16
Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007 26,98% JAM KEJURUAN DI KTSP SMK, TAMATAN SE-KOMPETEN APA? Usaha terus-menerus peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan antara lain dengan menetapkan Standar nasional pendidikan. UU Sisdiknas Pasal 35 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Secara khusus, pasal 36 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Standar Nasional Pendidikan diperkuat melalui Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang standar isi yang merupakan penjabaran kurikulum satuan pendidikan. Bab III dari peraturan ini, mulai pasal 5 sampai pasal 18, berisi tentang Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Pasal 6 PP ini menyebutkan bahwa Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika; e. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. Terkait dengan kurikulum SMK, Pasal 7 PP 19/2005 menyebutkan bahwa [ayat 1] Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan 1

Kurikulum smk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

26,98% JAM KEJURUAN DI KTSP SMK, TAMATAN SE-KOMPETEN APA?

Usaha terus-menerus peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan antara lain dengan menetapkan Standar nasional pendidikan. UU Sisdiknas Pasal 35 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Secara khusus, pasal 36 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

Standar Nasional Pendidikan diperkuat melalui Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang standar isi yang merupakan penjabaran kurikulum satuan pendidikan. Bab III dari peraturan ini, mulai pasal 5 sampai pasal 18, berisi tentang Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Pasal 6 PP ini menyebutkan bahwa Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;d. kelompok mata pelajaran estetika;e. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Terkait dengan kurikulum SMK, Pasal 7 PP 19/2005 menyebutkan bahwa [ayat 1] Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada

SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan.

[Ayat 2] Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.

[Ayat 6] Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.

1

Page 2: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

[Ayat 7] Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/ MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.

[Ayat 8] Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/ Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.

Selanjutnya, pasal 10 ayat 1 menyebutkan Beban belajar untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing.

Pasal 11 ayat 2 dan 3 menyatakan Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur pendidikan formal kategori standar dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester. Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit semester.

Pasal 13 ayat 1, 2, dan 3 menyebutkan bahwa Kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat, SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, pendidikan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, pendidikan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran pendidikan estetika, atau kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Pasal 16 ayat 1 menyatakan bahwa Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.

Pasal 17 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.

Sebagai lanjutan dari peraturan perundang-undangan ini, muncullah Permen 22 tentang standar isi yang merupakan penjabaran dari kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pasal 1 Permen ini menyebutkan

2

Page 3: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

bahwa Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Dalam Permen 22/2006 dibahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang secara keseluruhan mencakup:1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan

kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan

4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan

Struktur kurikulum SMK/MAK sebagaimana tersebut dalam Permen 22, meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Struktur kurikulum SMK/MAK disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Struktur kurikulum ini belum menyebutkan pembagian jam per pekan pembelajaran. Sekolah harus menyusun sendiri pembagian jam per pekan dalam silabus untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan standar minimal sebagaimana tercantum dalam tabel berikut;

Tabel 1 Struktur kurikulum SMK/MAK disajikan pada Tabel Struktur Kurikulum SMK/MAK

Komponen Durasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 192

2. Pendidikan Kewarganegaraan 192

3. Bahasa Indonesia 192

4. Bahasa Inggris 440 a)

3

Page 4: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

Komponen Durasi Waktu (Jam)

6. Ilmu Pengetahuan Alam

6. 1 IPA

6. 2 Fisika

6. 2. 1 Fisika Kelompok Pertanian

6. 2. 2 Fisika Kelompok Teknologi

6. 3 Kimia

6. 3. 1 Kimia Kelompok Pertanian

6. 3. 2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan

6. 4 Biologi

6. 4. 1 Biologi Kelompok Pertanian

6. 4. 2 Biologi Kelompok Kesehatan

192 a)

192 a)

276 a)

192 a)

192 a)

192 a)

192 a)

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a)

8. Seni Budaya 128 a)

9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192

10. Kejuruan

10. 1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

202

10. 2 Kewirausahaan 192

10. 3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 140

10. 4 Kompetensi Kejuruan b) 1044 c)

B. Muatan Lokal 192

C. Pengembangan Diri d) (192)

Keterangan notasia) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program

keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan.

4

Page 5: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.

c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.

d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.

Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.

1. Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.

2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.

3. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.

4. Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.

5. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

6. Beban belajar SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.

7. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.

8. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.

Lantas apa masalah yang timbul dari struktur kurikulum ini? Struktur Kurikulum ini belum membagi jam per pekan. Sekolah harus

5

Page 6: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

membagi sendiri jam ajar per pekan sekaligus pembagian jam setiap kompetensi dan kompetensi dasar. Pemerintah memberi Contoh pembagian jam ajar per pekan dengan pola yang masih menimbulkan permasalahan ketika pola pembagian itu dibreakdown per pekan per mata pelajaran. Model untuk program normatif dan adaptif sebagaimana berikut:

TABEL 2 STUKTUR KURIKULUM SMK NEGERI 3 JAKARTA (contoh dari Depdiknas)BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMENPEOGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI, PENJUALAN, ADMINISTRASI PERKANTORAN

NO

PROGRAM MATA PELAJARANDURASI WAKTU ( JAM )

TINGKAT ITINGKAT

II TINGKAT III JUMLAHI PROGRAM NORMATIF          1 Pendidikan Agama   80 56 56 1922 Pendidikan kewarganegaraan   80 56 56 1923 Bahasa Indonesia   80 56 56 1924 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 80 56 56 192

JUMLAH JAM NORMATIF   320 224 224 768II PROGRAM ADAPTIF          1 Bahasa Inggris   200 112 140 4522 Matematika   160 112 140 412

3Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi 120 84   204

4 Kewirausahaan   80 56 56 1925 Seni Budaya 80 48 1286 Ilmu Pengetahuan Alam   80 56 56 1927 Ilmu Pengetahuan Sosial   80 56   136

JUMLAH JAM ADAPTIF 1716Jumlah Total Normatif dan Adaptif 2484Prosentase Jam Normatif dan Adaptif dari total jam 

57,67%

Struktur ini, bila dibreakdown tiap pekan pembelajaran dengan hitungan setahun 38 pekan, menjadi sebagai berikut:

6

Page 7: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

TABEL 3 Kajian Struktur Kurikulum SMK untuk Akuntansi, Penjualan, dan Administrasi Perkantoran mata pelajaran Normatif dan Adaptif dengan pekan

efektif 38 per tahun

NO

PROGRAM MATA

PELAJARAN

DURASI WAKTU ( JAM )

TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT IIIJUMLAH

JAM SELAMA

3 TAHUNI

PROGRAM NORMATIF

Ttl Jam

Jam real per thn

Jam/ peka

n

Ttl Jam

Jam real per thn

Jam/ peka

n

Ttl Jam

Jam real per thn

Jam/ peka

n

 

 

I IIIII

IV V

VI

BSNP

REAL

1Pendidikan Agama 80 76 2 2

56

76 2 2

56

57 2 1

192

209

2

Pendidikan kewarganegaraan 80 76 2 2

56

76 2 2

56

57 2 1

192

209

3Bahasa Indonesia 80 76 2 2

56

76 2 2

56

57 2 1

192

209

4

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 80 76 2 2

56

76 2 2

56

57 2 1

192

209

 

JUMLAH JAM NORMATIF

320

304 8 8

224

304 8 8

224

228 8 4

768

836

IIPROGRAM ADAPTIF                            

1Bahasa Inggris 20

0190 5 5

112

114 3 3

140

152 4 4

452

456

2Matematika 16

0152 4 4

112

114 3 3

140

152 4 4

412

418

3 Keterampilan 12 11 3 3 8 9 3 2   0     20 20

7

Page 8: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

Komputer dan Pengolahan Informasi 0 4 4 5 4 9

4Kewirausahaan

80 76 2 256

76 2 2

56

57 2 1

192

209

5Seni Budaya

80 76 2 248

57 2 1   0    

128

133

6

Ilmu Pengetahuan Alam 80 76 2 2

56

76 2 2

56

57 2 1

192

209

7

Ilmu Pengetahuan Sosial 80 76 2 2

56

76 2 2        

136

152

 

jumlah jam Adaptif

800

760

20

20

524

608

17

15

392

418

12

10

1716

1786

 

jumlah jam per pekan total Normatif dan Adaptif

1120

1064

28

28

748

912

25

23

616

646

20

14

2484

2622

 

Prosentasi dengan total jam                         Prosen

  Total jam dalam 3 tahun Akuntansi

4307

Prosentase  jam normative dan adaptif pada jurusan akuntansi

57.67

60.88

  Total jam dalam 3 tahun Penjualan

4572

 Prosentase  jam normative dan adaptif pada jurusan penjualan

54.33

57.35

  Total jam dalam 3 tahun Administrasi perkantoran

4340

Prosentase  jam normative dan adaptif pada jurusan administrasi perkantoran

57.24

60.41

  Kelebihan jam                           138

Terlihat bahwa struktur kurikulum contoh dari Depdiknas disusun dengan 38 pekan per tahun. Jika dibreakdown per pekan dalam jam tiap mata pelajaran, maka menjadi kurang efektif porsi jam per minggunya. Ada yang 4 jam, 3 jam, 2 jam, bahkan 1 jam. Jika satu jam per minggu dilaksanakan dalam pembelajaran, maka menjadi kurang efektif bagi guru. Beberapa mata pelajaran normative dan adaptif menjadi lebih dari standar nasional pendidikan. Ini akan berakibat pada pengurangan jam program keahlian/kejuruan. Jika sekolah tidak teliti, maka akan terjadi pengurangan materi kejuruan disebabkan berkurangnya jam, padahal kompetensi kejuruan disesuaikan dengan SKKNI.

Dalam praktek real pemelajaran, ada sekolah yang menerapkan pekan efektif per tahun sampai 44 pekan, sehingga pekan efektif tiap semester berjumlah 22 pekan. Jika ini diterapkan, jam normative dan adaptif akan semakin berlebih bila dibreakdown per pekan selama pemelajaran. Oleh sebab itu, sebaiknya SMK menerapkan pola SKS yang dipaketkan untuk mengatur jam pemelajaran sehingga proporsional.

Jika diterapkan pekan efektif per semester 22 pekan, dan per tahun 44 pekan, dengan asumsi jam ajar per hari 8 jam dan per pekan 44 jam, maka contoh

8

Page 9: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

struktur kurikulum SMK dengan pendekatan SKS yang dipaketkan sebagai berikut:

TABEL 4 DRAFT STRUKTUR KURIKULUM SMKN 3 BANDAR LAMPUNGPROGRAM KEAHLIAN : USAHA JASA PARIWISATA

NO KELOMPOK MATA PELAJARAN

KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

DURASI

WAKTU

Pekan

efektif

per tahun

 SEMESTER

1 2 3 4 5 6BSN

P 44

A

MATA PELAJARAN KELOMPOK NORMATIF

           

selama 3

tahun

selama 3

tahun

  1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 192 264

 2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3    

192198

  3 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2 192 264

 4 Penjas,Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 2  

192220

  5 Seni Budaya 2 2 2       128 132

BMATA PELAJARAN KELOMPOK                

  ADAFTIF                  1 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 440 528  2 Matematika 4 4 4 4 4 4 440 528  3 I P A 2 2 2 3     192 198  4. I P S 2 2 2       128 132

  5. KKPI 2 2 2 2 2 2 202 264

  6. Kewirausahaan 2 2 2 3     192 198

 Total jam normatif dan adaptif = 50,38% 249

0292

6

C MATA PELAJARAN KELOMPOK PRODUKTIF                

 1. KOMPETENSI DASAR KEJURUAN 4 4        

128176

 2. KOMPETENSI KEJURUAN 1

010

14

15

24

26

1044

2178

 Total jam kelompok produktif = 40,53% 117

2235

4D MUATAN LOKAL 2 2 2 2 2 2 192 264

E PENGEMBANGAN DIRI 2 2 2 2 2 2 192 264

 TOTAL JAM Per

PEKAN44

44

44

44

44

44

4046

5808

9

Page 10: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

Struktur kurikulum ini menggambarkan perimbangan jam normative dan adaptif 50,38%, Produktif 40,53%, dan muatan lokal+pengembangan diri 9,09%. Nampak bahwa prosi jam kejuruan lebih tinggi dibanding contoh dari Depdiknas.

Permasalahannya menjadi berbeda ketika membahas struktur kurikulum jurusan teknologi. Adanya mata pelajaran fisika, kimia, IPA, seni budaya, IPS dan jam untuk Bahasa Inggris, Matematika yang lebih banyak, menyebabkan porsi jam untuk normative dan adaptif lebih tinggi. Masalah itu akan muncul dengan contoh draft struktur kurikulum SMKN Sukoharjo untuk jurusan listrik dan otomotif sebagai berikut:

TABEL 5 STRUKTUR KURIKULUM SMKN SUKOHARJO UNTUK JURUSAN LISTRIK DAN OTOMOTIF

NO

KELOMPOK MATA PELAJARAN

KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

DURASI

WAKTU

pekan efektif

per tahun

  SEMESTER 1 2 3 4 5 6 BSNP 38

A

MATA PELAJARAN KELOMPOK NORMATIF            

selama 3

tahun

selama 3

tahun

  1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 192 228

 2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2  

192190

  3 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2 192 228

 4 Penjas,Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 2  

192190

  5 Seni Budaya 2 2 3       128 133

BMATA PELAJARAN KELOMPOK ADAFTIF                

  1 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 440 456  2 Matematika 4 4 4 5 5 5 516 513  3 I P A 2 2 2 2 2   192 190  4. Fisika 2 2 2 2 3 2 276 247  5. Kimia 2 2 2 2 2   192 190  6. I P S 2 2 3       128 133  7. KKPI 2 2 2 2 2 2 202 228  8. Kewirausahaan 2 2 2 2 2   192 190

 

Total % jam normatif dan adaptif = 65,08% dg pekan efektif 38/tahun

65.08%

3034 3116

C

MATA PELAJARAN KELOMPOK PRODUKTIF                

 1. KOMPETENSI DASAR KEJURUAN 3 3        

128114

 2. KOMPETENSI KEJURUAN 5 5 8

11

12

21

10441178

 

Total jam kelompok produktif = 26,98%

26.98%

1172 1292

10

Page 11: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

dg pekan efektif 38/tahun

D MUATAN LOKAL 2 2   2 2 2 192 190

E PENGEMBANGAN DIRI 2 2 2 2   2 192 190

 7,94 % mulok dan pengembangan diri                

  TOTAL 42

42

42

42

42

42 4590 4788

Jika tiap pekan jam belajar sebanyak 42 jam, lalu pekan efektif per tahun 38 pekan, maka porsi jam normative dan adaptif sebanyak 65,08%, produktif 26,98% sisanya 7,94% untuk pengembangan diri dan muatan lokal. Porsi jam ini akan sangat banyak mengurangi porsi jam produktif dibanding kurikulum yang sedang dilaksanakan sekolah sekarang. Implikasinya adalah bahwa kompetensi kejuruan hanya 26,98% dari total waktu yang dibutuhkan peserta didik selama 3 tahun sehingga kompetensi kejuruannya akan semakin berkurang. Meskipun jam kejuruan sudah lebih dari 1044 sesuai dengan BSNP.

Memang, BSNP menetapkan standar minimal untuk mencapai kompetensi minimal peserta didik. Sehingga jika diikuti standar minimal ini maka akan benar-benar mencapai standar yang hanya menghasilkan kompetensi tamatan minimal yang belum bisa memenuhi tuntutan dan persaingan dunia kerja nyata.

Untuk mengatasi hal ini, sekolah perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menambah jam belajar per pekan menjadi 44 jam, sehari antara 7 sampai 8 jam pelajaran

2. Menambah pekan efektif per tahun menjadi 44 pekan. 3. Mengatur pemelajaran untuk beberapa mata pelajaran dengan

pendekatan SKS yang dipaketkan untuk mapel IPS, Seni Budaya, IPA, PKn, Fisika, Kimia, dan Kewirausahaan. Artinya mata pelajaran kelompok ini diberikan tidak di seluruh semester, tetapi memperhatikan jumlah minimal waktu sesuai BSNP, dengan pola sebaran jam per pekan per semester diatur sesuai kebutuhan.

4. Memperhatikan mata pelajaran dengan konstruk pengetahuan yang harus bertahap seperti Matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia (ini untuk persiapan peserta didik jika melanjutkan ke perguruan tinggi), Agama, dan KKPI.

5. Menyusun bahan ajar untuk mapel IPS, Seni Budaya, IPA, PKn, Fisika, Kimia, dan Kewirausahaan sesuai kebutuhan program keahlian sehingga bisa mendukung pencapaian kompetensi kejuruan. Misalnya seni budaya untuk jurusan otomotik dan listrik bisa diisi dengan gambar teknik dan seni variasi untuk otomotif. Kewirausahaan bidang otomotif disesuaikan dengan bisnis di bidang otomotif.

6. Menyeimbangkan antara standar nasional pendidikan dengan SKKNI sehingga standar nasional pendidikan tetap terlampaui sementara tuntutan dunia kerja terpenuhi sehingga tamatan bisa diserap di dunia kerja.

11

Page 12: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

Formulasi ini jika diterapkan dalam struktur kurikulum akan tersusun sebagai berikut:

TABEL 6 STRUKTUR KURIKULUM KELOMPOK TEKNOLOGI

NO

KELOMPOK MATA PELAJARAN

KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

DURASI

WAKTU

pekan efektif

per tahun

  SEMESTER 1 2 3 4 5 6 BSNP 44

A

MATA PELAJARAN KELOMPOK NORMATIF            

selama 3

tahun

selama 3

tahun  1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 192 264

 2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3    

192198

  3 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2 192 264

 4 Penjas,Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 3    

192198

  5 Seni Budaya 2 2 2       128 132

BMATA PELAJARAN KELOMPOK ADAFTIF                

  1 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4 440 440  2 Matematika 4 4 4 4 4 4 516 528  3 I P A 3 2 2 2     192 198  4. Fisika 3 2 2 2 2 2 276 286  5. Kimia 3 2 2 2     192 198  6. I P S 2 2 2       128 132  7. KKPI 2 2 2 2 2 2 202 264  8. Kewirausahaan 2 2 3 2     192 198

 

Total % jam normatif dan adaptif = 56,82% dg pekan efektif 44/tahun

56.82

3034 3300

C

MATA PELAJARAN KELOMPOK PRODUKTIF                

  1. KOMPETENSI 3 3         128 132

12

Page 13: Kurikulum smk

Oleh Kamil, LPMP Lampung 2007

DASAR KEJURUAN

 2. KOMPETENSI KEJURUAN 7

10

12

13

24

24

10441980

 

Total jam kelompok produktif = 36,36% dg pekan efektif 44/tahun

36.36

1172 2112D MUATAN LOKAL 2   1 2 2 2 192 198E PENGEMBANGAN DIRI   2 1 2 2 2 192 198

 6,82% mulok dan pengembangan diri                

 TOTAL JAM

Per Pekan44

44

44

44

44

44 4590 5808

Meskipun semua jam mapel normatif dan adaptif, serta produktif sudah melebihi Standar Nasional Pendidikan, namun jam produktif masih kurang dari alokasi waktu pada kurikulum 2004. Jika sekolah ingin lebih, maka prosi jam kejuruan harus ditambah dengan konseksuensi menambah jam perhari sampai 9 atau 10 jam pelajaran. Hal ini tentu perlu musyawarah antara berbagai pihak di sekolah dari dewan pendidikan, MKKS, MGMP, komite sekolah, wali murid, kepala sekolah dan wakil, guru-guru, dinas pendidikan, LPMP, dan semua pihak terkait.

13