65
Japan Fund for Poverty Reduction Seri Prosiding CDTA 7849-INO #1

Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Lampiran 2 dari Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai yang dilaksanakan di Banda Aceh dan Manado pada bulan Agustus-September 2012. Laporan ini merupakan bagian dari kegiatan CDTA 7849-INO, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum

Citation preview

Page 1: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Japan

Fund for

Poverty

Reduction

Seri Prosiding CDTA 7849-INO #1

Page 2: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Interaksi Perencanaan SDA dan Penataan Ruang

A. Raymond Kemur

Manado, 29-30 Agustus 2012

Page 3: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Pelepasan air tanah

Arus antara

Aliran Permukaan

PeresapanPermukaan Air

Tanah

evapotranspirasi

SIKLUS HIDROLOGI PADA SUATU DAERAH ALIRAN SUNGAI

Page 4: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 5: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 6: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Contoh Peta Kemampuan Lahan Kab Aceh Besar

IPB Bogor

Page 7: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

VI. TEKNIS EVALUASI LAHAN DENGAN SIG

• Teknologi SIG dapat mempermudah proses evaluasi lahan

• Menterjemahkan data penggunaan lahan, kemampuan / kesesuaian lahan ke

bentuk digital (sesuai tipe SIG)

• Proses standarisasi dan kategorisasi

• Proses tumpang-tindih

• Proses ekstrasi dan pemetaan dan analisis

Page 8: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Hasil evaluasi lahan untuk penggunaan lahan

dengan kemampuan lahan

Page 9: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Hubungan Penggunaan Lahan, Kemampuan lahan dengan RTRW

Berarti RTRW yang ada

‘disesuaikan’ dengan

penggunaan lahan

RTRW yang dibuat

belum berbasis

kemampuan lahan

Page 10: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 11: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Composite Land Suitability Map

Page 12: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 13: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Prohibited & Low Suitability Areas for Development

Page 14: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 15: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 16: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 17: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 18: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Lingkungan Air

Page 19: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 20: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Basin Water Resources Mgt. relative to Environmental

Mgt., Natural Resources Mgt. and Spatial Planning

Page 21: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Pengelolaan SDA Wilayah Sungai terhadap Lingkungan,

Sumber Daya Alam dan Penataan Ruang

Page 22: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 23: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Example of integration of spatial- and

sectoral planning

Environment

Agriculture

Water Human settlement

Industry

Transport

Spatial impacts

Information for

adjustment of spatial plan

Sector planning

Spatial planning

a) configuration of

settlement and activities

b) space related controls

(zoning and regulation) for

each sector Space and water

(in present

identification

project)

Page 24: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 25: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 26: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 27: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 28: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 29: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 30: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Results

2025

Total urban area

2000

Page 31: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

2025

Sawah area

2000

Page 32: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Network city

Case

Total urban area

BaseCase:

Draft Java Bali

Spatial Plan

Page 33: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 34: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 35: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 36: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Geologi Sungai Ciliwung

Page 37: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 38: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 39: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 40: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 41: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 42: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 43: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 44: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 45: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 46: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 47: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Menjamin Setiap DAS Sehat merupakan unsur penting dalam Penataan Ruang

Page 48: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 49: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Watershed Zone influencing Peak Flow from 25.4 mm (1 inch) Rainfall

Page 50: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Watershed Zone influencing Peak Flow from 50 mm Rainfall

Page 51: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Comparison of Zoning based on 25.4 mm & 50mm rainfall

Page 52: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

4th Workshop,

Solo, January 18, 2007

Study on Countermeasures for Sedimentation in

Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir

Various Terraces in Wonogiri Watershed

No Terrace

Page 53: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 54: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Jratunseluna case: zoning for erosion

Erosion sensitivity mapping (ELREP II)

Semarang

MadiunMagetan

Sragen

Ngaw i

Blora

Rembang

Pati

Sukoharjo

Karanganyar

Surakarta

Boyolali

Salatiga

Wonosobo

Temanggung

Ungaran

Purw odadi

Sleman

Magelang

Demak

Kendal

Kudus

Jepara

Erosion by KLR_DESC

Rawan Erosi (238)

Erosi resiko sangat tinggi (5)

Erosi resiko tinggi (84)

Erosi resiko sedang (124)

Erosi resiko ringan (22)

Tererosi (10)

Vulkan by VULKAN

Crater (14)

Lava (109)

Page 55: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Semarang

MadiunMagetan

Sragen

Ngaw i

Blora

Rembang

Pati

Karanganyar

Surakarta

Boyolali

Salatiga

Wonosobo

Temanggung

Ungaran

Purw odadi

Magelang

Demak

Kendal

Kudus

Jepara

Erosion conservation

zoning for areas with

erosion sensitivity

classification “High

erosion risk” or higher

Page 56: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Semarang

MadiunMagetan

Sragen

Ngaw i

Blora

Rembang

Pati

Karanganyar

Surakarta

Boyolali

Salatiga

Wonosobo

Temanggung

Ungaran

Purw odadi

Magelang

Demak

Kendal

Kudus

Jepara

Adding catchments of

Kedung Ombo and

Rawapening to the zone

to be conserved for

erosion

Page 57: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Semarang

MadiunMagetan

Sragen

Ngaw i

Blora

Rembang

Pati

Karanganyar

Surakarta

Boyolali

Salatiga

Wonosobo

Temanggung

Ungaran

Purw odadi

Magelang

Demak

Kendal

Kudus

Jepara

Irrigation largest water

user; productivity

constrained by water

availability

Strong interest to

conserve (restore) low

flow in upstream Lusi

and Tuntang

Page 58: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Semarang

MadiunMagetan

Sragen

Ngaw i

Blora

Rembang

Pati

Karanganyar

Surakarta

Boyolali

Salatiga

Wonosobo

Temanggung

Ungaran

Purw odadi

Magelang

Demak

Kendal

Kudus

Jepara

Flooding caused by low

drainage capacity;

Flooding from fast runoff

from sloped high rainfall

area

Page 59: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Semarang

MadiunMagetan

Sragen

Ngaw i

Blora

Rembang

Pati

Karanganyar

Surakarta

Boyolali

Salatiga

Wonosobo

Temanggung

Ungaran

Purw odadi

Magelang

Demak

Kendal

Kudus

Jepara

Slope by Gslope

8-40 (207)

>40 (213)

Slope: most important

parameter in

determining runoff

Page 60: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Semarang

MadiunMagetan

Sragen

Ngaw i

Blora

Rembang

Pati

Karanganyar

Surakarta

Boyolali

Salatiga

Wonosobo

Temanggung

Ungaran

Purw odadi

Magelang

Demak

Kendal

Kudus

Jepara

Isohyet by Rainfall

0 to 500 (0)

500 to 1,000 (1)

1,000 to 1,500 (21)

1,500 to 2,000 (17)

2,000 to 2,500 (10)

2,500 to 3,000 (14)

3,000 to 3,500 (20)

3,500 to 4,000 (23)

4,000 to 4,500 (19)

4,500 to 5,000 (11)

5,000 to 10,000 (10)

High rainfall area

Page 61: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Semarang

MadiunMagetan

Sragen

Ngaw i

Blora

Rembang

Pati

Karanganyar

Surakarta

Boyolali

Salatiga

Wonosobo

Temanggung

Ungaran

Purw odadi

Magelang

Demak

Kendal

Kudus

Jepara

Total conservation area

for water: partly zoning

for erosion and partly for

runoff conservation

Page 62: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Semarang

MadiunMagetan

Sragen

Ngaw i

Blora

Rembang

Pati

Karanganyar

Surakarta

Boyolali

Salatiga

Wonosobo

Temanggung

Ungaran

Purw odadi

Magelang

Demak

Kendal

Kudus

Jepara

Present protection zones

in spatial plan for Java

(mainly forestry)

Page 63: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 64: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai
Page 65: Lampiran 2 - Laporan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai

Terima Kasih