrington,1991):1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Eliminasi kesalahan-kesalahan Maksimasi penggunaan asset Minimasi waktu tunggu (delay) Memberikan pemahaman dan memudahkan penggunaan Dekat dengan pelanggan internal maupun eksternal Kemampuan adaptif tehadap keinginan pelanggan Memberikan perusahaan keuntungan yang kompetitif Menghilangkan kelebihan-kelebihan pengeluaran

Sasaran Utama Business Process Improvement Perbaikan proses bisnis ini memiliki sasaran-sasaran utama sebagai berikut (Harrington,1991):1. 2. 3.

Membuat proses efektif mengeluarkan hasil yang diinginkan Membuat proses efisien meminimasi sumber daya Membuat proses adaptif dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan pelanggan maupun kebutuhan bisnis\

Dasar Pemilihan Business Process untuk Diperbaiki Pemilihan proses bisnis untuk diperbaiki merupakan sesuatu hal yang sangat kritis dalam siklus proses perbaikan proses bisnis. Pada umumnya, dipilihnya suatu proses untuk diperbaiki adalah sebagai berikut (Harrington,1991):

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Adanya keluhan-keluhan atau masalah dari pelanggan Proses-proses berbiaya tinggi Proses dengan waktu siklus panjang Adanya cara atau proses yang lebih baik Tersedianya teknologi baru Aturan manajemen untuk menerapkan metode baru\

Fase-fase pada Business Process Improvement Fase-fase perbaikan yang digunakan di sini didasarkan pada konsep Business Process Improvement oleh Harrington, 1991, yang terdiri dari (Harrington, 1991): Mengorganisir Perbaikan Tujuan: Menjamin kesuksesan dengan cara membangun kepemimpinan, pemahaman, dan komitmen. Aktifitas:1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mendefinisikan proses bisnis kritis Pemilihan process owner Mendefinisikan batas-batas awal perbaikan Pembentukan dan pelatihan tim perbaikan proses Mengembangkan model perbaikan Menetapkan ukuran-ukuran keberhasilan

Pemahaman Proses Tujuan: Memahami seluruh dimensi dari proses bisnis yang sedang berlangsung. Aktifitas:1. 2. 3. 4.

Membuat bagan alir proses Relationship dengan sebuah proses yang berjalan Malakukan analisis waktu proses Pengaturan proses dan prosedur

Penyederhanaan Proses Tujuan: Memperbaiki efisinsi, efektifitas, dan adaptabilitas dari proses bisnis. Aktifitas:1. 2. 3. 4. 5. 6.

Menyederhanakan proses Pemilihan proses yang dikehendaki Mengurangi birokrasi Upgrading peralatan Standardisasi proses Mengurangi waktu proses

Implementsi, Pengukuran, dan Kontrol Tujuan: Mengimplementasikan suatu sistem untuk mengontrol jalannya proses perbaikan. Aktifitas:1. 2. 3.

Mengembangkan pengukuran proses dan target yang dicapai Menyediakan sistem umpan balik Melakukan pemeriksaan proses secara berkala

Perbaikan Berkelanjutan Tujuan: Mengimplementasikan proses perbaikan selanjutnya.

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

Aktifitas:1. 2. 3. 4. 5.

Mengevaluasi dampak perubahan terhadap bisnis dan pelanggan Mengkualifikasi proses Mencari dan menghilangkan masalah proses Studi banding proses Melihat kembali kualifikasi secara berkala

Metode dalam Fase-fase Business Process Improvement Untuk mencapai tujuan peningkatan pelayanan kepada customer, ada beberapa tahapan dan metode yang harus dilewati, yaitu (Harrington,1991):

2.5 Rekayasa Proses Bisnis (BPE) Engineering Proses Bisnis adalah pendekatan manajemen yang bertujuan perbaikan dengan cara menaikkan efisiensi dan efektivitas proses yang ada di dalam dan di organisasi. Rekayasa ulang proses bisnis juga dikenal sebagai BPR, Business Process Redesign, Transformasi Bisnis, atau Bisnis Manajemen Proses Perubahan. Apakah BPE? Sebuah proses bisnis adalah serangkaian kegiatan yang saling berhubungan yang menciptakan nilai dengan mengubah input menjadi output yang lebih berharga. Baik input dan output dapat artefak dan / atau informasi dan transformasi dapat dilakukan oleh aktor manusia, mesin, atau keduanya. Ada tiga jenis proses bisnis: Manajemen proses - proses yang mengatur operasi. Proses manajemen umum termasuk "Corporate Governance" dan "Manajemen Strategis". Proses operasional - proses ini menciptakan value stream primer, mereka adalah bagian dari bisnis inti. Proses operasional khas Pembelian, Manufaktur, Pemasaran, dan Penjualan. Mendukung proses - ini mendukung proses inti. Contoh termasuk Akuntansi, Rekrutmen, TI-dukungan. Sebuah proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa sub-proses, yang memiliki atribut mereka sendiri, tetapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari proses super. Analisis proses bisnis biasanya meliputi pemetaan proses dan sub-proses sampai ke tingkat aktivitas. Kegiatan adalah bagian dari proses bisnis yang tidak termasuk pengambilan keputusan dan dengan demikian tidak layak membusuk (meskipun dekomposisi akan mungkin), seperti "menjawab telepon", "menghasilkan faktur". 2.6 Computer-Aided Software Engineering (CASE) CASE adalah paket terpadu dari alat-alat berbasis komputer yang mengotomatisasi aspek-aspek penting dalam proses pengembangan software. Alat CASE digunakan untuk merencanakan, menganalisis, mendesain, memrogram, dan mempertahankan sistem informasi. CASE juga digunakan untuk memperkuat usaha manajer, pemakai, dan programer dalam memahami kebutuhan informasi. Alat CASE tidak menggantikan desainer terampil, melainkan menyediakan sekumpulan alat terpadu yang mendukung para pengembang secara efektif untuk semua tahapan SDLC. Software CASE pada umumnya memiliki alat-alat untuk perencanaan strategis, manajemen sistem dan proyek, desain database, tampilan layar dan laporan, dan pembuatan kode secara otomatis. Keuntungan teknologi CASE adalah sbb: Perbaikan produktivitas Perbaikan kualitas program Penghematan biaya

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

Perbaikan prosedur pengendalian Penyederhanaan dokumentasi Beberapa masalah dengan teknologi CASE adalah sebagai berikut:Tidak kompatibel Biaya Harapan yang tidak terpenuhi

BAB III PENUTUP3.1 KESIMPULAN Dari beberapa pembahasa diatas didapat sebuah kesimpulan bahwa dalam membuat sebuah system informasi dibutuhkan sebuah tahapan-tahapan tertentu. Mulai dari perencanaan sampai terakhir implementasi dari konsep. Sebuah Sistem informasi yang sudah terintegrasi masih memiliki beberapa kekurangan oleh karena itu perlu adanya sebuah reengineering system informasi untuk memperbaiki system informasi yang ada. Dalam proses ini pun banyak aspek yang diperhatikan dan dipertimbangkan terutama yang berhubungan dengan business process. Oleh karena itu pembahasanya juga mencakup ke Business Process, Business Improvement, dan Business Engineering. Semua process-process harus dilakukan dengan terencana dan terstruktur. Sehingga dibutuhkan sebuah tim yang benar-benar kompeten dan ahli di bidangnya. Dan tentu saja tujuan akhir dari proses ini adalah tercipta sebuah system informasi yang sesuai kebutuhan dan memberikan kemudahan serta setiap pekerjaan lebih effektif di kerjakan dan dana yang dibutuhkan bisa menjadi lebih ditekan sehingga menjadi lebih effisien.Kelompok 4Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Sistem Informasi adalah Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya atau Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Dari pengertian di atas terdapat beberapa kata kunci yaitu : 1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi. Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem. 1. Sistem basis data terintegrasi Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system . 1. Mendukung Operasi Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi. 1. Pendukung SI Information and Database, Customer and Product , Computer in Network World & Network and Communication, Software, programming, and artifical intelligence.

B. Tujuan Semuanya ini berjutuanuntuk mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi. Tulisan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan teknik informatika, fakultas sain Dan teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung agar nantinya dalam pembuatan rencana Sistem Informasi dapat berjalan dengan baik. Bab II Informasi dan Data Base A. Informasi Istilah informasi Banyak orang menggunakan istilah "era informasi", "masyarakat informasi," dan teknologi informasi, dalam bidang ilmu informasi dan ilmu komputer yang sering disorot, namun kata "informasi" sering dipakai tanpa pertimbangan yang cermat mengenai berbagai arti yang dimilikinya. Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses output. Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujianRepresentasi informasi:pelambangan informasi, misalnya: representasi biner. Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll. Kualitas informasi bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Umur informasi kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu). Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus : Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiaptiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. B.DataBase basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri ( query ) basis data disebut sistem manajemen basis data ( database management system , DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data ( database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut. Bab III Customer dan Product A. Customer Dalam sebuah bisnis, c ustomer merupakan faktor yang sangat penting. Untuk itu, diperlukan membina suatu hubungan yang baik antara perusahaan dengan customer. Dengan mempelajari perilaku customer dan keinginan customer, diharapkan perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan pelayanan kepada customer, meningkatkan loyalitas customer, serta meningkatkan pendapatan perusahaan. Peningkatan pelayanan terhadap customer dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan memberikan fasilitas-fasilitas tertentu kepada customer atau dengan memberikan informasi yang cepat, akurat, dan memiliki jangkauan yang luas. Salah satu kendala yang dihadapi perusahaan saat ini adalah bagaimana memperoleh dan memberikan informasi dari dan kepada customer dengan cepat. Banyak customer yang menyampaikan keluhannya karena keterbatasan sarana dalam pelayanan dalam perusahaan tersebut. Saat ini, pelayanan dapat dilakukan melalui telepon atau datang secara langsung ke ke perusahaan tersebut. Tetapi, cara ini tidak efektif dan efisien untuk customer yang berasal dari luar kota atau yang kediamannya jauh dari lokasi perusahaan. Selain itu, dengan melalui telepon, informasi yang diperolehcustomer sangat terbatas. Customer Relationship Management Dalam bahasa Indonesia CRM diartikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan (MHP). Telaah per katanya adalah sebagai berikut: Pelanggan atau customer, dalam kamus Bahasa Inggris artinya adalah seseorang yang berulang kali atau secara teratur melakukan pembelian kepada seorang pedagang. Jadi pelanggan adalah orangnya (dalam definisi ini tidak disinggung tentang kepuasan, mahal murahnya pembelian, dan lain-lain). Hubungan atau relationship adalah bentuk komunikasi dua arah antara pembeli dan penjual. Manajemen artinya pengelolaan (secara luas tanpa perlu menjabarkan detail bagaimana mengelola sesuatu). Pengembangan definisi CRM lebih lanjut adalah sebagai berikut: * CRM adalah sebuah istilah industri Teknologi Informasi (TI) untuk metodologi, strategi, perangkat lunak ( software) ,dan atau aplikasi berbasis web lainnya yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan. * CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan (supaya tidak lari ke pesaing) dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, e-mail , masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing . * CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dari suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan. B. Product Sistem Informasi Product , Mengingat pesatnya perkembangan dalam dunia teknologi informasi yang sudah tidak

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujianterbendung lagi, membuat industri bisnis berlomba-lomba memaksimalkan kualitas dari produk mereka dengan membangun Sistem Informasi Product. Layanan On-Line Product Selling Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line. Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan pelanggan akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-Product Selling. Ketersediaan Teknologi dan Dampaknya terhadap produk industri bisnis Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi Telematika. Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis. Tuntutan keragaman, kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka. Bagi sektor bisnis yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.

BAB IV Computer in Network World & Network and Communication A. Compuetr in Network World Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya berkomunikasi dan dapat mengakses informasi.] Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan. Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen. Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. Fungsi utama jaringan komputer selain untuk mencari informasi adalah untuk komunikasi. Selain jaringan Internet, ada juga jaringan lokal yaitu LAN (Local Area Network) seperti yang terdapat di Universitas Indonesia dengan nama JUITA (Jaringan Universitas Indonesia TerpAdu). B. Communication Dunia dewasa ini lebih dikuasai oleh mereka yang menguasai informasi (The ThirdWave - Alvin Toffler, 1991). Negara atau individu yang menguasai informasi akan dapatmembuat kerja dengan lebih produktif, baik, tepat dan membuka inovasi-inovasi baru.Penggunaan internet misalnya telah meningkatkat atau membawa perubahan kepada kemampuan komunikasi manusia dan meningkatkan untuk mendapatkan begitu banyak informasi. Contoh aplikasi komunikasi data, antara lain : Mengeluarkan uang dari mesin ATM di tempat yang jauh dan telebanking Pembayaran rekening air, listrik dan telefon (telebanking) Pembayaran gaji karyawan Internet (surat elektronik/e-mail, informasi/www, pertukaran file/ftp) dll

1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid). 2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G). 3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981). 4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W) 5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).

BAB V Software, Programming, and Artifical Intelligence A. Software Software atau computer software atau perangkat lunak komputer adalah suatu program yang membuat komputer mengerjakan tugas tertentu. Software terdiri dari urutan perintah untuk mengubah status hardware. Perintahperintah tersebut menjadi penghubung antara data dan perangkat keras. Software dibangun melalui pemrograman, yaitu proses menyusun sekumpulan perintah untuk komputer mengerjakan sesuatu. Kumpulan perintah-perintah tersebut disebut bahasa pemrograman. Perintah yang dapat diterima komputer berupa nilai biner 0 atau 1 saja. Perintah ini tidak mudah untuk disusun oleh orang, karena itu dibuatlah bahasa bahasapemrograman yang lebih mudah dimengerti oleh orang. Tipe Software Bahasa-bahasa pemrograman di atas digunakan untuk membangun software lain. Kalau begitu software untuk membangun software? Kenyataannya begitu. Agar tidak membingungkan, secara prakteknya software digolongkan pada beberapa tipe: 1. software sistem/system software: berfungsi untuk mengendalikan dan mendukung sistem komputer dan aktifitas pengolahan informasi. Software sistem memfasilitasi pemrograman, pengujian dan, pencarian-perbaikan kesalahan dari program komputer. Contoh: sistem operasi (Microsoft Window 95-98, Microsoft XP, Novell, Linux, Unix, Macintosh), driver (VGA driver, USB driver, Printer Driver). 2. software pemrograman/ bahasa pemrograman:menyediakan alat untuk membuatsoftware aplikasi. Software

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujianpemrograman terdiri dari editor tempat mengetikkan perintah-perintah bahasa pemrograman, compiler, interpreter, debugger dan fasilitas lain yang berbeda dari satu software pemrograman dan yang lainnya. 3. software aplikasi/application software: software yang dibangun untuk menyelesaikan tugas khusus. Aplikasi biasanya digunakan untuk otomasi pada industri, untuk keperluan bisnis, untuk keperluan pendidikan, untuk keperluan kesehatan, untuk pengolahan data pada database dan untuk hiburan. Penggunaan software aplikasi terbesar adalah pada bidang bisnis. Hal lain yang diotomasi pada umumnya menggunakan software aplikasi. Semua tipe software dibangun dari bahasa pemrograman untuk tujuan yang berbeda, namun demikian setiap software harus dijalankan pada komputer dan dan didukung oleh software sistem yaitu sistem operasi. Tanpa sistem operasi software lain tidak dapat menjalankan fungsinya karena software sistem menjembatani antara hardware dan software lainnya yang dijalankan pada komputer. Komputer tidak dapat berfungsi jika tidak ada software yang memberinya instruksi untuk melakukan tugas tertentu. Karena itulah saat ini software komputer berkembang sangat cepat untuk berbagai keperluan manusia. Operasi Software dalam Komputer Software dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan yang disebut RAM. Kemudian software dijalankan oleh komputer dengan mengirimkan perintah-perintah dari software aplikasi ke hardware melalui software sistem yang menerjemahkan perintah-perintah tadi menjadi bahasa mesin yang dimengerti oleh hardware. Setiap perintah menyebabkan komputer menjalankan perintah seperti memindahkan data, menghitung, menampilkan gambar dan lain-lain. Perintah-perintah tadi mungkin saja dijalankan secara berurutan, atau bergantung kondisi nilai atau beberapa perintah dilakukan berulang-ulang. Dalam setiap bahasa pemrograman jenisjenis perintah tersebut ada dengan berbagai macam istilah namun serupa fungsinya. B. Artifical Intellige Definisi Kecerdasan Buatan(AI) H. A. Simon [1987] : Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas Rich and Knight [1991]: Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. Encyclopedia Britannica: Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast [1984]: 1. Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama) 2. Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah) 3. Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial ) AI dapat dipandang dalam berbagai perspektif. Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence) AI adalah bagaimana membuat mesin yang cerdas dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia Dari perspektif bisnis, AI adalah sekelompok alat bantu ( tools ) yang berdaya guna, dan metodologi yang menggunakan tool-tool tersebut guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis. Dari perspektif pemrograman ( Programming ), AI termasuk didalamnya adalah studi tentang pemrograman simbolik, pemecahan masalah, proses pencarian ( search ) KONSEP DAN DEFINISI DALAM KECERDASAN BUATAN TURING TEST Metode Pengujian Kecerdasan Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji. Penanya tidak bisa melihat langsung kepada obyek yg ditanyai Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut. Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan CERDAS.

BAB VI Penutup A. Kesimpulan Sistem Informasi adalah Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya atau Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Kesimpulan dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa semu pendukung SI di atas saling berhubungan antara satu sama lain, baik customer dan product, informasi dan data base, computer in network world & network and communication dan juga Software, Programming, and Artifical Intelligence .

Kelompok 5 1. A. Arsitektur Aplikasi Pengertian Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi merupakan suatu desain aplikasi yang terdiri dari komponen-komponen

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

yangsaling berinteraksi satu sama lain.Biasanya juga disebutdengan infrastruktur aplikasi. Carakomunikasi komponen-komponen tersebutmelalui network atau jaringan yang saling terhubung. Terdapat beberapa macam arsitektur aplikasi, di antaranya Stand Alone, ClientServer (Two Tier), dan Three Tier. Selain ketiga arsitektur tersebut, Clustering dan DRC (Disaster Recovery Center) merupakan suatu metode tambahan pada arsitektur aplikasi yanglazim digunakan untuk menjaga availability suatu sistem. Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi. Arsitektur terdistribusi sebuah istilah yang relatif baru untuk menjelaskan arsitektur aplikasi berarti bahwa pemrosesan dari suatu aplikasi terjadi pada lebih dari satu mesin. B. Macam macam arsitektur Aplikasi

1. Standalone (one-tier) Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar 1.1. Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka dump-client atau dump-terminal. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada. Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus. 2. Client/Server (two-tier) Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya. Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah : Antarmuka pengguna Interaksi database Pengambilan dan modifikasi data Sejumlah aturan bisnis Penanganan kesalahan

Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani : Manajemen data Keamanan Query, trigger, prosedur tersimpan Penangan kesalahan

Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah keterbatasan : Kurangnya skalabilitas Koneksi database dijaga Tidak ada keterbaharuan kode

file:///D|/firefox/Kumpulan%20contekan%20ujian.htm[22/12/2011 8:12:38]

Kumpulan contekan ujian

Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi

Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server. Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala. Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan. Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.

3. Three-Tier / Multi-Tier Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu : Layanan presentasi (tingkat client) Layanan bisnis (tingkat menengah) Layanan data (tingkat sumber data)

Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3 Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

2. Arsitektur Data A. Pengertian Arsitektur Data

Arsitektur data merupakan satu set artifak terintegrasi yang digunakan untuk mendefenisikan kebutuhan data, mengarahkan integrasi dan kontrol aset data, dan menyelaraskan investasi data dengan strategi bisnis. Arsitektur data juga merupakan kumpulan master cetak biru terintegrasi pada level abstraksi yang berbeda-beda. Arsitektur data mencakup nama data formal, defenisi data komprehensif, struktur data yang efektif, aturan integritas data yang tepat, dan dokumentasi data yang tangguh. Arsitektur data enterprise merupakan bagian dari arstitektur enterprise yang lebih luas, dimana arsitektur data berintegrasi de